LAPORAN HASIL KEGIATAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN HASIL KEGIATAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN"

Transkripsi

1 LAPORAN HASIL KEGIATAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN Syafruddin Kadir, dkk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International Convention Center (JICC) bulan Oktober 2010, menyatakan bahwa ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga. Dalam masyarakat perdesaan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan keluarga sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan masih berkembang hingga sekarang meski dijumpai berbagai pergeseran. Komitmen pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalam mewujudkan kemandirian pangan perlu diaktualisasikan dalam menggerakkan lagi budaya menanam di lahan pekarangan, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yang disebut dengan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari yang dibangun dari Rumah Pangan Lestari (RPL) dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Luas lahan pekarangan secara nasional sekitar 10,3 juta ha atau 14 % dari keseluruhan luas lahan pertanian dan merupakan salah satu sumber potensial penyedia bahan pangan yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Lahan pekarangan tersebut sebagian besar masih belum dimanfaatkan sebagai areal pertanaman aneka komoditas pertanian, khususnya komoditas pangan. Berdasarkan pengamatan Badan Litbang Pertanian, perhatian petani terhadap pemanfaatan lahan pekarangan relatif masih terbatas, sehingga pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan belum banyak berkembang sebagaimana yang diharapkan. Pemanfaatan lahan 1

2 pekarangan untuk tanaman obat-obatan, tanaman pangan, tanaman hortikultura, ternak, ikan dan lainnya, selain dapat memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, juga berpeluang memperbanyak sumber penghasilan rumah tangga, apabila dirancang dan direncanakan dengan baik. siap mendukung upaya optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui dukungan inovasi teknologi dan bimbingan teknis. Surat Keputusan Mentan No. 350/KPTS/OT.210/6/2001, tgl. 14 Juni 2001 tentang pembentukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan sebagai unit pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian dengan tugas pokok melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi serta Permentan No. 16, 2006, tentang tupoksi BPTP yakni melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi siap mendukung upaya optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui dukungan inovasi teknologi dan bimbingan teknis Tujuan 1. Meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupun pedesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos. 2. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari dalam suatu kawasan. 3. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari Model KRPL ini adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial, di kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) khususnya dan Sulawesi Selatan umumnya, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. 2

3 1.4. Keluaran Ditemukannya satu model rumah pangan lestari di kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) khususnya dan Sulawesi Selatan umumnya yang melibatkan Keluarga dan Kelompok Tani/kelompok masyarakat Manfaat a. Menjamin kesinambungan persediaan pangan dan gizi keluarga dengan pemeliharaan, peningkatan kualitas, nilai dan penganekaragaman pemanfaatan pekarangan melalui pengelolaan sumberdaya lokal secara bijaksana. b. Keluarga dan Kelompok Tani/kelompok masyarakat yang mampu secara eknomi dan sosial untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari menuju keluarga dan kelompok masyarakat yang mandiri dan sejahtera II. RUANG LINGKUP Pelaksanaan kegiatan pembangunan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari di kabupaten Pangkep terdiri dari beberapa tahapan, yakni : 2.1. Persiapan meliputi : pengumpulan informasi mengenai potensi sumberdaya wilayah dan kelompok sasaran, yang dilakukan melalui metode PRA; kordinasi dengan instansi terkait untuk membuat kesepakan tentang calon kelompok sasaran dan lokasi, pembuatan TOR dan Proposal kegiatan Pembentukan Kelompok sasaran : yakni kelompok rumah tangga dalam satu Rukun Tetangga atau Rukun warga atau dalam satu dusun/kampung. Pada kelompok sasaran perkotaan dilibatkan 20 rumah tangga dan pada kelompok sasaran perdesaan dilibatkan 30 rumah tangga, sehingga terdapat 50 keluarga pada 2 lokasi kegiatan. Klasifikasi kegiatan menurut strata luas kepemilikan lahan akan ditentukan berdasarkan hasil PRA Sosialisasi : dilakukan untuk menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan terhadap kelompok sasaran, pemuka masyarakat, serta instansi pelaksana terkait. 3

4 2.4. Membuat rancang bangun pemanfaatan pekarangan dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan,sayuran, tanaman obat, ikan, ternak, dan pengelolaan limbah rumah tangga Pelatihan : dilakukan sebelum dan selama pelaksanaan. Kegiatan pelatihan bersifat pembinaan sumber daya manusia terutama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan setiap peserta dalam mengelolaan lahan pekarangan. Sehingga pada akhirnya akan mempermudah pencapaian tujuan MKRPL. Pelatihan meliputi :teknik budidaya, pengelolaan limbah, dan penguatan kelembagaan kelompok Pelaksanaan dan pengawalan teknologi serta kelembagaan. Kegiatan dilakukan oleh anggota kelompok sasaran dibawah bimbingan peneliti, penyuluh, dan petani andalan. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD) pada masing-masing wilayah perkotaan dan perdesaan Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan kegiatan, menilai kesesuai pelaksanaan dengan rencana kegiatan Pelaporan dilakukan pada akhir kegiatan yang dipertanggung jawabkan memalui pemaparan pada seminar hasil. III. METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan dilakukan di kabupaten Pangkep, pada 2 (dua) wilayah, yakni : KRPL perdesaan di desa Lesang, Kecamatan Minasa Te ne, dan KRPL perkotaan di kelurahan Bungoro, kecamatan Bungoro, kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, berlangsung pada bulan Mei sampai Desember Pemilihan kabupaten Pangkep sebagai lokasi kegiatan karena terletak tidak jauh dari ibu kota propinsi Sulwesi Selatan dengan aksesibilitas baik. Jarak dari kota Makassar berkisar 51 km, sedangkan lokasi kegiatan berjarak masing-masing 1 km dari pusat kota Pangkep untuk perdesaan dan 0,5 km dari pusat kota untuk MKRPL perkotaan. Karakteristik bio fisik, dukungan Pemerintah Daerah terutama Bupati, Wakil Bupati Pangkep, Lembaga Legislatif, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Kantor Ketahanan Pangan Pangkep, serta antuasiasme calon peserta KRPL yang tinggi diharapkan 4

5 dapat menjadi indikator utama keberhasilan pelaksanaan MKRPL di kabupaten Pangkep Tahapan Pelaksanaan Rencana pelaksanaan MKRPL di kabupaten Pangkep diawali audiensi dengan Bupati Pangkep dan staff yang juga dihadiri oleh Ketua Bappeda Pangkep, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, serta beberapa koordinator penyuluh se kabupaten Pangkep Pertemuan koordinasi dengan Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) sebagai tindak lanjut hasil audiensi dengan Bupati Pangkep Penentuan lokasi kegiatan. Hasil koordinasi Kepala BP2KP disepakati bahwa sebagai langkah awal, kegiatan akan dilaksanakan pada 2 wilayah, yakni perdesaan 30 rumah tangga dan perkotaan 20 rumah tangga. Hal ini dilakukan karena Pemerintah Daerah Pangkep juga berupaya untuk menganggarkan dana untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Sosialisasi : dilakukan terhadap penyuluh dan calon paserta serta pihak terkait untuk memberi gambaran dan penjelasan mengenai kegiatan MKRPL Pelaksanaan PRA. Data sekunder diperoleh dari Kantor Desa/Kelurahan, Kantor Kecamatan, Kantor BP2KP, Badan Pusat Statistik Daerah Pangkep, serta instansi terkait lainnya. Sedangkan data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan calon paserta MKRPL, dan tokoh masyarakat setempat. Gambar 1. Pelaksanaan PRA di Rumah salah satu Anggota KWT. 5

6 Observasi Lapang. Disamping wawancara, juga dilakukan kunjungan langsung ke masing-masing rumahtangga calon peserta untuk mendapat gambaran kondisi masing-masing rumah dan pekarangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis sebagai pendukung penentuan Model KRPL yang akan dibangun. Gambar 2. Kondisi Awal Calon KBD dan Pekarangan Calon Peserta KRPL Perkotaan 6

7 Gambar 3. Pembuatan KBD dan Kondisi Pekarangan KRPL Perdesaan Gambar 4. Kondisi awal pekarangan calon KRPL perdesaan 7

8 Pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) : Bekerjasama dengan Badan Pelaksana penyuluhan dan Ketahanan Pangan kabupaten Pangkep telah dibentuk dua KWT, masing-masing KWT Bunda Lestari di M-KRPL perkotaan dan KWT Lestari Jaya di M-KRPL perdesaan Pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD). Dibangun dua KBD yakni : untuk perkotaan di Kompleks Bungoro Indah, kelurahan Bungoro, kecamatan Bungoro dan untuk perdesaan di desa Lesang, kecamatan Minasa Te ne, kabupaten Pangkep Penataan pekarangan Kegiatan KRPL yang dilaksanakan di kabupaten Pangkep ditempatkan pada 2 (dua) lokasi perkotaan di kompleks Bungoro Indah dan perdesaan di desa Lesang kec. Minasate ne. Kalau untuk perkotaan hanya berupa rak adalah dari balok dan talang, ini karena lokasinya hanya berupa perumahan yang lahan pekarangannya sempit, sedangkan untuk lokasi perdesaan penataan penkarangannya agak luas yang memungkinkan ditempatkan rak dan bedengan. Model rak diperdesaan spesifik lokasi karena dilokasi tersebut banyak terdapat bambu jadi bahan yang dipergunakan adalah bambu. 3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) dengan terrlebih dahulu melakukan sosialisasi kegiatan, PRA, mempersiapkan lahan untuk Kebun Bibit Desa (KBD) dan lahan pekarangan di rumah-rumah penduduk, melaksanakan pelatihan-pelatihan, penanaman, PHT, monitoring serta panen. 8

9 Tahapan Pelaksanaan MKRPL adalah sebagai berikut : 1. Persiapan yang meliputi : - Koordinasi dengan dinas terkait tingkat kabupaten dan klarifikasi data calon petani dan calon lahan. - Pertemuan yang dihadiri oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan di Kab. Pangkep yaitu Perkotaan terletak di Bungoro Ind. Pangkep, perangkat desa, PPL, tokoh masyarakat, KWT (Kelompok Wanita Tani) dari perdesaan dan perkotaan, dll. 2. Sosialisasi Kegiatan, dilaksanakan 2 lokasi di Kab. Pangkep, Perkotaan terletak di Perumahan Bungoro Indah Kec. Bungoro dan Pedesaan di Kelurahan Lesang Kec. Minasate ne 3. PRA, dilaksanakan untuk mendapatkan data-data potensi wilayah, serta wawancara langsung dengan calon peserta. 4. Persiapan lahan Kebun Bibit Desa (KBD) serta lahan-lahan pekarangan dirumah tangga peserta dengan memperlihatkan contoh-contoh rak yang akan dipergunakan untuk pertanaman. 5. Pelatihan-pelatihan berupa, bagaimana cara membudidayakan tanaman sayuran, tanaman toga, pengendalian hama dan penyakit tanaman, beternak, dan pemeliharaan ikan di kolam. 6. Penanaman di KBD serta dipekarangan rumah tangga peserta dengan mengambil bibit yang telah disemaikan terlebih dahulu di KBD. 7. Pengendalian Hama dan Penyakit pada tanaman yang dibudidayakan 8. Melaksanakan monitoring kegiatan yang telah dilaksanakan 9. Melaksanakan panen dari tanaman-tanaman yang dibudidayakan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Keadaan Umum Wilayah Kabupaten Pangkep (Pangkajene dan Kepulauan ) terletak antara 110 BT o dan 4 o.40 LS sampai dengan 8 o.00 LS atau terletak di Pantai Barat Sulawesi Selatan dengan batas-batas administrasi : Sebelah Utara berbatasan dengan 9

10 Kabupaten Barru, Sebelah Selatan berbatasan dengan kabupaten Maros, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone, dan Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura, Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Bali. Tabel 1. Luas Area dan Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan dikabupaten Pangkep. Th.2007 No Kecamatan Luas (km 2 ) Persen Jumlah Desa 1. Pangkajene 47,39 4, Minasa Te ne 76,48 7, Bungoro 90,12 8, Labakkang 98,46 9, Ma rang 75,22 7, Sigeri 78,28 7, Mandalle 40,16 3, Balocci 143,48 13, Td.Tallasa 111,16 10, Lk. Tuppa biring 140,00 13, Lk. Tangaya 120,00 11, Lk. Kalmas 91,50 8,00 7 Jumlah 1.112,29 100, Sumber : Kantor BPS Kabupaten Pangkep, Kabupaten Pangkep terdiri dari 12 kecamatan dengan 102 desa/kelurahan yang terbagi menjadi 36 kelurahan dan 66 desa yang meliputi 76 lingkungan, 154 dusun, dan 443 rukun warga dan rukun tetangga.kabupaten Pangkep terdiri dari 12 kecamatan yaitu 9 kecamatan terletak di dataran dan 3 kecamatan terletak di kepulauan, dengan luas wilayah 1.112,29 km 2 dan berjarak 51 km dari kota Makassar. Disamping itu Kabupaten Pangkep mempunyai dua jenis topografi yaitu dataran rendah dan pegunungan. Dataran rendah mempunyai luas Ha, membentang dari garis pantai barat ke timur terdiri dari persawahan, tambak, dan rawa-rawa. Sedangkan daerah pegunungan dengan ketinggian m di atas permukaan laut terletak di sebelah timur batu cadas dan sebagian mangandung batu bara serta jenis batu marmer. Temperatur udara Kabupaten Pangkep berada pada kisaran 21 o dengan 31 o atau rata-rata 26,4 o C. Sumberdaya Manusia dan Alam sampai 10

11 Menurut BPS (2008) Jumlah penduduk Kabupaten Pangkep pada tahun 2007 sebanyak jiwa meningkat sebesar 1,46 % dibanding tahun 2006 yang berjumlah jiwa. Secara keseluruhan penduduk perempuan pada tahun 2007 sedikit lebih banyak dibanding dengan laki-laki, yakni jiwa penduduk perempuan berbanding jiwa penduduk laki-laki atau dengan rasio setiap 1000 orang perempuan terdapat 916 orang laki-laki atau dengan kata lain 52 % perempuan dan 48 % laki-laki.. Jumlah penduduk terbanyak berada di wilayah kecamatan Labbakkang dan paling sedikit di kecamatan Tondong Tallasa. Jumlah penduduk di kabupaten Pangkep setiap tahun mengalami peningkatan. Keadaan penduduk tahun 2003 sampai 2007 tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan, No Kecamatan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2 ) 1. Pangkajene Minasa Te ne Bungoro Labakkang Ma rang Sigeri Mandalle Balocci Td.Tallasa Lk. Tuppa biring Lk. Tangaya Lk. Kalmas Jumlah tahun Jumlah tahun Jumlah tahun Jumlah tahun Jumlah tahun Sumber : Kantor BPS Kabupaten Pangkep, Di Kabupaten Pangkep terdapat rumah tangga dengan kepadatan penduduk rata-rata 264 jiwa/km 2 sebanyak 4 orang. Tanaman Pangan dan rata-rata jumlah anggota rumah tangga Luas areal pertanian tanaman pangan (sawah seluas ha terdiri dari sawah berpengairan teknis ha, setengah teknis ha, irigasi 11

12 sederhana/desa 377, pengairan non PU ha, dan sawah tadah hujan ha, Tanaman pangan yang dibudidayakan antara lain antara lain padi sawah dengan luas panen ha dengan produksi sebanyak ton, kacang tanah luas panen ha dengan produksi sebanyak ton, disamping itu kedelai, kacang. hijau, dan ketela. Perkebunan Areal perkebunan seluas ,1 ha terdiri dari berbagai jenis tanaman atara lain mente, kemiri, jeruk, kelapa, kapok, dan kopi. Dari luas areal tersebut, yang menjadi andalan adalah jambu mente dengan areal tanam seluas ha dan kelapa ha, jumlah produksi selama tahun masing-masing sebanyak ton jambu mente dan ton kelapa. Peternakan Luas areal pengembalaan adalah 817 ha, jenis dan jumlah populasi ternak dikembangkan saat ini antara lain sapi sebanyak ekor, kerbau ekor, kuda ekor dan kambing ekor. Disamping pengembangan ternak ada pula berbagai jenis unggas antara lain ayam buras ekor, ayam ras pedaging ekor, ayam ras petelur ekor dan itik ekor dengan jumlah keseluruhan populasi unggas sebanyak ekor Kecamatan Bungoro Letak Geografis dan Pemerintahan Kecamatan Bungoro mempunyai luas km 2 dengan ketinggian umumnya 50 m dari permukaan laut. Batas-batas administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Labakkang dan Kabupaten Barru; Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pangkajene; Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar. Kecamatan Bungoro terdapat 5 desa dan 3 buah kelurahan, 10 dusun, 42 satuan Rukun Warga dan 164 satuan Rumah Tangga. Kependudukan 12

13 Jumlah penduduk Kecamatan Bungoro sebanyak orang yang terdiri atas orang laki-laki dan orang perempuan, dan kepadataan penduduk sebesar 390 jiwa/km 2, dan yang terjarang penduduknya adalah Desa Tabo-Tabo sebanyak 87 jiwa/km 2. Pertanian Kecamatan Bungoro mempunyai luas sawah 2.283,81 ha yang terdiri atas sawah irigasi tehnis1.024,semi tehnis 70 ha, dan sawah tadah hujan ha. dan luas lahan kering 695 ha yang terdiri atas lahan pekarangan 226 ha, kebun 334 ha, dan ladang 187,0 ha. Sedangkan untuk peternakan, jumlah kerbau 435 ekor, sapi 717 ekor, kambing 257 ekor, ayam ekor, dan itik ekor. Luas pertanaman palawija di Kecamatan Bungoro terdiri atas jagung 15,40 ha, kacang hijau 93,77 ha, kedelai 2,75 ha, kacang tanah 22, 67 ha, dan ubi jalar 19,66 ha. Sedangkan untuk sayuran, luas pertanaman 19,72 ha yang terdiri atas kacang panjang 6,55 ha, terong 7,22 ha, tomat 0,69 ha, bayam 3,1 ha, ketimun 1,47 ha dan cabe 0,83 ha. Kelompok Tani Jumlah kelompok tani di Kecamatan Bungor sekitar 83 yang terdiri atas 22 pemula, 40 lanjut, 6 madya, pemuda tani 9, dan wanita tani 9. Sedangkan jumlah kelompok binaan 16 dan 8 penyuluh swakarsa. Di Kelurahan Sapanang terdapat 23 kelompok tani, 1 kelompok wanita tani, dan 1 kelompok pemuda tanim, dengan jumlah anggotanya secara keseluruhan sekitar 625 orang. Industri Di Kecamatan Bungoro terdapat sekitar 724 industri yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah tenaga kerja yaitu 557 industri rumah tangga (1-4 org), 146 industri kecil (5-19 org), 13 industri sedang (20-99 org), dan 8 industri besar( 100 org)(kecamatan Bungoro Dalam Angka, 2004). Luas wilayah Desa/Kelurahan Menurut Penggunaan Tanah di Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Wilayah Desa/Kelurahan Menurut Penggunaan Tanah 13

14 Luas Luas Sawah Tanah Kering (Ha) Desa/Kelurahan (Ha) (Ha) Tegalan Pekarangan Perkebunan 1. Boriappaka ,30-17,01-2. Bulu Cindea ,26 14,10 8,15-3. Bowong Cindea ,00 49,30 12,30-4. Samalewa ,00 66,66 33,08-5. Sapanang ,26 98,30 13,22-6. Biring Ere ,00 45,86 16,06-7. Mangilu ,00 55,00 15,55 70,00 8. Tabo-Tabo ,19 93,38 17,38 492,00 Jumlah ,00 422,60 141,79 565, Kebun Bibit Desa Kegiatan M-KRPL kabupaten Pangkep dilaksanakan pada dua wilayah, yakni M-KRPL perdesaan dan M-KRPL perkotaan, sehingga untuk menunjang ketersediaan bibit telah dibuat dua unit Kebun Bibit Desa (KBD). Pembuatan KBD dimulai setelah anggaran kegiatan tersedia, yakni pada pertengahan Nopember Berbagai jenis tanaman terutama sayuran telah dibibitkan pada KBD meliputi : terong, tomat, cabe, timun, paria, kangkung, bayam, seledri, sawi, bawang daun. Pembibitan selain dilakukan pada wadah keranjang yang dihasilkan oleh penduduk setempat, juga dilakukan pada bedengan-bedengan yang dibuat secara gotong royong. Sampai dengan pertengahan Desember 2011 umumnya bibit telah tumbuh dan sudah ditanam oleh masing-masing rumah tangga pada polybag untuk ditempatkan pada rak-rak pertanaman. 14

15 Gambar 4. Kondisi Terakhir Pembibitan/Perbenihan di KBD Perdesaan. Selanjutnya pembuatan KBD di KRPL perkotaan juga sudah dilakukan dan telah dibibitkan berbagai jenis sayuran antara lain : kangkung, bayam, paria, terong, sawi, cabe rawit, lombok keriting, dan timun. Perkembangan terakhir KBD perkotaan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Kondisi Terakhir Tempat Perbenihan/Pembibitan KRPL Perkotaan Gambar 6. Pembibitan oleh anggota KWT Bunda Lestari dibawah Bimbingan BPTP Sulsel 15

16 4.4. Penataan Pekarangan Penataan pekarangan masing-masing rumah tangga pada dua lokasi M- KRPL sampai pertengahan Desember 2011 masih sementara dilakukan. Hasil observasi lapang memberi gambaran bahwa luas pekarangan di lokasi KRPL perdesaan bervariasi antara 20 m 2 sampai > 120 m 2, sehingga design type KRPL terbagi atas 3 bagian yakni type luas, sedang, dan sempit. Terdapat 12 pekarangan type sempit, 12 pekarangan type sedang, dan 6 pekarangan type luas. Kegiatan yang sudah dilakukan meliputi : pembersihan pekarangan, pembuatan rak pertanaman dan bedengan, serta mulai penanaman berbagai jenis tanaman pada polybeg dan bedengan. Kondisi terakhir pelaksanaan KRPL perdesaan dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Pembuatan Rak dan Bedengan pada Pekarangan 16

17 Gambar 8. Pekarangan sudah Mulai Tertata. Untuk type pekarangan berukuran luas didesain untuk membuat kolam. Ukuran kolam ikan disesuaikan dengan sisa lahan yang tersedia. Sampai dengan pertengan bulan Desember 2011 pembuatan kolam belum selesai karena curah hujan cukup tinggi. Rencana pembuatan kolam ikan disajikan pada Gambar 9. 17

18 Gambar 9. Pembuatan Kolam Ikan 4.5. Pelatihan Kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan sampai dengan pertengahan Desember 2011 adalah teknologi budidaya sayuran dan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan organik setempat seperti : pangkasan tanaman, rerumputan dll. Pupuk organik yang dihasilkan digunakan sebagai media tanam pada bedengan dan media tanam pada polybeg. Gambar 9. Pembuatan Pupuk Organik Gambar 10. Suasana Pelatihan pada Kegiatan M-KRPL Perdesaan 18

19 4.6. Sinergi dengan Pemerintah Daerah, Lembaga Legislatif, dan Swasta Pelaksanaan M-KRPL di kabupaten Pangkep mendapat tanggapan positif baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep, Lembaga Legislatif maupun perusahaan swasta nasional (PT. Semen Tonasa). Pemerintah Daerah melalui Badan Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Pangan didukung oleh DPRP II Kabupaten Pangkep telah menganggarkan dana sebesar Rp untuk mendukung pengembangan pelaksanaan M-KRPL kabupaten Pangkep. Demikian pula PT. Semen Tonasa akan menganggarkan dana Rp untuk pembinaan M-KRPL pada 2 kecamatan di kabupaten Pangkep. V. Masalah 1. Keterlambatan revisi anggaran mempengaruhi percepatan pelaksanaan kegiatan. Pencairan dana baru dapat dilakukan pada pertengahan Nopember 2011, sehingga pelaksanaan kegiatan terutama yang berhubungan dengan belanja bahan kegiatan baru dapat dilaksanakan setelah tersedia dana. 2. Pelaksanaan kegiatan bertepatan dengan dimulainya pertanaman padi musim hujan. Curahan tenaga kerja lebih banyak difokuskan pada budidaya padi terutama di lokasi KRPL perdesaan, akibatnya kegiatan KRPL sedikit terhambat. 3. Curah hujan yang tinggi sejak akhir Nopember sampai pertengahan Desember 2011 mempengaruhi kinerja peserta KRPL dan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman sayuran, terutama yang ditanam di bedengan. VI. Upaya Pemecahan Masalah 1. Kegiatan yang tidak berhubungan dengan belanja bahan kegiatan seperti : koordinasi, sosialisasi, dan pelatihan tetap dilakukan dengan menggunakan dana talangan, sedangkan belanja bahan hanya dapat dilakukan setelah pencairan dana kegiatan. 2. Untuk efektif dan efisiennya curahan tenaga kerja yang terbatas, dilakukan kerja gotong royong pada sore hari dan hari minggu. 19

20 3. Menggiatkan kerja kelompok secara gotong royong yang melibatkan ibu-ibu dan bapak-bapak petani. VII. Organisasi Pelaksana Model KRPL dilaksanakan dengan melibatkan semua elemen masyarakat dan instansi terkait pusat dan daerah, yang masing-masing bertanggungjawab terhadap sasaran atau keberhasilan kegiatan. Secara rinci, peran setiap elemen tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3. Daftar Pelaksana Kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari, Makassar dan Pangkep No Pelaksana Instansi/Disiplin Ilmu Tugas/peran dalam kegiatan 1. Dr. Ir. Nasrullah, MSc. Ka. BPTP Sulsel Pembina 2. Ir. Syafruddin Kadir, BPTP Sulsel/Budidaya Penanggung Jawab MP. Tanaman 3. Syukur Syarif, SP, BPTP Sulsel/Hama Anggota/pendamping MP. Tanaman 4. Ir.Matheus BPTP Sulsel/Ternak Anggota/pendamping Sariubang, MS. 5. Ir. Nurjanani, MS. BPTP Sulsel/Hortikultura Anggota/pendamping 6. Farida Arief, SP. BPTP Sulsel/Penyuluh Anggota/pendamping 7. Sri Sasmita, SP BPTP Sulsel/Sosek Anggota/Pendamping 8. Dewi Mayanasari, SP. BPTP Sulsel/Sosek Anggota/Pendamping 9. PM Pamong desa/tokoh Pelaku utama masyarakat 10. PM Distan dan Hortikultura, Pembinaan dan Dinas Perikanan, Dinas penanggung jawab Peternakan keberlanjutan kegiatan 11. PM PKK, Kantor Ketahanan Kordinator Lapangan Pangan 12. PM Ditjen Komoditas/Badan lingkup Kementerian Pertanian Pengembangan model sesuai tupoksi instansi 13. PM Badan Litbang Pertanian Membangun model KRPL dan Narasumber dan pengawalan inovasi teknologi dan kelembagaan 14. PM Perguruan Tinggi/Swasta/LSM Dukungan dan pengawalan 20

21 15. PM Teknisi BPTP Sulsel Kordinator Lapangan VIII. Jadwal Palang Kegiatan Jadwal pelaksanaan kegiatan M-KRPL akan disesuaikan dengan pencanangan Program RPL dan kesiapan pendanaan yang dianggarkan melalui DIPA BPTP Sulsel. Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan M-KRPL di Makassar dan Pangkep No Uraian Kegiatan Bulan 1. Persiapan 2. Sosialisasi 3. Pelaksanaan Lapang 4. Pelatihan 5. Monev 6. Pelaporan 7 Seminar Hasil IX. PEMBIAYAAN Uraian Kegiatan/Jenis Biaya Jumlah Volume Satuan Pengeluaran Satuan Biaya Honor yang terkait dengan output kegiatan Honor Penanggung Jawab 6 OB Honor Anggota 24 OB Honor Teknisi dan Pelaks Lainnya 36 OB Upah Kerja 200 OH Belanja Bahan - Pembuatan Disain Pekarangan 2 lokasi Bahan Media Tanam Rak (2 x 20 KK) 40 KK

22 - Bahan Rak 60 unit Bahan Media Bedengan : 2 unit Konservasi, Pengadaan, dan budidaya tanaman Lokal 2 lokasi Tanaman pagar (pagar hidup) : 2 paket Pengadaan kandang ayam 10 Unit Pengadaan kandang kambing 8 Unit Pengadaan Kolam Ikan : 20 unit Ikan Nila (100 gr/ekor) ekor Ikan Lele (100 gr/ekor) ekor Kebun Bibit desa 2 Paket Peralatan pembantu kebun bibit desa 2 Paket Belanja Barang Non Operasional Konsumsi akomodasi dalam rangka koordinasi persipan, pelaksanaan dan pelaporan 2 paket Belanja perjalanan lainnya (DN) Perjalanan dlm rangka Konsultasi, Koordinasi, Pengembangan peningkatan kemandirian pangan rumah tangga - Perjalanan Konsultasi ke Pusat / luar Sulsel 4 OP Perjalanan Pelaksanaan Kegiatan 80 OH TOTAL X. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pertanian, Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan Lestari, Jakarta, 52 hal. 22

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR Ir. PETER TANDISAU, MS., dkk. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) menjadi focus perhatian pemerintah saat

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU

KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU Ir. Abdul Fattah, MP, dkk I.Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International Convention Center (JICC) bulan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2 42 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Provinsi Lampung merupakan penghubung utama lalu lintas Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2 kota. Provinsi

Lebih terperinci

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan Prinsip Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu dibangun dari kumpulan rumah tangga agar mampu mewujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan dengan berbagai jenis tanaman pangan, sayuran,

Lebih terperinci

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah Pendahuluan Indonesia memiliki potensi sumber daya lahan hayati yang sangat kaya dengan berbagai jenis tanaman pangan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) merupakan program yang dicanangkan pemerintah dengan tujuan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah

Lebih terperinci

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO Cahyati Setiani, Iswanto, dan Endang Iriani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Email: cahyati_setiani@yahoo.com

Lebih terperinci

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan. TUJUAN PEMANFAATAN PEKARANGAN 10.3

Lebih terperinci

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN Menghias rumah tinggal dengan tanaman hias? Itu sudah biasa. Lain halnya yang dilakukan para ibu anggota Kelompok Wanita Tani

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)

Lebih terperinci

Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan 2.1 Lokasi Lokasi pekerjaan terletak

Lebih terperinci

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl) Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl) Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl) Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Ir. A h y a r, dkk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua

Lebih terperinci

sebelumnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pertanian, dan Peternakan berkunjung ke Desa Marga Kaya.

sebelumnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pertanian, dan Peternakan berkunjung ke Desa Marga Kaya. 1 ngin segar perubahan muncul ketika tim BPTP Lampung yang A sebelumnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pertanian, dan Peternakan berkunjung ke Desa Marga Kaya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2 KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2 PENDAHULUAN Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua dekade

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI. Refliaty dan Endriani Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

LAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU

LAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU LAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Bengkulu dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG Rakhmat, dkk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) menjadi focus perhatian

Lebih terperinci

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur Arti Djatiharti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat E-mail: artidjatiharti@gmail.com Abstrak Model Kawasan Rumah Pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Desa Jatiwangi Kabupaten Garut, Jawa Barat Kabupaten Garut secara geografis terletak di Bujur Timur 107 0-108 0 dan Lintang Selatan 6 0 57' 7 0 44' dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI Widya Sari Murni dan Rima Purnamayani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... viii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii

Lebih terperinci

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN SIDRAP

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN SIDRAP MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN SIDRAP Drs. NASRUDDIN RAZAK, dkk. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan keluarga harus tersedia dalam keadaan cukup baik secara kuantitas maupun

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI KRPL

UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI KRPL UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI KRPL JUDUL : Pemberdayaan Wanita Tani dalam Pengelolaan Lahan Pekarangan dengan Sayur-Sayuran dan Obat-obatan di Pesisir Pantai dalam Upaya Peningkatan Gizi Keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketahanan pangan baik pada tingkat rumah tangga, nasional, regional, maupun global merupakan salah satu wacana yang sering muncul dalam pembahasan dan menjadi sebuah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04 ' 27 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi : 3211.1608 Katalog BPS : 1102001.3211050 Ukuran Buku : 17,6 cm 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

No. Kode: RDHP /022.E LAPORAN AKHIR MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI PROVINSI BENGKULU. Oleh : Umi Pudji Astuti

No. Kode: RDHP /022.E LAPORAN AKHIR MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI PROVINSI BENGKULU. Oleh : Umi Pudji Astuti No. Kode: 26.06.RDHP1801.19/022.E LAPORAN AKHIR MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI PROVINSI BENGKULU Oleh : Umi Pudji Astuti BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun DIVERSIFIKASI KONSUMSI MASYARAKAT BERDASARKAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN PADA LOKASI MKRPL DI KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG Yati Astuti 1) dan Fitri Normasari 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar KOTA BALIKPAPAN I. KEADAAN UMUM KOTA BALIKPAPAN 1.1. LETAK GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI Kota Balikpapan mempunyai luas wilayah daratan 503,3 km 2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160,1 km 2. Kota Balikpapan

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi 70 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis katulistiwa

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian. Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o

PEMBAHASAN. I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian. Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o PEMBAHASAN I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian A. Kondisi Fisik Alami Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o LS serta 119 o 42 o 18 o BT 120 o 06 o 18 o BT yang terdiri

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan alam, keadaan pendududuk, keadaan sarana perekonomia dan keadaaan pertanian di Desa Sukerojo adalah

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50 % dari total penduduk indonesia adalah wanita (BPS,

Lebih terperinci

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN TORAJA UTARA PENDAHULUAN

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN TORAJA UTARA PENDAHULUAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN TORAJA UTARA Dr. Ir. Jermia Limbongan, MS, dkk PENDAHULUAN Undang-undang No. 7 tahun 1996 tentang pangan mengartikan ketahanan pangan adalah kondisi

Lebih terperinci

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam.berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Singkil

Profil Kabupaten Aceh Singkil Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017 No.33/06/75/Th.XI. 2 Juni 2017 Pada bulan Mei 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 105,60 atau mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen bila dibandingkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis 33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tersedianya data dan informasi yang memberi gambaran akurat tentang potensi wilayah sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi Pemerintah kalangan pertanian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

Profil Kabupaten Aceh Tamiang Profil Kabupaten Aceh Tamiang Ibukota : Karang Baru Batas Daerah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, Kota langsa dan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Gunungkidul adalah daerah yang termasuk dalam wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Partisipasi 2.1.1 Pengertian partisipasi Menurut Rodliyah (2013) partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi dalam situasi kelompok sehingga dapat dimanfaatkan sebagai motivasi

Lebih terperinci

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017 No.42/08/75/Th.XI. 1 Agustus 2017 Pada bulan Juli 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 103,79 atau mengalami penurunan sebesar -1,35 persen

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U Katalog BPS : 1101002.1204.072 Statistik Daerah Kecamatan Andam Dewi Sopo Godang Raja U Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

KECAMATAN TANETE RIATTANG DALAM ANGKA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE

KECAMATAN TANETE RIATTANG DALAM ANGKA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE KATALOG BPS : 1102001.7311.720 KECAMATAN TANETE RIATTANG DALAM ANGKA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE Kecamatan Tanete Riattang Dalam Angka 2015 Katalog BPS : 1002001.7311.720 Nomor Publikasi

Lebih terperinci