PANDUAN DAN TATA CARA PENILAIAN VILA BINTANG 3 SANGAT BAIK ASPEK PRODUK 1 CUKUP BAIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN DAN TATA CARA PENILAIAN VILA BINTANG 3 SANGAT BAIK ASPEK PRODUK 1 CUKUP BAIK"

Transkripsi

1 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 04 TENTANG STANDAR USAHA VILA PANDUAN DAN TATA CARA PENILAIAN VILA BINTANG A. PANDUAN PENILAIAN KRITERIA MUTLAK VILA BINTANG SANGAT ASPEK PRODUK. Bangunan. Bangunan yang diperuntukan bagi usaha Vila dan memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan, dengan sirkulasi udara yang. Bangunan Vila arsitektur umum;. Terbuat dari sederhana;. Bangunan Vila arsitektur cukup cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah;. Bangunan Vila arsitektur indah;. Terbuat dari mewah;

2 -- SANGAT sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Bangunan Vila cukup bersih dan cukup terawat; 4. Cukup serasi dengan lingkungan setempat.. Bangunan Vila bersih dan terawat; 4. Serasi dengan lingkungan setempat.. Bangunan Vila sangat bersih dan sangat terawat; 4. Sangat serasi dengan lingkungan setempat.. Kamar Tidur. Jumlah tempat tidur per kamar tidur, dan kondisi kamar tidur.. Tersedia tempat tidur paling banyak 4 (empat);. Memiliki desain umum;. Tersedia tempat tidur paling banyak (tiga);. Memiliki desain cukup indah;. Tersedia tempat tidur paling banyak (dua);. Memiliki desain indah;. Terbuat dari sederhana; 4. Dengan penataan yang cukup baik.. Terbuat dari cukup mewah; 4. Dengan penataan yang baik.. Terbuat dari mewah; 4. Dengan penataan yang sangat baik.

3 -- SANGAT. Ruang Makan. Luas ruang makan, perangkat meja dan kursi, dan peralatan makan/minum, sesuai rasio jumlah tamu.. Perangkat meja dan kursi umum dan terbuat dari sederhana;. Dilengkapi peralatan makan/minum yang terbuat dari sederhana.. Perangkat meja dan kursi cukup indah dan terbuat dari cukup mewah;. Dilengkapi peralatan makan/minum yang terbuat dari cukup mewah.. Perangkat meja dan kursi indah dan terbuat dari mewah;. Dilengkapi peralatan makan/minum yang terbuat dari mewah.

4 -4- SANGAT 4. Ruang Keluarga 4. Luas ruang keluarga, perangkat meja dan kursi, sesuai rasio jumlah tamu.. Perangkat meja dan kursi umum;. Terbuat dari sederhana.. Perangkat meja dan kursi cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah.. Perangkat meja dan kursi indah;. Terbuat dari mewah. 5. Dapur Kecil (pantry) 5. Peralatan dapur yang berfungsi dengan baik. Peralatan dapur, meliputi: a. kulkas; b. coffee and tea maker; dan c. sarana pencucian peralatan dan perlengkapan. Peralatan dapur yang cukup mewah, meliputi: a. kulkas; b. coffee and tea maker; c. microwave; dan d. sarana pencucian peralatan dan perlengkapan.. Peralatan dapur yang mewah, meliputi: a. kulkas; b. coffee and tea maker; c. microwave; d. kompor listrik dan/atau kompor gas dilengkapi dengan grease filter;

5 -5- SANGAT e. sarana pencucian peralatan dan perlengkapan; dan f. peralatan memasak;. Dilengkapi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PK). 6. Penanda Arah 6. Papan nama Vila dengan tulisan yang terbaca jelas, pemasangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.. Papan nama Vila umum;. Terbuat dari sederhana.. Papan nama Vila cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah.. Papan nama Vila indah;. Terbuat dari mewah.

6 -6- SANGAT 7. Area Penerimaan Tamu (front office) 7. Perangkat meja dan kursi.. Perangkat meja dan kursi umum;. Perangkat meja dan kursi cukup indah;. Perangkat meja dan kursi indah;. Terbuat dari sederhana.. Terbuat dari cukup mewah.. Terbuat dari mewah. 8. Sarana teknologi informasi yang berfungsi dengan baik. Sarana teknologi informasi berupa telepon dan faksimili.. Sarana teknologi informasi yang meliputi telepon, faksimili, dan jaringan internet dengan kecepatan sedang;. Dilengkapi komputer.. Sarana teknologi informasi yang meliputi telepon, faksimili, dan jaringan internet dengan kecepatan tinggi;. Dilengkapi komputer dan printer.

7 -7- SANGAT 8. Tempat Parkir 9. Tempat parkir dan pengaturan lalu lintas sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Tempat parkir dengan kondisi: a. cukup bersih; b. cukup terawat; c. cukup nyaman; dan d. cukup aman.. Tempat parkir dengan kondisi: a. bersih; b. terawat; c. nyaman; dan d. aman.. Tempat parkir dengan kondisi: a. sangat bersih; b. sangat terawat; c. sangat nyaman; dan d. sangat aman.. Dilengkapi minimal (satu) CCTV yang berfungsi dengan baik.. Dilengkapi minimal (dua) CCTV yang berfungsi dengan baik. ASPEK PENGELOLAAN. Organisasi. Struktur organisasi. Struktur organisasi, uraian tugas, dan fungsi, diuraikan secara sederhana. Struktur organisasi, uraian tugas, dan fungsi, diuraikan cukup lengkap untuk setiap jabatan. Struktur organisasi, uraian tugas, dan fungsi, diuraikan lengkap untuk setiap jabatan.

8 -8- SANGAT. Pemeliharaan dan penyimpanan dokumen.. Pemiliharaan dan penyimpanan untuk dokumen yang terkait dengan keuangan;. Menggunakan sistem manual.. Pemiliharaan dan penyimpanan untuk dokumen yang terkait dengan keuangan dan tamu;. Menggunakan sistem komputerisasi dengan program sederhana;. Dilengkapi filing cabinet.. Pemiliharaan dan penyimpanan untuk dokumen yang terkait dengan keuangan, tamu, dan data kegiatan usaha Vila lainnya;. Menggunakan sistem komputerisasi dengan program khusus;. Dilengkapi brankas.

9 -9- SANGAT. Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure). Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure) sederhana, yang meliputi SOP tentang: a. Pelayanan reservasi; b. Penanganan proses check-in, check-out, dan pelayanan pembayaran; c. Pelayanan pembersihan/ penyiapan kamar; dan d. Penanganan keluhan tamu. Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure) yang cukup lengkap, yang meliputi SOP tentang: a. Pelayanan reservasi; b. Penyambutan tamu; c. Penanganan proses check-in, check-out, dan pelayanan pembayaran; d. Pelayanan pembersihan/ penyiapan kamar; e. Penanganan keluhan tamu; Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure) yang lengkap, yang meliputi SOP tentang: a. Pelayanan reservasi; b. Penyambutan tamu; c. Penanganan proses check-in, check-out, dan pelayanan pembayaran; d. Pelayanan pembersihan/ penyiapan kamar; e. Pelayanan informasi, penerimaan dan

10 -0- SANGAT f. Pelayanan untuk tamu dengan keterbatasan fisik, dan/ atau lanjut usia; g. Penyajian makan dan minum yang memenuhi standar hygiene sanitasi; dan h. Pelayanan binatu. penyampaian pesan, dan pengurusan barang tamu; f. Penanganan keluhan tamu; g. Pelayanan untuk tamu dengan keterbatasan fisik, dan/ atau lanjut usia; h. Penyajian makan dan minum yang memenuhi standar hygiene sanitasi; i. Pelayanan binatu; j. Pelayanan jasa parkir; dan k. Pelayanan antar jemput.

11 -- SANGAT. Sumber Daya Manusia 4. Tersedia sumber daya manusia yang memiliki kompetensi atau pengalaman kerja. Tersedia sumber daya manusia yang memiliki kompetensi atau pengalaman kerja, sekurangkurangnya untuk posisi: Tersedia sumber daya manusia yang memiliki kompetensi atau pengalaman kerja, sekurangkurangnya untuk posisi: Tersedia sumber daya manusia yang memiliki kompetensi atau pengalaman kerja, sekurangkurangnya untuk posisi:. Area penerimaan tamu (front office).. Area penerimaan tamu (front office); dan. Tata graha (house keeping).. Area penerimaan tamu (front office);. Tata graha (house keeping); dan. Pelayanan makanan dan minuman (food and beverage). 5. Pemeriksaan kesehatan karyawan. Pemeriksaan kesehatan untuk karyawan tertentu, dilaksanakan sesuai kebutuhan. Pemeriksaan kesehatan untuk karyawan tertentu, dilaksanakan secara berkala. Pemeriksaan kesehatan untuk seluruh karyawan, dilaksanakan secara berkala.

12 -- SANGAT. Keamanan dan Keselamatan 6. Tenaga keamanan yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).. Bertugas malam hari selama (dua belas) jam;. Dengan jumlah minimal (satu) orang dan memiliki pengalaman.. Bertugas selama 4 (dua puluh empat) jam;. Dengan jumlah minimal (dua) orang dan memiliki pengalaman lebih dari (satu) tahun.. Bertugas selama 4 (dua puluh empat) jam;. Dengan jumlah minimal (dua) orang dan memiliki pengalaman lebih dari (dua) tahun. 7. Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PK) sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Tersedia perlengkapan PK di area penerimaan tamu (front office). Tersedia perlengkapan PK di area penerimaan tamu (front office), dan setiap bangunan Vila. Tersedia perlengkapan PK di area penerimaan tamu (front office), setiap bangunan Vila, dan fasilitas umum.

13 -- SANGAT 8. Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.. Program disusun secara sederhana;. Tersedia APAR di setiap bangunan Vila dengan jumlah yang sesuai dengan rasio luas bangunan Vila.. Program disusun dengan cukup lengkap;. Tersedia APAR di setiap bangunan Vila dan di area publik dengan jumlah yang sesuai dengan rasio luas bangunan Vila;. Tersedia sprinkler serta alarm di setiap bangunan Vila.. Program disusun dengan lengkap;. Tersedia APAR di setiap bangunan Vila dan di area publik dengan jumlah yang sesuai dengan rasio luas bangunan Vila;. Tersedia sprinkler serta alarm di setiap bangunan Vila; 4. Tersedia peralatan pemadam kebakaran mobile.

14 -4- SANGAT 4. Hygiene Sanitasi 9. Program pengelolaan limbah sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangan undangan. Dilaksanakan dengan cukup baik. Dilaksanakan dengan baik. Dilaksanakan dengan sangat baik. 0. Ketersediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kelaikan. Dilengkapi peralatan sederhana. Dilengkapi peralatan yang cukup mewah. Dilengkapi peralatan yang mewah. 5. Utilitas. Ketersediaan instalasi gas, listrik, genset, serta air bersih, sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Tersedia instalasi listrik dan air bersih. Tersedia instalasi listrik, genset, dan air bersih. Tersedia instalasi gas, listrik, genset, dan air bersih.

15 -5- B. PANDUAN PENILAIAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG SANGAT ASPEK PRODUK. Bangunan. Bangunan dilengkapi kunci untuk gerbang dan/atau bangunan Vila. Kunci manual untuk gerbang dan/atau bangunan Vila. Kunci elektronik untuk gerbang dan/atau bangunan Vila. Kunci elektronik yang dilengkapi alarm untuk gerbang dan/atau bangunan Vila.. Sarana telekomunikasi yang berfungsi dengan baik. Sarana telekomunikasi berupa telepon. Sarana telekomunikasi yang meliputi telepon dan jaringan internet dengan kecepatan sedang. Sarana telekomunikasi yang meliputi telepon dan jaringan internet dengan kecepatan tinggi.

16 -6- SANGAT. Pencahayaan sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Alat penerangan umum;. Terbuat dari sederhana.. Kamar Tidur 4. Pintu kamar tidur.. Pintu kamar tidur dilengkapi kunci;. Memiliki desain umum;. Terbuat dari sederhana;. Alat penerangan cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah.. Pintu kamar tidur dilengkapi kunci;. Memiliki desain cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah; 4. Dilengkapi alat pengaman (safety chain) yang berfungsi dengan baik.. Alat penerangan indah;. Terbuat dari mewah.. Pintu kamar tidur dilengkapi kunci elektronik untuk penghematan energi;. Memiliki desain indah;. Terbuat dari mewah; 4. Dilengkapi alat pengaman (safety chain) yang berfungsi dengan sangat baik.

17 -7- SANGAT 5. Perlengkapan kamar tidur. Perlengkapan kamar tidur, meliputi: a. kasur; b. bantal dilengkapi dengan sarungnya sebanyak (satu) buah tiap (satu) orang; c. sprei; dan d. selimut. Perlengkapan kamar tidur yang cukup mewah, meliputi: a. kasur; b. bantal dilengkapi dengan sarungnya sebanyak (satu) buah tiap (satu) orang; c. sprei; d. pelindung kasur (mattres cover); dan e. duvet cover. Perlengkapan kamar tidur yang mewah, meliputi: a. kasur; b. bantal dilengkapi dengan sarungnya sebanyak (dua) buah tiap (satu) orang; c. bantal cadangan; d. sprei; e. pelindung kasur (matress cover); dan f. duvet cover.

18 -8- SANGAT 6. Lemari pakaian.. Lemari pakaian umum;. Terbuat dari sederhana.. Lemari pakaian cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah;. Dilengkapi gantungan pakaian (hanger) paling sedikit 4 (empat) buah.. Lemari pakaian indah;. Terbuat dari mewah;. Dilengkapi gantungan pakaian (hanger) paling sedikit 6 (enam) buah. 7. Lampu baca yang berfungsi dengan baik.. Lampu baca umum;. Terbuat dari sederhana.. Lampu baca cukup indah dan cukup serasi dengan kamar;. Terbuat dari cukup mewah.. Lampu baca indah dan serasi dengan kamar;. Terbuat dari mewah;. Dengan teknologi yang ramah lingkungan.

19 -9- SANGAT 8. Meja dan kursi.. Meja dan kursi umum;. Terbuat dari sederhana.. Meja dan kursi cukup indah;. Terbuat dari berkualitas cukup mewah.. Meja dan kursi indah;. Terbuat dari berkualitas mewah. 9. Meja rias dan kursi, dilengkapi dengan cermin.. Memiliki desain umum;. Terbuat dari sederhana.. Memiliki desain cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah.. Memiliki desain indah;. Terbuat dari mewah.

20 -0- SANGAT 0. Petunjuk kiblat.. Petunjuk kiblat ditempatkan di lokasi yang kurang mudah terlihat;. Memiliki desain umum;. Terbuat dari sederhana.. Petunjuk kiblat ditempatkan di lokasi yang mudah terlihat;. Memiliki desain cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah.. Petunjuk kiblat ditempatkan di lokasi yang sangat mudah terlihat pada plafon kamar (langit-langit);. Memiliki desain yang indah;. Terbuat dari mewah.. Safe deposit box yang berfungsi dengan baik. Tersedia safe deposit box dengan volume minimal (dua belas) liter, dengan sistem kunci manual. Tersedia safe deposit box dengan volume minimal (dua puluh dua) liter, dengan sistem kunci manual. Tersedia safe deposit box dengan volume minimal 4 (tiga puluh empat) liter, dengan sistem kunci elektronik.

21 -- SANGAT. Tempat sampah.. Tersedia tempat sampah tidak tertutup;. Sirkulasi udara sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Memiliki desain umum;. Terbuat dari sederhana; Ventilasi udara umum.. Tersedia tempat sampah tertutup;. Memiliki desain cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah;. Ventilasi udara cukup indah;. Dilengkapi pendingin udara.. Tersedia tempat sampah tertutup untuk sampah organik dan nonorganik;. Memiliki desain indah;. Terbuat dari mewah; 4. Material dan/atau desain mengandung unsur lokal.. Ventilasi udara indah;. Dilengkapi pendingin udara yang ramah lingkungan.

22 -- SANGAT. Kamar Mandi 4. Ketersediaan kamar mandi dengan kondisi bersih dan terawat.. Tersedia paling sedikit (satu) kamar mandi dalam sebuah bangunan Vila. Memiliki ukuran tidak terlalu luas.. Dengan sederhana.. Tersedia paling sedikit (dua) kamar mandi dalam sebuah bangunan Vila.. Memiliki ukuran luas.. Dengan cukup mewah.. Tersedia kamar mandi di setiap kamar tidur.. Memiliki ukuran sangat luas.. Dengan mewah. 5. Kloset yang bersih dan terawat.. Tersedia kloset;. Terbuat dari sederhana.. Tersedia kloset duduk dan urinoir;. Terbuat dari cukup mewah.. Tersedia kloset duduk dengan sistem eco washer, dan urinoir;. Terbuat dari mewah.

23 -- SANGAT 6. Perlengkapan mandi sesuai rasio jumlah tamu. Perlengkapan mandi, meliputi: a. sabun; b. shampoo; c. handuk mandi; dan Perlengkapan mandi yang cukup mewah, meliputi: a. shower cap; b. sabun; c. shampo; Perlengkapan mandi yang mewah, meliputi: a. shower cap; b. sabun; c. shampo; d. handuk kaki. d. sikat gigi dan pasta gigi; d. sikat gigi dan pasta gigi; e. gelas untuk keperluan menggosok gigi paling sedikit (dua) buah; e. gelas untuk keperluan menggosok gigi paling sedikit (dua) buah; f. pembersih telinga (cotton bud); g. sisir; h. alat pengering rambut (hair dryer); f. pembersih telinga (cotton bud); g. sisir; dan h. alat pengering rambut (hair dryer);

24 -4- SANGAT i. handuk mandi; i. conditioner; j. handuk tangan; dan j. alat pencukur (shaver); k. handuk kaki. k. jarum jahit dan benang (sewing kit); l. body lotion; m. handuk mandi; n. handuk muka; o. handuk tangan; dan p. handuk kaki.

25 -5- SANGAT 7. Bak mandi / bak rendam (bathtub).. Tersedia bak mandi atau shower;. Dilengkapi dengan bath math;. Tersedia bak rendam (bathtub);. Dilengkapi anti slip, shower, tempat sabun, dan bath mat;. Tersedia bak rendam (bathtub);. Dilengkapi anti slip, shower, tempat sabun, dan bath mat;. Terbuat dari sederhana.. Terbuat dari cukup mewah.. Terbuat dari mewah. 8. Ketersediaan air sesuai rasio jumlah tamu.. Tidak tersedia air panas dan alat pengatur suhu air;. Dengan instalasi air sederhana.. Tersedia air panas dan air dingin;. Dilengkapi alat pengatur suhu air yang berfungsi dengan baik;. Dengan instalasi air yang cukup mewah.. Tersedia air panas dan air dingin;. Dilengkapi alat pengatur suhu air yang berfungsi dengan sangat baik dan mudah digunakan;. Dengan instalasi air yang mewah.

26 -6- SANGAT 9. Tempat cuci tangan (wastafel) yang berfungsi dengan baik, dilengkapi denggan cermin.. Terbuat dari sederhana;. Dengan kondisi cukup bersih dan cukup terawat.. Terbuat dari mewah;. Dengan kondisi bersih dan terawat.. Terbuat dari berkualitas sangat baik;. Dengan kondisi sangat bersih dan sangat terawat. 0. Cermin pembesar (magnifying mirror).. Memiliki ukuran kecil;. Memiliki ukuran sedang;. Memiliki ukuran besar;. Terbuat dari sederhana.. Terbuat dari cukup mewah.. Terbuat dari mewah.. Tersedia saluran telepon yang berfungsi dengan baik. - Tersedia saluran telepon dengan sambungan kabel yang paralel dengan kamar tidur. Tersedia saluran telepon nirkabel yang paralel dengan kamar tidur.

