KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Transkripsi

1 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 211

2 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali, 8234 Tel. (361) Fax. (361)

3 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia- Nya, maka Laporan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bali Triwulan II-211 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan baik intern Bank Indonesia maupun pihak ekstern (external stakeholders) akan informasi perkembangan ekonomi daerah, maupun perkembangan moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Bank Indonesia menilai bahwa perekonomian daerah mempunyai posisi dan peran yang strategis dalam konteks pembangunan ekonomi nasional dan upaya menstabilkan nilai rupiah. Hal ini didasari oleh fakta semakin meningkatnya proporsi inflasi daerah dalam menyumbang inflasi nasional. Oleh sebab itu, Bank Indonesia memiliki perhatian yang besar dalam rangka ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah karena berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu wujud dari kepedulian Bank Indonesia terhadap dinamika perekonomian daerah adalah melalui desiminasi hasil-hasil kajian kepada stakeholders. Kajian yang berada di tangan Saudara ini juga merupakan bagian dari desiminasi kami kepada stakeholders. Melalui desiminasi ini diharapkan informasi mengenai perekonomian daerah dapat dipahami secara luas kepada stakeholders. Masingmasing pihak dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk mengambil perannya dalam upaya perbaikan kinerja ekonomi di masa depan. Kami juga berharap kajian ini dapat menjadi stimulus upayaupaya pengembangan daerah melalui kajian-kajian lanjutan. Ide-ide konstruktif yang bermula dari kajian ini akan memberikan nilai tambah yang sangat berarti bagi kajian ini. Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyediaan data dan informasi yang diperlukan khususnya Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Badan Pusat Statistik (BPS), perbankan, akademisi, dan instansi pemerintah lainnya. Kami menyadari bahwa cakupan dan analisis dalam Kajian Ekonomi Regional masih jauh dari sempurna, sehingga saran, kritik dan dukungan informasi/data dari Bapak/Ibu sekalian sangat diharapkan guna peningkatan kualitas analisis kajian. Akhir kata, kami berharap semoga Kajian Ekonomi Regional ini bermanfaat bagi para pembaca. Denpasar, Agustus 211 BANK INDONESIA DENPASAR Jeffrey Kairupan Pemimpin 1

4 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 2 DAFTAR GRAFIK 4 DAFTAR TABEL 6 DAFTAR BOKS 6 Tabel Indikator Ekonomi 7 Ringkasan Eksekutif 11 BAB 1. MAKRO EKONOMI REGIONAL SISI PENAWARAN Sektor Pertanian Sektor Industri Pengolahan Sektor Listrik, Gas dan Air Sektor Bangunan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Keuangan dan Persewaan Sektor Jasa-jasa SISI PERMINTAAN Konsumsi Investasi Ekspor Impor 27 BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI KONDISI UMUM INFLASI BULANAN M-T-M DISAGREGASI INFLASI FAKTOR PENYEBAB INFLASI 41 BAB 3. KINERJA PERBANKAN DAERAH PERKEMBANGAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM Kondisi Umum Pelaksanaan Fungsi Intermediasi Penghimpunan Dana Penyaluran Kredit Non Performing Loan (NPL) 53 2

5 Halaman 3.2. PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 55 BAB 4. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI Perkembangan Aliran Masuk/Keluar dan Kegiatan Penukaran Perkembangan Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Palsu PERKEMBANGAN TRANSAKSI NON TUNAI Kliring Lokal Real Time Gross Settlement (RTGS) 63 BAB 5. KEUANGAN DAERAH REALISASI PENDAPATAN REALISASI BELANJA PERKIRAAN REALISASI ANGGARAN SELURUH PEMERINTAH KAB, KOTA DAN PROV 66 BAB 6. KESEJAHTERAAN DAN KETENAGAKERJAAN PENURUNAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN PENGURANGAN ANGKA PENGANGGURAN 72 BAB 7. OUTLOOK MAKRO EKONOMI REGIONAL TRIWULAN II INFLASI REGIONAL TRIWULAN II KINERJA PERBANKAN DAERAH 73 3

6 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.1. Kontribusi Sektor Ekonomi PDRB Provinsi Bali 16 Grafik 1.2. Kredit Sektor Pertanian 17 Grafik 1.3. Konsumsi Listrik Industri dan Jumlah Pelanggan Industri 18 Grafik 1.4. Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Manufaktur 18 Grafik 1.5. Kredit Sektor Industri 18 Grafik 1.6. Konsumsi Listrik di Bali 19 Grafik 1.7. Jumlah Pelanggan Listrik 19 Grafik 1.8. Kredit Sektor Listrik, Gas dan Air 19 Grafik 1.9. Konsumsi Semen 2 Grafik 1.1. Kredit Sektor Bangunan 2 Grafik Kunjungan Wisman ke Bali 21 Grafik Tingkat Penghunian Kamar dan Rata-rata Lama Menginap Kamar Hotel 21 Grafik Asal Wisman yang Berkunjung ke Bali 21 Grafik Penerimaan Visa on Arrival 22 Grafik Transaksi Valas di 18 PVA di Bali 22 Grafik Konsumsi Listrik Bisnis dan Jumlah Pelanggan Bisnis 22 Grafik Jumlah Penumpang Pesawat 23 Grafik Jumlah Pos Melalui Udara 23 Grafik Kredit Bank Umum 24 Grafik 1.2. Kredit Bank Perkreditan Rakyat 24 Grafik Kredit Sektor Jasa 24 Grafik Konsumsi Listrik Rumah Tangga dan Jumlah Pelanggan RT 25 Grafik Indeks Keyakinan Konsumen 25 Grafik Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini 26 Grafik Nilai Tukar Petani 26 Grafik Kredit Konsumsi 26 Grafik Impor Barang Modal 27 Grafik Kredit Investasi 27 Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Bali 28 Grafik 1.3. Perkembangan Volume Ekspor 28 Grafik Pangsa Nilai Ekspor Provinsi Bali 28 Grafik Pertumbuhan Nilai Ekspor Komoditas Utama Bali 28 Grafik Negara Pembeli Utama Ekspor Bali 29 Grafik Perkembangan Nilai Impor Bali 3 4

7 Halaman Grafik Perkembangan Volume Impor Bali 3 Grafik Pangsa Impor Provinsi Bali Berdasarkan Negara Asal 3 Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Denpasar 38 Grafik 2.2. Perubahan Harga Komoditas Pangan 38 Grafik 2.3. Perubahan Rata-rata Nilai Konsumsi Kelompok Bahan Makanan 39 Grafik 2.4. Perubahan Rata-rata Nilai Konsumsi Komoditas Kelompok Bumbu-bumbuan 39 Grafik 2.5. Inflasi Bulanan Denpasar (% m-t-m) April Grafik 2.6. Inflasi Bulanan Denpasar (% m-t-m) Mei Grafik 2.7. Perkembangan Harga Beras 42 Grafik 2.8. Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan 43 Grafik 2.9. Inflasi Bulanan Denpasar (% m-t-m) Juni Grafik 2.1. Disagregasi Inflasi (y-o-y) Juni Grafik Disagregasi Inflasi (m-t-m) Juni Grafik Hasil Survey Perkembangan Kegiatan Usaha dan Kapasitas Produksi Pangan 45 Grafik Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi 45 Grafik Perkembangan Rata-rata Curah Hujan Bulanan 46 Grafik 3.1. Pertumbuhan Tahunan Aset, Dana, Kredit 48 Grafik 3.2. Komposisi, Kredit, DPK dan Aset Menurut Kelompok Bank 48 Grafik 3.3. Jaringan Kantor Bank Umum 48 Grafik 3.4. Jumlah Nasabah Penyimpan dan Debitur 48 Grafik 3.5. Perkembangan LDR Bank Umum 49 Grafik 3.6. Komposisi DPK Bank Umum 5 Grafik 3.7. Pertumbuhan DPK 5 Grafik 3.8. Pertumbuhan Kredit Perbankan 51 Grafik 3.9. Komposisi Kredit 51 Grafik 3.1. Kredit Berdasarkan Sektor 52 Grafik Aset Perbankan Syariah 54 Grafik Komposisi Pembiayaan Bank Syariah 54 Grafik Komposisi DPK Bank Syariah 54 Grafik Pertumbuhan Aset, Kredit, dan LDR 55 Grafik Komposisi Kredit terhadap Aset dan Pertumbuhan Kredit 56 Grafik 4.1. Perkembangan Uang Kartal di Bali 6 Grafik 4.2. Perkembangan Kegiatan Kas Keliling 6 Grafik 4.3. Perkembangan Kegiatan PTTB 61 Grafik 4.4. Perkembangan Kliring 63 Grafik 4.5. Perkembangan Tolakan Cek/BG Kosong 63 Grafik 4.6. Perkembangan Transaksi RTGS From 64 5

8 Halaman Grafik 4.7. Perkembangan Transaksi RTGS To 64 Grafik 4.8. Perkembangan Transaksi RTGS From - To 64 Grafik 5.1. Realisasi APBD seluruh Kabupaten, Kota dan Provinsi Bali 66 Grafik 6.1. Penduduk Miskin Provinsi Bali Grafik 6.2. Penduduk Miskin Provinsi Bali Berdasarkan Wilayah 72 Grafik 6.3. Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja 73 Grafik 7.1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali 77 Grafik 7.2. Perkembangan Kegiatan Usaha 77 Grafik 7.3. Perkembangan dan Proyeksi Inflasi Bali Triwulan III Grafik 7.4. Ekspektasi Konsumen Terhadap Barang dan Jasa 79 Grafik 7.5. Ekspektasi Harga oleh Pedagang 79 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1. Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali dari sisi penawaran, (% y-o-y) 15 Tabel 1.2. Produksi dan Luas Panen Padi Palawija per subround di Bali, Tabel 1.3. Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali dari Sisi Permintaan, Tabel 2.1. Inflasi Tahunan Menurut Kelompok Barang (%) 37 Tabel 2.2. Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Barang 4 Tabel 3.1. Perkembangan Usaha Bank Umum di Bali (dalam miliar Rp) 47 Tabel 3.2. Perkembangan Kredit Menurut Sektor 52 Tabel 3.3. Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali 55 Tabel 4.1. Perkembangan Transaksi Uang Kartal di Bali 59 Tabel 4.2. Perkembangan Perputaran Kliring, Cek/BG Kosong di Bali 62 Tabel 4.3. Perkembangan Transaksi RTGS di Bali 63 Tabel 5.1. APBD Provinsi Bali 68 Tabel 6.1. Kondisi Kemiskinan di Bali DAFTAR BOKS Halaman Boks A. Pengembangan Klaster Kopi Sebagai Upaya Peningkatan Produksi dan 31 Pengembangan Kopi Arabika di Kabupaten Bangli Boks B. Penguatan Infrastruktur Pariwisata Bali sebagai Gerbang Pariwisata di Indonesia 33 Boks C. Faktor Penentu Pilihan Masyarakat Akan Layanan Lembaga Keuangan di Bali 57 Boks D. Karakteristik Pekerja Bali, Studi di Sektor Pertanian 74 6

9 Tabel Indikator Ekonomi Bali I. INFLASI DAN PDRB Indikator Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw II Tw IV Tw I Tw I MAKRO Indeks Harga Konsumen Laju Inflasi Tahunan (% y-o-y) PDRB Harga Konstan (miliar Rp) 6,699 6,761 6,891 6,94 7,24 7,149 7,316 7,391 7,446 7,68 - Pertanian 1,4 1,416 1,426 1,44 1,417 1,458 1,428 1,442 1,457 1,48 - Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2,137 2,151 2,186 2,183 2,226 2,262 2,35 2,371 2,49 2,467 - Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan dan Persewaan Jasa-jasa ,11 1,33 1,42 1,67 Pertumbuhan PDRB (% y-o-y) Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) (*) Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) (*) Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) (*) Volume Impor Nonmigas (ribu ton) (*)

10 s II. PERBANKAN PERBANKAN Indikator Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw I Bank Umum : Total Aset (Rp Triliun) DPK (Rp Triliun) Giro (Rp Triliun) Tabungan (Rp Triliun) Deposito (Rp Triliun) Kredit (Rp Triliun) - berdasarkan kantor cabang Modal Kerja Investasi Konsumsi LDR NPL Kredit UMKM (Rp Triliun) Rasio kredit MKM (%) NPL MKM gross (%) BPR : Total Aset (Rp Triliun) DPK (Rp Triliun) Tabungan (Rp Triliun) Deposito (Rp Triliun) Kredit (Rp Triliun) - berdasarkan lokasi proyek Modal Kerja Investasi Konsumsi Kredit UMKM (Rp Triliun) Rasio NPL gross (%) LDR (%)

11 III. SISTEM PEMBAYARAN Indikator Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw I Transaksi Tunai Inflow (Rp Triliun) ,397 1,299 Outflow (Rp Triliun) ,221 1, ,23 1,815 1,631 1,111 2,166 Pemusnahan Uang (Jutaan lembar/keping) ,181 Transaksi Non Tunai RTGS From : Nominal Transaksi RTGS From (Milyar Rp) 13,5 16,374 8,147 13,876 14,178 16,533 19,449 23,571 2,341 23,92 Volume Transaksi RTGS From (Milyar Rp) 12,166 14,112 13,473 14,855 14,264 15,42 16,239 19,49 15,626 15,789 RTGS To : Nominal Transaksi RTGS To (Milyar Rp) 7,473 8,354 7,557 9,57 8,198 9,378 1,976 11,222 11,27 12,553 Volume Transaksi RTGS To (Milyar Rp) 11,815 14,238 14,65 16,964 16,122 17,57 19,362 2,89 18,347 18,257 RTGS From -To : Nominal Transaksi RTGS To (Milyar Rp) 2,37 2,681 2,8 3,64 2,845 2,95 3,278 3,547 3,357 3,411 Volume Transaksi RTGS To (Milyar Rp) 3,119 3,775 3,457 4,16 4,48 4,216 4,424 4,74 4,751 4,468 Kliring : Nominal Kliring (Milyar Rp) 4,959 6,291 6,775 7,137 7,46 7,147 7,817 8,347 8,766 7,922 Volume Kliring (Ribu Lembar) Nominal Tolakan Cek/BG Kosong (Milyar Rp) Volume Tolakan Cek/BG Kosong (Ribu Lembar) 7,344 7,48 7,455 7,284 7,19 7,54 7,168 7,484 8,125 7,28 9

12 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan 1

13 Ringkasan Eksekutif Perekonomian Bali pada triwulan II-211 tumbuh sebesar 6,42% (y-o-y). Sektor PHR masih menjadi pendorong utama pertumbuhan di sisi penawaran. Masih kuatnya konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor yang tetap solid menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di triwulan II-211 MAKRO EKONOMI REGIONAL Perekonomian Bali tumbuh positif dengan angka pertumbuhan pada triwulan II-211 sebesar 6,42% (y-o-y), meningkat dari triwulan sebelumnya yang mencapai 6,1% (y-o-y). Di sektor penawaran, tren peningkatan industri pariwisata mendorong sektor PHR untuk tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, serta memberikan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Bali. Sementara itu sektor terbesar kedua, yakni sektor pertanian, justru mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh kontraksi di subsektor tanaman perkebunan serta peternakan. Sedangkan di sisi permintaan, masih kuatnya konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor yang tetap solid menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di triwulan II-211. Tingginya konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh banyaknya perayaan hari raya keagamaan, hari libur nasional serta pergantian tahun ajaran baru. Sementara itu ekspor didorong oleh meningkatnya transaksi ekspor antar daerah yang terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan. Tekanan inflasi kembali mengalami perlambatan, dengan laju inflasi mencapai,81% (q-t-q). Inflasi volatile food cenderung melambat dikarenakan peningkatan produksi pangan dan kebijakan impor PERKEMBANGAN INFLASI Tekanan inflasi Kota Denpasar kembali mengalami perlambatan, dengan laju inflasi triwulanan pada triwulan II-211 sebesar,81% (q-t-q), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar 1,26% (q-t-q). Sumber tekanan inflasi masih didominasi oleh komoditas pangan dalam kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Secara tahunan, laju inflasi Kota Denpasar pada triwulan I-211 sebesar 7,45% (y-o-y), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 7,93% (y-o-y). Berdasarkan disagregasinya, inflasi volatile food cenderung melambat, yang dikarenakan peningkatan produksi pangan, serta banyaknya upaya pengambil kebijakan untuk meredam laju harga beberapa komoditas utama seperti beras, cabai dan bawang melalui kebijakan impor. Sementara inflasi pada komoditas administered price dan core inflation cenderung mengalami peningkatan. Kinerja perbankanterus mengalami peningkatan seiring dengan kegiatan perekonomian yang lebih cepat KINERJA PERBANKAN DAERAH Kinerja perbankan terus mengalami peningkatan seiring dengan kegiatan perekonomian yang lebih cepat, yang mengakibatkan meningkatnya indicatorindikator perbankan seperti aset, pengerahan dana masyarakat (DPK) maupun kredit. Pertumbuhan yang tinggi pada pengerahan dana dan ekspansi kredit menunjukkan 11

14 Perkembangan perbankan syariah juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi bahwa pelaksanaan fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik. Hal iini juga ditunjukkan dari tingkat LDR keseluruhan perbankan (bank umum dan BPR) di Bali mampu meningkat pada kisaran 68,58%. Seiring dengan meningkatnya ekspansi kredit, jumlah kredit yang dikategorikan kedalam NPL mengalami peningkatan meskipun masih rasio terbilang masih sangat rendah. Peningkatan NPL terjadi terutama pada sektor perdagangan yang diakibatkan oleh meningkatnya kebutuhan dana untuk sektor ini. Perkembangan perbankan syariah juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, dan hingga saat ini tercatat 5 bank syariah yang beroperasi di Bali dengan pertumbuhan indikator-indikatornya yang sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh makin meningkatnya minat masyarakat terhadap jasa-jasa perbankan syariah yang dianggap lebih menguntungkan bagi sebagian kalangan masyarakat. Transaksi pembayaran tunai mengalami net outflow, yang mengindikasikan meningkatnya kebutuhan uang tunai untuk transaksi masyarakat Trnsaksi pembayaran tunai dengan RTGS meningkat, mengindikasikan transaksi dengan jumlah besar mulai dilakukan Realisasi pendapatan mencapai 57,51% terutama disumbang oleh pajak daerah. Sementara itu realisasi belanja baru sebesar 23,14% PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Pada triwulan II-211 transaksi pembayaran tunai di provinsi Bali mengalami net ouflow, yang mengindikasikan meningkatnya kebutuhan uang tunai untuk transaksi di masyarakat menjelang pertengahan tahun seiring meningkatnya aktivitas perekonomian. Berdasarkan denominasinya, masyarakat Bali pada umumnya menggunakan uang kertas dalam transaksi tunai yang dilakukan baik berupa inflow maupun outflow. Selain itu kebutuhan uang kartal juga tercermin dari besarnya kegiatan penukaran yang dilakukan serta kas keliling juga mengalami peningkatan disbanding triwulan sebelumnya. Sementara itu dari sisi pembayaran non tunai, transaksi menggunakan kliring mengalami penurunan sementara RTGS meningkat. Hal ini mengindikasikan transaksi dengan jumlah besar mulai dilakukan seiring mulai direalisasikannya proyek-proyek baik oleh pemerintah maupun swasta yang lebih banyak menggunakan RTGS. KEUANGAN DAERAH Pada tahun 211 Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Bali mencapai Rp 2,14 triliun, meningkat 1,57% dibanding anggaran 21 perubahan, dengan realisasi sampai dengan triwulan II-211 mencapai 57,51% yang terutama disumbang oleh pajak daerah yang merupakan bagian dari Pendapatan Asli Daerah. Sementara itu Anggaran Belanja Daerah Provinsi Bali pada tahun 211 sebesar RP 2,48 triliun dengan realisasi sampai dengan triwulan II-211 sebesar 23,14%. Apabila melihat anggaran dan realisasi seluruh Kabupaten, Kota dan Provinsi, realisasi pendapatan sampai dengan triwulan II-211 diperkirakan sebesar 46,59%, sementara realisasinya diperkirakan sebesar 25,46%. 12

15 Prohram peningkatan kesejahteraan oleh Pemprov Bali mengindikasikan hasil positif, yakni penurunan tingkat kemiskinan Tingkat pengangguran juga mengaami penurunan. KESEJAHTERAAN DAN KETENAGAKERJAAN Program peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali yang telah dijalankan sejak tahun 21 oleh Pemprov Bali mengindikasikan hasil yang positif yang ditunjukkan oleh penurunan tingkat kemiskinan. Tingkat kemiskinan pada Maret 211 hanya sebesar 4,2% lebih rendah dibandingkan Maret 21 yang mencapai 4,88%. Sementara itu tingkat pengangguran di Bali pada Februari 211 juga mengalami penurunan, dengan tingkat pengangguran sebesar 2,86%. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,6% (Agustus 21) dan 3,57% (Februari 21). Pemda terus berupaya melaksanakan program-program kerja yang bertujuan untuk penyediaan lapangan kerja baru sehingga dapat menekan tingkat pengangguran, salah satunya melalui bursa lapangan kerja. Meningkatnya aktivitas perekonomian diperkirakan mendorong kinerja perekonomian Bali untuk tetap tumbuh tinggi di triwulan III Tekanan inflasi diperkirakanakan menurun akibat base effect serta stabilnya pasokan OUTLOOK Meningkatnya aktivitas perekonomian diperkirakan mendorong kinerja perekonomian Bali masih tetap tumbuh tinggi di triwulan III-211. Di sisi permintaan masih kuatnya konsumsi diperkirakan masih menjadi penopang perekonomian Bali, yang terjadi seiring dengan periode libur sekolah dan masukya tahun ajaran baru, dan maraknya perayaan hari raya keagamaan. Selain konsumsi, investasi diperkirakan juga akan menigkat karena proyek-proyek pemerintah mulai direalisasikan. Sementara itu ditengah menguatnya kurs, net ekspor diperkirakan masih tetap positif meskipun terdapat kekhawatiran terjadi penurunan perdagangan luar negeri akibat permasalahan ekonomi di negara mitra dagang utama (AS dan Eropa). Sementara itu di sisi penawaran, sektor PHR diperkirakan masih menjadi pendorong utama dengan didorong oleh aktivitas perdagangan dan pariwisata yang terus meningkat. Kunjungan wisman diperkirakan akan mencapai puncaknya pada triwulan III-211 seiring menigkatnya kunjungan oleh wisatawan mancanegara. Dari sisi inflasi, tekanan harga pada triwulan III-211 diperkirakan masih relative terjaga dengan inflasi diperkirakan berada di kisaran 5,8 ± 1% (y-o-y). Selain akibat base effect, stabilnya pasokan diperkirakan mengakibatkan menurunnya inflasi tahunan di Bali. Namun perlu diwaspadai faktor ekspektasi inflasi kedepan yang meningkat, seperti yang diindikasikan dari hasil survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia. 13

16 Halaman ini sengaja dikosongkan 14

17 Bab 1 Makro Ekonomi Regional Meningkatnya kinerja roda-roda perekonomian Bali yang utamanya dipicu oleh industri pariwisata mendorong perekonomian Bali tumbuh positif dengan angka pertumbuhan pada triwulan II- 211 sebesar 6,42% (y-o-y), meningkat dari triwulan sebelumnya yang mencapai 6,1% (y-o-y). Di sisi penawaran, sektor PHR memberikan andil terbesar yang utamanya didorong oleh meningkatnya aktivitas perdagangan dan industri pariwisata. Sementara itu di sisi permintaan, masih kuatnya konsumsi rumah tangga dan net ekspor menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di triwulan II SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, seluruh sektor ekonomi mampu tumbuh positif di triwulan II-211 dan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi di triwulan II-211 adalah sektor pertambangan yang tumbuh 15,7% (y-o-y), namun andil sektor tersebut terhadap perekonomian Bali sangat kecil, yakni hanya sebesar,1%. Sementara itu sektor utama dalam struktur perekonomian Bali, yakni sektor PHR, mampu tumbuh tinggi dan meningkat dari triwulan sebelumnya, dengan pertumbuhan di triwulan II-211 sebesar 9,4% (y-o-y). Hal tersebut mengakibatkan sektor PHR menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di triwulan II-211 dengan andil mencapai 2,86%. Selain sektor PHR, sektor jasa dan sektor pengangkutan juga memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi yang relatif besar, dengan andil masing-masing mencapai 1,26% dan,68%. Tabel 1.1. Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali dari sisi penawaran, (% y-o-y) Sektor Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Pertanian Pertambangan (3.66) Industri Listrik, Gas & Air Bangunan Perdg, Hotel & Rest Pengangkutan & Kom Keuangan & Persewaan 2.58 (.47) Jasa-Jasa PDRB Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Berdasarkan kontribusinya (share) terhadap perekonomian Bali, sektor PHR memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi Bali dengan share mencapai 32,46%, diikuti sektor pertanian dengan share 19,48% serta sektor jasa sebesar 14,3%. Sementara itu sektor dengan angka pertumbuhan tertinggi, yakni sektor pertambangan hanya masing-masing memiliki share sebesar,69%. 15

18 Grafik 1.1 Kontribusi Sektor Ekonomi PDRB Provinsi Bali Keuangan 7% Jasa 14% Pertanian 19% Pertambangan 1% Industri 1% Pengangkutan 11% LGA 2% Bangunan 4% PHR 32% Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah Sektor Pertanian Perubahan musim tanam mempengaruhi kinerja sektor pertanian. Pasca puncak panen di awal triwulan II-211 dan relatif rendahnya peningkatan produksi mengakibatkan kinerja sektor pertanian mengalami perlambatan dengan pertumbuhan mencapai 1,5% (y-o-y). Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,83% (y-o-y). Menurunnya kinerja sektor pertanian terutama diakibatkan oleh kontraksi di subsektor tanaman perkebunan serta subsektor peternakan dan hasil-hasilnya yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar,64% dan,59%. Dari hasil Liaison, kontraksi diakibatkan oleh panen yang kurang maksimal di beberapa komoditas perkebunan. Kondisi tersebut diakibatkan oleh permasalahan anomali musim dan tingginya curah hujan yang memicu munculnya organisme pengganggu tanaman, sehingga mengganggu produksi di triwulan II-211. Sementara itu subsektor lainnya yakni subsektor tanaman bahan makanan masih mampu tumbuh positif walaupun tidak setinggi triwulan sebelumnya. Tabel 1.2. Produksi dan Luas Panen Padi Palawija per subround di Bali, Jan - April Mei - Agustus Sep - Des Jan - Des Komoditas/tahun L. Panen Produksi L. Panen Produksi L. Panen Produksi L. Panen Produksi (ha) (ton) (ha) (ton) (ha) (ton) (ha) (ton) Padi ARAM II , ,839 47, ,657 48,6 28, ,498 86,26 ATAP 21 51,459 37,328 45,69 245,13 55, ,73 152,19 869,16 Jagung ARAM II ,576 45,381 1,869 5,779 2,62 1,477 22,57 61,637 ATAP 21 22,629 49,852 1,913 5,728 2,164 1,775 26,76 66,354 Kedelai ARAM II ,776 2,934 1,774 2,448 5,85 5,973 ATAP ,124 2,362 2,355 1,565 2,75 4,827 5,555 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali 16

19 Angka Ramalan (ARAM) II oleh BPS Provinsi Bali memperkirakan masih akan terjadi peningkatan produksi dan luas panen di subround II-211 (periode Mei Agustus 211). Produksi di subround II- 211 mencapai 261,6 ribu ton atau meningkat 6,75% dibanding realisasi produksi subround II tahun lalu. Luas panen padi juga meningkat 4,42% dibanding realisasi pada subround I-21, dengan luas panen mencapai 47,62 ribu ha. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada komoditas padi saja. Untuk komoditas non padi seperti kedelai juga mengalami peningkatan luas panen dan produksi di subround II-211, yang meningkat 17,53% dan 24,59% (y-o-y). Peningkatan produksi komoditas pertanian tersebut mengakibatkan kinerja sektor pertanian masih positif sepanjang triwulan II-211. miliar Rp Grafik 1.2 Kredit Sektor Pertanian Kredit Sektor Pertanian g Kredit Sektor Pertanian I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia, diolah % y-o-y Prompt indicator sektor pertanian berupa penyaluran kredit bank umum ke kegiatan usaha pertanian, perburuan dan kehutanan serta untuk kegiatan usaha perikanan yang dikucurkan kepada masyarakat juga menunjukkan pertumbuhan positif. Realisasi pengucuran kredit di triwulan II-211 sebesar Rp 593,6 miliar, atau meningkat 27,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Realisasi tersebut terus meningkat dan lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan mencapai 2,3% (yo-y). Masih positifnya sektor pertanian juga diindikasikan oleh prompt indicator berupa hasil Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di sektor pertanian yang menunjukkan saldo berih tertimbang positif pada triwulan II Sektor Industri Pengolahan Laju pertumbuhan di sektor industri pengolahan masih relatif rendah di triwulan II Sektor industri pada triwulan II-211 tumbuh sebesar 3,67% (y-o-y), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,1% (y-o-y). Melambatnya kinerja di sektor ini terutama diakibatkan oleh subsektor tekstil, barang kulit dan alas kaki yang tumbuh lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Resesi yang dialami oleh negara mitra dagang utama yang diiringi dengan tren apresiasi kurs Rupiah terhadap Dolar turut mempengaruhi daya beli masyarakat mancanegara yang berimbas pada masih rendahnya permintaan ekspor komoditas tekstil. Selain subsektor tekstil, penurunan pertumbuhan juga terjadi pada subsektor pupuk, kimia dan bahan dari karet. Namun demikian subsektor lain yaitu subsektor makanan, minuman dan tembakau justru menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang terjadi seiring dengan tren peningkatan industri pariwisata di triwulan 17

20 II-211, yang mengakibatkan permintaan terhadap barang dan jasa meningkat sehingga memicu industri bahan makanan untuk tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Ribu KWH Grafik 1.3 Konsumsi Listrik Industri dan Jumlah Pelanggan Industri 4 Konsumsi Listrik Industri Jumlah Pelanggan (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : PLN Distribusi Bali unit % y-o-y Grafik 1.4 Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Manufaktur g Volume Manufaktur g Nilai Manufaktur I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Sumber : Bank Indonesia Prompt indicator sektor industri berupa konsumsi listrik untuk golongan industri mengindikasikan melambatnya pertumbuhan di sektor industri. Konsumsi listrik untuk golongan industri mengalami kontraksi 7,% (y-o-y), dengan konsumsi pada triwulan I-211 sebesar ribu KWH. Jumlah pelanggan listrik industri juga kontraksi 2,8% (y-o-y), dengan jumlah pelanggan sebanyak unit. Kondisi ekspor manufaktur juga mengalami perlambatan pada triwulan II-211 baik dari sisi nilai maupun volume ekspornya. Permintaan ekspor manufaktur diperkirakan akan meningkat kembali di pertengahan tahun seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian. miliar Rp Grafik 1.5 Kredit Sektor Industri Nominal Kredit I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia g kredit (RHS) % yoy Namun demikian prompt indicator lain berupa penyaluran kredit bank umum ke sektor industri justru menunjukkan pertumbuhan tinggi di triwulan II-211. Penyaluran kredit ke sektor industri pada triwulan II-211 sebesar Rp 899,74 miliar, atau tumbuh 34,75% (y-o-y). Pertumbuhan tersebut bahkan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 27,85% (y-o-y). Hal ini mengindikasikan prospek industri masih cukup besar, mengingat kredit yang disalurkan ke sektor tersebut juga terus meningkat. 18

21 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Sektor industri pada triwulan II-211 juga menunjukkan kinerja yang meningkat dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhan pada triwulan II-211 sebesar 7,94% (y-o-y), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,84% (y-o-y). Beberapa prompt indicator sektor ini juga mengkonfirmasi pertumbuhan di sektor ini. Konsumsi dan jumlah pelanggan listrik mengalami peningkatan pada triwulan II-211, masing-masing sebesar 2,8% dan 7,9% (y-o-y). Hasil SKDU di sektor LGA juga menunjukkan saldo bersih tertimbang positif pada triwulan II-211. juta KWH Grafik 1.6 Konsumsi Listrik di Bali Konsumsi Listrik % y-o-y g Konsumsi Listrik (RHS) 16 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Ribu Unit Grafik 1.7 Jumlah Pelanggan Listrik Jumlah Pelanggan g Jumlah Pelanggan (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II % y-o-y Sumber : PLN Distribusi Bali Sumber : PLN Distribusi Bali miliar Rp Grafik 1.8 Kredit Sektor Listrik, Gas, dan Air Kredit Sektor Listrik g Kredit Sektor Listrik - (RHS) % y-o-y Namun demikian prompt indicator berupa penyaluran kredit LGA oleh bank umum ke masyarakat belum menunjukkan pertumbuhan di triwulan II-211. Penyaluran kredit LGA pada triwulan II-211 sebesar Rp 12,4 triliun, atau hanya meningkat,86% (yo-y). Angka pertumbuhan tersebut relatif stabil dibandingkan periode-periode sebelumnya.. I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia, diolah 19

22 Sektor Bangunan Memasuki paruh kedua tahun 211, kinerja sektor bangunan relatif stabil dan belum mengindikasikan adanya peningkatan. Pertumbuhan pada triwulan II-211 mencapai 7,48% (y-o-y), tidak jauh berbeda dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,5% (y-o-y). Namun demikian pertumbuhan tersebut relatif masih tinggi sebagaimana diindikasikan dari hasil Survey Harga Properti Residensial yang menunjukkan rata-rata peningkatan indeks harga properti residensial sebesar,49% (q-t-q), atau secara tahunan sebesar 1,4% (y-o-y). Ribu Ton Grafik 1.9 Konsumsi Semen Konsumsi Semen g (y-o-y) - (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II % y-o-y miliar Rp Grafik 1.1 Kredit Sektor Bangunan Kredit Sektor Bangunan g Kredit Sektor Bangunan - (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II % y-o-y Sumber : Asosiasi Semen Indonesia Sumber : Bank Indonesia, diolah Prompt indicator sektor bangunan seperti kredit yang disalurkan ke sektor konstruksi juga mengalami pertumbuhan positif di triwulan II-211, yaitu meningkat 11,56% (y-o-y) dengan realisasi kredit yang disalurkan mencapai Rp 68,52 miliar. Konsumsi semen juga mengalami peningkatan di triwulan II-211, dengan konsumsi semen mencapai 35,11 ribu ton atau tumbuh 15,71% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini mengindikasikan adanya potensi peningkatan kinerja sektor ini kedepannya Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Tren meningkatnya industri pariwisata mendorong sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) tumbuh meningkat pada triwulan II-211. Pertumbuhan sektor ini sebesar 9,4% (y-o-y), meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 8,23% (y-o-y). Peningkatan kinerja sektor PHR didorong oleh aktivitas perdagangan dan pariwisata yang mulai meningkat menjelang pertengahan tahun. Aktivitas pariwisata yang terus meningkat diindikasikan oleh jumlah kunjungan wisman ke Bali secara kumulatif hingga triwulan II-211 yang mencapai orang, meningkat 1,95% dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah kunjungan tersebut mendominasi dari keseluruhan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia, dengan share sebesar 38,5%. Hal tersebut semakin 2

23 memperkuat posisi Bali sebagai pintu masuk utama wisatawan ke Indonesia. Selain wisatawan mancanegara, wisatawan domestik yang datang ke Bali juga mengalami peningkatan. Masuknya musim libur sekolah, banyaknya hari libur nasional sepanjang triwulan II-211 (antara lain Wafatnya Yesus Kristus, Hari Raya Waisak, Kenaikan Yesus Kristus, serta Isra Miraj Nabu Muhammad SAW) dan penetapan cuti bersama oleh pemerintah turut mempengaruhi perilaku wisata wisatawan domestik untuk berlibur ke Bali. Peningkatan jumlah wisman yang datang ke Bali juga mengakibatkan rata-rata tingkat penghunian kamar meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Rata-rata tngkat penghunian kamar hotel bintang untuk triwulan II-211 sebesar 65,8% dengan rata-rata masa tinggal selama 3,45 hari (triwulan sebelumnya sebesar 63,35% dengan rata-rata masa tinggal 3,43 hari). Sementara itu untuk hotel non bintang, tingkat penghunian kamar sebesar 33,53% dengan rata-rata masa tinggal selama 2,47 hari (triwulan sebelumnya sebesar 35,89% dengan rata-rata lama tinggal selama 2,99 hari) orang Grafik 1.11 Kunjungan Wisman ke Bali Jumlah Wisman g Jumlah Wisman (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, diolah % y-o-y Kunjungan wisatawan mancanegara jika di breakdown berdasarkan negara asalnya, mayoritas wisman yang berlibur ke Bali berasal dari Australia (27,59%), China (8,37%), Jepang (7,4%), Malaysia (6,57%), serta Taiwan (5,14%). Jumlah wisman asal Australia meningkat cukup pesat dengan kontribusi yang terus meningkat dari waktu ke waktu, dan mendominasi wisman yang berkunjung ke Bali. Semenjak 28 wisman asal segara tersebut menggeser dominasi wisman asal Jepang yang jumlahnya terus menurun pasca krisis keuangan Grafik 1.12 Tingkat Penghunian Kamar dan Rata-rata Lama Menginap Kamar Hotel TPK Bintang (LHS) % Hari TPK Non Bintang (LHS) 9 Rata-rata menginap Bintang (RHS) 5 8 Rata-rata menginap Non Bintang (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali USA 3% UK 3% Grafik 1.13 Asal Wisman yang Berkunjung Ke Bali Other Nationality 25% Singapore 4% Rusia 4% South of Korea 5% Taiwan 5% Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali Malaysia 7% Australia 26% Japan 9% PRC 9%

24 global. Meningkatnya jumlah kunjungan oleh wisman asal Australia selain diakibatkan oleh dekatnya jarak serta kemudahan transportasi dari Bali ke Australia, juga diakibatkan oleh meningkatnya kondisi perekonomian negara tersebut seiring booming harga komoditas internasional. Prompt indicator lain seperti Visa on Arrival (VoA) juga mengindikasikan pertumbuhan di sektor PHR, dengan angka pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Penerimaan VoA pada triwulan II-211 sebesar 13,62 juta dolar AS atau tumbuh 1,95% (y-o-y). Sementara itu transaksi valas di 18 authorized money changer di Bali juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi dengan jumlah transaksi yang dilakukan pada triwulan II-211 sebesar 175,66 juta dolar AS atau tumbuh 31,3% (y-o-y) ribu USD Grafik 1.14 Penerimaan Visa on Arrival Penerimaan VoA % y-o-y g Penerimaan Voa 8 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Juta USD Grafik 1.15 Transaksi Valas di 18 PVA di Bali Transaksi Valas (Juta USD) growth valas (% yoy) - (RHS) I II III IV I II III IV I II % y-o-y Sumber : PT Bank Rakyat Indonesia 4, 3, 2, 1, Grafik 1.16 Konsumsi Listrik Bisnis dan Jumlah Pelanggan Bisnis Ribu KWH Konsumsi Listrik Bisnis KWH Jumlah Pelanggan Bisnis unit 24, 2, 16, 12, 8, Sumber : 18 Pedagang Valuta Asing di Bali Prompt indicator lain berupa konsumsi dan jumlah pelanggan listrik untuk golongan bisnis (seperti mall, pasar, pertokoan, dan pusat bisnis lainnya) meningkat di triwulan I-211. Konsumsi listrik tercatat mencapai 367,2 MWH atau tumbuh 4,31% (y-o-), dengan jumlah pelanggan sebanyak unit, meningkat 15,87% (y-o-y). I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II , Sumber : PLN Distribusi Bali 22

25 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh meningkat pada triwulan II-211. Sektor tersebut tumbuh 6,23% (y-o-y), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,26% (y-o-y). Meningkatnya pertumbuhan di sektor ini juga dikonfirmasi oleh jumlah penumpang pesawat di Bandara Ngurah Rai yang meningkat baik untuk kedatangan maupun keberangkatan, yang masing-masing meningkat sebesar 16,77% dan 14,37% (y-o-y). Ribu Orang Grafik 1.17 Jumlah Penumpang Pesawat Kedatangan g Kedatangan % y-o-y Keberangkatan 6 g Keberangkatan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Unit Grafik 1.18 Jumlah Pos Melalui Udara Masuk g Masuk Keluar g Keluar I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II % y-o-y Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah Sektor Keuangan dan Persewaan Pertumbuhan sektor keuangan dan persewaan di triwulan II-211 sebesar 5,99% (y-oy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 4,29% (y-o-y). Pertumbuhan positif di triwulan II-211 juga dikonfirmasi oleh indikator-indikator pembiayaan. Dari sisi pembiayaan bank,outstanding kredit yang disalurkan oleh bank umum pada triwulan II-211 tercatat sebesar Rp 27,14 triliun, atau tumbuh 24,59% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu penyaluran kredit BPR juga terus meningkat dengan realisasi kredit yang dikucurkan oleh BPR mencapai Rp 3,1 triliun atau tumbuh 31,5% (y-o-y). 23

26 Triliun Rp Grafik 1.19 Kredit Bank Umum Kredit Bank Umum g Kredit (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia, diolah % y-o-y Triliun Rp Grafik 1.2 Kredit Bank Perkreditan Rakyat Kredit BPR % y-o-y g Kredit (RHS) 4 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia, diolah Sektor Jasa-jasa Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan meningkat di triwulan II-211, dengan angka pertumbuhan mencapai 9,24% (y-o-y). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,5% (y-o-y). Prompt indicator di sektor jasa-jasa seperti penyaluran kredit bank umum di sektor jasa (penyaluran kredit untuk kegiatan administrasi pemerintahan & jamsos ; jasa pendidikan ; jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa kemasyarakatan, sosbud dan perorangan lainnya ; serta jasa perorangan yang melayani rumah tangga) tumbuh tinggi di triwulan II-211 mencapai 53,37% (y-o-y) dengan realisasi kredit yang disalurkan mencapai Rp 1.119,2 triliun. Grafik 1.21 Kredit Sektor Jasa Milyar Rp % y-o-y Kredit Jasa g kredit (RHS) 1,2 8 1, Sumber : Bank Indonesia, diolah SISI PERMINTAAN Dari sisi permintaan, seluruh komponen perekonomian mampu tumbuh positif di triwulan II-211. Meningkatnya pertumbuhan terutama diakibatkan oleh kinerja konsumsi rumah tangga yang tetap kuat serta kinerja ekspor yang tetap solid. Komponen konsumsi pemerintah dan ekspor mencatatkan pertumbuhan tertinggi di triwulan II-211, masing-masing sebesar 16,66% dan 1,95% (y-o-y). Jika dilihat dari andilnya terhadap pertumbuhan ekonomi, komponen konsumsi rumah 24

27 tangga yang memiliki share 59,92% terhadap pembentukan PDRB di sisi permintaan memberikan andil tertinggi sebesar 5,67% terhadap pertumbuhan ekonomi di triwulan II-211. Selain konsumsi rumah tangga, komponen investasi juga memberikan andil relatif besar mencapai 2,19%. Tabel 1.3. Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali dari Sisi Permintaan, (% y-o-y) Komponen 29 Total 21 Total 211 Tw I Tw II Tw III Tw IV 29 Tw I Tw II Tw III Tw IV 21 Tw I Tw II Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Nirlaba Konsumsi Pemerintah Investasi/PMTB Ekspor Impor PDRB Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Konsumsi Masih kuatnya konsumsi rumah tangga di triwulan II-211 menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Bali di sisi permintaan. Pada triwulan II-211 konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 9,76% (y-o-y), masih relatif tinggi walaupun menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 13,7% (y-o-y). Masih tingginya kegiatan konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh banyaknya perayaan hari libur keagamaan sepanjang triwulan II-211. Selain itu banyaknya hari libur nasional serta pergantian tahun ajaran baru diperkirakan juga turut meningkatkan konsumsi masyarakat di triwulan ini. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga diindikasikan oleh prompt indicator berupa konsumsi dan jumlah pelanggan listrik rumah tangga yang tumbuh 6,6% dan 9,31% (y-o-y) pada triwulan II-211. ribu KWH Grafik 1.22 Konsumsi Listrik dan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : PLN Distribusi Bali Konsumsi Listrik RT Jumlah Pelanggan RT (RHS) ribu unit Grafik 1.23 Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks = 1 Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Survey Bank Indonesia 25

28 Seiring dengan kondisi tersebut Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari hasil Survey Grafik 1.24 Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Konsumen KBI Denpasar juga mengalami Indeks Kondisi Ekonomi Penghasilan Saat Ini Supply Lap. Kerja Konsumsi Durable Goods peningkatan, dengan rata-rata IKK di triwulan II- 14. Indeks = sebesar 96,8%, meningkat dari rata-rata 12. triwulan sebelumnya yang mencapai 91,69% Dari komponen pembentuknya, peningkatan 6. IKK didorong oleh optimisnya Indeks Ekspektasi 4. Konsumen (IEK) terutama pada komponen 2. I II III IV I II III IV I II III IV I II penghasilan yang akan datang, supply lapangan kerja serta optimisme terhadap kegiatan usaha 6 bulan yang akan datang. Sumber : Survey Bank Indonesia Prompt indicator lain berupa kredit konsumsi juga menunjukkan pertumbuhan positif dan tumbuh tinggi di triwulan II-211. Realisasi penyaluran kredit konsumsi pada triwulan II-211 mencapai Rp 1,99 triliun, dengan angka pertumbuhan mencapai 21,9% (y-o-y). Rata-rata nilai tukar petani pada triwulan II-211 tercatat sebesar 16,8, meningkat dari rata-rata NTP triwulan sebelumnya yang mencapai 15,9. Peningkatan tersebut mengindikasikan meningkatnya daya beli petani, sehingga diperkirakan turut mempengaruhi perilaku konsumen. Grafik 1.25 Nilai Tukar Petani Grafik 1.26 Kredit Konsumsi Indeks I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Badan Pusat Statistik NTP Indeks yg Diterima Petani Indeks yg Dibayar Petani Garis 1 miliar Rp % yoy Nominal Kredit g Kredit Konsumsi (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia Investasi Komponen Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) Provinsi Bali masih tetap tumbuh tinggi, dan menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan di sisi permintaan. Pada triwulan II-211 Investasi mampu tumbuh tinggi sebesar 8,58% (y-o-y), walaupun lebih rendah 26

29 dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 12,5% (y-o-y). Positifnya prospek perekonomian kedepan diperkirakan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan optimisme pelaku usaha mengenai kondisi kedepan, yang ditunjukkan dengan positifnya saldo bersih tertimbang perkembangan kegiatan usaha dari Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Indikasi positifnya kinerja investasi juga ditunjukkan dari tren peningkatan realisasi investasi baik berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN( maupun Penanaman Modal Asing (PMA) dalam 3 tahun terakhir. Namun demikian impor barang modal ke Bali pada triwulan II-211 justru menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 3,12% (y-o-y) dengan realisasi impor barang modal sebesar 11,6 juta dolar AS. Hal ini sesuai dengan perkiraan sebelumnya bahwa impor akan mencapai puncaknya pada triwulan II dan III. Grafik 1.27 Impor Barang Modal Grafik 1.28 Kredit Investasi Ribu USD ($) % y-o-y 12, Impor Barang Modal g impor barang modal (rhs) 6 1, 5 8, 4 3 6, 2 4, 1 2, -1 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia miliar Rp Nominal g (y-o-y) - axis kanan % y-o-y I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia Prompt indicator lain yang mengkonfirmasi positifnya pertumbuhan investasi pada triwulan II- 211 adalah kredit investasi yang meningkat 24,6% (y-o-y) dengan realisasi penyaluran kredit mencapai Rp 4,97 triliun. Peningkatan investasi juga diindikasikan oleh penjualan semen di Bali yang mengalami peningkatan pada triwulan II-211 dengan jumlah penjualan mencapai 35,11 ribu ton atau meningkat 26,48% (y-o-y). Hal ini mengindikasikan meningkatnya aktivitas investasi di Bali dari sisi bangunan. Peningkatan aktivitas perekonomian diperkirakan mendorong investasi meningkatnya indicator-indikator tersebut Ekspor Impor Ekspor Nilai tambah ekspor dalam komponen PDRB Bali pada triwulan II-211 tumbuh meningkat. Pertumbuhan pada ekspor mencapai 1,95% (y-o-y), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,31% (y-o-y). Namun demikian dari sisi perdagangan internasional, tren 27

30 menguatnya kurs Rupiah terhadap Dolar mengakibatkan realisasi perdagangan internasional Bali triwulan II-211 mengalami penurunan. Realisasi ekspor pada triwulan II-211 sebesar 16,38 juta dolar AS, menurun 15,62% dibanding realisasi ekspor periode yang sama tahun 21. Sementara itu dari sisi volume, realisasi ekspor pada triwulan II-211 sebesar 36,19 ribu ton atau menurun 69,26% (y-o-y). Grafik 1.29 Perkembangan Nilai Ekspor Bali Grafik 1.3 Perkembangan Volume Ekspor Bali juta USD 24 Nilai Ekspor g Nilai Ekspor (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia, diolah % y-o-y Ribu Ton % y-o-y 14 Volume Export 2 12 g Volume Export (RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber : Bank Indonesia, diolah Terdapat lima jenis produk yang merupakan komoditas ekspor unggulan di Provinsi Bali, dengan nilai ekspor kelima komoditas tersebut memiliki porsi 67,8% terhadap keseluruhan nilai ekspor di Provinsi Bali. Komoditas utama adalah ikan dan udang yang menyumbang 21,26% dari keseluruhan nilai ekspor Bali, diikuti komoditas pakaian (12,5%), komoditas perhiasan/permata (14,2%), komoditas kayu dan barang olahan dari kayu (1,99%), serta komoditas perabot rumah tangga (8,76%). Lainnya 32.92% Grafik 1.31 Pangsa Nilai Ekspor Provinsi Bali Ikan dan Udang 21.26% Kayu, Barang dari Kayu 1.99% Grafik 1.32 Pertumbuhan Nilai Ekspor Komoditas Utama Bali % y-o-y Ikan dan Udang 44 - Kayu, Barang dari Kayu 62 - Pakaian Jadi Bukan Rajutan 71 - Perhiasan / Permata 94 - Perabot, Penerangan Rumah Perabot, Penerangan Rumah 8.76% Perhiasan / Permata 14.2% Sumber : Bank Indonesia, diolah Pakaian Jadi Bukan Rajutan 12.5%. I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II (2.) (4.) Sumber : Bank Indonesia, diolah Pada triwulan II-211, sebagian besar komoditas mampu tumbuh positiif kecuali komoditas ikan dan udang serta komoditas perabot yang mengalami kontraksi pertumbuhan masing-masing sebesar 28

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN III 211 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN IV 21 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali,

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 212 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Kajian Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Jl. Letda Tantular No.

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN IV 212 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Kajian Ekonomi Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 21 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali,

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN IV-2013

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN IV-2013 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN IV-213 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan IV-213 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan II 2014 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN III 21 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN III-2013 Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Bali Triwulan III-2013 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Asesmen Ekonomi

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 2014

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 2014 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 2014 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan I 2014 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-211 Kantor Bank Indonesia Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 213 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Kajian Ekonomi Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN IV 29 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali,

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 1 Triwulan III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 Triwulan III 212 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

Triwulan III Kata Pengantar

Triwulan III Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya, maka Laporan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bali Triwulan III-29 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 21 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali,

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2010 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan II - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Akhir kata, kami berharap semoga Kajian Ekonomi Regional ini bermanfaat bagi para. pembaca.

Kata Pengantar. Akhir kata, kami berharap semoga Kajian Ekonomi Regional ini bermanfaat bagi para. pembaca. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, maka Laporan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bali Triwulan II-2009 dapat diselesaikan dengan

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III tahun 212 sebesar 5,21% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,9% (yoy), namun masih lebih

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan I211 Kantor Bank Indonesia Mataram KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan I211 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan I-212 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Triwulan II-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan IV tahun sebesar 5,18% (yoy), sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,21% (yoy), namun masih

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2011 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-211 v KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-I 2013 halaman ini sengaja dikosongkan iv Triwulan I-2013 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Daftar Isi KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 2009 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar Bali, 80234 Tel.

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Dinamika perkembangan sektoral pada triwulan III-2011 menunjukkan arah yang melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Keseluruhan sektor mengalami perlambatan yang cukup signifikan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014 No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan IV 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III21 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III21 Kantor Bank Indonesia Mataram KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA MEI 2017 Vol. 3 No. 1 Triwulanan Januari - Maret 2017 (terbit Mei 2017) Triwulan I 2017 ISSN 2460-490165 e-issn 2460-598144 - KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi E E Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... vii Daftar Grafik... viii Daftar Gambar... xii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih... xiii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-211 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Triwulan I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan I - 29 Kantor Triwulan I-29 BANK INDONESIA PADANG KELOMPOK KAJIAN EKONOMI Jl. Jend. Sudirman No. 22 Padang Telp. 751-317 Fax. 751-27313 Penerbit

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan III 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Triwulan III212 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan rutin

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan II-2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2013 tumbuh 7,74% (y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,63% (y.o.y). Angka tersebut

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Triwulan III211 KANTOR BANK INDONESIA MATARAM Penerbit : BANK INDONESIA MATARAM Kelompok Kajian Statistik dan Survei Jl. Pejanggik No.2 Mataram Nusa

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2010 diestimasi sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: Februari 2018 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti... Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... v Kata Pengantar... x Tabel Indikator Ekonomi Provinsi Lampung... xii Ringkasan Eksekutif... xv Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Daerah...

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan PDRB SEKTORAL Berdasarkan Harga Berlaku (Rp Miliar) No. Sektor 2006 2007 1 Pertanian 431.31 447.38 465.09 459.18 462.01 491.83 511.76 547.49 521.88 537.38 2 Pertambangan dan Penggalian 11.48 11.44 11.80

Lebih terperinci

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2013 Secara umum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2013 terjadi perlambatan. Kontribusi terbesar

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Halaman ini sengaja dikosongkan. 2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II tahun 2013 tumbuh sebesar 3,89% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,79% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci