Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);"

Transkripsi

1 PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR.../PER-SJ/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan Dekonsentrasi Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran 2017, perlu menyusun petunjuk teknis pelaksanaan program dan kegiatan dekonsentrasi Sekretariat Jenderal tahun anggaran 2017; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dekonsentrasi Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

2 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneia Nomor 5533);

3 15. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 16. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111); 17. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pembentukan Kabinet Kerja ; 18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227); 19. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 53/PERMEN-KP/2016 Lingkup Urusan Pemerintah Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2017 yang Dilimpahkan Kepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Dalam Rangka Dekonsentrasi dan Ditugaskan Kepada Pemerintah Daerah Provinsi atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Dalam Rangka Tugas Pembantuan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 11931); 20. Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2017 Pasal 1 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dekonsentrasi Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran 2015 sebagai pedoman Pemerintah Provinsi yang menerima dana dekonsentrasi pada Tahun 2015.

4 Pasal 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dekonsentrasi Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran 2015 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Jenderal ini. Pasal 3 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang melaksanakan kegiatan Dekonsentrasi Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran 2015, melaporkan Pelaksanaannya setiap triwulan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Biro Perencanaan, dengan menggunakan Formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Jenderal ini. Pasal 4 Biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya Peraturan Sekretaris Jenderal ini dibebankan kepada Anggaran Satuan Kerja Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal, Tahun Anggaran Pasal 5 Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal... Januari 2017 SEKRETARIS JENDERAL, SJARIEF WIDJAJA

5 LAMPIRAN 1 PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR.../PER-SJ/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2017 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/PERMEN-KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun mengamanatkan arah kebijakan strategi dan langkah operasional Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun , program yang digunakan oleh unit kerja Sekretariat Jenderal adalah Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya KKP. Tujuan program ini adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnya pelaksanaan layanan dukungan manajerial. Dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat Jenderal di daerah, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantan, Sekretariat Jenderal KKP melimpahkan sebagian urusannya kepada Gubernur yang dilaksanakan oleh SKPD yang membidangi Kelautan dan Perikanan (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi). Urusan yang dilimpahkan dimaksud adalah program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya KKP, meliputi kegiatan: 1. Pengelolaan Keuangan KKP ; 2. Pengelolaan Perencanaan, Penganggaran, Kinerja dan Pelaporan KKP; 3. Pengelolaan Data Statistik dan Informasi KP.

6 Tahun 2016, Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengalokasikan anggaran dekonsentrasi di 34 Satker Provinsi. Kegiatan dekonsentrasi diarahkan untuk kegiatan yang bersifat non-fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah asset tetap, antara lain meliputi sinkronisasi dan koordinasi, perencanaan, supervisi, pembinaan dan pengawasan serta pengendalian kegiatan di daerah. 1.2 Maksud dan Tujuan Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi SKPD Provinsi yang membidangi pembangunan kelautan dan perikaan selaku Satker pelaksana Dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal dalam melaksanakan program dan kegiatan dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal KKP. Tujuan dari petunjuk teknis ini adalah: 1. Menjamin tertibnya pemanfaatan anggaran Dekon 01 dalam rangka koordinasi perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi dan Kabupaten/Kota; 2. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan koordinasi perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi dan Kabupaten/Kota; 3. Meningkatkan peranan SKPD sebagai pelaksana peranan Gubernur sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan.

7 BAB II PELAKSANAAN PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT DAN KOMPONEN KEGIATAN DEKONSENTRASI 01 SEKRETARIAT JENDERAL 2.1. Kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Sekretariat Jenderal Dalam rangka pelaksanaan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya KKP, kegiatan yang dilaksanakan oleh satker dekonsentrasi lingkup Sekretariat Jenderal KKP di daerah meliputi: 1. Pengelolaan Keuangan KKP; 2. Pengelolaan Perencanaan, Penganggaran, Kinerja dan Pelaporan KKP; 3. Pengelolaan Data Statistik dan Informasi KP Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan, Output, Komponen, dan Kegiatan. Mekanisme pelaksanaan Kegiatan, output, komponen dan kegiatan diatur, sebagai berikut: 1. Pengelolaan Keuangan KKP (2324); Output : Layanan Manajemen Keuangan ( ) Sub Output : Penatausahaan Laporan Keuangan ( ) Komponen : 051. Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian TA 2016 (Unaudited) Subkomponen : 1. Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2017 (Anaudited) 2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah a. Gambaran Umum Kegiatan Laporan Keuangan (LK) dan Laporan Barang Milik Negara (LBMN) adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa Laporan Neraca, Realisasi Anggaran (LRA), Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), dan Catatan atas Laporan Barang Milik Negara (CaLBMN).

8 b. Tujuan Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan laporan keuangan dan laporan barang milik negara Tahun 2016 yang berkualitas, transparan, dan akuntabel. c. Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah: 1) mewujudkan sinergi antar Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B-W). 2) pelaksanaan rekonsiliasi data Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang berjenjang, pada level UAPPA/B-W. 3) diperoleh data keuangan dan Barang Milik Negara yang terintegrasi, akurat, dan tepat waktu. d. Tahapan Pelaksanaan 1) Persiapan a) UAPPA/B-W berkoordinasi dengan UAPA/B KKP membahas kebijakan-kebijakan penyusunan Laporan Keuangan dan BMN dengan UAPPA/B-W. b) UAPPA/B-W mengadakan rapat internal untuk memutuskan hal-hal teknis dan nonteknis penyusunan Laporan Keungan dan Barang Milik Negara UAPPA/B-W Tahunan c) UAPPA/B-W melakukan koordinasi dengan satuan kerja di bawah unit kerjanya masing-masing melalui pertemuan (undangan dan kebijakan). d) Tahapan Persiapan ini dilaksanakan sekitar tanggal Januari ) Pelaksanaan UAPPA/B-W melakukan: a) Rekonsiliasi data dan pengumpulan Arsip Data Komputer (ADK), baik SAK, SIMAK-Persediaan, maupun SIMAK-BMN, dari seluruh satker di lingkungan UAPPA/B-W masing-masing. b) Kompilasi ADK dari seluruh satker di lingkungan UAPPA/B-W masing-masing. c) Rekonsiliasi internal data SAK dan SIMAK-BMN UAPPA/B-W.

9 d) Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara UAPPA/B-W Tahunan e) Pelaksanaan kegiatan ini pada akhir Januari ) Rekonsiliasi dan Pelaporan Komponen a) LK dan LBMN disampaikan kepada UAPA/B KKP, paling lambat minggu ke-2 untuk direkonsiliasi. b) Rekonsiliasi LK dengan Kanwil DJPB Kemenkeu dan LBMN dengan Kanwil DJKN Kemenkeu pada sekitar tanggal Februari : 052. Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian TA 2016 (Audited) Subkomponen : Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Audited a. Gambaran Umum Kegiatan Laporan Keuangan (LK) dan Laporan Barang Milik Negara (LBMN) adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mulai Tahun Anggaran 2015, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menerapkan basis akrual pada pelaksanaan SIstem Akuntansi Instansi (SAI) secara penuh. LK pada SAI berbasis akrual terdiri dari: Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Komponen Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas merupakan item baru, yang merupakan bagian dari pelaksanaan SAI berbasis akrual. b. Tujuan Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan LK dan LBMN Semester I T.A yang berkualitas, transparan, dan akuntabel. c. Sasaran 1) mewujudkan sinergi antar Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah (UAPPA/B-W) 2) pelaksanaan rekonsiliasi data SAI yang berjenjang, pada level UAPPA/B-W

10 3) diperoleh data keuangan dan BMN yang terintegrasi, akurat, dan tepat waktu 4) pelaksanaan SAI berbasis akrual di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, terutama pada level UAPPA/B-W d. Tahapan Pelaksanaan 1) Persiapan a) UAPPA/B-W berkoordinasi dengan UAPA/B KKP mengenai kebijakan penyusunan Laporan Keuangan dan BMN b) Masing-masing UAPPA/B-W mengadakan rapat internal di untuk memutuskan hal-hal teknis dan nonteknis penyusunan Laporan Keungan dan Barang Milik Negara UAPPA/B-W Tahunan 2016 c) UAPPA/B-W melakukan koordinasi dengan satuan kerja di bawah unit kerjanya masing-masing d) Persiapan ini dilaksanakan sekitar tanggal Juli ) Pelaksanaan UAPPA/B-W melakukan: a) Rekonsiliasi data dan pengumpulan Arsip Data Komputer (ADK), baik SAK, SIMAK-Persediaan, maupun SIMAK-BMN, dari seluruh satker di lingkungan UAPPA/B-W masing-masing b) kompilasi ADK dari seluruh satker di lingkungan UAPPA/B-W masing-masing c) rekonsiliasi internal data SAK dan SIMAK-BMN UAPPA/BW d) Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara UAPPA/B-W Tahunan 2016 e) Pelaksanaan kegiatan ini pada sekitar tanggal Juli ) Pelaporan a) LK dan LBMN disampaikan kepada UAPA/B KKP, paling lambat tanggal 25 Juli b) Rekonsiliasi LK dengan Kanwil DJPB Kemenkeu dan LBMN denga Kanwil DJKN Kemenkeu pada sekitar tanggal Juli 2017

11 Komponen : 054. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Wilayah Lingkup KKP TA 2016 (Unaudited) dan Semester I TA 2017 Subkomponen : Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan BMN Tingkat Wilayah a. Gambaran Umum Kegiatan Peningkatan kualitas Laporan Keuangan (dan Laporan BMN) merupakan upaya pencapaian akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan (dan Barang Milik Negara) oleh pemerintah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang. Kualitas Laporan Keuangan pemerintah sangat dipengaruhi oleh faktor kepatuhan terhadap standar akuntansi, kepatuhan terhadap peraturan-perundangan yang berlaku, serta Sistem Pengendalian Internal (SPI). Upaya peningkatan kualitas laporan keuangan untuk mempertahankan WTP sangat tergantung dari peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan BMN, yang dilakukan secara terus menerus. Kemudian, perlu komitmen yang tinggi dari pimpinan seluruh level unit akuntansi, baik satker (UAKPA/B), wilayah (UAPPA/B-W), Eselon I (UAPA/B-E1), maupun kementerian (UAPA/B). Hal ini juga seharusnya didukung oleh peningkatan kualitas kompetensi dan peranan APIP (Inspektorat Jenderal) melalui review, yang seharusnya memiliki positif dalam peningkatan Laporan Keuangan dan BMN. Selain itu, peningkatan kapabilitas dan kompetensi sumberdaya manusia penyusun Laporan Keuangan dan BMN. Dalam hal ini adalah operator Sistem Akuntansi Instansi (SAI), baik Operator SAK maupun SIMAK-BMN pada seluruh level unit akuntansi. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pelatihan bagi sumberdaya manusia penyusun LK/LBMN tersebut. Bimbingan teknis merupakan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang dipandang cukup efektif untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi. Bimbingan teknis dilakukan pada seluruh level unit akuntansi. Biro Keuangan selaku UAPA/B KKP memiliki tugas dan fungsi koordinasi dan pembinaan. Kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas

12 Laporan Keuangan dan BMN ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pembinaan oleh Biro Keuangan. b. Tujuan Tujuan pelaksanaan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan BMN adalah: 1) meningkatkan kapabilitas dan kompetensi sumberdaya manusia penyusun Laporan Keuangan dan BMN melalui penguasaan Sistem Akuntansi Instansi yang lebih baik. 2) meningkatkan kemampuan penyajian informasi pada pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara. 3) meningkatkan sinergi pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara, khususnya UAPPA/B-W dengan UAPA/B sebagai pelaksanaan pelaporan berjenjang. c. Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah: 1) Pemahaman SAI dan SAP secara menyeluruh oleh Operator UAPPA/B-W 2) Pemahaman mengenai siklus dan analisis transaksi yang baik 3) Pemahaman tentang implikasi transaksi dan accounting treatment terhadap Laporan Keuangan dan Laporan BMN d. Tahapan Pelaksanaan 1) Persiapan a) Perumusan materi bimbingan teknis oleh UAPA/B b) Rapat internal di UAPA/B untuk menetapkan hal-hal teknis dan nonteknis Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan BMN c) Korespondensi dengan UAPPA/B-W (Undangan) 2) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan BMN dilaksanakan pada Sekitar bulan Juni ) Pelaporan Laporan pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan BMN disusun

13 oleh UAPA/B dan dilaporkan segera setelah pelaksanaan acara. 2. Pengelolaan Perencanaan, Penganggaran, Kinerja dan Pelaporan KKP (2325); Output : Layanan Perencanaan ( ) Sub Output Komponen Sub Komponen : : Layanan Program, Anggaran, Monitoring dan Laporan Kegiatan APBN di Daerah ( ) : 051.Dukungan Penyelenggaraan Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monev Pembangunan KP di Daerah A. Penyusunan Usulan Program dan Kegiatan Tahun 2018; a. Gambaran Umum Kegiatan Merupakan pertemuan internal satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dalam rangka menyiapkan usulan program dan kegiatan Tahun 2018 melalui sistem Musrenbang dengan menjadikan hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program dan kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan sebagai bahan pertimbangan utama. b. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan tahapan ini adalah menyusun dokumen rencana kerja (RENJA SKPD) pembangunan kelautan dan perikanan di provinsi berdasarkan sumber alokasi pendanaannya (APBN dan APBD) serta rencana lokasi kegiatannya. c. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah tersusunnya dokumen Renja SKPD yang tepat waktu. d. Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan penyusunan usulan program dan kegiatan Tahun 2018, meliputi: 1) Persiapan a) Kepala SKPD membentuk kepanitiaan dan menerbitkan Surat Tugas dalam melaksanakan penyusunan usulan program dan kegiatan Tahun 2018;

14 b) Panitia yang telah terbentuk menyiapkan bahan, materi dan keperluan administratif lainnya dalam rangka pelaksanaan penyusunan usulan program dan kegiatan Tahun ) Pelaksanaan a) Penyusunan usulan program dan kegiatan Tahun 2018 dilakukan dalam rapat/pertemuan di dalam kantor yang dihadiri oleh perwakilan satker provinsi (dekonsentrasi) dengan menghadirkan narasumber dari Bappeda atau instansi lain yang berkaitan. b) Selama pelaksanaan kegiatan, Tim Panitia melaksanakan notulensi sebagai bahan penyusunan laporan kegiatan. 3) Pelaporan Setelah acara selesai, panitia menyusun laporan kegiatan dan melaporkannya kepada Kepala SKPD. B. Sinkronisasi Program dan Kegiatan dengan Kabupaten/Kota (APBN dan DAK); a. Gambaran Umum Kegiatan Merupakan pertemuan yang melibatkan satker lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mensinkronkan usulan program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan di daerah yang didanani oleh APBD maupun APBN melalui kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota serta alokasi penganggaran sesuai sumbernya. b. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan tahapan ini adalah menyusun dokumen rencana kerja (RENJA SKPD) pembangunan kelautan dan perikanan di provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan sumber alokasi pendanaannya (APBN dan APBD). c. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah tersusunnya dokumen Renja SKPD yang tepat waktu. d. Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan komponen Sinkronisasi Usulan Rencana Kerja, Program dan Kegiatan dengan Kabupaten/Kota, meliputi: 1) Persiapan

15 a) Kepala SKPD membentuk kepanitiaan dan menerbitkan Surat Tugas dalam melaksanakan Sinkronisasi Program dan Kegiatan dengan Kabupaten/Kota (APBN dan DAK); b) Panitia yang telah terbentuk menyiapkan bahan, materi dan keperluan administratif lainnya dalam rangka pelaksanaan Sinkronisasi Program dan Kegiatan dengan Kabupaten/Kota (APBN dan DAK). 2) Pelaksanaan a) Sinkronisasi Program dan Kegiatan dengan Kabupaten/Kota (APBN dan DAK) dilakukan dalam sebuah pertemuan (paket meeting) di dalam atau di luar kantor yang dihadiri oleh perwakilan satker provinsi (dekonsentrasi) dan Kabupaten/Kota. b) Masing-masing satker menyampaikan usulan program dan kegiatan Tahun 2018 yang didasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 dan c) Sekretariat Dinas KP Provinsi melakukan sinkronisasi usulan program dan kegiatan sesuai kewenangan dan skala prioritas dalam rangka menunjang pencapaian target kinerja pembangunan kelautan dan perikanan yang sudah ditetapkan. d) Narasumber pelaksanaan Sinkronisasi Program dan Kegiatan dengan Kabupaten/Kota (APBN dan DAK) berasal dari internal Dinas KP Provinsi, Bappeda, Kementerian Kelautan dan Perikanan atau Dinas/Instansi terkait lainnya. e) Selama pelaksanaan kegiatan, Tim Panitia melaksanakan notulensi sebagai bahan penyusunan laporan kegiatan. 3) Pelaporan Setelah acara selesai, panitia menyusun prosidding kegiatan dan melaporkannya kepada Kepala SKPD. C. Koordinasi Perencanaan, Program dan Anggaran dengan Pusat; a. Gambaran Umum Kegiatan Merupakan kegiatan perjalanan dinas dalam rangka menghadiri pertemuan, Koordinasi dan Konsultasi dengan pusat yang dilaksanakan Sekretariat Jenderal atau unit eselon I lainnya

16 yang berkaitan dengan perencanaan kebijakan, program dan anggaran, kinerja atau monitoring dan evaluasi. b. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terjadinya sinergi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang kelautan dan perikanan antara pusat dan daerah, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan di daerah memiliki nilai tambah bagi pembangunan kelautan dan perikanan secara nasional dan berkontribusi secara bersama-sama dalam pencapaian target kinerja pembangunan kelautan dan perikanan secara nasional. c. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah terwujudnya sinergi perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan sehingga memiliki nilai tambah bagi pembangunan kelautan dan perikanan secara nasional, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. d. Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan komponen ini, meliputi: 1) Persiapan a) Berdasarkan undangan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kepala SKPD menunjuk dan menetapkan pejabat/staf yang berkaitan dengan tugas dan kewenangannya untuk menghadiri undangan dimaksud; b) Pejabat/staf yang telah ditunjuk menyiapkan bahan, materi dan keperluan administratif lainnya dalam rangka menghadiri undangan dimaksud. 2) Pelaksanaan a) Pelaksanaan komponen ini merupakan perjalanan dinas biasa atau perjalanan dinas paket meeting di luar kota dalam rangka menghadiri pertemuan di pusat, antara lain: Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS); Rapat Koordinasi Perencanaan/Keuangan/SKPT, dll; Sinkronisasi Perencanaan DAK Bidang KP; Forum Monitoring dan Evaluasi; Penyusunan RKA-K/L Satker Lingkup Sekretariat Jenderal atau Pendampingan penyusunan RKA-K/L unit kerja eselon I lainnya; Konsultasi program dan kegiatan ke pusat.

17 3) Pelaporan Setelah acara selesai, pejabat/staf yang melaksanakan tugas menyusun laporan lengkap pelaksanaan perjalanan dinas dan melaporkannya kepada Kepala SKPD. D. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan KP di Provinsi; a. Gambaran Umum Kegiatan Monitoring dan evaluasi pembangunan KP di Provinsi terdiri dari perjalanan rutin ke kabupaten/kota dalam rangka monitoring, supervisi dan pengendalian kegiatan dekonsentrasi, tugas pembantuan termasuk kegiatan yang bersumber dari DAK Bidang Kelautan dan Perikanan dan pertemuan yang melibatkan satker Dekonsentrasi, TP dan UPT Pusat di wilayah Provinsi dalam rangka monotoring dan evaluasi terpadu pembangunan kelautan dan perikanan di daerah. b. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan tahapan ini adalah mendapatkan data dan informasi perkembangan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan baik yang berasal dari dana dekonsentrasi, tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kelautan dan perikanan, serta menyepakati langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka penyelesaian permasalahan yang ditemui dari hasil kegiatan monitoring. c. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah terkumpulnya data dan informasi lengkap tentang kemajuan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di daerah termasuk kendala dan rencana upaya menyelesaikan kendala tersebut sebagai bahan penyusunan rencana program dan kegiatan tahun berikutnya. d. Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan komponen ini, meliputi: 1) Persiapan a) Kepala SKPD menunjuk pejabat/staf dan menerbitkan surat tugas untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di provinsi dan kabupaten/kota secara reguler;

18 b) Berdasarkan hasil koordinasi atau pemberitahuan tertulis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait pelaksanaan kegiatan monev terpadu, Kepala SKPD menunjuk pejabat/staf sebagai Tim Pelaksana Monev Terpadu Pembangunan Kelautan dan perikanan di Provinsi; c) Pejabat/staf yang telah ditunjuk menyusun jadwal dan lokasi kegiatan yang akan dikunjungi. 2) Pelaksanaan a) Pelaksanaan Monitoring, Supervisi dan Pengendalian serta Pelaporan Kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan DAK Bidang KP dilakukan dengan perjalanan dinas kunjungan ke lokasi kegiatan (kabupaten/kota) pembangunan kelautan dan perikanan. b) Pejabat/staf yang melaksanakan tugas mencatat setiap data perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan. (kegiatan dekonsentrasi, tugas pembantuan dan DAK bidang KP termasuk kendala pelaksanaan dan rencana tindak lanjut). c) Untuk kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu dilakukan dalam bentuk pertemuan yang melibatkan satker pengelola dekonsentrasi, tugas pembantuan, UPT Pusat dan Kabupaten/Kota penerima DAK Bidang KP guna membahas hasil kunjungan lapangan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan alokasi anggaran yang dikelola. d) Dari hasil kunjungan lapangan dan pertemuan pembahasan selanjutnya disepakati Berita Acara hasil monev terpadu yang didalamnya memuat langkahlangkah yang akan dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan kendala pelaksanaan program dan kegiatan di daerah dan ditandatangani para pihak untuk ditindaklanjuti. 3) Pelaporan a) Setelah acara selesai, pejabat/staf yang melaksanakan tugas menyusun laporan lengkap pelaksanaan perjalanan dinas dan melaporkan kepada Kepala SKPD. b) Laporan hasil pelaksanaan monitoring pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di provinsi dan

19 kabupaten kota disampaikan ke Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Kepala Biro Perencanaan secara berkala sesuai ketentuan PP 39/2006. E. Penyusunan Laporan Kegiatan Pembangunan KP di Provinsi; a. Gambaran Umum Kegiatan Penyusunan Laporan Kegiatan Pembangunan KP di Provinsi adalah bentuk pertanggungjawaban atas kinerja program yang dilaksanakan oleh SKPD selaku satuan kerja pengelola dana dekonsentrasi yang dilakukan secara berkala sesuai peraturan yang berlaku. b. Tujuan Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menyajikan perkembangan pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi secara berkala dengan mengisi format atau mekanisme pelaporan baik yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bappenas (PP 39), laporan kinerja keuangan (PMK 249), LKj, e- dalwas maupun lapuran akhir tahun. c. Sasaran Sasaran dari kegiatan penyusunan laporan kegiatan pembangunan KP di Provinsi ini adalah tersampaikannya informasi perkembangan pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi secara berkala sesuai peraturan yang berlaku, baik yang berkaitan dengan kementerian lain (Bappenas, Kemkeu dan Men PAN-RB) maupun untuk kebutuhan internal KKP seperti e- dalwas dan bahan LKj. d. Tahapan Pelaksanaan 1) Persiapan Kepala SKPD menunjuk pejabat/staf dan menerbitkan surat tugas sebagai petugas/operator aplikasi pelaporan online (edalwas, e-monev, SMART, SIMDAK, dll) dan tim pelaksana penyusunan laporan yang bersifat periodik seperti laporan triwulanan, Semesteran dan laporan alhir tahun; 2) Pelaksanaan a) Pejabat/staf yang telah ditunjuk sebagai operator aplikasi pelaporan melakukan input data perkembangan pelaksanaan kegiatan (manajerial dan keuangan) secara berkala sesuai ketentuan;

20 b) Pejabat/staf yang telah ditunjuk sebagai tim penyusunan laporan berkala menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan menyampaikannya kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Perencanaan. 3) Pelaporan Setelah acara selesai, pejabat/staf yang melaksanakan tugas menyusun laporan kegiatan kepada Kepala SKPD. F. Administrasi Umum Satker Dekonsentrasi. a. Gambaran Umum Kegiatan Merupakan kegiatan pengelolaan administrasi umum satker dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal yang bersifat pengeluaran rutin untuk kebutuhan sehari-hari satuan kerja guna mendukung kegiatan dekonsentrasi 01. b. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan tahapan ini adalah terselenggaranya kegiatan kebutuhan sehari-hari perkantoran dan dukungan administrasi untuk kegiatan dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal di provinsi. c. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah terciptanya tertib dalam pelaksanaan administrasi dan pengelolaan keuangan dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal sesuai kaidah akuntabilitas, transparan dan mengikuti peraturan yang berlaku. d. Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan: a) Berdasarkan DIPA satker dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal, Kepala SKPD menyampaikan usulan kepada Gubernur untuk menetapkan SK Gubernur tentang penetapan pengelola anggaran (KPA, Bendahara, dan Pejabat pemeriksa/ penandatangan SPM) satker dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal; b) Dalam kedudukannya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Kepala Dinas menunjuk pejabat/staf sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa/Penerima Barang dan staf pengelola anggaran satker dekonsentrasi;

21 c) Pelaksanaan administrasi umum satker meliputi penatausahaan satker dekonsentrasi seperti pengadaan ATK, pembayaran honor pengelola anggaran serta dukungan administrasi kesatkeran; d) Pelaporan, Bendahara dekonsentrasi 01 melaporkan pengelolaan anggaran secara berkala kepada Kepala Satker selaku KPA Satker dekon Pengelolaan Data, Statistik dan Informasi KP (2329); Output : Layanan Data dan Informasi ( ) Sub Output : Data Statistik ( ) Komponen : 051. Pengolahan Data Statistik KP Sub Komponen : Pengolahan Data Statistik KP; a. Gambaran Umum Kegiatan Merupakan kegiatan pengumpulan, sinkronisasi dan penyajian data statistik kelautan perikanan dalam lingkup provinsi yang bersangkutan. b. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan tahapan ini adalah mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data statistik kelautan dan perikanan sebagai bahan dalam rangka penyusunan program dan kegiatan serta bahan untuk menyusun kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan di provinsi. c. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah tersusunnya data statsitik kelautan dan perikanan provinsi. d. Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan penyusunan data dan statistik kelautan dan perikanan Tahun 2018, meliputi: 1) Persiapan a) Kepala SKPD membentuk tim pelaksana penyusunan data dan statistik kelautan dan perikanan di provinsi dan menerbitkan Surat Tugas; b) Tim yang sudah dibentuk menyiapkan data-data primer maupun sekunder yang berkenaan dengan data statistik kelautan dan perikanan di provinsi.

22 2) Pelaksanaan a) Tim yang sudah dibentuk menyusun jadwal kegiatan dalam rangka pengumpulan data statistik dari unit/instansi terkait termasuk dari enumerator yang sudah ditugaskan KKP di daerah. b) Selain melakukan pengumpulan, verifikasi dan penyajian data statistik, tim juga mengkoordinasikan dengan pihak terkait, sesuai arahan Kepala Dinas mewakili Dinas Provinsi menghadiri pertemuan koordinasi data statistik yang dilakukan di pusat. 3) Pelaporan Setelah acara selesai, tim menyajikan data statistik kelautan dan perikanan provinsi dan melaporkannya kepada Kepala SKPD.

23 BAB III PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN, PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) HASIL KEGIATAN DEKONSENTRASI, REVISI ANGGARAN DAN SANKSI 3.1 Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pelaksana kegiatan dekonsentrasi diwajibkan menyampaikan laporan kegiatan yang terdiri dari laporan manajerial dan laporan akuntabilitas, sebagai berikuta; a. Laporan Manajerial. 1) Laporan manajerial mencakup perkembangan realisasi penyerapan anggaran, pencapaian target keluaran, kendala yang dihadapi dan saran tindak lanjut. 2) Kepala SKPD Provinsi selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Barang wajib menyusun serta menyampaikan laporan manajerial setiap bulan, triwulan dan setiap berakhirnya tahun anggaran kepada Gubernur melalui SKPD Provinsi yang membidangi perencanaan dan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan c.q. Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya. b. Laporan Akuntabilitas. 1) Laporan akuntabilitas terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, catatan atas hasil laporan keuangan (calk) dan laporan barang; 2) Kepala SKPD Provinsi selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Barang melalui Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA/B) wajib menyampaikan laporanakuntabilitas setiap triwulan paling lambat tanggal 8 (delapan) setelah triwulan berakhir; 3) Laporan akuntabilitas sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b disampaikan setelah direkonsiliasi dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat beserta arsip data komputer (ADK). 3.2 Pengelolaan BMN Hasil Kegiatan Dekonsentrasi Penyelenggaraan pemerintahan negara dan pemerintahan daerah yang efektif dan efisien sangat membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, dan efisien, sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang

24 Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam pelaksanaanya, pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah semakin berkembang dan kompleks, belum dapat dilaksanakan secara optimal karena adanya beberapa permasalahan yang muncul serta praktik pengelolaan yang penanganannya belum dapat dilaksanakan sesuai Peraturan Pemerintah yang berlaku. Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Kep-311/PB/2014 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, BMN yang diadakan pada satker dekonsentrasi adalah Barang Penunjang Kegiatan dekonsentrasi yang pada dokumen anggaran dicatat menggunakan kode akun (Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi untuk Diserahkan kepada Pemerintah Daerah) dan setelah dibelanjakan, sebelum dilakukan serah terima akan dicatat sebagai belanja persediaan. Mekanisme pelaksanaan serah terima barang tersebut sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010. Prosedur pelaksanaan pengelolaan BMN hasil kegiatan dekonsentrasi, adalah sebagai berikut: 1. Pengadaan aset dari akun , dicatat dalam persediaan BMN; 2. Kepala Dinas Provinsi selaku kepala satker dekonsentrasi mengajukan permohonan serah terima barang kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Umum, Setjen dengan dilampiri dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, yang bertindak selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi, dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari Kepala SKPD, keduanya dilampiri meterai b. Konsep Berita Acara Serah Terima (BAST) Barang Milik Negara, dengan lampiran yang memuat kode barang, nama barang, merek/type, jumlah barang, tahun perolehan, nilai perolehan, dan kondisi barang sebanyak 3 Rangkap, yaitu: 1) rangkap pertama dan kedua BAST dengan space tandatangan Sekretaris Jenderal KKP dan bermeterai Rp6000,- (yang akan diajukan untuk tanda tangan Sekretaris Jenderal)

25 2) rangkap ketiga, BAST ditandatangani Kepala SKPD dan bermeterai Rp6000,- dan distemple basah c. Foto copy SPM dan SP2D; d. Foto copy RKA-K/L dan DIPA Tahun berjalan; e. Laporan kondisi barang dan foto BMN (berwarna) yang akan diserahterimakan/dihibahkan. 3. BAST yang telah ditandatangani para pihak diserahkan oleh Sekretaris Jenderal atau pejabat yang mewakili kepada Pemerintah Daerah c.q. SKPD pelaksana Dekonsentrasi selambatlambatnya 6 (enam) bulan setelah realisasi pengadaan; 4. Laporan pelaksanaan serah terima barang dan bukti pengeluaran dari persediaan BMN Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang; 5. Berdasarkan BAST, penerima BMN wajib menatausahakan dalam neraca pemerintah daerah; 6. Apabila BMN dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setealh realisasi pengadaan belum diserahkan ke pemerintah daerah atau pemerintah daerah tidak bersedia menerima, maka aset dimaksud harus direklasifikasi dari persediaan menjadi aset; 7. Aset dimaksud wajib direkam pada SIMAK-BMN, transaksi yang digunakan adalah melalui saldo awal karena tahun perolehan berbeda dengan tahun buku/dilaporkan; 8. Satuan kerja melaporkan aset dari akun yang telah direklasifikasi dari persediaan menjadi aset kepada UAPPB-E1 dan UAPB. 3.3 Revisi Anggaran Apabila terjadi ketidaksesuaian antara rencana kerja yang tertuang dalam kertas kerja RKA-K/L dekonsentrasi 01 atau sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan, SKPD dapat mengajukan usulan revisi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Apabila terjadi perubahan keluaran dan komponen kegiatan/anggaran, maka KPA segera menyampaikan usulan revisi anggaran; 2. Apabila terjadi ketidaksesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dengan pelaksanaan kegiatan dapat diusulkan revisi anggaran;

26 3. Tata cara pengusulan revisi anggaran mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Usulan dan/atau hasil revisi anggaran dimaksud disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. 3.4 Sanksi Kepala SKPD Provinsi yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan Dekonsentrasi dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan, berupa: 1. Penundaan pencairan dana dekonsentrasi untuk triwulan berikutnya; 2. Penghentian alokasi dana dekonsentrasi untuk tahun anggaran berikutnya.

27 BAB IV PENUTUP Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dekonsentrasi 01 Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran 2017 diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh SKPD pengelola Satker Dekon 01 sehingga dapat membantu memperlancar pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi tahun Pedoman ini akan terus dievaluasi setiap tahunnya untuk mengakomodir setiap perkembangan dan dinamika dalam penerapannya dengan tetap berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. SEKRETARIS JENDERAL, SJARIEF WIDJAJA

28 LAMPIRAN 2 PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR.../PER-SJ/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN... TAHUN ANGGARAN I. DATAUMUM 1. Nomor Kode dan Nama Unit Organisasi : Diisi sesuai kode dan nama Unit Organisasi 2. Nomor Kode dan Nama Fungsi : Diisi sesuai kode dan nama fungsi 3. Nomor Kode dan Nama Sub Fungsi : Diisi sesuai kode dan nama sub fungsi 4. Nomor Kode dan Nama Program : Diisi sesuai kode dan nama program 5. lndikator Hasil : Diisi Nomor Kode dan Nama Kegiatan : Diisi sesuai DIPA 7. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Tahun ke : misalnya 1/1(1tahun dantahun pertama) atau 2/1(2tahun sekarang tahun ke-1) 8. Penangunggjawab Kegiatan : Nama Orang 9. Tempat Kedudukan Penanggungjawab Keg. : Alamat 10. Nomor Surat Pengesahan DIPA : Sesuai SP DIPA II DATA KEUANGAN DAN INDIKATOR KELUARAN PER SUB KEGIATAN Nomor Kode dan Nama Sub Kegiatan NoLoan Anggaran (Rp.OOO) PHLN Rupiah Total lndikator Keluaran (Output) Satuan (Unit) Total

29

30

31 LAMPIRAN 3 PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR.../PER-SJ/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2017 Contoh Surat Surat Permohonan Serah Terima BMN Hasil Kegiatan Dekonsentrasi KOP SURAT SKPD Nama Kota,...Oktober 2015 Nomor : Sifat : penting Lampiran : satu berkas Hal : Permohonan Serah Terima BMN dari Kegiatan Dekonsnetrasi Yth. Sekretaris Jenderal, KKP u.p. Kepala Biro Umum Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Sehubungan dengan telah dilaksanakannya pengadaan Barang Milik Negara (BMN) berupa Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi pada satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi...yang bersumber dari dana dekonsentrasi KKP TA..., bersama ini kami mengajukan permohonan Serah Terima/Hibah BMN sebagaimana daftar terlampir. Sebagai kelengkapan, bersama ini kami lampirkan: 1. salinan SPM dan SP2D, bukti pencairan dana. 2. salinan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) 3. Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi..., yang bertindak selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi foto BMN Persediaan yang akan diserahterimakan/dihibahkan. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Kepala Dinas KP Provinsi... Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Tembusan:... NAMA KEPALA DINAS KP

32 Contoh Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah KOP SURAT SKPD SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENERIMA HIBAH Nomor : Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Jabatan :... Alamat :... bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi..., menyatakan bahwa kami bersedia Menerima BMN dari kegiatan dekonsentrasi tahun... yang dihibahkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sesuai dengan Surat Nomor..., tanggal..., tentang Permohonan Serah Terima BMN dari Kegiatan Dekonsnetrasi. Surat Pernyataan ini dibuat dengan benar, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi... MATERAI Rp6.000,- (NAMA TERANG)

33 Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Kepala SKPD KOP SURAT SKPD SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Nomor : Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... Jabatan :... Alamat :... menyatakan bahwa saya selaku penanggung jawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi..., bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi..., bertanggung jawab penuh atas kebenaran material Barang Milik Negara (BMN) yang akan dihibahkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Surat Pernyataan ini dibuat dengan benar, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Nama Kota, Oktober 2015 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi... MATERAI Rp6.000,00 (Nama Terang)

34 Contoh Format Berita Acara Serah Terima KOP SURAT SEKRETARIAT JENDERAL KKP BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK NEGARA HASIL KEGIATAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN... NOMOR... Pada hari ini..., tanggal... bulan... tahun..., yang bertanda tangan di bawah ini, I. Nama :... Jabatan : Sekretariat Jenderal Alamat : Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan, berkedudukan di Jl. Merdeka Timur Nomor 16 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA II. Nama :... Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 9, Jakarta Pusat bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi..., berkedudukan di..., untuk selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA. Sebagai tindak lanjut Pengelolaan Barang Milik Negara hasil pengadaan dari realisasi belanja akun 526, yang merupakan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi..., dengan memperhatikan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan BMN yang Berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pasal 2 ayat (3) dan Pasal 38A ayat (1) serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan BMN yang Berasal dari Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan Sebelum Tahun 2011, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.06/2013, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan serah terima Barang Milik Negara, dengan ketentuan sebagai berikut:

35 Pasal 1 (1) PIHAK PERTAMA menyerahkan dan menghibahkan Barang Milik Negara hasil pengadaan dari realisasi belanja akun 526 kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. (2) PIHAK KEDUA menerima dengan baik penyerahan Barang Milik Negara yang disebutkan pada ayat (1), dari PIHAK PERTAMA. Pasal 2 Guna pemanfaatan lebih lanjut sesuai dengan fungsinya, maka pengaturan tentang penggunaan dan pemanfaatan Barang Milik Negara tersebut sepenuhnya menjadi wewenang dan tanggung jawab PIHAK KEDUA. Pasal 3 Dengan ditandatanganinya Berita Acara ini, maka penelolaan, pemeliharaan dan kepemilikan sebagaimana dimaksud pada pasal 1 menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. Pasal 4 PIHAK PERTAMA wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1), yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja di bawah Unit Kerjanya, yang melaksanakan proses Pengadaan BMN yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1). Pasal 5 PIHAK KEDUA wajib memantau proses pencatatan Barang Milik Negara yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dalam Sistem Akuntansi yang berlaku pada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota tersebut. Pasal 6 Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap dua, ditandatangani di atas meterai, dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Masing-masing pihak memegang asli dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

36 Yang menyerahkan, PIHAK PERTAMA Yang menerima, PIHAK KEDUA Materai 6.000,- Cap basah dan tanda tangan Cap basah dan tanda tangan Nama Terang Nama Terang Tembusan: 1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI 2. Menteri Keuangan RI 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan 4. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan 5. Gubernur/Bupati/Walikota.

37 Yang menyerahkan, PIHAK PERTAMA Yang menerima, PIHAK KEDUA Materai 6.000,- Cap basah dan tanda tangan Cap basah dan tanda tangan Nama Terang Nama Terang Tembusan: 1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI 2. Menteri Keuangan RI 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan 4. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan 5. Gubernur/Bupati/Walikota. SEKRETARIS JENDERAL, SJARIEF WIDJAJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem No.933, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPP-PA. Dekonsentrasi. Penatausahaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Pelimpahan Wewenang. Program Kesetaraan Gender. Pemberdayaan Perempuan. Perlindungan Anak.

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.530, 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Akuntansi. Pelaporan. Keuangan. Sistem. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/ PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/201000000000000000 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PERDAGANGAN KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PELIMPAHAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA DEKONSENTRASI PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.239, 2014 KEMENDAG. Dekonsentrasi. Perdagangan. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/M-DAG/PER/12/2013 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo No.605, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Penyelenggaraan Dekonsenstrasi. TA 2017. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/M-DAG/PER/4/2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1995, 2015 KEMENDAG. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2016. Pelimpahan. Gubernur. PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/ 2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.764, 2017 BNPP. Pelimpahan sebagian Urusan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1989, 2014 KEMENDAG. Pemerintahan. Dekonsentrasi. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/M-DAG/PER/12/2014 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.3/M.PPN/HK/01/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TIM MANAJEMEN (ROKTM) PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 WILDA MIKASARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 01/Permentan/KU.410/1/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 01/Permentan/KU.410/1/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 01/Permentan/KU.410/1/2009 TENTANG PELIMPAHAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA DEKONSENTRASI PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.391, 2016 KEMENHUB. Pelaporan Keuangan. Berbasis Akrual. Sistem dan Prosedur Akuntansi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 21 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERASAL DARI PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN DAN PENUGASAN PENGELOLAAN PERBATASAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PENUGASAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2018, No Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4.

2018, No Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. , BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.63, 2018 KEMENDAG. Dekonsentasi TA 2018. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2018 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG

Lebih terperinci

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 248/PMK.07/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Mengingat : 1. NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2014 KEMEN KKP. Dekonsentrasi. Kelautan dan Perikanan. Gubernur. Tugas Pembantuan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PENUGASAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN DRAF MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha No.8, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pelaksanaan Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010 MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA DEKONSENTRASI DEPARTEMEN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2008

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 57/PB/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Lebih terperinci

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.932, 2015 KEMENPP-PA. Urusan Pemerintah. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1172, 2013 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Dekonsentrasi. Pemerintah. PPPA. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/III/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo No.224, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.56, 2016 KEMENPORA. Dekonsentrasi. Pelimpahan. Urusan Pemerintahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan. No.899, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN SISTEM E-MONITORING SERAPAN ANGGARAN UNTUK PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG 1 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG PELAKSANAAN LIKUIDASI ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/422.012/2013 TENTANG PENUNJUKANN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t No.33, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Urusan Pemerintahan. Tahun 2015. Penugasan. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PENUGASAN KEPADA BUPATI/WALIKOTA DALAM PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA TUGAS PEMBANTUAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARANOMOR : PER-07/KN/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI DATA BARANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDINESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDINESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDINESIA, NOMOR 15/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM YANG MERUPAKAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAN DILAKSANAKAN MELALUI DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PERMEN/M/2010 TENTANG

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PERMEN/M/2010 TENTANG MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PERMEN/M/2010 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010 MELALUI DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2070, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. APBN. Otoritas Jasa Keuangan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN,

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI. AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI www.perbendaharaan.go.id PRINSIP PENGATURAN WEWENANG DAN PENUGASAN Kewenangan Pusat DILAKSANAKAN INSTANSI PUSAT

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1931, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Tahun 2017 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PERMEN-KP/2016 TENTANG LINGKUP

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BERGULIR PENGADAAN TANAH UNTUK JALAN TOL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.210, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Pelimpahan. Gubernur. TA 2013.

BERITA NEGARA. No.210, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Pelimpahan. Gubernur. TA 2013. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.210, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Pelimpahan. Gubernur. TA 2013. PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 89, Tambaha

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 89, Tambaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.318, 2015 KEMENPORA. Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan. Kepemudaan, Keolahragaan, Kepramukaan. Gubernur. Dekonsentrasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.452, 2014 KEMEN KP. Satuan Kerja. Inaktif. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2014 TENTANG PENGELOLAAN SATUAN

Lebih terperinci

LOGO. Musrenbang Provinsi DKI Jakarta,

LOGO. Musrenbang Provinsi DKI Jakarta, LOGO Musrenbang Provinsi DKI Jakarta, 2010 www.djpk.depkeu.go.id 1 DEKONSENTRASI Sifat kegiatan non-fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap. Kegiatan non-fisik, antara

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Dekonsentrasi Kementerian Ko

2017, No Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Dekonsentrasi Kementerian Ko BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2017 KEMEN-KUKM. Anggaran Dekonsentrasi. Pelaksanaan Kegiatan. Tahun PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PER/M.KUKM/I/2017

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG TATA CARA REKONSILIASI BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR : PER-24/PB/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci