K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 120/Dik-2/2011. T e n t a n g KURIKULUM DIKLAT PENGENALAN JENIS KAYU

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 120/Dik-2/2011 T e n t a n g KURIKULUM DIKLAT PENGENALAN JENIS KAYU KEPALA PUSAT, Menimbang : a. bahwa penetapan jenis kayu merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam penatausahaan hasil hutan, karena semua hasil hutan yang berasal dari hutan negara perlu dilakukan penetapan jenis, pengukuran volume/berat dan/atau perhitungan jumlah dan pengujian hasil hutan oleh petugas yang berwenang b. bahwa untuk penetapan jenis kayu sebagaimana dictum a dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan petugas melalui diklat Pengenalan Jenis Kayu; c. bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b, perlu ditetapkan kurikulum diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah R.I. No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010 tanggal 20 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan; 4. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 Desember 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. MEMUTUSKAN...

2 M E M U T U S K A N Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT PENGENALAN JENIS KAYU; PERTAMA : Kurikulum Diklat Pengenalan Jenis Kayu sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. KEDUA : Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Pengenalan Jenis Kayu di lingkup Kementerian Kehutanan. KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 16 September 2011

3 Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 120 /Dik-2/2011 Tanggal : 16 September Nama Diklat : Pengenalan Jenis Kayu 2. Jenjang Diklat : Lanjutan 3. Latar Belakang Jenis kayu yang terdapat di Indonesia diperkirakan 4000 jenis. Perkiraan ini didasarkan kepada material herbarium yang sudah dikumpulkan oleh Balai Penelitian Kehutanan dari berbagai wilayah hutan di Indonesia yang jumlahnya mendekati 4000 jenis pohon dengan diameter diatas 40 cm. Dari jumlah tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan telah berhasil mengumpulkan contoh kayu sebanyak 3233 jenis yang terdiri dari contoh autentik, meliputi 106 famili dan 785 genus. Dari sekian banyak jenis kayu tersebut hanya sebagian saja yang sudah diketahui sifat dan kegunaannya, 259 jenis di antaranya sudah dikenal dalam perdagangan yang dikelompokkan menjadi 120 jenis kayu perdagangan. Informasi mengenai nama kayu, sifat dan kegunaannya sangat diperlukan baik oleh masyarakat, kalangan ilmiah maupun pemerintah sebagai bahan dalam pemilihan jenis kayu untuk berbagai keperluan seperti industri, penghijauan, reboisasi, dan lain-lain. Penetapan jenis kayu juga merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam penatausahaan hasil hutan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 bahwa semua hasil hutan yang berasal dari hutan negara perlu dilakukan penetapan jenis, pengukuran volume/berat dan/atau perhitungan jumlah dan pengujian hasil hutan oleh petugas yang berwenang. Untuk mengetahui jenis kayu, sifat dan kegunaannya tentunya dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan identifikasi jenis kayu, pengujian terhadap sifat-sifat kayu dan pengetahuan teknologi kayu. Sebagai upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pegawai kehutanan khususnya yang bertugas berkaitan langsung dengan hasil hutan kayu, maka diadakan Diklat Pengenalan Jenis Kayu. 3. Deskripsi Singkat Diklat Diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan identifikasi jenis kayu, pengujian sifat-sifat kayu dan teknologi hasil hutan kayu. Dalam diklat ini selain dalam bentuk teori, peserta juga diberikan pembelajaran praktek sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta diklat.

4 4. Tujuan Diklat Setelah mengikuti Diklat ini, peserta diharapkan : a. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi jenis kayu. b. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis kayu, terutama jenis kayu yang dominan di wilayah kerja masing-masing peserta. c. Mengetahui sifat fisik, kimia dan mekanik kayu. d. Mengetahui teknologi dan kegunaan kayu. 5. Sasaran Diklat a. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan identifikasi jenis kayu. b. Peningkatan pengetahuan tentang sifat-sifat dan teknologi serta kegunaan kayu 6. Peserta Diklat a. Jumlah peserta : maksimal 30 orang per kelas b. Asal Peserta : 1) Ditjen Bina Usaha Kehutanan; 2) Dinas Kehutanan Provinsi; 3) Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BPPHP); 4) Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota; 5) Petugas perusahaan IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUIPHHK c. Persyaratan Peserta : 1) Pendidikan minimal : Minimal SLTA/SMK 2) Umur maksimal 45 tahun 3) Sehat Jasmani dan rohani (dibuktikan dengan surat keterangan dokter) 4) Ditugaskan oleh instansi/perusahaan 5) Pernah mengikuti Diklat Pengujian Hasil Hutan atau sejenisnya 8. Pengajar/Instruktur a. Persyaratan Pengajar : 1) Menguasai dan memiliki kemampuan memfasilitasi kegiatan belajar mengajar; 2) Menguasai metode mengajar dan evaluasi hasil belajar baik teori maupun praktek; 3) Menguasai materi/mempunyai pengetahuan mengenai pengenalan jenis kayu; 4) Mempunyai pengalaman sebagai pengajar/instruktur bidang pengujian hasil hutan kayu; b. Asal Pengajar : 1) Perguruan tinggi; 2) Ditjen Bina Usaha Kehutanan; 3) Pusat Diklat Kehutanan/Balai Diklat Kehutanan 4) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan/Balai Penilitian Kehutanan

5 5) Pusat Standardisasi dan Lingkungan (Pustanling) 6) Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BPPHP) 7) Pakar/Profesional Bidang Kehutanan 9. Tempat Diklat Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, Balai Diklat Kehutanan atau tempat lain yang memenuhi persyaratan. 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari setara menit terdiri dari 40 JPL teori dan 60 JPL praktek. 11. Peralatan dan Bahan Diklat a. Untuk kebutuhan peserta : - Name tag, perlengkapan alat tulis, modul/handout dll b. Untuk di ruang kelas : LCD, komputer/laptop, whiteboard, pengeras suara/wireless, spidol dll c. Untuk kegiatan praktek : Contoh kayu, loupe, cutter, alat tulis, alat ukur kadar air, mikroskop, preparat, dll. 12. Kurikulum Diklat No. Mata Diklat JPL A. TEORI Bina Suasana Pelatihan 2 2. Kecerdasan Spritual dan Emosional (ESQ) 2 3. Kebijakan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari 2 4. Teknologi Pengolahan Kayu 6 5. Sifat Fisika dan Mekanika Kayu 6 6. Sifat Kimia Kayu 6 7. Teknik Identifikasi Jenis Kayu 16 B PRAKTEK Teknologi Pengolahan Kayu Sifat Mekanis dan Kimia Kayu Teknik Identifikasi Jenis Kayu