Artikel Reguler. Volume 1 Nomor 1, April 2014
|
|
- Susanto Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Metode Six Step Comutation pada Perancangan Rangkian Kendali Sensored Motor Brushless Direct Current Rendy Aditya Wijaya Putra 1, Eka Firmansyah 2, F Danang Wijaya 3 Abstract Brushless direct current (BLDC) motor has been widely used in many applications as well as automotive, aerospace, medical, industry, and instrumentation. Rotor position has to be known to drive BLDC motor. Normally, it is detected by 3 halleffect sensors, separated by 60 0, those are mounted in the stator. In this research, design and testing of a 3- phase inverter to drive a BLDC motor based on halleffect sensors is conducted. The full-bridge topology was chosen and implemented with pulse width modulation based on 16-bit microcontroller. The results showed that BLDC motor can be driven well. The increase of duty-cycle is proportional to the speed of motor. Intisari Motor brushless direct current semakin luas digunakan seiring dengan perkembangan teknologi di bidang automotive, aerospace, medical, industri, dan instrumentasi. Informasi tentang posisi rotor diperlukan dalam pengendalian motor brushless direct current. Posisi rotor dideteksi dengan sensor hall-effect yang terpasang pada stator. Umumnya terdapat tiga buah sensor yang terpisah sejauh 60 0 mengelilingi bagian stator. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pengujian inverter tiga fase dengan metode sensored menggunakan sensor halleffect sebagai penentu posisi rotor untuk mengendalikan motor brushless direct current. Topologi inverter full-bridge diaplikasikan dengan MOSFET kanal N IRFZ44. Rangkaian pengendali motor brushless direct current diuji dan dianalisis unjuk kerjanya. Hasil pengujian menunjukkan pengaruh kenaikan duty-cycle terhadap kecepatan motor. Makin besar nilai duty-cycle yang diatur maka makin besar pula kecepatan motor. 1 Mahasiswa, Universitas Gadjah Mada, Pogung Dalangan, sleman Yogyakarta Indonesia (tlp: ; rendyputra_te09@ugm.ac.id) 2, 3 Dosen, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Jl. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta INDONESIA (telp: (0274) ; fax: (0274) ) Kata kunci: motor brushless direct current, metode sensored menggunakan sensor hall-effect, inverter tiga fase, topologi full-bridge. I. PENDAHULUAN Penggunaan motor listrik dalam berbagai aplikasi sehari-hari semakin meningkat. Aplikasi motor listrik tidak hanya ditemui pada alat-alat rumah tangga yang berdaya rendah tetapi juga pada mesin-mesin industri. Motor universal dan motor direct current (DC) banyak digunakan dalam aplikasi tersebut. Akan tetapi penggunaan motor DC konvensional menimbulkan masalah diakibatkan oleh penggunaan sikat. Penggantian sikat secara periodik untuk menjaga kinerja serta busur api adalah masalah yang umum disoroti pada motor DC. Motor Brushless Direct Current (BLDC) adalah alternatif pengganti motor DC. Motor ini adalah salah satu jenis motor yang popularitasnya mulai naik. Seiring berkembangnya teknologi power semiconductor, adjustable speed drives dan magnet permanen, motor BLDC semakin mudah diproduksi dan dikendalikan. Motor BLDC cocok digunakan pada aplikasi yang membutuhkan efisiensi tinggi, handal dan rentang kecepatan yang lebar. Dibandingkan dengan motor DC konvensional, motor BLDC memiliki kelebihan antara lain, karakteristik kecepatan dan torsi yang lebih baik, tanggapan dinamis yang tinggi, efisiensi tinggi, tahan lama dan rendahnya tingkat noise dibanding dengan motor induksi dan motor dc konvensional [1]. Dalam pengendalian motor BLDC, posisi rotor perlu diketahui untuk menentukan urutan eksitasi arus. Umumnya, posisi rotor diketahui dari tiga sensor hall yang masing-masing terpisah sejauh 60 o. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan dan pengujian karakteristik rangkaian kendali motor BLDC dengan metode sensored rotor position menggunakan dspic30f4012 berbasis MOSFET kanal N IRFZ44. 46
2 Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Gambar 1 Urutan arus pada motor brushless direct current II. MOTOR BRUSHLESS DIRECT CURRENT Sesuai namanya, motor BLDC tidak menggunakan sikat pada bagian komutator. Motor BLDC melakukan komutasi secara elektris [2]. Pengubahan arah arus dilakukan dengan pengendalian saklar pada inverter. Kebanyakan motor BLDC menggunakan belitan 3 fase dengan topologi Y (star). Motor dengan topologi ini digerakkan dengan meng-energize dua fase pada saat yang bersamaan [3]. Satu putaran motor terdiri dari enam tahap aliran arus. Dengan mengalirkan arus listrik dari terminal A menuju terminal B(urutan 1), motor akan menuju posisi tertentu dan diam pada posisi tersebut. Ketika fase yang dialiri arus diubah dari terminal C ke A maka motor akan berputar sejauh 60 o elektris. Satu putaran elektris dapat dilakukan dengan mengalirkan arus sesuai dengan urutan arus pada Gambar 1. Arah putaran motor BLDC dapat dirubah dengan membalik urutan arus tanpa harus menukar kedua fasenya secara fisik. Inti dari komutasi motor BLDC adalah mengetahui posisi rotor lalu meng-energize fase sehingga menghasilkan torsi sebagai penggerak motor. Pada penelitian ini posisi rotor diketahui dengan tiga sensor hall-effect yang terpasang pada bagian stator. Ketika magnet pada rotor melewati sensor hall-effect, sensor akan mengeluarkan sinyal berupa logika high atau low. Dengan mengetahui ketiga kombinasi sensor hall-effect ini dapat ditentukan urutan komutasi yang tepat. III. INVERTER TIGA FASE Inverter termasuk peralatan konversi daya. Daya yang dikonversi berasal dari bentuk DC ke bentuk AC. Topologi yang digunakan dapat berupa voltage source inverter (VSI) dan current source inverter (CSI). Topologi VSI lebih populer digunakan dalam industri karena secara alami sebagai sumber tegangan. Inverter tiga fase memiliki beberapa topologi dasar yaitu half bridge, full bridge dan push-pull. Inverter tiga fase dapat disusun dari tiga buah inverter satu fase yang keluarannya tergeser sebesar 120 o satu sama lain [5]. Hal ini jarang digunakan secara praktis karena membutuhkan tiga trafo satu fase yang terpisah dan membutuhkan 12 saklar. Inverter tiga fase umumnya memiliki tiga pasang saklar. Gambar 2 Topologi VSI tiga fase [4]. Inverter tiga fase memiliki 6 saklar yang dapat diatur. Saklar pada gambar disimbolkan S1-S6. Saklar yang digunakan dapat berupa bijunction transistor (BJT), metal-on-semiconductor field-effect transistor (MOSFET), insulated gate bipolar transistor (IGBT), dan metal-on-silicon controlled thyristor (MCT). Pada tiap saklar terdapat dioda anti-paralel yang berguna untuk memberi jalan arus induktif yang terjadi saat saklar baru saja off. V i adalah tegangan catu daya inverter dan arus yang mengalir dari catu daya ke konverter dilambangkan I i. I oa adalah arus yang mengalir pada fase a. V ab adalah tegangan antara fase a dan b. Kapasitor disisi masukan inverter memiliki fungsi untuk mengurangi riak jika terjadi ketidakstabilan catu daya. IV. PERANCANGAN SISTEM Secara umum, sistem dibagi dalam beberapa bagian seperti yang tertampil pada Gambar 3, antara lain: main control berbasis dspic30f4012, MOSFET gate driver circuit, inverter tiga fase, dan sensor hall-effect yang terpasang pada motor BLDC. Main control ini berbasis dspic30f4012 yang dilengkapi dengan alphanumeric liquid cristal display (LCD) 2x16. dspic30f4012 dipilih karena memiliki ruang sebesar 48 kilobytes pada on-chip flash program, dapat diopersikan hingga 30 MIPS (mega instruction per second), dan memiliki fitur modul pulse width modulation(pwm) kendali motor. Fitur modul pwm yang ada dalam dspic30f4012 antara lain, 1. 6 kanal PWM keluaran dengan mode yang dapat dipilih: a. Mode komplementer dan independent. b. Mode edge dan center-aligned duty cycle generator. 3. Dead-time control untuk mode komplementer. 4. Manual output control. 5. Trigger untuk analog to digital converter(adc). Fitur ADC digunakan untuk konversi nilai potensio sebagai masukan duty-cycle dan pemroses masukan sensor hall-effect. Pin analog mikrokontroler hanya dapat mengukur tegangan dalam rentang 0-5V sehingga masukan sensor hall-effect harus di pull-up agar dapat dibaca oleh mikrokontroler. Volume 1 Nomor 1, April
