GOOGOL DAN GOOGOLPLEX

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GOOGOL DAN GOOGOLPLEX"

Transkripsi

1 GOOGOL DAN GOOGOLPLEX Sumardyono, M.Pd. Pengertian Terkadang untuk suatu kepentingan, kita perlu memberi nama untuk suatu bilangan tertentu. Contohnya bilangan hasil bagi keliling sebarang lingkaran dengan diameternya, kita beri nama pi. Nah, googol dan googolplex juga adalah nama untuk bilangan-bilangan tertentu. Googol adalah nama untuk suatu bilangan super besar. Satu googol sama dengan yaitu bilangan dengan angka 1 diikuti oleh 100 angka nol. Sementara googolplex lebih besar lagi, 1 googolplex sama dengan 10 googol. Jika dituliskan, 1 googol = googol = Sejarah Bilangan googol diciptakan atau diungkapkan oleh matematikawan, Edward Kasner ( ) [ada juga referensi yang menulis ] untuk mengilustrasikan perbedaan antara bilangan superbesar yang tak terbayangkan dengan ketakhinggaan (infinity). Nama googol sendiri diberikan oleh kemenakan laki-lakinya yang berusia 9 tahun, Milton Sirotta, pada tahun 1938, ketika ia ditanya oleh Kasner untuk memberikan nama untuk bilangan super besar itu. Nama googol mungkin terinspirasi dari karakter Barney Google pada sebuah buku kartun. Sementara nama googolplex adalah nama yang kemudian diberikan oleh Kasner sendiri. Kasner mempopulerkan kedua nama untuk bilangan super besar ini pada buku, Mathematics and the Imagination pada tahun 1940, karangan Edward Kasner dan James Newman.

2 Berikut kover buku Mathematics and the Imagination dan beberapa buku terbitan yang terbaru. Sumber: dan Sifat Matematis Berikut ini beberapa sifat bilangan googol dan googolplex: Bilangan 1 googol memang tidak memiliki arti penting dalam matematika, namun berguna untuk memberikan gambaran begitu tak terbayangkan besarnya dari tak-hingga itu dengan melihat atau membandingkan dengan 1 googol. Walaupun bilangan googol sangat besar namun, konsep ketakhinggaan lebih tak terbayangkan, seperti dinyatakan oleh Carl Sagan dalam serial TV, Cosmos, bahwa satu googolplex jauhnya dengan takhingga sama jauhnya dengan bilangan 1 ke tak-hingga. Bilangan 1 googol hampir sama dengan 70! = 1, googol 2 332,19. Faktor prima dari googol maupun googolplex hanyalah 2 dan 5. Satu googolplex ditambah 1 bukanlah bilangan prima. Salah satu faktornya adalah Bilangan prima pertama setelah 1 googol adalah googol Bilangan prima tepat sebelum googol adalah googol Googol! = (diakhiri dengan ( )/8 18 angka nol, dan angka terakhir yang tak-nol adalah 6). Bilangan 1 googol faktorial tersebut terdiri dari angka atau lebih dari 9, angka. Sisa pembagian 1 googol jika dibagi n untuk n = 1, 2, 3,... menghasilkan barisan berikut ini. (Barisan A dalam web Sloane)

3 0, 0, 1, 0, 0, 4, 4, 0, 1, 0, 1, 4, 3, 4, 10, 0, 4, 10, 9, 0, 4, 12, 13, 16, 0, 16, 10, 4, 16, 10, 5, 0, 1, 4, 25, 28, 10, 28, 16, 0, 1, 4, 31, 12, 10, 36, 27, 16, 11, 0, 4, 16, 28, 10, 45, 32, 28, 16, 16, 40, 47, 36, 46, 0, 55, 34, 10, 4, 13, 60, 20, 64, 72, 10, 25, 28, 67, 16, 67, 0,... Sisa pembagian 1 googolplex jika dibagi n untuk n = 1, 2, 3,... menghasilkan barisan berikut ini. (Barisan A dalam web Sloane) 0, 0, 1, 0, 0, 4, 4, 0, 1, 0, 1, 4, 3, 4, 10, 0, 1, 10, 9, 0, 4, 12, 13, 16, 0, 16, 10, 4, 24, 10, 5, 0, 1, 18, 25, 28, 10, 28, 16, 0, 1, 4, 24, 12, 10, 36, 9, 16, 4, 0, 1, 16, 46, 10, 45, 32, 28, 24, 48, 40, 47, 36, 46, 0, 55, 34, 10, 52, 13, 60, 45, 64, 1, 10, 25, 28, 67, 16, 52, 0,... 2 Barisan bilangan eksponensial 10 n untuk n = 1, 2, 3,... adalah 10, 10000, ,.... Bilangan 1 googol merupakan suku ke-10, sementara bilangan 1 googolplex merupakan suku ke-. Karena 2 10 n berkembang/membesar secara eksponential, ini memberikan gambaran betapa besar bilangan 1 googolplex tersebut. Berdasarkan beberapa sistem penamaan bilangan super besar, maka 1 googol sama dengan 10 duotrigintillion (skala pendek), sexdecillion (skala panjang), atau 10 sexdecilliard (skala panjang Peletier). Dengan memikirkan bahwa istilah plex dalam googolplex berarti sepuluh pangkat..., maka kemudian banyak muncul bilangan super besar lainnya dengan menggunakan akhiran plex, misalnya googolplexplex yaitu sepuluh pangkat googolplex, 10 googolplex. Interpretasi dan relasi dengan fisik/alam Mungkin cara termudah untuk mendekati interpretasi fisik dari googolplex adalah dengan menggunakan interpretasi kombinatorik. Sebagai contoh cara untuk menyusun 52 kartu adalah 8, atau banyak kombinasi untuk menyusun 46 kromoson dari 5,9 juta pasangan nukleotida adalah 3, Satu googol lebih besar dibanding banyaknya atom hidrogen di alam semesta yang kita kenal, yang diestimasi kira-kira antara dan Carl Sagan, seorang saintis, dalam sebuah episode televisi menyatakan bahwa menulis bilangan 1 googolplex dalam bentuk desimal ( ) secara fisik tidaklah mungkin karena membutuhkan ruang untuk menulis yang lebih besar daripada yang tersedia di alam semesta yang kita ketahui.

4 Rata-rata buku setebal 60 inchi kubik memuat tulisan angka nol sebanyak (dengan asumsi 5 karakter per kata, 10 kata per baris, 25 baris per halaman, dan ada sebanyak 480 halaman) atau ada 8, nol per inchi kubik. Alam semesta yang telah kita ketahui memiliki volum inchi kubik (dengan rumus bola, (4/3).π.( tahun cahaya-dalam inchi) 3 ). Ini artinya jika alam semesta yang kita kenal sejauh ini disesaki dengan kertas yang ditulisi angka nol maka hanya memuat 5, angka nol, masih jauh di bawah 1 googol. Kenyataannya, hanya terdapat 2,5 partikel dasar dalam alam semesta yang telah kita ketahui. Dengan demikian, seandainya untuk satu angka nol dibutuhkan satu partikel dasar, maka alam semesta ini tidak cukup untuk mewakili 1 googol angka. Anggap kita akan mengetik bentuk desimal 1 googolplex dengan ukuran huruf 1 point-pt (yaitu 0,535 mm per angka). Untuk itu dibutuhkan 3, meter untuk menulis 1 googolplex dalam ukuran font 1 pt. Padahal alam semesta yang kita ketahui kira-kira berdiameter 8, meter atau 93 juta tahun-cahaya, sehingga jarak yang dibutuhkan untuk menulis angka 1 googolplex tersebut masih sangat-sangat besar yaitu 4, kali jarak alam semesta kita. Jika saja seseorang (tanpa lelah) dapat menulis 2 angka tiap detik, maka ia membutuhkan waktu 1, tahun untuk menulis angka-angka 1 googolplex. Kurun waktu tersebut kira-kira 1, kali umur alam semesta kita ini. Ruang Planck merupakan ruang super kecil dalam studi fisika inti. Volum ruang Planck kira-kira 4, m 3 = 4, cm 3. Jadi, 2,5 cm 3 memuat kira-kira 1 googol ruang Planck. Diketahui alam semesta ini memiliki ukuran hanya ada m 3 yang berarti kira-kira memuat 7, ruang Planck. Jadi, banyak ruang Planck (yaitu ruang terkecil dalam partikel dasar) di alam semesta ini masih sangat sedikit dibanding 1 googolplex. Tentang Nama Google Sumber: & Nama googol juga menginspirasi nama sebuah mesin pencari di internet yang terkenal, yaitu Google. Adalah dua orang mahasiswa, Lawrence Page dan Sergey Brin, yang membuat sebuah mesin pencari di internet dengan nama BackRub. Lantaran ingin meningkatkan kemampuan mesin pencari tersebut maka mereka sepakat mengganti namanya dengan sesuatu yang mendeskripsikan misi perusahaan yaitu membuat tak hingga indeks konten informasi yang mungkin di jaringan internet. Salah satu mahasiswa, Sean Anderson, dalam suatu forum mengusulkan nama googolplex, namun

5 kemudian dipilih nama googol karena lebih singkat. Celakanya (atau untungnya?), Sean salah mengetik yang seharusnya Googol.com tapi diketik Google.com untuk mendaftar nama domain baru di internet. Keterlanjuran ini dimaklumi oleh Page dan Brin karena mereka sangat menyukai plesetan nama itu. Jadilah kemudian nama google yang terkenal. Markas besar perusahaan Google di Santa Clara County, California sendiri diberi nama Googleplex, juga suatu plesetan dari nama googolplex. Daftar Bacaan Antonacci, Katia From Googol to Google. dalam Origlio, Vincenzo and Weisstein, Eric W. Googol. MathWorld--A Wolfram Web Resource. dalam Page, Don How to Get A Googolplex. dalam Robert Munafo's home pages on HostMDS Robert P. Munafo di Sloane Integer sequences. The On-Line Encyclopedia of Integer Sequences. dalam Steven Schwartzman The Words of Mathematics. The Mathematical Association of America Thomas Foregger, Pedro Sanchez, Matte, John Smith Googol.. PlanetMath.org. dalam Weisstein, Eric W. Googolplex. MathWorld--A Wolfram Web Resource. dalam Wikipedia Edward Kasner. dalam Wikipedia Googol. dalam (diakses Februari 2013) Wikipedia Googolplex. dalam (diakses Februari 2013)

Student Guide Series: Aplikasi Internet Google. 1.1 Tampilan Google

Student Guide Series: Aplikasi Internet Google. 1.1 Tampilan Google Student Guide Series: Aplikasi Internet Google 1.1 Tampilan Google Google menyediakan bebagai macam fitur yang dapat diakses oleh semua pengunjung google. Fitur-fitur yang disediakan, yaitu mesin pencari

Lebih terperinci

DISEKSI PERSEGI (yang) SEMPURNA

DISEKSI PERSEGI (yang) SEMPURNA DISEKSI PERSEGI (yang) SEMPURNA Sumardyono, M.Pd. Diseksi atau dissection adalah istilah matematis untuk operasi atau kegiatan memotong-motong suatu bangun datar menurut syarat-syarat tertentu. Masalah

Lebih terperinci

KAJIAN SECARA ALJABAR TENTANG PERKALIAN BILANGAN BULAT SANGAT BESAR

KAJIAN SECARA ALJABAR TENTANG PERKALIAN BILANGAN BULAT SANGAT BESAR Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 KAJIAN SECARA ALJABAR TENTANG PERKALIAN BILANGAN BULAT SANGAT BESAR Muhammad

Lebih terperinci

Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati

Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati Operasi hitung perkalian sudah diajarkan sejak di sekolah dasar (SD) kelas II semester 2, namun kadang siswa masih mengalami kesulitan apabila

Lebih terperinci

BILANGAN-BILANGAN YANG MENAKUTKAN

BILANGAN-BILANGAN YANG MENAKUTKAN BILANGAN-BILANGAN YANG MENAKUTKAN Sumardyono, M.Pd. Teori bilangan merupakan salah satu cabang matematika yang paling mengasyikkan. Mengapa tidak? Kebanyakan teka-teki atau permainan banyak terkait dengan

Lebih terperinci

Contoh Masalah Matematika dan Solusinya dengan Menggunakan Strategi Penemuan Pola

Contoh Masalah Matematika dan Solusinya dengan Menggunakan Strategi Penemuan Pola Contoh Masalah Matematika dan Solusinya dengan Menggunakan Strategi Penemuan Pola 1 Problem: Tentukan digit terakhir dari 8 Solusi: Banyak siswa akan mencoba menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan

Lebih terperinci

HARI PI, 14 MARET. Sumardyono, M.Pd. Perhatikan π = 3,

HARI PI, 14 MARET. Sumardyono, M.Pd. Perhatikan π = 3, HARI PI, 14 MARET Sumardyono, M.Pd. Perhatikan π = 3,14159265358979323846264... Bila kita tulis 3, 14 maka ini dapat menunjukkan tanggal 14 Maret (dalam format penulisan tanggal American English). Format

Lebih terperinci

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING Apa itu notasi ilmiah? Apa itu angka penting? Dalam fisika, sering dijumapi bilangan yang sangat kecil atau sangat besar. Misalnya jari-jari atom hidrogen 0,000000000053

Lebih terperinci

Strategi Penemuan Pola pada Pemecahan Masalah

Strategi Penemuan Pola pada Pemecahan Masalah Strategi Penemuan Pola pada Pemecahan Masalah I Strategi Penemuan Pola dalam Penyelesaian Masalah Sehari-hari Penemuan pola adalah salah satu strategi dalam problem solving dimana kita dapat mengamati

Lebih terperinci

PERILAKU NOL DAN TAK-HINGGA SERTA BENTUK TAK-TENTU

PERILAKU NOL DAN TAK-HINGGA SERTA BENTUK TAK-TENTU PERILAKU NOL DAN TAK-HINGGA SERTA BENTUK TAK-TENTU Sumardyono, M.Pd. A. PENDAHULUAN Aritmetika dimulai dari perhitungan bilangan asli yang masih sederhana. Kemudian berkembang dengan menggunakan bilangan

Lebih terperinci

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4. BILANGAN A. BILANGAN BULAT Himpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari himpunan bilangan positif (bilangan asli), bilangan nol, dan bilangan bulat negatif. Himpunan bilangan bulat

Lebih terperinci

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1993

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1993 MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 99 EBT-SMP-9-0 Ditentukan A = {v, o, k, a, l} ; B = {a, i, u, e, o} Diagram yang menyatakan hal tersebut di atas A. B. v o u v o i a k u k l I l a e v o u v o u a k a k l e l i

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN A : ISIAN SINGKAT)

SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN A : ISIAN SINGKAT) SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN A : ISIAN SINGKAT) BAGIAN A : ISIAN SINGKAT 1. Sebuah silinder memiliki tinggi dan volume. Luas permukaan bola terbesar yang mungkin

Lebih terperinci

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n Bilangan Berpangkat Kita ingat kembali bahwa untuk bilangan-bilangan cacah a, m, dan n dengan a 0, berlaku: 1 a m = a a a a (sebanyak m faktor) a m a n = a m + n a 0 = 1, di mana a 0 Notasi-notasi di atas

Lebih terperinci

HUMOR TENTANG PI. Sumardyono, M.Pd.

HUMOR TENTANG PI. Sumardyono, M.Pd. HUMOR TENTANG PI Sumardyono, M.Pd. PENDAHULUAN Siapa yang tidak mengenal π? Bahkan walaupun-seperti yang penulis temukan di dalam kediklatan-banyak yang tidak dapat menulis huruf π dalam Bahasa Indonesia.

