Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP) di Populasi Umum di Tanah Papua Mei 2014

Transkripsi

1 Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP) di Populasi Umum di Tanah Papua Mei 214

2 Tujuan Mengetahui prevalensi HIV di Tanah Papua dan membandingkannya dengan hasil STBP 26 Mengetahui prevalensi Sifilis di Tanah Papua Meneliti faktor risiko untuk infeksi HIV & Sifilis di Tanah Papua

3 Metode Survei potong lintang Populasi: Laki-laki dan perempuan umur 1-49 tahun di Tanah Papua Besar Sampel: Minimal. orang (untuk mengukur prevalensi HIV) Ditingkatkan menjadi 64 untuk koreksi responden yg menolak Desain Sampel: Mirip dengan STBP 26 3 strata geografis: dataran tinggi, dataran rendah akses mudah, dataran rendah akses sulit untuk efisiensi sampel 12 Kabupaten dengan pemilihan probabilitas proposional dengan jumlah penduduknya 218 Blok sensus dengan 3 responden/blok sensus

4 Metode: Kabupaten Sampel No Kabupaten Jumlah Blok Sensus Sampel Blok Sensus 1 Deiyai* Jayawijaya Lanny Jaya* Paniai Pengunungan Bintang Jayapura Kepulauan Yappen Kota Jayapura Kota Sorong Mappi Sorong Selatan Teluk Bintuni 24 1 merah = dataran tinggi, hitam =dataran rendah akses mudah, hijau =dataran rendah akses sulit * = kabupaten pemekaran

5 Metode Pengumpulan Data Wawancara dilakukan oleh pewawancara terlatih (Staf Dinkes Kab, RS, Puskesmas) Pengambilan darah dilakukan oleh perawat puskesmas yg sebelumnya dilatih oleh BLK Jayapura Pemeriksaan darah Dilakukan oleh Lab Puskesmas/RS yg ditunjuk & dilatih dg supervisi BLK Jayapura Manajemen Data Pemasukkan data dg sistem double data entry dilakukan di Jayapura oleh tenaga pemasuk data yg terlatih Analisis Data Perhitungan bobot dilakukan oleh BPS Analisis data dg memperhatikan desain sampel kompleks dilakukan dg Stata 13/MP4

6 Cakupan Sampel Rencana sampel 6.4 Tidak ditemukan 7 Menolak 19 Diwawancara.861 Diambil darah.698 Gagal diambil darah 3 Menolak diambil darah 133 Diperiksa HIV.674 Diperiksa Sifilis.66 Cakupan kuesioner: 89,6% Cakupan pengambilan darah: 87,1% Cakupan pemeriksaan HIV: 86,8% Cakupan pemeriksaan Sifilis: 86,%

7 Prevalensi HIV di Tanah Papua (%) pada 26 & 213, STBP 26 & STBP (n=6.217) 213 (n=.674) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Prevalensi HIV di tahun 26 & 213 tidak dapat dibandingkan secara langsung karena kedua survei menggunakan metode pemeriksaan & reagent yg berbeda

8 Prevalensi HIV di Tanah Papua berdasarkan topografi (%), STBP Tidak ada perbedaan yg bermakna prevalensi HIV antara dataran tinggi, dataran rendah akses mudah & dataran rendah akses sulit pada derajat kemanknaan, Dataran tinggi (n=2.436) Dataran rendah akses mudah (n=2.433) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Nilai p dataran tinggi thd dataran rendah akses mudah=,77. Nilai p dataran tinggi thd dataran rendah akses sulit =,79. Nilai p dataran rendah akses mudah thd dataran rendah akses sulit=, Dataran rendah akses sulit (n=8)

9 Prevalensi HIV di Tanah Papua berdasarkan suku (%), STBP Papua (n=4.128).9.4. Nilai p=,18 Ada perbedaan bermakna prevalensi HIV antara Papua dan bukan Papua pada derajat kemaknaan, Bukan Papua (n=1.84) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Papua=kedua orang tua Papua. Bukan Papua=kedua orang tua bukan Papua. Responden dengan orang tua campuran tidak diikutsertakan dalam analisis

10 Prevalensi HIV di Tanah Papua berdasarkan jenis kelamin (%), STBP Laki-laki (n=2.7) 1. Nilai p=,634 Tidak ada perbedaan bermakna prevalensi HIV pada laki-laki dan perempuan pada derajat kemaknaan, Perempuan (n=2.924) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%.

11 Prevalensi HIV di Tanah Papua bedasarakan umur (%), STBP Tidak ada perbedaan bermakna prevalensi HIV berdasarkan umur pada derajat kemaknaan, tahun (n=1.833) 2-49 tahun (n=3.841) Nilai p=, Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%.

12 Prevalensi HIV pada laki-laki aktif seksual di Tanah Papua berdasarkan sunat (%), STBP Tidak disunat (n=1.748) Disunat (n=466) Nilai p<.1 Ada perbedaan bermakna prevalensi HIV antara laki-laki yang tidak disunat dengan laki-laki yang disunat pada derajat kemaknaan, Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Penyebut adalah laki-laki aktif seksual umur 1-49 tahun yang diperiksa HIV.

13 Prevalensi Sifilis di Tanah Papua (%), STBP Treponema positif Sifilis aktif Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Penyebut adalah seluruh responden yang diperiksa untuk Sifilis (n=.66). Interpretasi prevalensi Treponema positif tidak berarti Sifilis karean harus memperhatikan reaksi silang yg mungkin terjadi antara Sifilis dengan Frambusia. Sifilis aktif lebih menggambarkan prevalensi Sifilis saat ini.

14 2 2 1 Prevalensi Sifilis aktif di Tanah Papua berdasarkan topografi (%), STBP 213 Tidak ada perbedaan bermakna prevalensi Sifilis aktif antara dataran tinggi akses sulit, dataran rendah akses mudah & dataran rendah akses sulit pada derajat kepercayaan, Dataran tinggi (n=2.428) Dataran rendah akses mudah (n=2.427) Dataran rendah akses sulit (n=8) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Nilai p dataran tinggi thd dataran rendah akses mudah=,87. Nilai p dataran tinggi thd dataran rendah akses sulit=,2. Nilai p dataran rendah akses mudah thd dataran rendah akses sulit=,742.

15 Prevalensi Sifilis aktif berdasarkan suku (%), STBP Nilai p=,1 Ada perbedaan bermakna prevalensi Sifilis aktif pada suku Papu dengan bukan Papua pada derajat kemaknaan, Papua (n=3.988).8.4 Bukan Papua (n=1.27) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Papua=kedua orang tua Papua. Bukan Papua=kedua orang tua bukan Papua. Responden dengan orang tua campuran tidak diikutsertakan dalam analisis.

16 2 2 1 Prevalensi Sifilis aktif di Tanah Papua berdasarkan jenis kelamin (%), STBP 213 Nilai p=,49 Tidak ada perbedaan bermakna prevalensi Sifilis aktif pada lakilaki dengan perempuan pada derajat kemaknaan, Laki-laki (n=2.74) Perempuan (n=2.92) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Penyebut adalah seluruh responden yg diperiksa Sifilis pada masing-masing kelompok

17 Prevalensi Sifilis aktif berdasarkan umur (%), STBP Tidak ada perbedaan bermakna prevalensi Sifilis aktif berdasarkan umur pada derajat kemaknaan, Nilai p=, tahun (n=1.832) 2-49 tahun (n=3.828) 1. Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Penyebut adalah seluruh responden yg diperiksa Sifilis pada masing-masing kelompok

18 2 2 1 Prevalensi Sifilis aktif pada laki-laki aktif seksual di Tanah Papua menurut sunat (%), STBP 213 Nilai p=,1 Ada perbedaan bermakna prevalensi Sifilis aktif pada laki-laki aktif seksual yang disunat dengan yang tidak disunat pada derajat kemaknaan, Tidak disunat (n=1.684) Disunat (n=44) Grafik menunjukkan estimasi titik & selang kepercayaan 9%. Penyebut adalah laki-laki aktif seksual umur 1-49 tahun yg diperiksa Sifilis pada masing-masing kelompok.

19 Proporsi penduduk yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV di Tanah Papua (%), STBP 213 Pengetahuan komprehensif = gabungan tahu cara mencegah HIV & memiliki persepsi yg benar ttg penularan HIV & tdk dpt menentukan org HIV+ dg cara melihat fisiknya saja (semua jawaban benar) 33.9 Tahu cara mencegah HIV 3. Memiliki persepsi yg benar penularan HIV 47. Tidak dpt menentukan org HIV+ dg cara melihat fisiknya saja 9.2 Memiliki pengetahuan komprehensif HIV Penyebut adalah seluruh responden (n=.861). Hasil SDKI 212 menunjukkan proporsi penduduk Indonesia yg memiliki pegetahuan komprehensif HIV adalah 11,1%.

20 Proporsi penduduk yang memiliki pengetahuan komprehensif HIV menurut topografi (%), STBP Memiliki pengetahuan komprehensif HIV Dataran tinggi (n=2.37) Dataran rendah akses mudah (n=2.492) Dataran rendah akses sulit (n=832) Nilai p 1 :,26, Nilai p 2 :,17, Nilai p 3 :,341 Catatan: Uji statistik antara 1. dataran tinggi dg dataran rendah akses mudah, 2. dataran tinggi dg dataran rendah akses mudah, 3.datara rendah akses mudah dg dataran rendah akses sulit.

21 Proporsi populasi yang melakukan perilaku seksual berisiko dalam 12 bulan terakhir di Tanah Papua (%), STBP Poligami p=,13 Seks dg berbayar Seks dg pasangan tidak tetap.8.4 Seks antri Seks saat menstruasi Seks dg kekerasan Laki-laki (n=2.849) Minum alkohol sebelum hub. Seks p=, p=,1 p=,4 p=, p=,4 p=,1 Perempuan (n=3.12).6 Laki-laki suka laki-laki Penyebut adalah seluruh responden pada tiap kelompok. Uji statistik antara laki-laki & perempuan dilakukan dengan regresi logistik untuk sampel kompleks.

22 Proporsi populasi yang melakukan perilaku berisiko lain untuk penularan HIV dalam 12 bulan terakhir di Tanah Papua, STBP Menggunakan narkoba suntik 78.2 Tidak disunat Kebiasan melukai anggota tubuh u/pengobatan Menerima transfusi darah Laki-laki (n=2.849) Perempuan (n=3.12) Menerima suntikan p=,8 p=,87 p=,44 p=,14 Penyebut adalah seluruh responden pada tiap kelompok. Uji statistik antara laki-laki & perempuan dilakukan dengan regresi logistik untuk sampel kompleks.

23 Proporsi populasi yg melakukan hubungan seks berbayar dan kasual dalam 12 bulan terakhir di Tanah Papua (%), STBP Hub. seks di luar nikah Laki-laki (n=2.849) Hub. seks vaginahub. seks vagina berbayar dg pasangan tidak tetap Perempuan (n=3.12) Hub. seks anal berbayar Hub. seks anal dg pasangan tidak tetap Nilai p=,1 Nilai p=,6 Nilai p=,1 Nilai p=.,78 Nilai p=,2 Penyebut adalah seluruh responden pada tiap kelompok. Uji statistik antara laki-laki & perempuan dilakukan dengan regresi logistik untuk sampel kompleks.

24 Proporsi populasi yg melakukan hubugan seks di luar nikah dalam 12 bulan terakhir sebelum survei di Tanah Papua pada tahun 26 dan 213 (%), STBP 26 & STBP Hub. seks di luar nikah Tidak ada perbedaan bermakna antara 26 & 213 pada derajat kemaknaan, Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan p>, p>, p>, p>, Hub. seks berbayar Tidak ada perbedaan bermakna antara 26 & 213 pada derajat kemaknaan, n=3.131 n=2.894 n=3.86 n=3.12 n=3.131 n=2.894 n=3.86 n=3.12 Penyebut adalah seluruh responden pada tiap kelompok. Nilai p dihitung dengan membandingkan selang kepercayaan 9% antara 26 &

25 Pola Penggunaan kondom dalam 12 bulan terakhir berdasarkan jenis kelamin di Tanah Papua (%), STBP Target nasional 6% Pada hub. seks Konsisten pd vagina berbayar hub. seks yg terakhir vagina berbayar Pada hub. seks dg psgan tdk tetap yg terakhir Laki-laki (n=362) Perempuan (n=6) Konsisten pada hub. seks vagina dg psgan tdk tetap Konsisten pada semua hub. Seks di luar nikah Penyebut adalah orang yang melakukan hubungan seks berbayar atau kasual dalam 12 bulan sebelum survei.

26 Pola penggunaan kondom pada hubungan seks di luar nikah dalam 12 bulan terakhir di Tanah Papua tahun 26 & 213, STBP 26 & STBP 213 Penggunaan kondom pd hub. seks berbayar terakhir Ada perbedaan bermakna antara 26 & 213 pada laki-laki, pada derajat kemaknaan, Sampel terlalu kecil n=292 n=191 n=1 n=27 Penggunaan kondom konsisten pada tiap hub. seks di luar nikah Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan P<, p>, p>, Tidak ada perbedaan bermakna antara 26 & 213 pada derajat kemaknaan, Penyebut adalah responden yg melakukan hubungan seks berbayar/kasual dlm 12 bln terakhir. Nilai p dihitung berdasarkan perbandingan estimasi selang 9% n=67 n=362 n=163 n=6

27 Proporsi populasi & ibu hamil yg pernah tes HIV di Tanah Papua, STBP Pernah tes HIV 1.1 Ibu hamil tes HIV

28 Ringkasan Temuan Utama Prevalensi HIV pada populasi umum di Tanah Papua tahun 213 adalah 2,3%. Pada tahun 26 pernah dilakukan survei dg metode pemeriksaan HIV yg berbeda dengan hasil prevalensi HIV 2,4%. Prevalensi HIV lebih tinggi pada suku Papua, 2,9 % dibandingkan bukan Papua,,4 % dan yang tidak disunat, 2,4% dibandingkan dengan laki-laki yang disunat,,1%. Prevalensi Sifilis aktif pada populasi umum di Tanah Papua adalah 4,%. Prevalensi Sifilis aktif lebih tinggi pada suku Papua,,7% dibandingkan dengan bukan Papua,,4% dan yang tidak disunat, 4,8% dibandingkan laki-laki yang disunat, 1,1%.

29 Ringkasan Temuan Utama Proporsi penduduk yang memiliki pengetahuan komprehensif HIV di Tanah Papua masih rendah (9,2%), penduduk yang tinggal di dataran rendah memiliki tingkat pengetahuan komprehensif lebih baik dibandingkan penduduk di daerah pegunungan. Penggunaan kondom pada hubungan seks berbayar terakhir pada tahun 213 sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 26, tetapi penggunaan kondom secara konsisten masih rendah pada hubungan seks di luar nikah dalam 12 bulan terakhir.

30 Rekomendasi Peningkatan cakupan tes HIV di populasi & ibu hamil untuk meningkatkan penemuan kasus HIV untuk dilakukan tatalaksana kasus HIV yang memadai. Peningkatan cakupan tes Sifilis di populasi & ibu hamil untuk meningkatkan penemuan kasus Sifilis untuk dilakukan tatalaksana kasus Sifilis yang memadai. Penguatan promosi kondom komprehensif untuk hubungan seks di luar nikah. Peningkatan pengetahuan komprehensif (tahu cara mencegah HIV, memiliki persepi yg benar ttg cara penularan HIV, memiliki pengetahuan bahwa orang HIV+ tidak dapat dideteksi dg hanya melihat tampilan fisik) di populasi umum derngan strategi komunikasi yg lebih efektif. Mempertimbangkan Sunat Medis Sukarela.

31 TERIMA KASIH