LAPORAN HASIL PENELITIAN DISERTASI DOKTOR TAHUN ANGGARAN 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN HASIL PENELITIAN DISERTASI DOKTOR TAHUN ANGGARAN 2010"

Transkripsi

1 BIDANG ILMU : HUKUM LAPORAN HASIL PENELITIAN DISERTASI DOKTOR TAHUN ANGGARAN 2010 Judul :Politik Hukum Pembangunan Kawaesan Perbatasan Kesatuan Republik Indonesia Berbasis Teknologi Geospasial Peneliti ::Mahendra Putra K. Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Penugasan Penelitian Disertasi Doktor Tahun Anggaran 2010 Nomor : 492/SP2H/PP/DP2M/VI/2010, tanggal 11 Juni Universitas Brawijaya Malang 2010

2

3

4 RINGKASAN Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara besar, negara kepulauan dengan wilayahnya yang sangat luas, negara yang terkenal karena kekayaan sumber daya alamnya, negara yang pernah menyandang julukan macan asia, ternyata memiliki permasalahan yang cukup serius terkait dengan wilayahnya. Ironisnya permasalahan tersebut justru terletak pada kawasan perbatasan yang seharusnya berfungsi sebagai pagar depan wilayah NKRI. Problematika filosofisnya adalah belum tercapainya cita dan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun Lemahnya kesadaran akan wilayah Negara maritim membuat keutuhan wilayah sering terancam. Hal ini diperparah dengan pengaturan yang terlalu banyak dan tidak komprehensif serta aspek kelembagaan yang terkait dengan kawasan perbatasan NKRI. Problematika filosofis, teoritis dan yuridis tersebut berdampak pada kondisi empiris kawasan perbatasan NKRI yang masih terbelakang dari aspek politik, sosial, ekonomi dan budaya. Dibalik semua problematika tersebut tersimpan potensi disharmoni hukum berupa banyak dan parsialnya pengaturan yang dapat menimbulkan perbedaan penafsiran serta kerumitan pada aspek kewenangan kelembagaan. Sehubungan dengan potensi disharmoni hukum tersebut, penting untuk dicarikan solusinya. Pertama harus dicari terlebih dahulu makna hukum (nilai, asas dan prinsip) yang terkandung pada kawasan perbatasan NKRI, dengan mengetahui makna hukum yang terkandung dalam kawasan perbatasan, akan memudahkan untuk mengidentifikasi secara detail letak potensi disharmoni hukum yang terjadi terkait dengan pengembangan kawasan perbatasan NKRI untuk kemudian menentukan arah harmonisasi hukum yang akan dituju dan terakhir, arah harmonisasi hukum yang telah ditentukan tersebut dikonkritkan dalam bentuk pembaharuan konsep hukum untuk merubah paradigma lama menjadi paradigm baru yang lebih komprehensif, efisien, efektif dan berteknologi dalam rangka pengembangan kawasan perbatasan NKRI. Kawasan perbatasan NKRI berikut beberapa peraturan perundang-undangan dan lembaga/badan yang terkait dengan pengembangan kawasan perbatasan NKRI menjadi fokus utama karya ilmiah yuridis normatif ini. Teori kewilayahan negara, teori harmonisasi hukum dan teori hukum dan teknologi dikolaborasikan dengan berbagai pendekatan-pendekatan ilmiah menghasilkan analisis pembahasan yang logis, kritis dan radikal serta dapat dipertanggungjawabkan dan saran-saran yang dapat dilaksanakan. Kombinasi teori kedaulatan wilayah negara dan pendekatan filosofis serta pendekatan menghasilkan pemahaman bahwa pada hakekatnya kawasan perbatasan NKRI adalah batas berakhirnya kedaulatan penuh dari Pemerintah Indonesia terhadap wilayahnya berikut segala isi di atas, permukaan dan di bawahnya. Ini mengandung arti bahwa secara hukum (nasional dan internasional) kedaulatan penuh Pemerintah RI hanya sampai di kawasan-kawasan perbatasan NKRI yang telah ditentukan sebelumnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kawasan perbatasan antara lain nilai kedaulatan, nilai integritas, nilai kesetaraan, kesepakatan dan hormat menghormati, nilai pembangunan negara dan kerjasama, nilai kepastian hukum, nilai ideologi, nilai politis, nilai ekonomi / kesejahteraan, nilai sosial dan budaya, nilai pertahanan keamanan, nilai geografis, nilai spasial dan nilai teknologi. Adapun asas/prinsipnya adalah asas transnasional, prinsip kesetaraan (principle of the sovereign equality), prinsip non-recognition (non-recognition principle), asas pertahanan dan keamanan/prinsip membela diri (self defence principle), asas

5 kerjasama, asas keberlanjutan/sustainability principle, asas desentralisasi, asas dekonsentrasi dan asas tugas pembantuan, asas keadilan, asas kemanfaatan, asas kepastian hukum, asas penggunaan teknologi dan asas negara kepulauan. Berdasarkan evaluating analysis, secara detail potensi disharmoni tersebut terletak pada aspek peraturan perundang-undangan (potensi perbedaan penafsiran kewenangan dalam kerangka otonomi daerah, penggunaan istilah wilayah perbatasan dan kawasan perbatasan, penggunaan asas, prinsip dan tujuan terkait pengembangan kawasan perbatasan NKRI, pengaturan objek yang sama dalam bermacam-macam peraturan (pengaturan parsial) dan instrumen hokum ratifikasi perjanjian batas negara dan titik koordinat yang beragam). Selain aspek peraturan perundang-undangan, potensi disharmonis juga terdapat pada aspek Kelembagaan (banyak lembaga/badan tidak efektif dan efisien, it s complicated dan pengunaan data informasi yang tidak sama dalam mengambil suatu kebijakan). Berdasarkan kondisi tersebut, harmonisasi hukum diarahkan pada upaya pengaturan pembangunan, pengembangan dan pengelolaan wilayah NKRI (dengan kawasan perbatasan masuk di dalamnya) secara efektif, efisien dan komprehensif yang berbasis teknologi untuk mencapai cita dan tujuan negara. Arah harmonisasi hukum ini menghasilkan ide one regulation one body. Konsep pembaharuan hukum dengan ide one regulation one body diharapkan dapat membawa perubahan paradigma dalam pengembangan kawasan perbatasan NKRI. Ide one regulation dikonkritkan dengan usulan pembentukan UU Wilayah NKRI yang secara substansial mengatur seluruh aspek kewilayahan NKRI, baik yang berada di bawah kedaulatan penuh, hak berdaulat ataupun hak-hak lain sebagaimana diatur hukum internasional, mulai dari bawah tanah sampai ruang angkasa, termasuk di dalamnya, pengaturan dan pembentukan badan yang berkompetensi dan berwenang atas kawasan perbatasan NKRI. UU Wilayah NKRI ini juga akan dilengkapi dengan lampiran berupa peta wilayah Indonesia secara lengkap, daftar koordinat geografis titik-titik garis pangkal kepulauan Indonesia di darat dan laut termasuk pulau-pulau kecil terluar, daftar alur laut kepulauan Indonesia, daftar nama pulau-pulau Indonesia dan daftar ratifikasi perjanjian batas negara yang telah disepakati. Adapun ide one body, dikonkritkan dengan ide pembentukan Badan Nasional Kawasan Perbatasan RI (BNKP RI). Badan ini akan menjadi badan yang berkompetensi dan berwenang atas kawasan perbatasan dengan tugas pokok menjalankan tugas pemerintahan di bidang pembangunan, pengembangan dan pengelolaan kawasan perbatasan RI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada akhirnya, konsep one regulation one body yang ditunjang dengan pemaksimalan teknologi geospasial dimana sebelumnya diawali dengan perubahan paradigma dan orientasi pembangunan wilayah Indonesia akan menghasilkan konsep pembangunan, pengembangan dan pengelolaan wilayah NKRI (termasuk kawasan perbatasan) yang komprehensif, efisien, efektif dan berbasis teknologi geospasial.

