GUIDELINE KAMPANYE INFORMASI OBAT DAN POSKO KESEHATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GUIDELINE KAMPANYE INFORMASI OBAT DAN POSKO KESEHATAN"

Transkripsi

1 GUIDELINE KAMPANYE INFORMASI OBAT DAN POSKO KESEHATAN

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayah-nya, guideline pelaksanaan program kerja Kampanye Informasi Obat dan Posko Kesehatan dapat terselesaikan dengan lancar. Staf Ahli Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat ISMAFARSI mempersembahkan salah satu program kerja yang bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bagaimana pemakaian obat yang bermanfaat dan tepat sasaran dalam bentuk kampanye yang langsung terjun ke masyarakat, juga posko kesehatan yang bertujuan agar masyarakat lebih bebas berkonsultasi mengenai penggunaan obat dalam bentuk face to face dengan seorang farmasis. Dengan hadirnya program kerja ini, sekiranya mampu membantu sosialisasi tentang cara penggunaan obat yang tepat. Guideline ini dibuat sebagai gambaran pelaksanaan program kegiatan Posko Kesehatan dan Kampanye Informasi Obat di tiap-tiap Lembaga Eksekutif Mahasiswa / Himpunan Mahasiswa / Badan Eksekutif Mahasiswa Farmasi. Saran dan kritik tentunya tidak lupa kami sampaikan kepada masing-masing pihak untuk disampaikan demi kemaksimalan kerja bersama. Semoga di kepengurusan dua tahun ke depan ini ISMAFARSI dapat lebih dikenal masyarakat luas dalam melakukan gerakan-gerakan sosial yang tentunya menunjukkan bagaimana apiknya kinerja pemuda Indonesia saat ini. Atas perhatian Saudara/i, kami sampaikan terima Staf Ahli Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat ISMAFARSI Hivzil Indra

3 DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar. Daftar Isi.. Ii Iii Pendahuluan. 1 Kampanye Informasi Obat Definisi 3 Tujuan Kegiatan.. 3 Bentuk Kegiatan. 3 Sasaran Kegiatan. 4 Waktu Pelaksanaan. 4 Tempat Pelaksanaan.. 4 Topik Kegiatan.. 5 Prosedur Kegiatan 6 Materi Pelaksanaan. 7 Timeline Kegiatan 8 Posko Kesehatan Definisi 9 Tujuan Kegiatan.. 9 Bentuk Kegiatan. 9 Sasaran Kegiatan. 10 Waktu Pelaksanaan. 10 Tempat Pelaksanaan.. 10 Prosedur Kegiatan 11 Materi Pelaksanaan. 12 Timeline Kegiatan. 13 Penutup.. 14

4 PENDAHULUAN Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap masyarakat, terlebih informasi mengenai pengobatan. Jika diamati, saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai penggunaan obat yang benar sehingga banyak pula diantara mereka yang melakukan kesalahan dalam penggunaan obat ataupun melakukan penyalahgunaan obat. Hal ini dapat terjadi dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat, efek samping dari suatu obat, dan cara penyimpanan obat tersebut. Oleh karena itu, sebagai calon apoteker kita dituntut untuk menjadi pharmaceutical care giver dalam memberikan informasi-informasi penting mengenai suatu obat. Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) merupakan organisasi nasional bagi mahasiswa farmasi Indonesia. ISMAFARSI berorientasi kepada keilmuan, profesi, advokasi, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah dalam bentuk Kampanye Informasi Obat (KIO) dan Posko Kesehatan. Kampanye Informasi Obat dan Posko kesehatan merupakan suatu bentuk edukasi kepada masyarakat tentang informasi-informasi obat, mulai dari pengertian, cara penggunaan, hingga efek samping dari penggunaan obat. Kampanye Informasi Obat dan Posko Kesehatan yang diadakan merupakan bentuk aplikasi nyata dari apa yang dipelajari pada pendidikan formal seorang mahasiswa farmasi. Kegiatan Kampanye Informasi Obat dan Posko Kesehatan ini dilaksanakan agar masyarakat diharapkan mendapat informasi langsung dari farmasis mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan suatu obat sehingga masyarakat lebih paham tentang informasi obat yang mereka gunakan. Program kerja Kampanye Informasi Obat dan Posko Kesehatan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana bagi farmasis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diterima dengan cara memberikan informasi yang baik kepada masyarakat, serta untuk melatih seorang farmasis dalam menyampaikan berbagai informasi terkait obat kepada masyarakat luas.

5 Hal yang membedakan Kampanye Informasi Obat dan Posko kesehatan adalah dalam bentuk penyampaian informasi. Kampanye Informasi Obat dilakukan dalam bentuk kampanye dan langsung terjun ke masyarakat. Sedangkan, Posko kesehatan dalam bentuk face to face antara seorang pengunjung dengan seorang farmasis, sehingga pengunjung dapat bebas bertanya seputar obat kepada farmasis.

6 Definisi VAMPIRE DAY a Kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakuan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Kampanye Informasi Obat dapat didefinisikan serangkaian penyampaian informasi mengenai hal yang berhubungan dengan obat dan kesehatan kepada masyarakat. Tujuan Kegiatan Memberikan informasi terkait obat kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang jelas tentang obat (pengertian, cara pengggunaan, dan efek samping), serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Melatih skill mahasiswa farmasi untuk memberikan konseling informasi obat dan berbicara di depan umum Membantu tindakan promosi kesehatan Mengenalkan peran apoteker kepada masyarakat Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan Kampanye Informasi Obat, yaitu kampanye ke jalan/ tempat sasaran dengan membawa spanduk serta membagikan poster/ leaflet/ pamflet yang berisikan materi disertai gambar tentang tema KIO pada saat itu, sambil memberikan konseling langsung kepada masyarakat. Target tenaga farmasis yang ikut serta ditentukan oleh LEM masing-masing. Diharapkan masyarakat memberikan respon terhadap konseling yang diberikan, dapat berupa

7 pertanyaan. Selain itu, KIO juga dapat dilaksanakan di suatu tempat seperti di balai desa atau di sekolah, sehingga masyarakat yang dating untuk diberi penyuluhan terkait tema KIO pada waktu itu. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan dari Kampanye Informasi Obat adalah: Masyarakat yang belum atau kurang mengetahui tentang informasi penggunaan obat Kelompok tertentu, seperti: ibu hamil, wanita, penderita penyakit tertentu, orang tua (lanjut usia), remaja, anak-anak, dan lain-lain. Siapapun yang membutuhkan informasi Diharapkan setelah acara Kampanye Informasi Obat ini, masyarakat dapat menyerap informasi yang telah disampaikan dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dari Kegiatan Kampanye Informasi Obat dapat dilakukan pada Hari-hari kesehatan nasional Hari-hari libur nasional Weekend (akhir minggu) Hari libur semester Hari yang telah disepakati oleh pelaksana empat Pelaksanaan Kegiatan Kampanye Informasi Obat dapat dilaksanakan di: Tempat-tempat umum (taman kota, alun-alun kota, pasar, jalan raya, dan tempat-tempat umum lainnya) Sekolah/ Pusat Studi Kampus yang telah ditunjuk sebagai pelaksana Sekitar pemukiman penduduk

8 Topik Kegiatan Topik yang dapat menjadi bahan kegiatan Kampanye Informasi Obat antara lain: Penggunaan sediaan obat suppositoria, tetes mata, salep mata, dan sublingual Obat yang boleh digerus dan tidak boleh digerus Informasi obat, meliputi logo obat, penggolongan obat, khasiat obat, cara penggunaan obat, kandungan obat, efek samping dari obat, cara penyimpanan obat dan cara pembuangan sampah obat, serta kadaluwarsa obat Penggunaan Antibiotika harus dihabiskan terkait resistensi Antibiotika Sirup antibiotika untuk anak Cara pemakaian obat setiap 8 jam atau 12 jam atau 24 jam Obat yang memiliki khasiat Diuretik diminum di pagi hari Obat yang memiliki khasiat Anti Hiperlipidemia diminum di malam hari Penggunaan obat bersama sirup atau kopi atau teh manis Interaksi obat dengan rokok Interaksi obat dengan makanan Obat-obatan yang tidak diperbolehkan untuk ibu hamil dan menyusui Anti-conterfeit drug (anti obat palsu) Topik lainnya. ( disesuaikan dengan kondisi kesehatan, kasus terkini tempat pelaksanaan KIO dan waktu pelaksanaan KIO, serta harus didiskusikan terlebih dahulu dengan SA Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat pusat ataupun wilayah)

9 Prosedur Pelaksanaan SA Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat berkoordinasi dengan PJ Posko Kesehatan dan Kampanye Informasi Obat membantu wilayah dan LEM/HIMA/BEM yang menjalankan program kerja ini. Melakukan koordinasi berkala yaitu memberitahukan perkembangan persiapan kegiatan KIO Membuat timeline dan plan strategy yang jelas ( waktu dan tempat pelaksanaan, sasaran kegiatan, luaran yang diharapkan, target kegiatan). Tema kegiatan telah ditentukan untuk masing-masing wilayah dan LEM/HIMA/BEM. Membuat brosur/pamflet/leaflet yang berisikan informasi terkait tema KIO yang akan dilaksanakan, mmeriksa kebenaran informasi yang telah dibuat (dengan dosen atau sumber informasi terpercaya) Melakukan pengarahan kepada mahasiswa yang akan ikut serta dalam KIO Pelaksanaan kegiatan. Melakukan dokumentasi dan membuat LPJ yang diserahan ke PJ Posko Kesehatan dan Kampanye Informasi Obat selambat-lambatnya 7 hari setelah waktu pelaksanaan.

10 Material Kegiatan a. Material yang dibutuhkan untuk kegiatan Kampanye Informasi Obat ini antara lain: Brosur/leaflet/pamflet yang berisi informasi penting terkait tema KIO yang akan dilaksanakan Spanduk untuk kampanye Poster Simbol-simbol atau bahan yang digunakan sebagai promosi pada objek kampanye, obat yang bisa dijadikan alat atau contoh dalam melakukan konseling b. Sumber Material Referensi bahan kuliah/ studi Jurnal-jurnal ilmiah Material kampanye (brosur, leaflet, pamflet) dari BPOM, Dinkes, WHO, IAI, dan lain-lain

