BAB II LANDASAN TEORI. chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrkntrller Mikrkntrler adalah sebuah sistem kmputer fungsinal dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prsesr, memri (sejumlah kecil RAM, memri prgram, atau keduanya), dan perlengkapan input utput. Dengan kata lain, mikrkntrler adalah suatu alat elektrnika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan prgram yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrkntrler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar cnth, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat prgram untuk membuat suatu sistem pengaturan tmatik menggunakan mikrkntrler sesuai keinginan Anda. Mikrkntrler merupakan kmputer didalam chip yang digunakan untuk mengntrl peralatan elektrnik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil dimana sebuah sistem elektrnik yang sebelumnya banyak memerlukan kmpnen-kmpnen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan leh mikrkntrler ini. Mikrknktrler digunakan dalam prduk dan alat yang dikendalikan secara autmatis, seperti sistem kntrl mesin, remte cntrls, mesin kantr, peralatan

2 rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan knsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrprsesr memri, dan alat input utput yang terpisah, kehadiran mikrkntrler membuat kntrl elektrik untuk berbagai prses menjadi lebih eknmis. Dengan penggunaan mikrkntrler ini maka : Sistem elektrnik akan menjadi lebih ringkas Rancang bangun sistem elektrnik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimdifikasi Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kmpak Agar sebuah mikrkntrler dapat berfungsi, maka mikrkntrler tersebut memerlukan kmpnen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clck dan reset, walaupun pada beberapa mikrkntrler sudah menyediakan sistem clck internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrkntrler sudah berperasi. Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrkntrler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrkntrler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrkntrler AVR memiliki prinsip yang sama.

3 2.1.1 Fitur AVR ATMega328 ATMega328 adalah mikrkntrller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instructin Set Cmputer) yang dimana setiap prses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Cmpleted Instructin Set Cmputer). Mikrkntrller ini memiliki beberapa fitur antara lain : 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clck. 32 x 8-bit register serba guna. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clck 16 MHz. 32 KB Flash memry dan pada arduin memiliki btlader yang menggunakan 2 KB dari flash memri sebagai btlader. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Prgrammable Read Only Memry) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. Memiliki SRAM (Static Randm Access Memry) sebesar 2KB. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Mdulatin) utput. Master / Slave SPI Serial interface. Mikrkntrller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memri untuk kde prgram dan memri untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.

4 Instruksi instruksi dalam memri prgram dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memri prgram. Knsep inilah yang memungkinkan instruksi instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clck. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung perasi pada ALU ( Arithmatic Lgic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pinter 16-bit pada mde pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memri data. Ketiga register pinter 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki frmat 16-bit. Setiap alamat memri prgram terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memry mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register cntrl Timer/ Cunter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register register ini menempati memri pada alamat 0x20h 0x5Fh.

5 Berikut ini adalah tampilan architecture ATmega 328 : Gambar 2.1.1a Architecture ATmega328

6 2.1.2 Knfigurasi PIN ATMega328 Gambar 2.1.2a Knfigurasi Pin ATMega328 Table 2.1.2b Knfigurasi Prt B

7 Table 2.1.2c Knfigurasi Prt C Tabel 2.1.2d Knfigurasi Prt D

8 2.2 Arduin Un Arduin adalah sebuah bard mikrkntrller yang berbasis ATmega328. Arduin memiliki 14 pin input/utput yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai utput PWM, 6 analg input, crystal silatr 16 MHz, kneksi USB, jack pwer, kepala ICSP, dan tmbl reset. Arduin mampu men-supprt mikrkntrller; dapat dikneksikan dengan kmputer menggunakan kabel USB. Gambar 2.2a Bard Arduin ATmega328 Apakah arduin? Arduin adalah merupakan sebuah bard minimum system mikrkntrler yang bersifat pen surce. Didalam rangkaian bard arduin terdapat mikrkntrler AVR seri ATMega 328 yang merupakan prduk dari Atmel.

9 Arduin memiliki kelebihan tersendiri disbanding bard mikrkntrler yang lain selain bersifat pen surce, arduin juga mempunyai bahasa pemrgramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam bard arduin sendiri sudah terdapat lader yang berupa USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprgram mikrkntrler didalam arduin. Sedangkan pada kebanyakan bard mikrkntrler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian lader terpisah untuk memasukkan prgram ketika kita memprgram mikrkntrler. Prt USB tersebut selain untuk lader ketika memprgram, bisa juga difungsikan sebagai prt kmunikasi serial. Arduin menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analg dan 14 pin digital input/utput. Untuk 6 pin analg sendiri bisa juga difungsikan sebagai utput digital jika diperlukan utput digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analg menjadi digital cukup mengubah knfigurasi pin pada prgram. Dalam bard kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analg menjadi utput digital, pin analg yang pada keterangan bard 0-5 kita ubah menjadi pin dengan kata lain pin analg 0-5 berfungsi juga sebagi pin utput digital Sifat pen surce arduin juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan bard ini, karena dengan sifat pen surce kmpnen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua kmpnen yang ada dipasaran. Bahasa pemrgraman arduin merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrgramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrkntr

10 Berikut ini adalah knfigurasi dari arduin duemilanve 328 : Mikrnkntrler ATmega328 Berperasi pada tegangan 5V Tegangan input (rekmendasi) 7-12V Batas tegangan input 6-20V Pin digital input/utput 14 (6 mendukung utput PWM) Pin analg input 6 Arus pin per input/utput 40 ma Arus untuk pin 3.3V adalah 50 ma Flash Memry 32 KB (ATmega328) yang mana 2 KB digunakan leh btlader SRAM 2 KB (ATmega328) EEPROM 1KB (ATmega328) Kecepatan clck 16 MHz Pwer Arduin dapat diberikan pwer melalui kneksi USB atau pwer supply. Pwernya diselek secara tmatis. Pwer supply dapat menggunakan adaptr DC atau baterai. Adaptr dapat dikneksikan dengan menclk jack adaptr pada kneksi prt input supply. Bard arduin dapat diperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6-20 vlt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 vlt dan bard bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulatr bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada bard. Rekmendasi tegangan ada

11 pada 7 sampai 12 vlt. Penjelasan pada pin pwer adalah sebagai berikut : Vin Tegangan input ke bard arduin ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 vlt dari kneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan pwer jack, aksesnya menggunakan pin ini. 5V Regulasi pwer supply digunakan untuk pwer mikrkntrller dan kmpnen lainnya pada bard. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulatr pada bard, atau supply leh USB atau supply regulasi 5V lainnya. 3V3 Suplai 3.3 vlt didapat leh FTDI chip yang ada di bard. Arus maximumnya adalah 50mA Pin Grund berfungsi sebagai jalur grund pada arduin

12 Memri ATmega328 memiliki 32 KB flash memri untuk menyimpan kde, juga 2 KB yang digunakan untuk btlader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM. Input dan Output Setiap 14 pin digital pada arduin dapat digunakan sebagai input atau utput, menggunakan fungsi pinmde(), digitalwrite(), dan digitalread(). Input/utput diperasikan pada 5 vlt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 ma dan memiliki internal pull-up resistr (discnnected leh default) KOhms. Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut : Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang krespnding dari USB FTDI ke TTL chip serial. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat diknfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada lw value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit utput PWM dengan fungsi analgwrite(). SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuprt kmunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduin.

13 LED : 13. Ini adalah dibuat untuk kneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati Manfaat KIT Arduin Un Arduin Un adalah KIT Elektrnik atau papan rangkaian elektrnik pen. Surce yang didalamnya terdapat kmpnen utama yaitu sebuah Chip. Mikrkntrller dengan jenis AVR dari Perusahaan Atmel. Arduin Un adalah sebuah bard Mikrkntrller yang berbaris Atmega Arduin Un memiliki 4 PIN. Input/utput yang mana 6 PIN dapt digunakan sebagai utput PWM, 6 analg Input, crystal silatr 16 MHz, kneksi USB, Jack Pwer, Kepala ICSP, dan tmbl Reset. Arduin Un mampu men-suprt Mikrkntrller, dapat dikneksikan dengan kmputer menggunakan kabel USB Kmunikasi Arduin Un Un Arduin memiliki sejumlah fasilitas untuk berkmunikasi dengan kmputer, Arduin lain, atau mikrkntrler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL (5V) kmunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega16U2 pada saluran bard ini kmunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai cm prt virtual untuk perangkat lunak pada kmputer. Firmware '16U2 menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windws, file. Inf diperlukan. Perangkat lunak Arduin termasuk mnitr serial yang memungkinkan data tekstual sederhana yang

14 akan dikirim ke dan dari papan Arduin. RX dan TX LED di papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-t-serial dan kneksi USB ke kmputer (tetapi tidak untuk kmunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah perpustakaan SftwareSerial memungkinkan untuk kmunikasi serial pada setiap pin digital Un itu. ATmega328 ini juga mendukung kmunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak Arduin termasuk perpustakaan Kawat untuk menyederhanakan penggunaan dari bus I2C, lihat dkumentasi untuk rincian. Untuk kmunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI Tutrial Bahasa Pemgraman Arduin Arduin menggunakan pemrgraman dengan bahasa C. Berikut ini adalah sedikit penjelasan yang ditujukan kepada anda yang hanya mempunyai sedikit pengalaman pemrgraman dan membutuhkan penjelasan singkat mengenai karakter bahasa C dan sftware Arduin. Untuk penjelasan yang lebih mendalam, web Arduin.cc adalah sumber yang lengkap. Struktur Setiap prgram Arduin (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yang harus ada.

15 vid setup( ) { } Semua kde didalam kurung kurawal akan dijalankan vid lp( ) { } hanya satu kali ketika prgram Arduin dijalankan untuk pertama kalinya. Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi vid setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (pwer) dilepaskan. Syntax penulisan. Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk frmat //(kmentar satu baris) Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kde-kde yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan leh prgram. /* */(kmentar banyak baris) Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai kmentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbl tersebut akan diabaikan leh prgram. { }(kurung kurawal)

16 Digunakan untuk mendefinisikan kapan blk prgram ;(titk kma) mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan). Setiap baris kde harus diakhiri dengan tanda titik kma (jika ada titik kma yang hilang maka prgram tidak akan bisa dijalankan). Variabel Sebuah prgram secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk memindahkannya. int (integer) Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767. lng (lng) Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memri (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan 2,147,483,647. blean (blean)

17 Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan flat (flat) nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM. Digunakan untuk angka desimal (flating pint). char (character) Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari E+38 dan E+38. Menyimpan 1 karakter menggunakan kde ASCII (misalnya A = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM. Operatr Matematika Operatr yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika yang sederhana). = Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x sekarang sama dengan 20). % Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2). + Penjumlahan

18 - Pengurangan * Perkalian / Pembagian Operatr Pembanding Digunakan untuk membandingkan nilai lgika. == Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah TRUE (benar))!= Tidak sama dengan (misalnya: 12!= 10 adalah TRUE (benar) atau 12!= 12 adalah FALSE (salah)) < Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))

19 > Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah)) Struktur Pengaturan Prgram sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di internet). 1. if..else, dengan frmat seperti berikut ini: if (kndisi) { } else if (kndisi) { } else { } Dengan struktur seperti diatas prgram akan menjalankan kde yang ada di dalam kurung kurawal jika kndisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa apakah kndisi pada else if dan jika kndisinya FALSE maka kde pada else yang akan dijalankan. 2. fr, dengan frmat seperti berikut ini: fr (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }

20 Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kde di dalam kurung kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i. Digital 1. pinmde(pin, mde) Digunakan untuk menetapkan mde dari suatu pin, pin adalah nmr pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analg 0-5 adalah 14-19). Mde yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT. 2. digitalwrite(pin, value) Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 vlts) atau LOW (diturunkan menjadi grund). 3. digitalread(pin) Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kde ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 vlts) atau LOW (diturunkan menjadi grund).

21 Analg Arduin adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk berperasi di dalam alam analg (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan digital. 1. analgwrite(pin, value) Beberapa pin pada Arduin mendukung PWM (pulse width mdulatin) yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (n)atau mati (ff) dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analg. Value (nilai) pada frmat kde tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V). 2. analgread(pin) Ketika pin analg ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran vltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 vlts) dan 1024 (untuk 5 vlts). 2.3 Mdem USB Smartfren Cnnex Smartfren Cnnex Unlimited adalah layanan akses data/internet, dimana Pengguna dapat melakukan akses data/internet dengan kecepatan akses data hingga kecepatan tertentu dalam jangka waktu tertentu ( Masa Aktif ), tanpa ada pembatasan jumlah atau vlume data yang dapat diakses.

22 Smartfren menawarkan 3 (tiga) jenis layanan akses data Smartfren Cnnex Unlimited, yaitu: (1) Smartfren Cnnex True Unlimited; (2) SmartFren Cnnex Unlimited (Special Prgram); dan (3) Smartfren Cnnex Pstpaid Unlimited. Penjelasan mengenai kecepatan akses data, tarif (harian, mingguan atau bulanan), paket akses data, dan ketentuan lain dari masingmasing layanan akses data Smartfren Cnnex Unlimited tersebut dapat dilihat pada Untuk menjaga kualitas layanan Smartfren Cnnex Unlimited dan menjaga kesetaraan kualitas layanan akses data bagi semua Pengguna Smartfren, bila vlume data/internet yang telah diakses (unduh maupun unggah) leh Pengguna (Smartfren Cnnex Unlimited (Special Prgram) dan Smartfren Cnnex Pstpaid Unlimited) telah mencapai jumlah atau vlume data tertentu dalam 1 (satu) hari, maka kecepatan akses data/internet Pengguna akan disesuaikan hingga kecepatan 153,6 kbps (Fair Usage Plicy / FUP). Kecepatan akses tersebut akan kembali ke kecepatan semula pada hari berikutnya. Infrmasi mengenai jumlah/vlume akses data harian yang dikenakan penyesuaian akses data dapat dibaca di Pengguna dapat mengetahui vlume data/intenet yang telah diakses dengan cara menghubungi custmercare Smartfren di call centre 24 jam di 888 dari nmr Smartfren Anda atau dari PSTN atau Pengguna yang terkena ketentuan penyesuaian kecepatan akses data/internet pada butir 3.3 di atas (H+0), dapat menikmati kembali

23 kecepatan akses data/internet berdasarkan paket Smartfren Cnnex Unlimited yang dipilih Pengguna sejak pukul di hari berikutnya (H+1), dengan terlebih dahulu memutuskan sambungan internet (discnnect) sebelum pukul (H+1), dan kemudian menyambungkan kembali sambungan internet setelah pukul (H+1). 2.4 Mtr Stepper Smart Peripheral Cntrller / SPC STEPPER MOTOR merupakan pengntrl mtr stepper yang menggunakan I2C-bus sebagai jalur penyampaian data sehingga dapat lebih lebih menghemat dan mempermudah pengkabelan, selain itu SPC STEPPER MOTOR dapat digunakan secara paralel. Cnth aplikasi dari SPC STEPPER MOTOR adalah untuk rbt, dan sumber gerak lainnya Dasar Operasi Mtr Stepper Mtr Stepper berperasi secara berbeda dari DC mtr sikat, yang berputar ketika tegangan diterapkan pada terminal mereka. Stepper mtr, di sisi lain, secara efektif memiliki beberapa "Bergigi" elektrmagnet diatur di sekitar bagian pkk gigi berbentuk besi. Itu elektrmagnet diberi energi leh rangkaian kntrl eksternal, seperti mikrkntrler. Untuk membuat pergantian prs mtr, pertama satu elektrmagnet diberikan kekuasaan, yang membuat gigi gear yang magnetis tertarik pada gigi elektrmagnet itu. Ketika gigi gigi yang. Dengan demikian sejalan dengan elektrmagnet pertama, mereka sedikit ffset dari berikutnya

