XV. Pewarisan dengan Modifikasi (Decent with Modification) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "XV. Pewarisan dengan Modifikasi (Decent with Modification) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th"

Transkripsi

1 5/8 Desember 2011 Tatap Muka 11: Mekanisme Teori Evolusi I XV. Pewarisan dengan Modifikasi (Decent with Modification) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Evolusi dapat didefinisikan sebagai a decent with modification (suatu frase yang digunakan oleh Darwin dalam pernyataannya bahwa spesies di bumi merupakan keturunan dari spesies nenek moyang yang berbeda dari spesies masa kini). Evolusi dapat juga didefinisikan secara sempit sebagai perubahan di dalam komposisi genetik suatu populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Walaupun didefinisikan secara luas maupun sempit, evolusi dapat dilihat dari dua pandangan yang saling berhubungan namun berbeda yaitu sebagai suatu pola dan sebagai suatu proses. Perubahan pola evolusi ditunjukkan oleh data dari berbagai disiplin ilmu. Proses evolusi tersusun atas mekanisme yang menghasilkan pola perubahan. Pada bab ini akan dibahas perjalanan Darwin dalam menjelaskan adaptasi, unity, dan diversitas kehidupan. Konsep kunci yang ditekankan adalah 1. Pewarisan dengan modifikasi melalui seleksi alam mampu menjelaskan adaptasi organisme, serta unity dan diversitas kehidupan 2. Terjadinya evolusi didukung oleh banyak bukti ilmiah Kompetensi yang diharapkan adalah 1. Mahasiswa mampu menyusun daftar empat observasi dan dua inferensi Darwin 2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan empat bukti ilmiah yang mendukung terjadinya evolusi 3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan teori Lamarck, dan penolakannya 4. Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimaksud descent with modification oleh Darwin 1. Decent with modification by natural selection explains the adaptations of organisms and the unity and diversity of life Darwin s Research The Voyage of the Beagle Darwin berada dalam kapal Beagle yang berlayar menuju Amerika Selatan. Misi dari perjalanan kapal tersebut adalah mendata garis pantai Amerika Selatan. Sementara awak kapal melakukan survei di pantai, Darwin menghabiskan waktunya dengan melakukan observasi, dan mengkoleksi hewan serta tumbuhan. Darwin mengamati karakteristik hewan dan tanaman yang cocok dengan lingkungannya seperti hutan Brazil yang lembab, padang rumpun Argentina, dan puncak Andes. 195

2 Darwin juga tertarik terhadap distribusi geografik spesies; yang kemudian terstimulasi ketika Beagle mendarat di Galapagos (suatu kelompok pulau vulkanik yang terletak di Barat Amerika Selatan). Darwin mengagumi organisme yang terdapat di kepulauan tersebut. Burung-burung yang dikoleksinya di Galapagos walaupun memiliki kemiripan namun sepertinya adalah spesies yang berbeda. Sebagian burung hanya hidup di satu pulau sebagian lainnya dapat hidup di dua atau tiga pulau. Walaupun hewanhewan di Galapagos menyerupai hewan di daratan Amerika Selatan, namun sebagian besar hewan tersebut adalah unik, tidak ditemukan di pelosok lain di bumi. Darwin menyusun hipotesis bahwa Galapagos pada mulanya dikoloni oleh organisme yang berasal dari Amerika Selatan dan kemudian mengalami diversifikasi sehingga menghasilkan spesies baru di beberapa pulau. Darwin s Focus on Adaptation Selama perjalanannya dengan Beagle, Darwin mengamati contoh adaptasi, yaitu karakteristik organisme yang mampu meningkatkan survival dan reproduksinya pada lingkungan tertentu. Darwin mulai melihat adanya hubungan erat antara adaptasi terhadap lingkungan dan munculnya spesies baru. Burung finch yang memiliki paruh bervariasi dan tingkah lakunya adalah bentuk adaptasi terhadap makanan yang tersedia di pulau habitatnya (Figure 22.6). Darwin menyadari bahwa menjelaskan adaptasi merupakan kunci penting dalam memahami evolusi. Penjelasan Darwin tentang bagaimana adaptasi dapat muncul merupakan inti dari seleksi alam, yaitu suatu proses dimana individu-individu dengan trait tertentu menghasilkan keturunan lebih banyak dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki trait tersebut. 196

3 The Origin of Spesies Dalam bukunya The origin of Species, Darwin mengembangkan dua ide utama, yaitu bahwa pewarisan dengan modifikasi menjelaskan unity dan diversitas kehidupan, dan bahwa seleksi alam menghasilkan kecocokan antara organisme dan lingkungannya. Decent with Modification Artificial Selection, Natural Selection, and Adaptation Darwin menyusun mekanisme seleksi alam untuk menjelaskan pola yang dapat diamati dalam evolusi. Darwin menyusun argumentasinya secara hati-hati agar dapat meyakinkan pembaca yang skeptis sekalipun. Pertama, Darwin mendiskusikan contohcontoh breeding selektif pada hewan atau tumbuhan yang didomestikasi. Manusia telah memodifikasi spesies selama bergenerasi dengan cara memilih, dan melakukan breeding antar individu-individu yang memiliki sifat-sifat (trait) yang diharapkan (proses ini disebut artificial selection) (Figure 22.9). Sebagai akibatnya, tumbuhan dan hewan yang telah di-breeding seringkali tidak menyerupai hewan/tumbuhan moyangnya. 197

4 Darwin, kemudian mendeskripsikan empat observasi alam, dimana kemudian Darwin menarik kesimpulan (inference). Observasi 1. anggota dari suatu populasi seringkali memiliki variasi sifat (trait) (Figure 22.10) Observasi 2. trait diturunkan dari induk ke keturunannya Observasi 3. semua spesies memiliki kemampuan menghasilkan keturunan melebihi kapasitas lingkungannya (Figure 22.11) Observasi 4. karena kurangnya makanan dan sumberdaya lainnya, maka sebagian besar dari keturunan yang dihasilkan tidak dapat hidup. Inference 1. Individu-individu yang mewarisi trait sehingga membuat individu tersebut memiliki kesempatan hidup dan reproduksi lebih tinggi pada lingkungan tertentu, cenderung menghasilkan keturunan lebih banyak daripada individu lainnya Inference 2. Kemampuan yang tidak sama pada individu-individu untuk survive dan bereproduksi akan mengarah pada akumulasi trait yang menguntungkan dalam populasi selama beberapa generasi. 198

5 Natural Selection: A Summary - Seleksi alam adalah suatu proses dimana individu yang memiliki trait tertentu (diwarisi dari induknya) mampu survive dan bereproduksi dengan laju yang lebih tinggi dari pada individu lainnya. - Seleksi alam dapat meningkatkan kecocokan antara organisme dan lingkungannya - Jika lingkungan berubah atau jika individu-individu berpindah ke lingkungan baru, seleksi alam menghasilkan adaptasi terhadap lingkungan baru yang kadangkadang diikuti oleh terbentuknya spesies baru. 199

