BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA"

Transkripsi

1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RENCANA STRATEGIS Rencana strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang timbul. Rencana strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 s/d 2013 merupakan bagian integral dari kebijakan dan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu sejak 2008 s/d Untuk mewujudkan Renstra tentu perlu ditunjang dengan Visi dan Misi yang rasional. Untuk itu dapat diperhatikan Visi dan Misi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa 1. Visi Dalam rangka memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja dan peranan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah serta untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, maka perlu dirumuskan visi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah yang mencerminkan keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan. Visi dimaksud juga diperlukan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja dan individu serta sebagai panduan serta acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Visi yang dirumuskan tentunya harus selaras dengan arah kebijakan dan program pembangunan daerah yang ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

2 Dengan mengacu pada Visi Provinsi Jawa Tengah, maka Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah memiliki visi sebagai berikut : Terwujudnya Pengelolaan Energi Dan Sumber Daya Mineral Yang Berdaya Saing Tinggi Dan Berkelanjutan. Visi tersebut mengandung makna bahwa masyarakat merupakan pelaku utama pembangunan daerah bidang energi dan sumber daya mineral. Oleh karena itu masyarakat adalah subyek dan sekaligus obyek pembangunan berkelanjutan, yang diarahkan pada keharmonisan antara kesejahteraan/ pemerataan (equity), pertumbuhan (growth), dan berkelanjutan (daya dukung lingkungan/environmental sustainability). 2. Misi Sejalan dengan visi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan apa yang akan dapat dicapai (pada level dampak) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-ukuran pencapaiannya. Misi yang dirumuskan menggambarkan tindakan atau upaya sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Selanjutnya misi diharapkan dapat menjadi pedoman untuk mencapai tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Misi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah yaitu : a. Meneliti/mengkaji dan mengembangkan potensi energi dan sumber daya mineral (Listrik, migas, bahan tambang, air tanah, panas bumi dan geologi) dengan menerapkan azas konservasi untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. b. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi dan sumber daya mineral (Listrik, migas, bahan tambang, air tanah, panas bumi dan geologi) untuk memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha melalui pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi. 15

3 c. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam pengelolaaan potensi energi dan sumber daya mineral (Listrik, migas, bahan tambang, air tanah, panas bumi dan geologi) yang berkelanjutan guna menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penunjang untuk industri dan konstruksi. d. Meningkatkan sumber daya manusia dan sarana prasarana bidang energi dan sumber daya mineral dalam rangka optimalisasi pelayanan. e. Melaksanakan dan fasilitasi peningkatan teknologi yang berkelanjutan dalam pemanfaatan potensi energi dan sumber daya mineral (listrik, migas, mineral dan batubara, air tanah, panas bumi dan geologi) untuk memperoleh nilai tambah guna meningkatkan daya saing. 3. Motto Selain visi dan misi di atas, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah juga merumuskan MOTTO pelayanan MINERAL, sebagai berikut : a. Mudah, tidak menyulitkan, tidak rumit dan tidak berbelit belit. b. Ikhlas, memberikan pelayanan tanpa pamrih. c. Nyaman, memberikan suasana sejuk dalam pelayanan. d. Efisien, cepet, tepat dan cermat serta berdaya guna. e. Ramah, sopan santun dalam memberian pelayanan. f. Akuntabel, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. g. Legal, sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4. Tujuan Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada lima tahun mendatang, dimana tujuan tersebut selaras dengan visi dan misi. Perumusan tujuan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang akan diberikan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Dengan berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan pembangunan daerah bidang energi dan sumber daya mineral adalah : a. Mewujudkan profesionalisme dan pelayanan prima guna mendukung percepatan pengembangan usaha pertambangan dan energi. 16

