DISAIN DAN ANALISIS UNJUK KERJA KATUP PENGATUR ALIRAN UAP PADA PLTN AP600

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DISAIN DAN ANALISIS UNJUK KERJA KATUP PENGATUR ALIRAN UAP PADA PLTN AP600"

Transkripsi

1 B. Bandriyana, dkk. ISSN DISAIN DAN ANALISIS UNJUK KERJA KATUP PENGATUR ALIRAN UAP PADA PLTN AP600 B.Bandriyana PSRM-BATAN Utaja PPN-BATAN ABSTRAK DISAIN DAN ANALISIS UNJUK KERJA KATUP PENGATUR ALIRAN UAP PADA PLTN AP600. Disain dan analisis unjuk kerja katup pengatur dilakukan untuk memenuhi operasi pengaturan aliran uap akibat perubahan beban pada turbin. Disain katup didasarkan pada harga koefisien aliran katup (C v) yang dihitung menurut rumusan dari standard ISA (Instrument Society for America s) yang digunakan untuk acuan dalam disain katup PLTN AP600. Unjuk kerja katup dalam mengatur aliran uap dianalisis berdasarkan kurva yang menunjukkan hubungan antara masa aliran uap dan prosentase C v. Perhitungan C v dilakukan dengan iterasi menggunakan program yang disusun dalam bahasa Visual Basic. Hasil perhitungan dan analisis unjuk kerja menunjukkan bahwa katup tipe Globe kelas 900 dengan diameter bodi 1 inch (30,48 cm) dan kelas 1500 dengan diameter bodi 16 inch (40,64 cm) memenuhi persyaratan disain dan pengaturan operasi aliran uap ke turbin masing-masing untuk kondisi penurunan tekanan sebesar 00 dan 400 kpa. Dari kurva linearitas katup diperoleh daerah pengaturan yang baik untuk katup pengatur pada prosen C v antara 10 sampai 40% dengan masa aliran uap dari 1,5x10 5 sampai 7x 10 5 kg/jam. Kata Kunci: katup pengatur, koefisien aliran katup ABSTRACT DESIGN AND PERFORMANCE ANALYSIS OF STEAM FLOWRATE CONTROL VALVE FOR AP600 NUCLEAR POWER PLANT. Design and performance analysis of steam control valve was performed to comply with the control of steam flowrate operation which was caused by the change of turbine load. The design of valve type was based on the valve coefficient, C v which was calculated based on the standard and formulation of ISA (Instrument Society for America s). The valve performance on controlling the steam flowrate were analyzed based on the valve curve which showed the relation of the mass flowrate as a function of C v percentage. The calculation of C v was done by iteration using a Visual Basic program. Results of calculation and performance analysis yielded Globe Valve of 900 class with 1 inch of body diameter and 1500 class with 16 inch of body diameter that comply with the design requirements on the condition of pressure droped of 00 and 400 kpa each. Based on the valve linearity curve, the optimal control of valve obtained in the range of C v percentage of 10 to 40% with the steam mass flowrate of 1,5x 10 5 to 7x10 5 kg/hours. Key Words: control valve, valve flow coefficient. PENDAHULUAN K atup pengatur (control valve) merupakan komponen penting dalam PLTN yang berfungsi untuk mengatur aliran uap saat terjadi transien akibat perubahan beban pada turbin. Pada kondisi ini aliran uap ke turbin diatur dengan prosen membuka atau menutup katup pengatur. Masalah pokok dalam pengaturan aliran uap ini adalah pemilihan tipe dan dimensi katup yang memenuhi persyaratan aliran uap pada katup saat masuk turbin dan persyaratan kebisingan (noise) akibat perubahan aliran fluida dalam katup, di samping persyaratan disain dari segi kekuatan mekanik dalam sistem pemipaan. Berdasar fungsi dan kondisi yang khusus ini katup pengatur uap harus didisain dengan keselamatan tinggi. Di samping itu untuk menjamin keandalan dan keselamatan operasi, perlu dilakukan analisis unjuk kerjanyanya sehingga diperoleh hasil disain optimal dari segi proses pengaturan aliran uap.

2 198 ISSN B. Bandriyana, dkk. Makalah ini memuat teknik perhitungan dalam menentukan tipe dan ukuran katup pengatur pada PLTN AP600 dan analisis unjuk kerja operasinya dalam memenuhi keselamatan proses dan disain. Metode yang digunakan didasarkan pada rumus dari standarad ISA (Instrument Society for America s) yang digunakan untuk disain katup PLTN AP600. Rumus yang digunakan merupakan penjabaran dari rumus dasar aliran gas dalam katup dan pengalaman eksperimen pengujian katup. Untuk membahas unjuk kerja katup dilakukan perhitungan tingkat linearitas katup dalam mengontrol aliran pada setiap kondisi beda tekanan akibat perubahan beban turbin. Kurva linearitas merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara besarnya masa aliran dengan prosen pembukaan katup. Perhitungan dan pembuatan kurva linearitas dilakukan dengan iterasi menggunakan program komputer yang ditulis dengan program Visual Basic. Selanjutnya dari hasil perhitungan dan analisis dapat ditentukan tipe dan ukuran katup yang digunakan dengan mengacu pada data katalog katup. Teknik perhitungan dan analisis unjuk kerja katup diharapkan dapat memberikan data masukan dalam analisis keselamatan pada disain proses PLTN. DASAR TEORI Katup Pengatur Dalam PLTN Katup pengatur aliran uap pada PLTN- AP600 terletak pada pipa utama di antara pembangkit uap dan turbin seperti disajikan pada Gambar 1. Aliran uap yang melewati katup diatur sesuai dengan perubahan beban yang terjadi pada turbin. Aliran pada katup dianggap berlangsung secara adiabatik, aliran pada turbin dapat didekati dengan termodinamika aliran pada nosel untuk daerah sub sonik dengan proses isentropik. [1] Besaran-besaran pokok yang berpengaruh dalam disain katup adalah: kondisi masuk dan luaran katup, sifat uap dan nosel turbin. Rumusan Disain Katup Pengatur Disain dan pemilihan katup dalam PLTN AP600 sesuai standard ISA dan didasarkan pada rumus aliran uap pada katup sebagai berikut: [] w N F C Y x (1) 1 p v p 1 Harga F p dan Y merupakan fungsi koefisien aliran katup (C v ) dan fungsi geometri katup pada kondisi terkoreksi faktor bentuk dan dapat dihitung dengan rumus berikut: K N Cv 0,5 Fp ( 1 ) () N 3 4 d Gambar 1. Skema posisi katup pengatur dalam sistem PLTN AP600.

