: Survey lapangan Kajian Standar Nasional Indonesia Produk. Unggulan UKM Sektor Pangan. : Kota Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta/ DIY)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": Survey lapangan Kajian Standar Nasional Indonesia Produk. Unggulan UKM Sektor Pangan. : Kota Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta/ DIY)"

Transkripsi

1 ACTIVITIES REPORT Nama Kegiatan : Survey lapangan Kajian Standar Nasional Indonesia Produk Unggulan UKM Sektor Pangan Kegiatan : Pengumpulan data primer kajian Waktu Pelaksanaan : Mei 2012 Tempat Kegiatan : Kota Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta/ DIY) 1. Latar Belakang Sepuluh UKM dari sepuluh Negara di dunia memberikan kesaksiannya bagaimana standar ISO memberikan kontribusi yang baik yaitu diantaranya: standar membantu berkompetisi dengan perusahaan yang lebih besar, standar membantu dalam akses pasar ekspor, standar membantu memberikan praktek bisnis terbaik, standar membantu operasi perusahaan menjadi lebih efisien dan berkembang, standar memberikan kredibilitas dan kepercayaan serta pengakuan konsumen, standar memberikan bahasa tunggal dalam industri untuk mutu (ISO, 2011). Maka standar merupakan sebuah katalisator penting untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan bisnis. Namun standar sebagai bagian dari teknologi, seringkali terlewatkan dan bahkan dipandang sebelah mata oleh pelaku usaha. Dalam kerangka pengembangan daya saing perdagangan, standardisasi dan sertifikasi merupakan salah satu dari pilar pengembangannya. Penerapan standar harus diimbangi dengan kesiapan pelaku usahanya. Standar merupakan hasil konsensus dari berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan solusi dalam menjawab kebutuhan dan tujuan bersama yang penerapannya diharapkan dapat membantu bisnis pelaku usaha dan pada akhirnya masyarakat konsumen. Dari hasil kajian BSN (2011) mengenai kesiapan UKM dalam penerapan standar diperoleh data bahwa SNI 1 of 12

2 memiliki kendala yaitu sulit digunakan dan diterapkan oleh UKM karena adanya persyaratan mutu yang sulit untuk dipenuhi dan biaya pengujian relatif mahal. Melihat kenyataan ini, maka UKM perlu dibantu dalam penerapan standar dan diberikan standar yang sesuai. Paradigma standar untuk UKM memiliki kriteria tersendiri. Untuk mengetahui kesiapan UKM terhadap penerapan standar produk maka diperlukan pengambilan contoh dan pengujian terhadap produk yang diproduksi oleh UKM tersebut. Disamping itu perlu dilakukan wawancara dengan menggunakan alat kuesioner dan pengamatan dalam proses produksi. Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui kesesuaian produk unggulan UKM terhadap SNI, mengidentifikasi penyebab ketidaksesuaian dan memberikan rekomendasi syarat mutu yang dapat dilaksanakan oleh UKM tanpa merugikan pemangku kepentingan lainnya atau pilihan model pembinaan kepada UKM. Diharapkan bahwa nantinya SNI dapat diterapkan terhadap produk unggulan yang dihasilkan oleh UKM 2. Sasaran Pengambilan data lapangan ini dilakukan pada 3 produsen bakpia kacang hijau kota Yogyakarta (mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta/ DIY) 3. Proses Kegiatan Agenda kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: NO AGENDA PELAKSANAAN 1 Identifikasi data ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 28 Mei Identifikasi data produsen bakpia kacang hijau di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Pengambilan data ke produsen: - Survey ke produsen bakpia kacang hijau di kota Yogyakarta Pengambilan data ke produsen: - Pengambilan sampel bakpia kacang hijau di kota Yogyakarta 28 Mei Mei Mei of 12

3 4. Output 4.1 Sekilas Mengenai Bakpia Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian, yaitu dari kata "bak" yang berarti daging (umumnya daging babi) dan "pia" yang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan daging (sumber : Wikipedia, 2012). Dari sumber yang lain bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Di beberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau kue pia (sumber: Bakpia termasuk salah satu masakan yang populer dari keluarga Cina atau Tionghoa. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), Yogyakarta. Mengingat masyarakat Jogja cukup banyak yang beragama Islam, pada perkembangannya, isi bakpia yang semula daging babi pun diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa-rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Di desa Pathok, dulunya penduduk tidak mengenal istilah "merek", hingga pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang "nomor rumah produsen", misalnya nomor 25 dan 75, diikuti munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya perkembangan "kue oleh-oleh" itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun Kemudian barulah muncul beberapa merek bakpia yang bukan dari nomor rumah, seperti Djava dan lain-lain. Lezatnya rasa bakpia menjadikan kue ini menjadi salah satu favorit para wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Bakpia bisa didapatkan di toko bakpia atau toko yang menjual oleh-oleh khas Jogja (sumber : Wikipedia, 2012). 4.2 Produksi Bakpia di Provinsi Yogyakarta Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, industri bakpia tersebar di 5 karesidenan DIY. Berdasarkan data yang diambil dari buku Potensi Industry Kecil dan Menengah Tahun 2010 Provinsi Yogyakarta, potensi produk bakpia disajikan pada tabel 1, sebagai berikut: 3 of 12

4 Tabel 1 Potensi Industry Bakpia Tahun 2010 Provinsi Yogyakarta No Daerah Unit Usaha (unit) Tenaga Kerja (orang) Nilai Investasi (Rp.000) Kapasitas produksi (buah/biji) Nilai Produksi (Rp.000) 1. Sleman Kota yogyakarta Bantul Kulonprogo Gunungkidul Sumber : Disperindagkop Yogyakarta, Pengambilan Data Primer Hasil dari pengambilan data primer adalah tim survey dapat mengunjungi dan mengambil data lapangan pada proses pembuatan bakpia kacang hijau dengan merk Bakpia Pathok 25 yang berlokasi di Jl. AIP II KS Tubun NG I/65, Yogyakarta Telp. (0274) / Gambar 1. Toko Bakpia Pathok 25 Proses Produksi Bakpia Produksi Bakpia Pathok 25 dilakukan oleh bapak Arlen Sanjaya (Bp Arlen Sanjaya adalah generasi penerus pembuat Bakpia Pathok 25 yang dahulu berasal dari bisnis keluarga). Produksi bakpia setiap harinya tidak tetap karena produk yang dibuat "Selalu Baru dan Hangat". Perusahaan Bakpia Pathok "25" mempunyai 5 toko cabang yaitu 2 toko cabang di jalan AIP KS. Tubun dan 1 toko cabang di jalan Bhayangkara, serta 2 toko dijalan Laksada Adisucipto (jalan ke arah kota Solo). Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia dari pusat produksi dengan merek dagang 25. Pada tahun-tahun pertama, perusahaan 4 of 12

5 menggunakan oven dengan bahan bakar arang. Setelah usaha semakin sukses menambah lagi jumlah oven dengan bahan bakar gas. Dalam usahanya bapak Arlen Sanjaya dibantu oleh beberapa karyawan pria dan wanita. Pegawai wanita yang biasanya bertugas sebagai pencetak bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria biasanya bertugas sebagai pembuat adonan, pembuat isi atau kumbu, pengoven serta pemasar ataupun mengirim bakpia ke sejumlah tempat. Proses Produksi Proses Produk Bakpia Pathok "25" terdiri dari beberapa tahap. Semuanya memberikan rasa yang lebih untuk para pelanggan. Adapun langkah-langkah utama, sebagai berikut: 1. Menjemur kacang hijau untuk menghilangkan kutu dan seleksi kacang. Memisahkan kacang dengan kulit kacang hijau. 2. Kacang Hijau dipecah menjadi 2 bagian dan dicuci bersih. Lalu direndam untuk pemisahan kacang hijau. Pada proses ini masih manual sehingga semua dilakukan oleh karyawan lakilaki. Gambar 1 Proses Pencucian Kacang Hijau 3. Pengukusan, pada proses ini menggunakan mesin khusus untuk mengukus kacang hijau Gambar 2 Proses Pengukusan Kacang Hijau 5 of 12

6 4. Digiling sampai lembut. Dimasak dalam mixer, dicampur dengan gula pasir secukupnya. Gambar 3 Proses Penggilingan Kacang Hijau 5. Pembuatan kulit. Bahan yang digunakan adalah, tepung terigu, gula pasir, air, minyak goreng. Semua bahan diaduk dalam mixer. Proses ini dinamakan proses rolling, proses ini dilakukan sampai kalis dan semakin lama semakin baik. Untuk bahan baku terigu, sebelumnya melalui proses awal yaitu pengeringan dengan di oven arang untuk tujuan pengecekan tepung terigu, mematikan kutu (jika ada) dan membuat adonan lebih bagus. Gambar 3 Proses Pengeringan Tepung Terigu 6 of 12

7 Gambar 3 Proses Pembuatan Adonan Kulit dengan Mixer 6. Pembuatan bakpia, pada proses ini dilakukan penyatuan antara adonan kulit bakpia dengan isinya. Proses ini sudah menggunakan cara yang bagus, seperti sudah membuat line production, alur proses yang jelas dan penempatan bahan baku yang dekat. Gambar 3 Proses Pembuatan Bakpia (Isi dan Kulit Bakpia) 7. Proses pemanggangan, pada proses pemanggangan bakpia ada 2 macam metode yaitu pemanggangan dengan oven listrik dan dengan arang. Pemanggangan dengan arang dilakukan untuk bakpia basah, sedangkan bakpia kering di oven dalam pemanggangan arang. Gambar 3 Proses Pemangganan Bakpia 8. Terakhir proses packing / pengemasan, pada proses ini ada proses sebelumnya yaitu menyiapkan dus atau tempat bakpia. 7 of 12

8 Gambar 3 Proses Pembuatan Dos Gambar 3 Proses Packing atau Pengemasan Dalam pelaksanaan kerja, biasanya penanganan proses yang berat ditangani oleh tenaga kerja pria, seperti pembuatan adonan, pembuatan kumbu dan pengovenan serta tenaga pemasar, sedangkan untuk pencetak ada yang pekerja wanita maupun pria. Khusus untuk pengemasan dilakukan oleh pekerja wanita. Untuk kesejahteraan karyawan sendiri, pihak perusahaan memberikan tunjangan yaitu tunjangan untuk makan 3 kali, tunjangan kesehatan, penginapan serta uang bonus lembur, hari raya dan lain-lain. Disamping proses produksi tadi, tim survey juga mendapatkan informasi-informasi lain diantaranya petunjuk-petunjuk dan informasi kepada karyawan diantaranya untuk menjaga kualitas produksi, kebersihan dan profesionalisme bekerja. 8 of 12

9 Gambar 3 Petunjuk dan Informasi Kepada Karyawan Data Primer Kajian Tim survey melakukan wawancara dengan kuesioner yang dilakukan pada 3 toko bakpia, sebagai berikut: 1. Bakpia Pathok 25 Perusahaan ini berada di Jl. AIP II KS Tubun NG I/65, Yogyakarta Telp. (0274) / Aset usaha ini dari perusahaan ini mencapai Rp. 50juta Rp. 500 juta. Modal yang digunakan menggunakan modal yang berasal dari sendiri dan bank. Usaha ini memperkerjakan lebih dari 99 orang pegawai, dari karyawan bagian pemesanan bahan baku sampai dengan menjaga toko. Kepemilikan usaha dari perusahaan ini merupakan milik pribadi. Dalam memproduksi bakpia, teknologi yang digunakan adalah teknologi madya, semisal mixer, oven (listrik dan arang), mesin pengukus dan untuk packing masih manual. Bahan baku yang digunakan berasal dari beberapa darah namun kebanyakan sudah langsung disuply langsung oleh distributor ke pabrik. Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan cara penyimpanan pada kondisi yang sesuai untuk mempertahankan kualitas bahan baku. Selain itu pihak perusahaan juga dapat memilih bahan baku yang baik untuk digunakan. Sedangkan untuk pengawasan mutu selama proses dilakukan pengontrolan setiap tahapan produksi terutama tentang keseragaman bentuk Bakpia. Pengawasan produk jadi dilakukan dengan cara sortasi terhadap bakpia yang tidak memenuhi syarat atau standart (standar perusahaan sendiri). Untuk sortasi ini biasanya dilakukan dengan melihat bakpia yang tidak gosong, kenampakan menarik dan tidak cacat atau pecah Perusahaan ini baru membuka pasar di lokal di 5 toko cabang yaitu 2 toko cabang di jalan AIP KS. Tubun dan 1 toko cabang di jalan Bhayangkara,serta 2 toko dijalan Laksada Adisucipto (jalan ke arah kota Solo). Perusahaan ini belum menghadapi kendala dalam memasarkan produknya. Untuk mengetahui kepuasan pelanggan, perusahaan ini menyiapkan 9 of 12

10 produk untuk dicoba sebelum dibeli, bahkan konsumen diperbolehkan melihat proses produksinya bahkan sampai gudang bahan bakunya. Pemilik dari perusahaan ini mengaku telah mengenal SNI dari produk-produk yang menggunakan tanda SNI (misalnya helm, dll). Berkaitan dengan penggunaan SNI untuk produk bakpia kacang hijau, perusahaan ini belum menggunakannya. Hal ini disebabkan perusahaan ini belum tahu ada SNI bakpia kacang hijau. 2. Bakpia Pathok 145 Perusahaan ini berada di Jl. Gambiran No. 40 (Selatan Pom Bensin Gambiran) Yogyakarta Telp. (0274) , (0274) (Ibu Sri Astuti). Aset usaha ini dari perusahaan ini mencapai Rp. 50juta Rp. 500 juta. Modal yang digunakan menggunakan modal yang berasal dari sendiri dan bank. Usaha ini memperkerjakan lebih dari orang pegawai. Kepemilikan usaha dari perusahaan ini merupakan milik pribadi. Dalam memproduksi bakpia, teknologi yang digunakan adalah teknologi madya, semisal mixer, oven dan untuk packing masih manual. Bahan baku yang digunakan berasal dari Yogyakarta. Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan cara penyimpanan pada kondisi yang sesuai untuk mempertahankan kualitas bahan baku. Selain itu pihak perusahaan juga dapat memilih bahan baku yang baik untuk digunakan. Sedangkan untuk pengawasan mutu selama proses dilakukan pengontrolan setiap tahapan produksi terutama tentang keseragaman bentuk Bakpia. Pengawasan produk jadi dilakukan dengan cara sortasi terhadap bakpia yang tidak memenuhi syarat atau standart (standar perusahaan sendiri). Untuk sortasi ini biasanya dilakukan dengan melihat bakpia yang tidak gosong, kenampakan menarik dan tidak cacat atau pecah Perusahaan ini baru membuka pasar di lokal di beberapa cabang sebagai berikut : 1. Jl. Wijilan Yogyakarta Telp. (0274) Jl. Jend. Sudirman 25 Yogyakarta Telp. (0274) Jl. Kaliurang Km. 5,6 Yogyakarta Telp. (0274) Jl. Solo Km. 8 Yogyakarta Telp. (0274) Perusahaan ini belum menghadapi kendala dalam memasarkan produknya. Pemilik dari perusahaan ini mengaku telah mengenal SNI dari produk-produk yang menggunakan tanda SNI (misalnya helm). Berkaitan dengan penggunaan SNI untuk produk bakpia kacang hijau, perusahaan ini belum menggunakannya. Hal ini disebabkan perusahaan ini belum tahu ada SNI bakpia kacang hijau. 10 of 12

11 3. Bakpia 99 Perusahaan ini berada di Prawirodirjan GM II/900, Yogyakarta. Aset usaha ini dari perusahaan ini kurang dari Rp. 50 juta. Modal yang digunakan menggunakan modal sendiri. Usaha ini memperkerjakan lebih dari 5-19 orang pegawai. Kepemilikan usaha dari perusahaan ini merupakan milik pribadi. Dalam memproduksi bakpia, teknologi yang digunakan adalah teknologi madya, semisal mixer, oven dan untuk packing masih manual. Bahan baku yang digunakan berasal dari Yogyakarta. Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan cara penyimpanan pada kondisi yang sesuai untuk mempertahankan kualitas bahan baku. Selain itu pihak perusahaan juga dapat memilih bahan baku yang baik untuk digunakan. Sedangkan untuk pengawasan mutu selama proses dilakukan pengontrolan setiap tahapan produksi terutama tentang keseragaman bentuk Bakpia. Pengawasan produk jadi dilakukan dengan cara sortasi terhadap bakpia yang tidak memenuhi syarat atau standart (standar perusahaan sendiri). Untuk sortasi ini biasanya dilakukan dengan melihat bakpia yang tidak gosong, kenampakan menarik dan tidak cacat atau pecah Perusahaan ini baru membuka pasar di lokal (Yogyakarta). Perusahaan ini belum menghadapi kendala dalam memasarkan produknya. Pemilik dari perusahaan ini mengaku telah mengenal SNI dari produk-produk yang menggunakan tanda SNI (misalnya helm). Berkaitan dengan penggunaan SNI untuk produk bakpia kacang hijau, perusahaan ini belum menggunakannya. Hal ini disebabkan perusahaan ini belum tahu ada SNI bakpia kacang hijau. Pengujian Sampel Bakpia Kacang Hijau Sampel produk bakpia kacang hijau diujikan ke laboratorium yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yaitu di Balai Besar Industri Agro yang beralamat di Jl. Ir H. Juanda No. 11 Bogor Sampel yang diujikan ke laboratorium berjumlah 3 sampel yang diambil dari produsen bakpia di Yogyakarta secara sampling acak. Pengujian ini dilakukan berdasarkan SNI bakpia kacang hijau untuk parameter sebagai berikut: Parameter yang diuji PENGAWET TIMBAL (Pb) TEMBAGA (Cu) SENG (Zn) Simbol pengawet Pb Cu Zn 11 of 12

12 Parameter yang diuji RAKSA (Hg) ARSEN ALT E COLI KAPANG Simbol Hg As ALT E coli kapang 5. Penutup Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan, disampaikan beberapa rangkuman sebagai berikut: a. Produsen kacang hijau di kota Yogyakarta sebagian besar belum mengenal dan menggunakan SNI. b. Produsen bakpia kacang hijau belum menyadari akan pentingnya penerapan standar. 6. Rekomendasi a. Perlu adanya sosialisasi terhadap produsen kacang hijau terkait penerapan SNI 7. Lampiran 1. Form kunjungan survey di Disperindagkop Provinsi Yogyakarta 2. Data potensi industri kecil menengah tahun 2010 provinsi Yogyakarta 3. Data direktori perusahaan industri kecil menengah provinsi Yogyakarta Mengetahui, Jakarta, 6 Juni 2012 Kepala Puslitbang Pelaksana kegiatan : I Nyoman Supriyatna Danar Agus Susanto Ketua Kajian Suminto 12 of 12

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Mengenai Bakpia Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Profil Perusahaan Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Profil Perusahaan Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25 29 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Profil Perusahaan Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25 Bakpia berasal dari negeri China dan disebut Tau Luk Pia, yang memiliki pengertian kue pia (kue kacang hijau). Pabrik Jaya

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

bakpia perharinya?rata-rata dan maksimal dalam sehari? 2. Berapakah lama waktu yang dibutuhkan dalam penggilingan kacang

bakpia perharinya?rata-rata dan maksimal dalam sehari? 2. Berapakah lama waktu yang dibutuhkan dalam penggilingan kacang 105 Lampiran 7: Transkip Hasil Wawancara Narasumber : Karyawan Pabrik Hari, tanggal : Senin, 12 Maret 2012 Waktu : Pukul 07.00 WIB 08.30 WIB Tempat : Pabrik Bakpia Pathok Jaya 25 Jln. AIP. KS. Tubun, Desa

Lebih terperinci

[G.4] KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA UNTUK PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN

[G.4] KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA UNTUK PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN [G.4] KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA UNTUK PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN Suminto B.Sc. Dipl. EST Ellia Kristiningrum, ST Wahyu Widyatmoko, SE Danar Agus Susanto, ST [BADAN STANDARISASI NASIONAL]

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun Mulanya Pabrik Bakpia Pathok 25 bernama/bermerek dagang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun Mulanya Pabrik Bakpia Pathok 25 bernama/bermerek dagang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Pabrik Bakpia Pathok 25 didirikan oleh Ibu Tan Aris Nio pada tahun 1948. Mulanya Pabrik

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Susy Lesmayati 1 dan Retno Endrasari 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan 2 Balai

Lebih terperinci

PROGRAM INSENTIF KNRT UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LPNK DAN LPK TAHUN 2012

PROGRAM INSENTIF KNRT UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LPNK DAN LPK TAHUN 2012 PROGRAM INSENTIF KNRT UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LPNK DAN LPK TAHUN 0 LAPORAN KEMAJUAN TERMIN I KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA UNTUK PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN BADAN

Lebih terperinci

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB X PENGAWASAN MUTU BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan

Lebih terperinci

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang Perkembangan pada bidang ekonomi dan teknologi yang begitu pesat di dunia dan masyarakat kita saat ini telah merubah pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan pada kondisi ekonomi yang kurang baik. UMK menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan pada kondisi ekonomi yang kurang baik. UMK menjadi sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro dan Kecil (UMK) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian suatu daerah maupun negara. Selain memiliki peranan penting dalam laju perekonomian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dikampung pathok Yogyakarta sekitar tahun Awalnya bakpia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dikampung pathok Yogyakarta sekitar tahun Awalnya bakpia IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Keadaan umum perusahaan a. Sejarah umum perusahaan Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tau Luk Pia, yang artinya kue pia (kue kacang hijau).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Propinsi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Kidung Agung Food terkenal dengan produk kacang atom serta berbagai macam kudapan tradisional Indonesia (kuping gajah, plintiran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R.S. Bridger dalam bukunya yang berjudul Introducton to Ergonomics,

BAB I PENDAHULUAN. R.S. Bridger dalam bukunya yang berjudul Introducton to Ergonomics, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kerja merupakan serangkaian dari beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, yang menghasilkan keuntungan

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan UD. TRIJAYA adalah sebuah home industry yang bergerak di bidang makanan ringan yang masih bersifat tradisional,

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA ROTI KERING PINISI

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA ROTI KERING PINISI TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA ROTI KERING PINISI DISUSUN OLEH: SRI WINA 10.12.4745 S1-SI-2F SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. ABSTRAK Tulisan ini sekedar torehan

Lebih terperinci

Nisaa Aqmarina EB10

Nisaa Aqmarina EB10 ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN ROTI LESTARI BOGOR Nisaa Aqmarina 25211190 3EB10 Latar Belakang Masalah Usaha Perencanaan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bakpia. dibungkus dengan adonan tepung dengan sedikit minyak nabati (Ihsan, 2010).

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bakpia. dibungkus dengan adonan tepung dengan sedikit minyak nabati (Ihsan, 2010). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bakpia Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. Isi bakpia saat ini sangat variatif, tidak hanya menyajikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia bisnis dan usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya kegiatan ekonomi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA (PKPM) ADALAH SUATU KEGIATAN YANG

I. PENDAHULUAN. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA (PKPM) ADALAH SUATU KEGIATAN YANG I. PENDAHULUAN. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA (PKPM) ADALAH SUATU KEGIATAN YANG 1 I. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang

I. PENDAHULUAN. Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa pada semester V1 dan merupakan suatu syarat dalam penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman globalisasi sekarang ini, makanan tadisional sudah mulai kurang diminati

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman globalisasi sekarang ini, makanan tadisional sudah mulai kurang diminati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman globalisasi sekarang ini, makanan tadisional sudah mulai kurang diminati oleh masyarakat yang tinggal di pusat perkotaan. Masyarakat perkotaan sekarang lebih

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Pia Saronde merupakan sebuah perusahaan yang melakukan aktifitas produksi makanan berupa pia dan roti saronde.

Lebih terperinci

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Imut, lezat, dan renyah!!! Paduan inilah yang berhasil membuat camilan cookies aneka rasa diminati konsumen di berbagai belahan dunia. Bila dulunya cookies diciptakan

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI MASALAH A. Data Produk 1. Bakpia Balong Sumber Rejeki. a. Profil Bakpia Balong Sumber Rejeki Bakpia Balong berdiri sejak tahun 1960an, pendiri Bakpia Balong adalah seorang pria yang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Marbella Bakery merupakan salah satu produsen roti di Jakarta Timur khususnya di sekitar kelurahan Pekayon. Usaha ini didirikan oleh Bapak J. Hoeru

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan JOB DESCRIPTION 1. Direktur Orang yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan atas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG (Penaeus sp) UNTUK PENGANEKARAGAMAN MAKANAN RINGAN BERBENTUK STICK Tri Rosandari dan Indah Novita Rachman Program Studi Teknoogi Industri Pertanian Institut Teknologi Indonesia

Lebih terperinci

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan I. Pendahuluan Dewasa ini harga bahan bakar minyak dunia cenderung

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERUPUK IKAN MJ DI UKM MJ KOTA TEGAL

ANALISIS PROSES PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERUPUK IKAN MJ DI UKM MJ KOTA TEGAL ANALISIS PROSES PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERUPUK IKAN MJ DI UKM MJ KOTA TEGAL Wawan Agustina, Yose Rizal Kurniawan, Aidil Haryanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Pengembangan Teknologi Tepat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Harmoni Brownies ini menjelaskan awal mula berdirinya usaha home industry ini

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Harmoni Brownies ini menjelaskan awal mula berdirinya usaha home industry ini 47 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang sejarah Harmoni Brownies. Sejarah Harmoni Brownies ini menjelaskan awal mula berdirinya usaha home industry ini dan hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Direksi Manajer Umum Kabag Adm& Umum Kabag Produksi Keuangan Personalia Pemasaran Produksi Quality Control Pergudangan xii Lampiran 2 Tugas dan Wewenang 1. Direksi

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN PT KUALA PANGAN

II. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN PT KUALA PANGAN II. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN PT KUALA PANGAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT Kuala Pangan didirikan pada tanggal 1 Juni 1974. Pada awalnya perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG GARAM KONSUMSI BERYODIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG GARAM KONSUMSI BERYODIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG GARAM KONSUMSI BERYODIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatan kesehatan dan kecerdasan

Lebih terperinci

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang No. 1510, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. Alat Konversi BBG. Skema Sertifikasi. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG SKEMA SERTIFIKASI ALAT KONVERSI BAHAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tapioka Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri.

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Profil Perusahaan Sebuah usaha yang berjalan dibidang pembuatan roti, mungkin masih terdengar sedikit asing. Roti Dampit, usaha kecil menengah yang sedang merintis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian ini adalah home industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti Disusun Oleh: Nama: Aji Muhammad Nur NIM: 11.12.5470 KLS: 11-S1SI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Abstrak Artikel ini menceritakan tentang bagaimana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara berkembang seperti Indonesia tidaklah dapat dihindarkan, karena Indonesia beranjak dari negara agraris menuju

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

Proposal Wirausaha PERENCANAAN USAHA DAGANG GATOT THIWUL HANDAYANI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH : ENTERPRENEURSHIP

Proposal Wirausaha PERENCANAAN USAHA DAGANG GATOT THIWUL HANDAYANI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH : ENTERPRENEURSHIP Proposal Wirausaha PERENCANAAN USAHA DAGANG GATOT THIWUL HANDAYANI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH : ENTERPRENEURSHIP PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA DISUSUN OLEH : ANI PURWANDARI (070331049) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pada abad ke-5, dibuktikan dengan kisah perjalanan biksu Buddha

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pada abad ke-5, dibuktikan dengan kisah perjalanan biksu Buddha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontak hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok diperkirakan telah berkembang pada abad ke-5, dibuktikan dengan kisah perjalanan biksu Buddha bernama Fa Hien dan Gunawarman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rempah yang sudah diakui dunia, berbagai tanaman yang tumbuh disetiap

BAB I PENDAHULUAN. rempah yang sudah diakui dunia, berbagai tanaman yang tumbuh disetiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan rempah rempah yang sudah diakui dunia, berbagai tanaman yang tumbuh disetiap daerah yang ada di indonesia menjadi keunggulan

Lebih terperinci

KESESUAIAN MUTU PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN TERHADAP STANDAR NASIONAL INDONESIA

KESESUAIAN MUTU PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN TERHADAP STANDAR NASIONAL INDONESIA Jurnal Standardisasi olume 15 Nomor 3, November 2013: Hal 212-229 KESESUAIAN MUTU PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN TERHADAP STANDAR NASIONAL INDONESIA Conformity of SME s Quality Food Product Sector to

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum usaha roti Roti merupakan usaha kecil yang memproduksi roti bakery dan proses produksinya dilakukan dirumahnya sendiri yang sekaligus menjadi toko roti. Awal

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING Proposal ini di susun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester matakuliah Kewirausahaan Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si Oleh Alinatul Khusna 10140099 JURUSAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

LAPORAN Pengabdian Masyarakat LAPORAN Pengabdian Masyarakat PENDAMPINGAN USAHA ROTI Oleh: Lela Hindasah, SE, M.Si Alien Akmalia, SE., M.Si EKONOMI/MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 BAB 1 PENDAHULUAN Usaha roti BU

Lebih terperinci

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati Business Plan JAR CAKE An Innovative Way To Eat Cake Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati EXECUTIVE SUMMARY Visi dan Misi Perusahaan Visi: Selalu memberikan inovasi terbaru dalam dunia pastry atau

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN No. BAK/TBB/SBG 209 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 5 Pengendalian mutu Dalam setiap proses pengolahan pangan, terdapat beberapa tahapan tertentu yang mempengaruhi mutu produk akhir. Misalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat, hal ini dapat diketahui karena setiap perusahaan berusaha untuk dapat merebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposisi Gizi Beras Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan makanan pokok, beras dapat digantikan/disubsitusi oleh bahan makanan lainnya, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi sebagai tempat usaha yang cukup banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi sebagai tempat usaha yang cukup banyak menyerap tenaga kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran industri dalam sebuah negara atau kota dapat kita lihat dalam bagaimana peran industri sebagai salah satu penggerak roda perekonomian di tempat dia berdiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan primer, sehingga bagi sebagian orang bisnis tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan peluang usaha. Saat ini bisnis makanan sangat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Pengusaha Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk 1. A. Dalam memproduksi roti bakery, apakah anda lebih mengutamakan tenaga kerja manusia daripada

Lebih terperinci

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/M-IND/PER/11/2005 TENTANG PENGOLAHAN,

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/M-IND/PER/11/2005 TENTANG PENGOLAHAN, MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/M-IND/PER/11/2005 TENTANG PENGOLAHAN, PENGEMASAN DAN PELABELAN GARAM BERIODIUM MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan CV. Double Cola Cake merupakan perusahaan Kue keluarga yang berdiri pada tahun 995. Perusahaan CV. Double Cola Cake semula diberi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya-sumber daya mereka dengan efektif dan efisien,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Makanan ringan atau kudapan (dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan snack) adalah istilah bagi berbagai macam makanan yang tidak termasuk menu hidangan utama (contohnya seperti

Lebih terperinci

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id URS is

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :

Lebih terperinci

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS Nama : Balintang NPM : 24209828 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sri Supadmini, SE, MM Latar Belakang Perusahaan

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN 1/10/2014 : 1 dari 5 SKEMA Semen Portland (SNI 15-2049-2004) ; Semen Portland Komposit (SNI 15-7064-2004); Semen Portland Pozolan (SNI 15-0302-2004); Semen Portland Campur (SNI 15-3500-2004); Semen Portland

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan pesaing dan potensi dalam perusahaan merupakan sebuah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan pesaing dan potensi dalam perusahaan merupakan sebuah hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diversifikasi produk makanan dalam era globalisasi seperti saat ini membutuhkan strategi yang tepat agar produk dapat diterima konsumen. Pemetaan pesaing dan potensi

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll

Lebih terperinci

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan. MODUL 2 NUGGET IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah nugget ikan yang bertekstur kenyal, lembut dan bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget

Lebih terperinci

PERBAIKAN METODE PENCAMPURAN-PEMANASAN ADONAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI BAKPIA KEMUSUK

PERBAIKAN METODE PENCAMPURAN-PEMANASAN ADONAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI BAKPIA KEMUSUK PERBAIKAN METODE PENCAMPURAN-PEMANASAN ADONAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI BAKPIA KEMUSUK IMPROVEMENT OF MIXING-HEATING METHOD OF DOUGH FOR INCREASING PRODUCTION CAPACITY OF BAKPIA KEMUSUK Bayu

Lebih terperinci

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022) SKEMA SERTIFIKASI BATANG KAWAT BAJA KARBON RENDAH UNTUK INTI KAWAT LAS LISTRIK (SNI 07-0075-2006) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan kegiatan perusahaan CV Tepung Hunkwe Cap Boenga merupakan perusahaan pabrikasi yang bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia pariwisata di Indonesia pada saat ini sudah maju dan berkembang dengan baik, karena ditunjang oleh berbagai komponen yang saling bekerja sama. Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pengolahan kue bangke 4.1.1 Pencampuran adonan Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 00gr dan 3 biji telur dicampur sampai terbentuk krim homogen, kemudian

Lebih terperinci

PENERAPAN SNI PADA UKM DAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR MUTU DI BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG

PENERAPAN SNI PADA UKM DAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR MUTU DI BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG PENERAPAN SNI PADA UKM DAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR MUTU DI BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG Oleh : Dr. HARI ADI PRASETYA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG 2014 Dasar Hukum Peraturan Menteri

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG SKEMA SERTIFIKASI KOPI INSTAN SNI 2983 : 2014 Depok, 21 April 2017 Disahkan oleh, Nurhayati Syarief General Manager Edisi : A No. Revisi : 1 Halaman

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI Oleh : I.F. Nurcahyo Susantiningrum Abstrak Donohudan salah satu desa yang berada paling timur

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.26, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tepung Terigu. Standar Nasional. Makanan. Pemberlakuan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.26, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tepung Terigu. Standar Nasional. Makanan. Pemberlakuan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.26, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tepung Terigu. Standar Nasional. Makanan. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 49/M-IND/PER/7/2008

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1553,2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Minyak Goreng Sawit. SNI. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/M-IND/PER/12/2013 TENTANG PEMBERLAKUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA KERTAS DAN KARTON UNTUK KEMASAN PANGAN SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022) SKEMA SERTIFIKASI PELAT DAN LEMBARAN ALUMINIUM (SNI 07-0956-1989) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022) SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN TIPIS LAPIS TIMAH ELEKTROLISA (BjLTE) (SNI 07-0602-2006) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan

Lebih terperinci