ANALISA SENSITIVITAS DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG DALAM MEMILIH MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
|
|
- Suharto Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA SENSITIVITAS DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG DALAM MEMILIH MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dali Kesuma Wicaksana Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih KM 32 Indralaya, Sumatera Selatan ABSTRAK Seiring dengan kemajuan ka Palembang yang berkembang pesat, pilihan masyarakat untuk memilih moda transportasi menuju tempat tujuannya pun semakin beragam. Seperti angk, bus ka, transmusi, taksi, mor pribadi, dan mobil pribadi. Dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan urutan faktor pemilihan moda serta menguji sensitivitasnya. Dari 4 responden menunjukkan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan moda kekampus adalah keamanan dengan bob 3% Mobil pribadi menjadi pilihan utama dengan bob sebesar 35,5%. Hasil uji sensitivitas menunjukkan, perubahan tiap tiap kriteria akan mengubah grafik terhadap kriteria lainnya. Kata kunci : Analytical hierarchy process, pemilihan moda ABSTRAK Palembang city as we know it, has been growing rapidly in many aspects, catching up with today's globalized world. Together with this growth, comes a wider variety of public's choice on transportation mode to facilitate their movement from one place to anher. Public transports such as angk, buses, taxis as well as private cars and morcycles. With Analytical Hierarchy Process (AHP) method, it will be easier to determine the rank of factors that affect the choices of mode as well as to test its sensitivity. Out of 4 responses received, the main factor that affects public's choice on transportation mode is security, which comprises 3% of the tal response. 35,5% chooses private cars, making it the main choice. The sensitivity test result has shown that changes in every criteria will change accordingly the graph of her criteria. Keywords : Analythical Hierarchy Process, moda choice.pendahuluan Ka Palembang yang sangat luas terdiri dari 2 bagian yaitu seberang ilir dan seberang ulu, sehingga begitu banyak moda transportasi yang bisa dipilih oleh masyarakat untuk mencapai tempat tujuannya. Dalam melakukan perjalanan dari tempat awal ke tempat tujuan atau sebaliknya, masyarakat akan dihadapkan pada pilihan jenis moda transportasi. Jenis moda transportasi tersebut yaitu angk, bus, transmusi, taksi, dan kendaraan pribadi. Para pelaku perjalanan harus teliti memilih moda yang akan digunakan, dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda serta interaksi antar moda-moda tersebut. Dalam studi ini dianalisa:. hirarki (tingkatan) dari kriteria alasan yang dipilih pelaku perjalanan dalam memilih jenis angkutan umum atau kendaraan pribadi. 2. Prioritas pemilihan alternatif moda berdasarkan pertimbangan kriteria yang dipilih. 3. Kecenderungan pemilihan masing-masing moda berdasarkan perubahan setiap faktornya. Untuk mendapatkan tujuan dalam studi ini digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 2. TINJAUAN PUSTAKA Transportasi adalah suatu kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari satu tempat ke tempat yang lain. Pemilihan moda sangat sulit dimodel, walaupun hanya dua buah moda yang akan digunakan (umum atau pribadi). Ini disebabkan banyaknya faktor yang sulit dikuantifikasi, misalnya kenyamanan, keamanan, kemudahan, biaya, waktu tempuh atau ketersediaan angkutan pada saat diperlukan. Pemilihan moda juga mempertimbangkan pergerakan yang menggunakan lebih dari satu moda dalam perjalanan (multimoda). Jenis pergerakan inilah yang umum dijumpai di Indonesia. 2.. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih suatu moda transportasi dapat dibedakan atas empat kategori sebagai berikut (Ofyar Tamin, 28): a) Ciri Pengguna Jalan b) Ciri Pergerakan c) Ciri Fasilitas Transportasi d) Ciri ka atau zona ISSN : X 775 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25
2 2.2.Proses Hirarki Analitik (Analitycal Hierarchy Process) Analisis Hirarki (Analytic Heirarchy Prosess) adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan kedalam kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki (Brojonegoro 992). Tahapan proses pengambilan keputusan dengan menggunakan AHP secara garis besar adalah sebagai berikut :.Penstrukturan masalah kedalam hirarki. Penstrukturan ini bertujuan agar masalah yang kompleks menjadi lebih mudah diselesaikan, sebab telah terbagi-bagi menjadi beberapa submasalah yang lebih sederhana dan skalanya lebih kecil. angan subyektif, sebagai patokan untuk mengkuantifikasikan pertimbangan tersebut. 2. Mensintesakan hasil. Pendapat-pendapat yang telah diberikan angka numerik dengan skala seperti pada Tabel, menjadi masukan untuk diolah melalui suatu prosedur tertentu menjadi bob antar faktor. Langkah pertama sebelum menentukan prioritas setiap elemen dalam pengambilan keputusan adalah dengan melakukan perbandingan berpasangan. Tabel. Skala Penilaian AHP (cabala 2) N, R I 58 9, 2, 24, 32,4 N R I,4 5, 49,5,4 8, 56, 57,5 9 Tabel 2. Nilai Random Index Sukarto, 26) Intensitas Definisi verbal Kepentingan Kedua sama pentingnya 3 sedikit lebih penting 5 Lebih Penting 7 Sangat penting 9 Mutlak lebih penting 2,4,6,8 Nilai-nilai tengah dari penilaian diatas Kebalikan dari Elemen j mempunyai nilai nilai diatas kebalikannya bila dibandingkan dengan elemen i 3. Penyusunan Prioritas. Apabila partisipasi telah memasukkan persepsinya untuk setiap perbandingan antara elemen-elemen yang berada dalam satu level atau yang dapat diperbandingkan maka untuk mengetahui elemen mana yang paling penting disukai atau paling penting, disusun sebuah matriks perbandingan. Setelah matriks pairwais terbentuk maka langkah selanjutnya adalah mengukur bob prioritas setiap elemen. Hasil akhir dari perhitungan bob prioritas tersebut merupakan suatu bilangan desimal dibawah satu. 4. Konsistensi Logis Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Matriks bob yang diperoleh dari hasil perbandingan secara berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan kardinal dan ordinal. Penghitungan konsistensi logis dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a) Hasil penjumlahan tiap baris dikali prioritas bersangkutan dan hasilnya dibagi kembali dengan bob kemudian di jumlahkan. b) Kemudian hasilnya dibagi jumlah elemen, akan didapat λmaks. c) Indeks Konsistensi (CI) = (λmaks-n) /(n-) d) Rasio Konsistensi = CI/ RI, di mana RI adalah indeks random konsistensi. Jika rasio konsistensi maka hasil perhitungan dapat dibenarkan. Daftar nilai RI dapat dilihat pada Tabel METODOLOGI PENELITIAN Suatu penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara sistematis. Adapun langkahlangkah dalam penelitian ini adalah : 3.. Pengumpulan Data Data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dengan cara memberikan kuisioner kepada masyarakat ka Palembang yang mengetahui jenis-jenis moda yang akan dipilih dalam penelitian ini. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah penduduk Palembang yang berdomisili di Palembang dan berumur diatas 7 tahun, sebanyak 75. orang maka jumlah sampel yang akan digunakan : =. =, = 399,9 4 sampel Sedangkan data sekunder didapat dari literatur serta penelitian sebelumnya (Haryono,26); (Kardi,999). Data sekunder yang digunakan adalah data dari Badan Pusat Statistik ka Palembang mengenai data jumlah penduduk diatas 7 tahun Formulir kuesioner dirancang agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kerancuan. Daftar yang dibuat berdasarkan variable-variabel yang terdiri dari : ISSN : X 776 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25
3 . Daftar karakteristik responden pengguna moda transportasi ka Palembang yang berisi: nama, jenis kelamin, pekerjaan, jumlah gaji serta alamat. 2. Daftar kriteria-kriteria yang mempengaruhi moda transportasi di ka Palembang: waktu tempuh, biaya, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan Pembahasan dan Pengolahan Data Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty (993) dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan 2. Membuat struktur hierarki. 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan. 4. Membuat suatu perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement seluruh sebanyak n x [ (n-)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten pengambilan data harus diulangi. 6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat hierarki. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Penyusunan Masalah Kedalam Hirarki Dalam perhitungan dengan metode AHP penyusunan suatu masalah ke dalam struktur hirarki merupakan hal yang sangat penting. Maka ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda yaitu: tempuh, waktu tunggu, biaya, frekuensi angkutan, aksesibilitas angkutan, keamanan dan kenyamanan. Maka didapat susunan hirarki seperti pada Gambar. 4.2.Membuat Matrik Perbandingan Berpasangan, Normalisasi Matriks dan Perhitungan Bob Prioritas. Langkah selanjutnya adalah membuat matriks perbandingan berpasangan. Dari penilaian yang diberikan oleh seluruh angga kelompok, sehingga didapatkan satu matriks perbandingan yang baru. Penilaian responden yang telah dirata-ratakan dapat dilihat pada Tabel 3. sedangkan nilai normalisasi matrik dan nilai bob prioritas kriteria dapat dilihat pada Tabel 4. Normalisasi matrik dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai setiap sel dalam satu kolom, lalu tiap nilai tersebut dibagi dengan jumlah tiap kolom nya maka akan didapat nilai relatif per sel. Sedangkan bob prioritas diperoleh dengan cara mencari ratarata nilai sel-sel dalam tiap barisnya Memilih Biaya Kenyamanan Keamanan Tabel 3. Matrik Perbandingan Penilaian Kriteria Gambar. Skema Hirarki Pemilihan Kriteria Biaya Keamanan Kenyamanan Biaya Keamanan Kenyamanan , Jumlah Tabel 4. Normalisasi Matrik dan Bob Prioritas Kriteria Kriteria Biaya Keamanan Kenyamanan BP Biaya Keamanan Kenyamanan Jumlah ISSN : X 777 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25
4 4.3. Perhitungan Uji Konsistensi Uji konsistensi berfungsi untuk menguji = 5, apakah matrik yang telah diolah telah konsisten. Cara perhitungannya yaitu dengan mengalikan tabel matrik CI = λ dengan bob prioritas, kemudian hasilnya dibagi lagi =, = 25 dengan bob. Lalu hasil penjumlahannya dibagi CR = banyak elemen. =, = 223,, ,96 2,38,6,4 x 3 =,54,92 2,5 625,62 25,275,27 2, λmax = ( 5,3 + 5,27 + 5,3 + 5, + 4,9 ) 5 CR < maka matrik tersebut konsisten. Nilai matrik berpasangan, bob prioritas, eigen value maksimum serta konsistensi rasio untuk matrik pemilihan moda berdasarkan tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 5 sampai Tabel 9. Tabel 7. Pemilihan Berdasarkan Keamanan Tabel 5. Pemilihan Berdasarkan Ang Bu Trans Ta Mo Mo k s musi ksi tor bil Angk, 5 2 4, , 5 2 6,7 7 8 Trans ,23, musi ,8 2,, 2,8 8 7 Mor 3,7 3,7 5,5,,7 3,3 5 8 Mobil 2,38,4 3,7 5,, Jumla,, 2,6 4,7 9,37 h λmaks=6,297 CR = 479 B P Ang Bu Trans Ta Mo Mo k s musi ksi tor bil Angk Trans 4, ,9 3 musi ,55 4, Mor 5, 4,9 2, Mobil 3 4,78 3,7 2,3 2 Jumla 7,2 2, 8,3 4,4 2,8 8,82 h 3 38 λmaks=6,62 CR = 97 Tabel 8. Pemilihan Berdasarkan Kenyamanan BP Tabel 6. Pemilihan Berdasarkan Biaya Ang B Trans Ta Mo Mo k us musi ksi tor bil Angk ,97,4 5 3 Trans 3 4 7,9 musi , 5 3,7 2, ,,7 5 Mor,63 2, ,,8 Mobil 2,8, Jumla,6 9, 5,7 3,8 8,97 5 h λmaks=6,374 CR = 64 B P Ang Bu Trans Ta Mo Mo k s musi ksi tor bil Angk 2, Trans 4, ,6 musi ,33 4, , 3 Mor 5 5 3, ,8 3, Mobil 3,57 4 2, Jumla 7,4 2 8, 5, 2,5 9,2 h λmaks=6,594 CR = 95 ISSN : X 778 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25 B P
5 Tabel 9. Pemilihan Berdasarkan Temp uh Angk Biay a Keaman an Transm usi Tak si Kenyaman an M or Kemudah an Transmu si 88 2 Mor Mobil Mob il,5, Transm 7, usi,5 4,6 4, Mor 3 3,59 4,6, Mobil,99,29,36,78, ,8 Jumlah 8,87 3,4 5,22 3,8 4,49 λmaks=6,39 CR = Rekapitulasi Bob Prioritas Masing- Masing Elemen. Setelah didapat bob masing-masing elemen maka dilakukan rekapitulasi untuk mendapatkan kriteria dan jenis moda yang menjadi pilihan. Tabel 5 sampai 9 merupakan rangking prioritas kriteria pemilihan moda, serta rekapitulasi nilai bob kriteria dan pemilihan jenis moda. Untuk bob masing-masing moda didapat dengan mengalikan bob pemilihan moda berdasarkan masing-masing kriteria dengan bob kriteria. Tabel merupakan nilai prosentase masingmasing bob kriteria pada setiap moda yang didapat dengan cara mengalikan nilai bob pemilihan moda berdasarkan masing-masing kriteria dengan bob tiap-tiap kriteria. Rangking prioritas pemilihan moda didapat dengan menjumlahkan nilai prosentase tiap kriteria dalam pemilihan moda. Rangking prioritas pemilihan moda dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Rangking Prioritas Pemilihan Terhadap Seluruh Elemen Kriteria. BP Pada Tabel 2 dapat dilihat rangking kriteria yang paling mempengaruhi pemilihan moda. Dari hasil tersebut responden memilih kriteria keamanan sebagai faktor yang paling mempengaruhi pemilihan moda dengan bob sebesar 3%. Sedangkan peringkat terakhir kriteria yang paling mempengaruhi pemilihan moda adalah kriteria biaya dengan nilai bob sebesar %. Mobil Pribadi masih menjadi alternatif terpenting bagi responden dalam melakukan perjalanan menuju tempat tujuannya. Hal ini dikarenakan bus mobil unggul dalam semua kriteria. Mor Pribadi menjadi alternatif kedua yang dipilih responden dalam melakukan perjalanan karena mempunyai kelebihan dalam semua faktor dibawah mobil pribadi. Dan selebihnya kendaraan umum yang meliputi angk, bus, transmusi, dan taksi berbagi hasil dengan angka %. Karena memang keempat angkutan umum ini masih berimbang dari berbagai aspek Analisa Sensitivitas Untuk menerapkan kebijakan yang sesuai dengan tujuan, maka dilakukan analisa sensitivitas AHP terhadap masing-masing faktor dari setiap moda yang diteliti. Model-model dibawah ini yang merupakan model analisa AHP yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kecenderungan pemilihan masing-masing moda berdasarkan perubahan setiap faktornya. Model berikut ini didapat dari nilai bob pemilihan tiap moda berdasarkan masing-masing kriteria pada Tabel. YA = Biaya + 6 Keamanan + 5 Kenyamanan + YB = Biaya + 75 Keamanan + 4 Kenyamanan + 6 YTM = 87 + Biaya + Keamanan + Kenyamanan + 79 YTK = 88 + Biaya + 2 Keamanan + Kenyamanan + YMT = Biaya + 22 Keamanan + 2 Kenyamanan + 2 Tabel. Prosentase Masing-Masing Kriteria dalam Pemilihan Biaya Keamanan Kenyamanan Tal,35,6,8,25 2,32,5 2,25,2,3 3,3 2,5,6,32 3,6 2,5 2 Mor 5,7 2, 6, ,5 Mobil 2, ,75 4,4 35,5 Tabel 2. Peringkat Peringkat Bob(%) Mobil Pribadi 35,5 2 Mor Pribadi 24, Tal Bob YMB = Biaya + 35 Keamanan + 39 Kenyamanan + 22 ISSN : X 779 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25
6 Dimana : YA = YB = YTM = YTK = YMT = Mor Pribadi YMB = Mobil Pribadi tempuh, biaya, keamanan, kenyamanan dan kemudahan = Besarnya prosentase dari masingmasing faktor. Berdasarkan rumus yang diperoleh maka dilakukan analisa sensitivitas yaitu dengan mengubah bob nilai masing-masing faktor sehingga didapat perubahan bob nilai masing masing moda. Gambar 3 s.d. Gambar 8 adalah grafik perubahan pemilihan moda berdasarkan perubahan tiap-tiap faktornya. Gambar 3 memperlihatkan perubahan bob prioritas pemilihan moda akibat meningkatnya bob waktu tempuh. Peningkatan faktor waktu tempuh berarti pelaku perjalanan lebih mementingkan kecepatan waktu tempuh dan kelancaran dalam perjalanan. Berdasarkan Perubahan bob kriteria waktu tempuh, urutan prioritas pemilihan moda akan berubah ketika bob waktu tempuh meningkat sebesar 4%. Mor Pribadi akan menjadi pilihan utama masyarakat ka Palembang sebesar 23,8% diikuti mobil pribadi dan yang terakhir angk dengan angka hampir mendekati %. Gambar 4. Grafik Prioritas Pemilihan Berdasarkan Perubahan Keamanan Gambar 2. Grafik Prioritas Pemilihan Berdasarkan Perubahan Biaya Gambar 2 memperlihatkan perubahan bob prioritas pemilihan moda akibat meningkatnya bob biaya. Peningkatan kriteria biaya berarti pelaku perjalanan semakin mementingkan besarnya biaya yang harus di keluarkan dalam melakukan perjalanan. Berdasarkan perubahan bob kriteria biaya urutan prioritas pemilihan moda tidak akan berubah meski ketika bob biaya meningkat sebesar 4%, mobil pribadi tetap akan menjadi pilihan utama disusul dengan mor dan angk menjadi pilihan terakhir responden. Gambar 4 memperlihatkan perubahan bob prioritas pemilihan moda akibat menurunnya bob keamanan. Penurunan bob kriteria keamanan berarti dianggap semua moda memiliki keamanan yang sama sehingga pelaku perjalanan tidak terlalu mementingkan keamanan. Berdasarkan perubahan bob keamanan urutan prioritas pemilihan moda tidak akan berubah meski ketika bob faktor keamanan menurun sebesar 2%. Mobil pribadi tetap menjadi urutan pertama dalam pemilihan moda bagi masyarakat ka Palembang dan disusul dengan mor pribadi. Gambar 5. Grafik Prioritas Pemilihan Berdasarkan Perubahan Kenyamanan Gambar 3. Grafik Prioritas Pemilihan Berdasarkan Perubahan Gambar 5 memperlihatkan perubahan bob prioritas pemilihan moda akibat meningkatnya bob kenyamanan. Peningkatan kriteria kenyamanan berarti dianggap bahwa semua moda meiliki kenyamanan yang relatif sama sehinnga pelaku ISSN : X 78 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25
7 perjalanan tidak terlalu mementingkan kenyamanan dalam melakukan perjalanan. Berdasarkan perubahan bob kenyamanan, urutan prioritas pemilihan moda akan berubah, mor pribadi menjadi prioritas utama responden dengan angka 38%. Hal ini memperlihatkan bahwa kriteria keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi masyarakat di ka Palembang. 2. Sedangkan urutan prioritas (rangking) alternatif moda yang paling banyak dipilih masyarakat ka Palembang adalah sebagai berikut: Mobil Pribadi dengan prosentase bob 35,5% Mor Pribadi dengan prosentase bob sebesar: 24,5%,,, dan dengan prosentase bob masing masing sebesar: %. Gambar 6. Grafik Prioritas Pemilihan Berdasarkan Perubahan Gambar 6 memperlihatkan perubahan bob prioritas pemilihan moda akibat menurunnya bob. Penurunan kriteria kemudahan berarti dianggap bahwa semua moda memiliki akses yang baik sehingga pelaku perjalanan tidak terlalu mementingkan aksesibilitas angkutan dalam melakukan perjalanan. Berdasarkan Perubahan bob kriteria aksesibiltas angkutan urutan prioritas pemilihan moda tidak akan berubah meski ketika bob aksesibilitas meningkat sebesar 2%, mor pribadi tetap menjadi pilihan pertama masyarakat ka Palembang disusul dengan mobil pribadi, dan yang terakhir adalah moda angk. 5.KESIMPULAN Berdasarkan analisa sensitivitas dan pembahasan pemilihan moda transportasi masyarakat di ka Palembang menghasilkan hasil sebagai berikut :. kriteria- kriteria yang digunakan dalam pemilihan moda adalah waktu tempuh, biaya,keamanan, kenyamanan, dan kemudahan. Urutan kriteria yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda transportasi Palembang-Kampus UNSRI Indralaya adalah sebagai berikut: kriteria keamanan dengan prosentase bob sebesar: 3 % kriteria kenyamanan dengan prosentase bob sebesar: 25% kriteria kemudahan angkutan sebesar: 2% kriteria waktu tempuh dengan prosentase bob sebesar: 5% kriteria biaya dengan prosentase bob sebesar: % 3.Perubahan tiap kriteria akan mempengaruhi bob pemilihan moda. Peningkatan kriteria waktu tempuh akan mengubah pemilihan moda. Mor Pribadi akan menjadi pilihan pertama disusul mobil pribadi. Peningkatan kriteria biaya tidak akan mengubah pemilihan moda meski naik 3%. Penurunan kriteria keamanan tidak akan mengalami perubahan moda meski turun 2%. Peningkatan kriteria kenyamanan akan mengubah pemilihan moda ketika meningkat hingga 3%, mor akan menjadi pilihan pertama masyarakat ka Palembang. Peningkatan kriteria kemudahan tidak akan mempengaruhi pemilihan moda meski meningkat hingga 2%. Mobil Pribadi tetap menjadi pilihan pertama masyarakat ka Palembang menuju tempat tujuannya. DAFTAR PUSTAKA:. Brojonegoro, B Teori dan Aplikasi Model AHP. Pusat Antar Univesitas, Studi Ekonomi, UI.Jakarta. 2. Cabala, Powel. 2. Using The Analytical Hierarchy Process In Evaluating Decision Alternatives. Departemen Of Management Process Cracow University of Economics. Rakowicka. 3. Saaty, T.L., The Analytic Hierarchy Process- What It Is and How It Used, Journal of Mathematical Modelling Vol. 9 no. 3-5, 987. p Saaty, T, L Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta 5. Salim, Abbas Manajemen Transportasi. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta. 6. Sukarto, Haryono. Pemilihan Model Transportasi di DKI Jakarta Dengan Analisis Kebijakan Proses Hirarki Analitik. Jurnal Teknik Sipil. Vol 3. Januari Tamin, Ofyar Z,. 28. Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi: Teori, contoh soal, dan aplikasi, Penerbit ITB, Bandung ISSN : X 78 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25
8 8. Tektomo, Kardi. Penggunaan Mtode Analytical Hierarchy process dalam menganalisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kekampus. Dimensi Teknik Sipil. Vol. Maret 999. ISSN : X 782 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No., Maret 25
Peralihan Moda Transportasi Jasa Pengiriman Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus PT. XYZ
Performa (2016) Vol. 15, No.2: 154-159 Peralihan Moda Transportasi Jasa Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus PT. XYZ Yuliyani Nur Angraini 1), Meilani Rosita 2), dan Amalia
Lebih terperinciSabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta
ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Sabdo Wicaksono
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO
IDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO Tas an Junaedi 1) Abstract Movement pattern that done by the resident of Lampung Province to Central Java Province
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 160-171) ISSN : 2450 766X FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) E. Salim 1, S. Musdalifah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciPENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA
PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA Desy Damayanti Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister Manajemen Aset FTSP
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK)
PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK) Rudi S. Suyono 1) Abstrak Sungai merupakan salah satu prasarana yang
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciSTUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG
ISSN 232-23 3 Pages pp. 2-33 STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG Budhi Satrya, M. Isya 2, Sugianto 2 ) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Lebih terperinciPenentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)
Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Agung Baitul Hikmah 1, Herlan Sutisna 2 1 AMIK BSI Tasikmalaya e-mail: agung.abl@ac.id 2 Universitas
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK
IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Lebih terperinciANALISA KARAKTERISTIK PENGGUNAAN JEMBATAN PENYEBERANGAN PADA DAERAH PERBELANJAAN DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN KOTA PALEMBANG
ANALISA KARAKTERISTIK PENGGUNAAN JEMBATAN PENYEBERANGAN PADA DAERAH PERBELANJAAN DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN KOTA PALEMBANG Hariman Hakim Harahap Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciPENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI
PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus
Lebih terperinciPenyebaran Kuisioner
Penentuan Sampel 1. Responden pada penelitian ini adalah stakeholders sebagai pembuat keputusan dalam penentuan prioritas penanganan drainase dan exspert dibidangnya. 2. Teknik sampling yang digunakan
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciPEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS Oscar Bintang Rustomo 1), Dewi Handayani 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa S1 Reguler Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih
JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 103~107 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 103 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih 1 Sri Hadianti,
Lebih terperinciTELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp. 49 58 ISSN 1829-667X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN Nur Heri Cahyana Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Penyusunan Hirarki Dari identifikasi dan subatribut yang dominan, dapat disusun struktur hirarki sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur Hirarki Penerima Beasiswa
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang efektif dalam membantu mengambil suatu keputusan yang kompleks, sistem ini menggunakan aturan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global
Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sri Subekti 1, Arni Retno Mariana 2, Andri Riswanda 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN
ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh: PATRICA
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 521~526 521 ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Maria Hestiningsih
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)
PEDEKT LITYCL HIERRCHY PROCESS (HP) DLM PEETU URUT PEGERJ PES PELGG (STUDI KSUS: PT TEMBG MULI SEM) urlailah Badariah, Iveline nne Marie, Linda Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciPenerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika
Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika Suci Rizka Welza Putri 1, Minora Longgom Nasution 2, Muhammad
Lebih terperinciBAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir
29 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir Penerapan AHP dalam menentukan prioritas pengembangan obyek wisata dilakukan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN
ANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN Yusrinawati Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email: yusri47@yahoo.com Retno Indryani Eko Budi Santoso
Lebih terperinciPrioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa
Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa Rizal Afriansyah Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Email : rizaldi_87@yahoo.co.id Abstrak - Transportasi mempunyai
Lebih terperinciPemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan
Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan Hartono STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: hartonoibbi@gmail.com
Lebih terperinciPRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP
PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP Junaidi, Retno Indryani, Syaiful Bahri Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS
Lebih terperinciJURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU BERDASARKAN HASIL EVALUASI UMPAN BALIK DARI BEBAN KERJA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SD LPI AT-TAUFIQ) Oleh : Fahrizal
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciPenentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)
K O M P U Vol13, No.2, Juli 2016, pp. 94-104 ISSN: 1693 7-554 Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical A Hierarchy Process) S I, Lis. Uta.ri V
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Rudiansyah Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciPERILAKU PERJALANAN PENDUDUK DENGAN PILIHAN MODA TRANSPORTASI DI PERBATASAN KOTA
PERILAKU PERJALANAN PENDUDUK DENGAN PILIHAN MODA TRANSPORTASI DI PERBATASAN KOTA Irwan Staff Pengajar Program Studi Teknik Sipil Universitas Medan Area Jl Kolam No 1 Medan Estate-Medan. Kampus Universitas
Lebih terperinciJurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah
Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciP11 AHP. A. Sidiq P.
P11 AHP A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Metode Analytical Hierarchy Process 2.2.1 Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah
Lebih terperinciAHP (Analytical Hierarchy Process)
AHP (Analytical Hierarchy Process) Pengertian Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciANALISA DAN APLIKASI METODE ZERO ONE DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PERANCANGAN BECAK
ANALISA DAN APLIKASI METODE ZERO ONE DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PERANCANGAN BECAK Yanti Pasmawati 1, Ch. Desi Kusmindari 2 Dosen Universitas Bina Darma Jalan Ahmad Yani No.12 Palembang
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP Mayang Anglingsari Putri 1, Indra Dharma Wijaya 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7
BAB 2 2.1. Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan pustaka yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari penelitian yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan
Lebih terperinciPEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS MODA TRANSPORTATION CHOICE OF ENGINEERING FACULTY UNS STUDENT TO SUPPORT GREEN CAMPUS PROGRAM Diajukan Sebagai
Lebih terperinci1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Mulai
1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Terima kasih atas kesediaannya mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciAPLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG
APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl.Raya Selindung Baru Pangkalpinang
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN
PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN Vera Methalina Afma Dosen Tetap Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulauan ABSTRAK Tanah atau lahan
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 75 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN Dyna
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP
ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA. Muh. Rasyid Ridha
MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA Muh. Rasyid Ridha Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ
Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Mia Rusmiyanti Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung
Lebih terperinciJurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. 13, No. 2. September ISSN Sistem Pendukung Keputusan
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. 13, No. 2. September 2017 167 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP UNTUK KEBUTUHAN OPERASIONAL DENGAN METODE AHP (STUDI KASUS: DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK Surmayanti, S.Kom, M.Kom Email : surmayanti94@yahoo.co.id Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Padang Sumatera
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA
22 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA M. Irwan Ukkas 1), Amelia Yusnita 2), Eri Wandana 3) 1,2 Sistem
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTI KRITERIA
STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTI KRITERIA Abstrak Sy. Mulian Oktari 1), Sumiyattinah 2), Heri Azwansyah 2) Keberadaan jalan memegang
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP Cahya Vikasari 1 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika Politeknik
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciPEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Edy Prayitno Jurusan Komputerisasi Akuntansi STMIK El Rahma Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO) Nur Atikah Fitriani 1, Imam Tahyudin 2 1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Purwokerto, 2 Sistem
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI TERMINAL DI KOTA SURAKARTA
PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI TERMINAL DI KOTA SURAKARTA Sumiyar Pantiharso, Ervina Ahyudanari, dan Hitapriya Suprayitno Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS E-mail : labmk_its@yahoo.com ABSTRAK Untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam
BAB III METODOLOGI Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Menurut Mulyana (2001, p114), Metodologi diukur berdasarkan kemanfaatannya dan tidak
Lebih terperinciAplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 17 26 Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ) Mardlijah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan pemukiman adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciTechno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:
Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: 223-230 MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN PADA INSTANSI KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PELINDUNGAN MASYARAKAT
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Haditsah Annur haditsah@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Penempatan bidan
Lebih terperinci