4 b. Menciptakan sistem pengawasan dan pengendalian guna mewujudkan usaha pertambangan yang berkelanjutan. c. Menyediakan data dasar potensi geologi, pertambangan, air tanah dan energi untuk menetapkan kebijaksanaan pembangunan daerah bidang energi dan sumber daya mineral. d. Mewujudkan sinkronisasi pengembangan antar sektor dan antar wilayah. e. Meningkatkan minat investasi usaha dalam bidang energi dan sumber daya mineral terutama dalam keanekaragaman produk dan pemanfaatan potensi sumber daya mineral dan energi sehingga dapat mendorong terbukanya pemasaran dan peluang ekspor. f. Meningkatkan peran sektor energi dan sumber daya mineral dalam perekonomian daerah. 5. Sasaran Strategis Perumusan sasaran strategis dapat dirinci sebagai berikut: a. Meningkatnya kemampuan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. b. Berkurangnya kegiatan Penambangan Tanpa Ijin (PETI) dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pembangunan berkelanjutan dalam eksploitasi sumber daya mineral. c. Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertambangan serta terjadinya alih teknologi. d. Optimalnya pengelolaan air tanah dan terpenuhinya kebutuhan air baku pada daerah rawan kering. e. Meningkatnya rasio elektrifikasi dan terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat dan industri. f. Optimalnya pemanfaatan dan diversifikasi energi alternatif. g. Terjaminnya distribusi migas untuk kepentingan masyarakat dan industri. h. Berkurangnya korban bencana alam geologi dan teridentifikasinya kawasan rawan bencana geologi sebagai upaya pengembangan sistem mitigasi bencana. 17

5 6. Strategi Agar mampu mewujudkan kondisi yang diinginkan pada tujuan-tujuan tersebut perlu dirumuskan strategi agar tujuan dapat dicapai. Pengurangan kebocoran dan peningkatan efisiensi dalam kinerja hanya dapat terwujud jika memiliki Sumber Daya Manusia yang kompeten dan profesional serta didukung dengan seperangkat regulasi dan kebijakan yang jelas, mudah dipelajari dan dilaksanakan sehingga dapat mendorong terwujudnya kinerja Instansi menjadi semakin baik. Dalam mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan energi dan sumber daya mineral, strategi pembangunan yang ditempuh yaitu : a. Menyertakan diklat, kursus dan studi bidang energi dan sumber daya mineral. b. Melakukan identifikasi potensi dan sosialisasi peraturan mineral dan batubara. c. Meningkatkan pengunaan teknologi tepat guna dan promosi usaha pertambangan. d. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha pertambangan dan pemanfaatan air tanah. e. Menertibkan ijin usaha pertambangan dan pemanfaatan air tanah. f. Membangun jaringan dan pembangkit listrik dengan potensi sumber energi setempat. g. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber sumber energi alternatif. h. Menertibkan usaha jasa penunjang migas. i. Peningkatan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 merupakan kolaborasi sasaran strategis dan tujuan dengan indikator kinerja terukur dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun RKT tersebut sebagaimana dalam tabel

6 SASARAN STRATEGIS Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) Meningkatnya kemampuan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Berkurangnya kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI) dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pembangunan berkelanjutan dalam eksploitasi sumber daya mineral 1. Jumlah pengelola hasil kegiatan Bidang ESDM yang memahami pengelolaan hasil kegiatan Bidang ESDM. 1. Jumlah kawasan yang sudah memiliki kajian lingkungan hidup strategis. 2. Jumlah kawasan pertambangan yang belum memiliki pola pengembangan wilayah/kawasan berdasarkan potensi sumber daya mineral 3. Jumlah wilayah lindung geologi yang belum memiliki pola pemanfaatan ruang berdasarkan rencana tata ruang. 4. Jumlah kawasan pertambangan yang sudah memiliki pola pembangunan berbasis KLHS. 5. Jumlah lokasi bekas pertambangan rakyat yang dioptimalkan fungsi lahannya. 6. Jumlah lokasi reklamasi lahan bekas pertambangan yang akan direncanakan desainnya. 7. Jumlah lokasi alih profesi eks penambang tanpa ijin. 8. Jumlah dokumen perencanaan yang disusun dan pelaksanaan sinkronisasi serta lokakarya hasil kegiatan. 600 orang 2 Kawasan Pertambangan (Serayu Pantai Utara dan Kendeng Selatan) 5 Kabupaten (Kebumen, Purbalingga, Pati, Klaten dan Wonogiri) 6 Kabupaten (Magelang, Boyolali, Cilacap, Banyumas dan Purbalingga) 2 Kabupaten (Serayu Pantai Utara dan Kendeng Selatan) 5 Kabupaten (Kebumen, Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Wonogiri) 1 Kab. (Kebumen) 4 Kabupaten (Jepara, Pekalongan, Temanggung dan Wonogiri) 1 dokumen perencanaan program/kegiatan dan 1 kali pelaksanaan sinkronisasi serta 1 kali lokakarya. 19

7 (1) (2) (3) Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertambangan serta terjadinya alih teknologi Optimalnya pengelolaan air tanah dan terpenuhinya kebutuhan air baku pada daerah rawan kering. 9. Jumlah pelaksanaan pameran bahan tambang dan penyusunan film documenter. 10. Jumlah pelaksanaan rakor pengelolaan pertambangan dan lokasi pengawasan usaha pertambangan. 11. Jumlah naskah akademik yang disusun 12. Jumlah lokasi identifikasi mineral ikutan. Jumlah alat pengolah bahan tambang untuk meningkatkan nilai tambah beserta lokasinya 1. Jumlah kawasan pesisir yang belum memiliki pola pengelolaan kawasan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungannya. 2. Jumlah sumur pantau yang terbangun dan terevitalisasi untuk memonitor eksploitasi air tanah. 2 kali pameran di Jawa Tengah, 1 kali di Jakarta dan 1 kali di luar Jawa serta penyusunan 1 film documenter 1 kali rakor wasdal, wastib IUP, inventarisasi dan penertiban PETI, inventarisasi penambangan badan sungai dan reklamasi lahan bekas penambangan, pengawasan penambangan di perbatasan provinsi 1 naskah akademik draft Raperda 2 Kab. (Banjarnegara dan Kebumen) 4 (empat) unit alat pengolah bahan tambang 6 Kabupaten/Kota (Kab. Jepara, Pati, Pekalongan, Pemalang, Rembang dan Kota Pekalongan) 9 unit di 9 Kab./Kota (Kab. Semarang, Pati, Demak, Pekalongan, Kudus, Boyolali, Karanganyar, Kota Semarang dan Surakarta) 20

8 (1) (2) (3) 3. Jumlah sumur resapan yang terbangun untuk konservasi air tanah. 4. Jumlah sumur resapan dangkal untuk memonitor keseimbangan air tanah. 5. Jumlah sumur bor yang dibangun pada daerah rawan kering. 6. Jumlah titik pengambilan air tanah yang dilakukan pengawasan dan pengendalian. 7. Jumlah kajian terhadap permohonan Izin Usaha Pertambangan dan lokasi pendataan IUP dan WIUP. 8. Jumlah pembangunan sumur gali dan sumur pasak untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. 9. Jumlah kajian teknis terhadap pemohonan rekomendasi teknis Kab./Kota dalam pengambilan air tanah. 10. Jumlah Cekungan Air Tanah yang belum memiliki peta dan dokumen kajian pemanfaatan. 11. Jumlah Cekungan Air Tanah yang belum memiliki kajian neraca air tanah. 12. Jumlah CAT lintas Kab./Kota yang akan disusun sistem informasi air tanah. 13. Jumlah Kab./Kota pada wilayah non CAT yang akan dikembangkan potensi air tanah. 7 unit di 7 Kab. (Blora, Grobogan, Kudus, Magelang, Rembang, Sragen dan Wonogiri) 6 unit sumur resapan dangkal di Kab. Grobogan, Kudus dan Blora 20 pekerjaan survey hidrogeologi dan 20 unit sumur 500 titik 35 Kab./Kota. 40 sumur gali dan 20 sumur pasak 35 Kab./Kota. 11 Cekungan Air Tanah (CAT) 1 Cekungan Air Tanah (CAT) 19 CAT 4 Kab. (Grobogan, Pati, Blora, Rembang) 21

9 (1) (2) (3) Meningkatnya rasio elektrifikasi dan terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat dan industri. 1. Jumlah PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil dan penerangan jalan umum. 2. Panjang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang dibangun serta jumlah KK yang memanfaatkan lisdes. 3. Jumlah lokasi identifikasi potensi dan demplot pemanfaatan gas rawa. 4. Jumlah lokasi inventarisasi DME; demplot biogas; demplot pengolahan biomas; demplot pengolahan biofuel; demplot pengolahan sampah; bantuan kompor biofuel; penyusunan RUPED. 5. Jumlah pembangunan dan revitalisasi PLTMH untuk melistriki masyarakat daerah terpencil. 6. Jumlah dokumen perencanaan ketenagalistrikan daerah. 7. Jumlah lokasi evaluasi pengelolaan operasional lisdes non PLN dan pengawasan captive power. 8. Jumlah gedung perkantoran yang dilaksanakan audit energi. 9. Jumlah lokasi kajian rekomendasi teknis pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. 760 unit PLTS SHS serta 3 unit PLTS Komunal. 15,567 kms JTM dan JTR serta KK di 6 Kabupaten (Banjarnegara, Blora, Boyolali, Demak, Kudus dan Wonogiri) 4 lokasi potensi (Kab. Cilacap, Grobogan dan Purworejo) dan 2 demplot (Kab. Banjarnegara dan Grobogan) Inventarisasi DME di 13 Kab.; demplot biogas di 6 Kab.; demplot biofuel di 1 Kab.; demplot pengolah sampah di 1 Kab.; 2 Kab. Bantuan kompor biofuel; penyusunan 1 dokumen RUPED. Pembangunan 2 dan revitalisasi 3 unit PLTMH 1 (satu) dokumen RUKD Provinsi Jawa Tengah Pengawasan lisdes di 14 Kabupaten dan 200 pembangkit captive di 200 perusahaan. 10 gedung perkantoran pemerintah di 6 Kab./Kota 1 Kab. (Pekalongan) 22

10 (1) (2) (3) Optimalnya pemanfaatan dan diversifikasi energi alternatif. 1. Jumlah pelelangan WKP Panas Bumi dan wasdal pemanfaatan panas bumi. 2. Jumlah lokasi penyusunan DED PLTMH. 5 WKP Panas Bumi (G. Dieng, G. Ungaran, Guci, Baturaden, G. Telomoyo) 1 lokasi (Kab. Pekalongan) Terjaminnya distribusi migas untuk kepentingan masyarakat dan industri Berkurangnya korban bencana alam geologi dan teridentifikasinya kawasan rawan bencana geologi sebagai upaya pengembangan sistem mitigasi bencana 1. Jumlah sumur migas tua, usaha jasa SPBU, agen dan pangkalan LPG yang dimonitor. 1. Jumlah lokasi evaluasi geologi tata lingkungan. 2. Jumlah lokasi pemetaan daerah rawan bencana tektonik. 3. Jumlah lokasi pemetaan daerah rawan bencana vulkanik. 4. Jumlah lokasi pemetaan daerah rawan bencana tanah longsor. 5. Jumlah lokasi pemetaan geologi detail. 6. Jumlah masyarakat yang memahami bencana alam geologi. 7. Jumlah lokasi kajian penurunan muka tanah (land subsidence) 8. Jumlah kajian dan lokasi simulasi bahaya tsunami. 35 Kab./Kota 4 Kab./Kota (Kab. Karanganyar, Purbalingga, Wonosobo, Kota Surakarta) 3 Kab. (Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung) 8 Kab./Kota (Kab. Banjarnegara, Batang, Magelang, Peklaongan, Pemalang, Wonosobo, Temanggung dan Kota Magelang) 5 Kab. (Banyumas, Cilacap, Kebumen, Tegal dan Wonosobo). 3 Kab. (Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung) 850 orang di 17 lokasi 3 Kab./Kota (Kab. Pekalongan, Tegal dan Kota Pekalongan). 3 Kab. (Cilacap, Kebumen dan Purworejo) (sumber : Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013) 23

11 PENETAPAN KINERJA Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara Kepala SKPD sebagai penerima amanah/ tanggungjawab kinerja dan Kepala Daerah selaku pihak yang memberikan amanah/tanggungjawab kinerja. Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk : (1) meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; (5) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2013 sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja Tahun 2013 disusun dengan berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2013 yang telah ditetapkan. Berikut Penetapan Kinerja Tahun 2013 antara Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Jawa 24

12 SASARAN STRATEGIS Tabel 2.2. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013 INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya kemampuan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pengetahuan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral orang Program Peningkatan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral : Pembinaan Usaha Pertambangan di Jawa Tengah ,- 2. Jumlah aparatur yang mendapatkan pengetahuan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. 310 orang Program Pendidikan Non Formal dan Informal : Pendidikan Kemasyarakatan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur : Pendidikan dan Pelatihan Formal 2. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundangundangan , , ,- 25

13 (1) (2) (3) (4) (5) Berkurangnya kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI) dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pembangunan berkelanjutan dalam eksploitasi sumber daya mineral 1. Jumlah berkurangnya wilayah Penambangan Tanpa Ijin (PETI) di Jawa 2. Jumlah lokasi pembangunan demplot reklamasi bekas lahan pertambangan. 90 lokasi 6 lokasi Program Pertambangan dan Air Tanah: Pengawasan dan Penertiban Usaha Pertambangan di Jawa Tengah 2. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Perizinan / Rekomendasi Usaha Pertambangan , ,- Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam : Reklamasi Lahan Bekas Pertambangan 2. Kegiatan Penyusunan DED Reklamasi Lahan Bekas Penambangan di Jawa Tengah , ,- Program Perencanaan Tata Ruang : Kajian Kawasan Lindung Geologi di Jawa 2. Kegiatan Kajian Kawasan Bentang Alam Karst di Jawa Tengah , ,- Program Pengendalian Pencemaran Perusakan Lingkungan : Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ,- 26

14 (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertambangan serta terjadinya alih teknologi. 1. Jumlah kelompok masyarakat di Jawa Tengah yang diberi bantuan alat pengolah hasil tambang. 6 Kelompok Program Pertambangan dan Air Tanah : Peningkatan Teknologi Pengolahan Bahan Tambang bagi Pertambangan Rakyat. 2. Kegiatan Pembuatan Profil Investasi di Jateng serta Peningkatan Kerjasama dan Promosi Pertambangan. 3. Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Mineral Logam beserta Mineral Penyertanya , , ,- Program Mitigasi Bencana Alam dan Geologi : Pemetaan Geologi Detail di Jawa 2. Kegiatan Identifikasi Mineral Ikutan pada Lapangan Panas Bumi , ,- 27

15 (1) (2) (3) (4) (5) Optimalnya pengelolaan air tanah dan terpenuhinya kebutuhan air baku pada daerah rawan kering. 1. Jumlah kelompok masyarakat yang menerima bantuan pembangunan sumur bor, sumur gali, sumur pasak, sumur pantau dan sumur resapan dalam rangka pengelolaan air tanah dan pemenuhan air baku bagi masyarakat pedesaan di Jawa 2. Cakupan pengawasan titik sumur dalam rangka penertiban penggunaan air tanah di Jawa 81 Kelompok 500 Titik Program Pertambangan dan Air Tanah : Peningkatan Pelayanan Perizinan/Rekomen dasi Air Tanah. 2. Kegiatan Pembangunan Sumur Bor di Daerah Rawan Kering. 3. Kegiatan Pengawasan dan Penertiban Air Tanah di Jawa 4. Kegiatan Pembuatan Sumur Gali/Pasak di Jawa 5. Kegiatan Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah pada CAT di Jawa Tengah , , , , ,- Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam : Pembangunan Sumur Pantau Air Tanah di Jawa 2. Kegiatan Pembangunan Sumur Resapan Dalam di Jawa Tengah , ,- 28

16 (1) (2) (3) (4) (5) Program Perencanaan Tata Ruang : Pemetaan Intrusi Air Laut ,- Meningkatnya Rasio Elektrifikasi dan terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat dan industri. 1. Persentase Rasio Elektrifikasi. 2. Cakupan KK yang menerima bantuan PLTS SHS. 3. Cakupan titik penerangan pada jalan umum yang menggunakan PLTS PJU. 4. Cakupan jaringan listrik yang dibangun pada pedesaan di Jawa 5. Cakupan KK yang dialiri listrik dari PLTMH dan PLTS Komunal. 6. Persentase pengawasan operasional dan manajemen serta audit penggunaan listrik dan energi dalam rangka menciptakan efisiensi dan efektifitas penggunaan listrik dan energi yang aman, andal dan akrab lingkungan. 82,70% 228 KK 80 titik 15,593 kms 182 KK 100% Program Ketenagalistrikan dan Migas : Pembangunan PLTS di Jawa 2. Kegiatan Pembangunan Jaringan Listrik Pedesaan. 3. Kegiatan Pembangunan PLTMH di Jawa 4. Kegiatan PLTS Komunal di Jawa 5. Kegiatan Penyusunan DED PLTMH di Jawa 6. Kegiatan Pengawasan Manajemen dan Operasional Listrik Pedesaan dan Captive Power di Jawa 7. Kegiatan Audit Energi Gedung Perkantoran Pemerintah Provinsi Jawa 8. Kegiatan Evaluasi dan Penyusunan RUKD. 9. Kegiatan Survey Kebutuhan Energi Listrik di Kep. Karimunjawa, Jawa , , , , , , , , ,- 29

17 (1) (2) (3) (4) (5) Optimalnya pemanfaatan dan diversifikasi energi alternatif 1. Cakupan lokasi pengembanga n potensi energi alternatif di Jawa 2. Jumlah pembangunan Desa Mandiri Energi di Jawa Tengah 3. Persentase pengawasan pemanfaatan potensi energi alternatif di Jawa 4 lokasi 17 desa 100% Program Ketenagalistrikan dan Migas : Identifikasi dan Potensi Gas Rawa di Jawa 2. Kegiatan Desa Mandiri Energi di Jawa 3. Kegiatan Panas Bumi di Jawa , , ,- Terjaminnya distribusi migas untuk kepentingan masyarakat dan industri Berkurangnya korban bencana alam geologi dan teridentifikasinya kawasan rawan bencana geologi sebagai upaya pengembangan sistem mitigasi bencana 1. Persentase pengawasan dan pengendalian Usaha Jasa SPBU, Agen dan Pangkalan Minyak Tanah serta LPG di Jawa 1. Cakupan lokasi hasil kajian pemetaan zona rawan aktivitas tektonik dan vulkanik. 2. Cakupan lokasi pemasangan alat pantau gerakan tanah yang berfungsi sebagai early warning bagi 100% Program Ketenagalistrikan dan Migas : Pengawasan dan Pengendalian Usaha Jasa SPBU, Agen dan Pangkalan Minyak Tanah serta LPG di Jawa 7 lokasi 3 lokasi Program Mitigasi Bencana Alam dan Geologi : Pemetaan Daerah Rawan Bencana Tektonik di Jawa 2. Kegiatan Pemetaan Daerah Rawan Bencana Vulkanik di Jawa , , ,- 30

18 (1) (2) (3) (4) (5) masyarakat di daerah rawan longsor. 3. Jumlah Masyarakat dan Aparatur yang mendapatkan pengetahuan mengenai penanganan mitigasi bencana tanah longsor. 450 orang 3. Kegiatan Penataan Lahan Rawan Bencana Tanah Longsor. 4. Kegiatan Sosialisasi dan Pemantauan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi , ,- (sumber : Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013) 31

LAMPIRAN A. STRUKTUR ORGANISASI

LAMPIRAN A. STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN A. STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN B. ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN Alokasi dan Realisasi APBD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran KODE REKENING/ KEGIATAN

Lebih terperinci

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH PROGRAM DAN KEGIATAN Penyelenggaraan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rangka mewujudkan desa mandiri/berdikari melalui kedaulatan energi,

Lebih terperinci

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013 Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Tahun Anggaran 2013 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp.) SISA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada masa berakhirnya tahun anggaran, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang berisi progres kinerja atas mandat dan pemanfaatan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Halaman : 1 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir DPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi : 2.0. ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2018

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2018 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2018 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3.03. Energi dan Sumber Daya Mineral Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 85.763.726.000

Lebih terperinci

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET 1 Program Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Kegiatan Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 548.144.000 548.144.000 1)

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 82.723.809.000 79.547.819.863 96,16 5 1

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 Kode Rekening Uraian Jumlah

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 66.458.723.000

Lebih terperinci

IV. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran 2016 :

IV. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran 2016 : IV. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran 2016 : No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - DINAS ENERGI & SUMBER

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Halaman : 1 DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 201 Formulir DPPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2.03. - ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

Lampiran 1. IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN KETERKAITANNYA DENGAN ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Lampiran 1. IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN KETERKAITANNYA DENGAN ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lampiran 1. IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN KETERKAITANNYA DENGAN ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN No Program Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kegiatan Pembuatan Profil Investasi

Lebih terperinci

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Dan Misi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral VISI Memasuki era pembangunan lima tahun ketiga, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN NO KEGIATAN NAMA PAKET JENIS BELANJA JENIS PENGADAAN METODE PENGADAAN VOL. PAGU SUMBER

Lebih terperinci

VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan :

VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan : VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan : No NAMA KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) 1 Penyediaan jasa surat menyurat - DINAS ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Lebih terperinci

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan Nomor : 050/5766 Tanggal : 24 Desember 2013 PA/KPA Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I) : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Alamat : Jl. Madukoro AA-BB No.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Dan Indikator Kinerja Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH. Tahun 2017

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH. Tahun 2017 Energi & Mineral Sumber daya Untuk Kesejahteraan Rakyat RENCANA KERJA (RENJA) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH Tahun 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR PROGRAM KERJA TAHUN 2014 2019 DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KEGIATAN MISI 1 : Mengembangkan diversifikasi energi pedesaan berbasis sumber

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S NO. 1 Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S NO. 1 Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber

Lebih terperinci

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan :

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan : VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan : No NAMA KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) 1 Penyediaan jasa surat menyurat - DINAS ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL 34.500.000 Paket swakelola penyediaan jasa surat

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S NO. 1 Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber

Lebih terperinci

MONITORING PENGADAAN BARANG/JASA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

MONITORING PENGADAAN BARANG/JASA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 MONITORING PENGADAAN BARANG/JASA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 NO KEGIATAN NAMA PAKET JENIS BELANJA JENIS PENGADAAN LOKASI PENGADAAN METODE PENGADAAN VOL.

Lebih terperinci

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD 2.03 01 82 05 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 2.03. 2.03 Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya

Lebih terperinci

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TABEL 4. KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Visi Pengelolaan energi dan mineral yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

V. Paket Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan :

V. Paket Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan : V. Paket Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan : JADWAL PELAKSANAAN 1 Penyediaan jasa surat menyurat - DINAS ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL a. Paket swakelola penyediaan jasa surat menyurat 2 Penyediaan jasa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Februari 2018 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Februari 2018 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH 1 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 disusun dalam rangka memenuhi kewajiban ketentuan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018, Kementerian PPN/Bappenas memangkas prioritas nasional agar lebih fokus menjadi

Lebih terperinci

REALISASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

REALISASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 REALISASI PELAKSANAAN BARANG DAN JASA MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 NO KEGIATAN NAMA PAKET BELANJA 1 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO) PELAKSANAAN APBD TAHUN 2016 DINAS ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO) PELAKSANAAN APBD TAHUN 2016 DINAS ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO) PELAKSANAAN APBD TAHUN 2016 DINAS ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH I. Visi dan Misi SKPD 1. Visi: Menuju Masyarakat Sejahtera Melalui Penguatan Pengelolaan

Lebih terperinci

PENETAPAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAW A TENGAH TAHUN 201 7

PENETAPAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAW A TENGAH TAHUN 201 7 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 487.22/259/DIP/IV Tahun 2017 TANGGAL : 17 April 2017 PENETAPAN

Lebih terperinci

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017 PAPARAN SEKRETARIS DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017 Ungaran, 19 Januari 2017 Struktur Organisasi

Lebih terperinci

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KAB. SIJUNJUNG NO. PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN TARGET SUMBER DANA (APDB, APBD I, APBN) (Rp.) 1 2 3 4 5 6 7 I. PROGRAM PELAYANAN

Lebih terperinci

2.1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

2.1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2.1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang dinamakan dengan nawacita.

Lebih terperinci

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH No Program Anggaran Sub Sasaran Lokasi 1. Program Rp. 1.000.000.000 Pelayanan dan Sosial Kesejahteraan Sosial Penyandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah yang bersangkutan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN No. 62/11/33/Th.V, 07 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2011 mencapai 16,92 juta

Lebih terperinci

REGULASI DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

REGULASI DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah REGULASI DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Penerima Penghargaan Energi Prabawa Tahun 2011 S A R I Pemerintah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 3.1 Keadaan Geografis dan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Jawa dengan luas

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan kembali SOTK

Lebih terperinci

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan :

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan : VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan : No NAMA KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN ANGGARAN 1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Sekretariat Dinas ESDM - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 37.500.000 Belanja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 No. 50/08/33/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 145,04 RIBU TON, CABAI RAWIT 85,36 RIBU TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor. Akan

Lebih terperinci

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 78 TAHUN 2013 TAHUN 2012 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional. - 583 - BB. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Industrialisasi pada negara sedang berkembang sangat diperlukan agar dapat tumbuh

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH No. 56/08/33 Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 167,79 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 107,95 RIBU TON,

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Halaman : 1 DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir DPPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.21. - KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

: ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ORGANISASI : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Halaman. 362.

: ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ORGANISASI : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Halaman. 362. URUSAN PEMERINTAHAN : 2.03. - ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ORGANISASI : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Halaman. 362 Jumlah 2.03.2.03.01.00.00.4. PENDAPATAN 2.03.2.03.01.00.00.4.1. PENDAPATAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 71 A TAHUN 201356 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan TUJUAN SASARAN STRATEGIS TARGET KET URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET TUJUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 13 Mendukung Ketahanan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Peta Provinsi Jawa Tengah Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 2. Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN CIAMIS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ciamis pada

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 201256 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH TARGET INDIKATOR LKPD YANG OPINI WTP Dalam Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan prioritas nasional pencapaian

Lebih terperinci

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN No Kelompok Pola Harapan Nasional Gram/hari2) Energi (kkal) %AKG 2) 1 Padi-padian 275 1000 50.0 25.0 2 Umbi-umbian 100 120 6.0

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH - 763 - BB. PEMBAGIAN URUSAN AN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yaitu

Lebih terperinci

MONITORING PENGADAAN BARANG/JASA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

MONITORING PENGADAAN BARANG/JASA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 MONITORING PENGADAAN BARANG/JASA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 17 Periode : Juli 17 NO KEGIATAN NAMA PAKET JENIS BELANJA JENIS PENGADAAN LOKASI PENGADAAN METODE

Lebih terperinci

REALISASI TARGET CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA URUSAN/BIDANG URUSAN. RENSTRA 2011 s/d THN 2015 CATATAN DAN TINGKAT 2015) TAHUN 2013

REALISASI TARGET CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA URUSAN/BIDANG URUSAN. RENSTRA 2011 s/d THN 2015 CATATAN DAN TINGKAT 2015) TAHUN 2013 I. 2. A. 2.03. 1. 2.03.2.03.01.01. Tabel 2.1. : REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL PEN RENCANA STRATEGIS SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 PERKIRAAN KINERJA KINERJA

Lebih terperinci

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 IR. SUGIONO, MP Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 1 BBPTU HPT BATURRADEN Berdasarkan Permentan No: 55/Permentan/OT.140/5/2013 Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Badan Pemeriksa Keuangan BPK merupakan salah satu lembaga

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Batas Administrasi. Gambar 4.1: Peta Wilayah Jawa Tengah Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.31 /05/33/Th.VIII, 05 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,45 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2014 yang sebesar 17,72

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.69 /11/33/Th.VII, 06 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,02 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2013 mencapai 16,99

Lebih terperinci

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral Sekretariat Bidang Bina Marga Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral Bidang Energi & Ketenagalistrikan UPTD : 1. UPTD Wilayah Ciamis

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 Halaman : 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 Formulir RKA-SKPD Urusan Pemerintahan : 2.03 - Lingkungan Hidup Organisasi : 2.03.01

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN7 BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 IKHTISAR EKSEKUTIF Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan LkjIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dan pelaksanaan Rencana Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.70 /11/33/Th.VIII, 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar

Lebih terperinci

TRI WULAN BELANJA LANGSUNG

TRI WULAN BELANJA LANGSUNG PENGELUARAN PER BULAN 7.342.1 35.949.9 61.751.8 61.644.6 37.83.9 59.384.4 36.525.3 6.284.4 38.73.9 62.54.4 35.463.1 29.642.2 59.. TRI WULAN 168.43.8 158.832.9 135.513.6 127.69.7 59.. 31 Kegiatan Peningkatan

Lebih terperinci

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAMPIRAN XXVIII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Mineral, Batu

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Jawa Tengah Sensus Ekonomi 2016 No. 37/05/33 Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Hasil Pendaftaran

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci