PENGOLAHAN RUMPUT LAUT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGOLAHAN RUMPUT LAUT"

Transkripsi

1 A-PDF Watermark DEMO: Purchase from to remove the watermark MODUL TEACHING FACTORY n a PENGOLAHAN RUMPUT LAUT Produk rumput laut umumnya digunakan n a k i r dalam industri pangan dan non pangan. Dalam bahan makanan rumput laut dapat diformulasikan antara lain menjadi ice cream, puding, produk coklat, minuman ringan, makanan beku, tepung roti, kerupuk, pengental sirup, produk jamu dan saus tomat, dalam bahan industri rumput laut a diformulasikan menjadi pakan ternak, karet sintetis, bahan pengeboran dan ragam produk inovatif, sedangkan dalam pharmaceutical grade dapat diformulasikan menjadi shampo, pasta gigi, lotion, bahan pembuatan gigi, pelembab, tablet, dan shaving cream. membaca modul ini, peserta didik sebagai berikut: selai rumput laut, permen jelly rumput laut, nata rumput laut, dan dodol rumput laut. a k i t sa P d n e id n PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN P u JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 GEDUNG MINA BAHARI III LANTAI 8 TELEPON : (021) (HUNTING) EXT : 6815, 6816 FAKSIMILIE (021) SURAT ELEKTRONIK pusdik@kkp.go.id KOTAK POS 4130 JKP JAKARTA PUSAT KODE POS K n la dapat mengolah rumput laut menjadi beberapa produk olahan PENGOLAHAN RUMPUT LAUT campuran kertas, komponen tekstil, finishing kulit, bahan cat, Dengan n dapat e d ta u BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN P e

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan tersusunnya modul Pengolahan Rumput Laut ini. Modul ini disusun sebagai panduan bagi siswa /guru dalam mengimplementasikan pendekatan belajar TEFA, sehingga peserta didik dapat melaksanakan kegiatan produksi secara mandiri tanpa harus selalu didampingi oleh guru. Modul ini berisi tentang tahapan kegiatan produksi yang meliputi input, proses, dan output yang dapat digunakan oleh seluruh peserta didik pada semua tingkatan / kelas di SUPM. Dengan menjalankan / melaksanakan seluruh tahapan prosedur yang ada pada modul ini, peserta didik akan dapat mengasah aspek psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap). Sedangkan hal-hal yang terkait dengan aspek kognitif (pengetahuan), peserta didik harus aktif mengikuti materi teori dari pembelajaran di ruang kelas dan membaca dari sumbersumber referensi di perpustakaan. Jakarta, Desember 2012 Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... iii PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Deskripsi Singkat... 2 C. Tujuan Pembelajaran... 2 D. Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi... 3 UNIT KOMPETENSI 1. MENGOLAH SELAI RUMPUT LAUT A. Deskripsi Selai Rumput Laut... 4 B. Menyiapkan Bahan dan Alat... 5 C. Mengolah Selai Rumput Laut... 5 D. Mengemas Selai Rumput Laut... 7 UNIT KOMPETENSI 2. MENGOLAH NATA RUMPUT LAUT A. Deskripsi Nata Rumput Laut... 9 B. Menyiapkan Bahan dan Alat C. Mengolah Nata Rumput Laut D. Mengemas Nata Rumput Laut UNIT KOMPETENSI 3. MENGOLAH DODOL RUMPUT LAUT A. Deskripsi Dodol Rumput Laut B. Menyiapkan Bahan dan Alat C. Mengolah Dodol Rumput Laut ii

4 D. Mengemas Dodol Rumput Laut UNIT KOMPETENSI 4. MENGOLAH PERMEN JELLY RUMPUT LAUT A. Deskripsi Permen Jelly Rumput Laut B. Menyiapkan Bahan dan Alat C. Mengolah Permen Jelly Rumput Laut D. Mengemas Permen Jelly Rumput Laut EVALUASI PENUTUP DAFTAR PUSTAKA iii

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Rumput Laut (E. Cottonii)... 1 Gambar 2. Selai sebagai Bahan Olesan Roti... 4 Gambar 3. Prosedur Pembuatan Selai Rumput Laut... 7 Gambar 4. Selai dalam Kemasan Cup Plastik... 8 Gambar 5. Nata Rumput Laut Gambar 6. Skema Alur Proses Pengolahan Nata Rumput Laut Gambar 7. Nata Rumput Laut dalam Kemasan Cup Gambar 8. Dodol Rumput Laut Gambar 9. Diagram Alir Proses Pembuatan Dodol Rumput Laut Gambar 10. Dodol Rumput Laut dalam Berbagai Bentuk Kemasan Gambar 11. Permen Jelly Rumput Laut Gambar 12. Diagram Alir Proses Pengolahan Permen Jelly Rumput Laut Gambar 13. Permen Jelly Rumput Laut dalam Kemasan Plastik iv

6 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumput laut merupakan bagian dari tanaman perairan (algae) yang diklasifikasikan ke dalam dua kelas yaitu makro algae dan mikro algae. Rumput laut dengan kandungan untuk agar terutama didapatkan dari spesies Gracilaria dan Gelidium, sedangkan untuk kandungan kargenan banyak dibudidayakan spesies Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum. Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan rumput laut harus memiliki mutu yang baik, agar menghasilkan produk yang baik pula. Demikian halnya dengan bahan pembantu dalam proses pengolahannya harus menggunakan bahan yang aman untuk dikonsumsi serta sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Gambar 1. Rumput laut (E. Cottonii) Untuk menghasilkan kualitas produk yang optimal, dalam proses pengolahannya harus memperhatikan standar yang telah ditetapkan serta sesuai dengan GMP (Good Manufacturing Practices) dan SSOP (Standard Sanitation Operation Procedure). 1

