Pelaksanaan Ibadah Haji

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pelaksanaan Ibadah Haji"

Transkripsi

1 Pelaksanaan Ibadah Haji Pengertian Haji Kata haji menurut bahasa ialah: Al Qashdu, artinya bermaksud. Mengerjakan sesuatu dengan sengaja atau menuju tempat dengan sengaja, yang dilakukan berulang ulang. Menurut syara, haji adalah menuju ke Baitullah atau menghadap Allah untuk mengerjakan seluruh rukun dan persyaratan haji yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Dalam arti lain, haji adalah sengaja mengunjungi Ka bah atau Baitullah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat syarat tertentu, yakni mengerjakan thawaf, sa i, wukuf di arafah, dan menasuk haji lainnya dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.[1] Haji (asal maknanya) adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimaksud di sini (menurut syara ) ialah sengaja mengunjungi Ka bah untuk melakukan beberapa amal ibadah, dengan syarat syarat yang tertentu.[2] Melaksanakan ibadah haji hukumnya wajib satu kali seumur hidup bagi muslim atau muslimah yang sudah balig dan mampu di perjalanan (Istitha ah). Haji diwajibkan kepada orang yang memiliki kemampuan materi dan fisik di perjalanan. Kewajibannya hanya untuk satu kali seumur hidup, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Ali- Imran ayat 97 sebagai berikut. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali- Imran: 97) Melaksanakan kewajiban harus disegerakan, terutama bagi yang

2 telah memiliki kemampuan materi dan fisiknya masih kuat, karena kewaiban haji hanya satu kali seumur hidup. Dalam yang diterima dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya: Dari Ibnu Abbas, Nabi SAW telah bersabda, Segerakanlah kamu mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari datangnya suatu halangan yang akan merintanginya. (H.R. Ibnu Ahmad) Allah memerintahkan kepada Ibrahim dan Islam il agar mendirikan Baitullah di Mekah. Setelah selesai di bina, Allah menyuruh Ibrahim memberitahukan kepada manusia bahwa rumah itu didirikan untuk ibadah dan wajib atas mereka mengunjunginya. Ibrahim dan Isma il memohon kepada Allah agar memberitahukan dan memperlihatkan kepada mereka manisk manasik haji. Ka bah itulah permulaan rumah yang didirikan untuk menyembah Allah di dunia. Allah telah menerangkan tata cara haji di dalam Al-Quran, baik manasik haji, masya ir-nya, hukum hukumnya, waktu menunaikannya, maupun hal hal yang boleh dilakukan dan hal hal yang haram dilakukan di dalamnya. Rasulullah telah menjelaskan soal soal yang diterangkan oleh Al-Quran secara ringkas dari urusan haji. Beliau menerangkan miqat-miqat haji, bilangan thawaf, bilangan sa i, apa yang didahulukan dan apa yang dikemudiankan, serta urgensitas dikerjakannya, waktu wukuf di Arafah dan Muzdalifah, menjama sholat di tempat tempat itu, sifat melempar jumrah dan menyembelih hadiyah, yang wajib dilakukan dan yang tidak diwajibkan, baik perkataan maupun pekerjaan di dalam haji yang beliau lakukan bersama sama para sahabat dan kaum muslimin pada zamannya. Syarat dan Rukun Haji Adapun syarat syarat wajib haji adalah sebagai berikut.[3]

3 1. Islam (tidak sah haji orang kafir) 2. Berakal (tidak wajib atas orang gila dan bodoh) 3. Balig (sampai berumur 15 tahun, atau balig dengan tanda tanda lain). Tidak wajib haji atas anak anak. 4. Kuasa (tidak wajib haji atas orang yang tidak mampu). Sedangkan rukun rukun haji adalah sebagai berikut. Pertama, Ihram (berniat mengerjakan haji atau umrah).[4] Ihram dilakukan dalam bulan haji yaitu: Syawal, Dzulqaidah, dan 10 Dzulhijjah. Tidak boleh di luar bulan tersebut. Ihram adalah berniat memulai mengerjakan haji atau umrah karena semua amal harus diniatkan.[5] (إ ن م االا ع م ال ب الن ي ات. (رواه البخارى) Artinya: Segala sesuatu amal ibadah hanya sah dengan niat. (Riwayat Bukhori) Kedua, hadir di Padang Arafah pada waktu yang telah ditentukan, yaitu mulai dari tergelincir matahari (waktu Luhur) tanggal 9 bulan haji sampai terbit fajar tanggal 10 bulan haji.[6] Artinya orang yang mengerjakan haji itu wajib berada di Padang Arafah pada waktu tersebut. Rasulullah SAW bersabda yang artinya adalah: dari Abdurrahman bin Ya mur, Bahwa orang orang Najd telah datang kepada Rasulullah SAW sewaktu beliau sedang wukuf di Padang Arafah. Mereka bertanya kepada beliau, maka beliau terus menyuruh orang untuk supaya mengumumkan: Haji itu hanyalah Arafah. Artinya hal yang terpenting urusan haji ialah hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam sepuluh sebelum terbit fajar, sesungguhnya ia telah mendapat waktu yang sah. (Riwayat lima orang ahli hadis) Ketiga, Tawaf, yaitu berkeliling Ka bah. Tawaf rukun ini dinamakan Tawaf Ifadah. Firman Allah dalam surah Al-Hajj ayat 29 sebagai berikut. Artinya: Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran

4 yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). (Q.S. Al-Hajj: 29) Syarat tawaf adalah: (1) menutup aurat, (2) suci dari hadas dan najis, (3) Ka bah hendaklah berada di sebelah kiri orang yang tawaf, (4) permulaan tawaf itu hendaklah dari Hajar Aswad, (5) tawaf hendaklah tujuh kali keliling, dan (6) tawaf itu hendaklah di dalam masjid karena Rasulullah SAW melaksanakan tawaf itu di dalam masjid.[7] Niat tawaf dalam ibadah haji tidak wajib niat karena niatnya sudah terkandung dalam niat ihram haji. Tetapi kalau tawaf itu tersendiri bukan dalam ibadah haji, seperti tawaf wada (tawaf karena akan meninggalkan Mekah), maka wajib berniat. Niat tawaf di sini menjadi syarat sahnya tawaf itu sendiri. Adapun jenis jenis tawaf adalah: (1) tawaf qudum (tawaf ketika baru sampai) sebagai salat tahiyyatul masjid, (2) tawaf ifadah (tawaf rukun haji), (3) tawaf wada (tawaf ketika akan meninggalkan Mekah), (4) tawaf tahallul (penghalalan barang yang haram karena ihram), (5)tawaf nazar (tawaf yang dinazarkan), dan (6) tawaf sunat.[8] Keempat, Sa i, yaitu berlari lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah.[9] Rasulullah SAW bersabda yang artinya: dari Safiyah binti Syaibah. Bahwa seorang perempuan telah mengabarkan kepadanya (Safiyah) bahwa dia telah mendengar Nabi besar SAW bersabda di antara Bukit Safa dan Marawh, telah diwajibkan atas kamu sa i. Maka hendaklah kamu kerjakan. (Riwayat Ahmad) Syarat syarat melakukan sa i adalah: (1) hendaklah dimulai dari Bukit Safa dan disudahi di Bukit Marwah, (2) hendaklah sa i itu tujuh kali karena Rasulullah SAW telah sa i tujuh kali dari Safa ke Marwah dihitung satu kali, kembalinya dari Marwah ke Safa dihitung dua kali, dan seterusnya, (3) waktu

5 sa i hendaklah sesudah tawaf, baik tawaf rukun maupun tawaf qudum.[10] Kelima, mencukur atau menggunting rambut.[11] Hal ini kalau kita berpegang atas pendapat yang kuat. Sekurang kurangnya menghilangkan tiga helai rambut. Pihak yang mengatakan bercukur menjadi rukun beralasan karena tidak dapat diganti dengan menyembelih. Keenam, menertibkan rukun rukun itu (mendahulukan yang dahulu di antara rukun rukun itu). Yaitu mendahulukan niat dari semua rukun yang lain, mendahulukan hadir di Padang Arafah dari tawaf dan bercukur, mendahulukan tawaf dari sa i jika ia tidak sa i sesudah tawaf qudum.[12] Tata Cara Pelaksanaan Haji Pertama, Ihram. Pada tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut Yaumul Tarwiyyah bagi yang melaksanakan tamattu, setelah mandi, memakai wangi wangian dan pakaian ihram dengan miqat dari tempat masing masing di Mekah, kemudian mengucapkan ihlal haji, yaitu membaca Allahumma hajjan atau labaika hajjan atau labaika hajjan. Dilanjutkan membaca talbiyah sebagaimana ketia berihram untu melaksanakan umrah. Kedua, mabit di Mina. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, kemudian berangkat menuju Mina dan mabit (menginap) di sana untuk melaksanakan salat zuhur, ashar, maghrib, isya, dan subuh berjamaah dengan jama dan qashar, sebagaimana di jelaskan dalam hadis berikut yang artinya: Anas bin Malik r.a. berkata, kami keluar bersama Nabi SAW dari Madinah ke Mekah, beliau sa;at dua rekaat dua rekaat hingga kami kembali ke Madinah. Aku bertanya, Apakah kalian mukim di Mekah? Ia menjawab, Kami mukim di sana sepuluh hari. (Muttafaq Alaih)[13] Demikian pula dijelaskan dalam hadis lain sebagai berikut yang artinya: Dan Anas bin Abdillah dari ayahnya, bahwa Umar bin

6 Khattab ketika beliau datang di Mekah, salat (mengimami) orang orang dua rekaat (diqashar), kemudian beliau menyuruh (kepada penduduk Mekah) berkata, Wahai penduduk Mekah! Tamatkanlah, jangan diqashar salat kalian, kami mengqashar salat karena kami orang-orang yang sedang safar. (H.R. Malik)[14] Jabir bin Abdillah menjelaskan yang artinya: ketika datang hari Tarwiyyah, mereka berangkat menuju Mina, mereka berhilal untuk haji, Rasulullah SAW naik kendaraan. Beliau di Mina salat zuhur, ashar, maghrib, isya, dan subuh. Kemudian, istirahat sebentar dan kemudian berangkat. (H.R. Muslim)[15] Hadis tersebut menunjukkan bahwa Nabi menginap di Mina sehari semalam. Hadis tersebut tidak memberikan isyarat bahwa Nabi SAW salat yang lima waktu tanpa jama dan qashar. Oleh karena itu selama berada di Mina, baik pada yaumit tarwiyyah ataupun yaummu nahri, dan ayyamu tasyriq, berlaku ketentuan musafir, yakni jama dan qahar.[16] Ketiga, Wukuf di Arafah. Pokok dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, setelah terbit matahari, jamaah berangkat menuju Arafah. Dalam perjalanan menuju Arafah ini, jamaah haji tetap ber-talbiyyah atau bertakbir daan jika memungkinkan, singgah di Namirah. Setelah matahari tergelincir, jamaah haji mendengarkan khotbah Arafah dari Imam, kemudian dikumandangkan azan dan qamat, lalu salat zuhur dan ashar di jama dan qashar tanpa salat apa apa di antara dua salat itu. Selesai salat, berdoa dengan mengangkat kedua tangan. Dalam riwayat Jabir r.a. dikatakan yang artinya: kemudian Rasulullah SAW berjalan sampai Arafah, beliau mendapat kemah yang sudah didirikan baginya di Namirah, beliaupun singgah di sana, sehingga ketika matahari tergelincir; beliau menyuruh membawakan al-qoswa (unta beliau), kemudian unta itu diserahkan kepada beliau selanjutnya pergi menuju ke tengah tengah lembah. Beliau

7 khotbah di hadapan orang orang kemudian dikumandangkan azan dan qamat, lalu salat zuhur, kemudian qamat dan salat ashar, beliau tidak salat apa apa lagi di antara di salat itu. (H.R. Muslim)[17] Apabila wukufnya jatuh pada hari Jumat, tetap dilakukan salat zuhur dengan cara dijama dengan ashar seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat pada saat haji wada yang jatuh pada hari Jumat.[18] Keempat, Mabit di Muzdalifah. Setelah matahari terbenam, para jamaah haji meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah (masyaril Haram) untuk bermalam sampai subuh, sementara salat maghrib dan isya di-jama takhir di Muzdalifah. Setelah salat subuh, dianjurkan berdoa, bertakbir, bertahlil, dan bertauhid sambil menghadap kiblat. Bagi jamaah haji yang sakit atau lemah diperbolehkan meninggalkan Muzdalifah menuju Mina pada malam hari, setelah bermalam sebentar, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Ibnu Umar yang artinya: Ibnu Umar r.a. berkata, sesungguhnya Nabi SAW memberi izin kepada orang orang yang lemah untuk meninggalkan Muzdalifah pada malam hari. (H.R. Imam Muslim)[19] Kelima, melontar jumrah aqabah (kubra). Pada waktu dhuha tanggal 10 Dzulhijjah di Mina, jamaah haji melaksanakan lontar jumrah aqabah, dengan cara berdiri menghadap ke jumrah tersebut. Posisi kiblat berada di sebelah kiri jamaah haji, kemudian melontar jumrah dengan batu kerikil sebanyak tujuh kali. Setiap lontaran diiringi dengan ucapan takbir, dan setelah lontaran ketujuh membaca doa: أ لل ه م اج ع ل ه ح ج ام ب ر و ر او ز ن ب ام غ ف و ر ا.) (رواه احمد Artinya: Ya Allah jadikanlah (ibadah haji ini), sebagai ibadah haji yang diterima (mabrur) dan dosa yang diampuni. (H.R. Ahmad)[20] Setelah melontar jumrah aqabah ini, talbiyyah dihentikan,

8 sebagaimana dijelaskan dalam hadis Ibnu Mas ud r.a. yang artinya: Ibnu Mas ud sampai di Jumratul Aqabah, lalu ia jadikan Baitullah di sebelah kirinya dan Mina di sebelah kanannya, dan ia melontar dengan tujuh batu, ia berkata, Beginilah Nabi SAW melontar. (H.R. Al-Bukhori dan Muslim)[21] Juga dalam hadis Jabir dikatakan yang artinya: dari Jabir r.a. berkata, Rasulullah SAW melontar (aqabah) pada hari Nahar (tanggal 10 Dzulhijjah) pada waktu Dhuha dan melontar sesudah hari Nahar (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) setelah tergelincir matahari. (H.R. An-Nasa i)[22] Dalam hadis mas ud dikatakan yang artinya: tibalah Ibnu Mas ud r.a. Jumratul Aqabah, lalu ia melontarnya dengan tujuh buah batu, sambil ia menunggang ia bertakbir pada setiap (lontaran) batu, kemudian mengucapkan, allahummaj alhu hajjan mabrurran wa dzanban Maghfuran dan ia berkata, Di sinilah Nabi SAW pernah berdiri. (H.R. Ahmad)[23] Keenam, tahallul awal (ashgar). Jamaah haji tahallul dengan cara taqshir (menggunting beberapa helai rambut) atau lebih utama dengan tahliq (dengan menggundul kepala). Bagi wanita, cukup dengan taqshir. Setelah tahallul awal ini, jamaah haji bebas dari larangan pada waktu ihram, kecuali hubungan suami istri, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Anas yang artinya: Anas berkata, Sesungguhnya Rasulullah SAW datang di Mina lalu ia pergi ke jumratul aqabah dan melontarnya, kemudian ia pergi ke rumahnya di Mina dan menyembelih (kurban) kemudian ia berkata kepada tukang cukur, cukurlah, sambil menunjuk ke sebelah kanan kepalanya, kemudian sebelah kiri. (H.R. Muslim)[24] Begitu juga hadis dari Abu Hurairah yang artinya: dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda, Ya Allah, ampunilah dosa dosa yang menggundul kepalanya. Mereka berkata, Dan bagi orang orang yang (hanya) menggunting rambutnya! Nabi

9 bersabda (lagi), Ya Allah ampunilah dosa dosa yang menggundul kepalanya!, Beliau mengatakannya tiga kali. Kemudian, beliau bersabda, Dan juga bagi orang orang yang (hanya) menggunting rambutnya. (H.R. Bukhari dan Muslim)[25] Ketujuh, hadyu (qurba). Bagi mereka yang melaksanakan haji tamattu dan qiran wajib menyembelih hadyu. Perbedaannya ialah yang qiran membawa binatang dari rumah, sementara yang tamattu membelinya di Mekah (atau manhar). Penyembelihan hadyu dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan jika tidak bisa dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka boleh dilakukan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Jamaah haji kurban boleh memakan daging kurban tersebut seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW. Bagi mereka yang tidak bisa menyembelih hadyu, ia harus menggantinya dengan puasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari setelah pulang ke negerinya. Jumlahnya menjadi sepuluh hari. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 196 sebagai berikut. Artinya: Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah Karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-nya. (Q.S. Al-

10 Baqarah: 196) Nabi SAW bersabda yang artinya: Setiap hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) itu adalah waktu untuk menyembelih. (H.R. Ahmad)[26] Kedelapan, thawaf ifadah. Pada hari nahar (tanggal 10 Dzulhijjah), setelah melontar jumroh aqabah dan menyembelih hadyu, jamaah haji pergi ke Mekah untuk melaksanakan thawaf ifadah. Caranya sama dengan thawaf qudum, hanya saja dalam thawaf ifadah tanpa ramal (lari lari kecil), tanpa salat dua rekaat di Maqam Ibrahim, dan tanpa diikuti sa i antara Safa dan Marwah. Thawaf ifadah juga dapat dilaksanakan pada ayyamu tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dan bagi yang udzur, bisa dilakukan seteleh lepas udzurnya. Setelah thawaf ifadah, semua larangan ihram bebas, termasuk jimak. Kesembilan, melempar tiga jumrah. Pada tanggal 11 Dzulhijjah, setelah zuhur, jamaah haji melempar tiga jumrah (ula, wustha, dan aqabah), masing masing dengan tujuh batu kerikil. Caranya: jamaah pergi menuju jumratul ula, berdiri menghadapnya. Arah kiblat ada di sebelah kiri jamaah, kemudian melemparnya dengan tujuh batu kerikil. Setiap lemparan diiringi dengan takbir (Allahu Akbar), kemudian pindah tempat ke sebelah kiri jumrah, lalu menghadap kiblat dan berdoa lama sambil mengangkat kedua belah tangan. Setelah itu pergi menuju jumratul wustha, dan berbuat seperti yang dilakukan di jumratul ula, kemudian pergi ke jumratul aqabah dan melakukan seperti yang dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, yakni selesai lemparan ketujuh diikuti doa, Allahumaj al hajjan mabruran wadanban magfuran. Di aqabah ini, tidak ada berdiri lama untuk berdoa seperti yang dilakukan di ula dan wustha.[27] Kesepuluh, nafar awal dan nafar tsani. Pada tanggal 12

11 Dzulhijjah, jamaah haji melempar tiga jumrah seperti yang dilakukan pada tanggal 11 Dzulhijjah. Waktuya juga sama, yaitu mulai setelah zuhur hingga maghrib. Bagi yang meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah, sebelum matahari terbenam disebut Nafar Awal. Sementara mereka yang bermalam di Mina sampai tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah disebut Nafar Tsani. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 203 sebagai berikut. Artinya: Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. dan bertakwalah kepada Allah, dan Ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-nya. (Q.S. Al-Baqarah: 203) Kesepuluh, thawaf wada. Sebelum meninggalkan Mekah, jamaah haji dianjurkan untuk melaksanakan thawaf wada (perpisahan). Caranya, sama dengan thawaf ifadah dilakukan tujuh putaran, tanpa lari lari kecil, tanpa salat dua rakaat di Maqam Ibrahim, dan tanpa sa i. Nabi SAW bersabda yang artinya: janganlah salah seorang pulang sebelum mengakhiri urusan (hajinya) dengan thawaf wada di Baitullah. (H.R. Muslim)[28] Wanita haid boleh pulang sebelum thawaf wada bila ia telah melakukan thawaf ifadhah. Ibnu Abbas r.a. menjelaskan yang artinya: bahwasanya Nabi SAW membolehkan wanita yang haid untuk pulang sebelum melaksanakan thaaf wada di Baitullah, jika ia sudah melaksanakan thawaf ifadah. (H.R. Ahamad)[29] Hal Hal yang Dilarang Saat Ihram Perbuatan yang dilarang ketika ihram adalah sebagai berikut.[30] 1. berkata kotor dan cabul;

12 2. meminang, menikah, dan menikahkan orang lain; 3. berburu binatang darat; 4. bagi muhrim laki laki tidak boleh berbaju, bercelana, bersorban, berkaus kaki, dan bersepatu yang menutup mata kaki, tidak boleh memakai pakaian yang bercelup wars dan za faran (baik laki laki maupun perempuan); 5. wanita yang sedang ihram dilarang memakai sarung tangan dan penutup muka; 6. memakai wangi wangian, kecuali yang dipakai sebelum ihram; 7. mengganggu pepohonan yang ada di Mekah dan Madinah. Macam Macam Haji Macam macam haji adalah sebagai berikut.[31] Ifrad, haji yang umrahnya dilakukan di lua musim haji. Qiran, yaitu ibadah umrah dan haji dikerjakan bersama sama pada musim haji, dan di antara keduanya tidak dipisah dengan tahalul. Tamattu, yaitu ibadah umrah dan haji dikerjakan sama sama pada musim haji dan di antara keduanya dipisah dengan tahalul. [1] Hasan Ridwan, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm [2] Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam: Hukum Fiqh Lengkap, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2006), hlm [3] Ibid., hlm [4] Ibid., hlm [5] Hasan Ridwan, op.cit., hlm [6] Sulaiman Rasjid, op.cit., hlm [7] Ibid., hlm [8] Ibid., hlm [9] Ibid. [10] Ibid., hlm. 256.

13 [11] Ibid. [12] Ibid. [13] Hasan Ridwan, op.cit., hlm [14] Ibid. [15] Ibid. [16] Dewan Hisbah PP. Persatuan Islam dalam Hasan Ridwan, ibid. [17] Ibid., hlm [18] Ibid. [19] Ibid. Hlm [20] Ibid., hlm [21] Ibid., hlm [22] Ibid. [23] Ibid. [24] Ibid., 265. [25] Ibid. [26] Ibid., hlm [27] Ibid., hlm [28] Ibid., hlm [29] Ibid. [30] Ibid. [31] Ibid., hlm. 272.

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MATA PELAJARAN : FIQIH KELAS ; X (SEPULUH) SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami hukum Islam tentang

Lebih terperinci

Haji dan Umroh. 1 Abdul Syukur al-aziz,buku Lengkap Fiqih Wanita,Anggota IKAPI, Sampangan,2015,hlm.144

Haji dan Umroh. 1 Abdul Syukur al-aziz,buku Lengkap Fiqih Wanita,Anggota IKAPI, Sampangan,2015,hlm.144 ع Haji dan Umroh A. Pengertian Haji dan Umroh Menurut bahasa haji bermakna al-qashdu yang artinya menyengaja. Sedangkan menurut pengertian syariat, haji berarti bersengaja mendatangi atau mengunjungi Baitullah

Lebih terperinci

1. Ihram dari Miqat. Manasik Haji dan Umrah

1. Ihram dari Miqat. Manasik Haji dan Umrah Manasik Haji dan Umrah 1. Ihram dari Miqat 2. Thawaf Qudum 3. Sa'i 4. Tahallul (dari Umrah) 5. Ihram Haji 6. Mabit di Mina 7. Wuquf di Arafah 8. Mabit di Muzdalifah 9. Melontar Jamrah 10. Menyembelih Hewan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR 4.1 Desain Antar Muka (interface) Antar muka atau biasa disebut interface adalah tampilan aplikasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna dalam menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

DALIL DASAR HUKUM HAJI

DALIL DASAR HUKUM HAJI PENGERTIAN HAJI Haji menurut bahasa : Maksud, arah dan tujuan. Sementara, menurut istilah syar i, haji adalah Niat mengunjungi Kota Makkah pada waktu tertentu untuk melaksanakan rangkaian amalan-amalan

Lebih terperinci

Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji

Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji Catatan : 1. Tulisan merah adalah Rukun : Jika ditinggalkan, maka Haji-nya tidak sah 2. Tulisan biru adalah Wajib : Jika ditinggalkan, maka harus membayar Dam ( Denda )

Lebih terperinci

أعمال الحج باللغة اإلندونيسية

أعمال الحج باللغة اإلندونيسية AMALANAMALANHAJ I Ka r y a S y e k hmu h a mma db i nsh a l i h Al ' Ut s a i mi n I N D O N E S I A Kerajaan Arab Saudi Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan & Irsyad Deputi Urusan Publikasi dan Penelitian

Lebih terperinci

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji). IBADAH UMROH 1. Pengertian Umroh Menurut bahasa umrah berarti ziarah ataun berkunjung, sedangkan menurut istilah syara, umrah adalah menziarahi ka bah di Mekah dengan niat beribadah kepada Allah di sertai

Lebih terperinci

Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke

Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Baitullah (Ka'bah) di tanah suci Makkah untuk melakukan beberapa amalan atau ibadah,

Lebih terperinci

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. و أتم وا الح ج و ال ع م ر ة ل ل ه ) البقرة : 196 ( dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. RUKUN UMRAH

Lebih terperinci

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah adalah ibadah yang dimulai dengan ihram dari miqat dilanjutkan dengan Tawaf di sekeliling Ka bah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah serta di akhiri dengan Tahallul. Perbedaan umrah dengan haji

Lebih terperinci

Artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Haji adalah rukun Islam ke 5 (lima) Melaksanakan haji ke Baitullah merupakan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah yang mampu melaksanakannya. Firman Allah Surat Ali Imron ayat 97 : Artinya : mengerjakan

Lebih terperinci

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. و أتم وا الح ج و ال ع م ر ة ل ل ه ) البقرة : 196 ( dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. RUKUN UMRAH

Lebih terperinci

Haji dan Umrah. Aspek Fikih

Haji dan Umrah. Aspek Fikih Aspek Fikih Haji dan Umrah 6 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa di harapkan dapat menyebutkan pengertian dan ketentuan haji dan umrah serta dapat memperagakan pelaksanaan ibadah haji

Lebih terperinci

MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris

MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris CURRICULUM VITAE Nama : Drs. H. ABD. HARIS, M.Pd.I.,M.HI. NIP : 196905121995031001 TTL : Gresik, 15 Mei 1969 Pangkat/Gol : IV a / Pembina Jabatan

Lebih terperinci

PENERANGAN MENGENAI : Ihram Tawaf Saei Gunting/cukur

PENERANGAN MENGENAI : Ihram Tawaf Saei Gunting/cukur PENERANGAN MENGENAI : Ihram Tawaf Saei Gunting/cukur Sunnah2 ihram ه ب ا هل ل ه ه ت ع ا ل ن و ي ت ال ع م ر ة و أ ح ر م ت ل ب ي ك اللهه م بهع م ر ة Aku berniat Umrah dan berihram untuknya kerana Allah ta`ala

Lebih terperinci

: : :

: : : [ ] Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin : Muh. Lutfi Firdaus Eko Haryanto Abu Ziyad : : : Fatawa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Ini adalah soal-soal yang datang dari para pendengar, dimulai

Lebih terperinci

Yuk Gapai Impian! #1 Memiliki Impian yang Jelas

Yuk Gapai Impian! #1 Memiliki Impian yang Jelas Yuk Gapai Impian! dwiadi.com Setiap orang pasti memiliki impian. Entah itu anak kecil, anak mudah, dan bahkan orang tua saja pun masih memiliki impian. Mengapa kita memerlukan impian? Sebab dengan impian

Lebih terperinci

MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.

MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M. MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.Ag Disusun Oleh: Iis Waliah (1153010048) JURUSAN AHWAL SYAKHSIYAH

Lebih terperinci

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah Pertanyaan Dari: Sigit Bachtiar, NBM 977.029, SMK Muhammadiyah 02 Tangerang selatan-

Lebih terperinci

HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI. 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram

HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI. 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram Hadith Riwayat Ibnu Umar RA: Bahawa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pakaian yang boleh

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf zakat Haji dan umrah wakaf zakat zakat adalah mengeluarkan sejumlah harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh orang Islam dan diberikan

Lebih terperinci

RUKUN DAN WAJIB UMRAH

RUKUN DAN WAJIB UMRAH PENGERTIAN UMRAH Terminologi : meramaikan, berkunjung, ziarah, memakmurkan Istilah : berkunjung ke baitullah untuk melaksanakan ritual ibadah dengan berihram dan melaksanakan thawaf, sa i serta tahallul

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN KUISIONER PENELITIAN Kepada Yth Bapak / Ibu Di tempat Sehubungan dengan penelitian yang tentang pengembangan model pelatihan bimbingan ibadah haji maka kami mohon kesediaan bapak / Ibu untuk membantu kami

Lebih terperinci

Kamus Istilah Haji dan Umroh

Kamus Istilah Haji dan Umroh Arafah Sebuah hamparan padang pasir yang terletak sekitar 25 km sebelah timur Makkah. Arafah akan dipadati ribuan jama'ah haji yang sedang melakukan wuquf di Arafah adalah bagian dari rukun haji sehingga

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa thawaf ifadhah merupakan salah satu rukun

Lebih terperinci

Larangan selama ihram dibagi 3 jenis:

Larangan selama ihram dibagi 3 jenis: Berbagai Larangan Selama Ihram Jika jama'ah sudah ihram (berniat melaksanakan ibadah haji/umrah), maka ada hal-hal yang dilarang: 1. Menebang pohon 2. Mempermainkan, berburu, atau membunuh binatang (sedang

Lebih terperinci

BIMBINGAN RINGKAS DAN PRAKTIS MANASIK HAJI & UMRAH sesuai dengan Sunnah

BIMBINGAN RINGKAS DAN PRAKTIS MANASIK HAJI & UMRAH sesuai dengan Sunnah BIMBINGAN RINGKAS DAN PRAKTIS MANASIK HAJI & UMRAH sesuai dengan Sunnah Pengantar Menunaikan ibadah haji adalah sesuatu yang amat dirindukan oleh setiap umat Islam, bahkan oleh yang telah menunaikannya

Lebih terperinci

1. Pengertian haji 2. Hukum Haji

1. Pengertian haji 2. Hukum Haji IBADAH HAJI 1. Pengertian haji Istilah haji berasal dari kata hajja berziarah ke, bermaksud, menyengaja, menuju ke tempat tertentu yang diagungkan. Sedangkan menurut istilah haji adalah menyengaja mengunjungi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI

BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI 2.1. IBADAH HAJI 2.1.1. Pengertian Haji Terdapat beberapa pengertian dari haji, antara lain : a. Haji merupakan rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yg harus dilakukan

Lebih terperinci

Tempat : Yanbu Anjuran : UQ Pro TEAM

Tempat : Yanbu Anjuran : UQ Pro TEAM Tempat : Yanbu Anjuran : UQ Pro TEAM Haji ada tiga jenis : 1) Ifrad : Masuk ke Mekah dengan Ihram Hajidan melaksanakan kerja Haji hingga selesai barulah melakukan Umrah dengan Ihramnya yang baru. 2) Tamattuk

Lebih terperinci

SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji

SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji TALBIAH Lafaz & Makna CARTA ALIRAN PEKERJAAN HAJI RUKUN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat

Lebih terperinci

HAJI MUNATOUR URAIAN HAJI KOUTA HAJI NON KOUTA

HAJI MUNATOUR URAIAN HAJI KOUTA HAJI NON KOUTA HAJI MUNATOUR URAIAN HAJI KOUTA HAJI NON KOUTA Masa Tunggu 3 5 Tahun Langsung berangkat Jenis Visa Visa Haji Visa Haji Akomodasi VIP Plus VIP Plus DP Porsi 4.000 USD 4.000 USD Pelunasan Tahun berangkat

Lebih terperinci

BPK SUGENG WURYANTO DIREKTUR UTAMA

BPK SUGENG WURYANTO DIREKTUR UTAMA BPK SUGENG WURYANTO DIREKTUR UTAMA DR. dr. ENDY M ASTIWARA AMIRUL HAJ / KOMISARIS UTAMA UST. SUBHAN BAWAZIER PEMBIMBING IBADAH UST. AGUS HENDRA PEMBIMBING IBADAH FASILITAS PESAWAT SAUDIA AIRLINES DIRECT

Lebih terperinci

Minggu Keenam SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN

Minggu Keenam SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN Minggu Keenam SA IE, BERCUKUR ATAU BERGUNTING DAN TERTIB PADA KEBANYAKAN RUKUN Pada Kebanyakan Rukun 72 RUKUN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf 3 Larangan Ihram 10 Tawaf 5 Bermalam

Lebih terperinci

Bab apa yang diwajibkan keatas muhrim dan penerangan tentang tawaf dan sa I serta selainnya.

Bab apa yang diwajibkan keatas muhrim dan penerangan tentang tawaf dan sa I serta selainnya. Bab apa yang diwajibkan keatas muhrim dan penerangan tentang tawaf dan sa I serta selainnya. Berkata al-syafi e: Aku suka bagi muhrim untuk mandi di dzu Tuwa untuk memasuki Mekah dan dia memasukinya dari

Lebih terperinci

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI. Oleh: A. Faishal Haq

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI. Oleh: A. Faishal Haq MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI Oleh: A. Faishal Haq Manasik haji adalah aturan-aturan ibadah haji yang harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan haji itu sendiri, lihat QS an-nisa (4): 71. Di antara

Lebih terperinci

WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji

WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji TALBIAH Lafaz & Makna RUKUN HAJI CARTA ALIRAN PEKERJAAN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf

Lebih terperinci

HAJI PLUS UmrahSunnah

HAJI PLUS UmrahSunnah HAJI PLUS UmrahSunnah Perjalanan Penuh Hikmah Menggapai Ibadah Haji Mabrur Nabi shallallahu alaihi wa sallam ditanya, Amalan apa yang paling afdhol? Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Beriman

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI

IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI Evri Ekadiansyah Program Studi Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama evrie1409@gmail.com ABSTRAK Menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu

Lebih terperinci

perempuan haid wada. Kerana Rasulullah s.a.w member kelonggaran kepadanya untuk pulang tanpa mengerjakan wada.

perempuan haid wada. Kerana Rasulullah s.a.w member kelonggaran kepadanya untuk pulang tanpa mengerjakan wada. Apabila matahari telah terbenam, bergeraklah imam dalam keadaan tenang dan tidak tergesa-gesa. Apabila dia mendapati ada ruang untuk bergerak, maka dia mempercepatkan langkah. Apabila tiba di Muzdalifah,

Lebih terperinci

JENIS HAJI DAN PERMASALAHANNYA

JENIS HAJI DAN PERMASALAHANNYA JENIS HAJI DAN PERMASALAHANNYA Haji merupakan satu rukun daripada rukun Islam yang lima dan menjadi kemuncak penzahiran ubudiyyah hamba kepada Tuhan-Nya. Pada ruangan kali ini, akan dibincangkan berkenaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

KOMITMEN HAJI & UMROH MUNATOUR

KOMITMEN HAJI & UMROH MUNATOUR KOMITMEN HAJI & UMROH MUNATOUR Terdaftar Resmi Komitmen Sunnah Pembimbing Ibadah Fasilitas Berkualitas Resmi Terdaftar di Kementrian Agama Republik Indonesia. Ijin Umroh D/ 702, Ijin Haji 197/ 2015. Komitmen

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

RINGKASAN PROGRAM* IBADAH HAJI KHUSUS PERCIK TOURS

RINGKASAN PROGRAM* IBADAH HAJI KHUSUS PERCIK TOURS RINGKASAN PROGRAM* IBADAH HAJI KHUSUS PERCIK TOURS HARI TANGGAL PROGRAM Ke-1 20 Dzulqa dah Bandung Jakarta Madinah Ke-2 21 Dzulqa dah Madinah Ke-3 22 Dzulqa dah City Tour Seputar Kota Madinah Ke-4 23 Dzulqa

Lebih terperinci

PENGENALAN HAJI DAN UMRAH. Bahagian Bimbingan Lembaga Tabung Haji

PENGENALAN HAJI DAN UMRAH. Bahagian Bimbingan Lembaga Tabung Haji PENGENALAN HAJI DAN UMRAH Bahagian Bimbingan Lembaga Tabung Haji TALBIAH PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH PENGERTIAN HAJI Haji Ialah Mengunjungi Baitullah Al-Haram (Kaabah) Di Makkah Pada Bulan-bulan Haji Untuk

Lebih terperinci

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Dan Amalan Yang Disyariatkan Kategori Hari Raya = Ied Senin, 18 Desember 2006 01:35:15 WIB KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH DAN AMALAN YANG DISYARIATKAN

Lebih terperinci

SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang)

SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang) No.19/Th.2/Jumadil Ula 1429H/Mei 2008 Jum at - II SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang) Shalat adalah ibadah yang terdiri dari kata-kata dan perbuatan yang diawali

Lebih terperinci

OLEH : AHMAD JUNAIDI BIN MOHAMAD SAID SMK BATU SEPULUH LEKIR SITIAWAN PERAK

OLEH : AHMAD JUNAIDI BIN MOHAMAD SAID SMK BATU SEPULUH LEKIR SITIAWAN PERAK OLEH : AHMAD JUNAIDI BIN MOHAMAD SAID SMK BATU SEPULUH LEKIR 32020 SITIAWAN PERAK PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH PENGERTIAN HAJI Haji Ialah Mengunjungi Baitullah Al-Haram (Kaabah) Di Makkah Pada Bulan-bulan

Lebih terperinci

UmrahSunnah. ﷺ Umrah sesuai dengan Sunnah Rasulullah

UmrahSunnah. ﷺ Umrah sesuai dengan Sunnah Rasulullah UmrahSunnah ﷺ Umrah sesuai dengan Sunnah Rasulullah Wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin sepeninggalku. Peganglah ia erat-erat, gigitlah dengan gigi geraham kalian.

Lebih terperinci

6 274 Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah Daftar Bahasan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji Tanggal 8 Dzulhijjah Tanggal 9 Dzulhijjah Tanggal 10 Dzulhijjah Tanggal 11 Dzulhijjah Tanggal 12 Dzulhijjah

Lebih terperinci

Minggu Ketiga PENGENALAN HAJI DAN UMRAH

Minggu Ketiga PENGENALAN HAJI DAN UMRAH Minggu Ketiga PENGENALAN HAJI DAN UMRAH 30 PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH Haji ialah Mengunjungi Baitullah Al-Haram (Kaabah) Di Makkah Pada Bulan-bulan Haji Untuk Mengerjakan Ibadat ibadat Tertentu Menurut

Lebih terperinci

Minggu Kelapan WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI

Minggu Kelapan WAJIB HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI Minggu Kelapan HAJI: NIAT IHRAM DI MIQAT DAN JENIS HAJI DAN JENIS HAJI 92 RUKUN HAJI HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf 3 Larangan Ihram 10 Tawaf 5 Bermalam (Mabit) Di Muzdalifah 11 Sa ie 6

Lebih terperinci

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,

Lebih terperinci

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara i ii Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)

Lebih terperinci

IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM

IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM IBADAH PENGERTIAN DAN HAKIKAT IBADAH BENTUK-BENTUK PERIBADATAN MAKNA IBADAH SHALAT SHAUM ZAKAT HAJI KEWAJIBAN IBADAH 1. PENGER- TIAN 1. PENGERTIAN 1. PENGER TIAN 1. MAKNA

Lebih terperinci

HAJI. Makalah. Mata Kuliah : Ilmu Fiqih. Dosen Pengampu : Bp. Ja far Baehaqi. DisusunOleh : Yeni Puspita Sari ( )

HAJI. Makalah. Mata Kuliah : Ilmu Fiqih. Dosen Pengampu : Bp. Ja far Baehaqi. DisusunOleh : Yeni Puspita Sari ( ) HAJI Makalah Mata Kuliah : Ilmu Fiqih Dosen Pengampu : Bp. Ja far Baehaqi DisusunOleh : Yeni Puspita Sari (1601016010) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2017 BAB

Lebih terperinci

MASJID AL EHSAN, BANDAR KINRARA 24 JAMADILAWWAL 1431 H 9 MEI 2010 M WUKUF : 187 HARI LAGI

MASJID AL EHSAN, BANDAR KINRARA 24 JAMADILAWWAL 1431 H 9 MEI 2010 M WUKUF : 187 HARI LAGI MASJID AL EHSAN, BANDAR KINRARA Tarikh: 24 JAMADILAWWAL 1431 H 9 MEI 2010 M WUKUF : 187 HARI LAGI 9 May 2010 SIRI 3 1 9 May 2010 SIRI 3 2 TALBIAH 9 May 2010 SIRI 3 3 DAM 9 May 2010 SIRI 3 4 PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR STANDAR KOMPETENSI 13. Memahami tatacara shalat jama dan qashar KOMPETENSI DASAR 13.1. Menjelaskan shalat jama dan qashar 13.2. Mempraktekkan shalat jama dan qashar A. Shalat

Lebih terperinci

3 Syarat-Syarat Sahnya Shalat 84 Daftar Bahasan Masuknya waktu shalat Bersih dan suci dari hadats Pakaian dan badan yang suci Menutup aurat Menghadap kiblat Pertama. Masuknya waktu shalat Shalat wajib

Lebih terperinci

www.fiqhindonesia.com

www.fiqhindonesia.com 13 Shalat Bagi Mereka yang Udzur 128 Daftar Bahasan Pengertian Udzur Shalat Orang Sakit Beberapa Hukum Berkenaan dengan Shalat Orang Sakit Shalat Orang Musafir Makna Safar (Bepergian) Mengqashar Salat

Lebih terperinci

الحاج عند الوصول إلى الميقات باللغة اإلندونيسية

الحاج عند الوصول إلى الميقات باللغة اإلندونيسية APAY ANGDI L AKUKANJ AMAAHHAJ I SETEL AHSAMPAI DI MI QAT Ka r y a S y e k hab d u l Ra z z a k b i nab d u l Mu h s i nal Ba d r I N D O N E S I A Kerajaan Arab Saudi Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN RINGKAS IBADAH UMRAH. EDARAN PERCUMA v2.0

BUKU PANDUAN RINGKAS IBADAH UMRAH. EDARAN PERCUMA v2.0 BUKU PANDUAN RINGKAS IBADAH UMRAH EDARAN PERCUMA v2.0 PENGENALAN Assalamualaikum... Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, selawat & salam buat junjungan besar Nabi Muhammad SAW, moga kita bersama

Lebih terperinci

PANDUAN MENGERJAKAN UMRAH

PANDUAN MENGERJAKAN UMRAH PANDUAN MENGERJAKAN UMRAH PENGERTIAN UMRAH MENURUT BAHASA : ZIARAH ATAU BERKUNJUNG MENURUT ISTILAH SYARAK : MENGUNJUNGI BAITULLAH ( KAABAH ) UNTUK MENGERJAKAN IBADAH DENGAN NIAT & SYARAT TERTENTU HUKUM

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI. Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ;

BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI. Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ; 16 BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI A. Pengertian Haji Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ; transliterasi: Hajj) adalah rukun (tiang agama), setelah

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah 1 1 Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az-Zumar: 54).

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AGAMA DAN ETIKA

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AGAMA DAN ETIKA TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AGAMA DAN ETIKA HAJI DAN UMROH Diajukan sebagai tugas Mata Kuliah Agama dan Etika Disusun Oleh: Nama : Muhammad Adlan Ednawan Sujono Kelas : IF-2 NIM :1011 2036 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya ( Al Hajj 36 )

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya ( Al Hajj 36 ) Allah mensyariatkan berkurban dengan firman-nya : ف ص ل ل ر ب ك و ان ح ر ] الكوثر : 2 [ Maka sholatlah untuk Robbmu dan sembelihlah (Al Kautsar 2) Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian

Lebih terperinci

FIKHI HAJI DAN UMRAH MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PP MUHAMMADIYAH Muhammad Khaeruddin Hamsin, Lc, LLM, Ph.D

FIKHI HAJI DAN UMRAH MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PP MUHAMMADIYAH Muhammad Khaeruddin Hamsin, Lc, LLM, Ph.D FIKHI HAJI DAN UMRAH MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PP MUHAMMADIYAH Muhammad Khaeruddin Hamsin, Lc, LLM, Ph.D A. Pengantar: Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajibkan bagi seorang Muslim yang memiliki

Lebih terperinci

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Tuntunan Ringkas Ibadah Haji

Tuntunan Ringkas Ibadah Haji Tuntunan Ringkas Ibadah Haji ] ا ندونيسي - Indonesian [ Indonesia - Shaleh bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan Diringkas dari buku Mulakhos Fiqihi dalam kitabul Hajj 1Terjemah1T 1T: 1TAbu Zakaria Sutrisno

Lebih terperinci

PENGERTIAN TENTANG PUASA

PENGERTIAN TENTANG PUASA PENGERTIAN TENTANG PUASA Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Menurut istilah

Lebih terperinci

KOMITMEN MUNATOUR 2. KOMITMEN TARBIYAH 3. KOMITMEN PELAYANAN 1. KOMITMEN IBADAH

KOMITMEN MUNATOUR 2. KOMITMEN TARBIYAH 3. KOMITMEN PELAYANAN 1. KOMITMEN IBADAH KOMITMEN MUNATOUR 1. KOMITMEN IBADAH 2. KOMITMEN TARBIYAH 3. KOMITMEN PELAYANAN Melaksanakan ibadah Haji & Umrah sesuai Sunnah Rasulullah Saw Dalam pelaksanaan ibadah selalu didampingi oleh Ustadz pembimbing

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW. 4. Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW. 4. Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi waktu : MI AL-AZHAR : SKI : Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW : V (Lima)/ II : 2 x 35 (1 x

Lebih terperinci

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya. (HR Ahmad dan lainnya) A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya

Lebih terperinci

2014 KAJIAN TENTANG PERILAKU SISWA DALAM SALAT JUMAT

2014 KAJIAN TENTANG PERILAKU SISWA DALAM SALAT JUMAT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah pastilah selalu ingin bermasyarakat dan selalu hidup berdampingan. Manusia juga tidak akan bisa hidup sendiri karena

Lebih terperinci

BERSUCI (MANDI, WUDHU, DAN TAYAMMUM)

BERSUCI (MANDI, WUDHU, DAN TAYAMMUM) BERSUCI (MANDI, WUDHU, DAN TAYAMMUM) Islam sebagai agama sangat menganjurkan kepada pemeluknya untuk selalu menjaga kebersihan baik kebersihan dirinya maupun kebersihan sekitarnya. Juga menjaga kebersihan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 41 Tahun 2011 Tentang PENYEMBELIHAN HEWAN DAM ATAS HAJI TAMATTU DI LUAR TANAH HARAM

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 41 Tahun 2011 Tentang PENYEMBELIHAN HEWAN DAM ATAS HAJI TAMATTU DI LUAR TANAH HARAM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 41 Tahun 2011 Tentang PENYEMBELIHAN HEWAN DAM ATAS HAJI TAMATTU DI LUAR TANAH HARAM (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa sesuai dengan program yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr. wb.

Assalamu alaikum wr. wb. Assalamu alaikum wr. wb. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Pokok Bahasan 1. Makna Ibadah 2. Fungsi Ibadah 3. Kewajiban Beribadah bagi Manusia 4. Bentuk-bentuk Peribadatan a. Shalat: Makna, Tata Cara, dan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

7. Sabar, Sabar, dan Sabar

7. Sabar, Sabar, dan Sabar 7. Sabar, Sabar, dan Sabar Sabar, sabar, dan sabar. Itu tiga nasihat yang sering diberikan pembimbing kepada calon jamaah haji sebelum berangkat Tanah Suci.Pada kenyataannya memang calon jamaah haji harus

Lebih terperinci

MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M

MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M Oleh M. Askari Zakariah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mawaddah Warrahmah Kolaka 2017 Sidang Jamaah Jum at yang berbahagia Puji Syukur

Lebih terperinci

Keutamaan 10 Hari Dzulhijjah dan Amalan-amalan yang Disyariatkan

Keutamaan 10 Hari Dzulhijjah dan Amalan-amalan yang Disyariatkan Keutamaan 10 Hari Dzulhijjah dan Amalan-amalan yang Disyariatkan Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin Dapatkan ± 200 ebook Islam secara Gratis di.. http://ibnumajjah.wordpress.com/ Segala puji hanya

Lebih terperinci

HUKUM ISLAM DALAM TATA KELOLA HAID DAN PROBLEMATIKANYA. Mursyidah Thahir

HUKUM ISLAM DALAM TATA KELOLA HAID DAN PROBLEMATIKANYA. Mursyidah Thahir HUKUM ISLAM DALAM TATA KELOLA HAID DAN PROBLEMATIKANYA Mursyidah Thahir 1 1 Haid Dalam Al-Qur`an Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah

Lebih terperinci

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf I TIKAF Pengertian I'tikaf Secara harfiyah, I tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Bulan Dzulhijjah Keutamaan Bulan Dzulhijjah Di dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Allah Subhanahu wa Ta ala berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya balasan amalan

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

Tidaklah itu menjadi asas untuk mewajibkan keatasnya haji dengan merentas lautan jika ia mampu melakukannya.

Tidaklah itu menjadi asas untuk mewajibkan keatasnya haji dengan merentas lautan jika ia mampu melakukannya. Kitab haji Berkata Imam Syafie: Haji (diwajibkan) kepada setiap orang yang merdeka, baligh dan berkemampuan, menurut Al-Quran dan Sunnah. Sesiapa yang telah berhaji sekali seumur hidupnya, maka tidak wajib

Lebih terperinci

Pengertian Haji, Syarat Sah Haji, Wajib Dan Rukun Ibadah Haji

Pengertian Haji, Syarat Sah Haji, Wajib Dan Rukun Ibadah Haji HAJI Pengertian Haji, Syarat Sah Haji, Wajib Dan Rukun Ibadah Haji A. Arti Definisi / Pengertian Ibadah Haji Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau kuasa untuk melaksanakannya

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (Al-Hijr : 99)

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (Al-Hijr : 99) Keutamaan 10 Hari Pertama Dzul Hijjah Sesungguhnya termasuk hikmah dan kesempurnaan Allah SWT Dia mengkhususkan sebahagian makhluknya dengan beberapa keistimewaan. Diantaranya adalah Allah mengkhususkan

Lebih terperinci

RUKUN HAJI - TAWAF. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji

RUKUN HAJI - TAWAF. Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji RUKUN HAJI - TAWAF Bahagian Bimbingan, Lembaga Tabung Haji TALBIAH Lafaz & Makna RUKUN HAJI CARTA ALIRAN PEKERJAAN HAJI WAJIB HAJI 1 Niat Ihram Haji 2 Niat Di Miqat 4 Wuquf 3 Larangan Ihram 10 Tawaf 5

Lebih terperinci

ADAB MEMINTA IZIN. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

ADAB MEMINTA IZIN. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad ADAB MEMINTA IZIN [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : 2009-1430 2 ADAB MEMINTA IZIN Isti

Lebih terperinci

Sebuah Renungan Tentang Haji

Sebuah Renungan Tentang Haji Sebuah Renungan Tentang Haji Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:

Lebih terperinci

BAB II PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN

BAB II PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN 23 BAB II PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN A. Penyelenggaraan 1. Pengertian Penyelenggaraan Penyelenggaraan berasal dari kata selenggara yang berarti mengatur. Adapun pengertian penyelenggaraan

Lebih terperinci

Negeri Johor 2010 IBADAT

Negeri Johor 2010 IBADAT IBADAT TINGKATAN EMPAT 1. HAJI a) Pengertian haji b) Pengertian umrah c) Hikmah haji a) Hikmah haji b) c) 2. UPAH HAJI a) Pengertian Upah Haji b) Sebab Upah Haji Tiada keupayaan fizikal a) C) Hikmah upah

Lebih terperinci

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[ 2. Tauhid dan Niat TUJUAN Peserta memahami makna iman kepada Allah Peserta memahami hukum niat Peserta mengetahui hadits-hadits yang berkaitan dengan niat Peserta termotivasi untuk selalu berusaha meluruskan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

PETUNJUK PERJALANAN IBADAH HAJI

PETUNJUK PERJALANAN IBADAH HAJI PETUNJUK PERJALANAN IBADAH HAJI Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag. A. Persiapan Pemberangkatan 1. Persiapan Mental Spiritual a. Niat semata ibadah karena Allah SWT. b. Bertaubat dan mohon bimbingan dari

Lebih terperinci