8 TIPS MEMILIH 8 TIPS MEMILIH MAKAM MODERN INSIDER TIPS MUDAH & TERUJI
|
|
- Hamdani Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 8 TIPS MEMILIH MAKAM MODERN DI INDONESIA 8 TIPS MEMILIH MAKAM MODERN MUDAH & TERUJI MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK ORANG TERCINTA MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK ORANG TERCINTA
2 ANDA BINGUNG MEMILIH?
3 APA YANG HARUS ANDA PERHATIKAN PADA SAAT MEMILIH?
4 1 KEBUTUHAN Tentukan dulu kebutuhan makam akan digunakan untuk berapa orang Apakah untuk seorang saja? Apakah untuk suami istri? Apakah untuk 1 keluarga (ayah, ibu dan anak)? Apakah untuk keluarga besar?
5 1 KEBUTUHAN Dengan demikian anda akan tahu jenis makam dan berapa luas makam yang anda butuhkan.
6 2 AGAMA Beberapa Pemakaman Memiliki Karakter Agama yang Lebih Dominan Ada pemakaman yang lebih disukai umat Kristiani (SDH) Ada pemakaman yang dianggap lebih bisa mengakomodir kepercayaan dan tradisi orang Tiong Hoa / Budhist / Kong Hu Cu/ Feng Shui (Lestari Memorial Park, Graha Sentosa, Qui Ling) Ada pemakaman yang lebih cocok untuk umat Muslim karena dijalankan lebih Syariah dan tidak bercampur Muslim dan Non Muslim (Al Azhar Memorial Garden)
7 2 AGAMA Memang ada beberapa pemakaman yang mempunyai konsumen yang bercampur tetapi akibatnya bisa terjadi adalah konsumen mengalami kesulitan karena pemakaman tersebut tidak bisa mengakomodir kebutuhan konsumen sepenuhnya Salah satu contoh dalam mengikuti kebutuhan Feng Shui : - kebutuhan konsumen untuk membuat kubur / bongpai - kebutuhan saat perayaan ziarah kubur (membakar kertas sembahyang) - kebutuhan agar makam tidak terinjak
8 3 YIN FENG SHUI Bagi orang Tiong Hoa yang mempercayai Feng Shui, makam dengan Feng Shui yang tepat mempengaruhi Rezeki dan Hoki anak cucu Faktor Feng Shui inilah yang sangat penting bagi orang Tiong Hoa. Pemilihan Makam yang tepat sesuai Feng Shui dapat Mempengaruhi : - Kondisi Orang Tua atau Leluhur di Alam Baka - Rezeki dan Hoki Anak Cucu - Tanda Bakti Anak kepada Orang Tua
9 3 YIN FENG SHUI Apa saja yang harus diperhatikan? Arah Mata Angin Biasanya dengan mengetahui nama, tgl lahir dan jam lahir dari keluarga terdekat, Suhu Feng Shui dapat menentukan arah mata angin yang paling bagus dan yang pantang (Ciong). Pastikan bahwa pemakaman tersebut mempunyai stock tanah dengan arah mata angin tersebut. Ajak suhu Feng Shui ke lokasi pemakaman untuk bersama-sama memilih yang terbaik
10 3 YIN FENG SHUI Apa saja yang harus diperhatikan? Arah Mata Angin Sebelum Pemakaman, konsumen biasanya kembali mengajak Suhu untuk bersama-sama menentukan arah peti dan lobang galian Pada saat Pemakaman, sebelum peti ditutup tanah, arah peti dipastikan lagi apakah sesuai dengan arah mata angin yang diinginkan
11 3 FENG SHUI Apa saja yang harus diperhatikan? BONGPAI / NISAN / SEMBAHYANG Pastikan bahwa semua kebutuhan nisan / bongpai, bangunan makam, peralatan / fasilitas makam dan semua upacara sembahyang baik pada saat pemakaman maupun sesudah pemakaman, sesuai syarat Feng Shui, dapat dipenuhi dan dilaksanakan di tempat pemakaman tersebut
12 4 BIAYA LAIN LAIN Apakah ada biaya tambahan lain-lain diluar biaya tanah? Memang semua pemakaman modern menjanjikan bebas biaya pemeliharaan selamanya. Tetapi untuk mencegah anda terkaget kaget di kemudian hari, tanyakan: Biaya Pemakaman Biaya Pembuatan Nisan Biaya Ziarah Biaya Pemeliharaan Biaya Pemakaian Fasilitas Pemakaman/Ziarah Biaya jika ada kerusakan makam/ bong pai
13 5 PEMELIHARAAN Analisa kemampuan perusahaan dalam mengelola pemeliharaan pemakaman dalam waktu yang panjang atau selamanya Kenapa Ini Penting?
14 5 PEMELIHARAAN Ingat! Kita membeli pemakaman untuk digunakan bukan hanya untuk 5-10 tahun, tetapi untuk digunakan puluhan tahun, bahkan harapan kita adalah untuk selama-lamanya karena makam memang jarang dipindahkan Tetapi bagaimana caranya menganalisa kemampuan perusahaan tersebut?
15 5 PEMELIHARAAN Setiap perusahaan pemakaman modern memang menjanjikan jasa pemeliharaan selamanya. Dan memang sulit bagi kita untuk memprediksi masa depan, apa lagi untuk jangka waktu selamanya Tetapi, minimal kita dapat menganalisa kemampuan perusahaan pada jangka pendek (5-20 tahun ke depan) Berikut tips pertanyaan yang anda dapat tanyakan...
16 5 PEMELIHARAAN 1. Apakah penjualan perusahaan bagus atau tidak? Jika tidak, mungkin perusahaan bisa kesulitan dana dalam mengelola keseluruhan pemakaman yang lebih luas ke depannya Atau lihatlah bagaimana kondisi pemeliharaan yang sekarang? Apakah terurus dengan baik dan profesional? Jika saat ini saja tidak terurus, bagaimana dengan di kemudian hari?
17 5 PEMELIHARAAN 3. Pelajari reputasi perusahaan. Apakah perusahaan memiliki komitmen jangka panjang? Apakah perusahaan punya nama baik atau latar belakang di dalam pemakaman? Apakah perusahaan dikelola secara profesional? ISO 9001?
18 6 PELAYANAN PURNA JUAL Setelah kita membeli, maka pemakaman akan sering kita kunjungi terutama saat pemakaman, ziarah kubur, sembahyang tahunan
19 6 PELAYANAN PURNA JUAL Bagaimana pelayanan pada saat pemakaman atau ziarah? Apakah perusahaan gampang dihubungi? Fasilitas apa saja yang disediakan? Apakah ada biaya tambahan?
20 6 PELAYANAN PURNA JUAL Apakah perusahan mengadakan acara tahunan sembahyang arwah bersama seperti Paskah, Misa Arwah, Cheng Beng, Chao Du?
21 6 PELAYANAN PURNA JUAL Bagaimana perusahaan merespon terhadap komplain konsumen atas kerusakaan makam atau pelayanan yang tidak memuaskan?
22 7 BELI LEBIH DULU? Anda mungkin bertanya apakah perlu membeli makam lebih dahulu? Apakah ini bukan artinya tidak baik? Mengharapkan yang buruk terjadi? Faktanya: semakin banyak orang yang membeli lebih dahulu di Indonesia
23 7 BELI LEBIH DULU? Dulu, banyak orang yang pantang atau tabu membeli lebih dulu, takut dianggap menginginkan yang buruk terjadi pada orang tua. Sesungguhnya, ada kepercayaan Tionghoa, bahwa dengan mempersiapkan makam lebih dahulu, justru akan membuat umur panjang. Diluar kepercayaan ini, ada kelebihan lainnya...
24 7 BELI LEBIH DULU? Kelebihan utama dalah waktu yang cukup untuk memilih yang terbaik tanpa perlu tergesa-gesa Kematian yang datang secara tak terduga sering kali membuat keluarga sangat berduka dan juga sibuk mengurus segala hal baik di rumah sakit, rumah duka, kelurahan, pemakaman, dll
25 7 BELI LEBIH DULU? Dengan waktu yang tergesa-gesa dan juga bisa saja perbedaan padangan antara keluarga mengenai banyak hal termasuk lokasi dan jenis pemakaman. Membeli lebih dulu, kita punya waktu yang lebih banyak untuk mendapatkan makam yang terbaik untuk yang kita kasihi.
26 7 BELI LEBIH DULU? Perlu diingat bahwa makam dipakai untuk sifatnya jangka panjang atau bahkan kita harapkan selamanya. Bagi penganut Feng Shui, Makam dengan Yin Feng Shui yang benar akan menurunkan hoki/rezeki bagi keluarga atau sebaliknya kutuk bagi keluarga
27 7 BELI LEBIH DULU? Oleh karenanya membeli lebih dulu akan memastikan kita dapat memilih yang terbaik baik dari segi lokasi, jenis makam dan segi Feng Shui. Dengan membeli lebih dahulu, kita seolah-olah mewariskan ketenangan bagi keluarga, anak dan cucu.
28 7 BELI LEBIH DULU? Sehingga, Anak cucu atau keluarga tidak bingung / tergesa2 pada saat masa kedukaan mereka yang mendalam. Tidak bingung memilih... Tidak bingung membiayai...
29 8 LOKASI Pastikan Jarak dan Waktu Tempuh Tidak Jauh dari Jakarta Sehingga Keluarga dan Handai Taulan akan merasa lebih nyaman tetrutama pada saat - Pemakaman - Ziarah
30 Dapatkan info lebih banyak.. www memorial id Ingin Membeli Makam? Dapatkan saran dan harga yang terbaik SMS / WA : BBM: 7633D1D2
BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tentang upaya pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai Sembahyang Rebut kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan di suatu daerah dengan daerah lain pada umumnya berbeda, kebudayan tersebut senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Kebudayaan berkembang di sebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TEGAL
PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai akibat pertambahan penduduk dan untuk peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan aturan yang harus di patuhi untuk setiap suami, istri, anak, menantu, cucu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upacara kematian etnis Tionghoa ini, terdapat beragam pantangan dan aturan yang harus di patuhi untuk setiap suami, istri, anak, menantu, cucu, buyut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara multietnis. Salah satu etnis yang diakui di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multietnis. Salah satu etnis yang diakui di Indonesia yaitu Tionghoa sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan. 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia.
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang permasalahan 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia. Orang-orang Tionghoa asli sudah datang ke pulau Jawa jauh sebelum kedatangan orang Barat.
Lebih terperinciPenjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)
Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia) Dalam aliran Zhen Fo Zong, Mahaguru tidak menentang pemakaian kertas mulia atau lazim disebut kertas sembahyang, baik itu kertas sembahyang yang sudah
Lebih terperinciBAGIAN PERTAMA 3 Stuff You Need to Learn About Tarot
BAGIAN PERTAMA 3 Stuff You Need to Learn About Tarot Bagian ini berisi kumpulan tips tips yang dirangkum menjadi suatu system belajar tarot. Bagian ini ditujukan agar pembaca dapat mengerti salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa terkecuali. Setiap manusia tidak akan mengetahui kapan seseorang akan meninggal, dan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Berelson dan Gary A. Steiner (1964) dalam Wiryanto (2004:7) Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. etnis yang diakui secara resmi di Indonesia sejak masa Pemerintahan Reformasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multietnis. Etnis Tionghoa merupakan salah satu etnis yang diakui secara resmi di Indonesia sejak masa Pemerintahan Reformasi yang
Lebih terperinciLAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik
45 LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING Pemilik Bagian admin Bagian desain Bagian produksi Keterangan: Pemilik membawahi karyawan bagian administrasi, desain dan bagian produksi. Dan pemilik
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas
LAMPIRAN I KATA PENGANTAR KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka tugas yang harus dilaksanakan adalah mengadakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penting yang menjadi pokok atau inti dari tulisan ini, yaitu sebagai berikut :
BAB V PENUTUP Pada bagian V ini, penulis akan memaparkan tentang kesimpulan dan saran. 5. 1. Kesimpulan Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal penting yang menjadi pokok
Lebih terperinciKata Kunci :Tionghoa-Indonesia; Marga; Tionghoa; Etnis Tionghoa - Indoneisa
ABSTRAKSI Tionghoa-Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia yang asal usul mereka dari Tiongkok.Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka dengan orang lain melalu penggunaan simbol (Samovar, 2014,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat dari kemajemukan tersebut adalah terdapat beraneka ragam ritual yang dilaksanakan dan dilestarikan
Lebih terperinciDaftar Isi. Ucapan Terima Kasih... Pengantar... Bagian I
Daftar Isi Ucapan Terima Kasih... Pengantar... Bagian I 1. Segudang Tips Untuk Pemula... 1 1.1. Gambaran Singkat Mengenai Intuisi... 2 1.2. Bagaimana Memilih Kartu Tarot?... 8 1.3. Setelah Membeli Deck
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kematian bagi masyarakat Tionghoa (yang tetap berpegang pada tradisi) masih sangat tabu untuk dibicarakan, sebab mereka percaya bahwa kematian merupakan sumber malapetaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu. buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
Lebih terperinciSEJARAH SINGKAT CAI GAO ORANG KRISTEN REFORMED PERTAMA DI TIONGKOK
SEJARAH SINGKAT CAI GAO ORANG KRISTEN REFORMED PERTAMA DI TIONGKOK Terhitung 151 tahun yang lalu, dari tahun 1953, di Tiongkok belum ada seorang pun yang menjadi Kristen. Setelah 6 tahun sejak Pdt. Robert
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN DAN RETRIBUSI PERIZINAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Kematian merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Siapa saja bisa mengalami hal itu, baik tua atau pun muda, miskin atau pun kaya, baik perempuan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bertambahnya jumlah penduduk membuat bertambahnya aktivitas dalam suatu ruang. Pertambahan penduduk yang disebabkan oleh tingginya angka kelahiran dan rendahnya kematian,
Lebih terperinciWALIKOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH
WALIKOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DENGAN RESPONDEN
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DENGAN RESPONDEN ROTASI 1. Berapa kali Anda mengalami rotasi dan mengapa dirotasi? 2. Bagaimana perasaan Anda waktu tahu terkena rotasi? 3. Menurut Anda, perlu tidak dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dengan memiliki berbagai suku, bahasa, dan agama
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan sebuah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
Lebih terperinci- 1 - NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,
- 1 - NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dinamika dan pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. A. Pelaksanaan Kenduri Arwah sebagai rangkaian dari ritual kematian dalam
40 BAB III PENYAJIAN DATA A. Pelaksanaan Kenduri Arwah sebagai rangkaian dari ritual kematian dalam masyarakat Pujud Data yang disajikan adalah data yang diperoleh dari lapangan yang dihimpun melalui observasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki
Lebih terperinci45. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
45. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciI. 1. LATAR BELAKANG I. 1. A. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK
BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG I. 1. A. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Kelenteng adalah tempat ibadat kehadiran Tuhan Yang Maha Esa serta tempat kebaktian atau penghormatan kepada para Nabi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang terlahir di dunia ini pasti akan mengalami pertumbuhan dan proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tercipta sebagai mahkluk sosial. Sebagai mahkluk sosial manusia harus saling berinteraksi, bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman. Setiap manusia
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 2 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 2 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU, Menimbang : a. bahwa Rancangan Peraturan
Lebih terperinciTERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN ANDA MENGISI SKALA INI
67 Nomor Lama Bekerja *diisi peneliti :..* :.. Tahun PETUNJUK PENGISIAN Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini secara teliti kemudian kerjakanlah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan tradisi Tionghoa pada awalnya sempat ditentang selama 32 tahun dan kurang diakui baik secara langsung maupun tidak langsung akibat terjadinya gonjang-ganjing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1. dengan luas wilayah sekitar 340,78 km atau 8,77%. Daerah ini memiliki
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecamatan Koto Balingka merupakan salah satu daerah di sebelah utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1 nagari dan 28 jorong dengan luas wilayah sekitar 340,78
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 3 pasangan, adapun yang menjadi karakteristik utama dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tradisi-tradisi yang memuja roh roh leluhur. Maka telah tercipta sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap agama percaya terhadap Ketuhan Yang Maha Esa dan menolak terhadap kepercayaan-kepercayaan roh-roh halus yang berbau mistis. Semua ini tercetus
Lebih terperinciAchmad Muzaki 1, Sri Winarno, M.Kom 2
RANCANG BANGUN PEMESANAN PEMAKAMAN DI MOUNT CARMEL MEMORIAL PARK STUDI KASUS CLUSTER MADINAH MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID Achmad Muzaki 1, Sri Winarno, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simalungun merupakan salah satu suku dengan ragam keunikan yang dimiliki, tanah yang subur, masyarakat yang ramah dan lemah lembut. Memiliki kekayaan warisan budaya
Lebih terperincihttp://blogsafitricahkebumen.blogspot.com Cara terbaik menemukan topik skripsi adalah dengan membaca skripsi / penelitian yang sudah ada sebelumnya. Sejak semester awal, baca skripsi kakak kelas. Jangan
Lebih terperinciSeribu Satu Sebab Kematian Manusia
Seribu Satu Sebab Kematian Manusia Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. masyarakatnya. Pandan pakuburan dibuat oleh masyarakat nagari dengan cara
BAB IV KESIMPULAN Pandan pakuburan adalah salah satu pranata yang ada disetiap nagari bahkan disetiap suku yang ada di Minangkabau. Sejak zaman dahulu setiap suku dan nagari yang ada di Minangkabau sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian memiliki banyak arti tergantung dari sudut pandang masing masing individu melihatnya. Kematian sendiri sering dikaitkan dengan hal hal mistis supranatural.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban bagi semua muslim, karena dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar berada di jalan Allah, baik melalui lisan,
Lebih terperinciKEJUJURAN MENDATANGKAN MANFAAT. Selasa, 17 Jumadil Ula 1435 / 18 Maret 2014
Nama: KEJUJURAN MENDATANGKAN MANFAAT Selasa, 17 Jumadil Ula 1435 / 18 Maret 2014 Ttd Orang Tua: Tema: Tempat Umum Sub Tema: Cita cita anak muslim untuk naik haji 1. Tujuan Aku tahu cara mencapai cita cita
Lebih terperinci@UKDW BAB I. Latar Belakang Masalah. Tradisi sebagai Pembimbing Manusia
BAB I Latar Belakang Masalah Tradisi sebagai Pembimbing Manusia Tradisi merupakan kebiasaan turun-temurun dalam suatu masyarakat 1, hal ini berarti dalam tradisi terdapat informasi yang diwariskan dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kota Semarang memiliki luas 373,70 km 2 atau 37.366.836 Ha terdiri dari 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Penduduk kota Semarang heterogen terdiri dari
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN. luar mendalang. Kemampuannya mendalang diawali dari hal-hal yang terasa
BAB V SIMPULAN Dari paparan pada bab-bab sebelumnya, dapat kita lihat bahwa Thio Tiong Gie memiliki suatu dinamika cerita kehidupan dalam menjalani kehidupannya sebagai dalang wayang potehi di Semarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang sebagai satu dari beberapa kota lama di Indonesia memiliki cukup banyak sisa-sisa bangunan tua bersejarah, seperti Lawang Sewu, Stasiun Tawang, Gereja
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG
1.1 LATARBELAKANG BABI PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai suku bangsa atau kelompok etnis yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Banyaknya suku bangsa ini membuat Indonesia
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1997 SERI B.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1997 SERI B.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 22 TAHUN 1996 T E N T A N G KETENTUAN-KETENTUAN
Lebih terperinciTENTANG JENAZAH BUPATI MUSI RAWAS,
PERATURAN DAERAH MUSI RAWAS NOMOR : 8 TAHUN 2005 TENTANG PENATAAN DAN PENERTIBAN PEMAKAMAN ATAU PENGABUAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa pemakaman merupakan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran Buku Ukuran buku tentang Adat Pemakaman Tradisional Tionghoa di Sumatera Barat ini menggunakan ukuran 20 x 20 cm. Supaya yang membaca
Lebih terperinciPEMBERITAHUAN KEPADA SELURUH AHLIWARIS TPU TANAH KUSIR
DINAS KEHUTANAN PROVINSI DKI JAKARTA PEMBERITAHUAN KEPADA SELURUH AHLIWARIS TPU TANAH KUSIR Perihal : Penjelasan Rencana Pelaksanaan Peninggian Area Makam Blad 83, 84, 85, 86, 87, 88, 91, 92, 93, 94, 95,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Wisata religi bukan merupakan hal baru dalam dunia pariwisata. Pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wisata religi bukan merupakan hal baru dalam dunia pariwisata. Pada awalnya kegiatan wisata dimulai dari pergerakan manusia yang melakukan ziarah dan perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tradisi merupakan salah satu alat untuk mempersatukan antar masyarakat, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tradisi merupakan salah satu alat untuk mempersatukan antar masyarakat, dan dapat menimbulkan rasa solidaritas terhadap lingkungan sekitar. Tradisi ritual dalam
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OKU TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OKU TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Agama Buddha tidak pernah bisa dilepaskan dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia
Lebih terperinci2
1 2 3 4 5 Cewek mana yang nggak suka dikasih cokelat dan bunga? Apalagi kalau dikasihnya sama pacar pas hari valentine. Pasti ceweknya langsung klepek-klepek kayak ikan yang ditaroh padang pasir. Yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Pembahasan pada bab ini didasarkan pada seluruh data yang berhasil dihimpun pada saat penulis melakukan penelitian lapangan di desa Sawotratap Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo.
Lebih terperinciLampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai
Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. bahwa Jakarta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN PENGAADILAN AGAMA TUBAN NOMOR 0182/PDT.P/2012/PA.TBN TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN PENGANGKATAN ANAK
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN PENGAADILAN AGAMA TUBAN NOMOR 0182/PDT.P/2012/PA.TBN TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN PENGANGKATAN ANAK A. Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Agama Tuban Dalam Menolak Permohonan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Kematian
BAB 1 PENDAHULUAN Menurut Vitruvius di dalam bukunya Ten Books of Architecture, arsitektur merupakan gabungan dari ketiga aspek ini: firmity (kekuatan, atau bisa dianggap sebagai struktur), venustas (keindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai macam suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai macam suku bangsa atau kelompok etnik dan ras yang tersebar diseluruh bagian penjuru Indonesia. Banyaknya suku bangsa
Lebih terperinciFirdaus. Sang Daniel. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com
Firdaus Sang Daniel Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com The Daniel Oleh: Firdaus Copyright 2014 by Firdaus Penerbit Firdaus Daus.ahmadi@gmail.com Desain Sampul: Nulisbuku.com Diterbitkan melalui:
Lebih terperinciEbook Gratis Bisnis Online Internet Marketing Motivasi dan Inspirasi
Dear reseller dan marketer online yang dompetnya makin tebel, Amiinnn. Pada kesempatan ini Kami akan berbagi mengenai cara promosi broadcast BBM menggunakan teknik copywriting. Tips ini dibuat karena banyaknya
Lebih terperinciAnalisis Cerpen Kartu Pos dari Surga
Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga A. Unsur Interensik 1. Tema Tema cerpen Kartu Pos dari Surga adalah kepercayaan seseorang yang menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ulasan Tema Tema
Lebih terperinciPERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-002/A/JA/02/2013 TENTANG PEDOMAN PENGURUSAN JENAZAH DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-002/A/JA/02/2013 TENTANG PEDOMAN PENGURUSAN JENAZAH DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA JAKSA AGUNG REPUBLIK
Lebih terperinciCara Pintar Dalam Berjudi
Cara Pintar Dalam Berjudi Permainan judi banyak sekali permainan yang mengandalkan peluang, tapi anda juga harus tahu Cara Pintar Dalam Berjudi dan meningkatkan peluang tersebut, tidak semua pemain tahu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baru di mulai dalam sebuah kehidupan. Dan seseorang yang telah meninggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kehidupan, setiap manusia tidak lepas dari kematian. Ada kelahiran dan ada juga kematian. Seseorang yang lahir menandakan sebuah babak awal yang
Lebih terperinciSEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN
SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN info lengkap : WA : 081224001202 BBM : D5BA3B79 Mengapa semua berawal dari pikiran?, mudah sekali menjawabnya. Karena segala sesuatu kita lakukan karena telah kita pikiran. Disadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al-
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al- Muttaqin sebagai Wisata Religi di Kaliwungu. Definisi dari masing-masing kata dalam judul tersebut
Lebih terperinciPROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN
PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan pada hasil pembahasan tentang orientasi kewirausahaan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan tentang orientasi kewirausahaan terhadap Ibu Lala sebagai generasi penerus dari soto ayam Pak NO, Ibu Lala menjalankan usaha nya dibantu oleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, melalui wawancara dan studi dokumentasi yang menyangkut mengenai analisa perpindahan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial
ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Salah satu stakeholder eksternal perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumah Ibadat Kelenteng. Gondomanan, Jl. Brigjend. Katamso No.3, Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah Ibadat Kelenteng Gondomanan, Jl. Brigjend. Katamso No.3, Yogyakarta Bangunan rumah ibadat yang dapat dikaitkan dengan ilmu Feng
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Relasi Kekuasaan Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki- laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama sekali terdiri dari pesta keupacaraan yang disebut slametan, kepercayaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut James Danandjaja (1997:52), terdapat fakta dan data yang ditemukan dalam masyarakat Indonesia yang masih memiliki kepercayaan terdapat mitos-mitos yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang berkembang pesat dan memiliki potensi perkembangan yang besar. Sebuah hasil riset terbaru
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciSOSIALISASI YAYASAN PITRA YADNYA INDONESIA
SOSIALISASI YAYASAN PITRA YADNYA INDONESIA Jl. M. Khafhi I/99 Rt 07/02 Ciganjur, Jagakarsa Jakarta Selatan Email : pitra2014@yahoo.com dan Website : www.pitrayadnya.com MAKSUD DAN TUJUAN 1. Memperkenalkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN MASALAH
BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama
Lebih terperinciOleh RIAN PRIMA AKHDIAWAN
PENGATURAN WAJIBAH TERHADAP AHLI WARIS MURTAD DALAM PEMBAGIAN HARTA KELUARGA (ANALISIS PUTUSAN No. 368/K/AG/1995). TESIS Oleh RIAN PRIMA AKHDIAWAN 1420123032 Pembimbing: 1. Dr. Dahlil Marjon, S.H., M.H
Lebih terperinciAku tahu cara mencapai cita cita adalah dengan berusaha dengan ujur Salinlah 2 :
Nama: KEJUJURAN 1 MENDATANGKAN MANFAAT Selasa, 17 Jumadil Ula 1435 / 18 Maret 2014 Ttd Orang Tua: Tema: Tempat Umum Sub Tema: Cita cita anak muslim untuk naik haji 1. Tujuan Aku tahu cara mencapai cita
Lebih terperinci