24 elektrmagnet. Jadi ketika elektrmagnet berikutnya dihidupkan dan yang pertama dimatikan,gigi berputar sedikit untuk menyesuaikan dengan yang berikutnya, dan dari sana prses ini diulang. Masing-masing rtasi sedikit disebut "langkah", dengan angka integer dari langkah membuat rtasi penuh. Dengan cara itu, mtr dapat dihidupkan dengan sudut yang tepat Karakteristik Mtr Stepper Mtr Stepper adalah perangkat daya knstan. Seiring dengan peningkatan kecepatan mtr, trsi menurun. (Paling bermtr pameran maksimum trsi ketika stasiner, namun trsi dari mtr ketika stasiner 'memegang trsi' mendefinisikan kemampuan mtr untuk mempertahankan psisi yang diinginkan sementara di bawah beban eksternal). Kurva trsi dapat diperpanjang dengan menggunakan driver yang membatasi arus dan meningkatkan mengemudi tegangan (kadangkadang disebut sebagai sirkuit 'helikpter', ada beberapa dari rak spir chip mampu melakukan hal ini dengan cara yang sederhana). Steppers menunjukkan getaran lebih dari jenis mtr lain, sebagai langkah diskrit cenderung snap rtr dari satu psisi ke psisi lain (disebut detent a). Getaran ini membuat stepper ribut daripada mtr DC mtr. Getaran ini bisa menjadi sangat buruk di beberapa kecepatan dan dapat menyebabkan mtr kehilangan trsi atau kehilangan arah. Hal ini karena rtr ditahan dalam medan magnet yang berperilaku

25 seperti mata air. Pada setiap langkah yang lampaui rtr dan bunce blak-balik, "Dering" pada frekuensi resnan. Jika frekuensi melangkah sesuai dengan resnan frekuensi kemudian meningkat dering dan mtr keluar dari sinkrnisme, sehingga dalam kesalahan psisi atau perubahan arah. Paling buruk terjadi kerugian ttal kntrl dan memegang trsi sehingga mtr ini mudah diatasi dengan beban dan berputar hampir bebas. Efeknya dapat dikurangi dengan mempercepat cepat melalui kecepatan masalah jangkauan, (redaman gesekan) secara fisik redaman sistem, atau menggunakan mikr-lncatan driver. Mtr dengan lebih banyak tahapan juga menunjukkan perasi halus dibandingkan dengan fase lebih sedikit (ini juga dapat dicapai melalui penggunaan drive lncatan mikr) 2.5 Resistr Resistr adalah kmpnen dasar elektrnika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistr bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbn. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistr disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbl Ω (Omega).

26 Tipe resistr yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kde warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kde warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan leh EIA (Electrnic Industries Assciatin) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektr, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektr wajib untuk bisa membaca warna gelang resistr (barangkali). Gambar 2.5a Cnth Resistr Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang tleransi berwarna cklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang tleransi ini berada pada badan resistr yang paling pjk atau juga dengan lebar yang lebih mennjl, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa tleransi dari resistr tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.

27 Jumlah gelang yang melingkar pada resistr umumnya sesuai dengan besar tleransinya. Biasanya resistr dengan tleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang tleransi). Tetapi resistr dengan tleransi 1% atau 2% (tleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang tleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktr pengalinya. Misalnya resistr dengan gelang kuning, vilet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang tleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitr ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana vilet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang tleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang tleransi berwarna emas, berarti resitr ini memiliki tleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistr ini. Karena resitr ini resistr 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang tleransi), maka nilai satuannya ditentukan leh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang vilet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan vilet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktr pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktr pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistr tersebut adalah nilai satuan x faktr pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan tleransinya adalah 5%.

28 Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitr pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistr bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I 2 R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistr bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistr tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistr yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistr ukuran jumb ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W. 2.6 Kapasitr Kndensatr atau sering disebut sebagai kapasitr adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kndensatr memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kndensatr juga dikenal sebagai "kapasitr", namun kata "kndensatr" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut leh Alessandr Vlta serang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali cndensatre), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding kmpnen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "cndensatre", bahasa Perancis cndensateur, Indnesia dan Jerman Kndensatr atau Spanyl Cndensadr.

29 2.6.1 Prinsip dasar dan spesifikasi elektriknya Kapasitr adalah kmpnen elektrnika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitr terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan leh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan psitif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektrda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan psitif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup psitif, karena terpisah leh bahan dielektrik yang nn-knduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada knduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenmena kapasitr ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan psitif dan negatif di awan. Gambar 2.6.1a prinsip dasar kapasitr

30 2.6.2 Kapasitansi Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitr untuk dapat menampung muatan elektrn. Culmbs pada abad 18 menghitung bahwa 1 culmb = 6.25 x elektrn. Kemudian Michael Faraday membuat pstulat bahwa sebuah kapasitr akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 vlt dapat memuat muatan elektrn sebanyak 1 culmbs. Dengan rumus dapat ditulis : Q = CV.(1) Q = muatan elektrn dalam C (culmbs) C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (vlt) Dalam praktek pembuatan kapasitr, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan knstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x ) (k A/t)...(2) Berikut adalah tabel cnth knstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.

31 Udara vakum k = 1 Aluminium ksida k = 8 Keramik k = Gelas k = 8 Plyethylene k = 3 Tabel 2.6.2a Tabel Knstanta Bahan Dielektrik Untuk rangkain elektrnik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitr yang ada di pasar memiliki satuan uf (10-6 F), nf (10-9 F) dan pf (10-12 F). Knversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitr. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau cnth lain 0.1nF sama dengan 100p

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teri teri yang digunakan dalam perancangan, pembuatan dan implementasi Sistem Kntrl AMF Berbasis Arduin. Teri yang digunakan meliputi teri Genset,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

BAB II LANDASAN TEORI. dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega238. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai PWM (Pukse Wide

Lebih terperinci

BAB 2. KOMPONEN PASIF

BAB 2. KOMPONEN PASIF RESISTOR BAB 2. KOMPONEN PASIF Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan material

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG 6 BAB II TEORI PENUNJANG Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori dasar dari setiap rangkaian yang digunakan dalam Pengatur Kecepatan Motor Dc Berdasarkan Suhu Berbasis Arduino Uno ini. Penjelasan mengenai

Lebih terperinci

Mesin Pemotong Foil Otomatis

Mesin Pemotong Foil Otomatis Jurnal Teknik Elektr, Vl. 9, N. 1, Maret 2016, 8-12 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.8-12 Mesin Pemtng Fil Otmatis Laurensius Nurhadi Wnkusum Prgram Studi Teknik Elektr,Universitas Kristen Petra Jl.Siwalankert

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kosakata Robota yang berarti kerja cepat. Istilah ini muncul pada tahun 1920

BAB II LANDASAN TEORI. kosakata Robota yang berarti kerja cepat. Istilah ini muncul pada tahun 1920 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rbtika Istilah rbt berasal dari bahasa Cekslwakia. Kata rbt berasal dari ksakata Rbta yang berarti kerja cepat. Istilah ini muncul pada tahun 1920 leh serang pengarang sandiwara

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 LED Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor DC Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih (chip) yang biasanya digunakan untuk sebuah embedded system (sistem yang dibentuk guna

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Matakuliah : Teknik Interface dan Peripheral Kde : TKC-210 Teri : 2 sks Praktikum : 1 sks Deskripsi Matakuliah Standar Kmpetensi Prgram Studi : Di kuliah TKC210

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa Isyarat Abjad Bahasa isyarat adalah media komunikasi bagi para penderita tuna-rungu agar dapat berinteraksi dengan para penderita tuna-rungu lainnya dan manusia normal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge BAB II DASAR TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan diuraikan dasar - dasar penunjang yang diperlukan untuk merealisasikan alat

Lebih terperinci

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi Arsitektur Sistem Kmputer MEMORI Memri adalah bagian dari kmputer tempat prgram prgram dan data data disimpan. Istilah stre atau strage untuk memri, meskipun kata strage sering digunakan untuk menunjuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini dibahas mengenai dasar teori dan hubungan antar perangkat keras yang digunakan yaitu mikrokontroler, SRF-05, photointerrupter, bluetooth HC-05. Selain itu juga akan dibahas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mendeteksi gejala perubahan suhu pada objek tertentu. Sensor suhu

BAB II DASAR TEORI. mendeteksi gejala perubahan suhu pada objek tertentu. Sensor suhu BAB II DASAR TEORI 2.1 Prinsip Sensor Suhu Sensor suhu atau temperature sensors adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu mikroposesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI Mikrprsesr dan Antarmuka CEH3B3 Sistem Embedded

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arduino Uno Arduino Uno merupakan board mikrokontroler berbasis Atmega328 yang memiliki 14 pin input dan output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Karakteristik Ikan Karakteristik ikan yang dapat dihitung ialah ikan yang dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, misalnya ikan lele. Ikan lele hidup di air tawar, tahan penyakit,

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

PENGENALAN ARDUINO. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.

PENGENALAN ARDUINO. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library. PENGENALAN ARDUINO Arduino merupakan board mikrokontroller yang berbasis opensource. Ada beberapa macam arduino, salah satunya adalah arduino uno yang akan di gunakan pada kesempatan kali ini. SPESIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat sistem keamanan rumah. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Antena Wajanbolic Gambar 2.1 antena wajanbolic Sumber:http://3.bp.blogspot.com/BfW7JdB4W6Y/TvcjMrzQ8YI/AAAAAAAAAHc/sFkflKwfJd4/s1 600/images.jpg Antena Wajan, atau Wajanbolic

Lebih terperinci

BAB 3: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN. Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara

BAB 3: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN. Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari : BAB 1: PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, batasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain pengertian parkir, Piloted parking System, modul bluetooth, mikrokontroler arduino Mega

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan ini meliputi pembahasan perangkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...

Lebih terperinci

PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER

PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER MODUL 1 PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF serta HUKUM OHM DAN KIRCHOFF Disusun oleh : Deddy Susilo, ST Divisi Hardware CREATE Centre for Electronic and Information

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Dwinta Mussetyarsih (2014) yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Karbon Monoksida Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Persiapan Perancangan Alat Pada proses persiapan perakitan perangkat harus didukung dengan peralatan yang lengkap dan standar, agar memudahkan selama perakitan. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Saat ini teknologi robotika telah menjangkau sisi industri (Robot pengangkut barang), pendidikan (penelitian dan pengembangan robot). Salah satu kategori robot

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakat menyebabkan emisi gas buang juga semakin meningkat. Emisi gas buang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakat menyebabkan emisi gas buang juga semakin meningkat. Emisi gas buang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Emisi gas buang dari kendaraan bermotor merupakan salah satu polutan yang mencemari lingkungan. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

MAN-MACHINE INTERFACE (MMI) UNTUK SISTEM SERVO POSISI MOTOR DC. Risal dan Mukhlisulfatih Latief Program Pascasarjana Teknik Elektro UNHAS.

MAN-MACHINE INTERFACE (MMI) UNTUK SISTEM SERVO POSISI MOTOR DC. Risal dan Mukhlisulfatih Latief Program Pascasarjana Teknik Elektro UNHAS. Risal dan Mukhlisulfatih, Man-Machine Interface (MMI) untuk Sistem Serv Psisi Mtr DC MAN-MACHINE INTERFACE (MMI) UNTUK SISTEM SERVO POSISI MOTOR DC Risal dan Mukhlisulfatih Latief Prgram Pascasarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Photovoltaic

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Photovoltaic BAB II TEORI DASAR 2.1 Photovoltaic Photovoltaic adalah alat yang secara langsung mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Irradiance adalah perubahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arduino UNO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

Trademarks & Copyright

Trademarks & Copyright Smart Peripheral Controller Neo DC Motor 2.4A Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Pentium is a registered trademark of Intel Corporation. Windows

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

5. BAB II DASAR TEORI

5. BAB II DASAR TEORI 5. BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Alat meter air merupakan alat yang digunakan oleh pihak PDAM untuk mencatat total pemakaian debit air oleh konsumen dalam rentang waktu pencatatan angka yang tertera

Lebih terperinci

Purwarupa Alat Pemotong Kabel Otomatis Berdasar Panjang dan Jumlah Potongan Berbasis Arduino

Purwarupa Alat Pemotong Kabel Otomatis Berdasar Panjang dan Jumlah Potongan Berbasis Arduino Purwarupa Alat Pemotong Kabel Otomatis Berdasar Panjang dan Jumlah Potongan Berbasis Arduino Wahyu Kusuma Raharja dan Muhammad Oka Suhilman Teknik Elektro Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100,

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS Minggu ke 2 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis jenis mikrokontroler Jenis-jenis Mikrokontroller Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Dasar teori yang digunakan dalam merealisasikan sistem ini antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009 Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem ini terdiri dari 2 bagian besar, yaitu, sistem untuk bagian dari panel surya ke baterai dan sistem untuk bagian dari baterai ke lampu jalan. Blok

Lebih terperinci

RESISTOR DAN HUKUM OHM

RESISTOR DAN HUKUM OHM MODUL I RESISTOR DAN HUKUM OHM I. Tujuan Praktikum 1. Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor. 2. Mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin warnanya. 3. Mampu merangkai resistor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah suatu sistim yang di ciptakan dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara langsung atau pun secara tidak langsung baik kantor,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor DC dan Motor Servo 2.1.1. Motor DC Motor DC berfungsi mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak (mekanik). Berdasarkan hukum Lorenz bahwa jika suatu kawat listrik diberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bendungan Bendungan adalah suatu bangunan air yang dibangun khusus untuk membendung (menahan) aliran air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung sementara dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Temperatur dan Kelembaban Temperatur dan kelembaban merupakan aspek yang penting dalam menentukan kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT UJI DETEKTOR EMISI GAS BUANG YANG DILENGKAPI DENGAN INTERFACE KOMUNIKASI USB

PERANCANGAN ALAT UJI DETEKTOR EMISI GAS BUANG YANG DILENGKAPI DENGAN INTERFACE KOMUNIKASI USB JURNAL LOGIC. VOL. 15. NO. 2 JULI 2015 69 PERANCANGAN ALAT UJI DETEKTOR EMISI GAS BUANG YANG DILENGKAPI DENGAN INTERFACE KOMUNIKASI USB I Wayan Arip Wibawa, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma, I Made Widiyarta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Navigasi Kata "Navigasi" berasal dari bahasa Latin dan berasal dari kata-kata Navis, yang berarti "kapal", dan agere, pada dasarnya berarti "bertindak". Kata "Nautics",

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB 1 Pengenalan Pemrograman Komputer

BAB 1 Pengenalan Pemrograman Komputer BAB 1 Pengenalan Pemrgraman Kmputer 1.1 Tujuan Bagian ini akan membahas dasar dasar kmpnen dari kmputer meliputi hardware (perangkat keras) dan sftware (perangkat lunak). Kami juga akan menyertakan gambaran

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Di bab ini, akan dijelaskan komponen - komponen yang digunakan untuk merancang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Di bab ini, akan dijelaskan komponen - komponen yang digunakan untuk merancang BAB 2 LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen - komponen yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu alat pemantau suhu air danau toba dengan menggunakan sensor waterproof DS18B20 dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC (Direct Current) Motor DC (Direct Current) adalah peralatan elektromekanik dasar yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Motor DC merupakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN. Modul I/O. 1. Komponen-komponen Komputer SEPERTI : CENTRAL PROCESSING UNIT MEMORY. memory

PERTEMUAN. Modul I/O. 1. Komponen-komponen Komputer SEPERTI : CENTRAL PROCESSING UNIT MEMORY. memory CPU 1. Kmpnen-kmpnen Kmputer memry PERTEMUAN MAR MBR : Instruksi Instruksi : I/O AR I/O BR Mdul I/O Buffer Data Data 1 2 CENTRAL PROCESSING UNIT CPU umumnya berada dalam kntrl CPU bertukar data dengan

Lebih terperinci

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor :

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor : Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 1 Sil Simulatin Terdapat tmbl selektr : Jika selektr terhubung ke A maka I:1/05 akan aktif. Maka sil akan berfungsi sesuai prses mde A. Jika selektr terhubung

Lebih terperinci