27 -7- SANGAT. Tempat sampah.. Tempat sampah tidak tertutup;. Terbuat dari sederhana.. Tempat sampah tertutup;. Terbuat dari cukup mewah.. Tempat sampah tertutup dan tempat sampah khusus untuk sanitary napkin;. Terbuat dari mewah.. Sirkulasi udara sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Dilengkapi exhaust fan.. Dilengkapi exhaust fan yang cukup mewah;. Dilengkapi alat pengharum ruangan.. Dilengkapi exhaust fan yang mewah;. Dilengkapi alat pengharum ruangan yang menggunakan aroma terapi tradisional.

28 -8- SANGAT 4. Ruang Makan 4. Tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.. Tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan yang cukup serasi dengan ruang makan dan bangunan Vila;. Tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan yang serasi dengan ruang makan dan bangunan Vila;. Tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan yang sangat serasi dengan ruang makan dan bangunan Vila;. Terbuat dari sederhana.. Terbuat dari cukup mewah.. Terbuat dari mewah. 5. Daftar makanan dan minuman yang dilengkapi harga. Daftar makanan dan minuman terbuat dari sederhana.. Daftar makanan dan minuman terbuat dari cukup mewah;. Dalam bahasa Indonesia dan Inggris.. Daftar makanan dan minuman terbuat dari mewah;. Dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan (satu) bahasa asing lainnya.

29 -9- SANGAT 6. Tempat sampah.. Tempat sampah tidak tertutup;. Memiliki desain umum;. Terbuat dari sederhana;. Tempat sampah tertutup;. Memiliki desain cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah;. Tempat sampah tertutup untuk sampah organik dan non-organik;. Memiliki desain indah;. Terbuat dari mewah; 4. Material dan/atau desain mengandung unsur lokal. 7. Sirkulasi udara sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Ventilasi udara umum.. Ventilasi udara cukup indah;. Dilengkapi pendingin udara.. Ventilasi udara indah;. Dilengkapi pendingin udara yang ramah lingkungan.

30 -0- SANGAT 5. Ruang Keluarga 8. Televisi dan perlengkapan audio yang berfungsi dengan baik. Tersedia televisi.. Tersedia televisi berukuran minimal 9 inchi;. Dilengkapi perlengkapan audio standar.. Tersedia televisi berukuran minimal inchi dengan fasilitas Home Theatre;. Dilengkapi perlengkapan audio dengan kemampuan menghasilkan suara yang berkualitas (surround system). 9. Sirkulasi udara sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Ventilasi udara umum.. Ventilasi udara cukup indah;. Dilengkapi pendingin udara.. Ventilasi udara indah;. Dilengkapi pendingin udara yang ramah lingkungan.

31 -- SANGAT 6. Dapur Kecil (pantry) 0. Tempat sampah.. Tempat sampah tidak tertutup;. Terbuat dari sederhana.. Tempat sampah tertutup;. Terbuat dari cukup mewah.. Tempat sampah tertutup untuk sampah organik dan non-organik;. Terbuat dari mewah.. Saluran pembuangan limbah yang berfungsi dengan baik. Tidak dilengkapi dengan grease trap. Dilengkapi dengan grease trap. Dilengkapi dengan grease trap dan penghancur sisa makanan yang keras. 7. Penanda Arah di dalam Lingkungan Vila. Tanda arah yang menunjukan fasilitas Vila (villa directional sign).. Ditempatkan di lokasi yang terlihat;. Memiliki desain umum;. Ditempatkan di lokasi yang mudah terlihat dan serasi dengan lingkungan;. Memiliki desain cukup indah;. Ditempatkan di lokasi yang sangat mudah terlihat dan sangat serasi dengan lingkungan;. Memiliki desain indah;

32 -- SANGAT. Terbuat dari sederhana; 4. Dalam bahasa Indonesia.. Terbuat dari cukup mewah; 4. Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.. Terbuat dari mewah; 4. Dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan (satu) bahasa asing lainnya.. Tanda arah menuju jalur evakuasi (evacuation sign) sesuai dengan dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Terbuat dari sederhana;. Dalam bahasa Indonesia.. Terbuat dari berkualitas cukup mewah;. Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.. Terbuat dari berkualitas mewah;. Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan (satu) bahasa asing lainnya.

33 -- SANGAT 8. Denah 4. Denah lokasi kamar dan tata cara penyelamatan diri dalam keadaan darurat sesuai standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Ditempatkan di area penerimaan tamu (front office);. Memiliki desain umum;. Terbuat dari sederhana; 4. Dalam bahasa Indonesia.. Ditempatkan di area penerimaan tamu (front office) dan bangunan Vila;. Memiliki desain cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah; 4. Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.. Ditempatkan di area penerimaan tamu (front office), bangunan Vila, dan fasilitas lainnya;. Memiliki desain indah;. Terbuat dari mewah; 4. Dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan (satu) bahasa asing lainnya.

34 -4- SANGAT 9. Area Penerimaan Tamu (front office) 5. Sarana pembayaran.. Metode pembayaran secara tunai dan manual;. Pembayaran menggunakan mata uang rupiah.. Metode pembayaran secara tunai, baik secara manual maupun menggunakan sarana elektronik;. Metode pembayaran secara non tunai, menggunakan sarana elektronik;. Pembayaran menggunakan mata uang rupiah dan dollar amerika.. Metode pembayaran secara tunai, baik secara manual maupun menggunakan sarana elektronik;. Metode pembayaran secara non tunai, menggunakan cek atau sarana elektronik;. Pembayaran menggunakan mata uang rupiah, dollar amerika, dan (satu) mata uang asing lainnya.

35 -5- SANGAT 6. Pencahayaan sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Alat penerangan umum;. Terbuat dari sederhana.. Alat penerangan cukup indah;. Terbuat dari cukup mewah.. Alat penerangan indah;. Terbuat dari mewah. 0. Taman 7. Penataan dan kondisi taman.. Taman tertata dengan cukup baik;. Dengan kondisi cukup bersih, cukup indah, cukup terawat.. Taman tertata dengan baik;. Dengan kondisi bersih, indah, terawat;. Tanaman memiliki jenis dan kualitas yang baik; 4. Dilengkapi lampu penerangan.. Taman tertata dengan sangat baik;. Dengan kondisi sangat bersih, sangat indah, sangat terawat;. Tanaman memiliki jenis dan kualitas yang sangat baik; 4. Dilengkapi lampu penerangan;

36 -6- SANGAT 5. Menggunakan tema tertentu.. Kolam renang 8. Kolam renang yang memenuhi unsur keselamatan.. Tersedia kolam renang di lingkungan Vila;. Terbuat dari sederhana.. Tersedia kolam renang di setiap bangungan Vila, dengan ukuran minimal x 4 meter;. Terbuat dari cukup mewah.. Tersedia kolam renang di setiap bangunan Vila dengan ukuran minimal x 7 meter;. Terbuat dari mewah.

