BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI"

Transkripsi

1 BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 0 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak diantara 8 sampai 8 7 Lintang Selatan dan 6 0 sampai 6 Bujur Timur, dengan batasbatas administrasi: Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Barat Gambar. Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

2 Luas wilayah daratan Kabupaten Lombok Tengah.08,9 Km² atau sekitar 6% dari luas Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terbagi menjadi kecamatan, dengan luas masingmasing kecamatan dapat dilihat dari grafik berikut: Grafik. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah (Km²) Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah (Km²) Kecamatan Batukliang Utara 8.96 Kecamatan Batukliang Kecamatan Pringgarata Kecamatan Jonggat Kecamatan Kopang Kecamatan Janapria Kecamatan Pujut. Kecamatan Paya Timur Kecamatan Praya Barat Daya Kecamatan Praya Barat Kecamatan Praya Tengah Kecamatan Praya Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 0 Dilihat dari komposisi wilayah pada grafik tersebut, kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Pujut dengan luas, Km² atau 9,% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan kecamatan tersempit adalah Kecamatan Pringgarata dengan luas 0,7 Km² atau,7% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Adapun Luas wilayah perairan laut Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan rencana tata ruang wilayah adalah 670 Km² yang meliputi Kecamatan Praya Barat Daya, Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Pujut dan Kecamatan Praya Timur dengan panjang garis pantai 8 Km dengan karekteristik sebagian besar berupa pantai berpasir yang terbentang dari Pantai Torok Aiq Beleq di Kecamatan Praya Barat Daya sampai Pantai Kelongkong di Teluk Awang Kecamatan Praya Timur.

3 Selain daratan utama yang berada di Pulau Lombok terdapat pulau kecil yang berada di wilayah perairan laut Kabupaten Lombok Tengah dengan luas yang bervariasi antara 0, Ha sampai 8,6 Ha dengan luas total 9,76 Ha yang tersebar di (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Pujut dan Kecamatan Praya Timur. Adapun rincian dan lokasi pulaupulau kecil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: No. Tabel. Nama dan Lokasi PulauPulau Kecil di Kabupaten Lombok Tengah Nama Pulau Luas Pulau (Ha) Lokasi. Anak Ewok,70 Kecamatan Praya Barat. Bali Samar 0,0 Kecamatan Praya Barat. Batu Payung 0,6 Kecamatan Praya Barat. Kebango 0,0 Kecamatan Praya Barat. Gili Wayang 0,0 Kecamatan Praya Barat 6. Bulu Sadang 0,0 Kecamatan Praya Barat 7. Batutiung 0,0 Kecamatan Praya Barat 8 Penginang,86 Kecamatan Praya Barat 9 Batu Berang 0,0 Kecamatan Pujut 0 Selak 0,0 Kecamatan Pujut Anak Anjan,9 Kecamatan Pujut Perigi 8,60 Kecamatan Pujut Anakewok,0 Kecamatan Pujut Sayaq 0, Kecamatan Pujut Nyepak,0 Kecamatan Pujut 6 Medas 0,0 Kecamatan Pujut 7 Gantung, Kecamatan Pujut 8 Ngebor 0,0 Kecamatan Pujut 9 Nusa 8, Kecamatan Pujut 0 Gili Gulung 0,0 Kecamatan Pujut Gili Mas 0,0 Kecamatan Pujut Ujung Batu 0,0 Kecamatan Praya Timur Luas Total 9,76

4 B. TOPOGRAFI Ditinjau dari kondisi topografi, bagian utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan daerah dataran tinggi dan merupakan areal kaki Gunung Rinjani. Curah hujan pada daerah ini relatif tinggi dan adapat menjadi pendukung bagi kegiatan di sektor pertanian, juga terdapat aset wisata terutama pariwisata alam pegunungan dengan pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. Bagian Tengah merupakan wilayah dataran rendah dengan potensi pertanian dan perkebunan utamanya padi, palawija dan tembakau. Potensi ini didukung oleh hamparan lahan persawahan yang luas dan sarana irigasi yang memadai. Sedangkan bagian Selatan selain terdapat hamparan persawahan juga terdapat daerah yang berbukitbukit. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Lombok Tengah dapat dikelompokkan menjadi kelompok yang meliputi;. Wilayah Kelas Kemiringan Datar, dengan kemiringan 0 sampai dengan merupakan daerah datar, umumnya merupakan daerah dataran aluvial sungai, rawa dan pantai. Tersebar di wilayah kecamatan Praya, Praya Tengah, Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, Jonggat dan Pringgarata dengan areal seluas. Ha;. Wilayah Kelas Kemiringan Bergelombang, dengan kemiringan sampai dengan merupakan daerah landai sampai agak miring, umumnya merupakan daerah dataran aluvial sungai. Tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah dengan areal seluas Ha;. Wilayah Kelas Kemiringan Curam, dengan kemiringan sampai dengan 0 merupakan daerah agak miring sampai miring tersebar di wilayah kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya, Kopang, Pringgarata, Batukliang dan Batukliang Utara dengan areal seluas Ha;. Wilayah Kelas Kemiringan Sangat Curam, dengan kemiringan lebih dari 0 terdapat di wilayah kecamatan Batukliang dan Batukliang Utara areal seluas 6.68 Ha. Adapun rincian topografi tanah berdasarkan kelas kemiringan di Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat dalam tabel berikut:

5 Tabel. Luas Wilayah Menurut Kemiringan Tanah di Kabupaten Lombok Tengah Kelas Kemiringan No. Kecamatan 0 0 > 0 6 Kecamatan Praya Kecamatan Praya Tengah Kecamatan Praya Barat Kecamatan Praya Barat Daya Kecamatan Paya Timur Kecamatan Pujut Kecamatan Janapria Kecamatan Kopang Kecamatan Jonggat Kecamatan Pringgarata Kecamatan Batukliang Kecamatan Batukliang Utara Jumlah Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 0

6 PETA TOPOGRAFI

7 C. KETINGGIAN LOKASI Secara morfologi dan fisiologi wilayah Kabupaten Lombok Tengah terbentuk dari wilayah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian yang bervariasi antara 0 sampai dengan >.000 meter dari permukaan laut. berikut: Luas wilayah menurut ketinggian di tiap kecamatan dapat dilihat dari tabel Tabel. Luas Wilayah Menurut Ketinggian Dari Permukaan Laut di Kabupaten Lombok Tengah Ketinggian No. Kecamatan Lebih dari 0 00 m 00 m.000 m.000 m 6 Kecamatan Praya.97.7 Kecamatan Praya Tengah..7 7 Kecamatan Praya Barat Kecamatan Praya Barat Daya Kecamatan Paya Timur Kecamatan Pujut Kecamatan Janapria Kecamatan Kopang Kecamatan Jonggat Kecamatan Pringgarata Kecamatan Batukliang Kecamatan Batukliang Utara Jumlah Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 0

8 PETA ketinggian

9 D. HIDROLOGI DAN IKLIM Seperti daerahdaerah lain di Indonesia yang berda di wilayah selatan garis katulistiwa Kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim tropis dengan musim kemarau yang kering. Musim hujan yang biasanya terjadi sekitar tujuh sampai delapan bulan pada tahuntahun sebelumnya, tetapi pada tahun 0 terjadi sepanjang tahun yakni dari bulan Januari hingga Desember. Jumlah hari hujan perbulan di Kabupaten Lombok Tengah berkisar antara hingga hari. Jumlah hari terbanyak terjadi pada bulan Januari dan Desember dengan curah hujan 9 mm pada bulan Januari dan 89 mm pada bulan Desember. Sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Juni dan Agustus yang hanya terjdi hujan hari. Adapun rincian ratarata hari hujan dan curah hujan pada tahun 0 dapat dilihat pada tabel berikut: No. Bulan Jumlah Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Januari 9 9 Februari Maret April 0 8 Mei Juni 7 Juli 7 8 Agustus 0 9 September 6 0 Oktober Nopember Desember 89 Dilihat menurut kecamatan (tidak termasuk Kecamatan Praya Barat Daya) wilayah yang memilki hari hujan terbanyak yakni kecamatan Praya Timur dan sebaliknya kecamatan Kopang merupakan kecamatan dengan jumlah hari hujan paling sedikit. Ratarata hari hujan dan curah hujan tiap kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 0 dapat dilihat dalam tabel berikut:

10 No. Kecamatan Kecamatan Praya Kecamatan Praya Tengah Kecamatan Praya Barat Kecamatan Praya Barat Daya Kecamatan Paya Timur 6 Kecamatan Pujut 7 Kecamatan Janapria 8 Kecamatan Kopang 9 Kecamatan Jonggat 0 Kecamatan Pringgarata Kecamatan Batukliang Kecamatan Batukliang Utara Jumlah Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) E. PENGGUNAAN LAHAN Secara umum penggunaan lahan dikatagorikan kedalam dua katagori utama yakni lahan persawahan dan lahan kering. Dimana lahan persawahan meliputi sawah irigasi dan sawah tadah hujan, sedangkan lahan kering meliputi permukiman, tegal, tambak, kolam/empang, tanah tidak diusahakan, hutan, perkebunan dan penggunaan lainnya. Luas areal persawahan di Kabupaten Lombok Tengah seluas.6 Ha atau,% dari luas daratan Kabupaten Lombok Tengah sedangkan luas lahan kering Ha atau,8% dari luas daratan Kabupaten Lombok Tengah. Dari.6 Ha area persawahan tersebut,.0 Ha atau 79,% merupakan areal sawah irigasi dan sisanya. Ha atau 0,77% dari areal persawahan merupakan sawah tadah hujan atau non irigasi. Dari Ha luas lahan kering, digunanakan untuk pemukiman 8.0 Ha, Tegalan 9.7 Ha, Padang Rumput 7 Ha, Tambak 809 Ha, Kolam dan Empang 77 Ha, Hutan.76,9 Ha, Perkebunan 88 Ha, dan penggunaan lainnya.67 Ha. Adapun rincian penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat dalam tabel berikut:

11 No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase. Sawah.6, a. Sawah Irigasi.0,77 b. Sawah Tadah Hujan. 9,8. Lahan Kering 66.77,8 a. Pemukiman 80 6,70 b. Tegalan 9.7 6, c. Padang rumput 7 0, d. Tambak 809 0,67 e. Kolam dan Empang 77 0,8 f. Hutan.76 9,6 g. Perkebunan 88 0,07 h. Penggunaan lainnya.066 0,8 Jumlah ,00 F. ZZZZZ

12 BAB II ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN Dasar hukum pembentukan Kabupaten Lombok Tengah adalah UndangUndang Nomor 69 Tahun 99 Tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 98 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6) yang ditetapkan tanggal 9 Agustus 98. Sebelum ditetapkkannya Undangundang tersebut entitas Lombok Tengah sebagai daerah pemerintahan telah ada jauh sebelum itu. Salah satu momentum penting lahirnya Kabupaten Lombok Tengah adalah penyatuan Wilayah Lombok menjadi bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditandai pelantikan Lalu Srinata sebagai Kepala Daerah Setempat Lombok Tengah oleh Gubernur Provinsi Sunda Kecil, Mr. I Gusti Ketut Pudja pada tanggal Oktober 9, telah melegitimasi keberadaan Pemerintahan Lombok Tengah secara hukum. Secara administrasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 0 terdiri dari Kecamatan, 7 Desa, Kelurahan,.88 Dusun dan 66 Lingkungan. Tabel. Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun dan Lingkungan di Kabupaten Lombok Tengah No. Kecamatan Desa Kelurahan Dusun Lingkungan 6 Kecamatan Praya Kecamatan Praya Tengah Kecamatan Praya Barat 0 0 Kecamatan Praya Barat Daya 0 Kecamatan Paya Timur Kecamatan Pujut Kecamatan Janapria 6

13 8 Kecamatan Kopang 0 9 Kecamatan Jonggat 0 Kecamatan Pringgarata 0 Kecamatan Batukliang 0 9 Kecamatan Batukliang Utara 8 9 Jumlah Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 0 B. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam sekretariat, unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah, serta unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, pembentukan organisasi perangkat daerah harus memenuhi azas efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah masingmasing serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah. Untuk memenuhi arah dan pedoman sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah tersebut telah disahkan Peraturan Daerah Nomor.a Tahun 0 Tentang Perubahan Atas Peraturaan Daerah Nomor Tahun 008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Dalam peraturan daerah tersebut organisasi perangkat daerah Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari:. Sekretariat Daerah. Sekretariat DPRD. Dinasdinas Daerah, terdiri dari: a. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga b. Dinas Kesehatan

