Umum Pengering.
|
|
- Yohanes Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Klasifikasi dan Karakteristik Umum Pengering g Dr. -Ing. Suherman suherman@undip.ac.id 1
2 Dasar Klasifikasi Sifat, ukuran, dan bentuk padatan Sekala pengoperasian Metoda transportasi bahan dan pengontakannya dengan gas, Mode pemanasan, asa dll 2
3 Klasifikasi Alat Pengering Berdasarkan cara perpindahan panas: Pengering g langsung g Pengering tak langsung Berdasarkan metoda operasi Pengering batch Pengering kontinyu 3
4 Pengering Langsung Perpindahan panas: kontak langsung antara bahan basah dengan media pemanas Karakteristik: konveksi, maks 1000 K, pengaruh Y, efisiensi tinggi dengan naiknya T Misal: tray dryer, pneumatic dryer, rotary dryer, spray dryer, fluid bed dryer 4
5 Cara Kontak Gas dengan Padatan a. Aliran sejajar b. Aliran tegak lurus c. Aliran membelok d. Semprotan e. Pneumatis f. Fluidisasi 5
6 Pengering Tak Langsung Perpindahan panas: melalui dinding pembatas, shg laju pengeringan tergantung luas bidang kontak Karakteristik: konduksi, tek rendah, menggunakan condensing fluid, untuk bahan yg mudah menimbulkan debu Misal: cylinder dryer, drum dryer, vibrating tray dryer, screw conveyor dryer, agitated dryer, freeze dryer, vacuum rotary dryer 6
7 1. Metoda Operasi (A) 7
8 1. Metoda Operasi (B) 8
9 Penggolongan Pengering Berdasarkan Sifat Fisik Bahan Discontinuous sheet: tunnel dryer Continuous sheet: cylindrical dryer Granular: rotary dryer, conveyor dryer Pasta/Cake: agitator dryer Larutan: spray dryer 9
10 2. Bentuk Fisik Umpan (A) 10
11 2. Bentuk Fisik Umpan (B) 11
12 3. Sekala Produksi 12
13 Ciri khusus 13
14 Hal-hal yang perlu diperhatikan Waktu tinggal distribusi padatan, kadang tidak sama, misa spray, pneumatic conveying, dan fluidized bed Perbedaan ukuran partikel padatan 14
15 Tipe Pengering Lain Infrared dryer: absorpsi sinar infra merah, pada industri roti, film, cat. Dielectric dryer: medan listrik dengan frekuensi tinggi 15
16 Pemilihan Jenis Pengering Sifat Bahan: korosivitas, it ukuran partikel, mudah menyala atau tidak, dst. Karakteristik pengeringan: Sorption equilibrium dan kurva pengeringan. Aliran bahan: batch atau kontinyu. Kualitas produk: temperatur, bulk density, dekomposisi produk, keseragaman kadar air, kontaminasi. Recovery: pengembilan kembali solven, debu bahan Fasilitas sekeliling 16
17 Data operasi dryer skala komersial Kandungan air bahan masuk dan keluar Temperatur gas pemanas dan keluar Temperatur bahan masuk dan keluar Laju alir feed Laju alir gas Humidity gas masuk dan keluar Waktu tinggal bahan dlm dryer Kebutuhan bahan bakar 17
18 TRAY DRYER PARALLEL FLOW TRAY Produk: sheet (lembaran), cake. Tebal, tray spacing, kecepatan media hrs seragam. Tebal 2-10 cm, Laju gas 1-10 m/det Tebal, X c Laju kg/m 2 /jam, Efisiensi thermal 20-50% THROUGH CIRCULATION TRAY Mirip dgn paralell flow tray, hanya arah aliran menembus bahan Tray berlubang, dilengkapi sekat (baffle) Laju 1-10 kg/m 2 /jam, Efisiensi thermal 50% 18
19 TUNNEL DRYER Rangkaian tray secara seri yang bergerak lambat melewati terowongan panjang Pengeringan parafin, gelatin, sabun, dll 19
20 ROTARY DRYER 20
21 Pengeringan kontinyu pada skala besar, 0,3 kg/s (1 ton/h) atau lebih Sebuah tabung silinder panjang terpasang pada roller dan diputar pada kecepatan rendah, hingga 0,4 Hz Tabung diletakkan pada sudut diatas horisontal, sehingga umpan pada posisi lebih tinggi dan akan bergerak melalui sepanjang pengering karena gravitasi Sementara itu udara panas akan dialirkan dari arah umpan masuk (co-corrent) atau sebaliknya (counter current) metode pemanasan (ada 2 cara): pemanasan langsung, udara panas melewati material di pengering pemanasan tak langsung, material di dalam shell, dipanaskan secara eksternal dengan udara panas, atau uap di dalam tube di dalam shell pengering 21
22 Helical and angled lifting flights 22
23 Indirectly heated rotary dryer 23
24 Steam-tube tube rotary dryer 24
Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi
Pengeringan Shinta Rosalia Dewi PSIKROMETRIK CHART Definisi Istilah dan Plotting pada Chart Dry-bulb Temperature (DB) DB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer
Lebih terperinciBAB V Alat-Alat Pengering. By Tri Hartono, M.Chem.Eng
BAB V Alat-Alat Pengering By Tri Hartono, M.Chem.Eng 5.1 Umum Campuran padat-cair dipisahkan dengan cara: Mekanis: filtrasi, sedimentasi, sentrifugasi, dll Thermis: evaporasi, drying, dll Kimiawi: ekstraksi
Lebih terperinciMEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan
MEKANISME By : Dewi Maya Maharani Pengeringan Prinsip Dasar Pengeringan Proses pemakaian panas dan pemindahan air dari bahan yang dikeringkan yang berlangsung secara serentak bersamaan Konduksi media Steam
Lebih terperinciPENGERINGAN. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB
PENGERINGAN 1 DEFINISI Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadar air dari bahan sehingga daya simpan dapat diperpanjang Perpanjangan daya simpan terjadi karena aktivitas m.o.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembuatan Ammonium Nitrate Prill Pada prinsipnya, pembuatan amonium nitrat menggunakan bahan baku gas amonia dan asam nitrat cair merupakan reaksi neutralisasi yang terjadi
Lebih terperinciTujuan pengeringan yang tepat untuk produk: 1. Susu 2. Santan 3. Kerupuk 4. Beras 5. Tapioka 6. Manisan buah 7. Keripik kentang 8.
PENGERINGAN DEFINISI Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadar air dari bahan sehingga daya simpan dapat diperpanjang Perpanjangan daya simpan terjadi karena aktivitas m.o.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pengeringan Pengeringan (drying) berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari suatu bahan, sehingga mengurangi kandungan zat cair. Pengeringan biasanya
Lebih terperinciPENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL
KEGIATAN IPTEK bagi MASYARAKAT TAHUN 2017 PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL Mohammad Nurhilal, S.T., M.T., M.Pd Usaha dalam mensukseskan ketahanan pangan nasional harus dibangun dari
Lebih terperinciJENIS-JENIS PENGERINGAN
JENIS-JENIS PENGERINGAN Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat membedakan jenis-jenis pengeringan Sub Pokok Bahasan pengeringan mengunakan sinar matahari pengeringan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan zat padat berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head
Lebih terperinciPENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG HIJAU PADA ROTARY DRYER
TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG HIJAU PADA ROTARY DRYER (determining the rate of drying green beans on the rotary dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada
Lebih terperinciMacam-macam Pengering. TBM ke 9
Macam-macam Pengering TBM ke 9 Pengeringan adalah proses pengeluaran air dari suatu bahan dengan menggunakan energy panas sehingga kadar air dalam bahan menurun. Dalam proses pengeringan biasanya disertai
Lebih terperinci(Pengeringan, Pendinginan)
Mesin Pengolahan Pangan (Pengeringan, Pendinginan) Tim Mekanisasi Pertanian Jurusan Keteknikan Pertanian PENGERINGAN DEFINISI Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadar air dari