7 Karena kandungan gel yang terdapat dalam rumput laut untuk masing-masing jenis adalah berbeda, sehingga ketepatan penambahan bahan lainnya, ketepatan waktu pengolahan serta ketepatan dalam prosesnya menjadi sangat penting dan perlu benar-benar dicermati. B. Deskripsi Singkat Modul dengan judul ini berisi uraian mengenai cara pengolahan selai rumput laut, nata rumput laut, dodol rumput laut dan permen rumput laut. Modul ini disusun secara sederhana, menggunakan bahasa yang mudah dipahami para siswa setingkat SUPM. Sehingga diharapkan para siswa dapat mempelajari dan menerapkannya dengan baik. Dengan menggunakan modul ini diharapkan siswa sebagai pelaku teaching factory dapat belajar mandiri sesuai kemampuan memenuhi kebutuhan pendidikan pada tingkat sekolah menengah kejuruan di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. C. Tujuan Pembelajaran 1) Kompetensi Dasar Setelah mengikuti mata pelajaran ini siswa diharapkan mampu mengetahui bahan dan alat serta dapat mengolah dan mengemas produk olahan rumput laut. 2

8 2) Indikator keberhasilan Setelah mengikuti mata pelajaran ini siswa diharapkan mampu menerapkan cara pengolahan rumput laut dengan baik dan benar. D. Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi 1) Memproduksi Selai Rumput Laut a. Deskripsi b. Menyiapkan Bahan dan Alat c. Mengolah Selai Rumput Laut d. Mengemas Selai Rumput Laut 2) Memproduksi Permen Jelly Rumput Laut a. Deskripsi b. Menyiapkan Bahan dan Alat c. Mengolah Permen Jelly Rumput Laut d. Mengemas Permen Jelly Rumput Laut 3) Memproduksi Nata Rumput Laut a. Deskripsi b. Menyiapkan Bahan dan Alat c. Mengolah Nata Rumput Laut d. Mengemas Nata Rumput Laut 4) Memproduksi Dodol Rumput Laut a. Deskripsi b. Menyiapkan Bahan dan Alat c. Mengolah Dodol Rumput Laut d. Mengemas Dodol Rumput Laut 3

9 UNIT KOMPETENSI 1 MENGOLAH SELAI RUMPUT LAUT Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, siswa mampu mengolah selai rumput laut dengan baik dan benar. Indikator Keberhasilan: Mutu selai rumput laut yang dihasilkan dengan kadar air maksimum 35% dan kadar gula minimum 55%. A. Deskripsi Selai Rumput Laut Selai adalah produk makanan semi basah yang biasanya digunakan sebagai bahan olesan roti dan juga sebagai bahan tambahan untuk pembuatan kue maupun makanan lainnya. Selai dibuat dengan cara memasak campuran antara bahanbahan yang telah dihancurkan dan gula, dengan atau tanpa penambahan air. Selai yang bermutu baik memiliki tanda atau sifat-sifat tertentu, diantaranya adalah konsistensi, warna cemerlang, tekstur lembut, tidak mengalami sineresis (keluarnya air dari gel), dan tidak mengalami kristalisasi selama penyimpanan. Gambar 2. Selai sebagai bahan olesan roti 4

10 B. Menyiapkan Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan; 1) Rumput laut kering (E. cottonii) kadar air 32% 200gr (100%) 2) Gula pasir 300gr (150%) 3) Asam sitrat 2gr (1%) 4) Garam 0,5gr (0,25%) 5) Gum arab 0,5gr (0,25%) 6) Pewarna makanan (foodgrade) secukupnya Alat-alat yang digunakan; 1) Blender 2) Wadah perebusan 3) Kompor 4) Dandang/Langseng 5) Botol Jam C. Mengolah Selai Rumput Laut Prosedur pembuatan selai rumput laut adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan bahan baku: Rumput laut kering (kadar air 32%) direndam dengan air dingin selama 48 jam Lakukan penggantian air perendaman setiap 24 jam Perendaman dianggap cukup jika thallus rumput laut sudah mengembang, lunak dan dapat dipotong dengan jari tangan 5

11 2) Pelumatan bahan baku; Timbang sebanyak 200gr dan masukkan ke dalam blender Blender dengan kecepatan sedang, kemudian lanjutkan dengan kecepatan tinggi hingga hancuran rumput laut benar-benar halus 3) Memasak; Tuangkan lumatan rumput laut ke dalam wadah pemasakan Tambahkan gula pasir sebanyak 300gr (150% dari berat rumput laut), aduk hingga rata dan tambahkan air secukupnya dan dipanaskan hingga mendidih Tambahkan asam sitrat 2gr dan garam 0,5gr Tambahkan gum arab (penstabil) 0,5gr yang sebelumnya sudah dilarutkan dalam air dingin Matikan api kompor, tambahkan pewarna Biarkan hingga dingin 4) Pengemasan dalam botol. Alur proses pengolahan selai rumput laut sebagaimana disajikan pada Gambar 3. 6

12 Rumput laut direndam hingga mengembang Timbang sesuai kebutuhan (200gr) Blender sampai halus, tambahkan gula pasir (300gr) Aduk dan tambahkan air kemudian panaskan Tambahkan asam sitrat 2gr dan garam 0,5gr Tambahkan gum arab 0,5gr Matikan kompor dan tambahkan pewarna Dinginkan Masukkan dalam botol jam Gambar 3. Prosedur Pembuatan Selai Rumput laut D. Mengemas Selai Rumput Laut Pengemasan selai rumput laut dapat dilakukan dengan menggunakan botol jam, gelas dengan penutup plastik ataupun wadah mangkok plastik tergantung tersedianya bahan kemasan. Pengemasan harus dilakukan secara aseptis sehingga selai dapat awet selama penyimpanan. Wadah pengemasan botol jam lebih disukai karena selain tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, juga dapat ditutup kembali dengan baik setelah botol dibuka karena biasanya selai tidak langsung habis dalam sekali pakai. Langkah pengemasan dengan botol jam; 1) Cara 1: Botol selai setelah dicuci direbus pada suhu 100⁰C selama 30 menit (sterilisasi) 7

13 Lakukan pengisian selai (pastikan botol dalam keadaan kering), pengisian harus menyisakan ruang kosong 10% dari wadah sebagai head space. Tutup botol dengan baik. 2) Cara 2: Lakukan pengisian selai ke dalam botol jam kemudian tutup (pengisian harus menyisakan ruang kosong 10% dari wadah sebagai head space). Botol jam dipasteurisasi pada suhu 82⁰C selama 30 menit. Selanjutnya botol jam dikemas dalam kemasan karton untuk penyimpanan dan distribusi. Produk disimpan dalam suhu ruang. Gambar 4. Selai dalam kemasan cup plastik 8

14 UNIT KOMPETENSI 2 MENGOLAH NATA RUMPUT LAUT Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, siswa mampu melakukan pengolahan nata rumput laut dengan baik dan benar. Indikator Keberhasilan: Mutu nata rumput laut yang dihasilkan dengan kadar air 96 98%, bobot tuntas 4%, ph 6-7 dan konsentrasi larutan gula minimum 15%. A. Deskripsi Nata Rumput Laut Produk nata yang lebih dulu populer di masyarakat adalah nata de coco yang berbahan air kelapa. Produk nata juga dapat dibuat dari ekstrak buah-buahan dan rumput laut. Pengolahan nata rumput laut merupakan salah satu teknologi pengolahan pasca panen perikanan yang telah dikembangkan sebagai salah satu alternatif pemanfaatan rumput laut yang selama ini lebih banyak diekspor dalam bentuk mentah. Alur proses pengolahan produk nata rumput laut dimulai proses ekstrasi, pengaturan kondisi dengan menggunakan jenis Eucheuma cottonii sebagai media pertumbuhan digunakan starter pembentuk nata (Acetobacter xylinum), fermentasi, permanen sampai pengemasan. 9

15 Gambar 5. Nata rumput laut B. Menyiapkan Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan; 1) Rumput laut kering (E. cottonii)kadar air 32% sebanyak 200 gram 2) Starter Acetobacter xylinum 3) Bahan tambahan: Asam cuka 0,75% Ammonium sulfat 0,50% Gula pasir 10% 4) Bahan untuk penyajian: Gula pasir 15% Asam sitrat 0,07% Atau sirup beraroma buah-buahan sesuai selera Alat-alat yang digunakan; 1) Kompor 2) Saringan 3) Ph meter 10

16 4) Wadah plastik 5) Panci/dandang 6) Sodet 7) Pisau 8) Baskom 9) Talenan C. Mengolah Nata Rumput Laut 1) Menyiapkan bahan baku: Rumput laut kering (kadar air 32%) direndam dengan air dingin selama 48 jam Lakukan penggantian air perendaman setiap 24 jam Perendaman dianggap cukup jika thallus rumput laut sudah mengembang, lunak dan dapat dipotong dengan jari tangan 2) Ekstrasi Rumput Laut: Rumput laut basah (200 gram) diblender dengan kecepatan sedang, kemudian dilanjutkan dengan kecepatan tinggi hingga benar-benar halus Rebus dalam air mendidih (8000 ml) selama 1-2 jam dengan api kecil Lakukan penyaringan, sehingga dihasilkan filtrat. 3) Pengaturan kondisi: Kondisi keasaman filtrat diatur agar mendapat ph 3-4 dengan menambahkan asam cuka 0,75%, lalu ditambah dengan gula 10% dan ammonium sulfat 0,5% dari volume filtrat. 11

17 4) Fermentasi: Filtrat segera dimasukan kedalam wadah plastik atau botol bermulut lebar Inokulasi dengan starter Acetobacter xylinum Lakukan fermentasi selama 2-3 minggu. 5) Pemanenan: Nata yang sudah terbentuk diangkat, dicuci bersih dan direbus untuk menghilangkan asam Potong-potong kecil dengan bentuk dadu ukuran 1,5 cm Rendam dalam larutan gula (15% gula pasir dan 0,07% asam sitrat). 6) Pengemasan: Produk nata kemudian dikemas dalam plastic Sebaiknya produk disimpan pada suhu chilling. Alur proses pengolahan nata rumput laut sebagaimana disajikan pada Gambar 6. 12

18 Rumput laut kering (Eucheuma cottonii) Pencucian sampai bersih Perendaman hingga mengembang Blender sampai halus Perebusan dengan api kecil selama 1 2 jam (Perbandingan 250 gr rumput laut : 8000 ml air) Penyaringan Filtrat, ukur volumenya Penambahan asam cuka 0,75% sampai ph 3-4; gula 10% dan ammonium sulfat 0,5% ( Pengaturan kondisi) Masukkan kedalam wadah plastik/botol Inokulasi dengan starteracetobacteriumxylinum selama 2-3 minggu (Fermentasi) Pemanenan dan Pengemasan Gambar 6. Skema Alur Proses Pengolahan Nata Rumput Laut D. Mengemas Nata Rumput Laut 1) Dadu nata yang telah dimasak dimasukkan ke dalam cup dengan menggunakan alat penakar. 2) Masukkan sirup yang telah dimasak ke dalam cup dengan menggunakan alat penakar. 3) Cup yang berisi campuran sirup dan nata diletakkan dalam mesin penutup (cup sealer) 13

19 4) Cup dibiarkan dingin 5) Cup diperiksa secara manual untuk memastikan tidak ada kebocoran dan bebas dari kotoran 6) Kemas dalam karton dan disimpan pada suhu ruang di dalam gudang dan siap dipasarkan. Gambar 7. Nata rumput laut dalam kemasan cup 14

20 UNIT KOMPETENSI 3 MENGOLAH DODOL RUMPUT LAUT Standar Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, siswa mampu mengolah dodol rumput laut dengan baik dan benar. Indikator keberhasilan: Mutu dodol yang dihasilkan dengan kadar gula minimal 45% dan kadar air maksimum 20%. A. Deskripsi Dodol Rumput Laut Dodol merupakan makanan tradisional yang banyak diproduksi oleh masyarakat di berbagai daerah. Perbedaan dodol rumput laut dengan dodol biasa terletak pada bahan dasar yang digunakan. Dodol biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar tepung beras ketan, sedangkan dodol rumput laut diolah dengan menggunakan bahan dasar rumput laut. Banyak manfaat yang diperoleh dari dodol rumput laut diantaranya adalah banyak mengandung dietary fiber, yaitu serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia. Hal tersebut menyebabkan dodol rumput laut memeiliki kelebihan yang sama dengan manisan rumput laut. Dodol rumput laut diolah dengan menggunakan bahan utama rumput laut jenis Eucheuma cottonii.dodol rumput laut 15

21 berwarna coklat kemerahan, kenyal, agak bening karena kandungan karagenannya. Dodol umumnya mempunyai sifat elastis, padat dan daya awet bervariasi. Karakteristik bahan penyusun dodol ditentukan oleh komposisi bahan-bahan yang dikandungnya dan proses pemasakannya. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan dodol rumput laut selain rumput laut kering adalah gula dan bahan tambahan lainnya seperti garam dan air perasan jahe. Selain itu, ada juga daerah yang menggunakan bahan-bahan tambahan lain seperti santan kelapa dan vanili. Gambar 8. Dodol rumput laut B. Menyiapkan Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan; 1) Rumput laut kering (E. cottonii)kadar air 32% 100% 2) Air 50% dari bahan 3) Gula pasir 25% dari bahan 4) Susu 25% dari bahan 5) Garam 5% dari bahan 16

22 6) Vanili 1% dari bahan 7) Pewarna alami (food grade) 1% dari bahan Alat-alat yang digunakan; 1) Wajan 2) Baskom 3) Sendok 4) Kompor 5) Blender 6) Oven 7) Nampan/wadah cetakan 8) Wadah pencucian 9) Pisau 10) Talenan C. Mengolah Dodol Rumput Laut Secara garis besar pengolahan rumput laut menjadi dodol meliputi tahap persiapan, pemasakan, pengentalan, pemotongan, penjemuran/pengeringan, dan pengemasan. Teknologi modifikasi dodol rumput laut skala industri adalah sebagai berikut. 1) Menyiapkan bahan baku: Rumput laut kering (kadar air 32%) direndam dengan air dingin selama 48 jam. Lakukan penggantian air perendaman setiap 24 jam. Perendaman dianggap cukup jika thallus rumput laut sudah mengembang, lunak dan dapat dipotong dengan jari tangan. 17

23 2) Pelumatan bahan baku; Timbang sesuai kebutuhan dan masukkan ke dalam blender. Blender dengan kecepatan sedang, kemudian lanjutkan dengan kecepatan tinggi hingga hancuran rumput laut benar-benar halus. 3) Pada waktu yang bersamaan panaskan santan dan gula pasir sampai mendidih. Santan diambil dari satu buah kelapa yang diparut dan diperas dengan penambahan air 25% dari jumlah air yang digunakan, perbandingan rumput laut dengan gula 1 : 1. 4) Setelah santan keluar minyaknya, masukkan bubur rumput laut dan tambahkan air dengan volume 4 bagian dari rumput laut. Selama pemasakan, pengadukan terus dilakukan agar adonan dapat tercampur merata. 5) Hentikan setelah adonan (kalis) matang, kemudian angkat dan masukkan ke dalam loyang sampai menjadi padat atau mengeras. 6) Potong-potong dodol rumput laut yang sudah mengeras dengan ukuran 1 X 4 cm dan ketebalan 1 cm. Dodol kemudian dikeringkan selama 3-4 hari, lalu dikemas dalam plastik dan siap dipasarkan. 18

24 Alur proses pengolahan dodol rumput laut sebagaimana disajikan pada Gambar 9. Rumput laut kering (Eucheuma cottonii) Direndam hingga mengembang dan lunak Blender [Santan kelapa (konsentrasi 25%, gula (1:1), vanili dan garam)- pendidihan sampai minyak santan keluar] Dimasak (rl:air 1:0,250 liter) sampai kalis Dicetak Dikentalkan dan dibekukan Dipotong Dijemur 3-4 hari Dodol rumput laut Gambar 9. Diagram alir proses pembuatan dodol rumput laut D. Mengemas Dodol Rumput Laut Setelah produk dodol rumput laut didinginkan, selanjutnya produk dodol rumput laut dikemas. Pengemasan menggunakan plastik polyetylene (PE) dengan jumlah tertentu tergantung pemasarannya. Langkah pengemasan sebagai berikut; 1) Potongan dodol dibungkus dengan lembaran plastik transparan. 19

25 2) Dodol dalam kemasan plastik selanjutnya dikemas dalam inner karton dengan berat 250gr. 3) Kemasan inner karton kemudian dikemas dalam master karton sesuai ukuran. 4) Kemasan master karton disimpan dalam suhu ruangan untuk selanjutnya didistribusikan. 5) Catatan: saat ini banyak juga dodol rumput laut yang telah dibungkus kemudian dikemas dalam anyaman seperti bentuk parsel sebagai bentuk penganekaragaman kemasan saat pemasaran. Gambar 10. Dodol rumput laut dalam berbagai bentuk kemasan 20

26 UNIT KOMPETENSI 4 MENGOLAH PERMEN JELLY RUMPUT LAUT Standar Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, siswa mampu mengolah permen jelly rumput laut dengan baik dan benar. Indikatro Keberhasilan: Mutu permen jelly yang dihasilkan dengan kadar gula minimal 30% dan kadar air maksimal 20%. A. Deskripsi Permen Jelly Rumput Laut Dalam pembuatan permen jelly rumput laut kealotan dan tekstur permen banyak dipengaruhi oleh bahan gel yang digunakan. Pembuatan permen ini meliputi pembuatan campuran gula yang dimasak dengan kandungan padatan yang diperlukan, penambahan bahan pembentuk gel dengan cita rasa dan warna serta pencetakan produk. Pembuatan permen jelly biasanya menggunakan bahan pembentuk gel yang sifatnya reversibel yaitu jika gel dipanaskan akan membentuk sol dan bila didinginkan membentuk gel kembali. Gambar 11. Permen jelly rumput laut 21

27 B. Menyiapkan Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan; 1) Rumput laut kering (E. cottonii)kadar air 32% sebanyak 200 gram 2) Glukosa cair 400 gram 3) Sukrosa 100 gram 4) Pewarna alami (food grade)secukupnya 5) Essence secukupnya 6) Natrium benzoat 1 sdt Alat-alat yang digunakan; 1) Wadah perebusan 2) Blender 3) Kompor 4) Sendok/pengaduk 5) Wadah untuk cetakan C. Mengolah Permen Rumput Laut 1) Menyiapkan bahan baku: Rumput laut kering (kadar air 32%) direndam dengan air dingin selama 48 jam Lakukan penggantian air perendaman setiap 24 jam Perendaman dianggap cukup jika thallus rumput laut sudah mengembang, lunak dan dapat dipotong dengan jari tangan 2) Pelumatan bahan baku; Timbang 200 gram dan masukkan ke dalam blender 22

28 Blender dengan kecepatan sedang, kemudian lanjutkan dengan kecepatan tinggi hingga hancuran rumput laut benar-benar halus 3) Memasak; Lakukan pemasakan dengan perbandingan hancuran rumput laut : air = 1:5. Setelah merata kemudian masukkan 400 gram glukosa cair dan 100 gram sukrosa kedalam adonan, diaduk sampai mengental. Tambahkan essence dan 1 sendok teh natrium benzoat. 4) Adonan yang sudah terbentuk dimasukkan kedalam cetakan, dibiarkan selama 1 jam, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. 5) Setelah kering dikemas dalam kemasan plastik agar lebih menarik. Alur proses pengolahan permen jelly sebagaimana disajikan pada Gambar

29 Rumput laut kering Eucheuma cottonii Perendaman hingga mengembang dan lunak Dihaluskan dengan blender Rumput laut halus sebanyak 200 gram dimasak dengan air dengan perbandingan 1:5 Penambahan 400 gram glukosa cair, 100 gram sukrosa aduk sampai mengental tambahkan essence dan 1 sendok teh natrium benzoat Diaduk terus sampai larutan mengental Pencetakan dan pendinginan selama 1 jam Pengeringan dibawah sinar matahari Pengemasan Gambar 12. Diagram Alir Proses Pengolahan Permen Jelly Rumput Laut D. Mengemas Permen Jelly Rumput Laut Setelah produk permen jelly rumput laut dikeringkan, selanjutnya permen jelly rumput laut dikemas. Pengemasan menggunakan plastik polyetylene (PE) dengan jumlah tertentu tergantung pemasarannya. Langkah pengemasan sebagai berikut; 1) Potongan permen jelly rumput laut dibungkus dengan plastik transparan. 2) Selanjutnya dimasukkan dalam kantong plastik dengan berat 250 gram. 24

30 3) Kemasan kantong plastik 250 gram kemudian dimasukkan dalam kemasan karton (10 kantong dalam setiap karton). 4) Produk disimpan dalam suhu ruang untuk didistribusikan. Gambar 13. Permen jelly rumput laut dalam kemasan plastik 25

31 EVALUASI KODE UNIT : PENGOLAHAN RUMPUT LAUT JUDUL UNIT :... DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk... pada bidang... ELEMEN KOMPETENSI 1) Memproduksi Selai Rumput Laut KRITERIA UNJUK KERJA Menyiapkan alat dan bahan untuk pengolahan selai rumput laut Baik Cukup Siswa dapat menyiapkan bahan dan peralatan lengkap Siswa dapat menyiapkan sebagian besar bahan dan peralatan yang dibutuhkan Kurang Siswa hanya dapat menyiapkan Kurang dari 50% bahan dan peralatan yang dibutuhkan NILAI 26

32 Mengolah selai rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengolahan selai rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Cukup Siswa dapat melaksanakan sebagian besar tahapan pengolahan selai rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengolahan selai rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Mengemas selai rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengemasan selai rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar 27

33 2) Memproduksi Nata Rumput Laut Cukup Siswa dapat melaksanakan sebagian besar tahapan pengemasan selai rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengemasan selai rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Menyiapkan alat dan bahan untuk pengolahan nata rumput laut Baik Cukup Siswa dapat menyiapkan bahan dan peralatan lengkap Siswa dapat menyiapkan sebagian besar bahan dan peralatan yang dibutuhkan Kurang Siswa hanya dapat menyiapkan Kurang dari 50% bahan dan peralatan yang dibutuhkan 28

34 Mengolah nata rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengolahan nata rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Cukup Siswa dapat melaksanakan sebagian besar tahapan pengolahan nata rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengolahan nata rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Mengemas selai rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengemasan nata rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar 29

35 3) Memproduksi Dodol Rumput Laut Cukup Siswa dapat melaksanakan sebagian besar tahapan pengemasan nata rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengemasan nata rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Menyiapkan alat dan bahan untuk pengolahan dodol rumput laut Baik Cukup Siswa dapat menyiapkan bahan dan peralatan lengkap Siswa dapat menyiapkan sebagian besar bahan dan peralatan yang dibutuhkan Kurang Siswa hanya dapat menyiapkan Kurang dari 50% bahan dan peralatan yang dibutuhkan 30

36 Mengolah dodol rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengolahan dodol rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Cukup Siswa dapat melaksanakan sebagian besar tahapan pengolahan dodol rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengolahan dodol rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Mengemas dodol rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengemasan dodol rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Cukup Siswa dapat 31

37 4) Memproduksi Permen Jelly Rumput Laut melaksanakan sebagian besar tahapan pengemasan dodol rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengemasan dodol rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Menyiapkan alat dan bahan untuk pengolahan permen jelly rumput laut Baik Siswa dapat menyiapkan bahan dan peralatan lengkap Cukup Siswa dapat menyiapkan sebagian besar bahan dan peralatan yang dibutuhkan Kurang Siswa hanya dapat menyiapkan Kurang dari 50% bahan dan peralatan yang dibutuhkan 32

38 Mengolah permen jelly rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengolahan permen jelly rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Cukup Siswa dapat melaksanakan sebagian besar tahapan pengolahan permen jelly rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengolahan permen jelly rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Mengemas permen jelly rumput laut Baik Siswa dapat melaksanakan seluruh tahapan pengemasan permen jelly rumput laut sesuai prosedur dengan 33

39 baik dan benar Cukup Siswa dapat melaksanakan sebagian besar tahapan pengemasan permen jelly rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar Kurang Siswa dapat melaksanakan hanya sebagian tahapan pengemasan permen jelly rumput laut sesuai prosedur dengan baik dan benar 34

40 PENUTUP Agar lebih memahami tentang pengolahan produk rumput laut maka siswa siswi SUPM perlu mempelajari beberapa jenis rumput laut yang bernilai ekonomis penting yaitu Rhodophyceae (alga merah) dan Phaeophyceae (alga cokelat).rhodophyceae merupakan rumput laut penghasil agar-agar dan karagenan, sedangkan Phaeophyceae merupakan penghasil alginat. Beberapa jenis rumput laut penghasil agar-agar diantaranya adalah Gracilaria, Gelidium, Gellidiella dan Gellidiopsi, sedangkan penghasil karagenan adalah Eucheuma. 35

41 DAFTAR PUSTAKA Anggadiredja, Jana T. Achmad Zatnika. Heri Purwoto. Sri Istiani Rumput Laut. Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. Clucas IJ, Ward AR Post-Harvest Fisheries Development: A Guide to Handling Preservation, Processing and Quality. Natural Resources Institute. UK. 443 p. Dinas Kelautan dan Perikanan.2007 Budidaya Rumput Laut.DKP.Banten Direktorat Pembudidaya.,Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. DKP.Jakarta Ditjen P2HP Modul TOT Rumput Laut.Direktorat Pengolahan Hasil Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Ditjen P2HP Peningkatan Nilai Tambah Rumput Laut melalui Teknologi Penanganan dan Pengolahan. Direktorat Pengolahan Hasil Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Hambali Erliza. Ani Suryani.Wadli Membuat Aneka Olahan Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta. Nurjanah, Abdullah A, Kustiariyah Pengetahuan dan Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan. IPB Press. Bogor. 36

42 Poncomulyo.T.,Herti Maryani.,Lusi Kristiani Budidaya dan.agro Media Pustaka.Surabaya. Yunizal Tehnologi Pengolahan Alginat.BRKP. Jakarta. 37

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti MODUL 6 SELAI RUMPUT LAUT Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah selai rumput laut dengan baik dan benar. Indikator Keberhasilan: Mutu selai rumput laut yang

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT

PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT Permen jelly termasuk sugar confectionery dari kelompok produk gel. Permen jelly adalah permen yang dibuat dari sari buah atau sari tumbuhan dan bahan pembentuk gel, yang berpenampakan

Lebih terperinci

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media

Lebih terperinci

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum. NATA DE SOYA 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan

Lebih terperinci

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue. SELAI PEPAYA 1. PENDAHULUAN Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue. Konsistensi gel atau semi gel pada selai

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang

Lebih terperinci

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis proksimat dilakukan

Lebih terperinci

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd NATA putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata

Lebih terperinci

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan PRODUK HORTIKULTURA SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN

Teknologi Pengolahan PRODUK HORTIKULTURA SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim Ainun Mardhiah 1* dan Marlina Fitrika 2 1 Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah permen jelly pepaya yang terbuat dari pepaya varietas IPB 1 dengan bahan tambahan sukrosa, ekstrak rumput

Lebih terperinci

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK 14 DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE Sayani 1, Sitti Sabariyah 1, Baharuddin 1 1 Fakultas PertanianUniversitas Alkhairaat Palu ABSTRAK Buah sirsak selain dikonsumsi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN.

EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN. EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN Ira Maya Abdiani Staf Pengajar Jurusan Budidaya Perairan FPIK Universitas Borneo Tarakan

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA Kue talam memang biasanya diolah dari bahan ubi. Namun sebenarnya tidak harus seperti itu. Banyak sekali bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kue talam

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian,

Lebih terperinci

CABE GILING DALAM KEMASAN

CABE GILING DALAM KEMASAN CABE GILING DALAM KEMASAN 1. PENDAHULUAN Cabe giling adalah hasil penggilingan cabe segar, dengan atau tanpa bahan pengawet. Umumnya cabe giling diberi garam sampai konsentrasi 20 %, bahkan ada mencapai

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR (Borassus flabellifer) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ANISA INDRIANA TRI HASTUTI A 420 100 062 FAKULTAS

Lebih terperinci

MANISAN BASAH BENGKUANG

MANISAN BASAH BENGKUANG MANISAN BASAH BENGKUANG 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25%,dankadar gula di atas 60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

OLEH: YULFINA HAYATI

OLEH: YULFINA HAYATI PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik

Lebih terperinci

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan. MODUL 2 NUGGET IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah nugget ikan yang bertekstur kenyal, lembut dan bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget

Lebih terperinci

IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR

IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR 5.1. Gambaran Umum Industri Nata de Coco di Kota Bogor Bibit nata de coco Acetobacter xylinum pertama kali berasal dari Philipina yang dibawa ke Indonesia pada tahun

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

MANISAN KERING BENGKUANG

MANISAN KERING BENGKUANG MANISAN KERING BENGKUANG 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25%,dankadar gula di atas 60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan tahap pengolahan. 4.1 Tahap preparasi 4.1.1 Tahap Preparasi untuk Tempe Ada beberapa hal yang harus

Lebih terperinci

Resep kue lapis lengkap

Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis kali ini komplit banget dari kue basah sampai kue kering. Kue lapis bisa dibilang jajanan pasar tradisional sampai jajanan mall. Kue lapis yang sering dijumpai sebagai

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR Oleh : Gusti Setiavani, STP. MP Ubi Jalar merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Provinsi Sumatera Utara. Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG Abdimas Unwahas, Vol. 1, No. 1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG Harianingsih 1*, Farikha Maharani 1,

Lebih terperinci

Pembuatan Sosis Ikan

Pembuatan Sosis Ikan Pembuatan Sosis Ikan Sosis ikan adalah salah satu olahan yang dibuat dari pasta ikan yang ditambah dengan bumbu-bumbu, kemudian dibungkus/dikemas dengan usus kambing atau pengemas lainnya yang biasa disebut

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS Aniswatul Khamidah 1 dan Eliartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP Bengkuang merupakan buah yang kaya akan zat gizi yang mempunyai peranan yang penting untuk kesehatan terutama vitamin

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Cair Produksi Pati Kasava Sebagai Substrat Pembuatan Nata De Cassava

Pemanfaatan Limbah Cair Produksi Pati Kasava Sebagai Substrat Pembuatan Nata De Cassava AgroinovasI 11 Pemanfaatan Limbah Cair Produksi Pati Kasava Sebagai Substrat Pembuatan Nata De Cassava Nata de Cassava merupakan makanan pencuci mulut (desert) banyak mengandung serat, mengandung selulosa

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga merupakan komoditas buah yang mudah rusak. Kerusakan buah mangga dapat disebabkan karena ketidak hati-hatian

Lebih terperinci

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya

Lebih terperinci

Proses pengolahan dodol susu terbagi atas pengadaan bahan, persiapan bahan, pernasakan, pendinginan, pengirisan, pembungkusan, dan pengepakan.

Proses pengolahan dodol susu terbagi atas pengadaan bahan, persiapan bahan, pernasakan, pendinginan, pengirisan, pembungkusan, dan pengepakan. Sosis Kedelai, Keju Kedelai (Sufi), Dodol Susu, EdiMe Flm (Pengemas Edible) Pema Memh (Angkak) 58 DODOL SUSU Dodol menurut SNI 01-2986-1992 me~pakan makanan semi basah yang pembuatannya dari tepung beras

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

6 AgroinovasI Nata de Cassava sebagai Pangan Sehat

6 AgroinovasI Nata de Cassava sebagai Pangan Sehat 6 AgroinovasI PRODUKSI NATA DE CASSAVA DENGAN SUBSTRAT LIMBAH CAIR TAPIOKA Nata de Cassava adalah jenis makanan pencuci mulut berbentuk gel, berwarna putih agak transparan, memiliki tekstur kenyal terbuat

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dan

Lebih terperinci

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan dimulai bulan Oktober sampai Desember 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu Sri Sudarwati, PENDAHULUAN Tanaman ubi-ubian merupakan tanaman yang menghasilkan karbohidrat atau pati dalam bentuk umbi batang dan umbi akar. Tanaman

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah ikan teri asin kering yang berkualitas dan higienis. Indikator Keberhasilan: Mutu ikan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan 17 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium

Lebih terperinci

PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY

PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY Ella Salamah 1), Anna C Erungan 1) dan Yuni Retnowati 2) Abstrak merupakan salah satu hasil perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung memiliki nutrisi yang lebih komplek dibandingkan dengan beras. Jagung sangat

Lebih terperinci

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju PENGOLAHAN UBI KAYU Ubi kayu segar adalah bahan pangan yang mudah rusak, oleh sebab itu setelah pemanenan petani segera menjual atau mengolah ubikayu segar sebelum menjadi rusak dan busuk. Ubikayu dapat

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan pektin kulit jeruk, pembuatan sherbet

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan

Lebih terperinci

KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA

KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA DISUSUN OLEH : Yosua 125100601111007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Rumput Laut Rumput laut adalah makroalga yang

Lebih terperinci

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan satu faktor (Single Faktor Eksperimen) dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan yaitu penambahan

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. food menurut Food and Agriculture Organization didefinisikan sebagai makanan

BAB I PENDAHULUAN. food menurut Food and Agriculture Organization didefinisikan sebagai makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang

Lebih terperinci

1. TEKNOLOGI PENGOLAHAN ABON IKAN

1. TEKNOLOGI PENGOLAHAN ABON IKAN 1. TEKNOLOGI PENGOLAHAN ABON IKAN 1. Bahan Daging ikan 100% (5kg) 2. Bahan tambahan dan bahan pembantu Bawang merah 5 % Bawang putih 3 % Laos 2 % Sereh 0.8% Ketumbar 2 % Garam 3 % Gula 20 % Santan pati

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN Page1 TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu komoditi sayuran buah yang sangat

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jaring, bambu, pelampung, hand refraktometer,

Lebih terperinci

PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION) PADA INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA PADANG (IPTEKS) ABSTRAK

PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION) PADA INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA PADANG (IPTEKS) ABSTRAK PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION) PADA INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA PADANG (IPTEKS) Oleh : Rini Hakimi 1), Vonny Indah Mutiara 1), Daddy Budiman 2) 1) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1. BAB III METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN A.1. Alat yang digunakan : A.1.1 Alat yang diperlukan untuk pembuatan Nata de Citrullus, sebagai berikut: 1. Timbangan 7. Kertas koran 2. Saringan 8. Pengaduk 3. Panci

Lebih terperinci

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan

Lebih terperinci

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS CARA PEMBUATAN ROTI MANIS Tahap persiapan - Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu

Lebih terperinci

Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa

Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa Tuesday, 22 September 2009 21:18 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:29 Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa Berbuka belum lengkap rasanya jika tidak diawali dengan hidangan manis. Kali ini

Lebih terperinci

Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar

Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar Komoditas unggulan Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik diperkirakan terdapat 555 species rumput laut total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar luas area budidaya rumput laut 1.110.900

Lebih terperinci

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture Coklat http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 1(1).jpg http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 2.jpg Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katholik Soegiyapranata untuk analisis fisik (ph) dan Laboratorium Kimia Universitas

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian in. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau, Laboratorium Kimia

Lebih terperinci

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT: Kecap Asin/Manis BAHAN: 1 kg kedelai putih atau hitam 3 gr ragi tempe 3 lbr daun salam 2 btg serai 3 Daun jeruk 1 lembar 4 cm lengkuas 1 sdt pokak 6 kg gula merah 1 ½ lt air untuk melarutkan gula merah

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK Disusun oleh: Nama:Nariswari Kelas:D3-MI-01 NIM:11-02-7968 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Usaha yang ingin saya lakukan di bidang makanan. Makanan yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada TINJAUAN PUSTAKA Agroindustri Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi

Lebih terperinci