3 B. Bandriyana, dkk. ISSN dengan w x F Y (1 3 F k p x T xt K C ) ( N 1 v 4 3 d = aliran massa / uap (kg/ jam) = masa jenis uap (kg/m 3 ) C v d p 1 x = koefisien aliran katup = diameter bukaan katup (m) 1) 1 (3) = tekanan uap total pada sisi masuk katup (kpa) = rasio beda tekanan terhadap tekanan statik pada sisi masuk (p/p 1 ) F p = faktor koreksi geometri Y = faktor ekspansi fluida oleh pengaruh kompresi K = jumlah rugi tenaga (head) akibat kecepatan dan geometri sistem pemipaan x T = konstanta tipe katup = koefisien politropik = 1,6 F k = / 1,4 N, N 1, N dan N 3, konstanta numerik untuk kesesuaian satuan dalam perhitungan Disain yang aman dari aliran kritis yang menyebabkan terjadinya kondisi tercekik (choked) dapat dipenuhi dengan besarnya penurunan [, 3] tekanan dibawah maksimum (p/p 1 ) < (F k x TP ). Tipe dan ukuran dari katup didasarkan pada harga koefisien katup maksimum (C v ) yang diperoleh dari hasil penyelesaian persamaan (1), () dan (3) dan persyaratan aman dari kondisi choked. Dari persamaan yang saling berhubungan dengan fungsi koefisien aliran, penyelesaian persamaan untuk menghitung harga C v dapat dilakukan dengan metode coba-coba (trial and error). Masa uap yang lewat katup pengatur harus sama dengan uap yang masuk nosel turbin. Masa uap yang lewat nosel ditentukan dengan rumusan [4, 5] sebagai berikut: 0,5 ( 1) ( ( AP ) i P P w 0,5 ) (4) ( RT ) ( 1 Pi P i i dengan A = luas lubang tersempit saat keluar nosel, (m ) P = tekanan uap nosel (Pa) P i = tekanan uap saat masuk nosel (Pa) R T i = konstanta uap = suhu masuk nosel ( o K). Berdasarkan rumus (4) dan (1) dapat disusun kurva linearitas katup pada setiap harga penurunan tekanan untuk setiap harga C v yang memenuhi persyaratan. METODE DAN TATA KERJA Disain Katup Pengatur Disain katup pengatur yang dilakukan dengan menghitung harga C v berdasarkan rumus (1), (), dan (3), mengikuti alur logika seperti ditunjukkan dalam diagram alir Gambar.

4 00 ISSN B. Bandriyana, dkk. Perhitungan dimulai dengan mengambil data masukan meliputi: data operasi, data uap, dan data sistem pemipaan seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Data operasi diambil dari data disain PLTN AP600. Data uap diambil dari standar untuk uap jenuh selama melewati katup, sedangkan data pemipaan diambil dari disain sistem pemipaan untuk aliran uap. Untuk awal perhitungan iterasi ditentukan harga C v katup yang diambil dengan perkiraan berdasar data operasi dan rumus pendekatan menurut standar ISA dengan tidak memperhatikan kondisi pemipaan. Tabel 1. Data masukan untuk perhitungan C v katup pengatur PLTN AP600. [1] Masa uap (w) Tekanan uap masuk katup (p 1) Beda tekanan (p) Gambar. Alur perhitungan penentuan harga C v kg/ jam 5800 kpa 00 dan 400 kpa Koefisien politropik () 1, Diameter pipa sebelum katup (D 1) Diameter pipa sesudah katup (D ) Kecepatan aliran (v) 0,5 m 0,5 m 50 m/ detik rumus (1), (), dan (3) dengan menyamakan besarnya masa aliran uap. Hasil akhir dari iterasi menghasilkan harga koefisien aliran katup maksimum (C vmax ) yang memenuhi persyaratan disain untuk proses aliran uap pada katup. Perhitungan iterasi untuk men-dapatkan harga C v dilakukan dengan menggunakan program yang disusun menggunakan bahasa Visual Basic. [6] Perhitungan disain dilakukan untuk tipe katup globe dan angle yang banyak digunakan untuk pengaturan aliran. [7] Perhitungan menggunakan data masukan dari Tabel 1 untuk kondisi beda tekanan 00 dan 400 kpa, masing masing dengan harga konstanta katup x T = 0,6 dan 0,75. Analisis Unjuk Kerja Untuk menentukan unjuk kerja katup dilakukan dengan memilih penurunan tekanan (p/p 1 ) untuk persamaan (1) dan (4) dengan masa uap yang sama. Perhitungan dilakukan dengan program KATUP mengacu pada data unjuk kerja turbin dalam penentuan titik kerja pembangkit uap dengan beban turbin pada PWR. [8] Dari hasil perhitungan dapat disusun kurva linearitas katup yang menunjukkan hubungan antara aliran masa uap terhadap prosen C v untuk berbagai tipe katup. Dari kurva ini dapat dilakukan analisis unjuk kerja katup sebagai kontrol aliran uap ke turbin. Selanjutnya penentuan harga C v maksimum yang terkoreksi setelah dipasang pada sistem pemipaan dapat dilakukan pada beberapa tipe katup dengan harga konstanta katup (x T ) yang diambil dari data katalog katup. Perhitungan dilakukan dengan iterasi untuk penyelesaian simultan dari HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan didasarkan alur perhitungan seperti ditunjukkan pada Gambar, dengan data masukan dari Tabel 1 dan data dari

5 B. Bandriyana, dkk. ISSN katalog katup. Hasil yang diperoleh adalah: harga Cv untuk tipe globe sebesar 4990 dan 3000 masing-masing pada penurunan tekanan 00 dan 400 kpa. Harga C v tersebut digunakan sebagai dasar dalam perhitungan dan penentuan unjuk kerja katup yang ditunjukkan pada kurva linearitas katup. Kurva linearitas katup untuk tipe globe yang menunjukkan hubungan masa sebagai fungsi prosen C v ditunjukkan pada Gambar 4. Tabel. Spesifikasi katup pengatur tipe globe untuk p =00 dan 400 kpa. [9] Geometri dan besaran katup p =00 kpa p =400 kpa Koefisien aliran,c v Karakteristik aliran linear linear Kelas Kode Disain ELD EHD Diameter bodi 16 inch 1 inch Tipe trim ported plug ported plug Diameter port 14 inch 10 inch Total travel 6 inch 4 inch Berdasar analisis dari kurva linearitas dengan mengacu pada katalog katup ditentukan spesifikasi teknik untuk katup tipe globe yang memenuhi persyaratan disain seperti ditunjukkan pada Tabel. [9] Bentuk dan geometri katup tipe globe ditunjukkan pada gambar sketsa katup pada Gambar 3. [10] Gambar 3. Sketsa katup tipe globe. [10]

6 0 ISSN B. Bandriyana, dkk. Gambar 4. Kurva linearitas katup tipe globe dengan p= 00 dan 400 kpa. Dari hasil perhitungan untuk katup tipe angle dengan parameter tipe katup, x T = 0,75 menghasilkan unjuk kerja yang hampir sama dengan unjuk kerja katup tipe globe dengan x T = 0,6. Pada beda tekanan, p= 00 kpa, tipe angle dan globe mempunyai linearitas yang dapat dikatakan berimpit, tetapi untuk beda tekanan 400 kpa terjadi sedikit perbedaan unjuk kerja seperti dinayatakan pada Gambar 5. Gambar 5. Kurva linearitas katup pengatur tipe globe dan angle, p= 4 00 kpa. Dari data teknis dan spesifikasi katup pada Tabel, untuk tipe globe dengan penurunan tekanan 00 kpa digunakan katup dengan ukuran diameter bodi 16 inch (40,64 cm), sedang untuk penurunan tekanan 400 kpa menggunakan katup dengan ukuran diameter 1 inch (30,48 cm). Batas penurunan tekanan ini dipengaruhi oleh nosel turbin dan berkisar antara 00 sampai dengan 400

7 B. Bandriyana, dkk. ISSN kpa. Dari segi ukuran katup, semakin kecil penurunan tekanan akan memerlukan ukuran diameter yang semakin besar sehingga harga menjadi semakin mahal. Masalah penting yang perlu diperhatikan dalam penentuan katup pengatur aliran uap adalah linearitas yang terjadi pada katup yang dapat diamati dengan kurva linearitas seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dan 5. Dari Gambar 4 diketahui tingkat linearitas untuk katup tipe globe juga dipengaruhi oleh besarnya penurunan tekanan. Untuk penurunan tekanan 00 kpa, daerah linear terjadi pada prosen pembukaan katup atau prosen C v dari 10 sampai 30% dengan masa dari,75 x 10 5 sampai 14,30 x 10 5 lb/ jam (1,5x 10 5 sampai 6,5x10 5 kg/ jam). Untuk penurunan tekanan 400 kpa, daerah linear terjadi pada prosen pembukaan katup atau prosen C v dari 15 sampai 40% dengan masa dari,75 x 10 5 sampai 15,4 x 10 5 lb/ jam (1,5 x 10 5 sampai 7x10 5 kg/ jam). Daerah linear pada kurva ini memberikan kenaikan masa yang kontinu dan sebanding dengan prosen pembukaan katup. Daerah linear yang kontinu dengan rentang 10 sampai dengan 40% pembukaan katup ini cukup baik untuk perencanaan instrumen dan kontrol aliran uap. Dibandingkan pada penurunan tekanan 400 kpa, pada penurunan tekanan 00 kpa, respon pertambahan masa makin besar tetapi rentang daerah linear semakin sempit. Pada penurunan tekanan 00 kpa ini harga C v maksimum atau ukuran katup yang diperlukan lebih besar. Jadi untuk tipe katup yang sama, dengan ukuran katup yang lebih besar dapat dihasilkan penurunan tekanan yang kecil dengan perubahan laju masa lebih besar, tetapi diperlukan biaya lebih besar dan daerah linear yang semakin sempit. Dibandingkan dengan jenis dan tipe katup yang lain, tipe globe dan tipe angle lebih baik dari segi ukuran maupun unjuk kerjanya. Dari kurva pada Gambar 5 untuk suatu prosen pembukaan katup yang sama tipe angle memberikan kenaikan masa yang lebih besar dibanding globe sehingga lebih cepat dalam memberi respon terhadap perubahan beban. Tetapi dari segi harga, tipe angle secara umum lebih mahal dibandingkan dengan tipe globe terlebih untuk ukuran diameter lebih besar 6 inch. Pilihan lain yang lebih murah untuk katup dengan diameter besar adalah tipe butterfly. Tipe butterfly akan memberi respon aliran lebih besar tetapi cenderung menunjukkan karakteristik aliran quick flow sehingga lebih susah dalam instrumen kontrolnya dibanding tipe globe dan angle yang karakteristik alirannya mendekati linear. Masalah lain yang perlu diperhatikan dalam penentuan tipe dan geometri katup adalah besarnya noise yang ditimbulkan. Berdasar perhitungan noise dengan rumus dan teknik dari standar ISA dengan katup tipe globe ini, untuk diameter pipa sebelum dan sesudah katup sebesar diatas 8 inch (0,3) cm dengan skedul pipa 40 menghasilkan noise sekitar 80 dba. [4] Untuk menurunkan noise dapat digunakan pipa dengan skedul 80 yang menghasilkan noise sekitar 76 dba. Mengingat batas persyaratan noise maksimum yang diperbolehkan sampai dengan 85 dba, maka tipe katup globe dengan data teknis seperti pada Tabel memenuhi persyaratan disain untuk pengaturan [, 4] aliran uap ke turbin. Dari hasil disain dan analisis unjuk kerja dapat dikatakan bahwa tipe katup globe memberi banyak kelebihan dan dapat dipilih sebagai katup pengatur aliran uap ke turbin PLTN AP600. Tipe katup ini sesuai dengan tipe katup yang digunakan pada disain dasar katup pengaturan aliran uap PLTN AP600 seperti ditunjukkan pada gambar PID (Process Instrumentation Diagram). KESIMPULAN Disain untuk menentukan tipe dan ukuran katup pengatur aliran uap telah dilakukan dengan menghitung harga koefisien aliran uap, C v. Unjuk kerja katup telah dianalisis berdasarkan kurva linearitas untuk berbagai macam tipe dan ukuran katup pada berbagai macam besaran operasi katup. Untuk data operasi dan data disain PLTN AP600, tipe katup globe dengan harga C v = 3310 sampai dengan 5450 merupakan pilihan yang baik yang memenuhi persyaratan disain dan operasi untuk katup pengatur aliran uap ke turbin. Karakteristik aliran pada penurunan tekanan 00 sampai kpa, bersifat linear dengan daerah prosentase pembukaan katup 10 sampai 40% sehingga dapat dilakukan kontrol aliran dengan baik. DAFTAR ACUAN 1. ANONIM, AP600 Plant Design Criteria, GW- G1-001 Revision 4-Westinghouse Energy Center, ANONIM, Flow Equation for Sizing Control Valve, Instrument Society of America (Standard ISA-S ), North Carolina USA, ANONIM, ISA Handbook of Control Valves, Instrument Society of America, PA, 1976.

8 04 ISSN B. Bandriyana, dkk. 4. ANONIM, Guidelines for the Selection and Application of Power Plant Control Valves, Electric Power Research Institute-EPRI, California, ANONIM, Control Valve Capacity Test Procedure, ANSI/ISA S75.0, Instrument Society of America, NC, ANONIM, Power Basic Reference Guide, Power Basic Inc, Brentwood USA, WAYNE ULANSKI, Valve and Actuator Technology, McGraw-Hill, Inc. NY, UTAJA, Perhitungan Penentuan titik kerja pembangkit uap dengan beban turbin pada PWR, Seminar Nasional ke-10 Teknologi dan Keselamatan PLTN serta Fasilitas Nuklir, Jakarta, ANONIM, Fisher Valve Catalog, Fisher Control International Inc, USA, ANONIM, AP600 Valve Envelope Information, AP600 Document No. GW-PVR-001, Westinghouse Energy Center, TANYA JAWAB Sigit A. Santa Bagaimana proses disain katup pengatur itu dilakukan, apakah diawali dengan batasan load following maneuver beban turbin ditetapkan dahulu yang sesuai dengan nilai koefisien aliran katub Cv, baru ditentukan atau dicari produk katub yang sesuai? B. Bandriyana Perubahan beban diambil sebagai awal untuk disain yang dipakai sebagai dasar perhitungan Cv dan selanjutnya untuk menentukan tipe dan kelas yang telah ditetapkan berdasar produk/ manufaktur yang ada.

Analisa Aliran Control Valve HCB BAB IV ANALISA FLOW CONTROL VALVE HCB UNTUK STEAM PADA PT POLICHEM INDONESIA TBK

Analisa Aliran Control Valve HCB BAB IV ANALISA FLOW CONTROL VALVE HCB UNTUK STEAM PADA PT POLICHEM INDONESIA TBK 38 BAB IV ANALISA FLOW CONTROL VALVE HCB UNTUK STEAM PADA PT POLICHEM INDONESIA TBK 4.1 Aplikasi Control Valve Pada PT Polichem Indonesia Tbk. PT Polichem Indonesia Tbk. adalah sebuah perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGOLAHAN DATA BAB III PENGOLAHAN DATA 3.1 Aplikasi Katup Kontrol Pada PT Polychem PT Polychem adalah sebuah perusahaan yang memproduksi produkproduk kimia, di perusahaan ini banyak menggunakan katup kontrol dalam proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh konstruksi control valve dan bahan packing terhadap besaran kebocoran fluida proses. Nilai kebocoran bisa dipekirakan

Lebih terperinci

EVALUASI DESAIN TERMAL KONDENSOR PLTN TIPE PWR MENGGUNAKAN PROGRAM SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN

EVALUASI DESAIN TERMAL KONDENSOR PLTN TIPE PWR MENGGUNAKAN PROGRAM SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN EVALUASI DESAIN TERMAL KONDENSOR PLTN TIPE PWR MENGGUNAKAN PROGRAM SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN Saut Mangihut Tua Naibaho 1), Steven Darmawan 1) dan Suroso 2) 1) Program Studi Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K.

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK

PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI

Lebih terperinci

Sigma Epsilon, ISSN

Sigma Epsilon, ISSN PERHITUNGAN NOISE HIDRODINAMIKA DALAM KATUP KONTROL PADA SISTEM INSTRU- MENTASI DAN KENDALI MENGGUNAKAN SMART PLANT Demon Handoyo, Djoko H. Nugroho Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN ABSTRAK PERHITUNGAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER Rianto, W. Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Gondangmanis PO.Box 53-Bae, Kudus, telp 0291 4438229-443844, fax 0291 437198

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK. PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK. Seminar Oleh : Wahid Abdurrahman 2409 105 006 Pembimbing : Hendra Cordova

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TEMPORARY AIR CONDITIONER BERBASIS PENYIMPANAN ENERGI TERMAL ES

RANCANG BANGUN TEMPORARY AIR CONDITIONER BERBASIS PENYIMPANAN ENERGI TERMAL ES ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3837 RANCANG BANGUN TEMPORARY AIR CONDITIONER BERBASIS PENYIMPANAN ENERGI TERMAL ES DESIGN AND CONSTRUCTION OF TEMPORARY AIR

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI. 2.2 Komponen-Komponen Tabung Vortex dan Fungsinya. Inlet Udara. Chamber. Orifice (diafragma) Valve (Katup)

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI. 2.2 Komponen-Komponen Tabung Vortex dan Fungsinya. Inlet Udara. Chamber. Orifice (diafragma) Valve (Katup) BAB II DASAR TEORI 2.1 Sejarah Tabung Vortex Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Ranque pada tahun 1931 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch pada tahun 1947. Tabung vortex adalah salah

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara BAB II DASAR TEORI 2.1 Sejarah Tabung Vortex Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Ranque pada tahun 1931 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prog. Hilsch pada tahun 1947. Tabung vortex menghasilkan

Lebih terperinci

III.11 Metode Tuning BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN IV.1 Alat Penelitian IV.2 Bahan Penelitian IV.3 Tata Laksana Penelitian...

III.11 Metode Tuning BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN IV.1 Alat Penelitian IV.2 Bahan Penelitian IV.3 Tata Laksana Penelitian... DAFTAR ISI SKRIPSI... i PERNYATAAN BEBAS PLAGARIASME... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN TUGAS... iv KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMBANG DAN

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS

BAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS BAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS 3.1 Sistematika Pemodelan Untuk mengetahui pengaruh penutupan LCV terhadap kondisi aliran, perlu dilakukan pemodelan aliran. Pemodelan hanya dilakukan pada sebagian

Lebih terperinci

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Arif Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang E-mail : arifqyu@gmail.com Abstrak. Pada bagian mesin pendingin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

BAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL

BAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL BAB 5 KOMPONEN ASAR SISTEM KONTROL 5. SENSOR AN TRANSMITER Sensor: menghasilkan fenomena, mekanik, listrik, atau sejenisnya yang berhubungan dengan variabel proses yang diukur. Trasmiter: mengubah fenomena

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang

Lebih terperinci

BAB V PERBANDINGAN SISTEM AKTUASI KATUP

BAB V PERBANDINGAN SISTEM AKTUASI KATUP BAB V PERBANDINGAN SISTEM AKTUASI KATUP 5.1 Perbandingan Dengan Sistem Terdahulu Sistem aktuasi katup terdahulu menggunakan tekanan di titik ukur sebagai masukan terhadap sistem pengendali FCV15. FCV15

Lebih terperinci

KOMPRESOR. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2015

KOMPRESOR. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2015 KOMPRESOR Perancangan Alat Proses Abdul Wahid Surhim 205 Rujukan Campbell, J. M. 992. Gas Conditioning and Processing: Equipment Modules, Volume 2. Hanlon, Paul C. 200. Compressor Handbook. McGraw- Hill

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR. Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN

ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR. Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN Sigma Epsilon ISSN 0853-9103 ABSTRAK ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN

Lebih terperinci

EFEK UDARA DI DALAM SISTEM REFRIGERASI

EFEK UDARA DI DALAM SISTEM REFRIGERASI EFEK UDARA DI DALAM SISTEM REFRIGERASI Daud Patabang* * Abstract The performance of refrigeration system are affected by condenser, evaporator,compressor and regulating valve. Besides cooling system itself

Lebih terperinci

TEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH

TEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.ere.01 TEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH Rafif Tri Adi Baihaqi a), Hensen P. K. Sinulingga b), Muhamad Ridwan Hamdani

Lebih terperinci

Latar Belakang. Load On A Globe Valve Stem Under Variuos Cavitation Conditions memfokuskan. Batasan Masalah. Permasalahan. Tinjauan Pustaka.

