DINAMIKA KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH JAGUNG BERSARI BEBAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAMIKA KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH JAGUNG BERSARI BEBAS"

Transkripsi

1 Margaretha S.L. dan Rahmawati: Dinamika Kelembagaan Penangkar DINAMIKA KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH JAGUNG BERSARI BEBAS Margaretha S. L. dan Rahmawati Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Ketersediaan benih dengan memenuhi 4 t (tepat waktu, tepat jumlah. Tepat mutu dan tepat harga) di tingkat petani memegang peranan yang penting dan hal ini tidak terlepas dari peran penangkar benih. Agar terjadi kesinambungan antara penghasil dan pengguna teknologi, utamanya varietas, maka penyediaan benih sumber yang berkelanjutan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam rangkaian pembentukan kelas benih selanjutnya dan merupakan langkah awal untuk pengembangan suatu varietas. Balitsereal dengan program pembentukan dan pemantapan produksi benih berkualitas mendukung industri benih berbasis komunitas telah menjawab tantangan yang ada melalui pembinaan penangkar-penangkar yang ada di Indonesia kerjasama dengan instansi terkait, sehingga jalur yang ada diperpendek. Jalur perbenihan yang panjang. Kendala dalam penyebaran varietas unggul jagung adalah varietas jagung lokal masih mendominasi pertanaman petani hingga tahun 2003 disebabkan oleh karena harga benih mahal dan tidak tersedia ditempat pada saat musim tanam tiba, lambatnya benih tiba di petani karena melalui sistem/jalur perbenihan yang panjang sehingga pada waktu musim tanam, benih tidak tersedia ditempat, Balitsereal bekerjasama dengan instansi terkait (Diperta, BBU, BPSB) dan penangkar benih di kabupaten untuk memperpendek sistem/jalur perbenihan, dan penangkar binaan dapat mempercepat penyebaran varietas jagung unggul nasional secara 4 t (tepat waktu, jumlah, mutu dan harga). Kata Kunci: kelembagaan, penangkar benih, jagung bersari bebas PENDAHULUAN Salah satu kiat yang merupakan prioritas utama untuk meningkatkan produkstivitas jagung di Indonesia adalah mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu. Nugraha dan Subandi (2002) menunjukkan bahwa dari 19 provinsi yang telah disurvei, jumlah varietas unggul yang digunakan petani baru mencapai 75% yang terdiri dari 48% bersari bebas dan 27% hibrida. Penggunaan varietas introduksi telah cukup tinggi tetapi sebagian petani masih melakukan regenerasi benih selama bertahun-tahun dari jagung bersari bebas yang digunakan tanpa pemurnian, manajemen produksi serta pasca panen yang tepat sehingga dikhawatirkan terjadi degenerasi mutu genetisnya terutama jika ditanam berdampingan. 720

2 Seminar Nasional Serealia, 2013 Hasil penelitian Saenong et al. (2003) di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa penggunaan benih jagung varietas bersari bebas umumnya diperoleh dari pertanaman sebelumnya, bahkan ada benih yang dimulai sejak tahun Hal ini disebabkan karena harga benih jagung varietas hibrida tergolong mahal. Hal ini merupakan peluang yang besar bagi penangkar benih jagung varietas unggul bersari bebas. Balitsereal sejak tahun telah membina kelompok tani sebagai penangkar benih jagung bersari bebas kelas foundation seed (FS) dan stock seed (SS) di berbagai provinsi di Indonesia seperti Sulsel, NTB, NTT, Lampung, Jateng, Kalsel, Kalteng, Gorontalo, Sumbar dan Sumut. Dengan demikian varietas jagung unggul yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian yang dikerjasamakan dengan instansi terkait dapat mempercepat distribusi (adopsi) suatu varietas jagung unggul baru. Bahasan berikut ini adalah untuk membahas permasalahan dan dinamika kelembagaan benih jagung bersari bebas hasil penangkar binaan Balitseral. SISTEM KEMITRAAN PENANGKARAN BENIH Sistem distribusi benih jagung sebelum ada penangkar binaan Balitsereal dapat digambarkan sebagai berikut: (KELAS BENIH SUMBER/BS) DIREKTORAT PERBENIHAN DI JAKARTA PUSAT (KELAS BENIH PENJENIS/BP) BALAI BENIH INDUK, DISETIAP PROVINSI (KELAS BENI DASAR/BD) BALAI BENIH UTAMA DISETIAP KABUPATEN (KELAS BENIH SEBAR/BR) PETANI/ PENGGUNA Gambar 1. Sistem Distribusi Benih di Indonesia,

3 Margaretha S.L. dan Rahmawati: Dinamika Kelembagaan Penangkar Gambar 1 di atas, terlihat bahwa Benih Sumber (BS) yang dihasilkan oleh pemulia-pemulia Balitsereal, dikirim ke Direktorat Perbenihan di Jakarta Pusat sebagai kelas benih penjenis (BP), dari Ditjen perbenihan diteruskan ke Balai Benih Induk (BBI) yang ada disetiap provinsi dan menghasilkan benih dasar (BD). Benih-benih tersebut kemudian dikirim ke setiap kabupaten, menghasilkan kelas benih sebar (BR) untuk akhirnya didistribusikan ke petani/pengguna. Hasil wawancara dengan informan kunci (BBU-Batukaropa), sistem penangkar benih di Sulsel adalah sebagai berikut: Balitsereal menghasilkan benih dasar yang kemudian diserahkan ke Balai Benih Induk (BBI) ditingkat provinsi. Dari BBI, benih dikirim ke Balai Benih Utama (BBU) ditingkat kabupaten dan selanjutnya ke penangkar benih. Untuk jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini: BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA BALAI BENIH INDUK (BBI) BALAI BENIH UTAMA (BBU) PENANGKAR BENIH JAGUNG PETANI/PENGGUNA Gambar 2. Sistem penangkar benih jagung di Sulawesi Selatan (Saenong et al. 2003) Untuk menjaga mutu benih, maka benih-benih yang dihasilkan penangkar dipantau terus oleh BBI, BPSP, selanjutnya Dinas Pertanian (Diperta) mengawasi usaha/penyebaran benih. Di Provinsi Gorontalo, sistem penangkar benih jagung tersebar di Kabupaten Bolango, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo dan Seed Center. Pihak swasta melalui tim pengembangan jagung yang terdiri dari pemerintah (Balitsereal dan Diperta), bekerjasama dengan pihak kecamatan dan desa menyediakan bantuan dalam bentuk sarana produksi (benih + pupuk + pestisida) kepada kelompok tani. Petani yang menerima bantuan didampingi oleh pembina pihak pertanian (PPL) dan swasta ditingkat desa/kecamatan yang bergerak sebagai penyalur sarana produksi dan pembeli jagung (pedagang perantara) dan dijual ke pedagang besar swasta dan berakhir ke petani/pengguna. Untuk jelasnya, dapat dilihat pada Gambar

4 Seminar Nasional Serealia, 2013 SWASTA/ BUMN DIPERTA PETANI/ PENGGUNA KECAMATAN DESA KELOMPOK TANI A, B, C,., dst Gambar 3. Sistem kemitraan penangkar benih jagung di Provinsi Gorontalo. (Saenong et al. 2004) Dari Gambar 1, 2, dan 3, terlihat bahwa benih yang sampai ke petani melalui jalur yang panjang, Di Sulawesi Selatan benih melalui proses administrasi yang panjang (Balitsereal-BBI-BBU-Penagkar-Petani), sedang di Gorontalo, benih dimonopoli oleh Swasta. Tahun 2004 sampai 2009, Baliteseral membina penangkarpenangkar benih di berbagai provinsi dengan maksud mempercepat penyebaran benih ditingkat petani guna memenuhi 4 T (tepat waktu, jumlah, mutu dan harga). SISTEM PENANGKARAN BENIH JAGUNG BERSARI BEBAS BINAAN Penangkar Binaan di Sulsel Pada kelompok tani Al Qamar, Desa Bajeng, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, pengadaan sarana produksi (benih + pupuk + pestisida), disiapkan oleh kelompok untuk didistribusikan ke anggota dengan sistem yarnen (bayar setelah panen), dengan syarat semua hasil panen dijual ke ketua kelompok, tetapi bila ketua kelompok tidak dapat menampung lagi, maka hasil panen tersebut boleh dijual ke pedagang lain. Harga calon benih Rp 1.500/kg pipilan kotor (k.a 17-18%), setelah diproses (dijemur hingga ka mencapai 11%, disortasi hingga memenuhi syarat mutu benih), maka benih yang telah lulus dan memperoleh sertifikat dijual dengan harga Rp 3.000/kg, dengan demikian sistem kelembagaannya dapat digambarkan sebagai berikut: 723

5 Margaretha S.L. dan Rahmawati: Dinamika Kelembagaan Penangkar 3 1 Penangkar Calon Benih. Kelompok Tani Al Qamar. Benih Kelas BP. BPSB Pedagang Pengumpul jagung/pemroses benih dan distributor/ketua kelompok tani BBU Pengguna: Kegiatan proyek instansi di luar provinsi Petani/Kelompok Tani 6 Gambar 4. Sistem kelembagaan pada penangkar benih berbasis komunal hasil binaan Balitsereal di Sulawesi Selatan, 2004 (Saenong et al. 2004) Keterangan Gambar: 1. Pemroses benih memberikan pinjaman sarana produksi ke kelompok tani penangkar dan dikembalikan setelah panen 2. Kelompok tani penangkar menjual hasil ke pemroses benih 3. Balitsereal memberikan bimbingan teknologi cara budidaya jagung untuk produksi benih, cara prosessing, pengemasan dan pemasaran kepada pemroses benih/penangkar 4. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih melakukan evaluasi dan pengawasan pelaksaan produksi benih di lapangan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan prosessing benih serta pemberian sertifikasi ke penangkar/pemroses benih 5. Balai Benih Utama menyediakan/menjual benih pokok ke pemroses benih untuk selanjutnya disalurkan/dipinjamkan keanggota kelompoknya. 6. Pemroses benih/penangkar benih menjual benih bersertifikat langsung kepada petani atau kelompok tani di luar wilayah kerjanya dan instansi-instansi/lembaga masyarakat yang memesan benih. Penangkar Binaan Di NTB Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pembinaan penangkaran benih jagung varietas bersari bebas, selain di BBU juga di lahan petani Desa Sambelia (Gambar 5). 724

6 Seminar Nasional Serealia, 2013 Balitsereal, BPTP Distan, BPSB Penangkar benih (BBU dan Petani di Desa Sambelia). Kelas Benih BP Benih+sarana produksi lainnya Hasil (benih label FS + ES) ditampung Prosessor/PPL di distribusikan ke pengguna Pengguna: Anggota Keltan, Instansi Terkait dan Penyalur/kios Gambar 5. Sistem kelembagaan pada penangkar benih berbasis komunal hasil binaan Balitsereal di Nusa Tenggara Barat (Saenong et al. 2004) Keterangan Gambar 5: 1. Para petani penangkar, mendapat binaan dan evaluasi langsung dari Balitsereal, BPSB, Disperta dan BPTP. Hasil yang diperoleh (calon benih) dijual langsung ke prosessor/ppl 2. Prosessor selanjutnya memproses calon benih menjadi benih. Seluruh rangkaian biaya (pupuk dan pestisida) dan sertifikasi benih juga ditanggung prosessor 3. Benih yang dihasilkan, dijual ke pengguna (Anggota kelompok tani, instansi terkait dan penyalur/kios Penangkar Binaan di NTT Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat beberapa LSM yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, dan salah satu kegiatannya adalah memasok benih ke petani, antara lain Care International, GT set, CWS dan Plant International, dan tidak melaksanakan penangkaran benih. Adapun sistem penangkaran benih di NTT, dapat dilihat pada Gambar

7 Margaretha S.L. dan Rahmawati: Dinamika Kelembagaan Penangkar BPSB Kios Saproddi 1 Penangkar Benih. 3 Kelompok Tani Tirosa, NTT. 2 Kelas Benih BD & BP Diperta Pengguna melalui DIPERTA: Kodya Kupang Kabupaten Alor, TTU Diperta Provinsi NTT Petani di Kec. Kupang Timur 4 Gambar 6. Sistem kelembagaan pada penangkar benih berbasis komunal hasil binaan Balitsereal di NTT (Saenong et al dan 2007) Keterangan Gambar: 1. Balitsereal memberikan bimbingan teknologi cara budidaya jagung untuk produksi benih, cara prosessing, pengemasan dan pemasaran kepada pemroses benih/penangkar/kelompok tani 2. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih melakukan evaluasi dan pengawasan pelaksaan produksi benih di lapangan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan prosessing benih serta pemberian sertifikasi ke penangkar/pemroses benih 3. Balai Benih Utama menyediakan/menjual benih pokok ke pemroses benih untuk selanjutnya disalurkan/dipinjamkan keanggota kelompoknya. 4. Pemroses benih/penangkar benih/kelompok tani menjual benih bersertifikat langsung kepada petani, Diperta Provinsi NTT, Kabupaten Alor dan TTU serta Kodya Kupang. Pembinaan Penangkar Benih di Sulteng Penangkaran benih bersari bebas di provinsi Sulawesi Tengah dilaksanakan selama 2 tahun (2007dan 2008), di Desa Toposo, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, yang diawali dengan kelas benih dasar (BD) untuk menghasilkan kelas benih pokok (BP) yang dikembangkan lagi menjadi benih sebar (BR) oleh penangkar binaan atau kelompok penangkar lainnya pada musim berikutnya. Di Kecamatan Labuan, telah ada 2 kelompok penangkar binaan Diperta yaitu kelompok tani Bina Mandiri dan Mekar Bersama sehingga keterkaitan langsung dengan BBI-BBU-BPSB terjalin dengan sendirinya, dimana benih yang dihasilkan disalurkan ke Diperta. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar

8 Seminar Nasional Serealia, BPSB PENANGKAR BENIH: Keltan Bina Mandiri Keltan Mekar Bersama Kelasn benih: BD dan BP DIPERTA PROVINSI SULTENG 5 PETANI/ PENGGUNA Gambar 7. Sistem kelembagaan pada penangkar benih berbasis komunal hasil binaan Balitsereal di Sultengah. 2007, (Saenong et al. 2007) Keterangan Gambar: 1. Balitsereal sebagai pemulia, pemilik benih sumber (BS) dan membina/mengkawal penangkar dalam teknologi budidaya produksi benih jagung bersari bebas. 2. Kelompok tani yang dibina Balitseral sebagai Penangkar dan pemroses Benih Bersari Bebas. 3. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih melakukan evaluasi dan pengawasan pelaksaan produksi benih di lapangan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan prosessing benih serta pemberian sertifikasi ke penangkar/pemroses benih 4. Diperta sebagai pembina kelompok tani sekaligus mendistribusikan benih yang dihasilkan ke pengguna. DINAMIKA KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH Dinamika kelembagaan penangkar benih, khususnya jagung sejak tahun 2003 bergerak dengan cepat, ini terjadi karena terjalinnya kerjasama yang baik antar instansi pemerintah (Balitsereal, BBI, BBU, BPSB dan Diperta) dalam mempercepat pengadopsian suatu varietas unggul baru. Tahun 2003, Balitsereal mengidentifikasi varietas-varietas yang ada di petani dan ditemukan bahwa benih yang digunakan petani sebagian besar varietas lokal dan benih varietas unggul yang berasal dari pertanaman terdahulu bahkan masih ada petani yang menanam benih tahun 1991 (Saenong et al. 2003) dengan alasan benih 727

9 Margaretha S.L. dan Rahmawati: Dinamika Kelembagaan Penangkar tidak ada pada saat tanam dan harganya mahal, sehingga produksi rata-rata rendah yakni 2-3 t/ha. Salah satu penyebab terlambatnya benih sampai ke petani, antara lain karena jalur pembentukannya yang sangat panjang, dimana benih yang dihasilkan oleh Balitsereal dikirim ke Direktorat Jendral (Ditjen) perbenihan di Jakarta, untuk selanjutnya dikirim ke Balai Benih Induk (BBI) di setiap provinsi, untuk dilanjutkan ke Balai Benih Utama (BBU) di setiap kabupaten, BBU dengan kawalan BPSB, menangkarkan benih tersebut untuk selanjutnya didistribusikan ke petani (BPBB-TPH Wilayah III, Jawa Timur 1994). Balitseral dalam salah satu program penelitian berjudul Sistem Perbenihan untuk Mendukung Penyebarluasan Varietas Jagung Unggul Nasional memperpendek jalur/mata rantai perbenihan dengan cara membina penangkar-penangkar benih jagung bersari bebas ditingkat kabupaten. Dari ke 5 gambar alur/sistem panangkaran (Gambar 3-7) terlihat memiliki perbedaan masing-masing yakni ada yang langsung di tangkarkan di lokasi BBU (NTB), ada di Kelompok Tani Binaan Diperta (NTT), ada di kelompok tani andalan (NTB, NTT, Sulsel dan Sulteng), namun demikian tetap bekerjasama dengan Dirjen perbenihan (Diwakili oleh BBU), Diperta, dan BPSB sebagai mitra kerja dalam kelangsungan suatu penangkar dan percepatan penyebarluasan varietas unggul nasional. Kelembagaan/instansi yang berkaitan langsung dengan penangkar adalah Balitsereal sebagai sumber benih dan teknologi budidaya jagung, BPSB sebagai lembaga pemberi sertifikasi dan Diperta yang diwakili oleh kelompok tani sebagai perpanjangan Diperta ditingkat petani sekaligus mendistribusikan hasil tangkaran. KESIMPULAN 1. Varietas jagung lokal masih mendominasi pertanaman petani hingga tahun 2003 disebabkan oleh karena harga benih mahal dan tidak tersedia ditempat pada saat musim tanam tiba. 2. Lambatnya benih tiba di petani karena melalui sistem/jalur perbenihan yang panjang sehingga pada waktu musim tanam, benih tidak tersedia ditempat. 3. Balitsereal bekerjasama dengan instansi terkait (Diperta, BBU, BPSB) dan penangkar benih di kabupaten untuk memperpendek sistem/jalur perbenihan. 4. Penangkar binaan dapat mempercepat penyebaran varietas jagung unggul nasional secara 4 t (tepat waktu, jumlah, mutu dan harga). 728

10 Seminar Nasional Serealia, 2013 DAFTAR PUSTAKA Nugraha, U. S. dan Subandi Perkembangan Teknologi Budidaya dan Industri Benih. Diskusi Nasional Agribisnis Jagung. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor, 24 Juni Saenong, S., Margaretha, S.L., J. Tandiabang, Syafruddin, Y. Sinuseng, dan Rahmawaty Laporan Akhir Tahun. Sistem Perbenihan untuk Mendukung Penyebarluasan Varietas Jagung Nasional. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departeman Pertanian kerjasama dengan Proyek/Bagian Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif (PAATP) Saenong, S., R. Arief, Y. Sinuseng, Rahmawati, W. Wakman, F. Koes, Margaretha S.L., dan Suwardi Laporan Akhir Sistem Perbenihan untuk Mendukung Penyebarluasan Varietas Jagung Unggul Nasional. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departeman Pertanian, kerjasama dengan Proyek/Bagian Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif (PAATP) Saenong, S., Margaretha, R. Arief, Rahmawati, Sudjak S., Syafruddin, A. Burhanuddin, Y. Sinuseng, F. Koes, Suwardi dan O. Kumalasari Laporan Akhir Tahun Pembentukan dan Pemantapan Produksi Benih Berkualitas Mendukung Industri Benih Berbasis Komunal. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departeman Pertanian Saenong, S., Zubachtirodin, Adnan, N. Argosubekti, A. Buntan, A. Takdir, M. Yasin HG., Sumarni, Muslimah, Margaretha, R. Arief, Y. Sinuseng, Rahmawati, Sudjak S., Syafruddin, A. Burhanudin, Bahrun, A., F. Koes, Suwardi, Oom Kumalasari, Faesal dan Asrul Laporan Akhir Sistem Perbenihan untuk Mendukung Penyebarluasan Varietas Jagung Unggul Nasional. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departeman Pertanian, kerjasama dengan Proyek/Bagian Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif (PAATP) Saenong, S., Bahtiar, Syahrir, Margaretha, I. U. Firmansyah, IGP. Sarasutha, Rahmawati, N. Riani, Sudjak S, Y. Sinuseng, F. Koes, Suwardi dan O. Kumalasari Laporan Akhir Tahun Pembentukan dan Pemantapan Produksi Benih Berkualitas Mendukung Industri Benih Berbasis Komunal. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departeman Pertanian 729

PEMBENTUKAN PENANGKARAN BENIH UNTUK PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH VARIETAS JAGUNG NASIONAL

PEMBENTUKAN PENANGKARAN BENIH UNTUK PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH VARIETAS JAGUNG NASIONAL PEMBENTUKAN PENANGKARAN BENIH UNTUK PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH VARIETAS JAGUNG NASIONAL Margaretha S.L. dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok

Lebih terperinci

Sistem Perbenihan Jagung

Sistem Perbenihan Jagung Sistem Perbenihan Jagung Bahtiar, S. Pakki, dan Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Benih merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan usahatani jagung, sehingga

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. ABSTRAK

SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. ABSTRAK Muhammad Aqil dan Bunyamin Z.: Sistem Produksi Jagung... SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi No. 274

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT)

EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT) EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT) Margaretha Sadipun L, Sania Saenong dan Nelson H. Kario Balai Penelitian Sereal

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI BENIH SUMBER VARIETAS SUKMARAGA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN RAWA ABSTRAK

SISTEM PRODUKSI BENIH SUMBER VARIETAS SUKMARAGA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN RAWA ABSTRAK SISTEM PRODUKSI BENIH SUMBER VARIETAS SUKMARAGA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN RAWA Bahtiar dan S. Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitser) ABSTRAK Benih merupakan faktor penentu

Lebih terperinci

Kelembagaan dalam sistem usahatani adalah suatu kesatuan untuk

Kelembagaan dalam sistem usahatani adalah suatu kesatuan untuk Fungsi Kelembagaan dalam Penerapan Teknologi Perbenihan Jagung Berbasis Komunitas Petani Margaretha SL, Sudjak S dan Sania Saenong 1 Ringkasan Sistem pendistribusian benih melalui jalur formal yang terlalu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG

IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG Margaretha S.L. dan Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Ketersediaan benih dengan

Lebih terperinci

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI Policy Brief PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI Pendahuluan 1. Produksi benih tanaman pangan saat ini, termasuk benih padi dan benih kedelai, merupakan

Lebih terperinci

PRODUKSI DAN PEMASARAN BENIH JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT MENUNJANG KEMANDIRIAN PANGAN

PRODUKSI DAN PEMASARAN BENIH JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT MENUNJANG KEMANDIRIAN PANGAN 421 PRODUKSI DAN PEMASARAN BENIH JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT MENUNJANG KEMANDIRIAN PANGAN Production and Marketing of Corn Seeds in West Nusa Tenggara Supporting Food Self-Reliance Balai Penelitian Tanaman

Lebih terperinci

PENYEBARAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. Sumarni Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia

PENYEBARAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. Sumarni Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia PENYEBARAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI SULAWESI SELATAN Sumarni Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Studi tentang Penyebaran varietas unggul jagung yang dihasilkan oleh Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

BENTUK KELEMBAGAAN PERBENIHAN JAGUNG YANG PROSPEKTIF DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros 2)

BENTUK KELEMBAGAAN PERBENIHAN JAGUNG YANG PROSPEKTIF DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros 2) BENTUK KELEMBAGAAN PERBENIHAN JAGUNG YANG PROSPEKTIF DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Bahtiar 1), S. Saenong 1), dan Tony Basuki 2) 1) Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros 2) Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah Suparman BPTP Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com Abstrak Ketersediaan benih dengan prinsip

Lebih terperinci

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. W. Rembang 1), dan Andi Tenrirawe 2) Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 1) Balai Penelitian

Lebih terperinci

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Idris Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Bptp-sultra@litbang.deptan.go.id Abstrak Penyebaran

Lebih terperinci

PEMBINAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

PEMBINAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) PEMBINAAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Faesal 1), E. Hosang 2), Made J. Mejaya 1), dan Sania Saenong 1) 1) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) Balai

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Areal pertanaman jagung di Kalimantan Selatan cukup luas terutama

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS SISTEM PERBENIHAN KOMODITAS PANGAN DAN PERKEBUNAN UTAMA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS SISTEM PERBENIHAN KOMODITAS PANGAN DAN PERKEBUNAN UTAMA LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS SISTEM PERBENIHAN KOMODITAS PANGAN DAN PERKEBUNAN UTAMA Oleh : Bambang Sayaka I Ketut Kariyasa Waluyo Yuni Marisa Tjetjep Nurasa PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING Margaretha SL dan Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian keragaan usahatani jagung komposit

Lebih terperinci

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI LAPORAN AKHIR TA 2015 PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI Oleh: Bambang Sayaka Hermanto Muchjidin Rachmat Valeriana Darwis Frans B.M Dabukke Sri Suharyono

Lebih terperinci

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH Endang Iriani, Joko Handoyo dan Cahyati Setiani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Abstrak. Di Jawa Tengah, pada umumnya tanaman jagung

Lebih terperinci

Pemahaman Petani terhadap Mutu Benih Jagung (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan)

Pemahaman Petani terhadap Mutu Benih Jagung (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan) Pemahaman Petani terhadap Mutu Benih Jagung (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan) Margaretha Sl, dan Rahmawati Peneliti pada Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi 274, Maros Sulawesi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Lombok Timur,

Lebih terperinci

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani.