11 Timeline Pelaksanaan Satu bulan sebelum kegiatan: Menunjuk pelaksana kegiatan KIO di tiap komisariat Membentuk kepanitiaan Melakukan rapat kerja kepanitiaan dan merancang konsep kegiatan(tema kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan, sasaran dan target kegiatan, tugas masing-masing PJ) Membuat list material apa saja yang dibutuhkan untuk kegiatan KIO Membuat list sponsor dan dana yang dibutuhkan Membuat timeline pelaksanaan dan susunan acara Membuat surat perizinan, peminjaman, dan lain-lain Melakukan pengadaan material yang diperlukan, mulai melakukan pencarian sponsor. 28 Hari sebelum kegiatan: Melakukan rapat kerja pelaksanaan kegiatan Mulai melakukan publikasi melalui media sosial (twitter, facebook, line, instagram) Mengecek kelengkapan persiapan Seminggu sebelum kegiatan : Melakukan cek perlengkapan material yang akan digunakan untuk kegiatan Brosur/pamflet/leaflet telah selesai dibuat dan telah dikonfirmasi kebenaran informasi didalamnya Mengecek pendanaan yang telah terkumpul 3 Hari sebelum kegiatan : Brosur/pamflet/leaflet telah dicetak dan diperbanyak Melakukan rapat prosedur dan pembagian kerja saat hari pelaksanaan kegiatan Melakukan pengarahan kepada mahasiswa yang akan ikut dalam kegiatan KIO

12 1 Hari sebelum kegiatan : Memastikan semua material yang akan digunakan telah siap sedia dan mahasiswa yang akan ikut KIO sudah siap dengan materi konseling. Hari pelaksanaan : Mempersiapkan semua material yang akan dibawa ke lokasi kegiatan Melakukan briefing panitia sebelum kegiatan berlangsung Melaksanakan tugas sesuai jobdesk masing-masing, dan mengevaluasi diakhir pelaksanaan KIO

13 Definisi Posko kesehatan merupakan sebuah posko yang berisikan beberapa apoteker dimana masyarakat/pengunjung dapat berkonsultasi dengan seorang apoteker secara face to face mengenai informasi obat dan kesehatan lainnya sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman Tujuan Kegiatan Memberikan informasi terkait obat kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang jelas tentang obat (pengertian, cara pengggunaan, dan efek samping), serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Membantu tindakan promosi kesehatan Mengenalkan peran apoteker kepada masyarakat Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam Posko Kesehatan, yaitu beberapa apoteker berada di dalam posko berupa tenda dimana satu orang apoteker melayani satu orang pengunjung, pengunjung dapat berkonsultasi dengan bebas, namun tetap ada time limit yang akan ditentukan oleh panitia yang bertugas. Apabila pengunjung yang hadir banyak, pengunjung akan diberi nomor antrian. Sembari menunggu, pengunjung akan diberikan brosur mengenai pengetahuan umum terkait informasi obat dan kesehatan. Diharapkan masyarakat memberikan respon terhadap konseling yang diberikan, dapat berupa pertanyaan.

14 Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan dari Posko Kesehatan adalah: Masyarakat yang belum atau kurang mengetahui tentang informasi penggunaan obat Masyarakat yang tinggal disekitar tempat posko kesehatan dilaksanakan Kelompok tertentu, seperti: ibu hamil, wanita, penderita penyakit tertentu, orang tua(lanjut usia), remaja, anak-anak, dan lain-lain. Siapapun yang membutuhkan informasi Diharapkan setelah acara Posko Kesehatan ini, masyarakat dapat menyerap informasi yang telah disampaikan dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dari Posko Kesehatan dapat dilakukan pada: Event nasional ISMAFARSI Hari yang telah disepakati oleh pelaksana empat Pelaksanaan Posko Kesehatan dapat dilaksanakan di: Event Nasional Wilayah Perayaan Hari Kesehatan Event tertentu yang disepakati dengan pelaksana

15 Prosedur Pelaksanaan SA Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat berkoordinasi dengan PJ Posko Kesehatan dan Kampanye Informasi Obat membantu wilayah dan LEM/HIMA/BEM yang menjalankan program kerja ini. Melakukan koordinasi berkala yaitu memberitahukan kemajuan persiapan kegiatan Posko Kesehatan Membuat timeline dan plan strategy yang jelas ( waktu dan tempat pelaksanaan, sasaran kegiatan, luaran yang diharapkan, target kegiatan). Mencari Apoteker yang bersedia sebagai pusat informasi di posko kesehatan tersebut. Dan membuat brosur/pamflet/leaflet yang berisikan informasi kesehatan untuk pengunjung posko kesehatan sembari menunggu nomor antrian, memeriksa kebenaran informasi yang telah dibuat (dengan dosen atau sumber info terpercaya Pelaksanaan kegiatan. Melakukan dokumentasi dan membuat LPJ yang diserahan ke PJ Posko Kesehatan dan Kampanye Informasi Obat selambat-lambatnya 7 hari setelah waktu pelaksanaan..

16 Material Kegiatan a. Material yang dibutuhkan untuk kegiatan Posko Kesehatan ini antara lain: Brosur/leaflet/pamflet yang berisi informasi obat dan kesehatan Spanduk Souvenir cantik untuk 20 orang yang beruntung (notebook ukuran kecil sedang) b. Sumber Material Referensi bahan kuliah/ studi OnlineLibrary (situs-situs stakeholder di bidang kesehatan, misal: dan lain-lain). Timeline Pelaksanaan Satu bulan sebelum kegiatan: Membentuk kepanitiaan Melakukan rapat kerja kepanitiaan dan merancang konsep kegiatan(tema kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan, sasaran dan target kegiatan, tugas masing-masing PJ) Membuat list material apa saja yang dibutuhkan untuk kegiatan Posko Kesehatan Membuat list sponsor dan dana yang dibutuhkan Membuat timeline pelaksanaan dan susunan acara Membuat surat perizinan, peminjaman, dan lain-lain Melakukan pengadaan material yang diperlukan, mulai melakukan pencarian sponsor. Menghubungi IAI Nasional atau pusat dan membuat janji

17 28 hari sebelum kegiatan: Melakukan rapat kerja pelaksanaan kegiatan Mulai melakukan publikasi melalui media sosial (twitter, facebook, line, instagram) Mengecek kelengkapan persiapan Seminggu sebelum kegiatan : Melakukan cek perlengkapan material yang akan digunakan untuk kegiatan Brosur/pamflet/leaflet telah selesai dibuat dan telah dikonfirmasi kebenaran informasi didalamnya Mengecek pendanaan yang telah terkumpul Mengkonfirmasi kehadiran apoteker (jumlah orangnya) 3 hari sebelum kegiatan : Brosur/pamflet/leaflet telah dicetak dan diperbanyak Melakukan rapat prosedur dan pembagian kerja saat hari pelaksanaan kegiatan 1 hari sebelum kegiatan : Memastikan semua material yang akan digunakan telah siap sedia. Hari pelaksanaan : Mempersiapkan semua material yang akan dibawa ke lokasi kegiatan Melakukan briefing panitia sebelum kegiatan berlangsung Melaksanakan tugas sesuai jobdesk masing-masingdan melakukan evaluasi setelah kegiatan Posko Kesehatan selesai

18 PENUTUP Demikian guideline dari Kampanye Informasi Obat dan Posko Kesehatan ini dibuat, diharapkan panduan ini dapat memudahkan tiap-tiap LEM ISMAFARSI dalam melaksanakan program kerja Kampanye Informasi Obat dan Posko Kesehatan. Saran dan dukungan dari tiap-tiap LEM anggota ISMAFARSI sangat diperlukan agar program kerja Kampanye Informasi Obat dan Posko Kesehatan ini dapat terlaksana dengan baik, serta dapat menjadi stimulus bagi LEM lain untuk ikut melaksanakan kegiatan kampanye informasi obat dan posko kesehatan agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.. Chair Person of Social and Public Health Contact Person of Drug Information Campaign and Post of Health Hivzil Indra Regina Astryani General Secretary of ISMAFARSI Deni Fahmi Prasetya

GUIDELINE DONOR DARAH

GUIDELINE DONOR DARAH GUIDELINE DONOR DARAH KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan guideline pelaksanaan program Donor Darah dengan

Lebih terperinci

GUIDELINE PERAYAAN DAN PERINGATAN HARI KESEHATAN

GUIDELINE PERAYAAN DAN PERINGATAN HARI KESEHATAN GUIDELINE PERAYAAN DAN PERINGATAN HARI KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayah-nya, guideline pelaksanaan program Perayaan dan Peringatan

Lebih terperinci

GUIDELINE APOTEKER CILIK

GUIDELINE APOTEKER CILIK GUIDELINE APOTEKER CILIK KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayahnya sehingga pembuatan guideline pelaksanaan program apoteker cilik dapat

Lebih terperinci

GUIDELINE AKSI TANGGAP BENCANA

GUIDELINE AKSI TANGGAP BENCANA GUIDELINE AKSI TANGGAP BENCANA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayah-nya, guideline pelaksanaan program Aksi Tanggap Bencana dapat terselesaikan

Lebih terperinci

GUIDELINE DESA FARMASI

GUIDELINE DESA FARMASI GUIDELINE DESA FARMASI KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayahnya sehingga pembuatan panduan pelaksanaan program Desa Farmasi dapat terselesaikan.

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Hormat Kami,

Kata Pengantar. Hormat Kami, Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga Guideline SEP Campus Tour tahun 2017 dapat diselesaikan. Buku ini telah dirancang sedemikian rupa untuk menjadi

Lebih terperinci

PEMILIHAN KOORDINATOR WILAYAH JAWA TIMUR-BALI

PEMILIHAN KOORDINATOR WILAYAH JAWA TIMUR-BALI PEMILIHAN KOORDINATOR WILAYAH JAWA TIMUR-BALI IKATAN SENAT MAHASISWA FARMASI SELURUH INDONESIA (ISMAFARSI) Periode 2016-2018 Pemilihan Koordinator Jawa Timur-Bali Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Definisi apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1332/MENKES/SK/X/2002 yaitu sebagai suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran

Lebih terperinci

PEMILIHAN KOORDINATOR WILAYAH JAWA TIMUR-BALI

PEMILIHAN KOORDINATOR WILAYAH JAWA TIMUR-BALI PEMILIHAN KOORDINATOR WILAYAH JAWA TIMUR-BALI IKATAN SENAT MAHASISWA FARMASI SELURUH INDONESIA (ISMAFARSI) Periode 2016-2018 Pemilihan Koordinator Jawa Timur-Bali Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh

Lebih terperinci

sponsorship program ini adalah sebagai berikut.

sponsorship program ini adalah sebagai berikut. Panitia membuka diri kepada semua pihak yang berminat untuk mendukung acara ini dengan menjadi sponsor atau donatur. Ketentuan sponsorship program ini adalah sebagai berikut. A. Ketentuan Umum a. Pendaftaran

Lebih terperinci

BAB II ANALISA MASALAH

BAB II ANALISA MASALAH BAB II ANALISA MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Hasil dari perumusan dan pembatasan masalah dari Kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara Untuk Remaja Putri di Kota Bandung telah selesai ditentukan, maka selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. (Peraturan Pemerintah no 51 tahun 2009). Sesuai ketentuan perundangan

Lebih terperinci

Contact Person : Quinneirra Ratu F. No.Hp :

Contact Person : Quinneirra Ratu F. No.Hp : Contact Person : Quinneirra Ratu F No.Hp : 083872745239 Email : quinneirrarf@yahoo.com Appreciation Of Situation Dengan berkembangnya seni di Indonesia dan tumbuhnya bibit unggul seniman muda pada saat

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MENIMBANG : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN EVALUASI VISI MISI FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA DARMA

LAPORAN EVALUASI VISI MISI FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA DARMA LAPORAN EVALUASI VISI MISI FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA DARMA Tim Penyusun Program Studi Psikologi Universitas Bina Darma Palembang Kata Pengantar Atas izin Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Pada penelitian sebelumnya dengan judul pengaruh keberadaan apoteker terhadap mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas wilayah Kabupaten Banyumas berdasarkan

Lebih terperinci

GUIDELINES PPI Dunia Awards 2017

GUIDELINES PPI Dunia Awards 2017 GUIDELINES PPI Dunia Awards 2017 Salam Perhimpunan! PPI Dunia Awards merupakan program penganugerahan apresiasi kepada para PPI Negara anggota PPI Dunia akan kiprah pemuda-pemudi Indonesia dalam mengharumkan

Lebih terperinci

P R O P O S A L CARRER EXHIBITON 2017

P R O P O S A L CARRER EXHIBITON 2017 P R O P O S A L CARRER EXHIBITON 2017 S P O N S O R S H I P KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Proposal Acara Career

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apoteker Berdasarkan KepMenKes RI No. 1027/MenKes/SK/IX/2004, apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi yang telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia memiliki hak asasi yang diatur dalam perundang-undangan, salah satunya yaitu hak mengenai kesehatan, sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN TALKSHOW ROHANI 2017

PROPOSAL KEGIATAN TALKSHOW ROHANI 2017 PROPOSAL KEGIATAN TALKSHOW ROHANI 2017 BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG FEBRUARI 2017 LEMBAR PENGESAHAN Proposal kegiatan Talkshow Rohani 2017 dengan tema Pandangan Pemuda

Lebih terperinci

PENDAHULUAN SOP LAMBANG

PENDAHULUAN SOP LAMBANG PENDAHULUAN SOP LAMBANG STAFF AHLI MEDIA DAN PUBLIKASI ISMAFARSI HEBAT 2016-2018 PENDAHULUAN Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) adalah organisasi mahasiswa nasional yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menjadi prioritas utama program pemerintah menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat pada umumnya semakin sadar akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan. Kesehatan merupakan salah satu kunci utama bagi seseorang dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG a. PENDAHULUAN Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas

Lebih terperinci

PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT

PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT Peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit adalah : 1. Peranan Dalam Manajemen Farmasi Rumah Sakit Apoteker sebagai pimpinan Farmasi Rumah Sakit harus mampu mengelola Farmasi

Lebih terperinci

Selamat datang Calon Kakak SBKK 2018

Selamat datang Calon Kakak SBKK 2018 Selamat datang Calon Kakak SBKK 2018 Seminggu Bersama Keluarga Kemenkeu (SBKK) adalah program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia yang melibatkan pejabat/pegawai Kementerian Keuangan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan merupakan visi dari Kementerian Kesehatan RI dan telah dirumuskan dalam UU RI No. 36 tahun 2009

Lebih terperinci

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 002 TAHUN 2015

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 002 TAHUN 2015 PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 002 TAHUN 2015 Tentang TATA KERJA ORGANISASI KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Dewan

Lebih terperinci

Tantangan ekonomi Indonesia akan semakin kompleks kedepannya. Indonesia harus mulai berbenah agar bisa bersaing dengan negara lainnya. Perdagangan internasional yang semakin terbuka lebar menuntut Indonesia

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI 2014 I. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN OBAT DI PUSKESMAS GADANG HANYAR KOTA BANJARMASIN

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN OBAT DI PUSKESMAS GADANG HANYAR KOTA BANJARMASIN ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN OBAT DI PUSKESMAS GADANG HANYAR KOTA BANJARMASIN Noor Ainah 1 ; Erna Prihandiwati 2 ;Ade Syarif Hakim 3 Obat digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA No. : 08/TAP/BPM FF UI/III/13 Tentang PEDOMAN DAN MEKANISME PENGAWASAN LEMBAGA EKSEKUTIF Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: gastritis, lambung, kopi, air mineral, kasih sayang

ABSTRAK. Kata kunci: gastritis, lambung, kopi, air mineral, kasih sayang ABSTRAK Saat ini penyakit lambung/maag sudah banyak timbul di masyarakat dengan keluhan perut yang sakit, perih, atau kembung. Namun penyakit maag seringkali dianggap ringan oleh masyarakat karena dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Kabupaten Brebes Kabupaten Brebes adalah salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah yang letaknya disepanjang pantai utara Laut Jawa, memanjang ke selatan berbatasan

Lebih terperinci

MEHTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHAT AN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG

MEHTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHAT AN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG .. MEHTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHAT AN REPUBLIK INDONESIA Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN 01 APOTEK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI 1.1 Penempatan Media (Media Placement) 1.1.1 Teknis Produksi Media Sosial Utama Kehadiran sebuah media utama sebagai sarana untuk mempromosikan sebuah perancangan sangatlah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

PROSES PENDIRIAN GALERI INVESTASI BEI

PROSES PENDIRIAN GALERI INVESTASI BEI PROSES PENDIRIAN GALERI INVESTASI BEI Kode: A Page 1 Proses Pendirian Galeri Investasi BEI Pendirian GALERI INVESTASI BEI di Perguruan Tinggi, memiliki beberapa tahapan, sebagai berikut : TAHAP PENJAJAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana untuk memperoleh generasi yang baik perlu adanya peningkatan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. kerjasama dengan pihak sponsorship? Dalam menyelenggarakan sebuah event, Event Organizer UKM CAMP

PEDOMAN WAWANCARA. kerjasama dengan pihak sponsorship? Dalam menyelenggarakan sebuah event, Event Organizer UKM CAMP PEDOMAN WAWANCARA Dewan Penasehat & Pertimbangan Organisasi (DPPO) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Campus Music Progress (CAMP) 1. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan untuk meningkatkan kerjasama

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tenpat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker (PP no. 51 tahun 2009) Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak asasi manusia, setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di dalamnya mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan setiap umat manusia karena aktivitasnya dapat terhambat apabila kondisi kesehatan tidak baik.

Lebih terperinci

3. Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB II MENGELOLA KINERJA TIM DALAM KAMPANYE A.

3. Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB II MENGELOLA KINERJA TIM DALAM KAMPANYE A. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii SURAT PERNYATAAN... iv MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR BAGAN... xiii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan penting dari setiap manusia. Hidup sehat bukan hanya tujuan dari setiap individu melainkan juga tanggung jawab dan tujuan dari setiap

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI 3.1 Perancangan Media Penulis akan membuat sebuah iklan layanan masyarakat yang berisi informasi dan pengetahuan tentang BPPD (Biaya Pengganti Pengolahan Darah) sehingga masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)) pada bab. sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)) pada bab. sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Aktivitas Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Periode 2016 (studi Deskriptif Kualitatif Program Promosi Kesehatan

Lebih terperinci

DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN

DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN Andrie Fitriansyah D I S A M PA I K A N PA D A : P E RT E M U A N P E N I N G K ATA N MUTU P E L AYA N A N K E FA R M A S I A N G O R O

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN FARMASI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN FARMASI KEENTERIAN KESEHATAN RI POITEKNIK KESEHATAN KEENKES JAKARTA II BADAN EKSEKUTIF AHASISWA JURUSAN FARASI Profile Kegiatan SCIENTIST 7 (Seminar On Education and Information Of Pharmacist 7) merupakan program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS JEMURSARI JL. JEMURSARI SELATAN IV No 5 SURABAYA Desember 2011

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS JEMURSARI JL. JEMURSARI SELATAN IV No 5 SURABAYA Desember 2011 LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS JEMURSARI JL. JEMURSARI SELATAN IV No 5 SURABAYA 05 17 Desember 2011 PERIODE XXXVII DISUSUN OLEH : NOVIANE TANZIL, S.Farm. 2448711112 FILLICYA THELVYANTHIE,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TINJAUAN MANAJEMEN Rapat praktikum Statistik Industri A Masukan untuk Tinjauan Manajemen Hasil Audit. Keterbatasan waktu praktikum sehingga timeline praktikum menjadi padat terutama untuk waktu revisi

Lebih terperinci

@pfa.ui. #BewareofDepression

@pfa.ui. #BewareofDepression #BewareofDepression @pfa.ui #BewareofDepression Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2017, depresi merupakan gangguan mental umum yang secara global dialami oleh lebih dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI KOMUNITAS

PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI KOMUNITAS PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI KOMUNITAS Oleh: R. Dettie Yuliati Direktur Pelayanan Kefarmasian Disampaikan pada: Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), 2107 TATA SAJI

Lebih terperinci

No. : 002/EduFair/VII/2009 Hal : Sponsorship Pada Pameran Pendidikan 2009 Lamp. : Proposal. Jakarta, 25 Juli Dengan hormat,

No. : 002/EduFair/VII/2009 Hal : Sponsorship Pada Pameran Pendidikan 2009 Lamp. : Proposal. Jakarta, 25 Juli Dengan hormat, No. : 002/EduFair/VII/2009 Hal : Sponsorship Pada Pameran Pendidikan 2009 Lamp. : Proposal Jakarta, 25 Juli 2009 Dengan hormat, Untuk membantu para peserta didik dalam menentukan studi lanjut di Perguruan

Lebih terperinci

2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek

2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek 2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek Cilacap. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Focus Group Discusion

Lebih terperinci

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Samakah minum obat 3x1 dengan 1x3? Kadang masih ada pertanyaan dari masyarakat baik remaja maupun orang

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

BUKU PANDUAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN BUKU PANDUAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA Panduan Kegiatan Kemahasiswaan PPNS i KATA PENGANTAR Buku Panduan kegiatan kemahasiswaan merupakan pedoman pelaksanaan bagi setiap

Lebih terperinci

Hari / Tanggal : Jumat, 6 Juni 2014 Waktu : Pukul WIB Tempat : Ruang Praktek Restaurant Hotel Management Universitas Bina Nusantara

Hari / Tanggal : Jumat, 6 Juni 2014 Waktu : Pukul WIB Tempat : Ruang Praktek Restaurant Hotel Management Universitas Bina Nusantara BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN ACARA 3.1 Perencanaan Implementasi Acara Proses perencanaan merupakan kunci terselenggaranya sebuah kegiatan. Tahap perencanaan acara dimulai dengan jenis kegiatan apa yang akan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDUR

STANDARD OPERATING PROCEDUR Kode : SOP-KMS/SPMI/STIE- YA/001 Bidang : KEMAHASISWAAN STANDARD OPERATING PROCEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN STIE YASA ANGGANA GARUT Revisi : - Tgl. Disahkan : 18 Desember 2012 A. PENGANTAR Kegiatan kemahasiswaan

Lebih terperinci

8. Pelayanan pasien harus disertai dengan KIE untuk memastikan bahwa setiap perbekalan farmasi dan alat kesehatan dapat digunakan dengan maksimal

8. Pelayanan pasien harus disertai dengan KIE untuk memastikan bahwa setiap perbekalan farmasi dan alat kesehatan dapat digunakan dengan maksimal BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker yang telah dilakukan di Apotek Kimia Farma 119 pada tanggal 12 Oktober 07 November 2015 maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol : 20-27

Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol : 20-27 20 Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol 2.1.2012 : 20-27 Kajian Peraturan...(Sudibyo Supardi, e t.al) sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik.

Lebih terperinci

WORK PLAN PKP PUSKESMAS Kateg ori 7 LO Aspek Managerial Pengadaan Perbekalan Kefarmasian

WORK PLAN PKP PUSKESMAS Kateg ori 7 LO Aspek Managerial Pengadaan Perbekalan Kefarmasian WORK PLAN PKP PUSKESMAS Tujuan Kegiatan Kateg ori 7 LO Aspek Managerial Pengadaan Perbekalan Kefarmasian Memahami keputusan Memahami pertimbangan apoteker pemesanan perbekalan kefarmasian Memahami keputusan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE BIJAKSANA DALAM BERBELANJA MELALUI E-COMMERCE UNTUK WANITA USIA DEWASA MUDA. Oleh Desy Natalia Irawan NRP

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE BIJAKSANA DALAM BERBELANJA MELALUI E-COMMERCE UNTUK WANITA USIA DEWASA MUDA. Oleh Desy Natalia Irawan NRP ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE BIJAKSANA DALAM BERBELANJA MELALUI E-COMMERCE UNTUK WANITA USIA DEWASA MUDA Oleh Desy Natalia Irawan NRP 1164048 Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat kini telah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang telah peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern, menyebabkan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TINJAUAN MANAJEMEN Rapat praktikum Statistik Industri A Masukan untuk Tinjauan Manajemen Hasil Audit. Keterbatasan waktu praktikum sehingga timeline praktikum menjadi padat terutama untuk waktu revisi

Lebih terperinci

Apoteker berperan dalam mengelola sarana dan prasarana di apotek. Selain itu, seorang apoteker juga harus menjamin bahwa:

Apoteker berperan dalam mengelola sarana dan prasarana di apotek. Selain itu, seorang apoteker juga harus menjamin bahwa: I.PENDAHULUAN Apotek adalah suatu tempat tertentu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian berupa penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat dan tempat dilakukannya praktik kefarmasian

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERASITAS HALU OLEO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERASITAS HALU OLEO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERASITAS HALU OLEO DOKUMEN LEVEL KODE STANDAR OPERATING PROCEDURE JUDUL:KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL DIKELUARKAN AREA NO REVISI : 00 TUJUAN 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkembangan jaman keberadaan Public Relations, tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkembangan jaman keberadaan Public Relations, tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut perkembangan jaman keberadaan Public Relations, tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan suatu perusahaan pemerintah maupun swasta. Public Relations dimulai

Lebih terperinci

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,   KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Nomor: 05/TAP/BPM FF UI/IV/15 Tentang PEDOMAN DAN MEKANISME PENGAWASAN LEMBAGA EKSEKUTIF Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS MANUKAN KULON JALAN MANUKAN DALAM BLOK 18A SURABAYA 30 NOVEMBER DESEMBER 2015

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS MANUKAN KULON JALAN MANUKAN DALAM BLOK 18A SURABAYA 30 NOVEMBER DESEMBER 2015 LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS MANUKAN KULON JALAN MANUKAN DALAM BLOK 18A SURABAYA 30 NOVEMBER 2015 10 DESEMBER 2015 PERIODE XLV DISUSUN OLEH: INDAHWATI WIJAYA, S. Farm. 2448715122

Lebih terperinci

panduan praktis Edukasi Kesehatan

panduan praktis Edukasi Kesehatan panduan praktis Edukasi Kesehatan 01 02 panduan praktis Edukasi Kesehatan Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa/i Desain Grafis dan Multimedia Fakultas Tekhnik Perencanaan dan Desain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. APOTEK Apotek adalah tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Fungsi apotek adalah

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Media Publikasi Semua media publikasi event tentunya mempunyai daya tariknya sendiri, tergantung pada konsep acara yang diterapkan serta untuk siapa media publikasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KABUPATEN BREBES TAHUN 2008 SKRIPSI

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KABUPATEN BREBES TAHUN 2008 SKRIPSI GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KABUPATEN BREBES TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh: ASRI MUHTAR WIJIYANTI K 100 040 150 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

Lebih terperinci

Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally

Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally Apa itu Live Your Passion Rally? Setiap kuartal, Live Your Passion Rally membuat ribuan member Young Living dan calon member Young

Lebih terperinci

Strategi Komunikasi Pemasaran Event Budaya SIEM. (Solo International Contemporary Ethnic Music) Dalam Menarik Minat Pengunjung

Strategi Komunikasi Pemasaran Event Budaya SIEM. (Solo International Contemporary Ethnic Music) Dalam Menarik Minat Pengunjung Strategi Komunikasi Pemasaran Event Budaya SIEM (Solo International Contemporary Ethnic Music) 2010 Dalam Menarik Minat Pengunjung SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam struktur kesehatan, apotek termasuk salah satu pilar penunjang yang sering menjadi korban ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan apotek yang menganggap

Lebih terperinci

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN IK terdiri dari : I. IK Pendaftaran Praktikan II. IK Rekrutmen Asisten Praktikum III. IK Peminjaman Alat dan Bahan Praktikum IV. IK Pelaksanaan Praktikum V. IK Penilaian Praktikum I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta adanya perubahan paradigma kefarmasian, yaitu Pharmaceutical Care, konsekuensi dari perubahan orientasi tersebut

Lebih terperinci

PROPOSAL SPONSORSHIP HEALTHCARE COMMUNITY & FAMILY NURSING

PROPOSAL SPONSORSHIP HEALTHCARE COMMUNITY & FAMILY NURSING PROPOSAL SPONSORSHIP HEALTHCARE COMMUNITY & FAMILY NURSING Pengabdian masyarakat dengan menerapkan prinsip keperawatan komunitas di wilayah RT 003 RW 011, kelurahan Pisangan BY Healthcare Community & Family

Lebih terperinci

FLAWLESS WEEK 2010 Faculty of Law Leisure and Entertainment Week Refresh Your Mind, Rise Your Pride

FLAWLESS WEEK 2010 Faculty of Law Leisure and Entertainment Week Refresh Your Mind, Rise Your Pride FLAWLESS WEEK 2010 Faculty of Law Leisure and Entertainment Week Refresh Your Mind, Rise Your Pride BAZAAR FLAWLESS WEEK 2010 3 5 November 2010 Departemen Wirausaha BEM FHUI I. LATAR BELAKANG Menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan oleh pengajar di sebuah universitas memang sangat dibutuhkan untuk memberikan pengetahuan serta pendidikan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG JALAN MEDOKAN SEMAMPIR INDAH NO. 97 SURABAYA (30 NOVEMBER 11 DESEMBER 2015)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG JALAN MEDOKAN SEMAMPIR INDAH NO. 97 SURABAYA (30 NOVEMBER 11 DESEMBER 2015) LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG JALAN MEDOKAN SEMAMPIR INDAH NO. 97 SURABAYA (30 NOVEMBER 11 DESEMBER 2015) PERIODE XLV DISUSUN OLEH : CHRISTIAN ALDO, S.Farm. 2448715102

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang dilakukan oleh apoteker terhadap pasien dalam melakukan terapi pengobatan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE RAPAT KOORDINASI WILAYAH ISMAFARSI WILAYAH JABODELATA HIMPUNAN MAHASISWA FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

TERM OF REFERENCE RAPAT KOORDINASI WILAYAH ISMAFARSI WILAYAH JABODELATA HIMPUNAN MAHASISWA FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL TERM OF REFERENCE RAPAT KOORDINASI WILAYAH ISMAFARSI WILAYAH JABODELATA HIMPUNAN MAHASISWA FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL A. PENDAHULUAN Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profesi Farmasi Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Farmasis adalah sarjana farmasi

Lebih terperinci

JALAN SEHAT MINGGU PAGI

JALAN SEHAT MINGGU PAGI JALAN SEHAT MINGGU PAGI TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG SEHAT KELUARGA BESAR KKN IKIP PGRI SEMARANG TAHUN 2012 DI DESA NGOMBAK KECAMATAN KEDUNG JATI- GROBOGAN http://preindo.com 1 PROPOSAL I. PENDAHULUAN KKN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 3 Kata Pengantar... 6

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 3 Kata Pengantar... 6 DAFTAR ISI Daftar Isi... 3 Kata Pengantar... 6 I. Latar belakang... 8 II. Maksud... 9 III. Tujuan... 9 IV. Rangkaian Kegiatan dan Jadwal Kegiatan Peringatan Hari Habitat Dunia Tahun 2007 di Indonesia...

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN KAWASAN BEBAS KENDARAAN BERMOTOR MALAM HARI (CAR FREE NIGHT) DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci