Pangkat : Officer Melapor Kepada : Sub Divisi Investasi 3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pangkat : Officer Melapor Kepada : Sub Divisi Investasi 3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES)"

Transkripsi

1 OFFICE - TEASUY IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Seksi Investasi Tanggal : Direktorat/Divisi : Keuangan / Divisi Perbendaharaan Golongan : 1 s/d 5 Pangkat : Officer Melapor Kepada : Sub Divisi Investasi INGKASAN PEKEJAAN (JOB PUPOSE) Membantu mengelola seluruhan transaksi investasi LPS 3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PINCIPAL ACCOUNTABILITIES) Perencanaan dan Pengendalian a. Membantu merumuskan kebijakan dan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Perbendaharaan b. Memantau pelaksanaan dan penggunaan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Perbendaharaan c. Membuat konsep laporan atas realisasi encana Kerja dan penggunaan Anggaran Divisi Perbendaharaan secara periodik. Pengelolaan Investasi Membantu mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan operasional bagian investasi yang mencakup antara lain: a. Membantu penyusunan konsep rumusan rumusan kebijakan dan prosedur b. Membantu penyusunan konsep usulan perbaikan kebijakan dan prosedur c. Membantu penyusunan konsep rencana kerja dan anggaran pendapatan/biaya d. Membuat konsep usulan penempatan investasi berdasarkan kebijakan investasi yang berlaku e. Membuat konsep usulan pelepasan investasi berdasarkan kebijakan investasi yang berlaku. f. Membantu penyelesaiaian (setlement) atas usulan penempatan dan pelepasan investasi yang telah disetujui g. Membantu penyusunan konsep laporan-laporan pelaksanaan kegiatan Tertib Administrasi Melaksanakan tertib administrasi yang berhubungan dengan pengelolaan operasional bisnis secara lengkap, akurat, kini dan utuh (LAKU) Pengembangan dan Kinerja SDM Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM serta mengevaluasi kinerjanya secara periodik Lain-Lain Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh atasan T & N 4. KEWENANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION-MAKING AUTHOITY)

2 Memberikan masukan dan atau rekomendasi kepada atasan terkait dengan penempatan/pelepasan investasi LPS Memberikan paraf dan/atau menyiapkan konsep surat-surat LPS kepada pihak diluar LPS terkait dengan transaksi investasi. 5. PESYAATAN/SPESIFIKASI PEKEJAAN (JOB QUALIFICATION/SPECIFICATION) a. Latar Belakang Pendidikan yang Diperlukan Untuk Menjabat Posisi Ini S-3 atau setara S-2 atau setara X S-1 atau setara Jurusan: - D-3 SMA Lain-lain (sebutkan): b. Pendidikan / Pelatihan / Sertifikasi Tambahan yang Wajib Dimiliki Pelatihan manajemen keuangan, investasi umum, investasi pendapatan tetap dan pasar uang. c. Latar Belakang Pengalaman Kerja yang Diperlukan Pengalaman kerja bekerja di sektor keuangan, dan juga dibidang investasi di pasar surat utang (fixed Income) dan pasar uang. d. Lamanya Pengalaman Kerja yang Dibutuhkan Untuk Dapat Menguasai Pekerjaan e. Sebutkan Keahlian Khusus yang Perlu Dimiliki Untuk Melakukan Pekerjaan Minimal 4 tahun dibidang keuangan dan diantaranya 2 tahun dibidang investasi (obligasi atau pasar uang). Analisis, kecermatan dan kehati-hatian serta kemampuan untuk bekerja dibawah tekanan dan target waktu yang ketat. Kemampuan menjalankan atau memahami aplikasi komputer berbasis windows (Office) dan basis data. Keterangan : = utin N = Non utin M = Mingguan () B = Bulanan T = Tahunan TW = Triw ulan (setiap 3 bln) KW = Kw artal (setiap 4 bln) S = Semester L = Lainnya

3 OFFICE DUKUNGAN INFASTUKTU DAN PENGENDALIAN MUTU IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Seksi Dukungan Infrastruktur dan Pengendalian Mutu Administrasi dan Sistem Informasi / Divisi Sistem Informasi Tanggal : Golongan : 1 s/d 5 Pangkat : Officer Melapor Kepada : Sub Divisi Dukungan Pelayanan Operasional INGKASAN PEKEJAAN (JOB PUPOSE) Melaksanakan perencanaan, pengembangan dan pengelolaan dukungan infrastruktur dan dukungan pengendalian mutu serta pemulihan bencana (disaster recovery procedure) yang handal, tepat, dan aman untuk menunjang pelayanan operasional teknologi informasi. 3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PINCIPAL ACCOUNTABILITIES) Perencanaan dan Pengendalian a. Membantu merumuskan kebijakan dan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Sistem Informasi b. Memantau pelaksanaan dan penggunaan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Sistem Informasi c. Membuat konsep laporan atas realisasi encana Kerja dan penggunaan Anggaran Divisi Sistem Informasi secara periodik. Pengembangan dan Pengelolaan Dukungan Infrastruktur a. Menyusun dan mengusulkan pengembangan pusat data (data center) sebagai pusat produksi (production center) termasuk perencanaan kapasitas (capacity planning) pusat sumber data (data center resource) serta data backup dan restore strategy yang handal, aman dan terintegrasi untuk mendukung operasional aplikasi bisnis serta pelaksanaannya b. Menyusun dan mengusulkan pengembangan pengelolaan termasuk aplikasi, perangkat lunak dan perangkat keras selain desktop dan perangkat bergerak (mobile device) serta pelaksanaannya c. Menyusun dan mengusulkan pengembangan akses teknologi informasi termasuk pusat data (data center) dan keamanan fisik pusat data serta pelaksanaannya d. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan aset teknologi informasi termasuk kepatuhan lisensi serta pelaksanaannya e. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan termasuk pemakaian fax server dan PABX serta pelaksanaannya f. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan termasuk pemutakhiran (update) anti-virus dan patch perangkat lunak serta pelaksanaannya g. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan backup dan restore baik data dan sistem serta pelaksanaannya h. Menyusun dan mengusulkan pengamanan data master maupun transaksi (softcopy) yang ditangani oleh lembaga serta backup dan restore atas data tersebut i. Membantu menyusun pengembangan prosedur pemulihan bencana (disaster recovery procedure) T & N

4 j. Melaksanakan prosedur pemulihan bencana (disaster recovery procedure) k. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan konfigurasi aset teknologi informasi dan kepatuhan lisensinya selain desktop dan perangkat bergerak serta pelaksanaannya l. Menyusun dan mengusulkan pemantauan konfigurasi aset teknologi informasi dan kepatuhan lisensinya atas basis data dan perangkat bergerak m. Menyusun dan mengusulkan spesifikasi teknis dalam pengadaan infrastruktur perangkat lunak dan perangkat keras dan perangkat pengendalian mutu Pengembangan dan Pengelolaan Dukungan Pengendalian Mutu a. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan pengendalian mutu (quality assurance) serta pelaksanaannya b. Melaksanakan pengujian atas aplikasi, perangkat lunak dan perangkat keras sebelum diterapkan/dikerjakan termasuk pengujian (user acceptance test) c. Melaksanakan prosedur penilaian pengendalian mutu (quality assurance evaluation procedure) atas pelayanan terkait teknologi informasi dan menyusun laporan hasil penilaian d. Menjalankan prosedur (executing test procedure) untuk meyakinkan kesesuaian spesifikasi terhadap perangkat lunak, perangkat keras dan aplikasi sebelum diterapkan untuk digunakan oleh pengguna (users), termasuk pengujian integritas (integration test) dan penerimaan pengguna (user acceptance test approval) e. Menyusun dan mengusulkan spesifikasi teknis dalam pengadaan terkait perangkat pengendalian mutu Kebijakan dan Prosedur a. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan dukungan infrastruktur termasuk data center b. Membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan dukungan pengendalian mutu yang terkait dengan teknologi informasi c. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan aset teknologi informasi termasuk kepatuhan lisensi d. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan backup atas data dan sistem e. Membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan akses teknologi informasi f. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan termasuk penggunaan fax server dan PABX g. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan pemutakhiran (update) anti-virus dan patch perangkat lunak h. Membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan prosedur pemulihan bencana (disaster recovery procedure) terkait teknologi informasi i. Membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengendalian mutu (quality assurance) termasuk pengujian penerimaan pengguna (user acceptance test procedure) serta membantu mengidentifikasi kriteria penilaiannya (evaluation criteria) dan indikator kinerja (performance indicator) atas pelayan-pelayanan yang disediakan oleh divisi j. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengelolaan backup dan restore atas bank yang ditangani oleh lembaga k. Membantu dan memberi masukan dalam penyusunan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang tanggung jawab terkait dengan teknologi informasi bagi personil Divisi Sistem Informasi dalam melaksanakan tugas luar untuk mendukung kegiatan unit kerja lembaga Hubungan Internal a. Memberikan pelayanan dengan professional kepada segenap pegawai yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pengguna (end user) atas aset teknologi L

5 informasi sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pedoman yang berlaku b. Membantu kegiatan unit kerja dalam melaksanakan tugas luar untuk mendukung kegiatan unit kerja lembaga terkait dengan teknologi informasi Hubungan External a. Membantu unit-unit kerja berhubungan dengan pihak bank peserta penjaminan atau instansi lain terkait teknologi informasi yang dikelola oleh divisi sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pedoman yang berlaku b. Melakukan koordinasi dengan pihak vendor untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik Tertib Administrasi Melaksanakan tertib administrasi yang berhubungan dengan pengelolaan operasional bisnis secara lengkap, akurat, kini dan utuh (LAKU) Lain-lain Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh atasan L N 4. KEWENANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION-MAKING AUTHOITY) Mengelola operasional pusat data (data center) sebagai pusat produksi (production center) sesuai dengan kebijakan, prosedur standard operasional dan pedoman (guideline) untuk menunjang kegiatan lembaga Memantau konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak terkait dengan basis data, desktop dan perangkat bergerak agar sesuai dengan kebijakan, prosedur standard operasional (SOP) dan pedoman yang berlaku Memantau installasi perangkat keras dan perangkat lunak terkait dengan basis data, desktop dan perangkat bergerak agar sesuai dengan kebijakan, prosedur standard operasional (SOP) dan pedoman yang berlaku Melaksanakan pemutakhiran (update) anti-virus dan patch perangkat lunak secara manual jika dianggap perlu demi kelancaran kegiatan operasional sesuai dengan kebijakan, prosedure operasional standard dan pedoman Melaksanakan penempatan aplikasi pada data center sesuai dengan kebijakan, prosedure operasional standard dan pedoman Melaksanakan backup dan restore data dan sistem secara manual jika dianggap perlu demi kelancaran kegiatan operasional sesuai dengan kebijakan, prosedure operasional standard dan pedoman Melaksanakan backup dan restore data bank yang ditangani lembaga secara manual jika dianggap perlu demi mendukung kegiatan operasional sesuai dengan kebijakan, prosedure operasional standard dan pedoman Melaksanakan review dan simulasi pemulihan bencana (disaster recovery) atas data center baik sistem maupun data sesuai dengan kebijakan, prosedure operasional standard dan pedoman Melaksanakan pengujian (testing) atas aplikasi bisnis dan manajemen kinerja jika dianggap perlu N N N N N 10. Melaksanakan pengujian pelayanan (testing) dan penilaian (evaluation) atas atas pelayanan terkait teknolgi (service level) 1 Melaksanakan user acceptance test atas aplikasi bisnis dan manajemen kinerja

6 5. PESYAATAN/SPESIFIKASI PEKEJAAN (JOB QUALIFICATION/SPECIFICATION) a. Latar Belakang Pendidikan yang Diperlukan Untuk Menjabat Posisi Ini b. Pendidikan / Pelatihan / Sertifikasi Tambahan yang Wajib Dimiliki c. Latar Belakang Pengalaman Kerja yang Diperlukan d. Lamanya Pengalaman Kerja yang Dibutuhkan Untuk Dapat Menguasai Pekerjaan e. Sebutkan Keahlian Khusus yang Perlu Dimiliki Untuk Melakukan Pekerjaan S-3 atau setara S-2 atau setara X S-1 atau setara D-3 SMA Lain-lain (sebutkan): Jurusan: Teknologi Informasi atau Computer Science Pelatihan yang berhubungan dengan teknologi informasi infrastruktur (information technology infrastructure) dan pengendalian mutu (quality assurance) Berpengalaman membangun teknologi informasi infrastruktur (information technology infrastructure) dan pengendalian mutu (quality assurance) Minimal 6 tahun berpengalaman di bidang Teknologi Informasi dengan minimal 4 tahun berpengalaman mengelola teknologi informasi infrastruktur (IT infrastructure) yang cukup komplek dan minimal 4 tahun berpengalaman melaksanakan pengendalian mutu (quality assurance) a. Mengenal dan memahami konsep Information technology infrastructure b. Mengenal dan memahami konsep quality assurance Keterangan: = utin N = Non utin M = Mingguan () B = Bulanan T = Tahunan TW = Triw ulan (setiap 3 bln) KW = Kw artal (setiap 4 bln) S = Semester L = Lainnya

7 OFFICE KEAMANAN SISTEM INFOMASI IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Keamanan Sistem Informasi Administrasi dan Sistem Informasi / Divisi Sistem Informasi Tanggal : Golongan : s/d 5 Pangkat : Officer Melapor Kepada : Kepala Divisi Sistem Informasi INGKASAN PEKEJAAN (JOB PUPOSE) Merencanakan dan mengusulkan pengembangan dan penerapan keamanan teknologi informasi, security baseline, manajemen pemulihan bencana (disaster recovery management) dan manajemen kelanjutan bisnis (business continuity management) terkait teknologi informasi serta program kesadaran pengguna (user awareness program). 3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PINCIPAL ACCOUNTABILITIES) Perencanaan dan Pengendalian a. Merumuskan kebijakan dan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Sistem Informasi b. Mengevaluasi pelaksanaan dan penggunaan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Sistem Informasi c. Mereview konsep laporan atas realisasi encana Kerja dan penggunaan Anggaran Divisi Sistem Informasi secara periodik. Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi a. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan keamanan terkait teknologi informasi termasuk basis keamanan (security baseline) berdasarkan industry best practice b. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan pemantauan dan penangkalan ancaman keamanan (security threat monitoring and prevention) c. Memantau dan menangkal ancaman keamanan (security threat monitoring and prevention) serta melaporkan jika terjadi dan/atau akan terjadi ancaman d. Mengevaluasi, menganalisa dan mengusulkan hak akses pengguna (user access right) e. Menyusun dan mengusulkan pengembangan dan pengelolaan manajemen pemulihan bencana (disaster recovery management) terkait teknologi informasi f. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan manajemen kelanjutan bisnis (business continuity management) terkait teknologi informasi g. Memantau dan melaporkan pengelolaan manajemen kelanjutan bisnis (business continuity management) terkait teknologi informasi h. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta menyusun laporan kepatuhan pelaksanaan kebijaksanaan, prosedur operasional standard dan pedoman terkait teknologi informasi i. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta menyusun laporan pengelolaan user access right j. Menyusun dan mengusulkan spesifikasi teknis dalam pengadaan tool keamanan teknologi informasi, manajemen pemulihan bencana dan kelanjutan bisnis T & N N