Latar Belakang. Load On A Globe Valve Stem Under Variuos Cavitation Conditions memfokuskan. Batasan Masalah. Permasalahan. Tinjauan Pustaka. SIMULASI FENOMENA KAVITASI PADA KONTROL VALVE (STUDI KASUS : GLOBE VALVE) Oleh : Danang Arif Agustiyan 404 00 075 Latar Belakang Fenomena kavitasi sering terjadi pada kontrol valve. Fenomena kavitasi pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah Maria F. Soetanto (1) dan Asri Yusnita (2) (1) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds Ciwaruga,

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUHPENGGUNAAN EJEKTOR SEBAGAI PENGGANTI KATUP EKSPANSI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SIKLUS REFRIGERASI PADA MESIN AC

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUHPENGGUNAAN EJEKTOR SEBAGAI PENGGANTI KATUP EKSPANSI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SIKLUS REFRIGERASI PADA MESIN AC STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUHPENGGUNAAN EJEKTOR SEBAGAI PENGGANTI KATUP EKSPANSI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SIKLUS REFRIGERASI PADA MESIN A Sunanto Jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN CONTROL VALVE PADA UNIT PENGOLAHAN AIR BEBAS MINERAL IRADIATOR GAMMA PRFN

PENENTUAN UKURAN CONTROL VALVE PADA UNIT PENGOLAHAN AIR BEBAS MINERAL IRADIATOR GAMMA PRFN PENENTUAN UKURAN CONTROL VALVE PADA UNIT PENGOLAHAN AIR BEBAS MINERAL IRADIATOR GAMMA PRFN Rissa Damayanti, Puji Santosa, Budi Santoso PRFN-BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 71, Tangerang Selatan - 15310 rissa@batan.go.id,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1)

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1) BAB II DASAR TEORI 2.1 HUKUM TERMODINAMIKA DAN SISTEM TERBUKA Hukum pertama termodinamika adalah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Energi

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN UNJUK KERJA FREON R-12 DAN R-134a TERHADAP VARIASI BEBAN PENDINGIN PADA SISTEM REFRIGERATOR 75 W

PERBANDINGAN UNJUK KERJA FREON R-12 DAN R-134a TERHADAP VARIASI BEBAN PENDINGIN PADA SISTEM REFRIGERATOR 75 W PERBANDINGAN UNJUK KERJA FREON R-2 DAN R-34a TERHADAP VARIASI BEBAN PENDINGIN PADA SISTEM REFRIGERATOR 75 W Ridwan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma e-mail: ridwan@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG EVALUASI PENGARUH PENUTUPAN KATUP LCV TERHADAP KENAIKAN GAYA PADA IMPELLER POMPA SIRKULASI AIR HWP PLTP DARAJAT II TUGAS SARJANA Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Roy Hadiyanto*, Fauzi Bakri Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta

Lebih terperinci

Analisa Noise PAda Control Valve AGVB ANSI 150 BAB I PENDAHULUAN. Mengikuti kehidupan modern sekarang ini, control valve mempunyai

Analisa Noise PAda Control Valve AGVB ANSI 150 BAB I PENDAHULUAN. Mengikuti kehidupan modern sekarang ini, control valve mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengikuti kehidupan modern sekarang ini, control valve mempunyai penggunaan yang sangat luas di hampir seluruh bidang kegiatan proses industri. Sebagai final

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN 3.1. Perhitungan Jumlah Hidran, Sprinkler dan Pemadam Api Ringan Tabel 3.1 Jumlah hidran, sprinkler dan pemadam api ringan Indoor No Keterangan Luas Hydrant

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PELAKSANAAN Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 01 Februari 28 februari 2017 pada unit boiler PPSDM MIGAS Cepu Kabupaten Blora, Jawa tengah. 4.1.1 Tahapan kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI i. BAB I. PENDAHULUAN Apakah instrumentasi dan Pengendalian Proses itu? Tujuan Penulisan 1

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI i. BAB I. PENDAHULUAN Apakah instrumentasi dan Pengendalian Proses itu? Tujuan Penulisan 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI i. BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Apakah instrumentasi dan Pengendalian Proses itu? 1 1.2. Tujuan Penulisan 1 BAB II. SEJARAH PERKEMBANGAN INSTRUMENTASI & SISTEM KONTROL 3 2.1. Mengapa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas LAMPIRAN 49 Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas 1. Jumlah Air yang Harus Diuapkan = = = 180 = 72.4 Air yang harus diuapkan (w v ) = 180 72.4 = 107.6 kg Laju penguapan (Ẇ v ) = 107.6 / (32 x 3600) =

Lebih terperinci

II HUKUM THERMODINAMIKA I

II HUKUM THERMODINAMIKA I II HUKUM THERMODINAMIKA I Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan hukum thermodinamika I tentang konservasi energi, serta mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati

Lebih terperinci

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA Rohmad Salam Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir ABSTRAK DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI

Lebih terperinci

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar. 5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA *Hendri Hafid Firdaus 1, Djoeli Satrijo 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2

Lebih terperinci

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pengembangan pemanfaatan energi nuklir dalam berbagai sektor saat ini kian pesat. Hal ini dikarenakan energi nuklir dapat menghasilkan daya dalam jumlah besar secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (Boom Cylinder)

PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (Boom Cylinder) PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (Boom Cylinder) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap BAB V TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan.

Lebih terperinci

REDESAIN GAS METERING STATION

REDESAIN GAS METERING STATION REDESAIN GAS METERING STATION A m i n B a k r i H. S u g e n g Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam 45 (UNISMA) Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi, Indonesia Telp. 021-88344436, 021-8802015

Lebih terperinci

TOR PENGGANTIAN CONTROL VALVE NORMALLY AUXILARY STEAM #1 (AS006)

TOR PENGGANTIAN CONTROL VALVE NORMALLY AUXILARY STEAM #1 (AS006) TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 1 dari 7 TOR PENGGANTIAN CONTROL VALVE NORMALLY AUXILARY STEAM #1 (AS006) A. Latar Belakang Auxuliary steam, berdasarkan istilahnya berarti uap bantu. Uap/steam disini

Lebih terperinci

Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah

Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah Francisca Gayuh Utami Dewi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo B107 Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo Muhammad Ismail Bagus Setyawan dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan gas bumi di Indonesia adalah sangat penting mengingat hasil pengolahan gas bumi digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri maupun transportasi.

Lebih terperinci

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR Arif Kurniawan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang; Jl.Raya Karanglo KM. 2 Malang 1 Jurusan Teknik Mesin, FTI-Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan pemakaian peralatan instrument tidak hanya sebagai alat ukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan pemakaian peralatan instrument tidak hanya sebagai alat ukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pemakaian peralatan instrument tidak hanya sebagai alat ukur saja, disamping itu juga sebagai alat pengontrol. Oleh karena kedua fungsi tersebut erat kaitannya

Lebih terperinci

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL Uji Impeller Terhadap Kinerja Pompa Sentrifugal UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL Dimas Alief Pratama S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

OPTIMASI KINERJA IHX UNTUK SISTEM KOGENERASI RGTT200K

OPTIMASI KINERJA IHX UNTUK SISTEM KOGENERASI RGTT200K Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 Pontianak, 19 Juni 2014 OPTIMASI KINERJA IHX UNTUK SISTEM KOGENERASI RGTT200K Ign. Djoko Irianto, Sri Sudadiyo, Sukmanto Dibyo Pusat Teknologi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK Diameter pipa penstock yang digunakan dalam penelitian ini adalah 130 mm, sehingga luas penampang pipa (Ap) dapat dihitung

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Tekanan dan Laju Aliran pada Pipa Bahan Bakar untuk Kebutuhan Awal Pembakaran Gas Turbin di Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Lebih terperinci

BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN

BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN Dalam pemodelan sistem perpipaan diperlukan data-data pendukung sebagai input perangkat lunak dalam analisis. Data yang diperlukan untuk pemodelan suatu sistem perpipaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA NOISE PADA CONTROL VALVE ANSI 150 PADA. PT.POLICHEM INDONESIA Tbk

BAB III ANALISA NOISE PADA CONTROL VALVE ANSI 150 PADA. PT.POLICHEM INDONESIA Tbk BAB III ANALISA NOISE PADA CONTROL VALVE ANSI 150 PADA PT.POLICHEM INDONESIA Tbk 3.1 Pengumpulan data dari PT. POLYCHEM INDONESIA 3.1.1 Data data control valve ansi 150 PT.POLYCHEM INDONESIA tbk Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu DISTRIBUSI TEKANAN FLUIDA PADA NOZEL TURBIN PELTON BERSKALA MIKRO DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SOLIDWORKS Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT. *), Muharom Firmanzah **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Laju Aliran Fluida dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya berasal dari hukum kekekalan massa seperti yang terlihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS

BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS Berdasarkan pemodelan aliran, telah diketahui bahwa penutupan LCV sebesar 3% mengakibatkan perubahan kondisi aliran. Kondisi yang paling penting untuk dicermati adalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2007 Mei 2008 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Kampus IPB, Bogor. 2. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM VAKUM. Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari

BAB II SISTEM VAKUM. Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari BAB II SISTEM VAKUM II.1 Pengertian Sistem Vakum Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari kata vacuum tersebut merupakan Vakum yang ideal atau Vakum yang sempurna (Vacuum

Lebih terperinci

Bagian tabung vortex dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 7.1 : Bagian tabung vortex

Bagian tabung vortex dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 7.1 : Bagian tabung vortex BAB 7 SISTEM REFRIGERASI TABUNG VORTEX 7.1 Pendahuluan Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Rangque pada tahun 1931 yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch. Tabung vortex adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Perencanaan pengkondisian udara dalam suatu gedung diperlukan suatu perhitungan beban kalor dan kebutuhan ventilasi udara, perhitungan kalor ini tidak lepas dari prinsip perpindahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA AKHIR. pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk

BAB V ANALISA AKHIR. pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk BAB V ANALISA AKHIR Ada dua jenis analisa pokok pada bab ini yang didasari dari hasil pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk disain mesin yang telah diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH REKUPERATOR TERHADAP PERFORMA DARI PEMBANGKIT LISTRIK SIKLUS BINER

PENGARUH REKUPERATOR TERHADAP PERFORMA DARI PEMBANGKIT LISTRIK SIKLUS BINER Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PENGARUH REKUPERATOR TERHADAP PERFORMA DARI PEMBANGKIT LISTRIK SIKLUS BINER

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER No. Vol. Thn.XVII April ISSN : 85-87 KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER Iskandar R. Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II

Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II 1 Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II Andis Dian Saputro dan Budi Agung Kurniawan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI DIAMETER KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM. : Ir. Made Suarda, MEng. Abstrak

PENGARUH VARIASI DIAMETER KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM. : Ir. Made Suarda, MEng. Abstrak PENGARUH VARIASI DIAMETER KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM Oleh Dosen Pembimbing : I Putu Eka Adnyana : I Gusti Ketut Sukadana, ST., MT. : Ir. Made Suarda, MEng. Abstrak Pompa hydram merupakan

Lebih terperinci

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Oleh : Dunung Sarwo Jatikusumo 2110 038 017 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT Latar

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3

ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 Afdhal Kurniawan Mainil (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Bengkulu ABSTRACT This study focused on the performance analysis of a turbofan engine

Lebih terperinci

Pengaruh diffuser pada flens isap dan lock nut Impeller berbentuk tirus terhadap karakteristik pompa sentrifugal

Pengaruh diffuser pada flens isap dan lock nut Impeller berbentuk tirus terhadap karakteristik pompa sentrifugal Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 1 No. 1, Desember 2007 (22 28) Pengaruh diffuser pada flens isap dan lock nut Impeller berbentuk tirus terhadap karakteristik pompa sentrifugal Bramantya, M. A. (1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (K. Chunnanond S. Aphornratana, 2003)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (K. Chunnanond S. Aphornratana, 2003) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Refrigerasi ejektor tampaknya menjadi sistem yang paling sesuai untuk pendinginan skala besar pada situasi krisis energi seperti sekarang ini. Karena refregerasi ejector

Lebih terperinci

ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH

ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH Anni Rahmat, dkk. ISSN 0216-3128 179 ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH Anni Rahmat, Roziq Himawan Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, BATAN

Lebih terperinci

REFURBISHING PENGENDALI ARUS LISTRIK PENGELASAN PADA MESIN LAS RESISTANCE SPOT WELDING ME-25 UNTUK PERAKITAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR PLTN

REFURBISHING PENGENDALI ARUS LISTRIK PENGELASAN PADA MESIN LAS RESISTANCE SPOT WELDING ME-25 UNTUK PERAKITAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR PLTN PRIMA Volume 10, Nomor 1, Juni 2013 ISSN: 1411-0296 REFURBISHING PENGENDALI ARUS LISTRIK PENGELASAN PADA MESIN LAS RESISTANCE SPOT WELDING ME-25 UNTUK PERAKITAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR PLTN ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNOLOGI POMPA TANPA MOTOR (HYDRAM PUMP) UNTUK MEMBANTU IRIGASI PERSAWAHAN DI PROPINSI LAMPUNG

PENGGUNAAN TEKNOLOGI POMPA TANPA MOTOR (HYDRAM PUMP) UNTUK MEMBANTU IRIGASI PERSAWAHAN DI PROPINSI LAMPUNG 62 PENGGUNAAN TEKNOLOGI POMPA TANPA MOTOR (HYDRAM PUMP) UNTUK MEMBANTU IRIGASI PERSAWAHAN DI PROPINSI LAMPUNG Jorfri B. Sinaga Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung ABSTRAK Propinsi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa Termodinamika Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara ditinjau

Lebih terperinci

ANALISIS TEKANAN STATIK ALIRAN DI PERMUKAAN PITOT STATIK TEROWONGAN ANGIN TRANSONIK LAPAN

ANALISIS TEKANAN STATIK ALIRAN DI PERMUKAAN PITOT STATIK TEROWONGAN ANGIN TRANSONIK LAPAN ANALISIS TEKANAN STATIK ALIRAN DI PERMUKAAN PITOT STATIK TEROWONGAN ANGIN TRANSONIK LAPAN Agus Arlbowo, Dana Herdiana, Ahmad Jamaludln Fltroh *)penelitl Unit Uji Aerodinamlka, LAPAN Peneliti Pusat Teknologi

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012 Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 202 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 202 Heri Witono, Ahmad Nurjana

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Proporsional Integral Derivative (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN TUGAS HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 47 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 PENDAHULUAN Bab ini menampilkan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan masing-masing variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian. Hasil pengukuran

Lebih terperinci

Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah

Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah,

Lebih terperinci

Seminar Skripsi. Degradasi Gliserol Menjadi Produk Kimia Antara (Chemical Intermediate Product) pada Kondisi dekat Air Superkritis

Seminar Skripsi. Degradasi Gliserol Menjadi Produk Kimia Antara (Chemical Intermediate Product) pada Kondisi dekat Air Superkritis Seminar Skripsi Degradasi Gliserol Menjadi Produk Kimia Antara (Chemical Intermediate Product) pada Kondisi dekat Air Superkritis Oleh Evy Kurnia Rahmawati 2305100059 Yuan Anggraeni 2305100101 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN TERMAL PEMBANGKIT UAP PWR 1000 MWE MENGGUNAKAN METODE LMTD, NTU-EFEKTIVITAS DAN DIAGRAM T-H.

ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN TERMAL PEMBANGKIT UAP PWR 1000 MWE MENGGUNAKAN METODE LMTD, NTU-EFEKTIVITAS DAN DIAGRAM T-H. Suroso ISSN 016-318 185 ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN TERMAL PEMBANGKIT UAP PWR 1000 MWE MENGGUNAKAN METODE LMTD, NTU-EFEKTIVITAS DAN DIAGRAM T-H. Suroso Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA Helmizar Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Sistem refrigerasi kompresi uap paling umum digunakan di antara

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Efisiensi Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap

Pengaruh Penggunaan Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Efisiensi Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap Pengaruh Penggunaan Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Efisiensi Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap Azridjal Aziz 1,a* dan Boby Hary Hartanto 2,b 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci