Lampiran 22. Teknik Budidaya Tembakau Sesuai Anjuran di Kabupaten Pamekasan. oleh petani dan diukur dengan satuan kilogram
|
|
- Djaja Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 193 Lampiran 22. Teknik Budidaya Tembakau Sesuai Anjuran di Kabupaten Pamekasan 1. Output tembakau : besarnya tembakau kering rajangan yang siap dipasarkan oleh petani dan diukur dengan satuan kilogram 2. Teknik budidaya yang sesuai dengan anjuran meliputi teknik pembibitan sampai dengan teknik pasca panen dinilai 1 jika petani melaksanakan teknik budidaya anjuran 75 persen, dan dinilai 0 jika petani melaksanakan teknik budidaya anjuran < 75 persen. Adapun teknik budidaya anjuran dijelaskan sebagai berikut : A. Teknik pembibitan terdiri dari beberapa tahapan : a. Waktu persemaian yaitu hari sebelum waktu tanam dan setelah pengolahan tanah b. Lokasi yang baik untuk persemaian harus : terbuka, cukup sinar matahari, tanah yang gembur, dekat dengan sumber air, bebas hama dan penyakit. c. Tanah persemaian harus dibajak dan dibersihkan dari rumput, kemudian dibiarkan selama 3-4 minggu untuk mengurangi nilai keasaman tanah, setelah itu tanah dibentuk menjadi bedengan membujur kearah utara selatan dengan ukuran lebar 1 m, panjang 5 tinggi m dan jarak antar bedengan m. setelah itu dibiarkan lagi selama 2-3 minggu. d. Disekeliling bedengan dibuat got dengan lebar dan kedalaman 30 cm.
2 194 Lampiran 22. Lanjutan e. Bedengan dilengkapi atap dengan tujuan agar mendapat sinar pada pagi hari dan terhindar dari terik matahari pada siang hari. f. Pemupukan dilakukan dengan 4 jenis pupuk yaitu : Urea gram/m 2 bedengan diberikan 1-2 hari sebelum penyebaran benih, TSP gram/m 2 bedengan diberikan 3-5 hari sebelum penyebaran benih, ZK gram/m 2 bedengan diberikan 1-2 hari sebelum penyebaran benih, dan NPK gram/m 2 bedengan diberikan 3-5 hari sebelum penyebaran benih. g. Desinfektan tanah dengan menggunakan larutan Terusi (CuSO4) 2% diberikan 2-3 hari sebelum penyebaran benih h. Benih yang dibutuhkan untuk tiap bedengan sebesar 1 gr, sedangkan teknik penyebarannya ada 2 yaitu : cara kerang (benih dicampur dengan abu kerang kemudian di sebar ke bedengan) dan cara basah (benih dikecambahkan diatas kain yang ditaruh diatas batu bata merah yang direndam dalam bak berisi air, lamanya 3 hari ditempat gelap kemudian benih ditaruh dalam gembor dan disiram ke bedengan). i. Penyiraman selama 7 hari setelah penyebaran, apabila sudah tumbuh bibit yang seragam penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. j. Setelah bibit berumur 12 hari, disemprot dengan fungisida setiap 5 hari sekali.
3 195 Lampiran 22. Lanjutan k. Bibit yang sakit dicabut bersama dengan sebagian tanah agar tidak menular l. Penjarangan bibit dilakukan setelah hari dan jarak tanam antar bibit sebesar 5x5 cm, sehingga dalam satu bedengan terdapat sekitar bibit. m. Atap dibuka sebagian setelah bibit berumur 2 minggu, dan dibuka seluruhnya 5 hari sebelum pencabutan bibit. n. Pencabutan bibit dilakukan pada umur hari, dan sebelum dicabut harus disiram terlebih dahulu. B. Penggunaan varietas : varietas yang digunakan sesuai dengan anjuran adalah Sompor atau Jepon Kenek Ex Prancak C. Pengolahan tanah terdiri dari beberapa tahapan yaitu : a. Tanah dibajak 2-3 kali dalam selang waktu 2 minggu. Arah pembajakan pertama dan kedua saling berpotongan. b. Dipasang ajir dengan jarak antar ajir sebesar 1 m. c. Membuat guludan dengan cara tanah atas diantara ajir dicangkul kemudian diletakkan dikanan dan kirinnya kemudian tanah dalamnya digemburkan, dibiarkan selama 2 minggu setelah itu tanah yang digali dikembalikan lagi ke posisi awal, jarak antar guludan 90 cm. d. Pembuatan saluran drainase keliling dengan lebar dan kedalaman 60 cm, saluran mujur dengan lebar dan kedalaman 30 cm, dan saluran malang dengan lebar 40 cm dan kedalaman 60 cm.
