PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL ON-OFF KEYING (OOK) MODULASI FREKUENSI (FM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL ON-OFF KEYING (OOK) MODULASI FREKUENSI (FM)"

Transkripsi

1 PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL ON-OFF KEYING (OOK) MODULASI FREKUENSI (FM) Ronald Arif Wibowo, LF Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak- Pengukuran dan pemantauan suhu suatu keadaan pada daerah-daerah seperti gunung, gua, dan lembah sangat sulit dilakukan secara langsung oleh manusia. Pada kegiatan pemantauan cuaca, dimana salah satu parameternya adalah suhu udara, yang dilakukan terus-menerus tidak memungkinkan petugas untuk melakukan pengukuran secara terus-menerus. Selain itu, pada peleburan baja tidak memungkinkan manusia untuk melakukan pengukuran suhu secara langsung pada jarak yang dekat. Tujuan dari sistem telemetri suhu adalah hanya dengan meletakkan alat ukur pada tempat pengukuran, suhu dapat diukur dan dipantau dari tempat lain. Sistem telemetri suhu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pengirim dan bagian penerima. Pada bagian pengirim, tegangan keluaran sensor suhu yang berupa data analog diubah dengan ADC menjadi data digital paralel, kemudian diubah menjadi data digital serial. Data digital serial diubah menjadi data analog oleh modulator OOK untuk dipancarkan dengan pemancar FM. Pada bagian penerima, data yang dipancarkan diterima oleh penerima FM, kemudian sinyal informasi yang diterima didemodulasi dan dipisahkan dari sinyal pembawanya. Sinyal informasi tersebut diubah kembali menjadi data digital serial dengan demodulasi OOK. Data digital serial tersebut dihubungkan ke komputer melalui rangkaian antarmuka komputer dan hasilnya ditampilkan di monitor. Pengujian dilakukan dengan mengaktifkan perangkat dan mengukur suhu selama jam. Pada monitor komputer ditampilkan besaran suhu dalam derajat celsius. Pada pengukuran terdapat kesalahan pada pengkonversian suhu oleh LM jika dibandingkan dengan termometer. Kesalahan terbesar setelah dilakukan pengujian adalah,º C. I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Sistem telemetri suhu adalah salah satu sistem untuk mengukur suhu jarak jauh. Hal ini sangat diperlukan karena pertimbangan keselamatan dan efisiensi. Sistem ini dapat dipakai untuk pengukuran di tempat-tempat yang sulit untuk dijangkau atau berbahaya bagi keselamatan manusia, seperti gunung berapi, gua, lembah, atau di tempat peleburan baja, sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk melakukan pengukuran dan pengamatan suhu secara langsung atau dari dekat. Selain itu, pada kegiatan pemantauan cuaca yang dilakukan terus-menerus, dimana salah satu parameternya adalah suhu, dapat dilakukan di tempat yang lebih aman dan nyaman.. Tujuan Tujuan dalam tugas akhir ini adalah membuat sistem telemetri suhu dengan modulasi digital On-Off Keying (OOK) - modulasi frekuensi (FM).. Pembatasan Masalah Beberapa batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut.. Sensor yang digunakan adalah LM dengan jangkauan sampai Celsius.. Peralatan pemancar FM memiliki daya pancar kurang lebih Watt, dengan frekuensi MHz, dan tidak membahas tentang rangkaian secara detail.. Pada penerima FM menggunakan tuner jadi, dan tidak membahas tentang rangkaian tuner secara detail.. Mikrokontroler AT89C hanya digunakan sebagai sarana untuk mengubah data paralel menjadi serial UART dengan baud rate bps dan tidak membahas arsitektur AT89C secara detail.. Frekuensi carrier untuk sinyal OOK adalah khz.. Untuk menampilkan hasil pengukuran digunakan PC dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi. II. DASAR TEORI. Sistem Telemetri Telemetri berasal dari kata Tele yang berarti jauh dan Metri yang berarti pengukuran. Sistem telemetri adalah suatu sistem komunikasi untuk mengirim data pengukuran jarak jauh yang menggunakan suatu media transmisi tertentu sebagai Carrier data tersebut. Media transmisi tersebut antara lain gelombang radio.. Komunikasi Serial Asinkron Komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal detak (clock) sebagai sinkronisasi, tetapi pengiriman data ini harus diawali dengan bit awal (start bit) dan diakhiri dengan bit akhir (stop bit) seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Bit awal direpresentasikan dengan logika dan bit akhir direpresentasikan dengan logika. Mark Space Bit start Data 7 bit Satu karakter Gambar Transmisi serial asinkron. Bit Bit paritas stop. Modulasi On-Off Keying (OOK) OOK merupakan bentuk modulasi sinyal digital dengan pembawa sinyal analog yang paling sederhana. OOK terdiri dari keying (switching) pembawa sinus on dan off dengan sinyal biner unipolar. OOK disebut juga Amplitude Shift Keying (ASK). Diagram blok dari modulator OOK ditunjukkan pada Gambar. Gambar Diagram blok OOK. Persamaan gelombang pembawa adalah c( t) AC.cos Ct () sehingga persamaan sinyal OOK adalah AC, t T, log ika() s( t) (), t T, log ika() c t Sinyal pembawa tersebut dapat berupa Sin c t atau Cos c t, karena tidak terpengaruh pada besar fasanya. Hasil sinyal keluaran dari OOK adalah pada logika terdapat sinyal pembawa dan pada logika tidak dihasilkan sinyal pembawa.

2 III. PERANCANGAN SISTEM TELEMETRI SUHU Perancangan sistem telemetri suhu ini terdiri dari bagian, yaitu bagian pengirim dan bagian penerima. Blok diagram bagian pengirim ditunjukkan pada Gambar. SENSOR SUHU LM PENGKONDISI SINYAL PENGUBAH ANALOG KE DIGITAL (ADC) PENGUBAH PARALEL KE SERIAL AT89C MODULATOR PENGUNCI ON-OFF (OOK) PEMANCAR MODULASI FREKUENSI (FM) Gambar Blok diagram pengirim. Blok diagram untuk bagian penerima ini ditunjukkan oleh Gambar. running. Mode kerja free running memungkinkan ADC untuk terus-menerus mengkonversi tegangan yang diterima. Rangkaian ADC8 ditunjukkan pada Gambar CS RD WR INTR DB7 DB DB DB DB DB DB DB Vcc CLK R CLK JN Vin (+) Vin (-) A GND V Ref/ D GND Kohm C = pf Vin C= uf C= uf Vcc C= uf Vcc = V Trimpot Kohm PENERIMA FM DEMODULATOR OOK RS Gambar Blok diagram penerima. KOMPUTER. Sensor Suhu LM Sensor ini berfungsi untuk mengubah besaran-besaran fisis (suhu) menjadi besaran listrik (analog) yang sebanding. Tegangan keluaran LM naik secara linear sesuai dengan kenaikan suhu dalam derajat Celsius, yaitu mv/ C. Jangkauan maksimal LM adalah sampai + C. Dalam tugas akhir ini, suhu yang diukur adalah sampai + C. Tegangan keluaran maksimum LM adalah, V. Konfigurasi sensor LM ditunjukkan pada Gambar. +V LM Vout Gambar Konfigurasi sensor suhu LM.. Pengkondisi Sinyal Rangkaian pengkondisi sinyal ini merupakan rangkaian penguat tegangan dengan menggunakan penguat operasional tak membalik seperti yang ditunjukkan pada Gambar. R Vin Vout Gambar 8 Rangkaian free running ADC8.. Pengubah Data Paralel Menjadi Serial dengan AT89C.. Perangkat Keras Data 8 bit masuk melalui port mikrokontroler secara paralel kemudian keluar melalui port. yang merupakan port komunikasi serial. Rangkaian mikrokontroler AT89C ditunjukkan pada Gambar 9. pf KRISTAL,9 MHz pf MASUKAN DATA PARALEL VCC K uf P. P. P. P. P. P. P. P.7 P. P. P. P. P. P. P. P.7 XTAL XTAL RST EA/VPP VCC AT89C P. P. P. P. P. P. P. P.7 P./RXD P./TXD P./INT P./INT P./T P./T P./WR P.7/RD PSEN ALE/PROG Gambar 9 Sistem minimum AT89C. KELUARAN DATA SERIAL.. Perangkat Lunak Diagram alir (flowchart) program ditunjukkan pada Gambar. Mulai Gambar 7 Pengkondisi sinyal. Tegangan keluaran maksimum yang diinginkan adalah V, sedang tegangan masukan pengkondisi sinyal yang merupakan tegangan keluaran sensor hanya memiliki nilai maksimum sebesar,v, sehingga diperlukan penguatan sebesar V out A, () Vin, sehingga diperoleh nilai-nilai R dan R sebagai berikut. Vout R, () Vin R Diambil nilai R=kΩ, maka nilai R=,7kΩ.. ADC8 ADC berfungsi untuk mengubah isyarat analog dari pengukuran ke isyarat digital yang akan dikirimkan ke mikrokontroler. ADC yang digunakan adalah ADC8. ADC8 merupakan jenis ADC dengan mode kerja free R Inisialisasi Port Serial Masukan Data Paralel di Port Kirim ke Port Serial TI =? ya Nol-kan TI Selesai tidak Gambar Diagram alir program mikrokontroler.

3 TH pada Timer diisi dengan nilai yang sesuai dengan baud rate yang diinginkan yaitu baud, dengan demikian isi TH adalah K x Frekuensi Osilator TH (8 x Baud Rate) () x,9 MHz 8 desimal DH 8 x Listing programnya adalah sebagai berikut. org h init: mov tmod,#h mov th,#dh mov scon,#h setb tr ubah: mov a,p mov sbuf,a jnb ti,$ clr ti sjmp ubah end. Modulator OOK.. Rangkaian Osilator Rangkaian osilator dengan IC 7 ditunjukkan oleh Gambar. R C +V R Gambar Rangkaian osilator dengan IC 7. Rangkaian osilator digunakan untuk membangkitkan sinyal pembawa informasi (sinyal carrier) dengan frekuensi carrier (fc) sebesar khz. R Cf Cf uf/v K K FCS98 K L K K C9 L K K C Gambar Pemancar FM..7 Antena Yagi Pada tugas akhir ini, Antena Yagi dirancang memiliki elemen, yaitu elemen reflektor, elemen driven, dan elemen direktor. Antena Yagi elemen ditunjukkan pada Gambar. Reflector Driven Director Gambar Antena Yagi..8 Penerima FM Sinyal yang dipancarkan oleh pemancar FM lewat antenna Yagi, diterima oleh penarima FM. Penerima FM ini menggunakan tuner build up yang menghasilkan sinyal IF, dan sebuah IC LA sebagai IC demodulator FM seperti yang ditunjukkan pada Gambar. L L RFC L C97 L.. Saklar Analog Modulator OOK dibuat dari rangkaian saklar analog, yang digunakan untuk membentuk sinyal modulasi OOK. Rangkaian saklar analog dengan menggunakan IC ditunjukkan pada Gambar. osilator kontroler k k7 +V +V k k TL8 k output Gambar Penerima FM. Gambar Rangkaian saklar analog menggunakan IC.. Pemancar FM Pemancar FM terdiri dari blok, yaitu. Osilator Berfungsi untuk menghasilkan gelombang sinus sebagai sinyal pembawa.. Penyangga Berfungsi untuk menstabilkan frekuensi dan/atau amplitudo osilator akibat dari pembebanan tingkat selanjutnya.. Penguat Daya Berfungsi untuk menghasilkan daya yang lebih besar Rangkaian pemancar FM ditunjukkan pada Gambar..9 Demodulator OOK Rangkaian demodulator OOK menggunakan rangkaian penyearah tegangan puncak (envelope detector) untuk mendeteksi sinyal OOK. Rangkaian demodulator OOK ditunjukkan pada Gambar. TL8 +V,7nF,7nF k7 k k,7nf k k TL8 k k nf keluaran masukan Gambar Rangkaian demodulator OOK.

4 Sinyal keluaran dari demodulator OOK berupa deretan bit-bit digital. Bit pada saat ada sinyal pembawa dan bit pada saat tidak ada sinyal pembawa.. RS Rangkaian antarmuka serial RS menggunakan rangkaian terintegrasi (IC) jenis MAX. MAX dapat berfungsi untuk mengubah level tegangan TTL menjadi level tegangan RS, dan juga sebaliknya. Rangkaian antarmuka RS dengan IC MAX ditunjukkan oleh Gambar 7. Gambar 7 Antarmuka serial RS dengan IC MAX. IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sensor suhu LM Sebuah termometer air raksa diasumsikan sebagai standar pengukuran suhu yang benar. Media yang digunakan untuk pengukuran adalah es. Es ini dipanaskan sedikit demi sedikit hingga mencair sambil mengamati suhu pada termometer tersebut dan tegangan keluaran LM. Hasil pengujian LM dapat dilihat pada Tabel. Tabel Hasil pengujian LM. Data ke Suhu Termometer ( C) Tegangan Keluaran LM (mv) Suhu dari LM ( C),,8,, 9,9, 9,, 9,, 8,8 Dari Tabel dapat dibuat sebuah grafik yang ditunjukkan pada Gambar 8. Suhu (Celsius) Grafik Respon Sensor Suhu LM Data ke- Termometer Sensor LM Gambar 8 Grafik respon sensor suhu LM. Dari hasil pengujian, terdapat perbedaan suhu antara sensor suhu LM dengan alat ukur termometer. Perbedaan terbesar adalah, C.. Pengkondisi Sinyal Hasil pengujian rangkaian pengondisi sinyal ditunjukkan dalam Tabel. Tabel Hasil pengujian pengkondisi sinyal. Tegangan Masukan (V),,,,,,,,7,8,9,,,,,, Tegangan Keluaran (V) Pengukuran,,,,98,8,,9,9,,9,,,9,,,89 Perhitungan,,,7,99,,7,99,,7,99,,7,99,,7,99 Pada Tabel terlihat bahwa tegangan keluaran hasil pengukuran pada alat mendekati nilai tegangan keluaran secara perhitungan. Kesalahan terbesar adalah,7 Volt. Grafik tegangan keluaran terhadap tegangan masukan rangkaian pengkondisi sinyal ditunjukkan pada Gambar 9. Tegangan Keluaran (v) Grafik Tegangan Keluaran Terhadap Tegangan Masukan Pengkondisi Sinyal,,,,,,,7,8,9,,,,,, Pengukuran Tegangan Masukan (V) Perhitungan Gambar 9 Grafik tegangan keluaran terhadap tegangan masukan pengkondisi sinyal.. ADC8 Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan masukan ADC dengan tegangan variabel, dan menghubungkan 8 bit keluaran dengan indikator LED. Hasil dari pengujian ADC8 ditunjukkan dalam Tabel. Tabel Hasil pengujian ADC. Tegangan Masukan (V),,,,,,,,,,, Keluaran Biner 8 Bit Keluaran dalam Desimal Perhitungan, 7, 7, 78, 9, Dari Tabel dapat dilihat bahwa bit keluaran pada rangkaian ADC hampir sama dengan perhitungan teorinya. Kesalahan terbesar adalah, bit.

5 . Mikrokontroler Pada pengujian blok ini menggunakan data paralel. Data paralel ini diambil dengan menggunakan saklar dip 8 bit. Kemudian data serial diamati dengan menggunakan osiloskop. Hasil keluaran dari mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar..7 Demodulator OOK Hasil pengujian rangkaian demodulator OOK yang tampak pada osiloskop ditunjukkan pada Gambar. Gambar Sinyal keluaran rangkaian demodulator OOK. Gambar Sinyal keluaran mikrokontroler. Dari Gambar, dapat dilihat bahwa nilai periode untuk bit adalah,8 x ms =, ms, maka nilai baud ratenya adalah /,ms =, bps..8 RS Foto bentuk sinyal masukan dan sinyal keluaran dari blok antarmuka serial RS pada osiloskop ditunjukkan oleh Gambar.. Modulator OOK Hasil pengujian modulator OOK ditunjukkan pada Gambar. Gambar Sinyal keluaran rangkaian modulator OOK. Sinyal yang diatas adalah sinyal masukan dari mikrokontroler, sedangkan sinyal keluaran rangkaian modulator OOK adalah yang dibawah. Pada saat mendapat masukan bit maka pada keluaran modulator OOK adalah tidak ada sinyal sinus dan pada saat mendapat masukan bit maka keluarnya modulator OOK adalah ada sinyal sinus.. Pemancar FM dan Penerima FM Pemancar FM diberi masukan sinyal uji dengan frekuensi khz dari AFG yang mewakili sinyal pembawa OOK, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Gambar Sinyal masukan pemancar FM. Pada penerima FM, tuner diputar-putar sampai ditemukan frekuensi pemancar FM, yaitu pada MHz. Setelah cocok, keluaran pada penerima FM seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Gambar Sinyal keluaran penerima FM. Gambar Sinyal rangkaian antarmuka RS. Sinyal yang diatas merupakan sinyal masukan dengan level tegangan V dan V sedangkan sinyal yang dibawah adalah sinyal keluarannya dengan level tegangan 9 V dan 9 V..9 Pengujian Kehandalan Sistem Pengujian ini dilakukan dengan cara menjalankan perangkat selama jam dengan pengambilan data setiap jam. Selama dilakukan pengujian, alat dapat berfungsi dengan baik dan data yang tercatat seperti yang ditunjukkan Tabel dan dari tabel tersebut dapat dibuat grafik seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Tabel Data pengujian selama hari. Jam : : : : : : : : : : : : : : 7 : : 8 : : 9 : : : : : : : : : : : : : : : : 7 : : 8 : : 9 : : : : : : : : : : : 9 : 9 Suhu,8 C, C, C, C,8 C 7, C 8, C 8,7 C 9,8 C 9,8 C 9,8 C 9,8 C 8,7 C 8, C 8, C 7, C 7, C,9 C,9 C

6 suhu (Celsius) Grafik Perubahan Suhu Terhadap Waktu Selama Satu Hari waktu (jam) Gambar Grafik perubahan suhu selama hari. Penurunan suhu terjadi dari jam. sampai., kemudian suhu naik dari jam. sampai., dan terjadi penurunan lagi dari jam. sampai.9. Suhu tertinggi terjadi pada jam., yaitu 9,8 C, dan suhu terendah terjadi pada jam., yaitu, C. V. PENUTUP. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.. Sensor suhu LM memiliki nilai kesalahan maksimum sebesar,º C jika dibandingkan dengan termometer air raksa sebagai standar pengukuran suhu yang benar.. Pengkondisi sinyal digunakan untuk menguatkan sinyal keluaran sensor suhu LM sebesar, kali dengan penyimpangan tegangan keluaran terbesar adalah,7 Volt jika dibandingkan dengan perhitungan secara teorinya.. Kesalahan terbesar pada pengubahan data dari analog ke digital oleh ADC8 sebesar, bit jika dibandingkan dengan perhitungan secara teorinya.. Pengubahan data paralel menjadi data serial UART dilakukan oleh mikrokontroler dengan baud rate sebesar, bps.. Dengan level tegangan keluaran +9 V dan 9 V, rangkaian antarmuka serial RS masih dapat berfungsi dengan baik.. Secara keseluruhan sistem telemetri suhu dapat bekerja dengan baik.. Saran. Untuk memperjauh jangkauan pemancar dapat menggunakan penguat transistor dengan daya yang lebih besar.. Untuk memperbesar jangkauan pengukuran suhu dapat menggunakan sensor yang lain, misal termocouple. [] Kraus, John D, Antennas, McGraw Hill Book Company, Singapore,988. [] Malvino, Paul Albert, Prinsip Prinsip Elektronika Jilid I, Diterjemahkan oleh Sahat Pakpahan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 99. [] Mc Swiggan, Francis, To Design and Build a Portable, Miniaturised, Multichannel FM Transmitter, Tugas Akhir, University of Limerick, Irlandia,. [] Pranata, Anthony, Pemrograman Borland Delphi, Edisi Keempat, Penerbit ANDI, Yogyakarta,. [7] Putra, Agfianto Eko, Belajar Mikrokontroler AT89C// Teori dan Aplikasi, Gaya Media, Yogyakarta,. [8] Sedra S. Adel and Smith C. Kenneth, Rangkaian Mikroelektronik, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 99. [9] S. Wasito, Data Sheet Book, PT. Elex Media Komputindo, 997. [] Tocci, Ronald J, Digital Systems : Principles and Applications, th Edition, Prentice Hall, New Jersey, 99. [] Williams B. Arthur, Electronic Filter Design Handbook, McGraw Hill Book Company, 98. [].., ADC8, [].., AT89C, [].., C97, [].., C, [].., C98, [7].., C9, [8].., LA, [9].., LM, []., MAX, Pembimbing I Ronald Arif Wibowo lahir di Semarang, 9 April 98. Lulus dari SMUN Semarang tahun. Saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Elektro UNDIP, konsentrasi elektronika dan telekomunikasi. Menyetujui dan mengesahkan Pembimbing II DAFTAR PUSTAKA [] Astadiya, Heddi, Aplikasi Sistem Pengkodean Protokol X Pada Pengontrolan Peralatan Listrik Jarak Jauh Melalui Saluran Telepon Dengan Menggunakan Mikrokontroler AT9S, Tugas Akhir, Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang,. [] Couch II W. Leon, Digital and Analog Communication Systems, th Edition, Prentice-Hall International, INC., 997. Wahyudi, ST, MT. Trias Andromeda, ST, MT. NIP NIP. 8 8

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan TELEMETRI Abstrak Telemetri (sejenis dengan telematika) adalah sebuah teknologi yang membolehkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem. Kata telemetri berasal

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL FSK -FM

PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL FSK -FM Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM ( Sukiswo ) PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL FSK -FM Sukiswo Jurusan Teknik Elektro Fak. T eknik Undip Jl. Prof Sudharto Tembalang,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MAKALAH TUGAS AKHIR PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL FSK (FREQUENCY SHIFT KEYING) MODULASI FREKUENSI Oleh : Januar Rifai Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 39 Penerima FM Demodulator FSK Level Converter PC Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data (b) (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 3.2 Perancangan Perangkat

Lebih terperinci

PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL ON-OFF KEYING MODULASI FREKUENSI

PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL ON-OFF KEYING MODULASI FREKUENSI SKRIPSI PERANCANGAN TELEMETRI SUHU DENGAN MODULASI DIGITAL ON-OFF KEYING MODULASI FREKUENSI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program S-1 Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta MODULATOR DAN DEMODULATOR FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari

Lebih terperinci

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51) Wireless Infrared Printer dengan DST-5 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-5) Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM III PERNCNGN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang diagram blok sistem yang menjelaskan tentang prinsip kerja alat dan program serta membahas perancangan sistem alat yang meliputi perangkat keras dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari

Lebih terperinci

AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budhi Pramono Sumardi Darjat Teknik Elektro UNDIP Teknik Elektro UNDIP Teknik Elektro UNDIP Jl. Prof.H.Sudarto Tembalang Jl. Prof.H.Sudarto

Lebih terperinci

PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK. Intisari

PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK. Intisari PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 5-60, Salatiga 50 Email: budihardja@yahoo.com Intisari Dalam tulisan ini akan dirancang dan direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 YOGYAKARTA, 8 NOVEMBER 00 ISSN 978-076 SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5 Masruchin, Widayanti, Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto,

Lebih terperinci

Perancangan Penerima Data EKG (Elektrokardiograf) Menggunakan Modulasi Digital FSK (Frequency Shift Keying) dan Modulasi Frekuensi (FM)

Perancangan Penerima Data EKG (Elektrokardiograf) Menggunakan Modulasi Digital FSK (Frequency Shift Keying) dan Modulasi Frekuensi (FM) Perancangan Penerima Data EKG (Elektrokardiograf) Menggunakan Modulasi Digital FSK (Frequency Shift Keying) dan Modulasi Frekuensi (FM) Desyanto Dwi Rahmadi [], Darjat, ST., MT. [], Yuli Christiyono, ST.,

Lebih terperinci

ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO

ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO Irwanto 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pemantau Ketinggian Air Cooling Tower di PT. Dynaplast. Pengujian dan pengoperasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51. TERMOMETER 8 KANAL Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 02-563029, Fax 02-5638,

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2012/2013 JUDUL ( FSK) FREQUENCY SHIFT KEYING GRUP 1 TELKOM 3D PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu, BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENGIRIM DATA DIGITAL ANTAR KOMPUTER MENGGUNAKAN MODULASI PHASE

INSTRUMEN PENGIRIM DATA DIGITAL ANTAR KOMPUTER MENGGUNAKAN MODULASI PHASE Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 INSTRUMEN PENGIRIM DATA DIGITAL ANTAR KOMPUTER MENGGUNAKAN MODULASI PHASE

Lebih terperinci

APLIKASI RDS (Radio Data Sytem) PADA SIARAN FM KONVENSIONAL

APLIKASI RDS (Radio Data Sytem) PADA SIARAN FM KONVENSIONAL APLIKASI RDS (Radio Data Sytem) PADA SIARAN FM KONVENSIONAL TUGAS AKHIR Disusun Oleh : AHMAD BURHANUDDIN ROSID 201010130312099 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015 i KATA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT 3.1 Perancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Perancangan Alat Rancangan dan cara kerja alat secara blok diagram yaitu untuk mempermudah dalam menganalisa rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Teknik Telekomunikasi Multimedia -Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya 2012 Arie Setiawan 2209106024 Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Latar Belakang Indonesian

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL Oleh : Zurnawita Dikky Chandra Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Serial data transmission

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS TESLA Vol. 8 No. 2, 61 68 (Oktober 2006) Jurnal Teknik Elektro PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS Tjandra Susila 1), Tony Winata 1) dan Rakhman Setyo Nugroho 2) Abstract To

Lebih terperinci

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Pamungkas Daud Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi pmkdaud@ppet.lipi.go.id Abstrak Topik penulisan kali ini adalah mengenai

Lebih terperinci

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Pengambilan Data dari Standard Parallel Port)

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Pengambilan Data dari Standard Parallel Port) Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Pengambilan Data dari Standard Parallel Port) Untuk merancang sebuah perangkat yang dapat mengirimkan data dari PC Parallel Port ke Printer secara wireless, maka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Modulasi dan Demodulasi Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian BAB III PERANCANGAN Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian catu daya, modulator dan demodulator FSK, pemancar dan penerima FM, driver motor DC, mikrokontroler, sensor, serta

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan

Lebih terperinci

Perancangan Serial Stepper

Perancangan Serial Stepper Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau 7 BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau komponen yang digunakan, antara lain teori tentang: 1. Sistem Monitoring Ruangan 2. Modulasi Digital

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan implementasi sistem telemetri yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

DEMODULASI DELTA. Budihardja Murtianta

DEMODULASI DELTA. Budihardja Murtianta DEMODULASI DELTA DEMODULASI DELTA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com INTISARI Demodulasi Delta merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem LM35 sc Heater Driver

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Gambaran Umum Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate 64 Kbps untuk melakukan proses modulasi terhadap sinyal data digital. Dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Pada dunia digital terdapat dua metode pengiriman data yang umum digunakan, yaitu pengiriman data secara pararel dan pengiriman data secara serial. Pada pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

Budihardja Murtianta. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga

Budihardja Murtianta. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga PERANCANGAN MODULATOR BPSK PERANCANGAN MODULATOR BPSK Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro -0, Salatiga 0 Email: budihardja@yahoo.com Intisari Dalam tulisan ini akan dirancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Modulator Binary Phase Shift Keying

Perancangan Sistem Modulator Binary Phase Shift Keying Perancangan Sistem Modulator Binary Phase Shift Keying Deddy Susilo 1, Budihardja Murtianta 2, Arivia Aurelia Devina Pramono 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

BAB II SISTEM KOMUNIKASI BAB II SISTEM KOMUNIKASI 2.1 Sistem Komunikasi Digital Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan

Lebih terperinci

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK) BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK) Sigit Kusmaryanto http://sigitkus@ub.ac.id I Pendahuluan Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa sehingga menghasilkan sinyal termodulasi.

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR 200 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 200-209 PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR Mohtar

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DENGAN OUTPUT SUARA UNTUK ORANG BUTA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51

TERMOMETER BADAN DENGAN OUTPUT SUARA UNTUK ORANG BUTA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 00 (SNATI 00) ISBN: --0- TERMOMETER BADAN DENGAN OUTPUT SUARA UNTUK ORANG BUTA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS- A. Sofwan, M. Amir, Yulhendri Electrical Engineering

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS PERANGKAT TELEMETRI SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) BERBASIS PC

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS PERANGKAT TELEMETRI SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) BERBASIS PC YOGYAKARTA, - AGUSTUS 00 ISSN -0 RANCANG BANGUN DAN ANALISIS PERANGKAT TELEMETRI SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) BERBASIS PC SUYAMTO*, YUSUF AZIZ AMRULLAH**, RUSDANI ADE SAPUTRA**

Lebih terperinci

ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS

ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS TESLA Vol. No., (Maret 00) Jurnal Teknik Elektro ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS Tjandra Susila ), Tony Winata ) dan Trimamangsyah R. ) Abstract Ticket order officer send information

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER)

TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) 1 TUGAS AKHIR PENDINGIN CPU OTOMATIS BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Oleh GEDE EKA ARYANTARA NIM 0605031035 JURUSAN DIII TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang

BAB I PENDAHULUAN. Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang penting. Hampir setiap kegiatan manusia selalu berkaitan dengan suhu. Temperatur merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

DESAIN DAN REALISASI SISTEM TELEMETRI FSK (SUHU, TEKANAN UDARA, KELEMBABAN)

DESAIN DAN REALISASI SISTEM TELEMETRI FSK (SUHU, TEKANAN UDARA, KELEMBABAN) DESAIN DAN REALISASI SISTEM TELEMETRI FSK (SUHU, TEKANAN UDARA, KELEMBABAN) Muhamad Rovianto, basuki Rahmat Achmad Rizal Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi no Dayeuh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa BAB II PEMBAHASAN Modulasi adalah proses menumpangkan sinyal informasi kepada sinyal pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusoidal

Lebih terperinci

Akuisasi data dengan remote host AT89s51 melalui serial RS232

Akuisasi data dengan remote host AT89s51 melalui serial RS232 Akuisasi data dengan remote host AT89s51 melalui serial RS232 I. Tujuan 1. Mahasiswa mampu merealisasikan sebuah system data jarak jauh dengan remote host berbasis MCS51 yang terhubung pada pc melalui

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia SISTEM PENGIRIMAN INFORMASI PADA SASARAN TEMBAK DART (DISSAPEAR AUTOMATICALLY RETALIATORY TARGET) MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO Meisach Cristie Indianto [1], Ajub Ajulian Zahra, ST, MT [2], Darjat, ST, MT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKUR SWR DIGITAL DAN PENGAMAN TRANSMITER FM MHz BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

PERANCANGAN PENGUKUR SWR DIGITAL DAN PENGAMAN TRANSMITER FM MHz BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 ISSN: -0 0 PERANCANGAN PENGUKUR SWR DIGITAL DAN PENGAMAN TRANSMITER FM 0 MHz BERBASIS MIKROKONTROLER ATS Sukma Aji, Muchlas, Sunardi Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying ) PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shit Keying ) JOHANES 1 - FX.HENDRA PRASETYA 2 - RISA FARRID CHRISTIANTI 3 anes_spook@yahoo.com ; Universitas Katolik Soegijapranata Jl.Pawiyatan

Lebih terperinci

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga budihardja.murtianta@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL...... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii ABSTRAK... xiii ABSTRACT...

Lebih terperinci

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 ISSN: 693-6930 ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C5 Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Teguh Wiguna 1, Achmad Hidayatno, ST, MT, Trias Andromeda, ST, MT Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 Yudhi Gunardi 1,Firmansyah 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut : BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,

Lebih terperinci

ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi

Lebih terperinci

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com INTISARI

Lebih terperinci