BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graph Sejarah Graph Graph dipakai pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss yang bernama Leonard Euler pada tahun 1763 untuk memecahkan teka-teki jembatan Koningsberg. Dikota Koningsberg Jerman Timur terdapat sungai Pregal yang dibelah dua oleh Pulau Kneipof. Daratan yang dipisahkan oleh sungai tersebut dihubungkan oleh tujuh buah jembatan. Teka-tekinya adalah: Apakah mungkin melalui ketujuh jembatan tersebut dan kembali ketempat semula dengan masing-masing jembatan dilalui tepat satu kali? Gambar 2.1 Jembatan Koningsberg.

2 7 Sebelum Euler memodelkan masalah ini kedalam graph dan menemukan solusinya, kebanyakan orang sepakat bahwa tidak mungkin kembali ketempat semula, namun mereka tidak mampu menjelaskan mengapa. Euler memodelkan daratan dengan titik yang disebut sebagai simpul dan jembatan yang menghubungkannya sebagai garis yang disebut sebagai sisi. Jawaban Euler adalah: Orang tidak mungkin melalui jembatan tersebut masing-masing satu kali dan kembali lagi ketempat semula jika degree dari simpul-simpul tidak semua genap. Atau dengan kata lain, jika masing-masing simpul memiliki jumlah sisi genap maka dengan melalui masing-masing sisi satu kali kita dapat kembali ketempat semula. Gambar 2.2 Graph pemodelan jembatan Koningsberg Dari gambar diatas tampak bahwa simpul-simpul dari graph pemodelan jembatan Koningsberg memiliki sisi berjumlah ganjil, jadi orang tidak mungkin kembali ke tempat semula Definisi Graph Suatu graph G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) dimana:

3 8 V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices atau node) = {v 1, v 2,..., v n }. E = himpunan sisi (edges atau arcs) yang mnghubungkan sepasang simpul = {e 1, e 2,..., e n }. atau dapat ditulis singkat notasi G = (V, E), dengan V tidak boleh kosong, sedangkan E boleh kosong. Jika ada minimal satu simpul dan tidak mempunyai sisi juga dikatakan graph. Gambar 2.3 Graph empat simpul lima sisi Jenis-Jenis Graph Berdasarkan jenis sisinya graph digolongkan menjadi dua jenis: 1. Graph sederhana yaitu graph yang tidak memiliki sisi ganda maupun loop. Gambar 2.4 Graph sederhana.

4 9 2. Graph tidak sederhana yaitu graph yang memiliki sisi ganda maupun loop. Graph ini dibedakan menjadi dua yaitu: a. Graph ganda yaitu graph yang memiliki sisi ganda. Sisi ganda adalah sekumpulan sisi yang menghubungkan sepasang simpul yang sama. Gambar 2.5 Graph ganda b. Graph semu yaitu graph yang memiliki sisi loop. Loop adalah sisi yang menghubungkan sebuah simpul dengan dirinya sendiri. Gambar 2.6 Graph semu. Berdasarkan jumlah simpul yang dimilikinya, graph digolongkan menjadi dua jenis:

5 10 1. Graph berhingga (limited graph) yaitu graph yang memilki jumlah simpul berhingga. Gambar 2.7 Graph berhingga 2. Graph tak berhingga (unlimited graph) yaitu graph yang jumlah simpulnya tak berhingga. Secara geometris graph tak berhingga digambarkan dengan sisi-sisi yang hanya memiliki satu simpul untuk setiap simpul luarnya. Sekilas nampak seperti graph yang belum selesai digambar. Gambar 2.8 Graph tak berhingga.

6 11 Berdasarkan orientasi arah dari sisi-sisi, graph digolongkan menjadi dua jenis: 1. Graph tak berarah yaitu graph yang sisi-sisinya tidak memiliki orientasi arah. Gambar 2.9 Graph tak berarah 2. Graph berarah yaitu graph yang sisi-sisinya memiliki orientasi arah. Gambar 2.10 Graph berarah Pada gambar Graph berarah di atas, sisi yang menghubungkan simpul V 3 ke simpul V 1 tidak sama dengan sisi yang menghubungkan simpul V 1 kesimpul V 3 karena orientasi arahnya berbeda.

7 Graph Alokasi Sumber Daya Definisi Graph Alokasi Sumber daya Graph aloaksi sumber daya adalah salah satu penerapan graph pada sistem operasi. Graph alokasi sumber daya merupakan graph sederhana dan graph berarah. Graph ini merupakan visualisasi yang membantu proses pendeteksian dan pencegahan masalah deadlock Komponen Graph Alokasi Sumber daya Graph alokasi sumber daya mempunyai komponen-komponen layaknya graph biasa. Pada graph ini simpul dan sisinya dibedakan menjadi dua. Simpul graph alokasi sumber daya dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Proses P = {P 0, P 1, P 2, P 3,..., P i,..., P m }. Terdiri dari semua proses yang ada di sistem. Simpulnya digambarkan sebagai lingkaran dengan nama prosesnya. Gambar berikut menunjukkan simpul untuk proses P i. Gambar 2.11 Proses 2. Sumber daya R = {R 0, R 1, R 2, R 3,..., R j,..., R n }. Terdiri dari semua sumber daya yang ada di sistem. Simpulnya digambarkan sebagai segi empat dengan instans (bagian) yang dapat dialokasikan serta nama sumber daya. Gambar 2.12 Sumber daya.

