PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SUBSIDI PANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
|
|
- Ida Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SUBSIDI PANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH Anwar, Yahya Rahmana Hidayat Program Pascasarjana Magister Administrasi Publik, Universitas Esa Unggul, Jakarta Jalan Arjuna Utara Tol Tomang, Kebun Jeruk, Jakarta Abstrak Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Selain produksi barang dan jasa, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh belanja negara (kerangka model teori Keynes). Masalahnya adalah apakah pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Subsidi Pangan yang merupakan belanja negara, signifikan terhadap Pertumbuhan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Enam provinsi dianalisis, yaitu Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Riau, dan Maluku. DAU merupakan alokasi dana yang besar, sehingga diperkirakan dapat berkontribusi besar terhadap Pertumbuhan. DAK mempunyai sifat penggunaan yang telah ditetapkan sebelumnya dan untuk kegiatan fisik, sehingga diperkirakan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Begitu juga Subsidi Pangan, dengan adanya Subsidi Pangan, upah diperkirakan tidak naik karena tenaga kerja dapat membeli beras murah, sehingga uang yang dimilikinya dapat dihemat, sehingga dapat untuk digunakan membelanjakan kebutuhan-kebutuhan yang lain. Hasil analisis memperlihatkan model regresi Jawa Tengah dan Maluku dapat memprediksi variabel dependennya, yaitu mempunyai nilai sig. di bawah 0,05. Namun, jika dilihat nilai probabilitas variabel per variabel, maka hanya model regresi Jawa Tengah yang dapat dibuat model persamaan regresinya. Selain itu, variabel yang mempunyai pengaruh terhadap variabel depedennya, hanya DAU dan DAK. Abstract Economic growth is correlated to society walfare. Beside goods and services production, economic growth is effected by government expenditure. The problem is are the effects of Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), and Subsidi Pangan which are parts of government expenditure, significant to regional economic growth? This research uses double regression analysis. Six provinces are used to be analysed, which are Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Riau, dan Maluku. DAU is big fund, so that it can contribute significantly to economic growth. DAK allocation has been settled for its use and funding phisical output expenditure, so that it considerably contribute to economic growth. Subsidi Pangan would considerably also contribute to economic growth. Wages are predicted not to increase because the employee can buy rice with low price, so that the money that they have could be saved and be spent to finance other needs. The result of analysis shows regression model of Jawa Tengah dan Maluku can predict their dependend variable, which they have sig. level under 0,05. However, if we check out the probability value of every variable, it shows that only Jawa Tengah model that can come a regression equalization model. Besides, variables which have some effect on the dependen variable, are only DAU dan DAK. Pendahuluan Kemakmuran masyarakat dapat diukur dari pertumbuhan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengertian yang disampaikan oleh Sadono Sukirno. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran 1
2 masyarakat meningkat. Pengukuran pertumbuhan ekonomi diindikasikan oleh kenaikan Produk Domestik Bruto/PDB per kapita. PDB adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara. PDB merupakan ukuran pertumbuhan ekonomi yang digunakan oleh Pemerintah Pusat, sedangkan untuk daerah, digunakan istilah PDRB, yaitu Produk Domestik Regional Bruto. Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh belanja negara. Berdasarkan kerangka model teori yang dibangun oleh Keynes, pengaruh kenaikan pengeluaran pemerintah dapat dijelaskan bahwa pada saat pengeluaran pemerintah mengalami kenaikan, maka pengeluaran yang akan direncanakan oleh daerah akan mengalami kenaikan. Kenaikan pengeluaran ini akan menaikkan permintaan agregat, yang akan mendorong naiknya produksi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Perlu disampaikan penulis bahwa istilah pengeluaran pemerintah yang digunakan oleh Keynes dapat diartikan sebagai belanja negara. Berkaitan dengan pembuktian adanya pengaruh yang signifikan dari belanja negara terhadap pertumbuhan ekonomi, selain teori Keynes, Dritsakis dan Adamopoulus (2004) juga membuktikan bahwa belanja negara berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui (1) sejauh mana pengaruh DAU, DAK, dan Subsidi Pangan terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) variabel independen mana yang memberikan pengaruh yang lebih besar atau kecil terhadap variabel dependennya, dan (3) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara ketiga variabel independen dan variabel dependen tersebut. Kerangka pemikiran tesis ini adalah pemikiran adanya pengaruh DAU, DAK, dan Subsidi Pangan terhadap Pertumbuhan. Semakin besar daerah menerima DAU, semakin tinggi pertumbuhan ekonominya meningkat. hal ini dapat terjadi jika DAU yang diterimanya dipergunakan sebagian besar untuk belanja modal. Alokasi DAK hanya boleh digunakan untuk kegiatan yang bersifat fisik, sehingga hasilnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Terakhir, Subsidi Pangan merupakan program pemerintah pusat berupa pemberian kesempatan kepada rumah tangga sasaran untuk membeli beras dengan harga yang lebih murah dari harga normal. Dengan adanya subsidi, buruh lebih memungkinkan untuk tidak menuntut kenaikan upah. Tidak adanya kenaikan upah dapat meningkatkan produksi perusahaan, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat mengalami kenaikan. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian dan kerangka pemikiran penelitian, maka hipotesis penelitian dapat disusun sebagai berikut: Terdapat pengaruh DAU, DAK, dan Subsidi Pangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif dan komparatif. Desain deskriptif digunakan dalam rangka mendeskripsikan hasil pengolahan dan analisis dari tiap-tiap DAU, DAK, Subsidi Pangan, dan pertumbuhan ekonomi daerah, dilengkapi paparan secara kualitatif terutama terhadap hasil pengolahan data yang sifatnya ekstrem. Sementara itu, desain komparatif digunakan dalam rangka membandingkan pengaruh-pengaruh dari DAU, DAK, dan Subsidi Pangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. 2
3 Desain Proses Penelitian Tahapan penelitian dimulai dengan penentuan belanja negara sebagai variabel yang mempengaruhi dan pertumbuhan ekonomi daerah sebagai variabel yang dipengaruhi. Pemilihan belanja negara sebagai variabel yang mempengaruhi karena belanja negara yang dialokasikan dengan jumlah besar diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi daerah. Pengeluaran pemerintah terdiri atas belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Dalam penelitian ini, dari belanja pemerintah pusat, penulis mengangkat subsidi pangan, sedangkan dari transfer ke daerah, penulis mengangkat DAU dan DAK. Teori yang melandasi variabel-variabel yang diteliti bersumber dari buku-buku literatur serta peraturan-peraturan dan perundangan yang berlaku. Buku-buku memberikan konsep-konsep yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, anggaran, pembiayaan sektor publik, dan kebijakan publik, sedangkan peraturan-peraturan memberikan aturan-aturan yang membuat penjelasan, batasan-batasan, terkait dengan APBN, Belanja Negara, Belanja Pemerintah Pusat, Transfer ke Daerah, khususnya terkait dengan DAU, DAK, dan Subsidi Pangan. Kemudian, penulis memberikan uraian yang lebih banyak pada variabel-variabel yang diteliti, yaitu pertumbuhan ekonomi, DAU, DAK, dan Subsidi Pangan. Penulis menguraikan tujuan alokasi variabel-variabel independen dan mengidentifikasi masalahnya. Setelah itu, penulis menganalisis pengaruh DAU, DAK, dan Subsidi Pangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Hasil dari analisis ini lalu dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi pengalokasian ketiga dana tersebut. Data yang digunakan dalam penelitan ini merupakan data kuantitatif dan sekunder. Periode data mencakup data triwulanan dalam kurun waktu lima tahun. Jumlah daerah yang diambil adalah sebanyak 6 provinsi. Analisis data yang akan dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif. Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan menilai data, sekaligus menetapkan kelemahankelemahannya dan penyebab kelemahankelemahan tersebut. Sementara itu, analisis komparatif bertujuan untuk membandingkan hasil analisis antarprovinsi dari pengaruh ketiga variabel terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Pada akhirnya, penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan dan saran yang terbaik untuk memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada. Penulis berharap saran-saran tersebut dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, seperti pembuat kebijakan publik dan peneliti lainnya. Jenis Data serta Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data yang diteliti merupakan data dari 6 provinsi. Enam provinsi tersebut adalah (1) Sumatera Utara, (2) Jawa Tengah, (3) Kalimantan Selatan, (4) Sulawesi Tenggara, (5) Riau, dan (6) Maluku. Data periode yang dipergunakan adalah data triwulan dalam kurun waktu 5 tahun. Data DAU dan DAK yang digunakan adalah data dari tahun , sedangkan data Subsidi Pangan dan pertumbuhan ekonomi yang digunakan adalah data dari tahun Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder, yang dikumpulkan dengan menggunakan internet dan komunikasi lisan. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut. Data pertumbuhan ekonomi diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data DAU dan 3
4 DAK diperoleh dari Kementerian Keuangan. Data Subsidi Pangan bersumber dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Dengan demikian, data yang digunakan adalah valid dan reliabel. Uji Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, maka analasis nonparametrik dapat digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka analisis parametrik termasuk modelmodel regresi dapat digunakan. 2. Uji Multikolinieritas Pengujian ini berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. 3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian. Data penelitian dapat berupa data time series atau cross section. Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat di antara data. Jika ya, telah terjadi autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi, perlu diupayakan agar tidak terjadi autokorelasi. Metode Analisis Jenis analisis yang digunakan adalah analisis multivariat. Analisis ini digunakan untuk melakukan kajian pada lebih dari dua variabel baik untuk mengetahui hubungan atau pengaruh secara simultan antarvariabel tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan sampel. Data yang menjadi sampel ini akan diolah dan menghasilkan statistik-statistik. Statistikstatistik yang dihasilkan dianalisis lebih lanjut untuk memprediksi parameternya. Teknik Analisis Data Dalam bagian ini, penulis akan menggunakan teknik analisis data untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesisnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan hasil yang dapat berlaku umum dalam lingkup yang diteliti. Ada beberapa teknik analisis data yang bisa digunakan, yaitu analisis diskriminan, analisis regresi berganda, analisis regresi dengan variabel Moderating dan Intervening, analisis manova, dan analisis structural equation modeling 1. Dari teknik-teknik tersebut, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Teknik analisis ini berguna sebagai alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. 1 Ibid Husein Umar, 2010, halaman 120 4
5 Analisis Deskriptif Statistik terhadap Variabel Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik data dari masingmasing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa karakteristik data yang akan dilihat adalah nilai maksimum, nilai minimum, mean (rata-rata), dan standar deviasi. Dengan menggunakan aplikasi SPSS, hasil statistik deskriptif atas data secara parsial menggambarkan sebagai berikut: 1. Hasil statistik deskriptif Provinsi Sumatera Utara leg 1 tahun menghasilkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi DAU sebesar 1.413, 3.804, 2.534, dan 734; DAK sebesar 1, 870, 293, dan 268; Subsidi Pangan sebesar 25, 204, 138, dan 55; dan Pertumbuhan Ekonomi -1, 4, 2, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Jawa Tengah leg 1 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 2.688, 6.810, 4.548, dan 1.263; DAK sebesar 2, 1.202, 390, dan 358; Subsidi Pangan sebesar 190, 752, 485, dan 150; dan Pertumbuhan Ekonomi -5, 7, 1, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Kalimantan Selatan leg 1 tahun menghasilkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi DAU sebesar 491, 1.762, 978, dan 352; DAK sebesar 1, 375, 134, dan 120; Subsidi Pangan sebesar 26, 101, 60, dan 28; dan Pertumbuhan Ekonomi -10, 16, 2, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Sulawesi Tenggara leg 1 tahun menghasilkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi DAU sebesar 491, 1.455, 912, dan 281; DAK sebesar 1, 381, 134, dan 122; Subsidi Pangan sebesar 0,7, 70, 42, dan 18; dan Pertumbuhan Ekonomi -5, 9, 4, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Riau leg 1 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 491, 1.455, 912, dan 281; DAK sebesar 1, 381, 134, dan 122; Subsidi Pangan sebesar 3, 65, 35, dan 20; dan Pertumbuhan Ekonomi - 2, 5, 1, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Maluku leg 1 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 418, 1.139, 751, dan 220; DAK sebesar 1, 295, 107, dan 98; Subsidi Pangan sebesar 3, 56, 26, dan 16; dan Pertumbuhan Ekonomi -4, 5, 1, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Sumatera Utara leg 2 tahun menghasilkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi DAU sebesar 835, 3.804, 2.194, dan 849; DAK sebesar 0,3, 757, 233, dan 247; Subsidi Pangan sebesar 25, 204, 138, dan 55; dan Pertumbuhan Ekonomi -1, 4, 2, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Jawa Tengah leg 2 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 1.810, 6.810, 4.098, dan 1.438; DAK sebesar 0,4, 1.016, 307, dan 323; Subsidi Pangan sebesar 190, 752, 485, dan 150; dan Pertumbuhan Ekonomi -5, 7, 1, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Kalimantan Selatan leg 2 tahun menghasilkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi DAU sebesar 341, 1.455, 797, dan 304; DAK sebesar 0,2, 375, 118, dan 120; Subsidi Pangan sebesar 26, 101, 60, dan 28; dan Pertumbuhan Ekonomi -10, 16, 2, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Sulawesi Tenggara leg 2 tahun menghasilkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi DAU sebesar 255, 1.455, 772, dan 5
6 332; DAK sebesar 0,1, 381, 114, dan 122; Subsidi Pangan sebesar 0,7, 70, 42, dan 18; dan Pertumbuhan Ekonomi -5, 9, 4, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Riau leg 2 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 283, 1.455, 780, dan 322; DAK sebesar 0, 381, 109, dan 125; Subsidi Pangan sebesar 3, 65, 35, dan 20; dan Pertumbuhan Ekonomi - 2, 5, 1, dan Hasil statistik deskriptif Provinsi Maluku leg 2 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 225, 1.088, 635, dan 252; DAK sebesar 0,1, 295, 89, dan 94; Subsidi Pangan sebesar 3, 56, 26, dan 16; dan Pertumbuhan Ekonomi -4, 5, 1, dan 2. Sementara itu, hasil statistik deskriptif atas data secara gabungan yang diperlakukan sebagai sampel menggambarkan sebagai berikut: 1. Hasil statistik deskriptif Gabungan 6 Provinsi leg 1 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 0, 6810, 1.750, dan 1.528; DAK sebesar 0,5, 1.202, 199, dan 228; Subsidi Pangan sebesar 0,7, 752, 131, dan 176; dan Pertumbuhan Ekonomi -10, 16, 2, dan Hasil statistik deskriptif Gabungan 6 Provinsi leg 2 tahun menghasilkan nilai standar deviasi DAU sebesar 225, 6810, 1.546, dan 1.450; DAK sebesar 0, 1.016, 162, dan 203; Subsidi Pangan sebesar 0,7, 752, 131, dan 176; dan Pertumbuhan Ekonomi -10, 16, 2, dan 5. Pengujian Kualitas Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilakukan dengan sebuah grafik melalui aplikasi SPSS. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berdasarkan 14 grafik normalitas, hasil uji normalitas yang dilakukan memperlihatkan semua data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Dengan demikian, semua model regresi data yang tersedia memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat. Uji ini dapat dilakukan dengan aplikasi SPSS. Terjadinya multikolinieritas adalah jika nilai korelasinya tinggi. Biasanya melebihi 0,80. Berdasarkan 14 tabel korelasi koefisien yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa semua hasil menyatakan tidak terjadinya multikolinieritas karena semua tabel menghasilkan nilai korelasi yang berada di bawah 0, Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas. Berdasarkan 14 grafik plot tersebar yang dihasilkan, dapat dilihat bahwa semua hasil menggambarkan titik-titik yang membentuk pola sebaran yang meningkat, yaitu secara terus menerus bergerak menjauhi garis 0. Dengan demikian model regresinya adalah model yang heteroskedastisitas. 4. Pengujian Hipotesis: Analisis Multivariat melalui Analisis Regresi Berganda terhadap Variabel Penelitian ini menggunakan analisis multivariat karena melakukan kajian pada 6
7 lebih dari dua variabel, baik untuk mengetahui hubungan dan pengaruh secara simultan antarvariabel, termasuk analisis faktor-faktor pembentuk variabel 2. Alat analisis dalam analisis multivariat bermacam-macam. Alat analisis yang digunakan tergantung pada sifat hubungan antarvariabel penelitian (berketergantungan atau saling berketergantungan) dan skala datanya, yaitu metric atau nonmetric. Metric adalah angka berskala interval dan rasio, sedangkan nonmetric adalah angka yang berskala nominal atau ordinal. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan berjumlah 4 variabel, yang terdiri atas 3 variabel independen dan 1 variabel dependen. Variabel dependen bersifat metric, sedangkan variabel independen bersifat nonmetric. Dengan demikian, alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Perlu disampaikan kembali bahwa model regresi yang tersedia mencakup 14 model. Dua belas model dari: 1. Model regresi dengan analisis satu per satu provinsi dari 6 provinsi dengan leg DAU dan DAK 1 tahun. 2. Model regresi dengan analisis satu per satu provinsi dari 6 provinsi dengan leg DAU dan DAK 2 tahun. Dua model dari: 1. Model regresi dengan analisis satu file SPSS dari 6 provinsi dengan leg DAU dan DAK 1 tahun. 2. Model regresi dengan analisis satu file SPSS dari 6 provinsi dengan leg DAU dan DAK 2 tahun. Dengan demikian, dari 14 model tersebut, akan dipilih 7 model untuk dianalisis lebih lanjut. Untuk keperluan pemilihan model ini, penulis menggunakan nilai standard error of estimates/see. Model dengan nilai SEE yang lebih kecil akan dipilih. Hasil perhitungan nilai SEE melalui aplikasi SPSS memperlihatkan: 1. Model Provinsi Sumatera Utara leg 1 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1,66, sedangkan leg 2 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1, Model Provinsi Jawa Tengah leg 1 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1,54, sedangkan leg 2 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1, Model Provinsi Kalimantan Selatan leg 1 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 10,38, sedangkan leg 2 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 10, Model Provinsi Sulawesi Tenggara leg 1 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 3,98, sedangkan leg 2 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 3, Model Provinsi Riau leg 1 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1,848, sedangkan leg 2 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1, Model Provinsi Maluku leg 1 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1,78, sedangkan leg 2 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 1, Model Gabungan 6 Provinsi yang diperlakukan sebagai sampel leg 1 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 4,87, sedangkan leg 2 tahun mempunyai nilai SEE sebesar 4,90. Dengan demikian, Hasil perhitungan nilai SEE melalui aplikasi SPSS memperlihatkan model dengan nilai SEE yang lebih kecil adalah: 1. Model regresi Sumatera Utara leg 2 tahun. 2. Model regresi Jawa Tengah leg 1 tahun. 3. Model regresi Kalimantan Selatan leg 1 tahun. 4. Model regresi Sulawesi Tenggara leg 2 tahun. 5. Model regresi Riau leg 1 tahun. 6. Model regresi Maluku leg 1 tahun. 7. Model regresi dengan analisis satu file SPSS dari 6 provinsi dengan leg 1 tahun. 2 Op. Cit. Husein Umar,
8 Model Summary Dalam model summary, akan terlihat seberapa kuat hubungan antara ketiga variabel independen (DAU, DAK, dan Subsidi Pangan) dan variabel dependennya (pertumbuhan ekonomi). Suatu model regresi dikatakan mempunyai hubungan yang kuat jika model tersebut mempunyai nilai di atas 0,80). Berdasarkan hasil analisis regresi melalui aplikasi SPSS, R yang dihasilkan adalah sebagai berikut dihasilkan: 1. Model regresi Sumatera Utara leg 2 tahun mempunyai nilai R=58,0%. 2. Model regresi Jawa Tengah leg 1 tahun mempunyai nilai R=90,9%. 3. Model regresi Kalimantan Selatan leg 1 tahun mempunyai nilai R=35,6%. 4. Model regresi Sulawesi Tenggara leg 2 tahun mempunyai nilai R=58,2%. 5. Model regresi Riau leg 1 tahun mempunyai nilai R=37,8%. 6. Model regresi Maluku leg 1 tahun mempunyai nilai R=72,4%. 7. Model regresi Gabungan 6 provinsi 1 tahun mempunyai nilai R=22,8%. Selanjutnya, untuk menjelaskan variasi variabel dependen, analisisnya lebih baik menggunakan adjusted R square karena variabel independen berjumlah lebih dari dua. Nilai adjusted R square mempunyai arti seberapa besar ketiga variabel independen (DAU, DAK, dan Subsidi Pangan) menjelaskan variasi variabel dependennya (pertumbuhan ekonomi). Berdasarkan hasil analisis regresi melalui aplikasi SPSS, adjusted R square yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1. Model regresi Sumatera Utara leg 2 tahun mempunyai nilai adjusted R square =21,2%. 2. Model regresi Jawa Tengah leg 1 tahun mempunyai nilai adjusted R square =79,3%. 3. Model regresi Kalimantan Selatan leg 1 tahun mempunyai nilai adjusted R square =-3,7%. 4. Model regresi Sulawesi Tenggara leg 2 tahun mempunyai nilai adjusted R square =21,4%. 5. Model regresi Riau leg 1 tahun mempunyai nilai adjusted R square =- 1,8%. 6. Model regresi Maluku leg 1 tahun mempunyai nilai adjusted R square =43,4%. 7. Model regresi Gabungan 6 provinsi leg 1 tahun mempunyai nilai adjusted R square =2,8%. Anova Analisis anova menggambarkan apakah ketiga variabel independen dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Hal ini dapat dilihat pada kolom sig. dalam tabel anova tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi anova melalui aplikasi SPSS, nilai signifikan yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1. Model regresi Sumatera Utara leg 2 tahun mempunyai nilai signifikan=8,0%. 2. Model regresi Jawa Tengah leg 1 tahun mempunyai nilai signifikan=0,00%. 3. Model regresi Kalimantan Selatan leg 1 tahun mempunyai nilai signifikan=52,5%. 4. Model regresi Sulawesi Tenggara leg 2 tahun mempunyai nilai signifikan=7,9%. 5. Model regresi Riau leg 1 tahun mempunyai nilai signifikan=46,8%. 6. Model regresi Maluku leg 1 tahun mempunyai nilai signifikan=0,7%. 7. Model regresi Gabungan 6 provinsi leg 1 tahun mempunyai nilai signifikan=10,1%. Koefisien Regresi Untuk membuat persamaan regresi dari suatu model, perlu dilihat nilai signifikan model tersebut. Dari hasil analisis regresi anova melalui aplikasi SPSS di atas, hanya model regresi Jawa Tengah dan Maluku yang mempunyai nilai signifikan di bawah 5%. Dengan demikian dua model ini merupakan 8
9 model yang akan dibuat persamaan regresinya. Persamaan garis regresi dinyatakan dalam kolom Unstandardized Coefficients Beta. Berdasarkan hasil analisis regresi coefficients, nilai Unstandardized Coefficients Beta yang diperoleh adalah: 1. Nilai Unstandardized Coefficients Beta dalam model regresi Jawa Tengah leg 1 tahun adalah konstanta sebesar -2,52, DAU sebesar 0,001, DAK sebesar -0,006, dan Subsidi Pangan sebesar 0, Nilai Unstandardized Coefficients Beta dalam model regresi Maluku leg 1 tahun adalah konstanta sebesar -1,997, DAU sebesar -0,003, DAK sebesar 0,008, dan Subsidi Pangan sebesar 0,043. Sementara itu, nilai probabilitasnya dapat dilihat pada kolom sig.nya pada tabel coefficients-nya, yang dirinci sebagai berikut: 1. Nilai sig. pada tabel coefficients dalam model regresi Jawa Tengah leg 1 tahun adalah konstanta sebesar 15,5%, DAU sebesar 4%, DAK sebesar 0,00%, dan Subsidi Pangan sebesar 58,8%. 2. Nilai sig. pada tabel coefficients dalam model regresi Maluku leg 1 tahun adalah konstanta sebesar 31,6%, DAU sebesar 10,9%, DAK sebesar 15,4%, dan Subsidi Pangan sebesar 19,7%. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Penulis menggunakan 14 model, yang mencakup 7 model dengan pengaruh DAU dan DAK leg 1 tahun terhadap pertumbuhan ekonomi dan 7 model dengan pengaruh DAU dan DAK leg 2 tahun terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari kondisi dua leg ini, penulis memilih leg yang lebih baik untuk dianalisis lebih lanjut. Untuk keperluan ini, penulis melakukan analisis regresi pada keempat belas model melalui aplikasi SPSS. Penulis melihat nilai Standard Error of Estimates (SEE) masing-masing model. SEE leg yang lebih kecil dipilih untuk bahan analisis lebih lanjut, sehingga model yang tersisa adalah 7 model. Dari ketujuh model tersebut, terdapat lebih banyak model yang berasal dari leg 1 tahun. Lima model dari leg 1 tahun dan dua model dari leg 2 tahun. Ketujuh model yang dipilih dianalisis lebih lanjut dengan analisis regresi. Berdasarkan hasil yang tertuang dalam tabel model summary, hanya model regresi Jawa Tengah mempunyai hubungan yang kuat antara ketiga variabel independen dan variabel dependennya (R = 0,909), sedangkan model regresi Sumatera Utara (R = 0,580), Kalimantan Selatan (R = 0,356), Sulawesi Tenggara (R = 0,582), Riau (R = 0,378), Maluku (R = 0,724), dan gabungan 6 provinsi (R = 0,228) mempunyai hubungan yang tidak kuat. Setelah diketahui seberapa kuat hubungan antara variabel independen dan dependennya. Ketujuh model yang dipilih dianalisis dengan analisis regresi anova. Hasilnya memperlihatkan nilai sig. pada provinsi Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Riau, Maluku, dan gabungan 6 provinsi adalah masing-masing sebesar 0,080, 0,000, 0,525, 0,079, 0,468, 0,007 dan 0,101. Nilai standar sig. dalam SPSS adalah 0,05 atau 5%, maka model regresi yang dapat dipakai berdasarkan hasil analisis regresi anova untuk memprediksi variabel dependennya adalah model regresi Jawa Tengah dan Maluku. Persamaan garis regresi diperoleh dari nilai Unstandardized Coefficients Beta, yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Persamaan garis regresi model regresi Jawa Tengah: Y = -2, ,001 X1 0,006 X2 + 0,002 X3 2. Persamaan garis regresi model regresi Maluku: Y = 1,997-0,003 X1 + 0,008 X2 + 0,043 X3 Akan tetapi, perlu dilihat nilai-nilai probabilitas di kolom sig. masing-masing variabel. Dalam persamaan Jawa Tengah, pada tabel Coefficients, nilai sig. konstanta (0,155) dan Subsidi Pangan (0,588) berada di 9
10 atas 0,05 atau 5%, maka kedua nilai tersebut adalah tidak signifikan pengaruhnya. Oleh karena itu, persamaannya harus diubah menjadi: Y = 0,001 X1 0,006 X2 Sementara itu, dalam persamaan Maluku, pada tabel Coefficients, semua nilai sig. berada di atas 0,05 atau 5%, maka semua nilai tersebut adalah tidak signifikan pengaruhnya. Oleh karena itu, persamaannya tidak dapat digunakan. Untuk mengetahui besar pengaruh dari tiap variabel independen terhadap variabel dependennya, dapat dilihat nilainilai di kolom Beta. Nilai-nilai di kolom Beta merupakan nilai-nilai yang telah distandarisasi (menjadi satuan yang standar). Berdasarkan analisis regresi berganda yang dilakukan pada model Jawa Tengah, yang persamaan regresinya dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependennya, dari kolom Beta dalam tabel Unstandardized Coefficients-nya, digambarkan bahwa besar pengaruh DAU secara individual terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 0,449. Sebaliknya, pengaruh DAK terhadap pertumbuhan ekonomi adalah -0,616. Berdasarkan teori Keynes, ketiga dana tersebut seharusnya mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa kenaikan belanja negara akan menaikkan permintaan agregat, yang akan mendorong naiknya produksi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis regresi berganda, hanya model Jawa Tengah leg 1 tahun yang dapat dikatakan sesuai dengan teori tersebut walaupun dari DAU, DAK, dan Subsidi Pangan, hanya dua variabel, yang berdasarkan hasil analisis regresi, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, walaupun pengaruhnya signifikan, pengaruh DAK yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini berbanding terbalik dengan teori yang diuraikan sebelumnya. Secara rinci, dalam penelitian ini, pengaruh DAU dan DAK tersebut dapat dijelaskan bahwa DAU memberikan pengaruh positif sebesar 0,001, sedangkan DAK memberikan pengaruh negatif sebesar - 0,006. Dengan demikian, setiap kenaikan DAU sebesar Rp1,0, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,001. Sementara itu, DAK berpengaruh sebaliknya. Setiap kenaikan DAK sebesar Rp1,0, maka pertumbuhan ekonomi akan menurun sebesar 0,006. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, tujuan DAU telah terjaga melalui penerapan formula perhitungannya dan didukung oleh prinsip non-hold harmless. Menurut penulis, hasil analisis yang tidak sesuai dengan harapan dapat dikaitkan dengan masalah yang terjadi pada pemberian yang tidak terbatas kepada daerah untuk mengelola DAU yang diterimanya tersebut. Hal ini terlihat dari besaran porsi belanja APBD yang lebih besar dialokasikan kepada belanja pegawai. Dari ketiga variabel yang diteliti, uraian-uraian di atas lebih mengena khususnya pada masalah yang terkait dengan DAU. Hal ini dapat dikatakan demikian karena selain DAU bersifat block grant, juga jumlahnya begitu besar, yaitu minimal 26% dari penerimaan dalam negeri neto dalam APBN setiap tahunnya. Sementara itu, terkait dengan masalah DAK, dalam kurun waktu , jika melihat alokasi DAK pada triwulan II 2008, terlihat bahwa perbedaan antara alokasi ini dengan alokasi sebelumnya menunjukkan perbedaan yang tidak normal, yaitu berbeda persen. Hal ini dapat berpengaruh pada analisis pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Perbedaan alokasi DAK tersebut juga tidak terlepas dari masalah yang sedang terjadi terkait dengan pencairan DAK. Dalam pencairan DAK ini, terdapat daerah yang terlambat dalam menyampaikan persyaratan yang diperlukan untuk pencairan DAK Tahap I
11 Sementara itu, Subsidi Pangan yang mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dikaitkan dengan jumlah alokasi yang paling sedikit secara nominal dibandingkan dengan jumlah alokasi DAU dan DAK. Selain itu, pengaruh Subsidi Pangan tersebut juga terkait dengan adanya masalah yang terjadi dalam pengalokasian Subsidi Pangan, yaitu adanya ketidaktepatsasaran dalam pengalokasiannya. Kemudian, jika hasil-hasil tersebut di atas dibandingkan dengan kajian penelitian terdahulu yang relevan, maka pertama, hasil kajian DAU dalam penelitian ini sama dengan kajian yang telah dilakukan oleh Subchan dan Sudarman tahun 2006, tetapi dengan tingkat sig. yang berbeda, yaitu kajian ini menghasilkan tingkat sig. 0,010, sedangkan kajian Subchan dan Sudarman menghasilkan tingkat sig. 0,017. Perbedaan tingkat signifikan ini terjadi dapat dilihat dari perbedaan jangka waktu penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini, jangka waktu yang digunakan adalah 5 tahun, sedangkan dalam penelitian Subchan dan Sudarman adalah 1 tahun, yaitu tahun Lain halnya dengan hasil kajian Anis Setiyawati dan Ardi Hamzah, pengaruh DAU adalah negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kedua, hasil kajian DAK dalam penelitian ini sama dengan kajian yang telah dilakukan oleh Subchan dan Sudarman, tetapi dengan tingkat sig. yang berbeda, yaitu kajian ini menghasilkan tingkat sig. 0,000, sedangkan kajian Subchan dan Sudarman menghasilkan tingkat sig. 0,017. Yang terakhir, hasil kajian Subsidi Pangan tidak sama dengan hasil kajian sebelumnya yang diuraikan dalam buletin perbendaharaan Tahun Dalam buletin tersebut disampaikan bahwa kajian yang telah dilakukan atas belanja pemerintah pusat (termasuk di dalamnya Subsidi Pangan) menghasilkan gambaran adanya pengaruh positif terhadap peningkatan laju pertumbuhan PDRB. Perbedaan hasil ini dapat terkait dengan jangka waktu yang digunakan, dalam penelitian jangka waktu yang digunakan adalah 5 tahun, sedangkan dalam penelitian buletin tersebut adalah 4 tahun. selain itu, perbedaan ini juga dapat dikaitkan dengan perbedaan perbandingan dimana membandingkan subsidi pangan dan belanja pemerintah pusat walaupun subsidi pangan merupakan bagian dari belanja pemerintah pusat. Kesimpulan Berdasarkan teori dan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa DAU, DAK, dan Subsidi Pangan tidak berpengaruh besar terhadap Pertumbuhan. DAU memberikan pengaruh yang positif, tetapi kecil. DAK memberikan pengaruh yang negatif dan kecil. Subsidi Pangan tidak dapat memberikan pengaruh apa pun. DAU merupakan alokasi dana yang besar, sehingga dapat memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai penerimaan APBD. Dengan kontribusi yang besar ini, DAU diperkirakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Namun, dari hasil penelitian yang diperoleh, DAU hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap Pertumbuhan. Pengaruh yang kecil ini kiranya dapat dikaitkan dengan penggunaan DAU yang tidak diperuntukkan untuk membiayai belanja modal. DAU lebih banyak dipergunakan untuk membiayai belanja pegawai daerah. Hasil analisis DAU ini berbeda dari hasil analisis yang dilakukan oleh Subchan dan Sudarman, yaitu alokasi Dana Umum (DAU) berpengaruh signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Perbedaan ini dapat diakibatkan oleh perbedaan jumlah data dan waktu yang digunakan dalam penelitian. Sebaliknya, walaupun alokasi DAK tidak sebesar alokasi DAU, tapi ia mempunyai sifat penggunaan untuk kegiatan yang bersifat fisik. Dengan sifat 11
12 penggunaannya ini, DAK diperkirakan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap Pertumbuhan. Pembahasan tersebut tidak sejalan dengan hasil pemikiran ini. Hasil penelitiannya mengatakan sebaliknya, DAK memberikan pengaruh yang kecil. Pengaruh yang kecil ini dapat dikaitkan dengan tidak konsistennya jumlah DAK yang dialokasikan setiap triwulannya, karena ada triwulan yang tidak ada pengalokasian DAK. Ketidakkonsistenan pengalokasian ini disebabkan oleh seringnya terjadi keterlambatan dari daerah dalam menyerahkan laporan APBD dan/atau laporan pelaksanaan kegiatan DAK kepada Pemerintah Pusat sebagai persyaratan pencairan DAK Tahap selanjutnya. Jika dibandingkan dengan kajian yang telah dilakukan terdahulu, hasil ini berbeda dengan hasil analisis yang dilakukan oleh Subchan dan Sudarman tahun 2006, yaitu lokasi Dana Khusus (DAK) berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi. Begitu halnya dengan DAU, perbedaan ini dapat diakibatkan oleh perbedaan jumlah data dan waktu yang digunakan dalam penelitian. Subsidi Pangan yang merupakan belanja negara diperkirakan mempunyai kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah, tetapi hasil penelitian menyatakan tidak. Hal ini dapat dikaitkan dengan alokasinya yang kecil dibandingkan dengan alokasi DAU dan DAK. Jika dibandingkan dengan kajian yang telah dilakukan terdahulu, hasil ini berbeda dengan hasil analisis yang tertuang dalam Buletin Perbendaharaan Tahun 2011, yaitu lokasi Subsidi Pangan berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi. Daftar Pustaka Buletin Perbendaharaan, Volume 02/2011, Pengaruh Belanja Pemerintah Pusat dan Belanja Transfer ke Daerah dalam APBN terhadap Pertumbuhan, Jakarta Darise, Nurlan, 2006, Pengelolaan Keuangan Daerah, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta Djoyohadikusumo, Sumitro, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, Cetakan Kedua, PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta Dra. Justine T. Sirait, MBA-T, PT Grasindo, 2006, Anggaran sebagai Alat Bantu bagi Manajemen, Jakarta Indarto, Muhammad, 2011, Pengaruh Belanja Pemerintah Pusat dan Belanja Transfer ke Daerah dalam APBN terhadap Pertumbuhan, Buletin Perbendaharaan, Volume 02/2011 J. Richard Aronson Elj Schwarte, 1996, Library of Congress Cataloging-in-Publication Data Management Policies in Local Government Finance/edited, Edisi Keempat, New York Mulyana, Budi, dan Subkhan, serta Kuwat Slamet, 2006, Keuangan Daerah, Perspektif Desentralisasi Fiskal dan Pengelolaan APBD di Indonesia, LPKPAP, Jakarta Nota Keuangan dan APBN Tahun Anggaran Tarigan, Robinson, 2009, Ekonomi Regional- Teori dan Aplikasi, Edisi Revisi, Cetakan Kelima, PT Bumi Aksara, Jakarta Umar, Husein, 2010, Desain Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perilaku Karyawan, Cetakan Ketiga, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
13 Yuwono, Sony, dan Tengku Agus Indrajaya, serta Hariyandi, 2005, Penganggaran Sektor Publik, Pedoman Praktis Penyusunan, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban APBD (Berbasis Kinerja), Bayumedia Publishing, Malang Zainal Abidin, Said, 2006, Kebijakan Publik, Cetakan Ketiga, Suara Bebas, Jakarta 13
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemakmuran masyarakat dapat diukur dari pertumbuhan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengertian yang disampaikan oleh Sadono Sukirno. Menurutnya, pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipologi Penelitian Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini menguji pengaruh Derajat Desentralisasi, Dana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis
Lebih terperinciANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )
ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten di Provinsi Lampung berjumlah 14 kabupaten dan kota. Sampel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
77 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015, penelitian ini menggunakan data sekunder untuk pengumpulan data. Tempat penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dampak kinerja keuangan terhadap alokasi belanja modal dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah yang ada di Indonesia. Sampel Pemerintah Daerah yang berhasil diperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Indonesia. Teknik sampling pada penelitian ini adalah menggunakan purposive
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Sampel Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan asli daerah (PAD), sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA), luas wilayah, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Badan Pusat Statistik dengan mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Sampel Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2011-2014. Distribusi sampel adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Ghozali (2006) menyatakan bahwa analitis deskriptif terd iri atas penghitungan rata-rata (mean), jumlah (sum), simpangan baku (standard
Lebih terperincibawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi
57 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang
Lebih terperinciBAB lll METODE PENELITIAN
BAB lll METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pada Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemerintah Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, akan tetapi ada penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Utara yang merupakan pemekaran dari Provinsi Maluku.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jumlah Provinsi di Indonesia pada saat ini adalah sejumlah 34 Provinsi. Pada masa orde baru jumlah Provinsi di Indonesia hanya sejumlah 27 Provinsi. Pada tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2016. Penelitian ini mengambil data Laporan Realisasi Anggaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis perhitungan Pengaruh Size, Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang dikumpulkan dari dokumen pemerintah daerah di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY berupa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan september 2011 lokasi penelitian yang diteliti adalah Kantor Pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel dependen dalam Penelitian ini adalah belanja modal, sedangkan variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Februari 2014. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Penulis melakukan pengambilan data dari situs www.djpk.kemenkeu.go.id.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar umum Lazada Indonesia Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli segala jenis
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015 Mangaradot Saur A. Sinaga Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan E-mail : Mangaradot@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan pemerintah daerah
Lebih terperinciBAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Efferin, Darmadji dan Tan (2008:47) pendekatan kuantitatif disebut juga pendekatan
Lebih terperinciminimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat)
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat) Renny Nur ainy 1 Desfitrina 2 Rooswhan Budi Utomo 3 1 Jurusan
Lebih terperinciKeywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth
This research uses a multiple regression analysis.the research partial result shows that PAD, DAU and DAK influence the economic growth of residence/cities in East Java. It means that they play an important
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat
BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kabupaten/ kota di Jawa Barat tahun 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
Lebih terperinciZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK
PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris independen, leverage,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah terletak di antara B.T B.T dan 6 30 L.S --
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Letak dan Luas Wilayah Jawa Tengah terletak di antara 108 30 B.T -- 111 30 B.T dan 6 30 L.S -- 8 30 L.S. Propinsi ini terletak di
Lebih terperinciJBBE, Vol.07, No.1, Feb ISSN: X
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI (PE), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL Ulfi Jefri 1, Nani Rohaeni 2 1,2 Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam bab ini penulis akan menggambarkan tentang hasil dari penelitian nya pada Provinsi Jawa Timur pada setiap daerah yang ada pada propinsi tersebut. Penelitian
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4
Lebih terperinci: Niken Kurniawati NPM :
PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel
Lebih terperinciBAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PAD, DBH, DAU, DAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA MODAL KABUPATEN NGAWI TAHUN
ANALISIS PENGARUH PAD, DBH, DAU, DAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA MODAL KABUPATEN NGAWI TAHUN 2003-2015 M. Agus Sudrajat Irma Diastuti Purniawati Universitas PGRI Madiun irmadias23@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142
Lebih terperinci