ANALISIS RESOLUSI SENSOR TEMPERATUR TERINTEGRASI IC LM35 DAN SENSOR THERMISTOR
|
|
- Yulia Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 J. Sains MIPA, Desember 2010, Vol. 16, No. 3, Hal.: ISSN ANALISIS RESOLUSI SENSOR TEMPERATUR TERINTEGRASI IC LM35 DAN SENSOR THERMISTOR Warsito Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Lampung, Bandar Lampung ABSTRACT Resolution of sensor is one of many principal characteristics for determining the quality of sensors. More high resolution of sensor, the range of its utilization will be limited. The sensor resolution dependent also on its linearity response to physics parameter captured. The goal of this research is to compare and to analyse the resolution between integrated temperature sensor (IC LM35) and thermistor. The results show that the resolution of IC LM35 sensor is about 0.01 V/ o C with the offset value Volt caused by incorrectness of power supply system. The NTC and PTC thermistors characterized in o C by using x push full Wheatstone Bridge circuit give the exponential transfer function y = exp with the correlation coefficient R 2 = For the temperature ranged from 75 o C to 95 o C, thermistors give the linear and sensitive responds with the transfer function y=0.057x-3.96 and the correlation coefficient R 2 = Using this results, for the temperature utilization ranged from 75 o C to 95 o C, the thermistors arranged by push full Wheatstone Bridge circuit model give the 5 times resolution more than IC LM35. Keywords: temperature sensor, signal conditioning circuit and resolution. ABSTRAK Resolusi sebuah sensor merupakan salah satu parameter penting dalam memilih sensor yang berkualitas baik. Semakin tinggi resolusi sebuah sensor akan membawa konsekuensi kepada sempitnya lebar daerah pengukuruannya. Resolusi juga dipengaruhi oleh faktor ketidaklinearan tanggapan sebuah sensor terhadap besaran fisis yang mengenainya. Penelitian ini mempunyai tujuan utama untuk menganalisis tingkat resolusi antara sensor temperatur yang sudah terintegrasi (IC LM35) dengan sensor thermistor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resolusi sensor IC LM35 sebesar 0.01 V/ o C dengan nilai offset Volt yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan nilai tegangan catu daya. Sedangkan untuk thermistor tipe NTC dan PTC yang dirangkai secara Jembatan Wheatstone pada range suhu antara o C memberikan fungsi x alih eksponensial y = exp dengan R 2 = Pada range suhu antara o C, thermistor memiliki tanggapan yang linear dan sensitif untuk dengan fungsi alih y=0.057x-3.96 dan nilai R 2 = Dengan hasil ini didapatkan kesimpulan bahwa untuk range suhu pemanfaatan o C, sensor thermistor NTC dan PTC yang dirangkai dengan model Jembatan Wheatstone memiliki sensibilitas lebih tinggi 5 kali dari pada sensor LM35. Kata kunci : sensor temperatur, pengkondisi sinyal dan resolusi. 1. PENDAHULUAN Sensor sering memegang peranan sebagai black body dalam system instrumentasi elektronika, dimana dialah yang sebenarnya memproses pengkonversian dari besaran fisis (suhu, tekanan, gaya dll) ke dalam besaran elektrik (tegangan, arus, muatan dll). Berdasar jenis catu daya-nya, sensor dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu : sensor aktif dan sensor pasif 1,2). Dalam aplikasi, sensor aktif tidak memerlukan catu daya, sehingga rangkaian pengkondisi sinyal tahap awal berfungsi secara langsung sebagai pengkondisi sinyal 3). Contoh dari sensor aktif ini adalah photosel, thermokopel. Sedangkan untuk sensor pasif memerlukan catu daya untuk mengoperasikannya, contohnya adalah thermistor, LDR FMIPA Universitas Lampung 143
2 Warsito... Analisis Resolusi Sensor Temperatur Terintegrasi Pengetahuan tentang tujuan pemanfaatan sangat berhubungan dengan karakteristik sensor yang nantinya akan digunakan. Pada pengukuran temperatur, kita sering berhadapan dengan kesulitan memilih sensor mana yang akan digunakan, hal ini karena banyaknya pilihan untuk jenis sensor temperatur, diantaranya yang sering digunakan adalah sensor LM35 dan thermistor. Sensor LM35 merupakan sensor temperatur yang terintegrasi dengan pengkondisi sinyalnya sehingga mempunyai nilai keluaran yang linier. Jangkauan penggunaannya, mulai dari -40ºC sampai +100ºC. Pada aplikasinya, sensor ini tidak memerlukan rangkaian pengkondisi sinyal yang rumit sehingga telah siap untuk dirangkaikan dengan sistem digital melalui pin keluarannya (Gambar 1). Sensor LM35 terbuat dari bahan utama silicon yang mempunyai keluaran yang linear, yaitu perubahan suhu 1 o C akan memberikan perubahan pada tegangan keluaran sebesar 10 mv 1 3). Sensor thermistor merupakan sensor temperatur pasif yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap perubahan temperatur. Resolusi awal 0.3 C 6). Sensor ini terbuat dari bahan semikonduktor yang memiliki resistansi menurun untuk tipe NTC (negative temperature coefficient) atau naik untuk tipe PTC (positive temperature coefficient) pada saat temperaturnya naik. Thermistor terbuat dari bahan semikonduktor yang merupakan campuran dari oksida-oksida logam yang diendapkan seperti mangan, nikel (Ni), tembaga, besi (Fe) dan uranium 1 5). Pada sensor tipe thermistor, pengkondisi sinyal tahap awal merupakan rangkaian system catu daya karena tanggapan dari sensor thermistor terhadap perubahan suhu masih dalam bentuk perubahan nilai hambatannya 6). Thermistor memiliki tanggapan terhadap perubahan temperatur yang tidak linear, sehingga berbagai metode untuk melinearisasi harus dilakukan sebelum digunakan secara langsung 7). Namun thermistor mempunyai kecepatan tanggapan yang tinggi sehingga menjadi pilihan untuk tujuan pengukuran dinamik, untuk tipe PTC yang dikarakterisasi arus sebagai fungsi waktu, mampu untuk respon dinamik hingga 10 4 Hz 8). Penelitian lain juga telah dilakukan untuk menguji tanggapan dinamik dari thermistor dan memberikan tanggapan dengan ketepatan hasil pengukuran hingga frekuensi 18 GHz 9). Pada penelitian ini, telah dilakukan karakterisasi terhadap dua sensor tersebut untuk mendapatkan tanggapan yang lengkap sehingga dapat diketahui pada range berapa sensor tersebut tepat digunakan. 2. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini pengkondisi sinyal disesuaikan dengan jenis sensor yang di gunakan. Pada bagian pertama adalah untuk karakterisasi sensor LM35 (Gambar 1.a). Tegangan yang dihasilkan oleh sensor sangat kecil sehingga memerlukan penguatan agar dapat dibaca oleh rangkaian berikutnya. Untuk dapat menguatkan tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing sensor digunakan rangkaian op-amp jenis penguat tak membalik (non inverting amplifier) seperti pada Gambar 1.b. dengan mengubah nilai tahanan R 2 dan R 1. Dengan perubahan nilai tahanan ini diharapkan output dari penguat tak membalik berkisar antara 0 V hingga 5 V sehingga dapat dibaca oleh ADC. Rangkaian penguat operasional pada penelitian ini menggunakan IC LM358 yang mempunyai chip dengan double amplifier. +Vcc V in +12 V out Gnd LM35 Output R 2 R 1 Gambar 1. Sensor LM35 (a) dan rangkaian pengkondisi sinyal non inverting (b). Pada bagian kedua yaitu sensor thermistor, maka pengujian dilakukan dengan sekaligus merealisasi sistem linearisasi menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone. Rangkaian yang digunakan ada yang tipe setengah penuh dan ada yang rangkaian Jembatan Wheatstone secara penuh seperti tampak pada Gambar 2. Keluaran rangkaian tersebut langsung berupa tegangan sehingga sekaligus dapat dihubungkan dengan pengkondisi sinyal berikutnya FMIPA Universitas Lampung
3 J. Sains MIPA, Desember 2010, Vol. 16, No. 3 PTC NTC Vcc PTC NTC Vout (a) (b) Gambar 2. (a) Dua NTC dan dua PTC yang dihubungkan secara prinsip jembatan Wheatstone (NTC+NTC+PTC+PTC). (b) Proses pengukuran pada dua NTC dan dua PTC yang dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 tipe DZ, sensor ini dikonfigurasikan untuk dapat mendeteksi suhu antara 0º sampai 100º C. Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang berupa suhu menjadi besaran elektris tegangan. Pada perancangan ini, keluaran dari rangkaian pengkondisi sinyal sekaligus dipersiapkan sebagai masukan pada ADC. Pada saat keluaran LM35 mencapai full scale yaitu pada saat suhu 100 C, maka tegangan keluaran transduser (10mV/ C x 100 C) = 1 Volt. Hasil pengukuran tegangan LM35DZ dan pengukuran suhu dengan termometer terlihat pada Tabel 1 berikut. Pengujian sensor suhu LM35 ini dilakukan dengan cara membandingkan data suhu yang ditampilkan pada komputer dengan termometer alkohol serta voltmeter digital secara bersamaan. Pemanasan diperoleh dari resistor pemanas yang telah dipasang di bawah sensor suhu. Posisi termometer berada sejajar di sebelah sensor suhu LM35. Referensi pengukuran pertama adalah nilai tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter digital dan referensi pengukuran kedua adalah nilai temperatur yang ditunjukkan oleh termometer alkohol. Pada Tabel 1 kolom kedua berisi data temperatur yang ditunjukkan pada komputer. Data ini merupakan hasil konversi tegangan analog dari output LM35 menjadi data digital dan ditunjukkan dengan satuan o C. Kolom ketiga adalah pengukuran langsung pada pin output LM35 dengan Voltmeter digital pada range 2 Volt. Tabel 1. Hasil pengujian sensor suhu LM 35DZ menggunakan voltmeter, termometer dan hasil pembacaan pada komputer. No Nilai T pada komputer ( 0 C) Pengukuran T dengan voltmeter Tegangan (mv) Konversi ke ( 0 C) Pengukuran T dengan termometer ( 0 C) FMIPA Universitas Lampung 145
4 Warsito... Analisis Resolusi Sensor Temperatur Terintegrasi Prosentase rata-rata kesalahan nilai pada komputer terhadap tegangan output adalah sebesar 1.52%, sedangkan prosentase rata-rata kesalahan nilai pada komputer terhadap termometer adalah sebesar 1.83%. Hasil uji linearitas tanggapan sensor LM35 pada range suhu mulai dari 0 o C 40 o C seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Pada range itu, sensor menunjukkan tanggapan yang linear dengan gradien 0.01 V/ o C dengan nilai offset Volt. Munculnya nilai tegangan offset ini karena ketidaksempurnaan catu daya, sehingga menyebabkan adanya nilai tegangan keluaran sebelum ada perubahan temperatur. Hasil tersebut sama seperti karakteristik yang sudah diberikan oleh pabrik yaitu setiap kenaikan 1 o C akan memberikan tanggapan kenaikan tegangan 1 mv. Gambar 3. Grafik tanggapan sensor LM35 terhadap perubahan temperatur. Pada bagian karakterisasi thermistor, rangkaian yang dipergunakan adalah prinsip Jembatan Wheatstone yang mampu melinierkan thermistor, yaitu saat R 1 R 3 = R 2 R 4. Pada NTC yang dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone dengan tiga hambatan yang didapatkan dari nilai hambatan pada NTC saat suhu 27 o C, ini menjadikan tanggapan NTC menjadi linier, dengan nilai R 2 = dengan persamaan fungsi alihnya adalah y = x. Pada penelitian ini, nilai tegangan keluaran yang dihasilkan mendekati 0 yaitu Volt, nilai ini menunjukkan bahwa grafik NTC saat dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone lebih linier. Dapat diketahui juga bahwa pada saat NTC dihubungkan dengan prinsip Jembatan Wheatstone dengan nilai hambatan 39.5 KΩ yaitu nilai hambatan saat suhu NTC 30 o C, grafik yang dihasilkan linier dengan nilai tegangan keluaran saat suhu 30 o C mendekati FMIPA Universitas Lampung
5 J. Sains MIPA, Desember 2010, Vol. 16, No. 3 Gambar 4. Grafik hubungan Suhu(T) terhadap Teganan (V) pada dua NTC dan dua PTC dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone. PTC yang dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone juga memiliki grafik linier, hambatan yang dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone dengan PTC adalah 9Ω yaitu saaat PTC mengukur suhu 27 o C (suhu kamar). Pada bagian tahapan NTC dan PTC yang dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone dengan dua hambatan, nilai hambatan yang digunakan diperoleh dari ½ kali jumlah hambatan pada NTC dan PTC yaitu 23 KΩ, nilai hambatan tersebut adalah sesuai dengan nilai hambatan saat NTC dan PTC berada pada suhu kamar. Dengan menggunakan tegangan catu daya 3 Volt, maka didapatkan fungsi alih yang linier y = x dengan nilai R 2 = 9565 untuk range suhu 27 o C sampai 92 o C. Hasil uji dua NTC dan dua PTC yang dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Secara umum grafik tersebut menunjukkan hubungan perubahan temperatur x terhadap tanggapan tegangannya adalah eksponensial y = exp dengan R 2 = Tetapi memberikan tanggapan yang sangat linear dan memiliki gradien tinggi untuk range suhu o C. Penelitian ini dilakukan dengan meletakkan NTC dan PTC saling bersilangan, NTC + PTC + NTC + PTC dengan diberi tegangan catu daya sebesar 3 Volt. Sedangkan saat NTC dan PTC dihubungkan secara prinsip Jembatan Wheatstone dengan menyusun NTC + NTC + PTC + PTC didapatkan persamaan polinomial y = 0.006x x dengan nilai R 2 = Pada dua penelitian ini tidak dihasilkan grafik dengan persamaan linier, hal ini dikarenakan nilai gradien NTC dan R R PTC tidak saling berlawanan yaitu ( NTC) = Ω/ o C dan ( PTC) = Ω/ o C. T T Hasil ini memberikan penjelasan bahwa thermistor memiliki respon yang cepat dan dari grafik pada Gambar 4 diketahui bahwa thermistor memiliki tanggapan yang linear dan sensitif untuk range suhu antara o C. Fungsi alih untuk range tersebut adalah y=0.057x-3.96 dengan R 2 = Dengan hasil ini jelaslah bahwa untuk range suhu pemanfaatan o C, sensor thermistor NTC dan PTC yang dirangkai dengan model Jembatan Wheatstone memiliki sensibilitas lebih tinggi 5 kali dari pada sensor LM35. Karakteristik ini yang menjadi pilihan, ketika thermistor dimanfaatkan sebagai alat ukur kecepatan aliran yang mampu mendeteksi aliran gas dari liter/jam dan liter/jam untuk fluida cair 5). 4. KESIMPULAN Hasil uji linearitas tanggapan sensor LM35 pada range suhu mulai dari 0 40 o C seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Pada range itu, sensor menunjukkan tanggapan yang linear dengan gradien 0.01 V/ o C dengan nilai offset Volt. Sedangkan thermistor memiliki tanggapan yang linear dan sensitif untuk range suhu antara o C dengan fungsi alih untuk range tersebut adalah y=0.057x-3.96 dengan R 2 = Dengan 2010 FMIPA Universitas Lampung 147
6 Warsito... Analisis Resolusi Sensor Temperatur Terintegrasi hasil ini jelaslah bahwa untuk range suhu pemanfaatan o C, sensor thermistor NTC dan PTC yang dirangkai dengan model Jembatan Wheatstone memiliki sensibilitas 5 kali lebih tinggi dari pada sensor LM35. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada DP2M, Dirjend Dikti yang telah memberikan support dana penelitian melalui program Penelitian Hibah Kompetensi dengan No Kontrak : 529/SP2H/PP/DP2M/VII/2010 tanggal 24 Juli DAFTAR PUSTAKA 1. Asch, G. et al. Les capteurs en instrumentation industrielle, Dunod Paris, cinquième édition, Dally, J.W., Riley, W.F. and McConnell, K.G., Instrumentation for engineering measurements, John Wiley & Sons, INC. New York, second edition, Buchla, D. and McLachlan, Applied electronic instrumentation and measurement, Macmillan Publishing company USA, E. T. Linacre and W. J. Harris, 1970, A Thermistor Leaf Thermometer, Journal of Plant Physiology, Volume August Number 2 : J A Veprek, 1963, A thermistor flowmeter, Journal of Scientific Instruments Volume 40 Number Warsito, 2003, The use of op-amp as the first circuit of sensor applications, PubSci AEIF Volume 3, Number 1, p , Decembre Warsito, 2005, Analisis rangkaian Pengkondisi Sinyal Tahap Awal pada Sensor Pasif : Study Kasus untuk Thermistor Tipe NTC. Jurnal Sains dan Teknologi, 11 (3): Binxin Hu, Buyin Li and Ming Liu, 2011, Integrated current time characteristic measurement system for multichannel positive temperature coefficient thermistors, Journal of Measurement Scientific Technology, Volume 22 Number Djamel Allal, 2011, Final report on supplementary comparison EUROMET.EM.RF-S26.CL (EUROMET project no 874): Effective efficiency of thermistor mounts between 50 MHz and 18 GHz, Metrologia, Volume 48 Number FMIPA Universitas Lampung
ANALISIS RANGKAIAN PENGKONDISI SINYAL TAHAP AWAL PADA SENSOR PASIF : STUDI KASUS UNTUK THERMISTOR TIPE NTC
ANALISIS RANKAIAN PENKONDISI SINYAL TAHAP AWAL PADA SENSOR PASIF : STUDI KASUS UNTUK THERMISTOR TIPE NTC Warsito Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Lampung Jl. S. Brojonegoro 1 Bandar Lampung 35145 Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam era globalisasi setiap harinya mengalami perkembangan yang dinamis, salah satu bentuk dari perkembangan teknologi tersebut terutama di bidang industri
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI THERMISTOR SEBAGAI DASAR REALISASI ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS
J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 2007, Vol. 13, No. 3, Hal.: 216-220 ISSN 1978-1873 ANALISIS EFISIENSI THERMISTOR SEBAGAI DASAR REALISASI ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS ABSTRACT Warsito* dan Ordas Dewanto
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISIS ALAT UKUR TINGKAT KEMIRINGAN (INCLINOMETER) SUATU OBJEK MENGGUNAKAN SENSOR OPTIK
J. Sains MIPA, Agustus 2011, Vol. 17, No. 2, Hal.: 53-58 ISSN 1978-1873 DESAIN DAN ANALISIS ALAT UKUR TINGKAT KEMIRINGAN (INCLINOMETER) SUATU OBJEK MENGGUNAKAN SENSOR OPTIK Warsito, Sri Wahyu Suciyati
Lebih terperinciJURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016 Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)
JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui pengertian rangkaian Sensor Suhu LM 35, PTC dan NTC terhadap besaran fisis. 2.
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip RTD. Menjelaskan dengan benar mengenai
Lebih terperinciMENGKAJI KARAKTERISTIK DAN APLIKASI SENSOR RS II 79 KC VAISALA HASIL PENGUJIAN DI BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER PASURUAN
MENGKAJI KARAKTERISTIK DAN APLIKASI SENSOR RS II 79 KC VAISALA HASIL PENGUJIAN DI BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER PASURUAN Rian Pramudia Salasa 1, Toni Subiakto 2 1 & 2 Balai LAPAN Pasuruan, Jln.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor/Tranduser Sensor adalah elemen yang menghasilkan suatu sinyal yang tergantung pada kuantitas yang diukur. Sedangkan tranduser adalah suatu piranti yang mengubah suatu sinyal
Lebih terperinciPengkondisian Sinyal. Rudi Susanto
Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan
Lebih terperinciBAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING
BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING 2.1 Pendahuluan Signal Conditioning ialah operasi untuk mengkonversi sinyal ke dalam bentuk yang cocok untuk interface dengan elemen lain dalam sistem kontrol. Process
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciOPTIMALISASI ADC DENGAN REKAYASA PERANGKAT KERAS PADA PENGUKURAN SUHU
OPTIMALISASI DENGAN EKAYASA PEANGKAT KEAS PADA PENGUKUAN SUHU Eka Mandayatma Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang mectronku@yahoo.com Abstrak merupakan sebuah komponen atau sub komponen yang berfungsi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR
Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad
Lebih terperinciJOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING
JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.
Lebih terperinciMODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER
MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER 1. Tujuan Memahami op-amp sebagai penguat inverting dan non-inverting Memahami op-amp sebagai differensiator dan integrator Memahami op-amp sebagai penguat jumlah 2. Alat
Lebih terperinciAUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611
AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611 Herman Syahputra, Lazuardi Umar, Rahmondia Nanda Setiadi Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Bidang Fisika
Lebih terperinciMODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018
MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev. 07-06-2017
Lebih terperinciTUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:
TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu: Menggunakan rumus-rumus dalam rangkaian elektronika untuk menganalisis rangkaian pengkondisi sinyal pasif Menggunakan kaidah, hukum, dan rumus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Instrumentasi Secara terminologi instrumentasi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari teknik penggunaan peralatan (instrument) untuk mengukur dan mengatur harga
Lebih terperinciBAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA
BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR SUHU DAN KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN SENSOR MQ-3
RANCANG BANGUN ALAT UKUR SUHU DAN KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN SENSOR MQ-3 Dolpfy Latupeirissa 1), Verna A. Suoth 1), Hesky S. Kolibu 1) 1) Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam
BAB III PERENCANAAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam merencanakan alat yang dibuat. Adapun pelaksanaannya adalah dengan menentukan spesifikasi dan mengimplementasikan dari
Lebih terperinciPenguat Inverting dan Non Inverting
1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan Tanggal revisi - Kode dan Nama MK IT014250 Pengantar Instrumentasi SKS dan Semester SKS 2 Semester 4
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciKONVERTER PERTEMUAN 13. Sasaran Pertemuan 13
PERTEMUAN 13 KONVERTER Sasaran Pertemuan 13 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Converter yang terdiri dari : - Rangkaian ADC - Rangkaian DAC - Rangkaian Pembanding 1 Data di dalam mikroprosesor selalu
Lebih terperinciThermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi
Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi Saat ini telah beredar beberapa mikrokontroler yang sudah bulitin ADC ( analog to digital ) salah satunya adalah R5F21134 yang
Lebih terperinciTeknik Elektromedik Widya Husada 1
FORMULIR PENILAIAN PRAKTIKUM Nama NIM Kelompok Praktikum :.. :.. :.. : Teknik Elektronika Terintegrasi No. Percobaan Tanggal Percobaan 1. Penguat Inverting 2. Penguat Non Inverting 3. Komparator 4. Penguat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ELEKTRODA PELAT TEMBAGA PAPAN PCB SEBAGAI SENSOR KADAR AIR TANAH ABSTRAK
KARAKTERISTIK ELEKTRODA PELAT TEMBAGA PAPAN PCB SEBAGAI SENSOR KADAR AIR TANAH Arif Surtono 1 dan Sriwahyu Suciati 1 ABSTRAK Penelitian mengenai karakteristik sensor kadar air tanah menggunakan elektroda
Lebih terperinciAlat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 02, No. 02, Juli 2014 Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 Mardianto, Gurum Ahmad P. dan Warsito Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciBab III. Operational Amplifier
Bab III Operational Amplifier 30 3.1. Masalah Interfacing Interfacing sebagai cara untuk menggabungkan antara setiap komponen sensor dengan pengontrol. Dalam diagram blok terlihat hanya berupa garis saja
Lebih terperinciSistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler
Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler Mytha Arena 1, Arif Basuki 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Jln. Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281. mytha98@yahoo.com
Lebih terperinciJOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI
JOBSHEET 6 PENGUAT INSTUMENTASI A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Instrumentasi ini adalah :. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM PENGKONDISI SINYAL PENGUKURAN TEMPERATUR
RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM PENGKONDISI SINYAL PENGUKURAN TEMPERATUR DESIGN AND IMPLEMENTATION OF SIGNAL CONDITIONER TEMPERATURE MEASUREMENT MODULE PROYEK AKHIR Laporan ini disusun untuk memenuhi salah
Lebih terperinciGambar 1.1 Rangkaian Dasar Komparator
JOBSHEET PRAKTIKUM 2 A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian komparator sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP. 2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian komparator sebagai aplikasi dari
Lebih terperinciQ POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED
Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG 01 P-05 KOMPARATOR SMT. GENAP 2015/2016 A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian komparator sebagai
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)
RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT) Wildian dan Irza Nelvi Kartika Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com
Lebih terperinciTidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi
15 Program ini yang nantinya akan mengolah tegangan analog dari sensor menjadi sebuah kode-kode digital. Hasil pengolahan data dari ADC tersebut ditampilkan pada layar LCD untuk pengukuran suhu dalam bentuk
Lebih terperinciPENCITRAAN 2D DAN 3D OPTICAL BEAM INDUCED VOLTAGE MENGGUNAKAN SENSOR FOTORESISTOR
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 9, NO. 1, APRIL 2005: 1-5 PENCITRAAN 2D DAN 3D OPTICAL BEAM INDUCED VOLTAGE MENGGUNAKAN SENSOR FOTORESISTOR Warsito, Sri Wahyu Suciyati, Susi Harnani, dan Akhmad Dzakwan KBK Fisika
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100
J. Sains Dasar 2017 6 (2) 91-97 RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100 DEVELOPMENT OF THERMAL TYPE ANEMOMETER INTEGRATED WITH AIR
Lebih terperinciRekayasa Sensor Kecepatan Angin sebagai Pengukur Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Desa Sungai Riam Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan
Rekayasa Sensor Kecepatan Angin sebagai Pengukur Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Desa Sungai Riam Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan Binar Utami 1, Mario Helly 1, Ida Parida Santi 1, Rina Reida
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 diajukan sebagai syarat untuk memperolah gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Instrumentasi dan
Lebih terperinciPengembangan Termometer Suara bagi Tuna Netra berbasis Mikrokontroller dengan Sensor Resistif. Hendi Handian Rachmat, Fuad Ughi
Pengembangan Termometer Suara bagi Tuna Netra berbasis Mikrokontroller dengan Sensor Resistif Hendi Handian Rachmat, Fuad Ughi Konsentrasi Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciMODUL 08 Penguat Operasional (Operational Amplifier)
P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL 08 Penguat Operasional (Operational Amplifier) 1 TUJUAN Memahami prinsip kerja Operational Amplifier.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL
RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL Oleh: Yusman Wiyatmo dan Budi Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY ABSTRAK Tujuan yang akan dicapai melaui penelitian ini adalah: 1) membuat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16
Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Yunidar 1 *, Alfisyahrin 2 dan Yuli Rahmad 3 1 Program Studi Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK
BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator
Lebih terperinciRANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR REGANGAN MENGGUNAKAN SENSOR STRAIN GAUGE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN TAMPILAN LCD
RANCANG BANGUN ALAT UKUR REGANGAN MENGGUNAKAN SENSOR STRAIN GAUGE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN TAMPILAN LCD Hendra Saputra, Meqorry Yusfi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas e-mail: eennhs@gmail.com
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT- Application Note AN - Weather Station I (Temperature & Humidity) oleh: Tim IE & Arif Bambang S. & Arief Rachmadani (Institut Teknologi Sepuluh November) Temperatur dan kelembaban merupakan aspek yang
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808
Lebih terperinciMODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas
1 MODUL I SENSOR SUHU 1. Pendahuluan Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan
Lebih terperinciKARAKTERISAS I SENSOR STRAIN GAUGE Kurriawan Budi Pranata 1, Wignyo Winarko 2, Solikhan 3
KARAKTERISAS I SENSOR STRAIN GAUGE Kurriawan Budi Pranata 1, Wignyo Winarko 2, Solikhan 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang kurriawan@gmail.com,
Lebih terperinciTERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.
TERMOMETER 8 KANAL Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 02-563029, Fax 02-5638,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR SUHU TANAH DAN KELEMBABAN UDARA
RANCANG BANGUN SENSOR SUHU TANAH DAN KELEMBABAN UDARA Cahya Edi Santosa, Ari Sugeng Budiyanta Peneliti Bidang Instrumentasi dan Wahana Dirgantara, LAPAN ABSTRACT Temperature and humidity are the important
Lebih terperinciRANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir
RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan
Lebih terperinciLAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :
LAPORAN Project Microcontroller Semester IV Judul : Automatic Fan DisusunOleh : Nama: Riesca Nusa.D Nim : 13140002 Nama: Nita Chairunnisa Nim : 13140007 Nama: Iqra Ali Nim : 13140026 Nama: Mufzan Nur Nim
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Design and Construct of Temperature Instrument Using Thermistor
LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT UKUR TEMPERATUR MENGGUNAKAN THERMISTOR Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Design and Construct of Temperature Instrument
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMINOLOGY TEMPERATURE / SUHU
THERMINOLOGY PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMAL SENSOR TEMPERATURE / SUHU 1) The degree of hotness or coldness of a body or environment. 2) A measure of the average kinetic energy of the particles in
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Termistor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Termistor (Tahanan Termal) adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yang tinggi, dimana komponen ini dapat mengubah nilai resistansi karena
Lebih terperinciMODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018
MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev. 1 TUJUAN Memahami perbedaan konfigurasi
Lebih terperinciSistem Pengukur Suhu Simultan untuk Aplikasi Pemantauan Suhu Tubuh Pasien di Rumah Sakit
Sistem Pengukur Suhu Simultan untuk Aplikasi Pemantauan Suhu Tubuh Pasien di Rumah Sakit Sutisna, Misto dan Hardianto Abstract: An electronic monitoring system has been created for monitoring patients
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen-komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian
Lebih terperinciJurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio
Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:
Lebih terperinciElektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1
Elektronika Dasar Oleh Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Peranti/mrd/11 1 PERTANYAAN Mengapa perlu mempelajari Komponen Elektronika? Apakah yang dimaksud
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan
Lebih terperinciBAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL
BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.
Lebih terperinciTIN-302 Elektronika Industri
TIN-302 Elektronika Industri Komponen elektronik dalam industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Komponen Elektronik Komponen elektronik diklasifikasikan menjadi 2: Komponen pasif
Lebih terperinciUJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL
UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL Saminto, Untung Margono, Ihwanul Aziz, Sugeng Riyanto - BATAN Yogyakarta ptapb@batan.go.id ABSTRAK UJI FUNGSI PENGENDALI
Lebih terperinciADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK
ADC-DAC A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui prinsip kerja ADC dan DAC.. Mengetahui toleransi kesalahan ADC dan ketelitian DAC.. Memahami
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
III PERNCNGN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang diagram blok sistem yang menjelaskan tentang prinsip kerja alat dan program serta membahas perancangan sistem alat yang meliputi perangkat keras dan
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciPENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Kiki Prawiroredjo, Kuat Rahardjo TS & Stevanus* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract A telecommunication
Lebih terperinciAPLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH
APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi
Lebih terperinciLVDT (Linear Variable Differensial Transformer)
LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN
ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN Oleh: Moh. Imam Afandi * Abstrak Telah dilakukan analisis penguatan biopotensial dengan reduksi interferensi gangguan sinyal pada sistem
Lebih terperinciRANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712
RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712 Dwi Cahyorini Wulandari, Wildian Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand,
Lebih terperinciSensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University
Sensor Thermal Sensor Thermal Pada aplikasi pendeteksian atau pengukuran tertentu, dapat dipilih salah satu tipe sensor dengan pertimbangan : 1. Penampilan (Performance) 2. Kehandalan (Reliable) dan 3.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan
Lebih terperinciOleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT
Uji Kinerja Sensor Temperature pada Portable Portable Biodigester Oleh : Mulyayanti 2406 100 086 Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS
ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS (PEMROSESAN SINYAL ANALOG MENGGUNAKAN PENGUAT OPERASIONAL) A. PENDAHULUAN Sinyal keluaran dari sebuah tranduser atau sensor sangat kecil hampir mendekati
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen
BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen Operasional Amplifier (Op-Amp). Adapun komponen yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian dan Analisa Perangkat Keras 4.1.1 Analisa Sensor Suhu LM35 Gambar 4.1. Rangkaian dasar sensor suhu LM35 Setelah dilakukan pengukuran pada keluaran LM35, maka
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI ISD 1420 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI ISD 1420 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat diploma
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 KONVERTER
PERTEMUAN 13 KONVERTER Sasaran Pertemuan 13 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Converter yang terdiri dari : - Rangkaian ADC - Rangkaian DAC - Rangkaian Pembanding Data di dalam mikroprosesor selalu
Lebih terperinciKONTROL ON-OFF DAN DISPLAY BARGRAPH TEMPERATUR
KONTROL ON-OFF DAN DISPLAY BARGRAPH TEMPERATUR Galih Restu Fardian Suwandi *, Aditya Nur Rahadi, Harsya Bachtiar dan Asep Suryana Program Studi Fisika Institut Teknologi Bandung, Jl.Ganesha 10 Bandung,
Lebih terperinci