8 13 Sisi graph alokasi sumber daya juga dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Sisi permintaan (request edge): P i -> R j, sisi yang digambarkan dengan tanda panah dari P i menuju R j, sisi permintaan menggambarkan adanya suatu proses P i yang meminta sumber daya R j dan sedang menunggu sumber daya tersebut. Bila permohonan untuk menggunakan sumber daya dikabulkan, maka request edge akan diubah menjadi assignment edge (sisi alokasi). Gambar 2.13 Sisi permintaan. 2. Sisi alokasi (assignment edge): R j - > P i, sisi yang digambarkan dengan tanda panah dari R j menuju P i, sisi aloksi menggambarkan adanya suatu sumber daya R j yang mengalokasikan salah satu instansnya (bagiannya) pada proses P i. Gambar 2.14 Sisi alokasi. Berikut ini contoh graph alokasi sumber daya yang terdiri dari 7 simpul: V = {P 0, P 1, P 2, P 3, R 0, R 1, R 3 }, Dan memiliki 5 sisi: E={P 0 -> R 0, R 0 -> P 1, R 1 -> P 1, R 2 -> P 0, R 2 ->P 2 }. Graph tersebut menunjukkan bahwa: 1. P 0 meminta sumber daya dari R 0.

9 14 2. R 0 memberikan sumber dayanya kepada P R 1 memberikan salah satu sumber dayanya kepada P R 2 memberikan salah satu sumber dayanya kepada P R 2 memberikan salah satu sumber dayanya kepada P 2. Setelah suatu proses mendapatkan semua sumber daya yang diperlukan maka, sumber daya tersebut dilepas dan digunakan oleh proses lain. Gambar 2.15 Graph alokasi sumber daya tiga proses dan empat sumber daya. 2.3 Definisi Sistem Operasi Secara umum Sistem Operasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen kerja dengan memuat metode kerja yang digunakan untuk memanfaatkan mesin, sehingga mesin dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

10 15 Sistem Operasi merupakan penghubung antara pengguna mesin dengan perangkat yang dimiliki mesin tersebut. Sistem operasi bertugas untuk mengendalikan (kontrol) serta mengoordinasikan penggunaan perangkat keras untuk berbagai aplikasi untuk pengguna. Pengertian dari sistem operasi juga dapat dlihat dari berbagai sudut pandang yaitu: 1. Dari sudut pandang pengguna, sistem operasi merupakan alat untuk mempermudah penggunaan komputer. Sebaliknya dalam lingkungan berpengguna banyak, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya komputer. 2. Dari sudut pandang sistem, sistem operasi dapat dianggap sebagai alat yang menempatkan sumber daya secara efisien. Sistem operasi adalah manajer bagi sumber daya, yang menangani konflik permintaan sumber daya secara efisien. Sistem operasi juga mengatur eksekusi aplikasi dan operasi dari alat I/O. Fungsi ini juga dikenal sebagai program pengendali. Terlebih lagi sistem operasi merupakan suatu bagian program yang berjalan setiap saat yang dikenal dengan istilah kernel. Dari sudut pandang tujuan sistem, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat yang membuat komputer lebih nyaman digunakan untuk menjalankan aplikasi dan menyelesaikan masalah pengguna. Dan ternyata komponen-komponen dasar sistem operasi memakai implementasi dari matematika diskrit. Ada berbagai macam definisi sistem operasi, antara lain: 1. Sistem Opersi adalah software yang mengontrol hardware. Jadi hanya berupa program biasa. 2. Program yang menjadikan hardware lebih mudah untuk digunakan. 3. Kumpulan program yang mengatur kerja hardware sesuai keinginan user. 4. Manajer sumber daya atau pengalokasian sumber daya komputer, seperti mengatur memori, printer, dan lain-lain. 5. Sebagai program pengendali yaitu, program yang digunakan untuk mengontrol program yang lain.

11 16 6. Sebagai kernel, yaitu program yang terus menerus running selama komputer dihidupkan. 7. sebagai guardian yang menjaga komputer dari berbagai kejahatan komputer. Definisi Deadlock Menurut arti katanya deadlock adalah kebuntuan. Dalam sistem operasi kebuntuan yang dimaksud adalah kebuntuan proses sehingga deadlock digunakan untuk penyebutan terhadap suatu kondisi permanen dimana proses tidak dapat berjalan ataupun tidak ada komunikasi lagi antar proses. Secara sederhana deadlock didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana sistem tidak berjalan lagi karena adanya proses yang saling menunggu. Contoh deadlock pada sebuah jembatan: Gambar 2.16 Deadlock pada jembatan Gambar diatas menunjukkan terjadinya deadlock. Kedua mobil dari sisi bawah gambar tidak dapat melaju, deadlock tersebut hanya dapat diatasi bila beberapa mobil mundur. Gambar 2.17 Proses C dan D deadlock terhadap sumber daya T dan U.

