METODE PENGAKARAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENGAKARAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator"

Transkripsi

1 KABAKUTA METODE PENGAKARAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator oscar ridhwan KABAKUTA

2 BAB 6 PENGAKARAN Setelah anda berkenalan dengan metode-metode dalam operasi tambah, kurang, kali, bagi dan kuadrat, di bab ini anda akan berkenalan dengan metode untuk operasi matematika dasar lain yaitu akar suatu bilangan. Seperti biasanya penjelasan metode diawali dengan review tentang metode yang sering kita pakai dalam menyelesaikan soal akar suatu bilangan. Penjelasan langkah langkah dari tiap metode langsung diterapkan pada bilangan. 1. METODE BIASA (Kebalikan dari metode Trachtenberg) CONTOH Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 4, maka akarnya pasti bilangan dengan 2 angka. Tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 2 bagian Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 22. jadi angka tersebut adalah 4. kemudian tulislah seperti berikut ini hasil ==> Angka pertama pada hasil 2

3 Langkah 3 Kalikan angka pertama yang diperoleh dari langkah 2 (4) dengan 2, kemudian tulis hasilnya sebagai berikut hasil ==> x. ==> (2 x 4) Langkah 4 Mengisi titik-titik disamping angka 8, dengan angka yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (609) hasil ==> x 7 ==> Angka kedua pada hasil Jadi, CONTOH Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 4, maka akarnya pasti bilangan dengan 2 angka. Tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 2 bagian

4 Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 44. jadi angka tersebut adalah 64. kemudian tulislah seperti berikut ini hasil ==> Angka pertama pada hasil Langkah 3 Kalikan angka pertama yang diperoleh dari langkah 2 (6) dengan 2, kemudian tulis hasilnya sebagai berikut hasil ==> x.==> (2 x 6) Langkah 4 Mengisi titik-titik di samping angka 12, dengan angka yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (889) hasil ==> x 7 ==> Angka kedua pada hasil Jadi,

5 CONTOH Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 5, maka akarnya pasti bilangan dengan 3 angka. Tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 3 bagian Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 6. jadi angka tersebut adalah 2. kemudian tulislah seperti berikut ini hasil Angka pertama pada hasil Langkah 3 Kalikan angka pertama yang diperoleh dari langkah 2 (2) dengan 2, kemudian tulis hasilnya sebagai berikut hasil x.==> (2 x 2) Langkah 4 Mengisi titik-titik di samping angka 4 dengan angka, yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (215) 5

6 hasil x 4 ==> Angka kedua pada hasil Langkah 5 Jumlahkan bilangan yang diperoleh dari langkah 4 (44) dengan 4(hasil pada langkah 4), kemudian tulis hasilnya sebagai berikut hasil x 4 ==> x ==> (44 + 4) Langkah 6 Mengisi titik-titik di samping angka 48 dengan angka, yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (3904) 6

7 hasil x 4 ==> x 8 ==> Angka ketiga pada hasil Jadi, CONTOH Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 6, maka akarnya pasti bilangan dengan 3 angka. Tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 3 bagian Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 6. jadi angka tersebut adalah 2. kemudian tulislah seperti berikut ini hasil ==> Angka pertama pada hasil Langkah 3 Kalikan angka pertama yang diperoleh dari langkah 2 (5) dengan 2, kemudian tulis hasilnya sebagai berikut 7

8 hasil ==> x.==> (5 x 2) Langkah 4 Mengisi titik-titik di samping angka 10 dengan angka, yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (492) hasil ==> x 4 ==> Angka kedua pada hasil Langkah 5 Jumlahkan bilangan yang diperoleh dari langkah 4 (104) dengan 4(hasil pada langkah 4), kemudian tulis hasilnya sebagai berikut hasil ==> x 4 ==> x ==> ( ) 8

9 Langkah 6 Mengisi titik-titik di samping angka 108 dengan angka, yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (7609) hasil ==> x 4 ==> x 7 ==> Angka ketiga pada hasil Jadi, hasilnya 547 Contoh 1 sampai 4 di atas menjelaskan bagaimana mencari akar dari suatu bilangan dimana hasil akarnya merupakan bilangan bulat, artinya hasil pengakarannya bersisa 0. Selain itu metode ini juga bisa menyelesaikan perhitungan untuk mencari akar suatu bilangan yang hasilnya bukan merupakan bilangan bulat. Langkah yang digunakan sama dengan contoh 3 dan 4. Berikut contohnya Contoh Sudah tentu akar bilangan di atas bukan merupakan bilangan bulat. Akarnya berada diantara 22 dan 23. penyelesaiannya. Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 3, maka akarnya pasti bilangan dengan 2 angka. Tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 2 bagian 9

10 5 15 Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 5. jadi angka tersebut adalah 2. kemudian tulislah seperti berikut ini 5 15 hasil Angka pertama pada hasil Langkah 3 Kalikan angka pertama yang diperoleh dari langkah 2 (2) dengan 2, kemudian tulis hasilnya sebagai berikut 5 15 hasil x.==> (2 x 2) Langkah 4 Mengisi titik-titik di samping angka 4 dengan angka, yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (115) 5 15 hasil x 2 ==> Angka kedua pada hasil 10

11 Langkah 5 Jumlahkan bilangan yang diperoleh dari langkah 4 (42) dengan 2(hasil pada langkah 4), kemudian tulis hasilnya sebagai berikut 5 15 hasil x 2 ==> x ==> (42 + 2) Karena sisanya 31, sedangkan angka hasilnya akan diperoleh dari (44... x ), maka sisa bilangan tersebut harus dikalikan 100, sehingga menjadi maka hasil yang kita peroleh harus diberi tanda (, ). Hasil sementara 22, Langkah 6 Mengisi titik-titik di samping angka 44 dengan angka, yang hasilnya harus sama atau dibawah bilangan sisa pada pengakaran (3100) 5 15 hasil 22, x 2 ==> x 6 ==> Angka ketiga Langkah

12 Jumlahkan bilangan yang diperoleh dari langkah 6 (446) dengan 6(hasil pada langkah 6), kemudian tulis hasilnya sebagai berikut 5 15 hasil 22, x 2 ==> x 6 ==> x ==> ( ) Langkah 8 Kalikan bilangan sisa (424) dengan 100. kemudian isilah titik di samping bilangan 452 pada langkah 7 dengan angka sehingga hasil kalinya mendekati hasil 22, x 2 ==> x 6 ==> x 9 ==> Angka keempat Langkah 9 Jumlahkan bilangan yang diperoleh dari langkah 8 (4529) dengan 9(hasil pada langkah 8), kemudian tulis hasilnya sebagai berikut 12

13 5 15 hasil 22, x 2 ==> x 6 ==> x 9 ==> x ==> ( ) Langkah 10 Kalikan bilangan sisa (1639) dengan 100. kemudian isilah titik di samping bilangan 4538 pada langkah 7 dengan angka sehingga hasil kalinya mendekati hasil 22, x 2 ==> x 6 ==> x 9 ==> x 3 ==> Angka ke 5 Untuk memperoleh digit yang banyak dibelakang koma, maka langkah di atas dilanjutkan terus, maka anda akan memperoleh hasil akar yang sama dengan yang diperoleh dengan perhitungan kakulator ,

14 2. METODE RIDHWAN Metode kedua dalam pencarian akar suatu bilangan yang akan dibahas berikut ini merupakan operasi kebalikan dari metode Ridhwan dalam operasi penguadratan. Langkah untuk mencari akar suatu bilangan dengan menggunakan metode ini akan dijelaskan beserta contohnya sehingga dapat dipahami dengan mudah. CONTOH Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 3, maka akarnya pasti bilangan dengan 2 angka. Bagilah 10 dan tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 2 bagian 7 2,9... Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 7. jadi angka tersebut adalah 2. kemudian tulislah seperti berikut ini Sisa (7-2 2 ) = ,9 hasil 2 2 Angka pertama pada hasil 14

15 Langkah 3 Bagilah bilangan sisa(32) dari langkah 2 dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(2). Karena hasil dari Pengakaran terdiri dari 2 angka, maka angka hasil perhitungan diatas haruslah 7 Angka sisa ,9 hasil : 2 2 = 7 sisa 4 Langkah 4 Kurangi bilangan sisa (49) dengan kuadrat dari angka kedua pada hasil(7), kemudian bagi dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil (2) Angka sisa ,9 hasil 27,0 2 7, = 0 0 : (2 x 2) = 0 Karena angka sisa sudah 0 dan tidak ada angka lagi dibelakang angka 9, maka perhitungan dihentikan sehingga hasil akhirnya adalah 27. Jadi, CONTOH

16 Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 4 maka akarnya pasti bilangan dengan 2 angka. Bagilah 10 dan tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 2 bagian 18 4,9... Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 18, jadi angka tersebut adalah 4. kemudian tulislah seperti berikut ini Sisa ( ) = ,9 hasil 4 4 Angka pertama pada hasil Langkah 3 Bagilah bilangan sisa(24) dari langkah 2 dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(4). Karena hasil dari Pengakaran terdiri dari 2 angka, maka angka hasil perhitungan diatas haruslah 3 Sisa ,9 hasil : (2 x 4) = 3 sisa

17 Langkah 4 Kurangi bilangan sisa (09) dengan kuadrat dari angka kedua pada hasil(3), kemudian bagi dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil (4) Sisa ,9 hasil 43,0 4 3, = 0 0 : (2 x 4) = 0 sisa 0 Jadi, CONTOH Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 6 maka akarnya pasti bilangan dengan 3 angka. Bagilah 100 dan tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 3 bagian 28 51,56... Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 28, jadi angka tersebut adalah 5. kemudian tulislah seperti berikut ini Sisa ( ) = 3 51, hasil

18 Langkah 3 Bagilah bilangan sisa(35) dari langkah 2 dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(5). Sisa , hasil : (2 x 5) = 35 : 10 = 3 sisa 5 Langkah 4 Kurangilah bilangan sisa(51) dari langkah 3 dengan kuadrat angka kedua pada hasil(3) kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(5). Sisa , , hasil 534, = 42; 42 : (2 x 5) = 4 sisa 2 Karena ketiga angka sudah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah mengecek apakah sisanya sama dengan 0 atau tidak Langkah 5 Kurangilah bilangan sisa(25) dari langkah 4 dengan 2 kalinya perkalian antara angka kedua pada hasil(3) dengan angka ketiga pada hasil(4), kemudian bagi 2 kalinya angka pertama pada hasil (5) 18

19 Sisa , , 0 hasil 534,0 25 (2 x 3 x 4) = 1 1 : (2 x 5) = 0 sisa 1 Karena sisanya tidak sama dengan nol, maka perhitungan dilanjutkan. Langkah 6 Kurangi bilangan sisa (16) dengan kuadrat dari angka terakhir pada hasil(4) dan kurangi lagi dengan 2 kalinya hasil perkalian angka ke-2 (3) dengan angka ke-4 (0), kemudian hasilnya bagi dengan angka pertama pada hasil (5) Sisa ,5 6 hasil 534, , (2 x 3 x 0) = 0 0 : (2 x 5) = 0 sisa 0 Karena hasil pembagian terakhir bernilai 0 sisa 0, maka perhitungan bisa dihentikan. Jadi, Nah, mudah bukan? CONTOH

20 Langkah 1 Karena jumlah angka pada bilangan tersebut ada 6 maka akarnya pasti bilangan dengan 3 angka. Bagilah 100 dan tandai angka-angka pada bilangan tersebut menjadi 3 bagian 55 65,16... Langkah 2 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 55, jadi angka tersebut adalah 7. kemudian tulislah seperti berikut ini Sisa ( ) = ,16 hasil 7 7 Langkah 3 Bagilah bilangan sisa(66) dari langkah 2 dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(7). Sisa ,16 hasil : (2 x 7) = 66 : 14 = 4 sisa 10 Langkah 4 Kurangilah bilangan sisa(105) dari langkah 3 dengan kuadrat angka kedua pada hasil(4) kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(7). 20

21 Sisa ,16 hasil = = : (2 x 7) = 89 : 14 = 6 sisa 5 Langkah 5 Kurangilah bilangan sisa(51) dari langkah 4 dengan 2 kalinya perkalian antara angka kedua pada hasil(4) dengan angka ketiga pada hasil(6). Kemudian hasilnya bagi dengan 2 kalinya angka pertama (7) Sisa , , 0 hasil 746,0 51 (2 x 4 x 6) = = 3 3 : (2 x 7) = 0 sisa 3 Langkah 6 Kurangi bilangan sisa (36) dengan 2 kalinya hasil perkalian antara angka kedua pada hasil (4) dengan angka keempat pada hasil (0) dan kurangi lagi dengan kuadrat dari angka ketiga pada hasil(6), hasilnya bagi dengan 2 kalinya angka pertama (7) 21

22 Sisa ,1 6 hasil 746, , (2 x 4 x 0) = = 0 sisa 0 0 : (2 x 7) = 0 sisa 0 Jadi, Metode ini dapat menyelesaikan akar suatu bilangan berapapun besarnya, yang diperlukan hanyalah menambah langkah langkah perhitungan apabila jumlah angka dalam bilangan tersebut lebih dari 3 angka. Contoh berikutnya akan menjelaskan cara mencari akar suatu bilangan apabila hasilnya bukan merupakan bilangan bulat ( ada angka dibelakang tanda koma). CONTOH Langkah 1 Carilah angka yang kuadratnya mendekati 17, jadi angka tersebut adalah 4. kemudian tulislah seperti berikut ini Sisa ( ) = 1, hasil 4, 4 Langkah 2 Bagilah bilangan sisa(10) dari langkah 1 dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(4). 22

23 Sisa ,0 4, hasil 4,1 10 : (2 x 4) = 10 : 8 = 1 sisa 2 Langkah 3 Kurangilah bilangan sisa(20) dari langkah 2 dengan kuadrat angka kedua pada hasil(1) kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka angka pertama pada hasil(4). Sisa ,0 0 4, hasil 4, = 19; 19 : (2 x 4) = 19 : 8 = 2 sisa 3 Langkah 4 Kurangilah bilangan sisa(30) dari langkah 3 dengan 2 kalinya hasil perkalian angka ke-2 pada hasil(1) dengan angka ke-3 pada hasil(2) kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka angka pertama pada hasil(4). Sisa , , hasil 4, (2 x 1 x 2) = : (2 x 4) = 26 : 8 = 3 sisa

24 Langkah 5 Kurangilah bilangan sisa(20) dari langkah 4 dengan 2 kalinya hasil perkalian angka ke-2 pada hasil(1) dengan angka ke-4 pada hasil(3) dan kurangi kuadrat angka ke-3 (2) kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(4). Sisa , , hasil 4, (2 x 1 x 3) = : (2 x 4) = 1 sisa 2 Langkah 6 Kurangilah bilangan sisa(20) dari langkah 5 dengan 2 kalinya hasil perkalian angka ke-2 pada hasil(1) dengan angka ke-5 pada hasil(1) dan kurangi lagi dengan 2 kalinya hasil perkalian antara angka ke-3 (2) dengan angka ke-4 (3). kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(4). Sisa , , hasil 4, (2 x 1 x 1) (2 x 2 x3) = 6 6 : (2 x 4) = 0 sisa 6 Langkah 7 Kurangilah bilangan sisa(60) dari langkah 6 dengan 2 kalinya hasil perkalian angka ke-2 pada hasil(1) dengan angka ke-6 pada hasil(0) dan kurangi lagi dengan 2 kalinya hasil perkalian antara angka ke-3 (2) dengan angka ke-5 (1) kurangi lagi dengan Kuadrat angka ke-4 (3). kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(4). 24

25 Sisa , , hasil 4, (2 x 1 x 0) (2 x 2 x 1) = : (2 x 4) = 5 sisa 7 Langkah 8 Kurangilah bilangan sisa(70) dari langkah 7 dengan 2 kalinya hasil perkalian angka ke-2 pada hasil(1) dengan angka ke-7 pada hasil(5) dan kurangi lagi dengan 2 kalinya hasil perkalian antara angka ke-3 (2) dengan angka ke-6 (0) kurangi lagi dengan 2 kalinya hasil perkalian antara angka ke-4 (3) dengan angka ke-5 (1). kemudian bagilah hasilnya dengan 2 kalinya angka pertama pada hasil(4). Sisa , , hasil 4, (2 x 1 x 5) (2 x 2 x 0) (2 x 3 x 1) = : (2 x 4) = 6 sisa 6 Langkah ini apabila dilanjutkan terus kita akan mendapatkan hasil akar yang sama dengan perhitungan kalkulator. Jadi, 17 4, Dengan menggunakan kalkulator akan kita dapatkan 17 4, Nah, semua metode yang dibahas disini berlaku umum, sehingga dapat menyelesaikan semua akar bilangan, yang perlu ditekankan adalah dalam melakukan perhitungan mencari nilai akar dari suatu bilangan dengan menggunakan metode Ridhwan 25

26 ini anda harus berhati hati dalam pengambilan angka hasil, akan tetapi dengan menggunakan metode Ridhwan ini anda akan segera tahu bahwa anda telah melakukan kesalahan, Karena apabila kita salah mengambil angka, misal terlalu besar atau terlalu kecil, maka pada langkah selanjutnya anda akan mengalami kesulitan dalam proses pengurangannya. Misalnya angka yang akan anda kurangi lebih kecil daipada angka pengurangnya, bila hal ini terjadi saat anda melakukan perhitungan yang perlu anda lakukan hanyalah mengoreksi ulang perhitungan anda pada langkah sebelumnya, bisa jadi anda salah menghitungnya. Perbanyaklah berlatih dengan menggunakan metode Ridhwan ini, Karena metode ini lebih banyak menekankan pada susunan angka per angka, sedangkan metode Trachtenberg lebih menekankan pada susunan bilangan yang sebenarnya hanya menyederhanakan proses pembagian biasa, akan tetapi ada langkah yang digabungkan. Selamat Mencoba

METODE PENGUADRATAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

METODE PENGUADRATAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator KABAKUTA METODE PENGUADRATAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator oscar ridhwan www.oscarridhwan.com KABAKUTA BAB 5 PENGUADRATAN Bab ini membahas metode metode penguadratan bilangan. Penguadratan merupakan

Lebih terperinci

METODE PENGURANGAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

METODE PENGURANGAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator KABAKUTA METODE PENGURANGAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator oscar ridhwan www.oscarridhwan.com KABAKUTA BAB 2 PENGURANGAN Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana cara menjumlah cepat

Lebih terperinci

METODE PENGECEKAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

METODE PENGECEKAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator KABAKUTA METODE PENGECEKAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator oscar ridhwan www.oscarridhwan.com KABAKUTA BAB 7 METODE PENGECEKAN Pada bab-bab sebelumnya anda sudah mempelajari metode menjumlahkan,

Lebih terperinci

METODE PERKALIAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

METODE PERKALIAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator KABAKUTA METODE PERKALIAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator oscar ridhwan www.oscarridhwan.com KABAKUTA BAB 3 PERKALIAN Bab ini akan membahas beberapa metode perkalian yang mungkin salah satunya

Lebih terperinci

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran :

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran : 1.Tentukan solusi dari : 1 7 1 Rubrik Penskoran : Skor Kriteria Langkah langkah untuk membentuk persamaan kuadrat telah benar. 4 Langkah pemfaktoran telah benar. (jika digunakan) Terdapat dua solusi yang

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran Kurikulum 1 Kelas matematika PEMINATAN PERTIDAKSAMAAN RASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan rasional..

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL. Tujuan Pembelajaran

PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL. Tujuan Pembelajaran Kurikulum Kelas matematika PEMINATAN PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi dan bentuk umum pertidaksamaan

Lebih terperinci

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR 1. Bilangan Berpangkat Sederhana Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui perkalian bilangan-bilangan dengan faktorfaktor yang sama. Misalkan kita temui perkalian

Lebih terperinci

A. Soal isian singkat 1. Temukan nilai A yang memenuhi operasi berikut ini: x : 5 20

A. Soal isian singkat 1. Temukan nilai A yang memenuhi operasi berikut ini: x : 5 20 A. Soal isian singkat 1. Temukan nilai A yang memenuhi operasi berikut ini: A x 4 + 8 : 5 20 2. Carilah nilai dari: (a) 83 + 60 : 5 9 x 4 =. (b) 105 + 21 : 7 4 x 8 =. (c) 16 x 630 : 70 : 72 + 3 =. (d)

Lebih terperinci

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak BAB IV PERTIDAKSAMAAN 1. Pertidaksamaan Kuadrat. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak 86 LEMBAR KERJA SISWA 1 Mata Pelajaran : Matematika Uraian Materi

Lebih terperinci

Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati

Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati Operasi hitung perkalian sudah diajarkan sejak di sekolah dasar (SD) kelas II semester 2, namun kadang siswa masih mengalami kesulitan apabila

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI POKOK Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI BAHASAN : A. Persamaan Linear B. Pertidaksamaan Linear Modul.MTK X 0 Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum dapat ditentukan nilai

Lebih terperinci

Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat

Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat Untuk menguji suatu bilangan bulat dapat dibagi (habis dibagi) atau tidak dapat dibagi oleh bilangan bulat lain kita dapat menggunakan kalkulator atau dengan metode

Lebih terperinci

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA K1 Kelas X matematika PEMINATAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami bentuk-bentuk persamaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2011-2012 bertempat di Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN I SMP. Abdul Azis Abdillah. Januari 2017

KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN I SMP. Abdul Azis Abdillah. Januari 2017 Soal KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN I SMP Abdul Azis Abdillah Januari 07. Angka satuan dari + ( ) + ( 3) + ( 3 4) +... + ( 3 4... 07) adalah.... Diberikan dua buah bilangan yaitu x = 070707 06060606

Lebih terperinci

ADAKAH ALAT PERAGA UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN BULAT? Oleh: Pujiati*)

ADAKAH ALAT PERAGA UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN BULAT? Oleh: Pujiati*) ADAKAH ALAT PERAGA UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN BULAT? Oleh: Pujiati*) Pada tanggal 11 Maret 2011 penulis memperoleh copy carbon email dari teman

Lebih terperinci

GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan)

GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan) 2 Belajar Matematika SD Kelas 1 6 dalam 6 bulan GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan) Alokasi Waktu: Cepat : 13 hari Sedang : 18 hari Lambat : 26 hari 1. Pelajaran 26 Materi : Arti Perkalian

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN PERTIDAKSAMAAN PECAHAN LESSON Pada topik sebelumnya, kalian telah mempelajari topik tentang konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak. Dalam topik ini, kalian akan belajar tentang masalah pertidaksamaan pecahan.

Lebih terperinci

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh. TRIK PENJUMLAHAN DENGAN BERPIKIR LANGSUNG HASILNYA Penjumlahan merupakan salah satu dari proses berpikir dan menghapal. Keahlian menjumlahkan secara cepat tidak bisa didapat begitu saja melainkan harus

Lebih terperinci

Disusun Oleh : ARISMAN WIJAYA. Aris

Disusun Oleh : ARISMAN WIJAYA. Aris Disusun Oleh : ARISMAN WIJAYA (arisman_wijaya@yahoo.com) Aris _^M@thLover^ TRIK BERHITUNG CEPAT ( MATHMAGIC ) 1. Perkalian dengan angka 11 Perkalian dengan angka 11 atau (11, 110, 1,1 dan seterusnya) bisa

Lebih terperinci

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar Untuk materi ini mempunyai 3 Kompetensi Dasar yaitu: Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar 2. Melakukan operasi

Lebih terperinci

OMITS 12. Soal Babak Penyisihan Olimpiade Matematika ITS (OMITS) Tahun 2012 Tingkat SMA/Sederajat MATEMATIKA ING NGARSA SUNG TULADHA

OMITS 12. Soal Babak Penyisihan Olimpiade Matematika ITS (OMITS) Tahun 2012 Tingkat SMA/Sederajat MATEMATIKA ING NGARSA SUNG TULADHA OMITS 2 Soal Babak Penyisihan Olimpiade Matematika ITS (OMITS) Tahun 202 Tingkat SMA/Sederajat MATEMATIKA ING NGARSA SUNG TULADHA Olimpiade? Ya OMITS Petunjuk Pengerjaan Soal Babak Penyisihan Olimpiade

Lebih terperinci

Perpangkatan dan Akar

Perpangkatan dan Akar Bab 4 Perpangkatan dan Akar Pada kehidupan sehari-hari kamu sering menemukan angka berpangkat seperti 2 2, 2 3, 2 4, dan seterusnya. Bilangan berpangkat ini memiliki makna tersendiri nilainya. Apakah kamu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMPN 1 Cileunyi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMPN 1 Cileunyi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/ semester Waktu : SMPN 1 Cileunyi : Matematika : VII/ 1(satu) : 2 x 40 Menit A. Standar Kompetensi: 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung

Lebih terperinci

Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMA/Sederajat tahun 2012

Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMA/Sederajat tahun 2012 Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMA/Sederajat tahun 202 Bagian Kedua. Soal Semifinal OMITS 2 tingkat SMA/Sederajat Bagian Kedua terdiri dari 20 Soal Isian Singkat

Lebih terperinci

(a) 32 (b) 36 (c) 40 (d) 44

(a) 32 (b) 36 (c) 40 (d) 44 Halaman:. Jika n = 8, maka n0 n bernilai... (a) kurang dari 00 (b) (d) lebih dari 00. Penumpang suatu pesawat terdiri dari anak-anak dari berbagai negara, 6 orang dari Indonesia yang termasuk dari anak-anak

Lebih terperinci

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2012

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2012 Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2012 Bidang Matematika Dasar Kode Paket 623 Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. Jika a dan b adalah bilangan bulat positif yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN A. Bilangan Bulat I. Pengertian Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat

Lebih terperinci

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016 Hendra Gunawan 9-10 METODE KONTRADIKSI & METODE KONTRAPOSISI (c) Hendra Gunawan (2015) 2 Metode Pembuktian Lainnya Pada bab-bab sebelumnya kita telah

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi POKOK BAHASAN Pendahuluan Metode Numerik Solusi Persamaan Non Linier o Metode Bisection o Metode False Position o Metode Newton Raphson o Metode Secant o Metode Fixed

Lebih terperinci

I. PETUNJUK: Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor, pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

I. PETUNJUK: Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor, pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! I. PETUNJUK: Untuk soal nomor sampai dengan nomor, pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!. Persamaan ( p + ) x ( p + ) x + ( p ) = 0, p, merupakan persamaan kuadrat dalam x untuk nilai p... p c.

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen. Tugas individu. Memberikan contoh bilangan bulat.

Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen. Tugas individu. Memberikan contoh bilangan bulat. Silabus Jenjang : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : 1 Standar Kompetensi : BILANGAN 1. Memahami sifat-sifat dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Materi

Lebih terperinci

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear Persamaan Sistem Persamaan Linear PENGERTIAN Definisi Persamaan kuadrat adalah kalimat matematika terbuka yang memuat hubungan sama dengan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2. Bentuk umum

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS BAB. PENDAHULUAN KALKULUS (Himpunan,selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak) Pembicaraan kalkulus didasarkan pada sistem bilangan nyata. Sebagaimana kita ketahui sistem bilangan nyata dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih Mata Pelajaran Wajib Disusun Oleh: Ngapiningsih Disklaimer Daftar isi Disklaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint

Lebih terperinci

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016)

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016) 1. Perhatikan gambar berikut! SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016) Berdasarkan gambar berikut, nilai pecahan yang dapat menunjukkan bagian yang diarsir

Lebih terperinci

Sumber: Kamus Visual, 2004

Sumber: Kamus Visual, 2004 1 BILANGAN BULAT Pernahkah kalian memerhatikan termometer? Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu di bawah 0

Lebih terperinci

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING Apa itu notasi ilmiah? Apa itu angka penting? Dalam fisika, sering dijumapi bilangan yang sangat kecil atau sangat besar. Misalnya jari-jari atom hidrogen 0,000000000053

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012

PEMBAHASAN SOAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012 PEMBAHAAN OAL ELEKI NAIONAL MAUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (NMPTN) TAHUN 0. Jika a dan b adalah bilangan bulat positif yang memenuhi adalah... A. B. 7 C. D. (kunci) E. b 0 a b a ( ) b a ehingga: a b Maka:

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN) Nama Siswa Kelas PETA KONSEP: LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN) Latihan :. :. 3. A. PANGKAT BULAT POSITIF Jika a R dan bilangan bulat positif n, maka a n didefinisikan sbg berikut: a n =

Lebih terperinci

kkkk EKSPONEN 1. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 A. 4 2 B. 3 2 C. 2 D. 1 E. 0 Solusi: [B] 2. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 Jika x1

kkkk EKSPONEN 1. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 A. 4 2 B. 3 2 C. 2 D. 1 E. 0 Solusi: [B] 2. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 Jika x1 kkkk. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009... EKSPONEN A. 4 B. C. D. E. 0 Solusi: [B]. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika dan merupakan akar-akar persamaan 6, maka... A. B. C. D. E. Solusi: [C] 6 6 0. SIMAK

Lebih terperinci

Pembahasan Soal Final Kompetisi Matematika Pasiad ( KMP ) VIII Tahun 2012 Tingkat SMP

Pembahasan Soal Final Kompetisi Matematika Pasiad ( KMP ) VIII Tahun 2012 Tingkat SMP Pembahasan Soal Final Kompetisi Matematika Pasiad ( KMP ) VIII Tahun 01 Tingkat SMP Oleh Tutur Widodo I. Soal Pilihan Ganda (Cara Penilaian : Benar = 1 poin, Kosong = 0, Salah = 0.5 poin) 1. Terdapat berapa

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif

Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif Muhammad Iqbal W. (0510633057) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Dosen Pembimbing: Waru Djuriatno, ST., MT. dan

Lebih terperinci

Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMP/Sederajat tahun 2012

Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMP/Sederajat tahun 2012 Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMP/Sederajat tahun 202 Bagian Kedua. Soal Semifinal OMITS 2 tingkat SMP/Sederajat Bagian Kedua terdiri dari 20 Soal Isian Singkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkalian dan pembagian. Operasi aritmatika dalam pecahan tidak sesederhana

BAB I PENDAHULUAN. perkalian dan pembagian. Operasi aritmatika dalam pecahan tidak sesederhana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menguasai matematika maka diperlukan konsep dasar dari matematika itu sendiri yaitu aritmatika. Pada umumnya para siswa kurang memahami konsep operasi aritmatika

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2010

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2010 Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2010 Waktu : 210 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PERTIDAKSAMAAN RASIONAL, IRASIONAL & MUTLAK

BAB I PERTIDAKSAMAAN RASIONAL, IRASIONAL & MUTLAK Matematika Peminatan SMA kelas X Kurikulum 2013 BAB I PERTIDAKSAMAAN RASIONAL, IRASIONAL & MUTLAK I. Pertidaksamaan Rasional (Bentuk Pecahan) A. Pengertian Secara umum, terdapat empat macam bentuk umum

Lebih terperinci

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat b. Penjumlahan tanpa alat bantu Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang bernilai besar, hal itu tidak dapat dilakukan.

Lebih terperinci

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016 Hendra Gunawan 5 KUANTOR II: METODE MEMILIH (c) Hendra Gunawan (2015) 2 Masih Berurusan dengan Kuantor Sekarang kita akan membahas metode memilih,

Lebih terperinci

PERTEMUAN III FUNGSI PERHITUNGAN. Berikut ini adalah fungsi operator matematika yang dapat dilakukan di Ms. Excel antara lain.

PERTEMUAN III FUNGSI PERHITUNGAN. Berikut ini adalah fungsi operator matematika yang dapat dilakukan di Ms. Excel antara lain. PERTEMUAN III FUNGSI PERHITUNGAN 1. Operator Matematika Berikut ini adalah fungsi operator matematika yang dapat dilakukan di Ms. Excel antara lain. Catatan: Setiap penulisan rumus selalu diawali dengan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL

BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL A. Pertidaksamaan Rasional Pada sistem bilangan, terdapat dua jenis bilangan yaitu bilangan real dan imajiner. Jika

Lebih terperinci

A. Menentukan Bilangan Hasil Pangkat Tiga

A. Menentukan Bilangan Hasil Pangkat Tiga Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. menentukan bilangan hasil pangkat tiga (bilangan kubik); 2. menentukan akar pangkat tiga dari bilangan kubik; dan 3. melakukan pengerjaan hitung bilangan dengan

Lebih terperinci

Logika Pembuktian. Matematika Informatika 3 Onggo

Logika Pembuktian. Matematika Informatika 3 Onggo Logika Pembuktian Matematika Informatika 3 Onggo Wr @OnggoWr Metode Pembuktian 1. Metode Pembuktian Langsung (Direct Proof) 2. Metode Pembuktian Tak-Langsung (Indirect Proof) a. Proof by Contrapositive

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BILANGAN KELAS IX

PEMBELAJARAN BILANGAN KELAS IX MAKALAH PEMBELAJARAN BILANGAN KELAS IX Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SMP Dosen Pengampu : UMMU SHOLIHAH, M.Si. Oleh: KELOMPOK 4 TMT 1-E 1. MARIA ULFA 1724143152

Lebih terperinci

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil 1. Pengukuran dan Besaran a. Mengukur adalah mebandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang yang ditetapkan sebagai satuan Contoh : Mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris Pensil adalah

Lebih terperinci

Nama Peserta : No Peserta : Asal Sekolah : Asal Daerah :

Nama Peserta : No Peserta : Asal Sekolah : Asal Daerah : 1. Terdapat sebuah fungsi H yang memetakan dari himpunan bilangan asli ke bilangan asli lainnya dengan ketentuan sebagai berikut. Misalkan akan dicari nilai fungsi H jika x=38. 38 terdiri dari 3 puluhan

Lebih terperinci

Bagian 1 Sistem Bilangan

Bagian 1 Sistem Bilangan Bagian 1 Sistem Bilangan Dalam bagian 1 Sistem Bilangan kita akan mempelajari berbagai jenis bilangan, pemakaian tanda persamaan dan pertidaksamaan, menggambarkan himpunan penyelesaian pada selang bilangan,

Lebih terperinci

ALJABAR : jika dan adalah akar-akar dari, maka hubungan antar akar : dan

ALJABAR : jika dan adalah akar-akar dari, maka hubungan antar akar : dan ALJABAR : AKAR-AKAR DARI SUATU PERSAMAAN : Jumlah hasil kali akar. jika adalah akar-akar dari, maka hubungan antar akar : Contoh 1: Diketahui a b adalah akar-akar dari, maka tentukan nilai dari: Soal ini

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA Latihan 1 1. A. NOTASI SIGMA 1. Pengertian Notasi Sigma Misalkan jumlah n suku pertama deret aritmatika adalah S n = U 1 + U 2 + U 3 + + U

Lebih terperinci

BAB XI METODA COBA-SALAH (TRIAL-ERROR)

BAB XI METODA COBA-SALAH (TRIAL-ERROR) 1 BAB XI METODA COBA-SALAH (TRIAL-ERROR) Metoda coba-salah atau trial-error merupakan salah satu metoda yang penting dan berdaya guna dalam perhitungan-perhitungan yang sangat sulit jika diselesaikan dengan

Lebih terperinci

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai BILANGAN PECAHAN A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a b dengan a, b bilangan bulat dan b 0. Bilangan a disebut pembilang dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : X (Sepuluh) / Akuntansi dan Penjualan Semester : Ganjil Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah

Lebih terperinci

Revisi K13 Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib

Revisi K13 Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib Revisi K Antiremed Kelas 0 Matematika Wajib Persamaan Kuadrat - Latihan Soal Pilihan Ganda Doc. Name: RKAR0MATWJB00 Version : 06-0 halaman 0. Bentuk faktor persamaan - - = 0 ( + )( - ) = 0 ( - )( + ) =

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Ganjil Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT KABUPATEN (PILIHAN GANDA)

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT KABUPATEN (PILIHAN GANDA) www.siap-osn.blogspot.com @Maret 0 PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP 0 TINGKAT KABUPATEN (PILIHAN GANDA) BAGIAN A : PILIHAN GANDA. C. φ φ Pernyataan A. { φ} φ salah karena φ φ Pernyataan B. { φ} φ salah

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 03 Tgl : 30/10/2012 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi dapat memahami operasi matematika sederhana pada Matlab.

Lebih terperinci

Bahan Ajar untuk Guru Kelas Kelas 5 Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat

Bahan Ajar untuk Guru Kelas Kelas 5 Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat Bahan Ajar untuk Guru Kelas Kelas 5 Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat 1. Perkalian pada Bilangan Bulat Di kelas 2, 3, dan 4 kita telah belajar perkalian pada bilangan cacah sebagai penjumlahan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR. Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah STANDAR KOMPETENSI Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah KOMPETENSI DASAR Menggunakan teorema sisa dan teorema faktor dalam pemecahan masalah INDIKATOR Menentukan faktor, akar-akar

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 2- PENDEKATAN DAN KESALAHAN. Buku : Metode Numerik untuk Teknik Penulis : Steven C Chapra & Raymond P.Canale

METODE NUMERIK 2- PENDEKATAN DAN KESALAHAN. Buku : Metode Numerik untuk Teknik Penulis : Steven C Chapra & Raymond P.Canale METODE NUMERIK 2- PENDEKATAN DAN KESALAHAN Buku : Metode Numerik untuk Teknik Penulis : Steven C Chapra & Raymond P.Canale Pengantar Pendekatan dan Kesalahan Angka Signifikan (Penting) Akurasi dan Presisi

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Matematika

Antiremed Kelas 10 Matematika Antiremed Kelas 0 Matematika Persamaan Kuadrat - Latihan Soal Pilihan Ganda Doc. Name: KAR0MATWJB080 Version : 0-09 halaman 0. Bentuk faktor persamaan - - = 0 ( + )( - ) = 0 ( - )( + ) = 0 ( - )( + ) =

Lebih terperinci

CARA MENENTUKAN HASIL AKAR PANGKAT TIGA

CARA MENENTUKAN HASIL AKAR PANGKAT TIGA CARA MENENTUKAN HASIL AKAR PANGKAT TIGA Oleh : Paini, A.Ma.Pd. SDN 1 Karangan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur Dalam kehidupan sehari-hari muncul berbagai macam masalah. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS

KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS SOAL Babak Penyisihan Olimpiade Matematika ITS 2011 (OMITS 11) Tingkst SMP Se-derajat BAGIAN I.PILIHAN GANDA 1. Berapa banyak faktor positif/pembagi dari 2011? A. 1 B. 2 C. 3 D.

Lebih terperinci

Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.

Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika Dasar Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!!

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!! SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!! Temukan beragam artikel seputar pembelajaran matematika, soal-soal psikotes, cpns, dan info-info seputar matematika dengan mengunjungi website kami di Kunjungi website

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal:

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal: Solusi Pengayaan Matematika Edisi 4 April Pekan Ke-, 006 Nomor Soal: 3-40 3. Manakah yang paling besar di antara bilangan-bilangan 0 9 b, 5 c, 0 d 5, dan 0 e 4 3? A. e B. d C. c D. b E. a Solusi: [E] 5

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Ganjil Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat,

Lebih terperinci

(a) 126 (b) 122 (c) 118 (d) 114

(a) 126 (b) 122 (c) 118 (d) 114 Halaman: 1 1. Seorang murid diminta menghitung hasil pembagian suatu bilangan dengan 6 lalu menambahkan hasil tersebut dengan 12. Tetapi ternyata murid tersebut melakukan kesalahan. Yang ia lakukan adalah

Lebih terperinci

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner) 1 B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN Bilangan Kompleks Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner) Bilangan Rasional Bilangan Irrasional Bilangan Pecahan Bilangan Bulat Bilangan Bulat

Lebih terperinci

MUHAMMAD BURHANUDDIN. Teknik Industri Universitas Borobudur (NIM # )

MUHAMMAD BURHANUDDIN.  Teknik Industri Universitas Borobudur (NIM # ) SOAL #1: ALOGARITMA MENENTUKAN BILANGAN PRIMA ATAU BUKAN 1. Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri 2. Untuk pengecekan kita

Lebih terperinci

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II BAB II Misalkan a,b,c Є R dan a 0 maka persamaan yang berbentuk dinamakan persamaan kuadrat dalam peubah x. Dalam persamaan kuadrat ax bx c 0, a adalah koefisien dari x, b adalah koefisien dari x dan c

Lebih terperinci

April 2013 SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2011 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN B : URAIAN)

April 2013 SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2011 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN B : URAIAN) SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2011 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN B : URAIAN) BAGIAN B : URAIAN 1. Saat ini umur Agus dan umur Fauzan kurang dari 100 tahun. Jika umur Agus dan umur Fauzan ditulis secara

Lebih terperinci

BAB V. PERTIDAKSAMAAN

BAB V. PERTIDAKSAMAAN BAB V. PERTIDAKSAMAAN Pengertian: Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dimana ruas kiri dan kanannya dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan > (lebih dari), < (kurang dari), (lebih besar dari dan sama

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA 74 Jakarta Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Ganjil Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017 PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMP Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Matematika Banyak soal : 25/5 Kelas : VII Pembuat Soal : Tim Kurikulum : KTSP Bentuk Soal

Lebih terperinci

MATEMATIKA DASAR 16. Jika maka Jawab : E 17. Diketahui premis-premis sebagai berikut : 1) Jika maka 2) atau Jika adalah peubah pada himpunan bilangan real, nilai yang memenuhi agar kesimpulan dari kedua

Lebih terperinci

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan linear dengan n peubah adalah persamaan dengan bentuk : dengan adalah bilangan- bilangan real, dan adalah peubah. Secara

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL Dalam Kehidupan Sehari-hari PADA KALKULATOR

SISTEM DIGITAL Dalam Kehidupan Sehari-hari PADA KALKULATOR SISTEM DIGITAL Dalam Kehidupan Sehari-hari PADA KALKULATOR Salah satu alat dalam kehidupan sehari-hari kita yang menggunakan sistem digital yang paling mudah ditemui adalah kalkulator. Alat yang kelihatannya

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!!

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!! SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!! Temukan beragam artikel seputar pembelajaran matematika, soal-soal psikotes, cpns, dan info-info seputar matematika dengan mengunjungi website kami di Kunjungi website

Lebih terperinci

Pembahasan Soal SBMPTN 2014 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.

Pembahasan Soal SBMPTN 2014 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Pembahasan Soal SBMPTN 2014 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika Dasar Disusun Oleh : Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Kumpulan

Lebih terperinci

a b c d e nol di belakang pada representasi desimalnya adalah... a b c d e. 40.

a b c d e nol di belakang pada representasi desimalnya adalah... a b c d e. 40. Soal Babak Penyisihan OMITS 0 Soal Pilihan Ganda. Banyaknya pasangan bilangan bulat non negatif O, M, I, T, S yang memenuhi : O + M + I + T + S = Dimana O, M 4, I 5, T 6, dan S 7, adalah... a. 80 b. 80

Lebih terperinci

BIMBINGAN BELAJAR & KONSULTASI PENDIDIKAN SERI : MATEMATIKA SMA EKSPONEN. MARZAN NURJANAH, S.Pd.

BIMBINGAN BELAJAR & KONSULTASI PENDIDIKAN SERI : MATEMATIKA SMA EKSPONEN. MARZAN NURJANAH, S.Pd. BIMBINGAN BELAJAR & KONSULTASI PENDIDIKAN SERI : MATEMATIKA SMA EKSPONEN MARZAN NURJANAH, S.Pd. Agenda Pengertian dan Sifat Eksponen Persamaan Eksponen Pertidaksamaan Eksponen Latihan Soal Agenda Pengertian

Lebih terperinci

BAB V BILANGAN PECAHAN

BAB V BILANGAN PECAHAN BAB V BILANGAN PECAHAN Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut ; a pembilang dan b penyebut 1. Macam-macam bilangan Pecahan a. Pecahan Biasa pembilangnya lebih kecil dari penyebut ; a < b,,

Lebih terperinci

METODE NUMERIK. MODUL 1 Galat dalam Komputasi Numerik 1. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 年 09 月 21 日 ( 日 )

METODE NUMERIK. MODUL 1 Galat dalam Komputasi Numerik 1. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 年 09 月 21 日 ( 日 ) METODE NUMERIK MODUL Galat dalam Komputasi Numerik Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 008 年 09 月 日 ( 日 ) Galat dalam Komputasi Numerik Dalam praktek sehari-hari, misalkan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA

PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA 1. Sebelum mengerjakan soal, telitilah dahulu jumlah dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Pada naskah soal ini terdiri dari 30 soal pilihan ganda

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 MATEMATIKA SMA PROGRAM STUDI IPS. Rabu, 3 Februari Menit

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 MATEMATIKA SMA PROGRAM STUDI IPS. Rabu, 3 Februari Menit Try Out TAHUN PELAJARAN 009 / 00 MATEMATIKA SMA PROGRAM STUDI IPS Rabu, Februari 00 0 Menit PETUNJUK :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang tersedia dengan menggunakan pensil

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK Nama Siswa LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK : Kelas : KOMPETENSI DASAR: 3.2 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan serta

Lebih terperinci

Contoh Masukan: Contoh Keluaran: Perhatikan dalam setiap baris satu bilangan dengan bilangan lain hanya dipisahkan 1 (satu) spasi.

Contoh Masukan: Contoh Keluaran: Perhatikan dalam setiap baris satu bilangan dengan bilangan lain hanya dipisahkan 1 (satu) spasi. 1. Si Ganesh diberi PR oleh gurunya untuk menulis lirik lagu Anak Ayam (ini lagu kolaborasi antara seni dan matematika). Namun, karena ini juga sekaligus hukuman, dia harus menulis lirik lagu Anak Ayam

Lebih terperinci

PERSIAPAN MENGHADAPI UN MATEMATIKA TAHUN 2017 (PREDIKSI SOAL DAN LATIHAN SOAL PEMANTAPAN)

PERSIAPAN MENGHADAPI UN MATEMATIKA TAHUN 2017 (PREDIKSI SOAL DAN LATIHAN SOAL PEMANTAPAN) PERSIAPAN MENGHADAPI UN MATEMATIKA TAHUN 017 (PREDIKSI SOAL DAN LATIHAN SOAL PEMANTAPAN) NAMA KELAS : : TARGET NILAI UN: 1 P r e d i k s i M a t e m a t i k a U N 0 1 7 KISI-KISI UN MATEMATIKA IPA TAHUN

Lebih terperinci

a. Bilangan bulat nol negatif tambah b.operasi kurang

a. Bilangan bulat nol negatif tambah b.operasi kurang Kegiatan Belajar 1: Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Pecahan. A. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan pola bilangan. 1. Pertama, operasi penjumlahan

Lebih terperinci