Disusun Oleh : 1. Hoirun Nisak 2. M. Imam Wahyudi 3. Yudha Adi Mas Ardhi SMA NEGERI 1 GRATI. Jalan Raya Sumurwaru 32 Nguling kabupaten Pasuruan
|
|
- Verawati Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Disusun Oleh : 1. Hoirun Nisak 2. M. Imam Wahyudi 3. Yudha Adi Mas Ardhi SMA NEGERI 1 GRATI Jalan Raya Sumurwaru 32 Nguling kabupaten Pasuruan 2011 /
2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan anugerah-nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini. Dalam penyusunan makalah ini, segala hal mengenai isi makalah bersumber dari fakta yang kami peroleh. Makalah ini juga menjelaskan mengenai persepsi kelompok kami berkaitan dengan materi yang dibahas tersebut. Hasil pemikiran tersebut merupakan relevansi dari fakta yang telah ada. Dalam penyusunan makalah ini, kami tentunya tidak sendiri melainkan dibantu oleh beberapa pihak, diantaranya : 1. Ibu Dwi Hariyanti sebagai guru Bahasa Indonesia dan sekaligus pembimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini. 2. Teman-teman kelompok yang telah bekerja sama menyusun makalah ini. 3. Orang tua yang telah mendukung. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekuranga, namun kami berharap semoga makalah ini dapat sesuai dengan petunjuk tugas yang telah diberikan oleh Ibu Dwi Hariyanti. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah dengan sedia untuk membantu kami. Penulis 2
3 DAFTAR ISI Cover... 1 Kata Pengantar... 2 Daftar Isi... 3 BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Ruang Lingkup Penelitian Tujuan Penelitan Manfaat Penelitian... 5 BAB 2. PEMBAHASAN Definisi Moral Peran Moral Dalam Beberapa Aspek Kehidupan Moral Kepada Orang yang Lebih Tua Moral Kepemimpinan Moral Dalam Menjalani Kehidupan Bermasyarakat Pentingnya Moral Dalam Era Globalisasi Degradasi Moral Dampak Degradasi Moral Solusi Mengatasi Kemerosotan Moral BAB 3. PENUTUP Kesimpulan Saran
4 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Kehidupan sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa harus kita syukuri terlepas dari apapun peristiwa yang kita alami. Bersikap secara arif dan bijaksana terhadap semua permasalahan hidup akan mengajarkan kita tentang makna hidup itu sendiri. Dalam kaitannya supaya hidup kita dapat berjalan dengan harmonis, diperlukan suatu sistem berpikir untuk dapat memahami setiap tindakan yang akan kita perbuat. Pertimbangannya adalah mengenai baik buruknya sesuatu itu serta teknis dari hal tersebut agar dapat tercapai hasil yang maksimal atas setiap aksi yang dilakukan. Komponen itu adalah kombinasi antara moral dan kecakapan diri menanggapi seluruh peristiwa dalam kehidupan. Dalam pembahasan kali ini akan diulas tentang moral yang perannya begitu vital bagi setiap aspek kehidupan. Moral merupakan faktor utama untuk mencapai apapun dengan baik dan benar. Karena esensinya inilah dalam bahasan kali ini akan dibahas mengenai peran moral dalam kehidupan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Apa definisi dari moral itu? Bagaimana peran moral dalam beberapa aspek kehidupan? Bagaimana cara bersikap sesuai dengan tuntutan moral yang benar? Pentingkah moral dalama era globalisasi saat ini? Bagaimana degradasi moral yang terjadi pada masa kini? Apa dampak daridegradasi moral? Apa solusi untuk mengatasi degradasi moral yang telah terjadi? 4
5 1.3 RUANG LINGKUP PERMASALAHAN Definisi Moral Peran Moral Dalam Beberapa Aspek Kehidupan Moral Kepada Orang yang Lebih Tua Moral Kepemimpinan Moral Dalam Menjalani Kehidupan Bermasyarakat Pentingnya Moral Dalam Era Globalisai Degradasi Moral Dampak Degradasi Moral Solusi Mengatasi Kemerosotan Moral 1.4 TUJUAN PENELITIAN Untuk mendefinisikan arti dari moral Menjelaskan mengenai cara bersikap sesuai dengan tuntutan moral Menjelaskan mengenai peran moral dalam beberapa aspek kehidupan Menjelaskan mengenai dampak dari degradasi moral yang terjadi Memberi solusi atas permasalahan kemerosotan moral. 1.5 MANFAAT PENELITIAN Menginformasikan tentang kondisi moral saat ini Memberi jalan keluar terhadap kemerosotan moral Memberi informasi berkaitan dengan dampak kemerosotan moral. 5
6 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Definisi Moral Moral adalah suatu pemahaman setiap individu mengenai penilainnya terhadap sikap dan tindakan yang akan ia perbuat. Moral dibangun melalui persepsi kita sebagai seorang yang hidup tentang berbagai kejadian baik yang kita alami sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain moral merupakan suatu yang dibentuk lewat pengalaman hidup sehinngga memberikan cara berpikir yang logis dan bernorma. Oleh karena itu, pendidikan karakter sejak dini mampu memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan moral individu. Kehidupan yang sangat dinamis sering kali membius semua orang untuk berperilaku menyimpang akan norma yang berlaku. Tanpa diimbangi dengan pendidikan moral yang cukup akan menjerumuskan seseorang kepada penyimpangan tingkah laku. Cara berpikir yang sehat dapat diartikan sebagai moral yang baik. Peran keluaraga sebagai media utama sangat dibutuhkan demi perkembangan positif seorang individu terhadap moral yang dimilikinya. 2.2 Peran Moral Dalam Beberapa Aspek Kehidupan Menjalani hidup di dunia seperti mengejar sesuatu yang tak tentu arah. Tidak cukup hanya dengan kecerdasan bersikap secara teknis namun diperlukan pula kepribadian yang cakap atau moral yang baik demi terwujudnya cita-cita luhur. Terpenuhinya kebutuhan rohaniah secara berkelanjutan bisa mengimbangi derasnya pengaruh lingkungan yang terkadang tak sejalan dengan norma kehidupan. Menjalani hidup tentunya berkaitan dengan segala aspek hidup itu sendiri. Kita dilahirkan memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Hal ini membawa kita untuk ikut terlibat dalam proses kehidupan. Tahapan kehidupan mewajibkan kita sebagai pelakunya untuk dapat memposisikan diri dengan baik. Bagaimana cara bersikap terhadap orang yang lebih tua kemudian bagaimana cara kita bartindak sebagai seorang pemimpin. Lalu apa yang harus dilakukan bila berada dalam lingkungan umum masyarakat. Itu semua adalah beberapa aspek kehidupan yang harus kita lakukan dengan baik sesuai norma. 6
7 2.2.1 Moral Kepada Orang yang Lebih Tua Keluarga adalah tempat pertama seorang individu memulai segala hal dalam lingkungan kesehariannya. Keluarga yang baik adalah tempat yang ideal bagi terbentuknya moral yang berkualitas. Seorang individu yang bermoral adalah jika ia mampu mengaplikasikan apa yang dia peroleh dari pendidikan lingkungan keluarganya dengan mengambil segi positifnya. Bersikap sopan terhadap kedua orang tua merupakan perilaku dasar yang harus mampu diimplementasikan. Contoh sederhana yang bernilai tinggi karena dengan menghormati kedua orang tua secara tidak langsung kita akan terbiasa untuk bersikap menghargai orang lain pula. Dengan kebiasaan tersebut niscaya pemahaman mengenai karakter moral yang baik akan tertanam secra permanen dan menciptakan pribadi yang cakap. Kaitannya dengan etika terhadap seseorang yang lebih tua adalah jika kita mampu untuk berperilaku sopan dan santun kepada mereka. Budaya sederhana seperti mengucapkan kata Permisi! jika kita hendak melakukan sesuatu meminta izin, nampaknya sudah mulai dilupakan. Hal yang simpel memang namun dampaknya adalah kesadaran diri agar bersikap santun terhadap orang yang lebih tua. Membudayakan perilaku sopan dari hal yang paling kecil merupakan tahapan yang jitu bagi terciptanya karakter moral yang baik. Intinya adalah bagaimana cara kita untuk mampu memposisikan diri dengan tepat dalam hubungannya untuk bertindak sopan kepada orang yang lebih tua agar tercipta suatu paradigma mendasar tentang etika perilaku yang baik sesuai moral yang beradab Moral Kepemimpinan Seorang pemimpin adalah yang diharapkan mampu membimbing. Dengan demikian adalah wajib bagi pemimpin memiliki kecakapan intelektualitas. Tapi tak cukup hanya dengan hal itu saja, pribadi yang bermoral adalah kunci utama yang dapat menjadikan karakter kepemimpinan yang berwibawa. Jiwa kepemimpinan bukanlah merupakan bakat yang dibawa sejak lahir. Sesuai kodratnya, manusia harus mampu memimpin dirinya sendiri. Lebih luasnya, jiwa kepemimpinan dapat dibentuk melalui pengalaman hidup dan pembentukan karakter kepemimpinan. Pembelajaran mengenai kepemimpinan dapat diperoleh melalui pendidikan kepemimpinan ataupun belajar untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang akan 7
8 menuntun seorang individu dalam perkembangan jiwa kepemimpinannya sendiri. Kematangan suatu individu dalam masyarakat dipengaruhi oleh seberapa mampu individu tersebut untuk memahami orang lain atau masyarakat terutama dirinya sendiri secara pribadi. Karena jika seseorang itu berkeinginan untuk menjadi pemimpin baik dalam suatu kelompok tertentu maupun masyarakat, dia dituntut untuk mampu memahami kondisi serta karakter yang dia pimpin. Pemahamannya sangat diperlukan demi mendukung kapasitasnya untuk mengatur sebaik, sebijaksana dan setepat mungkin. Pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat, adalah inti dari suatu proses kepemimpinan. Dibutuhkan tidak hanya intelektualitas, namun adanya kepercayaan diri akan membuat suatu keyakinan dalam diri bahwa keputusan yang tepat harus diambil dengan cepat pula. Sebab, dalam kondisi yang urgen, permasalahan tidak mengenal waktu. Ia menuntut untuk segera dicarikan jalan keluar dengan apapun putusan yang akan diambil. Sikap pemimpin Ing ngarsa sung tuladha, yang di depan memberikan contoh. Itulah pemimpin yang baik. Seorang pemimpin mendapat kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya bahwa ia dianngap mampu untuk membimbing. Dengan dasar yang demikian, syarat seorang pemimpin ideal adalah sebagai berikut : 1. Integritas, berarti mempunyai sikap yang menimbulkan rasa tanggung jawab sehingga akan diikuti oleh kewibawaan. 2. Terbuka, bermakna mau memperhatikan saran ataupun pendapat dari orang lain. Karena hal terbaik menurut pemimpin belum tentu baik untuk yang dipimpin. Hal ini (keterbukaan) dapat menciptakan suatu situasi yang baik dalam lingkup seorang pemimpin untuk memelihara rasa kekeluargaan dan tenggang rasa antara pemimpin dan yang dipimpin. Seorang pemimpin akan dihormati dan terciptalah kodisi yang yang nyaman karena setiap orang mampu menyampaikn pemikirannya. 3. Adapter, maksudnya adalh seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi apapun yang dihadapinya. Bersikap tenang serta mampu mengontrol situasi terhadap apa yang ditangani akan mengantar kepada penyesuaian diri yang dibutuhkan. 4. Tegas, artinya yakin bahwa suatu kebijakan yang diambilmerupakan tepat. Ketegasan akan menimbulkan dampak berupa reaksi dari masyarakat baik yang pro mupun kontra.. Namun, tegas dan tepat mampu memeri efek yang nyata walaupun tidak populer. 8
9 5. Berwawasan, mutlak diperlukan karea pemimpin yang ideal adalah yang berwawasan luas. Syarat-syarat tersebut merupakan penjabaran dari sifat jujur dan tanggung jawab yang wajib dimiliki setiap pemimpin. Integritas diawali dengan rasa tanggung jawab yang mampu membuat seseorang bersikap terbuka serta mau mendengar saran orang lain. Kejujuran akan menuntun individu untuk bersikap tegas dan tepat dalam pengambilan keputusan. Hal itu akan didukung dengan wawasan yang luas sehingga mampu untuk beradaptasi dngan lingkungannya Moral Dalam Menjalani Kehidupan Bermasyarakat Manusia adalah makhluk sosial yang tentunya membutuhkan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Dengan adanya sifat saling ketergantungan antar manusia ini menuntut manusia untuk dapat berkomunikasi dengan baik sesuai dengan adab supaya terjadi kesinambungan timbal balik yang relevansinya adalah akibat yang saling menguntungkan. Kematangan psikologis membuat seseorang akan dapat membimbing dirinya sendiri menjadi pribadi yang ramah pada hidup. Agar tercipta suatu keharmonisan dalam menjalani kehidupan, setiap manusia diwajibkan untuk saling menjaga tata krama. Hal ini diwujudkan dengan adanya moral yang hidup di tengah masyarakat. Segala bentuk permasalahan yang ada adalah akibat dari disfungsi moral itu sendiri. Entah karena salah paham dalam mempersepsikan atau karena kesalahan mendasar sebagai dampak dari rusaknya tatanan moral yang ada di masyarakat. Wujud perilaku bermoral dalam kehidupan bermasyarakat adalah jika setiap anggota masyarakat mau menerima perbedaan dan meninggalkan egoisme individualistis. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Berbagai kasus yang merebak di masyarakat merupakan efek dari kurangnya pemahama moral dari individu. Sehingga menyebabkan kerusakan sistem tatanan kemasyarakatan dan menimbulkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan kehidupan bermasyarakat. Tidak berlebihan bila mempermasalahkan kemerosotan moral karena inilah sebab utama hancurnya pedoman kehidupan. 9
10 2.3 Pentingnya Moral Dalam Era Globalisasi Globalisasi tidak dapat dielak. Perkembangannya yang dinamis merupakan kewajaran atas majunya cara berpikir masyarakat. Namun, hal itu dapat memberikan tidak hanya dampak positif tapi juga dampak negatif. Keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan moral yang baik mampu memfilter pengaruh buruk tersebut. Melalui pemahaman akan cara bertindak yang beradab dapat menuntun seorang individu untuk mencapai hasil yang maksimal dengan cara yang baik pula. Gemerlapnya kehidupan sering kali membuat seseorang terjebak dalam situasi yang menyimpang. Misalnya saja terjadinya kasus pornografi yang sudah jelas merusak etika berpikir masyarakat. Hal ini merupakan akibat dari disfungsi perilaku yang amoral. Menaggapi era globalisasi dengan segala kemajuannya ini, kia seharusnya dapat memisahkan antara hal yang positif dan hal yang negatif. Hal ini dilakukan supaya tidak terjerumus dalam pengaruh arus modernisasi yang tak terbendung. Bisa dikatakan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam mengarungi kehidupan dibutuhkan dua hal utama yaitu moral yang baik dan pola pikir yang maju. Keduanya adalah faktor yang bila mampu berjalan seimbang akan memberi jalan sesungguhnya dari kehidupan serta dapat menjadi pribadi unggul dengan memiliki cakrawala pemikiran yang luas. 2.4 Degradasi Moral Moral remaja dari tahun ke tahun terus menglami penurunan kualitas dalam segala aspek aspek moral mulai dari tutur kata, cara berpakaian dan lain-lain. Faktor utama yang mengakibatkan degradasi moral remaja ialah perkembangan globalisasi yang tidak seimbang. Sayangnya kita seakan tidak sadar, namun malah mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang kesantunan di negeri ini. Ketidakseimbangan itulah yang menyebabkan moral semakin rusak. Globalisasi memeng membawa dampak baik. Tetapi jangan salah, dampak buruk pun mengikuti di belakangnya. Coba kita amati foto-foto remaja zaman dulu. Kita nilai dari cara berpakaiannya. Sebagian besar mereka lebih banyak menggunakan pakaian yang rapi, sopan dan beradab. Memang ada satu dua yang memilih pakaian terbuka. Namun perbandingannya lebih banyak yang menggunakan pakaian tertutup. Kalau dulu yang memakai pakaian memancing kebanyakan para entertainer, tetapisekarang tak peduli emtertainer atau bukan itu sama saja. 10
11 Sebagai remaja, saya sendiri berpikir mau jaid apa bangsa ini ke depannya. Masih mending yang mengalami degradasi itu orang dewasa. Namun, bagaimana bila remaja yang mengalami degradasi? Bagaimana saat nanti dia dewasa? Dikhawatirkan nanti setelah dewasa semakin menjadi-jadi. Lalu bagaimana jalan negeri ini bila dipimpin oleh mereka yang kurang bermoral. Perlu diingat yang menyerang moral remaja bukan hanya cara berpakaian saja, tetapi masih banyak lagi seperti dunia narkoba, seks bebas dan lain sebagainya Dampak Degradasi Moral Degradasi moral atau kemerosotan moral berdampak besar bagi hampir seluruh komponen kehidupan. Sebuah kerugian yang didapat dari mundurnya kesadaran seseorang akan berakibat bagi rusaknya pola pikir segelintir masyarakat. Dampak nyata dari degradasi moral adalah sebagai berikut. 1. Lunturnya budaya saling menghormati antar umat manusia. 2. Hilangnya rasa tenggang rasa antar sesama. 3. Pergaulan bebas yang menuntun pada kultur yang merusak generasi muda. Misalnya : narkoba, seks bebas, tawuran dan lain sebagainya. 4. Maraknya tindak kriminal akibat rendahnya pemahaman moral. 5. Bersikap acuh atau tidak peduli terhadap kondisi sekitar. 6. Egoisme pribadi, dapat menyebebkan timbulnya jiwa KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) Solusi Mengatasi Kemerosotan Moral Solusi pemecahan masalah dari kemunduran moral masyarakat merupakan wajib untuk ditemukan dan dilakukan. Hal ini supaya terjadi perubahan bagi perbaikan cara pandang yang benar. Jalan keluar dari masalah tersebut adalah mengelola pribadi masingmasing individu untuk memahami kondisi yang sebenarnya dari kehidupan dan mencari titik temu yang kemudian berusaha untuk mengatasi situasi tersebut menjadi sebuah motivasi agar dapat bertindak dengan tepat dan benar. 11
12 BAB 3 PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Kehidupan yang dinamis dituntut tidak hanya cerdas dalam menyikapi hidup melainan juga diprlukan sikap yang bermoral. Moral sendiri berarti suatu perilaku dan pemahaman yang dimiliki setiap manusia sehinga mampu mengerti setiap tindakan yang dilakukannya adalah benar. Dengan demikian, setiap tindakan harus dipertimbangkan sesuai dengan moral yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, di setiap aspek kehidupan dilihat dari segi individualitas mapun secara umum dibutuhkan sebagai pedoman dalam menentukan arah tindakan yang akan dibutuhkan. Misalnya, dibutuhkan moral sebagai seorang pemimpin dan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. 3.2 SARAN Untuk mengatasi kemerosotan moral sudah selayaknya sebagai umat manusia dan individu yang beradab harus memperhatikan norma-norma yang berlaku dengan menjadi pribadi yang bermoral. Maka, dalam kehidupan bermasyarakat kita harus berpegang teguh pada aturan-aturan moral yang benar. Mengingat moral merupakan faktor utama untuk mencapai kesuksesan atas apapun rencana dan tindakan yamg kita lakukan. 12
BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Fokus Penelitian, Penegasan Istilah. A. Latar Belakang Di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang yang berada dalam lingkungan kehidupan tertentu. 1 Tingkah laku seseorang yang menggambarkan baik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk menjadi sebuah bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung oleh sejumlah fakta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas dan berkarakter.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari luar negeri baik yang bersifat positif mupun negatif tidak bisa dibendung lagi. Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah tanpa pertolongan orang lain, terutama orang tuanya mereka tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaan yang lemah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya oleh pemerintah terutama dinas pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha pembinaan dan pengembangan generasi muda terus ditingkatkan sejalan dengan proses pembangunan nasional yang terus berlangsung baik didalam pendidikan formal sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya. Bahkan keduanya saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yang sering kita dengarkan dahulu sewaktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar, agar kita mempunyai semangat untuk belajar,
Lebih terperinciKOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA
KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA Tjondrorini & Mardiya Hari keluarga yang kita peringati pada tanggal 29 Juni setiap tahunnya tentu merupakan hari yang istimewa bagi semua keluarga di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program pendidikan yang ada diperlukan kerja keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu dibutuhkan sistem pendidikan dan manajemen sekolah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa, secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta tingkah laku moral para peserta didik. Di bangku sekolah, para peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang sangat kompleks, karena diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat. Pendidikan juga tidak bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan Tamansiswa, yaitu melaksanakan sepenuhnya ketentuan dari sistem pendidikan nasional dengan tetap mengamalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyederhanakan sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Zuriah (2007:22), Pendidikan moral adalah suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasi dan menyederhanakan sumber-sumber moral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai karakter yang ada pada diri anak bangsa seperti rasa peduli terhadap etika dan sopan
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai
BAB I A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimensi ini berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era global ditandai dengan pengaruhnya yang cukup signifikan terhadap perubahan kehidupan manusia, baik ekonomi, politik dan kebudayaan.tiga dimensi ini berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Penegasan Isilah. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dari aspek jiwa, manusia memiliki cipta rasa dan karsa sehingga dalam tingkah laku dapat membedakan benar atau salah, baik atau buruk, menerima atau menolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Pendidikan bersifat umum bagi semua orang dan tidak terlepas dari segala hal yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang dapat menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang baik (beramal sholeh)
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan salah satu proses dalam membentuk, mengarahkan dan mengembangkan kepribadian seseorang, serta menjadikan seseorang menjadi good and smart. Manusia
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu cita-cita besar dari kebijakan sistem pendidikan nasional saat ini adalah dapat terjadinya revolusi mental terhadap bangsa ini. Mengingat kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan
BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian, F. Penegasan Istilah A. Latar Belakang Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. setelah berlangsung beberapa tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Tindakan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang hasilnya baru bisa dirasakan setelah berlangsung beberapa tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Tindakan, perilaku dan sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter merupakan hal yang dapat yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Orang orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan masyarakat yang menyedihkan, perubahan yang terjadi justru cenderung mengarah pada krisis moral dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah tapi di rumah dan di lingkungan sosial, bahkan sekarang ini peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergaulan adalah salah satu kebutuhan manusia, sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dapat membawa kemajuan, namun juga sekaligus melahirkan kegelisahan. pada masyarakat, hal ini juga dialami oleh Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman sekarang globalisasi menimbulkan berbagai tantangan yang semakin berat. Cepatnya perubahan yang terjadi akibat globalisasi berdampak dalam berbagai bidang kehidupan
Lebih terperinci2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia termasuk negara yang sering terjadi bencana alam, seperti banjir, gunung meletus dan lain-lain. Salah satu yang sering terjadi pada tahun 2014 adalah gunung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah kompleks, salah satunya karena lemahnya pemahaman para generasi muda sebagai generasi penerus bangsa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk individu, memiliki perbedaan berbagai macam kebutuhan. Dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia memerlukan orang lain atau disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seimbang. Dengan di undangakannya Undang-Undang No. 3 tahun Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari generasi muda yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus. Oleh karena itu anak memerlukan perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
Lebih terperinciGenerasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios
Generasi Santun Buku 1A Timothy Athanasios Teori Nilai PENDAHULUAN Seorang pendidik terpanggil untuk turut mengambil bagian dalam menumbuhkembangkan manusia Indonesia yang utuh, berakhlak suci, dan berbudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menyebutkan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TATA NILAI, BUDAYA KERJA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas vital dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui transfer ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai kehidupan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka pembentukan dan peningkatan
Lebih terperinci2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku
Lebih terperinci2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan di dalam masyarakat. Sekolah sebagai organisasi
Lebih terperinciDari Sini Kita Memulai
Membangun Energi dan Karakter Positif Dari Sini Kita Memulai Sebagai manusia, tentu saja kita memiliki harapan dan potensi yang dianugerahkan oleh Allah Swt., namun kita juga memiliki kekurangan. Dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa paling sensitif dalam kehidupan manusia yang biasanya berlangsung antara usia 12 hingga 18 tahun. Dalam masa ini seseorang bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki karakter, integritas, dan kompetensi yang bermakna dalam kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan potensi tersebut, seseorang akanmenjadi manfaat atau tidak untuk dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha untuk membantu peserta didik mengembangkan seluruh potensinya (hati, pikir, rasa, dan karsa, serta raga). Dengan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian generasi muda. Gejala kemerosotan moral antara lain diindikasikan dengan merebaknya kasus penyalahgunaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan masa peralihan untuk menuju kedewasaan, dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa peralihan untuk menuju kedewasaan, dimana masa peralihan itu diperlukan oleh seorang remaja untuk dapat mempelajari dan mengoptimalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai luhur kepribadian yang dilaksanakan secara sistematis dan terprogram. Masalah pendidikan merupakan, masalah
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi ini, melihat realitas masyarakat baik kaum muda maupun tua banyak melakukan perilaku menyimpang dan keluar dari koridor yang ada, baik negara, adat
Lebih terperinci5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini sedang dihadapkan kepada situasi yang kurang menguntungkan. Kondisi ini terjadi sejalan dengan semakin banyaknya kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi diri mereka namun, banyak anak mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan selama
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dalam arti dia memiliki penyesuaian sosial (social adjustment) yang tepat.
94 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Remaja sebagai bunga dan harapan bangsa serta pemimpin di masa depan sangat diharapkan dapat mencapai perkembangan sosial secara matang, dalam arti dia memiliki penyesuaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama anak, tempat anak meniru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama anak, tempat anak meniru perilaku orang tua. Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing, mengawasi, mengarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya
Lebih terperinciPENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berakhlak mulia, guna menciptakan manusia yang bertaqwa dan menjadi seorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu bagian yang sangat urgent dari perincian kesempurnaan tujuan pendidikan Islam. Oleh sebab itu, pendidikan akhlak merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan guna
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan guna mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan, interaksi individu,
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita hidup di zaman modern yang menuntut setiap individu untuk meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang dianggap kuno dan memperbaharui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini dapat digambarkan bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya penemuan-penemuan di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentukan sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan
Lebih terperinciDOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2017 i LEMBAR PENGESAHAN Kode Dokumen : 006/UN50.1.5.2/OT-DOK/2017 Revisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki arti penting dalam kehidupan seluruh umat manusia. Betapa pentingnya pendidikan sehingga siapapun tidak dapat lepas dari proses pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pendidikan jasmani pada tingkat sekolah dasar meliputi pengembangan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Upaya untuk mengembangkan ketiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja menjadi semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja menjadi semakin mengkhawatirkan. Banyak anak di bawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup diri pribadi tidak dapat melakukan sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Terdapat ikatan saling ketergantungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan moral. Kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia. Keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak, masing-masing memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan satuan yang terkecil dalam masyarakat. Keluarga mempunyai peran yang besar dalam membentuk sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia. Keluarga
Lebih terperinci