BAB I PENDAHULUAN. memahami sesuatu, bergaul, bermusuhan, dan lain sebagainya.
|
|
- Sukarno Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari komunikasi. Setiap aktivitas yang kita lakukan selalu disertai dengan komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal, secara sengaja maupun tidak. Ketika kita berbicara dengan orang lain, berbelanja dipasar, belajar, maupun ketika melakukan tugas lainnya, semuanya dengan dan melalui komunikasi. Melalui komunikasi, kita mampu untuk belajar, memahami sesuatu, bergaul, bermusuhan, dan lain sebagainya. Sangat penting peranannya komunikasi bagi kehidupan sosial, tradisi, pendidikan, dan politik. Dimana proses komunikasi menjadi dinamika transaksional yang mempengaruhi perilaku, yang mana sumber dan penerimaannya sengaja menyandi (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan pesan yang mereka salurkan melalui satu saluran (channel) guna merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi juga sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Kebutuhan manusia untuk berhubungan/berkomunikasi dengan sesamanya sudah dimulai sejak zaman Adam dan Hawa. Oleh kerana itu sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Jadi jelaslah bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat (sosial). Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin 1 Universitas Sumatera Utara
2 2 mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi, karena itulah dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia dan komunikasi timbul sebagai akibat dari adanya hubungan sosial. Proses komunikasi itu sendiri pada hakikatnya merupakan proses penyampaian pesan antar manusia baik secara kelompok maupun secara individual dari satu pihak kepada pihak yang lain. Dalam proses penyampaian pesan tersebut juga mengandung arti adanya pembagian pesan (sharing of information) yang cenderung mengarah ke pencapaian titik tertentu sampai disepakatinya makna suatu pesan antar pihak-pihak yang berkomunikasi. Dari sejak awal perkembangannya, para ahli dari berbagai disiplin ilmu turut memberikan sumbangan yang besar terhadap keadaan dan dan definisi ilmu, seperti Hovland (Effendy,1992:10) Ilmu Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi penyampaian pesan, pembentukan kepercayaan dan sikap, pendapat dan tingkah laku. Rogers dan Lawrence (1981:18) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam (Wiranto,2004: 6-7). Menurut Effendy (1992:10) komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain baik secara
3 3 langsung maupun tidak langsung melalui media. Pada saat acara Pesta Budaya Tahunan dalam suku Karo membutuhkan proses komunikasi. Jadi, kalau ada dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya mengerti dan selain mengerti bahasa yang dipergunakan juga mengerti makna dari bahan yang dbicarakan. Komunikasi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi merupakan hal yang membantu manusia dalam bertumbuh dan berkembang serta menemukan pribadi masing-masing. Ekspresi keinginan maksud, tanggapan serta tujuan manusia disampaikan melalui komunikasi. Komunikasi adalah hal yang menghubungkan interaksi sosial, baik itu secara individu maupun kelompok. Melalui komunikasi anggota kelompok dapat berinteraksi, dan komunikasi efektif adalah prasyarat untuk setiap aspek fungsi kelompok. Ada beberapa bentuk komunikasi yang kita ketahui, salah satu diantaranya adalah komunikasi kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah, atau suatu komite dipedesaan
4 4 yang tengah mengadakan rapat untuk mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut (small group communication). Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan komunikasi antarpesona (Mulyana, 2005:74) Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi tatap muka yang intensif di antara anggota kelompok, serta tatap muka itu pula akan mengatur sirkulasi makna di antara mereka, sehingga mampu melahirkan sentimen-sentimen kelompok serta kerinduam di antara mereka (Bungin, 2006: ). Komunikasi kelompok (group communication) termasuk komunikasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi tatap muka dan saling melihat. Menurut Alvin A.Golberg dan Carl E. Larson (1985:6), komunikasi kelompok adalah suatu bidang studi, penelitian dan terapan yang tidak menitikberatkan perhatiannya pada proses kelompok secara umum, tetapi kepada tingkah laku individu dalam diskusi kelompok tatap muka yang kecil. Kita dapat mengajukan bermacam-macam pertanyaan yang berhubungan dengan komunikasi kelompok dan jawabannya akan membantu kita memahami lebih baik batas-batas dan atribut-atribut komunikasi kelompok dan pada musyawarah desa juga membutuhkannya. Menurut David W. Johnson dan Frank P. Johnson (2012: ) mengatakan komunikasi kelompok dapat juga diartikan sebagai suatu pesan yang disampaikan oleh seorang anggota kepada satu atau lebih anggota yang lain dengan tujuan mempengaruhi perilaku orang yang menerima pesan. seorang anggota kelompok
5 5 mengirmkan pesan waktunya memilih untuk membangkitkan respon. semua yan setuju angkat tangan anda. Semua tanda yang bertujuan mempengaruhi perilaku orang yang menerima pesan dengan cara apapun adalah komunikasi. Ketika penerima pesan menafsirkan pesan yang sama dengan pesan yang dimaksud oleh pengirim pesan merupakan komunikasi yang efektif di antara anggota kelompok (Johnson, 2006). Jika John mencoba untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lain bahwa hari ini hari yang indah dan dia merasa senang dengan mengatakan Hai sambil tersenyum hangat, dan jika anggota kelompok lain menafsirkan perkataaan Hai dan senyuman John tersebut, dengan John berfikir hari ini hari yang indah dan John merasa senang, maka terjadi komunikasi yang efektif. Jika anggota kelompok lain menafsirkan perkataan Hai dan senyuman tersebut dengan John ingin mengadakan diskusi kelompok, maka terjadi komunikasi yang tidak efektif. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu sedikit yang berarti kelompok itu kacil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi kelompok kecil (small group communicaton), jika jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar dinamakan komunikasi kelompok besar (large group communication) misalnya komunikasi kelompok di pedesaan. Kerumitan komunikasi kelompok tercermin pada kemampuannya untuk menembus dan hakikatnya kebersamaannya. Komunikasi dapat menembus semua aspek dalam memahami anggota kelompok yang lain. Kapanpun anggota kelompok saling melihat, mendengar, mencium, atau menyentuh, pada saat itulah terjadi komunikasi. Selain itu, komunikasi adalah proses kebersamaan dimana
6 6 anggotanya menerima, mengirim, mengartikan, dan menyimpulkan semua pada saat yang bersamaan, komunikasi bukan merupakan serangkaian peristiwa di mana anggota kelompok memikirkan suatu pesan, mengirmkannya dan anggota kelompok lainnya menerimanya. Namun demikian, hakikat komunikasi kelompok yang terjadi pada banyak orang, menjadikannya sulit untuk menciptakan suatu teori komunikasi kelompok. (Johnson, 2006). Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan, dan demikian juga antar komunikan. Bentuk komunikasi kelompok kecil, misalnya pertemuan, rapat, dan lain-lain. Komunikasi kelompok kecil pasti melibatkan komunikasi antar pribadi sehingga teori komunikasi antar pribadi juga berlaku disini. Umpan balik yang dapat diterima dengan segera menentukan penyampaian pesan berikutnya. Namun, pesan relatif lebih terstruktur daripada komunikasi antarpribadi, bersifat formal maupun informal. Komunikasi kelompok sering kita temui dalam keluarga, tetangga, teman dan kerabat, atau kelompok diskusi. Komunikasi kelompok dapat terjadi didalam kelompok dan juga antar-kelompok. Selain komunikasi kelompok, ada juga budaya yang menjadi salah satu bentuk dari komunikasi. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
7 7 Martin dan Nakayama (2003:86) menjelaskan bahwa melalui budaya dapat mempengaruhi proses dimana seseorang mempersepsi suatu realitas. Semua komunitas dalam semua tempat selalu memanifestasikan atau mewujudnyatakan apa yang menjadi pandangan mereka terhadap realitas melalui budaya. Sebaliknya pula, komunikasi membantu kita dalam mengkreasikan realitas budaya dari suatu komunitas msyarakat desa. Komunikasi mempengaruhi budaya dimana budaya tidak akan bisa terbentuk tanpa komunikasi. Pola-pola komunikasi yang tentunya sesuai dengan latar belakang dan nilai-nilai budaya akan menggambarkan identitas budaya seseorang. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Hal ini terjadi karena melalui budayalah orang-orang dapat belajar berkomunikasi. Komunikasi sebagai bagian dari budaya, berperan penting dalam proses komunikasi pada pesta budaya ini. Lewat komunikasi terjadi interaksi-interaksi dari masyarakat sekitar. Tradisi merupakan cara kita menyiapkannya dan mengkonsumsinya. Tradisi yang membuat kita mematuhi peraturan adat istiadat yang ada di tempat kita tinggal contohnya Pesta Budaya Tahunan. Sebelum kita membahas tentang proses komunikasi pesta budaya tahunan di suku Karo, maka perlu kita memahami dan mengetahui tentang Kerja tahun (Pesta Budaya Tahunan). Menurut E.P. Gintings (1999: ) menjelaskan di tengahtengah masyarakat Karo Kerja Tahun merupakan suatu alat perekat nesesitas hidup orang Karo dalam system kekerabatan karena setiap tahun orang Karo
8 8 datang ke kampung bersangkutan yang melakukan Kerja Tahun (Pesta Budaya Tahunan). Kerja tahun merupakan kesempatan bagi orang yang diperantauan atau dari desa atau dari kota untuk pulang ke kampung karena kekerabatan seperti itu membuat orang lebih dekat hubungannya. Ada beberapa bentuk kerja Tahun di suku Karo menurut E.P. Gintings (1999: ) yaitu: 1. Merdang-merdem (Rebu merdang) 2. Nimpa bunga benih (ngambur-ngamburi) 3. Mahpah 4. Perayaan Nasional 17 Agustus 1945 (hari Kemerdekaan RI) 5. Ngambur-ngamburi 6. Mere man page 7. Ngerires Nama-nama ini ada variasinya seturut dengan hal-hal apa yang menjadi tekanan suatu perayaannya dan menurut daerahnya masing-masing, dan ada juga disuatu daerah misalnya beberapa dari bentuk dan nama perayaan itu mereka rayakan, yang lainnya tidak. Pada mulanya perayaan-perayaan tadi mengandung paham magismistisanimistis karena pada zaman dahulu orang belum berfikir secara ontologis dan fungsional seperti pada zaman modern. Oleh karena itu adat, bicara, kiniteken (kepercayaan) masih saling terpaut dan belum mampu memisahkannya. Misalnya bentuk upacara kerja tahun ini terkait dengan phase tertentu dalam musim menanam padi dan sejak penanaman (benih) mulai bunting
9 9 panen sesudah panen dan sebagainya, karena dalam paham lama padi itu juga dipahami memiliki roh dan ritus-ritus tersebut dilakukan dalam artian du et des Si beru Dayang dipahamin sebagai dewa yang disuruh Dibata Kaci Kaci memberi benih padi dan telah mengajar manusia menanam padi untuk makanannya sehari-hari. Tahap kebudayaan sudah semakin mencerminkan kehidupan berladang dan lebih menetap. Sehubungan dengan budaya menanam tersebut terdapat mithe penanaman padi yang terkait pada saat merdang (menanami) saat padi bunting, saat panen dan seterusnya yang harus melihat hari-hari yang baik untuk pekerjaan tersebut agar hubungan makrokosmos dan mikrokosmos tetap langgeng berkesinambungan. Karena Si beru dayang tidak selamanya disuruh Dibata Kaci-Kaci datang ke dunia ini maka sebagai representasi Allah yang dipahami transenden menjadi immanen dalam diri kalimbubu sehingga ia dinamai Dibata ni idah, karena mithe adalah sejarah yang belum selesai maka kalimbubu dalam kaitan musim tahapan menanam padi tersebut diundang atau menjadi tempat meminta benih dan kelanjutannya. Dalam jiwa seperti itulah dibuat pesta-pesta atau dibesarkan menjadi perayaan-perayaan tertentu dan dibuat gendang aron dalam kerja tahun. Bila menghormati kalimbubu berarti menghormati page dan juga sebaliknya dan juga sekaligus menghormati Si beru dayang dan menghormati benih padi tersebut. oleh karena itu ada beberapa perayaan sehubungan dengan phase pertumbuhan benih tetrsebut antara lain: Benih padi sewaktu lebeng (tanah dilobangi dan ditaruh benih) disebut Beru Dayang ragun-ragun. Benih di dalam tanah disebut Beru Dayang Buniken
10 10 Benih menjelang tumbuh disebut Beru dayang melembing Benih sudah mulai berdaun disebut Beru Dayang meduk-eduk Benih sudah bunting disebut Beru Dayang rumencet Benih sudah tua (masak, menguning) disebut Beru Dayang perinte-rinte atau pedolan-dolan Benih menjelang dimasukkan ke lumbung disebut Beru Dayang pegungun Pesta tersebut ada hubungannya dengan phase perkembangan page (padi) tersebut. Tentu sesudah Kristen tidak secara otomatis semua ritus-ritus lama diangkat dan diteruskan. Hal-hal yang bersifat adat dan dapat mengembangkan kualitas hubungan kasih persaudaraan diteruskan dan unsur-unsur kepercayaan lama di tinggalkan dan di ganti menjadi kesempatan berdoa dan ucapan syukur kepada Allah dalam diri Tuhan Yesus. Peneliti melakukan penelitian dengan judul Proses Komunikasi Pesta Budaya Tahunan Pada Suku Karo di Desa Batu Karang Kecamatan Payung Kabupaten Karo. Pesta tahunan yang diadakan di Desa Batu Karang Kecamatan Payung merupakan suatu perayaan/pesta tahunan yang paling besar dan paling banyak diminati oleh penduduk karena dirayakan bertepatan dengan Tahun baru setiap Tahunnya. Pesta tahunan ini merupakan salah satu adat istiadat dari kebudayaan suku Karo yang sampai saat ini masih dipertahankan nilai-nilai kebudayaannya. Bahkan banyak diantara kita masyarakat yang tinggal khususnya di Kota Medan, belum mengetahui bahkan mengenal seperti apa pesta tahunan tersebut. Mengapa budaya tersebut masih tetap dijalankan bahkan hingga sampai saat ini.
11 11 Untuk itulah disini peneliti ingin memperkenalkan salah satu bentuk dari keanekaragaman yang dimiliki suku Karo, yang merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita dan patut kita lestarikan. Banyak diantara kita mungkin mengetahui sekilas mengenai pesta tahunan, namun tidak mengetahui untuk apa sebenarnya pesta tahunan ini dilakukan. Bagaimana proses yang harus dilalui sebelum menggelar pesta tahunan ini dan apa manfaat yang bisa diambil setelah dilaksanakannya pesta tahunan tersebut terutama bagi suku karo yang mendiami desa Batu Karang Kecamatan Payung. Hal ini yang memotivasi peneliti untuk mengkaji bagaimana tradisi komunikasi dalam pesta budaya tahunan pada suku batak Karo di Desa Batu Karang Kecamatan Payung. 1.2 Fokus masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Penelitian ini menganalisis mengenai proses komunikasi dan bagaimana cara menentukan hari baik, pembentukan panitia, keamanan, hiburan dan hewan yang akan dikurbankan pada Pesta Budaya Tahunan. 2. Penelitian ini menganalisis mengenai apa itu Guro-guro aron pada Pesta Budaya Tahunan. 3. Penelitian ini menganalisis mengenai apa saja makanan khas pada Pesta Budaya Tahunan. 4. Penelitian dilakukan bulan Agustus sampai pada waktu yang dibutuhkan peneliti sesuai dengan data yang diperlukan.
12 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ada pun tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui proses komunikasi pesta budaya tahunan dan komunikasi kelompok untuk menentukan hari baik, pembentukan panitia guro-guro aron, keamanan desa, hewan yang akan dikurbankan dan hiburan pada saat Pesta Budaya Tahuan di desa Batu Karang. 2. Untuk mengetahui proses komunikasi dan komunikasi budaya dalam Guro-guro Aron pada Pesta Budaya Tahunan di desa Batu Karang. 3. Untuk mengetahui cara makanan khas dan memasak yang menjadi makanan khas pada Pesta Budaya Tahunan di desa Batu Karang. 1.4 Manfaat penelitian 1 Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU Medan. 2 Secara praktis, penelitian ini diharapkan bagi generasi muda Karo mempelajari serta melestarikan kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan. 3 Secara teoritis, penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Ilmu komunikasi dan memberikan manfaat bagi peneliti.
BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pesta merupakan suatu acara sosial yang dimaksudkan sebagai perayaan, dengan perjamuan makan dan minum dengan suasana yang sangat meriah. Baik yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu proses pembangunan di suatu daerah tidak dapat dipisahkan dari peran media massa di daerah itu sendiri, karena media massa menyebarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, beberapa budaya Indonesia yang terkikis oleh budaya barat sehingga generasi muda hampir melupakan budaya bangsa sendiri. Banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Effendy (2009: 5), komunikasi adalah aktivitas makhluk sosial. Dalam praktik komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol verbal dan nonverbal antara pengirim dan penerima untuk merubah tingkah laku kini melingkupi proses yang lebih
Lebih terperinciKERJA TAHUNAN, PESTA TRADISI MASYARAKAT KARO
86 " Kerja Tahunan, Pesta Tradisi Masyarakat Karo. Junita Setiana Ginting. KERJA TAHUNAN, PESTA TRADISI MASYARAKAT KARO Junita Setiana Ginting Staf Pengajar FIB Universitas Sumatera Utara Abstrak: Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dilahirkan melalui gerakgerak tubuh manusia. Maka dapat dilihat bahwa hakikat tari adalah gerak. Disamping gerak sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciImplementasi Lokalitas Budaya Madura sebagai salah satu kekayaan Bahasa dan Sastra Indonesia
Implementasi Lokalitas Budaya Madura sebagai salah satu kekayaan Bahasa dan Sastra Indonesia Abstrak Pendidikan adalah hal paling penting dalam upaya membekali generasi muda untuk menjadi penerus bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan baik secara jasmani maupun rohani dimana kita lahir secara turun-temurun, membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah Penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru dijajaki merupakan proses awal untuk dapat bertahan hidup dalam sebuah lingkungan baru. Berbagai masalah-masalah akan
Lebih terperinci2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat satu dan dua maka Negara Indonesia menjamin kebebasan berserikat dan berkeyakinan. Bahwa agama Katolik adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki beberapa sub etnis yang terdiri dari suku Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Dairi, Sibolga, Angkola, Tapanuli Selatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi atau kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Istilah komunikasi bukanlah suatu istilah yang baru bagi kita. Bahkan komunikasi itu sendiri tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat manusia, dimana pesan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Semua etnis memiliki budaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai Negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memiliki warisan budaya yang tak ternilai harganya.kata budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal akan keanearagaman budaya yang dimiliki setiap suku bangsa yang mendiami wilayahnya. Kemajemukan Indonesia tercermin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya
Lebih terperinciKOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.
KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok masyarakat tertentu. Dalam budaya, kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin (communicatio)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Sumatera Utara merupakan salah satu daerah pariwisata yang berpotensi di Indonesia. Potensi pariwisata yang ada di Sumatera Utara antara lain keindahan alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak Toba merupakan salah satu suku besar di Indonesia. Suku Batak merupakan bagian dari enam ( 6) sub suku yakni: Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak berdomisili di daerah Sumatera Utara. Etnik Batak ini terdiri dari enam sub etnik yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan menjadi identitasnya masing-masing. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam kebudayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memiliki penduduk dengan beraneka ragam suku. Suku Batak merupakan salah satu suku yang dapat ditemui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, budaya ada di dalam masyarakat dan lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa dimanapun berada memiliki kebudayaan. Kebudayaan adalah hasil kreativitas manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu ruang lingkup sosial tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia dalam aktivitasnya setiap saat memerlukan bantuan
Lebih terperinciPengantar Ilmu Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera merupakan pulau keenam terbesar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. agar terhubung dengan lingkungan dengan orang lain. Menurut Handoko (1994)
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang kelompok, organisasi dan masarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Karo merupakan masyarakat pedesaan yang sejak dahulu mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata pencaharian utama masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan suatu daerah dengan daerah lain pada umumnya berbeda, dan kebudayaan tersebut seantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Kebudayaan tersebut berkembang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk mempertahankan hidupnya. Kehidupan manusia tidak dapat di pisahkan dari kegiatan komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan beberapa pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. [Type text]
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang lampau. Tari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki aneka budaya yang beranekaragam. Indonesia memiliki lima pulau besar yaitu, Pulau Sumatera,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling berinteraksi, dan dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan suatu komunikasi yang baik diantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis). Masingmasing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya suatu bangsa adalah gambaran cara hidup masyarakat dari bangsa yang bersangkutan. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis). Masingmasing suku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang lain, baik itu komunikasi Verbal maupun Non verbal. Dimana tanpa adanya komunikasi maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan kebudayaan. Kebudayaan merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dan memiliki norma,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri atas berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Salah satunya adalah etnis Batak. Etnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu adalah sesuatu yang difikirkan, dilakukan, diciptakan oleh manusia. Manusia adalah makhluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, letak Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. Indonesia yang terkenal dengan banyak pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan nenek moyang. Sejak dulu berkesenian sudah menjadi kebiasaan yang membudaya, secara turun temurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Komunikasi tidak lepas dalam kehidupan sehari hari, komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia dalam berinteraksi. Komunikasi akan berhasil apabila
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Dalam penulisan sebuah karya ilmiah diperlukan kajian pustaka. Kajian pustaka bertujuan untuk mengetahui keauntetikan sebuah karya ilmiah. Kajian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Tapanuli Tengah dikenal dengan sebutan Negeri Wisata Sejuta Pesona. Julukan ini diberikan kepada Kabupaten Tapanuli Tengah dikarenakan dibeberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya menempati posisi sentral dalam tatanan hidup manusia. Manusia tidak ada yang dapat hidup di luar ruang lingkup budaya. Budaya dapat memberikan makna pada hidup
Lebih terperinciPENDAHULUAN. (feedback) dan respon yang sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator.
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah seni menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran-saluran dengan harapan mendapatkan umpan balik (feedback) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang sangat umum dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai Negara yang banyak memiliki beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki banyak suku, dimana setiap suku memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak suku, dimana setiap suku memiliki kebudayaan sendiri yang menjadi ciri khas bagi setiap suku tersebut. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang ada di Indonesia dan masih terjaga kelestariannya. Kampung ini merupakan kampung adat yang secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Segala kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok masyarakat mempunyai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan akan terwujud apabila manusia menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa penting tersebut dikaitkan dengan upacaraupacara yang bersifat
Lebih terperinci2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa suku Batak yaitu suku Batak Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan Batak Simalungun.
Lebih terperinci2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat Sunda Ciamis mempunyai kesenian yang khas dalam segi tarian yaitu tarian Ronggeng Gunung. Ronggeng Gunung merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkawinan, serta berbagai peristiwa lainnya ternyata banyak ragamnya. Bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tradisi yang berkaitan dengan peristiwa kelahiran, kematian dan perkawinan, serta berbagai peristiwa lainnya ternyata banyak ragamnya. Bagi masyarakat Jawa berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan budaya Indonesia mengalami pasang surut, pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai suku bangsa, golongan, dan lapisan sosial. Sudah tentu dalam kondisi yang demikian
Lebih terperinciTUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA
TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA Nama : M. Akbar Aditya Kelas : X DGB SMK GRAFIKA DESA PUTERA Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki beranekaragam suku bangsa, tentu memiliki puluhan bahkan ratusan adat budaya. Salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra pada umumnya terdiri atas dua bentuk yaitu bentuk lisan dan bentuk tulisan. Sastra yang berbentuk lisan seperti mantra, bidal, pantun, gurindam, syair,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia hidup di bumi dengan berbagai macam budaya dan kepercayaan serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Sulawesi Selatan dan Barat terdapat empat etnik dominan dan utama, yakni Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki ragam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa
BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami oleh setiap masyarakat dalam kelompok masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan budaya. Hal ini menyebabkan daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dalam artian bahwa sesungguhnya manusia hidup dalam interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat penting peranannya bagi kehidupan sosial, budaya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi sangat penting peranannya bagi kehidupan sosial, budaya, politik dan pendidikan, karena komunikasi merupakan proses dinamik transaksional yang mempempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, sering sekali muncul berbagai macam penafsiran terhadap makna sesuatu atau tingkah laku orang lain. Penafsiran tersebut, tergantung pada konteks dan
Lebih terperinciBAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus
BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan dan Refleksi Upacara slametan sebagai salah satu tradisi yang dilaksanakan jemaat GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus sebagai juruslamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berlatar belakang sejarah Kota Sumedang dan wilayah Sumedang, yang berawal dari kerajaan Sumedang Larang yang didirikan oleh Praburesi Tajimalela (kurang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia.sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.ia ingin mengetahui lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk berinteraksi satu sama lain antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Dimana dalam berinteraksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama. Kemajemukan budaya menjadi
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan
Lebih terperinci2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia terhadap perbedaan suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Setiap daerah masing-masing
Lebih terperinci