BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Ivan Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tidak terlepas dari kondisi dimana infrastruktur Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Kemudahan dan kenyamanan untuk menikmati akses dan layanan informasi dan komunikasi tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh seluruh penduduk negeri ini. Hal ini disebabkan kondisi perekonomian dan letak geografis yang berbeda-beda ditiap daerah. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengembangkan wilayah perdesaan melalui program Telekomunikasi Perdesaan yang bertujuan menyambungkan seluruh desa di Indonesia melalui fasilitas teleponi dasar serta internet. Program Kewajiban Pelayanan Universal (KPU/USO) selama ini adalah layanan akses komunal yang faktanya di lapangan kurang atau tidak optimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Adapun program yang sedang berjalan tahun 2011 adalah penyediaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dengan target jumlah kecamatan layanan sebanyak kecamatan. Dampak yang ditimbulkan oleh layanan jasa teleponi, data, dan internet di atas dapat saja positif, tetapi dapat pula negatif. Masuknya informasi melalui layanan telekomunikasi khususnya internet akan berpengaruh terhadap cara berfikir dan gaya hidup yang tentu saja bisa positif dan bisa pula negatif tergantung kepada norma hidup dan nilai-nilai budaya yang disepakati masyarakat setempat. 1
2 Berbagai kajian menjelaskan adanya internet masyarakat semakin berdaya dalam melakukan aktivitas harian baik dalam mendukung komunikasi selanjutnya meningkatkan taraf ekonomi. Masyarakat suatu daerah yang terisolasi tentu akan sulit dalam melakukan komunikasi dengan wilayah lain, hal ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat yang berada di wilayah perdesaan. Namun dengan kehadiran akses telekomunikasi, masyarakat perdesaan mampu menggunakan fasilitas teknologi internet untuk melepaskan ketidakberdayaan mereka dalam melakukan aktivitas komunikasi yang berpengaruh pada sektor ekonomi. Dengan kehadiran internet pada program KPU/USO yaitu Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) masyarakat mampu mencari informasi seluas luasnya dan melakukan aktifitas komunikasi sesuai kebutuhan mereka. Melalui internet pula masyarakat bisa mendapatkan informasi, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi masyarakat tersebut dalam menentukan keputusan. Kajian yang dilakukan International Telecommunication Union (ITU) menyimpulkan bahwa peningkatan teledensitas telekomunikasi sebesar 1% dapat memberikan dampak pertumbuhan ekonomi sampai 3%. Akses telekomunikasi memungkinkan transaksi usaha terjadi tanpa batasan waktu, tempat dan jarak. Dari sudut pandang di atas akses informasi dipastikan memberikan dampak positif terhadap masyarakat secara ekonomi. Tetapi penggunaan akses informasi melalui internet secara tidak ekonomis, hanya akan menimbulkan gaya hidup konsumtif yang berlebihan. Apalagi bagi masyarakat terpencil yang relatif miskin. Dalam riset Deloitte Access Economic pada tahun 2012, diperkirakan Internet menyumbang 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Angka itu diperkirakan tumbuh tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan dan diharapkan menyumbang setidaknya 2,5 persen dari PDB pada tahun Kontribusi Internet yang 1,6 persen dari PDB Indonesia melebihi nilai ekspor gas alam cair (1,4 persen) dan tiga kali lipat kontribusi sektor listrik (0,5 persen). 2
3 Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila seluruh desa di Indonesia juga dapat memiliki akses telekomunikasi. Selain bermanfaat, ketersediaan akses telekomunikasi di perdesaan juga akan memberi dampak positif bagi pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pertimbangannya, komunikasi yang efektif dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Di samping memberi dampak positif bagi masyarakat desa, kehadiran akses telekomunikasi berupa internet di perdesaan juga akan mendukung penetrasi internet secara nasional. Peningkatan penetrasi internet secara umum akan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi. Kehadiran seperangkat peralatan telekomunikasi yang sudah menjangkau beberapa wilayah, barang tentu menjadikan sebuah aset di lingkungan desa, fasilitasi ini diharapkan mampu menunjang aktivitas masyarakat dan pemerintah desa, untuk membantu dan melengkapi mereka dalam berkomunikasi, berpromosi, berkoneksi sesuai kepentingannya. Itu semua merupakan bagian dari implementasi kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia hingga saat ini. Walaupun belum semua daerah bisa terkoneksi internet, namun proses yang sedang berjalan tersebut akan terus mencapai targetnya hingga nanti internet merambah atau ditemui di beberapa lokasi terpencil. Secara fisik, mulai nampak bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika terutama internet kini telah merambah daerah perdesaan, bukan hanya di angan-angan. Akan tetapi, dibalik itu semua tentu tidak terlepas berbagai persoalan yang perlu dilakukan pencermatan sekaligus dicarikan solusinya, agar kehadiran internet di desa berfungsi optimal dan mampu memberdayakan masyarakatnya. Sejak tahun 2008 Program Universal Service Obligation (USO) sejak tahun 2008 bertujuan untuk menyediakan fasilitas akses telekomunikasi di wilayah perdesaan, yang secara ekonomi kurang menguntungkan, termasuk daerah perintisan, perbatasan, pedalaman, 3
4 pinggiran, dan terpencil. Program USO di Indonesia salah satunya juga untuk mengurangi kesenjangan digital. Pengembangan infrastruktur fastel yang bertujuan untuk menyediakan infrastruktur dan layanan yang berkualitas di seluruh wilayah Indonesia termasuk wilayah non komersial dalam rangka memperkecil kesenjangan digital (digital divide) dan menjamin kelancaran arus informasi (Rencana Strategis Kementerian Komunikasi Dan Informatika ) Kesenjangan digital adalah kesenjangan antara kelompok yang dapat mengambil benefit dari teknologi digital dengan kelompok yang tidak mampu mengambil benefit dari teknologi tersebut. Fakta yang ada, saat ini kesenjangan digital cenderung semakin melebar (LAPI ITB, 2012). Kesenjangan digital adalah keterbatasan akses dari hardware dan sorftware seperti internet (ETS, 2007) Karakteristik kesenjangan digital harus dirubah dengan ditambah pengetahuan membaca, menghitung dan menyelesaikan masalah. Tanpa keahlian tersebut semua hardware dan akses tidak akan bisa untuk melangkah ke ICT Literasy. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempersempit kesenjangan digital adalah membangun infrastruktur telekomunikasi pedesaan melalui kebijakan Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) atau Universal Service Obligation (USO). Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa memperkecil kesenjangan digital bukan hanya memberi akses terhadap fasilitas TIK, tetapi lebih pada bagaimana membuat masyarakat mampu mengambil benefit dari TIK untuk meningkatkan kesejahteraannya dan menciptakan komunikasi yang efektif untuk mendukung kegiatan masyarakat setempat. Dari fakta tersebut ada gejala bahwa pelaksanaan program USO saat ini lebih berorientasi pada membangun fasilitas telekomunikasi, sementara keberlangsungan dan pengambilan manfaat oleh masyarakat dari program ini masih belum menjadi perhatian. 4
5 Fasilitas telekomunikasi merupakan salah satu alat bantu yang diciptakan dari hasil kemampuan berpikir manusia. Rogers dalam bukunya Comunnication Technology mengatakan bahwa kunci dasar teknologi komunikasi baru adalah elektronik. Dan teknologi baru tersebut dapat kita sebut dengan media baru. Media sebagai saluran komunikasi dari sudut pandang komunikator (pengirim pesan) terbagi menjadi saluran komunikasi tanpa media dan saluran komunikasi bermedia. Saluran komunikasi bermedia terbagi lagi menjadi non media massa dan media massa. The New Technologies atau The New Media ini membahas masalah perkembangan teknologi baru di bidang tulis, cetak, telekomunikasi, komunikasi interaktif, videotext dan teletext, dll. Dalam konteks komunikasi kita mengenal media untuk menyampaikan proses komunikasi, internet merupakan teknologi terkini yang bisa menggabungkan antara komunikasi massa dan interpersonal komunikasi. The Internet and IT in general are not the same as previous communication media. While the telephone facilitates interpersonal communication, and the television and radio facilitate mass communication, Internet usage has both mass and interpersonal communication benefits. (Allbritton and Rogers, 1995). Internet dan IT tidak sama dengan media komunikasi sebelumnya. Fasilitas telepon merupakan bentuk dari komunikasi interpersonal dan televisi serta radio merupakan bentuk dari komunikasi massa, penggunaan internet mempunyai keuntungan dari keduanya dimana merupakan gabungan dari komunikasi massa dan komunikasi interpersonal. Untuk dapat dimanfaatkan, informasi harus dialirkan dari sumbersumber informasi kepada para penggunanya. Adanya pemasok dan pengguna yang berbeda lokasi, berbeda kemampuan, berbeda kondisi sosial, ekonomi, budaya menyebabkan perlunya media atau kanal dan metode komunikasi yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari 5
6 pengirim, pengguna dan kandungan informasi. Peran komunikasi adalah untuk menciptakan iklim yang memungkinkan terjadinya aliran informasi yang demokratis, yaitu mampu memberikan informasi yang netral terhadap kepentingan pihak tertentu, dan seimbang terhadap keragaman pasokan dan kebutuhan informasi Informasi melalui media internet yang dikelola dan dikomunikasikan dengan baik akan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi yang melakukannya. Kegiatan komunikasi massa yang dilakukan untuk penyebaran informasi melalui segala macam media dengan memanfaatkan teknologi informasi seoptimal mungkin akan menjalin keterhubungan antar elemen masyarakat. Keterhubungan ini bukan hanya pada tingkatan teknikal saja, yang terbentuk dari elemen pengirim, penerima dan kandungan informasi yang dikomunikasikan, tetapi lebih kepada komunikasi pada tingkatan semantik dan perilaku. Komunikasi massa memiliki peran strategis sebagai komplemen dari teknologi informasi yang banyak berperan pada tingkatan teknis. Dengan demikian teknologi informasi dan komunikasi menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha mengelola informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan sebagai syarat untuk memenangkan persaingan global. Tingkat penetrasi Internet di Indonesia sangat bervariasi, sehingga menimbulkan perbedaan dalam hal biaya akses dan infrastruktur. Keluarga Indonesia yang memiliki PC atau telepon rumah relatif sedikit. Sebagian besar pulau tidak terhubung dengan jaringan dan koneksi yang ada tidak mendukung volume lalu lintas data yang tinggi. Akibatnya, Internet memiliki tingkat penetrasi yang relatif rendah dan terbatas pada wilayah tertentu di Indonesia. Keberadaan internet merupakan wujud sebuah perkembangan literasi yang pada awalnya hanya menggunakan media baca seperti buku. Karena itu penguasaan literasi dalam segala aspek kehidupan memang menjadi tulung punggung kemajuan peradaban suatu bangsa. Tidak 6
7 mungkin menjadi bangsa yang besar, apabila hanya mengandalkan budaya oral yang mewarnai pembelajaran di lembaga sekolah maupun perguruan tinggi. Internet merupakan salah satu bentuk literasi yang mempunyai peran penting di kalangan masyarakat khususnya di wilayah perdesaan. Buku, perpustakaan, telepon dan aktivitas sehari hari berubah dengan adanya ICT. Salah satu gambaran dimana masyarakat mampu menggunakan internet yaitu adanya kemampuan ICT Literacy. ICT Literacy tidak hanya mendefinisikan keahlian teknik saja. Panel Educational Testing Service (ETS) pada tahun 2007 menyimpulkan dari ICT Literacy diperluas menjadi keahlian kognitif. Dan penerapan dari keahlian teknis dan koginitf ini juga termasuk literasi pada umumnya seperti membaca, menghitung dengan didukung dengan kemampuan berfikir kritis dan penyelesaian masalah. Tanpa keahlian diatas ICT Literacy tidak akan tercapai. Karakteristik kesenjangan digital harus dirubah dengan ditambah kemampuan baca, menghitung dan menyelesaikan masalah. Tanpa keahlian tersebut semua hardware dan akses tidak akan bisa untuk melangkah ke ICT Literacy. Dengan demikian perubahan ICT secara fundamental merubah hampir aspek kehidupan, belajar dan pekerjaan. Karena saat ini masa depan seseorang tergantung dengan ICT Literacy. Untuk itu akses dan kesempatan kesempatan untuk belajar ICT harus dibuat seadil mungkin. Mengunjungi ke beberapa wilayah perdesaan sambil mengamati kehadiran infrastruktur telekomunikasi khususnya internet pada program PLIK, sangat menggugah minat peneliti untuk mengetahui perkembangannya. PLIK di sejumlah daerah sangat dinantikan oleh masyarakat desa tersebut terlebih daerah tersebut jaringan telekomunikasi belum maksimal. Namun jika pada perkembangannya wilayah tersebut sudah tumbuh jaringan telekomunikasi dengan baik, ada perubahan sikap 7
8 masyarakat terhadap PLIK yang semula dinantikan bisa menjadi tersisihkan. Untuk itu peneliti sangat tertarik melihat kondisi PLIK di Banten yang notabene jaraknya sepelamparan batu dengan ibukota Jakarta. Meski demikian Banten masih masuk dalam kategori Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi (WPUT) yaitu belum tersedia jaringan telekomunikasi dan atau belum tersedia layanan telekomunikasi berbasis komunal seperti telepon umum dan atau warung telekomunikasi. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui gambaran mengenai keberadaan PLIK di wilayah Banten apakah masih diminati ataupun hanya sekedar pajangan yang terpasang manis dijajaran meja, karena jarang digunakan. Kondisi idealnya dukungan infrastruktur berupa Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Provinsi Banten, diharapkan bisa membantu mempercepat penetrasi internet. Sehingga wilayah Banten yang berbatasan dengan ibukota negara di awal 2013 ini diharapkan tidak ditemukan lagi kawasan blankspot. Sehingga pada bulan Juli hingga November 2013, bisa dilihat hasil perkembangannya. Di wilayah Banten sebagian sudah menikmati internet dengan mudah. Namun demikian wilayah Banten masih ditemukenali wilayah blankspot dimana sebagian masyarakat di wilayah ini tidak menikmati akses internet dengan mudah. Dengan demikian keberadaan fasilitas TIK melalui PLIK bisa membantu masyarakat untuk bisa mengakses informasi. Di era digital seperti sekarang dalam berkomunikasi masyarakat di wilayah perdesaanpun bisa melakukan hal yang serupa seperti masyarakat perkotaan. Masyarakat perdesaan di Banten bisa menggunakan PLIK yang pada dasarnya mempunyai kesamaan dalam tujuan penggunaan teknologi informasi yaitu sebagai alat untuk komunikasi dan temu kembali informasi. Berbeda dengan warnet, biaya akses internet dengan menggunakan PLIK yang tersebar di beberapa kecamatan relatif lebih murah yaitu maksimal Rp.3000,-. PLIK yang sudah tersebar di beberapa kecamatan tidak semuanya digunakan dan dimanfaatkan dengan maksimal. Untuk itu 8
9 peneliti akan melihat gambarannya sejauh mana PLIK yang optimal dipergunakan masyarakat dan PLIK yang tidak beroperasi di beberapa Kecamatan. Jika PLIK beroperasi peneliti juga akan mencari tahu apa saja yang dilakukan masyarakat ketika mengakses internet. Sehingga ditemukan fungsi internet untuk masyarakat untuk masyarakat Banten itu seperti apa, termasuk digunakan untuk alat komunikasi dalam melakukan aktifitas komunikasi sehari hari. PLIK yang notabene pemberian perangkatnya gratis dan biaya aksesnya murah, namun kondisinya masih ditemukan PLIK yang tidak dimanfaatkan. Padahal PLIK sangat membantu masyarakat untuk membuka dari keterisolasian informasi. Jika informasi berkembang dengan baik maka akan tercipta komunikasi yang lancar. Pada tahun 2013, sebanyak 5748 PLIK sudah terpasang di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian atau kajian pada tahun 2011 ada beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Kecepatan/Bandwith terlalu lamban. 2. Pengelolaan PLIK yang kurang optimal. 3. Penempatan lokasi PLIK yang kurang strategis. 4. Sumber Daya Manusia (SDM) belum maksimal. 5. Anggaran pemeliharaan yang belum memadai. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika juga melakukan penelitian lebih lanjut pada Kajian tentang Tata kelola PLIK Bagi Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia yang meneliti bagaimana PLIK dapat mendukung perluasan layanan akses internet bagi masyarakat luas dan sebagai percepatan peningkatan keterjangkauan pemerataan layanan sekaligus guna mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk tujuan peningkatan kecerdasan warga dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pada kemampuan ICT Literacy masyarakat Banten, permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan membangun infrastuktur PLIK, peneliti ingin mengetahui sejauh mana kemampuan ICT dari 9
10 masyarakat Banten. Konsep Kemampuan ICT bisa dilihat dari usaha masyarakat untuk mengidentifikasi dengan kemampuan manage,integrate,evaluate dan create. Pernyataan permasalahan tersebut menarik untuk diteliti karena infrastruktur TIK sudah tersedia yaitu fasilitas internet yang notabene murah apakah bisa diterapkan dengan baik dan bisa memberikan gambaran terkait dengan kemampuan ICT lebih mendalam pada masyarakat yang berada di wilayah perdesaaan. Sehingga keberadaan internet pada program PLIK diharapkan bisa mengurangi jurang informasi dan mempresentasikan kemajuan sebuah bangsa. Berdasarkan uraian diatas, makan penulis tertarik untuk melakukan penelitan ilmiah dengan judul : ICT Literacy Pada Program Universal Service Oblogation Di Wilayah Perdesaan Banten Masalah Penelitian : Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah penelitiannya adalah : Bagaimanakah gambaran ICT Literacy Pada Program USO Di Wilayah Perdesaan Banten? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan peneltian diatas, peneliti merumuskan maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut : Maksud penelitian : Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran ICT Literacy pada masyarakat perdesaan di wilayah Banten dalam menerapkan infrastruktur TIK pada program USO Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah : Untuk memberikan gambaran lebih mendalam ICT Literacy pada masyarakat perdesaan di Banten dalam menggunakan Pusat Layanan Internet Kecamatan ). 10
11 1.4. Manfaat Penelitian Kegunaan Akademis Untuk pengembangan Ilmu Komunikasi Massa dan Information Communication Technology (ICT) sebagai pendukung dalam infrastrukturnya. ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana pentingnya perkembangan dan penerapan teknologi dan informasi, serta memberikan gambaran seputar ICT Literacy lebih mendalam pada masyarakat perdesaan Kegunaan Praktis a) Sumbangan pemikiran dan masukan kebijakan bagi program Pelayanan Kewajiban Universal (PKU/USO). b) Masukan bagaimana infrastruktur TIK yang sudah tersedia pada program PLIK agar bisa digunakan dengan baik. c) Memberikan rekomendasi gambaran kedepan ICT literacy pada masyarakat perdesaan di Banten sehingga diharapkan bisa mengurangi jurang informasi dan mempresentasikan kemajuan sebuah bangsa. 11
BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar penyelenggaraan kepemerintahan di Indonesia mengamanatkan bahwa salah satu tujuan didirikan Negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat internasional mengusung isu mengenai adanya kesenjangan informasi (informasi gap) dan kesenjangan dijital (digital divide) di dalam sebuah forum yang disebut
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN 2015-2019 DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Eko Kurniawan 55415120005 Jurnal Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU/USO) ICT DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU/USO) ICT DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA AGENDA I. SEKILAS KPU ICT A. Latar Belakang B. Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membuat dunia menjadi transparan, seolah-olah menjadi satu
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN AKSES INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK DI KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI
Lebih terperinci2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunika
No.652, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. ICT-Fund. Pemanfaatan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 21/PER/M.KOMINFO/10/2011
Lebih terperinciManfaat Teknologi Nirkabel bagi Masyarakat. Oleh : Harjoni Desky, S.Sos.I., M.Si Senin, 25 Oktober :26
KOPI, Kenyataan bahwa era globalisasi membuat jarak antara suatu daerah dengan daerah lainnya seolah kabur bahkan tak berjarak lagi serta berimplikasi pada semakin meningkatnya arus informasi yang beredar
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI Gumilang Hardjakoesoema
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia yang merupakan Kepulauan menjadi salah satu kendala dalam pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan penetrasi penggunaan fasilitas telekomunikasi.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PER/M.KOMINFO/10/2011 TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (ICT FUND) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPenyebab Kesenjangan Digital : - Kekurangan isi / materi (content). - Kurangnya pemanfaatan akan internet itu sendiri.
A. Pengertian Digital divide mempunyai arti sebagai kesenjangan (gap) antara individu, rumah tangga, bisnis, (atau kelompok masyarakat) dan area geografis pada tingkat sosial ekonomi yang berbeda dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai masyarakat yang buta akan informasi. Internet (interconnectionnetworking)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini manusia dihadapkan pada era globalisasi yang merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi informasi (internet). Semakin derasnya arus globalisasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 19 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 19 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 48/PER/M.KOMINFO/11/2009 TENTANG PENYEDIAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang
Lebih terperinciKontribusi Kemkominfo melalui PROGRAM USO DAN ICT FUND dalam rangka penyediaan TIK di Wilayah Papua dan Papua Barat
Kontribusi Kemkominfo melalui PROGRAM USO DAN ICT FUND dalam rangka penyediaan TIK di Wilayah Papua dan Papua Barat BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (BP3TI) DIREKTORAT
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Yudi Herdiana, S.T, M.T. Dekan Fakultas Teknologi Informasi UNIBBA Pembekalan KKN UNIBBA, Senin 14 Agustus 2017 PENDAHULUAN Kemajuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AKSES DAN LAYANAN TELEKOMUNIKASI DI WILAYAH PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI DENGAN
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lampiran : 1 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 04 /Per/M/Kominfo/3/2010 Tanggal : 30 Maret 2010 INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1 Satuan Kerja : KEMENTERIAN
Lebih terperinciTeknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication
Modul ke: Teknologi Komunikasi INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini semakin pesat dan semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu perkembangan pesat
Lebih terperinci5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di sekolah dasar, Ilmu Pengetahuan Alam atau sains merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di sekolah dasar, Ilmu Pengetahuan Alam atau sains merupakan salah satu pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional selain matematika dan bahasa Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (Studi Situs di SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciKondisi ICT di Indonesia saat ini Indonesia ICT Whitepaper
Kondisi ICT di Indonesia saat ini 2010 Indonesia ICT Whitepaper Kapasitas Jaringan Terpasang Telekomunikasi Jumlah Pelanggan Telekomunikasi Jumlah Desa yang Memiliki Fasilitas Telepon Tetap Jumlah Desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mendatangkan devisa dan menambah penerimaan negara. Kegiatan promosi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal memiliki kekayaan alam yang sangat indah. Alam yang indah merupakan asset tersendiri untuk diperkenalkan ke masyarakat luar sebagai
Lebih terperinciStrategi dan Kebijakan Pembangunan di Bidang Komunikasi dan Informatika Selasa, 19 Juni 2007
Strategi dan Kebijakan Pembangunan di Bidang Komunikasi dan Informatika Selasa, 19 Juni 2007 Sofyan A. Djalil Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Pendahuluan Secara umum, pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menghasilkan inovasi-inovasi baru hampir diseluruh sektor perekonomian. Perkembangan sistem pembayaran merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
27 PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru pembangunan Indonesia lebih diorientasikan pada sektor pertanian sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas lokal. Salah satu fokus
Lebih terperinciICT LITERACY PADA PROGRAM UNIVERSAL SERVICE OBLIGATION DI WILAYAH PERDESAAN BANTEN
ICT LITERACY PADA PROGRAM UNIVERSAL SERVICE OBLIGATION DI WILAYAH PERDESAAN BANTEN TESIS Oleh : Nama : Lisa Ariska NIM : 55211110032 UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM MAGISTER ILMU
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Akan tetapi pada implementasi PLIK di Indonesia, pemerintah (Kominfo)
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan standar ketetapan USO (Universal Service Obligation) tentang Kewajiban pelayanan Universal terdapat sub bagian yang meliputi pembangunan, pengembangan, pemberdayaan,
Lebih terperinciJURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.
Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen
Lebih terperinciPerjuangan Menyebarkan Internet
Perjuangan Menyebarkan Internet Onno W. Purbo onno@indo.net.id @onnowpurbo OnnoCenter 2016 ISBN: 978-602-74434-9-5 Ucapan Terima Kasih Indonesia Project, Australian National University, Indonesia Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.
Lebih terperinciTANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT
Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT DR.Ir. ISMAIL, MT. Direktur Jenderal SDPPI Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pendekatan pembangunan yang saat ini diterapkan di Indonesia bersifat bottom up yang menggantikan pendekatan lama yang bersifat top down. Dalam konteks pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi jaringan saat ini telah berkembang dengan pesat. Berbagai macam teknologi telah dikembangkan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi. Kalau pada era tahun
Lebih terperinciTransformasi Masyarakat Informasi di Indonesia Ditinjau dari Aspek Budaya, Teknologi, Sosial dan Ekonomi Nurintan Cynthia Tyasmara
Transformasi Masyarakat Informasi di Indonesia Ditinjau dari Aspek Budaya, Teknologi, Sosial dan Ekonomi Nurintan Cynthia Tyasmara 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Masyarakat informasi ditandai
Lebih terperinciE-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :
E-GOVERMENT Definisi (Word Bank) : adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah (seperti Wide Artea Network, internet dan mobile computing) yang memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang membuat kemungkinan terbaik
Lebih terperinciKebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper
Kebijakan dan Rencana ke Depan 2010 Indonesia ICT Whitepaper 5 Sukses ICT Pilar penting penggerak pembangunan Pembangkit dan penyerap tenaga kerja Sumber devisa baru Pilar penting pencerdasan bangsa Alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LAYANAN PITA LEBAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai aktifitas keilmuan sosial (Ishak, 2008). Perpustakaan merupakan bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perpustakaan pada era masyarakat informasi dewasa ini telah dimanfaatkan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, pelestarian
Lebih terperinciDAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2012
KOMINFO DAFTAR INFOR PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI 2012 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun
Lebih terperinciPENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago
PENJELASAN SUBTEMA IDF Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago 2018 DISPARITAS REGIONAL Dalam Nawacita, salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo adalah membangun Indonesia
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan Information and Communication Technology (ICT), dewasa ini dapat menjadi indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah memandang pemasaran sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu pun dengan pembangunan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 21 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG PENYEDIAAN NUSANTARA INTERNET EXCHANGE UNTUK LAYANAN INTERNET PADA WILAYAH PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI
Lebih terperinciMEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK INVESTASI
S A M B U T A N KETUA UMUM KADIN INDONESIA PADA RAKORNAS TELEMATIKA DAN MEDIA 2008 KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA MEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK
Lebih terperinciSalah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang komunikator dalam proses komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat
Lebih terperinci4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah
4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel
Lebih terperinciMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11/PER/ M.KOMINFO/04/ 2007 TENTANG PENYEDIAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UNIVERSAL
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI
SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E Education Vs E Government E Education E education merupakan aplikasi teknologi informasi dengan menggunakan elektronik yang menitik beratkan pada pembelajaran.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era global ini peran serta informasi dari media massa telah menjadi kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja Indonesia.
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini
Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik sesuai dalam UUD 1945 (Ramelan, 1997). Peran pemerintah
Lebih terperinciPELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG SABTU, 25 JUNI 2011 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA KUPANG Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Information and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dari satu tempat ke seluruh penjuru dunia terjadi dengan sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini, menyebabkan penyebaran informasi dari satu tempat ke seluruh penjuru dunia terjadi dengan sangat cepat. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan AES Nasution No. 92A Telp. (0511) 4799418 Marabahan KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENYUSUNAN CELL PLAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini ketatnya persaingan pasar dan tingginya pertumbuhan jumlah bisnis di Indonesia setiap tahun tentu menuntut para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi. Era komunikasi interaktif ini kemudian semakin berkembang pesat sejak kehadiran internet.
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.
SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat Rumusan Sementara A. Pendahuluan 1. Dinamika impelementasi konsep pembangunan, belakangan
Lebih terperincitu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B
Bagian Satu TELEKOMUNIKASI DAN INTERNET 2 TIK 1.1 Teledensitas Dunia Gambar 1.1 : Teledensitas di 5 Belahan Dunia Tahun 2009. Sumber : International Telecommunication Union, 2009 Penetrasi telepon dunia
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 / PER / M.KOMINFO / 04 / 2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 / PER / M.KOMINFO / 04 / 2007 TENTANG PENYEDIAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum pendidikan di Indonesia selalu berubah dan berkembang sesuai zaman. Indonesia telah beberapa kali merubah atau menyempurnakan kurikulum. Hingga saat
Lebih terperinciCUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG
CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 A. Latar Belakang Sepanjang
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENYEDIAAN KPU/USO TELEKOMUNIKASI INDONESIA. 3.1 Kebijakan USO Telekomunikasi di Indonesia
BAB III PELAKSANAAN PENYEDIAAN KPU/USO TELEKOMUNIKASI INDONESIA 3.1 Kebijakan USO Telekomunikasi di Indonesia 3.1.1. Kerangka Hukum Dalam rangka mendorong peningkatan teledensitas, pemerintah telah mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreativitas.industri kreatif tidak hanya menciptakan transaksi ekonomi, tetapi juga transaksi sosial budaya antar negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini tengah memasuki evolusi baru dalam perekonomiannya, yaitu evolusi ekonomi kreatif, pertumbuhan ekonomi kreatif ini membuka wacana baru bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Kebangkitan dan keruntuhan suatu bangsa tergantung pada sikap dan tindakan mereka sendiri. Penulis melakukan penelitian studi komparatif sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan
Lebih terperinciMASYARAKAT INFORMASI
1 MASYARAKAT INFORMASI Pengertian Masyarakat Informasi Information society atau masyarakat Informasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan trend ke arah zona ekonomi sebagai kota metropolitan, kondisi ini adalah sebagai wujud dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Pada bab sebelumnya telah diuraikan gambaran umum Kabupaten Kebumen sebagai hasil pembangunan jangka menengah 5 (lima) tahun periode yang lalu. Dari kondisi yang telah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2015 KEMEN-KOMINFO. Pelayanan. Universal. Kewajiban. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI
Lebih terperinciStudi Tentang Kendala Teknologi Informasi di Indonesia. Hendra Gunawan, Ir. Dosen Luar Biasa STMIK Sumedang
Studi Tentang Kendala Teknologi Informasi di Indonesia Hendra Gunawan, Ir. Dosen Luar Biasa STMIK Sumedang Abstrak Penerapan Teknologi Informasi pada era globalisasi informasi saat ini menjadi sangat penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelahirannya, teknologi Internet berkembang dengan pesat dan sudah dipakai di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi telah sukses melahirkan teknologi baru yang kita sebut dengan teknologi Internet. Semenjak kelahirannya, teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak yang membutuhkan aliran informasi yang cepat dan murah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi telah menjadi gerbang bagi manusia menuju era baru tanpa terhalang oleh adanya batas-batas geografis dan geopolitis, yang pada akhirnya tercipta
Lebih terperinciERWIN WAHYU ARY HERMAWAN
MEMBANGUN USAHA WARUNG INTERNET DIWILAYAH KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI UJIAN KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 DISUSUN OLEH: ERWIN WAHYU ARY HERMAWAN
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN CHAPTER 05 IT INFRASTRUCTURE & EMERGING TECHNOLOGIES
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CHAPTER 05 IT INFRASTRUCTURE & EMERGING TECHNOLOGIES DISUSUN OLEH: CHARIS SUBIANTO 041211331018 BUNGA CANTIKA DWI P. 041211331019 DEDI RAHMAN 041211331025 AHMAD MUHAJIR 041211331032
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Technology (ICT) atau di Indonesia lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Information and Communication Technology (ICT) atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah semakin berkembang
Lebih terperinciMotivasi Kebijakan E-Government
LAMPIRAN I INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TANGGAL 9 JUNI 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT Motivasi Kebijakan E-Government Tuntutan Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global. Perubahan yang terjadi tersebut disebabkan
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARAA PERINGATAN HARI ULANG KE- 70 KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 2015
SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARAA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE- 70 KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 2015 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Selamat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui beberapa proses dan salah satunya adalah dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang sudah direncanakan dalam melakukan suatu perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan
Lebih terperinciMAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR
MAKALAH PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah,
Lebih terperinciVI. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDONESIA
VI. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDONESIA Penurunan daya saing sektor industri agro Indonesia pada tahun 1995-2000, khususnya dibandingkan dengan Thailand dan China, perlu diantisipasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Internet merupakan media komunikasi yang terus berkembang di Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan media komunikasi yang terus berkembang di Indonesia. Perkembangan ponsel dengan fasilitas Internet serta merebaknya warung internet (warnet) memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan memiliki peranan yang sangat penting guna. tersebut dapat berupa peningkatan kualitas produk jasa dan fasilitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia, khususnya di bidang ekonomi, menjadikan lembaga perbankan memiliki peranan yang sangat penting guna memperlancar aktivitas perekonomian tersebut.
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian 3.1. Obyek Penelitian Obyek Penelitian adalah Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) yaitu berupa penyediaan jasa internet kepada masyarakat, Provinsi Banten dijadikan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 [1] tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, dijelaskan bahwa pengembangan e-government merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa bagi negara yang cukup efektif untuk dikembangkan. Perkembangan sektor pariwisata ini terbilang cukup
Lebih terperinci