BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG/JASA PADA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG/JASA PADA"

Transkripsi

1 BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG/JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGASEM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA W BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27, Pasal 101 ayat (1) serta Pasal 105 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, serta dengan diundangkannya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah maka Peraturan Bupati Karangasem Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem perlu diganti; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem; Mengingat Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2 -2-4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Rapublik Indonesia Nomor 4502); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 703/Menkes/SK/IX/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada Instansi Pemerintah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum di lingkungan Departemen Kesehatan; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6 ); ^ 15. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem, sebagai Badan Layanan Umum Daerah (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010 Nomor 11 ); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG/JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 ^ Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Karangasem. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Karangasem. 4. Direktur adalah Direktur RSUD Kabupaten Karangasem.

4 -4-5. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem yang selanjutnya disingkat RSUD Karangasem adalah Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kabupaten Karangasem yang dikelola dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). 6. Pemeriksaan adalah proses yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan/atau auditor independen yang berupa identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang dilakukan secara obyektif dan profesional berdasarkan standar audit untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan keandalan informasi tentang pengelolaan dan tanggung jawab keuangan RSUD Karangasem. 7. Pengawasan adalah proses yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Karangasem yang berupa identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang dilakukan secara obyektif dan profesional berdasarkan standar audit untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan keandalan informasi tentang pengelolaan dan tanggung jawab keuangan RSUD Karangasem. 8. Penyedia barang/jasa adalah Badan Usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya. 9. Pemilihan penyedia barang/jasa adalah kegiatan untuk menetapkan penyedia barang/jasa yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaaan. 10. Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. 11. Pejabat Pengadaan adalah Personil yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung dan E- Purchasing. ^ 12. Panitia Pengadaan adalah Tim yang diangkat oleh Direktur selaku Pengguna Anggaran dan diusulkan ke Bupati yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa pada RSUD.Kabupaten Karangasem. 13. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Pejabat Pemegang kewenangan penggunaan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. 14. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Bupati untuk menggunakan APBD. 15. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

5 Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya di singkat ULP adalah Institusi yang berungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersiat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 17. Panitia/ Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah Panitia /Pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 18. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang. 19. Jasa Konsultansi adalah Jasa Layanan Profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). ^ 20. Jasa lainnya adalah jasa yang membutuhkan Kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain Jasa Konsultansi, Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan Pengadaan Barang. 21. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat Informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa. 22. Surat Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat SPK adalah perikatan antara pengguna barang/jasa dengan penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 23. Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK adalah surat perintah untuk melakukan atau memulai suatu pekerjaan terhadap pengadaan barang/jasa yang dibuat oleh kuasa pengguna anggaran (KPA) atau Pengguna Anggaran (PA) kepada Penyedia barang/jasa. W 24. Surat Pesanan yang selanjutnya disingkat SP adalah surat yang dikeluarkan oleh Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan dalam rangka pengadaan barang/jasa dengan nilai tertentu. 25. Order Kerja yang selanjutnya disingkat OK adalah surat yang dikeluarkan oleh Panitia Pengadaan/Pejabat Pengadaan barang/jasa dalam rangka pengadaan pekerjaan dengan nilai tertentu. 26. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa Langsung Kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung. 27. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana Pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem sebagai penanggung jawab anggaran.

6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah harga perkiraan terhadap barang/jasa/pekerjaan kontruksi yang dibuat dan ditetapkan oleh PPK/PA/KPA yang disusun berdasarkan informasi harga pasar setempat/tarif resmi pemerintah/publikasi BPS/harga sole agent/harga perhitungan konsultan atau harga kontrak sejenis atau Informasi lain yang dapat dipertanggung jawabkan. 29. Pendapatan Fungsional adalah Penerimaan Rumah Sakit yang sah atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, dan dikelola secara langsung untuk membiayai belanja Operasional RSUD Kabupaten Karangasem. BAB II ASAS UMUM PENGELOLAAN BARANG/JASA Bagian Kesatu Asas Umum Pasal 2 (1) Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa pada RSUD Karangasem ini hanya diperuntukkan terhadap pengelolaan Barang Jasa yang sumber dananya berasal dari Pendapatan Rumah Sakit meliputi : a. pendapatan Fungsional Rumah Sakit; b. hasil kerjasama dengan pihak lain; dan c. Iain-Iain pendapatan yang sah, yang merupakan pendapatan diluar pelayanan Kesehatan seperti Parkir,Sewa Gedung dan Sewa Lahan dan Iain- lain. (2) Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa ini merupakan dasar Pengadaan barang dan Jasa, utamanya untuk belanja Operasional di Rumah Sakit yang sumber dananya bersumber dari Pendapatan Rumah Sakit sesuai yang tertuang dalam ayat (1) dan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem. (3) Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa ini, tetap memperhatikan tingkat Flexibilitas, yang efektif dan Efisien serta Akuntable. Pasal 3 Ruang lingkup Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa ini adalah pengadaan, penerimaan, Prosedur/cara Pembayaran di RSUD Karangasem yang seluruhnya dibiayai dari sumber dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1). Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 4 (1) Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa RSUD Karangasem ini dimaksudkan untuk mengatur fleksibilitas kewenangan dalam Pengelolaan Barang/Jasa di lingkungan RSUD Karangasem. (2) Pedoman Pengelolaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan :

7 -7- a. adanya satu pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan Barang/Jasa di RSUD Karangasem; dan b. terwujudnya efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan Barang/Jasa di RSUD Karangasem dalam upaya meningkatkan Kinerja Keuangan dan meningkatkan Kinerja Layanan. Bagian Ketiga Pengorganisasian Pengelolaan Barang/Jasa Pasal 5 (1) Pengelolaan Barang/Jasa di RSUD Karangasem agar berjalan lancar, efektif dan efisien diperlukan adanya pengelola barang/jasa yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi. (2) Pengelola Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. PA/KPA; b. PPTK; c. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa/ Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa; dan d. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. (3) Jumlah dan persyaratan pegawai RSUD Karangasem yang dapat ditunjuk sebagai pengelola Barang/Jasa mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (4) Pengangkatan dan pemberhentian pengelola Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dengan Keputusan Bupati. ^ (5) Uraian Tugas Pengelola Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut: a. PA /KPA bertugas : 1. Menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi : 1. Spesifikasi teknis Barang/jasa; 2. Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan 3. Rancangan Kontrak. 2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; 3. Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani Kwitansi/SPK/surat Perjanjian; 4. Melaksanakan Kontrak dengan Penyedia barang/jasa; 5. Mengendalikan pelaksanaan Kontrak; dan 6. Menyimpan dan Menjaga Keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. b. PPTK bertugas : 1. Mengkoordinasikan dengan Panitia Pengadaan/ ULP/ Pejabat Pengadaan tentang rencana Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa; 2. Penetapan Jenis,Jumlah dan Spsifikasi teknis barang/jasa yang diadakan yang dilaksanakan oleh PA/KPA 3. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran; 4. Melaksanakan dan mengawasi Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dengan Penyedia Barang/ Jasa;

8 -8-5. Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan dan serah terima Barang/Jasa yang diadakan/dilaksanakan antara Pihak Ketiga/Rekanan dengan Panitia Penerima/Pemeriksa Hasil Pekerjaan; 6. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA; dan 7. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. c. Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan,bertugas : 1. Menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa; 2. Menetapkan Dokumen Pengadaan; 3. Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; 4. Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website Pemerintah Daerah dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional; 5. Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui Prakualifikasi atau pascakualifikasi; 6. Melakukan evaluasi administrasi,teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk; 7. Khusus Pejabat Pengadaan bertugas : a) Menetapkan Penyedia Barang / Jasa untuk : 1) Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk Paket Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi /Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp ,00 (Lima ratus juta rupiah) ;dan/atau 2) Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk Paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp ,00 (lima puluh juta rupiah). b) Menyampaikan hasil pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PA/KPA; c) Menyerahkan Dokumen Asli Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PA/KPA; dan d) Membuat Laporan mengenai proses Pengadaan kepada PA/KPA. 8. Memberikan Pertanggung jawaban atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA; 9. Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud diatas, dalam hal diperlukan Kelompok Kerja ULP / Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan kepada PA /KPA mengenai : 1. Perubahan HPS; dan/ atau 2. Perubahan spesifikasi teknis Pekerjaan. d. Panitia /Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan bertugas : 1. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak/SPK/Pesanan; 2. Menerima hasil Pengadaan Barang/jasa setelah melalui pemeriksaan /pengujian; dan 3. Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.

9 -9- BAB III PENGADAAN BARANG/JASA Bagian Kesatu Persyaratan Penyedia Barang/Jasa untuk Kebutuhan Operasional Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem. Pasal 6 w w Persyaratan Umum Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa dirinci berdasarkan nilai belanja adalah sebagai berikut: 1. Pengadaan sampai dengan Rp ,00 - Penyedia Barang /. jasa minimal harus memiliki NPWP. 2. Pengadaan diatas Rp ,00 sampai dengan Rp ,00 - Penyedia Barang /Jasa diwajibkan memiliki NPWP dan Ijin Usaha sesuai dengan bidang dan sub bidang yang sesuai. 3. Pengadaan Rp ,00 s/d Rp ,00 Penyedia Barang/Jasa persyaratannya adalah sebagai berikut: a. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha; b. memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan Barang/Jasa; c. memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; d. ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) Tahun; e. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam Pengadaan Barang/ Jasa; f. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil; g. khusus untuk Pelelangan dan Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan Konstruksi memiliki Dukungan Keuangan dari Bank; h. khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP); i. tidak dalam pengawasan pengadilan,tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani Penyedia Barang/Jasa; j. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir; k. tidak masuk dalam Daftar Hitam; 1. secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak; m. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman;dan n. menandatangani Pakta Integritas.

10 -10- Pasal 7 Persyaratan khusus untuk tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultasi adalah sebagai berikut : a. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian kewajiban pajak; dan b. memiliki pengalaman sebagai konsultan. Bagian Kedua Harga Perkiraan Sendiri dan Biaya Pengadaan Pasal 8 w (1) Pen3rusunan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) huruf b angka 4, pada dasarnya dilaksanakan dengan perhitungan yang cermat menggunakan data dasar dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan diantaranya adalah : a. analisis harga satuan pekerjaan yang bersangkutan; b. perkiraaan perhitungan biaya oleh konsultan/engineer's Estimate (EE); c. harga pasar setempat pada saat penyusunan HPS; d. harga kontrak/spk untuk barang/pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan; e. informasi harga satuan yang telah dipublikasikan secara resmi oleh BPS atau badan/instansi lainnya dan media cetak yang datanya dapat dipertanggungjawabkan; f. harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/agen tunggal atau lembaga independent; dan g. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan. (2) HPS hanya memperhitungkan beban pajak, biaya overhead serta keuntungan yang wajar. (3) HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga dan biaya Iain-lain yang tidak berhubungan. ^ (4) Khusus untuk pekerjaan jasa konsultansi, perhitungan HPS/OE didasarkan atas : a. HPS dibuat pada saat akan melaksanakan pengadaan yang terdiri dari dua komponen pokok yaitu Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil, antara lain sewa kantor, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengadaan, biaya pengurusan surat uji, biaya komunikasi, tunjangan perumahan dan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan yang diadakan; dan b. perbandingan biaya langsung non personil disesuaikan dengan harga yang berlaku saat kontrak dibuat yang disesuaikan dengan harga pasar yang wajar dan dilampiri dengan bukti yang sah. (5) Manfaat HPS adalah untuk menilai kewajaran penawaran harga dalam evaluasi penawaran, sebagai dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah untuk pengadaan Barang/Jasa lainnya dan Jasa konsultansi yang menggunakan metode pagu anggaran, untuk menentukan nilai nominal nilai jaminan penawaran (1 s/d 3 %), untuk menentukan tambahan nilai jaminan pelaksanaan apabila penawaran pekerjaan kurang dari 80% dari HPS. (6) Nilai Pengadaan Barang/Jasa sampai dengan Rp ,00 (Sepuluh juta rupiah) tidak memakai HPS.

11 -11 - Pasal 9 (1) Biaya pengadaan Barang/Jasa wajib disediakan oleh RSUD Karangasem termasuk biaya pengumuman di media masa, honorarium pengelola Barang/Jasa (PPTK, panitia/pejabat pengadaan, Panitia/pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, Pengurus Barang) serta biaya-biaya untuk pengumpulan data dan informasi harga dalam rangka penyusunan HPS. (2) Calon penyedia Barang/Jasa yang mengikuti proses pemilihan penyedia Barang/Jasa di RSUD Karangasem tidak dikenakan biaya, kecuali untuk penggandaan dokumen pengadaan. Bagian Ketiga Metode Pengadaan Barang/Jasa Pasal 10 Pengadaan Barang/Jasa yang dananya bersumber dari pendapatan fungsional ^ RSUD Karangasem pada umumnya dapat dilaksanakan dengan metode sebagai berikut: a. Belanja Operasional Rumah Sakit proses pengadaannya tidak berpedoman pada Pagu Anggaran yang tertuang di DPA, namun dilaksanakan pengadaannya secara berangsur-angsur yang disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit, serta diberikan fleksibilitas belanja melebihi anggaran sebesar 20% (Dua puluh perseratus) dari Pagu Anggaran; b. Untuk menunjang Pelayanan, Belanja Operasional yang bersumber dari Pendapatan Operasional Rumah Sakit dapat dilakukan mendahului Penetapan Anggaran Rumah Sakit pada tahun yang bersangkutan, dengan berpedoman pada anggaran yang diusulkan, dan fleksibilitas ambang batas belanja yang telah ditetapkan ; c. pengadaan Langsung dapat dibagi 3 (tiga) yaitu : 1. dengan nilai sampai dengan Rp ,00 dengan bukti ^ pembelian seperti Nota/Faktur/Struk pembelian; 2. dengan nilai diatas Rp ,00 sampai dengan Rp ,00 dengan Kwitansi; dan 3. dengan nilai diatas Rp ,00 sampai dengan Rp ,00 dengan SPK. d. pengadaan dengan sistem Swakelola dapat dilakukan dengan nilai belanja sampai dengan Rp ,00 ( Lima puluh juta rupiah); dan e. Sedangkan untuk Pelelangan Sederhana/Umum/Terbatas dan Penunjukan Langsung mengikuti Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Bagian Keempat Penilaian Kualiflkasi Calon Penyedia Barang/Jasa # Pasal 11 (1) Penilaian kualiflkasi terhadap calon penyedia barang/jasa dapat dilaksanakan dengan metode prakualifikasi atau pascakualilikasi

12 -12- dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa atau ULP (Unit Layanan Pengadaan. (2) Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa sebelum memasukkan penawaran. Dalam hal prakualifikasi, penyedia barang/jasa cukup mengisi daftar isian kualifikasi dan dilengkapi datanya sebagai pembuktian setelah ditunjuk sebagai calon pemenang dan pemenang cadangan. (3) Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa, dimana penilaian kualifikasinya dilakukan setelah pemasukan/evaluasi penawaran. Pasal 12 (1) Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan jasa konsultansi diatas Rp ,00 dan pengadaan barang/jasa lainnya dengan metode pengadaan Langsung diatas Rp ,00 dengan SPK. ^ (2) Pascakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan barang/jasa dengan metode Pemilihan Langsung/Pelelangan Sederhana dan Pelelangan Umum. Bagian Kelima Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Pasal 13 (1) Prosedur pengadaan barang/jasa dengan Metode Swakelola meliputi tahapan sebagai berikut: kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan di lapangan dan pelaporan. W (2) Prosedur Pengadaan barang/jasa sampai dengan Rp ,00 dengan Pembelian Langsung yang meliputi tahapan : Bukti Pembelian seperti : Nota /Faktur/Struk pembelian,berita Acara Pemeriksaan Barang dan serah Terima Barang, order Material dan Order Kas, apabila lebih dari satu Nota/Faktur, dibuatkan Kumpulan bukti-bukti dan apabila Penyedia Barang/Jasa tidak memiliki NPWP maka Pajak disetor atas nama Bendahara Pengeluaran. (3) Prosedur pengadaan barang/jasa dengan Metode Pengadaan Langsung dengan nilai Rp ,00 s/d Rp ,00 meliputi tahapan sebagai berikut:perencanaan,pelaksanaan/pembayaran kepada Penyedia dengan menggunakan bukti /Perjanjian berupa : a. Kwitansi yang ditandatangani Oleh Bendahara Pengeluaran, Rekanan, PPTK mengetahui Pengguna Anggaran serta dibalik kwitansi ditanda tangani oleh Pemegang Barang Rawat Inap dan Rawat Jalan sebagai penerima barang sesuai dengan Faktur. b. Pesanan ditandatangani oleh Pejabat Pengadaan dan diketahui oleh PPTK. c. Faktur dikeluarkan dan ditandatangani dan distempel lengkap oleh Rekanan dan ditandatangani oleh Pemegang /Penyimpan Barang dan diketahui oleh PPTK.

13 -13- d. Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Rekanan, PPTK, Penyimpan Barang serta User dan Konsultan Pengawas untuk SPJ Pemel iharaan, dan diketahui olek PA/KPA serta melampirkan Order Material dan Order Kas. (4) Prosedur pengadaan barang/jasa dengan Metode Pengadaan Langsung dengan nilai paling tinggi Rp ,000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) meliputi tahapan sebagai berikut: Penilaian Prakualifikasi, Permintaan Penawaran yang disertai dengan Klarifikasi serta Negosiasi Harga kepada Penyedia dengan menggunakan SPK. (5) Prosedur pengadaan barang/jasa dengan Metode Kontes,Penunjukkan Langsung,Pemilihan Langsung,Pelelangan Umum/Sederhana mengacu pada ketentuan atau Peraturan Perundang-undangan Proses Pengadaan Barang dan Jasa yang berlaku umum. Pasal 14 ^ (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pada setiap tahapan untuk masing-masing metode pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 diatur dalam SOP atau Protap Pengelolaan Barang Jasa RSUD Karangasem yang ditetapkan oleh Direktur. (2) Setiap pengadaan barang/jasa yang menggunakan penyedia barang/jasa di RSUD Karangasem wajib menggunakan Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan/ULP. Pasal 15 (1) Negosiasi dilakukan terhadap Pengadaan Barang/ Jasa dengan metode Pengadaan Langsung dengan SPK, pemilihan langsung, penunjukan langsung dan Pengadaan langsung terhadap penawaran biaya dan jasa konsultansi terhadap biaya langsung personil serta waktu pelaksanaan. ^ (2) Negosiasi Teknis dan Harga dilakukan oleh Panitia Pengadaan/Pejabat Pengadaan. (3) Hasil Negosiasi Teknis dan Harga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib digunakan sebagai dasar pembuatan daftar pesanan maupun kontrak pengadaan barang/jasa. BAB IV PROSEDUR PENERIMAAN BARANG/JASA Bagian Kesatu Pembentukan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. Pasal 16 (1) Agar pengadaan Barang/Jasa pada RSUD Karangasem dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta manfaatnya bagi kelancaran tugas-tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka wajib dibentuk Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dengan Surat Keputusan Direktur.

14 - 14- (2) Panitia /Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. meneliti dan menerima barang/jasa yang diadakan oleh panitia pengadaan sesuai dengan persyaratan dalam dokumen pengadaan; b. meneliti dan menerima barang/jasa yang diadakan oleh panitia pengadaan sesuai dengan persyaratan dalam dokumen pengadaan; 0. meneliti dan menolak sebagian atau seluruh barang/jasa yang diadakan, yang tidak sesuai dengan isi kontrak, dan membuat Berita Acara tentang penolakan Barang/Jasa tersebut; d. membuat dan menandatangani Berita Acara Penerimaan dan Pemeriksaan Barang/Jasa yang telah sesuai dengan Isi Kontrak; dan e. membuat Berita Acara Uji Fungsi dan Uji Coba terhadap barang/jasa yang memerlukan uji fungsi dan uji coba, dengan diketahui oleh pemakai Barang/Jasa (user). Bagian Kedua Prosedur Penerimaan Barang/Jasa Pasal 17 Prosedur umum penerimaan Barang/Jasa pada RSUD Kabupaten Karangasem sebagai berikut: a. barang/jasa yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa, diterima oleh Panitia /Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan; b. barang/jasa yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada pengguna barang harus dilakukan dengan Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa; ^ c. Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa dibuat oleh Panitia /Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, dan ditandatangani oleh semua anggota, Rekanan, User (untuk pekerjaan Pemeliharaan) serta diketahui oleh PPTK dan/ atau PA/KPA; d. disamping Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa, maka terhadap barang/jasa yang memerlukan uji coba dan uji fungsi, juga dibuat Berita Acara Uji Fungsi dan Uji Coba Barang/Jasa, yang diketahui oleh user, Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, PPTK dan petugas dan atau pejabat terkait lainnya yang berwenang; dan e. bagi Barang/Jasa yang memerlukan masa pemeliharaan, waktu masa pemeliharaannya harus dicantumkan dalam dokumen perjanjian pengadaan Barang/Jasa; f. untuk pekerjaan/jasa, maka rekanan yang menyerahkan pekerjaan/jasa harus dilengkapi dengan Berita Acara penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan diketahui oleh User/Instalasi dimana pekerjaan diadakan; dan g. Bagi Pengadaan jasa yang membutuhkan pemeliharaan harus secara jelas sudah tertuang dalam Berita Acara Serah Terima barang/ pekerjaan.

15 -15- Pasal 18 Prosedur penerimaan barang khusus farmasi di Instalasi Farmasi RSUD Karangasem adalah sebagai berikut : a. barang-barang yang dikirim oleh penyedia barang/jasa ditempatkan langsung di gudang Instalasi Farmasi RSUD Karangasem dan diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan yang diketahui oleh Penanggung jawab Gudang Instalasi Farmasi dan Kepala Instalasi Farmasi RSUD Karangasem ; b. faktur pengiriman barang ditandatangani oleh Ketua Panitia Penerima Hasil Pekerjaan atau salah seorang Anggota Panitia Penerima Hasil Pekerjaan yang ditunjuk apabila Ketua berhalangan dan diketahui oleh Penanggungjawab Gudang Instalasi Farmasi serta Kepala Instalasi Farmasi RSUD Karangasem. BAB V PROSEDUR PEMBAYARAN BARANG/JASA Pasal 19 W Prosedur pembayaran terhadap barang/jasa berdasarkan nilai belanja atau klaim, sesuai yang tertuang dalam Pasal 13 yaitu : 1. Klaim/tagihan dengan nilai sampai dengan Rp ,00 adalah rangkap 5 (lima) sebagai berikut: a. Nota /Bukti Pembelian; b. Rekapan Kumpulan bukti-bukti; c. Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang/Pekerjaan. d. Surat Setor Pajak; e. Order Material; dan f. Order Kas. 2. Klaim/tagihan dengan nilai diatas Rp ,00 sampai dengan Rp ,00 adalah dengan Kwitansi di buat rangkap 5 (lima) bermaterai cukup yang dilengkapi dengan : a. Faktur barang/ faktur Penagihan; b. Surat Setor Pajak; c. Surat Pesanan; d. Berita Acara Pemeriksaan Barang/Kemajuan Fisik pekerjaan dan Serah Terima Barang yang ditanda tangani oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan,Rekanan, User dan Konsultan Pengawas khusus untuk pemeliharaan, Penyimpan Barang untuk pengadaan barang, dan diketahui oleh PPTK dan Pengguna Anggaran; e. Order Material; dan f. Order Kas. 3. Klaim/tagihan dengan nilai diatas Rp ,00 s.d Rp ,00 adalah Kwitansi dibuat rangkap 5 (Lima), bermaterai Rp ,00 (enam ribu rupiah), yang dilengkapi dengan: a. SPK; b. Permohonan pembayaran Angsuran/termin sesuai isi SPK. c. Surat Permohonan Pemeriksaan Barang/Pekerjaan dari Penyedia Barang/Jasa kepada PA/KPA; d. Surat Perintah Pemeriksaan Barang kepada Panitia Penerima Hasil Pekerjaan oleh KPA/PA; e. Berita Acara Pemeriksaan Barang dan Serah Terima Barang/Kemajuan Fisik Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Penyimpan Barang,PPTK dan disetujui oleh KPA,Khusus untuk Pemeliharaan Alat/Fisik harus ditandatangani oleh User dan Konsultan Pengawas khusus Fisik;

16 -16- f. Berita Acara Uji Coba dan Uji Fungsi Barang Khusus untuk Barang/Alat yang memerlukan Uji coba dan Uji Fungsi Barang; g. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kepada Pengguna Anggaran; h. Faktur Pajak/PKP dan Surat Setor Pajak; i. Faktur Penagihan; j. Permohonan Pembayaran dari Rekanan; k. Persetujuan Pembayaran dari KPA; 1. Berita Acara Pembayaran dan lampirannya yang telah ditandatangani oleh Rekanan dan KPA/PA; m. Order Material; dan n. Order Kas. ^ 4. Prosedur pembayaran barang/jasa untuk klaim/tagihan dengan nilai diatas Rp ,00 adalah Kwitansi rangkap 5 (lima), bermaterai Rp ,00 yang dilengkapi dengan: a. Kontrak; b. Permohonan Uang Muka Kerja (sesuai isi Kontrak) lengkap dengan Jaminan Uang muka kerja dari Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta rincian penggunaan; c. Permohonan Angsuran / Termin (sesuai isi kontrak), serta rincian penggunaan; d. Surat Permohonan Pemeriksaan Barang/Pekerjaan dari Penyedia Barang/Jasa kepada PPTK/KPA; e. Surat Perintah Pemeriksaan Barang dari PA/KPA ke Panitia Penerima Hasil Pekerjaan; f. Berita Acara Pemeriksaan Barang/Pekerjaan/Kemajuan Fisik Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Rekanan, PPTK, Penyimpan Barang dan disetujui oleh KPA;dan Khusus untuk pemeliharaan Alat/Pekerjaan Fisik ditandangani oleh User dan Konsultan Pengawas. g. Berita Acara Uji Fungsi/Uji Coba Barang/Jasa yang telah ditandatangani oleh panitia penerima hasil pekerjaan dan user dan atau pejabat berwenang (disesuaikan dengan jenis barang); h. Berita acara Serah Terima Barang/Pekerjaan antara Rekanan dengan Pengguna Anggaran; i. Permohonan Pembayaran; j. Persetujuan Pembayaran; k. Berita Acara Pembayaran; 1. Faktur Pajak/PKP dan Surat Setor Pajak; m. Faktur Penagihan; n. Order Material; dan o. Order Kas. Pasal 20 Prosedur pembayaran khusus untuk belanja Listrik, Telpon, air minum, materai dan BBM adalah dalam rangkap 5 (lima) sebagai berikut : a. Kitir Pembayaran/Kwitansi yang dikeluarkan oleh Perusahaan; b. Rekapan Nota BBM khusus pembelian BBM; dan c. Order Kas dan Order Materiil.

17 - 17- JAMINAN BAB VI PELAKSANAAN, PEMBERIAN UANG MUKA DAN PRESTASI PEKERJAAN Bagian Kesatu Jaminan Pelaksanaan Pasal 21 (1) Jaminan Pelaksanaan dipersyaratkan untuk pengadaan barang/jasa yang menggunakan kontrak pengadaan barang/jasa, kecuali untuk pengadaan jasa konsultansi dan pengadaan barang jasa dengan sistem swakelola dan pembelian langsung tidak diperlukan Jaminan Pelaksanaan. (2) Besarnya nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sekurang-kurangnya 5% dari Nilai Kontrak dengan masa berlaku sampai dengan sekurang-kurangnya 14 hari lebih lama dari masa pemeliharaan. (3) Jaminan Pelaksanaan dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Asuransi yang mempunyai Surety Bond dan diserahkan oleh, ^ Penyedia Barang/Jasa pada saat penandatanganan kontrak. (4) Jaminan Pelaksanaan dapat disita dan dicairkan serta uangnya disetor ke rekening Kas BLUD RSUD Karangasem apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi pelanggaran/penyimpangan terhadap ketentuan kontrak oleh Penyedia Barang/Jasa. (5) Jaminan Pelaksanaan dapat diserahkan kembali kepada Penyedia Barang/Jasa apabila seluruh rangkaian pelaksanaan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik sesuai ketentuan kontrak. Bagian Kedua Pemberian Uang Muka dan Pembayaran Prestasi Pekerjaan Pasal 22 (1) Untuk pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan Kontrak/SPK di ^ RSUD Karangasem dapat diberikan uang muka kerja kepada Penyedia Barang/Jasa. (2) Besarnya uang muka yang dapat diberikan adalah setinggi-tingginya 30% dari nilai kontrak/spk untuk penyedia barang/jasa usaha kecil atau koperasi kecil dan setinggi-tingginya 20% dari nilai kontrak/spk untuk penyedia barang/jasa usaha non kecil. (3) Uang muka kerja dapat diberikan apabila penyedia barang/jasa mengajukan permohonan uang muka dilampiri dengan Jaminan Uang Muka dari Bank Umum dengan nilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang muka yang dimohonkan dan daftar rincian penggunaan uang muka. (4) Pengembalian seluruh uang muka diperhitungkan secara bertahap pada setiap pembayaran angsuran (pembayaran prestasi pekerjaan), dengan cara mengurangi nilai angsuran dengan nilai uang muka yang sudah diterima.

18 -18- BAB VII SISTEM PENCATATAN, PELAPORAN, PERTANGGUNGJAWABAN, PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN BARANG/JASA Bagian Kesatu Penatatan dan Pelaporan Pasal 23 (1) Panitia Pengadaan wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa secara berkala yang disampaikan kepada Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran. (2) Pengurus barang, penyimpan barang dan Penanggung Jawab Gudang Instalasi Farmasi, instalasi gizi wajib membuat pencatatan dan laporan administrasi barang meliputi : register barang masuk, register barang keluar, SBBK, Kartu Inventaris Barang/Kartu Stok, Kartu Inventaris Ruangan secara berkala. (3) Kepala Instalasi Gizi RSUD Karangasem wajib membuat pencatatan dan pelaporan pengelolaan bahan makanan pasien secara berkala kepada Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran. (4) Bendahara Pengeluaran membuat laporan realisasi anggaran secara berkala, yang ditujukan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan tembusan kepada unit-unit terkait sebagai feedback. Bagian Kedua Pengawasan dan Pemeriksaan Pasal 24 (1) Pengawasan umum terhadap pengelolaan barang/jasa di RSUD Karangasem dilaksanakan oleh Direktur selaku Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran RSUD Karangasem. (2) Dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan barang/jasa di RSUD Karangasem, Direktur dibantu oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Karangasem dengan menerapkan sistem pemantauan, pengawasan dan pengendalian yang terstandarisasi sesuai ketentuan yang berlaku. (3) Pemeriksaan terhadap pengelolaan barang/jasa yang diatur dalam pedoman ini dapat dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Karangasem, aparat pengawas dari Inspekstorat Daerah Kabupaten Kabupaten Karangasem dan aparat pemeriksa dari lembaga pengawasan fungsional lainnya. (4) Pengawasan dan pemeriksaan atas pengelolaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tersebut bertujuan untuk mendukung usaha pemerintah guna meningkatkan kinerja aparatur pemerintah, mewujudkan aparatur yang profesional, bersih dan bertanggungjawab, memberantas penyalahgunaan wewenang dan praktek KKN dan menegakkan peraturan yang berlaku dan pengamanan keuangan negara.

19 -20- Pasal 28 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karangasem. Ditetapkan di Amlapura pada tanggal 11 Januari 2016 I^PENJABAT BUPATI KARANGAS^, AGUS NGURAH ARDA Diundangkan di Amlapura pada tanggal 11 Januari 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM, I GEDE ADNYA MULYADI BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016 NOMOR 3

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010 . BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG/JASA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENGADAAN LANGSUNG DI KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi No.106, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Barang Jasa. Penyedia. Proses Pemilihan. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DANA ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga keseimbangan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG SALINAN NOMOR 33, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL,

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1130 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 314, 2016 KEMENSOS. Pengadaan Barang/Jasa. Unit Layanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014 SALINAN PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI DENGAN

Lebih terperinci

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa DASAR HUKUM - Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA No. 1975, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. LPSE. KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.328, 2014 KEMENSOS. ULP. Barang. Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT 1 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan telah

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1 1 PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN 2010 Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1 A. PELAKSANAAN, OBJEK DAN PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengadaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan sistem pengadaan

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN SALINAN BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2015 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06. A TAHUN 2015 TENTANG PENGADAAN BARANG / JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 135 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan, No.1734, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERA. Barang/Jasa. Pengadaan. Unit Pelayanan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01 Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 2 dari 8 1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan agar proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2013 45 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR KALI DENGAN TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH jdih.bpk.go.id

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 39, 2012 PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.01/PL.104/MPEK/2012 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1214, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Pengadaan. Barang/Jasa. Unit Layanan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2018, 2014 PNPB. ULP. Barang. Jasa. Pemerintah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA, PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 61 TAHUN 2015 45 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc 2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 68 Tahun 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TATA NASKAH DINAS PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SECARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 443, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Unit Layanan Pengadaan. Barang/Jasa. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG 9 5 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65,2014 KEMEN LH. Unit Layanan Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014 GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA LEMBAGA LAIN SEBAGAI

Lebih terperinci

PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang

PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Perencanaan pengadaan, Pelaksanaan pengadaan,

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent No.794, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. ULP. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS TENTANG BUPATI BANYUMAS " PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 2)2. TAHUN2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SALINAN NOMOR 1/2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI 1 PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI, Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 45 TAHUN 20120//.88... TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN 2014 1 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI - 1 - PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI, Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG 1 BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN

PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN Hubungan Kerja 2 Menteri/Kepala Daerah PA/KPA membentuk mengangkat ULP/PP PPK PPHP Perangkat organisasi ULP mengacu kepada peraturan perundangundangan di bidang kelembagaan Proses Pemilihan dan Penetapan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 14 Tahun 2015 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN HASIL PEKERJAAN PENGADAAN BARANG/JASA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.186, 2015 KEMENPAN-RB. Unit Layanan Pengadaan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman. No.429, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN DAN

Lebih terperinci