BAB 1 PENDAHULUAN. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis)
|
|
- Hartanti Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan dan lingkungan sosial yang baik perlu diperhatikan bagi orangtua untuk anak-anak mereka. Kesehatan dan lingkungan sosial terhubung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membawa kita ke arah positif atau negatif. Berkembangnya teknologi untuk memproduksi berbagai makanan, minuman dan obat-obatan berbahan kimia, akan berbahaya jika dikonsumsi berlebihan atau tidak sesuai dosis yang tepat. Terlebih jika seorang ibu hamil tidak dapat menghindari kebiasaan mengkonsumsi rokok, alkohol, atau narkoba saat janin masih dalam kandungannya. Hal ini tidak boleh dianggap sepele karena akan menghambat pertumbuhan janin yang nantinya dapat lahir menjadi bayi yang cacat atau mengalami gangguan tertentu. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis) 1
2 1.1 Latar Belakang Masalah Anak yang terlahir dengan kelebihan atau berkebutuhan khusus saat ini tak jarang ditemukan di sekitar kita. Salah satu masalah kesulitan belajar pada anak, yang mulai banyak dibicarakan pada masa sekarang adalah ganguan pemusatan perhatian yang diberi istilah ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder). Bagan 1.2. Bagan Fakta Mengenai ADHD (Sumber: Koleksi Penulis) ADHD merupakan gangguan serius yang harus ditangani oleh berbagai bidang profesi dalam membantu dan memberi solusi untuk penyembuhan mereka. Banyak yayasan dan sekolah khusus dibangun pemerintah sebagai wadah pendidikan serta tempat penyedia sarana terapi bagi anak-anak yang mengalami ADHD. Adapun beberapa cara penyembuhan yang diutamakan sesuai kesanggupan orang tua, yaitu : - Rehabilitasi Medis : Fisioterapi, Sensory Integration Therapy, Occupational Therapy, Terapi akademis. - Medis : Pemberian obat-obatan berbahan kimia. - Terapi alternatif : Diet gula, Hipnotherapy, Neurobiofeedback, Brain Gym, Terapi Balur, dll. Kegiatan dari setiap penyembuhan memiliki program berbeda-beda. Untuk menentukan penyembuhan apa yang sebaiknya diberikan kepada anak 2
3 berkebutuhan khusus, dilakukan beberapa tes psikologi, Pengambilan Anamnesa, Pengambilan data, Skoring dan Interpretasi. 1.2 Batasan Masalah Penyembuhan anak-anak berkebutuhan khusus dengan metode Brain Gym merupakan batasan masalah saya dalam menjalani tugas akhir ini. Brain Gym adalah melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dipercaya dapat memberikan dampak bagi perkembangan dan petumbuhan otak yang optimal. Dengan melakukan gerakan Brain Gym dipercaya dapat mengaktikan potensi belahan otak (hemisfer) kanan dan kiri, sehingga terjadi integrasi / kerjasama antar keduanya. Kasus kasus yang dapat dikonsultasikan dengan Brain Gym salah satunya adalah ADHD. ADHD ( Attention Deficit Hiperactivity Disorder) merupakan salah satu gangguan neurologis atau kelainan otak dimana syaraf-syaraf di dalam otak tidak tumbuh dengan baik. Hal ini menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan sulit fokus. ADHD terdeteksi pada anak berumur 3-7 tahun. Pada awalnya, sulit dideteksi, mereka terlihat seperti anak biasa yang baru berkembang atau bahkan jika dites intelegensinya akan mencapai nilai di atas rata-rata anak normal. Terjadi pula tumpang tindih antara gejala-gejala, ciri-ciri dan kebiasaan mereka. Namun, pemilihan Brain Gym bagi anak ADHD dilandasi dengan alasan bahwa anak ADHD memiliki kesulitan fokus dan selalu bersikap hiperaktif. Kedua ciriciri ini dapat dilatih dengan gerak Brain Gym / senam otak dengan gerakan yang menyenangkan untuk anak-anak usia 4-6 tahun dimana dalam usia ini mereka mendapat terapi untuk melatih persepsi visual (bentuk, ruang) dan koordinasi visual motorik. Tes tersebut disebut tes kecerdasan Wechsler Primary Preschool Scale of Intelligence (WPPSI) serta tes Frostig. 1 1 Farah T. Suryawan, Naskah artikel, PENGELOLAAN ATTENTION DEFICIT AND HYPERACTIVITY DISORDERS DIPANDANG DARI SUDUT PSIKOLOGI,2006, hlm.3. 3
4 Batasan masalah produk ditujukan kepada anak berumur 4-6 tahun, dikarenakan usia ini merupakan masa dimana anak sudah dapat malakukan kegiatan olah raga, menulis, barmain, mengenal warna, dan dapat berbicara dengan baik, serta memahami bahasa dari orang lain yang dihadapinya. Produk latihan koordinasi dengan metode Brain Gym ini, diberikan kepada anak ADHD yang kesembuhannya di tingkat menengah ke arah membaik. Karena, pada anak ADHD dengan tingkat parah, hanya boleh diberikan rehabilitasi medis dan pengobatan medis. 1.3 Tujuan Anak ADHD ( Attention Deficit Hiperactivity Disorder) memliliki 3 komponen yang sama atau terkadang tumpang tindih, yaitu : 1. In atensi, Sesuai dengan istilah ADHD, para penderitanya tampak mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya. 2. Impulsifitas, Mereka kurang mampu melakukan suatu aktifitas secara berurutan, sulit untuk memprioritaskan kegiatan, sulit untuk mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku yang akan ditampilkannya. 3. Hiperaktifitas, tidak mampu untuk mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktifitas motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan aksi/gerakan yang penting dan tidak penting. Gerakannya terus-menerus dilakukan tanpa rasa lelah, sehingga berakibat mengalami kesulitan dalam memusatkan atensinya. Ketiga komponen ini memiliki program terapi terpisah. Hal yang paling diutamakan dalam terapi untuk anak ADHD salah satunya adalah latihan koordinasi. Kegiatan Brain Gym yang dapat melatih koordinasi otak dikombinasikan dengan kegiatan relaksasi, permainan, serta keseimbangan merupakan pemberian terapi baru yang dapat ditampilkan secara produk. Hal ini juga merupakan upaya agar anak mau melaksanakan terapi dengan cara yang berbeda. Karena anak ADHD mimiliki ciri-ciri mudah meninggalkan apa yang dikerjakannya saat ia tidak 4
5 mengetahui tujuan apa yang ia kerjakan. Dan kalaupun produk terlihat sulit, anak ADHD tidak mau menyentuhnya. Maka perencanaan desain produk dibuat dengan efisien dan simple agar tidak terlihat sulit, tetapi menyenangkan. 1.4 Sumber Data Sumber data diperoleh melalui wawancara psikolog perkembangan anak, dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia, wawacara orang tua dari anak yang mengalami kesulitan belajar dikarenakan ADD/ADHD, survei lapangan ke tempat-tempat terapi anak kesulitan belajar, Klinik Tanaya- Bandung untuk melihat terapi akademis dan non-akademis yang diberikan kepada anak ADHD, Yayasan Suryakanti-Bandung untuk wawancara kepada narasumber psikolog mengenai ADHD serta uji coba sistem produk kepada anak ADHD, Twinkle Little Star Early Education Center-Jakarta untuk wawancara mengenai Brain Gym kepada narasumber dan pengamatan gerak Brain Gym. Mengumpulkan data foto dari hasil observasi, Perolehan data internet untuk memperkuat teori dan wawasan mengenai Bain Gym dan ADHD. Perolehan data melalu acara di salah satu stasiun televisi, Harmoni yang dibawakan Bpk.Wied Hari, membahas mengenai Brain Gym oleh Ibu Kartini Sapardjiman. Adapun literatur serta kepustakaan sebagai referensi sumber yang terpercaya. 1.5 Pernyataan Masalah Brain Gym pada umumnya diterapkan pada anak normal. Melaksanakan gerak Brain Gym memiliki banyak manfaat. Memberikan efek yang baik untuk anakanak terutama bermanfaat dalam mendukung kegiatan belajar-mengajar di kelas. Anak tidak mudah bosan dan anak dapat menerima informasi dengan lancar. Brain Gym dilaksanakan dengan melakukan gerakan-gerakan tertentu disertai pijatan yang dapat memperlancar peredaran darah menuju ke otak. Brain Gym hampir sama dengan melakukan senam SKJ sebelum masuk kelas. Sayangnya, pada masa sekarang Brain Gym baru hanya dilakukan di sekolah-sekolah yang memiliki program kurikulum senam ini. 5
6 Padahal, Brain Gym dapat bermanfaat bagi semua kalangan usia. Apalagi anakanak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian seperti ADHD. Brain Gym dapat menjadi terapi alternatif bagi anak-anak ADHD. Adanya produk yang menggunakan metode Brain Gym, dapat memungkinkan anak ADHD melakukan gerak Brain Gym secara tidak langsung. Penerapan metode Brain Gym pada produk, mengutamakan masalah anak ADHD pada koordinasi otak dan syaraf motoriknya. Sehingga bentuk produk akan dipengaruhi dengan persyaratan gerakan-gerakan Brain Gym dalam melatih koordinasi otak. 1.6 Hipotesa Pemikiran Gerak Brain Gym yang sederhana dapat diterapkan pada produk. Produk akan didesain tanpa menggunakan mesin-mesin yang rumit. Ukuran produk dapat mencakup beberapa fungsi. Produk ini dikhususkan untuk tempat-tempat yang menyediakan sarana terapi bagi anak ADHD. Hal ini akan mempengaruhi jumlah produksi dan waktu pelaksanaan produksi sesuai pemesanan. 1.7 Alternatif Gagasan Perencanaan produk Brain Gym ini sebelumnya memiliki beberapa gagasan, yaitu: - Gagas 1: Produk dapat multifungsi. - Gagas 2:Produk dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan. - Gagas 3:Produk terdiri dari beberapa items, yang terpisah-pisah namun memiliki satu fungsi, yaitu gerak Brain Gym dalam melatih koordinasi otak. Sehingga produksinya dapat serial. 6
DAFTAR PUSTAKA. Hari, Wied Acara Televisi Harmoni Episode Senam Otak Brain Gym. Jumat, 11 Desember 2007.
DAFTAR PUSTAKA Hari, Wied. 2007. Acara Televisi Harmoni Episode Senam Otak Brain Gym. Jumat, 11 Desember 2007. Baihaqi Msi., Drs. MIF dan Drs. M. Sugiarmin, Mpd.. 2006. Memahami dan Membantu Anak ADHD.
Lebih terperinciBola Terapi Latihan Koordinasi Otak Dengan Metode Brain Gym Bagi Anak ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)
Bola Terapi Latihan Koordinasi Otak Dengan Metode Brain Gym Bagi Anak ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) BOMBI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan manusia merupakan perubahan. yang bersifat progresif dan berlangsung secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan manusia merupakan perubahan yang bersifat progresif dan berlangsung secara berkelanjutan. Keberhasilan dalam mencapai satu tahap perkembangan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak dijumpai berbagai macam gangguan psikologis yang terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention Deficit Disorder) atau yang
Lebih terperinci- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.
Written by Dr. Aji Hoesodo Stroke adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya gangguan peredaran darah di otak. Stroke merupakan suatu kerusakan pada system sentral yang diawali dengan penyakit darah tinggi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini telah berkembang dengan pesat, oleh karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas dimana banyak terjadi pada anak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak merupakan harapan bagi setiap orang tua agar kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Setiap orang tua berharap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses belajar seumur hidup yang didapatkan baik secara formal maupun nonformal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses belajar seumur hidup yang didapatkan baik secara formal maupun nonformal. Pendidikan berlaku untuk semua anak, tanpa memandang jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan substansi yang dapat mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit. Obat-obatan banyak yang beredar dan dijual bebas di pasaran. Ada yang bebas dibeli,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inklusif menjamin akses dan kualitas. Satu tujuan utama inklusif adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan inklusif merupakan paradigma baru pendidikan kita dan merupakan strategi untuk mempromosikan pendidikan universal yang efektif karena dapat menciptakan sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 3 tahun) merupakan masa anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugrah Tuhan yang harus dijaga dengan baik agar mampu melewati setiap fase tumbuh kembang dalam hidupnya. Periode emas atau golden (0-3 tahun)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prevalensi anak yang menderita autism dan Attention Deficit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses tumbuh kembang dimulai dari dalam kandungan, masa bayi, dan masa balita. Setiap tahapan pada tumbuh kembang anak memiliki ciri khas tersendiri, sehingga jika
Lebih terperinciPenyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.
Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty Abstrak Kesibukan orangtua yang bekerja berdampak pada kurang diperhatikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam gangguan perkembangan yang diderita oleh anak-anak antara
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Anak merupakan anugerah terindah yang dimiliki oleh orang tua. Namun anugerah tersebut kadang-kadang memiliki kekurangan atau banyak dari mereka yang mengalami gangguan
Lebih terperinciBAB І PENDAHULUAN. semakin tidak terkendali seperti: pergeseran pola makan kearah yang serba
BAB І PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman terjadi beberaapa pergeseran pola kehidupan semakin tidak terkendali seperti: pergeseran pola makan kearah yang serba instan, gaya hidup yang tidak
Lebih terperinciInsomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidur merupakan salah satu aktivitas dalam kehidupan keseharian kita, termasuk kedalam kebutuhan dasar yang harus dipenuhi layaknya makan, minum bernafas dan
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD)
88 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama peneliti Judul : Agustina Sihombing : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD) Tujuan : Untuk mengetahui gambaran Stimulasi senam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang masih ada di Indonesia adalah Hipotiroid.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pembangunan sosial dan budaya yang menjadi perhatian utama antara lain adalah masih rendahnya derajat kesehatan dan status gizi serta kesejahteraan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu gangguan perkembangan yang mengakibatkan ketidakmampuan mengatur perilaku, khususnya untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER
Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER I.1. Latar Belakang Anak-anak adalah anugerah dan titipan Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Anak yang sehat jasmani rohani merupakan idaman setiap keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan istilah berbahasa Inggris kependekan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Attention = perhatian, Deficit = kekurangan, Hiperactivity
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dekade terakhir ini jumlah anak yang terkena autis semakin meningkat pesat di berbagai belahan dunia. Di Kanada dan Jepang pertambahan ini mencapai 40% sejak
Lebih terperinciRISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH Latar Belakang Kehamilan merupakan st proses luar biasa, dimana ibu bertanggung jawab untuk
Lebih terperinciPENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK SANTI E. PURNAMASARI
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK SANTI E. PURNAMASARI Fak. Psikologi UMBY Tujuan Agar tenaga kesehatan dapat ; a. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan risiko terjadinya kelainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otak atau encephalon adalah pusat sistem saraf/ CNS (Central Nervous System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan mengkoordinir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman mulai banyak keluarga yang melahirkan anak-anak dengan berkebutuhan khusus karena mereka terlahir dengan gangguan fisik atau psikis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit
Lebih terperinciKarakteristik Anak Usia Sekolah
1 Usia Sekolah Usia Sekolah 2 Informasi Umum dengan Disabilitas 3 Usia Sekolah Anak dengan Disabilitas Anak Dengan Disabilitas adalah anak yang mempunyai kelainan fisik dan/ atau mental yang dapat mengganggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting, banyak faktor internal maupun external yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, salah satunya adalah kematangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
Lebih terperinciII. Deskripsi Kondisi Anak
I. Kondisi Anak 1. Apakah Anak Ibu/ Bapak termasuk mengalami kelainan : a. Tunanetra b. Tunarungu c. Tunagrahita d. Tunadaksa e. Tunalaras f. Tunaganda g. Kesulitan belajar h. Autisme i. Gangguan perhatian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. panjang dengan rata-rata 44 juta kecacatan, dengan memberi dampak emosional
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan paling serius dalam kehidupan modern saat ini adalah stroke. Stroke merupakan suatu sindrom dengan tanda dan gejala kehilangan fungsi saraf pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stroke WHO mendefinisikan stroke sebagai gangguan saraf yang menetap baik fokal maupun global(menyeluruh) yang disebabkan gangguan aliran darah otak, yang mengakibatkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
STUDI KASUS ANAK HIPERAKTIF DAN USAHA GURU DALAM MEMUSATKAN PERHATIAN BELAJAR SISWA DI MI MUHAMMADIYAH CEPORAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik, jasmani (mental) dan spritual serta sosial, yang memungkinkan setiap induvidu dapat hidup secara
Lebih terperinciBAHAN KULIAH PERKEMBANGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KE 5 PPS-PLB. Dr.Mumpuniarti, M Pd
BAHAN KULIAH PERKEMBANGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KE 5 PPS-PLB Kemampuan Motorik dan Hambatannya Point-point Kunci 1. Pengetahuan tentang tahapan prkembangan motorik kasar dan halus 2. Peranan physical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari separuh kematian didunia karena cedera, cedera kepala berperan nyata atas outcome. Pada pasien dengan cedera kepala, kepala adalah bagian yang paling sering
Lebih terperinciANANDA BERKEBUTUHAN KHUSUS Penanganan Perilaku Sepanjang Rentang Perkembangan
ANANDA BERKEBUTUHAN KHUSUS Penanganan Perilaku Sepanjang Rentang Perkembangan Oleh : Mahdalela, S.Psi, Psikolog Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciAPPENDIX C SUMMARY OF THE INTERVIEW
APPENDIX C SUMMARY OF THE INTERVIEW No. Issued to be clarified/justified Interviewee s answers (the exact words) Conclusion Emm.. Kevin ini mengalami gangguan Berdasarkan hasil analisa yang pemusatan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan
Lebih terperinciPedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Pedologi Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id ADHD (Attention Deficit Hyperactive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cerebral palsy merupakan suatu kelainan atau kerusakan pada otak yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP terjadi akibat kerusakan pada
Lebih terperinciBAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan anak supaya lebih progresif baik dalam perkembangan akademik maupun emosi sosialnya sehingga mereka dapat
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK
EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ARYATI NURYANA F 100060066 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gangguan autistik muncul sekitar tahun 1990-an. Autistik mulai dikenal secara luas sekitar tahun 2000-an (Yuwono, 2009: 1). Berbicara adalah salah satu aspek yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus dini sudah meningkat di Indonesia, mencapai 6,6 juta orang atau tiga persen dari jumlah penduduk sekitar 220 juta jiwa. Menurutnya
Lebih terperinciBanyak faktor yang membuat kegiatan ASI eksklusif ini tidak berjalan dengan baik, padahal menurut standar kesehatan dunia WHO, bayi harus diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup sehingga gizi dan vitamin dari makanan di serap oleh tubuh manusia dan di proses untuk kebutuhan berkembang dan tumbuh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup bebas tanpa Stroke merupakan dambaan bagi semua orang. Tak heran
1 BAB I PENDAHULUAN Hidup bebas tanpa Stroke merupakan dambaan bagi semua orang. Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha!7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak yaitu usia 6-12 tahun adalah masa peralihan dari pra-sekolah ke masa sekolah dasar (SD). Pada masa ini terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum, dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Sejak tahun 1990-an, dunia sudah mengenal suatu penyakit yang dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah suatu gangguan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Oleh : ERMA PUTRI WIJAYANTI J100060055 Diajukan guna melengkapi tugas
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada
BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 57,23 dan kelompok
Lebih terperinciAkupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain
Akupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain Apa Akupunktur? Akupunktur merupakan praktek penyembuhan kuno obat tradisional Cina di mana jarum tipis ditempatkan pada titik-titik tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu dengan metode pendekatan studi kasus (case study). Menurut Susilo Rahardjo & Gudnanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari hari ke hari istilah autisme semakin banyak diperbincangkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari hari ke hari istilah autisme semakin banyak diperbincangkan di mana-mana. Hal ini mengindikasikan bahwa perkembangan autisme semakin lama semakin meningkat. Namun,
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki expertise dibidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan merupakan pilihan tepat guna mendapatkan jawaban,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang tua pasti mengharapkan memiliki anak yang sehat baik fisik maupun mental dan menjadi anak yang baik dan menjadi kebanggaan keluarga. Namun pada kenyataannya,
Lebih terperinciUKDW BAB Latar Belakang
BAB 1 1.1.Latar Belakang Bermain adalah hal yang sangat dibutuhkan, baik bagi user-user yang baru lahir sampai user-user yang sudah sekolah. Dengan bermain, user-user juga sedang melakukan pembelajaran
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
1 EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UNTARI RETNO WULAN F 100060052
Lebih terperinciTIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)
TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh
Lebih terperinciSaya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda.
Paket CD Brain Booster-Kecerdasan, Konsentrasi, Daya Ingat dan Kreativitas ini adalah Produk Best Seller, anda dapat memilih audio sesuai dengan kebutuhan anda dalam meningkatkan kemampuan otak. Ada 5
Lebih terperinciHUBUNGAN INTELEGENSI, STABILITAS EMOSI, DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA N 7 PURWOREJO
HUBUNGAN INTELEGENSI, STABILITAS EMOSI, DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA N 7 PURWOREJO Rahmat Hidayat Mulyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari angka harapan hidup penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, memiliki
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini, akan dijelaskan metodologi penelitian. Metodologi
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Dalam bab ini, akan dijelaskan metodologi penelitian. Metodologi penelitian ini berisi apa saja proses yang diperlukan dan data apa saja yang diperlukan ketika
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Tabel 1.1 Situasi dan Analisis Lanjut Usia di Dunia (Dalam satuan milyar) jumlah penduduk dunia
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan sebuah negara berkembang, peningkatan usia harapan hidup merupakan suatu tolak ukur keberhasilan. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah lanjut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak semua anak berbakat punya perilaku layaknya anak-anak normal. Ada juga diantara mereka memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak semua anak berbakat punya perilaku layaknya anak-anak normal. Ada juga diantara mereka memiliki gangguan autisme atau pemusatan perhatian (hiperaktif).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air dan tubuh manusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahakan. Penggunaan air untuk tubuh terutama adalah dengan cara di minum dan di makan bersama dengan makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah suatu titipan Tuhan yang sangat berharga. Saat diberikan kepercayaan untuk mempunyai anak, maka para calon orang tua akan menjaga sebaik-baiknya dari mulai
Lebih terperinciPedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Pedologi Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Gangguan attention-deficit hyperactivity
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan pola hidup sehat kita dapat melakukan segala hal sehat, tidak hanya sehat jasmani saja namun kesehatan rohani
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta atau yang terkenal dengan nama Rumah Sakit Jogja adalah rumah sakit milik Kota Yogyakarta yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Aliyyah, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsentrasi merupakan suatu usaha seseorang untuk memusatkan perhatiannya terhadap apa yang dilakukan. Kosentrasi berguna bagi seseorang dalam menyelesaikan semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan masyarakat merupakan persoalan bersama yang harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Salah satu bagian dari program kesehatan masyarakat
Lebih terperinciSTROKE Penuntun untuk memahami Stroke
STROKE Penuntun untuk memahami Stroke Apakah stroke itu? Stroke merupakan keadaan darurat medis dan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat. Terjadi bila pembuluh darah di otak pecah, atau yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan motorik merupakan proses belajar bagaimana tubuh menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik dirasakan sepanjang daur kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjaga kesehatan tubuh adalah hal yang harus diperhatikan setiap manusia, karena dengan tubuh yang sehat dan kuat kita dapat menghadapi aktifitas dan menjalani kesibukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual anak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang tua untuk dirawat dan dididik sebaik-baiknya agar kelak menjadi anak yang berguna. Anak juga dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan unit sosial penting dalam bangunan masyarakat di belahan dunia manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran buah hati pasti sudah sangat berarti bagi orang tua, yang tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak pasti melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam proses perancangan dibutuhkan metode perancangan sebagai tolak ukur dalam pengembangan ide gagasan perancangan. Metode merupakan suatu paparan atau deskripsi
Lebih terperinciPendidikan Anak Autistk Bandi Delphie KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Begitu serasi dan sangat sempurnanya jalinan kerja sama yang terjadi antara otak dengan daya pikir dan motorik kita, sehingga perasaan-perasaan, pikiran-pikiran dan kegiatan-kegiatan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anngi Euis Siti Sa'adah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : EVELIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki masa keemasan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini merupakan anak yang memiliki masa keemasan bagi perkembangan fisik dan mental anak tersebut. Pada masa ini, anak sangat sensitive menerima segala pengaruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini, terlebih lagi dengan adanya program pemerintah yang mewajibkan
Lebih terperinciTUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI
TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI REFERENSI 1. Tumbuh Kembang Anak Soetjiningsih EGC Jakarta, 1995 2. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan ---- Herawati Mansur, Salemba Medika 2009 3.
Lebih terperinciMengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan
Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini khususnya anak yang berusia 6 8 tahun atau yang disebut golongan Early Primary School (Sekolah Dasar Kelas Awal) merupakan usia dimana terbuka lebarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal, sehingga sejak dini, deteksi, stimulasi dan intervensi berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara dapat dikatakan negara yang maju, mandiri dan sejahtera jika memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. SDM sangatlah penting untuk negara
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti
PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti 2215 105 046 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. JOGJA.AUTISM.CARE Pusat Terapi Anak Autis di Yogyakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Saat ini Autistic Spectrum Disorder (ASD) yang lebih dikenal dengan nama autisme, telah merebak menjadi permasalahan yang menakutkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah manusia
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) Pokok Pembahasan : Masalah Kesehatan penyakit tidak menular (PTM) Sasaran : komunitas dewasa pekerja di RT 3 dan 5 Jam : 16.00 WIB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. primer meliputi makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kebutuhan lain yang tidak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan primer meliputi makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan di segala bidang semakin meningkat. Perubahan gaya hidup pun sudah tidak dapat terelakkan lagi. Tuntutan ekonomi semakin tinggi dan persaingan
Lebih terperinci