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani. 28 Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani. Pendahuluan Kebutuhan benih bermutu untuk produksi tanaman pangan dan perkebunan relatif tinggi seiring dengan tujuan produksi yang lebih

Lebih terperinci

PERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH

PERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH non SL-PTT dan dapat memberikan alternatif pilihan varietas yang dapat digunakan untuk pergiliran varietas. 3. Pada lahan rawa pasang surut/rawa lebak melalui pengawalan ini telah diadopsi beberapa varietas

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG

PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG Rahmawati, Sania Saenong dan E. Y. Hosang Balai Penelitian Tanaman Serealia BPTP NTT ABSTRAK Benih merupakan benda

Lebih terperinci

UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI. Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia

UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI. Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan teknologi produksi benih jagung berbasis

Lebih terperinci

PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DAN PENGUATAN SISTEM BENIH SUMBER SEREALIA (Studi Kasus: Provinsi Sulawesi Selatan)

PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DAN PENGUATAN SISTEM BENIH SUMBER SEREALIA (Studi Kasus: Provinsi Sulawesi Selatan) Prospek Pengembangan Agribisnis dan Penguatan Sistem Benih Sumber Serealia (Studi kasus: Provinsi Sulawesi Selatan) Margaretha SL, M. Aqil, dan Subagio H. 375 PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DAN PENGUATAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian teknologi Pertanian

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH ABSTRAK

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH ABSTRAK POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH Abdul Choliq, Sri Rustini, dan Yulianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegal Lepek, Sidomulyo,

Lebih terperinci

KEMITRAAN PEMASARAN BENIH PADI DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN

KEMITRAAN PEMASARAN BENIH PADI DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN KEMITRAAN PEMASARAN BENIH PADI DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN Retna Qomariah, Yanuar Pribadi, Abdul Sabur, dan Susi Lesmayati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan

Lebih terperinci

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.

Lebih terperinci

Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(<90 hst), Potensi Hasil Tinggi(11 t/ha)

Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(<90 hst), Potensi Hasil Tinggi(11 t/ha) KODE PENELITIAN: X.70 Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI DAN DISTRIBUSI

SISTEM PRODUKSI DAN DISTRIBUSI SISTEM PRODUKSI DAN DISTRIBUSI Klasifikasi Benih Berdasarkan fungsi dan cara produksi, benih terdiri alas benih inti (nuc/eous seed), benih sumber, dan benih sebar. Benih inti adalah benih awal yang penyediaannya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 9 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung di Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi jagung di Indonesia.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR Helena Da Silva dan Bambang Murdolelono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan jagung hibrida di

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERAN JAGUNG UNGGUL TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI DI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balitsereal Maros 2) BPTP Nusa Teggara Timur ABSTRAK

IDENTIFIKASI PERAN JAGUNG UNGGUL TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI DI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Balitsereal Maros 2) BPTP Nusa Teggara Timur ABSTRAK IDENTIFIKASI PERAN JAGUNG UNGGUL TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI DI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Margaretha SL 1), Sania Saenong 1) dan Evert Hosang 2) 1) Balitsereal Maros 2) BPTP Nusa Teggara Timur ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMETAAN PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI LAHAN KERING IKLIM KERING

PEMETAAN PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI LAHAN KERING IKLIM KERING PEMETAAN PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI LAHAN KERING IKLIM KERING Herman Subagio dan Muhammad Aqil Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Lahan kering di masa datang memiliki peran strategis

Lebih terperinci

PROSPEK BALAI PENGEMBANGAN BENIH PALAWIJA UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA KEDELAI DAN JAGUNG

PROSPEK BALAI PENGEMBANGAN BENIH PALAWIJA UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA KEDELAI DAN JAGUNG PROSPEK BALAI PENGEMBANGAN BENIH PALAWIJA UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA KEDELAI DAN JAGUNG PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN UPTD BALAI PENGEMBANGAN BENIH PALAWIJA Jalan Raya Plumbon

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jl. Merdeka No. 147 Bogor, 16111 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Peranan UPBS BPTP Bali dalam Produksi dan Distribusi Benih Sumber Padi Mendukung Kedaulatan Pangan di Provinsi Bali

Peranan UPBS BPTP Bali dalam Produksi dan Distribusi Benih Sumber Padi Mendukung Kedaulatan Pangan di Provinsi Bali Peranan UPBS BPTP Bali dalam Produksi dan Distribusi Benih Sumber Padi Mendukung Kedaulatan Pangan di Provinsi Bali I.B.K. Suastika, A.A.N.B. Kamandalu, dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat padi dan kedelai guna memenuhi kebutuhan benih untuk pelaksanaan budidaya tanaman pangan secara nasional, Pemerintah telah memprogramkan

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG 8 Highlight Balitsereal 2008 INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG PTT Jagung pada Lahan Sawah Sub Optimal Untuk peningkatan produksi jagung, komponen-komponen teknologi yang telah dihasilkan dari penelitian

Lebih terperinci

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN Sahardi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK

Lebih terperinci

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin X.82 Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha Zubachtirodin BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA 2012 LATAR BELAKANG PROGRAM KEMTAN 2010-2014 - EMPAT SUKSES: SWASEMBADA

Lebih terperinci

Sinung Rustijarno Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK

Sinung Rustijarno Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK RINTISAN AGRO INDUSTRIAL PEDESAAN (AIP) USAHATANI PERBENIHAN PADI DENGAN PENDEKATAN PTT DALAM RANGKA MENDUKUNG JOGJA SEED CENTER DI KABUPATEN KULON PROGO Sinung Rustijarno Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

KELEMBAGAAN PRODUKSI DAN PASCAPANEN JAGUNG

KELEMBAGAAN PRODUKSI DAN PASCAPANEN JAGUNG Tataniaga Jagung I G.P. Sarasutha, Suryawati, dan Margaretha SL. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Penelitian dan pengembangan (litbang) tanaman jagung pada masa yang akan datang difokuskan

Lebih terperinci

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK Faesal 1), Syuryawati 1), dan Tony Basuki 2) 1 ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK

Lebih terperinci

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Lebih terperinci

KERAGAAN KINERJA DAN KAPASITAS BALAI BENIH INDUK (BBI) DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BANTEN

KERAGAAN KINERJA DAN KAPASITAS BALAI BENIH INDUK (BBI) DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BANTEN KERAGAAN KINERJA DAN KAPASITAS BALAI BENIH INDUK (BBI) DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BANTEN Silvia Yuniarti, Resmayeti Purba, Andy Saryoko, Tian Mulyaqin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS CATUR HERMANTO dan Tim Disampaikan pada seminar proposal kegiatan BPTP Sumatera Utara TA. 2014 Kamis, 9 Januari 2014 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Kedelai 1

PENDAHULUAN. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Kedelai 1 PENDAHULUAN 8ebagai sarana produksi yang membawa sifat-sifat varietas tanaman, benih berperan penting dalam menentukan tingkat hasil yang akan diperoleh. Varietas unggul kedelai umumnya dirakit untuk memiliki

Lebih terperinci

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012 KODE PENELITIAN: X.75 Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Pulut (waxy corn), Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), dan Toleran Kekeringan (Drought Tolerance) Memiliki Potensi Hasil Tinggi

Lebih terperinci

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH Yakob Bunga T, Saidah 1) dan Amran Muis 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah 2)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kedelai TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kedelai Tanaman kedelai merupakan salah satu komoditas pangan penghasil protein nabati yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sejalan dengan perkembangan tanaman kedelai, maka industri

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

PRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG. M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia

PRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG. M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia PRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG BEBERAPA INSTANSI DI M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian pengembangan teknologi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BAHAN TANAM TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia berhasil meningkatkan produksi padi secara terus-menerus. Selama

I. PENDAHULUAN. Indonesia berhasil meningkatkan produksi padi secara terus-menerus. Selama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi padi nasional terus menerus mengalami peningkatan sepanjang empat tahun terakhir. Pada saat dunia mengalami penurunan produksi pangan, Indonesia berhasil meningkatkan

Lebih terperinci

PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG. Rahmawati, Yamin Sinuseng dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros ABSTRAK

PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG. Rahmawati, Yamin Sinuseng dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros ABSTRAK PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG Rahmawati, Yamin Sinuseng dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros ABSTRAK Benih secara struktural adalah sama dengan biji, tetapi secara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN PENANGKAR KEDELAI DI BANTEN

PELUANG PENGEMBANGAN PENANGKAR KEDELAI DI BANTEN PELUANG PENGEMBANGAN PENANGKAR KEDELAI DI BANTEN Resmayeti Purba Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa km.01 Ciruas Serang Banten Tlp. 0254 281055; Fax. 0254 282507 email: resmayeti63@yahoo.com

Lebih terperinci

[ ] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai

[ ] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai [1.04.04] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai [BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

Lebih terperinci

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012 KODE PENELITIAN: X.71 Pengembangan Jagung Hibrida berkadar Nutrisi Tinggi, Tahan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis L.), dan Hama Gudang (Sitophilus zeamais) Potensi Hasil 11 t/ha Peneliti/Perekayasa:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya

Lebih terperinci

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015 PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015 Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan pertanian dewasa ini diarahkan kepada ketahanan pangan serta pembangunan sistem dan usaha agribisnis

Lebih terperinci

SERTIFIKASI BENIH DI SUSUN O L E H NAMA : ELRADHIE NOUR AMBIYA NPM : A

SERTIFIKASI BENIH DI SUSUN O L E H NAMA : ELRADHIE NOUR AMBIYA NPM : A SERTIFIKASI BENIH DI SUSUN O L E H NAMA : ELRADHIE NOUR AMBIYA NPM : A. 082003 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN YAYASAN PENDIDIKAN POLITEKNIK AGROINDUSTRI SUKAMANDI-SUBANG 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar

Lebih terperinci

PERAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SEREALIA

PERAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SEREALIA PERAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SEREALIA Sistem Tanam Legowo Jagung dengan Tumpangsari Kedelai Teknologi sistem tanam legowo pada tanaman jagung dapat meningkatkan indeks penggunaan lahan dan pendapatan petani.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar sangat perlu memantapkan kestabilan pangan secara berkelanjutan, oleh karenanya perlu melakukan strategi dan upaya-upaya

Lebih terperinci

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

SISTEM PERBENIHAN SERTIFIKASI BENIH. Disampaikan Pada :

SISTEM PERBENIHAN SERTIFIKASI BENIH. Disampaikan Pada : SISTEM PERBENIHAN SERTIFIKASI BENIH Disampaikan Pada : PELATIHAN AGRIBISNIS KEDELAI BERBASIS KAWASAN Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, 25-31 Maret 2008 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

Peluang dan Kendala Pengembangan Pola Tanam Jagung Tiga Kali Setelah Padi (IP 400)

Peluang dan Kendala Pengembangan Pola Tanam Jagung Tiga Kali Setelah Padi (IP 400) Peluang dan Kendala Pengembangan Pola Tanam Jagung Tiga Kali Setelah Padi (IP 400) Margaretha SL, dan A.F. Fadhly Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi 274 Maros, Sulawesi Selatan Abstrak

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1 Foto-Foto Penelitian... 81 xvi 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan visi dan misi Provinsi Bali tahun 2009, prioritas pembangunan Provinsi Bali sesuai

Lebih terperinci

Program peningkatan produksi jagung nasional melalui upaya

Program peningkatan produksi jagung nasional melalui upaya Evaluasi Penerapan Sistem Pengelolaan Tanaman Jagung secara Terpadu pada Lahan Sawah Tadah Hujan Margaretha Sadipun Lalu dan Zubachtirodin 1 Ringkasan Evaluasi penerapan sistem pengelolaan tanaman jagung

Lebih terperinci

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), Andi Tenrirawe 2), A.Takdir 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 036/HK.150/C/01/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 036/HK.150/C/01/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 036/HK.150/C/01/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 10 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI A. DEFINISI Benih

Lebih terperinci

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK adalah terkenal sebagai penghasil utama jagung di

Lebih terperinci

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil Seminar Nasional Serealia, 2013 ISBN: 978-979-8940-37-8 PRODUKTIVITAS DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG Fauziah Yulia Adriyani dan Kiswanto

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015-2019 DIREKTORAT PERBENIHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-undang

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH MENDUKUNG PROGRAM KEMANDIRIAN BENIH KEDELAI DI DAERAH SENTRA PRODUKSI

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH MENDUKUNG PROGRAM KEMANDIRIAN BENIH KEDELAI DI DAERAH SENTRA PRODUKSI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH MENDUKUNG PROGRAM KEMANDIRIAN BENIH KEDELAI DI DAERAH SENTRA PRODUKSI Benih memiliki peran strategis sebagai sarana pembawa teknologi baru berupa keunggulan yang dimiliki varietas

Lebih terperinci

Upaya dan Kendala Penyediaan Benih Padi dari Pemerintah dan Petani Penangkar Mendukung Kedaulatan Pangan di Propinsi Bali

Upaya dan Kendala Penyediaan Benih Padi dari Pemerintah dan Petani Penangkar Mendukung Kedaulatan Pangan di Propinsi Bali Upaya dan Kendala Penyediaan Benih Padi dari Pemerintah dan Petani Penangkar Mendukung Kedaulatan Pangan di Propinsi Bali Ni Putu Sutami, I Made Londra dan IBK Suastika Balai pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida Oleh: Mildaerizanti, SP, M.Sc Peneliti Muda Ahli pada BPTP Balitbangtan Jambi Pendahuluan Kebutuhan terhadap jagung diproyeksikan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung dan kaya protein nabati yang diperlukan untuk meningkatkan gizi masyarakat, aman dikonsumsi, serta

Lebih terperinci

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau   Abstrak. Profil Pengembangan Tanaman Palawija dan Kelembagaan Penunjang di Lokasi Eks Primatani Agroekosistem Lahan Pasang Surut Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat

Lebih terperinci

PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA

PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA M. Eti Wulanjari dan Endang Iriani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Abstrak. Mayoritas penduduk

Lebih terperinci

Peningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan

Peningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan No. 02/Brosur/BPTP Jakarta/2008 PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI DENGAN PENANGKARAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BAHAN TANAM TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1 Sudi Mardianto, Ketut Kariyasa, dan Mohamad Maulana Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. komoditas utama penghasil serat alam untuk bahan baku industri Tekstil dan

I. PENDAHULUAN. komoditas utama penghasil serat alam untuk bahan baku industri Tekstil dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kapas merupakan salah satu bahan baku industri yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional karena kapas merupakan komoditas utama penghasil serat alam untuk

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN Bunyamin Z. dan N.N. Andayani Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Jagung sebagian besar dihasilkan pada lahan kering dan lahan

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci