BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis saat ini persaingan sangat ketat. Dalam bisnis stasiun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis saat ini persaingan sangat ketat. Dalam bisnis stasiun"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis saat ini persaingan sangat ketat. Dalam bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pun persaingan sangat ketat. SPBU memiliki peran penting untuk menstabilkan harga bahan bakar agar tidak terjadi ketimpangan harga antara pusat dengan daerah. Apabila terjadi ketimpangan harga bahan bakar antara pusat dengan daerah maka akan berpengaruh pada keadaan ekonomi suatu daerah mengingat bahan bakar sangat diperlukan untuk industri dan pendistribusian barang-barang kebutuhan pokok dan industri. Dulu untuk membangun sebuah SPBU, banyaknya hal- hal yang harus dipertimbangkan.diantaranya adalah luas kabupaten dan keadaan geografis serta minat dan daya beli masyarakat akan bahan bakar. Dalam sebuah kabupaten hanya boleh ada 2 SPBU saja tetapi sekarang peraturan tersebut sudah diubah. Setelah adanya peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pertamina mengenai ketentuan-ketentuan dan persyaratan untuk pembangunan SPBU. Peraturan tersebut semakin mempermudah seseorang atau badan usaha untuk membangun SPBU. Asalkan memiliki modal yang cukup dan memiliki izin dari penduduk setempat maka seseorang atau badan usaha tersebut dapat membangun SPBU. Peraturan yang baru tersebut membuat persaingan antar SPBU semakin ketat. 1

2 2 Terjadi perebutan karyawan antar SPBU lama dengan SPBU yang baru,untuk memenangkan persaingan maka SPBU dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan seperti swalayan, Anjungan tunai mandiri (ATM) hingga kafetaria atau restoran. Penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di Wilayah administrasi Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung terdiri dari 12 Kecamatan yang terbagi atas dua wilayah yaitu sebelah atas antara lain Kecamatan Jaro, Muara Uya, Upau, Haruai, Bintang Ara dan Murung Pudak. Sebelah bawah yaitu Kecamatan Tanjung, Tanta, Muara harus, Kelua, Pugaan dan Banua Lawas. Banyaknya desa/kelurahan adalah 131 desa, dimana Kecamatan Banua Lawas dan Tanjung mempunyai desa terbanyak yaitu 15 desa dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Upau dengan 6 Desa. Jarak terjauh menuju ibukota Pemerintahan Kabupaten dari Kecamatan adalah Kecamatan Jaro 60 km. Dan yang terdekat adalah Kecamatan Tanjung yaitu 2 km. Tabalong terletak di di daerah utara Kalimantan selatan. dengan jarak kurang lebih 250 km dari ibukota provinsi Kalimantan selatan yaitu Banjarmasin Di daerah kabupaten Tabalong permintaan masyarakat akan perlunya SPBU sangat tinggi. Sebelum dikeluarkan peraturan baru tersebut hanya ada 1 (satu) buah SPBU saja di kabupaten Tabalong yaitu SPBU , yang melayani seluruh kabupaten. Tetapi setelah ada peraturan baru yang dikeluarkan Pertamina sekarang sudah berdiri 2 (dua) SPBU baru. Yang berlokasi tidak jauh dari SPBU Mabuun Raya.

3 3 Dalam strategic management accounting ada beberapa tahap yang harus dilakukan jika perusahaan ingin menentukan langkah-langkah strategic untuk pengambilan keputusan. Yaitu perumusan strategic, perencanaan strategic, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi dan pemantauan. Dari semua proses tersebut akuntansi sangat dibutuhkan saat penyusunan program. Informasi akuntansi diperlukan untuk investment decision. Sehingga dalam penelitian ini kehlian dan kemampuan akuntansi sangat dibutuhkan Salah satu cara agar SPBU dapat unggul dalam persaingan maka perusahaan ini harus melakukan analisis. Ada berbagai macam analisis yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja sebuah perusahaan antara lain SWOT dan Trend Analysis. Dari semua strategi tersebut diatas analisis yang digunakan penulis adalah analisis SWOT. Alasan penulis menggunakan analisis SWOT karena SWOT adalah alat analisis strategi dan keunggulan bersaing, yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Dengan analisis ini perusahaan dapat melihat kekuatan yang dimiliki, kelemahan yang ada pada perusahaan,serta peluang dan ancaman yang ada pada kondisi riil saat ini. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN LANGKAH- LANGKAH STRATEJIK SPBU MABUUN RAYA KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN

4 4 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas maka penulis maka rumusan masalah yang ingin diteliti penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusaahaan? 2. Apa peluang dan ancaman yang ada di kabupaten Tabalong? 3. Berada pada kuadran manakah SPBU menurut analisis SWOT yang dilakukan penulis? 4. Strategi apakah yang diberikan pada setiap bagian fungsional pada SPBU untuk mendukung langkah-langkah stratejik yang ditetapkan oleh perusahaan 1.3Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah meneliti kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman di lapangan dan tujuan utamanya adalah membantu pihak manajemen SPBU menentukan langkah-langkah strategik berdasarkan analisis SWOT 1.4 Kontribusi Penelitian Bagi Perusahaan Dapat membantu perusahaan mengevaluasi ulang strategi yang mereka jalankan dan menentukan strategi baru yang sesuai dengan keadaan yang ada sehingga SPBU dapat unggul dalam persaingan yang ketat ini.

5 Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari penulis serta menambah ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman kerja 1.5 Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian yang dilakukan penulis hanya dilakukan pada SPBU Tanjung Tabalong terutama pada bagian fungsional SPBU Mabu un Raya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 82 TAHUN 2015

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 82 TAHUN 2015 SALINAN BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN TABALONG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN TABALONG SALINAN BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG,

Lebih terperinci

DATA LUAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DATA LUAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DATA LUAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (HASIL KEGIATAN PENEGASAN BATAS DAERAH KABUPATEN TABALONG) Panjang Keliling Luas No. Desa/Kelurahan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI 2.1 Gambaran Wilayah BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung terletak paling utara dari propinsi Kalimantan Selatan. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor

Lebih terperinci

Propinsi KALIMANTAN SELATAN. Total Kabupaten/Kota

Propinsi KALIMANTAN SELATAN. Total Kabupaten/Kota Propinsi KALIMANTAN SELATAN Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (Juta) Total APBD (Juta) Total BLM (Juta) : 13 : 151 : Rp. 140.050 : Rp. 14.281 : Rp. 154.330 235 of 342 PERDESAAN PERKOTAAN

Lebih terperinci

16. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

16. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 16. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 199 Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Kalimantan Selatan 1. Aluh-Aluh 250 100*

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2) KABUPATEN / KOTA : TANAH LAUT 63.01 TANAH LAUT 1.363 161.086 338.449 1 63.01.01 TAKISUNG 1.191 16.142 33.333 2 63.01.02 JORONG 18.505 16.061 34.566 3 63.01.03 PELAIHARI 3.482 34.358 1.840 4 63.01.04 KURAU.036

Lebih terperinci

Lampiran I.63 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.63 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.6 /Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota 8. KOTA BANJARMASIN

Lebih terperinci

Lampiran 5 Deskripsi Program Kegiatan

Lampiran 5 Deskripsi Program Kegiatan Lampiran 5 Deskripsi Program Kegiatan Lampiran 5 berikut ini lebih ditujukan untuk memberikan informasi kepada instansi / pihak terkait tentang segala sesuatu tentang informasi umum untuk program-program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah yang dilakukan umat muslim dari tahun ke tahun terus berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat, baik yang dilakukan secara individual,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN TABALONG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN TABALONG KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN TABALONG I. Latar Belakang Kabupaten Tabalong memiliki luas wilayah 3.946 km2 atau 10,61 % dari luas Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibu kotanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semestinya. Ciri khas operasional pertambangan batu bara di wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dengan semestinya. Ciri khas operasional pertambangan batu bara di wilayah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertambangan batu bara merupakan salah satu usaha yang paling banyak menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat Kalimantan Selatan dewasa ini, hal ini dipicu

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Tabalong Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Tabalong Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Tabalong Tahun 2013 sebanyak 35.267 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Tabalong Tahun 2013 sebanyak 5 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak berbadan

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1986 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN ARANIO DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANJAR, KECAMATAN MEKARSARI DAN KECAMATAN BARAMBAI DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 23 IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Tabalong merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Tanjung yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun1999 tentang Perimbangan Keuangan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun1999 tentang Perimbangan Keuangan BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Lebih terperinci

Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah Kalsel Angkatan 2 On the Job Learning

Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah Kalsel Angkatan 2 On the Job Learning . Jalan Pasantren Km 2, Cimahi 40513 ~ Telp. (022) 6652326; Fax. (022) 6654698, 6650540 Laman: www.tedcbandung.com ~ Email: tedc@tedcbandung.com Nomor : /J13.2/DL/2012 Juni 2012 Lamp. : 1 (satu) set Hal

Lebih terperinci

Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah Kalsel Angkatan 1 (Kelas C) dan Kalsel Angkatan 2 (Kelas A) In Service Learning 2

Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah Kalsel Angkatan 1 (Kelas C) dan Kalsel Angkatan 2 (Kelas A) In Service Learning 2 Jalan Pasantren Km 2, Cimahi 40513 ~ Telp. (022) 6652326; Fax. (022) 6654698, 6650540 Laman: www.tedcbandung.com ~ Email: tedc@tedcbandung.com Nomor : /J13.2/DL/2012 Agustus 2012 Lamp. : 1 (satu) set Hal

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Letak dan Luas

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Letak dan Luas GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak dan Luas Letak geografis Perusahaan tambang PT Adaro Indonesia melakukan kegiatan penambangan di daerah Wara, Tutupan dan Paringin yang secara administrasi berada

Lebih terperinci

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 06

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 06 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT

Lebih terperinci

Katalog BPS : 1105001.6309 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong MONOGRAFI KABUPATEN TABALONG 2015 Nomor Publikasi : 63090.1530 Katalog BPS : 1105001.6309 Ukuran Buku : 21,5 cm x 16 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

WILAYAH KAJIAN SSK TABALONG

WILAYAH KAJIAN SSK TABALONG WILAYAH KAJIAN SSK TABALONG LETAK GEOGRAFIS Antara 115 9 115 47 BT dan 1 18 2 25 LS BATAS ADMINISTRASI Sebelah Timur = Provinsi Kalimantan Timur Sebelah Barat = Provinsi Kalimantan Tengah Sebelah Selatan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABALONG

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABALONG 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABALONG Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong (RHN) PETA WILAYAH KABUPATEN TABALONG ii TIM PENYUSUN Pembina Arianto, S.IP, Si Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN KELAS AIR PADA SUNGAI DI WILAYAH KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten.

Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. Jalan Pasantren Km 2, Cimahi 40513 ~ Telp. (022) 6652326; Fax. (022) 6654698, 6650540 Laman: www.tedcbandung.com ~ Email: tedc@tedcbandung.com Nomor : /J13.2/DL/2012 April 2012 Lamp. : 1 (satu) set Hal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Lampiran 5 Rencana Implementasi Lampiran 5.a.1: Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran n+1 (khusus sumber dana dari Pemerintah)

Lampiran 5 Rencana Implementasi Lampiran 5.a.1: Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran n+1 (khusus sumber dana dari Pemerintah) Lampiran 5 Rencana Implementasi Lampiran 5.a.1: Kriteria dalam Mekanisme Penganggaran n+1 Kriteria dalam Mekanisme Penganggaran Reguler Pemegang Penanggung Jawab / Mata Anggaran/Sumber Renja Musrem APBN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SWAKELOLA PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Tanggal : PA/KPA Kementerian/Lembaga Pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I) Dinas Pendidikan Kab. Alamat : Jl. Ir.P.H.M.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. dari propinsi Kalimantan Selatan, dengan batas-batas, sebelah utara dan timur

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. dari propinsi Kalimantan Selatan, dengan batas-batas, sebelah utara dan timur BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Tabalong dengan ibu kotanya Tanjung terletak paling utara dari propinsi Kalimantan Selatan, dengan batas-batas, sebelah utara dan

Lebih terperinci

BULETIN AGROKLIMAT KALIMANTAN SELATAN September, 2013 KATA PENGANTAR

BULETIN AGROKLIMAT KALIMANTAN SELATAN September, 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Buletin Agroklimat Bulan September 2013 memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan dan Kebasahan tiga bulanan (Juli 2013 September 2013) Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, September 2017 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru, GOEROEH TJIPTANTO, M.T.I NIP

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, September 2017 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru, GOEROEH TJIPTANTO, M.T.I NIP i KATA PENGANTAR Prakiraan Musim Hujan 2017/2018 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data curah hujan yang diterima dari stasiun dan pos hujan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. waktu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun merupakan laporan Tahun kedua dari pelaksanaan Peraturan

KATA PENGANTAR. waktu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun merupakan laporan Tahun kedua dari pelaksanaan Peraturan KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah- Nya, maka tugas penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPADA PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis Jasa dan perdagangan di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu tumbuh positif. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing di pasar global. Perluasan produksi yang sangat pesat telah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing di pasar global. Perluasan produksi yang sangat pesat telah terjadi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan jasa, perusahaan manufaktar maupun perusahaan dagang dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari strategi pemasaran yang digunakan agar

Lebih terperinci

NO. KODE NAMA MADRASAH NEGERI SE-KALSEL KAB/KOTA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PARINGIN BALANGAN

NO. KODE NAMA MADRASAH NEGERI SE-KALSEL KAB/KOTA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PARINGIN BALANGAN NO. KODE NAMA MADRASAH NEGERI SE-KALSEL KAB/KOTA MADRASAH ALIYAH 1 576040 MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PARINGIN BALANGAN 2 576054 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PARINGIN BALANGAN 3 675378 MADRASAH ALIYAH NEGERI

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2012

Profil Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2012 PETA WILAYAH KABUPATEN TABALONG ii TIM PENYUSUN Pembina dr. H. Syarifudin Basri, Sp.OG Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Ketua H. Ahmad Rivai SKM.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

Inventarisasi Plasma Nutfah Tanaman di Kabupaten Tanah Laut dan Tabalong Kalimantan Selatan

Inventarisasi Plasma Nutfah Tanaman di Kabupaten Tanah Laut dan Tabalong Kalimantan Selatan Inventarisasi Plasma Nutfah Tanaman di Kabupaten Tanah Laut dan Tabalong Kalimantan Selatan Aidi Noor Balai pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur barat No.4 Banjarbaru 70711

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Gambaran umum wilayah Kejadian dampak bencana di Kalimantan Selatan Penutup...

1. Pendahuluan Gambaran umum wilayah Kejadian dampak bencana di Kalimantan Selatan Penutup... i DAFTAR ISI 1. Pendahuluan... 1 a. Latar belakang... 1 b. Landasan hukum... 3 c. Maksud dan tujuan... 5 2. Gambaran umum wilayah... 7 a. Letak geografis... 7 b. Perekonomian daerah... 10 c. Sosial budaya...

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DI PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. waktu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun merupakan laporan Tahun pertama dari pelaksanaan Peraturan

KATA PENGANTAR. waktu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun merupakan laporan Tahun pertama dari pelaksanaan Peraturan KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah- Nya, maka tugas penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) Alamat : Jalan P. Antasari 01 Telepon (0526) 2021035 Faks (0526) 2021510 Tanjung PENGUMUMAN HASIL E-LELANG UMUM Nomor : B.10/ULP.028/PU/04/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan

Lebih terperinci

Map Area of Tabalong Regency

Map Area of Tabalong Regency PETA WILAYAH KABUPATEN TABALONG Map Area of Tabalong Regency W N E Prop. Kalimantan Timur S Prop. Kalimantan Tengah Kab. Balangan Kab. Hulu Sungai Utara Kabupaten Tabalong dalam Angka 2010 i LAMBANG DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu sumber pemasukan yang paling vital yaitu perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu sumber pemasukan yang paling vital yaitu perpajakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya dan sumber daya alamnya. Pada saat ini, Indonesia mengalami perkembangan yang mendorong pemerintah untuk melakukan

Lebih terperinci

TABALONG DALAM ANGKA 2015 TABALONG IN FIGURES 2015 ISSN : 0215 711X Nomor Publikasi / Publication Number : 63096.1001 Katalog BPS / BPS Catalogue : 1102001.6309 Ukuran Buku / Book Size : 21,5 cm x 16 cm

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA KEPADA PERUSAHAAN DAERAH BATARA MEMBANGUN

Lebih terperinci

PERBAIKAN STRUKTUR PELAT LANTAI BANGUNAN PASAR TANJUNG KABUPATEN TABALONG

PERBAIKAN STRUKTUR PELAT LANTAI BANGUNAN PASAR TANJUNG KABUPATEN TABALONG PERBAIKAN STRUKTUR PELAT LANTAI BANGUNAN PASAR TANJUNG KABUPATEN TABALONG Joni Irawan (1), Ilhami (1), M. Noor (2) joniirawan@poliban.ac.id (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah perkembangan dunia usaha sekarang ini tentu akan muncul persaingan yang semakin bebas. Persaingan bisnis yang semakin ketat menjadikan perusahaan mati-matian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TABALONG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TABALONG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014-2034 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG, Menimbang : a. bahwa ruang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum BP2PAKB Kabupaten Tabalong

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum BP2PAKB Kabupaten Tabalong BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum BP2PAKB Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung adalah salah satu dari 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil KATA PENGANTAR Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data curah hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Sungai adalah air tawar dari sumber ilmiah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau, atau

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Kemarau 2015 KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Prakiraan Musim Kemarau 2015 Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data curah hujan yang diterima dari

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN TEWEH BARU KECAMATAN TEWEH SELATAN DAN KECAMATAN LAHEI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN / PEMEKARAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN KECAMATAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tulang punggung ekonomi didasarkan pada suatu anggapan bahwa sektor

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tulang punggung ekonomi didasarkan pada suatu anggapan bahwa sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan pembangunan dengan menekankan pembangunan industri sebagai tulang punggung ekonomi didasarkan pada suatu anggapan bahwa sektor industri merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekeringan merupakan salah satu fenomena yang terjadi sebagai dampak sirkulasi musiman ataupun penyimpangan iklim global seperti El Nino dan Osilasi Selatan. Dewasa

Lebih terperinci

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 Mata Kuliah : MANAGEMEN STRATEGIK Lucky B Pangau, S.Sos MM Email : lucky_pangau@yahoo.com Phone : 0877-3940-4649 KONSEP MANAJEMEN STRATEJIK Untuk menyusun STRATEGI

Lebih terperinci

BAB 2. PEMERINTAHAN. Tabel Table :

BAB 2. PEMERINTAHAN. Tabel Table : BAB 2. PEMERINTAHAN 2.1. Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terbentuk berdasarkan Undang-Undang No 5 tahun 1956. Saat ini secara administrasi wilayah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas 11 kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SERUYAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk memacu kemajuan Kecamatan IV Koto pada

Lebih terperinci

Buletin Edisi Januari 2018

Buletin Edisi Januari 2018 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENGERTIAN... 1 II. INFORMASI DINAMIKA ATMOSFER... 5 III. RINGKASAN... 6 A. Analisis Hujan Bulan Desember 2017... 6 1. Analisis Curah Hujan Bulan Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber energi yang telah lama digunakan dan telah berkembang hingga saat ini adalah batubara. Semakin menurunnya tren produksi minyak dan gas saat ini membuat

Lebih terperinci

BULETIN AGROKLIMAT KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR. Buku Buletin Agroklimat Bulan Oktober2014 memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan

BULETIN AGROKLIMAT KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR. Buku Buletin Agroklimat Bulan Oktober2014 memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan KATA PENGANTAR Buku Buletin Agroklimat Bulan Oktober2014 memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan dan Kebasahan tiga bulanan (Agustus 2014 Oktober2014), Prakiraan tingkat kekeringan tiga bulanan,

Lebih terperinci

Buletin Edisi Desember 2016

Buletin Edisi Desember 2016 i ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... ii I. PENGERTIAN... 1 II. INFORMASI DINAMIKA ATMOSFER... 5 III. RINGKASAN... 7 A. Analisis Hujan Bulan November 2016... 7 1.

Lebih terperinci

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS 1.1. Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

Buletin Edisi September 2017

Buletin Edisi September 2017 i KATA PENGANTAR Analisis Hujan Bulan Agustus 2017, Prakiraan Hujan Bulan Oktober, November dan Desember 2017 disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data yang diterima dari stasiun

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN, PEMBELIAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BAHAN BAKAR MINYAK KENDARAAN RODA DUA, RODA TIGA, DAN RODA EMPAT ATAU LEBIH BAGI PEJABAT

Lebih terperinci

1 I 2 Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

1 I 2 Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang NO BAB HLM DAFTAR TERJEMAH 1 I 2 Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN. 1. Profil Singkat Wira Toyota (PT. Wira Megah Profitamas)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN. 1. Profil Singkat Wira Toyota (PT. Wira Megah Profitamas) BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Perusahaan 1. Profil Singkat Wira Toyota (PT. Wira Megah Profitamas) PT. Wira Megah Profitamas atau yang lebih dikenal dengan Wira Toyota

Lebih terperinci

Buletin Edisi Oktober 2017

Buletin Edisi Oktober 2017 i KATA PENGANTAR Analisis Hujan Bulan Oktober 2017, Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2017 dan Januari 2018 disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data yang diterima dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk pada usaha di bidang penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan diagram alir pada metodologi penelitian bertujuan untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan diagram alir pada metodologi penelitian bertujuan untuk BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Penggunaan diagram alir pada metodologi penelitian bertujuan untuk menggambarkan urutan kerja serta tahapan dalam melakukan penelitian dari awal

Lebih terperinci

Katalog BPS : 1102001.63.09.070 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TABALONG LAMBANG DAERAH KABUPATEN TABALONG i PETA KECAMATAN MURUNG PUDAK ii PRAKATA Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, kami berhasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan yang dinamis dalam lingkungan industri, membuat perusahaan harus melakukan refleksi terhadap keadaan perusahaan saat ini. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buletin Edisi Januari 2017

KATA PENGANTAR. Buletin Edisi Januari 2017 i KATA PENGANTAR Analisis Hujan Bulan Desember 2016, Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2017 disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data yang diterima dari stasiun dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan adanya persaingan yang semakin ketat. Banyak perusahaan baru yang terus bermunculan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SPBU ( STASIUN PENGISISAN BAHAN BAKAR UMUM ) CABANG SUKMAJAYA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SPBU ( STASIUN PENGISISAN BAHAN BAKAR UMUM ) CABANG SUKMAJAYA ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SPBU ( STASIUN PENGISISAN BAHAN BAKAR UMUM ) CABANG SUKMAJAYA Nama : Tri Cahya Ayu Marta NPM : 28210933 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG Setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian melalui audit BSC setiap

BAB V PENUTUP. penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian melalui audit BSC setiap BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan PT Bukit Asam (Persero) Tbk telah mengimplementasikan BSC sebagai suatu sistem pengukuran kinerja secara efektif, dimulai dari perencanaan, penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH BANGUN SUKMA JAYA KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan sebaiknya memperhatikan apakah sistem kerja yang ada sudah ergonomis atau belum. Sistem kerja yang ergonomis akan dapat mendukung kelancaran

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG

PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG Haris Fakhrozi 1, Putu Artama Wiguna 2, Anak Agung Gde Kartika 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian

Lebih terperinci

ABSTRAK. aktivitas pengendalian kualitas, biaya kualitas, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. aktivitas pengendalian kualitas, biaya kualitas, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin terbuka melewati jarak dan batas antar negara, sehingga tidak ada lagi negara yang dapat menutup diri dari perekonomian dunia dan

Lebih terperinci

PERMENLHK RI NO: P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

PERMENLHK RI NO: P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI PERMENLHK RI NO: P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI WILAYAH XIII MAKASSAR KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Kedudukan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan adalah bagaimana untuk meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia melakukan perbaikan dengan program SPBU Pasti Pas!.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia melakukan perbaikan dengan program SPBU Pasti Pas!. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan tempat pengisian bahan bakar kendaraan yang bergerak dalam bidang jasa pendistribusian bahan bakar, migas

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN ANALISIS PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci