DATA-DATA LALU LINTAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DATA-DATA LALU LINTAS"

Transkripsi

1 Datadata Lalu Lintas DATADATA LALU LINTAS Keberhasilan pembangunan daerah sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pembangunan sektor transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi nasional yang handal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara efektif dan efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa, mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan wawasan nusantara. Dalam buku Dalam Angka, pembangunan sarana dan prasarana umum di Kota dikategorikan tergolong baik, salah satunya bisa dilihat dari pembangunan prasarana jalan, baik Jalan Negara, Jalan Provinsi maupun Jalan Kabupaten/Kota. Hampir 97% jalan di Kota sudah diaspal dan sekitar % dati total panjang jalan berkualitas baik. Tingkat pertumbuhan jalan di Kota, ratarata, % setiap tahunnya. Pola jaringan jalan Kota mengikuti bentuk kota, dimana jalan utama kota terdiri atas jalan yang berpola radial, sedangkan di daerah pinggiran berpola grid. Infrastruktur Kota saat ini sebagiannya mewarisi infrastruktur peninggalan masa kolonial Belanda yang relatif teratur. Jaringan prasarana transportasi jalan terdiri atas ruas jalan dan terminal sebagai simpul pergerakan. Jaringan jalan di Kota terdiri atas ruas Jalan Negara, Jalan Provinsi, dan Jalan Kota. Berdasarkan ketentuan penetapan kelas jalan, kelas jalan yang dimiliki Kota meliputi jalan kelas II, jalan kelas III, dan jalan kelas khusus. Jalan yang dikelola oleh negara di Kota adalah ruas jalan sepanjang Jl. Jendral Sudirman sepanjang,7 km dengan lebar badan jalan 7 m dan daerah milik jalan, m. Jalan yang dikelola oleh Provinsi di Kota adalah ruas jalan sepanjang Jl. VeteranJl. Brigjend. Katamso; ruas jalan Pattimura;ruas jalan A.H. Nasution; ruas jalan Ahmad Yani; ruas jalan Sukarno Hatta Datadata Perhubungan Kota Tahun

2 Datadata Lalu Lintas dan ruas jalan Budi Utomo dengan panjang total,9 km. Sedangkan ruas jalan yang dikelola oleh Pemerintah Kota adalah sepanjang, km. Tabel 9. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, Kondisi, Kelas Jalan, dan Status Jalan Negara di Kota Tahun 7Tahun No. Uraian Jenis Permukaan Jalan ,7,7,7,7,7 b. Kerikil/Onderlagh c.,7,7,7,7,7 Baik,,,,,9 b. Sedang,,,,,8,7,7,7,7,7 a. Aspal Tanah d. Tidak dirinci JUMLAH Kondisi Jalan a. c. Rusak Ringan d. Rusak Berat JUMLAH Jalan Negara (km) Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II,7,7,7,7,7 c. Kelas III d. Kelas III a e. Kelas III b f. Kelas III g. Kelas Tidak Dirinci,7,7,7,7,7 JUMLAH Sumber : Dinas PU dan Perumahan Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun 7

3 Datadata Lalu Lintas Tabel. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, Kondisi, Kelas Jalan, dan Status Jalan Provinsi di Kota Tahun 7 s.d. Tahun No. Uraian ,9,9,9,9,9 b. Kerikil/Onderlagh c. Tanah d. Tidak dirinci,9,9,9,9,9 a. Baik,9,9,9, 9,8 b. Sedang,,,,,9 c. Rusak Ringan,,,,, d. Rusak Berat,,,,,8,9,9,9,9,9 a. Kelas I b. Kelas II,9,9,9,9,9 c. Kelas III d. Kelas III a e. Kelas III b f. Kelas III g. Kelas Tidak Dirinci JUMLAH,9,9,9,9,9 Jenis Permukaan Jalan a. Aspal JUMLAH Kondisi Jalan JUMLAH Jalan Provinsi (km) Kelas Jalan Sumber : Dinas PU dan Perumahan Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun 8

4 Datadata Lalu Lintas Tabel. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, Kondisi, Kelas Jalan, dan Status Jalan Kota di Kota Tahun 7 s.d. Tahun No. Uraian Jalan Kota (km) a. Aspal 88,, 8,,9 8, b. Kerikil/Onderlagh 7,897, 9,8 7,97,8 c. Tanah,77 8,7 7,,8,,,,,, a. Baik,9,9,9, 9,8 b. Sedang,,,,,9 c. Rusak Ringan,,,,, d. Rusak Berat,,,,,8,,,,, a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas III a,9,9,9,9,9 e. Kelas III b,,,,, f. Kelas III,,,,, g. Kelas Tidak Dirinci,,,,, JUMLAH,,,,, Jenis Permukaan Jalan d. Tidak dirinci JUMLAH Kondisi Jalan JUMLAH Kelas Jalan Sumber : Dinas PU dan Perumahan Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun 9

5 Datadata Lalu Lintas Tabel. Laju Tingkat Pertumbuhan Jalan di Kota Tahun 7 s.d. Tahun No. Tahun Laju Pertumbuhan (%) 7, 8, 9,9,9 7, JUMLAH RATARATA, Sumber : Dinas PU dan Perumahan Kota Tabel. Daftar Ruas Jalan Kota Tahun 7 s.d. Tahun No. Tahun Jumlah Jumlah Ruas Panjang Ruas (km) Fungsi Jalan a Arteri Sekunder (km).7 b Kolektor Sekunder (km). c Lokal Sekunder (km) 9.88 d Lingkungan Sekunder (km).8 Sumber : Dinas PU dan Perumahan Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun

6 Datadata Lalu Lintas Tabel. Daftar Nama Ruas Jalan di Kota Berdasarkan SK Walikota Nomor 9KPTS/D./ No. Nama Ruas Kecamatan Panjang Ruas (Km) Selatan,9,,,,,9,8,7,77,7,,,7,98,8,,,77,,7,7,7,7,,9,,7,89,8, Piagam Jakarta Letjend Amir Machmud Soekarno Hatta Suttan Syahrir Dewi Sartika RA. Kartini Alamsyah Ratu Prawiranegara Yos Sudarso Diponegoro Sosrosudomo Hasanuddin Dr. Sutomo Raden Intan Meyjend Ryachudu ZA. Pagar Alam Ade Irma Suryani Brigjend Sutiyoso MR. Gele Harun Ade Irma Suryani Imam Bonjol Raya Stadion Gatot Subroto Ki Hajar Dewantara Mayjend S. Parman Kenanga Khair Bras Nanas Sulawesi Nias Mentawai Datadata Perhubungan Kota Tahun

7 Datadata Lalu Lintas Sumbawa W. Mongonsidi Karangrejo Adirejo WR. Supratman Karangrejo Pekalongan Walet Komodo Jawa TPAS Karangrejo Karangrejo Pekalongan Beruang Nuri Kutilang Gori Nangka Adirejo Karangrejo Adirejo Karangrejo Sriti Dr. Sutomo Komodo Insp. Irigasi KH. Agus Salim Cut Nyak Dien Kyai Arsyad Semangka Durian Nanas Belimbing Adipati Raya Jend. Basuki Rahmat Way Batanghari Way Lala'an Krakatau Tanggamus Raja Basa Lele Mujair Datadata Perhubungan Kota Tahun,8,8,9 8,9,9,8,89,7,,,9,9,7,,,,7,88,8,,7,8,,8,8,7,7,7,,9,9,,,87,

