KAJIAN POTENSI KEBUTUHAN INFORMASI STANDAR DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR: STUDI KASUS PADA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN IPB TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN POTENSI KEBUTUHAN INFORMASI STANDAR DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR: STUDI KASUS PADA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN IPB TAHUN"

Transkripsi

1 KAJIAN POTENSI KEBUTUHAN INFORMASI STANDAR DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR: STUDI KASUS PADA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN IPB TAHUN Ir. Janti G. Sujana 1 ; Ir. Abdul Rahman Saleh 2 ; dan Ratnaningsih 3 Abstrak Dokumen standar sebagai sumber informasi belum banyak digunakan. Hal ini sebagian disebabkan oleh banyaknya perpustakaan yang belum menjadikan dokumen standar tersebut sebagai koleksinya. Dokumen standar tersebut banyak dibutuhkan oleh pelaku usaha, khususnya industri. Diduga jurusan-jurusan yang berkaitan dengan industri di universitas banyak membutuhkan dokumen standar. Kajian yang dilakukan di Fakultas Teknologi Pertanian IPB menyimpulkan bahwa mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian IPB banyak menggunakan dokumen standar yang dicerminkan oleh skripsi menjadikan standar sebagai salah satu referensinya sebanyak 48,48 %. Dari semua informasi standar yang digunakan oleh mahasiswa sebagai referensi penulisan skripsi, Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan dokumen standar paling banyak digunakan yaitu sebesar 54,38 %. Selain standar SNI, mahasiswa juga menggunakan standar asing seperti AOAC, ISO, ASTM, APHA dan Codex Alimentarius Commission (CAC). Kata kunci: Standar; SNI; Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Abstract Standard documents as a source of information has not been used widely. This is partly due to the number of libraries that have not made it as a standard document collection. The standard documents are needed by businesse, especially in industries. to anticipated majors related to the industry in many universities require standar documents. The studies conducted in the Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University concluded that students of Faculty of Agricultural Technology IPB many uses standard document reflected by , this thesis makes a reference standard as much as 48.48% and all the standard information that is used by students as a reference thesis, Indonesian National Standard ( SNI ) is the most widely used standard document that is equal to %. In addition to ISO standards, students are also using foreign standards such as AOAC, ISO, ASTM, APHA and the Codex Alimentarius Commission (CAC). Keywords : Standard ; SNI ; IPB Faculty of Agricultural Technology 1 PENDAHULUAN Informasi mempunyai kedudukan atau peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atau penarikan kesimpulan. Bagi peneliti, informasi merupakan sumber penting dalam mendukung penelitiannya. Pengertian penelitian menurut Saleh (Saleh A. R., 2009) yang mengutip Leedy (1997:3) sebagai berikut: Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita. Proses penelitian di satu pihak memerlukan sumber-sumber informasi untuk dijadikan referensi, namun di lain pihak juga menghasilkan laporan yang akan menjadi sumber informasi bagi penelitian berikutnya. Mahasiswa tingkat akhir biasanya diwajibkan melakukan penelitian untuk penulisan tugas akhirnya berupa skripsi dimana penulisan skripsi ini diawali dengan penelitian. Oleh karena itu maka mahasiswa memerlukan sejumlah informasi atau dokumen literatur untuk mendukung penelitiannya. Salah satu jenis informasi yang dibutuhkan adalah informasi standar. Informasi ini pada umumnya 1) Pustakawan Madya pada Perpustakaan IPB 2) Pustakawan Utama (saat ini sedang dibebaskan sementara) dan sedang menjabat Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) 3) Pustakawan Muda pada Perpustakaan IPB 188

2 dibutuhkan oleh mahasiswa yang bidang ilmunya erat kaitannya dengan teknologi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan informasi standar ini juga diperlukan oleh mahasiswa-mahasiswa lain yang berasal dari juruan non teknologi seperti manajemen dan lain-lain. Untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa terhadap informasi yang berkaitan dengan informasi standar, maka dilakukan kajian terhadap skripsi mahasiswa pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB. 2 TUJUAN KAJIAN Kajian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui potensi kebutuhan informasi atau dokumen standar bagi sivitas akademika IPB, khususnya mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian IPB. 2. Memberikan gambaran kepada manajemen Perpustakaan IPB tentang kebutuhan informasi standar agar menjadi pertimbangan dalam pengembangan koleksi perpustakaan di IPB. 3. Memberikan gambaran kepada pemerintah, dalam hal ini lembaga standar bahwa universitas memiliki kebutuhan informasi standar, khususnya untuk mendukung penelitian baik dalam rangka penulisan tugas akhir mahasiswa, maupun penelitian-penelitian lainnya. 3 METODE KAJIAN Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu menganalisis sitiran yang digunakan oleh mahasiswa dalam menulis skripsinya. Sampel diambil dari skripsi mahasiswa lulusan tahun (purposive random sampling), dan masingmasing tahun diambil sebanyak 30 % dari jumlah lulusan pada tahun tersebut. a Pengumpulan data Data dikumpulkan dari koleksi skripsi elektronik milik Perpustakaan IPB, kemudian diambil daftar pustakanya. Setiap daftar pustaka kemudian diperiksa. Data yang menunjukkan penggunaan informasi atau dokumen standar pada daftar pustaka dicatat dalam tabel exel. b Pengolahan data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan statistik sederhana dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel. Pada kajian ini tidak dilakukan uji statistik. c Analisis data Analisis terhadap data yang sudah ditabulasi dilakukan dengan analisis deskriptif. Skripsi yang mengutip informasi standar baik SNI maupun standar asing diperbandingkan. Penggunaan informasi dokumen standar juga diperbandingkan antara dokumen standar SNI dengan dokumen standar asing. Selain itu dilakukan analisis dari mana mahasiswa memperoleh dokumen standar yang dijadikan referensi dalam skripsinya. Dengan mengetahui kebutuhan serta sumber dokumen standar yang digunakan oleh mahasiswa, maka pihakpihak terkait dengan informasi standardisasi bisa memperoleh gambaran untuk menyusun strategi penyebaran dan penyediaan informasi standar sehingga memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi tersebut. 4 RUANG LINGKUP KAJIAN Ruang lingkup kajian dibatasi hanya pada satu fakultas yaitu Fakultas Teknologi Pertanian IPB saja, sehingga hasil kajian ini tidak mencerminkan kebutuhan seluruh mahasiswa IPB terhadap dokumen standar. 5 MANFAAT KAJIAN Hasil kajian diharapkan dapat bermanfaat bagi manajemen Perpustakaan IPB dalam menyusun kebijakan pengembangan koleksi, khususnya terkait dengan pengadaan bahan perpustakaan dalam bidang standar. Selain itu kajian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penyelenggara pendidikan di IPB dalam memberikan informasi atau materi pengajaran terkait standar bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa yang nantinya dalam bidang pekerjaannya akan berhubungan dengan standar. Bagi instansi yang berhubungan dengan pengembangan standar, kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa di perguruan tinggi, informasi standar sangat diperlukan sehingga perlu dipikirkan pola atau metode penyampaian informasi terkait dengan standar dan standardisasi. Dengan demikian mahasiswa akan merujuk dokumen standar yang valid di dalam penulisan tugas akhirnya. 6 TINJAUAN PUSTAKA Sumber Informasi Informasi, menurut Saleh (Saleh A. R., 2003), dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi seperti 189

3 sumber informasi primer, informasi sekunder dan informasi tersier. Informasi primer adalah sumber yang melaporkan adanya informasi tersebut misalnya suatu penemuan baru dan lain-lain. Beberapa contoh sumber informasi primer ini adalah: (1) paten dan standar; (2) makalah pertemuan dan laporan; (3) skripsi, tesis dan disertasi; (4) karangan asli atau artikel ilmiah; dan (5) majalah atau jurnal ilmiah dan surat kabar. Skripsi Hasil karya ilmiah di perguruan tinggi ada tiga macam yaitu: skripsi, tesis, dan disertasi. Karya ilmiah tersebut merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi yang ditulis oleh mahasiswa. Mahasiswa program sarjana menulis skripsi, program pasca sarjana menulis tesis, dan program doktor menulis disertasi (Tanjung & Ardial, 2005). Skripsi menurut Wikipedia (Wikipedia, 2013) adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/ fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidahkaidah yang berlaku. Tujuan penulisan skripsi adalah agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Standar sebagai Sumber Informasi Standar menurut PP Nomor 102 Tahun 2000 (BSN, 2000) didefinisikan sebagai berikut: Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (pasal 1 ayat (1) PP 102 tahun 2000). Disekeliling kita tentunya ada bermacam-macam standar. Secara individu kita juga dapat menentukan standar ketika kita akan memilih sesuatu, misalnya saja ketika kita akan membeli baju maka kita akan menentukan standar baik mutu maupun harga yang sesuai dengan keinginan kita. Menurut wilayah operasinya maka standar dapat dibedakan menjadi 6 (enam) macam standar (BSN, 2009) seperti berikut: 1. Standar individu atau standar perorangan, adalah standar yang dibuat, diterapkan, dievaluasi, direvisi, dikembangkan atau diabolisi oleh individu. Contoh standar seperti ini adalah standar tempat tinggal dll. 2. Standar perusahaan, adalah standar yang dirumuskan dan digunakan oleh bagian (standardisasi) dalam suatu perusahaan dan diterapkan di perusahaan itu sendiri untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. 3. Standar asosiasi, standar yang dirumuskan oleh organisasi atau asosiasi tertentu yang memiliki kepentingan untuk menerapkan standar tersebut di lingkungan masing-masing secara bersama. Banyak contoh standar ini seperti standar yang dikeluarkan oleh SAE (Society of Automotive Engineer), ASTM (American Society for Testing Materials) dan lain-lain. 4. Standar nasional, adalah standar yang dirumuskan dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak terkait di wilayah kedaulatan suatu negara tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang yaitu lembaga standardisasi nasional (National Standard Body). Jenis standar ini banyak contohnya seperti: SNI (Indonesia), MS (Malaysian Standard), JIS (Japan Industrial Standards), ANSI (American National Standard Institute), dan lain-lain. 5. Standar regional, adalah standar yang dirumuskan dengan mempertimbangkan kepentingan berbagai negara dalam suatu wilayah ekonomi, politik, geografi tertentu yang serupa atau menghasilkan komoditas yang sama atau memiliki ikatan perdagangan tertentu. Contoh-contoh standar jenis ini misalnya: CEN (Eropa), Standar-standar yang diberlakukan di ASEAN (ACCSQ/ Asean Consultative Committee for Standard and Quality), Negara-negara Arab (ASMO/ Arab Organization for Standardization). 6. Standar internasional, standar yang diberlakukan sesuai dengan kesepakatan pada level internasional. Kesepakatan ini dilakukan oleh berbagai negara melalui wakil-wakilnya yaitu lembaga standar nasional masingmasing negaranya. Contoh standar ini seperti: 190

