TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN DARI PROPILEN DENGAN PROSES SPHERIPOL KAPASITAS TON/TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN DARI PROPILEN DENGAN PROSES SPHERIPOL KAPASITAS TON/TAHUN"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN DARI PROPILEN DENGAN PROSES SPHERIPOL KAPASITAS TON/TAHUN Oleh: Frisca Sofiani I Vissia Widhie Hapsari I JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

2

3 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri Indonesia mengalami banyak kemajuan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, terutama industriindustri yang bersifat padat modal maupun padat teknologi. Salah satu industri yang penting adalah industri polimer. Polipropilen merupakan bahan baku pembuatan berbagai macam barang plastik. Penggunaan polipropilen sangat luas di berbagai sektor industri. Polipropilen dimanfaatkan dalam industri barang plastik rumah tangga, film, pembungkus kabel, pipa, dan lainlain termasuk mainan anakanak dan peralatan kesehatan. Polipropilen mempunyai sifatsifat tahan panas, mempunyai daya renggang tinggi, tidak beracun, serta tahan terhadap bahan kimia. Sifatsifat inilah yang membuat manusia beralih ke polimer khususnya plastik untuk memenuhi kebutuhan dan meninggalkan bahan lain seperti besi, aluminium, kayu, kaca, dan lainnya untuk tujuan kebutuhan yang sama. Saat ini kebutuhan polipropilen di Indonesia dipenuhi oleh produksi dalam negeri dan impor. Kapasitas produksi polipropilen di Indonesia mencapai ton/tahun terdiri dari produksi PT. Tri Polyta Indonesia sebesar ton/tahun, PT. Polytama Propindo sebesar ton/tahun dan Pertamina (Kilang Plaju) sebesar ton/tahun. Bab I Pendahuluan 1

4 2 Kebutuhan bahan baku merupakan faktor penting yang menentukan kelangsungan produksi. Propilen dan hidrogen merupakan bahan baku dalam pembuatan polipropilen. Kebutuhan propilen di Indonesia dipenuhi oleh PT. Candra Asri Petrochemical Center sebesar ton/tahun dan Pertamina sebesar ton/tahun. Kebutuhan akan polipropilen di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan impor Indonesia akan polipropilen yang terus meningkat setiap tahunnya. Dengan pertimbangan di atas maka direncanakan pendirian pabrik polipropilen baru di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar polipropilen dalam negeri. 1.2 Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik Dalam perancangan kapasitas rancangan pabrik polipropilen ini ada beberapa pertimbangan : Kebutuhan polipropilen dalam negeri Untuk memenuhi kebutuhan polipropilen di Indonesia selama ini, selain mengandalkan produksi dalam negeri, kekurangannya dipenuhi oleh impor. Berdasarkan volume keseluruhan, Indonesia mengimpor sebesar ,134 ton/tahun pada tahun 2008 (tabel 1.1) dari berbagai negara. Bab I Pendahuluan

5 3 Tabel 1.1 Kebutuhan polipropilen di Indonesia berdasarkan data impor Tahun ken 1 (th 2003) 2 (th 2004) 3 (th 2005) 4 (th 2006) 5 (th 2007) 6 (th 2008) 7 (th 2009) Jumlah (ton) , , , , , , ,802 Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia,2010 Gambar 1.1 Data impor polipropilen di Indonesia tahun Dari Gambar 1.1 diperoleh suatu persamaan regresi linear untuk mengetahi kebutuhan polipropilen pada tahun 2015 (tahun ke13) : Bab I Pendahuluan

6 4 y = 20,44x + 92,47 y = (20,44 13) + 92,47 y = 358,198 ribu ton/tahun y = ton/tahun Ketersediaan bahan baku Propilen dibeli dari PT. Chandra Asri Petrochemical Center dengan kapasitas produksi ton/tahun, dengan kebutuhan vahan baku sebesar ton/tahun. Hidrogen dibeli dari PT. Air Liquid Indonesia denga kapasitas ton/tahun, dengan kebutuhan vahan baku sebesar 1,16 ton/tahun. Katalis dibeli dari Shell Chemical Corporation Kapasitas minimal dan maksimal pabrik dengan proses sama yang telah berdiri (skala komersial) Kapasitas pabrik polipropilen yang menggunakan proses Spheripol yang telah berdiri yaitu Himont,United States dengan kapasitas produksi ton/tahun dan Himont,Western Europe dengan kapasitas produksi ton/tahun. (Kirk, Othmer, 1997). Selain itu di Indonesia juga terdapat pabrik polipropilen dengan proses yang sama yaitu PT. Polytama Propindo, Indramayu dengan kapasitas ton/tahun. Dilihat dari datadata di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan kapasitas produksi yang direncanakan pada tahun 2015 adalah ton/tahun diharapkan : Bab I Pendahuluan

7 5 1. Dapat memenuhi kebutuhan polipropilen di dalam negeri. 2. Dapat memberikan keuntungan karena kapasitas rancangan berada di atas kapasitas terkecil pabrik dengan proses sama yang ada di dunia. 3. Dapat merangsang berdirinya industriindustri lainnya yang menggunakan polipropilen. 1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat berpengaruh pada keberadaan suatu pabrik, baik dari segi komersial maupun kemungkinan pengembangan di masa datang. Pabrik polipropilen direncanakan akan didirikan di daerah kawasan industri Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT. KIEC), propinsi Banten dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Penyediaan bahan baku Bahan baku propilen diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical Center, bahan baku hidrogen juga dari PT. Air Liquid Indonesia, Cilegon. Orientasi pemilihan ditekankan pada jarak lokasi sumber bahan baku dengan pabrik cukup dekat. 2. Letak pabrik dengan daerah pemasaran Daerah tersebut berdekatan dengan kawasan Jabotabek yang merupakan area industri yang potensial sebagai daerah pemasaran. Di daerah Jabotabek terdapat beberapa industri seperti industri pengepakan, industri bottling dan industri makanan kemasan yang Bab I Pendahuluan

8 6 menggunakan polipropilen. PT. Indofood Tbk menggunakan polipropilen sebagai bahan kemasan produk makanannya, PT. Aqua Golden Missisipi menggunakan polipropilen untuk botol kemasan air mineral dan industriindustri lain yang memakai kemasan plastik dalam produknya. 3. Kemudahan transportasi Daerah tersebut dekat dengan pelabuhan untuk keperluan transportasi impor serta jalan raya dan jalan tol yang memadai sehingga memudahkan pengangkutan bahan baku dan produk. 4. Regulasi dan Perijinan Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT. KIEC) merupakan kawasan industri yang diijinkan pemerintah, sehingga diharapkan segala macam perijinan menjadi lebih mudah. Adanya dorongan dari pemerintah daerah dalam pengembangan industri juga diharapakan dapat memberikan keuntungan tersendiri. 5. Tersedianya sarana pendukung Fasilitas pendukung berupa air, energi dan bahan bakar tersedia cukup memadai karena merupakan kawasan industri. Penyediaan air, diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri dan laut. Penyediaan tenaga listrik, diperoleh dari PLN dan generator pabrik. Bab I Pendahuluan

9 7 6. Tersedianya tenaga kerja Kawasan industri Cilegon terletak di daerah Jawa dan Jabotabek yang sarat dengan lembaga pendidikan formal maupun non formal dimana banyak dihasilkan tenaga kerja ahli maupun non ahli, sehingga tenaga kerja mudah didapatkan. Peta Lokasi Gambar 1.2 Peta Provinsi Banten Bab I Pendahuluan

10 8 Gambar 1.3 Peta Lokasi Pabrik 1.4 Tinjauan Pustaka Berdasarkan reaksi yang terjadi pada proses polimerisasi, polimerisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Proses polimerisasi adisi melibatkan reaksi rantai, sedangkan polimerisasi kondensasi melibatkan penggabungan molekul kecilkecil yang menghasilkan molekul besarbesar melalui reaksi kondensasi dalam kimia organik. pembawa rantai pada polimerisasi adisi dapat berupa spesi reaktif yang mengandung satu elektron tak berpasangan yang disebut radikal bebas atau beberapa ion. Polimer penting yang dihasilkan melalui polimerisasi adisi meliputi polimer yang dihasilkan dari senyawa yang mempunyai ikatan rangkap, seperti polipropilen yang berasal dari propilen. (Cowd,1981) Bab I Pendahuluan

11 9 Reaksi yang terjadi pada polimerisasi propilen adalah sebagai berikut : TiCl 4, Al(C 2 H 5 ) 3 CH 3 n CH 2 = CH CH 3 CH CH 2 propilen polipropilen n (Kirk Othmer,1997) Macammacam Proses Pembuatan Polipropilen Proses produksi polipropilen skala komersial sudah dilakukan sejak lama dan mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Proses produksi polipropilen secara komersial dikelompokkan menjadi proses fasa cair dan proses fasa gas. Pada awalnya, untuk proses fasa cair perlu digunakan pelarut. Namun, di kemudian hari ditemukan proses fasa cair yang tidak memerlukan pelarut. Berikut merupakan macammacam proses polimerisasi polipropilen : a. Proses Hercules Proses ini merupakan proses kontinu pertama dalam teknologi produksi polipropilen. Reaksi polimerisasi dilangsungkan dalam reaktor tangki berpengaduk yang tersusun seri. Pada proses ini digunakan katalis TiCl 3, kokatalis Al(C 2 H 5 ) 2 Cl, dan pelarut kerosin. Tahap polimerisasi dilangsungkan pada tekanan 5 bar dan temperatur antara o C. Setelah proses polimerisasi dan degassing, slurry polimer dikontakkan dengan alkohol untuk mendeaktivasi dan melarutkan sisa katalis yang tidak bereaksi. Selanjutnya, proses penetralan slurry polimer dengan larutan NaOH yang bertujuan untuk menetralkan HCl yang terbentuk pada tahap sebelumnya. Pada tahap Bab I Pendahuluan

12 10 ini terbentuk fasa terlarut dan fasa hidrokarbon. Fasa terlarut diumpankan ke kolom distilasi untuk memisahkan air dan alkohol, sedangkan fasa hidrokarbon diumpankan ke filter untuk memisahkan polipropilen isotaktik dari pelarut dan polipropilen ataktik. Suspensi polimer isotaktik lalu diumpankan ke kolom steam distillation untuk menghilangkan pelarut kerosin yang masih ada. Setelah itu suspensi disentrifugasi untuk menghilangkan steam dan kerosin yang terbawa. Polimer kemudian dikeringkan menggunakan gas nitrogen. b. Proses Spheripol Dalam proses Spheripol, tahap polimerisasi dilakukan dalam reaktor loop tubular. Katalis yang digunakan adalah TiCl 4 dengan penyangga MgCl 2. Kondisi operasi pada tahap polimerisasi umumnya pada temperatur 6575 o C dan tekanan 3035 bar. Polimer yang terbentuk di reaktor dipisahkan dari monomer dengan cara flashing, yaitu penurunan tekanan secara tibatiba sehingga monomer propilen cair akan menguap. Uap propilen kemudian dikondensasi dan dikembalikan ke reaktor. c. Proses Unipol Proses Unipol menggunakan reaktor unggun terfluidakan yang tersusun secara seri. Temperatur operasi polimerisasi umumnya pada 6070 o C dengan tekanan 2530 bar pada reaktor homopolimer dan tekanan 20 bar pada reaktor kopolimer. Panas reaksi dipindahkan dengan mendinginkan gas recycle dengan alat penukar panas. Katalis Bab I Pendahuluan

13 11 yang digunakan pada proses ini adalah TiCl 4 dengan penyangga MgCl 2, kokatalis Altrialkil, ditambah donor elektron berupa alkylphthalate dan alkoxysilanes. Perbandingan prosesproses produksi polipropilen dapat dilihat pada tabel 1.2 Tabel 1.2 Perbandingan Prosesproses Produksi Polipropilen Nama proses Hercules Spheripol Unipol Fase reaksi Cair Cair Gas P 5 bar 3035 bar 2530 bar T ( o C) Pemakaian pelarut Ya Tidak Tidak ABB Basell Union Lisensor Lummus Technology Carbide Co. BV Corp Alasan Pemilihan Proses Proses yang dipilih dalam pembuatan polipropilen pada pabrik ini adalah proses Spheripol. Pemilihan proses ini didasarkan pada : Pada proses fase gas, membutuhkan volume alat yang lebih besar. Pada proses fase gas, fase penyimpanan bahan baku tetap dalam kondisi cair, sehingga membutuhkan alat tambahan untuk menyesuaikan kondisi di reaktor. Bab I Pendahuluan

14 12 Tidak diperlukan pemakaian pelarut. Tidak dihasilkan produk samping Kegunaan Produk Polipropilen yang diproduksi secara komersial terdiri atas tiga jenis, yaitu Homopolimer, Kopolimer Random dan Kopolimer Impak. Homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari satu macam monomer. Homopolimer dihasilkan langsung dalam satu reaktor. Polimer ini memiliki berat jenis paling ringan, tingkat kejernihan yang lebih baik dibandingkan kopolimer, permukaan kristal yang halus dan daya tahan terhadap tumbukan, kelembaban, abrasi dan gesekan. Kopolimer random mengandung etilen yang bereaksi bersama propilen dalam pembentukan rantai polimer. Kopolimer ini juga langsung dihasilkan dalam satu reaktor. Dibandingkan dengan homopolimer, polimer ini memiliki sifat pengkristalan yang lebih rendah dan memiliki butiran sperulit yang lebih kecil. Kopolimer impak/blok merupakan campuran antara homopolimer dengan fasa karet etilenpropilen. Kopolimer ini memiliki titik leleh paling tinggi dengan dua atau lebih fasa lelehan, memiliki kekakuan dan kekerasan lebih rendah daripada homopolimer, ketahanan terhadap tumbukan pada temperatur rendah cukup baik, dan tidak tembus cahaya. Kopolimer ini dihasilkan secara bertahap melalui pembentukan homopolimer pada reaktor pertama dan diikiuti dengan pembuatan fasa karet etilenpropilen pada reaktor kedua. Bab I Pendahuluan

15 13 Produk yang dihasilkan tersebut dapat digunakan pada berbagai aplikasi. Aplikasi dari berbagai spesifikasi produk tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan antara lain : a. Fibers and Fabrics Jenis ini digunakan untuk benang, barang tenunan/kain untuk karung pupuk dan makanan, kantong pasir, botol dan kaleng, kain terpal, keset, benang rajutan, karpet, serabut kapas b. Strapping Digunakan sebagai tali pengikat untuk mengangkat kemasan, kotak, atau tumpukan secara bersama. Sifatnya kuat. c. Film Cast Film Digunakan untuk kantong pembungkus pakaian, kantong cetakan fotografi. Biaxially Oriented Polypropylene Film (BOPP) Digunakan sebagai pembungkus produk seperti permen, coklat, sabun, dan label pada kemasan softdrink. d. Sheet atau Thermoforming Banyak digunakan untuk gelas dan wadah plastik. Sifatnya bening, kuat, dan tidak menimbulkan bau dan rasa. e. Injection Molding Digunakan untuk pengemasan botol / kotak / kaleng dan perkakas atau perabotan, tutup botol berulir, alatalat rumah tangga, barang Bab I Pendahuluan

16 14 industri seperti meja taman, kursi stadion, mesin pendingin, peti es, dan untuk peralatan kesehatan. f. Blow Molding Digunakan untuk botol, terutama untuk botol susu. g. Automotive Digunakan sebagai interior mobil dan beberapa komponen eksterior Sifat Fisis dan Sifat Kimia Bahan baku, Bahan Pembantu dan Produk Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku a. Propilen Rumus Molekul : C 3 H 6 Densitas Viskositas Titik didih Titik leleh Temperatur kritis Tekanan kritis Panas penguapan Panas pembentukan : 0,6095 gr/ml : 1,56 cp : 47 o C : 185 o C : 91,9 o C : 45,5 atm : 104,62 kal/g : 4,879 kal/g Rumus Cp = 54, ,3451T + (1,631E03)T 2 + 3,787E06T 3 Sifat Kimia : Mudah terbakar, mudah meledak, mudah teroksidasi, larut dalam alkohol dan eter tetapi kurang larut dalam air. Bab I Pendahuluan

17 15 b. Hidrogen Rumus molekul : H 2 Densitas Titik didih Titik lebur Titik kritis Tekanan kritis : 0,06948 gr/ml : 252,8 o C : 259,2 o C : 33,2 K : 12,762 atm Rumus Cp = 25, ,78E04T + (3,8549E05)T 2 + 3,188E Sifat kimia : 08T 3 + (8,7585E12)T 4 Hidrogen bereaksi dengan O 2 membentuk air pada kondisi yang sesuai. Reaksi berjalan lambat pada suhu di bawah 550 o C, tetapi pada suhu tinggi reaksi disertai ledakan yang keras Sifat Fisis dan Kimia Bahan Pembantu a. Katalis Titanium (IV) Chlorida Rumus molekul : TiCl 4 Densitas (30 o C) Titik didih Titik Kritis Tekanan Kritis : 1,726 gr/ml : 136,4 o C : 507,4 K : 29,3 atm Bab I Pendahuluan

18 16 Sifat kimia : Sangat reaktif dengan air. Kontak dengan udara lembab akan menghasilkan gas yang mudah terbakar dan dapat menyebabkan iritasi jika terhirup. b. Kokatalis Tri Ethyl Aluminium (TEAL) Rumus molekul : Al(C 2 H 5 ) 3 Densitas Titik didih Titik lebur Titik kritis Tekanan kritis : 0,835 g/ml : 186 o C (1 atm) : 58 o C : 507,4 K : 29,3 atm Sifat kimia : Sangat reaktif terhadap air dan udara. TEAL bersifat phyrophoric yaitu terbakar spontan jika berkontak dengan udara dan akan meledak bila berkontak dengan air Sifat Fisis dan Kimia Produk Polipropilen Rumus molekul : [C 3 H 6 ] Melting point Crystalizing temperatur : o C : 126 o C Cp Bab I Pendahuluan : 2,1770 kj/kg K

19 17 Stereokimia polipropilen : Menurut Natta, ada tiga struktur yang mungkin ada pada polipropilen yaitu Ataktik, Isotaktik, dan Sindiotaktik. Struktur tersebut dibedakan oleh letak gugus metil relatif terhadap tulang punggung polipropilen. a. Ataktik apabila gugus metil terletak pada punggung, secara tidak beraturan, memiliki sifat sangat lentur dan tidak dapat mengkristal. b. Isotaktik apabila gugus metil terletak secara teratur ke satu arah, dalam temperatur ruang memiliki sifat kaku, kekuatan yang tinggi dan dapat mengkristal. Polimer jenis ini adalah polimer yang diinginkan dan diproduksi. c. Sindiotaktik apabila gugus metil terletak scara berselangseling berlawanan arah secara teratur, memiliki sifat dapat mengkristal. Jumlah kristal yang dibentuk lebih sedikit daripada isotaktik, tetapi lebih lentur dari isotaktik Produk yang akan dihasilkan adalah polipropilen dengan fraksi isotaktik 9597% dan ataktik dengan fraksi 35%. Sejumlah kecil polipropilen ataktik diperlukan untuk memperbaiki kekuatan impak produk polipropilen. Polipropilen sindiotaktik diproduksi oleh katalis ZieglerNatta dengan support yang berbeda. Bab I Pendahuluan

20 Tinjauan Proses Secara Umum Pada proses pembuatan polipropilen secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu : proses polimerisasi, proses pemisahan, dan proses pemurnian hasil. Proses polimerisasi dilakukan dalam reaktor loop tubular pada suhu 70 o C dan tekanan 30 atm. Reksi yang terjadi adalah sebagai berikut: TiCl 4, Al(C 2 H 5 ) 3 CH 3 n CH 2 = CH CH 3 CH CH 2 n Reaksi yang terjadi adalah eksotermis dan tidak dapat balik. Kondisi operasi reaktor isotermal sehingga suhu reaksi harus dipertahankan tetap, oleh karena itu reaktor dilengkapi dengan jaket pendingin. Konversi reaksi 53%. Hasil dari reaktor masuk kemudian diumpankan ke flash line (FL01) untuk menguapkan propilen sisa reaksi. Produk keluaran flash line berupa uap propilen dan polipropilen selanjutnya diumpankan ke expansion valve. Di dalam expansion valve terjadi penurunan tekanan. Dari expansion valve, produk polipropilen dan uap propilen dipisahkan dengan menggunakan siklon. Polipropilen keluar melalui bagian bawah siklon sebagai produk sedangkan uap propilen keluar melalui bagian atas yang kemudian direcycle bergabung dengan fresh feed. Polipropilen selanjutnya masuk ke extruder pelletizer untuk dibentuk menjadi pellet yang selanjutnya akan disimpan di dalam silo penyimpanan pellet sebelum akhirnya dikemas ke dalam kantongkantong. Bab I Pendahuluan

21 19 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi bahan baku dan produk Spesifikasi Bahan Baku a. Propilen Rumus molekul : C 3 H 6 Berat molekul Wujud (1 atm,25 o C) Kenampakan Bau Kemurnian : 42,08 kg/kmol : gas : tidak berwarna : aromatis : 99,85% (polimer grade) Impuritas : propana 0,15% b. Hidrogen ( Rumus molekul : H 2 Berat molekul : 2,016 kg/kmol Wujud : gas (31 atm, 30 o C) Kenampakan Bau : tidak berwarna : tidak berbau Kemurnian : 100% ( Bab II Deskripsi Proses 19

22 Spesifikasi Bahan Pembantu a. Katalis TiCl 4 Berat molekul Wujud Kenampakan : 189,73 kg/kmol : slurry : bening Support katalis : MgCl 2 b. Kokatalis TEAl ( Rumus molekul : Al(C 2 H 5 ) 3 Berat molekul Wujud Kenampakan : 131,97 kg/kmol : cair : bening ( Spesifikasi produk Polipropilen Jenis : Homopolimer Biaxially Oriented Polipropilen Film (BOPP) Rumus molekul Melt flow Wujud : [C 3 H 6 ]n : 3,0 g/10 menit : padatan Bentuk : pellet ( granular ) Kenampakan Bab II Deskripsi Proses : bening

23 21 Bau : tidak berbau ( 2.2 Konsep Reaksi Dasar Reaksi Secara umum dasar reaksi polimerisasi polipropilen adalah : Propilen polimerisasi polipropilen Reaksi molekulernya dapat ditulis sebagai berikut : TiCl 4, Al(C 2 H 5 ) 3 CH 3 n CH 2 = CH CH 3 CH CH 2 propilen polipropilen n (ΔH 298 ) sebesar 89,1 kj/mol (Kirk Othmer,1997) Sistem katalis Katalis yang digunakan adalah katalis ZieglerNatta generasi keempat berupa TiCl 4 dengan support katalis MgCl 2. MgCl 2 berfungsi untuk menunjang TiCl 4 supaya lebih kuat dan tidak pecah ketika terjadi reaksi polimerisasi. Katalis terdispersi dalam mineral oil yang berfungsi melindungi kompleks TiCl 4 /MgCl 2 dari kontak dengan udara lembab atau uap air, karena TiCl 4 /MgCl 2 sangat reaktif terhadap air. Wujudnya berupa slurry (padatan tersuspensi dalam minyak) yang Bab II Deskripsi Proses

24 22 berwarna kecoklatan. Wujud slurry ini memungkinkan katalis dapat dialirkan ke dalam reaktor. Kokatalis yang digunakan adalah TEAl (Tri Ethyl Alumunim, Al(C 2 H 5 ) 3 ). Kokatalis berfungsi sebagai pembentuk kompleks katalis aktif yang dapat mempermudah terjadinya polimerisasi. Kokatalis ini sangat mempengaruhi produktivitas katalis. TEAl bersama katalis membentuk logam aktif yang memungkinkan terjadinya polimerisasi. Laju alir TEAl tergantung dari rasio TEAl terhadap jumlah titanium (katalis) dalam reaktor (rasio TEAl/Ti) Mekanisme Reaksi Polimerisasi polipropilen adalah reaksi polimerisasi adisi koordinasi kompleks. Reaksi ini terbagi atas dua bagian, yaitu pembentukan kompleks koordinasi kataliskokatalis dilanjutkan dengan polimerisasi pertumbuhan rantai (adisi). Reaksi terdiri dari 3 tahapan, yaitu : 1. Reaksi Inisiasi Pada tahap ini terjadi proses pengaktifan katalis oleh kokatalis membentuk suatu senyawa kompleks logam transisi yang mempunyai ikatan koordinasi dengan satu sisi aktif. Katalis yang digunakan adalah TiCl 4 dan kokatalis Al(C 2 H 5 ) 3. Setelah katalis diaktifkan oleh kokatalis, monomer akan menyerang bagian aktif ini dan berkoordinasi dengan logam transisi, selanjutnya menyisip antara metal dan grup alkil, membentuk radikal bebas baru. Bab II Deskripsi Proses

25 23 Reaksi ini terus berlangsung menghasilkan radikal bebas selama polimerisasi. 2. Reaksi Propagasi Radikal bebas propilen akan menyerang monomer propilen lainnya terus menerus dan membentuk radikal polimer yang panjang. Pada tahap ini tidak terjadi pengakhiran, polimerisasi terus berlangsung sampai tidak ada lagi gugus fungsi yang tersedia untuk bereaksi. 3. Reaksi Terminasi Cara penghentian reaksi yang biasa dikenal adalah dengan penghentian ujung atau dengan menggunakan salah satu monomer secara berlebihan. Pada penghentian ujung, terjadi reaksi hidrogenasi. Hidrogen sebagai terminator akan bergabung dengan sisi aktif katalis sehingga terjadi pemotongan radikal polimer menjadi senyawa polimer dan senyawa Bab II Deskripsi Proses

26 24 hidrid. Senyawa hidrid akan bergabung kembali dengan monomer propilen lainnya untuk membentuk rantai polimer yang baru. H Kondisi Operasi Reaksi berlangsung dalam fase cair. Propilen masuk reaktor berwujud cair. Katalis dan kokatalis masuk reaktor berwujud slurry. Hidrogen masuk reaktor berwujud gas. Reaktor beroperasi pada tekanan 30 atm, temperatur 70 o C. Alasan pemilihan kondisi operasi adalah : 1. Untuk menjaga propilen agar tetap dalam fase cair. 2. Untuk menghilangkan kebutuhan akan pelarut. Adanya pelarut menyebabkan dibutuhkannya proses pemisahan pelarut dari produk. Reaksi polimerisasi pembentukan polipropilen merupakan reaksi yang bersifat irreversible dan eksotermis, karena dilengkapi dengan jaket pendingin untuk menjaga suhu operasi. Panas reaksi pada keadaan standar (ΔH 298 ) sebesar 89,1 kj/mol. (Kirk Othmer, 1997) Bab II Deskripsi Proses

27 Tinjauan Kinetika Reaksi Mekanisme reaksi polimerisasi adisi koordinasi sendiri sangat kompleks dan sulit untuk diketahui dengan pasti. Karena rumitnya polimerisasi ZieglerNatta, tidak ada skema kinetik terpadu atau komprehensif yang muncul, yang memperhatikan dengan cukup serapan permukaan, interaksi kataliskokatalis penurunan aktifitas katalis, morfologi katalis, ukuran partikel dan lainlain sehingga kecepatan transfer massa antar monomer dan katalis dapat diabaikan terhadap laju reaksi. (Stevens, 1999) Reaksi inisiasi dan reaksi terminasi berlangsung spontan atau sangat cepat sehingga laju reaksi inisiasi dan terminasi dapat diabaikan terhadap laju reaksi propagasi. Reaksi propagasi berlangsung lebih lambat sehingga mengontrol laju reaksi keseluruhan. Jika reaksi hanya dilihat sebagai reaksi pertumbuhan rantai polimer (reaksi propagasi) maka laju reaksi polimerisasi overall dapat ditulis dengan persamaan : Rp = kp (C*) (M) Dengan Rp : Laju kecepatan polimerisasi overall Kp (C*) (M) : konstanta kecepatan laju propagasi : konsentrasi bagian aktif katalis : konsentrasi monomer Untuk sistem katalis Katalis : TiCl 4, MgCl 2 Kokatalis Bab II Deskripsi Proses : TEAl

28 26 Temperatur reaksi Kp : 70 o C : 800 dm 3 /mol.s C* : 42 mmol/mol Ti (Kirk Othmer, 1997) Tinjauan Thermodinamika Proses pembuatan polipropilen dari propilen merupakan reaksi eksotermis atau endotermis dapat dilihat dari energi polimerisasi (ΔH R ): Reaksi : TiCl 4, Al(C 2 H 5 ) 3 CH 3 n CH 2 = CH CH 3 CH CH 2 propilen polipropilen n Untuk monomer propilen yang bereaksi mempunyai nilai : ΔH R : 69,1 KJ/mol (69100 J/mol) Tc : 300 o C ( 573K) (Fried,1995) Ternyata ΔH p menunjukkan harga negatif, maka reaksinya bersifat eksotermis. Perhitungan harga tetapan kesetimbangan (K) dapat ditinjau dari rumus berikut : Tc = S H R S= H R Tc = J/mol 573 K Bab II Deskripsi Proses

29 27 = 120,6 J/molK Pada suhu 298 K : ΔG = ΔH R T ΔS = (69100 J/mol) (298 K) ( 120,6 J/molK) = ,8 J/mol ΔG o = RT lnk ln K = G RT = ,8 J/mol 8,314 J/molK x 298K = 42,3959 K 298 = 2,58398x10 18 Pada suhu operasi 70 o C ( 343 K) ln K K 298 = H R 1 1 T T1 K 2,58398x10 ln 18 K 2,58398x10 ln 18 = ,314 = 3, ln K ln 2,58398x10 18 = 3,6591 ln K 42,3959 = 3,6591 ln K = 38,7368 K = 6,6555x10 16 Bab II Deskripsi Proses

30 28 Terlihat bahwa harga K untuk reaksi tersebut sangat besar sehingga reaksi akan berjalan ke kanan (irreversible) 2.3. Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses Diagram Alir Proses 1. Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada gambar Diagram alir kuantitatif dapat dilihat pada gambar Diagram alir lengkap dapat dilihat pada gambar 2.3 Bab II Deskripsi Proses

31 29 Tangki Propilen Tekanan,atm Suhu, oc 17 40, , ,84 Diagram Alir Kualitatif Pembuatan Polipropilen ,61 51,61 CD ,61 HE01 REAKTOR FLASH LINE EX.VALVE SIKLON Nitrogen out MD 1 30 Mixer Tangki Hidrogen Nitrogen in Blow Tank Extruder Pelletizer 1 1 Propana ke utilitas Tangki Katalis Tangki Kokatalis Vibrating Screen Silo Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif Polipropilen 17 51, , Bab II Deskripsi Proses

32 30 Bab II Deskripsi Proses

33 31 Bab II Deskripsi Proses

34 Tahapan Proses Proses pembuatan polipropilen dari propilen dengan proses spheripol terdiri atas beberapa unit proses, yaitu : 1. Unit penyimpanan bahan baku dan katalis 2. Unit penyiapan bahan baku 3. Unit reaksi pembentukan polipropilen 4. Unit pemurnian polipropilen Penjelasan mengenai masingmasing unit pembentukan polipropilen mengacu pada gambar 2.3 : Unit penyimpanan bahan baku dan katalis Bahan baku propilen (C 3 H 6 ) disimpan pada fase cair dengan suhu 30 o C dan tekanan 13 atm dalam tangki penyimpanan (T01). Sedangkan hidrogen (H 2 ) disimpan pada fase gas dengan suhu 30 o C dan tekanan 17 atm dalam tangki penyimpanan (T04). Propilen (C 3 H 6 ) diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical dengan kemurnian 99,85%. Sedangkan hidrogen (H 2 ) diperoleh dari PT. Air Liquide dengan kemurnian 100%. Sistem katalis yang berupa slurry (padatan tersuspensi dalam mineral oil) disimpan pada fase cair dengan suhu 30 o C dan tekanan 1 atm dalam tangki penyimpanan (T02). Sedangkan kokatalis TEAl disimpan pada fase cair dengan suhu 30 o C dan tekanan 1 atm dalam tangki penyimpanan (T03). Bab II Deskripsi Proses

35 Unit penyiapan bahan baku Propilen (C 3 H 6 ) yang kemurniannya 99,85% ini dimurnikan terlebih dahulu di menara destilasi (MD01) untuk memperoleh kemurnian sebesar 99,9%. Propilen yang merupakan hasil atas MD01 ini kemudian diumpankan ke heater (HE01) untuk menaikkan suhunya dari 42 o C menjadi 70 o C sebelum diumpankan ke reaktor (R 01). Katalis TiCl 4 dan kokatalis TEAl dicampur dalam mixer (M01) agar terjadi pengaktifan katalis oleh kokatalis Unit reaksi pembentukan polipropilen Reaksi yang terjadi di dalam reaktor : TiCl 4, Al(C 2 H 5 ) 3 CH 3 n CH 2 = CH CH 3 CH CH 2 propilen polipropilen Propilen dari HE01, hidrogen dari T04 dan campuran katalis dan kokatalis dari M01 diumpankan ke R01. Konversi yang terjadi adalah 53% terhadap propilen. Reaksi pembentukan polipropilen dilakukan dalam reaktor jenis loop tubular reaktor. Reaktor beroperasi secara isotermal pada suhu 70 o C dan tekanan 30 atm. Reaksi yang terjadi adalah eksotermis, maka untuk mempertahankan suhu dalam reaktor dibutuhkan pendingin. Pendingin yang digunakan adalah air yang mempunyai suhu masuk 30 o C. Produk keluar reaktor berupa polipropilen dan sisa propilen Bab II Deskripsi Proses

36 34 (C 3 H 6 ). Katalis tidak dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi karena ikut tergabung dalam molekul polimer Unit pemurnian polipropilen Pada tahap ini bertujuan untuk memurnikan polipropilen dari sisa propilen sehingga diperoleh produk polipropilen dalam bentuk pellet. Tahap pemisahan dan pemurnian produk terdiri dari : a. Hasil keluaran reaktor yang berupa sisa propilen dan polipropilen diumpankan ke flash line (FL01) untuk menguapkan propilen sisa reaksi. Flash line ini beroperasi pada suhu 70 o C dan tekanan 30 atm. Produk keluaran flash line berupa uap propilen dan polipropilen selanjutnya diumpankan ke expansion valve. b. Di dalam expansion valve terjadi penurunan tekanan secara tibatiba yaitu dari 30 atm menjadi 17 atm. Penurunan tekanan juga mengakibatkan penurunan suhu, dari 70 o C menjadi 52 o C. c. Dari expansion valve, produk polipropilen dan uap propilen dipisahkan dengan menggunakan siklon (Si01). Siklon beroperasi pada suhu 52 o C dan tekanan 17 atm. Siklon mempunyai dua aliran produk keluar, yaitu uap propilen yang menjadi hasil atas dan polipropilen yang menjadi hasil bawah. d. Uap propilen selanjutnya diumpankan ke condenser untuk diembunkan kemudian dialirkan kembali ke MD01. Bab II Deskripsi Proses

37 35 Sedangkan polipropilen diturunkan tekanannya dari 17 atm menjadi 1 atm di dalam blow tank dengan bantuan gas nitrogen. e. Polipropilen yang tekanannya telah turun menjadi tekanan atmosferis selanjutnya masuk ke extruder pelletizer untuk dibentuk menjadi pellet. Polipropilen dicetak menggunakan die plate dan langsung dipotongpotong oleh rotary knife kemudian didinginkan dengan cepat (quench) menggunakan pellet cutting water (PCW). Pendinginan yang cepat menyebabkan polipropilen langsung membeku dan menjadi pelet. f. Selanjutnya pellet polipropilen yang masih bercampur dengan air dipisahkan dengan mengunakan vibrating screen. Air akan turun ke bawah dan pellet tertahan pada permukaan screen yang selanjutnya akan disimpan di dalam silo penyimpanan pellet sebelum akhirnya dikemas ke dalam kantongkantong. Bab II Deskripsi Proses

38 Neraca Massa dan Neraca Panas Produk Kapasitas Satu tahun operasi Waktu operasi selama 1 hari : Polipropilen (C 3 H 6 ) n : ton/tahun : 330 hari : 24 jam Neraca Massa Tabel 2.1 Neraca Massa pada arus Recycle Komponen C 3 H ,62 C 3 H 8 47,69 TOTAL Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) m 12 m 1 m ,38 37, , , , , ,63 85,92 Tabel 2.2 Neraca Massa pada Menara Distilasi (MD01) Komponen Masuk (kg/jam) C 3 H ,71 C 3 H 8 85,92 TOTAL ,63 Keluar (kg/jam) m 2 m 5 m ,00 47,69 2,00 37, ,69 39, ,63 Bab II Deskripsi Proses

39 37 Tabel 2.3 Neraca Massa pada Mixer (M01) Komponen TiCl 4 MgCl 2 Mineral oil TEAl TOTAL Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) m 7 m 8 m 9 0,84 0,84 7,58 7,58 12,63 12,63 9,54 29,27 21,05 9,54 30,58 30,58 Tabel 2.4 Neraca Massa pada Reaktor (R01) Komponen C 3 H 6 C 3 H 8 TiCl 4 MgCl 2 Mineral Oil TEAl H 2 Polipropilen TOTAL Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) m 5 m 9 m 10 m , ,62 47,69 47,69 0,84 0,84 7,58 7,58 12,63 12,63 9,54 29,27 0, , ,69 30,58 0, , ,42 Bab II Deskripsi Proses

40 38 Tabel 2.5 Neraca Massa pada Siklon (Si01) Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) m 11 m 12 m 13 C 3 H 6 C 3 H ,62 47, ,62 47,69 TiCl 4 MgCl 2 Mineral Oil TEAl Polipropilen 0,84 7,58 12,63 9, ,53 0,84 7,58 12,63 9, ,53 TOTAL , , , ,42 Tabel 2.6 Neraca Massa Total Komponen C 3 H 6 C 3 H 8 TiCl 4 MgCl 2 Mineral Oil TEAl H 2 Polipropilen TOTAL Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) m 1 m 7 m 8 m 10 m 6 m ,38 2,00 37,94 37,94 0,84 0,84 7,58 7,58 12,63 12,63 9,54 9,54 0, , ,32 21,05 9,54 0,15 39, , , ,04 Bab II Deskripsi Proses

41 Neraca Panas Tabel 2.7 Neraca Panas pada Recycle Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qrecycle Qproduk , , ,04 TOTAL , ,04 Tabel 2.8 Neraca Panas pada Menara Distilasi (MD01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qdistilat Qbottom Qcondenser Qreboiler , , , , ,54 TOTAL , ,05 Tabel 2.9 Neraca Panas pada Mixer (M01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk 332,47 332,47 TOTAL 332,47 332,47 Bab II Deskripsi Proses

42 40 Tabel 2.10 Neraca Panas pada Reaktor (R01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk Qreaksi Qpendingin , , , ,59 TOTAL , ,38 Tabel 2.11 Neraca Panas pada Flash Line (FL01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk Qpemanas , , ,85 TOTAL , ,85 Tabel 2.12 Neraca Panas pada Expansion Valve Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk Qloss , , ,35 TOTAL , ,85 Bab II Deskripsi Proses

43 41 Tabel 2.13 Neraca Panas pada Siklon (Si01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk Qgas atas , , ,41 TOTAL , ,50 Tabel 2.14 Neraca Panas pada Blow Tank (BT01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk Q N 2 masuk Q N 2 keluar ,09 122, ,52 368,32 TOTAL , ,84 Tabel 2.15 Neraca Panas pada Extruder Pelletizer (EP01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qkeluar extruder Qloss Qpemanas extruder Qpenurunan suhu Qproduk Qpendingin , , , , , , ,83 TOTAL , ,70 Bab II Deskripsi Proses

44 42 Tabel 2.16 Neraca Panas pada Heater (HE01) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk Qpemanas , , ,52 TOTAL , ,52 Tabel 2.17 Neraca Panas pada Condenser (CD02) Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan Qproduk Qpendingin , , ,06 TOTAL , ,41 Tabel 2.18 Neraca Panas Total Keterangan Masuk (kj/jam) Keluar (kj/jam) Qumpan fresh Qreboiler MD01 Qcondenser MD01 Qbottom MD01 Qpemanas HE01 Qpendingin CD02 Qreaksi Qkatalis R01 Qkokatalis R01 Q H 2 R01 Qpendingin R01 Qpemanas FL , , , ,57 162,44 170,03 327, , , , , ,59 Bab II Deskripsi Proses

45 43 Q N 2 masuk BT01 122,74 Q N 2 keluar BT01 368,32 Qpemanas extruder Qproduk Qpendingin pelletizer Q ke lingkungan , , , ,89 TOTAL , , Lay Out Pabrik dan Peralatan Proses Lay Out Pabrik Lay out pabrik adalah tempat kedudukan bagianbagian pabrik yang meliputi tempat bekerjanya karyawan, tempat peralatan, tempat penimbunan bahan, baik bahan baku maupun produk. Tata letak pabrik harus dirancang sedemikian rupa sehingga penggunaan area pabrik dan kelancaran proses produksi terjamin. Tata letak pabrik harus memperkirakan penentuan penempatan alatalat produksi, sehingga alir proses produksi dapat berjalan dengan lancar serta faktor keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi karyawan dapat terjamin. Selain peralatan yang tercantum dalam flow sheet proses, beberapa bangunan fisik lain seperti kantor, bengkel, poliklinik, laboratorium, kantin, pos penjagaan dan sebagainya hendaknya ditempatkan pada bagian yang tidak mengganggu, ditinjau dari segi lalu lintas barang, control dan keamanan. Secara garis besar beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan tata letak pabrik Polipropilen, adalah : Bab II Deskripsi Proses

46 44 1. Kemungkinan perluasan di masa depan 2. Adanya ruang yang cukup untuk pergerakan pekerja 3. Penerangan ruangan 4. Ventilasi yang baik 5. Bentuk kerangka bangunan, atap dan tembok 6. Pondasi dari bangunan dan mesinmesin 7. Kemungkinan timbulnya bahaya seperti kebakaran dan ledakan Untuk lebih jelasnya halhal yang perlu diperhatikan dalam prarancangan tata letak pabrik Polipropilen : 1. Perluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan Perluasan pabrik ini harus sudah masuk dalam perhitungan awal, supaya masalah kebutuhan tempat tidak timbul di waktu yang akan datang. Sejumlah area khusus sudah disiapkan untuk dipakai sebagai perluasan pabrik maupun mengolah produknya sendiri ke produk yang lain. 2. Keamanan Keamanan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran, ledakan dan asap/gas beracun harus benarbenar diperhatikan dalam prarancangan tata letak pabrik. Untuk itu harus dilakukan penempatan alatalat pengaman seperti hydrant, penampung air yang cukup, penahan ledakan. Tangki penyimpan bahan baku atau produk berbahaya harus diletakkan di area yang khusus serta perlu adanya jarak antara bangunan yang satu dengan bangunan yang lain guna memberikan pertolongan dan menyediakan jalan bagi karyawan untuk menyelamatkan diri. Bab II Deskripsi Proses

47 45 3. Luas area yang tersedia Harga tanah yang membatasi kemampuan penyediaan area. Jika harga tanah amat tinggi, maka diperlukan efisiensi dalam pemakaian ruangan, peralatan tertentu diletakkan di atas peralatan yang lain jika memungkinkan ataupun lantai ruangan diataur sedemikian rupa sehingga menghemat tempat. 4. Instalasi dan utilitas Pemasangan dan distribusi yang baik dari gas, udara, steam dan listrik akan memudahkan kerja dan perawatannya. Penempatan pesawat proses sedemikian rupa sehingga petugas dapat dengan mudah mencapainya dan dapat menjamin kelancaran operasi serta memudahkan perawatan. Secara umum lay out pabrik ini dapat dibagi menjadi beberapa daerah denah utama, yaitu : 1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang control a. Daerah administrasi merupakan kegiatan administrasi pabrik b. Daerah laboratorium dan ruang control merupakan pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual 2. Daerah proses Daerah proses merupakan tempat alatalat proses diletakkan dan proses berlangsung. Bab II Deskripsi Proses

48 46 3. Daerah pergudangan dan bengkel Gudang meruapakan tempat penyimpanan bahan kimia pendukung proses, barang dan suku cadang alat proses. Bengkel digunakan untuk perbaikan alatalat dan pembuatan alatalat penunjang proses. 4. Daerah utilitas Merupakan daerah dimana terjadi kegiatan penyediaan sarana pendukung proses. 5. Daerah fasilitas umum Merupakan daerah penunjang segala aktivitas pabrik dalam pemenuhan kepentingan pekerja seperti tempat parkir, masjid dan kantin. 6. Daerah pengolahan limbah Merupakan daerah pembuangan dan pegolahan limbah yang berasal dari aktivitas pabrik. Daerah ini ditempatkan di tempat yang jauh dari bangunan kantin, poliklinik, masjid dan daerah administrasi Bab II Deskripsi Proses

49 47 Labora torium Bengkel Skala 1 : 1400 Gambar 2.3 Tata Letak Pabrik Bab II Deskripsi Proses

50 Layout Peralatan Proses Dalam penentuan lay out peralatan proses pada pabrik Polipropilen ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Aliran bahan baku dan produk Pengaliran bahan baku yang tepat akan menunjang kelancaran dan keamanan produksi. Perlu diperhatikan elevasi pipa, untuk pipa diatas tanah sebaiknya dipasang pada ketinggian 3 meter atau lebih, sedangkan untuk pemipaan pada permukaan tanah perlu diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas pekerja. 2. Aliran udara Aliran udara didalam dan sekitar area proses perlu diperhatikan supaya lancar. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat yang dapat mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang berbahaya sehingga dapat membahayakan keselamatan pekerja. 3. Cahaya Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempattempat proses yang berbahaya dan beresiko tinggi perlu diberikan penerangan tambahan. 4. Lalu lintas manusia Dalam perancangan lay out, perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dengan tepat dan mudah supaya apabila ada gangguan alat proses dapat segera diperbaiki. Selain itu keamanan pekerja selama menjalankan tugasnya juga perlu diperhatikan. Bab II Deskripsi Proses

51 49 5. Pertimbangan ekonomi Dalam menempatkan alatalat proses pada pabrik diusahakan agar dapat menjamin kelancaran serta keamanan produksi pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi. 6. Jarak antar proses Pada perancangan pabrik polipropilen ini, jarak antar alat proses sekitar 6 meter. Hal ini dikarenakan alatalat proses yang digunakan mempunyai tekanan operasi yang tinggi, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada salah satu alat, tidak membahayakan alatalat proses lainnya. (Vilbrandt, 1959) Pada perancangan pabrik Polipropilen ini lay out peralatan pabrik dapat dilihat seperti gambar 2.5 Bab II Deskripsi Proses

52 50 Skala 1 : 600 Keterangan: T01 : Tangki penyimpanan propilen R : Reaktor T02 : Tangki penyimpanan katalis T03 : Tangki penyimpanan kokatalis T04 : Tangki penyimpanan hidrogen MD : Menara Destilasi M : Mixer FL : Flash Line Si : Siklon BT : Blow Tank RB CD : Reboiler : Condenser EP : Extruder Pelletizer VB : Vibrating Screen ACC : Accumulator S : Silo HE : Heat Exchanger Gambar 2.4 Tata Letak Peralatan Proses Bab II Deskripsi Proses

53 51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Reaktor Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R01 Fungsi Tempat terjadinya reaksi polimerisasi antara propilen dengan hidrogen menjadi polipropilen Tipe Loop Tubular Reaktor Kondisi Operasi Tekanan 30 atm Suhu 70 o C Spesifikasi Reaktor Inner Pipe Anulus Diameter dalam 10,02 in 17,25 in Diameter luar 10,75 in 18,00 in Nominal pipe size 8 18 Nomor Schedule Panjang Reaktor 61,0240 m Spesifikasi Pendingin Jenis Jaket Media Pendingin Air Ukuran pipa umpan Propilen Hidrogen Katalis ID 6,407 in 0,307 in 0,307 in OD 6,625 in 0,405 in 0,405 in Nominal pipe size 6 1/8 1/8 Nomor Schedule 5S Ukuran pipa produk ID 6,065 in OD 6,625 in Bab III Spesifikasi Alat commit 51to user

54 52 Nominal pipe size 6 Nomor Schedule 40 Ukuran pipa air pendingin ID 6,357 in OD 6,625 in Nominal pipe size 6 Nomor Schedule 10S Bahan Konstruksi SA310 Pompa Reaktor (P07) Kode P07 Fungsi Mengalirkan reaktan di dalam reaktor Tipe Single stage centrifugal pump Material Commercial steel Kapasitas 625,9414 gpm Tekanan 3030 atm Tenaga pompa 3 HP NPSH pompa 20,7710 ft Kecepatan putar 3500 rpm Tenaga motor 5 HP Pipa Nominal 8 in SN 40 OD 8,625 in ID 7,937 in Bab III Spesifikasi Alat

55 Flash Line Tabel 3.2 Spesifikasi Flash Line Kode FL01 Fungsi Menguapkan monomer sisa reaksi dari reaktor Kondisi Operasi Tekanan 30 atm Suhu 70 o C Spesifikasi Flash Line Inner Pipe Anulus Diameter dalam 6,065 in 7,981 in Diameter luar 6,625 in 8,625 in Nominal pipe size 6 8 Nomor Schedule Panjang Flash Line 629,9213 in (16 m) Spesifikasi Pemanas Jenis Jaket Media Pemanas Steam Bahan Konstruksi SA308 Bab III Spesifikasi Alat

56 Siklon Tabel 3.3 Spesifikasi Siklon Kode Si01 Memisahkan produk polipropilen Fungsi dengan monomer gas sisa Kondisi Operasi Tekanan 17 atm Suhu 51,61 o C Tipe Centrifugal Cyclone Debit total masuk, ft 3 /s 84,723 Spesifikasi Diameter, ft 13,017 Luas permukaan, ft 2 212,825 Luas daerah pengeluaran udara, ft 2 0,3325 Kecepatan udara masuk, ft/s 50 Kecepatan udara keluar, ft/s 254,777 Kecepatan pengeluaran hasil, kg/jam 452,937 Bahan Konstruksi Carbon Steel SA 285 Grade C Bab III Spesifikasi Alat

57 Menara Destilasi Tabel 3.4 Spesifikasi Menara Destilasi Kode Fungsi MD01 Memisahkan antara propilen dengan propana Tipe menara destilasi Menara dengan plate, elliptical head Tipe plate Sieve Tray Kondisi Operasi Tekanan 17 atm Suhu umpan 40,36 o C Suhu top 41,84 o C Suhu bottom 50,18 o C Dimensi Diameter menara 3,2681 m Tinggi menara 70,1741 m Tebal atas 1,5 in (0,0381 m) Tebal bawah 1,5 in (0,0381 m) Tebal head atas 1,75 in (0,0444 m) Tebal head bawah 1,75 in (0,0444 m) Tinggi head atas 0,9377 in (0,0238 m) Tinggi head bawah 0,9377 in (0,0238 m) Jumlah plate 74 Plate spacing 0,75 m Feed plate plate ke 17 dari atas Bahan konstruksi SA302 Bab III Spesifikasi Alat

58 Mixer Tabel 3.5 Spesifikasi Mixer Kode M01 Mencampur katalis (TiCl 4 ) dengan Fungsi kokatalis (TEAl) Tipe Tangki vertikal berpengaduk Kondisi Operasi Tekanan 1 atm Suhu 30 o C Spesifikasi pengaduk Jenis pengaduk Turbin 6 blade, tanpa baffle Diameter 0,0755 m Kecepatan 256,2540 rpm Daya 1/20 HP Material SA302 Bentuk head torispherical head Tebal head 3/16 in Tinggi head 0,0905 m Diameter mixer 0,2265 m Tinggi total mixer 0,4074 m Bab III Spesifikasi Alat

59 Tangki Tabel 3.6 Spesifikasi Tangki Kode T01 T02 Fungsi Menyimpan propilen Menyimpan katalis selama 3 hari selama 1 bulan Tipe Silinder vertikal Tangki Bola dengan flat bottom ( Spherical tank) dan conical roof Material SA 302 SA 302 Jumlah 1 buah 1 buah Kondisi Operasi Tekanan 13 atm 1 atm Suhu 30 o C 30 o C Kapasitas ,24 bbl 170 bbl Dimensi Diameter 20,37 m 10 ft Tinggi total 12 ft Tebal silinder Tebal shell = 3 in Course 1 1/2 in Course 2 5/16 in Course 3 Tebal head 1/4 in Spesifikasi pengaduk Jenis pengaduk Turbin 6 blade tanpa baffle Diameter 1,5021 m Kecepatan 56 rpm Daya 3 HP Bab III Spesifikasi Alat

60 58 Kode T03 T04 Fungsi Menyimpan kokatalis Menyimpan hidrogen selama 1 bulan selama 7 hari Tipe Silinder vertikal Silinder horisontal dengan flat bottom dengan dan conical roof elliptical head Material SA 302 SA 302 Jumlah 1 buah 1 buah Kondisi Operasi Tekanan 1 atm 17 atm Suhu 30 o C 30 o C Kapasitas 250 bbl 135,0967 bbl Dimensi Diameter 10 ft 12 in Tinggi total 18 ft 0,6270 m Tebal silinder Course 1 3/16 in Course 2 3/16 in Course 3 3/16 in Tebal head 1/4 in 1/4 in Bab III Spesifikasi Alat

61 Blow Tank Tabel 3.7 Spesifikasi Blow Tank Kode BT Fungsi Menurunkan tekanan polipropilen dari 17 atm menjadi tekanan atmosferis Tipe Silinder tegak dengan atap elips, alas kerucut Material SA 302 Jumlah 1 buah Kondisi Operasi Tekanan 1 atm Suhu 51,61 o C Kapasitas 8,8417 bbl Dimensi Diameter 2,4 m Tinggi total 5,0471 m Tebal shell 1 1/8 in Tebal head 2 1/2 in Bab III Spesifikasi Alat

62 Silo Tabel 3.8 Spesifikasi Silo Kode SL01 Fungsi Menampung produk polipropilen selama 1 hari sebelum di packing Tipe Silinder tegak dengan bagian bawah berbentuk cone 60 o Material SA 302 Jumlah 2 buah Kondisi Operasi Tekanan 1 atm Suhu 30 o C Kapasitas 404,8270 m 3 Dimensi Diameter 6,8618 m Tinggi total 16,2827 m Tebal shell 3/8 in Tebal head 3/8 in Bab III Spesifikasi Alat

63 Extruder Pelletizer Tabel 3.9 Spesifikasi Extruder Pelletizer Kode EP Fungsi Memotong polipropilen menjadi pellet berukuran 34 mm Tipe Single screw extruder TFP200 Jumlah 2 buah Diameter screw 200 mm L/D ratio 1:30 Screw speed 050 rpm Lubang die 404,8270 m 3 Diameter lubang die 34 mm Jumlah lubang die 533 lubang Motor 80 HP Pelletizer Cutter speed Motor cutter Air blow pump Water pump rpm 7,5 HP 5 HP 3 HP Bab III Spesifikasi Alat

64 Vibrating Screen Tabel 3.10 Spesifikasi Vibrating Screen Kode VB Fungsi Menyaring air dari produk polipropilen yang keluar dari Extruder Pelletizer Tipe 2YA1237 Material SA305 Jumlah 1 buah Kondisi Operasi Tekanan 1 atm Suhu 30 o C Kapasitas 404,8270 m 3 Dimensi Spesifikasi screen mm Lubang Saringan 3,5 mm Power 5,5 kw Bab III Spesifikasi Alat

65 Condenser Tabel 3.11 Spesifikasi Condenser Kode CD01 CD02 Fungsi Mengkondensasikan hasil Mengkondensasikan monomer atas MD01 gas keluaran siklon Tipe Shell and Tube Shell and Tube Jumlah 4 buah 2 buah Panjang 20 ft 20 ft Luas transfer panas 5221,58 ft 2 581,744 ft 2 Tube side (Fluida dingin) Fluida Air Air Suhu 30 o C 35 o C 30 o C 40 o C Kapasitas ,48 kg/jam ,4106 kg/jam Diameter dalam 0,584 in 0,62 in Diameter luar 3/4 in 3/4 in Jumlah tube 1330 buah 138 buah Pola tube Triangular pitch Triangular pitch Jarak antar pitch 15/16 in 1 in Material SA 430 SA430 Shell side (Fluida panas) Fluida Hasil atas MD01 Gas keluaran siklon Suhu 40,69 o C 51,61 o C Kapasitas ,42 kg/jam ,6561 kg/jam Diameter dalam 39 in 15 1/4 in Diameter luar 42 in 16 in Material SA 302 SA 302 Bab III Spesifikasi Alat

66 Reboiler Tabel 3.12 Spesifikasi Reboiler Kode RB01 Fungsi Menguapkan hasil bawah MD01 Tipe Kettle Reboiler Jumlah 1 buah Panjang 16 ft Luas transfer panas 5221,58 ft 2 Tube Side (Fluida panas) Fluida Steam Suhu 100 o C Kapasitas ,8808 kg/jam Diameter dalam 0,62 in Diameter luar 3/4 in Jumlah tube 506 buah Pola tube Triangular pitch Jarak antar pitch 15/16 in Material SA302 Shell Side (Fluida dingin) Fluida Hasil bawah MD01 Suhu 50,18 o C Kapasitas 39,9353 kg/jam Diameter dalam 25 in Diameter luar 26 in Material SA302 Bab III Spesifikasi Alat

67 Accumulator Tabel 3.13 Spesifikasi Accumulator Kode ACC01 Fungsi Menampung distilat MD01 Tipe Horisontal drum dengan elliptical head Material SA 302 Jumlah 1 buah Kondisi Operasi Tekanan 17 atm Suhu 40,69 o C Kapasitas 133,9334 m 3 Dimensi Diameter 3,086 m Panjang total 13,5601 m Tebal shell 1 7/8 in Tebal head 1 7/8 in Bab III Spesifikasi Alat

68 Heat Exchanger Tabel 3.14 Spesifikasi Heat Exchanger Kode HE01 Fungsi Memanaskan fluida keluaran ACC01 yang akan diumpankan ke reaktor Tipe Shell and Tube Jumlah 1 buah Panjang 16 ft Luas transfer panas 314,66 ft 2 Tube Side (Fluida panas) Fluida Steam Suhu 100 o C Kapasitas 1.914,70 kg/jam Diameter dalam 0,62 in Diameter luar 3/4 in Jumlah tube 114 buah Pola tube Triangular pitch Jarak antar pitch 15/16 in Material SA302 Shell side (Fluida dingin) Fluida Hasil keluaran ACC01 Suhu 41,84 o C Kapasitas ,69 kg/jam Diameter dalam 25 in Diameter luar 26 in Material SA302 Bab III Spesifikasi Alat

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05 51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES 16 BAB II DESRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku Nama Bahan Tabel II.1. Spesifikasi Bahan Baku Propilen (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) Air Proses (PT

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 1. Gliserin (C3H8O3) Titik didih (1 atm) : 290 C Bentuk : cair Spesific gravity (25 o C, 1atm) : 1,261 Kemurnian : 99,5 %

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia mengalami banyak kemajuan dalam perkembangan industri, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, terutama industri-industri yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES II.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung, dan Produk Spesifikasi Bahan Baku 1. Metanol a. Bentuk : Cair b. Warna : Tidak berwarna c. Densitas : 789-799 kg/m 3 d. Viskositas

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Acrylonitrile Fase : cair Warna : tidak berwarna Aroma : seperti bawang merah dan bawang putih Specific gravity

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride (ST-101) Tabel. 5.1

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03 BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna BAB II DESKRIPSI PROSES 1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (www.kaltimmethanol.com) Fase (25 o C, 1 atm) : cair Warna : jernih, tidak berwarna Densitas (25 o C)

Lebih terperinci

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas. Pra (Rancangan PabrikjEthanoldan Ethylene danflir ' BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah proses Pada proses pembuatan etanol dari etilen yang merupakan proses hidrasi etilen fase

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polypropylene dari Propylene Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Polypropylene dari Propylene Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri Indonesia mengalami banyak kemajuan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, terutama industri-industri yang bersifat padat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku Etanol Fase (30 o C, 1 atm) : Cair Komposisi : 95% Etanol dan 5% air Berat molekul : 46 g/mol Berat jenis :

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku Utama a. Etanol Sifat fisis : Rumus molekul : C2H5OH Berat molekul, gr/mol : 46,07 Titik didih, C : 78,32 Titik lebur,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku 2.1.1.1. Ethylene Dichloride (EDC) a. Rumus Molekul : b. Berat Molekul : 98,96 g/mol c. Wujud : Cair d. Kemurnian

Lebih terperinci

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu : (pra (Perancangan (PabnHjhjmia 14 JlnhiridMaleat dari(butana dan Vdara 'Kapasitas 40.000 Ton/Tahun ====:^=^=============^==== BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah Proses Pada proses

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100. EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN Oleh: RUBEN

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15% III.1 Spesifikasi Alat Utama BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, reaktor, netralizer, evaporator, centrifuge, dekanter. Spesifikasi yang ditunjukkan adalah fungsi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Furnace : F : Tempat terjadinya reaksi cracking ethylene dichloride menjadi vinyl chloride dan HCl : Two chamber Fire box : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C)

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES A. Peralatan Proses 1. Reaktor ( R-201 ) : Mereaksikan 8964,13 kg/jam Asam adipat dengan 10446,49 kg/jam Amoniak menjadi 6303,2584 kg/jam Adiponitril. : Reaktor fixed bed

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Pabrik Fosgen ini diproduksi dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dari bahan baku karbon monoksida dan klorin yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 Berat Molekul

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES 14 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku a. CPO (Minyak Sawit) Untuk membuat biodiesel dengan kualitas baik, maka bahan baku utama trigliserida yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 % BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (PT. KMI, 2015) Fase : Cair Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85%

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT 42 BAB III SPESIFIKASI ALAT 3.1. Reaktor Tugas 1. Tekanan 2. Suhu umpan 3. Suhu produk Waktu tinggal Shell - Tinggi - Diameter - Tebal Shell Head - Tebal head - Tinggi head Tabel 3.1 Reaktor R Mereaksikan

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Absorber Kode : AB : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh H2O Material Kondisi Operasi : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C : T = 40

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES II. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II... Spesifikasi bahan baku. Epichlorohydrin Rumus Molekul : C 3 H 5 OCl Wujud : Cairan tidak berwarna Sifat : Mudah menguap Kemurnian : 99,9%

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Kimia Propilena Oksida dengan proses Hydroperoxide Kapasitas ton/tahun BAB III

Prarancangan Pabrik Kimia Propilena Oksida dengan proses Hydroperoxide Kapasitas ton/tahun BAB III BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Spesifikasi alat proses utama terdiri dari reaktor gelembung, menara distilasi, reaktor batch, flash drum-01, adsorber, dan flash drum-02. Reaktor gelembung berfungsi untuk

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN Oleh:

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Benzena a. Rumus molekul : C6H6 b. Berat molekul : 78 kg/kmol c. Bentuk : cair (35 o C; 1 atm) d. Warna :

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN HOMOPOLIPROPILEN FILM GRADE PROSES UNIPOL KAPASITAS 200.000 TON / TAHUN O l e h : Niken Dian Saraswati Rentdo

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kemurnian : minimal 99% : maksimal 1% propana (CME Group) Density : 600 kg/m 3. : 23,2 % berat dari udara.

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kemurnian : minimal 99% : maksimal 1% propana (CME Group) Density : 600 kg/m 3. : 23,2 % berat dari udara. 15 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku Butana Bentuk Warna : cair jenuh : jernih Kemurnian : minimal 99% Impuritas : maksimal 1% propana (CME Group)

Lebih terperinci

PROSES DEHIDROGENASI ISOPROPANOL

PROSES DEHIDROGENASI ISOPROPANOL EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK ASETON PROSES DEHIDROGENASI ISOPROPANOL KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : Johanna Lianna NIM L2C 008 067 Lusiana Silalahi

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS 230000 TON PER TAHUN Oleh: ISNANI SA DIYAH L2C 008 064 MUHAMAD ZAINUDIN L2C

Lebih terperinci

PABRIK POLIPROPILEN BIODEGRADABLE DARI PROPILEN DAN ETILEN DENGAN PROSES POLIMERISASI FASA GAS TEKNOLOGI UNIPOL

PABRIK POLIPROPILEN BIODEGRADABLE DARI PROPILEN DAN ETILEN DENGAN PROSES POLIMERISASI FASA GAS TEKNOLOGI UNIPOL PABRIK POLIPROPILEN BIODEGRADABLE DARI PROPILEN DAN ETILEN DENGAN PROSES POLIMERISASI FASA GAS TEKNOLOGI UNIPOL Disusun oleh : M. Nurman Febrian 2308 030 031 Angga Saptya Pratama 2308 030 041 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama 3.1.1. Reaktor Kode : R : sebagai tempat berlangsungnya reaksi esterifikasi antara terephthalic acid dan metanol menjadi dimethyl terephthalate.

Lebih terperinci

suhu 190 C dan tekanan 12,39 atm. Hasil dari steam exploison-0\ diumpankan

suhu 190 C dan tekanan 12,39 atm. Hasil dari steam exploison-0\ diumpankan BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Tahap pertama proses yaitu bahan Jerami yang di masukkan kedalam Silo-0\ (SL-01) dengan menggunakan screw conveyor-0\ (SC-01) kemudian diumpankan ke Ball Mill

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul Berat Molekul Titik Leleh

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Oleh: ROIKHATUS SOLIKHAH L2C 008 099 TRI NUGROHO L2C

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Ada beberapa macam proses pembuatan produk polyethylene, diantaranya: Tekanan operasinya antara Mpa (typical)

BAB II DESKRIPSI PROSES. Ada beberapa macam proses pembuatan produk polyethylene, diantaranya: Tekanan operasinya antara Mpa (typical) BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Pembuatan Polyethylene Ada beberapa macam proses pembuatan produk polyethylene, diantaranya: 1. High Presure Process Autoclave reaktor atau tubular reaktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Proses Pembuatan Trimetiletilen Secara umum pembuatan trimetiletilen dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu pembuatan trimetiletilen dari n-butena

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Oleh : JD Ryan Christy S Louis Adi Wiguno L2C008065 L2C008070 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Bentuk : cair.

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Bentuk : cair. BAB II DESKRIPSI PROSES. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk.. Spesifikasi Bahan Baku a. Stirena monomer (C 8 H 8 ) Bentuk : cair Warna : jernih Kemurnian : 99,6% (minimal) Impuritas (EB) : 0,4% (maksimal).2.

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN XECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN Oleh: Dewi Riana Sari 21030110151042 Anggun Pangesti P. P. 21030110151114

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PERANCANGAN PABRIK AMMONIUM CHLORIDE PROSES AMMONIUM SULFAT-SODIUM CHLORIDE KAPASITAS PRODUKSI 35. TON/TAHUN Oleh : Agnes Ayunda N.U. NIM. L2C819 Heru Cahyana

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET KAPASITAS 34.000 TON/TAHUN DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI O l e h : Agustina Leokristi R

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Dita Kusuma Yuswardani ( I 0511017) 2. Shofwatun Nida ( I 0511048)

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN 1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asetanilida Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN KOPOLIMER BUTENA PROSES UNIPOL KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN O l e h : Jefri Chandra Runanda Kusuma Aditya NIM.

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS 19.000 TON/TAHUN Di susun Oleh: Agung Nur Hananto Putro L2C6 06 002 Moch. Radhitya Sabeth Taufan L2C6 06 030 Zulfahmi L2C6 06 051 JURUSAN

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik n-butiraldehid dengan Proses Hidroformilasi Propilen Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik n-butiraldehid dengan Proses Hidroformilasi Propilen Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Propilen (C 3 H 6 ) Berat molekul : 42 gr/mol Titik didih : -47,75 C 47,7 C Titik beku : -185,25 C Densitas

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi suatu pabrik memberikan pengaruh yang besar terhadap lancarnya kegiatan industri. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan lokasi pabrik

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN Oleh : DANY EKA PARASETIA 21030110151063 RITANINGSIH 21030110151074 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA 1 EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID DENGAN PROSES DBWESTERN KAPASITAS 16.000 TON/TAHUN Oleh : FAHRIYA PUSPITA SARI SHOFI MUKTIANA SARI NIM. L2C007042

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES 19 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk 2.1.1 Spesifikasi bahan baku a. N-Butanol (PT. Petro Oxo Nusantara) Rumus molekul : C4H9OH Fase : Cair Berat Molekul :

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS 60.000 TON / TAHUN MAULIDA ZAKIA TRISNA CENINGSIH Oleh: L2C008079 L2C008110 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DENGAN PROSES VON HEYDEN KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DENGAN PROSES VON HEYDEN KAPASITAS TON/TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DENGAN PROSES VON HEYDEN KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN Oleh: DAVIN EKA PUTRA KATHARINA ANGGRIANI ATMAJA (L2C008024)

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS EXECUTIVE SUMMARY JUDUL TUGAS PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI 11.200 kiloliter/tahun I. STRATEGI PERANCANGAN Latar Pendirian pabrik bioetanol di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. URAIAN PROSES Pabrik asetanilida ini di produksi dengan kapasitas 27.500 ton/tahun dari bahan baku anilin dan asam asetat yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 70.000 TON / TAHUN JESSICA DIMA F. M. Oleh: RISA DEVINA MANAO L2C008066 L2C008095 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Salah satu industri petrokimia yang berkembang pesat dewasa ini adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester akrilat ini ikut

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS 2.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : THERISIA WIDI KIRANA D500 0032 Dosen Pembimbing :. Dr. Ir. Ahmad M

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN PROSES EL PASO FASE LIQUID BULK KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN PROSES EL PASO FASE LIQUID BULK KAPASITAS TON / TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN PROSES EL PASO FASE LIQUID BULK KAPASITAS 250.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Endah Aprilliani ( I 0512019) Mita Anggraini C. ( I 0512036) PROGRAM STUDI SARJANA

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Trimetiletilen dengan kapasitas 35.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Metilbuten (ST-101) Tabel 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat, yaitu untuk mencukupi kebutuhan bahan baku industri

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN Oleh: Hans Agusta Pranoto I 1507005 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT KAPASITAS 70.000 TON/TH Oleh : BAMBANG AGUNG PURWOKO 21030110151043 WIDA RAHMAWATI 21030110151072 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK. - p-xylene : max 0,50 % wt. - m-xylene : max 0,30 % wt. - o-xylene : max 0,20 % wt

BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK. - p-xylene : max 0,50 % wt. - m-xylene : max 0,30 % wt. - o-xylene : max 0,20 % wt BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK 2.1.1. Bahan Baku Toluene Fasa Kenampakan Kemurnian : cair : jernih : min 99,0 % wt Impuritas - p-xylene : max 0,50 % wt - m-xylene : max

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETILEN DIKLORIDA (EDC) DENGAN PROSES OKSIKLORINASI HOECHST KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETILEN DIKLORIDA (EDC) DENGAN PROSES OKSIKLORINASI HOECHST KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETILEN DIKLORIDA (EDC) DENGAN PROSES OKSIKLORINASI HOECHST KAPASITAS 330.000 TON / TAHUN Oleh: MARTA RETNONINGSIH REVINA ALLUNDARU TANTY

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Audi Ardika Paundratama ( I 0512009 ) 2. M. Fitra Arifianto ( I

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60. TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : Jemy Harris P.P. I 0508097 Nugroho Fajar Windyanto

Lebih terperinci

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Disusun oleh : Dina Febriarista 2310 030 015 Fixalis Oktafia 2310 030 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT 19570819 198601 1 001 Pemanfaatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 55.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Luthfiana Nurul H. ( I 0508051 ) 2. Maharini Retnomartani

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES PRILLING KAPASITAS PRODUKSI 115.000 TON/TAHUN Oleh : Fitra Pradhita Margaretha Praba Aulia NIM. L2C008043

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar... v vi vii DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Intisari... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Pendirian

Lebih terperinci