HUBUNGAN BENTUK SEDIAAN OBAT BATUK TERHADAP KECENDERUNGAN DAYA BELI KONSUMEN DI APOTEK KETANDAN FARMA KLATEN
|
|
- Fanny Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN BENTUK SEDIAAN OBAT BATUK TERHADAP KECENDERUNGAN DAYA BELI KONSUMEN DI APOTEK KETANDAN FARMA KLATEN Isnaini, Yetti O.K, Choiril Hana INTISARI Daya beli masyarakat dapat meningkat jika obat yang yang beredar di pasaran memiliki kualitas yang baik, harga yang relatif terjangkau, serta pengemasan yang baik. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan metode penelitian Cross sectional dan menggunakan analisa deskriptif analitik yang diuji dengan analisis statistika anova one way. Dengan subyek penelitian adalah konsumen yang membeli obat batuk. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen di Apotek Ketandan Farma Klaten. Kecenderungan tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor kemasan dibandingkan dengan harga. Untuk kemasan memiliki kecenderungan p=0,000 sedangkan harga p=1,000. Kata Kunci : Bentuk sediaan obat batuk, daya beli konsumen Isnaini, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten
2 CERATA Journal Of Pharmacy Science 39 PENDAHULUAN Daya beli konsumen adalah tingkatan atau kemampuan yang menunjukkan sejauh mana konsumen untuk membeli hasil produksi. Daya beli konsumen di pengaruhi beberapa faktor antara lain : kualitas barang, kemasan, dan harga yang murah (Sampurno, 2009). Daya beli masyarakat dapat meningkat jika obat yang yang beredar di pasaran memiliki kualitas yang baik, harga yang relatif terjangkau, serta pengemasan yang baik. Dalam membeli suatu obat, masyarakat menginginkan produk yang berkualitas dengan harga yang murah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendapatan seseorang. Meskipun pendapatan meningkat, di lain pihak kebutuhan juga terus meningkat. Dengan demikian industri farmasi dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi dengan harga yang wajar atau bahkan relatif lebih murah (Priyambodo, 2007). Selain harga faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat adalah kemasan. Kemasan obat yang baik membuat pembeli menjadi tertarik dan terdorong untuk membeli. Kemasan yang baik dapat melindungi dari kerusakan sehingga konsumen yang membeli obat merasa aman dalam menggunakan obat (Sampurno, 2009). Ada banyak pilihan obat yang beredar di pasaran misalnya obat batuk. Ada yang dalam bentuk cair, ada juga yang dalam bentuk tablet. Ada yang di dalam botol, ada juga yang berbentuk sachet (Arifin, 2008). Secara garis besar, berdasarkan bentuk sediaan, obat dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu : bentuk sediaan padat, seperti pulvis, pulveres, tablet, dan kapsul. Bentuk sediaan semi padat, seperti, salep, cream, jel, dan pasta. Bentuk sediaan cair, seperti, sirup, suspensi, dan emulsi (Priyambodo, 2007). Dalam penelitian ini aspek yang diteliti adalah bentuk sediaan mempengaruhi kecenderungan pembelian konsumen. Dimana faktor harga dan kemasan merupakan hal penting bagi konsumen untuk membeli sediaan obat terutama obat batuk. Penelitian ini dilakukan karena pembelian obat batuk dalam satu bulan terakhir mengalami peningkatan. Peningkatan diperkirakan dari konsumen /hari membeli obat batuk. Dengan adanya hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Bentuk Sediaan Obat Batuk Terhadap Kecenderungan Daya Beli Konsumen Di Apotek Ketandan Farma Klaten. Rumusan Masalah : Apakah ada hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen di Apotek Ketandan Farma Klaten? Tujuaan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen di Apotek Ketandan Farma Klaten
3 40 CERATA Journal Of Pharmacy Science Manfaat Penelitian : Memberikan informasi kepada konsumen tentang bentuk sediaan obat batuk yang banyak digunakan oleh konsumen. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.variabel bebas adalah kecenderungan daya beli, sedangkan variabel terikat bentuk sediaan obat batuk di apotek Ketandan Farma Klaten. Populasi Dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sama yakni konsumen apotek Ketandan Farma Klaten yang membeli obat batuk cair dan padat. Cara pengambilan sampel ialah dengan menggunakan accidental sampling atau dengan cara kebetulan. Sampel yang diperoleh sebanyak 60 orang. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ialah dengan menggunakan daftar pertanyaan yang digunakan untuk membantu peneliti dalam mewawancarai responden. 2. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu dengan mewawancarai atau bertanya kepada konsumen yang membeli obat batuk di Apotek Ketandan Farma Klaten. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Apotek Ketandan Farma yang beralamat di Perumahan Belangwetan No.1 Klaten. Dengan sampel sebanyak 60 orang. Dari hasil penelitian diperoleh data tentang distribusi frekuensi bentuk sediaan obat batuk dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Bentuk Sediaan Obat Batuk No. Bentuk Sediaan Frekuensi Presentasi (%) Cair 38 63,3 Padat 22 36,7 Total
4 CERATA Journal Of Pharmacy Science 41 Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa frekuensi bentuk sediaan obat batuk sebagian besar di Apotek Ketandan Farma lebih banyak memilih bentuk sediaan cair sebanyak 63,3% dan yang paling sedikit adalah sediaan padat sebesar 36,7%. Untuk data distribusi frekuensi faktor pembelian bentuk sediaan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Faktor Pembelian Bentuk Sediaan Faktor Pembelian Total Sediaan Harga Kemasan f % f % f % Cair Padat ,5 40, ,5 59, Jumlah Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui konsumen yang membeli sediaan cair dikarenakan faktor harga sebesar 39,5%, untuk sediaan padat dikarenakan faktor harga sebesar 40,9%. Sedangkan untuk sediaan cair dikarenakan kemasan sebesar 60,5% dan untuk sediaan padat dikarenakan kemasan sebesar 59,1%. Hasil distribusi frekuensi berdasarkan kemasan bentuk sediaan dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemasan Bentuk Sediaan Faktor Pembelian Total Sediaan Kemasan botol Sachet Strip Eceran f % f % f % f % f % Cair 18 47,4 4 10, Padat ,9 4 18, Jumlah , , Berdasarkan tabel 4.3 diketahui konsumen yang membeli sediaan cair dikarenakan kemasan lebih banyak memilih kemasan botol sebesar 47,4% dan untuk kemasan sachet sebesar 10,5%. Sedangkan sediaan padat yang membeli dikarenakan kemasan lebih banyak memilih kemasan strip 40,9% dan untuk kemasan eceran sebesar 18,2%. Untuk mengetahui hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen berdasarkan harga dengan analisis statistika anova dapat dilihat pada tabel 4.4.
5 42 CERATA Journal Of Pharmacy Science Tabel 4.4 Hubungan Bentuk Sediaan Obat Batuk Terhadap Kecenderungan Daya Beli Konsumen Berdasarkan Harga Variabel Bebas Variabel Terikat p Bentuk sediaan Harga 1,000 Dari tabel 4.4 diketahui bahwa hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen berdasarkan harga yang dianalisis dengan analisis statistika anova memiliki kecenderungan yang ditunjukkan dengan p = 1,000. Untuk mengetahui hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen berdasarkan kemasan dengan analisis statistika anova dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Hubungan Bentuk Sediaan Obat Batuk Terhadap Kecenderungan Daya Beli Konsumen Berdasarkan Kemasan Variabel Bebas Variabel Terikat p Bentuk sediaan Kemasan 0,000 Dari tabel 4.5 diketahui bahwa hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen berdasarkan kemasan yang dianalisis dengan analisis statistika menggunakan anova memiliki kecenderungan yang ditunjukkan dengan p=0,000. Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan di apotek ketandan farma diperoleh hasil bahwa sediaan cair lebih banyak dipilih oleh konsumen sebesar 63,3%. Mayoritas yang menggunakan bentuk sediaan cair adalah anak-anak. Hal tersebut berarti konsumen di Apotek Ketandan Farma Klaten memiliki kecenderungan daya beli yang tinggi terhadap bentuk sediaan obat batuk cair daripada bentuk sediaan padat. Konsumen berpendapat bahwa sediaan cair memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan sediaan padat yaitu memberikan kemudahan saat meminum obat bagi yang mengalami kesulitan saat menelan obat terutama bagi anak-anak. Selain itu juga tujuan dibuatnya sediaan cair ialah untuk lebih mempercepat dan lebih efisien diabsorbsi dibanding sejumlah obat yang sama yang diberikan dalam sediaan padat. Sedangkan untuk sediaan padat sebesar 36,7% hasil tersebut lebih sedikit dibanding sediaan cair. Hal tersebut dikarenakan konsumen dewasa yang lebih banyak menggunakan bentuk sediaan padat daripada benuk sediaan cair. Untuk bentuk sediaan cair, kemasan memiliki frekuensi sebesar 60,5% yang menyatakan bahwa kemasan memiliki frekuensi lebih tinggi dibandingkan dengan harga. Konsumen beranggapan bahwa kemasan untuk sediaan cair
6 CERATA Journal Of Pharmacy Science 43 terutama kemasan botol lebih menarik terutama untuk anak anak. Hal ini menyebabkan faktor kemasan lebih banyak menyebabkan konsumen membeli obat batuk. Sedangkan konsumen yang membeli sediaan cair dikarenakan harga berpendapat bahwa harga obat untuk sediaan cair lebih mahal dibanding harga obat sediaan padat sehingga yang memilih harga lebih sedikit disbanding kemasan. Untuk sediaan padat, kemasan memiliki frekuensi 59,1% hal ini berarti kemasan memiliki frekuensi lebih tinggi debanding dengan harga. Konsumen berpendapat bahwa kemasan untuk sediaan padat memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pelindung dari kerusakan sehingga konsumen merasa tidak merasa khawatir dan tetap aman dalam mengonsumsi obat, selain itu juga obat lebih praktis jika dibawa kemana-mana dan tidak tumpah atau pecah. Sedangkan konsumen yang membeli sediaan padat dikarenakan harga berpendapat bahwa harga obat untuk sediaan padat lebih murah dibanding harga sediaan cair. Hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap daya beli konsumen di apotek Ketandan Farma Klaten berdasarkan uji statistika menunjukan bahwa kemasan lebih cenderung mempengaruhi daripada harga. Hal ini dapat ditunjukan dengan tingkat kecenderungan antara kemasan p=0,000 (p<0,05) sedangkan harga p=1,000(p>0,05). Kemasan lebih cenderung mempengaruhi dikarenakan kemasan menjadi daya tarik konsumen terutaman untuk kemasan obat batuk untuk anak-anak. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Sampurno (2009) menyatakan bahwa produk ditawarkan di pasar harus dikemas dengan baik dan memiliki daya tarik tersendiri yang dapat minat konsumen untuk membeli dan menggunakannya. Banyak pemasar yang menggunakan kemasan sebagai strategi produk maupun sebagai hal yang penting dan harus banyak fungsi untuk memberi nilai tambah bagi produk dengan desain dan warna yang menarik dan deskripsi produk yang elegan sehingga mengundang orang untuk membeli dan menggunakannya. Untuk faktor harga bagi konsumen di apotek ketandan farma Klaten memiliki pengaruh lebih rendah dibanding kemasan, hal tersebut dapat dilihat dari tabel hubungan bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen berdasarkan harga dimana harga memiliki tingkat kecenderungan p=1,000. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar konsumen merupakan masyarakat perumahan yang sudah bisa dikatakan memiliki perekonomian yang cukup tinggi sehingga untuk daya beli yang disebabkan karena harga tidak terlalu berpengaruh. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Bentuk sediaan obat batuk yang paling banyak dibeli konsumen adalah bentuk sediaan cair sebanyak 63,3 %.
7 44 CERATA Journal Of Pharmacy Science 2. Factor pembelian konsumen lebih dipengaruhi kemasan untuk sediaan cair 60,5 %, untuk sediaan padat 59,1 % 3. Hubungan antara bentuk sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen di Apotek Ketandan Farma Klaten kecenderungan lebih dipengaruhi kemasan yang ditunjukan dengan tingkat kecenderungan p=0,000 sedangkan harga memiliki tingkat kecenderungan p=1,000. Saran : perlu selanjutnya penelitian selanjutnya tentang hubungan sediaan obat batuk terhadap kecenderungan daya beli konsumen ditinjau dari kualitas obat, perlu penelitian selanjutnya dengan menggunakan teknik random sampling dan metode penelitian kohort. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Ludfi Antoni Pasar Obat Batuk Cair Terus Meningkat. Blogspot.com/2008/02/.html. 29 Januari 2011.Jam WIB Arikunto,S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Priyambodo, Bambang Manajemen Industri Farmasi. Global Pustaka utama. Yogjakarta. Sampurno Manajemen Pemasaran Farmasi.Gajah Mada University Press.Yogyakarta. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-12. Alfabeta. Bandung.
KARAKTERISTIK TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ANTARA PENGGUNAAN OBAT GENERIK DAN OBAT PATEN DI APOTEK KETANDAN FARMA KLATEN
KARAKTERISTIK TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ANTARA PENGGUNAAN OBAT GENERIK DAN OBAT PATEN DI APOTEK KETANDAN FARMA KLATEN Anita Agustina, Rahmi Nurhaini INTISARI Mutu utama layanan kesehatan adalah salah satunya
Lebih terperinciSWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN
SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN Trias Apriliani, Anita Agustina, Rahmi Nurhaini INTISARI Swamedikasi adalah mengobati segala keluhan pada
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI PERUSDA ANEKA USAHA UNIT APOTEK SIDOWAYAH FARMA KLATEN
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI PERUSDA ANEKA USAHA UNIT APOTEK SIDOWAYAH FARMA KLATEN Fitriana Wati, Sutaryono, Muchson Arrosyid INTISARI Konseling pasien dan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI
PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI Afifa Ayu, Farida Rahmawati, Saifudin Zukhri INTISARI Makanan jajanan sudah menjadi bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemahaman tentang perilaku konsumen dapat memberikan penjelasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dewasa ini semakin ketat, hal ini terjadi akibat adanya globalisasi dan perdagangan bebas. Perusahaan dituntut untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan untuk menghilangkan gejala dari suatu penyakit,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGOBATAN PADA PENDERITA ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI PUSKESMAS TRUCUK 1 KLATEN TAHUN 2010
GAMBARAN PENGOBATAN PADA PENDERITA ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI PUSKESMAS TRUCUK 1 KLATEN TAHUN 2010 Roy Yani Dewi Hapsari, Sunyoto, Farida Rahmawati INTISARI Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN.
ABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN. Yurita Apriyati Lestari 1 ;Muhammad Arsyad, 2 ; Devi Wulandari 3 Salah
Lebih terperinciPOLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010
POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 Totok Hardiyanto, Sutaryono, Muchson Arrosyid INTISARI Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat adalah sebuah benda kecil yang mampu menyembuhkan sekaligus dapat menjadi bumerang bagi penderitanya. Benda kecil yang awalnya dijauhi ini kemudian berkembang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu diperlukan obat tersedia
Lebih terperinciGAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010
GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010 Yetti O. K, Sri Handayani INTISARI Hipertensi merupakan masalah utama dalam kesehatan
Lebih terperinciSri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia PERSEPSI FARMASIS TENTANG KEBIJAKAN SUBSTITUSI GENERIK DAN PELAKSANAANNYA DI KABUPATEN KONAWE Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT.KIMIA FARMA PERSERO Tbk UNIT BISNIS BEKASI
PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT.KIMIA FARMA PERSERO Tbk UNIT BISNIS BEKASI Nama : Ayu Afriyanti NPM : 31213533 Jurusan : Manajemen Pemasaran Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS Nur Istiqomah, Sutaryono, Farida Rahmawati INTISARI Berdasarkan kebiasaan masyarakat dalam menyimpan margarin untuk dikonsumsi dalam jangka
Lebih terperinciPENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.
PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. Kegiatan administrasi di apotek (standar pelayanan kefarmasian) Administrasi umum pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika
Lebih terperinciINTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42
KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI INSTALASI RAWAT JALAN RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MUCHSON, YETTI OKTAVIANINGTYAS K, AYU WANDIRA INTISARI
Lebih terperinciLAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.
L-1 LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. 1. Faktor kekuatan apa saja yang dimiliki CV.Angsoka sehingga perusahaan bisa bertahan sampai sekarang? CV.Angsoka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian sakit (illness) berbeda dengan penyakit (disease). Sakit merupakan keluhan yang dirasakan seseorang (bersifat subjektif), berbeda dengan penyakit yang terjadi
Lebih terperinciJenis kemasan Bahan pengemas Teknologi pengemasan
Jenis kemasan Bahan pengemas Teknologi pengemasan Adalah bahan kemas yang kontak langsung dengan bahan yang dikemas -produk- Antara lain: strip/blister, botol, ampul, vial, plastik, dll. Untuk menjamin
Lebih terperinciSYLABUS : MKDK 009.S1.K. Dosen Pengampu
SYLABUS Mata Kuliah Kode SKS Semester Dosen Pengampu : : MKDK 009.S1.K : 2 SKS : IV(Empat) : IIgg.. Dooddi ieet t Addi ityyaa SS,, S.. Muurrwaat ti,, S K SSi intn taa Nss,, SS..Keepp..Nss.. A. Deskripsi
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA BAWANG PUTIH (Allium sativum, L) DENGAN METODE IODIMETRI
PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA BAWANG PUTIH (Allium sativum, L) DENGAN METODE IODIMETRI Farida Rahmawati, Choiril Hana INTISARI Vitamin C (asam askorbat) adalah vitamin yang larut dalam air, vitamin C
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh persepsi konsumen pada atribut produk terhadap niat beli ulang Pocari Sweat yang diwakili oleh 180
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMAKAIAN ANTIBIOTIKA AMOXICILLIN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2014
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMAKAIAN ANTIBIOTIKA AMOXICILLIN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2014 Dewi Rashati 1, Avia Indriaweni 1 1. Akademi Farmasi Jember Korespondensi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah faktor kunci keberhasilan dari suatu pembangunan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas diperlukan suatu derajat kesehatan manusia yang prima sehingga
Lebih terperinciINTISARI EVALUASI KESERAGAMAN BOBOT SEDIAAN PULVERES DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN. Gusti Ayna Yulisa¹, Yugo Susanto2, Rony 3
INTISARI EVALUASI KESERAGAMAN BOBOT SEDIAAN PULVERES DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN Gusti Ayna Yulisa¹, Yugo Susanto2, Rony 3 Permintaan sediaan racikan terutama pulveres (serbuk terbagi) masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penemuan obat baru telah banyak ditemukan seiring dengan perkembangan dunia kesehatan dan informasi yang berkaitan dengan perkembangan obat tersebut juga semakin
Lebih terperinciFORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.)
FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.) Ummu Arifah Zam Zam, Sutaryono, Yetti O.K INTISARI Strawberry (Fragaria Sp.) merupakan tumbuhan dari famili Rosaceae yang memiliki brerbagai
Lebih terperinciAWAN SETIYAWAN NIM. B
PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten) Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciSTUDI KESERAGAMAN BOBOT SEDIAAN PULVERES YANG DIBUAT APOTEK DI KOTA JAMBI ABSTRAK
Volume 16, Nomor 1, Hal. 39-44 Januari Juni 2014 ISSN:0852-8349 STUDI KESERAGAMAN BOBOT SEDIAAN PULVERES YANG DIBUAT APOTEK DI KOTA JAMBI Helni Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PELAKSANA PRODI FARMASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
RENCANA SEMESTER GANJIL 2017/2018 PELAKSANA PRODI FARMASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata Kuliah : PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR Kode MK : FAR 102 Mata Kuliah Prasyarat : - Bobot MK : 2 sks Dosen Pengampu :
Lebih terperinciPEMETAAN PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN TERKAIT FREKUENSI KEHADIRAN APOTEKER DI APOTEK DI SURABAYA BARAT. Erik Darmasaputra, 2014
PEMETAAN PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN TERKAIT FREKUENSI KEHADIRAN APOTEKER DI APOTEK DI SURABAYA BARAT Erik Darmasaputra, 2014 Fakultas Farmasi erikcinhong@yahoo.com Abstrak - Peran dan tanggung
Lebih terperinciUJI KONTROL KUALITAS SEDIAAN SALEP GETAH PEPAYA (Carica papaya L) MENGGUNAKAN BASIS HIDROKARBON. Intisari
UJI KONTROL KUALITAS SEDIAAN SALEP GETAH PEPAYA (Carica papaya L) MENGGUNAKAN BASIS HIDROKARBON Farida Rahmawati, Yetti O. K Intisari Telah dilakukan penelitian tentang uji kontrol kualitas salep getah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia perusahaan membuta para perusahaan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan meminimalkan pengeluaran. Persaingan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo sebagai ibukota Provinsi Gorontalo merupakan kota yang
29 4.1 Gambaran Umum BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Gorontalo sebagai ibukota Provinsi Gorontalo merupakan kota yang menyediakan pendidikan mulai dari
Lebih terperinciPENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR
PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR Ika Tristanti Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus Jl. Ganesha I Purwosari Kudus Email: ika.tristanti@yahoo.com
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. FARMASI (079) 2. FARMASI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Pertiwi Agung atau lebih dikenal dengan sebutan Landson
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Pertiwi Agung atau lebih dikenal dengan sebutan Landson didirikan pada tahun 1966 adalah perusahaan manufaktur farmasi yang memproduksi obat-obatan jenis ethical
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu
5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk-produk hasil pertanian. Selain itu dipengaruhi pula oleh. permintaan konsumen dengan merk dagangnya yaitu UTRA.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan berbasis agroindustri sekarang ini semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya beragam jenis produk, baik itu produk mentah maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap critical thinking mahasiswa prodi Farmasi FKIK UMY. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016.
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional atau potong lintang. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
Lebih terperinciPipintri Margiluruswati*, L.I.Irmawati*
JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS. Dr. Soetomo, Volume 3, No. 1, Oktober 2017 : 115 126 ANALISIS KETEPATAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP PASIEN JKN DENGAN STANDAR PELAYAAN MINIMAL RUMAH SAKIT 2017 (Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Obat Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di pinggir kota Yogyakarta). Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja dipilih dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam memenuhi permintaan konsumen saat ini
V-12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan pasar dalam memenuhi permintaan konsumen saat ini membutuhkan upaya agar perusahaan mampu bersaing. Persaingan dapat muncul di setiap
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI DI KELURAHAN PONDOK KARANGANOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI DI KELURAHAN PONDOK KARANGANOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI Oleh : ELLYSA SETYAWATI K 100070036 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi. Sedangkan rancangan penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN Andriyani Puji Hastuti, Imelda Dyan Utari Akademi Kebidanan YAPPI
Lebih terperinciPENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PADA LABEL OBAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 069/Menkes/SK/lI/2006 TENTANG PENCANTUMAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PADA LABEL OBAT MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa banyaknya variasi harga obat yang beredar
Lebih terperinciPEMETAAN PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN TERKAIT FREKUENSI KEHADIRAN APOTEKER DI APOTEK DI SURABAYA TIMUR. Rendy Ricky Kwando, 2014
PEMETAAN PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN TERKAIT FREKUENSI KEHADIRAN APOTEKER DI APOTEK DI SURABAYA TIMUR Rendy Ricky Kwando, 2014 Fakultas Farmasi Rendy_kwa@yahoo.com Abstrak - Adanya standar-standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena mereka adalah generasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak saat ini. Upaya
Lebih terperinciPOLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010
POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 Farida Rahmawati, Anita Agustina INTISARI Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan
Lebih terperinciKEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDIRAN MANGUN SOEMARSO WONOGIRI TAHUN 2013
KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDIRAN MANGUN SOEMARSO WONOGIRI TAHUN 2013 Diana Candrasari Pradita, Sri Sugiarsi, Sri Mulyono APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciIJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016
FAKTOR PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN DI PELAYANAN KESEHATAN PHARMACEUTICAL SERVICES FACTOR in INCREASING PATIENT SATISFAC- TION in HEALTH CARE Imas Nurul Rahmawati 1, Sri Saptuti
Lebih terperinciOPINI APOTEKER DAN PASIEN TERHADAP PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KOTA MERAUKE DEASY ABRAHAM THOE, 2013
OPINI APOTEKER DAN PASIEN TERHADAP PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KOTA MERAUKE DEASY ABRAHAM THOE, 2013 Fakultas Farmasi Deasy_Abraham@yahoo.com Abstrak - Peran dan tanggung jawab
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ellistya Dwina Putri 201310104155 PROGRAM
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-Faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih Apotek sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Depkes,2009). Kesehatan yaitu afiat yang berarti perlindungan Allah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI MATEMATIKA SD. Budiyono Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI MATEMATIKA SD P-4 Budiyono Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi produk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi produk minuman sachet, tidak hanya dari kalangan anak-anak tetapi banyak juga remaja bahkan orang tua yang gemar
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Persaingan dalam dunia bisnis saat ini sangat kompetitif, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Salah satu cara perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan adalah dengan cara
Lebih terperinciobat-obat tradisional yang telah menggunakan cara-cara modern. Umumnya masyarakat jaman dahulu menggunakan daun sirih merah masih dalam cara yang
BAB I PENDAHULUAN Sediaan obat bahan alam sebagai warisan budaya nasional bangsa Indonesia dirasa semakin berperan dalam pola kehidupan masyarakat dari sisi kehidupan. Masyarakat semakin terbiasa menggunakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA
UNIVERSITAS GADJAH MADA RKPPS TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT (FAS 3401) Dr. Marchaban, DESS., Apt. T.N. Saifullah S., S.Si., M.Si., Apt. FAKULTAS FARMASI UGM GARIS GARIS BESAR PROGRAM
Lebih terperinciTingkat Pengetahuan Masyarakat Di Desa Talungen Kabupaten Bone Tentang Swamedikasi
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Desa Talungen Kabupaten Bone Tentang Swamedikasi Muh, Saud *), Taufiq **), Ishak Abdul Jalil ***) *) Poltekes Kemenkes Makassar **) Akademi Farmasi Yamasi Makassar ***)
Lebih terperinciTrisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KELUHAN FISIOLOGIS MASA KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN FREKUENSI ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS KARTIYEM KULON PROGO 1 Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati
Lebih terperinciANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA
ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA Retno Putri Pamungkas, Vivin Nopiyanti INTISARI Analisis Rhodamin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi
Lebih terperinciPraktek Penjualan Obat Generik Pada Dua Apotek di Surabaya
65 BAB III Praktek Penjualan Obat Generik Pada Dua Apotek di Surabaya A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tentang latar belakang penelitian dengan maksud untuk menggambarkan
Lebih terperinciJURNAL OLEH : NURMAN ADRI SATRIYO NPM : FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JURNAL PENGARUH KUALITAS PRODUK, KEMASAN, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA KOPI SASET CAP KAPAL API DI KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI EFFECT OF QUALITY PRODUCTS, PACKING, AND CONSUMER
Lebih terperinciBentuk-bentuk Sediaan Obat. Indah Solihah,S.Farm,M.Sc.,Apt
Bentuk-bentuk Sediaan Obat Indah Solihah,S.Farm,M.Sc.,Apt Bentuk sediaan obat 1. Sediaan Padat 2. Sediaan Setengah Padat 3. Sediaan Cair 4. Sediaan Gas Sediaan Padat Sediaan Padat 1. Pulvis/Pulveres/Serbuk
Lebih terperinciANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN Rassya Karlita Anindiaty, Iskandar Putong Binus University Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK The
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 632/MENKES/SK/III/2011 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2011
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 632/MENKES/SK/III/2011 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin
Lebih terperinciDian Rahayu Muliani D3 Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram ABSTRAK
Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang memahami Antibiotik efek di Apotek terapi obat Purnama yang dikonsumsi Pada Bulan April Tahun (Tjay dan 2016 Rahardja, 2002). Dian Rahayu Muliani D3 Farmasi Politeknik
Lebih terperinciBAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS
65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS EKSTRAK LIDAH BUAYA ( Aloe vera L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT JANTAN ( Mus muscullus ) GALUR Swiis
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK LIDAH BUAYA ( Aloe vera L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT JANTAN ( Mus muscullus ) GALUR Swiis Rini Puspitasari, Sunyoto, Muchson Arrosyid INTISARI Lidah buaya ( Aloe
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
23 BAB III METODOLOGI 3.1 Tipe atau Sifat Penelitian Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka sifat penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut M. Nazir, deskriptif
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR
HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR Istiqamah 1, Sitti Khadijah 2, Nurul Maulida 2 1 Prodi DIV Bidan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerupai flubiprofen maupun meklofenamat. Obat ini adalah penghambat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natrium diklofenak merupakan derivat sederhana fenilasetat yang menyerupai flubiprofen maupun meklofenamat. Obat ini adalah penghambat siklooksigenase yang kuat dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi sayuran per kapita Indonesia saat ini 35 kg/tahun sehingga total kebutuhan sayuran 230 juta penduduk Indonesia adalah sekitar 7 juta ton/tahun. Angka konsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era persaingan pasar global dewasa ini, tuntutan konsumen atas peningkatan kualitas produk dan jasa bertambah. Terjadi pula peningkatan penawaran produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gejala/symptom dari suatu penyakit, obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari
Lebih terperinciKonsep Dasar Pemberian Obat. Basyariah Lubis, SST, MKes
Konsep Dasar Pemberian Obat Basyariah Lubis, SST, MKes PENGERTIAN OBAT Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit. JENIS DAN BENTUK OBAT 1. Obat obatan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016
GAMBARAN IMPLEMENTASI STIKER PROGRAM PERENCANAANPERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI WILAYAH KERJA UPTD UNIT PUSKESMAS BULUSPESANTREN II KABUPATEN KEBUMEN Eni Indrayani 1, Yamoto 2, Eti Sulastri
Lebih terperinciHUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK
HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK Nur Aini Rahmawati 1), Mila Sari Dwi Jayanti 2) Abstrak : Latar Belakang
Lebih terperinciGerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa
Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Samakah minum obat 3x1 dengan 1x3? Kadang masih ada pertanyaan dari masyarakat baik remaja maupun orang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep akses informasi kesehatan : radio televisi surat kabar handphone internet teman keluarga poster / baliho / spanduk diskusi / seminar Health Literacy B.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI Oleh; Sulistyarini 1), Basuki Rohmat 2) 1) Staf Pengajar STIKES An
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif
Lebih terperinciBAB III DATA A. KEMASAN
BAB III DATA A. KEMASAN Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu: 1. Merek, Merek adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan kembang anak. (Lubis, 2004). tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesulitan makan pada anak masih merupakan keluhan utama orang tua terhadap anaknya, terutama pada golongan balita. Hal ini menyebabkan orang tua membawa anak ke dokter
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) Herlina Tri Damailia, Theresia Rina Oktavia Prodi Kebidanan Magelang, Poltekkes Kemenkes Semarang
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Dharmawangsa Dalam, Surabaya 15 Agustus 2006 Telp. (031) , pswt 150 Faks. (031) ,
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-325-IDN Nama Laboratorium : Unit Layanan Pengujian Fakultas Farmasi - Universitas Airlangga Kimia Daging Protein total AOAC 2000, edisi 17, Vol. 1, chapter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) yaitu usaha yang
2 Ibu memiliki peranan penting sebagai penentu kesehatan dan kualitas sumber daya anggota keluarga. Hal ini dikarenakan perempuan lebih peka dan memegang peran penting dalam pengambilan keputusan mengenai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA Oleh: NOVIANI NIM. MA0712018 ABSTRAK Motivasi belajar merupakan salah
Lebih terperinci