BAB I PENDAHULUAN. Pada 1895, para investor di Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis dalam waktu
|
|
- Hartono Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar belakang Pada 1895, para investor di Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis dalam waktu yang hampir bersamaan berhasil menemukan dan mendemonstrasikan alat yang bisa memproyeksikan gambar-gambar yang bisa bergerak ke atas latar. Penemu Inggris Robert Paul mendemonstrasikannya di London, Lumiere bersaudara di Paris, dan Thomas Alva Edison di pameran kapas, Atlanta, Amerika Serikat. Lima tahun kemudian, tepatnya 5 Desember 1900, film mulai diperkenalkan, dan sistem bioskop baik yang di dalam ruangan atau model layer tancap mulai dipraktekkan di Indonesia. Berawal pada 30 November 1900 di harian Bintang Betawi, memuat pengumuman dari perusahaan Nederlandsche Bioskop Maatschappij, bahwa sedikit hari lagi mereka akan memperlihatkan tontonan amat bagus, yaitu gambargambar idoep tentang kejadian-kejadian di Erioa dan Africa Selatan saat itu masih dokumenter. Diantaranya gambar Sri Baginda Maharatu Belanda bersama Yang Mulia Hertog Hendrik saat memasuki Den Haag. Pertunjukan ini berlangsung di sebuah rumah di sebelah toko mobil Maatschappij Fuchs di Tanah Abang. Inilah iklan pertama tentang film Indonesia. Pertunjukan itu dimulai pada 5 Desember menurut iklan dalam Bintang Betawi tanggal itu, pertunjukan itu adalah pertoenjoekan besar jang pertama dan beralamat di Tanah Abang Kebon jae (Anege) mulai jam tujuh malam. Ada pun 1
2 karcisnya terdiri dari tiga peringkat, kelas satu f 2 (dua gulden), kelas dua f 1, dan kelas tiga f 0.50.(Ekky Imanjaya : Namun dalam perkembangannya kini, Perkembangan Bioskop di Indonesia menghadapi banyak tantangan dari dalam berbagai segi aspek, dari semakin banyaknya muncul berbagai macam jenis hiburan yang baru.digital video game, permainan simulasi (paintball dll) adalah sebagian kecil dari berbagai macam contoh hiburan lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi konsumen dalam memilih hiburan yang ada. Dari kemajuan teknologi sendiri, Perkembangan Bioskop ini menghadapi tantangan yang langsung bisa mempengaruhi seseorang individu dalam mengambil keputusannya dalam akan menonton film, dimana telah menjamurnya televisi berlangganan di Indonesia dan disertai dengan beredar luasnya VCD dan DVD baik original maupun bajakan disertai mudahnya untuk melakukan Download dari dunia maya. Selain itu, perusahaan-perusahaan elektronik juga mengembangkan produk-produk yang bersifat bring theater to your home, seperti Home theater, TV plasma, Audio system dll. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam ini harus memiliki kiat-kiat khusus agar bisa bertahan sehingga menawarkan suatu experience kepada para penontonnya sehingga penonton tersebut puas dan bisa kembali menonton (repeat) bioskop tersebut. Blitzmegaplex, yang belum lama ini berdiri, sudah memiliki 4 bioskop di Indonesia, mencoba menawarkan suatu experience berbeda dalam menonton film di bioskop. Dari cara membeli tiket, informasi film, pilihan film, promosi, pengaturan 2
3 jadwal film, konsep ruang tunggu, makanan dan minuman, merchandise hingga suasana dalam studio. II. Perumusan Masalah Sebagaimana telah dijabarkan diparagraf sebelumnya, Blitzmegaplex sebagai Pemain baru, mencoba mencoba menawarkan suatu experience berbeda dalam menonton film di bioskop. Dalam penelitian ini, perumusan masalah yang coba untuk dikembangkan adalah : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen menonton di bioskop. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih tempat menonton bioskop 3. Mengidentifikasi diferensiasi apa saja yang terdapat pada Blitzmegaplex dan Bioskop-bioskop yang ada di Indonesia. 4. Mengklarifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari fasiltas-fasilitas Blitzmegaplex menurut sudut pandang konsumen. 5. Mengidentifikasi apakah dengan faktor-faktor yang menjadi kelebihan dari Blitzmegaplex dapat membuat konsumen menjadi loyal. Dari proses pengembangan faktor-faktor diatas, maka dapat diidentifikasi, hal-hal apa sajakah yang menjadi bagian elemen penting yang menjadi sebuah experience dalam menonton film di bioskop. Namun dalam pertimbangan setiap individu tidak selalu sama, maka diperlukan suatu studi analisa mengenai perilaku konsumen dari sudut pandang experiential marketing sehingga teridentifikasi elemen-elemen apa saja pada 3
4 Blitzmegaplex sehingga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusannya dalam menonton film di bioskop. III. Ruang Lingkup Dikarenakan kompleksitas dalam penelitian dari konsep Experiential Marketing, Peneliti perlu mendalami sudut pandang konsumen dari saat merencanakan untuk menonton (planning), pertimbangan untuk memilih bioskop (choosing), hasil dari menonton film tersebut (experience), kembali menonton di bioskop tersebut (repeat). Dari hal-hal tersebut dimaksud agar penelitian mendapatkan hasil yang relevan dan akurat. Dari Model penelitian ini, peneliti akan dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian hanya dilakukan kepada konsumen di Blitzmegaplex sebagai opini. 2. Pengambilan data dilakukan dibliztmegaplex. 3. Pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner 4. Ruang lingkup penelitian hanya pada aspek perilaku konsumen berdasarkan penerapan Strategy Experience Modules (SEMs) IV. Tujuan Penelitian Dalam tujuan penelitian ini, secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Faktor apa yang mendorong seorang individu menonton di bioskop. 2. Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dari konsumen memilih bioskop. 3. Faktor apa yang membuat konsumen tersebut kembali menonton di bioskop tersebut atau tidak. 4
5 4. Faktor apa saja yang dialami oleh konsumen pada saat sesudah menonton di Blitzmegaplex dibandingkan dengan menonton di bioskop lainnya. 5. Mengidentifikasi diferensiasi apa yang diberikan pada Blitzmegaplex dibandingkan dengan bioskop-bioskop lainnya dan mengklarifikasinya menjadi sebuah kelebihan /kekurangan dari Blitzmegaplex. 5
BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi mereka untuk melepaskan penat dan kejenuhan dengan mencari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri hiburan saat ini telah menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Dengan berbagai
Lebih terperinciSTUDIO PRODUKSI FILM DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSIS
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STUDIO PRODUKSI FILM DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSIS Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisa pada bab sebelumnya didapat data-data yang mencakup profil reponden, perilaku/kebiasaan menonton dan penilaian konsumen terhadap experience provider yang di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Bandung,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri hiburan saat ini telah menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Bandung, berbagai aktivitas
Lebih terperinciMenonton TV Favorit via
Menonton TV Favorit via www.openflv.com Bab 6 Menonton TV Favorit via www.openflv.com Tampilan OpenFLV.Com memang sederhana. Tapi selalu saja ada yang baru di dalam situs-situs seperti ini. Misalnya saja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat perkotaan saat ini adalah hiburan perfilman.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat perkotaan saat ini memiliki banyak aktivitas dan kesibukan serta rutinitas sehari-hari yang membuat masyarakat menjadi jenuh. Oleh karena itu, masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Cineplex 21 Group adalah jaringan bioskop terbesar di Indonesia, dan merupakan pelopor jaringan Cineplex di Indonesia. Jaringan bisokop ini tersebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi dalam film, penonton atau manusia menyaksikan rekaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang menyebabkan bisnis di Indonesia melemah bahkan jatuh. Dampak dari krisis moneter
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan penyedia jasa, harus dapat memuaskan harapan dari konsumen. Untuk itu setiap perusahaan harus peka dan mencari cara untuk dapat memuaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini menunjukkan semakin bertambahnya kecerdasan dari manusia sejalan dengan berkembangnya waktu. Akses
Lebih terperinciTUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Fenomena Bioskop Di Indonesia Bioskop adalah pertunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Entertainment Plaza adalah perusahaan yang mendirikan sebuah produk jasa pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema di Indonesia
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya persaingan bisnis sekarang ini, perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan konsumen yang loyal. Berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era global ini persaingan antar dunia perfilman yang semakin ketat membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengkomunikasikan suatu hal kepada khalayak banyak membutuhkan strategi yang efektif dan efisien. Karena jika tidak memiliki strategi, bukan tidak mungkin hal yang
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Bioskop (Belanda: bioscoop dari bahasa Yunani βιος, bios (yang artinya hidup) dan σκοπος (yang artinya "melihat") adalah tempat untuk menonton pertunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau yang sering disebut dengan CG (Computer Graphics) untuk membuat efek film
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah meningkat dalam berbagai bidang seperti bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, industri maupun dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dalam hal produksi ataupun dalam hal berakting. Film itu sendiri dapat juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, film telah menjadi suatu media massa yang sering digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Film juga merupakan media dimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan hiburan sebagai salah satu cara untuk melepas kejenuhan ataupun stress setelah beraktivitas seharian sangatlah penting. Kebutuhan yang menyangkut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. khusus dengan menyalurkan sumber sumber sebuah organisasi untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan promosi mempunyai kaitan erat dengan kegiatan pemasaran. Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimuli, dan memenuhi kebutuhan pasar,
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dewasa ini telah masuk dalam era baru, dimana menonton
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dewasa ini telah masuk dalam era baru, dimana menonton sudah menjadi life syle atau gaya hidup masyarakat perkotaan. Hal ini dapat di lihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari rutinitas yang mereka lakukan. Untuk menghilangkan ketegangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era saat ini, dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari terutama di kota-kota besar seperti Jakarta banyak orang selalu sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan global yang tidak dapat dihindari, persaingan global sudah merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu :
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : 1. Mengenai situasi kompetisi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bencana bagi perekonomian global khususnya melanda negara-negara yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mencermati akan iklim perekonomian global saat ini, tidak salah apabila kita mencoba mengingat kembali berbagai gejolak perekonomian dimana terjadi bencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia bisa dikatakan cukup signifikan. Terlihat dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini. Tidak
Lebih terperinciPERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG PADA CV.INDIES DI TAHUN 2012
Biodata Penulis Nama : Rico Octaviano Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 21 October 1991 NIM : 209000269 Program Studi Jenjang : Desain Komunikasi Visual : Sarjana (S1) PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Menurut (Munir, 2012) secara umum, multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Misalnya, video musik adalah bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut agar dapat bersaing dan kompeten agar tetap dapat eksis dan berkembang serta bersaing dengan perusahaan yang lain. Perusahaan dituntut
Lebih terperinciwww.sitimustiani.com Dari mana datangnya film? www.sitimustiani.com Darimana datangnya Film? Ya, tentu saja dari tangan-tangan kreatif yang bekerja sepenuh hati menghasilkan gabungan gambar bergerak dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Film adalah salah satu bentuk media komunikasi dengan cakupan massa yang luas. Biasanya, film digunakan sebagai sarana hiburan yang cukup digemari masyarakat.
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data & Literatur Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program acara LA Lights 100 % Music DEMO ini diperoleh dengan memanfaatkan berbagai informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Bab Pendahuluan ini akan dijabarkan poin-poin dasar yang melandasi
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab Pendahuluan ini akan dijabarkan poin-poin dasar yang melandasi dibuatnya Laporan Kerja Praktik, termasuk di dalamnya adalah tentang praproduksi dan desain logo, yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini dunia bisnis berkembang dengan sangat cepat. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi yang tepat, agar dapat menjual produk dan produk tersebut disukai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri dalam penjualan produk, biasanya harus memiliki pemikiran yang kreatif serta strategi yang tepat, agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang digemari oleh. dapat menarik banyak orang untuk menontonnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang digemari oleh banyak orang. Film menyajikan berbagai macam gagasan yang dapat menimbulkan dampak dari penayangannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan pada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan kepuasan pada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa serta pelayanan
Lebih terperinciANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA
ANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang videography dan cinematography. Videography dan Cinematography ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada akhir abad ke-20 turut mendorong pertumbuhan bidang videography dan cinematography. Videography dan Cinematography ini merupakan istilah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Perceived
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasanya dengan merangsang unsur unsur emosi konsumen yang menghasilkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Experiential marketing Schmitt (2004:22) menyatakan bahwa pemasar menawarkan produk dan jasanya dengan merangsang unsur unsur emosi konsumen yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cinema and Film Library di Yogyakarta. I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Hiburan atau rekreasi merupakan salah satu kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh manusia, selain pendidikan. Dikatakan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengertian atau definisi hotel secara umum adalah suatu bentuk bangunan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel berasal dari kata hostel diambil dari bahasa Prancis kuno. Pengertian atau definisi hotel secara umum adalah suatu bentuk bangunan, lambang perusahaan atau badan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Jumlah Penonton Bioskop BlitzMegaplex PVJ Bandung Tahun Jumlah Penonton
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah pada keputusan menonton di Bioskop BlitzMegaplex Paris Van Java Bandung, yaitu terjadinya fluktuasi jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, ciptaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Umum Hak kekayaan intelektual atau disingkat HKI berperan penting dalam melindungi sebuah ciptaan yang dihasilkan oleh seseorang. Ciptaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis pada zaman sekarang semakin ketat, semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis pada zaman sekarang semakin ketat, semakin menjamurnya perusahaan bisnis pada semua tingkatan, skala kecil, menengah hingga berskala besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian Gambaran Singkat Blitzmegaplex Cabang Miko Mall
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Singkat Blitzmegaplex Cabang Miko Mall Blitzmegaplex cabang Miko Mall merupakan Blitzmegaplex kedua di kota Bandung yang berada di area
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN GEDUNG BIOSKOP MENJADI CINEPLEX DI WONOSOBO
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN GEDUNG BIOSKOP MENJADI CINEPLEX DI WONOSOBO Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar Indah dalam skripsinya yang menjadikan PT Istana Argo Kencana sebagai bahan acuan penelitiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multimedia) turut mengalami kemajuan yang juga berkembang dengan cukup cepat. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat perkembangan teknologi komunikasi, informasi, dan teknologi media massa(media cetak,media elektronik,dan multimedia)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di Indonesia sudah memasuki era digital. Sehingga masyarakat sudah semakin banyak yang menggunakan media internet sebagai akses untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami kemajuan sangat pesat. Perkembangan ini memberikan kemudahan kepada manusia untuk menjalankan segala
Lebih terperinciUntuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak. Frequency Percent Valid Percent
120 Lampiran 4. Tabel Frekuensi Frequency Table Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak Frequency Valid Valid Setuju 70 70.0 70.0 70.0 Sangat setuju 30 30.0
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya
Lebih terperinciMinggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM
Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com
Lebih terperinciBAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA
BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA 5.1 Analisa Pola Tujuan : memperoleh gambaran tentang alur sirkulasi kegiatan dari pelaku kegiatan. Pembahasan : kegiatan masing- masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat sehingga tingkat persaingan semakin ketat. Tingkat perkembangan industri yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan bukanlah sesuatu hal yang asing dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan penjualan dan untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan
Lebih terperinci01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.
KODE UNIT : TIK.MM02.022.01 JUDUL UNIT : Menulis Naskah DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan tentang keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menulis sebuah naskah dari narasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memuaskan dibanding jasa pelayanan yang ditawarkan pesaing. Kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di bidang jasa saat ini semakin kompetitif. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan jasa baru yang menawarkan jasa sejenis di pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan musik industri diawali oleh lahirnya musik classic, dan setelah itu muncullah kecenderungan musik kontemporer, yang di dalamnya terdapat musik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Brand Experience terhadap Customer Satisfaction pada Trans Studio Bandung, maka dapat disimpulkan nilai P value
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang ditawarkan di pasaran guna memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini akan memberikan kesempatan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Pada PT. Nusantara Sejahtera Raya 4.1.1 Analisis QFD 4.1.1.1 Langkah langkah Analisis QFD pada Layanan M-Tix Cinema XXI Langkah awal yang dilakukan dalam analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. harus mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain dalam bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen merupakan bagian terpenting dalam pencapaian gol suatu perusahaan. Dalam mendapatkan kepuasan konsumen setiap perusahaan harus mampu untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan karya video dokumenter, maka karya akan mengunakan beberapa tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka yang akan digunakan antara lain: 2.1 Perilaku Konsumtif Lubis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan tajam. Dalam perkembangannya akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bisnis agar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era masa kini, perkembangan dunia usaha yang semakin cepat ini menyebabkan setiap orang harus menghadapi persaingan yang ketat.kondisi ini menuntut setiap
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Reality show adalah acara televisi yang akhir-akhir ini begitu popular dan menjadi sebuah fenomena yang menarik di kalangan masyarakat dan stasiun televisi. Reality show berusaha menarik perhatian
Lebih terperinciTeguh Karya : Harus Berani Koreksi Diri
Hasil ketik ulang dari dokumen asli (dokumen asli terlampir di bawah) : Berita Yhuda Minggu, 19 Nopember 1992 Teguh Karya : Harus Berani Koreksi Diri Konsekwensi ekonomi pasar (terbuka) dimana film Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan. kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung pada perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, dewasa ini banyak bermunculan perusahaan perusahaan baru yang membuat produk produk dari berbagai macam jenis barang kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layar tancap merupakan hiburan bagi masyarakat Indonesia di era penjajahan sampai pada titik berjaya di sekitar tahun 1970. Pada saat itu layar tancap merupakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN BIOSKOP DI KOTA BANDA ACEH ( )
PERKEMBANGAN BIOSKOP DI KOTA BANDA ACEH (1930-2004) Rizal Saivana, Mawardi Umar, Zainal Abidin AW Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Di Indonesia juga tidak lepas dari
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU
68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni media rekam atau film merupakan cabang kesenian yang bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni media rekam atau film merupakan cabang kesenian yang bentuk akhirnya dicapai setelah lebih dahulu mengalami proses perekaman. Adapun perekaman gambar mulai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini sudah banyak katalog yang dibuat interaktif dan menyesuaikan dengan pengguna yang ditujukan. Saat ini katalog sudah bisa dibuat dengan media yang berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, dapat melibatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, dapat melibatkan transfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tantangan utama yang dihadapi perusahaan saat ini adalah bagaimana
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan utama yang dihadapi perusahaan saat ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar dan lingkungan usaha yang cepat
Lebih terperinciMEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH
MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH Diawali dengan munculnya bisnis komputer. Bukan untuk rumahan. Ukuran komputer berukuran raksasa IBM mulai bisnis komputer 1964 MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH Video player
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak pemerintah mengeluarkan izin kehadiran televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989. Stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan dipasaran. Dalam pemasaran, loyalitas tercipta diawali saat konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya loyalitas merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, untuk itu keberadaannya perlu dijaga supaya perusahaan dapat terus bertahan dipasaran.
Lebih terperinciMata Kuliah - Media Planning & Buying
Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Media Out Of Home, Kelompok, Personal Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota yang baik adalah kota yang menghargai budayanya dan tetap menjaga tradisi leluhurnya. Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, terjadi perubahan sosial kebudayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis waralaba telah berkembang dengan pesat pada saat ini. Hal tersebut memberikan pengaruh besar bagi perekonomian negara dan terlebih lagi dengan semakin
Lebih terperinci7. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2002 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah; 8. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pajak Hiburan;
6. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 7. Peraturan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai produksi program Fun With
137 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai produksi program Fun With English, dapat disimpulkan bahwa, secara alur produksi sebuah media pembelajaran, perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan dengan teori teori melainkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Outbound merupakan salah satu metode pembelajaran modern yang menggunakan keunggulan alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif karena pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. akan infomasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Smartphone merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan infomasi
Lebih terperinciMASA PRA-GAMBAR BERGERAK
CINEMA HISTORY MASA PRA-GAMBAR BERGERAK Sejarah film berkaitan erat dengan dengan sejarah fotografi yang memiliki loncatan sejarah yang besar setelah diciptakannya kamera Obscura Obscura adalah alat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang ini sangat pesat setiap orang ingin membuat sesuatu yang baru dan unik. Dengan rutinitas manusia yang padat maka manusia membutuhkan
Lebih terperinci