8 Datadata Lalu Lintas Ikan Mas Belida Tongkol Tawes Kerang Tiram Terong Pemuda ABRI Petai Satelit A. Yani Satelit Tumpul Satelit Tiram Gn. Lawu Pala Seminung Semeru Nusantara Rajawali Proklamasi Sumbersari Tejo Agung (Inspeksi) Cendrawasih Margodadi Mulyojati Garuda Merapi Dewi Sartika Pattimura Kili Suci Husodo FKPPI Gatot Kaca Bougenfil Raflesia Gatot Kaca Datadata Perhubungan Kota Tahun Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan,,,79,89,8,8,8,8,,7,,7,8,9,87,87,8,8,,7 8,7,,78,,9,97,,7,8,7,,8,8,7,

9 Datadata Lalu Lintas Sawah Besar Hartex Teratai Flamboyan Suplir Cemara Cempaka Sadewa Rimba Arjuna Bali Lombok Bagan Siapi Api Unyai Nuban Halmahera Al Muttaqin Al Muttaqin Rambutan Utama Praja Mayda Praja Mulyojati Mukti Praja Bakti Praja Pesantren Pratama Praja Mukadimah Mukadimah Sumpah Pemuda Enggano Enggano An Nur Kedaulatan Kedaulatan Preambule Datadata Perhubungan Kota Tahun,9,,8,9,,9,78,,8,,9,9,8,,,,78,,9,9,,,,9,7,9,88,9,8,,,9,9,9,

10 Datadata Lalu Lintas Laskar Laskar Merdeka Tentara Pelajar Krisna Preambule Patriot Patriot Perjuangan Perjuangan Merdeka Perintis Perintis Enggano Alhatiar Gandaria Al Hikmah Raflesia Melati Mawar Kantil Manggis Anggrek Kamboja Nusa Indah Kenanga Kenanga Suplir Joyo Diharjo Sriwijaya Sriwijaya Sriwijaya Sriwijaya Subing Unyi Datadata Perhubungan Kota Tahun,9,9,7,7,,9,,,,,,,,8,,9,,,,,,,7,,7,,,,,,,,,,

11 Datadata Lalu Lintas Unyai Anak Tuha Nyerupa Beliuk Melinting Madiun Samping SPBU Damai Damai Damai Damai Damai Sedap Malam Insp. Irigasi Tangkil Halmahera Sedap Malam Nangka Karangrejo Wonosari Bima Cendrawasih Bison Kelinci Marmut Jerapah Bison Merpati Naga Jati Perumnas Karangrejo Sawo Kucing Anggrek Anggrek Anggrek Datadata Perhubungan Kota Tahun,,,,,,,,,,,,,,7,,,,,8,8,8,,,,8,,,,,,78,,,9,

12 Datadata Lalu Lintas Kucing Merpati Bison Bison Merpati Badak Beruang Puntadewa Kacer Duren Salak Jeruk Anggur Sawo Sawo Sawo Anggrek 7 Bison Beruang Badak Merdeka Nakula Makam Antasena Arjuna Teladan Salam Sadewa Semar Krisna Mawar Melati Anggrek Flamboyan Anggrek 8 Datadata Perhubungan Kota Tahun,8,,,,,,7,8,8,,,,,9,,9,,9,7,,,,,,,,,,,,,,,,9 7

13 Datadata Lalu Lintas Anggrek Anggrek Anggrek Jeruk Bison Sriti Sriti Murai Sriti Branjangan Bison Rambutan Pepaya Bison Manggis Jambu Semangka Bison Duku Bison Bison 8 Kancil Beruang Merpati Naga Sriti Sriti Sengon Mahoni Randu Akasia Waru Walet Cucak Rowo Walet Datadata Perhubungan Kota Tahun,,,,9,,,,8,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 8

14 Datadata Lalu Lintas Merpati Murai Beo Walet Meranti Merbau Perkutut Puyuh Kucing Kasuari Lembu Anoa Gajah Markisa Jambu Bol Maulana Lukman Teuku Umar Hanafiah R. Imba Kusuma Sutrisno KH. Ahmad Dahlan Satrio Sukarso Way Umpu KH. A. Yasin Kapt. Harun AM. Bangsawan Kunang Melinting Way Tulang Bawang Wijaya Kusuma Sakura Anggerk Cendana Kamboja Datadata Perhubungan Kota Tahun,,,,,,,,,9,,,,,,,,9,77,9,,,,,,,,,8,,8,8,,,, 9

15 Datadata Lalu Lintas Melati Mawar Dahlia Bungur Nusa Indah Bangka Cempedak Sawo Langsap Jambu Duku Mangga Apel Kedondong Laba Lobi Sukun Rambutan Ceremai Pepaya Singa Musang Trenggiling Srigala Domba Banteng Zebra Beruang Kijang Kakak Tua Bangau Cucak Rowo Rangkok Beruga Kutilang Betet Datadata Perhubungan Kota Tahun,,8,7,7,9,98,7,,,7,9,,,,,9,88,9,9,9,,88,,8,7,9,,,7,,7,,,,

16 Datadata Lalu Lintas Elang Insp. Irigasi Reformasi Tupai Jaya Singa Subur Cengkeh Poksai Kalimantan Belitung Natuna Bambu Kuning Belitung Batam Bintang Ahmad Dahlan Insp. Irigasi Banteng Kelelawar Jerapah Rusa Tapir Banteng Singa Tapir Tapir Singa Srigala Dr. Sutomo Jeruk Pepaya Strawbery Salak Ceremai Nangka Kedondong Duku Langsep Duku Ceremai Manggis Anggur Datadata Perhubungan Kota Tahun,9,,78,,8,9,,7,9,9,9,9,7,9,7,9,9,7,,9,9,9,,9,,8,,,,,,,,,

17 Datadata Lalu Lintas Kedondong Pattimura Alpukat Bengkoang Inspeksi (Yososdadi) Sutrisno Seri Gotong Royong KODIM Poksai Poksai Pisang Wader Lumba Lumba Gabus Semangka Alpukat Way Rarem Way Laga Selagai Way Seputih Way Pengubuan Way Gayau Mahakam Kerinci Tengger Tangkuban Perahu Koi Dempo Gurame Teri Tenggiri Penyu Belut Mutiara Datadata Perhubungan Kota Tahun,,,9,,7,9,,,,9,9,8,,8,,,,,,98,7,,,,77,,9,,,,,9,9,,

18 Datadata Lalu Lintas Wortel Buncis Pare Labu Lombok Embacang Labu Siem Bayam Pakis Selada Kenang Rampai Cengkeh Madukaro Cemara Jeruk Tomat Mulia Perumnas Jurai Siwo Brokoli Satelit Manunggal Satelit Satelit Merica Utama Palapa Palapa Palapa Mulia Kantil Kamboja Manggis Apel Lobak Ketimun Datadata Perhubungan Kota Tahun,7,,9,,,7,7,7,8,,,,,,8,,,,9,9,9,7,9,9,7,9,,,,,,,,,

19 Datadata Lalu Lintas Gatot Subroto Sepat Sepat Waluh Tangkil Manunggal Mulia Nurul Iman Pal Way Bunut Kakak Tua SMP 7 Kepodang Kutilang Jalak Melati Sukoco Sekar Sari Rawa Sari Kartini Kartini Nuri Angsa Bandeng Margorejo Margorejo Antasari Setro Margorejo Margorejo Margodadi 7 Margodadi Wanabakti Wanabakti Kenanga Cemara Jati Bumi Sari Datadata Perhubungan Kota Tahun Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan,98,9,9,9,9,,9,9,,9,,,,,,,,,,8,,,,9,9,,9,9,9,9,,,,,

20 Datadata Lalu Lintas Gg. Gg. Gg. Gg. Gg. Arimbi Banuwati Banuwati Margodadi Inspeksi Ken Dedes Ken Dedes Ulamsari Argosari Sendang Sari Tirtosari Nunggal Sari Bogasari Arum Sari Sumbersari Lele Margodadi Margodadi Budi Utomo Tunggul Ametung Tongkol Nusantara Nusantara Nusantara Margorejo Margorejo Gembira Arjuna Anak Tuha anwar Sastro Krisna Krisna Krisna Krisna Bima Merica Merica Datadata Perhubungan Kota Tahun Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan,,,,9,8,,,,9,,,8,,,9,,,,,,,,,8,9,78,9,9,,,,,,,

21 Datadata Lalu Lintas Gg. Gg. Merica Tumbar SLTPN Badak Kucing Kucing Kelinci Delima Ahmad Dahlan Kyai Arsyad Jeruk Perumnas Korpri Kemiri Mawar Jambu Melon Kakao Jati Meranti Makam Tejosari Nangka Suttan Syahrir Perumnas Bima Nakula Ikan Mas Gurame Melati Patin Bima Bima Manunggal Manunggal Manunggal Manunggal Way Bunut Lambang Datadata Perhubungan Kota Tahun,,,,,,,7,,,,,,,,,,,7,9,,,,,,,,,,,,8,,,9,9

22 Datadata Lalu Lintas Gg. Gg. 79 Merdeka Setro Setro Pekan Sari Margorejo 9 Margorejo Kenanga Puntodewo Abimanyu Wisageni Sadewo Pusara Ontoseno Ontorejo Kelapa Mujair Pendidikan Goa Wara Elang Hitam Mandiri Pramuka Trisula Apel Apel Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan,,,,,,,,9,,8,,,,,,,,,,,,, Kutilang Selatan, Kota,7 JUMLAH Sumber: Dinas PU dan Perumahan Kota Kota memiliki karakteristik jalan yang berbentuk grid, yaitu jalan dengan banyak akses sehingga membentuk pola kotakkotak, hal ini berdampak terhadap peningkatan konflik arus lalu lintas yang terjadi di setiap persimpangan. Kondisi lalu lintas seperti ini jika tidak diimbangi dengan manajemen lalu lintas yang tepat, maka akan menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas di pusat kota, terutama pada waktu sibuk/peak (pagi dan sore hari). Penggunaan kendaraan pribadi mengalami peningkatan Datadata Perhubungan Kota Tahun 7

23 Datadata Lalu Lintas dibandingkan kendaraan angkutan umum, komposisi kendaraan pribadi dengan jumlah tertinggi didominasi oleh sepeda motor. Menurunnya minat terhadap angkutan umum disebabkan oleh semakin meningkatnya permintaan terhadap kendaraan pribadi, hal ini dikarenakan semakin mudahnya proses kepemilikan kendaraan pribadi, terutama untuk sepeda motor. Tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor ratarata di Kota mencapai sekitar 9% per tahunnya. Datadata mengenai lalu lintas di Kota dapat dilihat pada tabeltabel berikut. Gambar 9. Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Tahun 7.. Jumlah Kendaraan Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun Tahun Sepeda Motor Mobil Penumpang Mobil Barang Mobil Bus Datadata Perhubungan Kota Tahun 8

24 Datadata Lalu Lintas Tabel. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Tahun 7 Tahun No. Jenis Kendaraan Bermotor Jumlah SEPEDA MOTOR SEDAN JEEP 8 7. St. WAGON BUS 9 8 MICRO BUS 7 TRUCK PICK UP TANGKI 7 AMBULANCE PEMADAM API KENDARAAN DINAS a. R 7. b. R JUMLAH Sumber : Samsat Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun 9

25 Datadata Lalu Lintas Tabel. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Menurut Jenisnya Tahun 7 Tahun No. Jenis kendaraan MOBIL AMBULANCE MOBIL JENAZAH MOBIL PEMADAM KEBAKARAN SEPEDA MOTOR & SKUTER S.D CC SEPEDA MOTOR & SKUTER > CC PICK UP, MOBIL BARANG S.D CC SEDAN, ST, WAGON JEEP, D. CC MINIBUS &COMBI S.D CC MINIBUS, JEEP> CC MIKROLET BUS BUKAN ANGKUTAN UMUM 7 BUS ANGKUTAN UMUM TRUCK DUMP TRUK TANGKI TRUK GANDENGAN PICK UP, MOBIL BARANG> CC TRUK KONTAINER & SEJENISNYA JUMLAH Sumber : Polres Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun

26 Datadata Lalu Lintas Tabel 7. Perkembangan Jumlah Kecelakaan Lalu lintas, Jumlah Korban, dan Kerugian Material di Kota Tahun 7 No. Tahun Jumlah Kecelakaan 7 Korban manusia Luka Luka Meninggal Berat Ringan Kerugian Material JUMLAH Sumber : Polres Kota Gambar. Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Tahun 7 Tahun 7 Tahun Tahun 9 Tahun 8 Tahun Luka Ringan Datadata Perhubungan Kota Tahun Luka Berat 8 Meninggal

27 Datadata Lalu Lintas Tabel 8. Daerah Lokasi Rawan Kecelakaan dan Kemacetan Lalu Lintas di Kota Tahun No. Lokasi Rawan Kemacetan Keterangan JL. JEND SUDIRMAN METRO BARAT Rawan Laka Lantas JL. AH. NASUTION METRO TIMUR Rawan Laka Lantas JL. PATIMURA METRO UTARA Rawan Laka Lantas JL. YOS SUDARSO METRO PUSAT Rawan Laka Lantas JL. IMAM BONJOL Rawan Laka Lantas JL. ALAMSYAH RPN Rawan Laka Lantas 7 JL. SOEKARNO HATTA Rawan Laka Lantas 8 JL. KI HAJAR DEWANTARA Rawan Laka Lantas 9 JL. A. YANI Rawan Laka Lantas JL. BUDI UTOMO Rawan Laka Lantas JL. CUT NYAK DIEN KEL. IMOPURO KEC. METRO PUSAT Rawan Kemacetan JL. IMAM BONJOL Rawan Kemacetan Sumber : Polres Kota & Bidang LL Dishubkominfo Datadata Perhubungan Kota Tahun

28 Datadata Lalu Lintas Tabel 9. Perkembangan Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Tahun 7Tahun No. Tahun Ditindak Divonis Sumber : Polres Kota Tabel. Banyaknya SIM yang Dikeluarkan di Kota Tahun 7 Jenis SIM No. Tahun Jumlah A A umum BI BI umum BII BII umum C Sumber : Polres Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun

29 Datadata Lalu Lintas Tabel. Jumlah Dana Santunan Kecelakaan yang Diberikan di Kota Tahun 7 Jenis Santunan (Rupiah) No Tahun Meninggal Dunia Cacat Tetap Biaya Perawatan Biaya Penguburan Sumber : PT. Jasa Raharja Kota Gambar. Perkembangan Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Kota Tahun 7 Jumlah Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun Tahun Jumlah Kecelakaan Meninggal 9 8 Luka Berat 7 Luka Ringan 7 9 Datadata Perhubungan Kota Tahun

30 Datadata Lalu Lintas Tabel. Jumlah Korban Kecelakaan yang Mengajukan Klaim Asuransi dan Mendapat Santunan Asuransi di Kota Tahun 7, Menurut UU. Nomor tahun 9 yang Mengajukan Asuransi yang Mendapat Santunan No. Uraian Tahun 9 Tahun Tahun Tahun 9 Tahun Tahun MENINGGAL DUNIA LUKALUKA CACAT TETAP BANTUAN BIAYA PENGUBURAN JUMLAH Sumber : PT. Jasa Raharja Kota Tabel. Data Jumlah Ramburambu Lalu Lintas di Kota Berdasarkan Hasil Survei Rambu Tahun Keterangan No. Jenis Rambu Jumlah Baik Kurang Baik Rusak Peringatan 7 Larangan Perintah 7 Petunjuk JUMLAH Sumber : Data Diolah dari Hasil Tim Survei Lalu Lintas Datadata Perhubungan Kota Tahun

31 Datadata Lalu Lintas Tabel. Lokasi Traffic Light di Kota Tahun No. Lokasi/Ruas Jalan Tipe dan Nama Simpang Tahun Jenis Kondisi Jl. Jenderal Sudirman Sp. Ganjar Solar Light Baik 987 Non Solar Light Kurang Baik & Jl. Sukarno Hatta Agung Jl. Jenderal Sudirman Sp. Taman & Jl. Brigjen Katamso Makam Pahlawan Jl. Jenderal Sudirman, Sp. Rasyid 99 Non Solar Light Baik Sp. Bappeda 8 Solar Light Baik Sp. Walikota 98 Non Solar Light Baik Sp. SMP 98 Non Solar Light Baik Sp. Polsek Solar Light Baik Sp. Terminal Non Solar Light Baik Non Solar Light Rusak Jl. Yos Sudarso & Jl. Maulana Jl. Jenderal Sudirman, Jl. A.H. Nasution & Jl. Alamsyah RPN Jl. Alamsyah RPN & Jl. Z.A. Pagar Alam Jl. Alamsyah RPN 7 Jl. Imam Bonjol, Jl. Veteran, Jl. Pattimura, & Jl. Dr. Sutomo 8 Jl. Sukarno Hatta & Jl. Yos Sudarso 9 Jl. Ahmad Yani & Jl. Mulyojati Sp. Kampus Ki Hajar Dewantara Sumber : Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun

32 Datadata Lalu Lintas Tabel. Lokasi Warning Light di Kota Tahun No. Ruas Jalan Lokasi Kondisi Sekitar Masjid Nurul Huda (solar Baik Jl. Jendral Sudirman Cell) Jl. Sukarno Hatta Daerah Sp. SD Tingkat C Rusak Jl. Ahmad Yani Daerah Sp. Kuburan Cina Rusak Jl. Ahmad Yani Daerah Sp. RSUD A. YAni Rusak Jl. Diponegoro & Jl. Dr. Sutomo Daerah Sp. Diponegoro Rusak Jl. Diponegoro Daerah Sp. SD Muhammadiyah 7 Jl. Pattimura Daerah Sp. Bundaran 9 Rusak 8 Jl. Alamsyah RPN Daerah Sp. Bengkel Wayan Rusak Baik Sumber : Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Kota Tabel. Lokasi dan Kondisi Fasilitas LLAJ di Kota Tahun Kondisi Rusak Hilang Keterangan 7 Buah Delineator Buah Delineator No. Lokasi/Ruas Jalan (km) Jumlah Jl. Jend. Sudirman (,7) Jl. A.H. Nasution (,) Baik Pohon Jl. Raya Stadion Jl. Jendral Sudirman m m Guard Rail Buah Paku Marka Sumber : Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Kota Datadata Perhubungan Kota Tahun 7

33 Datadata Lalu Lintas Tabel 7. Data Jumlah Kendaraan Arah Masuk dan Arah Keluar Kota Waktu Normal Berdasarkan Hasil Survei TC Jam di Lokasi Kordon Luar Tahun No. Lokasi Survei Masuk Keluar Jumlah Total Perbatasan Jl. Jenderal Sudirman Perbatasan Jl. A.H. Nasution Perbatasan Jl. Ahmad Yani Perbatasan Jl. Pattimura JUMLAH TOTAL Sumber : Data Diolah dari Hasil Tim Survei Lalu Lintas Dari grafik di bawah (gambar ), volume kendaraan arah masuk ke Kota (dari arah Tanjung Karang) mengalami peningkatan yang signifikan pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul.7. WIB, dimana pergerakan pada waktu ini banyak dilakukan oleh siswasiswa sekolah dan diikuti oleh aktifitas jam kerja kantor yang dimulai pada pukul 7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari mulai terjadi antara pukul.. WIB bertepatan dengan waktu istirahat jam kerja kantor. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mulai terjadi antara pukul.. WIB dan pukul 7.7. WIB yang merupakan jam pulang kerja kantor disertai aktifitas lain yang dilakukan oleh masyarakat pada sore hari di wilayah Kota. Volume kendaraan arah keluar ke Kota (dari arah Kota ) mengalami peningkatan yang fluktuatif pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul.7. WIB, dimana pergerakan pada waktu ini juga dilakukan oleh siswasiswa sekolah dan diikuti oleh aktifitas jam kerja kantor yang dimulai pada pukul 7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari mulai terjadi antara pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mengalami fluktuasi antara pukul.7. WIB yang merupakan jam pulang kerja kantor dengan arah pergerakan keluar Kota menuju Bandar Lampung. Datadata Perhubungan Kota Tahun 8

34 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman Waktu Normal JUMLAH KENDARAAN MASUK Datadata Perhubungan Kota Tahun JUMLAH KENDARAAN KELUAR 9

35 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan A.H. Nasution Waktu Normal 7 JUMLAH KENDARAAN MASUK Datadata Perhubungan Kota Tahun JUMLAH KENDARAAN KELUAR 7

36 Datadata Lalu Lintas Dari grafik di atas (gambar ), volume kendaraan arah masuk ke Kota (dari arah Pekalongan Lampung ) mengalami peningkatan yang signifikan pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul.7. WIB, dimana pergerakan pada waktu ini di Jl. A.H. Nasution banyak didominasi oleh siswasiswa sekolah dan diikuti oleh aktifitas jam kerja kantor yang akan dimulai pada pukul 7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari tertinggi terjadi pada pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mulai mengalami peningkatan antara pukul.. WIB dan mulai menurun pada pukul 7.8. WIB, hal ini terjadi karena adanya aktifitas pulang kerja kantor dan aktifitas lain yang dilakukan oleh masyarakat pada sore hari. Volume kendaraan arah keluar ke Kota (dari arah Kota ) mulai mengalami peningkatan pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul.7. WIB dan terus menurun mulai pukul 7.8. WIB, pergerakan arah keluar Kota (menuju Pekalongan Lampung ) juga didominasi oleh siswasiswa sekolah dan aktifitas mulai jam kerja kantor pada pukul 7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari mulai terjadi antara pukul.. WIB bertepatan dengan waktu istirahat jam kerja kantor dan jam sekolah siswa/pelajar. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari tertinggi terjadi pada pukul.. WIB yang merupakan jam pulang kerja kantor. Dari grafik di bawah (gambar ), volume kendaraan arah masuk ke Kota (dari arah Batanghari Lampung ) mengalami peningkatan yang signifikan pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul.7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari mengalami peningkatan mulai pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mulai mengalami peningkatan antara pukul.7. WIB. Volume kendaraan arah keluar (menuju Batanghari Lampung ) tertinggi terjadi pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul.7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari mulai terjadi antara pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mulai mengalami peningkatan.7. WIB dan selanjutnya terus menurun hingga pukul 8. WIB. Datadata Perhubungan Kota Tahun 7

37 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan Ahmad Yani Waktu Normal JUMLAH KENDARAAN MASUK Datadata Perhubungan Kota Tahun JUMLAH KENDARAAN KELUAR 7

38 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan Pattimura Waktu Normal JUMLAH KENDARAAN MASUK Datadata Perhubungan Kota Tahun JUMLAH KENDARAAN KELUAR 7

39 Datadata Lalu Lintas Dari grafik di atas (gambar ), volume kendaraan arah masuk ke Kota (dari arah Punggur Lampung Tengah) di Jalan Pattimura mengalami peningkatan yang signifikan pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul.7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari mengalami fluktuasi antara pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mengalami peningkatan yang fluktuatif antara pukul.7. WIB. Volume kendaraan arah keluar (menuju Punggur Lampung Tengah) tertinggi terjadi pada waktu peak/sibuk pagi hari pukul 7.7. WIB. Waktu peak/sibuk siang hari mulai terjadi antara pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mulai mengalami peningkatan yang fluktuatif antara pukul.7. WIB dan selanjutnya terus menurun hingga pukul 8. WIB. Komposisi Kendaraan di Lokasi Survei Traffic Counting (TC) pada kordon luar selama jam digambarkan sebagai berikut. Gambar. Jumlah Komposisi Kendaraan Waktu Normal Berdasarkan Hasil Survei TC Jam di Jl. Jendral Sudirman Kota BUS BESAR % PICK UP % BUS SEDANG % TRUK SEDANG % TRUK BESAR % SEPEDA % BECAK % GEROBAK % MPU % MOBIL PRIBADI % Datadata Perhubungan Kota Tahun SPD MOTOR % 7

40 Datadata Lalu Lintas Gambar 7. Jumlah Komposisi Kendaraan Waktu Normal Berdasarkan Hasil Survei TC Jam di Jl. A.H. Nasution Kota BUS BESAR % PICK UP % TRUK SEDANG % TRUK BESAR % SEPEDA % BUS SEDANG % BECAK % GEROBAK % MPU % MOBIL PRIBADI 7% SPD MOTOR 7% Gambar 8. Jumlah Komposisi Kendaraan Waktu Normal Berdasarkan Hasil Survei TC Jam di Jl. Ahmad Yani Kota BUS BESAR % PICK UP % TRUK SEDANG % TRUK BESAR % SEPEDA % BUS SEDANG % MPU % BECAK % GEROBAK % MOBIL PRIBADI % SPD MOTOR 77% Datadata Perhubungan Kota Tahun 7

41 Datadata Lalu Lintas Gambar 9. Jumlah Komposisi Kendaraan Waktu Normal Berdasarkan Hasil Survei TC Jam di Jl. Pattimura Kota BUS BESAR % PICK UP % TRUK SEDANG % TRUK BESAR % SEPEDA % BUS SEDANG % BECAK % GEROBAK % MPU % MOBIL PRIBADI % SPD MOTOR 7% Tabel 8. Data Jumlah Kendaraan Arah Masuk dan Arah Keluar Kota Waktu Libur Berdasarkan Hasil Survei TC Jam di Lokasi Kordon Luar Tahun No. Lokasi Survei Masuk Keluar Jumlah Total Perbatasan Jl. Jenderal Sudirman Perbatasan Jl. A.H. Nasution Perbatasan Jl. Ahmad Yani Perbatasan Jl. Pattimura JUMLAH TOTAL Sumber : Data Diolah dari Hasil Tim Survei Lalu Lintas Datadata Perhubungan Kota Tahun 7

42 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman Waktu Libur JUMLAH KENDARAAN MASUK JUMLAH KENDARAAN KELUAR Dari grafik di atas (gambar ), volume kendaraan arah masuk dan keluar di waktu libur pada ruas jalan Jenderal Sudirman mengalami pergerakan yang fluktuatif pada waktu peak/sibuk pagi hari mulai pukul 8.. WIB, dimana pergerakan pada waktu ini banyak dilakukan oleh masyarakat untuk berwisata, berbelanja atau berjalanjalan di waktu libur. Waktu peak/sibuk siang hari mulai terjadi peningkatan antara pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mengalami pergerakan yang fluktuatif antara pukul.7. WIB, waktu ini dimanfaatkan masyarakat untuk bersantai dan berjalanjalan sore hari di wilayah Kota. Datadata Perhubungan Kota Tahun 77

43 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan A.H. Nasution Waktu Libur JUMLAH KENDARAAN MASUK JUMLAH KENDARAAN KELUAR Dari grafik di atas (gambar ), volume kendaraan arah masuk dan keluar di waktu libur pada ruas jalan A.H. Nasution mengalami pergerakan yang fluktuatif pada waktu peak/sibuk pagi hari mulai pukul 8.. WIB, dimana pergerakan pada waktu ini banyak dilakukan oleh masyarakat untuk berwisata, berbelanja atau berjalanjalan di waktu libur. Waktu peak/sibuk siang hari mengalami fluktuasi antara pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari mengalami pergerakan yang fluktuatif antara pukul.7. WIB, waktu ini dimanfaatkan masyarakat untuk bersantai dan berjalanjalan sore hari di wilayah Kota. Datadata Perhubungan Kota Tahun 78

44 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan Ahmad Yani Waktu Libur JUMLAH KENDARAAN MASUK JUMLAH KENDARAAN KELUAR Dari grafik di atas (gambar ), volume kendaraan arah masuk dan keluar di waktu libur pada ruas jalan Ahmad Yani mengalami pergerakan yang fluktuatif pada waktu peak/sibuk pagi hari mulai pukul 8.9. WIB, dimana pergerakan pada waktu ini banyak dilakukan oleh masyarakat untuk berwisata, berbelanja atau berjalanjalan di waktu libur. Waktu peak/sibuk siang hari mengalami pergerakan tertinggi pada pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari tertinggi terjadi antara pukul.7. WIB, waktu ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk bersantai dan berjalanjalan sore hari di wilayah Kota. Datadata Perhubungan Kota Tahun 79

45 Datadata Lalu Lintas Gambar. Jumlah Kendaraan di Jalan Pattimura Waktu Libur JUMLAH KENDARAAN MASUK JUMLAH KENDARAAN KELUAR Dari grafik di atas (gambar ), volume kendaraan arah masuk dan keluar di waktu libur pada ruas jalan Pattimura Ahmad Yani mengalami pergerakan yang fluktuatif pada waktu peak/sibuk pagi hari mulai pukul 7.8. WIB, dimana pergerakan pada waktu ini banyak dilakukan oleh masyarakat untuk berwisata, berbelanja atau berjalanjalan di waktu libur. Waktu peak/sibuk siang hari mengalami peningkatan pada pukul.. WIB. Untuk waktu peak/sibuk di sore hari tertinggi terjadi antara pukul.7. WIB,waktu ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk bersantai dan berjalanjalan sore hari di wilayah Kota. Datadata Perhubungan Kota Tahun 8

I. PENDAHULUAN. kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada

I. PENDAHULUAN. kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada dibawah kekuasaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN Oleh: Agus Surandono Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro e-mail : agussurandono@yahoo.co.id ABSTRAK Suatu perencanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa (orang) yang aman, nyaman, dan berdaya guna.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu kemacetan lalu lintas. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa kemacetan lalu

Lebih terperinci

CV. ARYO BLITAR Rp Gg. Mawar II No. 26 RT/RW 002/005 Kebon Jeruk Tanjung Karang Timur, B. Lampung

CV. ARYO BLITAR Rp Gg. Mawar II No. 26 RT/RW 002/005 Kebon Jeruk Tanjung Karang Timur, B. Lampung Lampiran I Pengumuman Pengadaan Jasa Konstruksi Pokja Konstruksi VI ULP Kabupaten Lampung Tengah Nomor 09.194 215, 236 240, 242, 251-252.D.13/ULP/K-VI/IV/2013 Tanggal 19 April 2013 1 Nomor Paket 194.D.13

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT PENTING SELAMA PELAKSANAAN FESTIVAL KRAKATAU XVIII TAHUN 2008 AKOMODASI

DAFTAR ALAMAT PENTING SELAMA PELAKSANAAN FESTIVAL KRAKATAU XVIII TAHUN 2008 AKOMODASI Lampiran 2 DAFTAR ALAMAT PENTING SELAMA PELAKSANAAN FESTIVAL KRAKATAU XVIII TAHUN 2008 AKOMODASI HOTEL SHERATON LAMPUNG **** Jl. Wortel Monginsidi No. 157 Bandar Lampung Telp. (0721) 486666, Fax. (0721)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa kesimpulan mengenai topik penelitian yang diambil. Dalam penelitian ini diperlukan 2 macam

Lebih terperinci

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PERKOTAAN DALAM WILAYAH KOTA DUMAI

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PERKOTAAN DALAM WILAYAH KOTA DUMAI WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PERKOTAAN DALAM WILAYAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara bagi seorang peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan kemudian selanjutnya data dapat digunakan dan dianalisa sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Studi Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung memiliki jaringan jalan sepanjang 1.159.573 km yang terdiri dari 299.487 km jalan

Lebih terperinci

PANJANG DAN KONDISI TROTOAR DI KOTA DENPASAR JALAN NASIONAL TAHUN 2011

PANJANG DAN KONDISI TROTOAR DI KOTA DENPASAR JALAN NASIONAL TAHUN 2011 PANJANG DAN KONDISI TROTOAR DI KOTA DENPASAR JALAN NASIONAL TAHUN 2011 C I JALAN NASIONAL Kecamatan Denpasar Utara 1 Jalan Dr. Sutomo 0,930 0,930 0,930 1,30 1,30-0,330 0,600-0,330 0,600 2 Jalan Cokroaminoto

Lebih terperinci

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016 JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016 DASAR HUKUM PENGATURAN WAKTU OPERASIONAL ANGKUTAN BARANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur kerja Proses analisis evaluasi dan upaya peningkatan kinerja lalu lintas di perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan atau metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berlalu lintas adalah kegiatan harian yang tidak bisa dihindari. Pergi dari satu tempat ke tempat lain adalah menu wajib manusia normal dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH DINAS PENGAIRAN. Jl. A. Yani No. 70 Bandarjaya Telp. (0725) Lampung Tengah

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH DINAS PENGAIRAN. Jl. A. Yani No. 70 Bandarjaya Telp. (0725) Lampung Tengah Nomor : 07.PB-2/PP-U/D.15/2013 pengadaan sebagai berikut : Paket No. : PB-2 Pekerjaan : Belanja Cetak Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Nilai HPS : 20.721.500,00 Nama Perusahaan : CV. SATOE PRODUCTIONS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam RTRW Kota Bandar Lampung tahun 2011-2030 Jalan Raden Intan sepenuhnya berfungsi sebagai jalan arteri sekunder, jalan ini cenderung macet terutama pagi dan sore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaki. Sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk dan jumlah kendaraan yang. jalan tersebut akan merasa aman dan nyaman.

BAB I PENDAHULUAN. kaki. Sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk dan jumlah kendaraan yang. jalan tersebut akan merasa aman dan nyaman. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini transportasi merupakan hal yang sangat melekat pada manusia. Jalan menjadi sarana utama bagi seseorang untuk bepergian, jarak sedekat apa pun seseorang lebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu kota dikaitkan dan dipengaruhi oleh jumlah penduduknya. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas

Lebih terperinci

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat saat ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang terkait dengan transportasi guna mendukung produktivitas di berbagai bidang yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di ruas jalan yang akan dilalui angkutan barang (peti kemas) dari Stasiun Jebres Surakarta menuju Pabrik SRITEX Sukoharjo

Lebih terperinci

DATA-DATA TEKNIK SARANA DAN PRASARANA

DATA-DATA TEKNIK SARANA DAN PRASARANA DATADATA TEKNIK SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dishubkominfo Kota Metro masih sangat terbatas, terutama untuk pelayanan angkutan umum di Terminal dan Pengujian Kendaraan Bermotor.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI SURVEI. Sebelum pelaksanaan survai dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan survai

BAB III METODOLOGI SURVEI. Sebelum pelaksanaan survai dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan survai BAB III METODOLOGI SURVEI.. Survei Pendahuluan Sebelum pelaksanaan survai dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan survai yang meliputi : a. survai lokasi, bertujuan untuk memilih pos pengamatan yang cocok

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN WILAYAH. dan sekaligus diresmikan sebagai Pusat Pemerintahan Onder Districk (setingkat

IV. GAMBARAN WILAYAH. dan sekaligus diresmikan sebagai Pusat Pemerintahan Onder Districk (setingkat 44 IV. GAMBARAN WILAYAH A. Sejarah Singkat Kota Pada jaman pemerintahan Belanda Kota masih berupa hutan belantara yang merupakan bagian dari wilayah Marga Nuban yang kemudian dibuka oleh para kolonisasi

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA No. PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN ( Rp.)

PERKIRAAN BIAYA No. PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN ( Rp.) LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG : PENETAPAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 ALAMAT : Jalan Pulau Sebesi No. 68 Sukarame - PERKIRAAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI III-1 BAB III METODOLOGI 3.1 Persiapan Pendahuluan Tahap ini merupakan kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut : 1) Menentukan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN GANTI RUGI ATAS TANAMAN PADA TANAH YANG TERKENA PEMBEBASAN UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB IV PENGUMPULAN DATA. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 Gambaran Umum Wilayah Studi Kota Bandar lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu Kota Bandar Lampung merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik,

Lebih terperinci

4. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

4. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 25 TAHUN 2014 TENTANG PENGATURAN PENGGUNAAN JARINGAN JALAN DAN GERAKAN ARUS LALU LINTAS DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TARIF ANGKUTAN LINTAS PENYEBERANGAN PELABUHAN NUSA PENIDA DAN PADANGBAI UNTUK PENUMPANG KELAS EKONOMI, KENDARAAN DAN ALAT-ALAT BERAT/BESAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1,1. Latar Belakang Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam menentukan keberhasilan perkembangan daerah. Kebutuhan akan transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf hidup masyarakat akan

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Studi Daerah rawan kecelakaan adalah daerah yang mempunyai angka kecelakaan tinggi, resiko kecelakaan tinggi dan potensi kecelakaan tinggi pada suatu ruas jalan. Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah transportasi secara umum dan lalu lintas pada khususnya adalah merupakan fenomena yang terlihat sehari-hari dalam kehidupan manusia. Semakin tinggi tingkat mobilitas

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN

UNIT LAYANAN PENGADAAN Nomor : 08. 215 LU /ULP/KLU-III/VII/2012 Nilai Rehabilitasi Tanggul Way Tatayan, Talud dan Bronjong Kampung Negara Bumi Udik Rp2.635.556.000,00 2012 : PT. ISTANA KARYA SEMPURNA : Jl. Rio Kunang No. 325

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR PADA KAWASAN TERTIB LALU LINTAS WILAYAH KOTA DAN PENGGUNAAN JALUR KHUSUS SEPEDA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Klasifikasi Kendaraan Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang

Lebih terperinci

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.603, 2017 KEMENHUB. Angkutan Penyeberangan Lintas Antarprovinsi. Tarif. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 30 TAHUN 2017 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum, inti dari dibuatnya metode penelitian adalah untuk menguraikan tata cara penelitian ini dilakukan. Tujuan dari adanya metodologi ini adalah untuk mempermudah

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 73 TAHUN 2004 TENTANG JALUR LALU LINTAS ANGKUTAN KOTA, MOBIL PENUMPANG UMUM, DAN BUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Malang telah dinobatkan sebagai kota pendidikan dan juga merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Kurang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah untuk mempermudah pelaksanaan dalam melakukan pekerjaan guna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah untuk mempermudah pelaksanaan dalam melakukan pekerjaan guna BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Secara umum, inti dari dibuatnya metode penelitian adalah untuk menguraikan tata cara penelitian ini dilakukan. Tujuan dari adanya metodologi ini adalah untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dijabarkan dalam sebuah bagan diagram alir seperti gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dijabarkan dalam sebuah bagan diagram alir seperti gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan studi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berfikir Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian dari dimulainya penelitian sampai selesainya penelitian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Latar Belakang Lahirnya Dinas Perhubungan Kominfo Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Latar Belakang Lahirnya Dinas Perhubungan Kominfo Kota BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Latar Belakang Lahirnya Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru (Dokumentasi, Profil Dinas Perhubungan Kominfo Pekanbaru, 2010: 1) 37 B. Visi, Misi Dinas Perhubungan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA 4.1 DASAR-DASAR PENGUMPULAN DATA Perancangan simpang yang individual atau tidak terkoordinasi dengan simpang lainnya pada prinsipnya hanya dipengaruhi oleh kendaraan

Lebih terperinci

PEMBENAHAN TRANSPORTASI KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI PENGENDALIAN VOLUME LALULINTAS DAN KAPASITAS JALAN

PEMBENAHAN TRANSPORTASI KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI PENGENDALIAN VOLUME LALULINTAS DAN KAPASITAS JALAN PEMBENAHAN TRANSPORTASI KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI PENGENDALIAN VOLUME LALULINTAS DAN KAPASITAS JALAN I.B. Ilham Malik, ST Dosen Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung (UBL) ABSTRAK Membenahi transportasi

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 20

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 20 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.33, 2016 KEMENHUB. Tarif. Angkutan Penyeberangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2016 TENTANG TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN

Lebih terperinci

Golongan 6 = truk 2 as Golongan 7 = truk 3 as Golongan 8 = kendaraan tak bermotor

Golongan 6 = truk 2 as Golongan 7 = truk 3 as Golongan 8 = kendaraan tak bermotor BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diabaikan bertambahnya kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan jalan raya, dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis penelitian deskriptif (Narbuko dan Achmadi, 2008) adalah jenis penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung, selain itu

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung, selain itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung, selain itu merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TERPADU ANGKUTAN PENYEBERANGAN UNTUK PENUMPANG KELAS EKONOMI, KENDARAAN, ALAT - ALAT BERAT/ BESAR LINTAS KABUPATEN / KOTA Dl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang pada umumnya masih melalui berbagai tahapan. permasalahan, mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang pada umumnya masih melalui berbagai tahapan. permasalahan, mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, kepadatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara berkembang pada umumnya masih melalui berbagai tahapan permasalahan, mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, kepadatan penduduk, pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V PENUTUP 5. 1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada jam-jam puncak kondisi eksisting di

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.497, 2016 KEMHUB. Angkutan Penyebrangan. Tarif. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 37 TAHUN 2016 TENTANG TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 6 TAHUN 2013 TANGGAL 26 APRIL 2013

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 6 TAHUN 2013 TANGGAL 26 APRIL 2013 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 6 TAHUN 03 TANGGAL 6 APRIL 03 PENEMPATAN DAN PEMASANGAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN DALAM KOTA SUNGAI PENUH NO NAMA JALAN/ RUAS JALAN. Jl.Jend.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi di berbagai kota. Permasalahan transportasi yang sering terjadi di kota-kota besar adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa BAB I PENDAHULUAN I.1. Uraian Permasalahan transportasi berupa kemacetan, tundaan, serta polusi suara dan udara yang sering kita jumpai setiap hari di beberapa kota besar di Indonesia ada yang sudah berada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Lalu Lintas Jalan R.A Kartini Jalan R.A Kartini adalah jalan satu arah di wilayah Bandar Lampung yang berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Alur Kerja Gambar 3.1 Bagan Alir Tahapan Kegiatan III - 1 3.2 Pelaksanaan Survey Lalu Lintas 3.2.1 Definisi Survey Lalu Lintas Survey lalu lintas merupakan kegiatan pokok

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.367, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Mekanisme. Penetapan. Formulasi. Perhitungan Tarif. Angkutan Penyeberangan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TARIF TERPADU ANGKUTAN PENYEBERANGAN UNTUK PENUMPANG KELAS EKONOMI, KENDARAAN, ALAT - ALAT BERAT / BESAR LINTAS KABUPATEN /

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pantauan adalah penyediaan barang-barang publik (public goods) dan

I. PENDAHULUAN. pantauan adalah penyediaan barang-barang publik (public goods) dan 19 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fokus utama penyelenggaraan pemerintahan adalah berupaya untuk menyediakan berbagai kegiatan pemerintahan yang bertujuan mensejahterakan rakyat. Tugas utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai kota yang mulai berkembang dari sisi budaya, ekonomi, dan politik modern di Kota Surakarta, maka diperlukan sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Zona Selamat Sekolah (ZoSS) ZoSS adalah lokasi di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah.

Lebih terperinci

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA Rian Doto Gumilar 1), Slamet Widodo 2), Siti Mayuni 2) ABSTRAK Bukaan median dengan fasilitas u-turn tidak secara keseluruhan mengatasi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di daerah kota-kota besar di Indonesia contohnya kota Medan. Hal seperti ini sering terjadi pada

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas Kupang Teba, Bandar Lampung, Bripka Wantri. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Diponegoro, Bandar Lampung

Bhabinkamtibmas Kupang Teba, Bandar Lampung, Bripka Wantri. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Diponegoro, Bandar Lampung Bhabinkamtibmas Kedaton,Bandar Lampung,Bripka Wahono. R. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Bandar Lampung Bhabinkamtibmas Kupang Teba, Bandar Lampung, Bripka Wantri. Melaksanakan giat

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 SIMPANG

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 SIMPANG BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 SIMPANG Simpang merupakan bagian yang penting dari jalan karena pada persimpangan terdapat efisiensi, kenyamanan, dan keamanan lalu lintas. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM Secara umum, inti dari dibuatnya metode penelitian adalah untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian sebagaimana disebutkan pada Bab I. Metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung yang merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang dihadapi daerah perkotaan, baik kota besar maupun kota berkembang tidak terkecuali Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilaukuan dalam penelitian ini sehingga mempermudah dalam pengumpulan data dan

Lebih terperinci

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan Karangmenjangan Jalan Raya Nginden jika dilihat berdasarkan Dinas PU

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPADATAN LALU LINTAS DI KECAMATAN DENPASAR BARAT

ANALISIS TINGKAT KEPADATAN LALU LINTAS DI KECAMATAN DENPASAR BARAT ANALISIS TINGKAT KEPADATAN LALU LINTAS DI KECAMATAN DENPASAR BARAT Oleh Julia Vironika Ida Bagus Made Astawa, I Putu Ananda Citra *) Jurusan Pendidikan Geografi, Undiksha Singaraja e-mail : juju.niblly@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Salah satu bidang yang terus mengalami perkembangan yaitu Bidang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Salah satu bidang yang terus mengalami perkembangan yaitu Bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terus mengalami perkembangan dalam hal Pembangunan Nasional. Salah satu bidang yang terus mengalami perkembangan yaitu Bidang Transportasi. Salah satu indikasinya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA METRO UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) POKJA BAPPEDA ULP KOTA METRO Jalan Jend. Sudirman No. 153 Kota Metro 34114

PEMERINTAH KOTA METRO UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) POKJA BAPPEDA ULP KOTA METRO Jalan Jend. Sudirman No. 153 Kota Metro 34114 Jalan Jend. Sudirman No. 15 Kota Metro 4114 NOMOR : PENG-05.04-SS/POKJA-BAPPEDA/SS-PRCN/011 Sehubungan Pengadaan Jasa konsultansi Perencanaan Program Prasarana Pendidikan Tahun 01 Tahun Anggaran 011 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi barang dan penumpang yang telah berkembang sangat dinamis serta berperan di dalam menunjang

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Administratif Berdasarkan data BAPPEDA Kota Bogor (2009), secara geografis Kota Bogor terletak pada 106º 48 Bujur Timur dan 6º 36 Lintang Selatan. Wilayah penelitian

Lebih terperinci

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya kota dan tingginya populasi penduduk berdampak meningkatnya aktivitas perkotaan yang menimbulkan kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERANCANGAN JALAN LINGKAR DALAM TIMUR KOTA SURAKARTA BAB III METODOLOGI

PERANCANGAN JALAN LINGKAR DALAM TIMUR KOTA SURAKARTA BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Untuk membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir maka perlu dibuat suatu pedoman kerja yang matang, sehingga waktu untuk menyelesaikan laporan tugas akhir dapat

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA A. Sasaran Umum Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 2019) Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan pangan, 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kebutuhan pada pembahasan pada Bab berikutnya. Adapun data-data tersebut. yang diambil seperti yang tertuang dibawah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kebutuhan pada pembahasan pada Bab berikutnya. Adapun data-data tersebut. yang diambil seperti yang tertuang dibawah ini. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Umum Pengumpulan data pada tesis ini diambil dari instansi terkait serta dari laporan-laporan terdahulu yang semuanya itu akan berhubungan serta menunjang pelaporan tesis pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Inspeksi Keselamatan Jalan Tingginya angka lalu lintas, maka salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecelakaan adalah dengan melakukan Inspeksi Keselamatan Jalan.

Lebih terperinci

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK Erick Putra Pratama 1), Teddy Ariyadi 2), Siti Mayuni 2) Abstrak Sepeda Motor adalah jenis Kendaraan yang dikenal memiliki mobilitas

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-12-03-03-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL PENUMPANG SUZUKI CARRY Z-951-W TERTABRAK KERETA API PASUNDAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA W A L I K O T A S A M A R I N D A Menimbang

Lebih terperinci

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK Dian Idyanata 1) Abstrak Kemacetan merupakan suatu konflik pada ruas jalan yang menyebabkan antrian pada ruas jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM DAN LATAR BELAKANG Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lain. Sejalan dengan

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA (POKJA) PENGADAAN JASA KONSULTANSI DINAS PUPR PAKET B

KELOMPOK KERJA (POKJA) PENGADAAN JASA KONSULTANSI DINAS PUPR PAKET B KELOMPOK KERJA (POKJA) PENGADAAN JASA KONSULTANSI DINAS PUPR PAKET B Alamat : Jalan Hi. Zainal Abidin Pagar Alam KM. 11 Rajabasa - Bandar Lampung Telp. (0721) 702684 Kode Pose 35144 SURAT UNDANGAN PEMBUKTIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Metode Penelitian Yang di maksud dengan metode penelitian adalah bagaimana sebuah penelitian ini dilaksanakan. Sebuah desain penelitian meliputi semua proses atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semarang sebagai ibukota propinsi di Jawa Tengah mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, maka terjadi

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Kemacetan adalah situasi tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas

II.TINJAUAN PUSTAKA. Kemacetan adalah situasi tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas 5 II.TINJAUAN PUSTAKA A. Kemacetan Lalu Lintas Kemacetan adalah situasi tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan.kemacetan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu penelitian Untuk jalan perkotaan, volume lalu lintas pada jam puncak lebih tepat untuk digunakan dalam keperluan desain. Berdasarkan survey pendahuluan, pengamatan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lingkup Kawasan Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota Bandar Lampung. Pemilihan ini didasarkan atas kondisi ruas jalan yang

Lebih terperinci

DAMPAK LALULINTAS MENERUS PADA JARINGAN JALAN DI KOTA METRO

DAMPAK LALULINTAS MENERUS PADA JARINGAN JALAN DI KOTA METRO DAMPAK LALULINTAS MENERUS PADA JARINGAN JALAN DI KOTA METRO Sasana Putra Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung Jl. Sumantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Telp/Fax: (0721) 704947 sasana69@gmail.com

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5 Lampiran 2. Konversi Hortikultura 1. Konversi Jarak Tanam, Populasi dan Umur Panen Sayuran dan Buahbuahan Semusim (SBS). a. Sayuran Semusim Jarak Populasi Umur Mulai No Tan / ha Tanam / cm Panen (Hari)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan dianalisa dan diproses sehingga diperoleh kesimpulan dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan dianalisa dan diproses sehingga diperoleh kesimpulan dalam penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian merupakan sekumpulan kegiatan atau prosedur yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan dianalisa dan diproses

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Raya Padang Ratu No. 1 - Gunung Sugih Telp. (0725) 26949

UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Raya Padang Ratu No. 1 - Gunung Sugih Telp. (0725) 26949 Nomor : 09.51.B/ULP/BLU-V/VII/2012 Nama Pekerjaan : Pengadaan Buku SD Kec. Kalirejo dan Sendang Agung 521.600.000 Nama Perusahaan : CV. KARTINI Jl. Ikan Mujair No. 67A Telp. 0721-480601 Teluk Betung -

Lebih terperinci