37 -7- SANGAT ASPEK PELAYANAN. Pelaksanaan Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedures). Pelayanan reservasi.. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik;. Pelayanan reservasi dapat dilakukan secara langsung, maupun melalui telepon dan faksimili dalam satu nomor.. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Pelayanan reservasi dapat dilakukan secara langsung, maupun melalui telepon dan faksimili dalam nomor yang berbeda, serta internet dengan jaringan tersendiri.. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Pelayanan reservasi dapat dilakukan secara langsung, maupun melalui telepon (minimal dua nomor), faksimili dalam nomor yang berbeda, serta internet dengan jaringan tersendiri untuk reservasi online.

38 -8- SANGAT. Penanganan proses check-in, check-out, dan pelayanan pembayaran.. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik;. Pelayanan dilaksanakan di gerai resepsionis;. Penyambutan tamu tanpa welcome drink.. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Pelayanan dilaksanakan di gerai resepsionis;. Penyambutan tamu dengan welcome drink, tanpa pilihan menu minuman.. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Pelayanan dapat dilaksanakan di gerai resepsionis, maupun di bangunan Vila;. Penyambutan tamu dengan welcome drink, dengan pilihan menu minuman; 4. Tersedia petugas khusus untuk pelayanan checkin check-out, dan pembayaran.

39 -9- SANGAT. Pelayanan pembersihan/ penyiapan kamar.. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik;. Pelayanan dilakukan sesuai kebutuhan.. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Pelayanan dilakukan secara berkala, minimal (satu) kali sehari.. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Pelayanan dilakukan secara berkala, minimal (dua) kali sehari, dan khusus untuk tamu yang akan tidur, pelayanan dilakukan pada sore hari. 4. Pelayanan informasi, penerimaan dan penyampaian pesan, dan pengurusan barang tamu. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik. Pelayanan dilaksanakan dengan baik. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik.

40 -40- SANGAT 5. Penanganan keluhan tamu. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik. Pelayanan dilaksanakan dengan baik. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik, secara langsung maupun melalui pengisian kuisioner. 6. Pelayanan untuk tamu dengan keterbatasan fisik, dan/atau lanjut usia.. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik;. Tersedia sarana bagi tamu dengan keterbatasan fisik.. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Tersedia sarana dan prasarana bagi tamu dengan keterbatasan fisik dan lanjut usia.. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Tersedia sarana dan prasarana bagi tamu dengan keterbatasan fisik dan lanjut usia;. Tersedia petugas khusus untuk pemberian pelayanan yang dimaksud.

41 -4- SANGAT 7. Penyajian makan dan minum yang memenuhi standar hygiene sanitasi.. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik;. Tersedia ruang makan dan minum bersama.. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Tersedia ruang makan dan minum bersama;. Tersedia pelayanan makan dan minum di bangunan Vila sesuai permintaan.. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Tersedia ruang makan dan minum bersama;. Tersedia pelayanan makan dan minum di bangunan Vila sesuai permintaan; 4. Tersedia juru masak, atas permintaan tamu.

42 -4- SANGAT 8. Pelayanan binatu. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik.. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Tersedia pelayanan binatu secara cepat (express).. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Tersedia pelayanan binatu secara cepat (express);. Tersedia mekanisme ganti rugi apabila tamu mengalami kerugian akibat pelayanan yang diberikan.

43 -4- SANGAT 9. Pelayanan jasa parkir.. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik;. Tidak tersedia fasilitas valet parking.. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Tersedia fasilitas valet parking.. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Tersedia fasilitas valet parking;. Tersedia pelayanan pembersihan kendaraan. 0. Pelayanan antar jemput.. Pelayanan dilaksanakan dengan cukup baik;. Tersedia pelayanan untuk kedatangan dan kepulangan tamu;. Pelayanan dilaksanakan dengan baik;. Tersedia pelayanan untuk kedatangan dan kepulangan tamu;. Pelayanan dilaksanakan dengan sangat baik;. Tersedia pelayanan untuk kedatangan dan kepulangan tamu;

44 -44- SANGAT. Tersedia pelayanan yang terjadwal ke dan dari Destinasi Pariwisata setempat minimal (dua) kali sehari.. Tersedia pelayanan yang terjadwal dari dan ke Destinasi Pariwisata setempat minimal 4 (empat) kali sehari; 4. Tersedia pelayanan dari dan ke Destinasi Pariwisata setempat sesuai permintaan.

45 -45- SANGAT ASPEK PENGELOLAAN. Organisasi. Uraian tugas. Uraian tugas disusun secara tertulis dan sederhana, mudah dipahami karyawan dan tidak tumpang tindih pada setiap unit kerja.. Uraian tugas disusun secara tertulis dan terinci, mudah dipahami karyawan dan tidak tumpang tindih pada setiap unit kerja;. Uraian tugas mencerminkan tugas-tugas yang diemban pada posisi tersebut sesuai spesifikasi pekerjaan.. Uraian tugas disusun secara tertulis dan terinci, mudah dipahami karyawan dan tidak tumpang tindih pada setiap unit kerja;. Uraian tugas mencerminkan tugas-tugas yang diemban pada posisi tersebut sesuai spesifikasi pekerjaan;. Terdapat petunjuk pelaksanaan kerja antar tugas dan fungsi serta unit kerja yang ada.

46 -46- SANGAT. Peraturan perusahaan. Peraturan perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara tertulis dalam bentuk buku yang ditanda tangani oleh pimpinan Vila dan disahkan oleh Instansi berwenang setempat, isi peraturan memuat: Peraturan perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara tertulis dalam bentuk buku yang ditanda tangani oleh pimpinan Vila dan disahkan oleh Instansi berwenang setempat, isi peraturan memuat: Peraturan perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara tertulis dalam bentuk buku yang ditanda tangani oleh pimpinan Vila dan disahkan oleh Instansi berwenang setempat, isi peraturan memuat: a. Hak dan kewajiban pengusaha; a. Hak dan kewajiban pengusaha; a. Hak dan kewajiban pengusaha; b. Hak dan kewajiban pekerja; dan b. Hak dan kewajiban pekerja; b. Hak dan kewajiban pekerja; c. Tata tertib perusahaan. c. Tata tertib perusahaan; dan c. Syarat kerja;

47 -47- SANGAT d. Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan. d. Tata tertib perusahaan; e. Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan; dan f. Tata cara/media komunikasi antara pimpinan dan karyawan.. Rencana usaha. Rencana usaha dibuat dalam bentuk sederhana, memuat program dan strategi pencapaian usaha yang terdokumentasi.. Rencana usaha dibuat secara menyeluruh dan mengacu pada visi, misi yang meliputi rencana jangka pendek dan menengah yang terdokumentasi.. Rencana usaha dibuat secara menyeluruh dan komprehensif mengacu pada visi, misi yang meliputi rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

48 -48- SANGAT. Isi rencana usaha meliputi analisis tentang pengelolaan usaha, keadaan fisik bangunan, karyawan, dan produk. Setiap unit memiliki mission statement, tujuan, sasaran utama, dan strategi pencapaian usaha yang terdokumentasi;. Isi rencana usaha meliputi analisis tentang pengelolaan usaha, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya usaha, posisi pasar, rincian profit, neraca

49 -49- SANGAT perusahaan, proyeksi aliran kas untuk (dua) tahun yang akan datang. 4. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturanperundangundangan. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja disusun secara sederhana. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja disusun dengan cukup lengkap. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang disusun dengan lengkap.

50 -50- SANGAT 5. Piranti lunak penunjang kegiatan operasional (property management system). Program piranti lunak penunjang kegiatan operasional (software dan hardware) dengan spesifikasi sederhana. Program piranti lunak penunjang kegiatan operasional (software dan hardware) dengan spesifikasi cukup lengkap. Program piranti lunak penunjang kegiatan operasional (software dan hardware) dengan spesifikasi lengkap.. Keamanan dan Keselamatan 6. Tenaga keamanan yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).. Bertugas malam hari selama (dua belas) jam;. Dengan jumlah minimal (satu) orang dan memiliki pengalaman.. Bertugas selama 4 (dua puluh empat) jam;. Dengan jumlah minimal (dua) orang dan memiliki pengalaman lebih dari (satu) tahun.. Bertugas selama 4 (dua puluh empat) jam;. Dengan jumlah minimal (dua) orang dan memiliki pengalaman lebih dari (dua) tahun.

51 -5- SANGAT 7. Instalasi kamera pengawas (closed circuit television/cctv) yang berfungsi dengan baik.. Ditempatkan di area penerimaan tamu (front office);. Dengan kapasitas perekaman.. Ditempatkan di area penerimaan tamu (front office) dan tempat strategis lainnya;. Dilengkapi area monitor;. Dengan kapasitas perekaman yang besar.. Ditempatkan di area penerimaan tamu (front office), tempat strategis lainnya, dan di bagian luar setiap bangunan Vila;. Dilengkapi ruang monitor khusus;. Dengan kapasitas perekaman yang sangat besar; 4. Dengan petugas khusus yang bertugas secara terus menerus.

52 -5- SANGAT 8. Alat pendeteksi asap (smoke detector) yang berfungsi dengan baik sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundanganundangan. Terdapat alat pendeteksi asap (smoke detector) di:. Kamar tidur; dan. Dapur kecil. Terdapat alat pendeteksi asap (smoke detector) di:. Kamar tidur;. Dapur kecil;. Kamar mandi; dan 4. Area penerimaan tamu. Terdapat alat pendeteksi asap (smoke detector) di:. Bangunan Vila secara keseluruhan;. Area penerimaan tamu; dan. Fasilitas umum /penunjang yang indoor. Hygiene Sanitasi 9. Program kebersihan bangunan dan fasilitas umum. Dilaksanakan sesuai kebutuhan, dengan cukup baik. Dilaksanakan satu kali setiap dua bulan, dengan baik Dilaksanakan satu kali setiap bulan, dengan sangat baik.

53 -5- SANGAT 0. Tempat penampungan sampah sementara sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundanganundangan. Dengan kualitas cukup baik. Dengan kualitas baik. Dengan kualitas sangat baik. 4. Pemeliharaan dan Perbaikan. Program pemeliharaan dan perbaikan bangunan dan fasilitas umum.. Program dilaksanakan dengan cukup baik;. Dilaksanakan sesuai kebutuhan.. Program dilaksanakan dengan baik;. Dilaksanakan secara berkala setiap 6 (enam) bulan.. Program dilaksanakan dengan sangat baik;. Dilaksanakan secara berkala setiap (tiga) bulan.

54 -54- SANGAT 5. Sumber Daya Manusia. Evaluasi kinerja SDM.. Evaluasi kinerja SDM dilaksanakan sesuai kebutuhan;. Melalui performance evaluation;. Untuk karyawan yang berhubungan langsung dengan tamu.. Evaluasi kinerja SDM dilakukan secara periodik satu kali dalam setahun;. Melalui personal audit dan performance evaluation yang komprehensif;. Untuk sebagian besar karyawan.. Evaluasi kinerja SDM dilakukan secara periodik dua kali dalam setahun;. Melalui personal audit dan performance evaluation yang sangat komprehensif;. Untuk seluruh karyawan. 6. Jalur Evakuasi. Jalur evakuasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Jalur evakuasi terbuat dari sederhana. Jalur evakuasi terbuat dari cukup mewah. Jalur evakuasi terbuat dari mewah.

55 -55- SANGAT 7. Fasilitas Penunjang 4. Ruang administrasi dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Tersedia area administrasi dengan fasilitas cukup lengkap. Tersedia ruang administrasi dengan fasilitas cukup lengkap. Tersedia ruang administrasi dengan fasilitas yang lengkap. 5. Ruang penyimpanan dokumen dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Tersedia area penyimpanan dokumen di dalam ruang administrasi.. Tersedia ruang penyimpanan dokumen yang terpisah dari ruang administrasi;. Dengan jaringan penunjang sistem komputerisasi.. Tersedia ruang penyimpanan dokumen yang terpisah dari ruang administrasi;. Dengan jaringan penunjang sistem komputerisasi;. Dilengkapi alat pengatur suhu.

56 -56- SANGAT 8. Ruang Karyawan 6. Tempat ganti dan penyimpanan pakaian dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Memiliki tempat ganti pakaian yang terpisah untuk pria dan wanita;. Dilengkapi tempat untuk menyimpan baju dan barang milik pribadi karyawan selama bekerja sesuai dengan rasio jumlah karyawan.. Memiliki tempat ganti pakaian yang terpisah untuk pria dan wanita;. Dilengkapi lemari kecil (locker) dengan kualitas cukup baik untuk menyimpan baju dan barang milik pribadi karyawan selama bekerja sesuai dengan rasio jumlah karyawan.. Memiliki tempat ganti pakaian yang terpisah untuk pria dan wanita;. Dilengkapi lemari kecil (locker) dengan kualitas baik untuk menyimpan baju dan barang milik pribadi karyawan selama bekerja sesuai dengan rasio jumlah karyawan.

57 -57- SANGAT 7. Tempat istirahat dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Memiliki area istirahat dengan luas sesuai dengan rasio jumlah karyawan;. Dilengkapi kipas angin.. Memiliki ruang istirahat yang dilengkapi area makan minum sesuai dengan rasio jumlah karyawan;. Dilengkapi pengatur suhu udara;. Dilengkapi televisi.. Memiliki ruang istirahat yang dilengkapi area makan minum dengan perlengkapan makan minum sesuai dengan rasio jumlah karyawan;. Dilengkapi pengatur suhu udara yang ramah lingkungan;. Dilengkapi televisi, papan informasi, dan gerai (counter) pelayanan.

58 -58- SANGAT 9. Gudang 8. Gudang dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan.. Merupakan area sebagai bagian dari dapur;. Memiliki fasilitas: a. Tempat penyimpanan bahan mudah rusak; dan b. Tempat penyimpanan peralatan.. Merupakan ruangan bagian dari bangunan kantor;. Memiliki fasilitas: a. Tempat penyimpanan bahan mudah rusak; b. Tempat penyimpanan bahan makanan kering; dan c. Tempat penyimpanan peralatan.. Merupakan bangunan terpisah;. Memiliki fasilitas: a. Tempat penyimpanan bahan mudah rusak; b. Tempat penyimpanan bahan kimia; c. Tempat penyimpanan bahan makanan kering; dan d. Tempat penyimpanan peralatan.

59 -59- SANGAT 0. Area Tata Graha 9. Tempat penyimpanan dan pendistribusian lena (linen) dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. Memiliki area penyimpanan dan pendistribusian lena (linen), seragam, guest suplies dan amenities.. Memiliki ruang penyimpanan dan pendistribusian lena (linen), seragam, guest suplies dan amenities;. Dilengkapi rak.. Memiliki ruang penyimpanan dan pendistribusian lena (linen), seragam, guest suplies dan amenities;. Dilengkapi lemari.

60 -60- C. TATA CARA PENILAIAN VILA BINTANG JUMLAH SUB UNSUR BOBOT RENTANG NILAI PENGGOLONGAN VILA Bintang Silver Bintang Gold 5 0 Bintang Diamond. Penilaian Vila Bintang dilakukan dengan cara menentukan: a. sub unsur; b. bobot; dan c. rentang nilai.. Sub unsur yang dimaksud pada angka huruf a, terdiri atas 88 sub unsur yang merupakan bagian dari aspek produk, pelayanan dan pengelolaan.

61 -6-. Dari sejumlah 88 sub unsur sebagaimana dimaksud pada angka ditetapkan sebesar 44 sub unsur sebagai bilangan yang dikalikan dengan bobot untuk menentukan nilai minimal pada setiap penggolongan Vila Bintang. 4. Bobot sebagaimana dimaksud pada angka huruf b ditetapkan: a. Vila Bintang Diamond dengan bobot 5; b. Vila Bintang Gold dengan bobot 4; dan c. Vila Bintang Silver dengan bobot. 5. Rentang nilai sebagaimana dimaksud pada angka huruf c meliputi: a. 0 untuk Vila Bintang Diamond; b untuk Vila Bintang Gold; dan c. 75 untuk Vila Bintang Silver. 6. Dalam rangka melakukan penilaian terhadap penggolongan Vila Bintang, setiap sub unsur diberi nilai, sesuai dengan kualitasnya dan kondisinya, yaitu: a. = sangat baik; b. = baik; dan c. = cukup baik.

62 -6-7. Total nilai sub unsur untuk seluruh aspek Standar Usaha Vila Bintang yang merupakan penjumlahan dari total nilai sub unsur untuk aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan, digunakan untuk menentukan penggolongan Vila Bintang sesuai dengan rentang nilai sebagaimana dimaksud pada angka 5. MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, ttd. MARI ELKA PANGESTU

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA VILA KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG A. KRITERIA MUTLAK VILA

Lebih terperinci

STANDAR USAHA VILA NON BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR. I PRODUK 1. Bangunan 1. Bangunan Vila memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan.

STANDAR USAHA VILA NON BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR. I PRODUK 1. Bangunan 1. Bangunan Vila memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan. LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA VILA STANDAR USAHA VILA NON BINTANG I PRODUK 1. Bangunan 1. Bangunan Vila memenuhi

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

STANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai

STANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM STANDAR USAHA KELAB MALAM I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai 1.

Lebih terperinci

STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM B. Fasilitas Penunjang I. PRODUK A.

Lebih terperinci

STANDAR USAHA KARAOKE

STANDAR USAHA KARAOKE LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE STANDAR USAHA KARAOKE I. PRODUK A. Ruang Menyanyi 1. Luas ruangan paling kecil

Lebih terperinci

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN STANDAR USAHA RESTORAN A. Restoran Bintang 3. I. PRODUK A. Ruang Makan dan

Lebih terperinci

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 NOMOR 2014 TENTANG STANDAR USAHA TAMAN REKREASI STANDAR USAHA TAMAN REKREASI I. PRODUK A. Tempat dan Ruang B. Fasilitas

Lebih terperinci

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA SPA STANDAR USAHA SPA A. Spa Tirta 3 I. PRODUK A. Ruang Perawatan B. Perawatan, Terapi,

Lebih terperinci

STANDAR USAHA DISKOTIK. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK. A. Ruang Bersantai dan Melantai

STANDAR USAHA DISKOTIK. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK. A. Ruang Bersantai dan Melantai LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA DISKOTIK STANDAR USAHA DISKOTIK I. PRODUK. A. Ruang Bersantai Melantai B. Fasilitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB STANDAR USAHA PUB

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB STANDAR USAHA PUB LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB STANDAR USAHA PUB I. PRODUK A. Ruang Bersantai 1. Luas ruangan sesuai dengan rasio

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR. I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan batas-batas yang jelas.

STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR. I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan batas-batas yang jelas. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK

Lebih terperinci

STANDAR USAHA JASA BOGA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman

STANDAR USAHA JASA BOGA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA JASA BOGA STANDAR USAHA JASA BOGA I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman II. PELAYANAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Restoran. Standar Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN I. PRODUK A. Tempat dan Ruang 1. Tersedia

Lebih terperinci

STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata

STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA I. I PRODUK A. Mobil Bus.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1029, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Jasa Boga. Standar. Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA PERAHU LAYAR STANDAR USAHA WISATA PERAHU LAYAR A. USAHA WISATA PERAHU LAYAR BERAKOMODASI I. PRODUK

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republ

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republ BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.630, 2015 KEMENPAR. Wisata Perahu Layar. Standar Usaha. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan No.1722, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Arena Permainan. Standar Usaha.Sertifikasi. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KRITERIA PENGGOLONGAN KELAS HOTEL. 1 Bintang Bintang Bintang

KRITERIA PENGGOLONGAN KELAS HOTEL. 1 Bintang Bintang Bintang LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR : 29 TAHUN 2011 TANGGAL : 28 DESEMBER 2011 TENTANG : PENGGOLONGAN KELAS HOTEL KRITERIA PENGGOLONGAN KELAS HOTEL NO GOLONGAN KELAS HOTEL SKALA NILAI BINTANG

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi No.932, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPARENKRAF. Pondok Wisata. Standar Usaha. Sertifikasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014

Lebih terperinci

STANDAR USAHA WISATA SELAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Paket Penyelaman B. Penyediaan Peralatan Selam

STANDAR USAHA WISATA SELAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Paket Penyelaman B. Penyediaan Peralatan Selam LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA WISATA SELAM STANDAR USAHA WISATA SELAM I. PRODUK A. Paket Penyelaman B. Penyediaan

Lebih terperinci

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHAHOTEL

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHAHOTEL LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA MOR PM.53/HM.001/MPEK/2013 TENTANG STANDAR USAHA HOTEL KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHAHOTEL I. KRITERIA

Lebih terperinci

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA JASA PRAMUWISATA STANDAR USAHA JASA PRAMUWISATA I. PRODUK A. Kepemanduan Wisata 1. Memberikan jasa penyediaan

Lebih terperinci

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHAHOTEL

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHAHOTEL LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.53/HM.001/MPEK/2013 TENTANG STANDAR USAHA HOTEL KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK STANDAR USAHAHOTEL I. KRITERIA

Lebih terperinci

STANDAR USAHA SPA SESUAI PERMEN PAREKRAF NOMOR 24/2014

STANDAR USAHA SPA SESUAI PERMEN PAREKRAF NOMOR 24/2014 STANDAR USAHA SPA SESUAI PERMEN PAREKRAF NOMOR 24/2014 OLEH : DINAS PARIWISATA KABUPATEN BADUNG DASAR HUKUM UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 15 Ayat ( 1) dan ( 2) : * Untuk dapat menyelenggarakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN OBJEK 18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1020, 2014 KEMENPAREKRAF. Wisata Selam. Standar Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA MEMANCING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA MEMANCING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA MEMANCING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 07/MEN/ IV/2005 TENTANG STANDAR TEMPAT PENAMPUNGAN CALON TENAGA

Lebih terperinci

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping

Lebih terperinci

Lampiran Karakteristik Hotel Bintang tiga sebagai batasan fasilitas pada proyek Karya

Lampiran Karakteristik Hotel Bintang tiga sebagai batasan fasilitas pada proyek Karya Lampiran Karakteristik Hotel Bintang tiga sebagai batasan fasilitas pada proyek Karya Tugas Akhir adalah sebagai berikut: (Sumber : Departemen Pariwisata) Sifa t No. Fisik 1. Unsur - unsur Persyaratan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.969, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Rumah Makan. Standar Usaha. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman

Lebih terperinci

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Lampiran KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN KHAS MINANG JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :. b.. CONTOH FORMULIR RM.. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN. Nama rumah makan/restoran :.. Alamat :... NamaPengusaha/penanggungjawab :.. Jumlah karyawan :... orang. Jumlah penjamah

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tam No.117, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pejabat. Sapras Kantor. Standarisasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 02 TAHUN 2016 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN

Lebih terperinci

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah A. Karakteristik Responden 1. Nama :. Umur :. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : B. Pertanyaan 1. Apakah ibu/bapak sebelum dan sesudah bekerja mengolah selalu

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN Nama Rumah Makan/Restoran : Alamat : Nama Pengusaha : Jumlah Karyawan : Jumlah Penjamah Makanan : Nomor Izin Usaha :

Lebih terperinci

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : KUESIONER HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 0 I. Data Responden Penjamah

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5468 TRANSPORTASI. Perhubungan. Lalu Lintas. Angkutan Jalan. Jaringan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan

BAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan BAB II URAIAN TEROITIS 2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup 2.1.1 Pengertian Housekeeping Housekeeping atau tata graha adalah bagian dari departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan,

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.15/MEN/VIII/2008 TAHUN 2008 TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Bandar Udara. Pembangunan. Pelestarian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERATURAN MENTERI NOMOR :PER.15/MEN/VIII/2008 TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA. MENTERI Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan perlindungan bagi pekerja/buruh yang

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 5 /MEN/VIII/008 TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN

Lebih terperinci

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK USAHA HOTEL SYARIAH

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK USAHA HOTEL SYARIAH LAPIRAN PERATURAN ENTERI PARIWISATA DAN EKONOI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOAN PENYELENGGARAAN USAHA HOTEL SYARIAH KRITERIA UTLAK DAN KRITERIA TIDAK UTLAK USAHA HOTEL SYARIAH

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Filosofi Konsep Dasar BAB IV KONSEP PERANCANGAN Student Housing Kaku / Vertikal Arsitektur Hijau Humanis dan Ramah Lingkungan Interaksi dan Terpusat Berinteraksi Diagram 6. Filosof konsep dasar Kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Agar tujuan penelitian ini tercapai, perlu diketahui penggunaan konsumsi daya yang ada di hotel Permai ini, data-data yang akan dicari adalah data-data

Lebih terperinci

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR KONSEP EKSTERIOR Konsep wujud pada masa rancangan memiliki elemen yang sama antara satu dengan yang lainnya. Yaitu kesamaan warna, tekstur, masiv void, pola, dan juga material. Ini terlihat pada detail

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

128 Universitas Indonesia

128 Universitas Indonesia BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung

Lebih terperinci

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS A. PENDAFTARAN SEBAGAI PENYEWA KAMAR KOS 1. Penyewa kamar kos diminta secara menyeluruh mengetahui, memahami dan mentaati PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS; 2. Penyewa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wisata, seperti pacu jalur, wisata alam, dan wisata budaya lainnya sangat potensial

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wisata, seperti pacu jalur, wisata alam, dan wisata budaya lainnya sangat potensial BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah singkat Hotel Kuantan Kabupaten kuantan singingi ( kuansing ) punya prospek cerah dalam industri pariwisata khususnya dalam pengemmbangan bisnis hotel

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Hotel Pengertian hotel menurut Sulastiyono (2011:5), Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur. BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 47 TAHUN 2014 STANDAR PELAYANAN MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 47 TAHUN 2014 STANDAR PELAYANAN MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 47 TAHUN 2014 STANDAR PELAYANAN MINIMUM UNTUK ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN dan tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN dan tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015 76 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari analisis dan pembahasan dapat disimpulakan bahwa pelayanan yang diberikan terminal Gapura Surya Nusantara belum memenuhi standar yang disyaratkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA Tim akreditasi Puskesmas Cibugel melaksanakan kunjungan kaji banding ke Puskesmas Cimalaka yang telah melaksanakan Akreditasi

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD.R.Syamsudin, SH dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada saat ini,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 14 TAHUN 1987 (14/1987) TENTANG USAHA PENGINAPAN REMAJA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 14 TAHUN 1987 (14/1987) TENTANG USAHA PENGINAPAN REMAJA LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1988 SERI : B PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 14 TAHUN 1987 (14/1987) TENTANG USAHA PENGINAPAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan dalam mendirikan tempat penginapan sangat ketat. Tempat penginapan yang diminati banyak orang adalah penginapan dengan lokasi yang strategis dan fasilitas lebih dibandingkan tempat penginapan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA KANTOR DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini disajikan tentang hasil dari penelitian yang penulis lakukan secara langsung dilapangan, tentang penerapan fungsi publik relation dalam meningkatkan pelayanan prima

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci