RANCANG BANGUN SISTEM PROTEKSI MOTOR INDUKSI TIGA PHASA TERHADAP GANGGUAN ARUS LEBIH DAN SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER AT Mega8535
|
|
- Devi Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN SISTEM PROTEKSI MOTOR INDUKSI TIGA PHASA TERHADAP GANGGUAN ARUS LEBIH DAN SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER AT Mega8535 Alek Susi Putra 1, Didik Notosudjono 2, Dede Suhendi. 3 1 Program Studi Elektro Fakultas Teknik Universitas Pakuan 2 Jl. Pakuan P.O. Box 452 Bogor alex.sp.ft23@gmail.com ABSTRACT Motor induksi tiga phasa banyak digunakan dalam industri baik industri kecil maupun industri besar. Motor induksi tiga phasa sering mengalami gangguan, terutama gangguan arus lebih. Gangguan arus lebih dapat menyababkan panas pada motor induksi tiga phasa, jaringan dan sisi sumbernya. Apabila gangguan arus lebih pada motor induksi tiga phasa ini tidak segera diatasi maka akan menyebabkan motor induksi akan terbakar, sehingga dapat menyebabkan produksi menjadi berhenti. Berdasarkan permasalah tersebut, pada tulisan ini diulas mengenai suatu sistem yang dapat mendeteksi serta mengamankan motor induksi tiga phasa terhadap gangguan arus lebih dan suhu. Perancangan alat ini menggabungkan antara peralatan Mikrokontroler ATmega8535 dengan peralatan elektronik dan elektromagnetik, sehingga rangkaian mikrokontor dapat mengendalikan arus lebih dan suhu pada motor induksi tiga phasa. Untuk menghindari lonjakan arus pada saat starting motor, maka penulias menggunakan soft starting. proteksi arus lebih dan suhu bekerja setelah soft starting berjalan. Dari hasil pengujian proteksi motor induksi tiga phasa terhadap arus lebih dan suhu maka lonjakan arus pada soft starting mencapai 0,812A dan arus nominal soft starting adalah 0,162A, sedangkan arus pada saat starting hubung Δ arus lonjakan mencapai 2,305A dan arus nominal 0,165A dan hubung Y sebesar 1,841A dan arus nominalnya 0,364A. Arus pada memplet motor sebesar 4,5A, kerena kondisi motor sudah berumur maka sensor arus ini diseting sebesar 0,8A. Arus nominal pada motor ini adalah sebesar 0,16A, kalau arus lebih besar atau samadengan 0,8A maka proteksi akan bekerja untuk mematikan motor. Dari kelas motor temperatur motor sebesar 130ºC. Suhu rata-rata yang di peroleh dari data percobaan adalah sebesar 32ºC. Suhu motor ini tidak mencapai 130ºC, jadi suhu motor diseting pada proteksi ini sebesar 33ºC. Kalau suhu motor 32,5ºC maka proteksi akan bekerja untuk mematikan motor. Pemrograman pada mikrokontroler ini sangat berperan penting untuk menjalankan alat proteksi arus lebih dan suhu pada motor induksi 3 phasa. Kata kata Kunci: Mikrokontroler ATMega8535, Proteksi Arus Lebih dan Suhu, Motor Induksi 3 Phasa, Soft Satarting. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri. Di berbagai perindustrian pada saat ini banyak sekali penggunaan mesin-mesin listrik seperti motor induksi dengan sumber tiga phasa ataupun satu phasa yang digunakan untuk membantu proses produksi di suatu pabrik. Motor induksi tiga phasa sering mengalami gangguan arus lebih dan suhu yang di sebabkan oleh sumber tegangan maupun dari motor itu sendiri. Gangguan pada motor induksi tiga phasa ini mempunyai dampak yang sangat berbahaya bila dibiarkan secara terus menerus. Gangguan ini bisa menimbulkan panas pada motor induksi tiga phasa sehingga menyebabkan motor induksi tiga phasa akan terbakar. Selain itu gangguan arus lebih ini juga dapat merusak pada jaringan dan sisi sumbernya apabila tidak diamankan. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 1
2 Selama ini, jenis pengaman motor induksi tiga phasa telah banyak diproduksi atau dijual di pasaran, akan tetapi pengaman yang dijual di pasaran lebih spesifik pada jenis gangguan tertentu saja. Misalnya untuk pengaman arus overload. Selain jenis pengaman yang terpisah-pisah pengaman motor induksi tiga phasa di pasaran sulit dalam proses instalasinya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat alat yang dapat mendeteksi serta mengamankan motor induksi tiga phasa dari gangguan arus lebih dan suhu. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini akan dirancang Proteksi Motor Induksi Tiga Phasa Terhadap Gangguan Arus Lebih dan Suhu Berbasis Mikrokontroler ATMega Maksud dan Tujuan Perancangan alat ini bertujuan untuk memahami prinsip kerja dari proteksi motor induksi tiga phasa terhadap gangguan arus lebih dan suhu yang dikontrol oleh mikrokontroler ATMega8535 dan didukung oleh peralatan elektronik dasar. 2. LANDASAN PUSTAKA 2.1. Mikrokontroler ATMega8535 ATMega8535 menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. ATMega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATMega8535 dapat dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATMega8535 memiliki konfigurasi waktu, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri. ATMega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timer/counter 8 bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga modul timer/counter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, semua timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timer/counter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya Sensor Arus ACS712 ACS712-5A-T merupakan suatu IC terpaket yang mana berguna untuk arus menggantikan trafo arus yang relative besar dalam hal ukuran. Pada prinsipnya ACS712-5A-T sama dengan sensor efek hal lainnya yaitu dengan memanfaatkan medan magnet di sekitar arus kemudian dikonversi menjadi tegangan yang linier dengan perubahan arus. Nilai veriable dari sensor ini merupakan input untuk mikrokontroler yang kemudian diolah. Keluaran ACS712-5A-T masih berupa sinyal tegangan AC, agar dapat diolah oleh mikrokontroler maka sinyal tegangan AC ini di searahkan oleh rangkaian penyearah. Cara kerja sensor arus ACS712-5A-T adalah arus yang dibaca mengalir melalui kabel tembaga yang terdapat di dalamnya yang menghasilkan medan magnet yang di tangkap oleh integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan proporsional Sensor Suhu LM35 LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti transistor. Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam, LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature. IC LM3535 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisik suhu ke basaran tegangan yang memiliki koefision sebesar 10 mv/ C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1 C maka akan menjadi kenaikan tegangan sebesar 10mV Motor Induksi Tiga Phasa Motor induksi tiga fasa merupakan motor listrik arus bolak-balik (AC) yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Motor induksi dapat diperlakukan sebagai sebuah transformator, yaitu dengan kumparan setator sebagai kumparan primer yang diam, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 2
3 sedangkan kumparan rotor sebagai kumparan sekunder yang berputar. Kumparan rotor pada motor induksi ini adalah rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus (I). Untuk menghitung arus nominal motor induksi tiga phasa dapat digunakan rumus: P in Keterangan:.. [1]...[2] = Arus Nominal Motor Induksi 3 Phasa (Ampere) = Arus Peralatan (Ampere) = Daya Masuk Peralatan (Watt) = Tegangan (Volt) = Factor Daya 2.5. Soft Starting 3 V I cos n Soft starting adalah adalah suatu cara penurunan tegangan starting dari motor induksi AC. Soft starting bertujuan untuk mendapatkan start dan stop yang terkendali dan terproteksi secara sehalus mungkin dan lalu mencapai kecepatan nominal yang konstan pada aplikasi dengan torsi awal start rendah. Fungsi soft starting adalah sebagai pengatur keseimbanagan antar torsi motor dan torsi hambat. Motor induksi saat dihidupkan secara langsung akan menarik arus 5 sampai 7 kali dari arus beban penuh da hanya menghasilkan torsi1,5 sampai 2,5 kali torsi beban penuh. Arus mula yang besar ini dapat mengakibatkan droptegangan pada saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain yang dihubungkan pada saluran yang sama. Untuk motor yang berdaya besar tentu arus starting juga akan semakin besar, sehingga untuk motor dengan daya di atas 30 satu 50 hp tidak dianjurkan menggunakan motor secara langsung. 3. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM PROTEKSI MOTOR INDUKSI TERHADAP GANGGUAN ARUS LEBIH DAN SUHU 3.1. Metode Perancangan Dalam perancangan alat tugas akhir yang berjudul Rancang Bangun Sistem Proteksi Motor Induksi Tiga Phasa Terhadap Gangguan Arus Lebih Dan Suhu Berbasis Mikrokontroller ATMega8535 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengumpulkan data spesifikasi motor dan membuat sketsa gambar motor induksi. b. Membuat rangkaian Perancanga Sistem proteksi arus lebih dan suhu pada motor induksi 3 phasa dengan soft starting sebagai pengasutannya. c. Melakukan instalasi sistem proteksi arus lebih dan suhu serta soft starting pada motor induksi 3 phasa serta. d. Melakukan pengujian dari keseluruhan rangkaian sistem proteksi motor induksi tiga phasa terhadap gangguan arus lebih dan suhu Perancangan Sistem Untuk mempermudah memahami prinsip kerja dari Rancang Bangun Sistem Proteksi Motor Induksi Tiga Phasa Terhadap Gangguan Arus Lebih Dan Suhu Berbasis Mikrokontroller ATMega8535, maka di buat blok diagram sistem yang dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini: Sumber 3 phasa LCD Soft Start Kontaktor Relay Mikrokontroler ATMega8535 Sensor Arus Sensor Suhu Motor Gambar 1 Blok Diagram Proteksi Motor Induksi 3 Phasa terhadap Gangguan Arus Lebih dan Suhu Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega8535 Pada umumnya, suatu mikrokontoler tidak dapat berdiri sendiri mikrokontroler membutuhkan elemen pendukung selain (power supply) untuk berfungsi: Kristal Oscillator (XTAL), dan Rangkaian RESET, 2 elemen tersebut merupakan syarat utama terbentuknya sistem minimum. Berikut gambar sistem mininum dari mikrokontroler ATMega8535. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 3
4 Gambar 2 Sistem Minimum ATMega Perancangan Sensor Arus ACS712 Sensor arus ini mengunakan ACS712. Tegangan phasa di alirkan ke modul ACS712, modul ACS akan mengkontruksi besaran arus yang melewati phasa menjadi tegangan sebesar 100 mv/ A (sesuai data shet), menjadi input ADC pada ATMega8535. Dalam ATMega8535 dilakukan setting pembatasan arus yang diizinkan untuk menjalanakan motor induksi 3 phasa Perancangan Rangkaian Zero Crossing Detector Rangkaian zero crossing detector berfungsi untuk mengetahui titik nol pada tegangan jala-jala listrik. Zero Crossing adalah rangkaian yang digunakan untuk mendeteksi gelombang sinus AC 220 volt saat meliwati titik tegangan nol. Seberangan titik nol yang dideteksi adalah peralihan dari positif menuju negatif dan peralihan dari negatif menuju positif. Seberangan tersebut yang menjadi acuan yang digunakan untuk pemberian waktu tunda untuk pemicuan dari TRIAC. Rangkaian zero crossing detector ini terdapat tiga buah, yang masing-masing mewakili satu phasa. Gambar 3 Rangkain Sensor Arus ACS Perancangan Sensor Suhu LM35 Sensor suhu menggunakan LM35 yang dapat di kalibrasikan langsung dalam. LM35 difungsikan sebagai membaca temperatur sensor. Tegangan fasa di alirkan ke modul LM35. Modul ACS akan mengkonfersi temperature yang melewati fasa menjadikan tegangan sehingga menjdi input ADC ATMega8535. Gambar 5 Rangkaian Zero Crossing Detector Perancangan Soft Starting Soft Starting adalah salah satu metode pengasutan motor induksi yang dapat memperkecil arus pada saat awal starting. Soft Starting merupakan metode pengasutan motor induksi dengan mengatur tegangan. Gambar 4 Rangkaian Sensor Suhu LM35 Gambar 6 Rangkaian Soft Starting Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 4
5 4. PENGUJIA DAN ANALISA Pengujian Rangkaian Mikrokon - troler Pengujian dilakukan untuk mengetahui sistem minimum bekerja dengan baik, maka diadakan pengetesan pada jalur-jalur port yang dimiliki oleh Mikrokontroler ATMega8535. Tabel 1 Data Hasil Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Objek Yang Diukur Hasil Pengukuran Output (V) Port A 4,89 Port B 4,89 Port C 4,89 Port D 4,89 Dari hasil yang diperoleh dari semua port adalah sebesar 4,89V DC, sehingga bisa dipastikan sistem minimum dapat bekerja degan baik kerena mikrokontroler memerlukan daya sebesar V DC Pengujian Rangkaian Zero Crossing Detector Rangkaian zero crossing detector berfungsi untuk mengetahui titik nol dari phasa yang digunakan untuk acuan sinyal pemicu dari triac. Karena motor induksi yang digunakan tiga fasa maka rangkaian zero cros detector juga berjumlah untuk tiga buah untuk masing-masing fasa. Rangkaian zero cros detector dihubungkan pada PORTD 1, PORTD 0, dan PORTD 4. Gambar 7 Pegujian Rangkaian Zero Crossing Detector Dari hasil pengujian Zero Crossing Detector, time/div 0,5ms dan sati periode sebanyak 4 kotak dan frekuensi yang dihasilkan sebesar 100Hz Pengujian Soft Starting Motor Starting dalam rangkaian ini menggunakan soft Starting. Penggunaan starting ini untuk menurunkan tegangan input pada rotor agar arus starting menjadi lebih kecil. Untuk itu dilakukan percobaan soft starting supaya arus yang dihasilkan dapat diketahui. Tabel 2 Data Hasil Pengujian Soft Starting Waktu (Detrik) I Soft Start (A) Gambar 8 Grafik Arus Starting Pada Soft Starting Dari graik soft starting di atas, dapat diketahui bahwa arus pengasutan awal soft starting yang di proleh adalah 0,812 Amper, sedangkan arus nominalnya 0,162 Amper. Pada pengasutan langsung yang dihubung delta (Δ) dan wye (Y) pada belitan statornya dalam kondisi tidak berbeban, didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3 Data Hasil Pengujian Starting Langsung Waktu (Detrik) I Start Δ (A) I Start Y (A) ,305 1, ,166 0, ,165 0, ,165 0, ,165 0,364 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 5
6 Table 5 Data Hasil Pengujian Sensor Suhu Gambar 9 Grafik Perbandingan Arus Soft Starting dan DOL Pengujian Arus Motor Pengujian proteksi motor ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem proteksi arus lebih dan suhu ini bekerja sesuai dengan setingan pada program mikrokontroler. Sensor ini bekerja setelah soft starting berjalan normal. Arus pada nemplet motor sebesar 4,5A. Table. 4 Data Hasil Pengujian Sensor Arus Phasa Arus Proteksi Keterangan R 0,162 Off Proteksi tidak R 0,8 On Proteksi S 0,162 Off Proteksi Tidak S 0,8 On Proteksi T 0,162 Off Proteksi Tidak T 0,8 On Proteksi Dari data di atas, arus motor yang didapat adalah sebesar 1,62A. Sedangkan arus pada nemplet motor adalah 4,5A. Kerena arus motor yang di peroleh dari data adalah sebesar 0,162A, maka arus yang di seting pada program proteksi di arus lebih ini sebesar 0,8A. Ketika arus motor samadengan atau lebih dari 0,8A maka proteksi akan bekerja. Kalau program diseting 4,5A maka alat ini belum berjalan sesuai dengan keinginan Pengukuran Suhu Motor Pengujian sensor suhu pada motor ini bertujuan untuk mengetahui temperature motor. Dari kelas motor ini, temperatur pada motor sebesar 130 C. Waktu Suhu Motor Keterengan (detik) ( C) 1 32 Proteksi Tidak 2 32,2 Proteksi Tidak 3 32,3 Proteksi Tidak 4 32,4 Proteksi Tidak 5 32,4 Proteksi Tidak 6 33 Proteksi Dari data di atas rata-rata suhu motor yang diperoleh sebesar 32 C, sehingga alat proteksi ini diseting sebesar 33 C, karena apabila di seting 130 C maka alat ini belum berjalan sesuai dengan keinginan. 5. KESIMPULAN Setelah dilakukan proses perancangan, pembuatan dan pengujian alat serta dari data yang didapat dari alat pengaman motor induksi 3 phasa terhadap gangguan arus lebih dan suhu dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Lonjakan arus soft starting mencapai 0,812A dan arus nominal soft starting adalah 0,162A, sedangkan arus pada saat starting hubung Δ arus lonjakan mencapai 2,305A dan arus nominal 0,165A dan hubung Y sebesar 1,841A dan arus nominalnya 0,364A. 2) Arus pada nemplet motor sebesar 4,5A, kerena kondisi motor sudah berumur maka sensor arus ini diseting sebesar 0,8A. Arus nominal pada motor ini adalah sebesar 0,16A, kalau arus lebih besar atau samadengan 0,8A maka proteksi akan bekerja untuk mematikan motor. 3) Dari kelas motor temperatur motor sebesar 130ºC. Suhu rata-rata yang di peroleh dari data percobaan adalah sebesar 32ºC. Suhu motor ini tidak mencapai 130ºC, jadi suhu motor diseting pada proteksi ini sebesar 33ºC. Kalau suhu motor 32,5ºC maka proteksi akan bekerja untuk mematikan motor. 4) Pemrograman pada mikrokontroler ini sangat berperan penting untuk menjalankan alat proteksi arus lebih dan suhu pada motor induksi 3 phasa. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 6
7 PUSTAKA 1. Arindy, Radita. 2013, Penggunaan dan Pengaturan Motor Listrik. Graha Ilmu. Yogyakarta Bejo, Agus. C dan AVR, 2008, Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega8535. Graha Ilmu. Yogyakarta Budiharto, Widodo. 2008, Panduan Praktikum Mikrokontroler AVR ATmega16. PT Elex Media Kompetindo. Jakarta.. 4. Efvy Zamidra Zam. Medah, 2002, menguasai elktronika. Indah. Surabaya.. 5. Owen Bishop. 2002, Dasar-dasar elektronik. Erlangga. Jakarta.. 6. Petruzella. Farank D., 1996, Elektronika Industri. English Edition Copyright. Yogyakarta.. 7. Zuhal, 2004, Prinsip Dasar Elektroteknik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.. 8. Zuhal,. 1977, Dasar Tenaga Listrik. ITB. Jakarta.. 9. Zuhal,.1988, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Data Sheet LCD-Module- Cob-16x4-GVLCM1604B karakteristik-kerja-sensor-arus-acs- 712.html Penulis: 1) Alek Susi Putra., ST, Alumni (2013) Program Studi Teknik Elektro FT- Unpak. 2) Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, Msc. Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro FT-Unpak. 3) Ir.Dede Suhendi,MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro FT-Unpak. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 7
PERANCANGAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
PERANCANGAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Andreas Prabowo 1), Dede Suhendi 2), M. Hariansyah, MT 3). Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN COS PHI METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
PERANCANGAN COS PHI METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Muhammad Yasin 1, Ir. Dede Suhendi.,MT 2, Ir. M. Hariansyah., MT 3. ABSTRAK Beban induktif mengakibatkan daya reaktif yang dapat merugikan
Lebih terperinciPerancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino
1 Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino Ardhito Primatama, Soeprapto, dan Wijono Abstrak Motor induksi merupakan alat yang paling
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan agustus 2014 sampai febuari 2015, dilakukan laboratorium terpadu teknik elektro universitas
Lebih terperinciDESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto
Putra Agus S, Putranto, Desain Sensorless (Minimum Sensor) Kontrol Motor Induksi 1 Fasa Pada DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI Toni Putra Agus Setiawan,
Lebih terperinciPERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
No Vol: September 0 ISSN : 0-99 PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 855 Cahayahati, Mirza Zoni Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta Program
Lebih terperinci² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri
PENGATURAN TEGANGAN PADA AUTOTRAFO 3 PHASA BERBASIS MIKROKONTROLER Nurandi Triarsunu ¹, Indhana Sudiharto ², Suryono 3 1 Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK
KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER
Lebih terperinciUPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 4, No. 2, Desember 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang
0010 Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang PENGUKUR SUHU RUANGAN DENGAN SISTEM JENDELA OTOMATIS DAN AC OTOMATIS UNTUK PENDINGIN RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DILENGKAPI DENGAN PEMBERITAHUAN LCD 20 x
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER Deni Almanda 1, Anodin Nur Alamsyah 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih
Lebih terperinciSISTEM KENDALI SIRKULASI UDARA BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK KENYAMANAN RUANGAN
SISTEM KENDALI SIRKULASI UDARA BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK KENYAMANAN RUANGAN Robby Candra 1, Muhammad Subchan Karim 2 1,2 Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING
RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING I.P. Sudiarta 1, I.W.Arta Wijaya 2, I.G.A.P. Raka Agung 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciPengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A
SISTEM INKUBATOR BAYI PORTABLE Deny Abdul Basit. Jl. Jati Raya RT 004 Rw 006 No.17 Ps.Minggu Jakarta Selatan (denny.abdul.basit@gmail.com) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi,
Lebih terperinciProtech Vol. 6 No. 1 April Tahun
Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 1 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 2 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 3 PENGATURAN ARUS STARTING DAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT MEDAN SERI MENGGUNAKAN PLC
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA
RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA Setia Graha (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Penggunaan beban-beban reaktif dalam suatu sistem tenaga listrik akan
Lebih terperinciSINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014
ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENGASUTAN MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB (Aplikasi pada Bengkel Listrik Balai Besar Latihan Kerja (BBLKI) Medan) Sorganda Simbolon, Eddy Warman Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciSISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA
SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA Dosen Tetap Yayasan Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TORSI START
ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START DAN ARUS START,DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGASUTAN AUTOTRAFO, STAR DELTA DAN DOL (DIRECT ON LINE) PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi
Lebih terperinciSISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega
Lebih terperinciANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51
ISSN: 693-6930 ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C5 Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciPerancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Arduino Nano
Perancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Arduino Nano Agus Saputra #1, Syukriyadin *2, Mahdi Syukri #3 # Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah Kuala Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, Perkembangan teknologi berbasis mikrokontroler terjadi dengan sangat pesat dan cepat. Kemajuan
Lebih terperinciBAB III. Perencanaan Alat
BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK
APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi
Lebih terperinciClamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller
Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian
Lebih terperinciPERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535
PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 Christian F Ginting, *) Kurnia Brahmana, *) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC
Implementasi Rancang Bangun Modul Praktikum Suhu...Arief Mardiyanto dan M. Ikhsan IMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC Arief Mardiyanto 1 dan M. Ihsan 2 1 Dosen
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA
RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam
BAB II LANDASAN TEORI Temperatur merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan mesin penetas telur,temperature yang diperlukan berkisar antara 38-39 0 C. Untuk hasil yang optimal dalam Pembuatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRACT... xiv INTISARI...
Lebih terperinciImplementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/
18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada
Lebih terperinciSistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler
Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler Heri Mulyono 1, Yuan Novandhya Yudistira 2 1,2 Program Studi Sistem Komputer STMIK Jayanusa Padang herimulyonoaja@gmail.com,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciSOFT STARTING DAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51
SOFT STARTING DAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Agung Sugiharto B (L2F 32 453) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak -
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Sensor Accelerometer Percepatan merupakan suatu keadaan berubahnya kecepatan terhadap waktu. Bertambahnya suatu kecepatan dalam suatu rentang waktu disebut juga percepatan (acceleration).
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )
STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum ) Makruf Abdul Hamid,Panusur S M L Tobing Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat a. Toolsheet b. Alat Bur c. Atractor d. Sor e. Tempat pelarut 3.1.2 Bahan a. Capasitor 10 pf b. Capasitor 1 uf c. Led d. T-blok e. Sensor optocoupler
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciPENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP
Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: 19792328 PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP Ahmad Faishal 1), Maun Budiyanto 2) 1)2) Program Diploma Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih
Lebih terperinciANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Ali Sahbana Harahap, Raja Harahap, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciPROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter
PROCEEDING PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS (Sub Judul:MONITORING SISTIM PENGKONDISIAN UDARA DI LABORATORIUM REPARASI LISTRIK) Dengan meningkatnya dan semakin kompleknya persoalan penggunaan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Wendy Tambun, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciJurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:
Perancangan dan Pembuatan Sistem Proteksi Kebocoran Air Pada Pelanggan PDAM Dengan Menggunakan Selenoid Valve dan Water Pressure Switch Berbasis ATMEGA 8535 Zanuar Rakhman dan M. Ibrahim Ashari Jurusan
Lebih terperinciRECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16
RECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16 Rahmad Sapuan Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: sapoeandenis@yahoo.co.id Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengantar Pengujian prototipe relai arus lebih dengan waktu tunda tertentu ini berguna untuk mengetahui kinerja dari relai hasil rancangan. Hasil pengujian prototipe relai ini
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR INDUKSI 1 PHASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
PENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR INDUKSI 1 PHASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Oleh Rahmat Hidayat 1), Didik Notosudjono 2), Dede Suhendi 3) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen didalamnya termasuk adalah pengambilan data dan membangun sistem kontrol temperatur.
Lebih terperinciPercobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan dilaboratorium konversi energi listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal
Lebih terperinciPercobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan
Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan I. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk 3 motor induksi 3 fasa II. DASAR
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciProteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting
JURNA TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting esita Dewi Rizki Wardani, Dedet C. Riawan, Dimas Anton Asfani Jurusan Teknik
Lebih terperinciPROTOTIPE SISTEM PRABAYAR ENERGI LISTRIK UNTUK KAMAR KOST BERBASIS MIKROKONTROLER
PROTOTIPE SISTEM PRABAYAR ENERGI LISTRIK UNTUK KAMAR KOST BERBASIS MIKROKONTROLER Lukman Subekti 1, Ahmad Mukhlis Akhyari 2 1 Dosen Pembimbing PA dan Staf Pengajar di Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
20 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Secara Diagram Blok Untuk dapat melakukan perancangan alat Water Bath, maka penulis memulai dengan perancangan blok diagram yang tertera pada gambar dibawah.
Lebih terperinciJurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51
PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 Yudhi Gunardi 1,Firmansyah 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.
Lebih terperinciGambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) M. Arfan Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL
34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam tugas akhir ini, penulis memaparkan empat penelitian terdahulu yang relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed Drive
Lebih terperinciPengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali
7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8
LAPORAN TUGAS AKHIR Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8 Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Diploma 3 oleh :
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciAKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIRKULASI UDARA OTOMATIS MELALUI DETEKSI KADAR CO DAN CO2 BERLEBIH DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN PROYEK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciKIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Blog Diagram Blog Diagram Input : inputan pada blog input adalah sensor LM35 yang dihubungkan pada port PA.0 pada kaki IC 40.
Lebih terperinciPENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135
ISSN 0854 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006 PENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135 Saud Maruli Tua, Tonny Siahaan, Suhardi, Wagiman ABSTRAK Penambahan Pengaman Motor Listrik
Lebih terperinciPENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69
PENGONTROL ROBOT Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng Pengontrol Pengendali atau Pengontrol merupakan suatu instrument atau alat yang berfungsi untuk mengendalikan sesuatu yang akan dikendalikan. Pengendali
Lebih terperinciSistem Monitoring Pencurian Energi Listrik
Sistem Monitoring Pencurian Energi Listrik Bondan Dwi Cahyono 1) Yahya Chusna Arif 2) Suryono 3) 1) PENS-ITS, Surabaya 60111, email: bondi@student.eepis-its.edu 2) PENS-ITS, Surabaya 60111, email: yahya@yahoo.com
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciSensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti
. Sensor tegangan Pada tugas akhir ini menggunakan 1 buah sensor tegangan. Sensor tegangan tersebut digunakan untuk mengukur besar tegangan beban pada line. Rangkaian sensor tegangan ini menggunakan resistor
Lebih terperinciMANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51
MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciINVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID
INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID Dian Sarita Widaringtyas. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Nurussa adah, Ir. MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.
BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller
Lebih terperinci