Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April
|
|
- Bambang Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 Program Biogas Rumah Indonesia ( BIRU) adalah program 4 tahun yang dikelola dan diimplementasikan oleh Hivos (Institut Kemanusiaan untuk Kerjasama Pembangunan) dan SNV (Lembaga Pembangunan Belanda). Program ini didanai oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan diimplementasikan sejak 15 May 2009 hingga 31 Desember Program Biogas Rumah ini melibatkan perempuan dan laki-laki dalam tahap persiapan, pengelolaan dan pemanfaatan program. Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April
2 Pembelajaran kegiatan promosi 2011 Tahun 2011 adalah tahun yang padat dengan kegiatan promosi. Staf BIRU yang terlibat, baik pemerintah, para mitra pembangun, staf BIRU dan para maupun CPO bekerjasama melakukan berbagai kegiatan promosi dan pengguna yang sudah merasakan manfaat biogas. awareness raising, untuk meningkatkan jumlah pembangunan reaktor agar target masing-masing organisasi dan provinsi tercapai. Pada tahun Di luar kesuksesan itu, banyak sekali pembelajaran yang kita petik dari 2011 pulalah, kita bersama-sama merayakan kesukseskan pencapaian pengalaman melakukan kegiatan promosi. Berikut adalah beberapa hal program dengan membangun lebih dari 4000 unit reaktor sesuai dengan yang bisa kita pelajari agar di kemudian hari, kegiatan yang dilakukan bisa jadual yang ditentukan. Hal ini tentu tak lepas dari kerja keras semua pihak meraih hasil yang maksimal. Pertemuan kelompok Pertemuan dengan para petani dan peternak kerap dilaksanakan baik oleh para mitra langsung maupun dengan bantuan dari staf BIRU. Pertemuan ini merupakan cara yang sangat strategis karena kita berinteraksi langsung kepada sasaran, yaitu para peternak. Namun, ada kalanya, pertemuan yang dilakukan tidak memberi hasil yang memuaskan atau tingkat ke-suksesan dalam hal ini peternak yang langsung mendaftar sebagai calon pengguna rendah. Berikut adalah beberapa langkah untuk memaksimalkan hasil: 1 Berinvestasilah lebih banyak pada tahap persiapan. Pilihlah target dengan lebih selektif; artinya undanglah hanya mereka peternak perempuan dan laki-laki yang memang berpotensi menjadi pengguna BIRU (memiliki ternak dan lahan yang cukup). 2 Jangan satukan acara sosialisasi dengan acara lain, misalnya acara koperasi atau lainnya. Selain tidak fokus, acara akan menjadi sangat lama. Ketika tiba waktu BIRU mempresentasikan programmnya, beberapa orang yang hadir sudah kehilangan minat bahkan pergi dari tempat pertemuan. 3 Jangan lakukan pertemuan terlalu 4 Jangan menomorduakan perempuan dan fokus hanya kepada laki-laki atau lama. Satu jam sudah cukup. Masyarakat juga perlu melakukan hal-hal lain- suami. Jika perlu, fasilitasi pertemuan yang berbeda satu untuk bapak, satu bapak-bapak saja. Ingat, istri adalah orang yang sa-ngat berpengaruh kepada nya yang lebih penting. untuk ibu. Buat aktifitas yang menarik untuk perempuan agar mereka mau datang. 5 Sesuaikan lokasi dan waktu pertemuan dengan kebutuhan kelompok target. Jika 6 Catat nama dan kontak orang-orang Anda mengundang kelompok perempuan misalnya, pilihlah waktu di siang hari dan yang berminat namun belum mau di tempat yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka dan mudah dijangkau. Pilih juga mendaftar menjadi pengguna. tempat yang agak luas dan tertutup karena biasanya mereka banyak yang membawa serta anak Segeralah tindak lanjuti hasil pertemuan agar mereka yang masih balita serta memiliki fasilitas kamar mandi yang memadai. Anda tidak kehilangan peluang. 2 Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
3 Promo incentive 2012 Di beberapa provinsi dan daerah program BIRU, jumlah pengguna biogas belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal termasuk keterbatasan sumber daya manusia dan waktu untuk melakukan promosi kepada pengguna potensial. Untuk meningkatkan permintaan akan reaktor BIRU di daerah-daerah yang kurang berhasil, program BIRU meluncurkan program insentif bagi promotor lepas. Program ini dimulai pada bulan Juni hingga Desember Pendekatan ini dinilai tidak berhasil karena tidak ada peningkatan jumlah pengguna seperti yang diharapkan. Salah satunya karena kurang menyebarnya informasi mengenai promotor dan jumlah insentif yang masih dirasa kurang. Dengan mempertimbangkan beberapa temuan tersebut, program BIRU meluncurkan kembali program insentif bagi promotor lepas dengan beberapa perubahan sebagai berikut: Pesan Promosi BIRU Promo Insentif 2012 Target sebagai promotor: pengguna BIRU, Penyuluh Lapangan, Kader Posyandu Caders, pengurus koperasi, petugas kesehatan hewan. Jumlah insentif per reaktor: Rp. 75,000 Biaya operasional per promotor: Rp. 25,000 diberikan hanya satu kali setelah promotor menghadiri briefing yang diselenggarakan oleh kantor BIRU Setiap promotor berhak mendapat pelatihan product knowledge dari staf BIRU Setiap promotor berhak mendapat paket materi promosi berupa 15 brosur dan 1 film BIRU. Pendaftaran bagi promotor dan database diorganisir dan oleh kantor BIRU provinsi. Semua provinsi dapat berpartisipasi kecuali Provinsi Jawa Timur, provinsi NTB (Lombok) kecuali untuk reaktor yang disubsidi pemerintah, NTT (Sumba) kecuali yang disubsidi oleh BNI. Bulan November 2011, BIRU melakukan sebuah survey bagi pengguna BIRU. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menilai dampak proyek terhadap kondisi kesehatan, sanitasi dan sosial ekonomi, status fisik, fungsi, pengunaan dan pemeliharaan reaktor, kepuasan pengguna, dampak pada pertanian, lingkungan, penggunaan energi dan pengurangan emisi serta mengukur tingkat sensitivitas gender. Penelitian dilakukan terhadap 169 keluarga yang terdiri dari: 30 keluarga di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat, 50 rumah tangga di Jawa Timur dan 29 rumah tangga di Bali. Mereka dipilih dengan sistem random sampling dari pengguna biogas dari 14 CPO. Strategi penyebaran informasi lewat media brosur tidak akan berhasil tanpa didampingi oleh komunikasi interpersonal kepada calon pengguna. Perempuan terbukti ikut andil dalam proses pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bawah inistatif untuk membangun BIRU 34%-nya datang dari perempuan dan 50% pengguna yang diwawancarai mengatakan bahwa keputusan untuk membangun biogas diambil oleh perempuan (istri). Dari hasil penelitian, berikut ada 5 pesan kunci dalam mempromosikan BIRU: 1. BIRU menurunkan beban ekonomi dan meningkatkan pendapatan dan/atau tabungan 2. Dengan BIRU berarti beban kerja dan stress berkurang 3. Menggunakan BIRU berarti waktu produktif bertambah 4. Reaktor BIRU mudah dioperasikan dan dirawat baik untuk laki-laki maupun perempuan 5. Dengan BIRU, lingkungan lebih bersih dan keluarga lebih sehat Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April
4 Limbah biogas atau disebut juga dengan bio-slurry merupakan produk akhir selain biogas dari pengolahan limbah dari kotoran ternak melalui proses anaerobik (proses tanpa melibatkan oksigen). Bio-slurry merupakan produk organik yang ramah lingkungan dan berpotensi banyak untuk digunakan di pertanian dan perikanan. Sebagai campuran pelet untuk pakan ikan Sebagai starter pengomposan Cara pemupukan dengan Bio-Slurry Untuk memenuhi syarat-syarat tersebut tentunya perlu diinformasikan kepada para pengguna biogas untuk mematuhi tata cara pengisian kotoran segar dimana ditekankan pada volume digester (reaktor) yang dimiliki oleh para pengguna dengan berapa yang seharusnya volume kotoran segar yang harus diisikan setiap hari ke dalam mixer. (Tabel volume kohe segar dan volume digester) Untuk pembuatan vermikompos Sebagai pupuk organik Ternak Sapi 4m 3 6m 3 8m 3 10m 3 12m 3 Jumlah ternak Kebutuhan bahan baku kotoran per hari (kg) Bio-slurry dapat digunakan untuk banyak kegunaan di pertanian dan perikanan bila memenuhi persyaratan sebagai berikut: Minim ataupun tidak mengeluarkan gelembung udara. Tidak berbau seperti kotoran segar. Warna bio-slurry berubah menjadi lebih gelap dibandingkan kotoran segarnya. Minim ataupun tidak ada serangga yang hinggap. 4 Ternak Babi 4m 3 6m 3 8m 3 10m 3 12m 3 Jumlah ternak Kebutuhan bahan baku kotoran per hari (kg) Apabila limbah biogas yang saat ini didapat masih belum memenuhi persyaratan diatas maka limbah tersebut dapat digunakan untuk bahan pengomposan ataupun diolah sebagai pupuk kandang seperti biasa, jadi tidak ada yang terbuang. Selanjutnya pemberian kotoran segar ke dalam mixer disesuaikan dengan tata cara yang telah direkomendasikan oleh Program Biogas Rumah (BIRU). Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
5 Tukang yang baik selalu memberikan kualitas hasil konstruksi yang baik. Tukang inilah yang menjadi aset berharga dan harus diperhatikan oleh mitra. Setiap reaktor BIRU yang dibangun dikontrol oleh Quality Inspector (QI) dan supervisor. Pengontrolan ini dilakukan pada setiap tahap dan detail pembangunan. Hal ini penting dilakukan karena setiap dimensi dan bentuk memiliki arti dan fungsi yang tak terpisahkan. Kesatuan yang benar dari reaktor ini akan menghasilkan sebuah reaktor yang baik, tanpa cacat ataupun kebocoran. Kualitas bangunan yang tidak baik akan menyebabkan hilangnya kepercayaan para pengguna dan BIRU kepada mitra (CPO). Biasanya, hal ini akan juga mengacu pada hilangnya kepercayaan CPO kepada para supervisor dan kepercayaan supervisor kepada tukang. Tukang merupakan ujung tombak CPO dalam pembangunan reaktor BIRU. Bahkan tak jarang, tukang mengambil peran lebih sebagai promotor dan membantu mempromosikan program BIRU. Ketika pelatihan, tukang diajarkan secara menyeluruh tentang konstruksi bangunan reaktor BIRU, disertai penjelasan detail tentang gambar sekaligus praktek lapangan sehingga mereka menguasai cara membangun dan mempertahankan kualitas reaktor tidak memiliki masalah secara konstruksi dan instalasi. Memiliki tukang yang bisa terus menerus mempertahankan kualitas konstruksinya pasti sangat membanggakan. Bagi CPO, tentu ini berarti nilai defult yang rendah dan nilai kualitas yang tinggi di mata program BIRU. Supervisor juga memiliki peran penting dalam menjaga kualitas bangunan reaktor karena ialah yang pertama bisa mengarahkan tukang dan pertama kali mengontrol kualitas konstruksi yang diberikan. Mitra melalui supervisor harus memastikan bahwa tukang membangun sesuai dengan design dan spesifikasi serta tahapan pekerjaan yang benar. Mitra memiliki rekaman kerja tukang; siapa yang memiliki kualitas kerja baik dan membangun banyak digester, atau tukang yang masih harus ditingkatkan kualitas kerjanya dan hanya membangun digester dalam jumlah sedikit. Mitra memfasilitasi forum koordinasi antara tukang, supervisor, dan CPO agar terjalin koordinasi dan kerjasama yang baik serta semua permasalahan yang dihadapi di lapangan dapat dicarikan solusi yang yang baik. Ujung tombak yang kuat akan membuat mitra semakin kokoh di dalam pelaksanaan program BIRU. Berikut adalah hal-hal yang perlu dijaga agar tukang bisa tetap bekerja dengan baik: Perhatikan kebutuhan tukang untuk menyambung hidup. Hindari birokrasi rumit dalam proses pembayaran upah. Ini untuk mencegah tukang yang kompeten pergi mencari sumber penghasilan yang lain. Jaga Keselamatan dan Keseharan Kerja (K3). Berikan perlengkapan dan kelengkapan standar tukang seperti sepatu boot dan helm untuk mereka bekerja. Perlakukan mereka seperti mitra memperlakukan staff yang lain. Jangan membedakan perlakuan terhadap keduanya agar tukang tidak merasa ada perlakukan diskrimintif Beri insentif untuk merangsang tukang bekerja lebih giat dan berkualitas. Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April
6 Ketika membangun reaktor BIRU, kerap terjadi kesalahan-kesalahan dalam pembangunan. Ingatlah, bahwa kesalahan konstruksi dapat mempengaruhi kualitas bangunan yang pada akhirnya menambah beban perbaikan kepada CPO. Usahakan meminimalisir kesalahan-kesalahan konstuksi yang kerap terjadi pada bagian-bagian reaktor di bawah ini. Digester Setting layout yang serampangan. Akibatnya, desain reaktor biogas tidak sesuai dan mempengaruhi aliran slurry. Galian lubang digester terlalu dalam, namun tidak diikuti oleh perubahan ketinggian untuk bagian reaktor lainnya. Akibatnya, slurry tidak dapat mengalir ke outlet. Pemadatan yang tidak merata ketika penimbunan dinding digester. Akibatnya, dinding digester retak atau pecah. Lakukan penimbunan dan pemadatan secara bertahap, jangan sekaligus. Batu bata tidak direndam air. Akibatnya, daya rekat batubata berkurang dan dapat menyebabkan kebocoran. Menggunakan air payau atau rawa untuk mengaduk. Akibatnya, kualitas hasil adukan air jelek. Gunakan air sumur atau air tanah. Dome/Kubah Penimbunan tanah yang tidak padat merata. Akibatnya, tanah akan turun jika terkena air atau hujan. Dinding kubah tidak terplaster dengan baik. Akibatnya,muncul rongga-rongga kecil akibat plaster tidak merata sehingga berpeluang menciptakan kebocoran pada kubah. Turret yang tidak sesuai dimensi. Ketinggian timbunan pada turret tidak sesuai gambar. Outlet dan penutupnya Dimensi outlet tidak sesuai gambar. Akibatnya, ketinggian slurry terlalu tinggi atau rendah di dalam digester sehingga berpengaruh terhadap produksi gas Overflow yang salah. Akibatnya, sirkulasi slurry didalam digester terganggu dan stabilitas produksi biogas juga terganggu. Dinding tidak di aci. Akibatnya, mudah terjadi pengerasan dan sedimentasi pada dinding outlet Posisi outlet yang tidak persis sejajar sehingga menganggu aliran slurry. Beton penutup outlet dibat dengan asal-asalan dan menggunakan besi kerangka yang karatan. Akibatnya, tutup cepat rusak dan berbahaya bagi pengguna. Tutup water drain rusak karena bahan tidak sesuai standar. 6 Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
7 Alat-alat instalasi (appliance) Menggunakan kompor yang belum disetujui. Akibatnya, timbul masalah pada air inlet (pengontrol udara) yang berpe-ngaruh kepada api pada kompor. Alat mixer tidak sesuai standar. Mixer tidak di cat dan jumlah bilang bixer tidak sesuai. Akibatnya, hasil adukan kohe pada inlet tidak merata. Menggunakan selang gas, pipa gas, gas tap dan aksesoris lainnya yang tidak disetujui. Akibatnya, serting terjdi berbagai masalah terkait tekanan gas. Kompor menggunakan kompor gas biasa yang dimodifikasi (tidak sesuai standar BIRU). Inlet Posisi Inlet terlalu tinggi. Kemiringan 60 % pada saluran pipa dimaksudkan agar aliran kohe sapi tidak terlalu kencang ke dalam digester dan tidak terlalu lambat agar waktu retensi tercapai. Bagian dalam inlet tidak diaci sehingga inlet sulit dibersihkan. Ketinggian lubang inlet terhadap overflow tidak sesuai design. Akibatnya, akan bermasalah pada aliran slurry dan waktu retensi. Pemasangan dan Penggunaan Pipa Tidak menggunakan pipa sesuai standar yang ditetapkan. Akibatnya, peluang kebocoran pada pipa tinggi Pipa yang tidak ditimbun secara tepat. Akibatnya, pipa terkena terpaan panas dan hujan sehingga cepat rusak atau pecah. Posisi water drain salah. Akibatnya, air tidak mengalir ke water drain dan menyumbat pipa. Pemasangan fitting yang tidak benar dan terlalu banyak. Akibatnya, kobocoran lebih rentan terjadi jika terlalu banyak sambungan (fitting). Slurry pit Tidak dibuat slurry pit dua buah, Akibatnya, slurry yang keluar dari outlet tidak tertampung dengan baik, tumpah dan mengotori lingkungan. Dimensi slurry pit kecil. Akibatnya, slurry tumpah dan bahan dasar biokompos tidak tertampung dengan baik. Reaktor tidak memiliki slurry pit sehingga limbah langsung mengalir keluar dan mengotori lingkungan Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April
8 Alat-alat instalasi BIRU Demi menjaga kualitas reaktor biogas rumah, program BIRU hanya menggunakan alat-alat instalasi yang telah lulus uji dan sesuai dengan standar BIRU. Alat-alat instalasi biogas ini semakin berkembang seiring dengan jumlah pengguna yang juga semakin banyak. Kerja sama yang intensif antara program BIRU program dan para mitra konstruksi (CPO) dalam pembuatan dan perbaikannya telah membuat alat-alat instalasi yang ada menjadi semakin baik dan hampir sempurna sehingga secara tidak langsung mendukung pembentukan sektor biogas yang kita cita-citakan. Berikut adalah daftar alat-alat instalasi (appliance) BIRU yang telah disetujui penggunaannya: Kompor BIRU CV. Khasanah Bahari, PT. Solihin Jaya (Butterfly) and PT. Metalindo Teratai Putera Lamp CV. Khasanah Bahari dan PT. Solihin Jaya (Butterfly) Gas Tap CV. Khazanah Bahari dan LPTP 8 Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
9 Valve Utama KITZ Original Japanese valve Manometer CV. Khasanah Bahari, CV. Total Plumbing & CV. Utama Graha Main Pipe Produksi Lokal dengan standar yang dimonitor oleh BIRU Water Drain CV. Khasanah Bahari Mixer Produksi Lokal dengan standar yang dimonitor oleh BIRU PENGUMUMAN: Program BIRU tidak lagi melayani pemesanan dan penalangan dana alat-alat instalasi Biogas. Setelah hampir tiga tahun Program BIRU berupaya membangun mekanisme pasar yang sehat dan mandiri. Dalam prosesnya, kami membantu para mitra konstruksi dalam hal pemesanan alat-alat instalasi biogas dan secara finansial dengan meminjamkan dana untuk pembelian alat-alat tersebut. Untuk mendorong terciptanya pasar bebas dan agar mitra menjadi lebih mandiri, program BIRU tidak lagi menjadi perantara dan melayani pemesanan dan penalangan dana alat-alat instalasi Biogas baik yang diajukan melalui kantor BIRU di Jakarta maupun di semua provinsi bagi mitra pembangun yang telah melewati batas periode kontrak lebih dari 1 tahun. Berikut adalah daftar produsen atau distributor alat-alat instalasi dapat dikontak langsung di alamat berikut: PT. Metalindo Teratai Putera, Bapak Beni, Hp : , bens@metalindogroup.com. PT. Solihin Jaya Industri, Jl. Rungkut Industri IV/19 Surabaya. Bapak Go Nawan. Hp: , nawan38@gmail.com. CV. Khazanah Bahari, Jl. Cihampelas 212 B, Bandung, Bapak Yono, Hp : yonobbc@gmail.com. Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April
10 Hingga akhir Maret 2012, telah ada sekitar 4800 reaktor biogas yang terbangun dan beroperasi. Setelah selesai dibangun, sudah menjadi tanggungjawab pengguna untuk merawat reaktor BIRU secara baik dan teratur. Pemakaian reaktor BIRU yang efektif dan efisien serta perawatan yang baik dan teratur sangat menentukan umur reaktor. Perawatan termasuk memasukkan bahan baku kohe secara teratur setiap hari serta kualitas dan kuantitas kohe sehingga umur reaktor ini bisa bertahan lama. CPO sebagai mitra BIRU bertanggungjawab memberikan pelatihan kepada pengguna agar reaktor bisa berfungsi dengan baik dan tahan lama. Pengguna perlu memahami cara kerja reaktor, penggunaan alat-alat instalasi (appliances) yang baik, pemanfaatan limbah biogas (bio-slurry), dan cara memelihara reaktor agar tahan lama. Pelatihan bagi pengguna ini wajib dilakukan oleh CPO minimal tiga bulan dan maksimal enam bulan setelah pembangunan selesai dan reaktor berfungsi dengan baik. Pelatihan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan teknis dari tim BIRU agar pelatihan tepat sasaran. Yang tak kalah penting, mitra harus memastikan peran serta dan kehadiran perempuan dalam pelatihan seimbang dengan laki-laki sehingga baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki pemahaman dan kemampuan dalam menjaga kualitas biogas dan pengolahan pemanfaatan bio-slurry. Keutamaan diadakan User training oleh CPO : Pengguna lebih percaya diri dalam menggunakan dan merawat reaktor serta mampu melakukan perbaikan-perbaikan kecil pada reaktor dan alat-alat instalasi. Tercipta WOMEN CAN DO hubungan yang baik antara CPO dan pengguna Risiko reaktor biogas rusak berkurang sehingga beban CPO untuk perbaikan reaktor juga berkurang Biaya Pelatihan Pengguna Program BIRU memiliki tanggung jawab mengembalikan dana yang sudah terpakai selama pelatihan ini dengan sistem penggantian (reimbursement). Setelah pelatihan selesai, Lembaga Mitra Pembangun dapat meminta penggantian uang atas biaya pelatihan da Kantor Nasional Program BIRU dengan mengirimkan surat permohonan resmi disertai bukti-bukti pengeluaran dan daftar hadir asli. 10 Dengan memahami cara pengelolaan dan pemanfaat bio-slurry, pengguna dapat memaksimalkan manfaat reaktor Menambah keterampilan dan keahlian CPO sebagai penyelenggara pelatihan dan menegaskan peran sebagai aktor penggiat biogas di Indonesia Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
11 Dalam rangka persiapan kualifikasi dan sertifikasi Gold Slandard (GS), pada tanggal l6 Februari 2012, Program BIRU telah melaksanakan Pertemuan Konsultasi Pemangku Kepentingan Lokal di Jakarta. Konsultasi tersebut diadakan untuk menginformasikan para pemangku kepentingan mengenai tujuan dari keikutsertaan program BIRU dalam mendapatkan kualifikasi dan sertifikasi GS. Dengan sertifikasi GS, Program BIRU bisa menghasilkan pendapatan dari pengurangan emisi karbon yang diharapkan dapat membantu program berjalan mandiri di masa mendatang. Para peserta yang hadir memberikan tanggapan positif mengenai kegiatan tersebut, karena bukan saja memberikan kabar terkini, tetapi juga sekaligus mempromosikan Program BIRU kepada pemangku kepentingan dari wilayah lain dimana program belum dilaksanakan. Peserta umumnya sangat menghargai program BIRU karena mempromosikan energi baru terbarukan yang lebih bersih, menurunkan polusi udara dan air, meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat lokal. Pastikan pengguna BIRU di daerah Anda telah memasang Stiker 7 Langkah Mudah Memanfaatkan Biogas Rumah di dapur mereka atau ruangan lain yang strategis. Sebanyak 48 peserta dari pihak pemerintah, mitra, donor internasional dan tentu pengguna BIRU hadir di acara tersebut. Keterlibatan para peserta dari berbagai sektor tersebut menunjukkan bahwa biogas merupakan isu yang sangat penting dan akses terhadap energi baru terbarukan memang sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Laporan lengkap kegiatan dapat diunduh di situs BIRU: www. biru.or.id pada menu Sertifikasi Gold Standard. KANTOR PROVINSI BIRU Kantor Provinsi Jawa Barat Jl. Bukit Dago Selatan No. 12 Bandung - Jawa Barat Phone/Fax. (022) Kantor Provinsi DIY & Jawa Tengah Jl. Mojo no. 16 Karangasem Surakarta - Jawa Tengah Phone/Fax. (0271) Kantor Provinsi Bali Jl. Tukad Irawadi, Gang Sejahtera, No. 4 Panjer-Denpasar Tel: (0361) Fax: (0361) Kantor Provinsi Jawa Timur Kantor Bappeda Kab Malang Jl KH Agus Salim No 7 Malang - Jawa Timur Phone. (0341) Fax. (0341) Kantor Provinsi Sulawesi Selatan Kantor Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan Lantai III Jl. A.P Petarani Makassar, Sulawesi Selatan Phone/Fax. (0411) Kantor Provinsi NTB Jl. Majapahit No. 20 Mataram - Nusa Tenggara Barat Phone/Fax. (0370) Kantor Provinsi NTT Hotel Merlin (TEMPORARY OFFICE) Jl. D. I. Panjaitan No. 35, Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Phone. (0387) Fax. (0387) Kami menghargai pendapat Anda! Kirimkan masukan, saran atau kritik ke: redaksi@biru.or.id Info atau pengaduan tentang BIRU: (SMS) Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April
12 Peraturan Keselamatan & keamanan dalam Pembangunan, Perawatan dan Pemakaian Reaktor BIRU Pasang pagar di sekitar lokasi penggalian dan 1. di sekeliling lubang reaktor untuk mencegah anak kecil atau binatang terjatuh ke dalam lubang tersebut. Pagar ini dapat terbuat dari bahan yang murah seperti seng bekas, bahan tepas ataupun terpal plastik. Ketika dalam proses pembangunan, 2. beritahu semua anggota keluarga (dan tetangga sekitar) untuk berhati-hati ketika berjalan di dekat lokasi pembangunan reaktor, terutama di malam hari. Pastikan manhole selalu dalam keadaan 3. tertutup kayu atau besi ketika pengisian perdana. Jangan pernah izinkan anak-anak masuk ke dalam manhole atau reaktor. Setelah bangunan selesai, pastikan outlet 4. selalu tertutup lapisan beton yang di cor. Outlet harus selalu tertutup dan tidak boleh 5. dibiarkan terbuka meski hanya sebentar. Jika pengisian perdana belum selesai dan harus dilanjutkan besok, pastikan outlet dalam keadaan tertutup dengan bahan kuat seperti kayu atau lainnya yang mampu menahan beban setara berat badan anak kecil. Outlet tidak boleh dibebani benda berat. 6. Jangan biarkan anak-anak bermain di atas tutup outlet. Bila rusak, segera ganti dengan outlet yang lebih kuat. Bila harus dibersihkan, timba keluar ampas 7. biogas dari outlet. Jangan masuk ke dalam Jangan biarkan outlet dalam keadaan terbuka meski hanya sebentar. Jika pengisian perdana belum selesai dan harus dilanjutkan besok, pastikan outlet ditutup dengan bahan kuat seperti kayu atau lainnya yang mampu menahan beban setara berat badan anak kecil. outlet dan reaktor meski jumlah ampas sedikit karena ampas masih mengeluarkan metan. Pagari slurry-pit untuk mencegah anak-anak 8. atau binatang terjatuh ke dalamnya. Jangan gunakan pematik api di dalam 9. reaktor. Gas metan dapat tersulut api dan membahayakan orang di dalamnya. Bila pipa gas utama tersumbat, berhatihatilah ketika membuka reduction 10. elbow. Tekanan gas di dalam kubah dapat membahayakan orang yang membuka sambungan tersebut. Hubungi teknisi Mitra Pembangun jika 11. reaktor memerlukan perbaikan besar. Jangan perbaiki sendiri. Jangan pernah gunakan api untuk 12. mengetes kebocoran. Periksa jalur perpipaan terhadap kebocoran dengan air dan sabun secara rutin. Tips: Pasang marka/papan kecil yang menginformasikan bahwa sedang ada pekerjaan konstruksi di lokasi pembangunan reaktor. Marka bisa bertuliskan Hati-hati, sedang dalam pekerjaan pembangunan reaktor biogas. Tempatkan marka ini di lokasi yang mudah terlihat. Jika perlu, gunakan bahasa setempat agar pesan mudah dipahami. Ketika menyalakan kompor, siapkan 13. pematik api sebelum membuka keran gas. Jika tidak sedang digunakan, jangan biarkan gas menyala untuk waktu lama. Ketika tidak digunakan, pastikan posisi 14. katup utama, keran gas dan kenop kompor dalam keadaan tertutup. Jangan letakkan barang-barang yang 15. mudah terbakar di sekitar lampu untuk menghindari kemungkinan tersambar api. Ikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Gunakan alat pelindung 16. konstruksi seperti helm, sarung tangan dan sepatu bot ketika bekerja. Supervisor dan tukang harus menginformasikan peraturan keamanan dan 17. keselamatan. kepada para anggota keluarga pemilik BIRU sebelum proses pembangunan reaktor dimulai. Untuk konsultasi masalah teknis hubungi QI atau ke Program Biogas Rumah (BIRU) Jl. Kemang Selatan XII no. 1, Jakarta Selatan Indonesia Ph: +62 (21) , +62 (21) Fax: +62 (21) info@biru.or.id Info atau pengaduan: (SMS) Kerjasama Indonesia - Belanda Pelaksana 12 Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI
A. IDENTITAS PERSEPSIDEN LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian Nama : Umur : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Pekerjaan : PNS Wiraswasta/Pengusaha TNI Pensiunan Jumlah Ternak dimiliki Lainnya
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA
EXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA I. Informasi Umum Judul program Lokasi Jangka waktu Program Pemanfaatan Biogas Rumah Tangga sebagai Sumber Energi Baru dan Terbarukan yang ramah
Lebih terperinciBIRU. Warta. Dalam edisi ini: Mitra pembangun terbaik Menjaga masyarakat tetap percaya Tip promosi dan penjualan. Kualitas dan Komitmen BIRU
Volume 1 No. 1 May 2011 Warta BIRU Dalam edisi ini: Mitra pembangun terbaik Menjaga masyarakat tetap percaya Tip promosi dan penjualan Kualitas dan Komitmen BIRU Photo: Josh Estey/Hivos Program Biogas
Lebih terperinciMODUL PENERAPAN TEKNOLOGI BIOGAS MELALUI DAUR ULANG LIMBAH TERNAK
MODUL PENERAPAN TEKNOLOGI BIOGAS MELALUI DAUR ULANG LIMBAH TERNAK Oleh : Drs. Budihardjo AH, M.Pd. Dosen Teknik Mesin FT Unesa LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Lebih terperinciBIOGAS : Pengolahan Limbah Menuju Pemberdayaan
BIOGAS : Pengolahan Limbah Menuju Pemberdayaan Per rdesaan Study Kasuss : Jawa Timur Wasis Sasmito Provincial Coord for East Java Indonesia Domestic Biogas Program - Biru E-mail: w.sasmito@rumahenergi.org
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Desa Bumi Jaya Kec, Anak
30 III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Desa Bumi Jaya Kec, Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan waktu pelaksanaanya dari Desember 2012
Lebih terperinciPROGRAM EDUKASI PEMBUATAN BIOGAS DI KANDANG PEMULIABIAKAN SAPI BALI TAMAN SAFARI INDONESIA II
PROGRAM EDUKASI PEMBUATAN BIOGAS DI KANDANG PEMULIABIAKAN SAPI BALI TAMAN SAFARI INDONESIA II Oleh Bagian Edukasi TAMAN SAFARI INDONESIA II PRIGEN, PASURUAN, JAWA TIMUR 2015 1 DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL.
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK/CAIR MENJADI BIOGAS, PUPUK PADAT DAN CAIR
MODUL: PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK/CAIR MENJADI BIOGAS, PUPUK PADAT DAN CAIR I. DESKRIPSI SINGKAT S aat ini isu lingkungan sudah menjadi isu nasional bahkan internasional, dan hal-hal terkait lingkungan
Lebih terperinciBIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013
Sejarah Biogas BIOGAS (1770) Ilmuwan di eropa menemukan gas di rawa-rawa. (1875) Avogadro biogas merupakan produk proses anaerobik atau proses fermentasi. (1884) Pasteur penelitian biogas menggunakan kotoran
Lebih terperinciBIOGAS SKALA RUMAH TANGGA. Kelompok Tani Usaha Maju II. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Masyarakat S A R I
BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA Kelompok Tani Usaha Maju II Penerima Penghargaan Energi Prakarsa 2011 - Kelompok Masyarakat S A R I Kelompok Tani Usaha Maju II adalah salah satu Penerima Penghargaan Energi Prakarsa
Lebih terperinciUnit penghasil biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton
Standar Nasional Indonesia Unit penghasil biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton ICS 27.190 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciManfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha
Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha Bayangkan jika limbah diubah menjadi sumber energi Masih banyak rumah tangga dan dunia usaha di Indonesia yang memiliki akses terbatas untuk mendapatkan
Lebih terperinciOUTLINE Prinsip dasar produksi biogas. REAKTOR BIOGAS SKALA KECIL (Rumah Tangga dan Semi-Komunal) 4/2/2017
REAKTOR BIOGAS SKALA KECIL (Rumah Tangga dan Semi-Komunal) Dr. Budhijanto Pusat Inovasi Agro Teknologi Universitas Gadjah Mada OUTLINE Prinsip dasar produksi biogas Berbagai tipe reaktor - Reaktor yang
Lebih terperinciProgram Bio Energi Perdesaan (B E P)
Program Bio Energi Perdesaan (B E P) Salah satu permasalahan nasional yang kita hadapi dan harus dipecahkan serta dicarikan jalan keluarnya pada saat ini adalah masalah energi, baik untuk keperluan rumah
Lebih terperinciPedoman Pengguna. Pedoman. Pemakaian & Pemeliharaan BIRU Masalah Pemakaian & Pemeliharaan Umum Garansi dan Pelayanan Pasca Jual
Pedoman Pengguna 1 Pedoman Pengguna Pemakaian & Pemeliharaan BIRU Masalah Pemakaian & Pemeliharaan Umum Garansi dan Pelayanan Pasca Jual 2 Pedoman Pengguna Daftar Isi Hal. 3 6 6 6 8 9 10 11 11 12 13 13
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBIOGAS DARI KOTORAN SAPI
ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI Bambang Susilo Retno Damayanti PENDAHULUAN PERMASALAHAN Energi Lingkungan Hidup Pembangunan Pertanian Berkelanjutan PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOGAS Dapat
Lebih terperinciBakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas
Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik
Lebih terperinciPROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS
PROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS INOVATOR : 1. SLAMET WAHYUDI Bidang Energi PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN JL. Basuki Rahmat
Lebih terperinciManfaat DNS dalam Pengembangan Biogas sebagai Energi Alternatif Di KPSP SETIA KAWAN OLEH: HARIYANTO
Manfaat DNS dalam Pengembangan Biogas sebagai Energi Alternatif Di KPSP SETIA KAWAN OLEH: HARIYANTO Disampaikan dalam kegiatan Media Briefing Program Debt for Nature Swap Jakarta, 22 Juli 2014 Identitas
Lebih terperinciModel Instalasi Biogas Indonesia
Panduan Konstruksi 1 Model Instalasi Biogas Indonesia Panduan Konstruksi 2 Panduan Konstruksi Daftar Isi Hal. 3 4 5 6 6 8 8 13 13 15 15 17 18 19 21 23 26 27 27 31 32 Tujuan Penulisan Manual. Tanggung Jawab
Lebih terperinci[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어 )]
Indonesia Industrial Park Construction Project Specification of Basic and Detailed Design Construction Specification - Saluran air hujan dan kotor(indonesian) [ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI TERPADU WANITA PERDESAAN DI PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 201216 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI TERPADU WANITA PERDESAAN DI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
PEMANFAATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Bulkaini *, Chairussyuhur Arman, Muhzi, dan Mastur Fakultas Peternakan Universitas Mataram. * Korespondensi: bulkaini@yahoo.com Diterima
Lebih terperinciPROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016
CONTOH : PROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS INOVATOR : SLAMET WAHYUDI Bidang Energi LEMBAR PENGUSULAN Judul Inovasi : Pemanfaatan
Lebih terperinci2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia
Lebih terperinciPROSPEK PENGEMBANGAN BIOGAS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT. Oleh:
ISSNNo.2355-9292 JurnalSangkareangMataram 29 PROSPEK PENGEMBANGAN BIOGAS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Oleh: I Made Anggayuda Pramadya 1), I Gusti Lanang Parta Tanaya 2) dan Adinul Yakin 2) 1) Dosen Fakultas
Lebih terperinciPANDUAN TEKNOLOGI APLIKATIF SEDERHANA BIOGAS : KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT
PANDUAN TEKNOLOGI APLIKATIF SEDERHANA BIOGAS : KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT Biogas merupakan salah satu jenis biofuel, bahan bakar yang bersumber dari makhluk hidup dan bersifat terbarukan.
Lebih terperinciKetua Tim : Ir. Salundik, M.Si
BIODIGESTER PORTABLE SKALA KELUARGA UNTUK MENGHASILKAN GAS BIO SEBAGAI SUMBER ENERGI Ketua Tim : Ir. Salundik, M.Si DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciTEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU
TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU Wiwaha Anas Sumadja, Zubaidah, Heru Handoko Staf Pengajar Fakultas Peternakan, Universitas Jambi Abstrak Kotoran ternak sapi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Tahapan dalam simulasi Penelitian ini merupakan kegiatan monitoring pengembanganan digester biogas digunakan. Metode kegiatan yang telah dilakukan yaitu : a. Demontrasi yaitu
Lebih terperinciS o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.
BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI SUMBER BIOGAS
TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI SUMBER BIOGAS Biogas atau sering pula disebut gas bio merupakan gas yang timbul jika bahan-bahan seperti kotoran hewan, kotoran manusia, ataupun sampah, direndam
Lebih terperinciPemberdayaan Masyarakat
1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan komponen sosial masyarakat, usaha dan ekonomi, serta lingkungan sebagai pendekatan pembangunan permukiman yang berkelanjutan KATA PENGANTAR
Lebih terperinciGERAKAN MANDIRI PANGAN DAN ENERGI "GEMAR PANEN" Kelompok Tani Organik "PADA LIANG" Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Tahun Masyarakat
GERAKAN MANDIRI PANGAN DAN ENERGI "GEMAR PANEN" Kelompok Tani Organik "PADA LIANG" Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Tahun 2011 - Masyarakat S A R I Kelompok Tani Organik "Pada Liang" adalah salah satu
Lebih terperinciENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.
ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL Hasbullah, S.Pd, M.T. Biomassa Biomassa : Suatu bentuk energi yang diperoleh secara langsung dari makhluk hidup (tumbuhan). Contoh : kayu, limbah pertanian, alkohol,sampah
Lebih terperinciMEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK
MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia dari tahun ketahun semakinÿ meningkat, menyebabkan harga minyak melambung. Pemerintah berencana menaikkan lagi harga
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciTips Mencegah LPG Meledak
Tips Mencegah LPG Meledak Beberapa rekan pernah menyampaikan tips tips mencegah peledakan LPG di rumah tangga. Saya hanya mencoba mengingatkan kembali akan pentingnya kewaspadaan pengelolaan LPG di rumah
Lebih terperinciMajalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI
BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI M. Christiyanto dan I. Mangisah ABSTRAK Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan produktivitas ruminansia, penurunan pencemaran
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR SINGKATAN... xvi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. LPG. Tujuan diberlakukannya program ini adalah untuk mengurangi subsidi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program konversi minyak tanah ke LPG merupakan program pemerintah terkait dengan pengalihan penggunaan bahan bakar minyak tanah ke bahan bakar gas LPG. Tujuan diberlakukannya
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion
Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan
Lebih terperinciBAB XIV INSTALASI PIPA PVC
BAB XIV INSTALASI PIPA PVC Pipa PVC sudah banyak digunakan di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Mulai untuk pipa air bersih, air kotor, kotoran, dan air hujan. Pipa PVC standar pipa pasar atau pipa
Lebih terperinciBAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA
BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1. Aspek Non-teknis Perumusan strategi layanan sanitasi Kabupaten Lombok Timur didasarkan pada isu-isu strategis yang dihadapi pada saat ini.
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI
LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI Istiyarto Ismu Manager Kampanye Bali Barat Pengantar Strategi penyingkir halangan yang diterapkan oleh Yayasan Seka dalam rangka penyelamatan habitat Jalak Bali (Leucopsar
Lebih terperinciAnalisa Hasil Penyimpanan Energi Biogas Ke Dalam Tabung Bekas
Analisa Hasil Penyimpanan Energi Biogas Ke Dalam Tabung Bekas Wawan Trisnadi Putra 1, *, Fadelan 2, Munaji 3 1 Konversi Energi Teknik Mesin, Jl. Budi Utomo 10 Ponorogo 2 Rekayasa Material Teknik Mesin,
Lebih terperinciAKTIVITAS PENGETAHUAN HIJAU DAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU MCA-INDONESIA
AKTIVITAS PENGETAHUAN HIJAU DAN PROYEK KEMAKMURAN HIJAU MCA-INDONESIA TENTANG HIBAH Guna mendorong perubahan kebijakan publik agar pembangunan Indonesia dilakukan dengan cara berkelanjutan, Millenium Challenge
Lebih terperinciKESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
International Labour Organization KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA International Labour Organization KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA di Lingkungan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii KATA PENGANTAR... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR PETA... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA
PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jawa Barat. Kabupaten Sumedang terletak antara 6 o 44-7 o 83 Lintang Selatan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Haurngombong 5.1.1 Letak Geografis Wilayah penelitian merupakan bagian dari Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sumedang terletak
Lebih terperinciTL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1)
TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1) Penempatan Pengolahan Air Limbah 1. Pengolahan sistem terpusat (off site) 2. Pengolahan sistem di tempat
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil utama dari usaha peternakan sapi perah yaitu susu dan anakan, di samping juga dihasilkan feses dan urin yang kontinu setiap hari. Pendapatan utama peternak diperoleh
Lebih terperinciSNV Indonesia. Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antara Kementerian Dalam Negeri dengan Internasional Non-Goverment Organisations
SNV Indonesia Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antara Kementerian Dalam Negeri dengan Internasional Non-Goverment Organisations Kerjasama antara... Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Stichting
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENDUKUNG LINGKUNGANKAWASAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MANDIRI (Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu)
PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENDUKUNG LINGKUNGANKAWASAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MANDIRI (Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu) Prasetyadi Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.)
TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.) PENDAHULUAN Makin mahal dan langkanya BBM, menyebabkan makin tingginya kebutuhan hidup peternak.
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan bahan pangan berupa daging khususnya daging sapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan bahan pangan berupa daging khususnya daging sapi semakin hari semakin meningkat. Hal ini dipicu dengan meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS
PENGELOLAAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS Andhina Putri Herriyanti Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang Email : andhinaputri@gmail.com Abstrak Biogas adalah salah satu sumber energi alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah tangga seperti gas, minyak tanah, batu bara, dan lain-lain kini menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan konsumsi energi rumah tangga menjadikan sumber energi rumah tangga seperti gas, minyak tanah, batu bara, dan lain-lain kini menjadi semakin langka.
Lebih terperinciMembangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan
Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Meningkatkan akses terhadap sanitasi Mengubah tantangan menjadi peluang Kondisi sanitasi di kota-kota kecil di Indonesia masih sangat memprihatinkan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sapi perah merupakan salah satu jenis ternak yang banyak dipelihara di. Berdasarkan data populasi ternak sapi perah di KSU
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi perah merupakan salah satu jenis ternak yang banyak dipelihara di Desa Haurngombong. Berdasarkan data populasi ternak sapi perah di KSU Tandang Sari (2017), jumlah
Lebih terperinciDrs. Mamat Ruhimat, M.Pd. Drs. Dede Sugandi, M.Si. Drs. Wahyu Eridiana, M.Si. Ir. Yakub Malik Nanin Trianawati Sugito, ST., MT.
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMANFAATAN BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DI KAMPUNG PARABON DESA WARNASARI KECAMATAN PENGALENGAN KABUPATEN BANDUNG Drs. Mamat Ruhimat,
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMIS BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA HOME INDUSTRY KRIPIK SINGKONG.
ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMIS BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA HOME INDUSTRY KRIPIK SINGKONG. Wignyanto 1) ; Susinggih Wijana 2) ; Saiful Rijal 3) ABSTRAK Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciKami menawarkan berbagai macam produk bahan bangunan berbasis plastik seperti Pipa PVC PIPAKU, Selang air MPOIN, Tangki Air MPOIN dan MPOIN BLACK.
KATALOG PRODUK ABOUT US Sejak 1984, PT. BANGUN INDOPRALON SUKSES telah melakukan bisnis di seluruh Indonesia dengan menciptakan berbagai macam produk plastik yang melalui sistem distribusi yang strategis.
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI) DAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI) DAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS Disusun Oleh: ALDINO OVAN YUDHO K. INDRA KUSDWIATMAJA I8311001 I8311024 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciPERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN DAN LAYAK HUNI Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 FARID BAKNUR, S.T. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E N D U K U N G P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I
Lebih terperinciDOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)
DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PUSKESMAS KEBONDALEM 1. Kualitas Udara dan debu Sumber Aktivitas lalul lintas kendaraan diluar dan area parkir berpotensi
Lebih terperinciSepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak
Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak Oleh: Dede Sulaeman, ST, M.Si Pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi biasa disebut dengan pemanfaatan biogas. Berdasarkan definisinya, biogas
Lebih terperinciPENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I
PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinciSIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi
SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi Peneliti/Perekayasa: 1. Ir Prasetyadi 2. Dra Rosita Shochib
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda yang tidak berbahaya berwujud yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran dan
Lebih terperinciBAB III METODE, PENELITIAN
BAB III METODE, PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan Komponen pada biodigester sangat bervariasi, tergantung pada jenis biogester yang digunakan, tetapi secara umum bio digaster terdiri dari komponen utama sebagai
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu
Lebih terperinciBAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN
BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 4. 1 Aspek Dampak Lingkungan Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal toilet, kamar mandi, pencucian pakaian, wastafel, kegiatan membersihkan lantai dan aktifitas
Lebih terperinciTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078
Lebih terperinciSTUDI AWAL TERHADAP IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIOGAS DI PETERNAKAN KEBAGUSAN, JAKARTA SELATAN. Oleh : NUR ARIFIYA AR F
STUDI AWAL TERHADAP IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIOGAS DI PETERNAKAN KEBAGUSAN, JAKARTA SELATAN Oleh : NUR ARIFIYA AR F14050764 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciTugas Mata Kuliah Perencanaan Program PP (Menyusun Proposal Evaluasi Dampak Dengan Judul Sistem Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran
Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran Saputra. 0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ayam Buras (Bukan Ras) atau ayam kampung banyak dijumpai di daerah pedesaan dan hampir setiap rumah tangga memeliharanya.
Lebih terperinciPada banyak kasus pekerjaan dilakukan pada pipa atau alat yang salah. Contoh:
1.2 IDENTIFIKASI 1.2.1 Perlunya Label Pada banyak kasus pekerjaan dilakukan pada pipa atau alat yang salah. Contoh: (a) Sambungan yang harus dipotong ditandai dengan kapur. Mekanik memotong sambungan lain
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Peternakan. Limbah : Feses Urine Sisa pakan Ternak Mati
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah Usaha peternakan sapi perah merupakan sebuah usaha dimana input utama yang digunakan adalah sapi perah untuk menghasilkan susu sebagai output utamanya.
Lebih terperinciPEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI
PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan
Lebih terperinciDA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI
NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian
Lebih terperinciPEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK
PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK Masykur Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email : masykur@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciGENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER)
GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pertanian organik di masa sekarang ini mulai digemari dan digalakkan di
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian organik di masa sekarang ini mulai digemari dan digalakkan di Indonesia. Berdasarkan definisinya, pertanian organik merupakan pertanian yang menggunakan pupuk dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding lurus dengan sampah yang dihasilkan oleh penduduk kota. Pada data terakhir bulan November
Lebih terperinciPANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI
PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN
Lebih terperinciIVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN
STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciSpesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong
Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong SNI 03-6367-2000 1 Ruang lingkup Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air
Lebih terperinciInisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Clean Stove Initiative (CSI) Indonesia adalah suatu inisiatif Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia Kasus bisnis ini dikembangkan oleh
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. mengubah pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan tindakan
PENDAHULUAN Latar Belakang Penyuluhan merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan tindakan (behavior) masyarakat petani peternak, terjadinya
Lebih terperinciSAHABAT BRILLIANT PROGRAM KEMANDIRIAN EKONOMI KREATIF SEKTOR PETERNAKAN DAN PERTANIAN TERPADU BIDANG USAHA
PROGRAM KEMANDIRIAN EKONOMI KREATIF SEKTOR PETERNAKAN DAN PERTANIAN TERPADU BIDANG USAHA 1. Produksi pengolahan pakan ayam petelur. 2. Produksi pengolahan pakan kambing dan sapi fermentasi. 3. Pruduksi
Lebih terperinciTata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter
Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter 1 Ruang lingkup Tata cara ini mencakup persyaratan, kriteria perencanaan dan cara pemasangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang cepat dan perkembangan industri yang terus meningkat menyebabkan permintaan energi cukup besar. Eksploitasi sumber energi yang paling banyak
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >
Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui
Lebih terperinci