JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN"

Transkripsi

1 JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD MIMIKA PROVINSI PAPUA TAHUN 2013 The Effect of The Leadership Style and Work Satisfaction on The Employees Perfomance In The Local General Hospital, Mimika, Papua Province 2013 Maria Pentania 1, Rahman Kadir 2, Sudirman Natsir 3 ¹Klinik Citra Medika Centre Timika Papua ²Bagian Tenaga Pendidik Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin ³Bagian Tenaga pendidik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin ( taniarafra@gmail.com) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tidak langsung antara gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan gaya kepemimpinan pertimbangan terhadap kinerja karyawan di RSUD Mimika melalui kepuasan kerja dan besar pengaruhnya serta pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, kinerja karyawan, dan besar pengaruhnya. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan berstatus pegawai negeri sipil yang berada di bawah kepala unit/ instalasi yang meliputi paramedis, tenaga penunjang medis, dan tenaga non medis. Sampel penelitian berjumlah 150 orang yang diambil berdasarkan teknik sampel total. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis data menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel- variabel penelitian berpengaruh positif dan sigfinikan. Besar pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan gaya kepemimpinan pertimbangan terhadap kinerja melalui variabel kepuasan kerja adalah 0,439. Besar pengaruh langsung kepemimpinan memprakarsai struktur 0,402, dan gaya kepemimpinan pertimbangan 0,360 terhadap kepuasan kerja. Besar pengaruh langsung gaya kepemimpinan memprakarsai struktur 0,343 dan gaya kepemimpinan pertimbangan -0,155 terhadap kinerja karyawan. Kata kunci: Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ABSTRACT This research aimed to analyze the direct and indirect effects of the leadership style in initiating the structure and leadership consideration style on the employees performance in Mimika Local General Hospital (Mimika LGH); to analyze the effects of the employees work satisfaction on their performance on Mimika Local General Hospital (Mimika LGH). The research was an analytical study using the cross sectional approach. The research population were all the employees with PNS status under the leadership of the unit/ installation covering paramedics, and non paramedics- the total of 150 persons who were chosen using total sampling technique. The data were collected through interviews and questionnaires. The technique of analysis used was the path analysis. The result of path analysis revelead that above variables had a positive ang significant effect on the employees performance. The extent of the indirect effect of the leadership style in initiating the structure and the consideration leadership style on the employees performance through the work satisfaction was 0,439. The extent of direct effect of the leadership style in intiating the structure and consideration leadership style on the employyes satisfaction were 0,402 and 0,360 respectively. The extent of direct effect of the leadership style in initiating the structure and consideration leadership style on the employees performance were 0,343 and -0,515 respectively. Keywords: Leadership style, work satisfaction, employees performance 87

2 Maria Pentania ISSN PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat, dimana ruang lingkup pelayanan kesehatan menyangkut kepentingan masyarakat banyak, sehingga peran banyak pihak dalam pelayanan kesehatan cukup besar. Rumah sakit sendiri merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dijelaskan bahwa rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang tidak hanya berfungsi mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien, tetapi pelayanan yang diberikan mencakup dari aspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi, demikian halnya di rumah sakit. Dalam organisasi publik, bawahan bekerja selalu bergantung pada pimpinan. Menurut Kotter dalam Robbins (2008), pemimpin menentukan arah dengan cara mengembangkan suatu visi masa depan, dan menyatukan orang- orang dengan mengkomunikasikan visi ini, dan menginspirasi mereka untuk mengatasi berbagai rintangan. Bila pimpinan tidak punya kemampuan memimpin, maka tugas- tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku bawahannya. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh- sungguh dalam membina, menggerakkan, mengarahkan semua potensi karyawan di lingkungan rumah sakit. Gaya kepemimpinan yang baik akan memberikan kepuasan kerja kepada para karyawan dan meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan, termasuk rumah sakit, untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi. Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan masyarakat, berfungsi melayani masyarakat secara luas dalam bentuk jasa. Untuk mencapai sasaran yang diinginkan manajemen, rumah sakit menuntut karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Pasien yang datang baik untuk pelayanan rawat inap ataupun rawat jalan akan memberikan respon yang positif terhadap pelayanan pegawai yang baik, sehingga mampu meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika. Pentingnya kinerja yang rasional dan diterapkan secara objektif terlihat paling sedikit memiliki dua kepentingan, yaitu kepentingan karyawan yang bersangkutan sendiri, dan kepentingan organisasi. Untuk itu perlu dikaji hal- hal yang dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk menunjang tercapainya keberhasilan rumah sakit. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Siagian (2002) bahwa sumber daya 88

3 Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN manusia merupakan elemen paling strategis dalam organisasi, dimana peningkatan kinerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia, sebaliknya sumber daya manusia pula yang dapat menjadi penyebab pemborosan dan inefisiensi dalam berbagai bentuknya. Begitu pentingnya peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Bass menyatakan bahwa kualitas dari pemimpin sering kali dianggap sebagai faktor terpenting yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi. Schein, Nahavandi & Malekzadeh serta Kouzes & Posner juga menyatakan bahwa pimpinan mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan organisasi. Porter dalam Sunarsih, serta Green Berg dan Baron dalam Sunarsih menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu unsur kunci dalam keefektifan organisasi. Pada dasarnya karyawan yang puas terhadap pekerjaanya akan cenderung memiliki kinerja yang tinggi pula. Gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja para pegawai. Hubungan yang akrab dan saling tolong-menolong dengan teman kerja serta pimpinan adalah sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja dan tidak ada kaitannya dengan keadaan tempat kerja serta jenis pekerjaan. Pemimpin mendorong kinerja yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatankegiatan yang mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan usaha yang serius. Kepemimpinan yang berlaku secara universal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan bawahan yang tinggi. Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor pekerjaan, penyesuaian diri, dan hubungan sosial individu di luar kerja. Rumah sakit perlu menyeimbangkan antara pencapaian tujuan rumah sakit dan tujuan individual karyawannya, yang mana salah satunya adalah kepuasan kerja, (Sugiartono A, 2010). Jika seorang karyawan merasa puas terhadap perlakuan yang diterimanya di tempat kerja, maka mereka akan bersemangat untuk bekerja sebagaimana yang diharapkan sehingga akan meningkatkan kinerja mereka, dan selanjutnya meningkatkan kinerja organisasi. Gaya kepemimpinan yang efektif dalam mengelola sumber daya manusia dalam suatu unit kerja akan berpengaruh pada perilaku kerja yang diindikasikan dengan peningkatan kepuasan kerja individu dan kinerja unit itu sendiri, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis pengaruh langsung antara gaya kepemimpinan memprakarsai struktur (initiating structure) terhadap kepuasan kerja karyawan dan besar pengaruhnya. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional. Studi analitik dilakukan dengan maksud melakukan identifikasi kepada variabel yang akan diteliti, untuk mengetahui hubungan tidak langsung antara variabel kepemimpinan (variabel gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan variabel gaya kepemimpinan pertimbangan) melalui variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan, mengetahui hubungan langsung variabel kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan, dan mengetahui hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kepuasan kerja. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional yang mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat yang diobservasi pada saat yang sama artinya observasi 89

4 Maria Pentania ISSN dilakukan satu kali saja, diukur menurut keadaan dan status waktu observasi. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berstatus pegawai negeri sipil yang berada di bawah kepala instalasi atau kepala unit yang ada di RSUD Mimika meliputi 95 orang tenaga para medis (perawat/ bidan), 22 orang tenaga penunjang medis (tenaga laboratorium, tenaga radiodiagnostik, tenaga fisioterapi, dan tenaga farmasi), dan 33 orang tenaga non medis. Jadi total populasi sebanyak 150 orang. Mengingat populasi yang hanya 150 orang dan dapat dijangkau oleh peneliti maka dalam metode pengambilan data seluruh karyawan akan dijadikan responden atau sampel penelitian, dimana metode tersebut merupakan metode total sampling. Jadi dalam penelitian ini responden atau sampel adalah: 95 orang tenaga para medis, 22 orang tenaga penunjang medis, dan 33 orang tenaga non medis. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja diperoleh dari responden melalui kuisioner penelitian. Data sekunder berupa data- data administratif yang mendukung data primer yang diperoleh dari dokumen di bagian rekam medik dan bagian kepegawaian. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut: (1). Kuesioner (Daftar pertanyaan yang diberikan langsung kepada responden). (2). Dokumentasi (Pengumpulan data dengan mengutip sumber catatan yang sudah ada: buku, jurnal, dokumen). Teknik Analisis Data Data yang sudah terkumpul akan dianalisis memakai bantuan perangkat lunak komputer. Analisa data yang dilakukan adalah analisis univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yaitu gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja. Analisis multivariat menggunakan analisis jalur (path analysis) untuk melihat adanya pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel dan berapa besar pengaruhnya. HASIL Deskripsi Variabel penelitian Pada Tabel 1 Memperlihatkan Distribusi jenis tenaga berdasarkan tingkat pendidikan di RSUD Mimika Propinsi Papua Tahun 2013, bahwa tenaga paramedis lebih banyak memiliki pendidikan Diploma tiga yaitu sebanyak 72 orang (75,8%) sedangkan sarjana sebanyak 23 orang (24,2%). Tenaga penunjang kesehatan umumnya mempunyai pendidikan Diploma tiga yaitu 15 orang (68,2%) dan sarjana 7 orang (31,8%), sedangkan tenaga non medis lebih banyak mempunyai pendidikan diploma tiga yaitu 15 orang (45,5%) dan paling sedikit pascasarjana sebanyak 2 orang (6,1%). Tabel 2 memperlihatkan Distribusi gaya kepemimpinan berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika Propinsi Papua tahun 2013, bahwa paramedis lebih banyak menyatakan gaya kepemimpinan kepala unit adalah initiating structure yaitu 68 orang (71,6%) sedangkan yang menyatakan consideration sebanyak 27 orang (28,4%). Tenaga penunjang kesehatan semuanya menyatakan gaya kepemimpinan kepala unit/ instalasi adalah initiating structure (100,0%), sedangkan tenaga non medis lebih banyak menyatakan gaya kepemimpinan pimpinannya adalah initiating structure yaitu 28 orang (84,4%) sedangkan yang menyatakan gaya consideration sebanyak 5 orang (15,2%). Tabel 3 memperlihatkan Distribusi kepuasan kerja berdasarkan jenis tenaga 90

5 Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN di RSUD Mimika Propinsi Papua tahun 2013, bahwa paramedis lebih banyak mempunyai kepuasan kerja baik yaitu 61 orang (64,2%) dibandingkan kepuasan kerja kurang sebanyak 34 orang (35,8%). Tenaga penunjang kesehatan lebih banyak mempunyai kepuasan kerja kurang yaitu 13 orang (59,1%) dibandingkan kepuasan kerja baik sebanyak 9 orang (40,9%), sedangkan tenaga non medis lebih banyak mempunyai kepuasan kerja baik yaitu 17 orang (51,5%) dibandingkan kepuasan kerja kurang sebanyak 16 orang (48,5%). Tabel 4 memperlihatkan Distribusi kinerja karyawan berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika Propinsi Papua tahun 2013, bahwa tenaga paramedis lebih banyak mempunyai kinerja baik yaitu 80 orang (84,2%) dibandingkan kinerja kurang sebanyak 15 orang (15,8%). Tenaga penunjang kesehatan lebih banyak mempunyai kinerja baik yaitu 21 orang (95,5%) dibandingkan kinerja kurang sebanyak 1 orang (4,5%), sedangkan tenaga non medis lebih banyak mempunyai kinerja baik yaitu 28 orang (84,8%) dibandingkan kinerja kurang sebanyak 5 orang (15,2%). Tabel 1. Distribusi jenis tenaga berdasarkan tingkat pendidikan di RSUD Mimika Propinsi Papua Tahun 2013 Jenis Tenaga Tingkat Penunjang Jumlah Pendidikan Paramedis Kesehatan Non medis n % N % n % n % SLTA 0,0 0, ,3 11 7,3 Diploma Tiga 72 75, , , ,0 S ,2 7 31,8 5 15, ,3 S2 0,0 0,0 2 6,1 2 1,3 Jumlah , , , ,0 Sumber: Data Primer Tabel 2. Distribusi gaya kepemimpinan berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika Propinsi Papua tahun 2013 Gaya Kepemimpinan Jenis Tenaga Initiating Jumlah Consideration structure n % n % n % Paramedis 68 71, , ,0 Penunjang Kesehatan ,0 0, ,0 Non Medis 28 84,8 5 15, ,0 Jumlah , , ,0 Sumber: Data Primer 91

6 Maria Pentania ISSN Tabel 3. Distribusi kepuasan kerja berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika Propinsi Papua tahun 2013 Kepuasan Kerja Jenis tenaga Baik Kurang Jumlah n % n % n % Paramedis 61 64, , ,3 Penunjang Kesehatan 9 40, , ,7 Non Medis 17 51, , ,0 Jumlah 87 58, , ,0 Sumber: Data Primer Tabel 4. Distribusi kinerja karyawan berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika Propinasi Papua tahun 2013 Kinerja karyawan Jenis Tenaga Baik Kurang Jumlah n % n % N % Paramedis 80 84, , ,0 Penunjang Kesehatan 21 95,5 1 4, ,0 Non medis 28 84,8 5 15, ,0 Jumlah , , ,0 Sumber: Data Primer Secara simultan gaya kepemimpinan initiating structure dan gaya kepemimpinan consideration berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Besaran pengaruh simultan adalah 0,494 atau dibulatkan menjadi 50% merupakan kontribusi dari variabel gaya kepemimpinan initiating structure dan terhadap kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 50% dipengaruhi faktor lain di luar model. Secara parsial gaya kepemimpinan initiating structure berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Besaran pengaruh parsial dan langsung adalah sebesar 0,402 atau 40%. Dengan demikian, tinggi rendahnya kepuasan kerja dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan initiating structure sebesar 40%, sedangkan 60% dijelaskan faktor lain di luar model. Secara parsial gaya kepemimpinan consideration berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Besaran pengaruh parsial dan langsung adalah sebesar 0,360 atau 36%. Dengan demikian, tinggi rendahnya kepuasan kerja dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan consideration sebesar 36%, sedangkan 64% dijelaskan faktor lain di luar model. Secara simultan gaya kepemimpinan initiating structure dan gaya kepemimpinan consideration melalui kepuasan kerja (X 1, X 2, Y) terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,439 (dibulatkan 44%), sisanya 56% dipengaruhi faktor lain di luar model. Secara langsung gaya kepemimpinan initiating structure berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Besaran pengaruh langsung adalah sebesar 0,343 atau 34%. Dengan demikian, tinggi rendahnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan initiating structure sebesar 34%, sedangkan 66% dijelaskan faktor lain di luar model. Secara langsung berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. 92

7 Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN Besaran pengaruh langsung adalah sebesar -0,155. Secara langsung kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Besaran pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,498 atau dibulatkan menjadi 50%. Artinya tinggi rendahnya kinerja mampu dipengaruhi oleh kepuasan kerja sebesar 50%, sedangkan sisanya 50% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. PEMBAHASAN Initiating Structure dan Gaya Kepemimpinan Consideration terhadap Kepuasan Kerja Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan gaya kepemimpinan pertimbangan terhadap kepuasaan kerja sebanyak r 2 = 0,494 atau dibulatkan menjadi 50%, yang berarti semakin baik gaya kepemimpinan akan memberikan tingkat kepuasan yang baik pula bagi karyawan. Dimana 50% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Mengingat bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja, maka diharapkan pihak manajemen RSUD Mimika perlu meningkatkan efektifitas gaya kepemimpinannya, terutama pada aspek memberikan kebijakan promosi, penghargaan terhadap keberhasilan tugas, serta kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan diri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitriyani (2010) yang menemukan bahwa gaya kepemimpinan consideration dan gaya kepemimpinan initiating structure berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.ghiselli dan Wyatt (1972) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan initiating structure dianggap lebih dapat menimbulkan kepuasan kerja pada bawahan. Dengan tingkat kepuasan kerja yang buruk, bawahan tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Initiating Structure terhadap Kinerja Karyawan Hasil uji hipotesis melalui analisa jalur menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan initiating structure memiliki pengaruh signifikan 0,343 terhadap kinerja karyawan. Artinya jika kepemimpinan initiating structure terjadi peningkatan maka kinerja karyawan akan meningkat pula. Gaya kepemimpinan initiating structure mempengaruhi kinerja sebesar 43%, dimana 57% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model, seperti: kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang dilakukan, bakat, pendidikan dan latihan, lingkungan dan fasilitas, iklim kerja, teknologi, manajemen, kesempatan berprestasi, dan lain- lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan Studi Ohio dan Michigan (Yukl, 2005) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang tinggi (gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan consideration cenderung lebih sering mencapai kinerja karyawan yang tinggi, demikian juga sebaliknya jika gaya kepemimpinan rendah kinerja karyawan karyawan rendah. Consideration terhadap Kinerja Karyawan Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan pertimbangan mempunyai pengaruh - 0,515, artinya jika gaya pertimbangan terjadi peningkatan maka kinerja karyawan akan menurun sebesar 0,515. Begitu pula jika terjadi penurunan pada gaya kepemimpinan pertimbangan, maka kinerja akan meningkat 0,515. Hal ini kemungkinan disebabkan karena semakin meningkat gaya kepemimpinan pertimbangan, karyawan merasa lebih memperhatikan hal- hal lain diluar peningkatan kinerjanya. Hasil penelitian Purwoko (2008) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan 93

8 Maria Pentania ISSN signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan dalam mengarahkan, membina, mendukung dan berpartisipasi dapat meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian Handayani (2010) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan akan berpengaruh pada kinerja pegawai. melalui Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan melalui kepuasan kerja terhadap kinerja memiliki pengaruh signifikan 0,439 terhadap kinerja karyawan. Dimana 57% dipengaruhi faktor lain diluar model yang tidak diteliti. Faktor-faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja adalah kemampuan, desain pekerjaan, bakat, pengalaman, iklim organisasi, struktur organisasi dan kepribadian. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel gaya kepemimpinan initiating structure sedangkan variabel yang paling kecil pengaruhnya adalah variabel gaya kepemimpinan consideration. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Variabel gaya kepemimpinan initiating structure mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dan besar pengaruhnya 0,402 atau 40%. 2) Variabel mempunyai hubungan terhadap kepuasan kerja karyawan dan besar pengaruhnya 0,360 atau 36%. 3) Variabel gaya kepemimpinan initiating structure dan mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan di RSUD Mimika melalui kepuasan kerja dan besar pengaruhnya 0,439 dibulatkan menjadi 44%. 4) Variabel gaya kepemimpinan memprakarsai struktur mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan di RSUD Mimika dan besar pengaruhnya 0,343 atau 34%. 5) Variabel mempunyai pengaruh negatif langsung terhadap kinerja karyawan di RSUD Mimika dan besar pengaruhnya -0,155. Mengingat gaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, maka pihak manajemen perlu meningkatkan efektifitas gaya kepemimpinannya terutama pada aspek memberikan perhatian pada karyawan baru, menemukan keinginan karyawan, serta memberikan informasi mengenai organisasi kepada karyawan. Gaya kepemimpinan melalui kepuasan kerja memiliki kontribusi pengaruh sebesar 44% terhadap kinerja karyawan, yang berarti masih ada 56 % pengaruh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, dan peneliti lebih lanjut dapat meneliti faktor- faktor lain yang mempengaruhi kinerja seperti bakat, pendidikan dan pelatihan, iklim kerja, dan lain sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Baihaqi MF. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Tesis tidak dipublikasikan, Universitas Diponegoro Semarang. Darwito. (2008). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pada Rsud Kota Semarang) Tesis Universitas Diponegoro Dewi CN. (2010). Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Semarang. Dolok Saribu, Masdyana., (2006). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan motivasi Terhadap Kinerja Petugas Di RSUD Pandan Tesis Universitas Sumatera Utara 94

9 Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN Nurdin R, Darmawangsa. (2011). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan motivasi Terhadap Kinerja Petugas Di RSUD Pandan Tesis Universitas Hasanuddin. Panjaitan H (2010). Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Paramedis dan Hubungannya dengan Mutu Pelayanan di RSUD Pasuruan. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol 20 (diakses tanggal 20 Juni 2013) Rahardjo ST, Nafisa D (2006). Analisis Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Departemen Agama Kabupaten Kendal Dan Departemen Agama Kota Semarang). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol.3 (2), 69 (Diakses Tanggal 20 Juni 2013) Robbins S, Judge T. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi Ke- 12. Penerbit Salemba Empat: Jakarta Siagian, Sondang. (2002). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Penerbit Rineke Cipta: Jakarta Sugiartono A (2010). Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja dengan Mediasi Komitmen (di PT Alam Kayu Sakti Semarang). Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.3 (1), (diakses tanggal 20 Juni 2013) Wardhani MK. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pt. Bpr Mranggen Mitrapersada. Tesis tidak dipublikasikan, Universitas Diponegoro Semarang. 95

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : 90 96 ISSN 2252-5416 HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN The Correlation between the Extrinsic Motivation

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI RSUD NAMLEA KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI RSUD NAMLEA KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI RSUD NAMLEA KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND WORK SATISFACTION ON EMPLOYEE S PERFORMANCE IN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA JAYAPURA

PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA JAYAPURA PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA JAYAPURA FERDINANDUS CHRISTIAN *) Fakultas Ekonomi Universitas Ottow Geissler Papua ABSTRACT This study

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber Cipta Multiniaga Cabang Jember.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber Cipta Multiniaga Cabang Jember. Aditya, et al., Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan... Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial tetapi juga dari aspek produktivitas dalam arti mempunyai pekerjaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Abd. Gafur Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap... Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening Di Kantor Pariwisata dan Kabudayaan Kabupaten Jember The Influence

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau sikap umum terhadap perbedaan penghargaan yang diterima dan yang seharusnya diterima. Kepuasan kerja dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana individu memperoleh ilmu mengenai kepemimpinan yang di

BAB I PENDAHULUAN. dimana individu memperoleh ilmu mengenai kepemimpinan yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu universitas swasta di Indonesia yang berfokus pada kajian disiplin ilmu manajemen, Universitas Widyatama merupakan tempat dimana individu memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan organisasi untuk bersikap lebih responsif agar tetap bertahan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penyedia pelayanan kesehatan yang cukup kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit merupakan institusi pelayanan

Lebih terperinci

Moses Junaedy, Anton et al., Pengaruh Kompensasi, Kompetensi Dan Motivasi...

Moses Junaedy, Anton et al., Pengaruh Kompensasi, Kompetensi Dan Motivasi... Pengaruh Kompensasi, Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Unit Penjualan (Sales) UD Sumber Jaya Maha Sakti Motor Purwoharjo Banyuwangi ( The Influence Of Compensation, Competence

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dengan adanya sistem kesehatan ini tujuan pembangunan dapat tercapai efektif,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG Nicko Achmad Pradityo 1, Rodhiyah 2 & Saryadi 3 Email: nickoachmadp@yahoo.com Abstract The research was

Lebih terperinci

Tesis. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2. Program Studi Magister Manajemen

Tesis. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2. Program Studi Magister Manajemen PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE (QWL) TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA DI YOGYAKARTA Tesis Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA Merry Tiyas Anggraini, Afiana Rohmani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA Artikel Publikasi Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA INFLUENCE OF SERVICE QUALITY TO PATIENT SATISFACTION IN INTENSIVE CARE ROOM OF SYEKH YUSUF PUBLIC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap badan usaha dituntut memiliki kinerja yang baik. Hal ini dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap badan usaha dituntut memiliki kinerja yang baik. Hal ini dapat dicapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap badan usaha dituntut memiliki kinerja yang baik. Hal ini dapat dicapai dengan mengelola segala kegiatannya dengan efektif dan efisien, selain itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ataupun di

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ataupun di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan termasuk tempat fisioterapi merupakan salah satu bentuk sarana pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Pelayanan

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut laporan World Economic Forum tahun 2006 (Sumbodo : 2005) daya saing Indonesia menduduki peringkat ke 50. Tingkat daya saing Indonesia pada tahun 2008 berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan insitusi yang menyediakan pelayanan pasien rawat inap, dimana fungsi utamanya memberikan pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik

Lebih terperinci

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember The Influence Of Compensation And Employee Motivation

Lebih terperinci

Lia, et al, Pengaruh Etos Kerja, Gaya Kepemiminan Berorientasi Tugas...

Lia, et al, Pengaruh Etos Kerja, Gaya Kepemiminan Berorientasi Tugas... Pengaruh Etos Kerja, Gaya Kepemimpinan Berorientasi Tugas dan Gaya Kepemimpinan Berorientasi Hubungan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Besuk Kabupaten Probolingo (The Influence of Work Ethic,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peningkatan kualitas dan produktivitas kerja sebagai salah satu aspek kinerja yang menjadi tantangan bagi dunia bisnis dan industri tidak bisa ditunda apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Kesehatan Nasional menyebutkan bahwa salah satu bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Kesehatan Nasional menyebutkan bahwa salah satu bentuk dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional menyebutkan bahwa salah satu bentuk dari strata pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit merupakan jalur rujukan medis, rujukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AYU TRI PURNAMA SARI 20121020108 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang digantungkan kepadanya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan suatu obat dapat berpengaruh terhadap kualitas pengobatan, pelayanan dan biaya pengobatan. Penggunaan obat merupakan tahap akhir manajemen obat. Penggunaan

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT 9 HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS PANTI WALUYO SAWAHAN MALANG Rini Roostyowati 1) 1) Praktisi RS Panti Waluyo Sawahan Malang ABSTRACT Style of leadership

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional ini dimana variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO THE INFLUENCES OF COMPENSATION, WELFARE, AND WORK ATMOSPHERE TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE ON BPJS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang diinginkan. Laba merupakan sisa dari selisih antara total pendapatan yang diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA Dwi Haryanto Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh perilaku, sikap, motivasi, semangat, disiplin kepuasan kerja

BAB 1 : PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh perilaku, sikap, motivasi, semangat, disiplin kepuasan kerja BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para pemimpin sering tidak mengetahui dengan baik permasalahan yang terjadi di lapangan yang mungkin berdampak dalam pencapaian target. Para pemimpin sering hanya

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WORKLOAD WITH PERFORMANCE OF NURSES IN RSUD SARAS HUSADA PURWOREDJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541 0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 6 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama Manajemen Sumber Daya Manusia

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama Manajemen Sumber Daya Manusia digilib.uns.ac.id PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KINERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO Jessiliani A. Patodo*, Franckie R.R Maramis*, Adisti A. Rumyar* *Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Menurut Ilyas (2012) kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember (The Effect of Compensation System And Work Environment on

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nopia Wahyuliani 215114383

Lebih terperinci

Ratya Shafira Arifiani Endang Siti Astuti Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Ratya Shafira Arifiani Endang Siti Astuti Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Tenaga Perawat RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang) Ratya Shafira Arifiani Endang Siti Astuti

Lebih terperinci

Promotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MALEI KECAMATAN LAGE KABUPATEN POSO

Promotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MALEI KECAMATAN LAGE KABUPATEN POSO HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MALEI KECAMATAN LAGE KABUPATEN POSO 1) Herlina Yusuf, 2) Hadiyah Maisa Bagian Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan FKM Unismuh Palu ABSTRAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. dr.v.l.ratumbuysang MANADO Cyntya Bukunusa*, Adisti A. Rumayar*, Sulaemana Engkeng *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Minat Utama : Manajemen Komunikasi

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Minat Utama : Manajemen Komunikasi PENGARUH KEPUASAN KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI ANALISIS JALUR (Studi di Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2015) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 Suriani Ginting Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Caring adalah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat penting bahkan dapat dikatakan salah satu faktor penentu dalam pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

Gilang et al., Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung

Gilang et al., Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung (The Effect Of Work Stress And Compensation To Performance Through

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR The Relationship of Leadership Quality on the Worker Performance at Public Health Center of Tamalanrea Makassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Oleh : Anna Mersia dan Syamsul Amar ABSTRACT

Oleh : Anna Mersia dan Syamsul Amar ABSTRACT PENGARUH INSENTIF, KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT Oleh : Anna Mersia dan Syamsul Amar ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan berbagai jenis pelayanan. Departemen Kesehatan Republik

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun oleh: HESTIYANA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA 29 HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA CORRELATION BETWEEN POSYANDU X S SERVICE WITH ELDERLY SATISFACTION LEVEL ENDAH RETNANI WISMANINGSIH Info Artikel Sejarah Artikel Diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya baik pemerintah maupun swasta. Puskesmas merupakan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya baik pemerintah maupun swasta. Puskesmas merupakan upaya pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah bentuk investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karenanya Indonesia selalu berupaya meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan yang

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BIDANG KEPERAWATAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BIDANG KEPERAWATAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BIDANG KEPERAWATAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Penyelesaian Konflik Dan Kinerja Karyawan Hotel Asri Jember

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Penyelesaian Konflik Dan Kinerja Karyawan Hotel Asri Jember Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Penyelesaian Konflik Dan Kinerja Karyawan Hotel Asri Jember (The Influence of Transformational Leadership Toward Conflict Resolution And Work Performance

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi ekonomi dan perubahan lingkungan pasar dunia seperti yang sedang terjadi saat ini telah melahirkan kompetisi dunia usaha yang semakin ketat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh/integral dari organisasi sosial dan medis. Rumah sakit berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh/integral dari organisasi sosial dan medis. Rumah sakit berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, WHO (1997) memberikan batasan tentang rumah sakit yaitu bagian yang menyeluruh/integral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA Rini Roostyowati 1), Erlisa Candrawati 2), Wahidyanti Rahayu H 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional pada hakekatnya diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumberdaya manusia. Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kesadaran,

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang *) **) Aulia Nur Hidayati *), Chriswardani Suryawati **), Ayun Sriatmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. Menurut

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 71 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Hipotesis pertama yang diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Putu Rivan Gregourian Budiarta 1), Chreisye K. F. Mandagi 1),

Lebih terperinci

Dewi et al., Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan...

Dewi et al., Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan... 1 Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasonal Sebagai Variabel Intervening pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Jember (Analysis

Lebih terperinci

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar Putri Mastini 1,2, N.T. Suryadhi 2,3,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan (Arwani, 2006). perawat merasa puas dalam bekerja (Aditama,2006).

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan (Arwani, 2006). perawat merasa puas dalam bekerja (Aditama,2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan harapan dari pasien, keluarga dan masyarakat. Salah satu faktor yang mendukung terhadap keberhasilan tersebut adalah pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi. HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) UNDATA PALU Muh. Ryman Napirah 1, Herawanto 2, Chelsea Christine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar rumah sakit merupakan suatu tantangan dan sekaligus ancaman bagi kelangsungan rumah sakit, terutama rumah sakit umum daerah kota semarang untuk bertahan

Lebih terperinci

dilihat dari beberapa penelitian. Berdasarkan penelitian, (Anik, 2013), keinginan keluar perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI pada tahun 2010

dilihat dari beberapa penelitian. Berdasarkan penelitian, (Anik, 2013), keinginan keluar perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI pada tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi padat karya dengan membutuhkan banyak tenaga dan profesi dari berbagai disiplin ilmu. Rumah sakit yang merupakan salah satu bentuk

Lebih terperinci