12 17 Contoh deadlock pada rel kereta api: Gambar 2.18 Deadlock pada rel kereta api. Kedua kereta tidak dapat berjalan karena keduanya saling menunggu kereta lain agar dapat lewat sehingga terjadi deadlock Model Sistem Untuk memodelkan kondisi deadlock, maka bayangkan sebuah sistem dengan: 1. Sekumpulan proses, P = {P 1, P 2,..., P n } 2. Sekumpulan tipe sumber daya yang berbeda, R = {R 1, R 2,..., R m } 3. Sumber daya R i memiliki n bagian (instans) yang identik dan masing-masing digunakan. Pada model operasi normal, sebuah proses menggunakan sumber daya dengan urutan sebagai berikut: 1. Mengajukan permohonan (request): Bila permohonan tidak dapat dikabulkan dengan segera (misal karena sumber daya sedang digunakan proses lain), maka proses itu harus menunggu sampai sumber daya yang dimintanya tersedia. 2. Menggunakan sumber daya (use): Proses dapat menggunakan sumber daya, misal: printer untuk mencetak, disk drive untuk melakukan operasi I/O, dan sebagainya.

13 18 3. Melepaskan sumber daya (relase): Setelah proses menyelesaikan penggunaan sumber daya, maka sumber daya harus dilepaskan sehingga dapat digunakan oleh proses lain Sumber daya Deadlock bisa terjadi pada saat proses akan mengakses obyek secara tidak semestinya. Obyek tersebut dinamakan sumber daya. Sumber daya ada dua jenis, yaitu: 1. Preemptable (dapat diambil). Sumber daya dikatakan preemptable jika sumber daya tersebut dapat diambil (dilepas) dari proses yang sedang memakainya tanpa memberi efek apapun pada proses tersebut. Salah satu contoh preemptable adalah memori. Sebagai contoh, andaikan suatu sistem terdiri atas 512K user memori, satu printer, dan 2 proses masing-masing berukuran 512K dan ingin mencetak sesuatu. Proses A meminta printer dan mendapatkannya. Kemudian proses A tersebut segera menghitung suatu nilai yang akan dicetak. Sebelum ia selesai menghitung nilai tersebut, waktu yang diberikan ke proses tersebut telah habis sehingga proses A harus di swapped-out (ditukar keluar) Sekarang proses B mulai berjalan dan mencoba untuk mendapatkan printer, namun gagal karena printer telah dibawa oleh proses A. Hal ini sangat potensial untuk terjadi deadlock, sebab proses A membawa printer dan proses B menempati memori. Untungnya, karena memori bersifat preemptable (dapat diambil) dari proses B dengan cara swapped-out (ditukar keluar) proses B dan swapped-in (ditukar masuk) proses A ke memori, maka proses A dapat segera diselesaikan, sehingga tidak akan terjadi deadlock. 2. Nonpreemtable (tidak dapat diambil). Pada sumber daya jenis ini, sumber daya tidak dapat diambil dari proses yang sedang membawanya karena akan menimbulkan kegagalan komputasi. Printer adalah salah satu contohnya. Jika suatu proses sedang menggunakan printer untuk mencetak sesuatu, maka printer tersebut tidak dapat diambil untuk mencetak sesuatu dari proses lain. Sumber daya jenis ini biasanya berpotensi terjadinya deadlock.

14 Penyebab dan penanggulangan Deadlock Menurut Coffman(1971) ada empat kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya deadlock, yaitu: 1. Mutual Exclusion adalah suatu kondisi dimana hanya ada satu proses yang boleh memakai sumber daya, dan proses lain yang ingin memakai sumber daya tersebut harus menunggu hingga sumber daya tadi dilepaskan atau tidak ada proses lain yang memakai sumber daya tersebut. 2. Hold and Wait adalah suatu proses yang menahan sedikitnya satu sumber daya yang sedang waiting (menunggu) untuk memperoleh sumber daya tambahan dengan berpegang pada proses lain. 3. No Preemption adalah suatu sumber daya yang dapat dilepaskan hanya dengan sukarela oleh proses yang memegangnya, setelah proses menyelesaikan tugasnya. 4. Circular Wait adalah kondisi seperti rantai, yaitu sebuah proses membutuhkan sumber daya yang dipegang proses berikutnya. Ada empat cara penanggulangan deadlock: 1. Penngabaikan masalah deadlock. 2. Pendeteksian dan perbaikan. 3. Penghindaran yang terus menerus dan pengalokasian yang baik dengan menggunakan protokol untuk memastikan sistem tidak pernah memasuki keadaan deadlock, yaitu dengan deadlock avoide, sistem untuk mendata informasi tambahan tentang proes mana yang akan meminta dan menggunakan sumber daya. 4. Pencegahan yang secara struktur bertentangan dengan empat kondisi terjadinya deadlock dengan deadlock prevention, sistem untuk memastikan bahwa salah satu kondisi yang penting tidak dapat menunggu.

PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI

PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI Mira Muliati NIM : 13505110 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

MAKALAH DEADLOCK. DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Sistem Operasi Dosen Penampu Bapak Adi Sucipto, Ir., M.Kom. oleh :

MAKALAH DEADLOCK. DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Sistem Operasi Dosen Penampu Bapak Adi Sucipto, Ir., M.Kom. oleh : MAKALAH DEADLOCK DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Sistem Operasi Dosen Penampu Bapak Adi Sucipto, Ir., M.Kom. oleh : Damas Fahmi Assena NIM : 161240000500 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

DEADLOCK PADA DISTRIBUSI DATA DAN PEMECAHANNYA

DEADLOCK PADA DISTRIBUSI DATA DAN PEMECAHANNYA DEADLOCK PADA DISTRIBUSI DATA DAN PEMECAHANNYA Dion Jogi Parlinggoman 13509045 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Deadlock

Sistem Operasi. Deadlock Sistem Operasi Deadlock Deadlock Deadlock dalam arti sebenarnya adalah kebuntuan. Kebuntuan yang dimaksud dalam sistem operasi adalah kebuntuan proses. Jadi Deadlock adalah suatu kondisi dimana proses

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI. Deadlock.

SISTEM OPERASI. Deadlock. SISTEM OPERASI Deadlock ruliriki@gmail.com http://blogriki.wordpress.com Pembahasan System Model Karakteristik Deadlock Metode-metode Penanganan Deadlock Deadlock Prevention Deadlock Avoidance Deadlock

Lebih terperinci

Sinkronisasi & Deadlock AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Sinkronisasi & Deadlock

Sinkronisasi & Deadlock AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Sinkronisasi & Deadlock Sinkronisasi & Deadlock AGUS PAMUJI 1 Deadlock Suatu kondisi dimana 2 proses atau lebih tidak dapat meneruskan eksekusinya oleh prosessor. Penyebabnya bisa faktor: Eksternal hambatan dari lingkungan luar

Lebih terperinci

1. DEADLOCK. Diagram Graf

1. DEADLOCK. Diagram Graf 1. DEADLOCK Deadlock dalam arti sebenarnya adalah kebuntuan. Kebuntuan yang dimaksud dalam sistem operasi adalah kebuntuan proses. Jadi Deadlock ialah suatu kondisi dimana proses tidak berjalan lagi atau

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI DEADLOCK

SISTEM OPERASI DEADLOCK SISTEM OPERASI DEADLOCK DEADLOCK Sekumpulan proses sedang blocked karena setiap proses sedang menunggu (antrian) menggunakan resources yang sedang digunakan (hold) oleh proses lain. Layanan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Menurut catatan sejarah, masalah jembatan KÖnigsberg adalah masalah yang pertama kali menggunakan graf (tahun 1736). Di kota KÖnigsberg (sebelah timur Negara bagian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog:    1. MODUL I PENDAHULUAN 1. Sejarah Graph Teori Graph dilaterbelakangi oleh sebuah permasalahan yang disebut dengan masalah Jembatan Koningsberg. Jembatan Koningsberg berjumlah tujuh buah yang dibangun di atas

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dalam Pendeteksian Deadlock

Aplikasi Graf dalam Pendeteksian Deadlock Aplikasi Graf dalam Pendeteksian Deadlock Tina Yuliani Ayuningsih NIM : 13505057 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15057@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Bab 6. Deadlock POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR:

Bab 6. Deadlock POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: Bab 6 Deadlock POKOK BAHASAN: Model Sistem Karakteristik Deadlock Metode untuk Menangani Deadlock Mencegah Deadlock Menghindari Deadlock Mendeteksi Deadlock Perbaikan dari Deadlock Kombinasi Penanganan

Lebih terperinci

BAB VIII DEADLOCK ...

BAB VIII DEADLOCK ... BAB VIII DEADLOCK 8.1 Resource (Sumber Daya) Ada 2 tipe resource, yaitu : 1. Preemptable resource Resoource yang dapat dibersihkan dari proses yang menggunakannya tanpa efek yang buruk. Mudah diatasi dengan

Lebih terperinci

Operating System. Synchronization & Deadlock. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan

Operating System. Synchronization & Deadlock. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Operating System Synchronization & Deadlock Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Dosen : Caca E. Supriana, S.Si caca_emile@yahoo.co.id Sinkronisasi Sebuah proses dapat bekerja sendiri

Lebih terperinci

Deadlock. Gambaran Umum Deadlock

Deadlock. Gambaran Umum Deadlock Deadlock I Made Andhika Gambaran Umum Deadlock Misalkan pada suatu komputer terdapat dua buah program, sebuah tape drive dan sebuah printer. Program A mengontrol tape drive, sementaraprogram B mengontrolprinter.

Lebih terperinci

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. G r a f Oleh: Panca Mudjirahardjo Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. 1 Pendahuluan Jaringan jalan raya di propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu kajian matematika yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu kajian matematika yang memiliki banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf merupakan salah satu kajian matematika yang memiliki banyak terapannya diberbagai bidang sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek

Lebih terperinci

Sinkronisasi dan Deadlock Sistem Operasi

Sinkronisasi dan Deadlock Sistem Operasi Sinkronisasi dan Deadlock Sistem Operasi Muhammad Iqbal Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Email:qiodaimi@gmail.com ABSTRAK Saat menggunakan komputer, notebook, netbook

Lebih terperinci

Sistem Operasi Komputer. Pembahasan Deadlock

Sistem Operasi Komputer. Pembahasan Deadlock Sistem Operasi Komputer Pertemuan VII Deadlock Pembahasan Deadlock Model sistem Karakteristik deadlock Metode penanganan deadlock Deadlock prevention (mencegah) Deadlock avoidance (menghindari) Deadlock

Lebih terperinci

Deadlock. Pada kasus ini juga bisa terjadi kelaparan, yaitu ada proses yang tidak terlayani

Deadlock. Pada kasus ini juga bisa terjadi kelaparan, yaitu ada proses yang tidak terlayani Deadlock Jika proses 1 sedang menggunakan sumber daya 1 dan menunggu sumber daya 2 yang ia butuhkan, sedangkan proses 2 sedang menggunakan sumber daya 2 dan menunggu sumber daya 1 Atau dengan kata lain

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Dasar-Dasar Teori Graf Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Teori Graf Teori Graf mulai dikenal saat matematikawan kebangsaan Swiss bernama Leonhard Euler, yang berhasil mengungkapkan Misteri

Lebih terperinci

Bab 7: Deadlock. Permasalahan Deadlock

Bab 7: Deadlock. Permasalahan Deadlock Bab 7: Deadlock Model system Karakteristik deadlock Metode penanganan deadlock Pencegahan deadlock Pengabaian deadlock Pendeteksian deadlock Perbaikan dari deadlock Kombinasi penanganan deadlock 8.1 Permasalahan

Lebih terperinci

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA Kenny Enrich NIM : 13506111 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16111@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

DEADLOCK PADA WINDOWS DAN LINUX

DEADLOCK PADA WINDOWS DAN LINUX DEADLOCK PADA WINDOWS DAN LINUX Oleh : Muhammad Ja far Shodiq 100411100052 Sistem Operasi C Mahasiswa Teknik Informatika 2010 Universitas Trunojoyo Madura jafarlatian@yahoo.co.id ABSTRAK Apakah yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkebangsaan Swiss pada Tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang

Lebih terperinci

Fairuz El Said Sekedar Berbagi Sistem Operasi (SO) Konkurensi KONGKURENSI

Fairuz El Said Sekedar Berbagi  Sistem Operasi (SO) Konkurensi KONGKURENSI KONGKURENSI Pengertian kongkurensi Perkembangan sistem komputer mendatang adalah menuju ke sistem multiprocessing, multiprogramming, terdistribusi dan paralel yang mengharuskan adanya proses-proses yang

Lebih terperinci

DEADLOCK. Haryono Setiadi, ST, M.Eng

DEADLOCK. Haryono Setiadi, ST, M.Eng DEADLOCK Haryono Setiadi, ST, M.Eng OBJEK PEMBELAJARAN Overview Deadlock Ilustrasi Deadlock Syarat terjadinya deadlock Metode mengatasi deadlock Penghidaran deadlock PENDAHULUAN Proses dikatan deadlock

Lebih terperinci

Penggunaan Brute Force untuk Mendeteksi Potensi Terjadinya Deadlock

Penggunaan Brute Force untuk Mendeteksi Potensi Terjadinya Deadlock Penggunaan Brute Force untuk Mendeteksi Potensi Terjadinya Deadlock Rafi Ramadhan - 13512075 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

KOMPONEN DASAR SISTEM OPERASI, DEADLOCK, DAN IMPLEMENTASI GRAF UNTUK MENDETEKSI DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI

KOMPONEN DASAR SISTEM OPERASI, DEADLOCK, DAN IMPLEMENTASI GRAF UNTUK MENDETEKSI DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI KOMPONEN DASAR SISTEM OPERASI, DEADLOCK, DAN IMPLEMENTASI GRAF UNTUK MENDETEKSI DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI Monterico Adrian NIM : 13505036 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM VIII Deadlock

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM VIII Deadlock MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM VIII Deadlock A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Menggunakan graf pengalokasi sumber daya (resource allocation graph) untuk mendeteksi deadlock.

Lebih terperinci

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017 Graf dan Analisa Algoritma Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017 Who Am I? Stya Putra Pratama, CHFI, EDRP Pendidikan - Universitas Gunadarma S1-2007 Teknik Informatika S2-2012

Lebih terperinci

DEADLOCK = kompi loe nge-hang tuh..

DEADLOCK = kompi loe nge-hang tuh.. DEADLOCK = kompi loe nge-hang tuh.. oleh: Arif Masmawi mahasiswa S1 Elektronika & Instrumentasi 2007 Universitas Gadjah Mada arifmasmawi.web.ugm.ac.id arif_disini@yahoo.com 1. Pendahuluan Sering kali kita

Lebih terperinci

Process Control Block (PCB) Masing-masing proses Direpresentasikan oleh Sistem Operasi dengan menggunakan Process Control Block (PCB),

Process Control Block (PCB) Masing-masing proses Direpresentasikan oleh Sistem Operasi dengan menggunakan Process Control Block (PCB), KONSEP PROSES Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Eksekusi proses dilakukan secara berurutan. Dalam suatu proses terdapat program counter, stack dan daerah data Sistem operasi mengeksekusi berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf adalah bagian dari matematika diskrit yang banyak digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan atau menyatakan suatu persoalan agar lebih mudah

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf di gunakan untuk merepresentasikan objek objek diskrit dan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Graf adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mencari solusi dari permasalahan diskrit dalam dunia nyata. Dalam kehidupan sehari-hari, graf digunakan untuk

Lebih terperinci

7. Pengaturan Proses

7. Pengaturan Proses 7. Pengaturan Proses 1. Jelaskan bagaimana Konsep proses dalam Sistem Operasi, sebutkan juga jenisjenis proses yang ada dalam Sistem Operasi. Sistem Operasi (Operating System): merupakan software pertama

Lebih terperinci

DEADLOCK. KELOMPOK : Aurora Marsye Mellawaty Vidyanita Kumalasari Y

DEADLOCK. KELOMPOK : Aurora Marsye Mellawaty Vidyanita Kumalasari Y DEADLOCK KELOMPOK : 114-23 Aurora Marsye 1204000165 Mellawaty 1204000602 Vidyanita Kumalasari 120400089Y (c)hak cipta aurora, mella, mala. Silahkan menggandakan atau menyebarkan slide ini. 10/27/2005 1

Lebih terperinci

Konsep Deadlock. Kelompok 54.7 Ferry Sulistiyanto ( ) Ibnu Mubarok ( )

Konsep Deadlock. Kelompok 54.7 Ferry Sulistiyanto ( ) Ibnu Mubarok ( ) Konsep Deadlock Kelompok 54.7 Ferry Sulistiyanto (1203000455) Ibnu Mubarok (1203000544) E-mail : ibnum103@gmail.com Pokok Bahasan Deadlock problem Tipe resource Karakteristik deadlock Pengendalian deadlock

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus mengalami kemajuan. Salah satunya adalah cabang ilmu matematika yang sampai saat ini mengalami perkembangan

Lebih terperinci

DEADLOCK & ALGORITMA OSTRICH

DEADLOCK & ALGORITMA OSTRICH DEADLOCK & ALGORITMA OSTRICH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Sistem Operasi Dosen Pengampu Bapak Adi Sucipto, Ir., M.Kom. oleh : Damas Fahmi Assena NIM : 161240000500 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

Pertemuan 4 KONKURENSI

Pertemuan 4 KONKURENSI Pertemuan 4 KONKURENSI Konkurensi merupakan landasan unum perancangan sistem operasi. -proses disebut konkuren jika proses-proses berada pada saat yang sama. Pada proses-proses konkuren yang berinteraks

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar seperti teorema dan beberapa definisi yang akan penulis gunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan penelitian ini sehingga mempermudah

Lebih terperinci

Concurrency C oncurrency 2 : Deadlock dan Starvation (P ( ertemuan ke ert -15) November 2014

Concurrency C oncurrency 2 : Deadlock dan Starvation (P ( ertemuan ke ert -15) November 2014 Concurrency 2: 2 Deadlock dan Starvation (Pertemuan ke-15) November 2014 Pokok Bahasan Pokok Bahasan: Deadlock dan starvation Sub Pokok Bahasan: Konsep deadlock Deadlock prevention Deadlock avoidance Process

Lebih terperinci

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik Rita Wijaya - 13509098 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien Rianto Fendy Kristanto ) ) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40, email: if706@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang

Lebih terperinci

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah Bab 8 Graf Jangan ikuti kemana jalan menuju, tetapi buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak (Anonim) Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat

Lebih terperinci

Bab 23. Deadlocks Pendahuluan. Gambar Contoh kasus deadlock pada lalu lintas di jembatan

Bab 23. Deadlocks Pendahuluan. Gambar Contoh kasus deadlock pada lalu lintas di jembatan Bab 23. Deadlocks 23.1. Pendahuluan Dalam sistem komputer, terdapat banyak sumber daya yang hanya bisa dimanfaatkan oleh satu proses pada suatu waktu. Contohnya adalah penggunaan sumber daya seperti printer,

Lebih terperinci

PENERAPAN KRIPTOGRAFI DAN GRAF DALAM APLIKASI KONFIRMASI JARKOM

PENERAPAN KRIPTOGRAFI DAN GRAF DALAM APLIKASI KONFIRMASI JARKOM PENERAPAN KRIPTOGRAFI DAN GRAF DALAM APLIKASI KONFIRMASI JARKOM Mario Orlando Teng (13510057) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya 1 Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya Ario Yudo Husodo 13507017 Jurusan Teknik Informatika STEI-ITB, Bandung, email: if17017@students.if.itb.ac.id Abstrak Teori Graf merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkembangsaan Swiss pada tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Darwin Prasetio ( 001 ) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Bab 24. Diagram Graf Pendahuluan