6 Poin penting yang perlu dicatat adalah bahwa, walaupun seleksi alam terjadi melalui interaksi antara individu dan lingkungannya, tetapi individu tidak berevolusi. Populasi berevolusi. Poin kedua, seleksi alam hanya dapat meningkatkan atau menghilangkan trait yang diturunkan (yang diwarisi). Walaupun suatu organisme mengalami modifikasi dalam hidupnya namun modifikasi ini tidak diturunkan. Poin ketiga, faktor lingkungan bervariasi antar tempat dan waktu. Trait menguntungkan pada suatu tempat atau waktu tertentu dapat menjadi tidak berguna pada tempat dan waktu lain. 2. Evolution is supported by an overwhelming amount of scientific evidence Empat tipe data yang mendukung pola evolusi dan prosesnya meliputi: observasi langsung terhadap perubahan evolusi, rekaman fosil, homologi, dan biogeografi. Direct Observations of Evolutionary Change Dokumentasi tentang berlangsungnya perubahan evolusi tersedia dalam ribuan kajian ilmuah. Berikut akan diberikan satu contoh. The Evolution of Drug-Resistant HIV Salah satu contoh tentang terjadinya seleksi alam yang sedang berlangsung dan mempengaruhi hidup manusia secara drastis adalah evolusi patogen resisten obat (organisme penyebab penyakit dan virus). Hal ini menjadi masalah karena bakteria dan virus bereproduksi dengan cepat, (karena individu-individu yang resisten terhadap obatobatan dapat memperbanyak diri dengan sangat cepat). Salah satu contoh adalah HIV, suatu virus penyebab AIDS. Para peneliti telah mengembangkan bermacam-macam obat untuk melawan pathogen tersebut, namun penggunaan obat-obatan yang dikembangkan tersebut juga menyeleksi virus yang resisten. Virus resisten in, pada awalnya, mampu bertahan hidup karena kesempatan tetapi kemudian virus terebut bereproduksi dan mewariskan alel resisten obat kepada keturunannya. Dengan cara ini frekuensi virus resisten meningkat secara cepat dalam populasi. Figure menggambarkan evolusi resistensi HIV terhadap obat 3TC. Obat ini mengintervensi kerja enzim reverse transkriptase yang digunakan HIV untuk membuat DNA dari genome RNA-nya 200

7 Contoh diatas menekankan dua poin kunci tentang seleksi alam. Pertama, seleksi alam adalah proses editing (bukan menciptakan mekanisme). Obat-obatan tidak menciptakan patogen yang resisten, tetapi menyeleksi individu yang resisten yang telah ada dalam populasi. Kedua, seleksi alam tergantung pada waktu dan tempat. Seleksi alam menguntungkan karakter-karakter dalam populasi dengan variasi genetik yang memberikan keuntungan dalam lingkungan lokalnya. Apa yang menguntungkan dalam waktu tertentu mungkin tidak akan berguna atau bahkan merugikan dalam waktu yang lain. The Fossil Record Tipe kedua bukti evolusi adalah fosil. Rekaman fosil menunjukkan bahwa organisme masa lalu berbeda dari organisme masa kini, dan bahwa banyak spesies menjadi punah. Fosil juga menunjukkan perubahan evolusi dalam berbagai kelompok organisme (Figure 22.15). 201

8 Dalam kurun waktu yang panjang, fosil mendokumentasi asal usul kelompok utama organisme baru. Salah satu contoh adalah rekaman fosil pada awal jaman cretaseus yaitu mamalia termasuk paus, lumba-lumba, dan porpoise. Organisme pada jaman ini hidup juta tahun lalu. Rekaman fosilnya mengindikasikan bahwa sebelum jaman tersebut sebagian besar mamalia hidup terestrial. Para ahli telah lama menyadari bahwa paus dan organisme cretasean lainnya berasal dari mamalia darat. Pemikiran tersebut didukung dengan adanya beberapa fosil yang telah ditemukan dan menunjukkan bagaimana struktur anggota badannya berubah sepanjang waktu, sehingga pada akhirnya mengarah pada hilangnya anggota badan bagian depan dan berkembangnya flipper. Tiaptiap organisme pada Figure telah punah dan berbeda dari mamalia masa kini, termasuk paus masa kini. Selain menyajikan bukti tentang bagaimana hidup di bumi berubah sepanjang waktu (pola evolusi), rekaman fosil juga dapat digunakan untukmenguji hipotesis evolusi yang muncul dari bukti-bukti lain. Sebagai contoh, berdasarkan data anatomi, para ilmuwan berpikir bahwa vertebrata darat awal berevolusi dari kelompok ikan dan 202

9 bahwa amfibi awal berevolusi dari keturunan vertebrata darat awal. Jika hipotesis ini benar, maka fosil ikan awal seharusnya lebih tua daripada fosil vertebrata darat awal dan fosil vertebrata darat awal lebih tua daripada fosil amfibi awal. Prediksi ini dapat diuji menggunakan teknik radioactive dating untuk menduga umur fosil. Homology Tipe ketiga bukti evolusi berasal dari analisis kesamaan diantara organisme yang berbeda. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa evolusi adalah suatu proses penurunan yang dimodifikasi: karakter yang ada pada organisme nenek moyang diubah (melalui seleksi alam) dalam keturunannya sepanjang waktu ketika keturunan tersebut menghadapi perubahan kondisi lingkungan. Sebagai hasilnya, spesies-spesies tertentu memiliki karakter serupa walaupun berbeda fungsi. Kesamaan yang dihasilkan karena nenek moyang yang sama dikenal sebagai homologi. Anatomical and Molecular Homologies Pandangan evolusi sebagai proses mengarahkan pada prediksi bahwa spesies yang berhubungan dekat memiliki sifat yang serupa dan bukti membenarkan prediksi ini. Spesies yang berdekatan ini memiliki beberapa sifat yang logis dalam konteks evolusi. Sebagai contoh anggota badan bagian depan pada mamlia termasuk manusia, kucing, 203

10 paus dan kelelawar menunjukkan kesamaan arrangement tulang dari bahu hingga ujung jari walaupun memiliki fungsi berbeda (mengangkat, berjalan, berenang, dan terbang) (Figure 23.17). Kesamaan secara anatomi terhadap kerangka tersebut dikenal sebagai struktur homologi (variasi struktur dari nenek moyang yang sama). Perbandingan antara perkembangan embrio tingkat awal dari beberapa spesies hewan yang berbeda menunjukkan bukti adanya homologi anatomi yang tidak nampak pada organisme dewasa (Figure 22.18). Struktur vestigial adalah struktur sisa (remnant) yang memiliki fungsi penting bagi organisme nenek moyang. Sebagai contoh beberapa spesies ular memiliki tulang pinggul dan tulang kaki yang merupakan rremnant dari nenek moyangnya. 204

11 Homologies and tree thinking Karakter homologi, seperti kode genetik, dimiliki oleh seluruh spesies. Namun, karakter homolog yang berevolusi belum lama hanya dimiliki oleh kelompok yang lebih kecil. Perhatikanlah contoh dari kelompok tetrapoda yang terdirir atas amfibi, mamalia, reptil (termasuk burung). Semua tetrapoda memiliki struktur tulang anggota badan yang serupa tetapi nenek moyangnya tidak demikian sehingga karakteristik homologi membentuk pola tersarang: semua kehidupan memiliki kesamaan karakter tertentu, namun tiap-tiap kelompok kecil memiliki homologi tersendiri. Pola tersarang ini dihasilkan sebagai akibat adanya keturunan dengan medifikasi dari nenek moyang yang sama. Para ahli biologi seringkali menyajikan pola keturunan dari nenek moyang yang sama dan homologi dalam bentuk pohon evolusi yaitu suatu diagram yang merefleksikan hubungan evolusi diantara kelompok organisme (Figure 22.19). Biogeography Bentuk keempat dari bukti evolusi adalah biogeografi yaitu distribusi geografi spesies. Distribusi geografi organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk continental drift, pergerakan benua yang lambat. Sekitar 250 juta tahun lalu pergerakan tersebut menyatukan benua sehingga membentuk benua besar yang disebut Pangaea. Sekitar 200 juta tahun lalu Pangaea terpisah kembali dan sekitar 20 juta tahun lalu benua yang sekarang kita kenal ini berada lebih dekat beberapa ratus kilometer satu sama lainnya. 205

12 RINGKASAN Pengalama Darwin selama perjalanan dengan Beagle memberinya ide bahwa spesies baru beawal dari bentuk nenek moyang yang mengalami akumulasi adaptasi. Dalam bukunya Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam Para peneliti telah secara langsung mengamati terjadinya seleksi alam yang mengarah pada evolusi adaptif. Data fosil menunjukkan bahwa organisme masa lalu berbeda dari organisme masa kini; dan banyak spesies yang mengalami kepunahan. Spesies berevolusi dalam kurun waktu yang panjang. Organisme memiliki karakteristrik yang serupa karena homologi. QUIZ 1. Suatu proses dimana individu dengan karakteristik keturunan tertentu bertahan hidup dan bereproduksi dengan laju yang lebih tinggi daripada individu lain adalah a. evolusi b. adaptasi c. seleksi alam d. pewarisan dengan modifikasi 2. Evolusi didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang melimpah, kecuali a. homologi anatomi dan molekul b. rekaman fosil-fosil c. analogi anatomi d. resistensi organisme terhadap senyawa kimia 3. Manakah dari pernyataan ini yang tidak termasuk di dalam observasi maupun inferensi sebagai konsep dasar seleksi alam? a. individu dalam populasi bervariasi b. individu yang tidak beradaptasi tidak menghasilkan keturunan c. individu mampu menghasilkan keturunan lebih banyak daripada yang dapat didukung oleh alam d. hanya sebagian kecil dari keturunan yang dihasilkan oleh individu yang mampu hidup 206

13 XVI. Evolusi Populasi (The Evolution of Populations) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Salah satu kekliruan konsep tentang evolusi adalah bahwa individu berevolusi. Memang benar bahwa seleksi alam terjadi pada individu (setiap kombinasi trait suatu organisme mempengaruhi kesuksesan reproduksi dan survival-nya), tetapi dampak dari seleksi alam hanya nampak pada perubahan populasi organisma dari waktu ke waktu. Dengan fokus perubahan evolusioner dalam populasi, evolusi dalam skala kecil dapat didefinisikan sebagai mikroevolusi, yaitu perubahan dalam frekuensi alel dalam suatu populasi pada beberapa generasi. Seleksi alam bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan mikroevolusi. Terdapat tiga mekanisme utama yang dapat menyebabkan frekuensi alel berubah yaitu seleksi alam, genetic drfit (hanyutan genetik; kejadian yang mampu mengubah frekuensi alel), dan gene flow (aliran gen; yaitu transfer alel antara populasi). Tiap mekanisme ini memiliki dampak yang berbeda terhadap komposisi gen suatu populasi. Namun demikian, hanya seleksi alam yang secara konsisten meningkatkan kecocokan antara organisme dan lingkungannya. Dalam bab ini dibahas konsep teori evolusi yang mencakup: 1. Mutasi dan reproduksi seksual menghasilkan variasi genetik yang memungkinkan terjadinya evolusi 2. Persamaan Hardy-Weinberg dapat digunakan untuk menguji apakah suatu populasi sedang berevolusi 3. Seleksi alam, hanyutan genetik, dan aliran gen mampu mengubah frekuensi alel dalam populasi 4. Seleksi alam merupakan satui-satunya mekanisme yang secara konsisten menyebabkan evolusi adaptif Kompetensi yang diharapkan adalah 1) Mahasiswa mampu menerangkan mengapa point mutations sebagian besar tidak berbahaya 2) Mahasiswa mampu mendefinisikan species, gene pool 3) Mahasiswa mampu menyusun daftar kondisi Hardy-Weinberg equilibrium 4) Mahasiswa mampu menerangkan peran populasi kecil dalam genetic drift 5) Mahasiswa mampu membedakan directional, disruptive, dari stabilizing selection 1. Mutation and sexual reproduction produce the genetic variation that makes evolution possible Genetic Variation Variation Within a Population Variasi karakter dalam populasi dapat bersifat nyata (discrete) atau bersifat kuantitatif. Karakter discrete dapat dilihat pada bunga ungu atau putih pada tanaman pea. Sebagian besar karakter discrete ditentukan oleh satu gen pada satu lokus yang memiliki 207

14 alel berbeda dan menghasilkan fenotif yang dapat dibedakan dengan mudah (distinct). Namun, sebagian besar variasi yang diturunkan adalah karakter kuantitatif yang memiliki gradasi karakter kuantitatif (satu fenotif dipengaruhi oleh lebih dari satu gen). Variasi genetik dalam suatu populasi dapat diukur dalam level gen (variasi gen) atau dalam level molekuler (variasi nukleotida). Variation Between Population Selain memiliki variasi dalam populasinya, spesies juga menunjukkan variasi geografis yaitu perbedaan dalam komposisi genetisdari populasi yang berbeda. Figure 23.3 menggambarkan variasi geografis populasi tikus rumah (Mus musculus) yang dipisahkan oleh sebuah pegunungan di pulau Atlantik Madeira. Mutation Point Mutation Perubahan satu basa dapat memberikan efek yang signifikan terhadap fenotipe. Sebagian besar dari DNA genom eukariot tidak mengkode protein sehingga mutasi point yang terjadi pada are ini seringkali bersifat tidak merugikan. Karena pengulangan yang 208

15 terdapat dalam kode genetik, mutasi poin yang terjadi pada gen pengkode protein tidak memiliki efek terhadap fungsi protein jika komposisi asam aminonya tidak berubah. Namun demikian, alel mutan mampu meningkatkan kesesuaiannya terhadap lingkungan sehingga meningkatkan sukses reproduksinya. Mutations That Alter Gene Number or Sequence Perubahan kromosoh yang disebabkan oleh adanya pengurangan, gangguan atau perubahan urutan loci seringkali berakibat merugikan/merusak. Dalam kasusu yang langka, rearrangement kromosom dapat menguntungkan. Sebagai contoh, translokasi bagian suatu kromosom pada kromosom lain dapat memberikan efek positif. Sumber penting variasi kromosom dimulai dari duplikasi kromosom karena kekeliruan dalam meiosis, kesalahan dalam replikasi DNA. Duplikasi segmen besar kromosom berakibat merusak tetapi duplikasi bagian kecil DNA dapat memberikan akibat berbeda. Duplikasi gen yang tidak memberikan efek yang berat dapat bertahan selama bergenerasi sehingga mutasi terakumulasi. Hal ini mengakibatkan terbentuknya genom dengan loci baru yang dapat menjalankan fungsi baru. Meningkatnya jumlah gen yang menguntungkan memiliki peran penting dalam evolusi. Sebagai contoh, nenk moyang mamalia memiliki satu gen pendeteksi bau yang diduplikasi berkali-kali. Sebagai hasilnya, manusia sekarang memiliki sekitar 1000 gen reseptor penciuman, dan tikus memiliki Sekitar 60% gen reseptor tersebut telah di nonaktifkan oleh mutasi. Sexual Reproduction Sebagian besar variasi genetik dalam populasi pada organisme yang mampu melakukan reproduksi seksual dihasilkan dari kombinasi alel yang unik yang diterima oleh tiap-tiap individu. (tentu saja dalam level nukleotida semua perdeaan diantara alelalel tersebut berasal dari mutasi masa lalu). Namun, mekanisme reproduksi seksuallah yang mengkombinasikan alel yang telah ada secara random untuk menentukan genotif individu. Tiga mekanisme yang berperan dalam pengkombinasian tersebut adalah crossing over, independent assortment of chromosomes, dan fertilisasi. 2. The Hardy-Weinberg equation can be used to test whether a population is evolving Gene Pools and Allele Frequency Populasi adalah suatu kelompok individu spesies yang sama dan tinggal pada area sama, melakukan interbreed dan menghasilkan keturunan fertil. Populasi berbeda dari spesies yang sama dapat terisolasi satu sama lain secara geografis, sehingga pertukaran materi genetik sangat jarang terjadi. Isolasi sangat umum terjadi pada spesies yang hidup pada pulau-pulai yang secara luas terpisah atau danau yang berbeda. Namun, tidak semua populasi terisolasi atau memiliki batas yang tegas (Figure 23.5). Dalam hal ini anggota dari tiap populasi memiliki hubungan lebih dekat dengan sesama anggotanya dari pada dengan anggota dari populasi lain. 209

16 Genetik suatu populasi dapat dideskripsikan melalui gene pool yang tersusun atas seluruh alel dalam semua individu dalam populasi. Tiap-tiap alel memiliki frekuensi dalam populasi. Sebagai contoh, dalam populasi tumbuhan yang berjumlah 500 individu, terdapat dua alel yaitu M dan P pada lokus tertentu yang mengkode warna bunga. Alelalel tersebut bersifat dominan tak-lengkap. Tumbuhan homozigot untuk alel M (MM) menghasilkan bunga warna merah, tumbuhan homozigot untuk alel P (PP) menghasilkan bunga warna putih, dan tumbuhan heterozigot MP menghasilkan bunga warna merah muda. Dalam populasi tumbuhan tersebut terdapat 320 tumbuhan dengan bunga warna merah, 160 bunga warna merah muda, dan 20 tumbuhan dengan warna bunga putih. Karena tumbuhan adalah organisme diploid maka terdapat 1000 gen warna bunga pada populasi berjumlah 500 individu.alel M berjumlah 800 (320 x 2 = 640 dari tumbuhan MM ditambah 160 x 1 = 160 dari tumbuhan MP). Dalam mempelajari lokus dengan dua alel, secara konvensional digunakan simbol p untuk mewakili frekuensi satu alel dan q untuk mewakili alel pasangannya. Dengan demikian p (frekuensi alel M) pada gene pool populasi di atas adalah 800/1000 = 0.8 = 80%. Karena hanya ada dua alel untuk gen warna tumbuhan ini, maka frekuensi untuk alel P (q) adalah 200/1000 = 0.2 = 20%. 210

17 The Hardy-Weinberg Principle Hardy-Weinberg Equilibrium Gene pool suatu populasi yang tidak berevolusi dapat dideskripsikan oleh prinsip Hardy-Weinberg. Prinsip ini menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotif pada suatu populasi akan selalu konstan dari generasi ke generasi. Gene pool pada kondisi ini dikatakan berada pada keseimbangan Hardy-Weinberg Condition for Hardy-Weinberg Equilibrium Prinsip Hardy-Weinberg menggambarkan populasi yang tidak berevolusi. Namun, dalam populasi nyata frekuensi alel dan genotipe sering kali berubah dalam kurun waktu tertentu. Perubahan frekuensi tersebut dapat terjadi apabila setidaknya satu dari lima kondisi Hardy-Weiberg equilibrium tidak terjadi. 1. Tidak ada mutasi 2. Perkawinan acak 3. Tidak ada seleksi alam 4. Ukuran populasi sangat besar 5. Tidak terjadi aliran gen Jika kondisi tersebut tidak dipenuhi maka akan menghasilkan perbahan evolusi yang umum terjadi dalam populasi alamiah. Namun demikian, gen-gen tertentu dalam populasi alamiah juga dapat berada dalam keseimbangan Hardy-Weinberg. Kondisi tersebut terjadi karena suatu populasi dapat berevolusi pada loci tertentu tetapi secara bersamaan mengalami keseimbangan Hardy-Weinberg pada loci yang lain. Sebagain populasi berevolusi sangat lambat sehingga perubahan frekuensi alel dan genotipenya sangat sulit dibedakan dari populasi yang tidak berevolusi. 3. Natural Selection, genetic drift, and gene flow can alter allele frequencies in a population Lihatlah kembali lima kondisi yang dibutuhkan oleh suatu populasi agar berada dalamkeseimbangan Hardy-Weinberg. Penyimpangan dari alah satu kondisi tersebut berpotensi sebagai penyebab terjadinya evolusi. Tiga mekanisme yang mampu merubah frekuensi alel secara langsung dan menyebabkan perubahan evolusi adalah seleksi alam, hanyutan genetik, dan aliran gen. Natural Selection Konsep Darwin tentang seleksi alam didasarkan pada survival dan reproduksi: Individu dalam suatu populasi memiliki variasi sifat, dan individu-individu yang memiliki sifat lebih cocok dengan lingkungannya cenderung menghasilkan keturunan lebih banyak dari pada individu-individu yang memiliki sedikit kecocokan dengan lingkungannya. Telah diketahui bahwa seleksi menghasilkan frekuensi alel pada generasi berikutnya memiliki proporsi yang berbeda. Sebagai contoh, lalat buah Drosophila melanogaster memiliki alel yang memebrikan resistensi terhadap beberapa jenis insektisida seperti DDT. Alel ini memiliki frekuensi 0% dalam strain laboratorium yang 211

18 dikoleksi sebelum penggunaan DDT (1930). Namun, pada strain yang dikoleksi sesudah penggunaan DDT, frekuensi alel menjadi 37% (1960). Deduksi yang ditarik adalah bahwa alel tersebut muncul melalui mutasi antara 1930 dan 1960, atau, bahwa alel tersebut telah ada pada populasi tahun 1930 namun sangat jarang. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh di atas, alel yang memberikan resistensi insektisida akan memiliki frekuensi yang meningkat dalam populasi yang terekspose pada insektisida tersebut. Perubahan ini tidak terjadi secara kebetulan namun dengan secara konsisten memberikan keuntungan kepada beberapa alel tertentu dan tidak pada alel lainnya, maka seleksi alam dapat menyebabkan evolusi adaptif (evolusi yang menghasilakan kecocokan antara organisme dan lingkungannya dengan lebih baik). Genetic Drift Suatu kesempatan/kejadian dapat menjadikan frekuensi alel brfluktuasi secara tidak terduga dari satu generasi ke generasi berikutnya, terutama pada populasi kecil. Proses ini disebut hanyutan genetik (genetic drift). Figure 23.8 memberikan gambaran bagaimana hanyutan genetik berpengaruh terhadap populasi kecil. Dalam contoh ini satu alel hilang dari gene pool namun hilangnya alel C W tersebut (dan bukan alel C R ) adalah karena kesempatan/kejadian. Suatu perubahan yang tidak dapat diduga dalam frekuensi alel dapat disebabkan oleh kejadian random yang berkaitan dengan survival dan reproduksi. Barangkali hewan besar menginjak tiga tanaman C W C W pada generasi 2 sehingga tumbuhan mati. Kejadian ini meningkatkan kesempatan alel C R diturunkan pada generasi berikutnya. Frekuensi alel dapat pula dipengaruhi oleh kejadian random selama fertilisasi. Kejadian tertentu dapat mengakibatkan genetic drift yang mampu memberikan dampak signifikan terhadap populasi. Dua contoh kejadian adalah founder effect dan bottleneck effect. 212

19 The Founder Effect. Ketika sekelompok individu terisolasi dari populasi yang lebih besar, kelompok tersebut membentuk populasi baru yang memiliki gene pool berbeda dari populasi sumbernya. Kejadian ini disebut founder effect. The Bottleneck effect. Perubahan tiba-tiba pada suatu lingkungan, seperti kebakaran atau banjir, mampu mengurangi ukuran populasi secara drastis. Penurunan ukuran populasi yang sangat nyata mampu menyebabkan terjadinya bottleneck effect (Figure 23.9). Alel tertentu dapat berada pada frekuensi yang tinggi (overrepresentated) diantara para individu yang hidup alel lainnya dapat underrepresentated atau bahkan tidak ada sama sekali. Gene Flow Seleksi alam dan hanyutan genetik bukan hanya dua fenomena yang mampu mempengaruhi frekuensi alel. Frekuensi alel dapat pula dipengaruhi oleh gene flow (aliran gen) yaitu transfer alel dari dan menuju pupolasi karena pergerakan individu fertil atau gametnya. Sebagai contoh, di dekat populasi bunga pada figure 23.8 terdapat populasi lain yang hanya terdiri dari individu bunga putih (C W C W ). Insect yang membawa pollen dari tanaman ini dapat terbang dan melakukan polinasi pada populasi bunga figure Introduksi alel C W akan memodifikasi frekuensi alel generasi berikutnya pada populasi bunga figure Natural selection is the only mechanism that consistently causes adaptive evolution Evolusi melalui seleksi alam merupakan campuran anatara kesempatan (chance) dan sorting (kesempatan dalam hal terjadinya variasi genetik baru (berasal dari mutasi) dan sorting dalam hal seleksi alam menguntungkan beberapa alel tetapi tidak pada alel lain). Karena efek dari sorting tersebutlah, maka seleksi alamlah yang secara konsisten 213

20 meningkatkan frekuensi alel yang memiliki keuntungan reproduktif sehingga mengarah pada evolusi adaptif. A Closer Look at Natural Selection Relative Fitness Seekor teritip yang lebih efisien dalam memperoleh makanan daripada teritip lain akan memiliki energi tersimpan yang lebih banyak sehingga akan mampu menghasilkan telur dalam jumlah banyak. Seekor ngengat dapat memiliki jumlah keturunan lebih banyak daripada ngengat lain dalam populasi yang sama karena warna tubuhnyan lebih efektif dalam menghindari predator, sehingga meningkatkan kesempatan hidup dan mampu menghasilkan keturunan lebih banyak.contoh-contoh di atas menggambarkan bagaimana keuntungan adaptasi mampu menyebabkan fitnes relatif (relative fitness) yang lebih besar (yaitu kontribusi relatif suatu individu terhadap gene pool generasi berikutnya). Directional, Disruptive, and Stabilizing Selection Seleksi alam dapat mengubah distribusi frekuensi trait (sifat) yang diturunkan dalam tiga cara berdasarkan fenotif yang diuntungkan dalam populasi. Directional Selection (seleksi direksional) terjadi ketika suatu kondisi menguntungkan individuindividu yang menunjukkan satu range fenotif ekstrim sehingga mengubah pola frekuensi karakter fenotif pada satu arah (Figure 23.13a). Seleksi direksional umum terjadi jika lingkungan suatu populasi berubah atau jika anggota dari populasi bermigrasi menuju habitat baru. Disruptive selection (Figure 23.13b) terjadi ketika suatu kondisi menguntungkan individu pada dua sisi ekstrim fenotif. Stabilising selection (Figure 23.13c) terjadi pada sisi ekstrim fenotif sehingga menguntungkan varian intermediate. Model seleksi ini cenderung mengurangi variasi cenderung menjaga status quo karakter fenotif tertentu. Walaupun terdapat tiga seleksi namun mekanisme dasarnya tetap sama yaitu seleksi menguntungkan individu-individu yang trait-nya memberikan sukses reproduksi yang tinggi. 214

21 RINGKASAN Variasi genetik meliputi variasi diantara individu dalam populasi dan variasi geografi diantara populasi Alel baru berasal dari mutasi. Sebagian besar mutasi bersifat merusak atau tidak memiliki efek, namun sebagian lahi bersifat menguntungkan Pada organisme yang melakukan reproduksi seksual, sebagian besar dari perbedaan genetik diantara individu dihasilkan dari crossing over, independent assortment of chromosomes dan fertilisasi Prinsip Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotipe dari suatu populasi akan konstan jika ukuran populasi besar, perkawinan terjadi secara random, mutasi dapat diabaikan, tidak ada aliran genetik, dan tidak ada sekelsi alam. Sukses reproduksi yang berbeda mengakibatkan alel tertentu yang diturunkan kepada generasi berikutnya memiliki proporsi yang lebih besar dari pada alel lainnya. Fluktuasi frekuensi alel dari satu generasi ke generasi berikutnya memiliki kecenderungan mengurasi variasi genetik Pertukaran gen diantara populasi cenderung mengurangi perbedaan diantara populasi. 215

22 Suatu organisme dikatakan memiliki fitness yang lebih tinggi dari pada organisme lainnya jika organisme tersebut menghasilkan lebih banyak keturunan fertil. Tiga model seleksi alam berbeda dalam hal bagaimana seleksi alam bertindak atas fenotif QUIZ 1. Persamaan Hardy-Weiberg dapat digunakan untuk a. menguji apakah evolusi terjadi pada suatu populasi b. menghitung jumlah alel dan menguji laju populasi c. menghitung laju evolusi berdasarkan jumlah alel d. menguji apakah jumlah suatu alel mempengaruhi populasi 2. Berikut ini adalah model seleksi alam, kecuali a. seleksi direksional b. seleksi stabil c. seleksi distributif d. seleksi disruptif 3. Faktor-faktor utama yang mengubah frekuensi alel dan menyebabkan perubahan evolusi tersaji di bawah ini, kecuali a. seleksi alam b. evolusi adaptif c. hanyutan genetik d. aliran gen 4. Suatu kejadian yang menyebabkan frekuensi alel berfluktuasi secara tidak terduga dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah proses a. aliran genetik b. efek leher botol c. hanyutan genetik d. laju genetik 216

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam Uraian Materi Variasi Genetik Terdapat variasi di antara individu-individu di dalam suatu populasi. Hal tersebut menunjukkan adanya perubahan genetis. Mutasi dapat meningkatkan frekuensi alel pada individu

Lebih terperinci

EVOLUSI PENGERTIAN EVOLUSI

EVOLUSI PENGERTIAN EVOLUSI PENGERTIAN EVOLUSI Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya perubahan.dengan demikian evolusi dapat diartikan sebagai perubahan atau perkembangan struktur makhluk hidup secara bertahap menjadi lebih

Lebih terperinci

Bab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta

Bab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta Bab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta ASAL USUL KEHIDUPAN Teori Abiogenesis Teori Biogenesis Teori Kosmozoa Percobaan Redi Percobaan Spallanzani Percobaan Pasteur Evolusi Kimia Evolusi Biologi Percobaan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBANTUAN PhET INTERACTIVE SIMULATION : Topik Seleksi Alam

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBANTUAN PhET INTERACTIVE SIMULATION : Topik Seleksi Alam PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBANTUAN PhET INTERACTIVE SIMULATION : Topik Seleksi Alam OLEH: M. ANDY RUDHITO & A. TRI PRIANTORO (JPMIPA FKIP USD) DISAMPAIKAN PADA TEACHER TRAINING USD & SOGANG UNIVERSITY YOGYAKARTA

Lebih terperinci

THE EVOLUTION OF POPULATIONS

THE EVOLUTION OF POPULATIONS THE EVOLUTION OF POPULATIONS Priyambodo, M.Sc. priyambodo@fmipa.unila..ac.id GENETIKA POPULASI Priyambodo, M.Sc. priyambodo@fmipa.unila..ac.id Genetika populasi Genetika populasi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

it is not the strongest of the species, nor the most intelligent, but the one most responsive to change

it is not the strongest of the species, nor the most intelligent, but the one most responsive to change it is not the strongest of the species, nor the most intelligent, but the one most responsive to change -Charles Darwin, 1809 https://www.goipeace.or.jp/en/work/essay-contest DEADLINE: Entries must be

Lebih terperinci

THE EVOLUTION OF POPULATIONS

THE EVOLUTION OF POPULATIONS THE EVOLUTION OF POPULATIONS Priyambodo, M.Sc. priyambodo@fmipa.unila..ac.id UAS GENETIKA 14 Juni 2016 pukul 07.30 09.10 WIB di BI2.05 Materi: Regulasi Ekspresi Gen Dogma Sentral Biologi Regulasi Ekspresi

Lebih terperinci

Genetika dan Evolusi. Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi

Genetika dan Evolusi. Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi Genetika dan Evolusi Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi victoria@uny.ac.id FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 1 GENETIKA dan EVOLUSI Victoria Henuhili

Lebih terperinci

Matakuliah Evolusi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung

Matakuliah Evolusi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung Matakuliah Evolusi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung OVERVIEW Populasi Gene Pool Variasi Frekuensi Alel dan Frekuensi Genotipe Kesetimbangan Genetik Perubahan Frekuensi Alel dan Genotipe

Lebih terperinci

Rasa curiosity mnanusia? bagaimana, kapan, dimana kehidupan ini mulai terjadi hingga sekarang? ada teori-teori: Ilmiah: bukti-bukti yang nyata.

Rasa curiosity mnanusia? bagaimana, kapan, dimana kehidupan ini mulai terjadi hingga sekarang? ada teori-teori: Ilmiah: bukti-bukti yang nyata. EVOLUSI YUNI WIBOWO Rasa curiosity mnanusia? bagaimana, kapan, dimana kehidupan ini mulai terjadi hingga sekarang? ada teori-teori: kreasi khusus ebolusi Ilmiah: bukti-bukti yang nyata. Evolusi perubahan

Lebih terperinci

Menurut Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:

Menurut Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain: SPESIASI KELOMPOK 4 Ifandi Septa Adi 201310070311103 Rizqah Maftuhah 201310070311109 Ema Dwi Andriyani 201310070311110 Faidatu Ummi 201310070311121 Herly Dwi lestari 201310070311129 Spesies Spesies dalam

Lebih terperinci

Pertanyaan : 2. Jelaskan perbedaan evolusi progesif dengan evolusi regresif!

Pertanyaan : 2. Jelaskan perbedaan evolusi progesif dengan evolusi regresif! 1. Apa yang dimaksud dengan evolusi? Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun

Lebih terperinci

!. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin!

!. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin! !. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin! seleksi alam yang dimaksud dengan teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya

Lebih terperinci

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani ADAPTASI DAN EVOLUSI Oleh : Aisyah Wardani EKOLOGI? EKOLOGI Ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (jembatan ilmu alam dengan ilmu

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen TEORI ASAL KEHIDUPAN Abiogenesis Biogenesis Evolusi KIMIA Evolusi Biologi ABIOGENESIS

Lebih terperinci

EVOLUSI. Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi

EVOLUSI. Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi EVOLUSI Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN TEORI ABIOGENESIS MENYATAKAN BAHWA MAKHLUK HIDUP BERASAL DARI BENDA TAK HIDUP, TEORI BIOGENESIS MENYATAKAN

Lebih terperinci

TEORI EVOLUSI DAN PETUNJUK ADANYA EVOLUSI. Disusun Oleh Kelompok 1

TEORI EVOLUSI DAN PETUNJUK ADANYA EVOLUSI. Disusun Oleh Kelompok 1 TEORI EVOLUSI DAN PETUNJUK ADANYA EVOLUSI Disusun Oleh Kelompok 1 PERKENALAN KELOMPOK PENGERTIAN EVOLUSI Evolusi dari segi bahasa (Bahasa Inggris: evolution), berarti perkembangan. Dalam ilmu sejarah,

Lebih terperinci

Teori Abiogenesis Klasik

Teori Abiogenesis Klasik Bab 7 EVOLUSI Pengertian Evolusi Evolusi berasal dari dua bahasa yaitu bahasa inggris : to evolve yang berarti berkembang atau berusaha secara perlahan-lahan, sedangkan dari bahasa latin : evolut yang

Lebih terperinci

POPULASI TANAMAN ALLOGAM

POPULASI TANAMAN ALLOGAM POPULASI TANAMAN ALLOGAM TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui komposisi genetik dari tanaman allogame dan segregasidari keturunannya 2. Untuk mengetahui pengaruh seleksi terhadap perubahan komposisi genetik

Lebih terperinci

4. Sruktural 5. Fisiolois 6. Inang 7. Partenogenesis: perkembangan individu dari gamet yang tidak dibuahi, terutama banyak terjadi pada invertebrata.

4. Sruktural 5. Fisiolois 6. Inang 7. Partenogenesis: perkembangan individu dari gamet yang tidak dibuahi, terutama banyak terjadi pada invertebrata. Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi sangat terkait dengan evolusi, keduanya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1

DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1 DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1 Kromosom Meiosis Dan Mitosis Biokimia Sifat Keturunan Apakah Gen Itu? Regulasi Gen Mutasi Gen, Alel, dan Lokus Pewarisan Sederhana atau Mendel Keterpautan (Linkage) Inaktivasi

Lebih terperinci

PENGUJIAN KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG. Tujuan : Mempelajari kesetimbangan Hardy-Weinberg dengan frekuensi alel dan gen.

PENGUJIAN KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG. Tujuan : Mempelajari kesetimbangan Hardy-Weinberg dengan frekuensi alel dan gen. PENGUJIAN KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG Tujuan : Mempelajari kesetimbangan Hardy-Weinberg dengan frekuensi alel dan gen. PENDAHULUAN Pada tahun 1908, ahli Matematika Inggris G.H. Hardy dan seorang ahli

Lebih terperinci

Evolusi, Spesiasi dan Kepunahan

Evolusi, Spesiasi dan Kepunahan Spesiasi Evolusi, Spesiasi dan Kepunahan Biodiversitas dari planet bumi merupakan hasil dari 2 proses utama: spesiasi dan kepunahan. Apa yang dinamakan spesies? Spesies merupakan suatu kelompok yang saling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga

Lebih terperinci

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : 12.30 14.20 Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono ISI KONTRAK PERKULIAHAN DESKRIPSI TUJUAN STRATEGI MENGAJAR TUJUAN KOMPETENSI JUMLAH TATAP

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) tersebar luas di Daratan Asia Tenggara, Lempeng Sunda, Kepulauan Filipina, dan daerah Wallacea Selatan. Monyet ekor panjang di Indonesia

Lebih terperinci

GENETIKA DASAR Genetika Populasi

GENETIKA DASAR Genetika Populasi Pendahuluan GENETIK DSR Genetika Populasi Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.gr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi di http://dirvamenaboer.tripod.com

Lebih terperinci

TEORI EVOLUSI KELOMPOK 14 INDRIANI ( ) ESSY DUMAYANTI ( )

TEORI EVOLUSI KELOMPOK 14 INDRIANI ( ) ESSY DUMAYANTI ( ) TEORI EVOLUSI KELOMPOK 14 INDRIANI (1717021031) ESSY DUMAYANTI (1717021032) BAB 7 EVOLUSI APA ITU EVOLUSI Evolusi berarti perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan

Lebih terperinci

MEKANISME EVOLUSI S Y U B B AN U L WAT H ON, S. S I., M.SI.

MEKANISME EVOLUSI S Y U B B AN U L WAT H ON, S. S I., M.SI. MEKANISME EVOLUSI S Y U B B AN U L WAT H ON, S. S I., M.SI. J U R U S AN B I OLOGI FAK U LTAS M I PA U N E J 2017 Apakah hanya sekedar teori...??? hmmmm...??? Kasus 1 Dua-duanya punya paru-paru Dua-duanya

Lebih terperinci

Modul 1. Konsep Teori Evolusi

Modul 1. Konsep Teori Evolusi i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Evolusi dilengkapi dengan beberapa praktikum mandiri. Bahan kuliah ini membahas mengenai perubahan pandangan mengenai teori evolusi. Perubahan pandangan dalam teori

Lebih terperinci

STRUKTUR GENETIK POPULASI

STRUKTUR GENETIK POPULASI STRUKTUR GENETIK POPULASI Genetika Populasi Secara umum keprihatinan genetik tersebut konstitusi genetik organisme dan hukum yang mengatur transmisi turun-temurun ini informasi dari satu generasi ke generasi

Lebih terperinci

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012 MK. GENETIKA (BIOLOGI SEM 4) Kuswandi* FMIPA UNY 2012 Email *: paramita@uny.ac.id 2 1. From Mendel to DNA 2. The double helix 3. Genomics 4. The impact of genetic engineering 5. Model organisms 6. The

Lebih terperinci

Gambar 1. 7 sifat kontras yang terdapat pada tanaman ercis

Gambar 1. 7 sifat kontras yang terdapat pada tanaman ercis 2. PEWARISAN SIFAT A. SEJARAH PEWARISAN SIFAT Gregor Johann Mendel yang lahir tahun 1822 di Cekoslovakia adalah orang yang pertama kali melakukan mengadakan penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas.

Lebih terperinci

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA. Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si

MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA. Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si Teori Sejarah Kehidupan : Teori Penciptaan Terpisah: Spesies tidak berubah dan ada banyak asal mula spesies sebanyak spesiesnya.

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN M

III. HASIL DAN PEMBAHASAN M III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil 3.1.1. Profil RAPD Keragaman profil penanda DNA meliputi jumlah dan ukuran fragmen DNA. Hasil amplifikasi dengan menggunakan primer OPA-02, OPC-02, OPC-05 selengkapnya

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.2 1. Pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang

Lebih terperinci

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan 1 ANATOMI, MORFOLOGI, DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Struktur Bagian Tubuh Tanaman a. Mekanisme fotosintesis b. Mekanisme respirasi, fotorespirasi,

Lebih terperinci

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA Genetika merupakan salah satu bidang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat atau karakter dari orang tua kepada anaknya. Ilmu genetika modern meliputi beberapa

Lebih terperinci

Luisa Diana Handoyo, M.Si.

Luisa Diana Handoyo, M.Si. Luisa Diana Handoyo, M.Si. Cabang ilmu genetika yang mempelajari gen-gen dalam populasi dan menguraikan secara matematik akibat dari keturunan pada tingkat populasi. Populasi adalah suatu kelompok individu

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

KONTRAK PERKULIAHAN GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Dosen Pengampu : Karyadi Baskoro, MSi Semester : 8 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi

Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi Apabila kita mengawinkan sapi Bali, maka anaknya yang diharapkan adalah sapi Bali bukan sapi madura. Demikian

Lebih terperinci

Total

Total No. Tes: BIOLOGI TES 2 HARI KE 2 Halaman 1 OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT 2017) BIDANG BIOLOGI (TES 2 HARI KE 2) 16 MEI 2017 WAKTU 120 MENIT Petunjuk

Lebih terperinci

Kelompok 3 Nur Azizah Emy Kusumawati Muhammad Ali Sukron Fatimatus Zahro

Kelompok 3 Nur Azizah Emy Kusumawati Muhammad Ali Sukron Fatimatus Zahro Kelompok 3 Nur Azizah Emy Kusumawati Muhammad Ali Sukron Fatimatus Zahro Ada petunjuk evolusi berdasarkan fosil hasilnya meragukan dikarenakan tidak utuh. Selain dengan bukti fosil, dapat dibuktikan dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan... iv Halaman Persembahan... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMULIAAN OLEH ADI RINALDI FIRMAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMULIAAN OLEH ADI RINALDI FIRMAN ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMULIAAN OLEH ADI RINALDI FIRMAN 1. ANALISIS KORELASI Mempelajari hubungan antara dua sifat yang diamati atau mengukur keeratan (derajat)hubungan antara dua peubah. 2. ANALISIS REGRESI

Lebih terperinci

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES I) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang berpengaruh pada GENPOP??? Tingkah laku gen dalam populasi (perubahan frekuensi gen)

Faktor-Faktor Yang berpengaruh pada GENPOP??? Tingkah laku gen dalam populasi (perubahan frekuensi gen) GENETIKA POPULASI Faktor-Faktor Yang berpengaruh pada GENPOP??? Tingkah laku gen dalam populasi (perubahan frekuensi gen) Penyusunan gen kolektif populasi, gene pool (adanya frek gen yg merugikan/cacat)

Lebih terperinci

MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata

MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan II MANUSIA DILIHAT DARI TEORI EVOLUSI MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata Learning Outcome

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Udang merupakan komoditas unggul Indonesia. Udang windu (Penaeus

BAB I PENDAHULUAN. Udang merupakan komoditas unggul Indonesia. Udang windu (Penaeus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udang merupakan komoditas unggul Indonesia. Udang windu (Penaeus monodon Fabricius,1798) merupakan komoditas primadona dan termasuk jenis udang lokal yang berasal

Lebih terperinci

ABSTRAK Polimorfisme suatu lokus pada suatu populasi penting diketahui untuk dapat melihat keadaan dari suatu populasi dalam keadaan aman atau

ABSTRAK Polimorfisme suatu lokus pada suatu populasi penting diketahui untuk dapat melihat keadaan dari suatu populasi dalam keadaan aman atau ABSTRAK Polimorfisme suatu lokus pada suatu populasi penting diketahui untuk dapat melihat keadaan dari suatu populasi dalam keadaan aman atau terancam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi

Lebih terperinci

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 08 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi

Lebih terperinci

XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 21/24 November 2011 Tatap Muka 9: Heredity IV XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Sel secara tepat mampu mengatur ekspresi gen. Sel

Lebih terperinci

GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B

GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B Nanda Nelfitriza (1510422034), Nurtina Sakaliou (1510422036), Shelvia Jhonisra (1510422030), Zil Fadhilah Rahmah (1510422014) ABSTRAK Praktikum

Lebih terperinci

SEJARAH TEORI EVOLUSI

SEJARAH TEORI EVOLUSI SEJARAH TEORI EVOLUSI Teori yang dinamis. Evolusi : suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit berlangsung lama. Perubahan terjadi menuju arah yang lebih kompleks struktur dan fungsi mahluk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat. 39. Untuk memperoleh bibit tomat yang berbuah besar dan tanpa biji dilakuan mutasi buatan yang bertujuan membentuk poliploidi. Bagi tanaman, hal itu merugikan karena. a. tidak mampu membentuk alat vegetatif

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Polimorfisme RAPD dan Mikrosatelit Penelitian ini menggunakan primer dari Operon Technology, dimana dari 10 primer acak yang diseleksi, primer yang menghasilkan pita amplifikasi yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FRM/FMIPA/062-01 18 Februari 2011 1. Fakulltas/Program Studi : MIPA / Prodi Pendidikan Biologi dan Prodi Biologi 2. Mata Kuliah/Kode

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Gen. GENETIKA DASAR Mutasi Gen

Pendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Gen. GENETIKA DASAR Mutasi Gen Pendahuluan GENETIKA DASAR Mutasi Gen Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi di http://dirvamenaboer.tripod.com

Lebih terperinci

Teori asal usul kehidupan Teori abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup, Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk

Teori asal usul kehidupan Teori abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup, Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk EVOLUSI Teori asal usul kehidupan Teori abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup, Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda hidup. Para tokoh pendukung

Lebih terperinci

2.9.6 Menemukan persamaan dan perbedaan teori evolusi menurut para ahli

2.9.6 Menemukan persamaan dan perbedaan teori evolusi menurut para ahli RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA IT AINURRAFIQ : BIOLOGI : XII IPA/2 (Dua) : EVOLUSI : 2 x 45 menit I. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. divisualisasikan padaa gel agarose seperti terlihat pada Gambar 4.1. Ukuran pita

HASIL DAN PEMBAHASAN. divisualisasikan padaa gel agarose seperti terlihat pada Gambar 4.1. Ukuran pita IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Amplifikasi Gen Mx Amplifikasi gen Mx telah berhasil dilakukan. Hasil amplifikasi gen Mx divisualisasikan padaa gel agarose seperti terlihat pada Gambar 4.1. Ukuran pita yang

Lebih terperinci

POPULATION GENETICS: Animal Genetics

POPULATION GENETICS: Animal Genetics POPULATION GENETICS: Animal Genetics Is the study of the principles of inheritance in animals. Animal breeding is the application of the principles of animal genetics with the goal of improvement of animals.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Genetika Algoritma genetika sebagai cabang dari algoritma evolusi merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan suatu pencarian nilai dalam permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

EVOLUSI. SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny

EVOLUSI. SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny EVOLUSI SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny EVOLUSI Proses perubahan makhluk hidup Waktu lama Perlahan lahan Terbentuk spesies baru 2 ASAL USUL KEHIDUPAN Tokoh peneliti asal mula kehidupan Teori

Lebih terperinci

Keragaman Biologi (Biology Diversity)

Keragaman Biologi (Biology Diversity) Keragaman Biologi (Biology Diversity) Renungan: Dapatkah kita menyelamatkan organisme yang terancam punah? Dapatkah kita mempertahankan tingginya keragaman biologi? Dirangkum oleh Dian Hendrayanti Studi

Lebih terperinci

KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI

KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI priyambodo@fmipa.unila..ac.id #RIPYongki Spesies dan Populasi Species : Individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling

Lebih terperinci

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi 106 Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi 1. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa energi matahari akan diserap oleh tumbuhan sebagai produsen melalui klorofil untuk kemudian diolah menjadi

Lebih terperinci

Makroevolusi Vs Mikroevolusi. MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Evolusi Yang Dibina Oleh Bapak Dr. H. Abdul Gofur, M.

Makroevolusi Vs Mikroevolusi. MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Evolusi Yang Dibina Oleh Bapak Dr. H. Abdul Gofur, M. Makroevolusi Vs Mikroevolusi MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Evolusi Yang Dibina Oleh Bapak Dr. H. Abdul Gofur, M.Si Oleh: Kelompok 4 Aliifia Yulianita 130342603482 Muhammad Haidar Amrullah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dijumpai hampir di seluruh pelosok Indonesia. Menurut Thomassen (2006),

I. PENDAHULUAN. dijumpai hampir di seluruh pelosok Indonesia. Menurut Thomassen (2006), I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Burung walet sarang putih (Collocalia fuciphaga) dengan mudah dijumpai hampir di seluruh pelosok Indonesia. Menurut Thomassen (2006), famili Apodidae dijumpai di setiap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hayati sangat tinggi (megabiodiversity). Keanekaragaman hayati adalah. kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis),

I. PENDAHULUAN. hayati sangat tinggi (megabiodiversity). Keanekaragaman hayati adalah. kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis), I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati sangat tinggi (megabiodiversity). Keanekaragaman hayati adalah ketersediaan keanekaragaman sumberdaya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi Gen Calpastatin (CAST MspI) Amplifikasi fragmen gen calpastatin (CAST MspI) pada setiap bangsa sapi dilakukan dengan menggunakan mesin thermal cycler (AB Bio System) pada

Lebih terperinci

EKOLOGI MOLEKULER. Disusun Oleh : Komang Rima Lathifah Noor Zahrah

EKOLOGI MOLEKULER. Disusun Oleh : Komang Rima Lathifah Noor Zahrah EKOLOGI MOLEKULER Disusun Oleh : Komang Rima 1417021059 Lathifah Noor Zahrah 1417021062 Ekologi molekuler secara luas mengacu pada studi ekologi yang menggunakan alat-alat molekuler biologi. Namun, studi

Lebih terperinci

Karakter Genetik Populasi Bedeng 61B Desa Wonokarto Kabupaten Lampung Timur Pasca Program Kolonisasi Pemerintah Belanda

Karakter Genetik Populasi Bedeng 61B Desa Wonokarto Kabupaten Lampung Timur Pasca Program Kolonisasi Pemerintah Belanda ISSN 2302-1616 Vol 2, 2, Desember 2014, hal 132-137 Karakter Genetik Populasi Bedeng 61B Desa Wonokarto Kabupaten Lampung Timur Pasca Program Kolonisasi Pemerintah Belanda YUSTIN NUR KHOIRIYAH Politeknik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN. Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN. Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014 LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014 disusun oleh: Jessica Esther 10613067 Kelompok 5 Asisten: Mia Audina (10611026)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi Gen GH Exon 4 Amplifikasi gen GH exon 4 pada kambing Peranakan Etawah (PE), Saanen dan PESA (Persilangan PE-Saanen) diperoleh panjang fragmen 200 bp (Gambar 8). M 1 2 3

Lebih terperinci

PERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS

PERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS PERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS b DENGAN LOKUS dp PADA LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) SKRIPSI Oleh Rizki Auliya NIM 091810401020 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mahoni dan mimba. Hasil seleksi primer yang dilakukan terhadap 13 primer spesifik dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mahoni dan mimba. Hasil seleksi primer yang dilakukan terhadap 13 primer spesifik dari BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Amplifikasi silang jenis Mindi Amplifikasi DNA merupakan proses penggandaan DNA dimana basa penyusun DNA direplikasi dengan bantuan primer. Primer merupakan potongan rantai

Lebih terperinci

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA OLEH Dr. Hasnar Hasjim 1.PENGANTAR GENETIKA Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu dan variasi

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Fenotipe morfometrik Karakteristik morfometrik ikan nilem meliputi 21 fenotipe yang diukur pada populasi ikan nilem hijau (tetua) dan keturunannya dari hasil perkawinan

Lebih terperinci

9. Teori Peluang: dalam peramalan keturunan

9. Teori Peluang: dalam peramalan keturunan 9. Teori Peluang: dalam peramalan keturunan 10. Penentuan jenis kelamin, berangkai dan pindah silang 11. Genetika Populasi dan Hukum Keseimbangan Populasi: 12. Perubahan Frekuensi Gen (Faktor-faktor):

Lebih terperinci

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ). HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan

Lebih terperinci

Captive Breeding (Penangkaran) Diana Ismawati Dibyo Mika P

Captive Breeding (Penangkaran) Diana Ismawati Dibyo Mika P Captive Breeding (Penangkaran) Diana Ismawati 1417021030 Dibyo Mika P 1417021031 I. Mamalia laut di penangkaran Mamalia laut pertama yang ada di penangkaran adalah beruang kutub (Ursus maritimus) dan berbagai

Lebih terperinci

PERUBAHAN FREQUENSI GEN - AKIBAT SELEKSI. Kasus I Dominan Sempurna. Kuswanto, 2012 FP UB Malang

PERUBAHAN FREQUENSI GEN - AKIBAT SELEKSI. Kasus I Dominan Sempurna. Kuswanto, 2012 FP UB Malang PERUBAHAN FREQUENSI GEN - AKIBAT SELEKSI Kasus I Dominan Sempurna Kuswanto, 2012 FP UB Malang 1.Kasus I dominan sempurna Dengan memperhitungkan gen-gen yang mengalami seleksi/tersingkir. Seleksi terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2007), benih padi hibrida secara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2007), benih padi hibrida secara 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Padi Inbrida di Indonesia Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2007), benih padi hibrida secara definitif merupakan turunan pertama (F1) dari persilangan

Lebih terperinci

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID TERMINOLOGI P individu tetua F1 keturunan pertama F2 keturunan kedua Gen D gen atau alel dominan Gen d gen atau alel resesif Alel bentuk alternatif suatu gen yang terdapat

Lebih terperinci

PERUBAHAN TATANAN DAN STRUKTUR MATERI GENETIK. 1. GenTerangkai (linkage gene) 2. Pindah Silang (crossing over) 3. Mutasi Gen 4.

PERUBAHAN TATANAN DAN STRUKTUR MATERI GENETIK. 1. GenTerangkai (linkage gene) 2. Pindah Silang (crossing over) 3. Mutasi Gen 4. PERUBAHAN TATANAN DAN STRUKTUR MATERI GENETIK 1. GenTerangkai (linkage gene) 2. Pindah Silang (crossing over) 3. Mutasi Gen 4. Mutasi Kromosom PENDAHULUAN Prinsip dasar Hukum II Mendel adalah adanya pengelompokan

Lebih terperinci

MUTASI. Rita Wijayanti SMA Negeri 9 Yogyakarta

MUTASI. Rita Wijayanti SMA Negeri 9 Yogyakarta MUTASI Rita Wijayanti SMA Negeri 9 Yogyakarta Standar Kompetensi: 3. Memahami konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas. 3.5 Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya

Lebih terperinci

Gambar 5. Hasil Amplifikasi Gen Calpastatin pada Gel Agarose 1,5%.

Gambar 5. Hasil Amplifikasi Gen Calpastatin pada Gel Agarose 1,5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi Gen Calpastatin (CAST AluI) Amplifikasi fragmen gen CAST AluI dilakukan dengan menggunakan mesin PCR dengan kondisi annealing 60 0 C selama 45 detik, dan diperoleh produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Kampanye Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian aktivitas kerja (Jiupe, 2008). Penjadwalan juga merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA

LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA KELOMPOK DIHIBRID 1. AGUSTINA ADHI SURYANI 4401412055 2. AMALIA TRISTIANA 4401412063 3. DINULLAH ALHAQ 4401412126 ROMBEL 01 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riska Lisnawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riska Lisnawati, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ikan dan produk olahan dari ikan memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Meskipun merupakan makanan yang bergizi, namun kontaminasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PERFORMANS GENETIK + LINGKUNGAN NILAI EKONOMIS KUALITATIF KUANTITATIF PRODUKSI SUSU PRODUKSI DAGING

PENDAHULUAN PERFORMANS GENETIK + LINGKUNGAN NILAI EKONOMIS KUALITATIF KUANTITATIF PRODUKSI SUSU PRODUKSI DAGING Suhardi, S.Pt.,MP 1 PENDAHULUAN PERFORMANS GENETIK + LINGKUNGAN KUALITATIF KUANTITATIF KEMAMPUAN NILAI EKONOMIS KESEMPATAN PRODUKSI SUSU PRODUKSI DAGING 2 HUKUM HARDY WEINBERG Populasi mendelian yang berukuran

Lebih terperinci