8 Kebijakan dan Prosedur a. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur operasional standard (SOP) dan pedoman tentang keamanan teknologi informasi termasuk pengamanan aset teknologi informasi untuk meminimalisasi dampak serangan baik dari luar maupun dari dalam b. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang akses terhadap data dan aplikasi dan termasuk perangkat lunak dan perangkat keras pendukungnya c. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman tentang pengembangan dan pengelolaan manajemen pemulihan bencana (disaster recovery management) terkait teknologi informasi d. Menyusun dan mengusulkan kebijakan, prosedur standar operasional (SOP) dan pedoman keamanan tentang pengembangan dan pengelolaan manajemen kelanjutan bisnis (business continuity management) terkait teknologi informasi Hubungan Internal a. Memberikan pelayanan dengan professional kepada segenap pegawai yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pengguna (end user) atas akses teknologi informasi yang aman sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pedoman yang berlaku b. Membantu kegiatan unit kerja dalam melaksanakan tugas luar untuk mendukung kegiatan unit kerja lembaga terkait dengan teknologi informasi Hubungan External a. Membantu unit-unit kerja berhubungan dengan pihak bank peserta penjaminan atau instansi lain terkait keamanan teknologi informasi yang dikelola oleh divisi sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pedoman yang berlaku b. Melakukan koordinasi dengan pihak vendor untuk mendapatkan teknologi informasi yang aman Pelatihan a. Menyusun dan mengusulkan program pelatihan keamanan (security training program) b. Menyusun dan mengusulkan program kesadaran keamanan (security awareness program) berkaitan dengan keamanan teknologi informasi yang efektif dan efisien Tertib Administrasi Mengelola tertib administrasi yang berhubungan dengan pengelolaan operasional bisnis secara lengkap, akurat, kini dan utuh (LAKU) Pengembangan dan Kinerja SDM a. Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM serta mengevaluasi kinerjanya secara periodik b. Menyusun dan mengusulkan pelatihan teknologi informasi bagi seluruh pegawai LPS Lain-lain Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh atasan N N N 4. KEWENANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION-MAKING AUTHOITY) Mensupervisi hak akses pengguna (user accesss right) dan mengusulkan perubahan serta meyakinkan perubahannya sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Melaksanakankan pemantauan dan penangkalan ancaman keamanan (security threat monitoring and prevention) secara rutin sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Melaksanakan program pelatihan keamanan teknologi informasi (Information Technology security training program) sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Melaksanakan program kesadaran pengguna (security user awareness) yang berkaitan dengan teknologi informasi sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional

9 standard dan pedoman yang berlaku Mengawasi dan mensupervisi secara regular konfigurasi jaringan, infrastruktur, aplikasi, komunikasi dan akses aset teknologi informasi (Information Technology asset accessibility) serta mengidentifikasi kelemahan keamanan (Information Technology security weakness) secara rutin sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Menguji prosedur manajemen pemulihan bencana (disaster recovery management) dan manajemen kelanjutan bisnis (business continuity management) terkait teknologi informasi secara rutin sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Membantu penyusunan kriteria penyedia jasa yang melaksanakan pekerjaan teknologi informasi sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Melaksanakan pengujian dan evaluasi keamanan yang terkait information teknologi secara berkala baik internal maupun external user secara rutin sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Melaksanakan pemutusan koneksi user jika dianggap perlu untuk keamanan teknologi informasi sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku Melaksanakan isolasi user jika dianggap perlu untuk pengamanan sistem teknologi informasi sesuai dengan kebijakan, prosedur operasional standard dan pedoman yang berlaku N N N 5. PESYAATAN/SPESIFIKASI PEKEJAAN (JOB QUALIFICATION/SPECIFICATION) a. Latar Belakang Pendidikan yang Diperlukan Untuk Menjabat Posisi Ini b. Pendidikan / Pelatihan / Sertifikasi Tambahan yang Wajib Dimiliki c. Latar Belakang Pengalaman Kerja yang Diperlukan d. Lamanya Pengalaman Kerja yang Dibutuhkan Untuk Dapat Menguasai Pekerjaan e. Sebutkan Keahlian Khusus yang Perlu Dimiliki Untuk Melakukan Pekerjaan S-3 atau setara S-2 atau setara X S-1 atau setara D-3 SMA Lain-lain (sebutkan): Jurusan : Teknologi Informasi atau Computer Science a. Pelatihan keamanan teknologi informasi (Information Technology security training) b. Sertifikasi keamanan teknologi informasi a. Pengalaman kerja berhubungan dengan keamanan teknologi informasi (information technology security experience) b. Pengalaman kerja berhubungan dengan manajemen pemulihan bencana dan manajemen kelanjutan bisnis Minimal 6 tahun pengalaman sebagai praktisi teknologi dan minimal 3 tahun pengalaman keamanan teknologi informasi (information technology security experience) Menguasai uji penetrasi (penetration test) Keterangan: = utin N = Non utin M = Mingguan () B = Bulanan T = Tahunan TW = Triw ulan (setiap 3 bln) KW = Kw artal (setiap 4 bln) S = Semester L = Lainnya

10 JUNIO OFFICE ANALISIS ESOLUSI BANK IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Staf Analisis esolusi Bank II Penjaminan dan Manajemen isiko / Divisi Analisis esolusi Bank Tanggal : Golongan : 1 Pangkat : Junior Officer Melapor Kepada : Seksi Analisis esolusi Bank II INGKASAN PEKEJAAN (JOB PUPOSE) Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam menganalisis bank-bank dalam pengawasan khusus dan bank gagal untuk menjadi dasar pengambilan keputusan 3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PINCIPAL ACCOUNTABILITIES) 3. Perencanaan dan Pengendalian encana Kerja dan Anggaran Tahunan a. Menyiapkan data dan informasi yang diperlukan untuk membuat kebijakan dan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Analisis esolusi Bank b. Membantu dalam mengkontrol pelaksanaan dan penggunaan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Analisis esolusi Bank c. Membantu membuat konsep laporan realisasi encana Kerja dan penggunaan anggaran Divisi Analisis esolusi Bank secara periodik. Bank bermasalah a. Membantu dalam menangani perkembangan bank bermasalah, yang meliputi pengajuan usulan: 1) Kajian dan menganalisis bank bermasalah 2) Perhitungan lower cost test bank gagal yang tidak berdampak sistemik 3) Analisis penyelesaian bank gagal yang tidak berdampak sistemik 4) Perhitungan biaya penanganan bank gagal yang berdampak sistemik 5) Analisis penanganan bank gagal yang berdampak sistemik b. Mengumpulkan informasi bank bermasalah dan bank gagal secara lengkap, akurat, kini dan utuh (LAKU) c. Membantu menyiapkan pertukaran informasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Pengawas Perbankan (LPP) dalam rangka penyelesaian atau penanganan bank gagal d. Membuat konsep profil individual bank-bank dalam pengawasan khusus e. Membantu terselenggaranya koordinasi dengan Bank IIndonesia dan Departemen Keuangan dalam penyelesaian bank gagal dan dalam kerangka Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) f. Membantu dalam melakukan monitoring proses penyerahan hak dan kewenangan apat Umum Pemegang Saham (UPS) bank gagal yang diselamatkan g. Membantu melakukan evaluasi terhadap peraturan yang berkaitan dengan analisis resolusi bank h. Membantu melakukan penelitian dalam rangka pengembangan sistem analisis resolusi bank Bank Gagal Menyediakan data dan informasi yang diperlukan dalam rangka memberikan usulan untuk: T & N

11 4. a. Penyelesaian bank gagal yang tidak berdampak sistemik kepada Direktur Penjaminan dan Manajemen isiko b. Penanganan bank gagal berdampak sistemik kepada Dewan Komisioner untuk dibahas dalam Komite Koordinasi Lain-lain Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh atasannya N 4. KEWENANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION-MAKING AUTHOITY) 5. PESYAATAN/SPESIFIKASI PEKEJAAN (JOB QUALIFICATION/SPECIFICATION) a. Latar Belakang Pendidikan yang Diperlukan Untuk Menjabat Posisi Ini b. Pendidikan / Pelatihan / Sertifikasi Tambahan yang Wajib Dimiliki c. Latar Belakang Pengalaman Kerja yang Diperlukan d. Lamanya Pengalaman Kerja yang Dibutuhkan Untuk Dapat Menguasai Pekerjaan S-3 atau setara S-2 atau setara X S-1 atau setara D-3 SMA Lain-lain (sebutkan): Jurusan : Ekonomi, Perbankan, Keuangan, atau Akuntansi Bahasa Inggris (aktif) Diutamakan yang sudah berpengalaman dalam bidang operasional bank 0 tahun e. Keahlian Khusus yang Perlu Dimiliki Untuk Melakukan Pekerjaan Dapat mengoperasikan komputer (minimal : Microsoft) Keterangan : = utin N = Non utin M = Mingguan () B = Bulanan T = Tahunan TW = Triw ulan (setiap 3 bln) KW = Kw artal (setiap 4 bln) S = Semester L = Lainnya

12 JUNIO OFFICE ADMINISTASI DAN INFOMASI PEMBAYAAN KLAIM IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Staf Administrasi dan Informasi Pembayaran Klaim Klaim dan esolusi Bank / Divisi Penanganan Klaim Tanggal : Golongan : 1 s/d 5 Pangkat : Junior Officer Melapor Kepada : Seksi Administrasi dan Informasi Pembayaran Klaim INGKASAN KEJA (JOB PUPOSE) Melaksanakan pembayaran klaim simpananan bank yang dicabut ijin usahanya sehingga dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan terhindar dari risiko kesalahan serta memelihara basis data pembayaran klaim penjaminan. 3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PINCIPAL ACCOUNTABILITIES) Perencanaan dan Pengendalian a. Menyiapkan data dan informasi yang diperlukan untuk membuat kebijakan dan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Penanganan Klaim b. Membantu dalam mengkontrol pelaksanaan dan penggunaan encana Kerja dan Anggaran Tahunan Divisi Penanganan Klaim c. Membantu membuat konsep laporan realisasi encana Kerja dan penggunaan anggaran Divisi Penanganan Klaim secara periodik. Pembayaran Klaim a. Menyiapkan dokumen yang berkaitan dengan usulan penunjukan bank pembayar dalam rangka pembayaran klaim simpanan b. Mengumpulkan dokumen pembayaran pembayaran antara lain yang berkaitan dengan permintaan droping dana, formulir-formulir, pengumuman di media dan surat kabar, daftar simpanan layak bayar untuk diumumkan c. Membantu dan berkoordinasi dengan bank pembayar dan Tim Likuidasi dalam rangka pelaksanaan pembayaran klaim penjaminan simpanan layak bayar d. Membantu memantau proses pembayaran klaim dan meneliti kebenaran dokumen pembayaran klaim penjaminan oleh bank pembayar Data, Informasi dan Pelaporan a. Mengumpulkan data/dokumen pembayaran dan menyiapkan data dalam rangka rekonsiliasi pelaksanaan pembayaran antara divisi keuangan /akuntansi LPS dengan bank pembayar. b. Mengumpulkan data Divisi Penanganan Klaim yang berkaitan dengan simpanan layak bayar, simpanan tidak layak bayar beserta alasannya dan progress pembayaran/pencairan klaim untuk pelaporan dan informasi c. Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan penanganan klaim nasabah bank yang dicabut ijin usahanya untuk keperluan internal maupun ekternal d. Memastikan dokumentasi peraturan-peraturan, perjanjian-perjanjian, standard operating procedure dan literatur terkait dengan penanganan klaim lengkap, akurat, kini dan utuh (LAKU) Lain-lain Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh atasan T & N N M N

13 4. KEWENANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION-MAKING AUTHOITY) 5. PESYAATAN/SPESIFIKASI PEKEJAAN (JOB QUALIFICATION/SPECIFICATION) a. Latar Belakang Pendidikan yang Diperlukan Untuk Menjabat Posisi Ini S-3 atau setara S-2 atau setara S-1 atau setara D-3 SMA Lain-lain (sebutkan): b. Pendidikan/Pelatihan/ Sertifikasi Tambahan yang Wajib Dimiliki Ekonomi, Keuangan, Perbankan c. Latar Belakang Pengalaman Kerja yang Diperlukan d. Lamanya Pengalaman Kerja yang Dibutuhkan Untuk Dapat Menguasai Pekerjaan e. Sebutkan Keahlian Khusus yang Perlu Dimiliki Untuk Melakukan Pekerjaan Pengolahan data dan IT, pengetahuan perbankan/asuransi Keterangan : = utin N = Non utin M = Mingguan () B = Bulanan T = Tahunan TW = Triw ulan (setiap 3 bln) KW = Kw artal (setiap 4 bln) S = Semester L = Lainnya

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES)

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES) OFFICE DUKUNGAN INFASTUKTU DAN PENGENDALIAN MUTU IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Dukungan Infrastruktur dan Pengendalian Mutu Administrasi dan Sistem Informasi / Divisi Sistem Informasi

Lebih terperinci

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES)

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES) Sub Divisi Analisis isiko Bank dan Skim Penjaminan IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Kepala Subdivisi Analisis isiko Bank & Skim Penjaminan Penjaminan dan Manajemen isiko / Divisi

Lebih terperinci

Officer Dukungan Infrastruktur dan Pengendalian Mutu Administrasi dan Sistem Informasi / Divisi Sistem Informasi

Officer Dukungan Infrastruktur dan Pengendalian Mutu Administrasi dan Sistem Informasi / Divisi Sistem Informasi OFFICE DUKUNGAN INFASTUKTU DAN PENGENDALIAN MUTU IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Officer Dukungan Infrastruktur dan Pengendalian Mutu Administrasi dan Sistem Informasi / Divisi

Lebih terperinci

Uraian Pekerjaan dan Jabatan

Uraian Pekerjaan dan Jabatan SENIO OFFICE ISIKO PEEKONOMIAN DAN SISTEM PEBANKAN IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Subdivisi isiko Perekonomian & Sistem Perbankan Penjaminan dan Manajemen isiko / Divisi Manajemen

Lebih terperinci

Tanggal : Golongan : Mereview dan mengevaluasi hasil analisis ekonomi makro, sektoral, sistem perbankan dan dampak sistemik.

Tanggal : Golongan : Mereview dan mengevaluasi hasil analisis ekonomi makro, sektoral, sistem perbankan dan dampak sistemik. SENIO OFFICE ISIKO PEEKONOMIAN DAN SISTEM PEBANKAN IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Subdivisi isiko Perekonomian & Sistem Perbankan Penjaminan dan Manajemen isiko / Divisi Manajemen

Lebih terperinci

Uraian Pekerjaan dan jabatan

Uraian Pekerjaan dan jabatan Officer Akuntansi Lembaga IDENTIFIKASI JABATAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Officer Akuntansi Lembaga Keuangan / Divisi Akuntansi dan Anggaran Tanggal : Golongan : 1 s/d 5 Pangkat : Officer Melapor

Lebih terperinci

Uraian Pekerjaan dan Jabatan

Uraian Pekerjaan dan Jabatan KEPALA DIVISI LITIGASI 1. IDENTIFIKASI PEKERJAAN Nama Posisi : Kepala Divisi Litigasi Tanggal Berlaku : 2012 Direktorat/Divisi : Pangkat : Hukum dan Peraturan / Litigasi Vice President Senior Vice President

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

Jenis Kualifikasi. Persyaratan

Jenis Kualifikasi. Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Contact Center Departemen Komunikasi Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19004 - Supervisor 19005 - Team Leader 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer 3 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi - 202-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan pemberian layanan teknologi informasi, pelaksanaan kegiatan operasional teknologi

Lebih terperinci

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk L1 Langkah langkah FRAP Daftar Risiko Risk Risiko Tipe Prioritas Awal # 1 Kerusakan Database dikarenakan kegagalan INT B hardware 2 Staff internal sengaja memodifikasi data untuk INT C keuntungan kelompok

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perancangan Sistem Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perancangan Sistem Teknologi Informasi - 169-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perancangan Sistem Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan penyusunan, pemeliharaan, dan pengevaluasian rencana strategi teknologi informasi,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA)

Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA) Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA) antara LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan LPSE Kementerian Komunikasi dan Informatika... / LKPP LPSE / 2016 Pengesahan

Lebih terperinci

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5 Dimensi Kelembagaan Perencanaan Kebijakan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kelembagaan Aplikasi Infrastruktur 1 KONSEP KELEMBAGAAN 2 Pembentukan Organisasi: Elemen-Elemen Utama Elemen-elemen yang perlu

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform

BAB V RENCANA AKSI. dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform BAB V RENCANA AKSI Dalam menindaklanjuti strategi dan rencana yang di bahas pada bab IV, perlu disusun rencana aksi yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Penjabaran rencana aksi mencakup tata waktu kegiatan,

Lebih terperinci

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr No.45, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penyelenggaraan TIK. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEMENTERIAN LUAR NEGERI DAN PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

2016, No.267.

2016, No.267. -2- dengan penggunaan teknologi informasi serta perkembangan standar nasional dan internasional, perlu dilakukan penyempurnaan ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2018 KEMENKUMHAM. Penyelenggaraan Sistem Elektronik. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II - 191-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sistem aplikasi, perencanaan, pembangunan,

Lebih terperinci

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - DAFTAR

Lebih terperinci

FORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE)

FORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE) Lampiran 4.a Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Secara Mandiri (Self Improvement) FORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE)

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I - 180-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sistem aplikasi, perencanaan, pembangunan,

Lebih terperinci

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah 1 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELURAHAN DAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Sistem Pembayaran Non Tunai

Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 08 Tahun 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/KMK.06/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/KMK.06/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/KMK.06/2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA PENJAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Lebih terperinci

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja Kerangka Acuan Kerja Proyek Pembuatan Sistem Informasi Sidang Kabinet Republik Indonesia Oleh: Ilham Gurat Adillion (5113100077) MPPL A Dosen Fajar Baskoro, S.Kom., M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Standar Internasional ISO 27001

Standar Internasional ISO 27001 Standar Internasional ISO 27001 ISO 27001 merupakan standar internasional keamanan informasi yang memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam usaha menggunakan konsepkonsep keamanan informasi

Lebih terperinci

INFRASTRUCTURE SECURITY

INFRASTRUCTURE SECURITY INFRASTRUCTURE SECURITY 1 WHAT S INFRASTRUCTURE?? Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya mobilitas fasilitas elektronik dan on-line menyebabkan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya mobilitas fasilitas elektronik dan on-line menyebabkan setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan penggunaan teknologi informasi sekarang ini menuntut fasilitas yang serba elektronik dan on-line. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas elektronik dan

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.TI.05.03 Tahun 2017 TENTANG STANDAR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem informasi penjualan delivery fax pada PT Orindo Alam Ayu. Dalam pengumpulan temuan bukti audit dari wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring dengan perkembangan perangkat lunak yang semakin memasyarakatkan peran komputer itu sendiri. Hal ini

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU RPOJK PERMINTAAN TANGGAPAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Matriks Ketentuan MRTI ( ) publish.docx

Matriks Ketentuan MRTI ( ) publish.docx NOMOR.../POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh bank untuk meningkatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi

Lebih terperinci

KUALIFIKASI REKRUTMEN PEGAWAI LPS 2011

KUALIFIKASI REKRUTMEN PEGAWAI LPS 2011 KUALIFIKASI REKRUTMEN PEGAWAI LPS 2011 Pangkat Posisi Jumlah Kode Usia Senior Officer Senior Officer Perekonomian dan Sistem Perbankan 1 SO-RPSP 40 tahun - Minimal 8 tahun pengalaman kerja di bidang manajemen

Lebih terperinci

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19012 - Application Architect - DPSI 19013 - Application Architect - DPSI 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer Maksimal 40 tahun

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 3/PLPS/2005 TENTANG PENYELESAIAN BANK GAGAL YANG TIDAK BERDAMPAK SISTEMIK

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 3/PLPS/2005 TENTANG PENYELESAIAN BANK GAGAL YANG TIDAK BERDAMPAK SISTEMIK SALINAN PERATURAN NOMOR 3/PLPS/2005 TENTANG PENYELESAIAN BANK GAGAL YANG TIDAK BERDAMPAK SISTEMIK DEWAN KOMISIONER, Menimbang : a. bahwa salah satu tugas dan fungsi Lembaga Penjaminan Simpanan adalah turut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Dalam melakukan manajemen risiko pada PT Saga Machie, penulis mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia III.1 Latar Belakang Perusahaan PT Surveyor Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan usaha patungan dengan struktur pemegang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/POJK.05/2013

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/POJK.05/2013 PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/POJK.05/2013 TENTANG PENGAWASAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Ketentuan Pasal 39 UU BPJS mengatur bahwa

Lebih terperinci

- 1 - UMUM. Mengingat

- 1 - UMUM. Mengingat - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM UMUM Dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi teknologi sudah semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara - 155-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DAN PEMANFAATAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, RANCANGAN BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI KABUPATEN SRAGEN NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Kebijakan KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Dalam menjalankan fungsi, Bank membentuk tata kelola manajemen risiko yang sehat, Satuan Kerja yang Independen, merumuskan tingkat risiko yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) I. PERSYARATAN DOKUMEN PERIZINAN UANG ELEKTRONIK BAGI LEMBAGA SELAIN

Lebih terperinci

TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN SIM-RS DIREKTUR RS KARITAS

TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN SIM-RS DIREKTUR RS KARITAS SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS KARITAS NOMOR:... TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN SIM-RS DIREKTUR RS KARITAS Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS KARITAS, maka diperlukan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN UMUM Industri perbankan merupakan salah satu komponen sangat penting dalam perekonomian nasional demi

Lebih terperinci

ROADMAP PENCAPAIAN STANDAR SISTEM KEAMANAN INFORMASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

ROADMAP PENCAPAIAN STANDAR SISTEM KEAMANAN INFORMASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ROADMAP PENCAPAIAN STANDAR SISTEM KEAMANAN INFORMASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Zulfikar Tontowi Kepala Bidang Perencanaan Dan Kebijakan TIK - Pustikomhub Dasar Hukum Perpres 4 Tahun 2016 Tentang Sistem Manajemen

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut:

I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut: I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM Sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BANDUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BANDUNG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DAN PEMANFAATAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengendalian

Lebih terperinci

Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum

Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum No. 9/30/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum Sehubungan dengan

Lebih terperinci

PENANGANAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK

PENANGANAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK PENANGANAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK ekonomi.akurat.co I. PENDAHULUAN Perbankan memegang peran penting dalam kehidupan saat ini. Berbagai transaksi mulai dari menyimpan uang, mengambil uang, pembayaran

Lebih terperinci

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA 5 Desember 2017 Agenda Overview ISO 27001:2013 Latar Belakang Penerapan SMKI Penerapan & Strategi Implementasi SMKI Manfaat

Lebih terperinci

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem

Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem 1 Infrastruktur = prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Kebutuhan dasar pengorganisasian sistem sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 152-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyusun rencana strategis dan kebijakan teknologi informasi, melaksanakan analisis, perancangan dan pengembangan serta implementasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI 4.1 Temuan dan Rekomendasi Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang terdapat dalam OCTAVE-S yang meliputi : 1. Kesadaran keamanan dan pelatihan

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi - 245-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) Julia Carolina Daud OUTLINE BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI BAB

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci