FORMULASI STRATEGI. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FORMULASI STRATEGI. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri"

Transkripsi

1 VII. FORMULASI STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Identifikasi faktor kekuatan dan kelemahan pada UKM Awal Putra Mandiri didasarkan pada hasil analisis lingkungan internal. Berikut ini merupakan rincian beberapa faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi UKM Awal Putra Mandiri. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri Faktor Kekuatan Kelemahan Manajemen 1. Adanya keuletan dari pemilik dalam menjalankan usaha 2. Hubungan baik antara pemilik dan karyawan 3. Tenagan kerja lokal yang terampil dan berpengalaman 1. Tumpang tindih pekerjaan. Pemasaran 4. Promosi melalui teknologi informasi 5. Sudah memiliki labelisasi kemasan 6. Pelayan pesan antar bagi konsumen 2. Belum ada pemisahaan antara aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga 3. Belum memiliki jaringan distribusi yang kontinu Keuangan/Akuntansi Produksi/Operasi Penelitian dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen - 4. Administrasi dan pencatatan keuangan/akuntansi masih sederhana 5. Keterbatasan modal 6. Kualitas produk yang dihasilkan baik 7. Penggunaan teknologi dalam proses penggilingan dan pengemasan 8. Hubungan baik dengan pemasok dalam hal sistem pembayaran 9. Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan - 83

2 Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan bagi Awal Putra Mandiri, yaitu : 1. Adanya keuletan dari pemillik dalam menjalankan usaha Keuletan pemilik dalam mengelola usaha merupakan modal dasar untuk dapat menjalankan usaha. Dengan adanya kemauan yang kuat, maka dapat memotivasi pemilik itu sendiri maupun para tenaga kerjanya. Hal ini juga yang terjadi pada Awal Putra Mandiri. Keuletan pemilik ditunjukan pada keikutsertaan dalam berbagai pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten. Dengan mengikuti pelatihan, maka menambah pengetahuan pemilik sehingga mampu menghasilkan produk yang unik dan beragam. 2. Hubungan baik antara pemilik dan karyawan Adanya hubungan yang baik antara pemilik dengan karyawan merupakan suatu kekuatan yang dimiliki UKM Awal Putra Mandiri dalam rangka mengembangkan usahanya. Dengan adanya hubungan yang baik, maka membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan berdampak terhadap hasil yang diperoleh. 3. Tenaga kerja lokal yang berpengalaman dan terampil Tenaga kerja yang digunakan oleh UKM Awal Putra Mandiri merupakan tenaga kerja lokal yang berpengalaman dan terampil dalam pembuatan sate bandeng. Hal ini dikarenakan sebelum bekerja pada UKM Awal Putra Mandiri, karyawan juga pernah bekerja ditempat lain dalam pengolahan ikan bandeng. 4. Promosi melalui teknologi informasi Promosi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan seorang pengusaha untuk memperkenalkan produknya. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat dapat digunakan oleh suatu perusahaan termasuk Awal Putra Mandiri untuk mempromosikan produknya kepada masyarakat luas. Internet merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi informasi yang saat ini dimanfaatkan oleh UKM Awal Putra Mandiri sebagai salah satu media promosi. Melalui internet, produk sate bandeng yang dihasilkannya tidak hanya dikenal 84

3 oleh masyarakat di wilayah Kota Serang melainkan juga hingga ke beberapa kota lainnya. Sebagai contoh, tidak jarang UKM Awal Putra Mandiri menerima pesanan yang berasal dari luar daerah yang mengetahui produknya melalui iklan yang dibuat di internet. Hal ini merupakan suatu kekuatan tersendiri yang dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya. 5. Memiliki labelisasi kemasan Produk yang dihasilkan oleh UKM Awal Putra Mandiri sudah memiliki labelisasi kemasan diantaranya merk dagang, informasi nilai gizi, izin dari Dinas Kesehatan, P-IRT, MUI, komposisi, instruksi penyimpanan dan saran penyajian. Hal ini menjadi kekuatan perusahaan dalam pengembangan usaha. 6. Pelayanan pesan antar bagi konsumen UKM Awal Putra Mandiri memiliki hubungan baik dengan konsumen. Untuk menjaga agar hubungan terjalin dengan baik, UKM Awal Putra Mandiri selalu mengutamakan keramahan dalam memberikan pelayan terbaik bagi konsumen. Salah satu contohnya yaitu dengan memberikan pelayanan jasa antar kepada konsumen dan memastikan bahwa produk yang dipesan sampai pada konsumen yang tepat dan sesuai waktu pesanan. Disamping itu, UKM Awal Putra Mandiri juga senantiasa memberikan bonus bagi konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan untuk memuaskan para konsumennya, sehingga membuat mereka melakukan pembelian ulang yang dapat menciptakan loyalitas konsumen terhadap sate bandeng yang diproduksi UKM Awal Putra Mandiri. 7. Kualitas Produk yang dihasilkan baik Kualitas produk yang dihasilkan UKM Awal Putra Mandiri adalah baik. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan tidak menggunakan bahan pengawet serta tidak diberi campuran lain seperti tahu atau terigu dalam proses produksinya, bahan baku yang digunakan UKM Awal Putra Mandiri yaitu ikan bandeng yang masih segar yang dibeli dan diproduksi pada waktu yang sama, pengemasan dengan menggunakan daun pisang untuk tetap menjaga agar aroma sate bandeng 85

4 dan pengemasan menggunakan vacuum sealer untuk menjaga agar produk tidak terkena bakteri dan lebih tahan lama. Disamping itu, kualitas yang baik ditunjukkan dengan dierolehnya izin dari Dinas Kesehatan Kota Serang. Dengan begitu, maka dapat membuat konsumen yakin akan produk yang ditawarkan oleh UKM Awal Putra Mandiri. 8. Penggunaan teknologi dalam proses penggilingan ikan dan pengemasan Dalam proses produksi, perusahaan menggunakan mesin penggiling daging yang dapat membuat pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan ayakan biasa, sedangkan dalam pengemasan, UKM Awal Putra Mandiri telahmenggunakan mesin vakum sealer yang dapat mebuat umur produk tahan lebih lama dibandingkan tanpa menggunakan mesin vacuum sealer. Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, karena tidak semua produsen sate bandeng menggunakan mesin tersebut. 9. Hubungan baik dengan pemasok dalam hal sistem pembayaran Untuk dapat mengembangkan usahanya, adanya hubungan baik dengan beberapa pihak merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan, salah satunya hubungan yang terjalin baik dengan pemasok bahan baku. Meskipun tidak bergantung hanya dengan satu pemasok, namun Awal Putra Mandiri mampu menjaga hubungan baik dengan beberapa pemasok ikan. Hubungan yang terjalin baik antara perusahaan dengan pemasok dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan terutama dalam hal pembayaran yang dapat dilakukan setelah produk laku terjual. 10. Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan Aktivitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan UKM Awal Putra Mandiri meliputi pengembangan dalam rasa dan kemasan serta adanya diversifikasi produk disamping sate bandeng. Disisi lain, saat ini UKM Awal Putra Mandiri sedang melakukan kerjasama dengan pihak BATAN untuk memperpanjang daya tahan sate bandeng dengan menggunakan sinar laser (iradiasi). Kegiatan yang dilakukan masih dalam tahap penelitian. 86

5 Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan bagi Awal Putra Mandiri, yaitu : 1. Tumpang tindih pekerjaan Pemilik perusahaan menjalankan semua aktivitas dalam perusahaan, sehingga pemilik mengemban tugas yang lebih berat dibandingkan yang lainnya. Disamping itu, jumlah karyawan yang terbatas membuat satu orang karyawan mengerjakan beberapa pekerjaan lainnya. 2. Belum ada pemisahan antara aktivitas usaha dengan aktivitas rumah tangga Lokasi usaha yang dimiliki oleh UKM Awal Putra Mandiri masih menyatu dengan tempat tinggal pemilik. UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki toko sendiri untuk dijadikan display produknya dikarenakan keterbatasan dalam hal permodalan. Hal ini menyebabkan aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga menyatu dan merupakan salah satu kelemahan bagi perusahaan dalam pengembangan usahanya. 3. Belum memiliki jaringan distribusi yang kontinu Hingga saat ini UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki jaringan distribusi yang kontinu dalam memasarkan produknya. Adanya keterbatasan dalam hal permodalan serta tidak adanya tenaga kerja khusus dalam memasarkan produknya membuat UKM Awal Putra Mandiri tidak dapat menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas secara berkelanjutan. Terdapat beberapa konsumen yang membeli sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri untuk dijual kembali, namun konsumen ini tidak melakukannya secara kontinu. Dalam sebulan, biasanya mereka hanya membeli 1-2 kali. Hal ini yang menyebabkan UKM Awal Putra Mandiri berproduksi dalam jumlah terbatas. Ini dilakukan untuk menghindari produk tidak habis terjual. Hal ini merupakan kelemahan yang dimiliki perusahaan. 4. Administrasi dan pencatatan keuangan/akuntansi masih sederhana Pencatatan keuangan merupakan suatu hal yang dapat dijadikan sebagai parameter dalam pengembangan usaha. Namun, pencatatan keuangan yang 87

6 dilakukan oleh UKM Awal Putra Mandiri masih sangat sederhana, bahkan tidak jarang keuangan pribadi bercampur dengan keuangan hasil penjualan. Hal ini menyebabkan perusahaan sulit melihat berapa besar keuntungan yang diperoleh secara pasti. 5. Keterbatasan modal Modal awal yang digunakan oleh UKM Awal Putra Mandiri berasal dari modal pemilik. Namun pada tahun 2005, perusahaan pernah memperoleh bantuan pinjaman melalui program KUR. Meskipun UKM Awal Putra Mandiri pernah memperoleh bantuan modal, namun hal ini masih dirasa kurang untuk pengembangan usahanya. Keterbatasan modal juga dihadapi oleh UKM Awal Putra Mandiri ketika permintaan meningkat seperti pada hari raya Idul Fitri atau ketika ada pesanan dalam jumlah banyak. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya perusahaan akan meminta 50% pembayaran di awal sebagai tambahan modal dalam membeli bahan baku. Keterbatasan modal yang dihadapi oleh UKM Awal Putra Mandiri merupakan kelemahan perusahaan untuk mengembangkan usahanya Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Identifikasi faktor peluang dan ancaman pada UKM Awal Putra Mandiri didasarkan pada analisis lingkungan eksternal seperti pada Tabel 19. Tabel 19. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Faktor Peluang Ancaman Ekonomi 1. Fluktuasi harga bahan baku Sosial, Budaya 1. Pertumbuhan jumlah penduduk 2. Tren konsumsi ikan meningkat 3. Tradisi saling memberikan oleh-oleh Politik, Pemerintah, dan Hukum Teknologi Kompetitif khas daerah 4. Dukungan disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten 5. Dukungan pemerintah dalam pengembangan UMKM melalui penyaluran KUR 6. Perkembangan Teknologi Informasi 7. Ketersediaan pemasok yang cukup banyak 2. Hambatan masuk industri rendah 3. Ancaman produk substitusi 4. Tingkat persaingan industri tinggi 88

7 Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang bagi Awal Putra Mandiri, yaitu : 1. Pertumbuhan jumlah penduduk Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia pada umumnya dan penduduk Banten pada khusunya dapat menjadi peluang bagi perusahaan dalam menjangkau segmentasi pasar yang lebih besar sehingga berdampak terhadap peningkatan kapasitas produksi. 2. Tren konsumsi ikan meningkat Tingkat konsumsi ikan yang terus meningkat ditunjukkan oleh Tabel 2. Peningkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia, merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Hal ini dikarenakan usaha yang dijalankan oleh UKM Awal Putra Mandiri menggunakan bahan baku hasil perikanan. Disamping itu, konsumen yang mengkonsumsi sate bandeng tidak hanya berasal dari wilayah Kota Serang, melainkan di luar wilayah Kota Serang. 3. Tradisi saling memberikan oleh-oleh khas daerah Tradisi saling memberikan oleh-oleh makanan khas daerah yang masih melekat pada masyarakat menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Awal Putra Mandiri. Hal ini dikarenakan sate bandenng merupakan salah satu makanan khas yang banyak dikonsumsi orang untuk dijadikan buat tangan apabila berkunjung ke Serang, Banten. 4. Dukungan Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten Dukungan pemerintah daerah ditunjukkan dengan adanya pembinaan dan pelatihan dalam pengembangan Koperasi dan UMKM yang ada di Provinsi Banten melalui DKPdan Disperindagkop Kota Serang. Disamping itu, perusahaan juga sering diikutsertakan dalam pameran-pameran yang diadakan oleh pemerintah daerah. Adanya pelatihan dan pembinaan yang diadakan oleh pemda setempat merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan UKM Awal Putra Mandiri untuk menambah pengetahuan, baik dalam hal pengolahan ikan bandeng maupun pelatihan kewirausahaan. 89

8 5. Dukungan pemerintah dalam pengembangan UMKM melalui penyaluran KUR Adanya Dukungan pemerintah melalui program KUR merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam memperoleh bantuan kredit permodalan sehingga dapat digunakan untuk pengembangan usaha. 6. Perkembangan Teknologi Informasi Kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan produksi yang semakin berkembang, menuntut perusahaan untuk lebih tanggap dalam mengadopsi kemjuan yang ada. Hal ini merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan yang dapat digunakan sebagai alat untuk terus mengembangkan usahanya. 7. Ketersediaan pemasok yang cukup banyak Awal Putra Mandiri memperoleh ikan bandeng dari pemasok dipasar Rau, namun ketika bahan baku tidak tersedia, perusahaan dapat memesan ke tempat lain. Saat ini, jumlah pemasok ikan bandeng di wilayah Banten cukup banyak antara lain terdapat di Kecamatan Tanara, Tirtayasa, Ternate dan Karangantu (Kabupaten Serang), Kecamatan Labuan dan Panimbang (Kabupaten Pandeglang), serta Kecamatan Krojo dan Cituis (Kabupaten Tangerang). Hal ini mengindikasikan bahwa kekuatan tawar menawar pemasok tergolong kecil dan merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi Awal Putra Mandiri, yaitu : 1. Fluktuasi harga bahan baku Bahan baku dan bahan pendukung yang digunakan oleh UKM Awal Putra Mandiri merupakan produk-produk yang berasal dari pertanian. Karakteristik dari produk pertanian adalah bervariasiasinya harga produk-produk pertanian. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi UKM Awal Putra Mandiri, karena ketika harga bahan baku meningkat, perusahaan tidak dapat secara sepihak menaikan harga produknya kepada konsumen. Hal ini menyebabkan keuntungan yang diperoleh perusahaan menurun. 90

9 2. Hambatan masuk industri rendah Ancaman masuknya pendatang baru dalam usaha sate bandeng tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan hambatan untuk memasukin industri ini tergolong rendah karena dalam tidak harus dimulai dari skala usaha yang besar serta kebutuhan modal yang besar dalam pendiriannya. 3. Ancaman produk substitusi Bila dilihat dari fungsinya sebagai lauk pendamping nasi, substitusi dari produk sate bandeng adalah ikan bakar, bandeng presto dan produk olahan ikan lainnya, sedangkan apabila dilihat dari fungsinya sebagai makanan khas daerah Banten yang dapat dijadikan buah tangan, produk substitusinya adalah ayam bakakak dan sate bebek yang juga merupakan makanan yang khas daerah Banten. Banyaknya alternatif pilihan yang dapat menggantikan sate bandeng, merupakan suatu ancaman bagi UKM Awal Putra Mandiri. 4. Tingkat persaingan antar industri tinggi Produsen yang memproduksi sate bandeng telah banyak ditemui di Kota Serang. Banyaknya produsen yang memproduksi sate bandeng menimbulkan persaingan dalam hal perebutan daerah pemasaran, persaingan produk dan harga jual. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi perusahaan dalam pengembangan usaha, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu pengembangan pada produk yang telah ada, seperti menambah variasi rasa. 7.3 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks IFE disusun setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan pada UKM Awal Putra Mandiri. Hasil matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 20. Total skor faktor strategis internal adalah Nilai tersebut menunjukkan bahwa UKM Awal Putra Mandiri berada pada rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhan. Nilai skor untuk kekuatan adalah sebesar 2.270, sedangkan nilai skor untuk kelemahan adalah sebesar Nilai akhir skor total kekuatan yang lebih besar dari pada kelemahannya menunjukkan bahwa dalam mengembangkan usaha, UKM Awal 91

10 Putra Mandiri telah mampu memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya dan mengatasi kelemahannya. Tabel 20. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) No Faktor-Faktor Strategis Internal Kekuatan Bobot Rata-Rata Rating Rata-Rata Total Skor 1 Keuletan pemilik dalam mengelola usaha Hubungan baik antara pemilik dan karyawan Tenaga kerja lokal yang terampil dan berpengalaman Promosi melalui teknologi informasi Sudah memiliki labelisasi kemasan Pelayanan pesan antar bagi konsumen Kualitas produk yang dihasilkan baik Penggunaan teknologi dalam proses penggilingan ikan dan pengemasan Hubungan baik dengan pemasok dalam hal sistem pembayaran Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan Total Kekuatan Kelemahan 11 Tumpang tindih pekerjaan Belum ada pemisahan antara aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga Belum memiliki jaringan distribusi yang kontinu Keterbatasan modal Administrasi dan pencatatan keuangan/akuntansi masih sederhana Total Kelemahan Total Skor Internal Berdasarkan Tabel 22 matriks IFE, kekuatan terbesar UKM Awal Putra Mandiri terletak pada promosi melalui teknologi informasi dengan total skor mencapai Dengan adanya promosi melalui internet akan lebih memudahkan perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat 92

11 dan calon pembeli potensial sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Promosi melalui internet yang telah dilakukan UKM Awal Putra Mandiri cukup efektif, karena beberapa konsumen yang membeli produk sate bandeng mengetahui informasi produk tersebut melalui internet.melalui internet, UKM Awal Putra Mandiri mempromosikan produknya melalui salah satu media jejaring sosial yang saat ini banyak diakses oleh masyarakat yaitu facebook, disamping itu UKM Awal Putra Mandiri juga membuat blog mengenai usahanya tersebut. Berdasarkan matris IFE, kelemahan terbesar UKM Awal Putra Mandiri terletak pada belum memiliki jaringan distribusi yang baik dengan total skor mencapai Hingga saat ini, UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki jarigan distribusi yang baik dalam memasarkan produknya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas lagi. Tidak adanya jaringan distribusi yang baik, membuat permintaan terhadap produk tidak menentu setiap harinya, oleh karena itu UKM Awal Putra Mandiri membatasi jumlah sate bandeng yang diproduksinya untuk menghindari produk tidak habis terjual. 7.4 Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE) Matriks EFE disusun setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman pada UKM Awal Putra Mandiri. Hasil matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 21. Total skor faktor strategis eksternal adalah Nilai tersebut menunjukkan bahwa UKM Awal Putra Mandiri berada pada rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhan. Adapun skor total untuk peluang adalah sebesar 1.980, sedangkan skor total untuk ancaman adalah sebesar Nilai akhir skor total peluang yang lebih besar dari pada ancamannya menunjukkan bahwa dalam mengembangkan usaha, UKM Awal Putra Mandiri telah mampu memanfaatkan peluang yang ada dan respon sebaliknya terhadap ancaman. 93

12 Tabel 21. Matriks External Factor Evaluation (EFE) No Faktor-Faktor Strategis Eksternal Peluang Bobot Rata-Rata Rating Rata-Rata Skor Total 1 Pertumbuhan jumlah penduduk Tingkat konsumsi ikan meningkat Tradisi membawakan oleh-oleh khas daerah Dukungan Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten Program pemerintah dalam pengembangan UMKM melalui penyaluran KUR 6 Kemajuan Teknologi dan Informasi Ketersediaan pemasok yang cukup banyak Total Peluang Ancaman 8 Fluktuasi harga bahan baku Hambatan masuk industri rendah Ancaman produk substitusi Tingkat persaingan antar industri tinggi Total Ancaman Total Skor Eksternal Berdasarkan perhitungan matriks EFE diperoleh peluang utama yang dapat dimanfaatkan oleh UKM Awal Putra Mandiri yaitu adanya dukungan Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten dengan total skor sebesar Dukungan Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten merupakan fasilitator bagi perkembangan dan kemajuan usaha sate bandengukm Awal Putra Mandiri. Dukungan Disperindagkop Kota Serangdan DKP Provinsi Banten ditunjukkan dengan pembinaan dan pelatihan-pelatihan yang diberikan baik pelatihan dalam pengolahan ikan, maupun pelatihan keirausahaan. Disamping itu, melalui dinas-dinas terkait, Awal Putra Mandiri sering 94

13 diikutsertakan dalam berbagai macam pameran yang bertujuan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat yang lebih luas. Faktor eksternal yang menjadi ancaman utama bagi UKM Awal Putra Mandiri yaitu tingkat persaingan antar industri tinggi dengan total skor sebesar Hal ini dikarenakan sate bandeng telah ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai salah satu makanan khas daerah Serang, Banten. 7.5 Analisis Matriks Internal-External (I-E) Matriks IE diperoleh dengan menggabungkan hasil analisis matriks IFE dan matriks EFE. Total skor IFE adalah yang menggambarkan bahwa UKM Awal Putra Mandiri berada pada kondisi internal rata-rata, dan total skor EFE adalah yang menggambarkan bahwa UKM Awal Putra Mandiri berada dalam kondisi eksternal tertinggi. Matriks I-E UKM Awal Putra Mandiri dapat dilihat pada Gambar 9. Skor Bobot Total IFE Skor Bobot Total EFE 4,0 Tinggi 3,0-4,0 3,0 Sedang 2,0-2,99 Kuat 3,0-4,0 I IV 3,0 Rata-rata 2,0-2,99 II V 2,0 Lemah 1,0- III VI 1,0 2,0 Lemah 1,0-1,99 VII VIII IX 1,0 Gambar 9. Matriks I-E Perusahaan Awal Putra Mandiri Pada matriks I-E ditunjukkan bahwa posisi Awal Putra Mandiri berada pada kuadran II yang artinya tumbuh dan membangun. Strategi yang dapat diterapkan pada kondisi ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, 95

14 pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi kebelakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal). 7.6 Analisis Matriks SWOT Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, maka dapat diformulasikan alternatif stategi yang dapat dilaksanakan dengan alat analisis SWOT seperti terlihat pada Gambar 10. Berdasarkan analisis matriks SWOT, maka alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Strategi S-O a) Menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan baku dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk (S1, S2, S6, S9, O4, O5, O6, O7) Awal Putra Mandiri memiliki keinginan untuk dapat mengembangkan usahanya. Adanya keuletan pemilik dalam mengelola usaha serta hubungan yang terjalin baik antara pemilik dengan beberapa pihak merupakan suatu kekuatan yang dapat digunakan untuk menangkap peluang-peluang yang ada. Untuk dapat mengembangkan usahanya, UKM Awal Putra Mandiri perlu melakukan kerja sama yang kontinu dengan beberapa pihak diantaranya kerjasama dengan pemasok dalam hal penyediaan bahan baku yang berkualitas dan sesuai standar perusahaan, kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memperoleh informasi terkait pameran untuk memasarkan produknya maupun pelatihan-pelatihan yang dapat menambah pengetahuan pemilik dalam hal pengolahan dan kewirausahaan, serta pemanfaatan program pemerintah dalam pengembangan UMKM untuk memperoleh tambahan permodalan. Dengan demikian, diharapkan UKM Awal Putra Mandiri dapat berkembang menjadi suatu usaha yang besar dan meningkatkan kapasitas produksi sate bandeng. (Strategi integrasi kebelakang, integrasi kedepan, penetrasi pasar). b) Meningkatkan diversifikasi produk olahan bandeng (S1, S2, S3, S4, S6, S9, S10, O1, O2, O4, O5, O6, O7) Disamping sate bandeng, UKM Awal Putra Mandiri juga melakukan diversifikasi produk olahan ikan bandeng yaitu abon ikan bandeng dan sosis 96

15 bandeng. Meskipun produk ini belum diproduksi secara masal, namun permintaan terhadap produk tersebut sangat baik. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dan dengan memanfaatkan peluang yang ada, maka perusahaan dapat terus meningkatkan diversifikasi produk olahan ikan bandeng, seperti membuat kerupuk ikan bandeng, mpek-mpek bandeng, nugget bandeng, bandeng crispy, kornet bandeng, bakso ikan bandeng, bandeng kalengan dan produk olahan lainnya dengan berbahan dasar ikan bandeng. Dengan cara ini suatu perusahaan tidak akan bergantung pada satu jenis produk. Selain itu, perusahaan pun memiliki sumber daya yang memadai untuk mendukung pelaksanaan diversifikasi produk olahan ikan bandeng seperti tenaga kerja, bahan baku dan peralatan penunjang lainnya. Untuk dapat lebih meyakinkan konsumen seperti halnya pada sate bandeng, perusahaan juga terus berupaya melengkapi kemasan untuk produk diversifikasinya seperti ijin dari Dinas Kesehatan Kota Serang, labelisasi halal MUI, PIRT, dan informasi nilai gizi dari produk olahannya tersebut. Strategi W-O a) Memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan usaha (W2, W4, W5, O5, O6) Keterbatasan modal yang di alami UKM Awal Putra Mandiri sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan. Sebagai contoh, hingga saat ini UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki toko untuk mendisplay produknya di lokasi yang strategis. Awal Putra Mandiri juga membutuhkan modal untuk mendistribusikan produknya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, UKM Awal Putra Mandiri dapat memanfaatkan skim kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan terutama kredit bagi usaha kecil dan menengah melalui program pemerintah yang memberikan bantuan modal bagi UMKM. Namun, disisi lain UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki sistem administrasi keuangan yang tersusun rapi dan sesuai dengan aturan keuangan sebagaimana mestinya. Hal ini merupakan kelemahan yang dimiliki perusahaan karena saat ini pengajuan kredit ke lembaga-lembaga keuangan memiliki beberapa syarat yang terkadang memberatkan UKM, seperti salah satu contohnya yaitu 97

16 laporan keuangan yang harus tersusun rapi. Oleh karena itu, pembinaan maupun pelatihan yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdangan Kota Serang mengenai pembukuan merupakan suatu peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam hal pembukuan. Disamping sebagai salah satu syarat dalam pengajuan kredit kepada lembaga-lembaga keuangan, adanya sistem pembukuan yang rapi dapat digunakan sebagai alat untuk melihat besarnya keuntungan secara pasti. (integrasi kedepan dan integrasi horizontal) b) Membangun jaringan distribusi produk dalam menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas (W3, W4, O1, O2, O3, O4, O5, O6) Hingga saat ini UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki jaringan distribusi produk yang baik untuk dapat menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas. Dengan adanya peluang seperti peningkatan jumlah penduduk, tingkat konsumsi ikan yang meningkat, tadisi membawa oleh-oleh khas daerah, dukungan pemda Banten dan Kota Serang, program KUR dan perkembangan teknologi memberikan kesempatan kepada Awal Putra Mandiri untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer dengan menjalin kerjasama dalam hal pendistribusian produk serta memastikan kerjasama yang terjalin dapat kontinu. Dengan cara seperti ini, UKM Awal Putra Mandiri dapat memperkenalkan produknya ke wilayah geografis yang baru dalam rangka memperluas wilayah pemasaran dan secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan kapasitas produksi. (penetrasi pasar, pengembangan pasar) Strategi S-T a) Meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran (S1, S2, S3, S4, S5, S7, S8, S9, T2, T3, T4) Seiring dengan meningkatnya persaingan dalam industri serta hambatan masuk industri sate bandeng tergolong rendah maka UKM Awal Putra Mandiri harus dapat mempertahankan pasar konsumen yang telah ada dengan cara mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas produk. Dengan adanya keuletan pemilik dalam mengelola usaha, hubungan baik dengan beberapa pihak, tenaga 98

17 kerja lokal yang terampil dan berpengalaman sangat membatu Awal Putra Mandiri dalam upaya meningkatkan kualitas produksnya seperti dalam hal pemilihan bahan baku dan proses produksi dalam membuat adonan sate bandeng, mempertahankan nilai gizi produk, pengemasan degan menggunakan daun pisang untuk tetap menjaga agar aroma sate bandeng dan pengemasan menggunakan vacuum sealer untuk menjaga agar produk tidak terkena bakteri dan lebih tahan lama. Dengan demikian mutu produk akan terjamin. Disamping itu, produk sate bandeng yang di produksi UKM Awal Putra Mandiri telah memilliki izin dari Dinas Kesehatan Kota Serang, sehingga membuat masyarakat percaya dan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk yang dihasilkan.selain itu, untuk dapat bersaing dipasaran, perlu dilakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan oleh UKM Awal Putra Mandiri yaitu inovasi pada hal rasa. Selama ini, produk sate bandeng yang banyak dijual dipasaran, memilliki rasa yang hampir sama yaitu rasa gurih dan pedas. Untuk dapat memanjakan konsumennya, UKM Awal Putra Mandiri harus mampu menghadirkan sate bandeng dengan lebih banyak varian rasa seperti rasa barbeque, saus padang dan rendang. Dengan adanya inovasi pada produk dapat menjadi alternatif pilihan bagi konsumen dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. (pengembangan produk) b) Meningkatkan pelayanan kepada konsumen (S1, S6, T2, T4) Konsumen merupakan unsur penting dalam menjalankan suatu usaha. Adanya konsumen yang loyal dapat berdampak terhadap peningkatan penjualan suatu perusahaan. Sebagai suatu bisnis yang ingin terus berkembang, keberadaan konsumen merupakan suatu faktor yang penting bagi perusahaan.untuk itu, UKM Awal Putra Mandiri selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumennya, seperti keramahan dalam melayani konsumen, menyediakan layanan pesan antar, pengiriman tepat waktu serta bonus bagi konsumen yang membeli dalam jumlah banyak. Disamping itu, perusahaan juga tidak segan untuk meminta masukan kepada konsumen terkait pelayanan serta produk yang dihasilkannya. Peningkatan pelayanan juga dapat dilakukan perusahaan tidak hanya pemberian bonus melainkan diskon/potongan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak. Adanya hubungan baik dengan para 99

18 konsumen akan mampu meningkatkan penjualan produk dan mengetahui kebutuhan konsumen sehingga dapat meningkatkan pendapatan, produksi maupun pemasaran produk dalam rangka mengatasi masalah tingkat persaingan industri yang semakin tinggi, serta hambatan masuk industri yang rendah dengan menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk Awal Putra Mandiri. (penetrasi pasar) Strategi W-T a) Melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan (W4, W5, T1, T4) Masalah yang dihadapi UKM Awal Putra Mandiri yaitu adanya keterbatasan modal serta sistem keuangan dan administrasi yang dimiliki perusahaan hingga saat ini masih dikelola secara sederhana. Pencatatan yang dilakukan hanya sebatas mencatat berapa uang yang keluar untuk dibelikan bahan baku, sedangkan uang yang masuk dari hasil penjualan tidak pernah tercatat. Hal ini menyebabkan perusahaan sulit untuk melihat secara pasti berapa keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, Awal Putra Mandiri harus bisa mengatur keuangan perusahaan sebaik mungkin dengan membuat pencatatan yang rapi dalam sistem keuangan sehingga keuangan perusahaan mudahdikontrol. Hal ini juga penting dilakukan karena adanya ancaman fluktuasi harga bahan baku dan tingkat persaingan antar usaha sejenis yang dapat menurunkan tingkat penjualan UKM Awal Putra Mandiri. Dengan demikian perusahaan dapat terus menjaga serta mempertahankan usaha. b) Restrukturisasi Organisasi Perusahaan (W1, W3, T4) Manajemen perusahaan yang diterapkan pada UKM Awal Putra Mandiri belum tertata dengan rapi. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan UKM Awal Putra Manndiri yaitu dengan menambah tenaga kerja bagian pemasan untuk meningkatkan penjualan produk. Hal ini dilakukan untuk mengurangi masalah tumpang tindih pekerjaan sehingga tidak ada lagi tugas ganda yang dilakukan oleh pemilik dan pemilik dapat fokus mengontrol perusahaan sendiri. Disamping itu, sebaiknya pemilik membuat job description 100

19 yang jelas mengenai tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing pekerja sehingga perusahaan dapat menyaingi perusahaan sejenis yang telah memiliki divisi pemasaran secara khusus. Gambar 10. Matriks SWOT UKM Awal Putra Mandiri Peluang (O) 1. Pertumbuhan jumlah penduduk 2. Trend konsumsi ikan meningkat 3. Tradisi membawakan oleholeh khas daerah 4. Dukungan Disperindagkop dan DKP Provinsi Banten 5. Dukungan pemerintah untuk membantu pengembangan UMKM melalui program KUR 6. Perkembangan teknologi informasi. 7. Ketersediaan pemasok yang cukup banyak Ancaman (T) 1. Fluktuasi harga bahan baku 2. Hambatan masuk industri rendah 3. Ancaman produk substitusi 4. Tingkat persaingan antar industri tinggi Kekuatan (S) 1. Keuletan pemilik dalam mengelola usaha 2. Hubungan baik antara pemilik dan karyawan 3. Tenaga kerja lokal yang terampil dan berpengalaman 4. Promosi melalui teknologi informasi 5. Sudah memiliki labelisasi kemasan 6. Pelayanan pesan antar bagi konsumen 7. Kualitas produk yang dihasilkan baik 8. Penggunaan teknologi dalam proses penggilingan daging dan pengemasan 9. Hubungan baik dengan pemasok dalam hal sistem pembayaran 10. Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan Strategi (S-O) 1. Menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan baku dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk (S1,S2, S6, S9, O4, O5, O6, O7) 2. Meningkatkan diversifikasi produk olahan bandeng (S1, S2, S3, S4, S6, S9, S10, O1, O2, O4, O5, O6, O7) Strategi (S-T) 1. Meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran (S1, S2, S3, S4, S5, S7, S8, S9, S10, T2, T3, T4) 2. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen (S1, S6, T2,T4) Kelemahan (W) 1. Tumpang tindih pekerjaan 2. Belum ada pemisahan antara aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga 3. Belum memiliki jaringan distribusi yang kontinu 4. Keterbatasan modal usaha 5. Administrasi dan pencatatan keuangan/akuntansi masih sederhana Strategi (W-O) 1. Memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan usaha (W2, W4, W5, O5, O6) 2. Membangun jaringan distribusi produk untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas (W3, W4, O1, O2, O3, O4, O5, O6) Strategi (W-T) 1. Melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan (W4, W5, T1, T4) 2. Restrukturisasi organisasi perusahaan(w1, W3, T4) 101

20 7.7 Matriks QSPM Setelah diperoleh beberapa alternatif stategi melalui tahap pencocokan yaitu matriks IE dan SWOT, maka tahap terakhir adalah tahap keputusan dengan menggunakan alat analisis QSPM. QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan sejauh mana faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS diperoleh melalui pengisian kuisioner yang dimulai oleh pemilik usaha sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri. Nilai AS yang telah diperoleh kemudian dirata-ratakan.nilai AS rata-rata tersebut kemudian dikalikan dengan bobot rata-rata yang diperoleh dari IFE dan EFE sehingga menghasilkan nilai TAS. Setelah itu, dilakukan penjumlahan nilai STAS yang diperoleh dengan menjumlahkan nilai TAS pada setiap faktor internal dan eksternal. Berdasarkan hasil analisis QSPM, diperoleh prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh UKM Awal Putra Mandiri dari mulai nilai tertinggi seperti yang terdapat pada Tabel 22. Berdasarkan hasil analisis QSPM, diperoleh bahwa meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran merupakan prioritas utama yang dapat diterapkan oleh UKM Awal Putra Mandiri dengan nilai total (STAS) sebesar Tabel 22.Matriks QSP Strategi STAS ST 5 Meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran ST 2 Meningkatkan diversifikasi produk olahan bandeng ST 1 Menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan baku dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk ST 6 Meningkatkan pelayanan kepada konsumen ST 3 Membangun jaringan distribusi produk untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas ST 4 Memanfaatkan kredit yang ditawarkan pemerintah untuk pengembangan usaha ST 7 Melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan ST 8 Restrukturisasi organsasi perusahaan

21 Berdasarkan matriks QSP, secara berurutan prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh UKM Awal Putra Mandiri adalah meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran, meningkatkan diversifikasi produk olahan bandeng, menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan baku dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk yang kontinu, meningkatkan pelayanan kepada konsumen, membangun jaringan distribusi produk untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas, memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan usaha, melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan, restrukturisasi organsasi perusahaan. Semua strategi ini dapat dilakukan oleh Awal Putra Mandiri untuk mengembangkan usahanya. 103

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

ANALISIS LINGKUNGAN USAHA VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan merupakan hal yang perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan. Secara umum, lingkungan perusahaan terdiri dari dua bagian

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Sate Sop Kambing Sate adalah sejenis makanan yang dibuat dari potongan-potongan daging berupa daging ayam atau daging kambing yang ditusuk dengan lidi atau tusuk

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM.

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PADA USAHA MEBEL (Studi Kasus pada UD. Agung Mebel Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat) Nama : Bachtiar Rifai NPM : 10208229 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan Analisis faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang serta ancaman ini dilakukan melalui wawancara kepada pihak internal

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan Menurut Rosyidi (2007), dalam melakukan kegiatan ekspor suatu perusahaan dapat menentukan sendiri kebijakan mengenai pemasaran

Lebih terperinci

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : 19214943 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Perkembangan ekonomi pada saat ini semakin pesat, salah satunya perkembangan di dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Inkopas Sejahtera dalam menjalankan usahanya adalah melakukan kegiatan pembelian dan penjualan. Kegiatan pembelian dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION A. Profil Perusahaan Atika Collection adalah sebuah industri kerudung siap pakai yang terletak di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat, dari pengembangan sistem yang ada hingga bentuk dan kenyamanan yang ada di tempat wisata tersebut. Perubahan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA Dharma Fidyansari 1, Megawati Idris 2, Wahyuningsih 3 Universitas Cokroaminoto Palopo

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR Ni Putu Kiki Vrashinta Dewi 1, Ni Luh Putu Wrasiati 2, I Ketut Satriawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka peneliti memperoleh simpulan sebagai berikut : Kekuatan (strengths) PT. Joey Sasmita Lencana

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR IDENTITAS RESPONDEN Nama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program 121 3. Strategi ST (Strengths Treats) Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program laundry agar jasa laundry dapat bertahan di persaingan yang kompetitif. Dan sebisa mungkin

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengolahan bidang pangan menjadi konsentrasi yang cukup besar untuk dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya permintaan pangan seiring

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian suatu negara, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian suatu negara, Usaha Mikro Kecil dan Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam perekonomian suatu negara, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting. Bukan hanya di Indonesia, kenyataannya bahwa posisi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI 7.1 Analisis Lingkungan Perusahaan Hasil analisis lingkungan perusahaan dilakukan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara secara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB I PENDAHULUAN. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM merupakan bentuk usaha yang lebih sering kita jumpai dibandingkan dengan Usaha Besar (UB).

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian Rendahnya daya saing Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal Analisis faktor kompetitif Formulasi strategi bersaing Prioritas strategi bersaing Implementasi strategi bersaing : Ruang lingkup

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI Yulian Findawati 1, A rasy Fahruddin 2, Roni Pambudi 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo Alamat Korespondensi : Jl. Raya Gelam 250, Telp.(031)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 Abstrak: Strategi pemasaran sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada sangat diperlukan untuk memberikan kepuasan

Lebih terperinci

VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 8. Analisis Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan Hasil identifikasi PT Agrindo Surya Graha terhadap lingkungan eksternal dan internal digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK

VI. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK 56 VI. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK 6.1. Analisis Faktor Eksternal Untuk menemukan strategi pengembangan perusahaan yang tepat perlu dilakukan analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci