BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah ungkapan verbal strategi komunikasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah ungkapan verbal strategi komunikasi"

Transkripsi

1 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah ungkapan verbal strategi komunikasi yang dilakukan oleh komunikator politik Partai Gerindra dalam Pemilu 2014 yang disampaikan melalui wawancara dengan Dewan Pengurus Pusat di Jakarta. Hasil dari wawancara ini akan dapat menggambarkan bagaimana upaya dan strategi komunikasi politik yang dilakukan Partai Gerindra agar dapat memperoleh suara yang signifikan dalam pemilu. Hal ini dilakukan agar Partai Gerindra dapat mengusung sendiri Prabowo Subianto sebagai calon Presiden sesuai dengan ketentuan UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bahwa partai politik atau gabungan parpol yang akan mengajukan calon presidennya harus memperoleh minimal 20% jumlah kursi di DPR RI dan 25% suara syah nasional Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan bertempat di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra serta tempat-tempat lain yang bersinggungan dengan pelaksanaan wawancara dengan narasumber.

2 67 Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini lebih kurang 3 s/d 6 bulan yang dimulai dari bulan Januari 2014 Juni Paradigma Penelitian Penelitian ini memakai paradigma konstruktivis. Penggunaan paradigama kostruktivis ini sejalan dalam penelitian ini, karena material wawancara dari para narasumber dijadikan sebagai rujukan untuk dilakukan suatu konstruksi komunikasi politik dalam menggali lebih jauh tentang bagaimana strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pemilu Deddy Mulyana (2010:9) menyatakan bahwa paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami dunia nyata. Menurut Muhadjir (2000:188) jika pandangan postitivis menyakini objektivitas adalah pengakuan adanya realitas empirik yang ada di luar diri individu, pandangan konstruksionis menyakini bahwa yang sebenarnya ada bukan realitas empirik, melainkan pemaknaan manusia tentang kondisi empiris. Paradigma konstruktivis yang menjadi kiblat atau akar tradisi penelitian kualitatif pada dasarnya menganggap bahwa fenomena sosial melibatkan manusia sebagai pelaku praktis aktivitas sosial yang senantiasa sarat dengan dunia makna yang melekat pada subyek (manusia) dan senantiasa melibatkan interpretasi, kesadaran dan makna subyektif di tingkat individu sebagai pelaku tindakan sosial. Untuk memahami suatu fenomena sosial haruslah dari hasil membaca

3 68 bagaimana sang pelaku itu memahami dunianya dengan upaya mengerti dengan cara memahami atau understanding of understanding (Bungin, 2007:46). Realitas dalam pandangan konstruksionis merupakan hasil konstruksi melalui sudut pandang tertentu. Tidak ada realitas tunggal yang berlaku umum, karena realitas bersifat ideografis dan unik. Karena itu, pandangan ini melihat komunikasi bukan sebuah proses, melainkan lebih pada produksi dan pertukaran makna. Kajian pada paradigma ini bukan lagi tertuju tentang bagaimana komunikator menyampaikan pesan namun lebih pada bagaimana masing-masing pihak dalam lintasan komunikasi saling memproduksi dan mempertukarkan pesan. Pesan dibentuk secara bersama-sama antara pengirim dan penerima dan dihubungkan dalam konteks sosial di mana pelaku komunikasi berada. Konsentrasi analisis paradigma konstruksionis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa konstruksi itu dibentuk (Eriyanto, 2012:40). Salim dalam bukunya (2006:97-98) memaparkan tentang konstruktivis dalam ilmu sosial antara lain: 1) Untuk memahami dan melakukan rekonstruksi tindakan sosial. 2) Menempatkan teori sebagai langkah untuk menyusun deskripsi dan pemahaman terhadap kelompok masyarakat yang hendak diteliti.

4 69 3) Pengetahuan adalah rekostruksi pemikiran individu yang dikembangkan menjadi konsensus masyarakat. 4) Kekuatan teori berasal dari kehidupan keseharian. 5) Akumulasi pengetahuan terletak pada rekostruksi pengalaman yang apa adanya. 6) Penjelasan sejati adalah kesesuaian antara ekplanasi dengan aspek yang sedang dipelajari. Konstruksi personal adalah tahap dimana individu mengamati segala sesuatu, menginterpretasikannya dan menyusun makna obyekobyek politik secara sendiri-sendiri dan subyektif. Konstruksi sosial merupakan tahap menyatakan opini pribadi di depan umum. Konstruksi politik yaitu tahap menghubungkan opini publik, opini rakyat dan opini massa dengan kegiatan para pejabat publik (eksekutif, legislator dan yudikatif) yang sama-sama bertanggung jawab atas pemrakarsaan, perumusan, penerimaan, penerapan, penginterpretasian dan penilaianpenilaian kebijakan (Nimmo, 2005:12). Hal ini sepaham dengan pendapat yang disampaikan Salim ( 2006:71) secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beraneka bentuk konstruksi sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta tergantung terhadap pihak yang melakukannya.

5 70 Bungin ( 2001:1) menjelaskan paradigma konstruktivis bahwa realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan individu. Individu adalah manusia bebas yang melakukan hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah korban fakta sosial, namun sebagai mesin produksi sekaligus reproduksi yang kreatif dalam mengkontruksi dunia sosialnya Metode Penelitian Metode penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban (Deddy Mulyana, 2006:145). Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dimana cara ilmiah berarti kegiatan dalam penelitian tersebut di lakukan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu bersifat rasional, empiris dan sistematis. Dimana rasional berarti dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, empiris berarti pengamatan berdasarkan indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui cara yang digunakan dan sistematis yang berarti penelitian dilakukan dengan langkah-langkah yang bersifat logis (Sugiono, 2007:2) Penelitian Kualitatif Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif, dimana peneliti mendeskripkan dan menjelaskan setiap kata untuk dikonstruksikan secara

6 71 ilmiah dari pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Karena itu penelitian ini bersifat subyektif dan hasilnya lebih bersifat kasuistik. Penelitian kualitatif seperti yang dipaparkan oleh Bogdan dan Taylor (1992) dalam (2005:213) diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu dan dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan menyeluruh. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif artinya melukiskan proposisi satu dengan proposisi lainnya satu demi satu. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk : 1) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2) Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi yang terjadi. 3) Membuat perbandingan atau evaluasi. 4) Menentukan apa yang dilakukan dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Setelah mendapatkan data atau informasi yang dimaksud, maka langkah selanjutnya yang ditempuh oleh peneliti yaitu menggambarkan informasi atau data tersebut secara sistematis untuk kemudian di analisis dengan menggunakan perbandingan dan perpaduan dengan teori yang sudah ada, yaitu dengan teknik (Bungin, 2007:28) :

7 72 1) Menerima teori karena mendukung teori, 2) Meragukan teori kemudian mengkritiknya, 3) Membantah teori kemudian menolaknya, 4) Membangun sebuah teori baru. Pengambilan kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah kategorikategori substantif dari makna-makna atau interpretasi terhadap fenomena yang diteliti. Oleh karenanya terlihat jelas bahwa penelitian kualitatif bersifat interpretatif dan dengan demikian bernuansa subyektif. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uaraian suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan ataupun perilaku yang diamati individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik (Bogdan and Taylor, 1992:22). Dengan demikian model kualitatif deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan secara sistematis dan mendalam tentang strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pemilu Metode Studi Kasus Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dimana peneliti berusaha secara seksama dan terperinci dengan berbagai cara mengkaji fenomena mengenai suatu kasus khusus dalam kurun waktu tertentu yaitu

8 73 strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pemilu Penelitian studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, organisasi, komunitas, sebuah program atau situasi sosial. Peneliti akan berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai obyek yang diteliti (Mulyana, 2001:201). Myerts dalam Bungin (2009:168) mengatakan salah pendekatan dalam paradigma konstruktivis menggunakan pendekatan studi kasus, dimana dalam studi kasus dengan pendekatan interpretif atau konstruksivis berusaha memahami suatu fenomena melalui pemaknaan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Karena menggunakan studi kasus diawali dengan menemukan kasus yang menarik, kasus yang menarik adalah hal yang dianggap baru, dan sesuatu yang baru itu adalah memberitahukan kepada komunitas akedemik sesuatu yang tadinya tidak diketahui. Sesuatu yang baru dapat berupa eksplorasi suatu objek penelitian yang baru, membantah teori yang sudah ada, atau memberikan alternatif teori lain yang menjelaskan suatu fenomena. Dalam penelitian ini menggunakan studi kasus eksplanatoris, karena kasus dalam penelitian ini berawal dari pertanyaan bagaimana Strategi Komunikasi Politik Partai Gerindra dalam Pemilu Robert K. Yin (2012:1) mengatakan studi kasus merupakan strategi penelitian yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why, bila peneliti hanya sedikit peluang untuk

9 74 mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitannya terletak pada fenomena (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. Yin menyatakan pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan mengapa pada dasarnya lebih eksplanatoris dan lebih mengarah pada penggunaan strategi-strategi studi kasus. Yin menambahkan Anda tak bisa mengandalkan survei atau telaah rekaman arsip melainkan anda harus menyelenggarakan apa yang disebut dengan analisis studi kasus Key Informan atau Narasumber Narasumber pada penelitian adalah Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra yang memiliki kompetensi dan pengetahuan secara detail tentang strategi komunikasi politik partai sebagai upaya untuk dapat memperoleh suara yang signifikan yaitu 25% suara syah nasional dari para pemilih serta dapat memperoleh kursi DPR minimal 20% sehingga dapat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI dalam Pemilu Adapun Dewan pengurus Pusat Partai Gerindra yang akan dijadikan sebagai narasumber adalah : 1) Prof. Dr. Ir. Suhardi, M.Sc Beliau dipilih karena menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra sehingga mengetahui secara mendalam bagaimana strategi komunikasi politik dalam Pemilu 2014.

10 Teknik Pengumpulan Data Data Primer Data primer dalam bentuk wawancara dari narasumber dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi, observasi dan transkrip dengan melakukan wawancara dengan narasumber yaitu Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra. Pada dasarnya wawancara bertujuan agar memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka. Selanjutnya peneliti bertindak sebagai aktivis yang ikut memberi makna secara kritis pada realitas yang dikonstruksi oleh obyek penelitian. Dalam metode wawancara, dimana peneliti ingin memperoleh informasi yang mendalam dari obyek penelitian tentang strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pemilu Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Dalam penelitian ini, pengumpulan data akan dilakukan langsung oleh peneliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang digunakan adalah wawancara mendalam yang berhubungan dengan data yang diperlukan yang berhubungan dengan obyek penelitian. Sarosa mengutip Kann dan Cannel 1957 (2012:45) mengatakan wawancara adalah sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Dengan wawancara maka peneliti dapat memeperoleh banyak data yang berguna bagi penelitiannya. Wawancara

11 76 memungkinkah peneliti menggali data yang kaya dan multidimensi mengenai suatu hal dari para partisipan. Hasil wawancara adalah persepsi atau ingatan partsipan terhadap suatu hal. Masih dalam kutipan Sarosa Kann dan Cannel mengatakan aspek wawancara dalam penelitian kualitatif adalah: 1) Wawancara dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan pada apa yang diungkapkan oleh partisipan dalam wawancara. 2) Wawancara bersifat lebih personal, karena wawancara membutuhkan kedekataan yang lebih dalam antara peneliti dan partisipan yang diwawancara. 3) Peneliti bekerja langsung dan berhadapan dengan partisipan. 4) Peneliti memiliki kesempatan untuk menelusuri lebih mendalam tentang suatu topik dengan mengajukan pertanyaan tambahan. 5) Wawancara memakan banyak waktu dan sumber daya lainnya, keterbatasan waktu dan sumber daya diperhitungkan dengan baik dalam wawancara. 6) Peneliti sebagai pewawancara adalah sebagai instrumen penelitian. Peneliti harus mampu menyesuasikan diri dari segala kemungkinan munculnya kondisi menyimpang atau berbeda dari rencana awal (contingensi).

12 77 Wawancara yang dilakukan peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Wawancara tak terstruktur atau terbuka digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang apa yang sedang di teliti. Teknik ini merupakan teknik yang sangat cocok dalam penelitian ini karena dalam melakukan wawancara kepada obyek penelitian, peneliti belum dapat memastikan data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti harus mengenal lebih dekat dengan obyek penelitian Data Sekunder Data sekunder diperoleh melalui sumber-sumber tidak langsung berupa buku-buku, koran, majalah, siaran televisi dan internet yang berhubungan dengan obyek penelitian. Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pemilu Teknik dokumentasi ini juga digunakan untuk mendapatkan informasi dan data-data sekunder yang berhubungan dengan fokus penelitian agar mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data. Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan studi pustaka yang merupakan pengumpulan data dengan menelaah berbagai tulisan dan kepustakaan tentang berbagai penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan strategi komunikasi politik.

13 Teknik Analisis Data Analisis penelitian kualitatif berakar pada pendekatan konstruktivis untuk mengurai persoalan subyek manusia yang umumnya tidak taat asas, berubah-ubah, memiliki subyektivitas individual, memiliki emosi dan sebagainya (Bungin, 2007:143). Data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dengan maksud untuk memberikan makna (making sense of) terhadap data, menafsirkan (interpreting) atau mentransformasikan (transforming) data ke dalam bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah yang pada akhirnya pada kesimpulan-kesimpulan final (Punch, 2005:201). Kunci pokok analisis data pada penelitian kualitatif adalah menjawab pertanyaan bagaimana peneliti sampai pada kesimpulankesimpulan dengan bertolak pada data yang ada? Kesimpulan yang dihasilkan pada umumnya bukan untuk digeneralisasikan, tetapi sebagai gambaran interpretif tentang realitas atau gejala yang diteliti secara komprehensif dalam setting tertentu. Hal ini mengandung arti bahwa temuan apapun yang dihasilkan pada dasarnya bersifat terbatas pada kasus yang diamati. Strategi analisis kualitatif umumnya tidak digunakan sebagai alat mencari data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis proses sosial yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak di permukaan itu. Dengan demikian, analisis data kualitatif

14 79 digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta serta bukan sekedar untuk menjelaskan fakta tersebut (Bungin, 2007:144). Tahapan analisis data kualitatif yaitu sebagai berikut : 1) Melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial, melakukan identifikasi, revisi-revisi dan pengecekan ulang terhadap data yang ada, 2) Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh, 3) Menelusuri dan menjelaskan kategorisasi, 4) Menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi, 5) Menarik kesimpulan-kesimpulan umum, 6) Membangun atau menjelaskan teori. Menurut Lexy J. Moleong (2002:), analisis data adalah proses mengorganisasikan dari mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademik dan ilmiah. Setelah itu data diinterpretasi dengan memadukan konsep-konsep atau teori-teori

15 80 tertentu sehingga dapat memahami perilaku yang yang sedang diobservasi (Rachmat Kriyantono, 2010:119). Setelah melakukan wawancara, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pencatatan (pencatatan) hasil wawancara (Rachmat Kriyantono, 2012:109). Dalam hal ini peneliti membaca ulang seluruh material wawancara untuk mendapatkan garis besar atau gambaran umum. Kemudian peneliti membagi transkrip wawancara ke dalam topiktopik. Selanjutnya topik-topik ini dipisah-pisahkan berdasarkan kategorinya berdasarkan tujuan riset. Kategori ini akan meng-cover semua transkrip wawancara dan hasil observasi serta diusahakan agar tidak tumpang tindih anatarkategori. Dari masing-masing kategori kemudian peneliti menganalisanya. Teknik analisa data adalah teknik dengan mengelompokkan data dari hasil wawancara mendalam yang kemudian nanti akan dikonstruksikan dan dinterpretasikan dalam sebuah bentuk yang menunjukkan bagaimana pola strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam menghadapi persaingan Pemilu 2014 sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dikerjakan dengan mengumpulkan seluruh data yang ditemukan dan selanjutnya peneliti menafsirkan (interpreting) dengan jalan bekerja dengan data-data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

16 81 apa yang dapat diceritakan kepada orang lain mengenai strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pemilu Hasil dari data yang dikumpulkan kemudian dianalisa dengan cara sebagai berikut: 1) Reduksi data, reduksi merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data benar-benar diperlukan dalam penelitian dan dilakukan secara terus-menerus selama penelitian berlangsung. Proses kegiatan dimulai dengan membaca seluruh data yang terkumpul dari hasil wawancara langsung pada catatan di lapangan. Kajian pustaka dan dokumentasi lainnya setelah dibaca dan ditelaah. 2) Penyajian data Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Sejak mulai pengumpulan data, peneliti melakukan dengan analisa kualitatif. 3) Menarik Kesimpulan/verivikasi Penganalisaan data yang sudah dikumpulkan dan dianalisa secara kualitatif, mencari benda-benda keteraturan, pola-pola

17 82 penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi (A. Michael Haberman, 17-19) Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Menurut Maxwell dalam Alawasilah (2002:171) validitas dalam penelitian kualitatif merujuk pada pemahaman deskripsi, interpretasi, teori dan generalisasi. Sugiyono (2012:124) mengungkapkan bahwa uji keabsashan data dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain adalah dimana peneliti juga merupakan salah satu instrumen penelitian maka peneliti perlu meningkatkan ketekunan yang artinya melakukan analisa hasil wawancara dan mengecek kembali atau menguji konsistensi apa yang disampaikan oleh narasumber. Menguji konsistensi dapat dipahami seperti dijelaskan dalam buku Rachmat Krisyantono (2012:63) tentang wawancara mendalam yang dilakukan terus menerus (lebih dari satu kali) dimana peneliti akan menanyakan kembali hal yang sudah ditanyakan sebelumnya. Cara lain untuk menguji keabsahan data adalah adanya pendukung pembuktian data yaitu data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara dan foto-foto interaksi dengan narasumber. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini, seperti yang dirumuskan ada dua macam yaitu, antara lain :

18 Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan dilakukan dengan maksud mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan berbagai proses analisis yang konstan atau tentatif. Menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci sehingga mendapatkan kedalaman dalam penelitian. Hal itu berarti bahwa peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonojol. Kemudiaan menelaahnya sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan pada tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami (Moleong, 2007:330). Dalam konteks ini, sebelum mengambil pembahasan penelitian, peneliti telah melakukan pengamatan terlebih dahulu secara tekun dalam upaya menggali data atau informasi untuk dijadikan obyek penelitian, yang pada akhirnya peneliti menemukan permasalahan yang menarik untuk dibedah, yaitu bagaimana strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pemilu Triangulasi Sumber Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

19 84 dan alat yang berbeda (Patton dalam Moleong, 2007:330). Hal ini dapat dicapai dengan jalan : 1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, 3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, 5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam 34 3.1 Paradigma penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana pandangan tertentu bagaimana media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Konstruktivisme Paradigma konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari sebuah perusahaan, karena tanpa komunikasi pemasaran konsumen maupun masyarakat secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Secara harfiah metodik itu berasal dari kata metode (method). Metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Secara harfiah metodik itu berasal dari kata metode (method). Metode BAB III METODELOGI PENELITIAN Secara harfiah metodik itu berasal dari kata metode (method). Metode berarti suatu cara kerja sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan. Dari segi bahasa metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menggunakan metodologi kualitatif dengan paradigma interpretif dan pendekatan konstruktivis, dengan riset studi kasus (case study) dengan tipe penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian didasarkan kepada pendekatan penelitian kualitatif didasari pertimbangan sebagai berikut : a. Penelitian secara spesifik fokus pada proses praktikum

Lebih terperinci

45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan paradigma interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma interpretif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai Strategi Kampanye Politik dalam Pemilihan Kepala Kampung di

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai Strategi Kampanye Politik dalam Pemilihan Kepala Kampung di 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena dianggap mampu memberikan pemahaman yang mendalam dan rinci berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tepatnya di Bagian Humas, Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI). Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis. Menurut Moleong (2005:6) penelitian ini merupakan penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung. Lokasi pelaksanaan penelitian di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung di Jl.

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie, penulis melakukan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Guba dan Lincoln mendefenisikan paradigma sebagai serangkaian keyakinan keyakinan dasar (basic Beliefs) atau metafisika yang berhubungan dengan prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pradigma Penelitian Pradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang di kutip Dedy Mulyana, menurut Patton pradigma tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono yang dikutip Imam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan BAB 3 PENDAHULUAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1 Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu peneliti yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistic-kontekstual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Menurut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2000:3), menyatakan: Prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Dan Pengkajian Akademis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Dan Pengkajian Akademis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dan Pengkajian Akademis Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data dengan mendatangi langsung lokasi @america. Waktu pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta. 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Fanatisme Penggemar Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil lokasi penelitian di kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Merupakan jenis penelitian deskriptif, karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang beralamat di Jalan Parangtritis Km 6,5 Cabean, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pertimbangan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Superqurban di Yayasan Rumah Zakat Surabaya maka peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Superqurban di Yayasan Rumah Zakat Surabaya maka peneliti 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Efektivitas Program Superqurban di Yayasan Rumah Zakat Surabaya maka peneliti menggunakan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada buyer/ seller yang memanfaatkan fasilitas grup facebook Komunitas Malang Cinta Fauna (KOMACI) melakukan transaksi pembelian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian yang peneliti lakukan Menggunakan pendekatan kualitatif yang dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigma tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan menjelaskan fenomena yang sedalam-dalamnya dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma pada penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai kebahagiaan pada orang dengan epilepsi (ODE) ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang cenderung mengarah kepada metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian 109 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma dikenal dengan usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu. Paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Untuk memperoleh data sebagai bahan analisis dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara terhadap para pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma atau pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. 1 Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode reception analysis. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode reception analysis. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode reception analysis. Penelitian ini dilakukan untuk memfokuskan peneliti pada produksi tentang pemaknaan teks dan proses negosiasi makna khalayak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kualitatif suatu strategi yang dipilih penulis untuk mengamati suatu fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian yang bersifat penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekata kualitatif, dimana peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan BAB III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Data-data serta argumentasi yang dibangun dalam penelitian ini, menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dimana yang ditekankan adalah aspek subjektif dari perilaku orang. Konsep diri merupakan

Lebih terperinci

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran, 114 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji permasalahan dan memperoleh makna yang lebih mendalam sesuai dengan kondisi lingkungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian kualitatif Pengumpulan data oleh peneliti akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif berkaitan dengan mengumpulkan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian berdasarkan pendekatan secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

Lebih terperinci