Chapter 1 Bintang Jatuh
|
|
- Teguh Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Chapter 1 Bintang Jatuh Matahari sore sudah dijelang lagi, cahayanya yang jingga sekali lagi menyiratkan lelahnya sang mentari setelah melakukan tugasnya seharian. Shakti duduk di atas pohon untuk memandang sang mentari itu. Nyaris sepanjang hari dia duduk di sana tanpa ingin beranjak, air matanya berulang kali mengalir lalu berhenti dan mengalir lagi tanpa bisa dicegah. Entah kenapa, di dalam otaknya masih terus teringat satu kata yang selalu diputar ulang tanpa henti: Ruben tewas, Ruben tewas. Dan tanpa bisa disangkal, katakata inilah yang membuat air mata Shakti tidak bisa berhenti mengalir. Dia juga tahu kalau petualangan yang dilewati bersama teman-temannya sudah berakhir, tapi dia tidak bisa mengatakan hal itu kepada mereka. Mengatakan hal itu seolah hanya akan membuatnya bertambah sedih dan mengesahkan kematian Ruben sebagai sesuatu yang benarbenar terjadi. Dia tidak ingin petualangannya berakhir seperti ini, dia tidak ingin mengecewakan teman-temannya dan terutama, dia tidak ingin mengecewakan dirinya sendiri. Tom, Cognito dan Maxy berada di pinggir hutan yang lain, berkemah ditemani Leon yang sesekali datang menemui mereka. Mereka tidak peduli petualangan mereka sudah berakhir atau belum tapi mereka tidak bisa meninggalkan Shakti dalam keadaan seperti itu. Lagipula mereka tidak memiliki alasan dan tujuan untuk pergi. Bagi
2 Tom, tidak ada lagi keluarga yang tersisa untuknya karena kelompok Gypsy Group sudah dibantai habis oleh orangorang Path. Hanya Shakti yang sekarang sangat dikenalnya dan patut dia sebut sebagai sahabatnya. Sedangkan bagi Maxy, Shakti adalah sahabat dan adiknya. Selama ini dia terkurung di dasar Titan Valley selama bertahun-tahun tanpa ada satu orang pun yang mengetahui keberadaannya, tapi semenjak Shakti menawarinya untuk ikut pergi dan meninggalkan Titan Valley, Maxy sudah meyakinkan diri bahwa Shakti-lah saudara perempuan yang akan dilindunginya seumur hidup. Sementara bagi Cognito, tidak ada alasan untuk menghentikan petualangannya hanya sampai di sini. Dia sudah begitu bersemangat saat pertama kali mengetahui bahwa akhirnya dia bisa berpetualang dan mewujudkan mimpinya selama ini, sehingga membohongi seluruh penduduk Orinoko dan Ayahnya pun setuju dilakukannya tanpa banyak pertimbangan. Petualangannya baru saja dimulai, dia tidak rela mengakhiri petualangannya sesingkat ini. Jadi ketiganya memutuskan untuk tetap bertahan di tempat, seakan tidak rela kalau semuanya berakhir sebegini buruk dan menunggu Shakti memutuskan sesuatu, walaupun Shakti kelihatannya tidak ingin memutuskan apaapa. Sesekali di antara Tom, Cognito, Maxy atau Leon datang menghampiri Shakti untuk menanyakan kabar dan memberinya makanan. Walaupun Shakti tetap tidak menunjukkan keinginan untuk menghentikan tindakannya yang aneh itu, teman-temannya tetap sabar menghadapinya 2
3 dan rela bulak-balik membujuk Shakti. Bukan membujuknya untuk turun dari atas pohon dan kembali berpijak di atas tanah seperti manusia normal lainnya, mereka tahu usaha itu tidak akan berhasil, tapi mereka berusaha sekuat tenaga agar Shakti bisa menerima kenyataan yang ada dengan hati yang lebih lapang dan sabar. Ruben sudah tewas, tidak peduli Shakti mau mempercayainya atau tidak. Kenyataannya seorang saksi mengatakan kalau dia melihat dengan mata kepalanya sendiri saat sebuah pedang menebas punggung Ruben dan membunuhnya. Tapi kelihatannya Shakti masih sulit untuk diyakinkan. Entahlah. Di dalam diri Shakti, sebagian dirinya yang kecil dan biasanya terletak di dasar hatinya, yakin kalau Ruben_entah bagaimana_belum meninggal. Dia yakin Ruben masih bernapas dan menunggu Shakti menjemputnya. Tetapi sebagian dirinya yang lain, yang lebih besar ukurannya dari pada bagian diri Shakti yang berada di dasar hatinya tadi, mempercayai fakta itu tapi tidak tahu bagaimana cara untuk meyakinkan dirinya sendiri. Ini yang membuatnya begitu sulit memutuskan hal apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dia sadar, teman-temannya sedang menunggu keputusannya, tapi Shakti tidak bisa memutuskan, dia bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Jadi, itulah alasan yang dapat menjelaskan kenapa sampai saat ini Shakti masih bertahan duduk di atas dahan pohon itu selama beberapa waktu seperti seorang pertapa. Kau, makan? Saat ini Maxy ada di bawah pohon dan sedang menyodorkan sebuah daun besar yang sudah dibentuk 3
4 sedemikian rupa sehingga menyerupai piring. Di dalamnya berisi kentang panggang dan paha ayam bakar yang mengeluarkan wangi yang membuat Shakti tersadar kalau dia memang merasa lapar. Shakti mengambil piring daun itu dari tangan Maxy tanpa perlu menunduk karena tinggi badan Maxy nyaris sama dengan tinggi dahan itu, lalu mengucapkan terima kasihnya kepada Maxy dengan pelan. gimana keadaanmu? tanya Maxy lagi yang sekarang sudah bersandar di pinggir pohon tempat Shakti duduk. Shakti berhenti menguyah untuk memikirkan jawabannya, lalu berkata dengan lemah sambil sedikit menyesal karena harus menjawab seperti ini. Aku tidak tahu, Maxy. Baik, kan? tanya Maxy lagi, ketiga matanya memandang Shakti dengan penuh harap dan khawatir. Baik, kurasa. Entahlah. Maxy menunduk dengan sedih lalu berjalan menjauhi Shakti dengan langkah berat sambil menyeret kakinya yang besar. Maxy kelihatan sangat kecewa dan Shakti tidak menyalahkannya. Dia tahu bukan jawaban seperti itu yang ingin Maxy dengar darinya, tapi Shakti tidak ingin berbohong kepada sahabat-sahabatnya dengan mengatakan bahwa dia tidak apa-apa padahal rasanya dia ingin mati. Sehingga akhirnya Shakti memutuskan untuk kembali duduk termenung sambil menghabiskan makanannya yang ternyata tidak terasa enak seperti dugaan sebelumnya. Shakti memandang jauh ke depan dan terkejut melihat desa Oz yang ditinggalkannya di balik bukit. Buruburu dia turun dari atas dahan pohon dan berlari ke sana. 4
5 Benar, itu desa Oz yang dirindukannya. Ada hamparan sawah yang sudah mulai menguning dan Tuan Koboi sedang berlarian riang di sekeliling sawah untuk mengusir burung pemakan biji yang suka merusak padi. Ada juga rumah kecilnya, lengkap dengan gorden putih yang tertiup angin dengan Ayah, Ibu dan Carmen sedang melambai dan tertawa riang kepada Shakti. Juga ada bukit kecil di belakang rumah, dan bukit berpuncak pohon, tempat favoritnya dan Ruben. Di bukit itu, tepat di samping pohon yang besar, berdirilah Ruben. Tingginya masih sama dengan terakhir kali Shakti bertemu dengannya. Rambutnya juga masih terpotong rapi dan dia mengenakan pakaian yang tak kalah rapinya. Langsung saja Shakti berlari semakin kencang ke arah Ruben, merasa senang sekali akhirnya bisa melihat Ruben lagi dan bertekad ingin langsung memeluk Ruben begitu dia sampai di depannya. Tapi begitu sampai di tempat Ruben berada, Shakti malah menemukan pohon yang kering dan hampir roboh dengan daun-daunnya yang berguguran tanpa arti. Ruben masih berdiri di samping pohon itu, tapi wajahnya tanpa ekspresi, rambutnya berantakan dan darah segar mengaliri punggungnya sehingga menggenangi kakinya seperti kubungan lumpur berwarna merah darah. Shakti menjerit kaget dan ketakutan sedangkan Ruben tampak tidak terganggu dengan suara apa pun. Masih dengan wajah tanpa ekspresi, Ruben berjalan mendekati Shakti, mengulurkan tangan kanannya yang juga dipenuhi darah yang kental dan berkata dengan suara terbata-bata, khas suara orang yang menahan sakit. Shak...ti... 5
6 AH!!! Shakti berteriak sekuat tenaganya sambil menutup telinga dengan kedua belah tangannya karena ngeri, tidak percaya dan takut sekaligus. Tapi tiba-tiba Shakti membuka matanya dan langsung meraih kedua cincin kembar bermahkota matahari yang tergantung di lehernya dengan sebuah tali hitam. Kedua cincin itu terasa panas, padahal semilir angin malam yang cukup kencang dan dingin sekarang sudah berhembus. Shakti melepaskan genggamannya lalu ganti meraba jantungnya. Debarannya sangat cepat, lebih cepat dari pada biasanya. Lalu Shakti mengusap keringat di kening dan lehernya dengan punggung tangan dan mencoba menarik napas panjang untuk sedikit meredakan debaran jantungnya tadi. Dia sadar kalau tadi itu hanyalah mimpi, mimpi yang benar-benar buruk. Sekali lagi Shakti menarik napas panjang sambil menengadahkan kepala, berusaha menarik oksigen sebanyak paru-parunya muat menampung sambil memejamkan mata. Lalu saat membuka matanya lagi dengan kepala yang tetap menengadah memandang langit malam yang cerah berbintang, Shakti menemukan bintang jatuh lagi! Bintang itu hampir sama dengan bintang yang dilihatnya bersama Ruben beberapa waktu yang lalu, yang akhirnya menuntunnya melakukan perjalanan. Bintang itu masih sama cemerlangnya, masih sama berkerlap-kerlip genit seperti dulu. Shakti buru-buru mengurungkan niatnya untuk menarik napas dalam-dalam lagi dan ganti memperhatikan bintang itu dengan saksama. Entah bagaimana, Shakti yakin sekali kalau itu adalah bintang yang sama, dan kejadian selanjutnya semakin mengukuhkan 6
7 pendapatnya. Bintang itu jatuh! Lagi, untuk kedua kalinya! Dengan pikiran yang penuh dengan ketidak percayaan, kekagetan dan panik, Shakti buru-buru turun dari dahan pohon yang sudah didudukinya selama beberapa lama dan berlari mengikuti jatuhnya bintang itu. Tidak peduli kakinya terasa kram atau apa pun, Shakti terus berlari mengikuti arah bintang jatuh itu, kali ini benar-benar bertekad tidak ingin kehilangan lagi. Dia memasuki hutan lagi sambil tetap mengawasi pergerakan bintang itu di sela-sela puncak pohon yang tidak terlalu rindang, lalu melewati pinggir hutan di mana Tom dan yang lainnya berkemah. Mereka sedang terlelap saat Shakti lewat. Tom dan Cognito duduk bersebelahan di samping pohon, Maxy tertidur dalam keadaan duduk di pinggir pohon yang lain, sedangkan Leon tertidur di pinggir semak dengan pedang yang biasanya selalu disampirkan di ikat pinggangnya tergeletak tak jauh dari kakinya. Shakti melewati mereka tanpa memperhatikan jalur yang dilewatinya karena otaknya hanya dipenuhi dengan kenyataan bahwa dia menemukan bintang jatuh itu lagi. Karena terburu-buru dia tidak sengaja menyenggol pedang Leon saat berlari dan mengakibatkan pedang itu berguling dengan suara berisik. Seketika itu juga Leon, Tom, Cognito dan Maxy terbangun dengan kaget, Maxy malah terbangun sambil sedikit melengking. Tom langsung tersadar dari kekagetannya dan melihat Shakti berlari. Dia berteriak memanggil Shakti. Shakti, ada apa? 7
8 Kau mau pergi ke mana? tanya Cognito dengan sedikit berteriak karena Shakti sudah berlari semakin menjauh. Aku menemukan bintang jatuhku lagi! Dia belum jatuh! Shakti menjawab tanpa memperlambat atau menghentikan langkahnya. Apa? tanya Leon, tidak percaya. Tapi dia tidak menunggu penjelasan lebih lanjut dari Shakti. Sama seperti yang lain, dia malah buru-buru mengikuti Shakti berlari mengejar bintang jatuh itu juga. Mereka berlari dengan terengah-engah, sesekali menengadah ke atas untuk melihat ke arah mana bintang jatuh itu bergerak. Ternyata bintang jatuh itu bergerak ke sudut hutan yang lain di mana hutan semakin melebar dan pohon-pohon semakin rindang sehingga semakin sulit melihat bintang jatuh itu bergerak. Tapi Shakti tidak peduli ke arah mana bintang jatuh itu bergerak, dia hanya ingin terus mengikuti bintang jatuh itu sampai jalannya terhenti karena ternyata hutan itu berakhir di ujung tebing. Mereka berhenti di tebing itu, napas mereka masih terengah-engah tapi kepala mereka masih tetap memandang bintang jatuh itu bergerak terus ke seberang di mana pohonpohon hitam terbentang luas. Mereka tidak bisa mengejar bintang jatuh itu lagi karena tebing itu begitu tinggi dan curam dan pada dasarnya mengalir sungai luas yang cukup dalam. Shakti hanya bisa memandangi bintang jatuh itu dengan pilu, hatinya begitu sedih karena berhasil menemukan bintang jatuh itu lagi tapi ternyata tidak bisa mengejarnya sampai dapat. 8
9 Tapi tiba-tiba bintang itu benar-benar jatuh di ujung sana sambil mengeluarkan cahaya yang terang lalu tanah yang Shakti injak terasa bergetar dan dua cincin kembar Shakti terasa panas lagi, bahkan kali ini terasa jauh lebih panas dari pada sebelumnya. Kejadian itu berlangsung sangat cepat, seolah-olah hanya dalam satu kali kedipan mata, lalu keadaan kembali normal. Dan saat itu Shakti langsung tersadar dan menjadi begitu yakin bintang jatuh itu kali ini benar-benar jatuh dan sekarang dia harus mengambil bintang jatuh itu secepatnya. Shakti berbalik menghadapi teman-temannya. Sinar bulan yang cukup terang memberi keluasaan bagi Shakti untuk bisa melihat wajah teman-temannya dengan jelas. Maxy sedang mengatur napasnya karena tiba-tiba diajak berlari ketika baru saja tersentak bangun. Ketiga matanya menutup kelelahan dan kedua tangannya yang besar memegangi kedua lututnya yang hitam legam sehingga kedua tanduk besarnya kelihatan seperti ingin menusuk Shakti. Cognito duduk di tanah dengan kedua kaki pendeknya terjulur. Wajahnya juga kelelahan, napasnya juga terengah-engah dan kedua tangannya dibiarkan menopang badannya menyandar. Sedangkan Leon yang juga terengahengah, tapi tidak terlalu kelihatan kepayahan jika dibandingkan yang lain, hanya berdiri dengan pedang yang tidak sengaja Shakti senggol sehingga membangunkan teman-temannya tadi tertancap di tanah seperti kaki ketiga Leon. Sedari tadi Leon terus memperhatikan Shakti dengan khawatir. 9
10 Dan Tom berdiri paling belakang, berkacak pinggang dan memandangi langit yang kosong dan tempat hilangnya bintang jatuh tadi bergantian. Kedua tangannya ditopang di pinggang sehingga kelihatannya sedang menantang orang. Shakti memandangi teman-temannya satu per satu, lalu mengatakan sesuatu dengan cepat dan diusahakannya sejelas mungkin. Teman-teman, ternyata bintang jatuh itu belum benar-benar jatuh dan sekarang aku akan mengambilnya. Belum benar-benar jatuh? tanya Cognito, bingung. tak mungkin. gerutu Maxy. Bagaimana kau bisa yakin tentang itu? tanya Tom juga. Karena aku melihatnya lagi malam ini. Kalian melihatnya juga, kan? Karena itulah, sekarang aku akan mengejarnya lagi, kali ini aku tidak akan kehilangan jejak lagi karena bintang jatuh itu sudah benar-benar jatuh sekarang. Shakti menjelaskan dengan lebih menggebu-gebu dari pada yang diinginkannya. Bagaimana kau bisa yakin kalau kali ini bintang itu benar-benar jatuh? Leon juga bertanya. Ya ampun, bukankah sudah jelas? Kalian sendiri juga melihat kalau bintang itu jatuh lagi, dan dia terbanting di ujung sana. Bintang itu bahkan mengeluarkan cahaya dan menimbulkan gempa! Apa kalian tidak merasakannya juga? Shakti menjelaskan dengan tidak sabar, menunjuk tempat jatuhnya bintang tadi lalu memandang teman-temannya untuk melihat tanda-tanda kalau mereka mengerti. Tapi 10
11 teman-temannya tidak menunjukkan tanda apa-apa, mereka malah hanya memandangi Shakti dengan tercengang. Kalian melihat dan merasakannya juga, kan? Kilatan cahaya dan gempa tadi? tanya Shakti sekali lagi, kali ini dengan lebih pelan. Teman-temannya hanya diam, hanya Maxy yang menggeleng pelan. Kami hanya melihat bintang jatuh itu memudar dan hilang di arah yang kau tunjuk tadi. Tapi tidak ada cahaya atau gempa seperti yang kau katakan itu. Tom menjelaskan sehingga membuat Shakti terdiam. Kenapa bisa begitu? Tanya Shakti dalam hati. Bagaimana dia bisa melihat cahaya dan merasakan gempa kecil tadi sementara teman-temannya tidak? Memang kejadiannya begitu cepat, tapi jelas-jelas terasa nyata, bukan khayalan Shakti. Masih dengan bingung dan tidak percaya, tidak peduli lagi teman-temannya mempercayainya atau tidak dan akan mendukungnya atau tidak, Shakti berkata lagi. Aku sudah memutuskan, akan mengejar bintang jatuhku lagi. Aku yakin kali ini aku akan bisa aku mendapatkannya. Dengan atau tanpa bantuan kalian, aku akan tetap pergi. 11
Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak
PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia
Lebih terperinciPertama Kali Aku Mengenalnya
1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku
Lebih terperinciDan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus
SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan
Lebih terperinciPerlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat
Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang
Lebih terperinciAku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.
1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket
Lebih terperinciberada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,
Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan
Lebih terperinciXen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.
KOPI - Sudah ya capek aku lari-larian terus.. niat sekali ya ngelitikin aku?? ujar Xena ketika Ican mengejarnya di sebuah Taman Tiara yang biasa mereka datangi di waktu senggang. Xena dan Ican sudah dua
Lebih terperinciPENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini
PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak
Lebih terperincidengan kondisi fisikku yang lemah ini sehingga dia tidak mau aku kelelahan dan jatuh sakit jika menjelajahi hutan. Kalau melihat keadaanku yang
Prolog Aku tidak bisa tidur, nek. Aku memandang Nenek Plum dengan ragu-ragu, takut dia akan meledak marah saat itu juga. Tapi Nenek Plum tidak marah, dia bahkan tidak mengatakan apa-apa selama beberapa
Lebih terperinciSayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus
SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus
Lebih terperinciBAB II RINGKASAN CERITA. prinsip bahwa semua persoalan di dunia ini pasti ada jalan keluarnya. Mereka
BAB II RINGKASAN CERITA Cerita ini berawal dari lima orang sahabat, yang mempunyai prinsip bahwa semua persoalan di dunia ini pasti ada jalan keluarnya. Mereka memiliki hobbi yang sama nonton dan membaca,
Lebih terperinciKakiku basah karena menginjak genangan air. Daundaun berserakan di sekitarku. Terdengar berderik saat terinjak oleh kakiku yang telanjang tanpa alas
Gelap. Dingin. Angin menerpa tengkukku membuatku bergidik. Aku tidak bisa melihat apa pun karena kabut yang menyelimutiku. Suara gemerisik dedaunan terdengar begitu jelas di telingaku. Di mana aku? Seingatku
Lebih terperinci1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati
1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.
Lebih terperinciSebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang
Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda
Lebih terperinciIntro. Cupve - Izzi - Guardian
Intro Cahaya putih bersinar terang. Di ikuti bau yang begitu harum. Dari sebuah bola cahaya muncul sosok bersayap, dengan kaki-kaki yang lentik, tangan yang mungil tapi kuat, mata penuh dengan cinta dan
Lebih terperincipernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.
A PROLOG lex memacu kudanya secepat yang dia bisa. Matanya bergerak cepat menyisir pemandangan di hadapannya. Dia kenal betul kawasan ini, kawasan terlarang. Tangannya berusaha menarik tali kekang kudanya
Lebih terperinci2. Gadis yang Dijodohkan
2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar
Lebih terperinciTUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING
TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
Lebih terperinciDiceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya
Lebih terperinciMemang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.
Siang itu panas sekali. Matahari bersinar garang. Tapi hal itu tidak terlalu dirasakan oleh Kancil. Dia sedang tidur nyenyak di bawah sebatang pohon yang rindang. Tiba-tiba saja mimpi indahnya terputus.
Lebih terperinciMata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada
Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat
Lebih terperinciKehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui
Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang
Lebih terperinciAh sial aku selingkuh!
PROLOG Dua tahun sudah perjalanan kisah kita, melangkahkan kaki kita menapaki setiap mimpi yang kita rajut demi masa depan bersama. Setiap detik yang kita lalui selalu tampak semakin nyata, menggapai apa
Lebih terperinciKalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.
Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.
Lebih terperinciTubuh-tubuh tanpa bayangan
Tubuh-tubuh tanpa bayangan Ada sebuah planet bernama Arais. Planet Arais dihuni oleh suatu makhluk bernama Tubuh berjubah hitam. Mereka adalah makhluk yang sepanjang masa hanya berdiri di tempat yang sama.
Lebih terperinciMata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.
Sahabat Lama 19:52, Sebuah kafe di Jakarta Selatan, Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Mencintai orang lain? tanyaku lemah. Farel
Lebih terperinciCinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...
6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku
Lebih terperinciHidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.
Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan
Lebih terperinciSeorang gadis sedang berjalan bahagia di
Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul
Lebih terperinciTak Ada Malaikat di Jakarta
Tak Ada Malaikat di Jakarta Sen Shaka Aku mencarimu di kota dimana lampu-lampu gemerlap membisu, orang-orang termangu sendiri dalam keriuhan lalu lalang. Mereka terdiam memegang telpon genggam, sibuk bercengkrama
Lebih terperinciPATI AGNI Antologi Kematian
PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup
Lebih terperinciYang Mencinta dalam Diam
Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,
Lebih terperinciA. Rita. Penerbit. Karya Cinta
A. Rita Penerbit Karya Cinta Kenangan Perjalanan Jauh Oleh: A. Rita Copyright 2014 by A. Rita Penerbit (Karya Cinta) (karyacinta-rita.blogspot.com) (arashirita@gmail.com) Desain Sampul: (A. Rita ) Diterbitkan
Lebih terperinciAngin senja terasa kencang berembus di antara
Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan
Lebih terperinciBintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.
Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang
Lebih terperinciDi Pantai Pasir Putih
Di Pantai Pasir Putih Menjelang musim panas di pantai, ombak tiada lelah mengempas pesisir. Langit biru menghiasi cakrawala. Burung-burung camar berterbangan di atas air. Sedang angin laut yang berembus
Lebih terperinciLUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com
LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan
Lebih terperincisudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat
Hujan turun lagi disiang hari ini. Bulan April yang aneh. Bukankah seharusnya ini sudah menjadi liburan musim panas yang menyenankan? Mengapa hujan lagi? Jakarta, metropolitan yang sungguh kontras dengan
Lebih terperinciFiction. John! Waktunya untuk bangun!
Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan
Lebih terperinciMarwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25
Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir
Lebih terperinciPROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.
PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.
Lebih terperinciKilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu
Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai
Lebih terperinciTUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN
TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN KUNCUP MAWAR Galuh Ajeng Puspita 09.11.3239 STMIK AMIKOM Yogyakarta 2011 JUDUL NASKAH Kuncup Mawar Neona Written By Galuh Ajeng P. Cp: Galuh Ajeng P. STMIK AMIKOM Yogyakart
Lebih terperinciYui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu
PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,
Lebih terperinciTestimoni. Ucapan Terima Kasih. Kata Penjemput. Daftar Isi. Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan. Bahagia Begitu Menggoda
Testimoni Ucapan Terima Kasih Kata Penjemput Daftar Isi Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan Pilar Ketidakbahagiaan Tenggelam dalam Penyesalan Penjara Aturan Mengepung Jiwa Awal Setelah Akhir Pikiran
Lebih terperinciSeorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.
Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.
Lebih terperinciTEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU
TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU Scene 36 Scene 41 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh Nopsi Marga Handayani 14148118 Angga
Lebih terperinciDitulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13
Alhamdulillah, aku sangat bersyukur. Kerjaku tidak begitu berat. Gajiku juga lumayan. Bulan-bulan pertama gajiku untuk bayar hutang biaya keberangkatan. Baru disisihkan untuk hutang saat menanam tembakau.
Lebih terperinciSahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.
Sahabat Terbaik Hari Minggu pagi yang cerah ini seharusnya adalah waktu yang menyenangkan untuk olahraga bersama sahabat terdekat. Sayangnya, hari ini Femii sedang tidak enak badan, perut dan punggungnya
Lebih terperinciDengan berhati-hati dan waspada Kyai Singoprono mengelilingi sawahnya, dan Kyai Singoprono merasa tentram, sebab tanamannya tak satupun yang rusak.
ASAL MULA NAMA SIMO Sawah dan ladang milik Kyai Singoprono subur dengan hasil melimpah ruah, namun kesemuanya itu merupakan hasil kerja keras dan doa yang senantiasa menghiasinya. Suatu malam yang cerah,
Lebih terperinciAKU AKAN MATI HARI INI
AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5
1. Perhatikan penggalan teks fabel di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5 Sayembara yang dinanti sudah tiba. Semua bintang berkumpul. Termasuk binatang
Lebih terperinciPerempuan dan Seekor Penyu dalam Senja
Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja Perempuan itu berjalan di antara gerimis dan licinnya jalan kampung. Bagian bawah kainnya sudah basah terkena percikan. Ia menenteng sendalnya di tangan kirinya sementara
Lebih terperinci"INSECT POLITICS" By Anju Based on a Short Story "RANDEVU" Draft 2
"INSECT POLITICS" By Anju Based on a Short Story "RANDEVU" Draft 2 Black Screen FADE IN: INT. RESTORAN - NIGHT Satu pasangan hendak menikmati hidangan makan malam yang disajikan di atas meja bundar. Di
Lebih terperinciLucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.
Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu
Lebih terperinciMORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa
1 MORIENDO FADE IN: EXT. TEPI PANTAI - SIANG Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa CUT TO Butiran-butiran tersebut berubah menjadi dedaunan
Lebih terperinciUlat Si Pencemburu Ulung
0 Ulat Si Pencemburu Ulung Oleh: Kiki. A Di sebuah hutan tampak seekor kupu-kupu, ia terbang dengan sayap indahnya. Terdapat garis putih, hijau di sayap hitamnya. Ia hinggap di beberapa pohon yang daunnya
Lebih terperinciMEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo
MEMBINGKAI ASA Tarie Kertodikromo MEMBINGKAI ASA Oleh Tarie Kertodikromo Copyright 2011 by Tarie Kertodikromo All rights reserved ISBN 978-602-98155-2-8 Cetakan I, Januari 2011 Diterbitkan oleh DeChrome
Lebih terperinciKetika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya
Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika
Lebih terperinciOleh: Yasser A. Amiruddin
LAKADAUNG Oleh: Yasser A. Amiruddin Dari balik kaca mobil yang melintas Ku melihat hamparan padi yang menguning Memandang kenangan lepas Mengingat kampung halaman yang lama ditinggal, Lakadaung Lakadaung
Lebih terperinciMukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman
Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan
Lebih terperinciRIDHO KURNIAWAN. Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi
RIDHO KURNIAWAN Slide Kehidupan Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi Film itu dimulai Slide demi slide disuguhi
Lebih terperinci"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.
Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai
Lebih terperinciAku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.
Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi. Itu sangat aneh. Dan lihat Cinta, matanya tersirat ketakutan
Lebih terperinciPuzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca
Puzzle-Puzzle Fiksi Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan menginspirasi pembaca JULIE 2 Akhirnya Buku Ini Milikku Aku tidak menghiraukan panasnya matahari di siang hari ini. Aku tetap berlari
Lebih terperinciPantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011
Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.
Lebih terperinciBagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!
Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa
Lebih terperinciDimana hati? Ia mati ketika itu juga..
Awal sebuah cerita adalah kegelisahan Aku khawatir perut ini terus terisi, namun kepalaku tak lagi penasaran dengan maksud adanya kehidupan. Dimana hati? Ia mati ketika itu juga.. Gusarnya Angin Sore menjelang
Lebih terperinciDI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya
Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki
Lebih terperinciSelalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira
Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa
Lebih terperinciAku Mencintai dan Dicintai Cinta
Aku Mencintai dan Dicintai Cinta Indah Itu Mencintai... Aku melihatmu dengan bayangan. Berlarian bebas kala malam berawan. Kenapa terasa sedih sekali? Padahal cinta adalah nyata yang kau kirim dengan janji.
Lebih terperinciwanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia
PERSPEKTIF TERBALIK Namaku Aji. Aku hanyalah seorang remaja biasa dengan penampilan yang tak kalah biasa. Kehidupan sosial ku pun bisa dibilang biasa-biasa saja. Bahkan aku belum menuai apapun di kehidupanku.
Lebih terperinciSuzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.
Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang. Sepertinya mereka adalah rekan kerja satu ruangan di lantai 12,
Lebih terperinciCerita Senja Oleh: Dela Septariani
Cerita Senja Oleh: Dela Septariani Aku masih setia duduk sendiri disini. Seolah sudah menjadi kegiatan rutin ku. Iya, apa yang sedang aku lakukan: menanti kehadiran senja dan kemudian mengikhlaskan ia
Lebih terperinciTERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com
TERPERANGKAP Seberapa percayakah kau dengan apa yang ada di hadapanmu? Apakah setiap benda, padat, cair, gas yang kaurasakan itu nyata? Apakah tangan ini bergerak sesuai kehendakmu? Kaki ini berdiri menopang
Lebih terperinciIBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.
INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk
Lebih terperinciJUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup
JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup 1. EXT. Pinggrian Rel Kereta Api (Siang) BEJO, seorang anak laki-laki berusia 24 tahun, berjalan menyusuri rel sepulang dari bekerja mengais rupiah di jalanan,
Lebih terperinciBAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP
BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP Seorang pemuda bernama abid berjalan memasuki hutan untuk mencari hal baru, setelah sampai ke ujung jalan, dia tidak menyadari bahwa ada jurang di depannya, dan dia pun
Lebih terperinciKierkegaard dan Sepotong Hati
Kierkegaard dan Sepotong Hati Langit sudah memerah. Matahari yang anggun nyaris meninggalkan tahtanya. Meninggalkan aku dalam tanda tanya. Aku mempercepat langkah menaiki anak-anak tangga yang cukup curam.
Lebih terperinciAku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan
Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan menyerah pada apapun juga Walaupun berakhir dengan kematian.
Lebih terperinciBayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:
Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya
Lebih terperinciPagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan
SAJAK USIA Hari berulang, tanggal kembali Tahun berubah, usia bertambah Aku tak tahu ke mana arah langkah Dalam angan-angan semuanya indah Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku
Lebih terperinciku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.
A ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. Juga ada makna di balik daun yang rontok. Semua makna itu Tuhan berikan untuk
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN
UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN Disusun Oleh : NAMA : ARIF FAJAR SETYAWAN NIM : 09.12.3589 KELAS : 09 S1SI 02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Lebih terperinciAku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar
PULANG Aku kembali di sebuah desa yang lebih pantas kusebut kampung halaman. Hamparan sawah menyambutku yang telah lama meninggalkan tempat ini sejak melepas seragam putih abu-abu. Kini, setelah mendapat
Lebih terperinci- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -
- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam
Lebih terperinciKura-kura dan Sepasang Itik
Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.
Lebih terperincidengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap
Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku
Lebih terperinciBAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina
BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya
Lebih terperinciPenerbit PT Elex Media Komputindo
the the Penerbit PT Elex Media Komputindo The Goddess Test by Aimée Carter Copyright 2011 by Aimée Carter Published by the arrangement with Harlequin Book S.A. and Maxima Creative Agency. The Goddess Test
Lebih terperinciBelajar Memahami Drama
8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya
Lebih terperinciKARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang
KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang Para Lakon: 1. Bapak :... 2. Sulung :... 3. Peternak :... 4. Bungsu :... Adegan 1. Seorang bapak setengah baya nampak sedang berbincang-bincang
Lebih terperinciPergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah
1 Pergi Tak Kembali Oleh: Firmansyah Lima tahun berlalu tanpa terasa. Tanpa terasa? Tidak juga, lima tahun itu juga Dam dan istrinya menunggu. Beruntung saat mereka mulai merencanakan banyak terapi hamil,
Lebih terperinciDi Ujung Langit Ada Mimpi
Di Ujung Langit Ada Mimpi Oleh: Jeanne Diva Ganesya Malam menjelang pagi. Suara azan subuh mulai berkumandang. Aku yang sudah bangun terlebih dahulu kemudian membangunkan Syina. Kami bersiap ke masjid
Lebih terperinciRuang Rinduku. Part 1: 1
Ruang Rinduku saat mentari hilang terganti langit malam hingga pagi datang menyambut kembali kehidupan, maka saat itulah hati ini merindukan sosokmu, canda tawamu, dan senyumanmu. Part 1: 1 hai selamat
Lebih terperincisemoga hujan turun tepat waktu
semoga hujan turun tepat waktu aditia yudis kumpulan cerita pendek dan flash fiction yang pernah diikutkan kompetisi nulisbuku dan comotan dari blog pribadi. Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com
Lebih terperinciSepasang Sayap Malaikat
Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air
Lebih terperinciTahun Bab 1 - Rumah Neraka. Dublin Irlandia
Tahun 1900 Bab 1 - Rumah Neraka Dublin Irlandia Danny Fiennes menyeka keringatnya yang menetes di keningnya, begitu ia selesai menaruh kotak besar di dalam perut kapal bersama kargo-kargo lainnya yang
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7
SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,
Lebih terperinciJISA AFTA KITAB SEMILIR
JISA AFTA KITAB SEMILIR Penerbit KS @ 2016 KITAB SEMILIR Oleh: Jisa Afta Copyright 2016 by Jisa Afta Penerbit KS @ 2016 Website : www.kitabsemilir.com Facebook : www.facebook.com/kitabsemilirrrr/ Twitter
Lebih terperinci