PERANAN OLAH TUBUH TERHADAP TEKNIK TARI DALAM KARYA TARI AUTIS KARYA VIVI SUMANTI
|
|
- Doddy Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANAN OLAH TUBUH TERHADAP TEKNIK TARI DALAM KARYA TARI AUTIS KARYA VIVI SUMANTI Poppy Lisafri Yolanda 1, Indrayuda 2, Darmawati 3 Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang c_non27@ .com Abstract This article aims to describe the benefits of body movement toward a dance technique Autism arable Vivi Sumanti, a students of art department FBS UNP. This research is descriptive qualitative research method. Object of study is the work of dance Autism, data were collected through observation, library research and interviews. Data were analyzed through ethnographic analysis. The results were found, at the time of the initial drill choreographed to provide training if the body only of a general nature, such as strength, flexibility, endurance, and balance. However, the reality is if the body is generally not useful to the dance techniques desired by the choreographer. Because dance choreographer creates more movement traditional techniques that worked with modern dance, a blend of technique Jazz, Ballet, Headstand, and kayang. The body should be beneficial when the body work is done in accordance with the technique of dance choreographer wants. In the end, the body benefits obtained for Autism dancers just for strength and flexibility. Keywords : body movement, the benefits and techniques of dance A. Pendahuluan Seni tari merupakan gabungan dari teknik dasar olah tubuh yang ditampilkan melalui rangkaian gerak tari oleh penari. Rangkaian gerak tari tersebut akan terlihat lebih maksimal apabila si penari memiliki teknik dasar tari yang baik ditunjang dengan olah tubuh yang maksimal pula. Sesuai dengan peraturan perkuliahan di Fakultas FBS UNP jurusan Sendratasik menyatakan bahwa olah tubuh merupakan mata kuliah wajib yang harus diikuti setiap mahasiswa Sendratasik mulai dari semester I dan II. Olah tubuh bagi seorang penari adalah suatu bentuk aktivitas yang dilakukan dengan jalan melakukan susunan latihan yang teratur meliputi otot-otot, persendian, pada seluruh organ tubuh agar selalu siap dapat berfungsi lebih baik 1 Mahasiswa penulis Skripsi jurusan Pendidikan Sendratasik untuk wisuda periode September Pembimbing I, dosen FBS Universitas Negeri Padang. 3 Pembimbing II, dosen FBS Universitas Negeri Padang. 68
2 dan optimal serta diharapkan dapat membentuk kualitas gerak. Mahasiswa diajarkan bagaimana cara yang benar melakukan olah tubuh yang benar agar dapat melakukan teknik tari dengan maksimal dan benar. Sebagaimana di ketahui, bahwa sebagian mahasiswa Sendratasik belum dapat melakukan teknik tari dengan maksimal dan benar, karena tidak semuanya mendapatkan hasil olah tubuh yang maksimal. Sebab pemebelajaran olah tubuh hanya diberikan dalam dua semester saja. Apalagi Jurusan Sendratasik tidak berorientasi kepada pendidikan kesenimanan, akan tetapi lebih kepada memprodak guru seni budaya. Oleh demikian, masalah praktik olah tubuh hanya diberikan dua semester saja. Dalam berkarya mahasiswa Sendratasik memiliki ide-ide yang cemerlang dalam menciptakan karya tari. Namun demikian, dari fenomena yang terjadi saat ini dalam karya tari mahasiswa Sendratasik, dapat dilihat dari kualitas teknik tari yang mereka tampilkan dalam karyanya. Fenomena ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan tubuh penari dalam melakukan gerak sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya gerak tari yang ditampilkan. Pada kenyataan yang terjadi, kualitas teknik tari mahasiswa Sendratasik masih sangat jauh dari yang diharapkan. Kemampuan maksimal seorang penari dalam melakukan olah tubuh dapat menentukan tingkat kualitas teknik tari yang ditampilkan. Sebuah tari akan dapat disajikan sesuai konsep garapan, salah satunya berhubungan dengan kematangan teknik tari. Apabila teknik tari tidak mumpuni, maka tari akan tidak akan dapat mengkomunikasikan konsep garapan kepada penonton. Inti dari permasalahan teknik adalah olah tubuh. Sebab itu, olah tubuh sangat berperanan penting dalam membentuk teknik penari (Indrayuda, 2009 : 23). Tubuh merupakan media, instrument, atau alat dalam seni tari untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai dan mendapatkan suatu hasil yang diharapkan. Kesiapan tubuh secara fisik bagi seorang penari sangat vital keberadaanya untuk melakukan aktivitas gerak tari. Keterampilan tari yang dimiliki dapat dibentuk melalui kesiapan organ-organ tubuh yang akan digunakan untuk melakukan gerak tari. Bisa jadi gerak-gerak yang akan dilakukan dapat dikontrol dengan baik sesuai yang diharapakan. Tujuan Olah Tubuh adalah untuk melatih tubuh dan mempersiapkan organ-organ, otot-otot agar selalu siap dan dapat memberi daya tahan pada tubuh dalam melakukan gerak tari serta menambah kualitas gerak dalam menunjang peningkatan prestasi penari (Sumedi Santoso 1993:1). Pada prinsipnya untuk dapat melakukan gerak tari dengan maksimal perlu adanya kesiapan fisik yang prima. Kondisi semacam ini dapat dicapai apabila seorang penari dengan sadar melakukan kesiapan seluruh organ tubuh dengan latihan rutin dan sungguh-sungguh. Pengertian lain, secara sadar bahwa seorang penari harus melakukan pengolahan gerak tubuh secara maksimal. Dalam penggunaan gerak tari, tubuh adalah intrumen atau alat. Sedangkan gerak adalah media yang akan diolah. Pencapaian teknik perlu didahului persiapan tubuh yang kuat dan lentur yang dipergunakan dalam mengungkapkan, mengekspresikan, dan menampilkan gerak yang diinginkan agar bisa tercapai dengan sempurna. (Rahmida Setiawati 2008:64) 69
3 Kenyataan sering karya tari mahasiswa Sendratasik FBS UNP tidak dapat dikomunikasikan bukan karena persoalan ide atau gagasan, akan tetapi disebabkan oleh lemahnya teknik penari dalam mengungkapkan ide-ide tersebut. Selain itu, persoalan stamina dan ketahanan tubuh juga menjadi salah satu penyebab karya tari mahasiswa Sendratasik kurang mantap dalam pertunjukannya. Untuk itu penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang manfaat olah tubuh dalam karya tari Autis dan hubungannya dengan teknik tari yang dilakukan oleh penarinya. Sehingga dapat diungkapkan sejauhmana olah tubuh yang telah dilakukan dalam membentuk kesiapan tubuh penari bersesuaian dengan teknik tari dan bermanfaat terhadap garapan tari yang dimaksud. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Objek penelitian adalah karya tari Autis garapan Vivi Sumanti dari Jurusan Sendratasik FBS UNP. Data diperoleh melalui teknik wawancara, studi kepustakaan dan pengamatan langsung dalam pertunjukan tari dan latihan proses garapan. Informan penelitian adalah koreografer, penari dan dosen pembimbing maupun mahasiswa dan dosen Sendratasik FBS UNP. Data dianalisis berdasarkan model analisis etnografi. C. Pembahasan 1. Profil karya tari mahasiswa Sendratasik Penelitian ini dilakukan di Sendratasik dalam karya tari mahasiswa Sendratasik yang TA pada semester Januari-Juni 2012 berjudul Autis yang ditarikan oleh 5 orang penari, diantaranya tiga mahasiswa angkatan 2011 yang sudah mengikuti olah tubuh dasar, tetapi belum mengikuti olah tubuh lanjut, satu mahasiswa angkatan 2009 yang sudah mengikuti olah tubuh dasar dan lanjut, dan satu lagi mahasiswa angkatan 2007 yang sudah mengikuti olah tubuh dasar dan lanjut. Abstrak dari karya Autis ini menceritakan gambaran sikap perilaku anak Autis dalam bermasyarakat yaitu perilaku secara non-verbal(sikap) dan kadang secara verbal(berbicara). Yang mana cara berkomunikasi, mental anak Autis tidak sama halnya dengan anak normal biasanya, akan tetapi diantara anak Autis ada yang memiliki intelegensi yang tinggi, hanya saja mental yang tidak sama seperti anak normal. Sikap dan perilaku anak Autis yang membutuhkan perhatian khusus, bahwasanya anak Autis sama halnya dengan anak lainnya ingin dipuji, dimanja, dan disayang bukan dicaci dan dihina. Dukungan orang-orang disekelilinglah yaitu ibu dan masyarakat yang membuat anak merasa dihargai dan disayang. Karya tari dengan judul Autis, merupakan sebuah karya tari yang berorientasi kepada bentuk tari modern dengan sifat garapannya kontemporer.. Cerita yang digarap dalam karya tari Autis ini merupakan cerita yang aktual berkembang saat ini. a. Alur Tari Autis Alur I : suasana tenang Menggambarkan kasih sayang ibu kepada anak Alur II : suasana gembira 70
4 Mengekspresikan sekumpulan masyarakat yang bersosialisasi dengan anak Autis Alur III : suasana tegang dan konflik Mengekspresikan kemarahan anak Autis karena merasa tidak diperhatikan b. Bentuk Penyajian Bentuk penyajian tari ini adalah simbolik yaitu antar alur dalam karya ini memiliki hubungan saling berkaitan, disini penata membuat suatu rangkaian gerak-gerak sebagai simbol rasa untuk berkomunikasi dengan penonton tentang suatu pesan untuk diserap, diekspresikan melalui gerak-gerak wantah yang bersumberkan dari sikap dan perilaku anak Autis dalam kehidupan sehari-hari yang di stilirisasi, yang disesuaikan dengan suasana dan alur-alur tari. Tari ini termasuk jenis tari kontemporer. Dan berdasarkan tipe tari, tari Autis adalah tipe tari dramatik yaitu tari yang memusatkan perhatian pada sebuah kejadian dan tidak menggelarkan cerita tetapi hanya menggambarkan keadaan anak Autis dalam bersosialisasi dengan masyarakat dengan sikap dan perilaku yang dimilikinya. c. Sumber Gerak Karya tari Autis menggunakan rangsangan awal idesional dan rangsangan kinestetik. Rangsangan idesional merupakan suatu motivasi gagasan yang bersumber dari keadaan anak Autis yaitu sikap dan perilaku anak Autis baik dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Rangsangan kinestetik adalah cerminan karakteristik penata dalam menuangkan idenya, gerak-gerak yang diambil berasal dari sikap dan perilaku anak Autis itu sendiri seperti : gerak melambai, melompat, berlari yang telah dikembangkan diambil dari gerakan tradisi minangkabau yaitu pitunggua depan, tengah, belakang. Untuk mewujudkan rangsangan idesional yang diekspresikan dalam karya tari Autis. Dalam karya tari Autis ini terdapat motif pengulangan, variasi, klimaks, dan transisi. d. Pola Garap Berdasarkan Koreografi Dalam karya tari Autis ini termasuk tari berkelompok. Tari kelompok merupakan bentuk tarian yang ditarikan oleh tiga orang atau lebih. Tari jenis ini memerlukan kerja sama yang lebih baik. Keserempakan gerak dan permainan komposisi sangat menentukan. Untuk pergelaran sendra tari penari harus dapat diajak kerja kelompok berdasarkan alur. 2. Olah Tubuh Yang dilatihkan Koreografer Berdasarkan pengamatan penulis dalam beberapa bulan garapan tari Autis, mulai dari persiapan tubuh dan pemaparan konsep kepada penari, diamati koreografer tari Autis memberikan olah tubuh kepada penarinya bersifat umum. Olah tubuh tersebut seperti olah tubuh kekuatan, kelentukan, ketahanan, dan keseimbangan. Olah tubuh tersebut selalu diberikan oleh koreografer kepada 71
5 penari, sehingga berdampak kepada kekuatan dan kelentukan penari di atas panggung. Pada satu sisi penari dalam menggarap tari berdasarkan kepada konsep gerak tradisi Minangkabau, Jazz dan teknik balet. Olah tubuh yang diberikan oleh koreografer secara konsep realitasnya belum sepenuhnya menunjang garapan tari. Karena olah tubuh bersifat umum kenyataannya bermanfaat pada hal-hal yang bersifat umum dalam sebuah karya tari, termasuk dalam garapan karya tari Autis garapan Vivi Sumanti dari Sendratasik FBS UNP. Gambar 1 : Push Up, dokumentasi Poppy Lisafri Yolanda 2012 Gambar 2 : Sit Up, dokumentasi Poppy Lisafri Yolanda 2012 Gambar 3 : Split Samping, dokumentasi Poppy Lisafri Yolanda Teknik Tari Yang Diinginkan Koreografer Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan koreografer dan penari karya tari Autis (Maret 2012), ditemukan bahwa kesesuaian antara olah tubuh dan teknik tari yang diinginkan koreografer belum relevan dengan teknik tari yang diinginkan oleh koreografer. Pelatihan olah tubuh yang diajarkan oleh koreografer adalah pelatihan yang bersifat umum, karena yang diajarkan hanya bentuk-bentuk 72
6 olah tubuh seperti latihan kekuatan dengan melakukan push up, sit up. Latihan kelentukan dengan melakukan split samping, dan mencium lutut. Latihan daya tahan dengan melakukan lari intensitas rendah-sedang dalam durasi menit, dan latihan keseimbangan dengan melakukan sikap pesawat, jinjit satu kaki. Latihan dilakukan hanya 3 kali dalam seminggu dan itu pun dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh oleh penari karya tari Autis tersebut. Menurut wawancara peneliti dengan koreografer (Maret 2012), koreografer menginginkan teknik Jazz dan Minangkabau modern yang dikombinasikan dengan teknik Balet. Ternyata olah tubuh yang selama ini belum berkesesuaian dengan teknik tari. Teknik yang sering muncul adalah seperti teknik Pitunggua, teknik sauk, dan teknik cabiak kain yang berakar pada teknik tari Minangkabau. Selain itu teknik berguling seperti guling piring, tidak berkesesuaian dengan olah tubuh yang diberikan. Dalam garapan tari Autis tampak sekali teknik Minangkabau modern lebih banyak muncul. Di sisi lain teknik Minang tersebut di kolaborasikan dengan teknik lari dan berputar dari teknik Balet. Selain itu, koreografer banyak memberikan teknik Jazz seperti kontraksi, dan genjotan kaki serta pleksi ekstensi. Pada dasarnya koreografer menginginkan garapan tarinya menggunakan teknik Minangkabau modern dengan dikombinasikan dengan Jazz dan Balet. Gambar 4 : Teknik Gerak Tradisi Minangkabau Pitunggua Tengah Turun Dua, dokumentasi Poppy Lisafri Yolanda 2012 Gambar 5 : Teknik Jazz (Kontraksi), dokumentasi Poppy Lisafri Yolanda
7 Gambar 6 : Teknik Balet, dokumentasi Poppy Lisafri Yolanda 2012 Gambar 7 : Teknik dengan sikap kayang, dokumentasi Poppy Lisafri Yolanda Peranan Olah Tubuh Terhadap Karya Tari Autis Karya Vivi Sumanti Ternyata manfaat olah tubuh yang dilatihkan koreografer kepada penari adalah untuk membantu meningkatkan stamina penari, daya tahan penari, dan kebugaran jasmani para penari. Mengenai antara olah tubuh yang dilakukan dengan teknik tari yang diinginkan koreografer. Berdasarkan hasil dapat dikatakan belum berkesesuaian. Hal ini dijelaskan atas pengamatan dan wawancara dengan koreografer tari Auits. Berdasarkan hasil yang sesuai dengan pengamatan dan wawancara dengan koreografer dan penari karya Autis (Maret 2012), bahwa ada tiga orang penari angkatan 2011 yang belum mengikuti olah tubuh lanjut dan walaupun dua orang penari dari angkatan 2007 dan 2009 yang sudah mengikuti olah tubuh dasar dan lanjut, namun hasil olah tubuh yang mereka lakukan terhadap teknik tari yang diinginkan koreografer juga belum maksimal. Ditambah lagi saat proses latihan koreografer hanya memberikan pelatihan olah tubuh bersifat umum, seperti : kekuatan, kelentukan, daya tahan, dan keseimbangan yang diajarkan hanya bentuk-bentuk olah tubuh seperti latihan kekuatan dengan melakukan push up, sit up. Latihan kelentukan dengan melakukan split samping, dan mencium lutut. Latihan daya tahan dengan melakukan lari intensitas rendah-sedang dalam durasi menit, dan latihan keseimbangan dengan melakukan sikap pesawat, jinjit satu kaki. Namun latihan olah tubuh yang dilatihkan masih dalam ukuran minimal 74
8 durasi waktu menit dan jarak pengulangan latihan hanya 3 kali dalam seminggu dan itu pun dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh oleh penari karya tari Autis tersebut. Teknik yang diinginkan oleh koreografer lebih banyak pada teknik gerak tradisi yang digarap dengan modern, dengan perpaduan teknik jazz, balet, headstand, kayang. Seharusnya olah tubuh akan bermanfaat apabila olah tubuh yang dilakukan relevan dan sesuai dengan teknik tari yang diinginkan oleh koreografer, seperti teknik tari di atas. Dalam hal ini, koreografer belum paham dengan pendekatan olah tubuh yang sesuai untuk teknik tari dalam sebuah garapan tari baru. Karena itu, terlihat belum adanya kesesuaian manfaat antara olah tubuh yang dilakukan sebelum menggarap karya tari Autis dengan teknik tari yang diinginkan. D. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa olah tubuh yang dilakukan dalam proses penggarapan karya tari Autis adalah pelatihan berbentuk olah tubuh secara umum. Oleh sebab itu, olah tubuh tersebut kurang tepat sasaran atau bermanfaat untuk jenis teknik tari tertentu. Untuk teknik tari tertentu dapat diciptakan atau dirancang oleh koreografer olah tubuh tertentu pula yang dapat dia susun sendiri, karena sebuah olah tubuh akan bermanfaat apabila dia dapat menunjang teknik tari. Selain itu,olah tubuh secara umum tidak dapat di pastikan menunjang teknik tari tertentu. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa untuk jenis teknik tari tertentu diperlukan bentuk olah tubuh tertentu pula. Sesuai dengan teknik tari yang diinginkan oleh koreografer. Misalkan, koreografer menginginkan teknik tari tradisi Minangkabau yang modern. Maka olah tubuh yang digunakan sebaiknya berangkat dari aspek-aspek tradisi Minangkabau yang dibutuhkan oleh teknik tari tertentu. 2. Saran 1. Bagi mahasiswa Sendratasik dan seniman tari di Sumatera Barat, apabila dalam membuat karya menginginkan teknik tari tertentu, maka olah tubuh yang harus digunakan sebaiknya olah tubuh tertentu pula yang dapat disusun sendiri untuk menunjang teknik tari yang diinginkan. 2. Diharapkan kepada Bapak/Ibuk dosen, khususnya jurusan tari agar dapat melengkapi buku-buku atau diklat tentang olah tubuh dan tari di perpustakaan FBS Universitas Negeri Padang. 3. Diharapkan kepada seniman atau koreografer agar memperhatikan peranan olah tubuh sebagai sarana pembentuk teknik tari. 4. Diharapkan bagi mahasiswa dan penari, maupun koreografer dan dosen tari, agar menjadikan penelitian ini dapat menjadi sebagai dokumentasi tentang olah tubuh dan teknik tari. 75
9 Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Indrayuda, S.Pd., M.Pd., Ph.D. dan Pembimbing II Dra. Darmawati, M.Hum. Daftar Rujukan Indrayuda Fenomena Kontemporer dalam Karya Tari Mahasiswa Sendratasik dan STSI Padang Panjang. Padang: Universitas Negeri Padang Rahmida, Setiawati, dkk Seni Tari untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 1 dan 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Spradley, James Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Sumedi, Santoso Prinsip-prinsip Olah Tubuh. Surakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan 76
PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA
PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode
Lebih terperinciTEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI
TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI Oleh Fahmida Yuga Pangestika 12020134047 fahmidayuga@yahoo.com Dosen Pembimbing: Dra. Jajuk Dwi Sasanadjati, M.Hum ABSTRAK Salaman merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGEMBANGAN DIRI DI BIDANG TARI DI SMA NEGERI I LUBUK ALUNG
PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGEMBANGAN DIRI DI BIDANG TARI DI SMA NEGERI I LUBUK ALUNG Novila Hesti 1, Susmiarti 2, Darmawati 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis, kehadirannya tidak bersifat independen. Dilihat secara tekstual, tari dapat dipahami dari bentuk dan teknik
Lebih terperinciTARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI
TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI Putri Nandia Septiawani Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP UNTAN Email : putrinandia89@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan seni budaya sangat penting dan perlu penanganan yang mendalam didunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peranan seni budaya sangat penting dan perlu penanganan yang mendalam didunia pendidikan. Seni budaya merupakan pelajaran yang mengajarkan tentang kesenian. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan sebuah ide atau gagasan baru. Kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi yang kreatif, proses yang kreatif
Lebih terperinciTAK MENDENGAR TAPI MELIHAT
TAK MENDENGAR TAPI MELIHAT Fadhila Saktia 1, Desfiarni 2, Indrayuda 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Email : Fadhilasaktia@asia.com Abstract This
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN Nisnayeni Abstrak: Perkembangan motorik kasar anak di TK Bina Ummat Pesisir Selatan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer
Lebih terperinciMotivasi Siswa Terhadap Kegiatan Pengembangan Diri Seni Tari di SMP Negeri 28 Kecamatan Kuranji Padang
Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Pengembangan Diri Seni Tari di SMP Negeri 28 Kecamatan Kuranji Padang Anggraini 1, Susmiarti 2, Afifah Asriati 3 Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )
HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL Oleh Anisa Ayu Lestari (1113054006) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 5 SOLOK SELATAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 5 SOLOK SELATAN Dina Permata Sari 1, Yuliasma 2, Idawati Syarif 3 Program Studi Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang email: Dinapermatas@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI Widya Damayanti 1, Fuji Astuti 2, Zora Iriani 3 Program Studi
Lebih terperinciDAMPAK EKSPLORASI PADA PEMBELAJARAN TARI DI SMP NEGERI 4 KOTA SOLOK. Viska Nanggita Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang
DAMPAK EKSPLORASI PADA PEMBELAJARAN TARI DI SMP NEGERI 4 KOTA SOLOK Viska Nanggita Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Yuliasma Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Susmiarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masuknya budaya barat yang ikut mempengaruhi perubahan serta perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tari adalah ekspresi jiwa yang media ungkapnya gerak tubuh. Gerak yang digunakan untuk mengekspresikan isi hati merupakan gerak yang sudah diolah sehingga sesuai
Lebih terperinciARTIKEL TENTANG SENI TARI
NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA
KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL Oleh CANDRA GAMALI PUTRA PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGALAMAN MUSIK DALAM KEGIATAN PADUAN SUARA DI SMPN 1 PAYAKUMBUH
PENGALAMAN MUSIK DALAM KEGIATAN PADUAN SUARA DI SMPN 1 PAYAKUMBUH Aprilla Hel Susana 1, Ardipal 2, Yos Sudarman 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Abstract This article
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 yang berlokasi di Jl. Cijawura Hilir No. 339, Cijawura/,
Lebih terperinci2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia, sepakbola bukan hanya dipandang sebagai salah satu cabang olahraga,
Lebih terperinciDAMPAK METODE EKSPLORATIF TERHADAP PEMBELAJARAN TARI DI SMP NEGERI 1 BANUHAMPU
DAMPAK METODE EKSPLORATIF TERHADAP PEMBELAJARAN TARI DI SMP NEGERI 1 BANUHAMPU Radisma Suziyanti 1, Indrayuda 2, Zora Iriani 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Abstract
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG
STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG Ronal.Yulmiando 1, Ardipal 2, Jagar.L.Toruan 3 Program Studi Pendidikan Sendratatasik FBS Universitas Negeri Padang ABSTRACK The aim of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna. Ada yang membedakan manusia dengan makhluk lain yaitu manusia dilengkapi dengan akal budi.
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Reihan Zaharani 1, Yona Primadesi 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG Oleh Deri Putra Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania jackychan50@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK
HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK Stephani Yane Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga dayung di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang dan menunjukkan grafik yang terus meningkat. Salah satu indikatornya adalah
Lebih terperinciSANGGAR SATAMPANG BANIAH DALAM INDUSTRI SENI PERTUNJUKAN DI SUMATERA BARAT: TINJAUAN MANAJEMEN SENI PERTUNJUKAN
SANGGAR SATAMPANG BANIAH DALAM INDUSTRI SENI PERTUNJUKAN DI SUMATERA BARAT: TINJAUAN MANAJEMEN SENI PERTUNJUKAN Afiatri Gelurena 1,Indrayuda 2,Herlinda Mansyur 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.
1 KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Jurnal Oleh Rahmat Ramadhan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciPROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Fitra Febri Annisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email:
Lebih terperinciPENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI
PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI Putri Mustika 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Andriko Firma 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciLAMPIRAN. usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan Creative. sikap tubuh, berguna juga untuk meningkatkan keterampilan, menguasai
LAMPIRAN Kurikulum Balet berdasarkan hasil survey : 1. Namarina a. Kelas Children Classes Adalah tingkatan kelas - kelas ballet yang diperuntukan bagi anak usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Teknik Olah tubuh merupakan dasar atau pondasi dalam belajar menari, seseorang yang belum mengenal teknik olah tubuh, pasti akan merasa kesulitan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi
Lebih terperinciPENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. Pendidikan juga sebagai sarana
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS III - SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS III - SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER Standar Kompetensi : 6. Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Latar Belakang. Latar Belakang Topik
Bab I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Topik Menari adalah salah satu cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan diri kita secara lebih spontan. Sesuai dengan perkembangan jaman,
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP
KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP ARTIKEL ILMIAH WENTRI GUNAWAN NPM. 09080076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciMINANG GROOVY. Kata kunci : komposisi, Minang Groovy, kesenian
MINANG GROOVY Asadul Haq 1, Marzam 2, Irdhan Epria Darma Putra, 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Email: aadgibraltar@gmail.com Abstract This study was animed at promoting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas fisik yang besar manfaatnya bagi manusia. Olahraga dapat berfungsi sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan, untuk prestasi dan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK
SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK Rustam Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciTeknik yaitu suatu gerakan dalam olaholahraga yg diberikan kepada siswa dg cara berulang--ulang agar siswa dapat berulang memahami gerakan dg benar. B
Teknik Gerak dan Keterampilan Dasar Senam Aerobik Teknik yaitu suatu gerakan dalam olaholahraga yg diberikan kepada siswa dg cara berulang--ulang agar siswa dapat berulang memahami gerakan dg benar. Body
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012
FUNGSI KESENIAN LENGGER DI DUSUN GIYANTI DESA KADIPATEN KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
Lebih terperinciTAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB
TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebugaran dibutuhkan oleh setiap orang agar dapat menjalani kegiatannya. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari
Lebih terperinciSOLIDARITAS SOSIAL KELUARGA BESAR PENDIDIKAN SEPAK BOLA (PSB) BONANSA UNS
SOLIDARITAS SOSIAL KELUARGA BESAR PENDIDIKAN SEPAK BOLA (PSB) BONANSA UNS OLEH : MELATI PUTRI PERTIWI NIM D0308044 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI
PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI Yusvarita* Abstract: Underdeveloped children s kinesthetic intelligence in kindergarten Toyibah Talawi,
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Siswa Laki-Laki melaluipemilihan Materi Gerak Tari dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di Smp Negeri 29 Padang
Meningkatkan Minat Siswa Laki-Laki melaluipemilihan Materi Gerak Tari dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di Smp Negeri 29 Padang Bening Herfa Sucia 1, Fuji Astuti 2, Zora Iriani 3 Jurusan Pendidikan Sendratasik
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciEFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU
1 EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU Gusfar Hidayatullah 1, Drs. Ramadi, M.Kes 2, AIFO, Aref Vai,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI Oleh: Yesi Setya Utami 1, Ellya Ratna 2, Wirsal Chan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI Oleh: Oktavia Andrika 1, Atmazaki 2, Ena Noveria 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS
Lebih terperinciBENTUK PENYAJIAN TARI SAPUTANGAN DALAM BEDINDANG PADA ACARA BIMBANG ADAT DI KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN
BENTUK PENYAJIAN TARI SAPUTANGAN DALAM BEDINDANG PADA ACARA BIMBANG ADAT DI KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Riska Fitriani 1, Darmawati 2, Herlinda Mansyur 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banten sebagai bagian dari negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki keanekaragaman bentuk dan jenis seni pertujukan. Seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA
PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG (Jurnal) Oleh NADIA APRINA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 LEARNING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KETEPATAN SERVICE ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA KELAS VIII MTs SUNAN AMPEL RESAPOMBO KECAMATAN DOKO KABUPATEN BLITAR TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan alami manusia. Berlari adalah bagian yang tak terpisahkan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pendekatan ilmiah sangat diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah di berbagai bidang, termasuk bidang olahraga. Untuk meningkatkan olahraga diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak
Lebih terperinciANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD
JURNAL INOVASI PENDIDIKAN Volume 1 Nomer 2, September 2017, Halaman 1-6 ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD Dian Ika Kusumaningtyas 1) dan Maharani Putri Kumalasani
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (3) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PEMBINAAN OLAHRAGA DAYUNG
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berhasilnya suatu proses kegiatan belajar mengajar itu dapat tercermin salah satunya dari minat belajar siswa mengikuti proses kegiatan tersebut. Sejalan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KREATIVITAS MAHASISWA PADA MATA KULIAH TATA RIAS PANGGUNG
IDENTIFIKASI KREATIVITAS MAHASISWA PADA MATA KULIAH TATA RIAS PANGGUNG MITRA LUSIANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Juni 2013 PERSETUJUAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI
PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Mika Rusdian 1), Nuriska Subekti 2), Sani Gunawan 3) 1) Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan
Lebih terperinciTARI NAPA DI KECAMATAN PASAR MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN : TINJAUAN KOREOGRAFI
TARI NAPA DI KECAMATAN PASAR MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN : TINJAUAN KOREOGRAFI Etika junita 1, Herlinda Mansyur 2, Afifah Asriati 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciMINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
MINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Oleh: DONNA CANCERI ADELLA 18733/2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak mulai mengenal dan belajar sesuatu. Anak kecil pada dasarnya senang mencoba aktivitas yang
Lebih terperinciPENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS
PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dalam bidang olahraga juga manusia dituntut untuk hidup lebih maju mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa dan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapat pembinaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang dimiliki anak karena keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimilikinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh
Lebih terperinciSUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG
SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG Tri Bery Ariani 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. perkembangan fisik harus merupakan kepedulian guru. Pada usia sekolah
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses hidup manusia adalah proses berkembang, manusia akan terus berkembang, berubah dipengaruhi oleh pengalaman sepanjang hayatnya. Perkembangan anak bersifat
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014 ABSTRAK PENGGUNAAN
Lebih terperinciARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PECAHAN SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI KARANGWUNI I GUNUNGKIDUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas
Lebih terperinciKEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI
KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI Oleh: Ni Kadek Nelly Paspiani, S.Pd TK Negeri Pembina Kotabaru, nelly_paspiani@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JULITA
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JULITA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma
1 HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG Jurnal I Wayan Nesha Dharma 0913051059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya label atau iklan yang ditempel pada program sekolah
Lebih terperinciKegiatan Apresiasi sebagai Sarana Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 1 Banuhampu
Kegiatan Apresiasi sebagai Sarana Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 1 Banuhampu Indrayuda Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Abstract: This article aims to explain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan
BAB III METODE PENELITIAN 1. Desain Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan data peneliti menggunakan metode etnomusikologi, studi kasus dan performance studies.
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Perbedaan pengaruh latihan plyometrics dan berat badan terhadap peningkatan prestasi lompat jauh ( Studi eksperimen dengan latihan Double Leg bound dan Alternate Leg Bound pada siswa putra kelas VIII MTS
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER Standar Kompetensi : 6. Mempraktikkan gerak dasar kebugaran jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar Indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,
Lebih terperinciANALISIS BENTUK GERAK TARI KREASI GEUNTA PADA SANGGAR SEULAWEUET
ANALISIS BENTUK GERAK TARI KREASI GEUNTA PADA SANGGAR SEULAWEUET Rina Syafriana 1*, Tri Supadmi 1, Aida Fitri 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TARI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DI SMP NEGERI 4 BUKITTINGGI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TARI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DI SMP NEGERI 4 BUKITTINGGI Seyra Winna Sari 1, Yuliasma 2, Desfiarni 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas
Lebih terperinciABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal
KEEFEKTIFAN KALIMAT PADA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA ANGKATAN 2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS BUNG HATTA 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana hanya melalui pendidikan merupakan usaha sadar agar pengembangan potensi sumber daya manusia pada saat
Lebih terperinci