Lebih terperinciPrinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya
Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak Firman Jaya OUTLINE PENGERINGAN PENGASAPAN PENGGARAMAN/ CURING PENGERINGAN PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN PERCOBAAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah penentuan kecepatan pengeringan zat/bahan (moisture content/zat bahan) di dalam alat pengering. 1.2 LANDASAN TEORI
Lebih terperinciPengeringan (drying)/ Dehidrasi (dehydration)
Pengeringan (drying)/ Dehidrasi (dehydration) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB Director of Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center, Bogor Agricultural
Lebih terperinciRINGKASAN BAKING AND ROASTING
RINGKASAN BAKING AND ROASTING Bab I. Pendahuluan Baking dan Roasting pada pokoknya merupakan unit operasi yang sama: keduanya menggunakan udara yang dipanaskan untuk mengubah eating quality dari bahan
Lebih terperinciSistem pengering pilihan
Sistem pengering pilihan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan alat pengeringan yang khusus (pilihan) Sub Pokok Bahasan 1.Pengering dua tahap 2.Pengering
Lebih terperinciPENENTUAN LAJU PENGERINGAN GABAH PADA ROTARY DRYER
TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN GABAH PADA ROTARY DRYER (Determining the Rate of Drying Grain on the Rotary Dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi
Lebih terperinciPENGERINGAN REMPAH-REMPAH MENGGUNAKAN ALAT ROTARY DRYER
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGERINGAN REMPAH-REMPAH MENGGUNAKAN ALAT ROTARY DRYER Determining the Rate of Drying Spices on the Rotary Dryer Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA
BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA 2.1. Peningkatan Kualitas Batubara Berdasarkan peringkatnya, batubara dapat diklasifikasikan menjadi batubara peringkat rendah (low rank coal) dan batubara
Lebih terperinciTeknologi pengeringan bed fluidasi (fluidized Bed)
Teknologi pengeringan bed fluidasi (fluidized Bed) Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan teknologi pengeringan bed fluidasi (fluidized Bed) Sub
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciPENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING
PENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat mengelompokkan mesin pengeringan dan memilih mesin pengering berdasarkan
Lebih terperinciPENGERINGAN GABAH DENGAN PENERAPAN DCS PADA ROTARY DRYER
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGERINGAN GABAH DENGAN PENERAPAN DCS PADA ROTARY DRYER (GRAIN DRYING WITH THE IMPLEMENTATION OF DCS IN THE ROTARY DRYER) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
Lebih terperinciINOVASI TEKNIK PENGERINGAN
INOVASI TEKNIK PENGERINGAN Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memberikan contoh teknologi pengeringan inovatif Sub Pokok Bahasan Inovasi Beberapa contoh
Lebih terperinciTeti Estiasih - THP - FTP - UB
1 2 Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadar air dari bahan sehingga daya simpan dapat diperpanjang Perpanjangan daya simpan terjadi karena aktivitas m.o. dan enzim menurun
Lebih terperinciPENGERINGAN CABAI MENGGUNAKAN ALAT ROTARY DRYER
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGERINGAN CABAI MENGGUNAKAN ALAT ROTARY DRYER Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Batu bara merupakan mineral organik yang mudah terbakar yang terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap dan kemudian mengalami perubahan bentuk akibat proses fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinciDring untuk zat padat dan tapal (pasta).
PENGERTIAN DRYING Drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan menggunakan medium berupa gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan
Lebih terperinciTIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadar air dari bahan sehingga daya simpan dapat diperpanjang Perpanjangan daya simpan terjadi karena
Lebih terperinciTRANSPORTASI PADATAN
Materi transportasi padatan meliputi : 1. Alat pengangkut, 2. alat pengumpan, 3. alat penyimpan. PBP S1 Sperisa Distantina TRANSPORTASI PADATAN Pustaka : Brown, 1954, Unit Operations. Perry, 1997, Chemical
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT
BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15
Lebih terperinciGambar 1 Open Kettle or Pan
JENIS-JENIS EVAPORATOR 1. Open kettle or pan Prinsip kerja: Bentuk evaporator yang paling sederhana adalah bejana/ketel terbuka dimana larutan didihkan. Sebagai pemanas biasanya steam yang mengembun dalam
Lebih terperinciPanas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving
PERPINDAHAN PANAS Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving force/resistensi Proses bisa steady
Lebih terperinciDewi Maya Maharani, STP, MSc
PENGENALAN MESIN PENGERING Dewi Maya Maharani, STP, MSc Page 1 Page 2 1 PENGERINGAN : Pengurangan / Penurunan kadar air dalam bahan sampai batas tertentu yang diperlukan untuk proses lanjutan, dengan penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan. Energi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu energi yang bersumber
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan mempunyai pengertian yaitu aplikasi pemanasan melalui kondisi yang teratur, sehingga dapat menghilangkan sebagian besar air dalam suatu bahan dengan
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dalam penelitian pengeringan kerupuk dengan menggunakan alat pengering tipe tray dengan media udara panas. Udara panas berasal dari air keluaran ketel uap yang sudah
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN RANCANGAN
IV. PENDEKATAN RANCANGAN A. Kriteria Perancangan Pada prinsipnya suatu proses perancangan terdiri dari beberapa tahap atau proses sehingga menghasilkan suatu desain atau prototipe produk yang sesuai dengan
Lebih terperincibesarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengeringan Tipe Efek Rumah Kaca (ERK) Pengeringan merupakan salah satu proses pasca panen yang umum dilakukan pada berbagai produk pertanian yang ditujukan untuk menurunkan kadar air
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
22 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan Praktikum pengeringan jagung dengan menggunakan rotary dryer dilakukan mengunakan variabel suhu dan waktu perendaman. Variabel suhu operasi yang berbeda,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas/Kalor Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.
Lebih terperinciSatuan Operasi dan Proses TIP FTP UB
Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB Pasteurisasi susu, jus, dan lain sebagainya. Pendinginan buah dan sayuran Pembekuan daging Sterilisasi pada makanan kaleng Evaporasi Destilasi Pengeringan Dan lain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi Tulen yang berperan dalam proses pengeringan biji kopi untuk menghasilkan kopi bubuk TULEN. Biji
Lebih terperinciPENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN
PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN PARTIKULAT DAN BUTIRAN Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan alat pengeringan yang digunakan untuk bahan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK 1 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Alat penukar kalor (Heat Exchanger) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menukarkan energi dalam bentuk panas antara fluida yang berbeda temperatur yang
Lebih terperinciPENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG KEDELAI PADA ROTARY DRYER
TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG KEDELAI PADA ROTARY DRYER (Determining the Rate of Drying Soybean on the Rotary Dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai Kecepatan Minimun Fluidisasi (U mf ), Kecepatan Terminal (U t ) dan Kecepatan Operasi (U o ) pada Temperatur 25 o C
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Percobaan Fluidisasi Penelitian gasifikasi fluidized bed yang dilakukan menggunakan batubara sebagai bahan baku dan pasir silika sebagai material inert. Pada proses gasifikasinya,
Lebih terperinciUJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU
LAPORAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU (TEST PERFORMANCE OF ROTARY DRYER ARE EQUIPPED DCS FOR DRYING GREEN BEAN SEEDS) Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada umunya merupakan hasil proses pengeringan menggunakan spray dryer.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan bahan hasil pertanian menjadi produk akhir berbentuk serbuk, pada umunya merupakan hasil proses pengeringan menggunakan spray dryer. Kelebihan produk akhir
Lebih terperinciUJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU
LAPORAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU (TEST PERFORMANCE OF ROTARY DRYER ARE EQUIPPED DCS FOR DRYING GREEN BEAN SEEDS) Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciSTUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER.
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER. DOSEN PEMBIMBING: Dr. Eng. Ir. PRABOWO, M. Eng. AHMAD SEFRIKO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Evaporasi adalah salah satu
Lebih terperinciBAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA
BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA 3.1. Pendahuluan Setiap bahan isolasi mempunyai kemampuan menahan tegangan yang terbatas. Keterbatasan kemampuan tegangan ini karena bahan isolasi bukanlah
Lebih terperinciPENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER
TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER (Determining the Rate of Drying Corn on the Rotary Dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK
TUGAS AKHIR PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK (The Effect of Immersion Time and Temperature condition in operation on the Rate
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES
DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPengeringan. Shinta Rosalia Dewi
Pengeringan Shinta Rosalia Dewi SILABUS Evaporasi Pengeringan Pendinginan Kristalisasi Presentasi (Tugas Kelompok) UAS Aplikasi Pengeringan merupakan proses pemindahan uap air karena transfer panas dan
Lebih terperinciBab III CUT Pilot Plant
Bab III CUT Pilot Plant 3.1 Sistem CUT Pilot Plant Skema proses CUT Pilot Plant secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.1. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa sistem CUT dibagi menjadi beberapa
Lebih terperinciBab V Analisis Hasil Komisioning CUT Pilot Plant
Bab V Analisis Hasil Komisioning CUT Pilot Plant 5.1 Hasil Komisioning dan Pengujian Subsistem 5.1.1 Analisis Kinerja Subsistem Persiapan dan Transportasi Batubara Subsistem persiapan dan transportasi
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)
Lebih terperinciPERALATAN INDUSTRI KIMIA (CRYSTALLIZATION, HEAT TREATMENT, SEPARATION & FILTER)
PERALATAN INDUSTRI KIMIA (CRYSTALLIZATION, HEAT TREATMENT, SEPARATION & FILTER) Penyusun: Lely Riawati, ST., MT. Agustina Eunike, ST., MT., MBA PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling
Lebih terperinciMetode Pengering Gabah Aliran Massa Kontinu Dengan Wadah Pengering Horizontal dan Pengaduk Putar
Metode Pengering Gabah Aliran Massa Kontinu Dengan Wadah Pengering Horizontal dan Pengaduk Putar Nusyirwan Jurusan Teknik Mesin, UniversitasAndalas, Padang, SumateraBarat, Indonesia E-mail: nusyirwan@ft.unand.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Pengeringan Pengeringan merupakan proses pengurangan kadar air suatu bahan hingga mencapai kadar air tertentu. Dasar proses pengeringan adalah terjadinya penguapan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh
Lebih terperinciMENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK
112 MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK Dalam bidang pertanian dan perkebunan selain persiapan lahan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengeringan hingga kadar airnya menurun dan tahan terhadap. mikroba dan jamur, sehingga bisa disimpan dalam waktu cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada proses pembuatan tepung tapioka, kadar air masih cukup tinggi. Untuk penanganan lebih lanjut perlu dilakukan pengeringan hingga kadar airnya menurun dan tahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH
II. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH Sampah adalah sisa-sisa atau residu yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau aktivitas. kegiatan yang menghasilkan sampah adalah bisnis, rumah tangga pertanian dan pertambangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA Alat pengkondisian udara merupakan sebuah mesin yang secara termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang akan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR
LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Menyelidiki peristiwa konveksi di dalam zat cair. II. ALAT DAN BAHAN Pembakar Spritus Statif 4 buah Korek api Tabung konveksi Serbuk teh Air
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinciPENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB
PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN 1 PENGGORENGAN 2 TUJUAN Tujuan utama: mendapatkan cita rasa produk Tujuan sekunder: Inaktivasi enzim dan mikroba Menurunkan aktivitas air pada permukaan atau seluruh
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI 3.1 Perancangan Reaktor Gasifikasi Reaktor gasifikasi yang akan dibuat dalam penelitian ini didukung oleh beberapa komponen lain sehinga membentuk suatu
Lebih terperinciMesin Pengolahan Pangan (Pengeringan, Pendinginan, Penggorengan dan Pengawetan) PENGERINGAN
Mesin Pengolahan Pangan (Pengeringan, Pendinginan, Penggorengan dan Pengawetan) PENGERINGAN 1 Pengeringan Pengeringan Proses pemakaian panas dan pemindahan air dari bahan yang dikeringkan yang berlangsung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Heat Exchanger (HE) Heat Exchanger (HE) adalah alat penukar panas yang memfasilitasi pertukaran panas antara dua cairan pada temperatur yang berbeda
Lebih terperinci1. DRUM/ ROTARY DRYER
1. DRUM/ ROTARY DRYER Pengering ini digunakan untuk mengeringkan zat-zat berbentuk cairan, misalnya susu atau air buah. Alatnya terdiri dari pipa silinder yang besar, adayang hanya satu ada yang dua, bagian
Lebih terperinciMesin Pengolahan Pangan. (Pengeringan, Pendinginan, Penggorengan dan Pengawetan)
Mesin Pengolahan Pangan (Pengeringan, Pendinginan, Penggorengan dan Pengawetan) PENGERINGAN Pengeringan Pengeringan Proses pemakaian panas dan pemindahan air dari bahan yang dikeringkan yang berlangsung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Panas Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Lebih terperinciIII.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk
III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk melakukan pengujian dan pengambilan data serta penulisan laporan akhir dari Juli
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Tempat dan Waktu Penelitian. bakery oven. Perangkat khusus yang digunakan untuk memanggang produk pastry
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Tujuan Penelitian, (3) Identifikasi Masalah, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, dan (6) Tempat dan Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketergantungan masyarakat pada energi terus meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan yang terus meningkat mendorong para peneliti untuk terus berinovasi menciptakan teknologi-teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan. Metode pengawetan dengan cara pengeringan merupakan metode paling tua dari semua metode pengawetan yang ada. Contoh makanan yang mengalami proses pengeringan ditemukan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO
DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO 4205 100 009 TUJUAN PENELITIAN Membuat desain alat penukar panas yang optimal
Lebih terperinciLAPORAN MODUL PENGERINGAN
LAPORAN MODUL PENGERINGAN Disusun Oleh : LTK II - 03 Saepulloh Rahmat S 2311141061 Hafizh Fansyuri 2311141075 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA LABORATORIUM TEKNOLOGI KIMIA UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 HE Shell and tube Penukar panas atau dalam industri populer dengan istilah bahasa inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan dan bisa berfungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas/Kalor Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.
Lebih terperinciPENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN
PENGOLAHAN TERMAL II PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN TIM DOSEN TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 2 TUJUAN TUJUAN UTAMA: mendapatkan cita rasa produk TUJUAN SEKUNDER: Inaktivasi enzim dan mikroba Menurunkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengeringan Ikan Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan dengan mengurangi kadar air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Fluidisasi adalah proses dimana benda padat halus (partikel) dirubah menjadi fase dengan perilaku menyerupai fluida. Fluidisasi dilakukan dengan cara menghembuskan fluida
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Digester Digester merupakan alat utama pada proses pembuatan pulp. Reaktor ini sebagai tempat atau wadah dalam proses delidnifikasi bahan baku industri pulp sehingga
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical
Lebih terperinciPENGERINGAN 5/14/2013. Pengeringan. Laju Pengeringan. Mesin Pengolahan Pangan. (Pengeringan, Pendinginan, Penggorengan dan Pengawetan) Pengeringan
Mesin Pengolahan Pangan (Pengeringan, Pendinginan, Penggorengan dan Pengawetan) PENGERINGAN Pengeringan Pengeringan Proses pemakaian panas dan pemindahan air dari bahan yang dikeringkan yang berlangsung
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Absorber Kode : AB : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh H2O Material Kondisi Operasi : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C : T = 40
Lebih terperinci