PROGRAM BINA KELOLA LINGKUNGAN PT.PP DAN BMT MU AMALAH TULUNGAGUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM BINA KELOLA LINGKUNGAN PT.PP DAN BMT MU AMALAH TULUNGAGUNG"

Transkripsi

1 LAPORAN KEGIATAN Pendampingan, pembinaan dan monitoring usaha Sentra Onix, Konveksi, Kerupuk Rambak dan Peternak Ayam di Kabupaten Tulungagung PROGRAM BINA KELOLA LINGKUNGAN PT.PP DAN BMT MU AMALAH TULUNGAGUNG 1

2 LAPORAN KEGIATAN A. PENDAHULUAN Salah satu upaya pembangunan sosial ekonomi (social ekonomi) adalah mengurangi angka pengangguran dengan membekali kecakapan (life skill) yang professional sesuai dengan basic keilmuan dan permintaan pasar. Usaha Kecil dan Menengah adalah sector usaha yang paling eksis dan dapat menyerap tenaga kerja paling banyak di Tulungagung. Oleh karena itu eksistensi UKM di Tulungagung merupakan sector yang paling strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini harus dibarengi dengan pola kemitraan usaha yang professional dan mempunyai komitmen tinggi dalam pemberdayaan ekonomi umat. Sebagai bentuk komitmen dalam upaya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi sekaligus bentuk pendampingan, Kopsyah BMT Mu amalah Tulungagung Kopsyah BMT Muamalah Tulungagung adalah Lembaga Ekonomi (Keuangan) yang dioperasikan dengan system yang sesuai syari at Islam. Kopsyah BMT Muamalah Tulungagung merupakan sebuah institusi yang menjalankan 2 kegiatan secara terpadu yakni melakukan kegiatan social dakwah dan melakukan kegiatan bisnis. Sebagai lembaga ekonomi, Kopsyah BMT Muamalah Tulungagung bergerak dalam bidang peningkatan ekonomi masyarakat kecil dan kecil bawah (mikro) melalui kegiatan menghimpun berbagai jenis simpanan/tabungan dari anggota dan selanjutnya dikembangkan melalui investasi atau penyertaan modal usaha bagi anggota lain yang membutuhkan. Disamping itu, Kopsyah BMT Muamalah Tulungagung juga merupakan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang melakukan kegiatan social yakni mendorong, menggerakkan dan menghimpun Zakat, Infaq, dan Shodaqoh dari para Aghniya yang kemudian disalurkan untuk kegiatan social membantu kaum dhuafa dan kegiatan dakwah. Melihat latar belakang diatas Kopsyah BMT Mu amalah melaksanakan Bimbingan dan Prmbinaan usaha bagi KUMKM sentra onix, konveksi, krupuk rambak dan peternak ayam anggota Kopsyah BMT Mu amalah Peserta PKBL. 2

3 B. BENTUK KEGIATAN 1. PEMBINAAN RUTIN Pembinaan rutin ini dilakukan melalui on the spot, yakni melalui kegiatan mendekatkan pada sentra UMKM binaan melalui : a. Membantu dan memfasilitasi terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sentra Onix,Konveksi,Rambak dan Peternak Ayam, dalam rangka mempermudah identifikasi kebutuhan serta focus program pengembangannya. b. Memberkan penyuluhan, pelatihan maupun Bimbingan Teknis (Bimtek) baik itu kepada perorangan maupun kepada kelompok. c. Melakukan pendampingan usaha baik secara individu maupun kelompok. d. Membantu memecahkan masalah atau persoalan usaha yang dihadapi UKM. e. Membantu pemasaran barang hasil produksi, agar bisa meningkatkan omset penjualan yang kemudian bisa meningkatkan pendapatan dan keuntungan. f. Collection / penagihan terhadap dana yang sudah dugilrkan. 2. DIKLAT Salah satu upaya pembangunan sosial ekonomi (social ekonomi capital) adalah mengurangi angka pengangguran dengan membekali kecakapan (life skill) yang professional sesuai dengan basic keilmuan dan permintaan pasar. Usaha Kecil dan Menengah adalah sector usaha yang paling eksis dan dapat menyerap tenaga kerja paling banyak di Tulungagung. Oleh karena itu eksistensi UKM di Tulungagung merupakan sector yang paling strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daearah. Hal ini harus dibarengi dengan pola kemitraan usaha yang professional dan mempunyai komitmen tinggi dalam pemberdayaan ekonomi umat. Dalam diklat ini dibahas mengenai bimbingan dan pembinaan usaha meliputi manajerial mulai dari produksi hingga pemasaran. Bentuk kegiatan classroom dan diskusi small group (DSG). 3

4 A. PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN RUTIN Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Onix. 1. Bulan Oktober 2011 No Bentuk kegiatan Minggu I 1 Pendampingan x Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 2 Pembinaan Anggota x - Diskusi kelompok 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Konveksi. 2. Bulan November 2011 No Bentuk kegiatan Minggu I 1 Pendampingan x Pelaksanaan kegiatan Keterangan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu Minggu II III IV 2 Pembinaan Anggota x - Interview / wawancara 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x 4

5 Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Kerupuk Rambak. 3. Bulan Desember 2011 No Bentuk kegiatan Minggu I 1 Pendampingan x Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 2 Pembinaan Anggota x - Diskusi kelompok 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Peternak ayam. 4. Bulan Januari 2012 No Bentuk kegiatan Minggu I 1 Pendampingan x Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 2 Pembinaan Anggota x - Interview / Wawancara 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x 5

6 Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Konveksi. 5. Bulan Februari 2012 No Bentuk kegiatan Minggu I Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 1 Pendampingan x 2 Pembinaan Anggota x - Diskusi kelompok 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Kerupuk Rambak. 6. Bulan Maret 2012 No Bentuk kegiatan Minggu I Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 1 Pendampingan x 2 Pembinaan Anggota x - Interview / wawancara 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Peternak ayam. 7. Bulan April 2012 No Bentuk kegiatan Minggu I 1 Pendampingan x Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 2 Pembinaan Anggota x - Diskusi kelompok 3 Diskusi kelompok x 6

7 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Onix. 8. Bulan Mei 2012 No Bentuk kegiatan Minggu I 1 Pendampingan x Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 2 Pembinaan Anggota x - Interview / wawancara 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x Pelaksanakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Rutin di sentra Konveksi. 9. Bulan Juni 2012 No Bentuk kegiatan Minggu I 1 Pendampingan x Pelaksanaan kegiatan Bulan Oktober 2011 Minggu Minggu II III Keterangan Mingg u IV 2 Pembinaan Anggota x - Diskusi kelompok 3 Diskusi kelompok x 4 Collection/Penagihan x x 5 Monitoring dan evaluasi x 7

8 2. DIKLAT Diklat yakni dengan mengumpulkan sentra untuyk dilakukan pembinaan dan silaturahmi, yang dilakukan yakni dengan Diklat Bimbingan dan Pembinaan Usaha Bagi KUMKM sentra onix, konveksi, krupuk rambak dan peternak ayam anggota kopsyah BMT Mu amalah Peserta PKBL. Adapun agenda Diklat sebagaimana terlampir. Kronologi kegiatan Diklat : Kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Usaha Bagi KUMKM sentra onix, konveksi, krupuk rambak dan peternak ayam anggota kopsyah BMT Mu amalah Peserta PKBL ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 21 April Kegiatan bimbingan dan pembinaan usaha ini terdiri satu kelas. Pemateri atau instruktur berasal dari tim Pendamping Program PKBL Kopsyah BMT mu amalah Tulungagung yang berkompeten di bidang masing-masing. Selain dari tim Pendamping Kopsyah BMT Mu amalah Tulungagung pemateri juga berasal dari Instansi lain yang kompeten dibidangnya. Adapun kronologi agenda kegiatan sebagai berikut : Agenda diawali pembukaan kemudian sambutan dari ketua Kopsyah BMT Mu amalah Bapak H. Nyadin, MAP, diamana dalam sambutannya beliau menyampaikam bahwa kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi antar sentra UKM yang mendapatkan dana dari program PKBL dan juga sebagai ajang tukar informasi terkait dengan kondisi masing UKM binaan Kopsyah BMT mu amalah Tulungagung. Kemudian acara dilanjutkan dengan acara initi yakni pemaparan dari masing masing nara sumber yang terdiri atas 3 orang yakni : Pertama : bapak H. Nyadin MAP, selaku ketua Kopsyah Mu amalah menyamapaikan materi tentang Manjemen Keuangan dalam rangka peningkatan mutu dan kwalitas UKM, dan pemateri kedua oleh Bapak Drs. H. Supardi, MM (Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah DEKOPINDA Tulungagung) yang menyampaikam materi tentang Pengembangan Usaha Kecil dan menengah dalam menghadapi persaingan global, dan pemateri ketiga yakni Bapak Achmad Thohir, M.Pd. (Divisi Diklat dan Sumberdaya Insani PINBUK Tulungagung) menyampaikan materi tentang peningkatan sumberdaya insani menuju profesionalitas Entrepreneurship. 8

9 Nama Kegiatan : Bimbingan dan Pembinaan Usaha Bagi KUMKM sentra onix, konveksi, krupuk rambak dan peternak ayam anggota kopsyah BMT Mu amalah Peserta PKBL. Hari / Tanggal : Sabtu 21 April 2012 No Jam Materi Nara Sumber Registrasi Peserta Panitia Pembukaan Panitia Coffe Break Panitia Manjemen Keuangan dalam H.Nyadin, MAP rangka peningkatan mutu dan kwalitas UKM ISHOMA Panitia Pengembangan Usaha Kecil Drs. H. Supardi, dan menengah dalam MM. menghadapi persaingan global Coffe break tentang peningkatan Achmad Thohir, sumberdaya insani menuju M.Pd profesionalitas Entrepreneurship Selesai Penutupan Panitia 9

10 3. HASIL YANG DICAPAI a. Terbentuknya kelompok kelompok usaha. b. Angsuran dana PKBL dari PT.PP lancer, tidak pernah ada tunggakan. c. Usaha meningkat, omzet meningkat dan pendapatan usaha meningkat. d. Kesejahteraan meningkat,dan bisa menyisihkan penghasilan untuk menabung. 4. PENUTUP Demikian laporan ini kami buat, kritik atau saran dari semua pihak kami harapkan sebagai bahan pertimbangan, untuk penyempurnaan pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang akan datang. Tulungagung, 22 Juli 2012 Kopsyah BMT Mu amalah Tulungagung H. Nyadin MAP Ketua 10

11 Lampiran Foto Foto Kegiatan a. Pembinaan Rutin Sosialisasi kepada calon penerima dana PKBL Sosialisasi kepada calon penerima dana PKBL 11

12 Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Peternak ayam Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Peternak ayam 12

13 Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Rambak Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Rambak 13

14 Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Konveksi Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Konveksi 14

15 Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Onix Proses Surve Kepada calon penerima Dana PKBL sentra Onix 15

16 Team Monitoring dari Team PKBL PT.PP Team Monitoring dari Jakarta Saat melakukan survey di rumah Bapak Ady Sutono (Pengusaha Krupuk Rambak) Dsn. Bendil Panggungrejo Tulungagung Team Monitoring dari Jakarta Saat melakukan survey di rumah Bapak Jarwo (Pengusaha Krupuk Rambak) Jl. Moh. Hatta Sembung Tulungagung 16

17 Bahan Baku Krupuk Rambak Tempat Penggorengan Krupuk Rambak Team Monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Rambak Team Monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Rambak 17

18 Team Monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Konveksi Team Survey dari Jakarta Saat melihat Bahan Baku Konveksi Team Monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Konveksi 18

19 Team monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Konveksi Team monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Konveksi 19

20 Team monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Onix Team monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Onix 20

21 Team monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Onix Team monitoring dari PKBL PT.PP melihat sentra Onix 21

22 b. Kegiatan Diklat Penerima Dana PKBL dari PT.PP melalui Kopsyah BMT Mu amalah Suasana Diklat saat pemaparan materi Bapak Drs. H. Supardi, MM tengah menyampaikan materi 22

23 Suasana Diklat Suasana Diklat 23

24 Suasana Diklat Suasana Diklat 24

25 Suasana Diklat 25

PROGRAM TA Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. Drs. Braman Setyo, MM Deputi

PROGRAM TA Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. Drs. Braman Setyo, MM Deputi PROGRAM TA 2015 Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Drs. Braman Setyo, MM Deputi Program Produktivitas dan Mutu No. KEGIATAN Target Peran Dinas A. PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA 1. Identifikasi

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN PEMBIAYAANNYA DI DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG A. ANALISIS PRAKTEK

Lebih terperinci

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM Usaha Kecil dan Mikro (UKM) merupakan sektor yang penting dan besar kontribusinya dalam mewujudkan sasaran-sasaran pembangunan ekonomi nasional, seperti pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 279 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Bermunculannya lembaga-lembaga amil zakat sekarang ini adalah sebuah fenomena respon luar biasa yang diberikan oleh masyarakat. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351)

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351) PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351) 895047 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN

KEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN 1 Tugas Deputi Bidang Pembiayaan Membantu Menteri Koperasi dan UKM dalam menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembiayaan yang meliputi perumusan, koordinasi, perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN. Jl. Kom. Yos Sudarso No.52 Magetan. (0351)

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN. Jl. Kom. Yos Sudarso No.52 Magetan. (0351) PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Jl. Kom. Yos Sudarso No.52 Magetan. (0351) 895047 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Tim 1 KKN UNDIP 2015/2016 Kabupaten Pati diterima oleh Bupati Pati, Bapak Haryanto,S.H.,M.M.,M.Si.

Tim 1 KKN UNDIP 2015/2016 Kabupaten Pati diterima oleh Bupati Pati, Bapak Haryanto,S.H.,M.M.,M.Si. Tim 1 KKN UNDIP 2015/2016 Kabupaten Pati diterima oleh Bupati Pati, Bapak Haryanto,S.H.,M.M.,M.Si. PATI (19/01) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro resmi dimulai pada tanggal 19 Januari 2016.

Lebih terperinci

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional/Dirjen Dikti/Direktorat Kelembagaan 15 November 2008 Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Maal Wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT -1- GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Bab VI ini akan menjabarkan tentang kesimpulan dan saran penelitian tentang

BAB VI PENUTUP. Bab VI ini akan menjabarkan tentang kesimpulan dan saran penelitian tentang BAB VI PENUTUP Bab VI ini akan menjabarkan tentang kesimpulan dan saran penelitian tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN IX PG Mojo, sebagai berikut : 6.1 Kesimpulan Dalam proses Program Kemitraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha kecil, menengah dan koperasi memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkuat dan meningkatkan pendapatan daerah Provinsi Jawa Timur, terutama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang kesejahteraan tidak akan lepas dengan lembaga keuangan. Lembaga keuangan telah berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM ELECTRONIC USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (E-UMKM) BERBASIS WEB DENGAN MENERAPKAN E-COMMERCE DAN JEJARING UMKM STUDI KASUS UMKM TEKSTIL DI KOTA SOLO ELECTRONIC SYSTEM DESIGN FOR

Lebih terperinci

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 BAITUL MAAL BAHTERA Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah SK.Walikota Pekalongan Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa SK Direktur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha mikro dan informal merupakan sektor usaha yang telah terbukti berperan strategis atau penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang pernah

Lebih terperinci

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perekonomian meliputi koperasi

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

elatihan Pembekalan Dasar Sertifikasi IAP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

elatihan Pembekalan Dasar Sertifikasi IAP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 P elatihan Pembekalan Dasar Sertifikasi IAP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 LATAR BELAKANG Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) adalah organisasi yang mewadahi para perencana di Indonesia. IAP tidak hanya menghimpun

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi)

PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi) PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN 2017 Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi) Visi dan Misi Jambi TUNTAS Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib,

Lebih terperinci

Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan

Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Public Sector Accounting 2015-12-14 Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi merupakan badan usaha yang dikelola bersama secara kekeluargaan dengan prinsip koperasi sebagai landasan kegiatannya. Sebagaimana

Lebih terperinci

Laporan KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Laporan KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Laporan KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN NASIONAL (BAPPENAS) SEKRETARIAT REFORMA AGRARIA NASIONAL

Lebih terperinci

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi

Lebih terperinci

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2015

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2015 MODEL PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA LELE KELOMPOK DESA VOKASI DESA MANYAREJO PLUPUH SRAGEN MELALUI PENGANEKARAGAMAN HASIL OLAHAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS IT Sudiro,ST, M.Si 1, Ir. Suci Purwandaro,

Lebih terperinci

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 46-51 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunannya tidaklah terlepas dari peran serta sektor perbankan. Bank adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan menghimpun dana

Lebih terperinci

KLASIFIKASI IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DI KOTA GORONTALO

KLASIFIKASI IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DI KOTA GORONTALO KLASIFIKASI IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DI KOTA GORONTALO SKRIPSI Oleh : Oleh : NURHAYATY ABDULLAH 531409033 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I

Lebih terperinci

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Rahma Iryanti Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Deputi Kepala Bappenas Jakarta, 15 Juni

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN

PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN Dialog Perempuan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN Oleh Ruslan MR Asisten Deputi Penelitian dan Pengkajian

Lebih terperinci

KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT

KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT TEMPAT : HOTEL GOLDEN FLOWER JL. ASIA AFRIKA BANDUNG, 10 MARET 2010 1 LINGKUP TUGAS DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan perdesaan belum juga berkembang secara optimal. Padahal, perdesaan sebagai

desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan perdesaan belum juga berkembang secara optimal. Padahal, perdesaan sebagai LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor yang berperan vital bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK Program Iptek bagi Kewirausahaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI

PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI PERATURAN YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 01/YSR/2007 Tentang SISTEM DAN TATACARA PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2011 PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA Noneng Masitoh Irman Firmansyah Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Iindustri kerajinan bordir

Lebih terperinci

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan VISI VISI DAN MISI KABUPATEN LAMONGAN "TERWUJUDNYA MASYARAKAT LAMONGAN YANG SEJAHTERA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem keuangan syariah merupakan subsistem dari sistem ekonomi syariah. Ekonomi syariah merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam secara keseluruhan. Dengan demikian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA A. Analisis Manajemen Zakat Produktif\ Dompet Dhuafa pada Program Social Trust Fund (STF)

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA UMAT PEKALONGAN A. Profil BMT Mitra Umat Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya BMT Mitra Umat Pekalongan Membaca arsip petikan berita acara rapat pendirian BMT Mitra Umat Pekalongan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pendistribusian Zakat Oleh BAZNAS Kabupaten Jepara Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Jepara zakat menurut bahasa berarti berkah, bersih, dan

Lebih terperinci

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis BAB III JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA A. Profil BMT Ben Taqwa 1. Sejarah Berdirinya BMT Ben Taqwa Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis Usaha Kecil) di dekade tahun 1994

Lebih terperinci

Term of Reference Workshop Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal Internasional Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara

Term of Reference Workshop Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal Internasional Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara Term of Reference Workshop Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal Internasional Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara A. Latar Belakang Peran strategis perguruan tinggi lebih populer dalam tiga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU DIY

BAB II GAMBARAN UMUM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU DIY BAB II GAMBARAN UMUM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU DIY A. Sejarah PLUT KUMKM DIY PLUT-KUMKM adalah Program Kementerian Koperasi dan UKM yang menyediakan jasa-jasa non-finansial secara menyeluruh dan terintegrasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 12 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Bank Bank Marwah BMT adalah salah satu lembaga keuangan yang bersifat syariah, yang menghimpun dana masyarakat dari berbagai sumber (modal, tabungan,

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah, perbankan, swasta, lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan panjang perekonomian Indonesia memang tidak mulus. Sejak mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan rintangan seakan ingin

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya 2012 2013 2014 2012 2013 2014 305,2

Lebih terperinci

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat MUKADIMAH Kebangkitan BMT merupkan wujut nyata kesadaran masyarakat akan pentingnya lembaga keuangan yang bernafaskan Islam. Ini kesempatan bagi Lembaga Keuanygan Syari ah untuk mengembangkan Perekonomian

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI BANTEN L A P O R A N K E T U A P A N I T I A

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI BANTEN L A P O R A N K E T U A P A N I T I A PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI BANTEN L A P O R A N K E T U A P A N I T I A PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TERBATAS BIDANG KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2016 HOTEL SOLL MARINA BSD TANGERANG,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN TARGET ANGGARAN 1 Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif

Lebih terperinci

Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kukar Bidang Industri Berbasis Pertanian

Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kukar Bidang Industri Berbasis Pertanian Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kukar Bidang Industri Berbasis Pertanian TEMA RKPD KUTAI KARTANEGARA 2018 Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara TAHAPAN RPJPD KUKAR 2016-2020

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati Muktamar pemuda muhammadiyah ke XI di Pekan Baru Riau tanggal 1 s.d. 4 juli 1998, merupakan inspirasi

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersedia membantu para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bentuk Corporate Socila Responbility

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Keuangan Syariah yang ruang lingkupnya mikro seperti Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga keuangan yang ditumbuhkan dari peran masyarakat

Lebih terperinci

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK Fitridawati Soehardi 1 Universitas lancang Kuning pekanbaru Emai: fitridawati@unilak.ac.id ABSTRAK Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Dinar Amanu dapat diketahui bahwa terdapat beberapa sumber daya insani

BAB V PEMBAHASAN. Dinar Amanu dapat diketahui bahwa terdapat beberapa sumber daya insani BAB V PEMBAHASAN Setelah melakukan observasi dan wawancara pada ketiga BMT di wilayah Kabupaten Tulungagung, yakni BMT Pahlawan, BMT Muamalah, dan BMT Dinar Amanu dapat diketahui bahwa terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan mempertahankan eksistensi mereka agar tetap. bertahan dalam menghadapi tantangan yang ada. Di antara sekian topik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan mempertahankan eksistensi mereka agar tetap. bertahan dalam menghadapi tantangan yang ada. Di antara sekian topik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sebuah kelompok sebagai salah satu wadah untuk saling berinteraksi antar anggota dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Dalam praktiknya, sebuah

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KOPERASI, UMKM, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DAERAH SE-PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA disampaikan pada acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2018 Yogyakarta, 4 6 April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) merasa prihatin terhadap usaha kecil dan menengah, sehingga mulai merumuskan sistem keuangan yang lebih sesuai dengan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pemerintah mendorong masyarakat bersaing di sektor riil, memacu masyarakat untuk aktif dalam memajukan sektor riil. Masyarakat berlomba-lomba agar mampu

Lebih terperinci

Oleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah

Oleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah Oleh: LIES FAHIMAH Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah Yogyakarta, 05 April 2018 inas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Tengah 3 1. KOPERASI a. Jumlah Koperasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Desa Kusu Lokasi Penelitian John R Pattiasina C452070304 Lampiran 2 Gambar Alur Proses Penelitian Observasi Wawancara STUDI Teridentifikasi : Faktor-faktor SWOT Kondisi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui

Lebih terperinci

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor 04/Per/M.KUKM/IX/2010 TENTANG PEDOMAN PROGRAM PENUMBUHAN

Lebih terperinci

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG Sri Rahayuningsih, Enty Nurhayati, Muhaimin Universitas Stikubank Semarang Email: ayu_1961@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun demikian, upaya tersebut kiranya perlu dibarengi pula dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Namun demikian, upaya tersebut kiranya perlu dibarengi pula dengan upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat seperti ini peran UMKM sangatlah penting dibutuhkan untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia. Tak kalah penting juga, UMKM merupakan salah satu langkah mengembangkan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI HKI DAN PENDAFTARAN MERK, BATIK LABEL BAGI PENINGKATAN DAYA SAING UKM DI ERA PASAR GLOBAL

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI HKI DAN PENDAFTARAN MERK, BATIK LABEL BAGI PENINGKATAN DAYA SAING UKM DI ERA PASAR GLOBAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI HKI DAN PENDAFTARAN MERK, BATIK LABEL BAGI PENINGKATAN DAYA SAING UKM DI ERA PASAR GLOBAL DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sub sektor peternakan mempunyai peranan penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Sub sektor peternakan mempunyai peranan penting dalam perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis, antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada Bab-Bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendidikan Kewirausahaan yang diperolah

Lebih terperinci

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 BOKS REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 I. PENDAHULUAN Dinamika daerah yang semakin kompleks tercermin dari adanya perubahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015 1 PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015 DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM 1. Revitalisasi dan Modernisasi Koperasi; 2. Penyuluhan Dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya perbedaan harta, kekayaan dan status sosial dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya perbedaan harta, kekayaan dan status sosial dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perbedaan harta, kekayaan dan status sosial dalam kehidupan adalah sunatullah. Bahkan dengan adanya perbedaan status sosial itu manusia membutuhkan antara satu

Lebih terperinci

NAMA PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN DAN PENGEMBANGAN SDM ANAK YATIM

NAMA PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN DAN PENGEMBANGAN SDM ANAK YATIM Al Kaafii Foundation PROPOSAL Pemberdayaan Fakir Miskin ( Program Pemberdayaan fakir miskin melalui Pembiayaan Kebajikan dan Pengembangan SDM Anak Yatim melalui Pendidikan Gratis sampai Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencerminkan wujud nyata sebagian besar kehidupan sosial dan ekonomi dari rakyat Indonesia. Peran usaha

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat Center Thoriqotul Jannah (Zakat Center) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Zakat Center Thoriqotul Jannah (Zakat Center) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat Center Thoriqotul Jannah (Zakat Center) merupakan salah satu Lembaga Amil Zakat (LAZ), yaitu suatu lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Seiring dengan berlakunya masyarakat ekonomi ASEAN, membawa dampak yang nyata terhadap keberlangsungan kegiatan ekonomi, baik skala regional

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS KERJA SAMA KOPERASI SYARIAH BEN IMAN DENGAN YAYASAN YATIM MANDIRI DALAM PROGRAM BUNDA YATIM SEJAHTERA

BAB IV EFEKTIVITAS KERJA SAMA KOPERASI SYARIAH BEN IMAN DENGAN YAYASAN YATIM MANDIRI DALAM PROGRAM BUNDA YATIM SEJAHTERA BAB IV EFEKTIVITAS KERJA SAMA KOPERASI SYARIAH BEN IMAN DENGAN YAYASAN YATIM MANDIRI DALAM PROGRAM BUNDA YATIM SEJAHTERA A. Efektivitas Kerja sama Koperasi Syariah BEN IMAN Dengan Yayasan Yatim Mandiri

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG Nomor : 518/ /35.07.112/2017 Tanggal : Januari 2017 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 2. TUGAS : a. Melaksanakan Pengelolaan administrasi

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGOLAAN MCT & BUSINESS PLAN

PELATIHAN PENGOLAAN MCT & BUSINESS PLAN I. PENDAHULUAN PELATIHAN PENGOLAAN MCT & BUSINESS PLAN Intervensi Information and Communcation Technology (ICT) yang diarahkan pada pemberdayaan perempuan secara ekonomi dapat memanfaatkan potensi teknologiteknologi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data sekunder serta pengungkapan pendapat secara langsung (brainstorming) maupun melalui kuesioner dari penelitian yang berjudul: Faktor Penyebab

Lebih terperinci

SUSUNAN ACARA PMB DIPLOMA FISIP PROSES No Waktu Tempat Acara Deskripsi Indikator Keberhasilan Pemandu

SUSUNAN ACARA PMB DIPLOMA FISIP PROSES No Waktu Tempat Acara Deskripsi Indikator Keberhasilan Pemandu SUSUNAN ACARA PMB DIPLOMA PROSES 2017 Sabtu, 19 Agustus 2017 No Waktu Tempat Deskripsi Indikator Keberhasilan Pemandu 1 (Website dan Social Media) Pengumuman materi dan tugas Pengumuman mengenai tugas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi

PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi Oleh : Ade Permana (H34096001), Desy Kartikasari (H34096017), Devi Melianda P (H34096020), Mulyadi(H34096068)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi syariah merupakan lembaga keuangan mikro yang menghimpun dana dari anggota dan menyalurkanya kepada anggota untuk mensejahterakan taraf hidup para anggota koperasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah singkat Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kampar

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah singkat Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kampar 39 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah singkat Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kampar Dinas Koperasi pada awalnya di dirikan pada tahun 1970-an dengan nama Departemen Koperasi. Depertemen

Lebih terperinci