HAK CIPTA (HKI) Judul Invensi: METODE OPTIMISASI KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI BERBASIS LOGIKA FUZZY DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
|
|
- Deddy Hendra Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 0 HAK CIPTA HKI 1 Judul Invens: METODE OPTIMISASI KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI BERBASIS LOGIKA FUZZY DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Inventor: Dr. Ramadon Syahputra, S.T., M.T. Ir. Agus Jamal, M.Eng. Dajukan untuk Memperoleh Hak Cpta dar Drektorat Jenderal HKI Kementeran Hukum dan HAM Republk Indonesa 3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Maret 16
2 1 Deskrps METODE OPTIMISASI KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Bdang Teknk Invens Invens n berhubungan dengan suatu metode optmsas 1 konguras jarngan dstrbus guna mengurang rug-rug jarngan dalam rangka menngkatkan esens sstem dstrbus menggunakan logka uzzy dan partcle swarm optmzaton, alran daya lstrk pada sstem dstrbus, otomas operas swtchng sstem dstrbus, dan penngkatan perorma sstem dstrbus. Latar Belakang Invens 3 Usaha memnmalkan rug-rug losses energ sstem dstrbus daya lstrk telah menjad persoalan pentng dalam dekade terakhr. Dar seluruh komponen sstem tenaga lstrk, sstem dstrbus merupakan komponen yang mempunya rug-rug terbesar. Sebaga contoh adalah sstem tenaga lstrk d Indonesa yang dkelola oleh PT PLN Persero. Berdasarkan audt energ hngga 08, angka rug-rug energ total PLN se-indonesa adalah 16,84% Ibrahm, 09. Dar total tersebut, rug-rug sstem dstrbus tercatat memlk rug-rug terbesar yatu 14,47%, sedangkan rug-rug sstem transms hanya,37%. Ada beberapa cara untuk memnmalkan rug-rug daya pada sstem dstrbus d antaranya rekonguras jarngan, pemasangan kapastor daya, penyembangan beban, dan menakkan aras level tegangan Abdelazz dkk, 09. Cara pemasangan kapastor pada jarngan dan penyembangan beban basanya mengalam kesultan karena beban sstem dstrbus
3 1 yang sangat dnams. Dengan demkan nla kapastans kapastor harus selalu berubah dar waktu ke waktu, dan beban harus selalu dsembangkan. Sedangkan cara memnmalkan rug-rug dengan menngkatkan aras tegangan lstrk memerlukan baya yang besar karena seluruh peralatan yang terhubung dengan sstem n harus mampu bekerja pada tegangan yang baru, sementara haslnya belum tentu memuaskan. Oleh karenanya, dalam rencana peneltn n hanya dokuskan pada cara rekonguras jarngan dstrbus daya lstrk. Dalam sstem dstrbus prmer terdapat dua jens swtch yang drancang untuk tujuan proteks dan manajemen konguras Rao dan Svanagaraju,. Kedua jens swtch tersebut adalah swtch yang dalam keadaan normal tertutup sectonalzng swtches dan swtch yang dalam keadaan normal terbuka te swtches. Rekonguras jarngan merupakan proses perubahan topolog sstem dstrbus dengan mengubah-ubah status swtch dar keadaan terbuka menjad tertutup atau sebalknya. Proses rekonguras menjad tdak sederhana karena sedemkan banyaknya kombnas kanddat swtch yang akan dubah statusnya dalam suatu jarngan dstrbus. Perubahan konguras jarngan dapat dcapa dengan membuka atau menutup kedua jens swtch sehngga sat keradalan jarngan dapat dpertahankan. Guna mendapatkan rekonguras jarngan yang optmal sehngga rug-rug sstem dstrbus menjad mnmal, dperlukan metode rekonguras yang bak. Metode rekonguras jarngan dstrbus dapat dklaskaskan sebaga berkut Abdelazz dkk, 09: metode berbass heurstk, metode berbass paduan heurstk dan optmsas, dan metode berbass kecerdasan buatan. Metode berbass paduan heurstk dan optmsas telah dlakukan oleh beberapa penelt. Metode paduan n mampu