4 standar ISO (International Organization for Standardization), standar IEC (International Electrotechnical Commission), Standar ITU (International Telecommunication Union), CAC (Codex Alimentarius Commission). Analisis Sitiran Menurut Sri Hartinah (Hartinah, 2002) sitiran adalah bila dokumen A disebut dalam dokumen B sebagai catatan kaki, catatan akhir, bibliografi atau daftar pustaka, maka dikatakan bahwa dokumen A disitir oleh dokumen B atau dokumen B menyitir dokumen A. Oleh karena itu, sitiran selalu berhubungan dengan dua jenis dokumen yaitu : a. dokumen yang disitir/sinitir (cited document), yaitu rujukan yang merupakan sebuah dokumen atau unsur yang menunjukkan unit sumber. b. dokumen yang menyitir (citing document), yaitu dokumen yang merupakan unit penerima. Cakupan analisis sitiran dapat mencakup kegiatan yang menghasilkan informasi mengenai: peringkat jurnal dan pengarang yang disitir, tahun sitiran, asal geografis bahan sitiran, dan subjek yang disitir. Analisis sitiran juga digunakan dalam menentukan berbagai kepentingan atau kebijakan, antara lain: evaluasi program penelitian, pemetaan ilmu pengetahuan, dll. 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari kajian ini diperoleh hasil jumlah skripsi yang merujuk dokumen standar seperti terlihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Jumlah sampel skripsi dan skripsi yang merujuk informasi standar Tahun Jumlah Sampel Skripsi merujuk Standar jml dok STD yg dirujuk (frekuensi) SNI yg dirujuk jml % Jml % , , , , , ,29 Total , ,38 Dari 264 skripsi yang dijadikan sampel, sebanyak 128 skripsi (48,48 %) memuat dokumen standar di dalam daftar pustakanya. Jumlah ini cukup besar untuk jenis sumber informasi yang digunakan oleh kelompok mahasiswa. Skripsi tahun 2010 menggunakan dokumen standar paling banyak yaitu sebesar 53,33 % disusul oleh skripsi tahun 2012 sebanyak 52,48 %, sedangkan tahun 2011 hanya sebesar 41,18 % skripsi yang menggunakan dokumen standar. Frekuensi dokumen standar yang digunakan dalam skripsi tersebut sebanyak 274 dokumen, artinya satu dokumen standar dapat digunakan beberapa kali oleh penulis skripsi yang berbeda. Dari 274 dokumen standar tersebut, dokumen SNI paling banyak digunakan yaitu sebanyak 149 dokumen SNI (54,38 %). Sedangkan sisanya sebanyak 45,62 % adalah dokumen standar lain. Dari data tersebut menunjukkan bahwa SNI sudah cukup dikenal dan dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai rujukan atau acuan dalam menulis skripsinya. Namun demikian persentase pemanfaatan dokumen SNI setiap tahunnya tidak menunjukkan kecenderungan meningkat. Tabel 2. Jenis Standar yang dirujuk pada skripsi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian IPB Tahun SNI ASTM AOAC APHA Codex ISO lainnya Total Standar Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % ,00 1 1, ,85 1 1,54 2 3,08 00,00 0 0, ,00 3 3, ,00 2 2,00 4 4,00 11,00 1 1, ,29 3 2, ,28 3 2,75 3 2,75 98,26 1 0, Jml ,38 7 2, ,21 6 2,19 9 3,28 103,65 2 0, Standar AOAC merupakan standar kedua yang dijadikan rujukan skripsi mahasiswa (lihat tabel 2). Jumlah pengguna standar AOAC cukup besar yaitu dirujuk oleh sebanyak 33,21% skripsi. Sedangkan standar lain seperti ASTM, APHA, Codex Alimentarius Commission (CAC), ISO dan standar-standar lain tidak terlalu banyak dirujuk oleh mahasiswa, dengan angka paling besar hanya sekitar 3 % saja (ISO 3,65 % dan Codex 3,28 %). Hal ini wajar saja karena mungkin disebabkan karena sudah ada standar nasionalnya yaitu SNI baik yang orsinil SNI maupun yang diadopsi dari standar-standar asing tersebut, maka yang dirujuk cukup standar SNInya. Kemungkinan lain adalah mahasiswa tidak tahu bahwa ada standar internasional yang dapat dijadikan rujukan dalam menulis skripsinya. Selain mahasiswa tidak mendapatkan informasi dari dosen pada saat menerima matakuliah, juga mungkin disebabkan karena perpustakaan tidak memiliki koleksi yang diperlukan oleh mahasiswa tersebut. Tabel 3 berikut menggambarkan rangking

5 dokumen SNI yang paling banyak digunakan dalam skripsi mahasiswa. Tabel 3. Jenis SNI yang dirujuk oleh Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian IPB (15 urutan teratas) No. Nomor SNI SNI tentang Frekuensi digunakan 1 SNI Cara uji makanan dan 11 minuman 2 SNI Biodiesel 6 3 SNI Minyak kelapa sawit 4 (crude palm oil) 4 SNI Biskuit 4 5 SNI Tepung jagung 4 6 SNI Spesifikasi kompos dari 4 sampah organik domestik 7 SNI Bahan tambahan 3 makanan 8 SNI Tepung ketan 3 9 SNI Cara uji gula 2 10 SNI Gula pasir 2 11 SNI Susu segar 2 12 SNI Keripik paru sapi 2 13 SNI Papan partikel 2 14 SNI Tata cara penghitungan 2 struktur beton untuk bangunan gedung 15 SNI Kulit samoa (Chamois) 2 Penggunaan SNI terbanyak adalah SNI mengenai cara uji makanan dan minuman yang digunakan oleh sebanyak 11 skripsi, sedangkan yang kedua adalah SNI mengenai biodiesel yang digunakan oleh sebanyak 6 skripsi. SNI mengenai minyak sawit, biskuit, tepung jagung dan spesifikasi kompos digunakan oleh masing-masing 4 skripsi. SNI bahan makanan tambahan makanan dan SNI mengenai tepung ketan masing-masing digunakan oleh sebanyak 3 skripsi. Sedangkan SNI cara uji gula, SNI gula pasir, SNI susu segar, SNI keripik paru sapi, SNI papan partikel, SNI tata cara penghitungan beton untuk bangunan gedung, serta SNI kulit smoa (Chamois) masingmasing digunakan oleh sebanyak 2 skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB terdiri dari beberapa Departemen (dahulu disebut jurusan). Pada lulusan tahun 2010 skripsi Fakultas Teknologi Pertanian terdiri dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP), Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP), dan Departemen Teknik Pertanian. Pada tahun 2011 Departemen Teknik Pertanian berubah menjadi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB). Namun pada tahun tersebut masih ada lulusan yang berasal dari Teknik Pertanian. Kemudian pada skripsi lulusan tahun 2012 Departemen di Fakultas Teknologi Pertanian bertambah satu departemen lagi yaitu Departemen Teknil Sipil dan Lingkungan (TSL). Untuk melihat penggunaan informasi standar berdasarkan kelompok departemen (atau jurusan), maka sampel dikelompokkan berdasarkan departemen seperti terlihat pada tabel 4. Tabel 4. Sampel Skripsi menurut kelompok Departemen Tahun ITP TIP TP (TMB) TSL Total Sedangkan pengguna informasi standar berdasarkan departemen yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian disajikan pada tabel 5. Tahun Tabel 5. Skripsi Pengguna Standar menurut kelompok Departemen ITP TIP TP (TMB) TSL Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % , ,00 1 6, , ,28 2 6, , , , Dari tabel 5 tersebut terlihat bahwa pengguna standar terbanyak adalah kelompok Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) yaitu 92,86 % tahun 2010, 66,67 % tahun 2011, dan 84,00 % tahun Sedangkan pengguna informasi standar kedua terbanyak adalah Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP) dengan persentase pengguna informasi standar sebesar 60 % tahun 2010, 51,28 % tahun 2011, dan 54,84 % tahun Departemen Teknik Pertanian yang kemudian berubah menjadi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem tidak begitu banyak menggunakan informasi standar yaitu hanya sebesar 6,25 % pada tahun 2010, 6,06 % tahun 2011 dan 29,03 tahun Departemen yang baru yaitu Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan ternyata cukup banyak menggunakan informasi standar yaitu skripsi yang menggunakan informasi standar sebesar 47 %. Penggunaan informasi standar yang tidak begitu tinggi pada Departemen TP atau TMB mungkin disebabkan karena kepada mahasiswa tidak begitu diperkenalkan 192

6 keberadaan standar untuk mesin-mesin. Penelusuran pada database SNI (Sistem informasi SNI) dengan menggunakan kata kunci mesin menghasilkan sekitar 360 judul SNI, belum lagi penelusuran menggunakan kata kunci komponen dari mesin, misalnya busi (43 judul), rem (57 judul), dan mungkin masih banyak lagi. Untuk meningkatkan penggunaan informasi standar, selain dosen harus memperkenalkan manfaat penggunaan standar dalam industri atau kehidupan sehari-hari terkait dengan bidang ilmu mahasiswa yang bersangkutan, perpustakaan di universitasnya harus menyediakan dokumen yang berisi informasi standar yang diperlukan. Dokumen standar, khususnya SNI yang disediakan harus selalu diperbaharui, karena SNI sering direvisi. Dengan mengoleksi SNI terbaru, maka perpustakaan turut andil dalam meluruskan penggunaan standar agar mahasiswa menggunakan standar yang masih valid. Beberapa mahasiswa menggunakan standar yang mungkin kurang valid mengingat dalam daftar pustakanya menyatakan bahwa standar tersebut dikeluarkan oleh Dewan Standardisasi Nasional padahal sejak tahun 1997 Dewan Standardisasi Nasional tersebut sudah berubah menjadi Badan Standardisasi Nasional (BSN). Setahun setelah itu semua standar yang pernah ditetapkan oleh beberapa lembaga ditetapkan kembali oleh BSN menjadi SNI. Dengan demikian sejak tahun 1998 tidak ada lagi standar yang berlabel selain SNI dan yang tidak ditetapkan oleh BSN. Informasi seperti ini mungkin sangat perlu disampaikan atau disosialisasikan pada mahasiswa sehingga mahasiswa merujuk kepada referensi standar yang benar mengingat penulisan skripsi mahasiswa tersebut akan menjadi dokumen ilmiah yang mungkin menjadi rujukan bagi penulis lain. 8 KESIMPULAN DAN SARAN a Kesimpulan Dari pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian IPB merupakan pengguna informasi standar yang cukup besar yaitu sebesar 48,48 % dari skripsi mahasiswa mensitir informasi standar. 2. Dari semua standar yang digunakan, Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan informasi standar yang paling banyak digunakan yaitu sebesar 54,38 %. 3. Sedangkan SNI yang paling banyak digunakan adalah SNI cara uji makanan dan minuman. 4. Mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan merupakan pengguna informasi standar terbanyak yaitu 92,86 % tahun 2010, 66,67 % tahun 2011, dan 84,00 % tahun b Saran Beberapa saran dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Oleh karena informasi standar sudah banyak digunakan, bahkan di salah satu departemen di IPB cukup intensif, maka informasi atau pengetahuan tentang standar ini perlu disampaikan baik disisipkan dalam salah satu mata kuliah, maupun menjadi mata kuliah tersendiri. 2. Perpustakaan sebagai pusat informasi tentunya perlu dilengkapi dengan dokumen terkait standar dan standardisasi. Setidaknya dokumen SNI perlu ada di perpustakaan mengingat harga dokumen SNI tidak terlalu mahal dibandingkan dengan standar asing. 3. Perlu dilakukan kajian serupa untuk setiap fakultas guna mengetahui kebutuhan mahasiswa fakultas tersebut terhadap informasi standardisasi. 9 DAFTAR PUSTAKA BSN. (2009). Pengantar Standardisasi. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. BSN. (2000). Peraturan Pemerintah RI nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi. Retrieved May 15, 2013, from Badan Standardisasi Nasional: go.id/uploads/download/pp1021.pdf Hartinah, S. (2002). Analisis Sitiran (Citation Analysis). In Sulistyo-Basuki, Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika (p. artikel ke 6). Jakarta: Masyarakat Informetrika Indonesia. Saleh, A. R. (2003). Modul Sarana Penelusuran Informasi I. Bogor: Program Studi Manajemen Informasi dan Dokumentasi, FMIPA IPB. Saleh, A. R. (2009). Peran Pustakawan dalam Disseminasi Informasi Kepada Peneliti via Jurnal Elektronik Lokal: Kasus Perpustakaan IPB. Visi Pustaka, 11 (3), Tanjung, B., & Ardial, H. (2005). Pedoman penulisan karya ilmiah (proposal, skripsi, dan tesis). Jakarta: Kencana. Wikipedia. (2013, May 29). Skripsi. Retrieved November 17, 2013, from Wikipedia: org/wiki/skripsi 193

PERAN STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN DAYA SAING BANGSA. Surabaya, 20 Oktober 2016

PERAN STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN DAYA SAING BANGSA. Surabaya, 20 Oktober 2016 PERAN STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN DAYA SAING BANGSA Surabaya, 20 Oktober 2016 Badan Standardisasi Nasional SNI (Standar Nasional Indonesia) UU 20 tahun 2014

Lebih terperinci

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2

Lebih terperinci

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1 STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP. 19770625 200312 1 002 (No HP. 08121569151) data\:standardisasi_gun 1 REFERENSI Internet SAE Hand Book Volume 1-4 PP No 102 Tahun 2000 tentang SNI UU No. 5 Tahun

Lebih terperinci

STANDAR TEKNIK dan MANAJEMEN (3) Dr. Dian Kemala Putri

STANDAR TEKNIK dan MANAJEMEN (3) Dr. Dian Kemala Putri STANDAR TEKNIK dan MANAJEMEN (3) Dr. Dian Kemala Putri Email : dian@staff.gunadarma.ac.id Topik: Pengertian standar teknik. Jenis Standar Teknik dan Standar Manajemen Standar teknik di berbagai kegiatan

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2 ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI: STUDI KASUS LAPORAN AKHIR RISET KOMPETITIF LIPI 2003 2007 BIDANG KALIMANTAN TIMUR & BANGKA BELITUNG, PRODUK KOMODITAS & TEKNOLOGI, dan WILAYAH PERBATASAN NTT Rochani Nani

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/2007................... TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN : ACUAN STANDAR METODE PENGUJIAN BADAN PENGAWAS OBAT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab I (satu) ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

Standardisasi dan Standar Bidang Perpustakaan. Minanuddin Mas ud 2015

Standardisasi dan Standar Bidang Perpustakaan. Minanuddin Mas ud 2015 Standardisasi dan Standar Bidang Perpustakaan Minanuddin Mas ud minanuddin@bsn.go.id 2015 Standar Pengertian Dokumen yang memuat spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode

Lebih terperinci

BADAN STANDARDISASI NASIONAL RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

BADAN STANDARDISASI NASIONAL RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN BADAN STANDARDISASI NASIONAL RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015 2019 JAKARTA 2015 Kata Pengantar Dengan telah ditetapkannya Undang-Undang

Lebih terperinci

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**)

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Purwani Istiana; email: nina@ugm.ac.id Sri Purwaningsih* Email: spurwaningsih@ugm.ac.id

Lebih terperinci

Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1

Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1 Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib. M.Sc. 2 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem

Lebih terperinci

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 1. Pendahuluan Menurut peraturan pemerinath nomor 30 tahun 1990, pendidikan tinggi diselenggarakan dengan dua tujuan yaitu: 1. Menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian perkembangan. Perkembangan atau pertumbuhan dapat digambarkan sebagai perubahan

Lebih terperinci

PANDUAN PENELUSURAN INFORMASI MELALUI ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE (OPAC )

PANDUAN PENELUSURAN INFORMASI MELALUI ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE (OPAC ) PANDUAN PENELUSURAN INFORMASI MELALUI ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE (OPAC ) PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 PERPUSTAKAAN IPB Modul : OPAC STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Hal : OPAC Revisi ke :

Lebih terperinci

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana teknis yang membantu perguruan tinggi dalam

Lebih terperinci

SNI PANGAN SEKARANG INI A BASRAH ENIE

SNI PANGAN SEKARANG INI A BASRAH ENIE SNI PANGAN SEKARANG INI A BASRAH ENIE STANDARDISASI 2 o o o o o o o BSN membentuk KOMTEK untuk merumuskan SNI Perumusan SNI selaras dengan Standar Internasional (adopsi identik atau modifikasi) SNI dapat

Lebih terperinci

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN 1982-2012 KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG Evi Novita Sari 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN I - 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta alur penelitian dalam melakukan penelitian ini. 1.1 Latar Belakang Bahan bakar minyak yang

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

Undang-undang Pangan No. 7/1996

Undang-undang Pangan No. 7/1996 Undang-undang Pangan No. 7/1996 Legislasi -> pengaturan Dasar pengaturan : Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia Prasyarat yang harus dipenuhi : aman, bermutu bergizi, beragam dan tersedia secara cukup

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124914 / Standardisasi Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu :

Lebih terperinci

PENGANTAR LAYANAN REFERENSI. Hp:

PENGANTAR LAYANAN REFERENSI.   Hp: PENGANTAR LAYANAN REFERENSI Email: mamaz_wait@yahoo.com Hp: 085697832848 Wahid Nashihuddin 2016 Biodata Diri Sejarah Pelayanan Referensi Kegiatan pelayanan referensi di perpustakaan pertama kali didokumentasikan

Lebih terperinci

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun 2014 2015 Putu Gede Krisna Yudhi Kartika 1, Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO 14001 SECARA BERSAMAAN Sumito Abstrak ISO seri 9000 tentang sistem manajemen mutu pertama kali diterbitkan oleh organisasi standardisasi internasional (ISO) pada tahun

Lebih terperinci

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng

Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng Standar Nasional Indonesia Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang EVALUASI KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SITIRAN TERHADAP TESIS MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Lusi

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK OLAHAN MARKISA DI PT. PINTU BESAR SELATAN, SUMATERA UTARA DUMASARI SIREGAR

STRATEGI PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK OLAHAN MARKISA DI PT. PINTU BESAR SELATAN, SUMATERA UTARA DUMASARI SIREGAR STRATEGI PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK OLAHAN MARKISA DI PT. PINTU BESAR SELATAN, SUMATERA UTARA DUMASARI SIREGAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS

Lebih terperinci

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer KERJA SAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan Gedung dan Sistem. Peprustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis

Lebih terperinci

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 58/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 58/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 58/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN 2010-2012 DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII Julia Pratiwi 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 3401/BSN-I/HK.71/11/2001 TANGGAL : 26 November 2001 SISTEM STANDARDISASI NASIONAL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PUBLIK LAYANAN JASA PENERBITAN ISSUER IDENTIFICATION NUMBER (IIN) PUSAT KERJASAMA STANDARDISASI

STANDAR PELAYANAN PUBLIK LAYANAN JASA PENERBITAN ISSUER IDENTIFICATION NUMBER (IIN) PUSAT KERJASAMA STANDARDISASI STANDAR PELAYANAN PUBLIK LAYANAN JASA PENERBITAN ISSUER IDENTIFICATION NUMBER (IIN) PUSAT KERJASAMA STANDARDISASI Badan Standardisasi Nasional 2015 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Istilah... ii I Pendahuluan:...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitasnya, seperti dosen,

Lebih terperinci

legal opinion Subbagian Analisa dan Bantuan Hukum Biro Hukum, Organisasi dan Humas

legal opinion Subbagian Analisa dan Bantuan Hukum Biro Hukum, Organisasi dan Humas legal opinion Subbagian Analisa dan Bantuan Hukum Biro Hukum, Organisasi dan Humas Semester 2 Tahun Identifikasi Penataan Peraturan Kepala dengan Peraturan Perundang-undangan Lain 1. Latar Belakang Peraturan

Lebih terperinci

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi Oleh : Aa Kosasih, S.Sos. / Pustakawan Pertama aakosasih_library@yahoo.com/handarukosasih@gmail.com Abstrak. Setiap perpustakaan tentunya mempunyai visi yang berbeda,

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199 T

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199 T No.1907, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. Penomoran SNI. Standarisasi Nasional. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB PROFIL PERPUSTAKAAN IPB Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) didirikan untuk menunjang terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai cara-cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Untuk memulai penelitian diawali dengan menentukan tipe dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atau hasil kegiatan yang dirumuskan dan disepakati bersama oleh pihak-pihak

TINJAUAN PUSTAKA. atau hasil kegiatan yang dirumuskan dan disepakati bersama oleh pihak-pihak TINJAUAN PUSTAKA Standar adalah ketentuan atau karakteristik teknis tentang suatu kegiatan atau hasil kegiatan yang dirumuskan dan disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berkepentingna sebagai acuan

Lebih terperinci

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana Email : nina@ugm.ac.id ABSTRAK Pemanfaatan database e-journal yang dilanggan DIKTI belum semaksimal mungkin

Lebih terperinci

Tuna dalam kemasan kaleng

Tuna dalam kemasan kaleng Standar Nasional Indonesia Tuna dalam kemasan kaleng ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin. digilib.uns.ac.id 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Banyak orang yang salah mengartikan tentang apa itu perpustakaan, fungsi dan peranan perpustakaan bagi kehidupan. Di era saat ini

Lebih terperinci

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1 KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI Pendahuluan LINGKUNGAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia. IPB mempunyai tiga

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015 Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Kementerian Perindustrian 2015 I. LATAR BELAKANG 2 INDUSTRI AGRO Industri Agro dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Standardisasi 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bibliometrika merupakan metode statistik dan matematika terhadap buku dan media dari informasi terekam (Prithchard, 1969:349). Cabang ilmu tertua dari ilmu perpustakaan

Lebih terperinci

Tata cara penomoran Standar Nasional Indonesia dan Dokumen Teknis

Tata cara penomoran Standar Nasional Indonesia dan Dokumen Teknis Pedoman Standardisasi Nasional Tata cara penomoran Standar Nasional Indonesia dan Dokumen Teknis Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Kata pengantar...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah

Lebih terperinci

InfoPOM BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN POM RI Volume 10, No.5 September 2009 ISSN 1829-9334 INFORMASI NILAI GIZI PRODUK PANGAN Manfaat & cara pencantuman DAFTAR ISI Informasi

Lebih terperinci

legal opinion Subbagian Analisa dan Bantuan Hukum Biro Hukum, Organisasi dan Humas

legal opinion Subbagian Analisa dan Bantuan Hukum Biro Hukum, Organisasi dan Humas legal opinion Subbagian Analisa dan Bantuan Hukum Biro Hukum, Organisasi dan Humas Semester 1 Tahun 2015 Identifikasi Penataan Peraturan Kepala dengan Peraturan Perundang-undangan Lain 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

Keywords: ASEAN Economic Community, Micro, Small and Medium Enterprises, Monopoly

Keywords: ASEAN Economic Community, Micro, Small and Medium Enterprises, Monopoly KAJIAN PENGATURAN TERHADAP STANDAR PRODUK PRIORITAS USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DALAM KAITANNYA DENGAN PRAKTIK MONOPOLI Oleh: I Gusti Putu Ngurah Satriawibawa I

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP REFERENSI ORASI ILMIAH PROFESOR RISET BIDANG ZOOLOGI

KAJIAN TERHADAP REFERENSI ORASI ILMIAH PROFESOR RISET BIDANG ZOOLOGI KAJIAN TERHADAP REFERENSI ORASI ILMIAH PROFESOR RISET BIDANG ZOOLOGI Muthia Nurhayati Pustakawan Pertama Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Bogor Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LITERATUR DALAM MENUNJANG PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 PADANG

PEMANFAATAN LITERATUR DALAM MENUNJANG PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 PADANG PEMANFAATAN LITERATUR DALAM MENUNJANG PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 PADANG Fadhli Aulia Ilham 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

Peran Perpustakaan di Perguruan Tinggi Belum Optimal: Mengapa? Oleh: Abdul Rahman Saleh

Peran Perpustakaan di Perguruan Tinggi Belum Optimal: Mengapa? Oleh: Abdul Rahman Saleh Peran Perpustakaan di Perguruan Tinggi Belum Optimal: Mengapa? Oleh: Abdul Rahman Saleh Perpustakaan adalah jantung universitas. Karena itu perpustakaan di perguruan tinggi mempunyai kedudukan yang sangat

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN SNI OLEH LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN

STUDI PENERAPAN SNI OLEH LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 2 Tahun 2007: 64-68 STUDI PENERAPAN SNI OLEH LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN Muti Sophira Hilman dan Ellia Kristiningrum Abstract Conformity assessment body (CAB) such as Certification

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011: 3) pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB

KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB PENDAHULUAN KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB oleh: Yuyu Yulia 1 dan Sri Rahayu 2 Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai tujuan menghasilkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2007 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

Mengurangi Limbah, Meningkatkan Hasil: Suatu Upaya Meningkatkan Layanan Perpustakaan IPB

Mengurangi Limbah, Meningkatkan Hasil: Suatu Upaya Meningkatkan Layanan Perpustakaan IPB http://rahman.staff.ipb.ac.id/2012/12/10/mengurangi-limbah-meningkatkan-hasil-suatu-gagasan-dal a Mengurangi Limbah, Meningkatkan Hasil: Suatu Upaya Meningkatkan Layanan Perpustakaan IPB (Oleh: Ir. Abdul

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

Sri Mentari 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Sri Mentari 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI UNTUK SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA TAHUN 2009-2013 KOLEKSI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Sri Mentari 1,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G STANDARDISASI, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA BIDANG INDUSTRI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

Fungsi Tinjauan Pustaka

Fungsi Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka Pendahuluan Tinjauan Pustaka merupakan gambaran dari teori dasar yang relevan atau sesuai dengan bidang atau topic yang dikaji/diteliti Tinjauan Pustaka (Literature Review)merupakan salah

Lebih terperinci

MANAJEMEN JAMINAN MUTU PELAYANAN GIZI INSTITUSI

MANAJEMEN JAMINAN MUTU PELAYANAN GIZI INSTITUSI MODUL VIII MANAJEMEN JAMINAN MUTU PELAYANAN GIZI INSTITUSI Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Mutu Pangan Mutu pangan dapat didefinisikan sebagai sekelompok sifat atau faktor pemuas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia dan Institut Teknologi Bandung Tahun (Tesis). Depok:

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia dan Institut Teknologi Bandung Tahun (Tesis). Depok: DAFTAR PUSTAKA Arwendria. 2002. Pemanfaatan Teknik Descriptive Multivariate Data Analytic untuk Mengungkapkan Struktur Literatur Bidang Teknik Mesin: analisis cowords terhadap skripsi mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

Bersumber dari : Wikipedia dan ditambahkan oleh penulis

Bersumber dari : Wikipedia dan ditambahkan oleh penulis Bersumber dari : Wikipedia dan ditambahkan oleh penulis ISO / IEC 27001, bagian dari tumbuh ISO / IEC 27.000 keluarga standar, adalah Information Security Management System (ISMS) standar yang diterbitkan

Lebih terperinci

Terasi udang SNI 2716:2016

Terasi udang SNI 2716:2016 Standar Nasional Indonesia ICS 67.120.30 Terasi udang Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya hubungan

Lebih terperinci

RISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA

RISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA RISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA Kamariah Tambunan Pustakawan Madya PDII-LIPI Korespondensi: kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT This study aims to know the results of integrated featured research

Lebih terperinci

SILABUS Fakultas : Teknik Program Studi : Teknik Otomotif Mata Kuliah & Kode : STANDARDISASI, OTO 217 SKS : 2 teori Semester : III Mata Kuliah Prasyar

SILABUS Fakultas : Teknik Program Studi : Teknik Otomotif Mata Kuliah & Kode : STANDARDISASI, OTO 217 SKS : 2 teori Semester : III Mata Kuliah Prasyar SILABUS STANDARDISASI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR DOKUMEN NO. SALINAN : : PSM/OTO/217 Disahkan di Yogyakarta pada tanggal 16 Agustus 2007 Ketua Jurusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 3 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan memang tidak asing lagi, terutama di kalangan para pelajar. Perpustakaan adalah suatu tempat yang digunakan untuk belajar dan meminjam buku yang kita inginkan,

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Mata Kuliah Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan Terkait dengan Penerapan Teknologi Informasi

Rangkuman Materi Mata Kuliah Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan Terkait dengan Penerapan Teknologi Informasi Rangkuman Materi Mata Kuliah Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan Terkait dengan Penerapan Teknologi Informasi Kerjasama perpustakaan artinya kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau lebih. Kerjasama

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG Sri Novianti Putri 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS

Lebih terperinci

Abstract. Keywords : Agriculture, GIS, spatial data and non-spatial data, digital map. Abstrak

Abstract. Keywords : Agriculture, GIS, spatial data and non-spatial data, digital map. Abstrak TELEMATIKA, Vol. 13, No. 02, JULI, 2016, Pp. 69 79 ISSN 1829-667X ANALISIS HASIL PERTANIAN DI KOTA DENPASAR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Ni Nyoman Supuwiningsih Program Studi Sistem Komputer

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN No. BAK/TBB/SBG 209 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 5 Pengendalian mutu Dalam setiap proses pengolahan pangan, terdapat beberapa tahapan tertentu yang mempengaruhi mutu produk akhir. Misalnya,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas, daya guna

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan adanya penyesuaian jenis dan tarif atas jenis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan adanya penyesuaian jenis dan tarif atas jenis PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2007 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini yang berdasarkan pokok permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan

Lebih terperinci

Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara Wajib

Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara Wajib LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 1 TAHUN 20118.A/PER/BSN/2/2010 TANGGAL : 1 Februari 2011 Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberlakuan

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN STANDARDISASI MUTU EKSPOR DI INDONESIA DAN DINAMIKANYA TERHADAP EKSPOR PERIKANAN INDONESIA

BAB III KEBIJAKAN STANDARDISASI MUTU EKSPOR DI INDONESIA DAN DINAMIKANYA TERHADAP EKSPOR PERIKANAN INDONESIA BAB III KEBIJAKAN STANDARDISASI MUTU EKSPOR DI INDONESIA DAN DINAMIKANYA TERHADAP EKSPOR PERIKANAN INDONESIA Telah disinggung pada bab sebelumnya bahwa kebijakan standardisasi akan menuntut kesungguhan

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF PALM SHELL WASTE WHEN USED AS ACTIVED CHARCOAL IN RIAU PROVINCE BY : EDWARD SITINDAON

ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF PALM SHELL WASTE WHEN USED AS ACTIVED CHARCOAL IN RIAU PROVINCE BY : EDWARD SITINDAON ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF PALM SHELL WASTE WHEN USED AS ACTIVED CHARCOAL IN RIAU PROVINCE BY : EDWARD SITINDAON Under Guidance : Drs. Hainim Kadir, M.Si and Dra. Hj. Ritayani Iyan, MS This

Lebih terperinci

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN STANDARISASI NASIONAL NO JENIS PENERIMAAN SATUAN TARIF

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN STANDARISASI NASIONAL NO JENIS PENERIMAAN SATUAN TARIF LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2007 TANGGAL 16 Nopember 2007 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN STANDARISASI NASIONAL I II

Lebih terperinci

Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil 1 Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci