BAB 1 PENDAHULUAN. bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi
|
|
- Handoko Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Eksistensi dan penyebaran ideologi neoliberal dengan ide pasar bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi yang terjalin antara neoliberalisme dan good governance secara spesifik akan di lihat di Indonesia. Pasca jatuhnya rezim Orde Baru, proses internalisasi konsep hegemonial good governance dapat dibuktikan melalui kebijaan yang diambil oleh pemerintah. Berdasar pada hal ini, akan sangat menarik mengungkap relasi yang terjalin antara neoliberalisme dan good governance di Indonesia. Relasi ideologi neloberal dan good governance dapat dianalisis sejak awal tahun 1990-an dengan menguatnya isu demokrasi dan pelaksanaan tata kelola pemerintaahan yang baik ( good governance) sebagai sasaran dan kondisi yang harus diwujudkan bagi penguatan dominasi korporasi-korporasi multinasional (kelas-kelas kapitalis) (Abarahamsem,2000). Good governance dalam konteks ini menjadi suara pembangunan ( sound of development) dengan menjadikannya sebagai pra kondisi bagi eksistensi agenda neoliberal (Wiratraman,2006) Good governance sebagai suara pembangunan dan pra kondisi bagi agenda neoliberal tak terlepas dari peran Bank Dunia sebagai lembaga donor pertama yang memperkenalkan dan mengimposisi konsep ini di negara-
2 2 negara Sub Sahara Afrika. Meskipun begitu, dalam perkembangannya, ide good governance tidak hanya diperkenalkan dan diproyeksikan oleh Bank Dunia, lembaga-lembaga donor seperti International Monetary Fund (IMF), Asia Development Bank (ADB), agen-agen PBB, institusi internasional, serta beberapa negara industri juga ikut berperan dalam mempromosikan konsep good governance (Wiratraman,2006). Good Governance diformulasikan untuk menjaga tata kelola pemerintahan dalam bingkai pembangunan kondisi dan atmosfir yang baik bagi agenda-agenda pasar bebas, dalam hal ini Structural Adjusment Program (SAP) (Dasgupta 1998 ). Olehnya itu, good governance bisa dikategorikan sebagai imposisi politik hukum yang dikendalikan negaranegara industrial dan agen internasional (lembaga donor). Tujuan yang diusung oleh diskursus good governance adalah membentuk tata pemerintahan yang berselerakan pasar (Wiratraman,2007). Berdasar pada awal mula kemunculan dan proses injeksinya pada negara-negara berkembang serta institusi yang berada dibalik penerimaan ide ini, wacana neoliberalisme kemudian menguat sebagai latar munculnya konsep good governance. Inilah good governance yang lahir dari rahim agenda besar globalisasi yang dikonstruksi ideologi neoliberal. Timbul pertanyaan, apa yang salah dan berbahaya dari hubungan yang terjalin antara neoliberalisme dan good governance. Inilah titik dilematis yang menjadi patokan dalam penemuan fakta-fakta, apa, bagaimana dan agenda
3 3 seperti apa yang diusung oleh ideologi neoliberal melalui diskursus good governance. Neoliberalisme sebagai ideologi yang mengusung liberalisasi adalah kebangkitan kembali paham liberalisme klasik namun dalam sifatnya yang lebih mengglobal. Hal ini bisa kita teropong dari agenda ideologi neoliberal yaitu memperjuangkan persaingan bebas ( leissez faire) dalam pasar internasional sebagai upaya sistematik membangun sebuah imperium global yang bercorak kapitalistik penuh. Negara dilemahkan dan prevelensi pasar bebas ditonjolkan. Pada akhirnya imperium yang dicita-citakan hanya diperuntukkan bagi kepentingan kelas-kelas kapitalis (Sugiono,2006). Fenomena mengerucutnya jarak dan memadatnya waktu dengan bantuan asimilasi teknologi canggih telah menjadi motor penggerak bagi eksis dan menyebarnya ideologi yang mengusung pasar bebas tersebut. Pasar bebas dengan globalisasinya telah mentransformasikan ide baru bagi mereka yang tergolong kelas atas/elit untuk terus memonopoli dan menjadi superior dalam percaturan ekonomi global dan kelas bawah semakin terpinggirkan di zaman yang mengandalkan kompetisi ini. Restorasi kaum kapitalis inilah yang menjadi sentrum dan cita-cita tertinggi ideologi neoliberal (Harvey, 2006). Upaya pencapaian tujuan besar neoliberalisme tersebut menjadikan negara-negara kapitalis yang berada di pusat imperium seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan negara kapitalistik lainnya berupaya melakukan
4 4 kendali atas negara berkembang melalui tiga lembaga pendukungnya yaitu IMF,WTO danbank Dunia. Ketiga lembaga supra negara itu merupakan lokomotif dan perangkat hegemoni negara-negara kapitalis dengan mekanisme pemberian bantuan ekonomi (hutang) yang disertai paket kebijakan yang semakin membelit negara berkembang. Paket kebijakan itu dikenal sebagai Konsensus Washington atau Structural Adjusment Programme (Hertz,2005;Baswir,2009). Ketiga lembaga ini menawarkan impian kesejahteraan melalui paket kebijakan yang berusaha melimitasi peran negara dan mengedepankan persaingan bebas (Wiratraman,2007). Akhir tahun 1980-an, Bank Dunia mengidentifikasi kegagalan paket penyesuaian struktural (SAP) yang ditawarkan lembaga donor (IMF dan Bank dunia) di negara-negara Sub Sahara Afrika dikarenakan buruknya tata kelola pemerintahan (World Bank,1989). Untuk pertama kalinya, lembaga donor seperti Bank Dunia menekankan pengaruh tata kelola pemerintahan terhadap keberhasilan agenda ideologi neoliberal. Bank Dunia kemudian memformulasikan sebuah konsep yang dianggap mampu memperbaiki tata kelola pemerintahan yang buruk yaitu good governance yang diikuti oleh lembaga donor lainnya. Hal ini tertuang dalam laporannya tahun 1989 Sub- Saharan Africa: From Crisis to Sustainable Growth. Laporan Bank Dunia tersebut menekankan bahwa pemerintah adalah sumber kegagalan pembangunan. Oleh karena itu, untuk membangun kepemerintahan yang baik (good governance), maka pemerintah harus
5 5 dikurangi ( less government). Pemerintahan yang besar ( big government) akan menjadi sumber dari kepemerintahan yang buruk ( bad governance). Kepemerintahan yang buruk dalam operasionalisasi Bank Dunia adalah pemerintahan yang tidak representatif terhadap pasar yang dalam prakteknya menjadi sumber kegagalan pembangunan di Afrika (Abrahamsem,2000; Pratikno,2005). Kegagalan SAP negara-negara Sub Sahara Afrika telah dijelaskan Wiratraman, disebutkan bahwa: Pengalaman Afrika pasca krisis utang dan perang dingin telah menggambarkan latar dari suatu iklim umum dalam menyokong pasar bebas dan demokrasi liberal, dan hal ini telah secara dahsyat menunjukkan betapa good governance sebagai pemaksaan politik hukum oleh negara industrialisasi maju dan agen internasional (termasuk lembaga maupun negara donor) dalam membentuk ketatapemerintahan pasar (Wiratraman, 2008:2). Diskursus good governance kemudian menguat dan ditransmisikan kepada negara-negara berkembang termasuk Indonesia lewat lembagalembaga donor seperti Bank Dunia, IMF,UNDP,ADB. Di Indonesia, good governance pertama kali diperkenalkan pasca tumbangnya rezim Orba (Orde Baru) tahun Maraknya kasus korupsi, penyelewengan kekuasaan, suap, mafia peradilan, krisis ekonomi dan sentralistik kekuasaan selama 32 tahun Suharto memimpin dijadikan media hegemonial dalam mempromosikan good governance secara terbuka sebagai arah baru pembaharuan tata kelola pemerintahan di era reformasi (Wiratraman 2006,).
6 6 Beberapa kebijakan direformulasi agar tercipta negara yang lebih demokratis, birokrasi yang bebas dari korupsi, penghapusan sentralistik kekuasaan, pencapaian pertumbuhan ekonomi signifikan. Selain itu, reformasi kebijakan ini merupakan prasyarat untuk mendapatkan suntikan dana pembangunan dari Bank Dunia,IMF, ADB dan lembaga donor lainnya. Tak ada jalan lain, pemerintah Indonesia harus menerapkan diskursus good governance yang dikreasikan lembaga donor pro neoliberal (Wiratraman,2008). Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Neoliberalisme dalam Good Governance di Indonesia. Penelitian ini hendak mendekonstruksi diskursus good governance itu sendiri, apa sesungguhnya yang keliru atau bahkan mungkin apa yang latah diucapkan soal good governance. Penelitian ini berusaha pula untuk menunjukkan masuknya gagasan neoliberal dalam imajinasi perubahan politik, ekonomi,sosial budaya dan administrasi pemerintahan yang digelindingkan di masa-masa akhir kepemimpinan Suharto dan awal reformasi melalui konsep good governance. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kontekstualisasi good governance bagi eksistensi ideologi neoliberal di Indonesia?
7 7 2. Bagaimana hubungan neoliberalisme dengan good governance di Indonesia pada konteks Bulog? 1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis kontekstualisasi good governance bagi eksistensi ideologi neoliberal di Indonesia. 2. Untuk mengetahui hubungan neoliberalisme dengan good governance di Indonesia (Bulog sebagai analisis). 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademis, diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan kajian lanjutan untuk peneliti yang lain dan dapat menjadi bahan untuk pengembangan ilmu sosial, khususnya yang berkaitan dengan analisis good governance dan penerapannya. 2. Manfaat praktis,diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi pemerintah Indonesia maupun pihak-pihak yang terkait dalam melihat secara objektif apakah good governance memang pantas atau tidak diterapkan dalam pembaharuan tata kepemerintahan di Indonesia khususnya dalam konteks Bulog.
8 8 3. Secara ilmiah dapat dijadikan pijakan dalam memahami proses hegemoni good governance serta pengaruhnya bagi liberalisasi di Indonesia khususnya liberalisasi pertanian.
BAB III METODE PENELITIAN. neoliberal melalui proses penerapan diskursus good governance di
81 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokus Penelitian Lokus dalam penelitian ini adalah adanya indikasi masuknya ideologi neoliberal melalui proses penerapan diskursus good governance di Indonesia. 3.2 Tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skripsi ini berusaha menganalisa kegagalan Presiden Rusia Boris
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skripsi ini berusaha menganalisa kegagalan Presiden Rusia Boris Nikolayevich Yeltsin (Boris Yeltsin) dalam melakukan pembaharuan atau reformasi ekonomi negara selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (untuk selanjutnya disebut dengan UUD 1945) secara tegas menyebutkan negara Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya
177 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya tentang Kebijakan Pemerintah Orde Baru dalam Privatisasi BUMN Ditinjau dari Peranan IMF Antara Tahun 1967-1998.
Lebih terperinciPara filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.
Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama
Lebih terperinciNegara dalam Arus Pendisiplinan Pasar
OPINI-JAWA POS Negara dalam Arus Pendisiplinan Pasar Oleh Adde M Wirasenjaya PADA tahun 1954, seorang antropolog muda dari Amerika ke tanah Jawa. Sang antropolog diberikan tugas meneliti mengapa Jawa tidak
Lebih terperinciResensi Buku: Melawan Gurita Neoliberalisme. Oleh: Sugiyarto Pramono
Resensi Buku Melawan Gurita Neoliberalisme Oleh: Sugiyarto Pramono Resensi Buku: Judul : Melawan Gurita Neoliberalisme Penulis : Budi Winarno Tebal : 174 halaman + x Penerbit : Erlangga Kota terbit : Jakarta
Lebih terperinciMISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA
MISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA 1. Menjadi institusi keilmuan yang unggul dalam pengkajian strategis, terutama di bidang kajian ilmu administrasi negara. 2. Menjadi institusi
Lebih terperinciGLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ
GLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ KATA PENGANTAR Dalam kurang lebih sepuluh tahun terakhir penulis menghabiskan salah satu aktivitas akademiknya untuk mempelajari dan memahami fenomena
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke
IV. GAMBARAN UMUM A. Jurusan Ilmu Pemerintahan Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke governance pada dekade 90-an memberi andil dalam perubahan domain Ilmu Pemerintahan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang
134 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Globalisasi ekonomi adalah proses pembentukan pasar tunggal bagi barang, jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang juga sebagai
Lebih terperinciMovement mudah diterima oleh masyarakat global, sehingga setiap individu diajak untuk berpikir kembali tentang kemampuannya dalam mempengaruhi
BAB IV KESIMPULAN Pemahaman masyarakat global terhadap istilah globalisasi dewasa ini didominasi oleh definisi-definisi yang merujuk pada pengertian globalisasi dari atas. Globalisasi dari atas merupakan
Lebih terperinciperkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada
ix B Tinjauan Mata Kuliah uku Materi Pokok (BMP) ini dimaksudkan sebagai bahan rujukan utama dari materi mata kuliah Perekonomian Indonesia yang ditawarkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ideologi. Bagi Boediono dalam praktek kebijakan ekonomi tidak ada satu pun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dalam sebuah acara silahturahim dengan perwakilan SMA/SMK/MA mahasiswa se-sumatera Barat pada 8 Juni 2013, Wakil Presiden Republik Indonesia menjawab salah satu pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma good governance muncul sekitar tahun 1990 atau akhir 1980-an. Paradigma tersebut muncul karena adanya anggapan dari Bank Dunia bahwa apapun dan berapapun bantuan
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan
Modul ke: 14 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Good Governance : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2003, telah diterbitkan sebuah komisi independen untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada tahun 2003, telah diterbitkan sebuah komisi independen untuk Indonesia yang dinamakan Indonesian Commission dan merupakan bagian dari Pusat Tindak Pencegahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesarbesarnya dengan upaya yang
Lebih terperinciBABIV PENUTUP A. KESIMPULAN
BABIV PENUTUP A. KESIMPULAN Beban utang luar negeri yang sangat besar ini telah mengikis kapabilitas pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi kebutuhan publik yang tercennin di dalam Anggaran
Lebih terperinciSejak kurun waktu beberapa tahun terakhir, diskursus good governance telah
GOOD GOVERNANCE DAN FORMASI KEBIJAKAN PUBLIK NEO-LIBERAL Andi Luhur Prianto Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar 90221 Telp. 0411
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika, dengan adanya pemisahan antara pemilik
Lebih terperinciMATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS (MKCU)
MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS (MKCU) MATA KULIAH ETIKA BERWARGA NEGARA BAGIAN 12 GOOD GOVERNANCE Oleh: DADAN ANUGRAH, M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 BAGIAN 12 GOOD GOVERNANCE A. PENGANTAR Good
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana
Lebih terperinciTugas Kajian Keislaman dan Keindonesiaan OPINI TERHADAP SISTEM EKONOMI PASAR Diena Qonita
Tugas Kajian Keislaman dan Keindonesiaan OPINI TERHADAP SISTEM EKONOMI PASAR Diena Qonita Teori Adam Smith, yang menyatakan bahwa pasar memiliki kekuatan tidak terlihat yang akan membawa pasar kepada keseimbangan,
Lebih terperinciPEMETAAN STANDAR ISI
PEMETAAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER : SEJARAH : XII IPS / I STANDART KOMPTENSI KOMPETENSI DASAR THP INDIKATOR THP MATERI POKOK 1. Menganalisis perjuangan 1.1 Menganalisis peristiwa sekitar
Lebih terperinciTATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto
TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME
PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME Dinamika politik internasional pasca berakhirnya Perang
Lebih terperinciPolitik Global dalam Teori dan Praktik
Politik Global dalam Teori dan Praktik Oleh: Aleksius Jemadu Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciMemahami Politik Luar Negeri Indonesia Era Susilo Bambang Yudhoyono secara Komprehensif: Resensi Buku
Indonesian Perspective, Vol. 2, No. 1 (Januari-Juni 2017): 77-81 Memahami Politik Luar Negeri Indonesia Era Susilo Bambang Yudhoyono secara Komprehensif: Resensi Buku Tonny Dian Effendi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.
BAB I PENDAHULUAN I. 1.Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan tulang punggung dalam demokrasi karena hanya melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan. Kenyataan ini
Lebih terperinciBAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
BAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA FAKTOR INTERNAL (DOMESTIK) FAKTOR EKTERNAL (GLOBAL) kondisi fisik (termasuk iklim) Lokasi geografi Jumlah dan kualitas SDM Jumlah dan Kualitas SDA Kondisi awal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan pasca- perang dingin ini juga mempunyai implikasi strategis baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Internasional Runtuhnya Uni Soviet sebagai negara komunis utama pada tahun 1990-an memunculkan corak perkembangan Hubungan Internasional yang khas. Perkembangan pasca-
Lebih terperinciPemerintah Baru, Masalah Lama Kamis, 04 September :12 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 04 September :49
Pada 21 Agustus 2014 Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak seluruh permohonan dan gugatan pihak Prabowo-Hatta, baik gugatan mengenai rekapitulasi suara oleh KPU maupun gugatan menyangkut pelanggaran pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia
90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah
Lebih terperinciBagaimana awalnya Amerika bisa menjajah Indonesia secara ekonomi dan politik?
Revrisond Baswir, Pengamat Ekonomi Politik UGM William Blum dalam buku terbarunya America s Deadliest Export Democracy menyebutkan ekspor Amerika yang paling mematikan adalah demokrasi. Menurut mantan
Lebih terperinciPada periode keempat ini Joint Parliamentary Commission berubah menjadi Mercosur Parliament yang secara resmi meminta delegasi dari tiap parlemen di n
BAB IV KESIMPULAN Regionalisme Mercosur merupakan regionalisme yang telah mengalami proses yang panjang dan dinamis. Berbagai peristiwa dan upaya negara anggotanya terhadap organisasi ini telah menjadikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. <http://www.japantimes.co.jp/news/2013/06/01/world/the-evolution-of-ticad-since-its-inception-in-1993/>, diakses 16 Juni 2016.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak kebijakan ODA Jepang mulai dijalankan pada tahun 1954 1, ODA pertama kali diberikan kepada benua Asia (khususnya Asia Tenggara) berupa pembayaran kerusakan akibat
Lebih terperinciBAB I PROBLEM DILEMATIS INVESTASI. mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperbesar produksi nasional, namun
BAB I PROBLEM DILEMATIS INVESTASI Kita mulai pembahasan ini dengan sejarah lika-liku investasi di Indonesia. Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia sangat membutuhkan modal untuk mempercepat pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat tajam sejak negara-negara Asia dilanda krisis moneter pada tahun 1997 dan sejak kejatuhan
Lebih terperinciRUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak
RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO Oleh : Wahyu Ishardino Satries Abstrak This writing is an adaption from the book of Suwarsono and Alvin Y. So Social
Lebih terperinciGLOBALISASI MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Muhamad Rosit, M.Si. Modul ke: Fakultas ILMU TEKNIK. Program Studi TEKNIK ELEKTRO.
Modul ke: GLOBALISASI MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN Fakultas ILMU TEKNIK Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi TEKNIK ELEKTRO www.mercubuana.ac.id Globalisasi,SMA XII IPA/IPS Pengertian Kata "globalisasi" diambil
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi
Lebih terperinciTerpelas dari skandal Century, tidakkah kita bangga dengan diangkatnya Sri Mulyani sebagai Direktur di Bank Dunia?
Hady Sutjipto Pengamat Ekonomi Pembangunan Untirta, Serang Wakil rakyat menginginkan Sri Mulyani dan Boediono mundur atau nonaktif dari jabatannya agar yang berwenang dapat menuntaskan skandal Century.
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia
68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan
Lebih terperinciGOOD GOVERNANCE SEBAGAI SUATU KONSEP DAN MENGAPA PENTING DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA (SUATU PENDEKATAN EKONOMI KELEMBAGAAN)
GOOD GOVERNANCE SEBAGAI SUATU KONSEP DAN MENGAPA PENTING DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA (SUATU PENDEKATAN EKONOMI KELEMBAGAAN) Bayu Kharisma Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga Keuangan Internasional Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 9 Asian Development Bank Didirikan pada tahun 1966 yang didasari oleh adanya kebutuhan bantuan keuangan bagi negara-negara Asia untuk kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.
Lebih terperinciRelevansi Pemikiran Bung Karno dalam Era Globalisasi. Oleh Max Lane. Oldefo vs Nefo
Relevansi Pemikiran Bung Karno dalam Era Globalisasi Oleh Max Lane Oldefo vs Nefo Indonesia sekarang menghadapi serangan dari negara-negara industri, terutama Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang, dan
Lebih terperinciSosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai
Lebih terperinciOleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015
Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015 MDGs (dan dokumen luasnya Millennium Development Goals) diadopsi oleh UN GA September 2000 oleh 189 negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan negara-negara lain, walaupun. akan sangat menarik dijalankan (Ulfah, 2013: 2).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi sangat berperan dalam perkembangan dunia secara keseluruhan. Dengan adanya globalisasi seakan dunia tidak memiliki batasan dan jarak, tidak lagi
Lebih terperinciKlaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal.
Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal. Hingar bingar pemilihan umum legislatif telah usai. Spanduk, poster, baliho, dan alat peraga lainnya
Lebih terperinciuntuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang
Bab V KESIMPULAN Dalam analisis politik perdagangan internasional, peran politik dalam negeri sering menjadi pendekatan tunggal untuk memahami motif suatu negara menjajaki perjanjian perdagangan. Jiro
Lebih terperincipublik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.
BAB VI. KESIMPULAN Perubahan-perubahan kebijakan sektor beras ditentukan oleh interaksi politik antara oligarki politik peninggalan rezim Orde Baru dengan oligarki politik reformis pendatang baru. Tarik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN. Film Indonesia sebagai produk industri budaya populer merupakan layar
BAB V SIMPULAN Film Indonesia sebagai produk industri budaya populer merupakan layar impian yang dengan prinsip inkorporasi dan artikulasi mampu menyajikan beragam permasalahan sosial, kultural, ekonomi,
Lebih terperinciRESENSI BUKU KELUAR DARI ORTODOKSI KAJIAN ISLAM POLITIK: KOMPARASI MESIR, TURKI, DAN INDONESIA
RESENSI BUKU KELUAR DARI ORTODOKSI KAJIAN ISLAM POLITIK: KOMPARASI MESIR, TURKI, DAN INDONESIA Bayu Mitra Adhyatma Kusuma Institute of Southeast Asian Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta bayumitraa.kusuma@yahoo.com
Lebih terperincihttp://www.hadiborneo.wordpress.com/ The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia) Bank Dunia (World Bank) Dana Moneter Internasional (IMF) ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009
Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,
Lebih terperinciMembangun Masyarakat Sejahtera Berdasarkan UU Perlindatayan 1 dan UU Desa
Membangun Masyarakat Sejahtera Berdasarkan UU Perlindatayan 1 dan UU Desa Oleh Suwarto Adi 2 Pengantar Tujuan dasar kedua UU (No 19/2013, tentang perlindungan dan pemberdayaan petani, No. 7/2016 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru berkembang di Indonesia. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para penjual dan pembeli dapat
Lebih terperinciPengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia Oleh : Indah Astutik Abstrak Globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam sistim ekonomi global yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. namun ketika Perang Dunia II berakhir studi Hubungan Internasional lebih
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Studi Hubungan International selama Perang Dunia II banyak diwarnai dengan isu-isu high politic dan pertentangan antara dua ideologi besar di dunia, namun ketika
Lebih terperinciRAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA INDONFSIA BARU. Oleh: Dr Hafid Abbas Dirjen Perlindungan HAM
RAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA INDONFSIA BARU Oleh: Dr Hafid Abbas Dirjen Perlindungan HAM RAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhatian terhadap praktek Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah pemerintah Indonesia
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41,2010 PENGESAHAN. Agreement. Dana Moneter Internasional. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN PROPOSED AMENDMENT
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN PROPOSED AMENDMENT OF THE ARTICLES OF AGREEMENT OF THE INTERNATIONAL MONETARY FUND TO ENHANCE VOICE AND PARTICIPATION IN THE INTERNATIONAL MONETARY
Lebih terperinciSIMPOSIUM UNIVERSITAS JEMBER
ABAD KE-21 DUNIA DIWARNAI DENGAN KEMAJUAN YANG PESAT DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI YANG MEMBUAT DUNIA MENJELMA MENJADI SEBUAH GLOBAL VILLAGE ATAU THE WORLD IS FLAT PERKEMBANGAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap
BAB V KESIMPULAN Pada Pemilihan di Yunani lalu, kampanye formal berlangsung pendek dan dimulai pada awal Januari, yang dilakukan segera setelah dua pihak berkuasa gagal memiliki kandidat untuk upacara
Lebih terperinciE-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
E-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar (09.11.3371) Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik
Lebih terperinciRELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR
RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciKonsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. didukung berbagai sumber lainnya, menunjukkan bahwa terjadinya kontinuitas
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dari temuan penelitian di lapangan dan didukung berbagai sumber lainnya, menunjukkan bahwa terjadinya kontinuitas penguasaan tanah ulayat oleh negara sejak masa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan digantikan dengan gerakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan digantikan dengan gerakan reformasi, istilah Good Governance begitu popular. Salah satu yang cukup penting dalam proses perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara (
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara ( boundary-less world) memberikan peluang sekaligus tantangan bagi seluruh negara.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer
BAB V KESIMPULAN Perjalanan sejarah strategi kekuatan militer China telah memasuki babak baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer China di Djibouti, Afrika pada Tahun 2016.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara, peranan Negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (Government) menjadi
Lebih terperinciSebuah Pemulihan yang Menguat
Sebuah Pemulihan yang Menguat By Maurice Obstfeld 24 Juli, 2017 Pemulihan global berada pada pijakan lebih teguh, dengan revisi keatas pertumbuhan Jepang, kawasan euro, Tiongkok, serta untuk negara ekonomi
Lebih terperincimenjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.
BAB V KESIMPULAN Kebangkitan ekonomi Cina secara signifikan menguatkan kemampuan domestik yang mendorong kepercayaan diri Cina dalam kerangka kerja sama internasional. Manuver Cina dalam politik global
Lebih terperinciAgen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan
Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Daerah dalam melakukan dan melaksanakan pengelolaan keuangan daerah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Otonomi Daerah adalah proses yang memerlukan terlibatnya segenap unsur lapisan masyarakat serta memberikan kekuasaan bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi hasil kesimpulan penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara study literatur yang data-datanya diperoleh dari buku, jurnal, arsip, maupun artikel
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,
Lebih terperinciPusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Perangkat kelembagaan dimaksud, meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, secara kaidah atau norma yang mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasca kekalahannya dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha untuk bangkit kembali menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Usaha Jepang untuk bangkit kembali dilakukan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ekonomi yang falsafat dan nilai-nilainya baik nilai-nilai dasar dan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sistem ekonomi yang hendak dibangun Hatta adalah sebuah sistem ekonomi yang falsafat dan nilai-nilainya baik nilai-nilai dasar dan instrumentalnya digali dari ajaran agama islam.
Lebih terperinciSejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik
Politik Global; Dalam Teori dan Praktik Edisi 2 oleh Aleksius Jemadu Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor
BAB 5 KESIMPULAN Sebagaimana dirumuskan pada Bab 1, tesis ini bertugas untuk memberikan jawaban atas dua pertanyaan pokok. Pertanyaan pertama mengenai kemungkinan adanya variasi karakter kapasitas politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Adanya. menarik lebih banyak investor asing maupun investor dalam negeri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah persaingan global yang semakin ketat, perusahaan berlomba untuk meningkatkan daya saing di berbagai sektor untuk dapat menarik minat investor untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
304 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan penelitian secara umum dan khusus berdasarkan hasil temuan dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana yang
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan
201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak
Lebih terperinciGood Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik
Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik KOSKIP, KAJIAN RUTIN - Sejak lahir seorang manusia pasti berinteraksi dengan berbagai kegiatan pemerintahan hingga ia mati. Pemerintahan merupakan wujud
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan lapangan, terdapat beberapa persoalan mendasar yang secara teoritis maupun praksis dapat disimpulkan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian.
Lebih terperinciILYA-ALGHAZALI; 1986 ABASY SYAIKH IBNU HIBBAN & IBNU ABDIL BARR
SISTEM EKONOMI ILYA-ALGHAZALI; 1986 ABASY SYAIKH IBNU HIBBAN & IBNU ABDIL BARR PELAJARILAH ILMU; BARANG SIAPA MEMPELAJARINYA KARENA ALLAH, ITU TAQWA; MENUNTUTNYA, ITU IBADAH; MENGULANG-NGULANGNYA, ITU
Lebih terperinciAtika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:
Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita
Lebih terperinci