4 3 1 menjamn konvergens dan waktu komputas yang relat sngkat, akan tetap menghaslkan beragam derajat keakuratan Baran dan Wu, Karena metode n berbass heurstk, maka tdak mudah untuk dbawa menjad cara yang sstematk guna mengevaluas solus optmal. Selanjutnya Taylor dan Lubkeman 1990 mengembangkan metode berbass heurstk dengan pendekatan sstem pakar expert system. Pendekatan yang dambl adalah dengan cara menyusun pohon keputusan decson tree guna merepresentaskan berbaga operas swtchng yang mungkn. Pendekatan n cukup esen untuk sstem dstrbus dengan swtchng yang tdak terlalu besar. Akan tetap untuk sstem dstrbus yang besar maka dperlukan waktu pencaran optmal yang sangat lama. Selan tu dperlukan pohon keputusan yang lebh rnc dan kompleks guna memberkan jamnan solus optmal. Wagner dkk 1991 menawarkan pendekatan pemrograman lnear menggunakan teknk transportas dan pencaran heurstk baru berbass analss alran daya optmal. Berdasarkan hasl peneltan n dsmpulkan bahwa pemrograman lnear menggunakan algortma transportas tdak sesua untuk aplkas rekonguras penyulang eeder karena ungs rug-rug daya lstrk bersat nonlnear, sementara pencaran heurstk menghendak ungs yang lnear. Kemudan Sar dkk 1996 menggunakan algortma berbass teor penyekatan parttonng theory dalam rekonguras jarngan dstrbus. Jarngan dstrbus dsekat-sekat menjad beberapa kelompok bus beban, dan selanjutnya rugrug saluran antar kelompok bus beban tersebut dmnmalkan. Walaupun hasl mnmsas rug-rug yang dperoleh relat berhasl, akan tetap metode dengan membag jarngan dstrbus ke dalam kelompok-kelompok bus n hanya cocok untuk sstem dstrbus yang tdak terlalu besar.
5 4 1 Metode lan untuk rekonguras jarngan dstrbus adalah metode artcal neural network ANN yang dkembangkan oleh Km dkk Akan tetap dengan metode n serng terjebak dalam solus mnmum lokal, komplekstas komputas yang selalu menngkat, dan sult dterapkan untuk ungs objekt tertentu. Metode berbass tabu search paralel untuk rekonguras penyulang dstrbus telah dgunakan oleh Mor dan Ogta 00. Metode n terdr dar dua skema paralel yatu dekomposs tetangga dengan prosesor paralel untuk menunkan beban komputas, dan keragaman panjang tabu untuk menngkatkan akuras solus. Metode berbass tabu search paralel memberkan hal yang lebh bak dbandng metode genetc algorthm dan metode Smulated Annealng. Selanjutnya Chung dkk 04 menggunakan algortma tabu search untuk menyelesakan masalah rekonguras jarngan dalam sstem dstrbus dalam rangka mengurang rug-rug resst saluran. Dalam metode n dlakukan pengecekan keradalan sstem dstrbus berbass smpul jarngan yang dkembangkan guna menyelesakan masalah yang berkatan dengan perencanaan pemulhan sstem. Jeon dan Km 04 memadukan metode smulated annealng dan metode tabu search untuk merekonguras penyulang dstrbus guna memperbak waktu komputas dan sat konvergens dalam optmsas. Mekhamer dkk 08 mengusulkan metode berbass tabu search termodkas untuk rekonguras sstem dstrbus. Metode n dawal dengan memodkas penggunaan tabu-lst dengan ukuran varabel guna mencegah terjadnya teras dalam sklus yang sama dan luput dar jebakan mnmum lokal. Selanjutnya Su dkk 0 memperkenalkan penggunaan algortma pencaran ant colony untuk menyelesakan masalah rekonguras jarngan yang optmal guna menurunkan rug-rug daya dstrbus. Metode n tergolong baru dan metode evolus yang sangat cerdas
6 1 dalam menyelesakan masalah optmsas. Pendekatan dalam metode n berbass populas yang menggunakan penjelajahan umpan-balk post. Algortma pencaran ant colony ternspras dar perlaku alamah kolon semut tentang bagamana mereka mencar sumber makanan dan membawanya kembal ke sarangnya dengan membangun ormas lntasan yang unt. Dengan menerapkan metode n, solus optmal untuk rekonguras jarngan dstrbus dapat dcapa dengan lebh eekt. Dbandngkan dengan metode genetc algorthm dan smulated annealng, secara numerk metode ant colony memberkan hasl yang lebh bak terutama dalam menghaslkan rug-rug daya rerata jarngan dstrbus. Penggunaan logka uzzy dalam usaha memnmalkan rugrug jarngan dstrbus telah dlakukan oleh Hsao 04. Dalam makalahnya dusulkan ungs mult-objekt uzzy berbass metode pemrograman evolus untuk rekonguras jarngan. Dalam metode tersebut, ungs objekt dormulaskan menggunakan prnsp konvensonal mn-max dalam logka uzzy. Berdasarkan perkembangan metode-metode dalam rangka optmsas rekonguras jarngan dstrbus, maka dalam nvens n dplh aplkas logka uzzy, dengan optmsas ungs keanggotaan uzzy menggunakan partcle swarm optmzaton dalam merekonguras jarngan dstrbus. Formulas masalah rekonguras jarngan dalam hal n berupa ungs mult objekt dengan pokok persoalan constrant operasonal dan elektrk. Formulas masalah dalam rencana peneltan n terdr dar: mnmsas rugrug daya sstem dstrbus, mnmsas devas tegangan smpul jarngan dstrbus, penyembangan beban tap-tap penyulang dstrbus, mnmsas operas te swtch, dan mnmsas ndeks arus cabang. Sementara tu struktur jarngan dstrbus yang bersat radal harus tetap
7 6 dpertahankan pasca-rekonguras guna menjamn bahwa seluruh beban tetap terlayan. 1 Uraan Lengkap Metode Fungs Mult-Objekt Rekonguras jarngan dstrbus berbass metode yang dusulkan menggunakan lma ungs objekt dalam rangka menngkatkan unjukkerja sstem dstrbus daya lstrk, yatu: 1. Fungs untuk mnmsas rug-rug daya nyata.. Fungs untuk mnmsas devas tegangan bus. 3. Fungs untuk penyembangan beban penyulang. 4. Fungs untuk mnmsas jumlah operas swtchng.. Fungs untuk mnmsas ndeks arus cabang. 1. Fungs Objekt untuk Mnmsas Rug-rug Daya Nyata Fungs objekt pertama yang dplh untuk rekonguras jarngan dstrbus adalah ungs objekt mnmsas rug-rug daya nyata, karena tujuan utama dalam rekonguras jarngan adalah untuk menurunkan rug-rug daya nyata pada sstem dstrbus. Mnmsas rug-rug daya nyata total dapat dhtung menggunakan persamaan sebaga berkut: N br 1 R I 1, = [Te1, Te,, TeNte, Sw1, Sw,, SwNte] 1 dengan R adalah resstans cabang ke-, I adalah arus cabang ke-, Nbr adalah jumlah cabang, adalah vektor varabel kontrol, Te adalah keadaan te swtch ke- 0 menunjukkan keadaan terbuka dan 1 menunjukkan keadaan tertutup, Sw adalah jumlah sectonalzng swtch yang
8 7 membentuk satu loop dengan Te, dan Nte adalah jumlah te swtch.. Fungs Objekt untuk Mnmsas Devas Tegangan Bus Devas tegangan bus yang kecl menunjukkan kualtas layanan daya lstrk yang bak. Fungs objekt untuk mnmsas devas tegangan bus adalah: = max V Vrate, = 1,, 3,, Nbus. dengan Nbus adalah total jumlah bus, V adalah tegangan aktual bus ke-, dan Vrate adalah tegangan nomnal bus ke Fungs Objekt untuk Penyembangan Beban Penyulang Penyembangan beban adalah salah satu tujuan utama dalam rekonguras jarngan dstrbus. Strateg yang eekt untuk menakkan margn pembebanan dar penyulang yang mempunya beban sangat besar adalah dengan mentranser sebagan bebannya ke penyualng yang mempunya beban yang lebh kecl. Penyembangan beban masng-masng penyulang dapat dmodelkan sebaga berkut: 3 = mn I,rate I, = 1,, 3,, Nbr. 3 dengan I adalah pembebanan aktual cabang ke-, dan I,rate adalah arus nomnal cabang ke-. 4. Fungs Objekt untuk Mnmsas Jumlah Operas Swtchng Mnmsas jumlah operas swtchng dapat dmodelkan sebaga berkut: N s 4 S S0 1, 4 dengan S adalah keadaan swtch yang baru, S0 adalah keadaan swtch awal, dan Ns adalah jumlah swtch.
9 8. Fungs Objekt untuk Mnmsas Indeks Arus Cabang Tujuan utama untuk ungs n adalah untuk memnmalkan pelanggaran batasan-batasan arus cabang yang dkehendak. Indeks arus cabang dapat dmodelkan sebaga berkut: m c m I I,,, untuk = 1,, 3,, Nk, dan m = 1,, 3,, Nbr. dengan I,m adalah arus pada cabang m pada saat cabang ke- dalam loop-nya terbuka, Ic,m adalah kapastas arus pada cabang m, Nk adalah jumlah cabang dalam loop pada saat te swtch dtutup, dan Nbr adalah jumlah cabang. 6. Formulas Rekonguras Jarngan Dstrbus Formulas rekonguras jarngan dstrbus multobjekt yang melput ungs-ungs objekt sesua 1 persamaan 1 sampa dengan persamaan dapat dtulskan sebaga berkut: max o o o o o J , 7 dengan 01 adalah rug-rug daya nyata sebelum rekonguras, 0 adalah devas tegangan bus sebelum rekonguras, 03 adalah penyembangan beban dengan smpangan tertngg sebelum rekonguras, 04 adalah operas swtchng dengan smpangan tertngg, dan 0 adalah ndeks arus cabang dengan smpangan tertngg sebelum rekonguras.
10 9 1 Metode Partcle Swarm Optmzaton Partcle Swarm Optmzaton PSO adalah sebuah algortma optmsas yang bekerja berdasarkan pencaran berbass populas dengan menymulaskan perlaku sekawanan burung Kennedy dan Ebenhart, 199. Pembaruan populas ndvdual dlakukan dengan menerapkan beberapa macam operator menurut normas yang dperoleh dar lngkungan, sehngga masng-masng ndvdu dharapkan berpndah secara bersama-sama menuju daerah yang lebh bak. Dalam PSO, setap ndvdu terbang d angkasa dengan kecepatan yang dnams sesua dengan pengalaman terbang ndvdu dan pengalaman terbang kelompok, setap ndvdu merupakan satu ttk d angkasa berdmens-n. Dalam suatu ruang pencaran berdmens-n, dmsalkan poss ndvdual ke- adalah = x1,..., xd,..., xn dan kecepatan ndvdual ke- adalah V = v1,..., vd,..., vn. Pengalaman terbak partkel ke- drekam dan drepresentaskan dengan Pbest = pbest1,..., pbestd,..., pbestn. Poss global terbak pencaran swarm adalah Gbest = gbest1,..., gbestd,..., gbestn. Kecepatan termodkas setap partkel dhtung berdasarkan kecepatan awal personal, jarak dar poss terbak personal lokal, dan jarak dar poss terbak global sepert dtunjukkan pada persamaan berkut: V t t V c rand Pbest c rand Gbest 8 t1 t 1 1
11 t1 t V t1 V Gbest V t Pbest V Gambar. Konsep dasar optmsas menggunakan PSO. Persamaan 8 menentukan arah partkel ke-. Oleh karenanya, poss terbaru partkel dapat dtentukan dengan menggunakan persamaan: V 9 t1 t t1 dengan = 1,,..., N adalah ndeks setap partkel, t adalah jumlah teras, rand1 dan rand adalah blangan acak antara 0 dan 1, dan N adalah jumlah swarm. Bobot nersa ω dtentukan berdasarkan persamaan: max mn t1 max t t max 1 Dalam persamaan, tmax adalah jumlah maksmum teras dan t adalah jumlah teras aktual. ωmax adalah bobot nersa maksmum, dan ωmn adalah bobot nersa mnmum. Gambar menunjukkan de dasar partcle swarm optmzer.
12 11 Klam 1 1. Suatu metode optmsas konguras jarngan dstrbus daya lstrk terdr dar: - lma ungs objekt yang doptmsas secara smultan yatu ungs untuk mnmsas rug-rug daya nyata, ungs untuk mnmsas devas tegangan bus, ungs untuk penyembangan beban penyulang, ungs untuk mnmsas jumlah operas swtchng, dan ungs untuk mnmsas ndeks arus cabang; - bobot nersa untuk optmsas konguras jarngan dstrbus yang dkembangkan dalam metode partcle swarm optmzaton PSO; - ungs keanggotaan uzzy dengan aturan tertentu yang dgunakan untuk mendapatkan bobot nersa pada PSO yang lebh akurat untuk optmsas.. Suatu metode optmsas konguras jarngan dstrbus daya lstrk yang sesua dengan klam 1, dmana metode tersebut dapat dterapkan dalam berbaga perangkat lunak dan bahasa pemrograman. 3. Suatu metode optmsas konguras jarngan dstrbus daya lstrk yang sesua dengan klam 1 sampa, dmana metode tersebut dapat dterapkan dalam perangkat keras berbass komputer dengan prosesor dan memor yang cukup. 4. Suatu metode optmsas konguras jarngan dstrbus daya lstrk yang sesua dengan klam 1 sampa 3, dmana metode tersebut dapat daplkaskan pada sstem pengendalan sstem dstrbus yang dmlk operator jarngan dstrbus suatu perusahaan lstrk. 3. Suatu metode optmsas konguras jarngan dstrbus daya lstrk yang sesua dengan klam 1 sampa 4, dmana metode tersebut merupakan kombnas atau hbrd dar dua
13 1 metode cerdas yatu metode berbass logka uzzy adapt dan metode partcle swarm optmzaton. 6. Suatu metode optmsas konguras jarngan dstrbus daya lstrk yang sesua dengan klam 1 sampa, dmana metode tersebut dapat dapat berungs menngkatkan esens jarngan dstrbus daya lstrk.
14 13 Abstrak METODE OPTIMISASI KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION 1 Suatu metode optmsas konguras jarngan dstrbus daya lstrk berbass logka uzzy dan partcle swarm optmzaton PSO. PSO adalah sebuah algortma optmsas yang bekerja berdasarkan pencaran berbass populas dengan menymulaskan perlaku sekawanan burung. Pembaruan populas ndvdual dlakukan dengan menerapkan beberapa macam operator menurut normas yang dperoleh dar lngkungan, sehngga masng-masng ndvdu dharapkan berpndah secara bersama-sama menuju daerah yang lebh bak. Dalam PSO, setap ndvdu terbang d angkasa dengan kecepatan yang dnams sesua dengan pengalaman terbang ndvdu dan pengalaman terbang kelompok, setap ndvdu merupakan satu ttk d angkasa berdmens-n. Dalam metode n, bobot nersa dan aktor pembelajaran devaluas menggunakan suatu sstem uzzy. Dalam sstem uzzy, kecocokan terbak BF dan jumlah generas kecocokan takubah terbak NU dgunakan sebaga varabel masukan, sedangkan bobot nersa ω dan aktor pembelajaran c1 dan c dgunakan sebaga varabel keluaran. 3
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE
BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan
Lebih terperinciBab V Aliran Daya Optimal
Bab V Alran Daya Optmal Permasalahan alran daya optmal (Optmal Power Flow/OPF) telah menjad bahan pembcaraan sejak dperkenalkan pertama kal oleh Carpenter pada tahun 196. Karena mater pembahasan tentang
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tnjauan Pustaka 2.1.1 Tmetable Tmetable merupakan alokas subjek yang memlk kendala untuk dtempatkan pada ruang waktu (Gan dkk, 2004). Permasalahan Tmetable cukup luas. Masalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL
Arad Retno TH, Pengembangan Metode Algortma Gen, Hal 93-0 PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL Arad Retno Tr Hayat Abstrak Metode optmas
Lebih terperinciOPTIMISASI PELETAKAN DAN SIZING DISTRIBUTED GENERATION (DG) MENGGUNAKAN TWO LAYER PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (TLPSO)
OPTIMISASI PELETAKAN DAN SIZING DISTRIBUTED GENERATION (DG) MENGGUNAKAN TWO LAYER PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (TLPSO) Efrta Arfah Z Jurusan Teknk Elektro, FTI-ITATS Surabaya Jl. Aref Rahman Hakm 100 Tlp
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciTinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal
157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut teor molekuler benda, satu unt volume makroskopk gas (msalkan cm ) merupakan suatu sstem yang terdr atas sejumlah besar molekul (kra-kra sebanyak 0 0 buah molekul) yang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA OPERASI
ISSN: 1693-6930 167 SIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAA OPERASI Subyanto Teknk Elektro Fakultas Teknk Unverstas Neger Semarang Gedung E6 Lt. Kampus Sekaran
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERMASALAHAN OPTIMASI CONSTRAINED NONLINEAR DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
PENYELESAIAN PERMASALAHAN OPTIMASI CONSTRAINED NONLINEAR DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Yudh Purwananto Rully Soelaman dan Bambang Santoso. Fakultas Teknolog Informas Insttut Teknolog Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciMODIFIED IMPROVED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR OPTIMAL GENERATOR SCHEDULING
Semnar Nasonal Aplkas Teknolog Informas 009 (SNATI 009) ISSN: 1907-50 Yogyakarta, 0 Jun 009 MODIFIED IMPROVED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION FOR OPTIMAL GENERATOR SCHEDULING Mackel Tuegeh 1, Soeprjanto, Maurdh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinci3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW
12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciMEMINIMALKAN RUGI-RUGI PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR
MEMINIMALKAN RUGI-RUGI PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR Adranus Dr Program Stud Teknk Elektro Jurusan Teknk Elektro Fakultas Teknk Unverstas Tanjungpura adranus_dr@yahoo.co.d
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperincitoto_suksno@uny.ac.d Economc load dspatch problem s allocatng loads to plants for mnmum cost whle meetng the constrants, (lhat d http://en.wkpeda.org/) Economc Dspatch adalah pembagan pembebanan pada pembangktpembangkt
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. George Boole dalam An Investigation of the Laws of Thought pada tahun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aljabar Boolean Barnett (2011) menyatakan bahwa Aljabar Boolean dpublkaskan oleh George Boole dalam An Investgaton of the Laws of Thought pada tahun 1954. Dalam karya n, Boole
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciHukum Termodinamika ik ke-2. Hukum Termodinamika ke-1. Prinsip Carnot & Mesin Carnot. FI-1101: Termodinamika, Hal 1
ERMODINAMIKA Hukum ermodnamka ke-0 Hukum ermodnamka ke-1 Hukum ermodnamka k ke-2 Mesn Kalor Prnsp Carnot & Mesn Carnot FI-1101: ermodnamka, Hal 1 Kesetmbangan ermal & Hukum ermodnamka ke-0 Jka dua buah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciII. TEORI DASAR. Definisi 1. Transformasi Laplace didefinisikan sebagai
II. TEORI DASAR.1 Transormas Laplace Ogata (1984) mengemukakan bahwa transormas Laplace adalah suatu metode operasonal ang dapat dgunakan untuk menelesakan persamaan derensal lnear. Dengan menggunakan
Lebih terperinci2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil
.1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. sistem statis dan sistem fuzzy. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Aziz (1996).
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stud Yang Terkat Peneltan n mengacu pada jurnal yang dtuls oleh Khang, dkk.(1995). Dalam peneltannya, Khang, dkk membandngkan arus lalu lntas yang datur menggunakan sstem stats dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB II OPTIMALISASI PADA SISTEM KELISTRIKAN
BAB II OPTIMALISASI PADA SISTEM KELISTRIKAN. Penjadualan Optmal Pembangkt dan Penyaluran Daya Lstrk Setap Pembangkt tdak dtempatkan dengan jarak yang sama dar pusat beban, tergantung lokas pembangkt yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan
BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FORGY PADA PERILAKU LEBAH PENJELAJAH DALAM ARTIFICIAL BEE COLONY
PENERAPAN METODE FORGY PADA PERILAKU LEBAH PENJELAJAH DALAM ARTIFICIAL BEE COLONY I Made Wdartha Program Stud Teknk Informatka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Udayana emal : madewdartha@cs.unud.ac.d
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN Latar elakang Sekolah merupakan salah satu bagan pentng dalam penddkan Oleh karena tu sekolah harus memperhatkan bagan-bagan yang ada d dalamnya Salah satu bagan pentng yang tdak dapat dpsahkan
Lebih terperinciAPLIKASI PENJADWALAN MATA KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)
APLIKASI PENJADWALAN MATA KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Irfrans Kusmarna, Luh Kesuma Wardhan 2, Muhammad Safrzal 3,3 Jurusan Teknk Informatka, Fakultas Sans dan Teknolog,
Lebih terperinciAnalisa dan Penerapan Metode Particle Swarm Optimization Pada Optimasi Penjadwalan Kuliah
Jurnal Teknk Informatka, Vol 1 September 2012 Analsa dan Penerapan Metode Partcle Swarm Optmzaton Pada Optmas Penjadwalan Kulah Rasha Ashla Rachman 1), Dadang Syarf 2), Rka Perdana Sar 3) 1) Program Stud
Lebih terperinciPenerapan Metode Runge-Kutta Orde 4 dalam Analisis Rangkaian RLC
Penerapan Metode Runge-Kutta Orde 4 dalam Analss Rangkaan RLC Rka Favora Gusa JurusanTeknk Elektro,Fakultas Teknk,Unverstas Bangka Beltung rka_favora@yahoo.com ABSTRACT The exstence of nductor and capactor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualtas daya lstrk sangat dpengaruh oleh penggunaan jens-jens beban tertentu sepert beban non lner dan beban nduktf. Akbat yang dtmbulkannya adalah turunnya
Lebih terperinciOPTIMAL GENERATOR SCHEDULING BASED ON PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
Semnar Nasonal Informatka 009 (semnasif 009) ISSN: 1979-38 UPN Veteran Yogyakarta, 3 Me 009 OPTIMAL GENERATOR SCHEDULING BASED ON PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Mackel Tuegeh 1, Ad Soeprjanto, Maurdh Hery
Lebih terperinciKAJIAN PENEMPATAN KAPASITOR BANK MENGGUNAKAN METODE GENETIK ALGORITMA PADA SOUTH BALAM FEEDER 1 PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA
KAJIAN ENEMATAN KAASITOR BANK MENGGUNAKAN METODE GENETIK ALGORITMA ADA SOUTH BALAM FEEDER T CHEVRON ACIFIC INDONESIA Akto Sello*, Edy Ervanto**, Dan Yayan Sukma** *Alumn Teknk Elektro Unverstas Rau **Jurusan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciOptimasi Perencanaan Hasil Produksi dengan Aplikasi Fuzzy Linear Programming (FLP)
Semnar Nasonal Waluyo Jatmko II FTI UPN Veteran Jawa Tmur Optmas Perencanaan Hasl Produks dengan Aplkas Fuzzy Lnear Programmng (FLP) Akhmad Fauz Jurusan Teknk Informatka UPNV Veteran Jawa Tmur Emal: masuz@upnatm.ac.d
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kamus Buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, basanya dsusun menurut abjad berkut keterangan tentang makna, pemakaan, atau terjemahannya, kamus juga dsebut buku yang memuat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Informatika / Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
Implementas Evoluton Strateges untuk Penyelesaan Vehcle Routng Problem Wth Tme Wndows pada Dstrbus Mnuman Soda XYZ Isyar Andka Harun 1, Wayan F. Mahmudy 2, Novanto Yudstra 3 1 Mahasswa Program Stud Informatka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciKrisantus Sembiring. Selasa, 11 September /1/2008 1
Penerapan Teknk Support Vector Machne untuk Pendeteksan Intrus pada Jarngan Sdang IF40Z2-Tugas Akhr II Krsantus Sembrng 13503121 Selasa, 11 September 2007 2/1/2008 1 Latar Belakang Pentngnya pendeteksan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO
Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto
Lebih terperinciMETODE KLASTERISASI DATA BERBASIS ARTIFICIAL BEE COLONY DAN K-HARMONIC MEANS
TESIS METODE KLASTERISASI DATA BERBASIS ARTIFICIAL BEE COLONY DAN K-HARMONIC MEANS Oleh : I Made Wdartha NRP. 5109201009 Dosen Pembmbng : Dr. Agus Zanal Arfn, S.Kom, M.Kom Anny Yunart, S.Kom, M.Comp.Sc
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat
Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton
Lebih terperinci