Lebih terperinci

(a) 32 (b) 36 (c) 40 (d) 44

(a) 32 (b) 36 (c) 40 (d) 44 Halaman:. Jika n = 8, maka n0 n bernilai... (a) kurang dari 00 (b) (d) lebih dari 00. Penumpang suatu pesawat terdiri dari anak-anak dari berbagai negara, 6 orang dari Indonesia yang termasuk dari anak-anak

Lebih terperinci

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5 Soal Babak Penyisihan OMITS 011 BAGIAN I. PILIHAN GANDA 1. Hasil kali sebarang bilangan rasional dengan sebarang bilangan irasional selalu merupakan anggota dari himpunan bilangan A. Bulat B. Asli C. Rasional

Lebih terperinci

Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Matematika. : 2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, serta menentukan ukurannya.

Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Matematika. : 2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, serta menentukan ukurannya. Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Matematika Satuan Pendidikan Kelas/Semester Standar Kompetensi : SMP : VIII/ :. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SD/MI TINGKAT KABUPATEN/KOTA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013

SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SD/MI TINGKAT KABUPATEN/KOTA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013 SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SD/MI TINGKAT KABUPATEN/KOTA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA (WAKTU 90 MENIT) PETUNJUK : 1. Tuliskan nama, sekolah, dan kecamatan

Lebih terperinci

KELAS 7 NASKAH SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA ANAK BANGSA HOTEL MERDEKA, 16 JANUARI 2011

KELAS 7 NASKAH SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA ANAK BANGSA HOTEL MERDEKA, 16 JANUARI 2011 NSKH SOL OLIMPI MTMTIK NK NGS HOTL MRK, 6 JNURI 20 KLS 7 Pusat elajar nak angsa Kantor Pusat : Perumahan Taman sri III/74 Madiun Telepon : 035 452242 Website : http://www.anak-bangsa.com -mail : bangbangsasa@yahoo.com

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI BIDANG MATEMATIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sebagai landasan teori, pada bab ini terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa definisi dasar atau teori pendukung yang akan digunakan dalam bab pembahasan. 2.1 Google Nama Google

Lebih terperinci

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian. Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif

Lebih terperinci

BAB V BARISAN DAN DERET BILANGAN

BAB V BARISAN DAN DERET BILANGAN BAB V BARISAN DAN DERET BILANGAN Peta Konsep Barisan dan Deret Bilangan mempelajari Pola bilangan Barisan bilangan Deret bilangan jenis jenis Aritmatika Geometri Aritmatika Geometri mempelajari Sifat Rumus

Lebih terperinci

Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi

Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi Choirunnisa Fatima 1351084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 4013, Indonesia

Lebih terperinci

MATERI POLA BILANGAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 1 Dosen Pengampu : Koryna Aviory, S.Si., M.Pd

MATERI POLA BILANGAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 1 Dosen Pengampu : Koryna Aviory, S.Si., M.Pd MATERI POLA BILANGAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 1 Dosen Pengampu : Koryna Aviory, S.Si., M.Pd Disusun Oleh : Kelas III A4 14144100140 Rina Andriyani PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Mengatur Tampilan Angka

Mengatur Tampilan Angka Bab 6 Mengatur Tampilan Angka Mengatur tampilan angka untuk menghasilkan tabel yang interaktif bukan masalah ringan, namun bukan berarti sulit untuk dipelajari. 6.1 Pengantar Judul bab ini barangkali cukup

Lebih terperinci

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL BILANGAN

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL BILANGAN PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 200 MODUL BILANGAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

Lebih terperinci

Perbandingan paling sederhana 750 cm terhadap 2,25 km adalah...

Perbandingan paling sederhana 750 cm terhadap 2,25 km adalah... PREDIKSI UJIAN NASIONAL 08. Hasil dari Hasil dari 5 5. Perbandingan paling sederhana 750 cm terhadap,5 km 0 0 : 0 :.000 : 00 : 0.000. Perbandingan uang Ali dan Tuti adalah : sedangkan perbandingan Tuti

Lebih terperinci

Search Engine. Adri Priadana ilkomadri.com

Search Engine. Adri Priadana ilkomadri.com Search Engine Adri Priadana ilkomadri.com Pendahuluan Buku vs Internet. Internet Bebas dan Banyak Sumber seluruh dunia. Mencari informasi secara spesifik. Pencarian informasi secara spesifik ini dapat

Lebih terperinci

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992 MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 99 EBT-SMP-9-0 Diketahui: A = {m, a, d, i, u, n} dan B = {m, a, n, a, d, o} Diagram Venn dari kedua himpunan di atas A. m a d o a m o i e e I d u a a u n e m i d o m i d a u n

Lebih terperinci

4. Sebuah toko perlengkapan olahraga menyebarkan brosur sebagai berikut :

4. Sebuah toko perlengkapan olahraga menyebarkan brosur sebagai berikut : 1. Jika 3x2006 = 2005+2007+a, maka a sama dengan A) 2003 B) 2004 C) 2005 D) 2006 2. Berapa angka terbesar yang mungkin didapat dari kombinasi susunan enam kartu angka di bawah ini? A) 6 475 413 092 B)

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA

BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA MATERI KULIAH 1 Kalkulus Lanjut BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA Sahid, MSc. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 BARISAN DAN

Lebih terperinci

Arti kata: Apa itu limit? batas, membatasi, mempersempit, mendekatkan.

Arti kata: Apa itu limit? batas, membatasi, mempersempit, mendekatkan. Matematika FTP UB Arti kata: Apa itu it? batas, membatasi, mempersempit, mendekatkan. Latar Belakang dan motivasi Dalam kehidupan sehari-hari, orang sering dihadapkan pada masalah-masalah pendekatan suatu

Lebih terperinci

Nama:... Kelas/Kelompok :... Tanggal:... Pola Bilangan Genap dan Bilangan Ganjil

Nama:... Kelas/Kelompok :... Tanggal:... Pola Bilangan Genap dan Bilangan Ganjil 6.1 61 Nama:... Kelas/Kelompok :... Tanggal:... Pola Bilangan Genap dan Bilangan Ganjil 1. Sebelum kita belajar lebih jauh, untuk mendalami pola bilangan lakukan kegiatan berikut ini. Bahan : Satu lembar

Lebih terperinci

[BS204]-Algoritma Pemrograman Take Home Test Pengumpulan : 27 Maret 2015 Tulis Tangan di kertas A4. Genap 2014/2015 Page 1 of 6

[BS204]-Algoritma Pemrograman Take Home Test Pengumpulan : 27 Maret 2015 Tulis Tangan di kertas A4. Genap 2014/2015 Page 1 of 6 [BS]-lgoritma Pemrograman Take Home Test Pengumpulan : 7 Maret Tulis Tangan di kertas Soal. (Nilai Maksimum : ) Buatlah program dalam Bahasa Java yang digunakan untuk membaca sebuah bilangan integer N>

Lebih terperinci

5. Dari barisan aritmetika diketahui suku ke-3 = 14 dan suku ke-7 = 26. Jumlah 18 suku pertama adalah.. A. 531 B. 603 C D. 1.

5. Dari barisan aritmetika diketahui suku ke-3 = 14 dan suku ke-7 = 26. Jumlah 18 suku pertama adalah.. A. 531 B. 603 C D. 1. 1. Hasil dari 36 adalah.. A. 24 B. 54 C. 108 D. 216 2. Hasil dari 6 x 8 adalah.. A. 3 6 B. 4 2 C. 4 3 D. 4 6 3. Hasil dari 5 + [(-2) x 4] adalah.. A. -13 B. -3 C. 3 D. 13 4. Hasil dari 4 : 1-2 adalah..

Lebih terperinci

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA Tujuan Pembelajaran Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya A. Pendahuluan Istilah tabung, kerucut, dan bola di sini adalah istilah-istilah

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PENGANTAR KOMPUTER DAN INTERNET. Searching di Internet

PRAKTIKUM PENGANTAR KOMPUTER DAN INTERNET. Searching di Internet PRAKTIKUM PENGANTAR KOMPUTER DAN INTERNET Searching di Internet 2009/2010 Searching di Internet Searching atau pencarian adalah salah satu hal yang menjadi kegiatan utama dalam kegiatan manusia di dunia

Lebih terperinci

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR PENGERTIAN ALJABAR Bentuk ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat hurufhuruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Runut-balik Pada Pencarian Solusi dalam Persoalan Magic Square

Penggunaan Algoritma Runut-balik Pada Pencarian Solusi dalam Persoalan Magic Square Penggunaan Algoritma Runut-balik Pada Pencarian Solusi dalam Persoalan Magic Square Tahir Arazi NIM : 1350505 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 B / TUC /206 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 544 Telepon/Fax (0275) 2405 UJI COBA KE UJIAN NASIONAL 206 SMP Se KABUPATEN

Lebih terperinci

Bahan Ajar Matematika. Kelas X SMA Semester 1 Barisan dan Deret Waktu : 15 x 45 Menit (5 x Pertemuan) Kelompok :..

Bahan Ajar Matematika. Kelas X SMA Semester 1 Barisan dan Deret Waktu : 15 x 45 Menit (5 x Pertemuan) Kelompok :.. Bahan Ajar Matematika Kelas X SMA Semester 1 Barisan dan Deret Waktu : 15 x 45 Menit (5 x Pertemuan) Nama Nis Kelas : : : Kelompok : 1 PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR 1 Bacalah Setiap masalah yang diberikan

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2007 BIDANG MATEMATIKA SMP. 3 dari yang terkecil sampai yang terbesar.

SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2007 BIDANG MATEMATIKA SMP. 3 dari yang terkecil sampai yang terbesar. SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 007 BIDANG MATEMATIKA SMP SOAL PILIHAN GANDA. Urutan bilangan bilangan adalah.. a. b. c. d. e., 5,, 5,,, dan, dan, dan 5, dari yang terkecil

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK SOAL UJIAN MASUK PROGRAM D-IV TAHUN AKADEMIK 2011/2012 MINGGU, 5 JUNI 2011 MATEMATIKA 90 MENIT

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK SOAL UJIAN MASUK PROGRAM D-IV TAHUN AKADEMIK 2011/2012 MINGGU, 5 JUNI 2011 MATEMATIKA 90 MENIT SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK SOAL UJIAN MASUK PROGRAM D-IV TAHUN AKADEMIK 2011/2012 MINGGU, 5 JUNI 2011 MATEMATIKA 90 MENIT Petunjuk Di bawah setiap soal dicantumkan 5 kemungkinan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D49 NO SOAL PEMBAHASAN 1

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D49 NO SOAL PEMBAHASAN 1 PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : D49 SMP N Kalibagor Hasil dari 5 + [( ) 4] adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. Operasi hitung Urutan pengerjaan B. Dalam kurung C. Pangkat ; Akar D. Kali

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2016 BIDANG MATEMATIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2016 BIDANG MATEMATIKA OSK MATEMATIKA SMP TAHUN 016 OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 016 BIDANG MATEMATIKA BAGIAN A: PILIHAN GANDA 017 (016 16) 015 1. Nilai dari 00(016 1) A. 01 01 014 D. 015

Lebih terperinci

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-26

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-26 LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-26 Babak Penyisihan Tingkat SMP Minggu, 8 November HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III

Lebih terperinci

Topik: Tipe Bilangan dan Sistem Bilangan

Topik: Tipe Bilangan dan Sistem Bilangan Mata Kuliah: Matematika Kode: TKF 20 Topik: Tipe Bilangan dan Sistem Bilangan MAT 0 Kompetensi : Dapat menerapkan konsep-konsep tipe dan sistem bilangan dalam mempelajari konsep-konsep keteknikan pada

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah Apa yang akan Anda Pelajari? Bilangan pecahan biasa, campuran, desimal, persen, dan permil Mengubah bentuk pecahan ke bentuk yang lain Operasi hitung tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat dengan melibatkan

Lebih terperinci

21. BARISAN DAN DERET

21. BARISAN DAN DERET 2. BARISAN DAN DERET A. BARISAN ARITMETIKA DAN GEOMETRI U, U 2, U 3,,U n adalah barisan suatu bilangan yang memiliki ciri khusus sebagai berikut Barisan Ciri utama Rumus suku ke-n Suku tengah Sisipan k

Lebih terperinci

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002 MATEMATIKA EBTANAS TAHUN UAN-SMP-- Notasi pembentukan himpunan dari B = {, 4, 9} adalah A. B = { kuadrat tiga bilangan asli yang pertama} B = { bilangan tersusun yang kurang dari } C. B = { kelipatan bilangan

Lebih terperinci

1. Sebuah bangun pejal terbuat dari dua kubus bersisi 1 dan 3 meter. Berapa luas bangun tersebut dalam m 2? A) 56 B) 58 C) 59 D) 60

1. Sebuah bangun pejal terbuat dari dua kubus bersisi 1 dan 3 meter. Berapa luas bangun tersebut dalam m 2? A) 56 B) 58 C) 59 D) 60 1. Sebuah bangun pejal terbuat dari dua kubus bersisi 1 dan 3 meter. Berapa luas bangun tersebut dalam m 2? A) 56 B) 58 C) 59 D) 60 2. Sebuah botol dengan volume liter, diisi air hingga volumenya. Berapa

Lebih terperinci

Kekeliruan Dalam Komputasi Saintifik

Kekeliruan Dalam Komputasi Saintifik BAB 1 Kekeliruan Dalam Komputasi Saintifik Pemodelan matematika merupakan suatu proses dimana permasalahan dalam dunia nyata disajikan dalam bentuk permasalahan matematika, seperti sekumpulan persamaan

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

3. Kuadrat dari hasil penjumlahan angka 5 dan 6, dikurangi hasil perkalian kedua angka tersebut

3. Kuadrat dari hasil penjumlahan angka 5 dan 6, dikurangi hasil perkalian kedua angka tersebut 1. Pada sisi kanan dan kiri sebuah jalan raya terdapat perumahan. Rumah-rumah yang terdapat di sisi kiri jalan dinomori berurutan dengan nomor ganjil dari angka 1 sampai 39. Rumah-rumah di sebelah kanan

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2007 BIDANG MATEMATIKA SMP

SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2007 BIDANG MATEMATIKA SMP SOAL SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 27 BIDANG MATEMATIKA SMP A. SOAL PILIHAN GANDA. Urutan Bilangan-bilangan 2 5555, 5 2222, dan dari yang terkecil sampai yang terbesar adalah.

Lebih terperinci

SMP NEGERI 1 KASEMBON TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

SMP NEGERI 1 KASEMBON TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP NEGERI 1 KASEMBON TAHUN PELAJARAN 017 / 018 1. Ani mengeluarkan es batu dari kulkas yang memiliki suhu -4 o C. Sementara Ira kakaknya menyiapkan teh panas dengan

Lebih terperinci

NO SOAL PEMBAHASAN 1

NO SOAL PEMBAHASAN 1 PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : D49 Hasil dari 5 + [( ) 4] adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 3 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 3 Dalam kurung C. 3 Pangkat ; Akar D. 3 Kali ; Bagi

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP / MTs MATA PELAJARAN Hari / Tanggal : Rabu, 9 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional

Lebih terperinci

BAB III SISTEM NUMERASI

BAB III SISTEM NUMERASI BAB III SISTEM NUMERASI PENDAHULUAN Sejak zaman dahulu kala, manusia berkepentingan dengan bilangan untuk menghitung banyaknya ternak yang dimiliki, mengukur luas sawahnya, untuk berkomunikasi dengan sesamanya.

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. U t = 2 1 (a + U 2k 1 ), U n = ar n 1 U t = a Un

BARISAN DAN DERET. U t = 2 1 (a + U 2k 1 ), U n = ar n 1 U t = a Un BARISAN DAN DERET A. BARISAN ARITMETIKA DAN GEOMETRI U 1, U 2, U 3,,U n adalah barisan suatu bilangan yang memiliki ciri khusus sebagai berikut Barisan Ciri utama Rumus suku ke-n Suku tengah Sisipan k

Lebih terperinci

1 m, maka jumlah anak yatim yang menerima. menerima Bilangan 3 jika dinyatakan dalam bentuk akar menjadi... A. 9 3 C. 5 2 B. 6 3 D.

1 m, maka jumlah anak yatim yang menerima. menerima Bilangan 3 jika dinyatakan dalam bentuk akar menjadi... A. 9 3 C. 5 2 B. 6 3 D. PREDIKSI UCUN THP I Sukses Ujian Nasional 204 No. Kisi-Kisi Jabaran Soal Prediksi Soal Menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan bulat 2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pembagian

Lebih terperinci

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.

Lebih terperinci

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi Bilangan-bilangan rasional dat diinterpretasikan sebagai sebuah rasio. Sebagai contoh, rasio jumlah pria dan jumlah wanita adalah 1 dan 2, maksudnya bahwa

Lebih terperinci

Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGANTAR KALKULUS Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Drs. SETIAWAN, M. Pd. Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta

Lebih terperinci

PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2018 PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2018 PROVINSI SULAWESI SELATAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KABUPATEN TAHUN 08 PROVINSI SULAWESI SELATAN 0. Pada suatu data terdapat 5 bilangan bulat positif. Bilangan terbesar pada data tersebut adalah 55. Median dari data

Lebih terperinci

CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL TENTUKAN JUMLAH DERET GEOMETRI TAK HINGGA BERIKUT

CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL TENTUKAN JUMLAH DERET GEOMETRI TAK HINGGA BERIKUT CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL TENTUKAN JUMLAH DERET GEOMETRI TAK HINGGA BERIKUT Contoh Soal 3.17 Tentukan jumlah deret geometri tak hingga berikut. 2 2 2 + + +... 3 9 Jawab: 1 Berdasarkan deret

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematka dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

1 C17. C. Rp B. Rp

1 C17. C. Rp B. Rp 1 C17 1. Joko ingin kuliah di Fakultas kedokteran UNAIR melalui SNMPTN jalur tulis. Dari 15 soal kemampuan dasar di hari pertama, Joko menjawab 5 soal benar dan soal tidak dijawab. Jika menjawab benar

Lebih terperinci

MATERI : RELASI DAN FUNGSI KELAS : X. 1. Ada hal penting yang bisa dipetik dari contoh di atas. Misalkan X menyatakan

MATERI : RELASI DAN FUNGSI KELAS : X. 1. Ada hal penting yang bisa dipetik dari contoh di atas. Misalkan X menyatakan MTERI : RELSI DN FUNGSI KELS : X Pemahaman Fungsi Dalam berbagai aplikasi, korespondensi/hubungan antara dua himpunan sering terjadi 4 3 Sebagai contoh, volume bola dengan jari-jari r diberikan oleh relasi

Lebih terperinci

SOAL MATEMATIKA - SMP

SOAL MATEMATIKA - SMP SOAL MATEMATIKA - SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT KABUPATEN/KOTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 007

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 1. Hasil dari 1.764 + 3.375 adalah... A. 53 B. 57 C.63 D. 67 BAB VIII BILANGAN BERPANGKAT 4 2 15 1.764 3.375 4 x 4 16 1 3 1 1 64

Lebih terperinci

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor ALJABAR BENTUK ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

SIAP UN 2013 SMK NEGERI 2 WONOGIRI 1

SIAP UN 2013 SMK NEGERI 2 WONOGIRI 1 SMK NEGERI 2 WONOGIRI 1 Pilihlah salah satu jawaban ang paling tepat! 1. Pembangunan suatu gedung akan diselesaikan dalam waktu 40 hari oleh 48 pekerja. Agar pembangunan tersebut dapat diselesaikan dalam

Lebih terperinci

1. Kompetisi ISPO diselenggarakan rutin setiap tahun sejak Maka pada 2006, adalah penyelenggaraan yang ke- A) 15 B) 16 C) 17 D) 13

1. Kompetisi ISPO diselenggarakan rutin setiap tahun sejak Maka pada 2006, adalah penyelenggaraan yang ke- A) 15 B) 16 C) 17 D) 13 1. Kompetisi ISPO diselenggarakan rutin setiap tahun sejak 1991. Maka pada 2006, adalah penyelenggaraan yang ke- A) 15 B) 16 C) 17 D) 13 2. A) 0 B) 106 C) 114 D) 126 3. Titik O terletak di tengah bidang

Lebih terperinci

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal Ujian Nasional 00 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, 8 November 008 Jam :.0 7.0 PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang tersedia

Lebih terperinci

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1 1. Diketahui : A = { m, a, d, i, u, n } dan B = { m, e, n, a, d, o } Diagram Venn dari kedua himpunan di atas adalah... D. A B = {m, n, a, d} 2. Jika P = bilangan prima yang kurang dari Q = bilangan ganjil

Lebih terperinci

CARA MENENTUKAN HASIL AKAR PANGKAT TIGA

CARA MENENTUKAN HASIL AKAR PANGKAT TIGA CARA MENENTUKAN HASIL AKAR PANGKAT TIGA Oleh : Paini, A.Ma.Pd. SDN 1 Karangan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur Dalam kehidupan sehari-hari muncul berbagai macam masalah. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan

Lebih terperinci

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH 1.Ukuran kertas dan ruang pengetikan Pengetikan karya tulis ilmiah menggunakan kertas HVS atau duplikator putih ukuran kuarto (21,00 x 28,50). Ruang pengetikan pada setiap

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal :. Hasil dari (-8 + ) : (- ) - -. Pada lomba matematika ditentukan jawaban yang benar mendapat skor, jawaban salah mendapat skor -, sedangkan

Lebih terperinci

BIDANG STUDI : FISIKA

BIDANG STUDI : FISIKA BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 013 Petunjuk Umum 1. Silakan berdoa sebelum mengerjakan soal, semua alat komunikasi dimatikan.. Tuliskan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL

BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL A. Pertidaksamaan Rasional Pada sistem bilangan, terdapat dua jenis bilangan yaitu bilangan real dan imajiner. Jika

Lebih terperinci

Hindayani.com Mengerjakan Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs TP 2014/2015. Bank Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs 2014/2015

Hindayani.com Mengerjakan Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs TP 2014/2015. Bank Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs 2014/2015 1 Bank Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs 2014/2015 Latihan Soal Ujian Nasional SMP/MTs Bidang Studi Matematika Hindayani.com 1. Hasil dari 17 (3x(-8)) ialah 49-41 -7 41 2. Uang Rina berbanding uang

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 015 BIDANG MATEMATIKA BAGIAN A: SOAL ISIAN SINGKAT 1. Banyak faktor persekutuan dari 1515 dan 530 yang merupakan bilangan genap positip

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI TINGKAT PROPINSI OLIMPIADE SAINS NASIONAL 007 BIDANG MATEMATIKA SMP A. Soal Pilihan Ganda 1. Banyak bilangan prima antara 10 dan 99 yang tetap merupakan bilangan prima jika kedua digitnya

Lebih terperinci

natrium. Jumlah natrium yang terkandung dalam 2 kg soda kaustik adalah... A gram B gram C gram D gram

natrium. Jumlah natrium yang terkandung dalam 2 kg soda kaustik adalah... A gram B gram C gram D gram TO 4 1. A adalah bilangan yang lebih besar dari tapi kurang dari 10. Jika A adalah faktor dari 1 tetapi bukan faktor dari 7, maka bilangan A A. B. 7 C. 9 D. 11. Hasil dari 1 +,5 x - 7 5 =... A. 7 10 B.

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

Konsep Dasar Perhitungan Numerik

Konsep Dasar Perhitungan Numerik Modul Konsep Dasar Perhitungan Numerik Drs. Mulyatno, M.Si. D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus, Aljabar Linear, Persamaan Diferensial Biasa, dan mata kuliah lainnya, dapat Anda pelajari berbagai metode

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O. HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O. BOX BLS 2 YOGYAKARTA5528 lmnas@ugm.ac.id http://lmnas.fmipa.ugm.ac.id

Lebih terperinci

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10 1. Diantara himpunan berikut yang merupakan himpunan kosong adalah... A. { bilangan cacah antara 19 dan 20 } B. { bilangan genap yang habis dibagi bilangan ganjil } C. { bilangan kelipatan 3 yang bukan

Lebih terperinci

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan. Sistem Pengukuran Fisika: ilmu yang mempelajari tentang: 1. Benda-benda di alam 2. Gejala / fenomena fisis 3. Kejadian yang berlaku di alam Kajian dalam fisika banyak melibatkan pengukuran besaran-besaran

Lebih terperinci

1. Banyaknya pasangan (x, y) dengan x dan y bilangan asli yang memenuhi x 2 = y adalah a. 0 b. 1 c. 2 d. 3

1. Banyaknya pasangan (x, y) dengan x dan y bilangan asli yang memenuhi x 2 = y adalah a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 KOMPETISI MATEMATIKA 07 TINGKAT SMP SE-MANADO SOLUSI BABAK PENYISIHAN Rabu, Februari 07 . Banyaknya pasangan (x, y) dengan x dan y bilangan asli yang memenuhi x = y + 7 adalah a. 0 b. c. d. 3 Jawab: x

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisis

Pengukuran Besaran Fisis Bab 1 Pengukuran Besaran Fisis Kompetensi Umum: Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan perhitungan serta menggambarkan besaran fisis dengan metode dan notasi ilmiah Kompetensi Khusus: 1. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

ISSN JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Edisi 11 Tahun Ke-III / September HIDUP MANUSIA DI DUNIA KONVERGEN KE f (X) = 0.

ISSN JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Edisi 11 Tahun Ke-III / September HIDUP MANUSIA DI DUNIA KONVERGEN KE f (X) = 0. HIDUP MANUSIA DI DUNIA KONVERGEN KE f (X) = 0 Nitta Puspitasari Abstract Mathematics is a discipline that all the concepts, principles, theorems, axioms, rules.it can stand alone or can be connected to

Lebih terperinci

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA 1. Tes ini terdiri dari 30 soal. Waktu yang disediakan adalah 75 menit (1 jam 15 menit). 2. Anda hanya diminta menuliskan jawaban Anda pada Lembar Jawab yang

Lebih terperinci

FILSAFAT SAINS NILAI PI (π)

FILSAFAT SAINS NILAI PI (π) FILSAFAT SAINS NILAI PI (π) Rukmono Budi Utomo NIM.30115301 February 28, 2016 Barisan Fibonacci 1.Asal-Usul Bilangan Pi (π) 1 1.Asal-Usul Bilangan Pi (π) 2 3 Bilangan Pi (π) Bilangan Pi atau dilambangkan

Lebih terperinci

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga?

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga? BILANG ANGAN AN BUL ULAT BAB 1 Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, kamu dapat: 1. Menggunakan sifat komutatif, asosiatif, dan distributif untuk melaksanakan operasi hitung bilangan bulat. 2. Membulatkan

Lebih terperinci