4 196 Lampiran 22. Lanjutan D. Jarak tanam : jarak tanam yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yaitu antar barisan 50 cm dan dalam barisan 50 cm. E. Teknik pemupukan terdiri dari beberapa tahapan yaitu : a. Jenis pupuk yang digunakan Urea sebanyak 200 kg/ha, dan TSP 150 kg/ha. b. Pupuk setengah dosis diberikan ketika tembakau berumur 7-10 hari dan setengahnya lagi diberikan pada umur hari c. Cara pemupukan dibuat parit disekeliling tanaman dengan jarak dari pangkal batang cm. F. Panen terdiri dari beberapa tahapan yaitu : a. Panen harus dilakukan sesuai dengan tingkat kemasaknnya yaitu warna daun hijau sedikit kekuningan dan bagian bawah tulang daun mengering b. Pemetikan dilakukan pada sore hari G. Kegiatan pasca panen yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu : a. Dilakukan pemeraman dengan cara daun yang sudah dipetik diatur dalam keranjang b. Gudang tempat pemeraman harus memenuhi syarat yaitu :aerasi cukup baik, bebas pestisida, tingkat kelembaban siang dan malam hari tidak berbeda jauh. c. Dihindari laju pengeringan yang berlebihan dengan cara menutup daun tembakau dengan daun pisang atau daun kelapa.
5 197 Lampiran 22. Lanjutan d. Daun yang sudah mengalami pemeraman digulung dan dirajang, waktu perajangan yang antara jam e. Hasil rajangan diatur dalam sesek dan jangan terlalu tebal, kemudian dijemur dan diusahakan kering pada hari yang sama. f. Rajangan yang sudah kering harus diembunkan dimalam hari setelah lemas diatur berlapis-lapis dan digulung dan dimasukkan dalam tikar.
6
7 166 Lampiran 1. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Usahatani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pakong Tahun 2009 data file = ps.dta the final mle estimates are : E E E E E E E E E E E E E E E+01 beta E E E+01 beta E E E+01 beta E E E+01 sigma-squared E E E+01 gamma E E E E+03 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 7 number of iterations = 24 thus there are: 0 obsns not in the panel
8 167 Lampiran 2. Hasil Estimasi Fungsi Risiko Produksi Usahatani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pakong Tahun 2009 data file = fr1.dta the mle estimates are : beta 5 beta 6 beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+03 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 2 number of iterations = 1 thus there are: 0 obsns not in the panel
9 168 Lampiran 3. Hasil Estimasi Fungsi Infisiensi Teknis Usahatani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pakong Tahun 2009 data file = fi.dta the final mle estimates are : beta 5 beta 6 beta E E E E E E E E E+01* E E E+01* E E E+01* E E E E E E+01* E E E E+03 LR test of the one-sided error = E+01 with number of restrictions = 2 number of iterations = 100 thus there are: 0 obsns not in the panel
10 169 Lampiran 4. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Usahatani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Swadaya di Kecamatan Pakong Tahun 2009 data file = gs11.dta the final mle estimates are : E E E E E E E E E E E E E E E+00 beta E E E+01 beta E E E+01 sigma-squared E E E+01 gamma E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 8 number of iterations = 29 thus there are: 0 obsns not in the panel
11 170 Lampiran 5. Hasil Estimasi Fungsi Risiko Produksi Usahatani Tembakau Pegunungan dengan Sistem swadaya di Kecamatan Pakong Tahun 2009 data file = fr.dta the final mle estimates are : beta 5 beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 2 number of iterations = 19 thus there are: 0 obsns not in the panel
12 171 Lampiran 6. Hasil Estimasi Inefisiensi Teknis Usahatani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Swadaya di Kecamatan Pakong Tahun 2009 data file = FT.dta the final mle estimates are : beta 5 beta E E E E E E+01* E E E+01* E E E E E E+01* E E E E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 2 number of iterations = 26 thus there are: 0 obsns not in the panel
13 172 Lampiran 7. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Usahatani Tembakau Tegalan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Larangan Tahun 2009 data file = tk2.dta the final mle estimates are : E E E E E E E E E E E E E E E+01 beta E E E+01 sigma-squared E E E+01 gamma E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 7 number of iterations = 31 thus there are: 0 obsns not in the panel
14 173 Lampiran 8. Hasil Estimasi Fungsi Risiko Produksi Usahatani Tembakau Tegalan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Larangan Tahun 2009 data file = fr.dta the final mle estimates are : beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+01 with number of restrictions = 5 number of iterations = 19 thus there are: 0 obsns not in the panel
15 174 Lampiran 9. Hasil Estimasi Fungsi Inefisiensi Teknis Usahatani Tembakau Tegalan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Larangan Tahun 2009 data file = fr.dta the final mle estimates are : E E E E E E E E E E E E E E E+01 beta E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+01 with number of restrictions = 5 number of iterations = 19 thus there are: 0 obsns not in the panel
16 175 Lampiran 10. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Usahatani Tembakau Tegalan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Larangan Tahun 2009 data file = ts10.dta the final mle estimates are : E E E E E E E E E E E E E E E+01 beta E E E+00 beta E E E+01 sigma-squared E E E+01 gamma E E E E+02* LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 8 number of iterations = 50 thus there are: 0 obsns not in the panel
17 176 Lampiran 11. Hasil Estimasi Fungsi Risiko Produksi Usahatani Tembakau Tegalan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Larangan Tahun 2009 data file = fr.dta the final mle estimates are : beta 5 beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+03 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 2 number of iterations = 19 thus there are: 0 obsns not in the panel
18 177 Lampiran 12. Hasil Estimasi Fungsi Inefisiensi Teknis Usahatani Tembakau Tegalan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Larangan Tahun 2009 data file = fi.dta the final mle estimates are : beta 5 beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+01 with number of restrictions = 2 number of iterations = 19 thus there are: 0 obsns not in the panel
19 178 Lampiran 13. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Usahatani Tembakau Sawah dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pademawu Tahun 2009 data file = sk7.dta the final mle estimates are : E E E E E E E E E E E E E E E+01 beta E E E+00 beta E E E+01 sigma-squared E E E+01 gamma E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 8 number of iterations = 98 thus there are: 0 obsns not in the panel
20 179 Lampiran 14. Hasil Estimasi Fungsi Risiko Produksi Usahatani Tembakau Sawah dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pademawu Tahun 2009 data file = FR3.DTA the final mle estimates are : beta 5 beta 6 beta E E E E E E+01* E E E E E E E E E E E E E E E+01* E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+01 with number of restrictions = 2 number of iterations = 46 thus there are: 0 obsns not in the panel
21 180 Lampiran 15. Hasil Estimasi Fungsi Inefisiensi Teknis Usahatani Tembakau Sawah dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pademawu Tahun 2009 data file = FI3.DTA the mle estimates are : beta 5 beta 6 beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+03 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 2 number of iterations = 16 thus there are: 0 obsns not in the panel
22 181 Lampiran 16. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Usahatani Tembakau Sawah dengan Sistem Swadaya di Kecamatan Pademawu Tahun 2009 data file = ss2.dta the final mle estimates are : E E E E E E E E E E E E E E E+00 beta E E E+00 beta E E E+01 sigma-squared E E E+01 gamma E E E E+01 LR test of the one-sided error = E+02* with number of restrictions = 9 number of iterations = 28 thus there are: 0 obsns not in the panel
23 182 Lampiran 17. Hasil Estimasi Fungsi Risiko Produksi Usahatani Tembakau Sawah dengan Sistem Swadaya di Kecamatan Pademawu Tahun 2009 data file = frs.dta the final mle estimates are : beta 5 beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+02 LR test of the one-sided error = E+02 with number of restrictions = 2 number of iterations = 26 thus there are: 0 obsns not in the panel
24 183 Lampiran 18. Hasil Estimasi Fungsi Inefisiensi Teknis Usahatani Tembakau Sawah dengan Sistem Swadaya di Kecamatan Pademawu Tahun 2009 data file = fets.dta the mle estimates are : beta 5 beta E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E+02 LR test of the one-sided error = with number of restrictions = E+02 number of iterations = 14 thus there are: 0 obsns not in the panel
25 Lampiran 19. Efisiensi Teknis, Residual, Risiko, Inefisiensi Teknis, dan Harga Input-Input pada Petani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pakong Tahun 2009 TE ε Vi Ui Py P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 C
26 Lampiran 19. Lanjutan TE ε Vi Ui Py P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 C
27 Lampiran 19. Lanjutan TE ε Vi Ui Py P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 C
28 Lampiran 19. Lanjutan TE ε Vi Ui Py P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 C Keterangan : P1 : sewa lahan P2 : harga bibit perbatang P3 : upah tenaga kerja perhari P4 : harga ppk ZK perkg P5 : harga ppk NPK perkg P6 : harga pestisida perml P7 : harga fungisida perml 187
29 Lampiran 20. Prosedur Perhitungan Perilaku Risiko terhadap Input Luas Lahan pada Petani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Kemitraan di Kecamatan Pakong Tahun 2009 y(xi) W(xi) U(µΠ) U'(µΠ) U''(µΠ) AR U'''(µΠ) DR g(xi) q(xi) θ1 θ2 θ λ1 λ2 λ
30 Lampiran 20. Lanjutan y(xi) W(xi) U(µΠ) U'(µΠ) U''(µΠ) AR U'''(µΠ) DR g(xi) q(xi) θ1 θ2 θ λ1 λ2 λ
31 Lampiran 20. Lanjutan y(xi) W(xi) U(µΠ) U'(µΠ) U''(µΠ) AR U'''(µΠ) DR g(xi) q(xi) θ1 θ2 θ λ1 λ2 λ Keterangan : θ1= nilai teta pembilang, θ2= nilai teta penyebut, λ1=nilai lamda pembilang, λ2=nilai lamda penyebut. 190
32 191 Lampiran 21. Contoh Prosedur Perhitungan Efisiensi Alokatif terhadap Input Pupuk Urea pada Petani Tembakau Pegunungan dengan Sistem Swadaya di Kecamatan Pakong Tahun 2009 f'(xi) g'(xi) q'(xi) g'(xi).θ q'(xi).λ η E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E-05 1E E E E E E E E E E E E E E E E-05 1E E E E E-08-3E E E E E E E E-07-3E-06 5E E E-07-4E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E-05 3E E E E E E E E E E-05 5E E E E E E E E E E E
33 192 Lampiran 21. Lanjutan f'(xi) g'(xi) q'(xi) g'(xi).θ q'(xi).λ η E E E E E E E E E E E E E E E E-05 2E E E E E-07-4E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E-08-2E E E E-07-2E E E E E E E E E E E E E E E E E E-06-2E E E E E E E-06-4E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E
TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU
TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU ( Nicotiana tabacum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Penanam dan penggunaan
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Usahatani Petani TRK dan Petani TRB Pola Tanam Non- Keprasan dan Keprasan
LAMPIRAN 111 112 Lampiran 1. Analisis Usahatani Petani TRK dan Petani TRB Pola Tanam Non- Keprasan dan Keprasan a. Analisis Finansial Usahatani Petani TRK Pola Tanam Non-Keprasan A B B1 B2 Penerimaan Uraian
Lebih terperinciOleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09
Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciBUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan
Lebih terperinciVI. PENGARUH PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO PRODUKSI TERHADAP ALOKASI INPUT USAHATANI TEMBAKAU
VI. PENGARUH PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO PRODUKSI TERHADAP ALOKASI INPUT USAHATANI TEMBAKAU Penelitian ini membagi responden berdasarkan agroekosistem (pegunungan, sawah dan tegalan) dan sistem
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciMENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!
MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!! Persemaian padi sangat penting sekali sebelum kita melakukan penanaman. Untuk memperoleh hasil yang baik pertama tama kita menentukan jenis varietas Padi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.
21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra
Lebih terperinciPEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1
PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,
I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dari bulan Juni sampai bulan Oktober 2011. Alat dan Bahan
Lebih terperinciTEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi
TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Benih cabai hibrida sebenarnya dapat saja disemaikan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Juli 2010. Penelitian terdiri dari percobaan lapangan dan analisis tanah dan tanaman
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciTeknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB
Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB 1/7 Pepaya merupakan tanaman buah-buahan yang dapat tumbuh di berbagai belahan dunia dan merupakan kelompok tanaman hortikultura
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinciV. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL
V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL 5.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Panafil Essential Oil ialah anak perusahaan dari PT Panasia Indosyntec Tbk yang baru berdiri pada bulan Oktober 2009. PT Panasia Indosyntec
Lebih terperinciPENYIAPAN BIBIT UBIKAYU
PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.
III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan
Lebih terperinciBudi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut
Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Penyusun I Wayan Suastika
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHA PETANI MITRA TEMBAKAU PT. DJARUM DI KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG
58 Lampiran 1. Kuesioner ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETANI MITRA TEMBAKAU PT. DJARUM DI KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG KUESIONER A. Karakteristik Petani 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan Terakhir
Lebih terperincim. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)
m. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Jl. Bina Widya kelurahan Simpang Baru kecamatan Tampan, Pekanbaru. Penelitian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Jalan Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berada
Lebih terperinciPROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
PERBANDINGAN HASIL BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG SECARA HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL (Kevin Marta Wijaya 10712020) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciVII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI
VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI 7.1. Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier 7.1.1. Pendugaan Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier Model yang digunakan untuk mengestimasi fungsi produksi
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciTeknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR
Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR LATAR BELAKANG Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dari bulan Mei hingga November 2012. B. Bahan
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang bertempat di Lapangan (Green House) dan Laboratorium Tanah Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciSumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May
10 MODULE PELATIHAN PENANAMAN DURIAN Oleh : Ulfah J. Siregar ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN DUSUN ARO, JAMBI Serial Number : PD 210/03 Rev. 3 (F)
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin
Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin 135040100111150 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciMenembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)
Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada bulan Januari
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - November 2016. Tempat penelitian adalah Lahan Percoban Fakulas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Lahan Percobaan Universitas Muhammadiyah Malang, Desa Pendem, Kota Batu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari -
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pengamatan setelah panen dilanjutkan di Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-
22 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat- Tongkoh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan jenis tanah Andosol, ketinggian tempat
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Green House (GH) dan Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada bulan
Lebih terperinciSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Oktober 2014 hingga Maret
Lebih terperinciBAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun
16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Seroja Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. Analisis bahan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM.
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. melon cabai dan pendapatan usahatani per musim. Petani yang menjadi objek
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Profil petani merupakan identitas petani yang meliputi usia, pendidikan, jumlah keluarga, luas lahan yang digarap, pengalaman usahatani pada semangka melon cabai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2012 dilaksanakan di Kebun Kelompok Wanita Tani Ilomata Desa Huntu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium
14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciBUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )
BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis
Lebih terperinciPRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU
PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU 1. Pemilihan Lokasi Tanah gembur, rata dan subur. Bukan endemik hama atau penyakit. Aman dari gangguan ternak dan pencurian. Bukan merupakan lahan bekas pertanaman ubi kayu.
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Juli
Lebih terperinciDENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT
DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT Penerapan Padi Hibrida Pada Pelaksanaan SL - PTT Tahun 2009 Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur Jawa Barat Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
Lebih terperinciBercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)
Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO) Menanam tomat dalam pot atau polybag dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan lahan sempit
Lebih terperinciI. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian
I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan
Lebih terperinciCiparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Unit
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas
Lebih terperinciPercobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah
Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Latar Belakang Di antara pola tanam ganda (multiple cropping) yang sering digunakan adalah tumpang sari (intercropping) dan tanam sisip (relay
Lebih terperinciTUGAS LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Budiaya Cabai Rawit Disususn Oleh: Nama : Fitri Umayasari NIM : 11.12.6231 Prodi dan Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI 11-S1SI-12 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Greenhouse dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. Penelitian ini
Lebih terperinciBUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso
BUDIDAYA PADI RATUN Marhaenis Budi Santoso Peningkatan produksi padi dapat dicapai melalui peningkatan indeks panen dan peningkatan produksi tanaman setiap musim tanam. Padi Ratun merupakan salah satu
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari 2009 sampai Juni 2009. Bahan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai dari April 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian lapang dilakukan di lahan sawah Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung pada bulan Desember 2014 sampai dengan Febuari 2015. 3.2 Bahan dan
Lebih terperinciPenanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)
Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji) ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Pilangrejo, Rt 02 / Rw 08, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman caisim dilaksanakan di lahan kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas dengan ketinggian tempat 1 124 m dpl, jenis tanah Andosol. Penelitian telah dilaksanakan
Lebih terperinciTATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas
III. TATA CARA PENELTIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 November
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN
VII ANALISIS PENDAPATAN Analisis pendapatan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi penerimaan, biaya, dan pendapatan dari usahatani padi sawah pada decision making unit di Desa Kertawinangun pada musim
Lebih terperinci