Bab 24. Diagram Graf Pendahuluan Bab 24. Diagram Graf 24.1. Pendahuluan Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai deadlock, diperlukan suatu penggambaran tentang bentuk deadlock. Dalam hal ini graf digunakan untuk merepresentasikan hal

Lebih terperinci

PENGATURAN PROSES. Proses adalah program yang sedangdieksekusi atau sofware yang sedang dilaksanakan.

PENGATURAN PROSES. Proses adalah program yang sedangdieksekusi atau sofware yang sedang dilaksanakan. PENGATURAN PROSES Proses adalah program yang sedangdieksekusi atau sofware yang sedang dilaksanakan. 1. Konsep Dasar : Multiprogramming system. Melakukan proses satu persatu secara bergantian dalam waktu

Lebih terperinci

Pengantar Matematika Diskrit

Pengantar Matematika Diskrit Pengantar Matematika Diskrit Referensi : Rinaldi Munir, Matematika Diskrit, Informatika Bandung 2005 1 Matematika Diskrit? Bagian matematika yang mengkaji objek-objek diskrit Benda disebut diskrit jika

Lebih terperinci

Operating System: An O verview. Ch. 5: Deadlock

Operating System: An O verview. Ch. 5: Deadlock Chapter 5 Part Two: Deadlock 1 Operating System: Abraham Silberschatz, Peter Baer Galvin, Greg Gagne, Operating System Concepts Essentials, 2012, 2 th Edition, John Wiley & Sons. Inc. An O verview In a

Lebih terperinci

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Graph Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pengantar Teori graph merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak penerapan. Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.. Definisi Graf Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Deadlock & Penanganannya. Aditya Wikan Mahastama

Sistem Operasi. Deadlock & Penanganannya. Aditya Wikan Mahastama Sistem Operasi Deadlock & Penanganannya Aditya Wikan Mahastama Not Responding - Deadlock When OS asks a program to do something, like take a keystroke or close itself, and the program fails to acknowledge

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dalam Struktur Molekul Kimia

Aplikasi Graf dalam Struktur Molekul Kimia Aplikasi Graf dalam Struktur Molekul Kimia Megariza 1) NIM: 13507076 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: megariza@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang penggunaan graf

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini.

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak terapan di berbagai bidang sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek

Lebih terperinci

Sistem Operasi Pertemuan 6 Concurrency: Deadlock & Starvation. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ.

Sistem Operasi Pertemuan 6 Concurrency: Deadlock & Starvation. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Sistem Operasi 2009 Pertemuan 6 Concurrency: Deadlock & Starvation H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Trunojoyo Deadlock (1) Permanent blocking dari sekumpulan proses yang

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 13 18 (2013) APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network ABRAHAM ZACARIA WATTIMENA 1, SANDRO

Lebih terperinci

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh Farid Firdaus - 13511091 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Oleh : Arief Ristanto ( ) Edwin Kurniawan ( )

Oleh : Arief Ristanto ( ) Edwin Kurniawan ( ) DIAGRAM GRAF Oleh : Arief Ristanto (1204000149) Edwin Kurniawan (1204000297) Pengertian Graf Graf adalah suatu struktur diskrit yang terdiri dari vertex dan sisi, dimana terdapat sisi yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. menjadikan pemikiran ilmiah dalam suatu bidang ilmu, dapat dilakukan

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. menjadikan pemikiran ilmiah dalam suatu bidang ilmu, dapat dilakukan BAB I BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya Matematika merupakan alat berpikir yang sederhana dari kelompok orang biasa untuk menghitung dan mengukur barang-barang miliknya, kemudian

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Critical section, konkurensi, mutasi exclusion, starvation dan deadlock. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Modul ke: Fakultas FASILKOM

Sistem Operasi. Critical section, konkurensi, mutasi exclusion, starvation dan deadlock. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Modul ke: Fakultas FASILKOM Modul ke: 09 Fakultas Eka FASILKOM Sistem Operasi Critical section, konkurensi, mutasi exclusion, starvation dan deadlock Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Program Studi Sistem Informasi Critical section,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan suatu kajian ilmu yang pertama kali dikenalkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan suatu kajian ilmu yang pertama kali dikenalkan pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf merupakan suatu kajian ilmu yang pertama kali dikenalkan pada tahun 1736, yakni ketika Euler mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan jembatan

Lebih terperinci

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER LATIHAN ALGORITMA-INTEGER Nyatakan PBB(295,70) = 5 sebagai kombinasi lanjar 295 dan 70 Tentukan inversi dari 27(mod 7) Tentukan solusi kekongruenan lanjar dari 27.x kongruen 1(mod 7) dengan cara 1 ( cara

Lebih terperinci

Masalah Deadlock. Contoh Persimpangan Jalan. Resource-Allocation Graph. Deadlock

Masalah Deadlock. Contoh Persimpangan Jalan. Resource-Allocation Graph. Deadlock Mata Kuliah : Sistem Operasi Kode MK : IT-012336 8 Deadlock Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi Masalah Deadlock Sekumpulan proses sedang blocked karena setiap proses sedang menunggu (antrian)

Lebih terperinci

Konkurensi merupakan landasan umum perancangan sistem operasi. Proses-proses disebut konkuren jika proses-proses berada pada saat yang sama.

Konkurensi merupakan landasan umum perancangan sistem operasi. Proses-proses disebut konkuren jika proses-proses berada pada saat yang sama. Operating System (OS) Konkurensi merupakan landasan umum perancangan sistem operasi. Proses-proses disebut konkuren jika proses-proses berada pada saat yang sama. 1 Beberapa masalah yang harus diselesaikan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Menurut (Suarga, 2012 : 1) algoritma: 1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS Muhammad Farhan 13516093 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat Aisyah Dzulqaidah 13510005 1 Program Sarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Kongkurensi

Sistem Operasi. Kongkurensi Kongkurensi Konkurensi merupakan landasan umum perancangan system operasi. Prosesproses disebut konkuren jia proses proses itu berada pada saat yang sama. Prosesproses konkuren dapat sepenuhnya tak bergantung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan himpunan dan beberapa definisi yang berkaitan dengan himpunan, serta konsep dasar dan teori graf yang akan digunakan pada bab selanjutnya. 2.1 Himpunan

Lebih terperinci

Q U I Z 3B - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END)

Q U I Z 3B - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END) Q U I Z 3B - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2 By: Endro Ariyanto (END) Mngt Memory+Konkurensi 2 (1) 1. Tuliskan kode quiz pada bagian tengah atas lembar jawaban anda! (nilai 1) 2. Tuliskan nama anda di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS xvi BAB 2 LANDASAN TEORITIS Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis akan memberikan beberapa pengertian yang berhubungan dengan judul penelitian yang penulis ajukan, karena tanpa pengertian yang

Lebih terperinci

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER TEORI GRAF ILHAM SAIFUDIN Selasa, 13 Desember 2016 Universitas Muhammadiyah Jember Pendahuluan 1 OUTLINE 2 Definisi Graf

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Lintasan Terpendek Lintasan terpendek merupakan lintasan minumum yang diperlukan untuk mencapai suatu titik dari titik tertentu (Pawitri, ) disebutkan bahwa. Dalam permasalahan pencarian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang banyak digunakan

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN GRAPH ALOKASI SUMBER DAYA SKRIPSI. Oleh : NENNA IRSA SYAHPUTRI

PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN GRAPH ALOKASI SUMBER DAYA SKRIPSI. Oleh : NENNA IRSA SYAHPUTRI PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN GRAPH ALOKASI SUMBER DAYA SKRIPSI Oleh : NENNA IRSA SYAHPUTRI 050803029 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal abila As ad 1) 135 07 006 2) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: nabilaasad@students.itb.ac.id Abstract Dalam kehidupan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai landasan berfikir dalam melakukan penelitian dan akan mempermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf menurut Munir (2012), merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika dengan pokok bahasan yang sudah sejak lama digunakan dan memiliki banyak terapan hingga

Lebih terperinci

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika 16/12/2015 2 Sub Topik A. Graf dan Model Graf B. Terminologi Dasar Graf dan Jenis

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot Rakhmatullah Yoga Sutrisna (13512053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

Q U I Z 3A - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END)

Q U I Z 3A - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END) Q U I Z 3A - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2 By: Endro Ariyanto (END) Mngt Memory+Konkurensi 2 (1) 1. Tuliskan kode quiz pada bagian tengah atas lembar jawaban anda! (nilai 1) 2. Tuliskan nama anda di

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM Pudy Prima (13508047) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong Willy Fitra Hendria/13511086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini 4 BAB II LANDASAN TEORI Setiap permasalahan yang akan dicari cara penyelesaiannya terlebih dahulu dibuat rumusan masalah, demikian pula dengan matematika. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pembahasan

Lebih terperinci

PROSES & THREADS 2 AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Proses & Threads

PROSES & THREADS 2 AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Proses & Threads PROSES & THREADS 2 AGUS PAMUJI 1 Hubungan antara proses Proses yang kooperatif Concurrent Process Proses yang bersifat simultan Independent Process Cooperating Process Tidak terpengaruh / dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE. Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan

BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE. Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan dalam pemodelan sistem kontrol elevator ini, yaitu mengenai himpunan, relasi, fungsi, teori graf

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Rahadian Dimas Prayudha - 13509009 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY Latar belakang Masalah Pada setiap awal semester bagian pendidikan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer Vivi Lieyanda - 13509073 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB

Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB Wilson Fonda / 13510015 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Simulasi Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan entitas baik manusia ataupun mesin yang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam prakteknya,

Lebih terperinci