6 SUMMARY The Unitary State of Indonesian Republic is a big country blessed with widely distributed islands and the natural resource abundance. It is once got a famous name of Asian Tiger. Despite this terrifying term, its territorial challenge seems more serious. Ironically, this problem develops from the frontier territory as the front gate of the country. Indeed, the philosophical problematic is still related to the incapability to accomplish national objective as written in the Pembukaan UUD NRI Tahun Lower awareness being as a maritime country leads the territorial coherence to be susceptible to any threats. Too many and less comprehensive territorial regulations and the excessive number of agencies for frontier administration are only making the problem worsened. The philosophical, theoretical and juridical problems are giving bad impact on the empirical condition of the frontier area of Indonesian country, mostly characterized with its backwardness in its political, social, economical and cultural aspects. As the consequence of these problems, law disharmony is potent to become a great issue. The partial regulation may also cause misinterpretation or confuse the authorized agency. Several solutions are important to deal with the legal disharmony. First, the meaning of law (value, base and principle) must be identified. The understanding the meaning of law regulating the frontier will facilitate the identification of the detail of law disharmony. Moreover, the frontier area development can determine the direction of law harmony. This direction is made to a concrete manifestation in the form of a legal concept to change the old paradigm into a comprehensive, efficient, effective, and technological-based new paradigm to develop the national frontier area. The frontier area of Indonesia and any regulations or agencies which are administering the frontier area development are becoming the main focus of this normative juridical scientific work. State territorial theory, law harmony theory, and legal and technological theory, will be collaborated with some scientific approaches to produce a logical, critical, and radical analysis of discussion, which is accountable and giving the necessary suggestions. The combination of state sovereign theory with philosophical approach may be expected to extend our understanding that in essence, Indonesia frontier area should be the end line of the government s comprehensive sovereignty over the territory with its content above, on surface or under the land. It also means that in term of legal (national or international), comprehensive sovereignty of the government of Indonesia only prevails until the predetermined frontier area. The values containing in the frontier area are sovereignty, integrity, equality, agreement and respect, national development and cooperation, law certainty, ideology, politic, economic/welfare, social and cultural, secure defense, geography, spatial and technology. The principles considered in this issue include trans-national, sovereign equality, non-recognition, self-defense, cooperation, sustainability, decentralization de-concentration and aid assignment, justice, benefit, law certainty, technology utilization, and island state. In considering evaluating analysis, law disharmony may be found in the legislations (the gap among authority interpretations through local autonomy framework, over some issues, such as the use of frontier territory and frontier area ; the use of various bases, principles, and objectives related to the frontier development; the management of similar objective with different regulations (partial regulation); and different instruments to ratify the national frontier agreement and many coordinate points). In addition, disharmony can be found in the organizational aspect (some agencies seem ineffective and inefficient, complicated, and often use different information data to decide a policy). Law harmony, therefore, must be

7 oriented to the administration of development and management of The Unitary State of Indonesian Republic (including frontier area) in manner of effectiveness, efficiency, and comprehensiveness, based on technology to accomplish the state sentiment and objective. The direction of law harmony should result in an idea one regulation one body. A law rejuvenation concept with an idea one regulation one body is expected to change the paradigm of the frontier territorial development. The idea of one regulation is made to concrete by proposing Territorial Act explaining the whole aspects of Indonesia territorial, including those under full sovereignty, sovereign rights, or other rights regulated under international law, from underground to outer space, including any contents beneath, as well as clarifying the competent and authorized agency to administer frontier area. Territorial Act is also equipped with some enclosures such as the complete Indonesia map, the list of geographic coordinates including starting points of islands from the land and sea which are covering the outer small islands, the list of Indonesia sea path, the list of islands name, and the list of national agreement ratification. The idea of one body is concreted by establishing the National Agency of Frontier Area (BNKP RI Badan Nasional Kawasan Perbatasan RI). This agency works as the competent and authorized organization to administer any territorial issues, or to conduct any government duties assigned in the development and management fields of Indonesia frontier area based on the prevailed legislations. In the end, the concept one regulation one body must be supported by the geospatial technology. It can be started by changing the paradigm and setting the orientation for Indonesia development to produce a comprehensive, efficient, and effective territorial (including frontier area) development and management concept

8 DAFTAR PUSTAKA A. Literatur A.Mukthie Fadjar. Filsafat Ilmu Pengetahuan, Bahan Kuliah Program S3 Ilmu Hukum. Malang: Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Abdulkadir Muhammad. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Astim Riyanto. Negara Kesatuan Konsep, Asas dan Aktualisasinya. Bandung: Penerbit Yapemdo, Bintoro Tjokroamidjojo. Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta: Lembaga Admnistrasi Negara, Bernard Arief Sidharta. Struktur Ilmu Hukum. Bandung: Alumni, Boer Mauna. Hukum Internasional Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam era Dinamika Global, Bandung: Alumni, C.F.G. Sunaryati Hartono. Penelitian Hukum di Indonesia Pada AKhir Abad ke-20. Bandung: Penerbit Alumni, Dimyati Hartono. Pola dan Rencana Pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Porenbang NKRI)-Zaman Restorasi-Menuju: Negara Maritim yang Besar dan Kuat di Dunia. Jakarta: Lembaga Ekonomi Tanah Air (LEKTANA), E. Fernando M. Manullang. Menggapai Hukum Berkeadilan; Tinjauan Hukum Kodrat dan Antinomi Nilai. Jakarta: Kompas, Edy Suharto. Analisis Kebijakan Publik;Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta, Eddy Prahasta. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika, Ensiklopedia Umum. Jakarta: Jajaran Kanisius. Erman Rustiadi, Sunsun Saefulhakim dan Dyah R.Panuju. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia, Glassner, Martin, I. Political Geography. New York: John Wiley & Sons inc., H.Kaelan & H.Achmad Zubaidi. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma, 2007.

9 Hendra Nurtjahjo. Ilmu Negara Pengembangan Teori Bernegara dan Suplemen, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Henny Lilywati dan Budiman. Data Spasial, Pilihan Cerdas Bangsa yang Bijak. Bogor: Penerbit Buku Ilmiah Populer, I Made Andi Arsana. Batas Maritim Antar Negara; Sebuah Tinjauan Teknis dan Yuridis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, I Wayan Parthiana. Pengantar Hukum Internasional. Bandung: Mandar Maju, Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari. Dasar-dasar Politik Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar. Hukum Internasional Kontemporer. Bandung: PT.Refika Aditama, Jazim Hamidi. Revolusi Hukum Indonesia; Makna, Kedudukan dan Implikasi Hukum Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan RI. Yogyakarta: Konstitusi Press Jakarta dan Citra Media Johnny Ibrahim. Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia, Kamus Hukum. Bandung: Citra Umbara, Kattsoff, Louis O. Elements of Philosophy. New York: The Ronald Press Company, 1996, yang diterjemahkan oleh Soejono Soemargono, Pengantar Filsafat. Jogjakarta: Tiara Wacana Jogja, Kelsen, Hans. Teori Umum Tentang Hukum dan Negara (diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien dari Hans Kelsen, 1971, General Theory of Law and State, Russel and Russel, New York). Bandung: Penerbit Nusamedia dan Penerbit Nuansa, Kusnu Goesniadhie S Harmonisasi Sistem Hukum, Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik. Malang: Penerbit A3 dan Nasa Media, M. Irfan Islamy. Modul Materi Pokok Kebijakan Publik. Jakarta: Karunika, Mahendra Putra Kurnia dkk. Pedoman Naskah Akademik Perda Partisipatif; Urgensi, Strategi dan Proses Bagi Pembentukan Perda Yang Baik. Yogyakarta: Total Media, Mahendra Putra Kurnia. Hukum Kewilayahan Indonesia, Dasar Lepasnya Pulau Sipadan-Ligitan dan Konsep Pengelolaan Pulau-Pulau Terluar NKRI. Malang: Bayumedia, 2008.

10 Maria Farida Indrati S. Ilmu Perundang-undangan;Jenis, Fungsi dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius, Ilmu Perundang-undangan;Proses dan Teknik Pembentukannya. Yogyakarta: Kanisius, Melda Kamil Ariadno. Hukum Internasional Hukum Yang Hidup. Jakarta: Diadit Media, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, teori Hukum dan Filsafat Hukum, yang diterjemahkan oleh B. Arief Sidharta. Bandung: PT. Refika Aditama, Moh. Mahfud MD. Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi. Jakarta: LP3ES, Mochtar Kusumaatmadja. Bunga Rampai Hukum Laut. Jakarta: Bina Cipta, Muhammad Yamin. Tata Negara Madjapahit,Sapta Parwa, Parwa III (tanpa penerbit, tanpa tahun). N.Djaljoeni. Dasar-dasar Geografi. Bandung: Citra Aditya Bakti, Oxford Learner s Pocket Dictionary; New Edition. Oxford University Press, Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana - Prenada Media Group, S.Sumarsono dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Samidjo. Ilmu Negara. Bandung: CV. Armico, Sri Hayati dan Ahmad Yani. Geografi Politik. Bandung: Refika Aditama, Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum (Cetakan Ketiga). Jakarta: UIPRESS, Soehino. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty, Solichin Abdul Wahab. Evaluasi Kebijakan Publik. Malang: FIA UNIBRAW-Penerbit IKIP Malang, Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM Press, Starke, J.G. Pengantar Hukum Internasional 1;Edisi Kesepuluh. Jakarta: Sinar Grafika, Sudarsono. Ilmu Filsafat;Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

11 Sudikno Mertokusumo. Penemuan Hukum; Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty, Sugeng Budiharsono. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. Jakarta: Pradnya Paramita, Suko Wiyono. Otonomi Daerah Dalam Negara Hukum Indonesia, Pembentukan Peraturan Daerah Partisipatif. Jakarta: Faza Media, Suryo Sakti Hadiwijoyo. Batas Wilayah Negara Indonesia Dimensi, Permasalahan, dan Strategi Penanganan (Suatu Tinjauan Empiris dan Yuridis). Yogyakarta: Gava Media,2009. Taliziduhu Ndraha. Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru) Jilid 1. Jakarta: PT.Rineka Cipta, Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru) Jilid 2. Jakarta: PT.Rineka Cipta, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III, Cet. I. Jakarta: Balai Pustaka, Tim Redaksi Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Wahyono S.K. Indonesia Negara Maritim. Jakarta: Teraju, Wallace, Rebecca M. Hukum Internasional. Semarang: IKIP Semarang Press, Yasidi Hambali. Hukum dan Politik Kedirgantaraan. Jakarta: Pradnya Paramita, Yuliandri. Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Yang Baik; Gagasan Pembentukan Undang-Undang Berkelanjutan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, B. Peraturan Perundangan dan Dokumen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia. Undang-undang tentang Pengesahan United Nations Convention on The Law of The Sea. Undang-undang Nomor 17 tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Perairan Indonesia. Undang-undang Nomor 6 tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Perjanjian Interansional. Undangundang Nomor 24 Tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan. Undang-undang Nomor 10 Tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004.

12 Republik Indonesia. Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang Nomor 32 Tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Undang-undang Nomor 17 Tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Penataan Ruang. Undang-undang Nomor 26 Tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulaupulau Kecil. Undang-undang Nomor 27 Tahun Republik Indonesia. Undang-undang tentang Wilayah Negara. Undang-undang Nomor 43 Tahun Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah tentang Daftar Koordinat Geografis Titik- Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun Republik Indonesia. Keputusan Presiden tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002, Nomor 46 Tahun 2002, Nomor 30 Tahun 2003, Nomor 9 Tahun 2004, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 dan terakhir dengan Nomor 64 Tahun Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Badan Koordinasi Keamanan Laut (BAKORKAMLA). Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN). Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun Republik Indonesia. Rancangan Undang-undang tentang Tata Informasi Geospasial Nasional.

13 United Nations Convention On The Law Of The Sea Konvensi Montevideo 1933 mengenai Hak-hak dan Kewajiban Negara. Dokumen National Geospatial Data Policy. Dokumen Draft Naskah Akademis RUU tentang Wilayah Negara, (2006). Dokumen Naskah Akademik RUU tentang Informasi Geospasial, (2010). C. Makalah, Artikel, Jurnal dan Hasil Penelitian Arif Havas Oegroseno. Kebijakan Dasar Indonesia Dalam Penetapan Perbatasan Maritim. Direktorat Perjanjian Politik, Keamanan dan Kewilayahan, Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Departemen Luar Negeri RI. Makalah ini disampaikan pada Penataran Singkat Pengembangan Bahan Ajar Hukum Internasional, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, 6-8 Juni Abidin H.Z dkk. Geodetic Datum of Indonesian Maritime Boundaries: Status and Problems. Marine Geodesy, Vol.28. No.4, Adi Sumardiman. Aspek Yuridis Dalam Penataan Batas Negara. artikel dalam kumpulan tulisan Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia. editor Sobar Sutisna. Cibinong: Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Artikel Kabupaten Boven Digoel Sebagai Daerah Rural Perbatasan (Tanpa Tahun), diakses dari pada tanggal 26 Februari 2010 pukul 15.00WIB. Artikel Peluncuruan RPJMN Pusdatin Bappenas, diakses dari situs pada hari Minggu 25 Juli 2010 Pukul WIB. Artikel Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (Japan) dan Japan Coast Guard yang diakses dari situs pengetahuan pada hari Selasa 17 Agustus 2010 jam WIB. Artikel Malaysia Meredam, Rakyat RI Terus Marah. Kompas. Kamis 19 Agustus Bambang Sugiri. Ilmu Hukum Dalam Pusaran Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Artikel dalam Risalah Hukum Jurnal Hukum Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Volume 4 Nomor 2 Desember Budya Pradipta. Sumpah Palapa Cikal Bakal Gagasan NKRI. Makalah ini disajikan untuk Seminar Naskah Kuno Nusantara dengan tema Naskah Kuno Sebagai Perekat NKRI, diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Hari Selasa 12 Oktober 2004 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jl. Salemba Raya 18, Jakarta Pusat.

14 Cox, Noel. The Relationship Between Law, Government, Bussiness and Technology. Duquesne Business Law Journal vol.8 diakses dari Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Makalah: Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Di Indonesia : Tinjauan Teoritis Dan Praktis. Makalah Ini Disajikan Dalam Studium General Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) di Yogyakarta, 1 September Donnilo Anwar. Potensi Nilai Strategis Batas Antar Negara Ditinjau Dari Aspek Hukum Perjanjian Internasional. artikel dalam kumpulan tulisan Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia. editor Sobar Sutisna. Cibinong: Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Eddy MT Sianturi dan Nafsiah. Strategi Pengembangan Perbatasan Wilayah Kedaulatan NKRI. Tanpa Tahun. Etty R. Agoes. Batas Wilayah Laut Ditinjau Dari Segi Hukum dan Kelembagaan Fifik Firyani. Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam:Kajian Tentang Pengaturan Hak-hak Masyarakat Adat Atas Sumber Daya Alam. Thesis Program Magister Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Malang, Hasjim Djalal. Makalah: Mengelola Potensi Laut Indonesia, Bandung, Sistem Keamanan Perbatasan Indonesia,. artikel dalam kumpulan tulisan Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia, editor Sobar Sutisna. Cibinong: Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Hariadi Saptono. Nasionalisme Paripurna di Tapal Batas, Harian KOMPAS tanggal 21 Agustus Hughes, Owen. Government Growth Over Twenty Years. artikel dalam buku What Should Government Do?. Editors: Peter Coaldrake and J.R. Nethercote. Sydney: Hale & Iremonger Pty Limited in association with the Royal Australian Institute of Public Admnistration, I Made Andi Arsana dan Sumaryo. Aspek Geospasial Batas Maritim Internasional Indonesia dalam Pengelolaan Wilayah Perbatasan. tanpa tahun. Ikhwanuddin. Kajian Penyusunan Kelembagaan Pengembangan Kawasan Perbatasan Antar Negara. Ringkasan Penelitian yang diakses dari situs pencarian pada hari Minggu 25 Juli 2010 Pukul WIB.

15 Jacub Rais. Trend Pemanfaatan Data Geospasial di Masa Mendatang Untuk Menunjang Segala Bidang Kegiatan yang Berbasuskan Analisis Keruangan, dalam Prosiding Forum Komunikasi Geospasial Nasional 2002 dengan tema Penelitian dan Pengembangan Survei dan Pemetaan Dalam Menunjang Pembangunan Informasi Geospasial Untuk Berbagai Bidang, (Jakarta: Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Nopember 2002).. Pokok-pokok Pengembangan Dalam Penataan Sistem Informasi Geografik Nasional. Jurnal Ilmiah Geomatika Vol.I, No.2, Pebruari Juni Suburi. Artikel: Penanganan Batas Wilayah NKRI Suatu Permasalahan dan Tantangan Kedepan. Jurnal Berdaya; Media Informasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Volume V.Nomor 10 Oktober 2007 (terbitan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri RI) Kartiko Purnomo. Makalah: Kebijaksanaan Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar Dan Permasalahannya, Departemen Dalam Negeri RI Kasru Susilo. Kebijaksanaan Pengembangan Wilayah Di Masa Yang Akan Datang dan Implikasinya Terhadap Kebutuhan Analisis Dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi, ( Makalah: tanpa tanggal tanpa tahun), diakses dari situs pada tanggal 21 Februari 2010 pukul WIB. Pidato Kunci Kepala Bakosurtanal pada Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Pembangunan Dengan Informasi Geospasial Terpadu di Hotel Borobudur, Rabu 25 November 2009, diakses dari situs pencarian pada hari Senin 14 Desember 2009 Pukul WIB. Press Release Informasi Geospasial untuk Pemerintahan, Pelayanan Publik dan Bisnis, Lunch Gathering Komunitas Survei dan Pemetaan. Hotel Borobudur, Jakarta, 25 Maret Progo Nurdjaman. Optimalisasi Peran dan Fungsi Survei dan Pemetaan Dalam Pengelolaan Batas Wilayah. artikel dalam kumpulan tulisan Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia. editor Sobar Sutisna. Cibinong: Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Prolegnas Diakses dari website pada hari Minggu 31 Januari 2010 pukul WIB. Ronny Hanitijo Soemitro. Hukum dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Dalam Masyarakat. Pidato pengukuhan guru besar pada Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, 6 Desember Rudolf W. Matindas dan Sobar Sutisna, Kebijakan dan Strategi Penataan dan Pemeliharaan Batas Wilayah NKRI dan Pulau-pulau Kecil Terluar, makalah yang disampaikan pada forum Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Pulau-pulau Kecil Terluar, Kementrian Koordinator Bidang Polhukam, Jakarta 18 Juli 2006.

16 Rudolf W. Matindas dan Sobar Sutisna. Pengaruh Aspek Delimitasi dan Demarkasi Batas Internasional Terhadap Integritas Kedaulatan Wilayah NKRI. Artikel dalam kumpulan tulisan Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia. Editor Sobar Sutisna. Cibinong: Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Sobar Sutisna, Tri Patmasari dan K.J. Villanueva. Status Delimitasi Batas Wilayah NKRI Saat Ini. dalam kumpulan tulisan Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia, editor Sobar Sutisna. Cibinong: Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Self, Peter. Redefining the Role of Government, artikel dalam buku What Should Government Do. Editors: Peter Coaldrake and J.R. Nethercote. Sydney: Hale & Iremonger Pty Limited in association with the Royal Australian Institute of Public Admnistration, Tommy H.Purwaka. Fakta Perlunya Harmonisasi. Dalam Prosiding Menuju Harmonisasi Sistem Hukum Sebagai Pilar Pengelolaan Wilayah Pesisir Indonesia. Jakarta: Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Hukum dan HAM bekerja sama dengan Mitra Pesisir/Coastal Resources Management Project II, Arah Menuju Harmonisasi. Dalam Prosiding Menuju Harmonisasi Sistem Hukum Sebagai Pilar Pengelolaan Wilayah Pesisir Indonesia. Jakarta: Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Hukum dan HAM bekerja sama dengan Mitra Pesisir/Coastal Resources Management Project II, Wicipto Setiadi. Proses Pengharmonisasian Sebagai Upaya Untuk Memperbaiki Kualitas Peraturan Perundang-undangan. Jurnal Legislasi Indonesia Vol.4 No.2 Juni Yasin Setiawan. Pengertian Kedaulatan Menurut UUD Diakses dari situs siaksoft.com pada hari Rabu tanggal 2 April 2008 Jam Wita. Yuni Ikawati. Informasi Kebumian Untuk Presiden. artikel IPTEK KOMPAS, Senin 6 Juli D.Lain-lain

Makna Hukum Kawasan Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Legal Sense Of Unitary State Of The Republic Of Indonesia Frontier

Makna Hukum Kawasan Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Legal Sense Of Unitary State Of The Republic Of Indonesia Frontier Makna Hukum Kawasan Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia Mahendra Putra Kurnia Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

Mahendra Putra Kurnia Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

Mahendra Putra Kurnia Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Melindungi Segenap Bangsa Indonesia dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia 1 (Tujuan dan Tanggung Jawab Tiada Akhir) Mahendra Putra Kurnia Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Salah satu frasa yang terdapat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan peraturan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari pembahasan yang telah di sampaikan dalam penulisan tesis ini, maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari pembahasan yang telah di sampaikan dalam penulisan tesis ini, maka dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan yang telah di sampaikan dalam penulisan tesis ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pengelolaan wilayah perbatasan RDTL dengan NKRI selama ini lebih mengutamakan

Lebih terperinci

Mahendra Putra Kurnia

Mahendra Putra Kurnia MEMPERKUAT KEDAULATAN NEGARA MELALUI OPTIMALISASI PARIWISATA KAWASAN PERBATASAN NKRI Sosialisasi Potensi Pariwisata Kawasan Perbatasan dan Pulau Terluar Indonesia Diselenggarakan Oleh KKN Non-Reguler FH

Lebih terperinci

PENGATURAN HUKUM TERHADAP BATAS LANDAS KONTINEN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA DI GOSONG NIGER

PENGATURAN HUKUM TERHADAP BATAS LANDAS KONTINEN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA DI GOSONG NIGER PENGATURAN HUKUM TERHADAP BATAS LANDAS KONTINEN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA DI GOSONG NIGER oleh JOHN PETRUS ADITIA AMBARITA I Made Pasek Diantha Made Maharta Yasa BAGIAN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis. 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis. 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum 153 BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum tercapai,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006. 172 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006. Asshiddiqie, Jimly, Perihal Undang-undang di Indonesia, Mahkamah

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. dilakukanlah penelitian hukum normatif dengan melacak data-data sekunder

BAB III PENUTUP. dilakukanlah penelitian hukum normatif dengan melacak data-data sekunder BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pertanyaan utama dalam penulisan hukum / skripsi ini, dilakukanlah penelitian hukum normatif dengan melacak data-data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder

Lebih terperinci

ANALISIS UNDANG-UNDANG KELAUTAN DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

ANALISIS UNDANG-UNDANG KELAUTAN DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF Ardigautama Agusta. Analisis Undang-undang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif 147 ANALISIS UNDANG-UNDANG KELAUTAN DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF Ardigautama Agusta Teknik Geodesi dan Geomatika,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA , 2001, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII, Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA , 2001, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII, Yogyakarta 111 DAFTAR PUSTAKA Abu Daud Busyro, 1990, Ilmu Negara, Cet I, Bumi Aksara, Astim Riyanto, 2006, Negara Kesatuan Konsep Asas dan Aktualisasinya, Penerbit Yapemdo, Bandung Bagir manan, 1993, Perjalanan Historis

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan DAFTAR PUSTAKA Buku Asshiddiqiie, Jimly, 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika., 2009. Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer., 2007. Pokok-pokok

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERBATASAN

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERBATASAN Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; : Dr. Oksep Adhayanto S.H.,MH ; Mata kuliah ini mempelajari sejarah, pengertian, ruang lingkup, arti penting hukum perbatasan dan hubungannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan terhadap penulisan yang berjudul Upaya Pelindungan Hukum Terhadap Andaliman (Merica Batak) sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Prinsip Equality Before The Law Dalam Pemberian Kuota 30% kepada Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. DAFTAR PUSTAKA Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Asshiddiqie, Jimly. 2007. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia

Lebih terperinci

PELANGGARAN HAK LINTAS DI WILAYAH UDARA INDONESIA OLEH PESAWAT MILITER ASING

PELANGGARAN HAK LINTAS DI WILAYAH UDARA INDONESIA OLEH PESAWAT MILITER ASING PELANGGARAN HAK LINTAS DI WILAYAH UDARA INDONESIA OLEH PESAWAT MILITER ASING Oleh: Sylvia Mega Astuti I Wayan Suarbha Program Kekhususan Hukum Internasional dan Hukum Bisnis Internasional Fakultas Hukum

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA I. Buku Achmad Ali, 2012, Vol. 1 Pemahaman Awal: Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Kencana,

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA. Jacklyn Fiorentina

TINJAUAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA. Jacklyn Fiorentina 1 TINJAUAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA Jacklyn Fiorentina (Pembimbing I) (Pembimbing II) I Made Pasek Diantha I Made Budi Arsika Progam Kekhususan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Adjie, Habib, 2009, Sekilas Dunia Notaris dan PPAT Indonesia, Mandar Maju, Bandung. _, 2009, Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung. _, 2011,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul- BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul- Yogyakarta yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. tahun 2006 tentang tim nasional pembakuan rupa bumi. Saat ini ada

BAB III PENUTUP. tahun 2006 tentang tim nasional pembakuan rupa bumi. Saat ini ada 45 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sejauh ini upaya hukum yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam menangani pulau pulau terluar di Indonesia adalah sejak tahun 2005 pemerintah telah melakukan

Lebih terperinci

h. 17. h.1. 4 Ibid, h C.S.T Kansil dan Christine S.T., 2008, Hukum Tata Negara Republik Indonesia (Pengertian

h. 17. h.1. 4 Ibid, h C.S.T Kansil dan Christine S.T., 2008, Hukum Tata Negara Republik Indonesia (Pengertian IMPLIKASI YURIDIS DENGAN DIUNDANGKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP KEWENANGAN PENGELOLAAN LAUT, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL Oleh: Anak Agung Gede Manik Surya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU : Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008. Achmad Rivai, Penemuan Hukum oleh Hakim : dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan rumusan masalah diperoleh kesimpulan, yaitu:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan rumusan masalah diperoleh kesimpulan, yaitu: 103 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah diperoleh kesimpulan, yaitu: 1. Dampak kedudukan kelembagaan adat Dayak Kedamangan dalam Peraturan Daerah Provinsi Nomor 16 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiarja, Dialektika Hukum Dan Moral Dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001.

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiarja, Dialektika Hukum Dan Moral Dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001. DAFTAR PUSTAKA A. Buku A. Gunawan Setiarja, Dialektika Hukum Dan Moral Dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001. A. Mukthie Fadjar, Teori Hukum Kontemporer (Edisi Revisi),

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG ~, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM [TIRTA MAHOTTAMA] SURAT PERINTAH

Lebih terperinci

PENEGAKAN YURISDIKSI TERITORIAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PENCAPAIAN ASEAN PHYSICAL CONNECTIVITY

PENEGAKAN YURISDIKSI TERITORIAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PENCAPAIAN ASEAN PHYSICAL CONNECTIVITY PENEGAKAN YURISDIKSI TERITORIAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PENCAPAIAN ASEAN PHYSICAL CONNECTIVITY Oleh Renfred Valdemar Ida Ayu Sukihana Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1) Definisi privatisasi menurut Undang-Undang BUMN adalah penjualan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1) Definisi privatisasi menurut Undang-Undang BUMN adalah penjualan 94 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1) Definisi privatisasi menurut Undang-Undang BUMN adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA JURNAL : Ateng Syafrudin, Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan

DAFTAR PUSTAKA JURNAL : Ateng Syafrudin, Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan DAFTAR PUSTAKA JURNAL : Ateng Syafrudin, Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan Bertanggung Jawab, Jurnal Pro Justisia Edisi IV,( Bandung, Universitas Parahyangan, 2000). Kustadi, Pengembangan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, L Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi. Daerah, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, L Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi. Daerah, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE DAFTAR PUSTAKA Arsyad, L. 2005. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi. Daerah, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE Badrulzaman, Mariam Darus. 2001. Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung: Citra Aditya Bakti

Lebih terperinci

FUNGSI LEGISLASI DPR DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG

FUNGSI LEGISLASI DPR DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG FUNGSI LEGISLASI DPR DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG Oleh Epita Eridani I Made Dedy Priyanto Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK The House of Representatives is a real

Lebih terperinci

Keywords: UNCLOS 1982, Laut Yuridiksi Nasional, Pembajakan dan Perompakan

Keywords: UNCLOS 1982, Laut Yuridiksi Nasional, Pembajakan dan Perompakan KEWENANGAN PENANGANAN PEMBAJAKAN DAN PEROMPAKAN DI LAUT YURIDIKSI NASIONAL OLEH TNI ANGKATAN LAUT PASCA LAHIRNYA UU RI NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TNI Oleh Juang Pawana Ida Bagus Rai Djaja Bagian Hukum

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. 1 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, Rozali. 1986. Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin. 1989. Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Ashshofa, Burhan. 1996. Metode Penelitian Hukum.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Daerah di Kabupaten Murung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana

III. METODE PENELITIAN. lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 5 UNSUR-UNSUR NEGARA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 5 UNSUR-UNSUR NEGARA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 5 UNSUR-UNSUR NEGARA Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa banyak sekali definisi dari negara, setiap pakar memberikan masing-masing definisinya. Akan tetapi dari sekian

Lebih terperinci

Prakoso, D, (1988), Hukum Penitensir di Indonesia, Bandung: Armico.

Prakoso, D, (1988), Hukum Penitensir di Indonesia, Bandung: Armico. 87 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Achmad, M. F, (2012), Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arief, B. N, (2011), Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Jakarta : Kencana.

Lebih terperinci

Peraturan Perundang-undangan:

Peraturan Perundang-undangan: DAFTAR PUSTAKA Adams. Wahiduddin, 2012, Proses Penyusunan Peraturan Daerah, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, AR. Suharyono, 2012, Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan Peraturann Perundangundangan,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar. 233 DAFTAR PUSTAKA BUKU Achmad Ali, 2010, Menguak Teori Hukum (Legal Theory), Teori Peradilan (Judicialprudence), Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta, Prenada Medi Group. Abdul

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ahmad Miru dan Sutarman Yodo, 2004, Hukum Perlindungan Konsumen, RajaGrafindo Persada, Jakarta Ahmad Ali dan Djohari Santoso, 1989, Hukum Perjanjian Indonesia, Perpustakaan Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana DAFTAR PUSTAKA Buku : Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Pemilihan Presiden Secara Langsung. Jakarta: Sekertariat Jenderal MK RI. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid

DAFTAR PUSTAKA. Pemilihan Presiden Secara Langsung. Jakarta: Sekertariat Jenderal MK RI. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid DAFTAR PUSTAKA BUKU-BUKU: Asshiddiqe, Jimly, Bagir Manan (2006). Gagasan Amandemen UUD 1945 dan Pemilihan Presiden Secara Langsung. Jakarta: Sekertariat Jenderal MK RI (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata

Lebih terperinci

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar 1 DAFTAR BACAAN BUKU: Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2010. Budiardjo, Miriam, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai, Edisi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Budi, Winarno, (2001), Isu-Isu Global Kontemporer, Yogyakarta: Bentang Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA. Budi, Winarno, (2001), Isu-Isu Global Kontemporer, Yogyakarta: Bentang Pustaka. 91 DAFTAR PUSTAKA Buku: Ali, Mahrus dan Bayu Aji Pramono, (2011), Perdagangan Orang : Dimensi, Instrumen Internasional dan Pengaturannya Di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti. Budi, Winarno, (2001),

Lebih terperinci

Oleh Megawati Purnama Sari wijaya I Nengah Suantra Made Nurmawati Bagian Hukum Penyelenggaraan Negara

Oleh Megawati Purnama Sari wijaya I Nengah Suantra Made Nurmawati Bagian Hukum Penyelenggaraan Negara RELEVANSI PERSYARATAN PEWARGANEGARAAN BERDASARKAN PERMOHONAN DENGAN PEWARGANEGARAAN BERDASARKAN PEMBERIAN NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA Oleh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kualitatif penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. kualitatif penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan dipadukan dengan data yang diperoleh dari kepustakaan, kemudian dianalisis dengan cara kualitatif penulis dapat mengambil

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan 1 BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Melakukan Kerjasama dengan Pihak Asing Setelah Berlakunya Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Atmasasmita, Romli Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek International. Mandar Maju, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Atmasasmita, Romli Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek International. Mandar Maju, Bandung. DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Akib, Muhammad. 2013. Politik Hukum Lingkungan Dinamika Dan Refleksinya Dalam Produk Hukum Otonomi Daerah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Atmasasmita, Romli. 2004. Sekitar Masalah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A.K., Syahmin, 2010, Hukum Kontrak Internasional, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. A.K., Syahmin, 2010, Hukum Kontrak Internasional, Jakarta, Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Buku A.K., Syahmin, 2010, Hukum Kontrak Internasional, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Adolf, Huala, 1991, Aspek-Aspek Negara dalam Hukum Internasional, Jakarta, Rajawali Pers. Asikin, Zainal,

Lebih terperinci

Strategi Penguatan Pertahanan-Keamanan dan Pemanfaatan Sumber Daya Kawasan Perbatasan Guna Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Strategi Penguatan Pertahanan-Keamanan dan Pemanfaatan Sumber Daya Kawasan Perbatasan Guna Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia Strategi Penguatan Pertahanan-Keamanan dan Pemanfaatan Sumber Daya Kawasan Perbatasan Guna Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia Mahendra Putra Kurnia Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

ANALISIS TENTANG PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PIHAK DALAM PEMBENTUKAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

ANALISIS TENTANG PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PIHAK DALAM PEMBENTUKAN PERJANJIAN INTERNASIONAL ANALISIS TENTANG PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PIHAK DALAM PEMBENTUKAN PERJANJIAN INTERNASIONAL Oleh: Teuku Fachryzal Farhan I Made Tjatrayasa Program Kekhususan Hukum Internasional dan Bisnis Internasional

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ak, Syahmin, Hukum Diplomatik Dalam Kerangka Studi Analisis, (Jakarta: PT.

DAFTAR PUSTAKA. Ak, Syahmin, Hukum Diplomatik Dalam Kerangka Studi Analisis, (Jakarta: PT. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku Ak, Syahmin, Hukum Diplomatik Dalam Kerangka Studi Analisis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008). Ak, Syahmin, Hukum Diplomatik Suatu Pengantar, (Bandung: C.V. Armico,

Lebih terperinci

PENERAPAN ASAS GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

PENERAPAN ASAS GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PENERAPAN ASAS GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 oleh Ermalena Rahmawati I Ketut Suardita Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan hukum internasional 4. Kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan hukum internasional 4. Kedaulatan BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang Kedaulatan ialah kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh suatu negara untuk secara bebas melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan kepentingannya asal saja kegiatan tersebut

Lebih terperinci

KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ATAS PULAU NIPA DITINJAU BERDASARKAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA (UNCLOS) 1982

KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ATAS PULAU NIPA DITINJAU BERDASARKAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA (UNCLOS) 1982 KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ATAS PULAU NIPA DITINJAU BERDASARKAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA (UNCLOS) 1982 Putri Triari Dwijayanthi I Nyoman Bagiastra Program Kekhususan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo DAFTAR PUSTAKA A. Buku Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001 Adjie, Habib,Hukum Notaris Indonesia Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik Di Indonesia. Allan R Brewer-Cinas, Judicial Review in Comporative Law, Cambridge

DAFTAR PUSTAKA. Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik Di Indonesia. Allan R Brewer-Cinas, Judicial Review in Comporative Law, Cambridge 1 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Arinanto Satya, Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik Di Indonesia. Jakarta, Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013; Allan R Brewer-Cinas,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM RESEARCH GRANT I-MHERE JURUSAN TAHUN ANGGARAN 2010

LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM RESEARCH GRANT I-MHERE JURUSAN TAHUN ANGGARAN 2010 HUKUM LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM RESEARCH GRANT I-MHERE JURUSAN TAHUN ANGGARAN 2010 Alternatif Model Kerja Sama Sinkronisasi Kebijakan Antar Pemerintahan Daerah Di Bidang Keamanan Pangan (Studi Pada

Lebih terperinci

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Made Nanika Mawapusti Yadnya I Ketut Sudiarta Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas

Lebih terperinci

FUNGSI NASKAH AKADEMIK DALAM PERANCANGAN PERATURAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN

FUNGSI NASKAH AKADEMIK DALAM PERANCANGAN PERATURAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN FUNGSI NASKAH AKADEMIK DALAM PERANCANGAN PERATURAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2011 Oleh Kd Dewantara Rata R.A.Retno Murni Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Naskah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal, op.cit, hal.2

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal, op.cit, hal.2 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Arief, Barda Nawawi, Kapita Selekta Hukum Pidana Tentang Sistem Peradilan Terpadu, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal,

Lebih terperinci

Jurnal Panorama Hukum

Jurnal Panorama Hukum ANALISIS YURIDIS KETENTUAN PASAL 152 AYAT (3) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH MENGENAI KEWENANGAN PEMBATALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA OLEH MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara-negara antara Negara dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Atmadja, Arifin P. Soeria., Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara Suatu Tinjauan Yirudis, Jakarta: PT. Gramedia, 1986.

DAFTAR PUSTAKA. Atmadja, Arifin P. Soeria., Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara Suatu Tinjauan Yirudis, Jakarta: PT. Gramedia, 1986. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Atmadja, Arifin P. Soeria., Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara Suatu Tinjauan Yirudis, Jakarta: PT. Gramedia, 1986. Keuangan Publik Dalam Perspektif Hukum: Teori, Praktik,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGATURAN PERIMBANGAN KEUANGAN DALAM KONSEPSI DAN PERSPEKTIF KEADILAN

KEBIJAKAN PENGATURAN PERIMBANGAN KEUANGAN DALAM KONSEPSI DAN PERSPEKTIF KEADILAN KEBIJAKAN PENGATURAN PERIMBANGAN KEUANGAN DALAM KONSEPSI DAN PERSPEKTIF KEADILAN Oleh : I Putu Wijaya Ni Luh Gede Astariyani Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana Abstrak Indonesia

Lebih terperinci

PENGATURAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI

PENGATURAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI PENGATURAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI Oleh I Nyoman Yatna Dwipayana Genta I Made Sarjana Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas

Lebih terperinci

BAGIAN HUKUM PEMERINTAHAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA. Abstrak :

BAGIAN HUKUM PEMERINTAHAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA. Abstrak : PENGATURAN DANA ALOKASI KHUSUS SEBAGAI DANA PERIMBANGAN ANTARAPEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH Oleh : I NYOMAN SUWIRYANATA I WAYAN PARSA I NENGAH SUHARTA BAGIAN HUKUM PEMERINTAHAN FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

D A F T A R P U S T A K A. Arifin, E. Zainal, 2006, Dasar-DasarPenulisan Karya Ilmiah, PT. Grasindo, Jakarta.

D A F T A R P U S T A K A. Arifin, E. Zainal, 2006, Dasar-DasarPenulisan Karya Ilmiah, PT. Grasindo, Jakarta. D A F T A R P U S T A K A Arifin, E. Zainal, 2006, Dasar-DasarPenulisan Karya Ilmiah, PT. Grasindo, Budiardjo, Miriam, 2010, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Chalid, Pheni, 2005, Keuangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: hukum Republik Indonesia. Kata Merdeka disini berarti terbebas dari

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: hukum Republik Indonesia. Kata Merdeka disini berarti terbebas dari 88 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Di dalam setiap pengambilan putusan yang dihasilkan, Mahkamah Konstitusi mendasarkan pada Undang-Undang No. 48

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Kajian Aspek Teknis terhadap UU No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial Tematik dalam Perspektif Bidang Kelautan TUGAS AKHIR Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Oleh IHSAN

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KECAMATAN DI KOTA DENPASAR MENURUT UNDANG UNDANG NO.32 TAHUN 2004 DAN PERDA NO.9 TAHUN 2008

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KECAMATAN DI KOTA DENPASAR MENURUT UNDANG UNDANG NO.32 TAHUN 2004 DAN PERDA NO.9 TAHUN 2008 KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KECAMATAN DI KOTA DENPASAR MENURUT UNDANG UNDANG NO.32 TAHUN 2004 DAN PERDA NO.9 TAHUN 2008 Oleh I Made Sudarmayasa I Gusti Ayu Puspawati Bagian Hukum Administrasi Negara

Lebih terperinci

SKRIPSI PENANGANAN TINDAK PIDANA PELAYARAN DI WILAYAH MARITIM INDONESIA SEBAGAI PENUNJANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN OLEH :

SKRIPSI PENANGANAN TINDAK PIDANA PELAYARAN DI WILAYAH MARITIM INDONESIA SEBAGAI PENUNJANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN OLEH : SKRIPSI PENANGANAN TINDAK PIDANA PELAYARAN DI WILAYAH MARITIM INDONESIA SEBAGAI PENUNJANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN OLEH : BUDI SETIAWAN NIM : 02107005 UNIVERSITAS NAROTAMA FAKULTAS HUKUM SURABAYA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL

BAB 1 SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL BAB 1 SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL 1.0 Pendahuluan Hukum internasional, pada dasarnya terbentuk akibat adanya hubungan internasional. Secara spesifik, hukum internasional terdiri dari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung. Adrian Sutedi, 2003, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung. Adrian Sutedi, 2003, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA A. Buku- Buku Abdul Kadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung. Adam Smith, 1937, An Inquiry into the Nature an Cause of the Wealth of Nations (edited by Edwin Canan), Random

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan Indonesia terkait dengan prinsip Wawasan Nusantara telah membuahkan hasil dengan diakuinya konsep negara kepulauan atau archipelagic state secara

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI. . Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia; Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2007.

DAFTAR REFERENSI. . Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia; Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2007. 112 DAFTAR REFERENSI BUKU Arifin, Firmansyah dkk. Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara. Cet. 1. Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHAN), 2005. Asshiddiqie, Jimly. Perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005).

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005). DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku : Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005). ---------------------, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

LAPORAN HASIL PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI LAPORAN HASIL PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI MODEL PENGELOLAAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MEMACU DAYA TARIK WISATA BUDAYA - SEJARAH: KASUS DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG, JAWA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Indonesia. Perizinan penanaman..., Putri wulandari, FHUI, 2009

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Indonesia. Perizinan penanaman..., Putri wulandari, FHUI, 2009 79 DAFTAR PUSTAKA Peraturan Perundang-undangan Indonesia. Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah. UU Nomor 32 Tahun 2004. LN No. 125 Tahun 2004, TLN No. 4437. Indonesia. Undang-Undang tentang Penanaman

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK SINGAPURA TENTANG PENETAPAN GARIS BATAS LAUT WILAYAH KEDUA NEGARA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adi, Rianto Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit.

DAFTAR PUSTAKA. Adi, Rianto Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit. 98 DAFTAR PUSTAKA Adi, Rianto. 2010. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit. Alvin S. 1994. Sociology of Law, dialihbahasakan oleh Rinaldi Simamora. Jakarta: Rineka Cipta. Arief, Barda

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA MENURUT KETENTUAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA MENURUT KETENTUAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA MENURUT KETENTUAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982 ABSTRACT Oleh Ida Ayu Febrina Anggasari I Made Pasek Diantha Made Maharta

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Buku:

DAFTAR PUSTAKA. Buku: DAFTAR PUSTAKA Buku: A.A.G. Peters dan Koesriani Siswosoebroto, Hukum dan Perkembangan Sosial (Buku I), Sinar Harapan, Jakarta, 1988. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1, PT. Raja Grafindo Persada,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM TENTANG PENETAPAN BATAS LANDAS KONTINEN,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Kamaruddin, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta, Rineka Cipta, 1996.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Kamaruddin, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta, Rineka Cipta, 1996. 87 DAFTAR PUSTAKA Buku Dan Makalah Ahmad, Kamaruddin, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta, Rineka Cipta, 1996. Ali, Zainuddin, H, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2009. Ali, Chidir,

Lebih terperinci

I. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5. A. TUJUAN AJAR: Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia

I. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5. A. TUJUAN AJAR: Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia I. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5 A. TUJUAN AJAR: Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia B.POKOK BAHASAN/SUB POKOK BAHASAN: Konsep Negara kepulauan Evolusi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA , 2010, Majelis Pengawas Notaris Sebagai Pejabat Tata Usaha Negara, PT. Refika Aditama, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA , 2010, Majelis Pengawas Notaris Sebagai Pejabat Tata Usaha Negara, PT. Refika Aditama, Bandung. DAFTAR PUSTAKA Buku: Adjie, Habib, 2008, Hukum Notaris Indonesia tafsir tematik Terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, PT. Refika Aditama, Bandung. ------------, 2010, Majelis

Lebih terperinci

PENGATURAN MENGENAI PENGENDALIAN, PEREDARAN, DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A DI KOTA DENPASAR

PENGATURAN MENGENAI PENGENDALIAN, PEREDARAN, DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A DI KOTA DENPASAR PENGATURAN MENGENAI PENGENDALIAN, PEREDARAN, DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A DI KOTA DENPASAR Oleh : Putu Alvin Janitra Dewa Gede Rudy Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu hukum yang berusaha mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Formulasi ketentuan Pasal ganti rugi dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen memang belum dapat memberikan perlindungan hukum secara menyeluruh kepada konsumen

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ali, Achmad. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legis Prudence). Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Gautama, Sudargo Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung: Alumni.

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Gautama, Sudargo Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung: Alumni. DAFTAR PUSTAKA 91 Buku: Gautama, Sudargo. 1984. Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung: Alumni. Hadikusuma, Hilman. 1995. Metode Pembuatan Kertas kerja atau skripsi Ilmu Hukum. Bandung: CV Mandar

Lebih terperinci

HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM NEGARA HUKUM Herlin Wijayati.SH.MH Bagian Hukum Tata Negara FHUB

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka 87 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pelayanan publik bidang kependudukan dan catatan sipil pada pemerintah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM TENTANG PENETAPAN BATAS LANDAS KONTINEN,

Lebih terperinci

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai 105 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Lembaga perwakilan rakyat yang memiliki hak konstitusional untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang adalah Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah. Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TENTARA NASIONAL INDONESIA, BADAN INTELIJEN NEGARA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, LEMBAGA

Lebih terperinci

PENGATURAN PENYUSUNAN DATABASE PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

PENGATURAN PENYUSUNAN DATABASE PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM PENGATURAN PENYUSUNAN DATABASE PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM ABSTRACT Oleh: Ni Wayan Sintia Darma Putri Cokorde Dalem Dahana Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum

Lebih terperinci