3 1024, oleh karena itu perlu pembatasan yang dilakukan pada bagian program. Gambar 3 Blok diagram secara umum. Gate driver merupakan rangkaian yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saklar yang digunakan dalam rangkaian full-bridge adalah MOSFET kanal N IRFZ44. Baik sisi bawah dan atas rangkaian full-bridge menggunakan MOSFET kanal N. Pengendalian MOSFET sisi bawah mudah dilakukan karena tegangan gate memiliki referensi ground. Sedangkan untuk sisi atas referensi tegangan gate adalah pin source MOSFET yang tidak terhubung dengan ground. Untuk mengatasinya digunakan teknik bootsrap menggunakan IR2110. Keluaran sensor hall-effect membutuhkan pengkondisi sinyal. Pengkondisi sinyal dilakukan dengan melakukan pull-up pada keluaran sinyal sensor. Proses pull-up dilakukan dengan menghubungkan keluaran sensor dengan resistor 2200 Ω dan 3300 Ω. Agar sistem dapat mengendalikan motor BLDC, dspic30f4012 harus diisi dengan program yang menggunakan algoritma pengendalian motor BLDC. Program dirancang dengan bahasa C. Diagram alir program ditunjukkan pada Gambar 4. Pada bagian awal program terdapat inisialisasi. Inisialisasi yang dilakukan pada program yang dirancang berupa pemanggilan fungsi-fungsi pengaturan PWM, ADC, dan pin I/O. Sebelum PWM diaktifkan, kapasitor bootstrap harus diisi muatannya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya cacat pada gelombang PWM keluaran sisi atas gate driver. Pengisian ini dilakukan dengan memberikan logika high pada pin PWM sisi bawah sehingga kaki sisi bawah muncul tegangan yang dapat mengisi kapasitor bootstrap. Sebelum melakukan komutasi, posisi rotor awal perlu diketahui. Posisi rotor dapat diketahui dari masukan sensor hall-effect yang telah dibaca oleh mikrokontroler. Pin PWM yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah enam buah, untuk mengendalikan motor BLDC tiga fase. Mode PWM yang dipilih adalah mode independent artinya sepasang PWM dikendalikan sendiri-sendiri. PWMxL dan PWMxH tidak saling berkaitan karena penyaklaran dilakukan dengan fasilitas override PWM. Saat PWMxH aktif PWM sisi bawah yang berkaitan tidak aktif sama sekali. Pin ADC yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 buah, yaitu: pin AN0, AN1, AN2, dan AN4. Pin AN0, AN1, dan AN2 digunakan sebagai masukan sensor hall-effect sedangkan pin AN4 digunakan sebagai masukan potensio. Potensio digunakan untuk pengaturan duty-cycle. Duty-cycle pada penelitian ini memiliki rentang dari 0 hingga 800. Sedangkan potensio memiliki rentang dari 0 hingga Gambar 4 Diagram alir program utama. Gambar 5 Perbandingan sinyal keluaran mikrokontroler dan gate driver V. HASIL DAN PEMBAHASAN Sinyal PWM yang dihasilkan pada penelitian ini adalah tiga pasang sinyal PWM dengan frekuensi sebesar 20 khz. Pengujian sinyal PWM dilakukan dengan mengamati gelombang PWM pada osiloskop. Metode yang dirancang diaplikasikan pada motor BLDC tiga fase. Sumber DC yang digunakan adalah 4 buah baterai 12 V yang dirangkai secara seri. Gate driver merupakan rangkaian yang digunakan untuk menguatkan sinyal PWM mikrokontroler sehingga bisa digunakan untuk mengendalikan MOSFET. Gate driver juga berfungsi sebagai floating suply karena MOSFET sisi atas dan sisi bawah adalah MOSFET kanal N. Gambar 5 menunjukkan sinyal keluaran dari mikrokontroler dan sinyal keluaran gate driver IR Sinyal PWM yang dibentuk oleh gate driver memiliki puncak sebesar 10 volt. 48
4 Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi dengan menggunakan metode round-robin. Roundrobin adalah metode yang dilakukan oleh penjadwal kepada suatu proses. Urutan fase yang akan dialiri arus tidak mungkin melompat dari urutan yang telah dibuat. Gambar 8 menunjukkan sinyal keluaran gate driver antara saklar sisi atas dan sisi bawah. Saklar sisi atas tidak boleh menyala bersamaan dengan saklar sisi bawah karena dapat mengakibatkan hubung singkat. Dari gambar dapat dilihat bahwa antar saklar sisi atas dan sisi bawah tidak menyala secara bersamaan. Gambar 6 Sinyal PWM pada saat pengisian kapasitor bootstrap. Gambar 7 Diagram pewaktuan sinyal PWM mikrokontroler Pada saat awal rangkaian gate driver pertama diaktifkan, kapasitor bootstrap perlu diisi muatan agar tidak terjadi transien pada saat awal PWM diaktifkan. Gambar 6 menunjukkan sinyal PWM sisi bawah yang diberi logika high selama 40 ms. Setelah saklar sisi bawah selesai digunakan untuk mengisi kapasitor maka saklar sisi bawah akan dimatikan selama 8 ms. Dengan menghidupkan saklar sisi bawah terlebih dahulu, kaki negatif kapasitor boostrap akan terhubung ke rel negatif sehingga kapasitor boostrap akan terisi oleh tegangan. Dengan demikian kapasitor siap memberikan tegangan mengambang pada saklar sisi atas. Gambar 7 menunjukkan diagram pewaktuan sinyal PWM. Pada gambar (a) merupakan keluaran sinyal PWM sisi bawah L1, dapat dilihat bahwa sinyal PWM ini dipengaruhi oleh sensor C. Saat sensor C berubah dari kondisi high menuju low maka sinyal PWM L1 akan aktif. Sedangkan untuk bagian (b), sinyal PWM yang terbentuk dipengaruhi oleh sensor B. Saat sensor B berubah dari kondisi high menuju low maka sinyal PWM L2 akan aktif. Untuk bagian (c), sinyal PWM dipengaruhi oleh masukan sensor A. Saat sensor berubah ke kondisi low maka sinyal PWM L3 akan aktif. Pada Gambar 7 untuk bagian sensor terlihat adanya noise. Noise ini jika tidak ditanggulangi dapat menyebabkan kesalahan pembacaan sensor. Untuk mengatasi kesalahan pembacaan sensor hall-effect pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menambahkan filter yang dipasang pada sisi keluaran sensor hall-effect. Penanganan kedua adalah Gambar 8 Sinyal PWM saklar sisi atas dan sisi bawah Pengaturan kecepatan motor BLDC dilakukan dengan mengatur nilai duty-cycle. Pengaturan dutycycle dilakukan dngan mengatur potensiometer. Kecepatan motor BLDC naik seiring kenaikan dutycycle. Dengan mengetahui hubungan antara kecepatan motor dan nilai duty-cycle, kecepatan motor BLDC dapat dikendalikan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9. Dari grafik perbandingan antara kecepatan dan besar duty-cycle yang terbentuk akan dilakukan analisis secara regresi linear, sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut: Gambar 9 Grafik kecepatan motor terhadap dutycycle. VI. KESIMPULAN Sistem kendali metode sensored dapat diimplementasikan pada motor BLDC. Metode sensored dilakukan dengan mengetahui posisi rotor oleh sensor hall-effect. Kombinasi tiga bit sensor akan Volume 1 Nomor 1, April
5 membentuk enam urutan fase yang dialiri arus keluaran inverter tiga fase. Pembangkitan sinyal PWM untuk inverter tiga fase yang menggerakkan motor BLDC diatur oleh mikrokontroler dspic30f4012. Kanal PWM yang dibangkitkan disesuaikan dengan urutan arus yang mengalir pada belitan motor BLDC. Hasil pengujian menunjukkan pengaruh kenaikan duty-cycle terhadap kecepatan motor. Makin besar nilai duty-cycle yang diatur maka makin besar pula kecepatan motor yang terbentuk. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih disampaikan kepada Tim JPTETI yang telah meluangkan waktu untuk membuat template ini. REFERENSI [1] P. Yedamale, "Brushless DC (BLDC) Motor Fundamentals," Microchip Technology, [2] W. Brown, "Brushless DC Motor Made Easy," Microchip Technology Inc., [3] M. H. Rashid, Ed., Power Electronics Handbook, California: Academic Press, [4] N. Mohan, T. M. Undeland and W. P. Robbins, Power electronics : converters, applications, and design, New Jersey: John Wiley & Sons, [5] V. Barkhordarian, "Power MOSFET Basics,"
BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan konverter daya yang efisien dan berukuran kecil terus berkembang di berbagai bidang. Mulai dari charger baterai, catu daya komputer, hingga
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER Deni Almanda 1, Anodin Nur Alamsyah 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Spesifikasi Injektor... 2 Tabel 4.1 Pengambilan Data Sensor Suhu NTC (negative thermal coefficient)... 64
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN...iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL dan SINGKATAN... xii Intisari... xiv Abstract...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan akan motor yang memiliki efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan rendah semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI
BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168
PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168 Disusun Oleh : Daniel Wahyu Wicaksono (0922036) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan tentang simulasi dan hasil penelitian serta analisa Motor Switched Reluctance. Pengujian alat ini dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020
BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020 3.1. Pendahuluan Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai perancangan Pompa Air Brushless DC yang dikendalikan oleh Inverter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini sangat berguna untuk mengoperasikan alat elektronis AC ketika tidak ada sumber listrik
Lebih terperinciKONTROLLER MOTOR BLDC MENGGUNAKAN MICROCHIP Yohan Averian Bethaputra Loe 1
KONTROLLER MOTOR BLDC MENGGUNAKAN MICROCHIP Yohan Averian Bethaputra Loe 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR BLDC BERBASIS PROGRAMMABLE ARRAY LOGIC DENGAN METODE SIX STEP COMMUTATION
DESAIN SISTEM KONTROL KEEPATAN MOTOR BLD BERBASIS PROGRAMMABLE ARRAY LOGI DENGAN METODE SIX STEP OMMUTATION (DESIGN SYSTEM SPEED ONTROL BLD MOTOR BASED PROGRAMMABLE ARRAY LOGI WITH SIX STEP OMMUTATION
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun Oleh Hari Arbiantara Basuki, ST., MT
Lebih terperinciBAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk
BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt
Lebih terperinciPENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2
PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2 MAKALAH SKRIPSI Disusun oleh Joko Mulyadi 98/120813/TK/22633 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2006 HALAMAN
Lebih terperinciSkema Pengendali Motor BLDC Tanpa Sensor Posisi Rotor dengan Metode Deteksi Back EMF Berbasis Mikrokontroler Arduino
Vol. 2, No. 2, Desember 2016 22 Skema Pengendali Motor BLDC Tanpa Sensor Posisi Rotor dengan Metode Deteksi Back EMF Berbasis Mikrokontroler Arduino Tri Wahono, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah teori catu
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR
RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR Mohammad Lutfi Raynandy; Sofian Yahya, Drs., SST., MT ; Waluyo Musiono Bintoro, SST., M.Eng
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang ilmu kelistrikan yang sedang berkembang pesat dan berpengaruh dalam perkembangan teknologi masa kini adalah bidang elektronika daya. Elektronika
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM
PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1
Lebih terperinciAnalisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS
JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 47-52 ISSN 2548-737X Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS Arif Sumardiono
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input
Lebih terperinciPerancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1
Lebih terperinciNAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER
NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM :2201141004 TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER Rangkaian ini merupakan salah satu konverter DC-DC pada Elektronika Daya (ELDA). Dengan rangkaian Buck-Converter ini, kita
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi untuk Membuat Simulasi Gelombang Air pada Lab. Pengujian Miniatur Kapal Ir.Hendik Eko H.S, MT. 1, Suhariningsih, S.ST, MT.,Risky Ardianto 3, 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull
BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciPERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN
PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN Oleh Herisajani, Nasrul Harun, Dasrul Yunus Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Inverter
Lebih terperinciPERANCANGAN BRUSHLESS DC MOTOR 3 FASA SEDERHANADENGAN 4 KUTUB ROTOR
PERANCANGAN BRUSHLESS DC MOTOR 3 FASA SEDERHANADENGAN 4 KUTUB ROTOR TUGAS AKHIR Oleh: Adi Citra Kristari 10.50.0001 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Lebih terperinciRancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin
Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rifdian I.S Program Studi Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasi dari konverter dc-dc adalah untuk sistem battery charger. Pada aplikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang ilmu kelistrikan yang sedang berkembang pesat dan berpengaruh dalam perkembangan teknologi masa kini adalah bidang elektronika daya. Perkembangan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini sangat dirasakan pesat perkembangannya. Dari penyediaan sumber energi listrik, kontrol industri,
Lebih terperinciKENDALI KECEPATAN MOTOR DC MELALUI DETEKSI PUTARAN ROTOR DENGAN MIKROKONTROLLER dspic30f4012
KENDALI KECEPATAN MOTOR DC MELALUI DETEKSI PUTARAN ROTOR DENGAN MIKROKONTROLLER dspic30f4012 TUGAS AKHIR Arief Catur Utomo 10.50.0007 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword ; Rectifier and filter C, Buck Converter,inverter. vii
ABSTRACT This in final project will designed and made inverter one phase as driver motor induction one phase. Source voltage from PLN 220 v AC unidirectional by rectifier full bridge produce voltage output
Lebih terperinciDESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto
Putra Agus S, Putranto, Desain Sensorless (Minimum Sensor) Kontrol Motor Induksi 1 Fasa Pada DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI Toni Putra Agus Setiawan,
Lebih terperinciINVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID
INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID Dian Sarita Widaringtyas. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Nurussa adah, Ir. MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ.
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pompa Air Tekanan Konstan
Perancangan Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pompa Air Tekanan Konstan Hari Widagdo Putra¹, Ir. Wijono, M.T., Ph.D ², Dr. Rini Nur Hasanah, S.T., M.Sc.³ ¹Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, ² ³Dosen Jurusan
Lebih terperinciPERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH
PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH Zya Jamaluddin Al-Rasyid Arief Rahman *), Jaka Windarta, dan Hermawan Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Proses Perancangan Alat Perancangan rangkaian daya Proteksi perangkat daya Penentuan strategi kontrol Perancangan rangkaian logika dan nilai nominal Gambar 3.1 Proses
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI
APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI Budi Santoso 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Teknik Elektro UGM, Yogyakarta 2 Dosen
Lebih terperinciPengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari
1 Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari M. Wildan Hilmi, Soeprapto, dan Hery Purnomo Abstrak Pengendalian kecepatan motor dengan cara motor dikondisikan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem ini terdiri dari 2 bagian besar, yaitu, sistem untuk bagian dari panel surya ke baterai dan sistem untuk bagian dari baterai ke lampu jalan. Blok
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perangkat Keras Sistem Perangkat Keras Sistem terdiri dari 5 modul, yaitu Modul Sumber, Modul Mikrokontroler, Modul Pemanas, Modul Sensor Suhu, dan Modul Pilihan Menu. 3.1.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Regulator tegangan merupakan sebuah rangkaian yang dapat melakukan pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber tegangan AC yang bernilai tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sepuluh tahun terakhir perkembangan mengenai teknologi konversi energi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan oleh penetrasi yang
Lebih terperinciDESAIN & OPERASI MOTOR SWITCH RELUCTANCE 4 KUTUB ROTOR 6 KUTUB STATOR LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : MOSES EDUARD LUBIS
DESAIN & OPERASI MOTOR SWITCH RELUCTANCE 4 KUTUB ROTOR 6 KUTUB STATOR LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : MOSES EDUARD LUBIS 12.50.0003 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciMOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB
ORBITH Vol. 8 No. 1 Maret 2012: 32-37 MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB Oleh : Djodi Antono Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang 50275
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi meliputi gambaran alat, cara kerja sistem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konverter Elektronika Daya Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan daya elektrik dari satu bentuk ke bentuk daya elektrik lainnya di bidang elektronika
Lebih terperinciPENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR
PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciDesain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus
Desain Buck Chopper Sebagai Catu Power LED Dengan Kendali Arus LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : AGUSTINUS BANGKIT HENDRAWAN 12.50.0012 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini dibahas hasil dari pengujian alat implementasi tugas akhir yang dilakukan di laboratorium Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro. Dengan
Lebih terperinciPerancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya
1 Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya Annisa Triandini, Soeprapto, dan Mochammad Rif an Abstrak Energi matahari merupakan energi
Lebih terperinciKENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN DAN FREKUENSI TIGA FASA 30 VOLT
Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 2017 http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/ ISSN 2548-8260 (Media Online) KENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Topik Bahasan : Komponen Elektronika Daya Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa Dapat Memahami karakteristik komponen dasar elektronika daya. Jumlah : 3( tiga ) kali Tujuan Pembelajaran Khusus 1,2 dan 3
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.
Lebih terperinciPengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa
Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa Iim Nursalim¹, Bambang Susanto², Agus Rusdiyanto³, Nanang Ismail 4 1,4 Teknik Elektro UIN SGD Bandung Jl. A.H. Nasution No.
Lebih terperinciKENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan
KEGIATAN BELAJAR 7 KENDALI MOTOR DC A. Tujuan 1. Mahasiswa memahami penerapan switching dengan rangkaian H-bridge pada motor DC 2. Mahasiswa memahami pengontrolan arah dan kecepatan motor DC menggunakan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI POMPA AIR MOTOR BLDC DENGAN SUPLAI DARI PANEL SURYA
BAB III RANCANGAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI POMPA AIR MOTOR BLDC DENGAN SUPLAI DARI PANEL SURYA 3. 1. Pendahuluan Pada tugas akhir akan membahas tentang memaksimalkan daya hasil konversi energi matahari
Lebih terperinciPengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik
Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik Muh Nurdinsidiq 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing, Staf
Lebih terperinciUNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA
TUGAS AKHIR RE 1599 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA FELDY MARTINUS CHANDRA NRP 2202100040 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng
Lebih terperinciUNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :
UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL oleh Roy Kristanto NIM : 612007004 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciPENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR
PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR Nama : Felix Lukman Christian NIM : 1000839895 E-Mail : cpuclear@midpear.com Nama : Muhammad Reza Nugraha NIM : 1000840114 E-Mail
Lebih terperinciElektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor
Elektronika Daya dan Electrical Drives AC & DC Driver Motor Driver Motor AC Tujuan : Dapat melakukan pengontrolan dan pengendalian pad motor AC : Motor induksi atau motor asinkron adalah motor arus bolak-balik
Lebih terperinciKonverter DC/AC (Inverter) Multilevel
Konverter DC/AC (Inverter) Multilevel I Made Wiwit Kastawan Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung wiwit.kastawan@gmail.com Abstraksi Tulisan ini menampilkan bahasan tentang perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR
Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 214 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR Sugma Wily Supala, Dedet Candra Riawan,
Lebih terperinciPembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi
Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi Heri Haryanto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sultan Agung Tirtoyoso Jl. Jend. Sudirman Km. 3, Cilegon Telpon 0254395502 E-mail:
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1. Skema Buck Converter [5]... 7 Gambar 2. 2. Buck Converter: Saklar Tertutup [5]... 7 Gambar 2. 3. Buck Converter: Saklar Terbuka [5]... 8 Gambar 2. 4. Rangkaian Boost Converter
Lebih terperinciAnalisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri
1 Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri Rizki Aulia Ratnani, Mochamad Ashari, Heri Suryoatmojo. Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET
KEGIATAN BELAJAR 3 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari mosfet b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i masukan dan keluaran mosfet.
Lebih terperinciDraft MOTOR BLDC (BRUSHLESS DC MOTOR)
BAB 1 MOTOR BLDC (BRUSHLESS DC MOTOR) Motor DC Brushless atau dikenal juga dengan nama electronically commutated motor (motor komutasi elektrik) adalah jenis motor sinkron yang disuplai oleh sumber listrik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE-VOLTAGE CONTROL BERBASIS dspic30f4012
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE-VOLTAGE CONTROL BERBASIS dspic30f4012 LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : ADHI KURNIAWAN SUGIARTO 10.50.0023
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK
RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER 48 250 VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 *Ali Safarudin **Baisrum, Drs.,SST.,M.Eng **Kartono Wijayanto, Drs.,ST.,MT. * Mahasiswa Teknik Listrik Politeknik
Lebih terperinciPENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT
1 PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT Adisolech Noor Akbar, Mochamad Ashari, dan Dedet Candra Riawan. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciREALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN
REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL9 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN Argianka Satrio Putra *), Trias Andromeda, and Agung Warsito Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO APLIKASI KARAKTERISTIK PENYEARAH SATU FASE TERKENDALI PULSE WIDTH MODULATION (PWM) PADA BEBAN RESISTIF Yuli Asmi Rahman * Abstract Rectifier is device to convert alternating
Lebih terperinciDesain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877
16 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 1, April 010 Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877 Tarmizi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER
RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : HAri Arbiantara 1, Andi Setiawan 2, Widjonarko 2 Teknisi Terlibat : Sugianto 2 Mahasiswa Terlibat : Bayu Sumber
Lebih terperinciPENGENDALI MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN INVERTER UPWM BERBASIS FPGA
ISSN: 1693-693 93 PENGENDALI MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN INVERTER UPWM BERBASIS FPGA Joko Purwanto 1, Andi Martanto 2, Tole Sutikno 3 1 LCM Engineering Department, PT Casio Electronic Indonesia Jln.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012
SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan dua buah inverter satu fasa untuk menggerakan motor listrik jenis hysteresis motor yang berbasis dspic33fj16gs502.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK
BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator
Lebih terperinciFaisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12
Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12 PENGENDALIAN TEGANGAN INVERTER 3 FASA MENGGUNAKAN SPACE VECTOR PULSE WIDTH MODULATION (SVPWM) PADA BEBAN FLUKTUATIF ( VOLTAGE CONTROL
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI DC TO DC CONVERTER UNTUK PENGISIAN BATERAI TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLLER
DESAIN DAN IMPLEMENTASI DC TO DC CONVERTER UNTUK PENGISIAN BATERAI TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLLER DESIGN AND IMPLEMENTATION OF DC TO DC CONVERTER FOR MOBILE PHONE CHARGING BASED MICROCONTROLLER
Lebih terperinciDesain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya
1 Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya Dimas Setiyo Wibowo, Mochamad Ashari dan Heri Suryoatmojo Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1. Modul Sumber Pada modul ini ada 2 output yang tersedia, yaitu output setelah LM7815 dan output setelah LM7805. Saat dilakukan pengujian menggunakan multimeter, output
Lebih terperinciRANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51
RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : SANYOTO
Lebih terperinciPerancangan Transformator Frekuensi Tinggi untuk Konverter DC-DC Full-Bridge Phase-Shifted 200 W
Perancangan Transformator Frekuensi Tinggi untuk Konverter DC-DC Full-Bridge Phase-Shifted 200 W Johan Agung Irawan, Eka Firmansyah, F. Danang Wijaya Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas
Lebih terperinci