14 c. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi d. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil f. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata g. Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral h. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan i. Dinas Pertanian dan Peternakan j. Dinas Kelautan dan Perikanan k. Dinas Kehutanan dan Perkebunan l. Dinas Pendapatan Daerah. Inspektorat. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7. Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat 8. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari: a. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri b. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa c. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana d. Badan Kepegawaian Daerah e. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan f. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu g. Kantor Lingkungan Hidup h. Kantor PDE, Arsip dan Dokumentasi i. Rumah Sakit Umum Daerah 9. Kecamatan, terdiri dari: a. Kecamatan Praya b. Kecamatan Praya Tengah c. Kecamatan Praya Barat d. Kecamatan Praya Barat Daya e. Kecamatan Praya Timur f. Kecamatan Pujut g. Kecamatan Janapria h. Kecamatan Kopang

15 i. Kecamatan Batukliang j. Kecamatan Batukliang Utara k. Kecamatan Pringgarata l. Kecamatan Jonggat 0. Kelurahan, terdiri dari: a. Kelurahan Praya b. Kelurahan Gerantung c. Kelurahan Semayan d. Kelurahan Jontlak e. Kelurahan Gerunung f. Kelurahan Gonjak g. Kelurahan Leneng h. Kelurahan Sasake i. Kelurahan Renteng j. Kelurahan Tiwugalih k. Kelurahan Prapen l. Kelurahan Panjisari. Unit Pelaksana Teknis Dinas dan/atau Badan C. APARATUR NEGARA / PNS Sampai dengan desember 0, PNS Daerah kabupaten Lombok Tengah sejumlah 0.66 orang dengan jumlah PNS lakilaki 6.97 orang dan PNS Perempuan sejumlah.699 orang. Menurut golongan, mayoritas PNS dikabupaten Lombok Tengah adalah PNS Golongan III sebanyak.68 orang, kemudian Golongan IV sebanyak.0 orang, Golongan II sebanyak. orang dan Golongan I sebanyak 9 orang. Adapun distribusi PNS Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan berdasarkan golongan dapat dilihat dalam grafik berikut:

16 Distribusi PNS Menurut Golongan % % % Gol. I ; 9 orang Gol. II ;. orang Gol. III ;.68 orang Gol. IV ;.0 orang % Sedangkan menurut tingkat pendidikan, PNS Kabupaten Lombok Tengah didominasi oleh PNS dengan tingkat pendidikan DIV/S sebanyak.99 orang, Diploma IIII sebanyak.600 orang, SLTA sebanyak.80 orang, Strata II sebanyak 77 orang, SLTP sebanyak 76 orang, SD sebanyak 9 orang dan Strata III sebanyak orang. Adapun rinciann PNS berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut: No. SD SLTP SLTA Tingkat Pendidikan Lakilaki Perempuan Jumlah Diploma I Diploma II Diploma III Diploma IV / Strata I Strata II 77 9 Strata III Jumlah

17 BAB III SOSIAL BUDAYA A. KEPENDUDUKAN Penduduk sebagai subyek maupun objek pembangunan merupakan variabel dependen yang utama, karenanya informasi mengenai kependudukan menjadi sesuatu yang penting untuk dicermati. Informasi data kependudukan merupakan kebutuhan dasar untuk melakukan sebuah perencanaan dalam sebuah masyarakat. Dari data kependudukan tersebut dapat dibuat sebuah proyeksi beberapa tahun kedepan, sehingga perencanaan tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sesaat saja namun dapat diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu. Proyeksi penduduk tersebut bukan merupakan ramalan, tetapi perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsiasumsi tertentu berdasarkan komponenkomponen laju pertumbuhan penduduk.. Jumlah rumah Tangga dan Penduduk Pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspekaspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran. Sensus penduduk tahun 97 yang mencatat jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah sebanyak jiwa. Angka ini meningkat menjadi jiwa pada sensus penduduk 980. Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 990 menjadi jiwa dan menjadi jiwa pada sensus penduduk 000. Pertumbuhan penduduk menurut sensus penduduk dapat dilihat pada gambar berikut:

18 Pertumbuhan Penduduk Menurut Sensus Penduduk,000, , ,000 00,000 00,000 0 Pertumbuhan Penduduk ,86 76,90 678,76 860,09 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Berdasarkan data sensus penduduk Tahun 000, pada tahun 0 jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah terproyeksi sebanyak 87. jiwa dengan rumah tangga berjumlah 6.68 RT. Jika dibandingkan dengan luas wilayah.08,9 km², dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk di Kabupaten Lombok Tengah adalah 7 Jiwa/Km² yang artinya bahwa secara ratarata setiap kilometer persegi luas wilayah dihuni 7 jiwa, ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Tengah termasuk wilayah dengan katagori padat penduduk (>0 Jiwa/Km²). Jika ditinjau perkecamatan, penduduk terbanyak dan tepadat berada di Kecamatan Praya dengan jumlah 0.8 jiwa dan rumah tangga sebanyak 9.0 dengan kepadatan.7 Jiwa/Km². Sedangkan penduduk paling sedikit dan paling jarang berada di Kecamatan Batukliang Utara dengan penduduk 8.0 jiwa dan rumah tangga sebanyak.60 dengan kepadatan 6 Jiwa/Km². Rincian jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan tahun 0 dapat dilihat pada tabel berikut:

19 Tabel.. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 0 Kecamatan Luas Wilayah (km²) Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut, Praya Timur 8, Janapria 69, Kopang 6, Praya 6, Praya Tengah 6, Jonggat 7, Pringgarata, Batukliang 0, Batukliang Utara 8, , Jumlah Jumlah Penduduk Jumlah No Rumah Tangga Kepadatan (Jiwa/Km²) Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 0 Secara umum sebaran penduduk di Kabupaten Lombok Tengah hampir merata di setiap kecamatan dengan prosentase sebaran yang bervariasi antara 6% sampai dengan %. Adapun persentase sebaran penduduk perkecamatan dapat dilihat pada gambar berikut: Sebaran Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 0 Batukliang 8% Batukliang Utara 6% Praya Barat 8% Pringgarata 8% Jonggat 0% Praya Tengah 7% Praya % Praya Barat Daya 6% Pujut % Praya Timur 7% Kopang 9% Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 0 Janapria 8%

20 . Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perbandingan antara jumlah penduduk lakilaki dengan jumlah penduduk perempuan akan menghasilkan indikator angka sex ratio. Tahun 0 angka sex ratio Kabupaten Lombok Tengah terhitung sebesar 90. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 00 orang penduduk perempuan terdapat 90 orang penduduk lakilaki, dengan kata lain penduduk perempuan masih mendominasi. Jika dilihat menurut kecamatan, angka sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Jonggat dan Praya yakni sebesar 9 dan yang terendah di Kecamatan Kopang dan Batukliang sebesar 8. Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Tahun 0 No Kecamatan Penduduk Lakilaki Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk Praya Barat Praya Barat Daya Pujut Praya Timur Janapria Kopang Praya Praya Tengah Jonggat Pringgarata Batukliang Batukliang Utara Jumlah Sex Ratio Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 0 Berdasarkan kelompok umur, penduduk paling banyak berada pada kelompok umur 0 Tahun sebanyak 9. jiwa dan yang paling sedikit berada pada kelompok 7+ sebanyak.7 jiwa. Rincian penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada piramida penduduk berikut ini:

21 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun ,0,8, 0, 9,69,0 0,00 6,68 9, 0,66 0 6,6 0,9 9 9,, ,7, ,87, ,79 8, ,,0 8,96 9, 9,997,,7,0,, 6,960, Perempuan Lakilaki Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 0. Jumlah Penduduk Menurut Administrasi Kependudukan Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi penduduk serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik & Pembangunan sektor lain. Adanya administrasi kependudukan dalam hal ini merupakan perwujudan fungsi pelayanan publik negara untuk melegitimasi eksistensi penduduk. Sehingga secara filosofi haruslah dimaknai sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memberikan status legalitas konstitusional penduduk dalam kehidupan kenegaraan. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 9 pada hakikatnya berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialami oleh Penduduk Indonesia yang berada di dalam dan/atau di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa untuk memberikan perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan status hukum setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialami oleh Penduduk Indonesia dan Warga Negara Indonesia yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu dilakukan pengaturan tentang Administrasi Kependudukan. Bahwa pengaturan

22 tentang Administrasi Kependudukan hanya dapat terlaksana apabila didukung oleh pelayanan yang profesional dan peningkatan kesadaran penduduk, termasuk Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri. Berdasarkan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lombok Tengah, secara administrasi sampai dengan akhir tahun 0 penduduk Lombok Tengah sejumlah orang dengan yang terdiri dari orang lakilaki dan perempuan dengan kepala keluarga sebanyak 6.0 orang. Rincian penduduk menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Jumlah Penduduk Menurut Administrasi Kependudukan Tahun 0 No Kecamatan Penduduk Lakilaki Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk PRAYA JONGGAT BATUKLIANG PUJUT PRAYA BARAT PRAYA TIMUR JANAPRIA PRINGGARATA KOPANG PRAYA TENGAH PRAYA BARAT DAYA BATUKLIANG UTARA Jumlah Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Untuk mengukur pelayanan kependudukan yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Lombok Tengah kepada masyarakat, perlu dilihat berapa jumlah penduduk yang berktp. Pemilikan KTP bukan saja merupakan pemenuhan hak perorangan tetapi juga untuk keperluan tertib administrasi kependudukan. Sampai dengan akhir tahun 0 baru 68.9 orang dari orang Penduduk Wajib KTP yang sudah memiliki KTP atau sebesar 7,%. Progres tahunan pencapaian pelayanan kependudukan di sektor kepemilikan KTP dapat dilihat pada tabel berikut:

23 Tabel Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tahun 0 Penduduk Tahun Wajib KTP Yang Memiliki KTP % yang memiliki KTP , , , , , Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Pada tahun 0 Kabupaten Lombok Tengah telah menerbitkan KTP dengan Sistem SIAK. Dengan sistem ini, nomor induk kependudukan berlaku secara nasional sehingga apabila seorang penduduk yang sudah memiliki KTP yang diterbitkan oleh suatu Kabupaten/kota akan terdeteksi dan sistem tidak akan memproses apabila yang bersangkutan ingin memiliki KTP Kabupaten Lombok Tengah tanpa mencabut KTP yang sudah dimiliki. Pada tahun 0, sistem SIAK ini dikembangkan sesuai arahan dari Pemerintah Pusat dengan diterapkannya ektp. Proses konversi menjadi e KTP ini masih berlangsung, dan diharapkan akan selesai pada tahun 0. Pelayanan lain yang dilaksanakan di bidang kependudukan adalah registrasi penduduk. Untuk meregistrasi penduduk yang baru lahir maka perlu diterbitkan Akta kelahiran. Akta ini dikeluarkan bagi seluruh penduduk yang lahir di kabupaten Lombok Tengah. Progres tahunan pencapaian pelayanan kependudukan di sektor kepemilikan Akta Kelahiran dapat dilihat pada tabel berikut:

24 Tabel Kepemilikan Akta Kelahiran Tahun 0 Tahun Jumlah Penduduk Yang Memiliki Akta Kelahiran % yang memiliki Akta Kelahiran , , , , ,6 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sampai dengan akhir tahun 0 penduduk yang memiliki Akta Kelahiran baru mencapai angka 0,6%, capaian yang masih rendah ini disebabkan karena mutasi penduduk yang cukup tinggi dimana tidak seluruh penduduk Lombok Tengah dilahirkan seluruhnya di Lombok Tengah serta penduduk yang telah berusia lanjut yang belum memiliki Akta Kelahiran. Untuk pencatatan kelahiran seseorang sesuai ketentuan saat ini berdasarkan asas peristiwa sehingga penduduk Kabupaten Lombok Tengah yang melahirkan di luar Lombok Tengah maka pencatatan kelahirannya di luar Kabupaten Lombok Tengah (tempat kelahiran anak).. Ketenaga Kerjaan Tenaga kerja adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi wilayah karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi dalam suatu perekonomian. Dalam perencanaan pembangunan, data ketenagakerjaan memegang peranan penting. Tanpa tenaga kerja tidaklah mungkin program pembangunan dapat dilaksanakan. Ketersediaan data ketenagakerjaan yang semakin lengkap dan tepat akan memudahkan pemerintah dalam membuat rencana pembangunan mengingat jumlah dan komposisi tenaga kerja selalu mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi antar waktu. Ketenagakerjaan juga merupakan salah satu prioritas pemerinah sesuai dengan tripel track strategy yaitu terwujudnya pemerinahan yang pro poor, pro growth dan pro job. Untuk maksud tersebut dibutuhkan informasi ketenagakerjaan yang rinci. Karena itu, penyajian data ketenagakerjaan dilakukan untuk memetakan secara terpilah dan rinci sehingga didapatkan pemahaman bersama terhadap permasalahan ketenagakerjaan dalam

25 hal jumlah dan besaran target sasaran, tempat tinggal dan jenis kelamin dari target sasaran. Diharapkan dengan adanya informasi ketenagakerjaan yang lebih rinci, peningkatan kualitas angkatan kerja dan perluasan kesempatan kerja yang dilakukan dapat dilakukan dengan tepat sasaran yang lebih efektif dan efisien dan optimal. Sampai dengan akhir tahun 0 penduduk usia kerja di Kabupaten Lombok Tengah berjumlah orang dengan rincian menurut kelompok umur sebagai berikut: Tabel Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok Umur Tahun 0 Kelompok Umur LakiLaki Jumlah Perempuan Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Menurut data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, pada tahun 0 tercatat sebanyak 8.77 orang pencari kerja terdaftar. Angka ini menunjukkan tren yang menurun jika dibandingka dengan angka tahuntahun sebelumnnya dimana pada tahun 0 tercatat sebanyak.070 orang pencari kerja terdaftar dan pada tahun 0 tercatat 6.60 orang pencari kerja terdaftar. Adapun rincian pencari kerja tahun 0 menurut tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut:

26 Tabel Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 0 Kecamatan Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA SM/Diploma Sarjana Jumlah Praya Barat Praya Barat Daya Pujut Praya Timur Janapria Kopang Praya Praya Tengah Jonggat Pringgarata Batukliang Batukliang Utara , Jumlah Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Dari 8.77 orang pencari kerja sebagaimana pada tabel di atas telah ditempatkan sebanyak 8.07 orang, 00 orang dihapus dan 68 orang sisanya belum ditempatkan dengan mayoritas penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Untuk mengetahui kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Lombok Tengah salah satunya dapat diukur melalui Tingkat Kesempatan Kerja (TKK). Pada Tahun 0 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja sebesar 66, % dengan Tingkat kesempatan kerja sebesar 9,06%. Angkatan kerja yang mendapatkan kesempatan kerja pada Tahun 0 masih didominasi sektor pertanian sebesar 9,%; sektor industri sebesar,87%; sektor perdagangan sebesar,0%; sektor jasa sebesar 8,0% dan sektor lainnya sebesar 8,7%.. B. KESEHATAN Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan Kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

27 Kualitas sumber daya manusia secara utuh dapat dilihat dari aspek fisik dan aspek non fisik. Kualitas fisik penduduk dapat dilihat dari derajat/tingkat kesehatan penduduk di suatu wilayah. Angka harapan hidup sebagai indikator derajat kesehatan sangat ditentukan oleh beberapa indikator kesehatan yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur derajat kesehatan penduduk diantaranya adalah harapan hidup, angka kematian bayi serta angka kematian ibu melahirkan. Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi daerah pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari daerah tersebut. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.. Angka Harapan Hidup Tinggi rendahnya Angka Umur Harapan Hidup menggambarkan tinggi rendahnya taraf hidup suatu daerah, semakin tinggi Angka Harapan Hidup di suatu daerah maka kondisi kesehatan di daerah tersebut akan semakin baik pula. Angka harapan hidup penduduk Lombok Tengah menunjukkan arah perbaikan dimana usia harapan hidup selalu mengalami peningkatan seiring perkembangan waktu. Pada periode 0080 usia harapan hidup penduduk Lombok Tengah meningkat ratarata sebesar 0, perahun. Berikut adalah perkembangan Angka Harapan hidup Kabupaten Lombok Tengah Tahun 008 sampai dengan tahun 0.

28 Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 0. Angka Kematian Bayi Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate adalah kematian bayi di bawah usia tahun tiap.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator terhadap persediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan prenatal. Tahun 008 Angka Kematian Bayi di Kabupaten Lombok Tengah 6,9 perseribu kelahiran hidup dan menjadi, perseribu kelahiran hidup pada tahun 0. Berikut adalah perkembangan Angka Kematian Bayi dari tahun 008 sampai dengan tahun 0. Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 0

29 . Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortility Rate ( MMR ) menunjukkan jumlah kematian ibu pada setiap kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu ini dipergunakan untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, keadaan sosial ekonomi, kondisi kesehatan lingkungan serta fasilitas dan tingkat pelayanan prenatal. Tahun 008 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Lombok Tengah 06 persepuluhribu kelahiran hidup dan menjadi 07 persepuluhribu kelahiran hidup pada tahun 0. Berikut adalah perkembangan Angka Kematian Ibu dari tahun 008 sampai dengan tahun 0. Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah, Tahun 0. Fasilitas Kesehatan Upaya pemenuhan layanan kesehatan tidak terlepas dari ketersediaan Fasilitas Kesehatan di bidang kesehatan. Di kabupaten Lombok Tengah sampai dengan tahun 0 telah tersedia (dua) Rumah Sakit Umum yang terdiri dari (satu) Rumah Sakit Pemerintah yakni Rumah Sakit Umum Daerah dan (satu) Rumah Sakit Swasta yakni Rumah Sakit Islam Yatofa. Selain Rumah Sakit, upaya pemerataan pelayanan kesehatan difokuskan pada penyediaan Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang lebih dikenal dengan Puskesmas. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak buah yang kesemuanya merupakan Puskesmas Perawatan atau Puskesmas yang melayani rawat inap. Untuk mendukung fungsi Puskesmas maka disediakan fasilitas penunjang berupa Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Puskesmas Keliling. Sampai dengan akhir tahun 0 di Kabupaten Lombok Tengah telah tersedia 0 unit Puskesmas Keliling, 9 unit Puskesmas Pembantu dan 9 unit Poskesdes. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan Ibu Hamil, Bayi dan Balita dibentuk

30 Pos Pelayanan Terpadu atau yang familiar dengan nama Posyandu, menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah sampai dengan tahun 0 terdapat.06 unit Posyandu dengan rincian posyandu menurut strata di setiap kecamatan sebagai berikut: Tabel Jumlah Posyandu Menurut Strata Tahun 0 No Kecamatan Strata Posyandu Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah Praya 8 9 Jonggat 6 6 Batukliang 06 0 Pujut 99 Praya Barat Praya Timur 8 7 Janapria Pringgarata Kopang Praya Tengah 9 0 Praya Barat Daya Batukliang Utara Jumlah Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Selain rumah sakit, puskesmas, pustu, poskesdes dan posyandu sebagai bentuk pemerataan pelayanan kesehatan terdapat juga bebera fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yaitu Rumah Bersalin, Klinik atau Balai Pengobatan, Praktek Dokter, Apotek, Gudang Farmasi Kesehatan, Toko Obat dan lainnya. Jumlah fasilitas layanan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut:

31 Tabel Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 0 No Fasilitas Kesehatan Pengelola Pemerintah Swasta Jumlah Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Jiwa Rumah Sakit Bersalin Rumah Sakit Khusus Lainnya Puskesmas Perawatan 6 Puskesmas Non Perawatan 7 Puskesmas Keliling Puskesmas Pembantu Rumah Bersalin 0 Balai Pengobatan/Klinik Praktik Dokter Bersama Praktik Dokter Perorangan 7 7 Praktk Pengobatan Tradisional Poskesdes 9 9 Posyandu Apotek Toko Obat Gudang Farmasi Kesehatan 9 Industri Obat Tradisional 0 Industri Kecil Obat Tradisional Jumlah Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah, Tahun 0. Sumber Daya Kesehatan Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu prioritas dari fokus prioritas pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah, peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama sehingga peningkatan pelayanan kesehatan dapat dicapai sepenuhnya salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian khusus adalah jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang ada. Sampai saat ini kebutuhan tenaga kesehatan masih belum sepenuhnya terpenuhi, hal tersebut bisa dilihat dari ratio ketenagaan per penduduk. Gambaran ratio petugas kesehatan dengan penduduk berdasarkan ratio

32 kebutuhan tenaga kesehatan dengan masyarakat yang dilayani terutama tenaga kesehatan tekhnis seperti dokter, bidan, perawat dan petugas farmasi (Apoteker), sarjana kesehatan, dengan perincian sebagai berikut : Tabel Jumlah dan Rasio Tenaga di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 0 No Tenaga Kesehatan Jumlah Ratio per penduduk Dokter Spesialis, Dokter Umum 8, Dokter Gigi 7, Perawat 8, Bidan 97, 6 Ahli Penyehatan Lingkungan 6 6, 7 Ahli Kesehatan Masyarakat 6 6, 8 Apoteker dan Tenaga Kefarmasian 8,9 9 Ahli Gizi 67 7, 0 Tenaga Teknisi Medis 7 7,6 Fisioterapis 0,6 Bidan Desa, Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 6. Pelayanan Keluarga Berencana Salah satu strategi MPS (Making Pregnancy Safer) adalah setiap WUS mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran. Ini artinya Pelayanan Program Keluarga Berencana (KB) dan merupakan salah satu pilar dari pilar Safe Motherhood. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) diharapkan dapat memutuskan rantai sebab tidak langsung kematian ibu dan bayi, dimana mengurangi faktor risiko ( terlalu) : Terlalu sering hamil, terlalu banyak anak, terlalu muda dan terlalu tua untuk kehamilan. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), pasangan berstatus menikah (pasangan usia subur/pus) yang sedang menggunakan alat KB dapat dilihat pada grafik berikut:

33 Cakupan peserta KB baru menggunakan alat/metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) maupun non MKJP di kabupaten Lombok Tengah adalah 7,9%, peserta KB baru tertinggi di kecamatan Batukliang sebesar 8,6 % sedangkan terendah di kecamatan Jonggat sebesar 7,9 % Cakupan peserta KB aktif di kabupaten Lombok Tengah pada tahun 0 adalah sebesar 66,6 % bila dibandingkan dengan target SPM berarti cakupan tahun ini masih belum mencapai target SPM 0 sebesar 7%, bila dilihat dari masingmasing kecamatan, capaiannya masingmasing kecamatan yang sudah mencapai target SPM adalah Praya Tengah, Jonggat, Praya Barat Daya, dan Pujut. 7. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K Akses bumil (KI) adalah jumlah kunjungan baru ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal Pertama kali dalam usia kehamilan minggu, di bandingkan dengan jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja, dalam satu tahun. Pencapaian akses bumil (K) tahun 0 adalah 9,80% atau sebanyak.6 orang Bumil, dari target sasaran Ibu hamil sebanyak. orang. Target K yang diharapkan sebesar 9% (Target KIA Kabupaten Lombok Tengah). Sedangkan capaian K kabupaten Lombok Tengah tahun 0 sebesar 99,% (0.9 bumil), Ini berarti bahwa pencapaian K sudah mencapai target yang di harapkan. Dari Puskesmas yang ada, pencapaian K tertinggi tahun 0 adalah Puskesmas Sengkol dengan pencapaian sebesar 8, % dan terendah dicapai oleh Puskesmas Mantang yaitu 90,0%.

34 b. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K Cakupan Bumil (K) adalah jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak dua kali atau lebih pada trimester III, yang mendapat pelayanan antenatal, di bandingkan dengan jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja selama satu tahun. Pencapaian K tahun 0 sebanyak 86, % (9.8). Capian K tahun 0 sebesar 9.% ( 9.60 bumil) pencapaian K secara kabupaten telah mencapai target SPM (9%). c. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu di Indonesia, kematian saat bersalin dan minggu pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu (maternal mortality : who, when, where and why; Lancet 006). Sedangkan dalam target MDG s salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 0 per kelahiran hidup pada tahun 0 dari per kelahiran hidup 99 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90 % pada tahun 0 dari 0 % pada tahun 99 (BPS). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Jumlah persalinan normal di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 0 adalah sebanyak 7.8 orang atau sebesar 8, %. Sedangkan Pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

35 tahun 0 ` sebesar 9.% (8.700) telah mencapai target SPM 0 (9%) dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 0. d. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF) Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan pada ibu mulai 6 jam sampai hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak kali dengan distribusi waktu ; ) Kunjungan nifas pertama (KF) pada 6 jam setelah persalinan sampai hari ; ) Kunjungan nifas ke (KF) dilakukan dalam waktu hari sampai dengan hari ke 8 setelah persalinan dan ) Kunjungan nifas ke (KF) dilakukan dalam waktu hari ke 9 sampai dengan hari ke setelah persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didifinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa/polindes/poskesdes dan kunjungan rumah). Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; ) Pemeriksaan tinggi fundus uteri ;) Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya; ) pemeriksan payudara dan anjuran ASI Eklusif 6 bulan : ) Pemberian kapsul vitamin A IU sebanyak kali dan 6) pelayanan KB pasca persalinan Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 0 adalah 87,9 % (8.8 orang), sedangkan cakupan tahun 0 sebesar 9.9 (9. orang) telah mencapai target SPM 0 (9%), jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya mengalami peningkatan. e. Pelayanan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0 8 hari) merupakan golongan umur yangmemiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Sebagian besar Kematian bayi terjadi pada usia ini. Kematian pada usia ini sangat di pengaruhi oleh derajat kesehatan ibu pada saat hamil, pertolongan persalinan serta kondisi yang berkaitan dengan perawatan bayi baru lahir. Oleh sebab itu kesehatan ibu hamil sebelum melahirkan, perlu di perhatikan, agar dapat menekan kematian neonatal pada saat lahir nanti. Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standard yang mengacu pada Manajemen terpadu balita muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI ekslusif, injeksi vit. K dan imunisasi (jika belum diberikan saat lahir) penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan

36 neonatus di rumah tangga dengan menggunakan buku KIA. Cakupan Kunjungan neonatal lengkap di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 9,9 %, tertinggi adalah Puskesmas Mantang sebesar 99,8 % dan terendah adalah Puskesmas Ganti sebanyak 90,7%. Gambaran capaian neonatus masingmasing puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat pada grafik berikut: f. Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan perawat) minimal kali dalam setahun yaitu kali saat berumur 9 hari bulan, kali pada umur 6 bulan, kali pada umur 69 bulan, dan kali pada umur 9 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB, polio dan campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi, Indikator ini merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh akses kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Pada tahun 0 cakupan pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 06.0 %, sudah mencapai target SPM tahun 0 sebesar 90%, dengan capaian tertinggi puskesmas Kuta sebesar.% dan terendah puskesmas Teruwai sebesar 7.9%.

37 Gambaran cakupan pelayanan kesehatan bayi masingmasing puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat pada grafik berikut: g. Pelayanan Kesehatan Anak Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak balita umur 9 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal x setahun dan pemberian Vitamin A x setahun (bulan pebruari dan agustus). Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan di posyandu, puskesmas dan rumah sakit, bidan praktek swasta serta sarana/ fasilitas kesehatan lainnya, Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang) oleh petugas kesehatan, pemberian vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Pada tahun 0 cakupan pelayanan kesehatan anak balita ( tahun) sebesar 7. % sudah mencapai target SPM sebesar 6%, Tetapi dilihat dari Capaian puskesmas masih ada yang belum mencapai target SPM tahun 0 yaitu puskesmas Aik mual, Mangkung, Penujak, Batunyala, Pengadang, Muncan, Bonjeruk, Puyung, darek, batujangkih, Teruwai, Teratak, Pringgarata, Bagu. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilihat pada grafik berikut:

38 C. PENDIDIKAN Pendidikan merupakan salah satu bidang penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal yang sangat berharga bagi pembangunan, baik pembangunan manusia itu sendiri maupun pembangunan ekonomi. SDM yang berkualitas akan membawa dampak pada kemajuan bidang teknologi, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara umum. Hal ini dikarenakan penduduk yang memiliki pendidikan yang cukup akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menghasilkan barang dan jasa, melakukan inovasi teknologi, merancang dan merekayasa perekonomian dan pada hidup, menjaga keteraturan sosial, lingkungan mengembangan akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas hidup manusia secara keseluruhan.. Kondisi Umum Pendidikan a. Jumlah Sekolah Ketersediaan fasilitas pendidikan berupa sekolah merupakan persyaratan utama agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik. Sampai dengan tahun 0 Jumlah sekolah di Kabupaten Lombok Tengah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Jumlah Sekolah Pada Tiap Jenjang Pendidikan Tahun 0 No Jenjang Pendidikan Pengelola Akreditasi Negeri Swasta Jumlah A B C TK sederajat 0 07 n/a n/a n/a a. TK 9 97 n/a n/a n/a b. RA 0 0 n/a n/a n/a SD sederajat a. SD b. MI SLTP sederajat a. SMP b. MTs 0 6 SLTA sederajat a. SMA b. MA 0 6 c. SMK 9 0 Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Lombok Tengah, Tahun 0

39 Adanya lembaga sekolah mutlak didukung oleh ketersediaan fasilitas ruang kelas guna mendukung proses belajar mengajar. Sampai dengan tahun 0 jumlah ruang kelas yang tersedia di Kabupaten Lombok Tengah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Jumlah Ruang Kelas Pada Tiap Jenjang Pendidikan Tahun 0 No Kondisi Jumlah Ruang Kelas Baik Rusak Ringan Rusak Berat TK sederajat a. TK 0 7 b. RA 77 0 SD sederajat a. SD b. MI SLTP sederajat a. SMP b. MTs SLTA sederajat a. SMA 9 70 b. MA 9 70 c. SMK Jenjang Pendidikan Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 b. Tenaga Pendidik Tersedianya fasilitas pendidikan berupa sekolah dan ruang kelas tidak akan berarti jika tidak didukung oleh ketersediaan Tenaga Pendidik dalam hal ini Guru. Ketersediaan Guru sebagai pelaku pendidikan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam penyelenggaraan layanan pendidikan. Untuk mengukur ketersediaan tenaga pengajar yang mengajar di sekolah pada suatu daerah tertentu digunakan Indikator Rasio Guru per Sekolah. Rasio Guru per Sekolah didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah tenga pengajar dibandingkan dengan jumlah sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu. Makin rendah nilai rasio, berarti makin terbatas juga jumlah tenga pengajar yang mengajar di suatu sekolah tertentu. Berikut adalah Jumlah Guru dan Rasio Guru per Sekolah di Kabupaten Lombok Tengah dirinci menurut satuan pendidikan:

40 Tabel Jumlah Guru dan Rasio Guru per Sekolah Menurut Satuan Pendidikan Tahun 0 Jumlah Guru Rasio Guru per Sekolah TK sederajat.69,6 a. TK.8,98 b. RA,67 SD sederajat 0.78, a. SD 6.87,7 b. MI.8, SLTP sederajat 7.8 0, a. SMP.67,70 b. MTs.8 9,7 SLTA sederajat.8,6 a. SMA.6,0 b. MA.07,8 c. SMK 8 8,0 No Jenjang Pendidikan Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Dari data di atas dapat dilihat bahwa Tenaga Guru paling terbatas berada pada satuan pendidikan Taman Kanakkanak sedangkan pada jenjang pendidikan SLTA rasio ketersediaan guru menunjukkan angka,6 ini artinya bahwa secara ratarata setiap sekolah tersedia,6 orang guru. Jika dibandingkan dengan Rasio Guru PNS maka angka ini jauh lebih besar dimana sebagian besar guru yang mengajar adalah guru nonpns yang mengajar pada sekolahsekolah swasta. Berikut adalah perkembangan rasio guru PNS dari tahun 008 sampai dengan 0:

41 Rasio Guru PNS pada tiap Satuan Pendidikan Tahun TK SD SLTP 6 0 SLTA Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Lombok Tengah, Tahun 0 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan rasio ketersediaan guru PNS per sekolah pada tahun 0 terutama di jenjang pendidikan SD dan SLTP, hal ini disebabkan karena banyaknya guru PNS yang memasuki usia pensiun pada tahun 0. c. Peserta Didik Peserta didik dalam hal ini murid merupakan faktor kunci penyelenggaraan layanan pendidikan. Pada tahun 0 jumlah murid yang bersekolah di Kabupaten Lombok Tengah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara

Lebih terperinci

BAB II ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

BAB II ADMINISTRASI PEMERINTAHAN BAB II ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN Dasar hukum pembentukan Kabupaten Lombok Tengah adalah Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam

Lebih terperinci

BAB III SOSIAL BUDAYA

BAB III SOSIAL BUDAYA BAB III SOSIAL BUDAYA A. KEPENDUDUKAN Penduduk sebagai subyek maupun objek pembangunan merupakan variabel dependen yang utama, karenanya informasi mengenai kependudukan menjadi sesuatu yang penting untuk

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara Sejarah Singkat Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II Peraturan Daerah Nomor : 13 TAHUN 2016 Tanggal : 20 Desember 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2017 KODE 1 1.01 Urusan Wajib Pelayanan Dasar 85.515.105.50 1.046.242.393.30 480.839.256.00

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

BAB II DESKRIPSI WILAYAH BAB II DESKRIPSI WILAYAH 1.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Kota Magelang a. Letak Wilayah Berdasarkan letak astronomis, Kota Magelang terletak pada posisi 110 0 12 30 110 0 12 52 Bujur Timur dan 7 0 26 28 7

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 ISSN : No Publikasi : 2171.15.21 Katalog BPS : 1102001.2171.020 Ukuran Buku: 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 20 hal. Naskah

Lebih terperinci

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Sumber : Dinas CIPTARU Gambar 1. Peta Wilayah per Kecamatan A. Kondisi Geografis Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah administratif yang ada di Kabupaten Jepara,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II Raperda APBD TA. 2018 Nomor :... Tanggal : 13 Nopember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2018 KODE TIDAK LANGSUNG LANGSUNG JUMLAH 1 1.01 Urusan Wajib Pelayanan Dasar 198.400.634.00

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II Raperda APBD TA. 2017 Nomor : --- Tahun 2016 Tanggal : 14 Nopember 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2017 KODE 1 1.01 Urusan Wajib Pelayanan Dasar 85.515.105.50 790.283.942.30

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT. BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH Sekapur Sirih Sesuai dengan amanat Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik, Badan Pusat Statistik diberi tugas / tanggung jawab untuk menyediakan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN PERIZINAN SARANA PELAYANAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN CIBIRU 2015 ISSN / ISBN : - No. Publikasi : 3273.1545 Katalog BPS : 9213.3273.110 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vi + 12 halaman Naskah: Priatna Nugraha Badan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI

III. KEADAAN UMUM LOKASI III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1418 Katalog BPS : 1101001.2102.060 Ukuran Buku

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 Statistik Daerah Kecamatan Batam Kota Kota Batam 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 No Publikasi : 2171.14.26 Katalog BPS : 1102001.2171.051 Ukuran

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 No Publikasi : 2171.15.24 Katalog BPS : 1102001.2171.041 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 9 hal. Naskah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 272 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI Kota Bandung merupakan Ibu kota Propinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107 36 Bujur Timur, 6 55 Lintang Selatan. Ketinggian tanah 791m di atas permukaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT SALINAN GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang Katalog BPS : 1101002.3603.130 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA. A. Penduduk

SUMBER DAYA MANUSIA. A. Penduduk Profil Barito Utara 00 SUMBER DAYA MANUSIA A. Penduduk. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan klasifikasi kepadatan penduduk, maka semua Kecamatan yang berada di Kabupaten Barito Utara mempunyai kepadatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG Katalog BPS : 9213.3273.100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1543 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 10 Tahun 2013 Tanggal : 31 Desember 2013 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE TIDAK

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI LOMBOK BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI LOMBOK BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1. BAB I PENDAHULUAN Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... DAFTAR ISI Daftar Isi.... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Bab I Pendahuluan. 1.1. Latar Belakang... 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen.. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1.5. Maksud

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan sebuah Kabupaten baru yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Dibentuk pada tanggal 4 Oktober

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Ngawi 1. Tinjauan Grafis a. Letak Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA SURAKARTA RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE TIDAK LANGSUNG LANGSUNG JUMLAH 1.01.01 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 2.300.000.00 557.952.560.00 84.028.068.62 641.980.628.62

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Ujung Tanah di sebelah utara, Kecamatan Tallo di sebelah

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Ujung Tanah di sebelah utara, Kecamatan Tallo di sebelah BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Kecamatan Biringkanaya IV.1.1 Keadaan Wilayah Kecamatan Biringkanaya merupakan salah satu dari 14 Kecamatan di kota Makassar dengan luas wilayah 48,22

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1204.073 Statistik Daerah Kecamatan Barus Utara Makam Tuan Ambar Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Banjarnegara mempunyai luas wilayah 106.970,997 Ha terletak antara 7 o 12 sampai 7 o 31 Lintang Selatan dan 109 o 20 sampai 109 o 45

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARO

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARO BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS : 9312.3273.100 Statistik Daerah Kecamatan Rancasari 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1642 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

madiunkota.bps.go.id

madiunkota.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMAN 2015 Katalog BPS: 1101002.3577020 Nomor Publikasi: 35770.1506 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 14 halaman Naskah: Badan Pusat Statistik Kota Madiun Gambar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG - 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SABU RAIJUA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN SATUAN POLISI

Lebih terperinci